Issue #11: ARCHITOURISM

Page 136

AJANGSANA [ JEJAK ARSITEKTUR ]

PURA BESAKIH

REPRESENTASI KESEIMBANGAN ALAM YANG MEMIKAT WISATAWAN Text by Gede Krishna Photos by Hasan Aji M.

Mother Temple, begitulah sebutan Pura Besakih yang merupakan pura terbesar di Bali. Terletak di kaki Gunung Agung, menjadikan pura ini semakin megah dengan suasana pegunungan yang berpadu dengan pemandangan alam, ritual, dan budaya masyarakat Bali. Pura Besakih merupakan pusat kegiatan spiritual umat Hindu di Bali yang keasliannya masih terjaga hingga saat ini. Sebelum berdiri megah seperti sekarang, Pura Besakih dulunya merupakan hutan belantara. Menurut penuturan Bendesa Adat Besakih, Jero Mangku Widiarta, mengatakan bahwa, asal muasal Pura Besakih

bermula ketika Rsi Markandeya, seorang guru spiritual yang berasal dari India menetap di Pulau Jawa, dan melakukaan pertapaan di Gunung Hyang (Gunung Dieng, di Jawa Tengah). Beliau mendapatkan wahyu untuk merambas hutan di lereng barat daya Gunung Agung. Di tempat ini, Rsi Markandeya menanamkan kendi yang berisikan logam dan air suci, oleh masyarakat Bali disebut dengan Pancadatu. Tempat penanaman kendi ini kemudian diberi nama Basuki yang artinya selamat, inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Pura Besakih.

Bale Kulkul dan Bale Pegat merupakan salah satu bangunan yang akan dilihat pertama kali ketika memasuki Pura Penataran Agung.

136 ARÇAKA #11 [ MARET 2019 ]


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.