Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan (E-book Buku Ajar)

Page 1

Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan

Dr. Ir. Hj. Khodijah, M.Si Haidawati., S.Pi., M.Si


BUKU AJAR (E-BOOK) PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERIKANAN

KHODIJAH dan HAIDAWATI

i


Buku Ajar Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan (E-Book)

Khodijah Haidawati

© Khodijah, Haidawati, 2021

Editor & Desain Cover : Khodijah viii, 122 hlm, 21,0 cm x 29,7 cm Cetakan 1, Oktober 2021

Hak Penerbitan pada UMRAH Press, Tanjungpinang

Kantor: Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji, Gedung Rektorat Lantai III Jl. Dompak, Tanjungpinang - Kepulauan Riau 29111 Telp/Fax : (0771) 7001550 – (0771) 7038999, 4500091 E-mail : umrahpress@gmail.com / umrahpress@umrah.ac.id

Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa ijin tertulis dari Penerbit ISBN 978-602-5603-95-2

i


Prakata Bismillah. Buku ini merupakan luaran dari Penelitian Berorientasi Bahan Ajar Prodi yang didanai oleh Universitas Maritim Raja Ali Haji. Sejalan dengan perkembangan era industri 4.0 dan society 5.0 diharapkan dapat meningkatkan link and match antara lulusan pendidikan tinggi dengan serapan tenaga kerja, perguruan tinggi didorong untuk mampu mengembangkan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan pemanfaatan teknologi dan informasi di era sekarang.

Pendidikan sejatinya bertujuan untuk memerdekakan pikiran, lahir dan batin

peserta didik. Dan kreativitas itu sendiri dibangkitkan dari dosen sebagai tenaga pendidik dan juga peneliti, sehingga dosen perlu terus berupaya menemukan dan memahami cara-cara untuk meningkatkan hasil pembelajaran mahasiswa salah satunya dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian, dan luaran dari hasil kegiatan tersebut dapat berupa publikasi jurnal dan buku ajar sesuai mata kuliah yang diasuhnya. Buku ajar yang dihasilkan dari penelitian yang telah dilakukan tersebut berjudul “Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan”, ini akan dapat memperkaya sumber pembelajaran mahasiswa dan meningkatkan kompetensi mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut pada jurusan Sosial Ekonomi Perikanan. Materi pembelajaran dalam buku ini berisi materi pembelajaran yang inovatif dengan pendekatan berbasis masalah yang dihadapi oleh masyarakat nelayan di pulau-pulau kecil dan perbatasan dalam menerima program penyuluhan. Buku ajar ini juga dilengkapi dengan contoh-contoh yang relevan dengan bahan ajar dan diperkaya dengan materi yang dikembangkan dari hasil analisis situasi, kondisi, permasalahan dan metode penyuluhan yang sesuai diterapkan sebelum dan sesudah masa pandemi covid-19 di Desa malangrapat Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Sehingga diharapkan dapat mempermudah mahasiswa dalam memahami dan memaknai secara mendalam setiap materi yang disajikan oleh penulis. Penulisan buku ajar ini telah diupayakan semaksimal mungkin agar menjadi sebuah karya tulis yang lengkap, yang mampu memenuhi kebutuhan mahasiswa dan dosen dalam pemahaman terhadap teori-teori penyuluhan dan perencanaan program penyuluhan perikanan. Dengan demikian, penulis juga mengharapkan kritik maupun saran yang membangun untuk perbaikan buku ini sehingga mampu menjadi karya yang lebih baik lagi. Selanjutnya, tanpa menyebutkan nama dan gelar perseorangan, penulis ucapkan banyak terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu dalam penulisan buku ajar ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa jurusan

ii


Sosial Ekonomi Perikanan maupun pihak-pihak tertentu yang bergelut di bidang penyuluhan perikanan.

Selamat Belajar

Tanjungpinang,

Nopember 2021

Khodijah, Haidawati

iii


Daftar Isi PRAKATA ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- II DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- IV DAFTAR GAMBAR -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- VI DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- VII BAB 1. PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1 A. B. C. D. E.

INFORMASI UMUM --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1 DESKRIPSI MATA KULIAH ----------------------------------------------------------------------------------------------------- 1 STANDAR KOMPETENSI --------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1 KOMPETENSI DASAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 2 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER------------------------------------------------------------------------------------- 2

BAB 2. TERMINOLOGI -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 6 TUJUAN PERKULIAHAN --------------------------------------------------------------------------------------------------------- 6 MATERI PERKULIAHAN--------------------------------------------------------------------------------------------------------- 6 1. Pengertian Penyuluhan Perikanan ------------------------------------------------------------------------------------- 6 2. Pengertian Perencanaan Program Penyuluhan -------------------------------------------------------------------- 8 3. Dasar Pemikiran Perencanaan Program ---------------------------------------------------------------------------- 13 C. KESIMPULAN --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 15 D. TUGAS------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 15 A. B.

BAB 3. PRINSIP PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN ------------------------------------------------- 16 TUJUAN PERKULIAHAN ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 16 MATERI PERKULIAHAN------------------------------------------------------------------------------------------------------- 16 1. Prinsip Perencanaan Program Penyuluhan ------------------------------------------------------------------------ 16 2. Prinsip-prinsip Panduan Penyuluhan -------------------------------------------------------------------------------- 20 C. KESIMPULAN --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 22 D. TUGAS -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 22 A. B.

BAB 4. MODEL PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN -------------------------------------------------- 23 TUJUAN PERKULIAHAN ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 23 MATERI PERKULIAHAN------------------------------------------------------------------------------------------------------- 23 1. Jenis perencanaan program --------------------------------------------------------------------------------------------- 23 2. Model Perencanaan Program Penyuluhan -------------------------------------------------------------------------- 24 C. KESIMPULAN --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 29 D. TUGAS------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 29 A. B.

BAB 5. TAHAPAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN ---------------------------------------------- 30 TUJUAN PERKULIAHAN ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 30 MATERI PERKULIAHAN------------------------------------------------------------------------------------------------------- 30 1. Tahapan Perencanaan Program Penyuluhan --------------------------------------------------------------------- 30 2. Langkah-langkah perencanaan program penyuluhan ---------------------------------------------------------- 37 C. KESIMPULAN --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 42 D. TUGAS------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 42 A. B.

BAB 6. METODE-METODE PENYULUHAN ----------------------------------------------------------------------------- 43 A.

TUJUAN PERKULIAHAN ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 43

iv


B. 1. 2. 3. C. D.

MATERI PERKULIAHAN------------------------------------------------------------------------------------------------------- 43 Pengertian Metode Penyuluhan ---------------------------------------------------------------------------------------- 43 Klasifikasi Metode Penyuluhan ---------------------------------------------------------------------------------------- 44 Penerapan Metode Penyuluhan (Adopsi Kebijakan MBKM) ------------------------------------------------- 76 KESIMPULAN --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 87 TUGAS------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 87

BAB 7. EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN ------------------------------------------------------------------------ 88 A. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. C. D.

TUJUAN PERKULIAHAN ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 88 MATERI PERKULIAHAN------------------------------------------------------------------------------------------------------- 88 Definisi Evaluasi ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 88 Kegunaan Evaluasi -------------------------------------------------------------------------------------------------------- 89 Sifat Evaluasi ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 91 Jenis Evaluasi --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 91 Model Evaluasi Program ------------------------------------------------------------------------------------------------- 92 Evaluasi Perencanaan Program --------------------------------------------------------------------------------------- 96 KESIMPULAN -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 102 TUGAS----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 103

GLOSSARY ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 104 INDEKS ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 106 DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 107 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)--------------------------------------------------------------------- 109 BIODATA PENULIS ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 120

v


Daftar Gambar Gambar 6. 1 Kegiatan Kunjungan Mahasiswa ke Rumah/Tempat Usaha Nelayan .............................................45 Gambar 6. 2 Metode kontak individu ...................................................................................................................46 Gambar 6. 3 Implementasi metode penyuluhan di Desa Malangrapat ................................................................77 Gambar 6. 4 Bentuk penyuluhan yang diterapkan di Desa Malangrapat ............................................................77 Gambar 6. 5 Bentuk metode tertulis yang diterima responden ............................................................................78 Gambar 6. 6 Bentuk metode lisan yang diterima responden ................................................................................79 Gambar 6. 7 Bentuk metode visual yang diterima responden ..............................................................................79 Gambar 6. 8 Metode penyuluhan menurut penggunaan yang banyak diminati ...................................................80 Gambar 6. 9 Metode penyuluhan menurut bentuk yang diminati ........................................................................81 Gambar 6. 10 Metode penyuluhan menurut penggunaan di masa pandemi covid-19 .........................................82 Gambar 6. 11 Metode penyuluhan menurut bentuknya di masa pandemi covid-19 ............................................82 Gambar 6. 12 Materi yang diterima responden sebelum pandemi ......................................................................83 Gambar 6. 13 Materi penyuluhan yang paling diminati dan dibutuhkan responden...........................................84 Gambar 7. 1Modelpenargetan hasil program (TOP) 99

vi


Daftar Tabel Tabel 5.1 Contoh-contoh hasil yang direncanakan ............................................................. 32 Tabel 5. 2 Contoh-contoh tujuan, target dan indikator hasil ................................................ 33 Tabel 6. 1 Keuntungan dan kerugian metode kelompok/individu pada proyek perikanan 85 Tabel 6. 2 Saluran komunikasi dalam proses penyuluhan ...................................................... 87

vii


Bab 1. PENDAHULUAN A.

Informasi Umum Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib pada Program Studi Sosial Ekonomi

Perikanan Faluktas Ilmu Kelautan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang dan berperan penting untuk mewujudkan profil lulusan menjadi penyuluh perikanan yang professional. Kode mata kuliah ini yaitu SEP 190005 dengan satuan beban studi 3 SKS yang terdiri dari 2 SKS teori dan 1 SKS praktikum. Tujuan mata kuliah ini agar mahasiswa dapat menentukan perencanaan program penyuluhan, mahasiswa mampu menjelaskan pentingnya program penyuluhan perencanaan, mahasiswa mampu menjelaskan sifat dan konsep program penyuluhan perencanaan, mahasiswa mampu menjelaskan manfaat perencanaan program penyuluhan. Mata kuliah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa tentang perencanaan program penyuluhan khususnya di bidang perikanan. B.

Deskripsi Mata Kuliah Matakuliah ini memberikan gambaran umum mengenai pengertian, ruang lingkup

perencanaan program penyuluhan, prinsip, model dan jenis, tahapan, metode penyuluhan dan evaluasi perencanaan program penyuluhan, disertai dengan analisis studi lapangan melalui penelitian dosen sebagai inovasi dan penguatan materi kuliah. C.

Standar Kompetensi Terdapat beberapa standar kompetensi yang ingin dicapai pada mata kuliah ini antara

lain: 1) Mahasiswa mampu mengetahui dan mampu menjelaskan pengertian penyuluhan, perencanaan, program, perencanaan program penyuluhan 2) Mahasiswa mampu memahami dan

menjelaskan prinsip yang harus diperhatikan

dalam penyusunan perencanaan program penyuluhan 3) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan model dan jenis-jenis perencanaan program penyuluhan perikanan 4) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tahapan analisis situasi, identifikasi masalah dan penetapan tujuan serta sasaran program penyuluhan perikanan

1


5) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tahapan penyusunan rencana kerja dan kalender operasional, tindak lanjut rencana kerja dan kalender kegiatan, tahapan evaluasi kemajuan, serta peninjauan kembali dan revisi program. 6) Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan metode penyuluhan individu, kelompok dan komunitas; metode penyuluhan tertulis, lisan dan objektif/visual; ragam materi penerapan metode penyuluhan melalui studi kasus di masa pandemi covid-19 7) Mahasiswa memahami dan menjelaskan definisi evaluasi program penyuluhan; modelmodel evaluasi perencanaan program penyuluhan dan mengukur kinerja perencanaan program penyuluhan perikanan D.

Kompetensi Dasar Terdapat beberapa kompetensi dasar yang ingin dicapai dari mata kuliah Perencanaan

Program Penyuluhan Perikanan ini antara lain: 1) Mahasiswa mampu menjelaskan terminologI mata kuliah Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan 2) Mahasiswa mampu memahami prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan program penyuluhan 3) Mahasiswa mampu menjelaskan model dan jenis perencanaan program penyuluhan perikanan 4) Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan-tahapan dalam perencanaan program penyuluhan perikanan 5) Mahasiswa mampu menjelaskan metode penyuluhan, memahami studi kasus penepan metode selama masa pandemic covid-19 6) Mahasiswa mampu menjelaskan evaluasi perencanaan program penyuluhan termasuk definisi evaluasi, model evaluasi, evaluasi perencanaan program penyuluhan, mengukur kinerja program. E.

Rencana Pembelajaran Semester 1. Capaian Pembelajaran a. CPL-PRODI yang dibebankan pada MK (CPL) 1)

Menguasai

pengetahuan

dasar

perencanaan programnya

2

bidang

penyuluhan

dan

penyusunan


2)

Menguasai pengetahuan mengenai prinsip, model, tahapan-tahapan, dan teknik penyusunan program penyuluhan

3)

Memiliki keterampilan menyusun rencana program penyuluhan perikanan

b. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) 1) Mahasiswa mampu

menjelaskan terminologi

mata kuliah Perencanaan

Program Penyuluhan Perikanan 2) Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan program penyuluhan 3) Mahasiswa mampu

menjelaskan model dan jenis perencanaan program

penyuluhan perikanan 4) Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan-tahapan dalam perencanaan program penyuluhan perikanan 5) Mahasiswa mampu menjelaskan metode penyuluhan, memahami studi kasus penerapan metode selama masa pandemi covid-19 6) Mahasiswa mampu menjelaskan evaluasi perencanaan program penyuluhan termasuk definisi evaluasi, model evaluasi, evaluasi perencanaan program penyuluhan, mengukur kinerja program) c. Kemampuan Akhir yang diharapkan (Sub-CPMK) 1) Mahasiswa mengetahui dan mampu

menjelaskan pengertian penyuluhan,

perencanaan, program, perencanaan program penyuluhan 2) Mahasiswa mampu memahami dan

menjelaskan prinsip yang harus

diperhatikan dalam penyusunan perencanaan program penyuluhan 3) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan model-model perencanaan program penyuluhan perikanan 4) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis-jenis perencanaan program penyuluhan perikanan 5) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tahapan analisis situasi, identifikasi masalah dan penetapan tujuan serta sasaran program penyuluhan perikanan 6) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tahapan penyusunan rencana kerja dan kalender operasional 7) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tahapan tindak lanjut rencana kerja dan kalender kegiatan 3


8) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tahapan evaluasi kemajuan, serta peninjauan kembali dan revisi program 9) Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan metode penyuluhan individu, kelompok dan komunitas 10) Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan metode penyuluhan tertulis, lisan dan objektif/visual 11) Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan ragam materi penerapan metode penyuluhan melalui studi kasus di masa pandemi covid-19 12) Mahasiswa

memahami

dan

menjelaskan

definisi

evaluasi

program

penyuluhan 13) Mahasiswa memahami dan menjelaskan model-model evaluasi perencanaan program penyuluhan 14) Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan evaluasi dan mengukur kinerja perencanaan program penyuluhan perikanan 2. Bahan Kajian: Materi Pembelajaran 1) Pengantar dan Pengenalan Mata Kuliah 2) Terminologi Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan 3) Prinsip-prinsip Perencanaan Program Penyuluhan 4) Model-model Perencanaan Program Penyuluhan 5) Jenis-jenis Perencanaan Program penyuluhan 6) Tahapan-tahapan Perencanaan Program Penyuluhan 7) Metode Penyuluhan Perikanan 8) Evaluasi Program Penyuluhan Perikanan 3. Penilaian e.

Indikator Ketepatan dalam menguraikan pengertian perencanaan program penyuluhan perikanan; menjelaskan prinsip, model, jenis dan tahapan perencanaan program penyuluhan; menguraikan tentang metode penyuluhan dan evaluasi program pada mata kuliah perencanaan program penyuluhan tentang penerapan beberapa metode penyuluhan di masa pandemic covid-19.

4


Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran yang ditunjukkan dari kesopanan dalam bertutur kata, menggunakan pakaian yang sopan, berkomunikasi yang baik dengan rekan sejawat dan dosen Keaktifan selama pembelajaran yang ditunjukkan dengan sikap senang bertanya dan menjawab selama pembelajaran, selalu memperhatikan materi yang sedang diberikan dosen, berpartisipasi aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan, mampu bekerja tim sesama teman sejawat f. Kriteria dan Bentuk Kriteria: Ketepatan dan penguasaan materi, sikap dan keaktifan dalam berdiskusi Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas mandiri dan kelompok g. Bentuk Pembelajaran Bentuk pembelajaran dilakukan dengan metode blended learning, baik teori maupun praktek. Teori dapat disampaikan melalui pembelajaran langsung di kelas maupun melalui ruang zoom. Pembelajaran tatap muka dapat digantikan dengan cara virtual selama pemberlakuan PPKM dan protocol Kesehatan yang ketat. Pembelajaran demikian dilakukan untuk memberikan informasi dan pengetahuan melalui penyampaian materi kuliah berupa presentasi, brainstorming, diskusi, tanya jawab. Mengadopsi pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) diskusi kelompok dilakukan dengan system breakout room pada ruang zoom yang disediakan. Dengan demikian meskipun mahasiswa berada diwilayah yang berjauhan namun mereka dapat menunjukkan kemampuan kerja tim (teamwork skill) melalui aplikasi yang disediakan. Pemberian informasi dan uji coba praktek penggunaan media online dalam penyampaian materi serta tugas mandiri untuk implementasi elearning.

Berbagai

aplikasi

yang

mendukung

kelancaran

proses

pembelajaran dilakukan seperti aplikasi zoom meeting, google form, google meet, google drive, gmail, whatshapp serta aplikasi SIPA UMRAH.

5


Bab 2. TERMINOLOGI A.

Tujuan Perkuliahan Pokok bahasan mengenai terminologi perencanaan program penyuluhan perikanan bertujuan agar: 1) Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian perencanaan, program, penyuluhan dan perencanaan program penyuluhan 2) Mahasiswa mampu menjelaskan beberapa istilah terkait perencanaan program penyuluhan dalam bidang perikanan

B.

Materi Perkuliahan 1.

Pengertian Penyuluhan Perikanan Penyuluhan dapat memberi kontribusi pada peningkatan kemampuan nelayan. Melalui penyuluhan, akan terjadi perbaikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap nelayan. Bisnis mereka akan berkembang, demikian pula lingkungan hidup dan sosial budaya masyarakat setempat (Suprayitno, 2008); (Mahrus, 2020). Kata 'Extension' berasal dari akar bahasa Latin, 'ex' yang berarti 'keluar' dan 'tensio' yang berarti 'peregangan'. Secara harafiah artinya 'meregangkan'. Itu membentang di luar batas universitas dan stasiun penelitian untuk menjangkau masyarakat pedesaan untuk mendidik mereka tentang berbagai masalah. Penggunaan istilah “ekstensi” pertama kali tercatat di Inggris pada tahun 1840-an. James Stuart, Fellow dari Trinity College, Cambridge, yang memberikan beberapa dosen untuk asosiasi perempuan dan klub pekerja pria di utara Inggris selama 186768, dianggap sebagai bapak penyuluhan. Namun, istilah ini secara resmi digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 1873 oleh Universitas Cambridge untuk menggambarkan 'Perpanjangan' inovasi pendidikan tertentu. Ini adalah untuk mengambil keuntungan pendidikan dari universitas kepada orang-orang biasa di mana mereka tinggal dan bekerja. Di India, istilah pengembangan masyarakat dan penyuluhan menjadi lebih populer dengan diluncurkannya Proyek Pengembangan Masyarakat pada tahun 1952 dan dengan pembentukan Layanan Penyuluhan Nasional pada tahun 1953. Sejak itu, pengembangan masyarakat telah dianggap sebagai program untuk pembangunan menyeluruh. masyarakat pedesaan, dan penyuluhan sebagai sarana. Leagans (1961)(McCawley, 2002) mendefinisikan pendidikan penyuluhan sebagai ilmu terapan terdiri dari konten yang berasal dari 6


penelitian, akumulasi bidang pengalaman dan prinsip-prinsip relevan yang diambil dari perilaku ilmu yang disintesis dengan teknologi yang berguna ke dalam tubuh filosofi, prinsip, dan metode yang berfokus pada masalah pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa dan remaja (Jayanta Kar Sharma, 2017). Penyuluhan adalah suatu proses penyebarluasan informasi yang berkaitan dengan upaya perbaikan dan pembangunan sektor demi tercapainya peningkatan kualitas, produktivitas, dan meningkatnya pendapatan nelayan dan kesejahteraan keluarganya. Penyuluhan secara umum merupakan fungsi yang dapat diterapkan pada berbagai bidang masyarakat. Ini beroperasi di sektor industri, kesehatan dan pendidikan, serta pembangunan pertanian dan pedesaan. Awalnya berasal dari “penyuluhan universitas”(Mosher 1976), kemudian istilah “ekstensi” berlaku untuk berbagai bidang pembangunan. Menurut FAO Penyuluhan adalah istilah yang terbuka untuk berbagai interpretasi. Setiap penyuluh mungkin memiliki pemahamannya masing-masing tentang apa itu penyuluhan. Pemahaman ini akan didasarkan pada pengalaman masa lalu dan jenis layanan penyuluhan tertentu di mana agen tersebut bekerja. Dengan kata lain, tidak ada definisi tunggal ekstensi yang diterima secara universal atau yang berlaku untuk semua situasi. Lebih jauh lagi, penyuluhan merupakan konsep yang dinamis dalam arti penafsirannya selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, penyuluhan bukanlah istilah yang dapat didefinisikan secara tepat, tetapi istilah yang menggambarkan proses yang terus-menerus dan berubah di daerah pedesaan. Tidak ada definisi tunggal ekstensi yang diterima secara universal atau yang berlaku untuk semua situasi. Lebih jauh lagi, penyuluhan merupakan konsep yang dinamis dalam arti penafsirannya selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, penyuluhan bukanlah istilah yang dapat didefinisikan secara tepat, tetapi istilah yang menggambarkan proses yang terus-menerus dan berubah di daerah pedesaan 1 Istilah penyuluhan dapat diperiksa dengan melihat sejumlah pernyataan yang telah ditulis tentangnya. o Penyuluhan adalah proses pendidikan informal yang ditujukan kepada penduduk pedesaan. Proses ini menawarkan saran dan informasi untuk membantu mereka memecahkan masalah mereka. Penyuluhan juga 1

https://www.fao.org/3/y2709e/y2709e05.htm

7


bertujuan untuk meningkatkan efisiensi usahatani keluarga, meningkatkan produksi dan secara umum meningkatkan taraf hidup keluarga nelayan. o Tujuan penyuluhan adalah untuk mengubah pandangan nelayan terhadap kesulitan-kesulitan mereka. Penyuluhan tidak hanya berkaitan dengan pencapaian fisik dan ekonomi tetapi juga dengan perkembangan masyarakat pedesaan itu sendiri. Penyuluh, oleh karena itu, mendiskusikan masalah dengan masyarakat pedesaan, membantu mereka untuk mendapatkan wawasan yang lebih jelas tentang masalah mereka dan juga untuk memutuskan bagaimana mengatasi masalah ini. o Penyuluhan adalah proses bekerja sama dengan masyarakat pedesaan untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Ini melibatkan membantu nelayan untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka dan juga mengembangkan kemampuan mereka untuk mengarahkan pembangunan masa depan mereka sendiri. o Penyuluhan didefinisikan setelah mengatakan bahwa perencanaan program penyuluhan adalah tindakan sosial, pengambilan keputusan, proses interaksi di mana pemikiran terlebih dahulu diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan, minat dan sumber daya masyarakat melalui sarana pendidikan untuk mempersiapkan cetak biru untuk tindakan kita sekarang siap untuk secara formal mendefinisikan konsep ini. 2.

Pengertian Perencanaan Program Penyuluhan Pengertian Program, Program Penyuluhan dan Perencanaan Program Sebuah program adalah pekerjaan pendidikan total yang dilakukan dalam pengaturan tertentu. Ini adalah prospektus atau pernyataan yang dikeluarkan untuk meningkatkan pemahaman dan minat dalam suatu perusahaan. Program Penyuluhan adalah pernyataan situasi, tujuan, masalah dan solusi. Sedangkan perencanaan adalah suatu proses, yang melibatkan mempelajari masa lalu, dan sekarang untuk meramalkan masa depan dan dalam terang ramalan itu menentukan tujuan yang akan dicapai dan apa yang harus dicapai dilakukan untuk menjangkaunya. Dan Perencanaan Program adalah proses pengambilan keputusan yang melibatkan analisis kritis dari yang ada situasi dan masalah, evaluasi berbagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut dan pemilihan yang relevan, 8


memberikan prioritas yang diperlukan berdasarkan kebutuhan lokal dan sumber daya dengan usaha koperasi rakyat baik resmi maupun tidak resmi dengan maksud untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat. Pengertian Perencanaan Program Penyuluhan Berikut terdapat beberapa pengertian perencanaan program penyuluhan: a.

Perencanaan program penyuluhan adalah suatu proses yang terus menerus. Perencanaan

program

penyuluhan

adalah

proses

penentuan,

pengembangan dan pelaksanaan program. Ini adalah proses berkelanjutan, di mana nelayan, dengan bimbingan dan kepemimpinan penyuluh, berusaha untuk menentukan, menganalisis dan memecahkan masalah lokal. Dalam hal ini, ada tiga karakteristik: o Apa yang perlu dilakukan; o Kapan harus dilakukan; dan o Bagaimana itu harus dilakukan Arti kamus 'proses' adalah 'setiap fenomena yang menunjukkan perubahan waktu yang terus-menerus' atau 'operasi atau perlakuan yang terusmenerus'. Jika kita menerima konsep proses ini, kita memandang peristiwa dan hubungan sebagai sesuatu yang dinamis, berkelanjutan, selalu berubah, dan berkelanjutan. Ketika kita melabeli sesuatu sebagai sebuah proses, kita juga mengartikan bahwa itu tidak memiliki awal, akhir, urutan kejadian yang tetap. Itu tidak statis, saat istirahat. Dasar dari konsep proses adalah keyakinan bahwa manusia tidak dapat menemukan struktur realitas fisik; manusia harus menciptakannya. Definisi proses ini menunjukkan bahwa 'suatu proses yang terlibat di mana serangkaian tindakan memuncak dalam pencapaian tujuan' (Boyle, 1965). Dilihat dengan cara ini, konsep proses melibatkan suatu metode, yaitu, suatu proses harus dilihat sebagai serangkaian langkah berurutan atau beberapa langkah perencanaan yang disusun secara sistematis, yang kinerjanya mengarah pada pencapaian suatu tujuan. Dalam perencanaan program penyuluhan, tujuan langsungnya adalah pengembangan dokumen program. Konsep yang dimiliki seseorang tentang proses perencanaan program 9


penyuluhan akan mempengaruhi tindakan dan cara meneliti proses tersebut. Banyak proses perencanaan program berlangsung pada waktu tertentu di berbagai tingkat organisasi penyuluhan. Misalnya, perencanaan program terjadi di tingkat nasional (rencana lima tahunan), di tingkat negara bagian (rencana negara bagian, rencana kerja tahunan) dan di tingkat blok. Sebenarnya, perencanaan di tingkat blok terjadi ketika: o Rencana jangka panjang atau rencana yang diproyeksikan sedang dikembangkan; o Anggaran skematis sedang direncanakan; o Rencana kerja tahunan sedang dikembangkan; o Rencana rinci untuk pengalaman belajar individu dikembangkan dengan proyek besar. Berikut kegiatan-kegiatan terkait perencanaan program penyuluhan sebagai proses yaitu: o Mempelajari fakta dan tren; o Mengidentifikasi masalah dan peluang berdasarkan fakta dan tren ini; o Membuat keputusan tentang masalah dan peluang yang harus diprioritaskan; dan o Menetapkan tujuan atau rekomendasi untuk pembangunan ekonomi dan sosial masa depan masyarakat melalui program pendidikan. Suatu proses yang terorganisir dan bertujuan, diprakarsai dan dipandu oleh agen, untuk melibatkan sekelompok orang tertentu dalam proses mempelajari minat, kebutuhan dan masalah mereka, memutuskan dan merencanakan pendidikan dan tindakan lain untuk mengubah situasi mereka dengan cara yang diinginkan dan membuat komitmen mengenai peran dan tanggung jawab para peserta (Olson, 1962). Analisis dari definisi ini dan definisi lain dari perencanaan program penyuluhan menyiratkan bahwa: o Apakah pengambilan keputusan, proses sosial; o Melibatkan pemikiran maju; 10


o Merupakan proses langkah demi langkah yang progresif; o Menggunakan sarana pendidikan dalam mendefinisikan tujuan dan situasi; o Dibangun di sekitar peningkatan teknologi, orang, kebutuhan, minat, sumber daya, nilai, sikap, dan keterampilan mereka; dan o Produk akhir adalah pernyataan tertulis tentang situasi, masalah, tujuan, dan solusi. Dengan demikian perencanaan program penyuluhan dapat didefinisikan sebagai Proses pengambilan keputusan, aksi sosial di mana penyuluh pendidikan melibatkan perwakilan rakyat, untuk menentukan kebutuhan, masalah, sumber daya dan prioritas mereka, untuk memutuskan program penyuluhan yang terdiri dari analisis situasi, masalah, tujuan dan solusi. b.

Perencanaan program penyuluhan adalah proses pengambilan keputusan Perencanaan pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan- dan begitu juga perencanaan program penyuluhan. Dalam perencanaan program penyuluhan, fakta-fakta ilmiah dijadikan pertimbangan nilai masyarakat melalui penerapan model perencanaan yang rasional guna menentukan program yang akan dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan.

c.

Perencanaan program penyuluhan membutuhkan pemikiran yang matang Jika kita dapat mengetahui 'di mana kita berada' dan 'ke mana kita harus pergi', kita dapat menilai dengan lebih baik 'apa yang harus dilakukan' dan 'bagaimana

melakukannya'.

Pernyataan

ini

terletak

di

jantung

sifat

perencanaan. Panning tidak berlangsung dalam ruang hampa atau otomatis. Itu harus diwujudkan. Fakta paling mendasar yang memunculkan perencanaan adalah bahwa pembangunan pedesaan yang efektif dihasilkan dari pilihan, bukan kebetulan; itu hasil dari desain, bukan dari penyimpangan. Perencanaan program penyuluhan yang baik merupakan kegiatan intelektual karena biasanya melibatkan kajian dan penggunaan fakta dan prinsip. Hal ini membutuhkan pengetahuan, imajinasi dan kemampuan penalaran. Ini adalah latihan yang kompleks karena melibatkan orang kebutuhan mereka, minat

11


mereka, teknologi yang berguna, proses pendidikan, menganalisis situasi dan membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan, d.

Perencanaan

program

penyuluhan

membutuhkan

keterampilan

dan

kemampuan dari pihak perencana Perencanaan program pendidikan penyuluhan yang efektif memerlukan sejumlah

keterampilan

profesional

tingkat

tinggi.

Kemampuan

yang

dibutuhkan mencakup pemahaman dan keterampilan dalam bidang luas berikut: o Memahami sifat dan peran organisasi pendidikan penyuluhan o Pengetahuan dan pemahaman tentang teknologi yang terkait dengan mata pelajaran yang terkait dengan program. o Kemampuan

untuk

memperjelas

tujuan

suatu

program

dan

menyatakannya sehingga berguna dalam memandu pelaksanaannya. o Keterampilan melihat hubungan antara prinsip dan praktik. o Keterampilan dalam penyelidikan dan hubungan manusia. e.

Perencanaan program ekstensi dibangun dengan konten utuh: Sebuah program mengenai aktivitas ekstensi apa pun hanya dapat dibangun berdasarkan konten. Tanpa tujuan yang jelas, tidak akan ada perencanaan. Perencanaan program penyuluhan dibangun di sekitar teknologi yang lebih baik yang tersedia, orang-orang, sumber daya mereka, masalah, kebutuhan dan kepentingan.

f.

Perencanaan program penyuluhan adalah proses aksi sosial Perencanaan program penyuluhan melibatkan interaksi dan keputusan yang diambil dalam bentuk program mempengaruhi orang lain. Interaksi mengasumsikan beberapa jenis komunikasi antara dua orang atau lebih dalam proses perencanaan. Sehingga ketika penyuluh yang melibatkan tenaga ahli dan perwakilan masyarakat memutuskan isi program untuk penyuluhan tahun depan, maka terlibat dalam perencanaan sosial. Dalam proses ini, data ilmiah dijadikan pertimbangan nilai untuk memutuskan arah perubahan yang diinginkan dan juga metode yang tepat untuk digunakan untuk mencapai tujuan 12


tersebut. Selanjutnya, program yang dihasilkan memiliki banyak konsekuensi sosial dalam hal interaksi dengan orang lain, misalnya, untuk memberi tahu mereka, mendidik mereka, membujuk mereka, untuk memperkenalkan teknologi yang lebih baik ke dalam pikiran dan tindakan mereka. g.

Perencanaan program penyuluhan adalah upaya kolaboratif: Perencanaan program penyuluhan adalah upaya kolaboratif yang melibatkan identifikasi, penilaian, evaluasi kebutuhan, masalah, sumber daya, prioritas dan solusi.

h. Perencanaan program penyuluhan adalah suatu sistem: Perencanaan program penyuluhan adalah suatu sistem karena prosedur dan prosesnya saling terkait, teratur, dan terkait secara progresif untuk membentuk suatu kesatuan kolektif. Ini mencakup beberapa subproses, seperti perencanaan, perancangan, pelaksanaan, evaluasi dll. i.

Produk akhir dari perencanaan program penyuluhan adalah program penyuluhan: Pertimbangan pertama bagi siapa saja yang akan menyibukkan diri dengan suatu proses atau seperangkat prosedur perencanaan adalah mengidentifikasi secara jelas tujuan utama dari proses perencanaan yang akan dikembangkan. Banyak yang menyarankan bahwa tujuan perencanaan adalah untuk mendidik mereka yang berpartisipasi. Menurut Vanderberg (1965), 'tujuan utama dari setiap perencanaan, pertama dan terutama adalah mengembangkan tindakan atau rencana yang sehat, dapat dipertahankan dan progresif. Dalam proses selanjutnya, banyak manfaat lain yang mungkin diperoleh, seperti pendidikan peserta, tetapi kami menginginkan rencana yang dapat dan akan digunakan'.

3.

Dasar Pemikiran Perencanaan Program 1)

Kemajuan membutuhkan desain Pendidikan yang efektif adalah hasil dari desain; itu hasil dari rencanabukan dari coba-coba. Pengalaman para pekerja di bidang pendidikan dan di lembaga pendidikan lainnya menunjukkan bahwa kemajuan dicapai paling efektif bila rencana tindakan ditetapkan dan diikuti. Hasil dari upaya 13


pendidikan datang ketika orang mengubah perilaku mereka untuk memperbaiki situasi mereka. Hasil ini datang paling cepat ketika perencanaan yang cermat dilakukan dan ketika metode pengajaran yang efektif digunakan. 2)

Perencanaan memberikan arahan Tidak ada tes untuk mengarahkan pembelajaran masyarakat dalam penyuluhan. Argumen ini sulitnya merancang rencana dan menggarisbawahi fakta bahwa perencanaan adalah salah satu pekerjaan yang paling penting dari penyuluh.

3)

Dalam merencanakan atau menyusun program studi, guru harus dipandu oleh lima faktor utama o

tujuan kursus yang ditawarkan, tujuannya;

o

karakteristik dan kebutuhan mereka yang akan mengikuti kursus;

o

lingkungan pendidikan orang-orang ini;

o

sumber informasi yang tersedia; dan

o

persyaratan atau tuntutan panggilan atau kegunaan lain yang menjadi tujuan pembelajaran.

Faktor-faktor ini berlaku untuk pengembangan program penyuluhan serta kurikulum sekolah umum. Faktor-faktor yang berlaku untuk studi situasi akan dipertimbangkan lebih dekat nanti. 4)

Pembelajaran yang efektif membutuhkan rencana: Harus ada usaha yang diarahkan secara sadar dari pihak guru untuk memberikan bimbingan terhadap proses pembelajaran. Arah upaya pengajaran ini dapat dinyatakan dengan baik dalam kaitannya dengan tujuan. Mereka harus dikembangkan bersama orang-orang untuk diajar dan harus mampu dicapai oleh dan bersama orang-orang yang bersangkutan.

5)

Perencanaan mendahului tindakan: Hasil dari suatu tindakan tergantung pada hal-hal berikut: analisis yang memadai terhadap masalah, situasi tujuan dan keterlibatan orang-orang. Melalui proses perencanaan, pertanyaan-pertanyaan seperti ini diajukan: o Informasi apa yang paling dibutuhkan laki-laki dan perempuan petani? o Jenis informasi apa yang harus diperluas? o Informasi apa yang harus diperluas terlebih dahulu? o Berapa banyak waktu yang harus dicurahkan untuk pekerjaan ini? 14


o Berapa banyak usaha yang harus dicurahkan untuk pekerjaan ini? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini terletak pada proses perencanaan program. C.

Kesimpulan Perencanaanprogram sangat penting untuk setiap upaya sistematis untuk mencapai

tujuan

yang

diinginkan proses

membawa

perubahan

yang

direncanakan.Kegunaan perencanaan adalah untuk menemukanmempersiapkan dan jalan untuk tindakan yang harus diambil. Oleh karena itu, perencanaan program harus menghasilkan program yang membantu orang untuk menemukan cara hidup yang memuaskan dan membuat hidup. Pengetahuan tentang proses perencanaan program membantu dalam memperoleh pemahaman yang arah, jelas yang menambah efisiensi kerja dan meningkatkan kepuasan pribadi. Dengan demikian, baik perencanaan program sangat penting untuk mencapai keberhasilan dalam pekerjaan penyuluhan, yang membantu mengidentifikasi tujuan pendidikan, memfasilitasi pemilihan pembelajaran pengalaman untuk mencapai tujuan ini dan evaluasi dalam kaitannya dengan tujuan menjadimungkin.Adalah tugas perencana program untuk menginf ormasikan, mendidik dan membujuk paramasyarakat untuk melibatkan mereka dalam perencanaan dan pelaksanaan program . D.

Tugas Tugas pada pokok bahasan ini merupakan tugas individu yaitu mahasiswa menjawab pertanyaan berikut: 1) Jelaskan dengan singkat istilah berikut : penyuluhan, program, perencanaan, dan perencanaan program penyuluhan 2) Jelaskan mengapa perencanaan program penyuluhan itu merupakan proses, dan jelaskan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam perencanaan program penyuluhan tersebut

15


Bab 3. PRINSIP PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN A.

Tujuan Perkuliahan Tujuan pokok bahasan ini adalah untuk memberi ilmu pengetahuan kepada mahasiswa tentang prinsip-prinsip pada perencanaan program penyuluhan yang bisa diterapkan dalam praktek penyusunan perencanaan program penyuluhan di bidang kelautan dan perikanan.

B.

Materi Perkuliahan 1.

Prinsip Perencanaan Program Penyuluhan Prinsip adalah pernyataan kebijakan untuk memandu keputusan dan tindakan secara

konsisten. Prinsip adalah kebenaran universal yang telah diamati dan ditemukan kebenarannya dalam berbagai kondisi dan keadaan. Prinsip adalah kebenaran mendasar dan aturan tindakan yang pasti. Program penyuluhan memiliki tujuan yang pasti untuk meningkatkan kehidupan pedesaan melalui tindakan kelompok individu dan masyarakat. Perencanaan program penyuluhan memiliki prinsip-prinsip tertentu yang berlaku terlepas dari sifat klien dan usaha yang mungkin mereka kejar. 1)

Perencanaan program penyuluhan harus didasarkan pada analisis pengalaman masa lalu, situasi sekarang, dan kebutuhan masa depan. Untuk penentuan program, informasi yang memadai tentang masyarakat dan situasi mereka harus dikumpulkan. Situasi saat ini dianalisis dan ditafsirkan berdasarkan pengalaman masa lalu dengan mengambil kepercayaan masyarakat lokal; Ini akan membantu sampai pada kebutuhan masa depan.

2)

Program penyuluhan harus memiliki tujuan yang jelas dan signifikan yang dapat memenuhi kebutuhan penting masyarakat . Masyarakat pedesaan, khususnya di negara berkembang, memiliki banyak masalah. Semua masalah tidak dapat diambil sekaligus untuk dicarikan solusi karena keterbatasan tenaga terlatih, ketersediaan dana, fasilitas, dan sumber daya lainnya. Waktu juga menjadi faktor pembatas karena masyarakat dan lembaga donor tidak bisa menunggu untuk waktu yang tidak ditentukan untuk mendapatkan hasilnya; mempertimbangkan parameter ini, penting untuk menetapkan prioritas dalam program.

16


3)

Program penyuluhan harus menunjukkan ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya dan waktu yang tersedia Masyarakat pedesaan, khususnya di negara berkembang, memiliki banyak masalah. Semua masalah tidak dapat diambil sekaligus untuk dicarikan solusi karena keterbatasan tenaga terlatih, ketersediaan dana, fasilitas, dan sumber daya lainnya. Waktu juga menjadi faktor pembatas karena masyarakat dan lembaga donor tidak bisa menunggu untuk waktu yang tidak ditentukan untuk mendapatkan hasilnya; mempertimbangkan parameter ini, penting untuk menetapkan prioritas dalam program.

4)

Program penyuluhan harus menunjukkan ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya. Program penyuluhan harus secara jelas menyatakan di mana dana, fasilitas, perlengkapan, dan personel yang dibutuhkan harus tersedia dan bagaimana hal itu akan digunakan. Hal ini akan membuat program praktis dan dapat diterapkan.

5)

Program penyuluhan harus memiliki kesepakatan umum di berbagai tingkatan Program-program yang disiapkan di berbagai tingkat seperti tingkat desa, distrik, negara bagian, dan Nasional harus sesuai satu sama lain dan tidak boleh bekerja dengan tujuan yang saling bertentangan. Demikian pula, program penyuluhan departemen tertentu tidak boleh bertentangan atau bertentangan dengan program penyuluhan departemen lain.

6)

Program penyuluhan harus melibatkan masyarakat di tingkat lokal Program penyuluhan dilaksanakan di tingkat lokal. Oleh karena itu, masyarakat lokal harus dilibatkan mulai dari perumusan program hingga pelaksanaan program.

7)

Program penyuluhan harus melibatkan Instansi dan Organisasi terkait Program penyuluhan tidak dapat dilaksanakan secara terpisah. Hal ini membutuhkan dukungan dari banyak institusi dan organisasi . Program harus secara luas menunjukkan Institusi dan organisasi yang terlibat dan bagaimana mereka berkontribusi untuk mencapai tujuan program.

8)

Program penyuluhan harus memiliki rencana kerja yang pasti Rencana kerja dapat dibuat secara terpisah atau dimasukkan ke dalam program. Program setidaknya harus secara luas menunjukkan bagaimana itu akan

17


dieksekusi. Kecuali jika rencana kerja disusun, program tetap merupakan latihan teoretis. 9)

Program penyuluhan harus menyediakan evaluasi hasil dan pertimbangan ulang program Program penyuluhan bukanlah garis besar kegiatan yang statis. Program harus membuat ketentuan untuk pemantauan dan evaluasi hasil secara berkala untuk menilai kemajuannya. Berdasarkan temuan evaluasi, program harus dimodifikasi sesuai untuk mencapai tujuannya dalam jangka waktu yang ditentukan.

10)

Program penyuluhan harus memberikan pemerataan manfaat di antara anggota masyarakat Ditemukan bahwa dalam masyarakat, umumnya, orang kaya sumber daya lebih diuntungkan dibandingkan dengan orang miskin sumber daya dari pelaksanaan program penyuluhan karena hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial dan ketegangan sosial. Perencanaan program penyuluhan harus memberikan penekanan yang memadai pada bagian masyarakat yang lebih lemah

Prinsip Dasar Penyuluhan Pertanian/Perikanan: 1) Penyuluhan harus dimulai di mana orang-orang berada 2) Penyuluhan harus didasarkan pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat 3) Penyuluhan harus membantu nelayan untuk menentukan masalah mereka sendiri, 4) Sudah menjadi fakta yang mapan bahwa manusia memiliki keinginan yang tidak terpuaskan, pernyataan ini juga berlaku untuk para nelayan. 5) Prinsip kerja sama harus diupayakan sampai pada kesimpulan yang logis 6) Penyuluh harus bekerja dengan semua anggota keluarga. 7) Prinsip penggunaan berbagai metode pengajaran adalah prinsip dasar lainnya 8) Di komunitas pedesaan Afrika, partisipasi dalam program penyuluhan bersifat sukarela dan oleh karena itu program harus memenuhi berbagai kebutuhan individu 9) Penyuluh hendaknya memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggarap program-program yang telah ditentukan oleh mereka dan penyuluh yang bekerja sama 10) Penyuluh harus memanfaatkan setiap kelompok lokal yang ada untuk melibatkan masyarakat dalam program penyuluhan. 11) Materi pelajaran yang tercakup dalam penyuluhan harus mempunyai tujuan yang pasti dan harus spesifik agar program dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 18


12) Prinsip evaluasi konstan harus diikuti. 13) Prinsip profesionalisme harus diikuti 14) Belajar adalah proses bertahap dan oleh karena itu hasil tidak boleh diharapkan terlalu cepat 15) Pembelajaran orang dewasa tetap tinggi sepanjang hidup. 16) Prinsip yang lebih dekat dengan prinsip yang baru saja disorot adalah prinsip bahwa penyuluhan berfungsi mendidik melalui membantu orang membuat keputusan sendiri di antara berbagai alternatif yang diajukan kepada mereka. 17) Penyuluh harus mempromosikan penggunaan dan pengembangan pemimpin sukarelawan 18) Penyuluhan harus didasarkan pada fakta dan pengetahuan Prinsip Penyuluhan Perikanan Beberapa prinsip umum pekerjaan penyuluhan telah diterapkan dan diuji di beberapa masyarakat. Ada sekitar 15 prinsip yang memiliki aplikasi umum di lapangan yaitu: 1) Prinsip pendekatan akar rumput 2) Prinsip kerjasama dan partisipasi 3) Prinsip pendidikan sukarela 4) Prinsip metode pengajaran 5) Prinsip pemimpin lokal 6) Prinsip spesialis terlatih 7) Prinsip kepuasan 8) Prinsip pendekatan seluruh keluarga 9) Prinsip pendekatan demokrasi 10) Prinsip perbedaan budaya 11) Prinsip belajar dengan melakukan dan melihat 12) Prinsip sumber daya lokal 13) Prinsip program berbasis kebutuhan 14) Prinsip bantuan mandiri 15) Prinsip evaluasi. 19


2.

Prinsip-prinsip Panduan Penyuluhan Kegiatan penyuluhan tersebar luas di seluruh negara berkembang dan sebagian besar

pemerintah telah membentuk layanan penyuluhan terstruktur secara formal untuk melaksanakan program dan proyek penyuluhan. Praktek penyuluhan didukung oleh anggaran, dinas, personel dan sumber daya lainnya. Sebelum memeriksa ekstensi secara rinci dalam bab-bab selanjutnya, bagaimanapun, akan berguna untuk mempertimbangkan prinsip-prinsip yang harus memandunya. a)

Ekstensi berfungsi dengan orang, tapi bukan untuk mereka Penyuluhan bekerja dengan masyarakat pedesaan. Hanya masyarakat itu sendiri yang dapat membuat keputusan tentang cara mereka akan bertani atau hidup dan seorang penyuluh tidak mencoba mengambil keputusan ini untuk mereka. Masyarakat pedesaan dapat dan memang membuat keputusan yang bijaksana tentang masalah mereka jika mereka diberi informasi lengkap termasuk kemungkinan solusi alternatif. Dengan membuat keputusan, orang mendapatkan kepercayaan diri. Oleh karena itu, penyuluhan menyajikan fakta, membantu orang untuk memecahkan masalah dan mendorong nelayan untuk membuat keputusan. Orang-orang lebih percaya pada program dan keputusan yang mereka buat sendiri daripada yang dipaksakan kepada mereka.

b)

Penyuluhan bertanggung jawab kepada kliennya Layanan penyuluhan dan agen memiliki dua set master. Di satu sisi, mereka bertanggung jawab kepada pejabat senior dan departemen pemerintah yang menentukan kebijakan pembangunan pedesaan. Agen diharapkan untuk mengikuti kebijakan dan pedoman resmi dalam pekerjaan mereka. Di sisi lain, penyuluh adalah pelayan masyarakat pedesaan dan memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayahnya. Ini berarti bahwa masyarakat miskin pedesaan harus memiliki suara dalam memutuskan seberapa efektif penyuluhan sebenarnya. Salah satu ukuran efektivitas adalah melihat seberapa baik kebijakan dan rencana yang telah dilakukan. Ukuran yang sama pentingnya adalah sejauh mana pendapatan dan standar hidup masyarakat pedesaan telah meningkat sebagai hasil dari pekerjaan penyuluhan. Oleh karena itu, program penyuluhan didasarkan pada kebutuhan masyarakat, serta kebutuhan teknis dan ekonomi nasional. Tugas penyuluh adalah menyatukan kebutuhan-kebutuhan ini. Misalnya, bagian penting 20


dari kebijakan pemerintah mungkin adalah meningkatkan jumlah makanan yang ditanam dan dijual di negara tersebut. Dengan memilih untuk mendorong massa nelayan kecil untuk meningkatkan output mereka dengan memperbaiki metode pertanian mereka, kebutuhan nasional dan kebutuhan nelayan dapat dipenuhi bersama-sama. c)

Ekstensi adalah tautan dua arah Penyuluhan bukanlah proses satu arah di mana penyuluh mentransfer pengetahuan dan gagasan kepada nelayan dan keluarganya. Penyuluh harus siap menerima ide, saran atau nasihat nelayan, serta memberi mereka. Aliran ide dua arah ini dapat terjadi pada tahap yang berbeda; o Ketika masalah sedang didefinisikan. Berada dalam kontak rutin dengan nelayan, penyuluh dapat membantu pekerja penelitian untuk memahami masalah pertanian di daerah dan keterbatasan di mana nelayan harus bekerja. Lebih baik lagi jika agen dapat membawa peneliti ke dalam kontak langsung dengan nelayan untuk memastikan bahwa rekomendasi penelitian relevan dengan kebutuhan nelayan. o Saat rekomendasi sedang diuji di lapangan. Sebuah praktek pertanian baru atau varietas tanaman mungkin menghasilkan hasil yang baik di stasiun penelitian tetapi tidak melakukannya dengan baik di ladang nelayan. Uji coba di lahan nelayan merupakan kesempatan untuk menguji rekomendasi penelitian dan memberikan umpan balik bagi staf peneliti. o Ketika nelayan menerapkan rekomendasi. Terkadang nelayan menemukan masalah dengan rekomendasi yang gagal dicatat oleh stasiun penelitian. Dengan umpan balik, rekomendasi dapat disesuaikan.

d)

Penyuluhan bekerja sama dengan organisasi pembangunan pedesaan lainnya Di daerah pedesaan, penyuluh dan agen harus bekerja sama dengan organisasi lain yang menyediakan layanan penting bagi nelayan dan keluarga mereka. Penyuluhan hanyalah salah satu aspek dari banyak kegiatan ekonomi, sosial dan politik yang berusaha menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik dalam masyarakat pedesaan. Penyuluhan, oleh karena itu, harus siap untuk berkolaborasi dengan semua organisasi semacam itu, baik pemerintah maupun non-pemerintah, dan mempertimbangkannya ketika bersiap untuk melaksanakan kebijakan penyuluhan. 21


e)

Ekstensi bekerja dengan kelompok sasaran yang berbeda Penyuluh mengakui bahwa tidak semua nelayan di satu daerah akan memiliki masalah yang sama. Beberapa akan memiliki lebih banyak lahan daripada yang lain dan akan tertarik untuk mencoba ide-ide baru. Lainnya, dengan sumber daya yang lebih sedikit, mungkin akan lebih berhati-hati. Penyuluhan tidak dapat menawarkan satu "paket" nasihat, yang cocok untuk semua nelayan. Kelompok yang berbeda perlu diidentifikasi dan agen harus mengembangkan program yang sesuai untuk setiap kelompok.

C.

Kesimpulan Tujuan penyuluhan dapat menjadi ekspresi dari tujuan yang menjadi tujuan usaha kita. Penyuluhan telah mengembangkan prinsip kerja dasar yang perlu diikuti oleh penyuluh dalam merencanakan dan mempraktekkan kegiatan penyuluhan. Prinsip adalah pernyataan kebijakan untuk memandu keputusan dan tindakan secara konsisten. Prinsip adalah kebenaran universal yang telah diamati dan ditemukan kebenarannya dalam berbagai kondisi dan keadaan. Prinsip adalah kebenaran mendasar dan aturan tindakan yang pasti. Program penyuluhan memiliki tujuan yang pasti untuk meningkatkan kehidupan pedesaan melalui tindakan kelompok individu dan masyarakat

D.

Tugas Jawablah pertanyaan berikut ini: 1.

Sebutkan dan jelaskan apasaja prinsip-prinsip perencanaan program penyuluhan!

2.

Mengapa perencanaan penyuluhan perlu mengikuti prinsip-prinsip tersebut!

22


Bab 4. MODEL PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN A.

Tujuan Perkuliahan Perkuliahan pada pokok bahasan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa model-model perencanaan program penyuluhan yang bisa diterapkan dalam penyuluhan perikanan.

B.

Materi Perkuliahan 1.

Jenis perencanaan program Perencanaan menurut jenisnya dibagai ke dalam kategori menurut durasi, tingkat

partisipasi,

pendekatan

kepemimpinana,

tempat

perencanaan

dan

pendekatan

pengembangan yang dijelaskan sebagai berikut: a.

b.

Menurut durasi o

Rencana jangka pendek.

o

Rencana jangka menengah.

o

Rencana Jangka Panjang.

Menurut tingkat partisipasi o Tidak ada partisipasi. o Partisipasi terbatas. o Partisipasi liberal.

c.

Menurut pendekatan kepemimpinan o Pendekatan demokratis. o Pendekatan otokratis. o Laissez-faire.

d.

Menurut tempat perencanaan o Perencanaan terpusat. o Perencanaan yang terdesentralisasi. o Perencanaan akar rumput.

e.

Menurut pendekatan pengembangan o Perencanaan terisolasi. o Perencanaan terpadu (tanaman, peternakan, perikanan, pangan dan gizi). o Perencanaan komprehensif (perencanaan paling maju atau perencanaan total). 23


2.

Model Perencanaan Program Penyuluhan

a. Pendahuluan Tujuan dari Model Perencanaan Program Penyuluhan adalah untuk memberikan pendekatan ke depan secara komprehensif, untuk perencanaan program yang sesuai program penyuluhan perikanan. Model Logika (The Logic Model). (TaylorPowell,2002), Model Penargetan Hasil Program (the Targeting Outcomes of Program atat TOP (Bennett & Rockwell, 1995; Wholey, Hatry &Newcomer, 2004), Model Pengembangan Program Penyuluhan Koperasi Cornell (the Cornell Cooperative Extension Program Development Model ) (Duttweiler, 2001) dan Sistem Pembelajaran Pendidikan Ekstensi (the Extension Education Learning System) (Richardson, 1994) semuanya mengusulkan proses terkoordinasi untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program Penyuluhan. Model-model ini telah berkontribusi pada empat Langkah model untuk pekerjaan penyuluhan. Empat dimensi model adalah: masalah (issue), rencanakan (plan), berikan (deliver) dan evaluasi (evaluate). Setiap dimensi didefinisikan oleh satu set langkahlangkah tindakan. Makalah ini memperluas langkah-langkah tindakan tersebut dan hanya menyajikan penelitian dan praktik yang paling dapat diterapkan untuk merencanakan program Penyuluhan yang berkualitas. b. Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan Menurut Leagans Model Leagans merupakan salah satu dari beberapa model proses program penyuluhan. Sebagaimana model-model lainnya, model ini pada hakekatnya berupa model instruksional yang memuat komponen-komponen situasi, masalah, tujuan, dan cara untuk mencapai tujuan (S-M-T-C). Secara rinci model proses penyusunan program penyuluhan menurut Leagans menggambarkan kegiatan penyuluhan, yaitu perumusan keadaan dan masalahnya, pemecahan masalah dan tujuan, perencanaan pendidikan, Evaluasi dan rekomendasi. Mengutip Leagans, lima langkah dalam proses perencanaan program penyuluhan itu dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Perumusan keadaan dan masalahnya Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap situasi. Untuk itu diperlukan fakta-fakta yang menyangkut seluruh aspek dari situasi dalam jumlah yang besar. lnformasi yang diperlukan adalah berkaitan dengan sasaran penyuluhan seperti minat, pendidikan, kebutuhan, adat-istiadat, kebiasaan dan tradisinya. Kemudian 24


diperlukan pula fakta mengenai situasi fisik seperti keadaan tanah, tipe usahatani, pemasaran, skala usahatani, pola tanaih, kondisi rumah, pelayanan masyarakat, dan saluran komunikasi 2. Pemecahan masalah dan tujuan. Pada tahap kedua ini, pemecahan masalah dan perumusan tujuan ditetapkan. Untuk kepentingan psikologis sasaran penyuluhan itu harus dilibatkan dalam penetapan tujuan dan sasaran penyuluhan. Sasaran dalam perencanaan penyuluhan pal¬ing tidak harus mengkondisikan perubahan perilaku orang sebagaimana keluaran sosial maupun ekonoini yang diinginkan 3. Perencanaan pendidikan. Pada tahap yang ketiga ini merupakan tahap mengajar yang meliputi, Mated yang perlu diajarkan dan cara yang harus dilakukan untuk mengajar 4. Evaluasi. Tahap keempat ini adalah mengevaluasi tindakan mengajar tersebut. Hal ini juga akan menjadi ujian mengenai cara yang secara akurat dan jelas tujuan dipilih dan dikondisikan. Perencanaan untuk evaluasi perlu dibangun menjadi perencanaan kerja selama tahap-tahap sebelumnya. Perbedaan dibuat antara prestasi yang hanya dicatat saja dan perbandingan hasil dengan tujuan asli. Proses evaluasi dapat dilakukan secara sederhana dan in¬formal atau dapat pula secara formal dan kompleks. 5. Rekonsiderasi. Tahap kelima adalah mempertimbangkan perencanaan penyuluhan setelah evaluasi dilakukan. Tahap ini memuat suatu tinjauan upaya-upaya yang dilakukan sebelumnya dan hasil-hasil yang menampakkan situasi baru. Apabila situasi baru menunjukkan kebutuhan akan kegiatan lebih lanjut, selanjutnya proses keseluruhan akan dimulai lagi dengan tujuan baru maupun tujuan yang dimodifikasi, maka proses tersebut akan bersambung. c.

Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan Menurut Kelsey dan Hearne : Model Kelsey dan Hearne menggambarkan kegiatan penyuluhan sebagai suatu siklus yang terdiri atas tujuh tahapan, yaitu: (1) analisis situasi, (2) organisasi perencanaan, 25


(3) proses perencanaan program, (4) program yang telah direncanakan, (5) rencana kerja, (6)

pelaksanaan rencana kerja, dan

(7)

evaluasi.

d. Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan Menurut KOK : Model KOK ini didasarkan atas kenyataan yang terjadi di lapangan. Terdiri atas sembilan tahapan, yaitu:

e.

(1)

survai,

(2)

analisis situasi,

(3)

identifikasi masalah,

(4)

penetapan aUfirnatif pemecahan masalah,

(5)

penentuan tujuan dan ruang lingkup peemasalahan,

(6)

penyusunan rencana kerja,

(7)

pelaksanaan rencana kerja,

(8)

evaluasi, dan

(9)

rekonsiderasi.

Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan Menurut Raudabaugh : Model perencanaan ini terdiri atas lima tahapan kegiatan yang berupa suatu siklus. Lima tahapan ini adalah:

f.

(1)

Identifikasi masalah,

(2)

Penentuan tujuan,

(3)

Pengembangan rencana kerja,

(4)

Penetapan rencana kerja, dan

(5)

Penentuan kemajuan.

Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan Menurut Passon : Model ini dibedakan ke dalam dua area kegiatan, yaitu: 26


1) Area perencanaan program, yang terdiri atas empat tahap kegiatan, yakni : o

Pengumpulan fakta,

o

Analisis situasi,

o

Identifikasi masalah, dan

o

Penetapan tujuan

2) Area pelaksanaan program, meliputi o

Penyusunan rencana kerja,

o

Pelaksanaan rencana kerja, dan

o

Penentuan kemajuan. Kegiatan

o

Rekonsiderasi merupakan tahap antara yang menghubungkan area kegiatan perencanaan dan area kegiatan pelaksanaan program

Sandhu (1965)2 mengembangkan model untuk perencanaan penyuluhan dan program pembangunan pedesaan. Model ini memiliki enam fase dengan sejumlah atau langkah yang harus diikuti di bawah setiap fase.

Gambar 4. 1 Model Perencanaan Program Penyuluhan

Proses Perencanaan Melibatkan :

2

1)

Mencapai, Memahami prinsip, prosedur, peran dan jadwal waktu

2)

Analisis situasi

3)

Menentukan tujuan program

http://eagri.org/eagri50/AEXT392/lec02.html

27


4)

Seleksi masalah

5)

Mencari solusi

Berbagai fase dan langkah yang terlibat dalam model ini adalah: 1) Organisasi untuk Perencanaan 2) Proses Perencanaan 3) Mencapai pemahaman tentang prinsip, prosedur, peran dan jadwal waktu. 4) Analisis situasi. 5) Tentukan tujuan. 6)

Pilih masalah dengan memperhatikan prioritas.

7)

Temukan solusi.

Program yang Direncanakan Siapkan pernyataan tertulis tentang: 1)

Situasi

2)

tujuan;

3)

masalah; dan

4)

solusi.

Rencana Kerja Menyusun rencana kerja yang memuat informasi mengenai: 1)

orang yang akan dihubungi;

2)

tujuan, tanggal dan tempat;

3)

prosedur pengajaran yang harus diikuti;

4)

tugas, pelatihan dan pengakuan pemimpin;

5)

peran yang harus dimainkan oleh penyuluh; dan

6)

peran yang harus dimainkan oleh lembaga lain.

Pelaksanaan rencana kerja 1)

Membuat pengaturan terlebih dahulu untuk input dan alat peraga.

2)

Menafsirkan program yang telah disetujui kepada staf dan perwakilan rakyat.

3)

Melaksanakan program yang direncanakan, tahap demi tahap, secara terkoordinasi.

Evaluasi pencapaian 1)

Lakukan evaluasi secara bersamaan.

2)

Melakukan evaluasi ex-post facto .

28


C.

Kesimpulan Tujuan dari Model Perencanaan Program Penyuluhan adalah untuk memberikan pendekatan ke depan secara komprehensif, untuk perencanaan program yang sesuai program penyuluhan perikanan. Hampir semuanya mengusulkan proses terkoordinasi untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program Penyuluhan. Modelmodel ini telah berkontribusi pada empat Langkah model untuk pekerjaan penyuluhan. Empat dimensi model adalah: masalah (issue), rencanakan (plan), berikan (deliver) dan evaluasi (evaluate). Setiap dimensi didefinisikan oleh satu set langkah-langkah tindakan

D.

Tugas Silahkan jawab pertanyaan berikut ini: 1. Sebut dan jelaskan model-model perencanaan program penyuluhan! 2. Jelaskan bagaimana model perencanaaan program penyuluhan tersebut bisa diimplementasikan!

29


Bab 5. TAHAPAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN A.

Tujuan Perkuliahan Pembelajaran pada pokok bahasan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa apa saja tahapan-tahapan penyuluhan dan bagaimana tahapan penyuluhan itu diimplementasikan dalam program penyuluhan perikanan.

B.

Materi Perkuliahan 1.

Tahapan Perencanaan Program Penyuluhan

Terdapat empat dimensi model dalam perencanaan penyuluhan yaitu masalah, rencanakan, sampaikan, dan evaluasi. Setiap dimensi ditentukan oleh serangkaian langkah tindakan. Pokok bahasan ini memperluas langkah-langkah tindakan tersebut dan hanya menyajikan penelitian dan praktik yang paling dapat diterapkan untuk merencanakan program penyuluhan yang berkualitas dan diuraikan sebagai berikut (Donaldson et al., 2014) : a) Identifikasi Isu Nilai Kebutuhan Apa kebutuhan orang yang akan anda layani? Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama dan terutama, dengarkan orang-orang. Perhatikan kebutuhan dalam hidup mereka. Periksa data sensus. Periksa sumber data lain seperti koran lokal atau data yang disediakan oleh sumber lainnya. Proses ini dikenal sebagai penilaian kebutuhan. Contoh. Masalah sering terlihat jelas. Tiga kejadian orang tenggelam di pantai dalam satu bulan, ini akan menarik perhatian semua orang. Ini memberikan momen yang dapat diajarkan untuk program pencegahan dan keselamatan di pantai. Memanfaatkan momen-momen yang dapat diajarkan tersebut mempercepat penerapan praktik keselamatan dan pencegahan kebakaran yang direkomendasikan. Demikian juga, isu-isu cenderung disembunyikan dari pengamatan biasa. Tingkat kemiskinan pribadi, misalnya, adalah salah satu masalah yang mungkin tidak ingin dibicarakan orang. Individu yang terkena dampak tidak berdiri dan berkata, "Saya memiliki masalah dalam mengelola uang saya dan saya butuh bantuan." Dengarkan Grup Penasehat 30


Salah satu cara paling efektif untuk menilai kebutuhan dan merencanakan program untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah bekerja dengan kelompok penasihat (Univ. of Wisconsin Extension, 2003; Barnett, Johnson & Verma, 1999). Kelompok penasihat harus mewakili keragaman geografis, politik, ras, etnis, dan sosio-ekonomi di wilayah atau wilayah Anda yang dilayani. Pentingnya melibatkan pelanggan non-tradisional atau kurang terlayani. Orang-orang akan berbagi kebutuhan dan tujuan mereka jika kita bertanya. Juga, kelompok penasihat biasanya memiliki perwakilan dari koalisi masyarakat, lembaga pemerintah, sekolah dan lembaga lokal penting lainnya. Kelompok penasihat yang paling efektif dan aktif memiliki karakteristik berikut: -

Anggota yang pertama kali diundang untuk melayani baik tatap muka atau melalui telepon dan kemudian mengirim surat untuk mengingatkan mereka tentang pertemuan pertama.

-

Rotasi anggota untuk memastikan ide-ide baru dan tidak melelahkan anggota.

-

Anggota yang merasa bebas untuk mendiskusikan komunitas mereka.

-

Anggota yang merasa masukan mereka ditanggapi dengan serius.

-

Anggota yang diberitahu tentang pencapaian program (Univ. Wisconsin, 2003).

Identifikasi Masalah/Tetapkan Prioritas Kemungkinan besar setiap kebutuhan yang diidentifikasi tidak akan ditangani oleh penyuluhan. Bekerjalah dengan kelompok penasihat Anda untuk memisahkan kebutuhan dari keinginan dan memprioritaskan kebutuhan yang menjadi perhatian terbesar. Bantu kelompok Anda untuk membedakan antara sebab dan akibat. Apa masalahnya, masalah sebenarnya? Setelah kelompok penasihat membuat daftar kebutuhan terbesar, tanyakan kepada kelompok kebutuhan mana yang paling mungkin dikurangi dengan penyuluhan, karena penyuluhan adalah layanan yang diberikan oleh Penyuluh. Bagaimana dengan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi melalui penyuluhan? Ada lembaga pelayanan publik, klub dan kelompok lain yang akan memenuhi beberapa kebutuhan. Bekerja dengan kelompok penasihat Anda sehingga mereka menyadari kebutuhan yang paling mampu ditangani oleh penyuluhan. Beri tahu kelompok penasihat Anda tentang sumber daya, misalnya, berapa banyak sukarelawan yang terlibat dalam program tertentu. Target Pemirsa 31


Targetkan audiens yang memiliki kebutuhan yang teridentifikasi. Siapa yang paling terpengaruh oleh masalah ini? Siapa yang paling diuntungkan dari masalah yang ditangani dengan pendidikan? Siapa yang paling berisiko untuk masalah ini? Untuk siapa

kebutuhan

terbesar?

Kelompok

penasehat

sering

membantu

dalam

mengidentifikasi khalayak sasaran. b) Rencana Hasil Rencana Apa yang akan menjadi hasil dari program Anda? Apa hasil akhir yang ingin Anda capai? Jika Anda mensponsori Program Penyelamatan Sungai yang mencakup pengumpulan sampah di sepanjang tepi sungai, apa hasil akhirnya? Menjadi tuan rumah satu hari untuk pengumpulan sampah? Itu hanya satu tujuan menuju hasil akhir Anda. Kebutuhan apa yang Anda coba kurangi? Akan seperti apa rumah, keluarga dan masyarakat setelah kebutuhan berkurang? Hasil akhir Anda mungkin mencakup satu atau lebih tujuan berikut: melestarikan air bersih, membangun lingkungan alam yang sehat, meningkatkan kesehatan manusia, atau mempertahankan pariwisata. Tabel 5. 1 Contoh-contoh hasil yang direncanakan Issu Sosialisasi bahaya sampah plastik di laut

Pembelajaran

Aksi

- Nelayan meningkatkan pengetahuan tentang bahaya sampah plastic - Nelayan mempelajari cara baru mengolah sampah plastic - Nelayan menjadi sadar akan bahaya membuang sampah plastic ke laut

32

Kondisi

- Nelayan - Berkurangnya melakukan sampah di laut dan pengumpulan sepanjang pantai sampah di tepi pantai - Nelayan melatih anggota keluarganya membuang sampah pada tempatnya - Nelayan mengolah sampah plastic menjadi produk daur ulang


Tulis Tujuan Pennyuluhan Sementara hasil menggambarkan tujuan yang luas dari program, tujuan penyuluhan adalah hal-hal khusus yang akan dipelajari atau dilakukan oleh audiens. Tujuan penyuluhan memberitahu secara spesifik siapa yang akan mencapai apa ketika program itu dilaksanakan. Prestasi harus diukur dengan cara yang nyata. Tujuan program harus dapat dicapai dan realistis. Tujuan tidak boleh begitu mudah sehingga kerja nyata tidak diperlukan untuk mencapainya. Orang membutuhkan tantangan untuk berhasil. Tujuan harus menargetkan audiens yang menjadi perhatian terbesar Tabel 5. 2 Contoh-contoh tujuan, target dan indikator hasil Target Hasil:

Indikator Hasil:

Tujuan:

Nelayan akan

Jumlah nelayan yang

Nelayan akan memahami

meningkatkan pendapatan

mengadopsi rencana

bagaimana menggunakan

mereka setidaknya 10

tertulis untuk menjaga

rencana tertulis untuk

persen melalui kualitas

kebersihan laut , jumlah

menjaga kebersihan laut,

perairan laut di kawasan

sampah plastic di laut

dapat mencegah terjadinya

pesisir tanpa sampah

menurun dan meningkatkan pembuangan sampah

plastik

pendapatan.

plastic di laut dan meningkatkan pendapatan

Evaluasi Rencana/Tetapkan Indikator Hasil Apakah usaha Anda berhasil? Bagaimana Anda tahu jika Anda mencapai target? Jenis data apa yang perlu Anda kumpulkan untuk mengetahui apakah tujuan Anda tercapai? Sebagai seorang penyuluh dan agen perubahan, Anda akan menetapkan indikator hasil dan merencanakan teknik yang akan Anda gunakan untuk mengukur hasil tersebut. Apa yang menunjukkan bahwa tujuan penyuluhan tercapai dari program Anda? Teknik evaluasi sangat bervariasi. Anda mungkin perlu menggunakan survei, kuesioner, atau tes pra-posting; melakukan pengamatan; menimbang hasil panen; menghitung jumlah hari melaut; atau menghitung data hasil. Tantangan Anda adalah memilih teknik yang tepat untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan Anda. Apakah program itu sukses? Apakah tujuan tercapai?

33


Dapatkan Kurikulum Pengetahuan berbasis penelitian yang Anda butuhkan untuk memulai upaya ini mungkin terkandung dalam jurnal penyuluhan atau publikasi lain, artikel penelitian, paket kurikulum, dll. Jarang seorang penyuluh memiliki semua fakta dan bahan nyata yang diperlukan untuk melaksanakan program. Mendapatkan kurikulum dapat dilakukan dengan: -

Inventarisasi sumber daya di kantor terkait

-

Mencari situs web penyuluhan

-

Menghubungi spesialis materi pelajaran dan/atau Pemimpin Program Regional

Dari sumber ini atau sumber lain, dapatkan informasi yang Anda butuhkan untuk mengatasi masalah tersebut, dan hubungi spesialis Penyuluhan untuk menentukan validitas dan keselarasan kurikulum dengan penelitian. Secure Inputs Dapatkan masukan yang diperlukan dari dewan penasihat, pakar materi penyuluhan, pemimpin program regional, dan pemangku kepentingan utama yang dapat membantu dalam merencanakan program. Buat rencana tahunan perorangan anda. Bagikan rencana tahunan dengan supervisor anda. Dalam kasus agen penyuluhan kabupaten, rencana tahunan anda dibagikan dengan direktur penyuluhan kabupaten dan pemimpin program regional anda. Masukan anda mungkin termasuk waktu dan usaha, dana perpanjangan, lokasi pertemuan atau sumber daya nyata lainnya. Masukan dijamin dari kolaborator atau mitra program. Kolaborator dan mitra adalah internal (spesialis penyuluh pakan ikan) atau eksternal (bisnis peternakan lokal yang menyediakan dana). Mitra ini mungkin terlibat

dalam

perencanaan

program,

pengajaran,

atau

bahkan

pendanaan.

Pertimbangkan semua kemungkinan untuk input. Dalam kasus spesialis materi pelajaran penyuluhan, dapatkan masukan dari agen daerah mengenai masalah yang diidentifikasi di daerah, indikator utama, kebutuhan kurikulum program, dan kebutuhan penelitian. Pertimbangkan semua kemungkinan untuk upaya program dengan menghubungi rekan kerja dan meninjau rencana kerja atau laporan pencapaian tahunan. Banyak dari laporan ini tersedia di situs web penyuluhan. 34


c)

Sampaikan

Desain Pembelajaran Program adalah serangkaian kesempatan belajar yang disediakan untuk audiens tertentu. Memiliki tujuan yang spesifik dan terukur. Salah satu metode penyampaian saja bukan merupakan suatu program. Richardson, Jenkins dan Crickenberger (1994) telah menggambarkan semua teknik pengajaran yang kami gunakan dalam pendidikan Ekstensi sebagai pengalaman, penguatan, integratif atau lainnya (Gambar 4). Campuran yang tepat dari metode ini membuat sebuah program. Merekrut/melatih Relawan Orang-orang perlu dilibatkan! Sangat sedikit, jika ada, program Penyuluhan yang berhasil dilakukan tanpa merekrut dan melatih sukarelawan. Profesional Penyuluhan yang efektif adalah manajer sukarelawan yang efektif. Bahkan relawan yang paling cerdas dan paling banyak akal mendapat manfaat dari pelatihan sebelum pertama kali mereka melakukan sesuatu. Program Ajarkan/Lakukan Metode pengajaran mungkin harus disesuaikan tergantung pada keadaan. Penyuluh mungkin menemukan, misalnya, bahwa audiens sasaran mengalami kesulitan membaca materi cetak dan mungkin perlu menyesuaikan program untuk menggunakan metode non-cetak. Kelola Sumberdaya Program Mengelola sukarelawan dan sumber daya program lainnya seperti publikasi dan peralatan adalah pekerjaan besar yang membutuhkan banyak keterampilan! Kompetensi tersebut antara lain: - Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program, - Bekerja dengan orang, - Pengembangan pribadi dan profesional, - Hubungan fakultas dan staf, - Keterampilan pribadi, - Tanggung jawab manajemen dan - Kebiasaan kerja (Cooper & Graham, 2001). 35


d) Evaluasi Kumpulkan Data Indikator Mengumpulkan data indikator mungkin sesederhana mengacungkan tangan atau serumit kuesioner yang dikirim melalui pos. Kelompok fokus atau wawancara dapat digunakan untuk menggambarkan dampak program. Data tentang perolehan pengetahuan dapat dikumpulkan melalui permainan mengingat kelompok dan individu. Beberapa persiapan harus dilakukan untuk penyimpanan dan pengambilan data. Program perangkat lunak statistik, spreadsheet, atau situs web pembuat survei adalah semua pilihan, tergantung pada konten dan sumber daya program. Evaluasi Pembelajaran, Tindakan dan Kondisi Konsentrasikan upaya evaluasi Anda pada hasil. Hasil adalah perubahan nyata dan terukur dalam pembelajaran, tindakan, atau kondisi (Taylor-Powell, 2002). Perubahan pembelajaran dapat terjadi melalui empat jalur, yaitu pengetahuan, sikap, keterampilan, dan/atau aspirasi ( knowledge, attitudes, skills and/or aspirations/KASA). Tindakan berarti praktik perubahan. Praktik spesifik apa yang telah diadopsi klien? Mengevaluasi kondisi mengacu pada keadaan sosial, ekonomi, atau lingkungan yang merupakan tujuan akhir dari program penyuluhan (Bennett & Rockwell, 1995). Tulis Pernyataan Dampak Buat laporan profesional program. Dalam penyuluhan, laporan merupakan pernyataan dampak. Pernyataan dampak dinamakan demikian karena tujuan akhir penyuluhan adalah dampak positif bagi orang-orang. Kerahasiaan dan anonimitas peserta program harus dijaga. Contoh Pernyataan Dampak. Pernyataan dampak harus berbunyi, "Seorang nelayan lokal telah menggandakan pendapatan perikanan melalui nilai tambah penyuluhan program produk perikanan..." daripada "Ahmad menghasilkan uang dua kali lebih banyak tahun ini melalui nilai tambah penyuluhan program produk perikanan." Pernyataan dampak harus mencakup: -

jumlah orang yang dilayani; 36


-

masalah yang ditangani;

-

cara indikator diukur, misalnya pra/pasca tes;

-

indikator dampak, persentase, fakta dan angka;

-

indikator lain yang menunjukkan perubahan praktik

Laporkan Dampak Dampak harus dilaporkan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal melalui aplikasi yang mungkin disediakan oleh dinas terkait. Dan hasil juga harus dilaporkan secara lokal misalnya kepada komite penasihat kabupaten, komite penyuluhan kabupaten dan pemangku kepentingan lainnya. Selanjutnya prinsip-prinsip perencanaan program penyuluhan yang dijelaskan pada 2.

Langkah-langkah perencanaan program penyuluhan BAB sebelumnya akan membantu kita mengembangkan langkah-langkah logis dalam proses perencanaan program. 8 langkah tersebut membentuk siklus yang berkesinambungan dari penetapan program dan pelaksanaan program dalam penyuluhan. Delapan langkah perencanaan program penyuluhan3 dibahas di bawah ini dengan contoh-contoh. a)

Kumpulan fakta

Ini adalah titik awal dari proses perencanaan program. Data terkait dapat dikumpulkan dari catatan yang tersedia dan dengan survei area. Informasi yang berkaitan dengan orang, usaha mereka, tingkat teknologi, fasilitas dan tingkat kendala, dll., yang relevan dengan pembangunan program dapat dikumpulkan. Informasi juga dikumpulkan dari organisasi lain di daerah tersebut. Proses perencanaan program dijelaskan dengan sebuah contoh. Ada sebuah desa di mana nelayan miskin, dan ada sesuatu yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisinya. b)

Analisis Situasi

Data dan informasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan cara yang tidak memihak, dengan tetap memperhatikan perasaan yang diungkapkan oleh sistem klien. Ini akan membantu dalam memahami situasi dari perspektif yang tepat. 3

https://agriculturistmusa.com/steps-of-extension-programme-planning/

37


c)

Identifikasi Masalah

Analisis dan interpretasi data yang benar akan membantu dalam mengidentifikasi masalah dengan benar. Mungkin ada banyak masalah, tetapi hanya yang mendesak dan signifikan yang dapat diselesaikan dengan sumber daya yang tersedia dan dalam batas waktu yang harus dipilih. Pemilihan banyak masalah yang tidak dapat dikelola dengan baik dapat menyebabkan kegagalan program dan menimbulkan frustrasi di kalangan masyarakat. Contoh Dalam contoh ini, setelah menganalisis data dan informasi yang relevan dengan masyarakat Desa malangrapat, tiga masalah paling kritis diidentifikasi, yang membutuhkan solusi segera. Yaitu, 1) menurunnya pendapatan masyarakat akibat meluasnya pandemi covid-19 dan pemberlakuan pengetatan kegiatan masyarakat. Desa Malangrapat dikenal sebagai daerah tujuan wisata lokal dan mancanegara, sehingga keluarga nelayan selain sebagai nelayan yang melaut menangkap ikan sebagai pekerjaan utamanya juga memiliki penghasilan tambahan dari berjualan dan sewa pondok wisata di sepanjang pantai. Namun akibat pandemi covid-19 ini pendapatan masyarakat mengalami penurunan; 2) Hambatan pembelajaran sistem daring pada anak-anak sekolah di sekitar desa; 3) Rendahnya intensitas kegiatan penyuluhan yang diterima masyarakat. d)

Penetapan Tujuan dan Sasaran

Tujuan kemudian ditetapkan berdasarkan kebutuhan signifikan yang diidentifikasi. Tujuan harus langsung dan dinyatakan dalam istilah yang jelas. Dalam contohcontoh ini, tujuannya kemudian menjadi untuk meningkatkan tingkat pendapatan, pekerjaan, dan gizi keluarga nelayan di desa. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk menyatakannya dalam kaitannya dengan tujuan khusus untuk membuat tujuan realistis dan dapat ditindaklanjuti. Dalam menentukan tujuan, mungkin perlu untuk kembali melalui data dan informasi yang dianalisis untuk mengetahui apa yang sebenarnya dapat dilakukan dalam situasi yang ada dengan sumber daya dan waktu yang tersedia yang akan kompatibel dan dengan mana orang-orang harus bekerja sama. Perlu berdiskusi dengan masyarakat dan lembaga lokal, melegitimasi proses perencanaan program. Contoh 38


Tujuan yang sesuai dengan data dan informasi yang ditemukan saat penelitian dilakukan adalah: 1) untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Malangrapat; 2) untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran siswa dengan sistem daring; 3) untuk memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan masyarakat yaitu penyuluhan ekonomi, pendidikan dan pengembangan usaha. e)

Menyusun rencana kerja dan kalender operasional

Rencana kerja harus dalam bentuk tertulis dan harus menunjukkan siapa yang akan melakukan pekerjaan apa. yaitu, apa yang harus dilakukan oleh sistem agen perubahan dan sistem lini, lembaga, organisasi, instansi dan dinas mana yang akan terlibat dalam persyaratan keuangan dan bagaimana hal itu harus dipenuhi; pengaturan apa yang harus dibuat untuk pemasaran produk, pelatihan nelayan dan sebagainya. Rencana tersebut harus memiliki semua detail penting, dan tidak ada hal penting yang harus ditinggalkan. Kalender operasi harus disusun berdasarkan rencana kerja dan harus ditentukan kapan pekerjaan tertentu harus dilakukan, sebaiknya menyebutkan data dan waktu; berapa banyak jumlah input yang berbeda termasuk kredit yang dibutuhkan dan kapan ini harus tersedia kapan dan untuk berapa hari para nelayan dan perempuan nelayan harus dilatih.

Gambar 5. 1 Hasil Pengamatan Situasi Aktifitas Nelayan

f)

Tindak lanjut rencana kerja dan kalender kegiatan. Ini bukan rutinitas kerja seperti yang mungkin dipikirkan banyak orang. Pelatihan peserta, komunikasi informasi, 39


melakukan demonstrasi metode, melakukan kunjungan rutin, dan menyebutkan adalah fungsi penting yang harus dilakukan penyuluh pada tahap ini. Pekerjaan harus mencakup pemecahan dan masalah yang tidak terduga dan mengambil langkah-langkah kooperatif jika diperlukan. g)

Kinerja penyuluh dan dukungan organisasi yang diterima pada tahap ini dapat membuat perbedaan antara keberhasilan atau kegagalan suatu program. Memperoleh informasi umpan balik tentang apa yang terjadi pada nelayan setelah memperkenalkan teknologi baru sangat penting pada tahap ini.

h)

Evaluasi Kemajuan Evaluasi adalah proses menentukan sejauh mana kita telah mampu mencapai tujuan kita. Semua program harus memiliki sistem evaluasi bawaan untuk mengetahui seberapa baik pekerjaan dilakukan. Ini harus menjadi proses berkelanjutan untuk mengukur hasil akhir dan memastikan semua langkah diikuti dengan benar. Evaluasi dapat bersifat formal dan informal tergantung pada kepentingan program dan ketersediaan tenaga terlatih, dana, fasilitas, dan waktu. Evaluasi program melibatkan tiga langkah penting berikut: 1)

Menetapkan beberapa standar atau kriteria mengenai tujuan.

2)

Pengumpulan informasi.

3)

Membuat penilaian dan menarik beberapa kesimpulan yang tidak bias dan valid.

i) Peninjauan kembali dan revisi program Berdasarkan hasil evaluasi, program harus ditinjau kembali dan direvisi jika diperlukan. Peninjauan ulang ini harus dilakukan tidak hanya dengan peserta tetapi juga dengan ilmuwan, administrator di organisasi penyuluhan, dan badanbadan lokal. Peninjauan kembali akan membantu dalam membuat koreksi dan modifikasi yang diperlukan dalam program. 1. Tahap Implementasi

40


1) Membuat pengaturan terlebih dahulu untuk input dan alat peraga. Syarat-syarat yang harus dipenuhi pada langkah ini adalah: o kebutuhan input yang realistis seperti pupuk, benih, fasilitas kredit, dll. telah dikerjakan bersama oleh staf penyuluh wilayah o Masukan yang dibutuhkan telah diperoleh dengan baik pada waktunya dan ditebar di tempat yang tepat. o Alat peraga yang akan digunakan oleh penyuluh telah disiapkan dan/atau diperoleh dalam jumlah yang cukup, tepat waktu. 2)

Menafsirkan program yang telah disetujui kepada staf Kriteria berikut akan dipenuhi untuk memastikan bahwa langkah ini telah dilakukan secara memadai: o Program yang disetujui telah dijelaskan secara memadai. o Rencana kerja juga telah dijelaskan secara memadai. o Sudah dijelaskan ke semua staf blok, semua wakil rakyat dan pemimpin penting lainnya.

3)

Melaksanakan rencana kerja Program yang telah disetujui harus dilaksanakan secara bertahap, sesuai dengan rencana kerja dan terkoordinasi. Keberhasilan suatu program tergantung pada metode yang digunakan untuk mengimplementasikannya. Harus dipastikan bahwa : o

Rencana koordinasi termasuk kalender kegiatan di dalam dan di luar sistem keagenan penyuluhan

o

Teknik, metode dan bahan bervariasi sesuai dengan situasi dan klien

o

Materi pelajaran yang digunakan sesuai dengan mempertimbangkan orang dan tujuannya

o

4)

Rencana untuk tanggung jawab bersama diikuti.

Evaluasi Pencapaian Tinjauan secara Bersamaan dan ex-post facto kemajuan menuju tujuan merupakan fase

penting dari perencanaan program penyuluhan. Ini menjaga agen penyuluhan di jalur yang benar dan membantu dalam membedakan sarana dari tujuan. Evaluasi kegiatan harus dilakukan bersama oleh penyuluh dan organisasi perwakilan rakyat pada tingkat yang berbeda. Kondisi yang akan ada ketika pedoman ini terpenuhi adalah sebagai berikut: 41


o

Rencana evaluasi disusun untuk setiap tahapan program yang akan dievaluasi sebagaimana tercantum dalam rencana kerja tahunan.

o

Sebuah laporan pencapaian dan implikasi dibuat untuk kelompok ekstensi yang mengatur. Kelompok yang mengatur dalam memproyeksikan rencana mereka untuk kegiatan penyuluhan memberikan temuan dari laporan pencapaian dan implikasinya.

C.

Kesimpulan Tahapan

perencanaan

penyuluhan

merupakan

bagian

terpenting

dalam

perencanaan program penyuluhan. Terdapat empat dimensi model dalam perencanaan penyuluhan yaitu masalah, rencanakan, sampaikan, dan evaluasi. Setiap dimensi ditentukan

oleh

serangkaian

langkah

tindakan.

diimplementasikan mengikuti Langkah-langkah

Kemudian

tahapan

tersebut

yang membentuk siklus yang

berkesinambungan dari penetapan program dan pelaksanaan program dalam penyuluhan. D.

Tugas Jawablah pertanyaan berikut: 1) Sebutkan tahapan perencanaan program penyuluhan! 2) Uraikan Langkah-langkah implementasi perencanaan program penyuluhan

42


Bab 6. METODE-METODE PENYULUHAN A.

Tujuan Perkuliahan Pembelajaran pada pokok bahasan ini bertujuan untuk memberi informasi, pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang berbagai metode penyuluhan yang dapat dituangkan dalam perencanaan program penyuluhan dan diimplementasikan dalam program penyuluhan bidang perikanan. Pada pokok bahasan ini diperkaya dengan pengalaman langsung mahasiswa dengan mengikuti penelitian dosen dalam melakukan observasi, mengumpulkan informasi dan kemudian melakukan analisis terhadap situasi dan kondisi yang diamati terkait metode penyuluhan yang sangat diminati oleh masyarakat baik sebelum pandemic covid-19 dan selama mengalami masa pandemi covid-19.

B.

Materi Perkuliahan 1.

Pengertian Metode Penyuluhan Metode penyuluhan terdiri dari teknik komunikasi antara penyuluh dan kelompok

sasaran. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi keputusan petani apakah atau tidak dan bagaimana mengadopsi budidaya ikan. Pilihan salah satu metode yang tersedia akan tergantung pada: - tujuan penyuluh, - keadaan di mana mereka bekerja, - jenis dan volume informasi yang akan disampaikan, - kapasitas layanan penyuluhan, - jumlah orang yang dituju, dan - masalah-masalah yang akan dipecahkan 4. Metode penyuluhan(Mardiana E.Fachry dan Amalia Pertamasari, 2011); (Samian et al., 2017) adalah alat & teknik yang digunakan untuk menciptakan situasi di mana komunikasi dapat terjadi antara masyarakat pedesaan & penyuluh. Mereka adalah metode untuk memperluas pengetahuan & keterampilan baru kepada masyarakat 4

https://www.fao.org/3/ad785e/AD785E06.htm

43


pedesaan dengan menarik perhatian mereka ke arah mereka, membangkitkan minat mereka & membantu mereka untuk memiliki pengalaman sukses dari praktik baru. Pemahaman yang tepat tentang metode ini & pemilihannya untuk jenis pekerjaan tertentu diperlukan. Penyuluhan adalah proses pendidikan untuk menghasilkan jumlah maksimum perubahan yang diinginkan di antara orang-orang, yang melibatkan pembelajaran & pengajaran & membutuhkan beberapa alat atau metode yang biasa dikenal sebagai metode penyuluhan. Metode penyuluhan adalah alat & teknik yang digunakan untuk menciptakan situasi di mana komunikasi dapat terjadi antara masyarakat pedesaan & penyuluh. Mereka adalah metode untuk memperluas pengetahuan & keterampilan baru kepada masyarakat pedesaan dengan menarik perhatian mereka ke arah mereka, membangkitkan minat mereka & membantu mereka untuk memiliki pengalaman sukses dari praktik baru. Pemahaman yang tepat tentang metode ini & pemilihannya untuk jenis pekerjaan tertentu sangat diperlukan (Umeh, 2018); (Setyarini, 2009); Dalam penelitian ini data metode penelitian yang dikumpulkan mengacu pada teori yang tercantum pada pokon bahasan materi kuliah. Sehinga dapat diketahui secara prakteknya metode apa yang paling banyak dilakukan di masyarakat desa malangrapat dan metode penyuluhan mana yang sudh digunakan, diminati dan sesuai dengan masa pandemi covid-19 (Wijiastuti et al., 2012) 2.

Klasifikasi Metode Penyuluhan Metode penyuluhan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok yaitu: o

Menurut Penggunaannya, yaitu metode kontak individu, kelompok dan massal

o

Menurut Bentuknya yaitu metode tertulis, lisan dan audio-visual

o

Menurut Fungsinya yaitu metode pemberitaan, menampilkan dan sedang mengerjakan

1) Metode Kontak Individu Dalam metode ini, penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasarannya secara perorangan. Metode penyuluhan di bawah kategori ini memberikan kesempatan untuk tatap muka atau kontak orang-keorang antara masyarakat pedesaan & penyuluh.

Sesungguhnya metode

penyampaian informasi dengan metode ini dinilai sangat efektif baik dalam 44


mengajarkan keterampilan baru & menciptakan niat baik antara nelayan & penyuluh, namun jika dilihat dari segi jumlah sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya jangkauan penyuluh untuk mengunjungi dan membimbing sasaran secara individu. Karena itu metode pendekatan individu akan lebih tepat digunakan dalam mendekati tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh di desa. Metode penyuluhan individu dapat dilakukan dengan berbagai; a.

Kunjungan ke rumah atau tempat usaha nelayan; Kegiatan ini dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini; o

Dialek Bahasa lokal yang mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat

o

Mengunjungi daerah-daerah terpencil yang jarang dikunjungi orang karena akses transportasi dan informasi yang sulit

o

Selalu mengingatkan nelayan tentang rekomendasi dengan berbagai cara pengulangan untuk tujuan penguatan

o

Buat berbagai persiapan yang kira-kira jika diperlukan dapat disampaikan kepada nelayan

o

Meninjau/menghubungi kontak sebelumnya

o

Kunjungi lintas nelayan sehingga sikap pilih kasih dapat dihindari

Berikut dokumentasi mahasiswa yang sedang melakukan kunjungan ke rumah/tempat usaha nelayan di Desa Malangrapat Kabupaten Bintan (Gambar 3).

Gambar 6. 1 Kegiatan Kunjungan Mahasiswa ke Rumah/Tempat Usaha Nelayan

b) Panggilan ke kantor. Hal ini perlu memperhatikan beberapa hal berikut: 45


o Ruang kantor harus memiliki pusat informasi mini o Tenaga teknis alternatif harus tersedia jika penyuluh tidak ada di tempat o Tunjukkan melayani dan mendengarkan permasalahan pengunjung dengan sikap yang ikhlas o Pastikan rambu dan arah jalan menuju ke kantor harus terlihat dengan jelas oleh nelayan Dalam pengalaman mengikuti penelitian dosen dilapangan mahasiswa mengetahui bahwa metode penyuluhan individu masih minim dilakukan di desa pesisir selama ini. Dimana terdapat 43,33% responden menyatakan tidak pernah menerima penyuluhan dengan metode kontak individu, 23,33% responden menyatakan kadang-kadang menerima penyuluhan dengan metode tersebut, 20% yang menyatakan sering menerima penyuluhan dengan metode kontak individu dan 13,33% menyatakan jarang sekali menerima penyuluhan dengan metode tersebut (gambar 4). Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan melalui metode individu belum maksimal dilakukan di Desa malangrapat.

Gambar 6. 2 Metode kontak individu

c)

Demonstrasi; Metode kontak individu menggunakan demonstrasi ini perlu memperhatikan beberapa hal berikut: o

Pilih kooperator dengan hati-hati 46


o

Mempertimbangkan kepentingan mayoritas nelayan

o

Libatkan audiens dalam semua langkah

o

Atur hari-hari lapangan, perjalanan dan kunjungan orang-orang ke demonstrasi hasil yang sukses.

o

Simpan catatan, gunakan informasi data yang dihasilkan dari demonstrasi untuk kisah sukses, foto, slide, pembicaraan radio, dll.

o

Latih praktik pengajaran keterampilan untuk menyempurnakan demonstrasi metode.

o

Orientasikan penyuluh terhadap langkah-langkah dan teknik melakukan demonstrasi.

o

Untuk melakukan demonstrasi metode, bagilah praktik ke dalam langkah-langkah yang berbeda dan atur secara berurutan.

o

Tentukan rasio biaya: manfaat dan jelaskan tentang nilai utilitas dari praktik yang direkomendasikan.

2)

Metode Kontak Kelompok Dalam metode pendekatan kelompok (Moos, 1984), penyuluh berhubungan

dengan sasaran penyuluhan secara kelompok. Metode pendekatan kelompok ini juga dinilai cukup efektif, dikarenakan nelayan atau masyarakat pesisir dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, di samping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan. Metode kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna tinggi. Metode ini lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggotanya. Metode kelompok dapat dibagi dua yaitu metode kelompok besar dan metode kelompok kecil. a. Teknik Kelompok Besar; Metode kelompok dapat dilakukan dengan cara;

47


1) Pertemuan

kelompok;

Dalam

melakukan

pertemuan

kelompok

diharapkan agar; o

Hindari penggunaan terlalu banyak istilah teknis

o

Mengilustrasikan ide-ide melalui alat bantu visual

o

Meyakinkan

o

Hindari ide-ide yang kontradiktif

o

Mengutip otoritas untuk mendukung pernyataan

o

Selalu ingat sifat audiens yang heterogen

o

Identifikasi semua orang potensial di antara kelompok dan percayakan kepadanya tanggung jawab untuk memimpin diskusi

o

Libatkan semua orang dalam musyawarah

o

Di akhir diskusi, buat bagan langkah-langkah tindakan yang harus diambil dengan melibatkan orang-orang.

2) Surat Edaran; Dalam melakukan metode ini perlu memperhatikan beberapa hal berikut: o

Kebutuhan dan minat khusus harus disorot

o

Awal yang merangsang pemikiran disarankan

o

Pencetakan/cyclostyling harus rapi

o

Sentuhan pribadi- referensi pribadi menambah nilai pada konten

o

Tujuan tunggal-untuk setiap pokok bahasan/masalah dan surat edaran tersendiri harus disusun secara seri.

o

Sorot keseriusan masalah. Itu harus menjawab semua kemungkinan keraguan.

o

Sebutkan apa yang dapat disumbangkan oleh audiens untuk meringankan masalah

o

Gunakan kesimpulan yang sopan

o

Di akhir surat edaran, alamat kontak dapat diberikan untuk memperjelas lebih lanjut tentang masalah ini.

3) Kunjungan lapangan; Dalam melakukan metode kelompok dengan kunjungan lapangan dapat diterapkan tahapan berikut: 48


o

Identifikasi tipe peserta yang tepat yang ingin memperoleh manfaat dari kunjungan lapangan.

o

Buat daftar jenis tempat yang tepat untuk dikunjungi, yang memiliki relevansi langsung dengan kebutuhan nelayan.

o

Atur kunjungan pada waktu yang tepat.

o

Penonton harus siap sebelum kunjungan

o

Pelabelan

yang

tepat

harus

dilakukan

di

lapangan

dan

peneliti/nelayan harus dapat menjelaskan dengan jelas kepada pengunjung. o

Pengaturan harus dilakukan terlebih dahulu untuk memamerkan poster yang menggambarkan inovasi dalam perjalanan menuju ke lapangan.

4) Teknik Kelompok Kecil; Kelompok kecil adalah cara atau metode yang digunakan dalam situasi kelompok untuk menghasilkan tindakan kelompok. Ada teknik-teknik yang telah teruji waktu seperti kuliah, debat, forum, dialog, simposium, brain storming, dll melalui mana tindakan kelompok dapat dicapai. Tujuan Teknik Kelompok Kecil: o

Menyajikan informasi secara formal dan langsung.

o

Untuk memberikan informasi ahli tentang topik tertentu.

o

Untuk mengidentifikasi masalah / area masalah dalam situasi tertentu.

o

Untuk mengeksplorasi fakta dari masalah.

o

Untuk mengeksplorasi satu atau beberapa solusi untuk suatu masalah

o

Untuk memiliki bacaan tambahan.

o

Untuk menginspirasi grup.

o

Untuk mengarahkan/menghibur kelompok dengan menggunakan orang-orang yang terampil/berpengalaman

o

Untuk berbagi pengalaman orang lain.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ini:

49


o

Pikirkan dengan jelas tujuan pertemuan dan persiapkan kuliah yang sesuai.

o

Pertimbangkan cara alternatif lain yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Itu juga tergantung pada sifat penonton.

o

Berikan situasi di mana anggota kelompok secara fisik nyaman.

o

Menginformasikan pembicara tentang topik dan membuatnya merasa nyaman dalam situasi berbicara.

Berikut metode Teknik kelompok kecil yang bisa dilakukan: a)

Ceramah; Biasanya digunakan dalam situasi formal. Dibutuhkan persiapan yang matang dari pihak yang menyampaikan ceramah. Karakteristik dinamis dari metode ceramah. Sebagai teknik yang sangat formal, kuliah hanya mengizinkan komunikasi satu arah. Hal ini memungkinkan untuk komunikasi yang lengkap dan rinci tanpa gangguan. o

Ini adalah metode yang sangat cepat untuk menyampaikan informasi kepada kelompok.

o

Kontrol penonton kaku karena sepenuhnya ada di tangan pembicara.

o

Ini adalah bentuk abstrak dari interaksi kelompok dan karenanya memerlukan kompetensi tingkat tinggi dari pembicara dan tingkat kerjasama audiens yang tinggi.

o

Anggota dan pemimpin kelompok dapat memberikan sedikit kendali atas konten dan pendekatan.

o

Sulit untuk mengukur efek pidato pada kelompok secara objektif.

Materi Penyuluhan dengan metode ceramah. Berikut dijelaskan cara mengatur materi penyuluhan: o

Pengaturan kronologis; materi pengantar, dapat diterima untuk jenis pengaturan ini.

o

Pengaturan logis; Pendekatan langkah demi langkah. Subjek abstrak dapat terdiri dari konsep dan prinsip. Penyuluh harus

50


mengolah informasi dari ide-ide sederhana ke yang kompleks. o

Pengaturan struktural; Penyuluh dapat memulai dari unit yang lebih rendah atau unit yang lebih tinggi dalam hierarki yang disetujui.

o

Pengaturan menurut kepentingan; Ini disebut pendekatan psikologis. Informasi dapat disajikan dengan mengatur poinpoin sesuai dengan kepentingannya.

o

Pengaturan menurut kontras; Fakta yang kontras dapat menjadi cara belajar yang efektif dan meninggalkan kesan yang kuat tentang efek baik dari informasi tertentu.

Berikut hal yang perlu dilakukan dalam memberikan ceramah : o

Jangan menulis seluruh materi penyuluhan dan membacakan isinya.

o

Lihatlah audiens dari waktu ke waktu untuk mendapatkan pendekatan pribadi.

o

Jangan mengikuti jenis ceramah yang kaku.

o

Hindari jenis ceramah yang gugup.

Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan ceramah : o Jangan terlalu sering menggunakan metode ini. o Ceramah ini lebih rendah daripada simposium karena memunculkan pandangan yang berbeda tentang subjek tersebut. o Hal ini tidak begitu efektif dalam menggerakkan kelompok menuju konsensus atau tindakan. o Lebih rendah daripada diskusi panel untuk menyelesaikan perbedaan pendapat antar kelompok. o Lebih rendah untuk bermain peran dalam mendapatkan anggota kelompok untuk mendapatkan sudut pandang orang lain dalam situasi kontroversial.

51


o Cacat utama adalah bahwa itu adalah jalan keluar termudah bagi pembicara yang memiliki tanggung jawab formal untuk pertemuan kelompok. o Teknik ini menuntut kompetensi tingkat tinggi dari pembicara. o Kelompok harus responsif dan harus memiliki dorongan untuk belajar dari ceramah b)

Dialog; Dialog adalah diskusi yang dilakukan di depan kelompok oleh dua orang yang berpengetahuan yang mampu menyampaikan wacana komunikatif yang bijaksana tentang subjek tertentu. Ini kurang formal dibandingkan ceramah atau diskusi panel dan memiliki banyak dinamika atau kelebihan yang unik. Ciri-ciri dialog yang dinamis: o

Ini bisa sangat informal dan percakapan.

o

Hal ini memungkinkan komunikasi informasi dan sudut pandang secara langsung dan mudah.

o

Hal ini memungkinkan untuk saling mendukung dan berbagi tanggung jawab antara dua orang.

o

Hal ini memungkinkan untuk stimulasi interpersonal.

o

Ini membantu pembicara yang tidak terampil dalam menyajikan ide-ide mereka.

o

Ini biasanya menciptakan minat yang besar di antara orang lain dalam kelompok.

o

Bentuknya sederhana dan mudah untuk direncanakan dan dilaksanakan.

o

Hal ini memungkinkan untuk klarifikasi, validasi logika dan konsistensi saat diskusi berkembang dan memungkinkan ekspresi dua sudut pandang.

Tujuan: Metode dialog ini dapat dipilih adalah: o

Menyajikan fakta, opini, pandangan dengan cara percakapan informal

o

Untuk menciptakan minat pada suatu mata pelajaran 52


o

Untuk memusatkan perhatian pada suatu isu atau masalah

o

Untuk mengeksplorasi secara rinci sudut pandang yang berbeda atau mendapatkan kesepakatan tentang sudut pandang yang berbeda

o

Untuk menciptakan keinginan dan motivasi untuk berpikir reflektif

o

Untuk dengan cepat menetapkan kerangka kerja untuk pemikiran dan diskusi dan memberikan fakta-fakta dasar persiapan untuk diskusi kelompok umum

Cara menggunakan metode dialog : o

Pilih topik yang tepat waktu dan signifikan yang paling sedikit dikenal oleh dua anggota kelompok

o

Pilih anggota tim dialog. Mereka harus dapat bekerja dalam tim,

berbagi

kepemimpinan,

memandu

percakapan,

berinteraksi, meringkas, dan menyediakan transisi yang diperlukan o

Tentukan orang yang akan memperkenalkan dialog dan bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan setelah dialog dan untuk memimpin diskusi

Tanggung jawab peserta dalam dialog: Terdapat beberapa tanggungjawab peserta dalam metode dialog antara lain: o

Atur pertemuan sebelum presentasi di mana kesepakatan harus dicapai

o

Kerangka kerja untuk diskusi

o

Bagaimana subjek akan diperkenalkan dan bagaimana kerangka diskusi ditetapkan.

o

Waktu tentatif untuk poin utama

o

Tanggung jawab untuk meringkas dan mengintegrasikan poin.

o

Atur setting fisik sehingga semua anggota dapat melihat, mendengar dan merasakan situasi dialog.

53


o

Memenuhi peran yang ditentukan secara objektif dan tanpa keterlibatan emosional yang berlebihan

o

Membantu ketua dalam mengklarifikasi pertanyaan dan meringkas.

Hal yang perlu menjadi perhatian dalam metode dialog antara lain: o

Topik harus menjadi topik yang diminati kelompok

o

Pertahankan diskusi pada tingkat yang dapat dipahami oleh kelompok

o

Topik harus menjadi topik yang diminati kelompok.

o

Pertahankan diskusi pada tingkat yang dapat dipahami oleh kelompok.

o

Jangan mengembangkan diskusi terlalu cepat.

o

Hindari berpidato; dan membaca bahan tertulis.

o

Berbagi tanggung jawab; jika tidak, dialog mungkin berakhir sebagai wawancara atau serangkaian pidato panjang.

o

Meskipun interaksi utama adalah antara peserta dialog, mereka tidak boleh begitu terpikat satu sama lain dan ide-ide mereka sehingga mereka mungkin lupa bahwa mereka harus berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya

c)

Simposium;

Simposium adalah sekelompok pembicaraan,

pidato atau kuliah yang disajikan oleh beberapa individu pada berbagai fase masalah satu mata pelajaran. Masalah yang diidentifikasi harus memiliki komponen efektif yang dapat diterima untuk sesi. Seorang moderator sering mengontrol waktu dan materi pelajaran. Digunakan dengan benar, pembicaraan tidak boleh lebih dari 20 menit dan total waktu tidak boleh lebih dari satu jam. Dalam sebuah simposium, penonton boleh berpartisipasi atau tidak. Seorang moderator sering mengontrol waktu dan materi pelajaran. Digunakan dengan benar, pembicaraan tidak boleh lebih dari 20 menit dan total waktu tidak boleh lebih dari satu jam. Dalam sebuah simposium, penonton boleh berpartisipasi atau tidak. 54


Karakteristik Simposium Dinamis : o

Simposium merupakan metode yang relative formal dan relative mudah diselenggarakan

o

Hal ini memungkinkan ekspresi ide yang sistematis dan relatif lengkap dengan cara yang tidak terputus.

o

Masalah subjek yang kompleks dapat dengan mudah dibagi menjadi bagian-bagian komponen logis.

o

Penataan presentasi diperoleh melalui kesepakatan pra simposium antar peserta.

o

Harus ada duplikasi minimum dan alokasi waktu harus mengarah pada presentasi yang tepat dan logis

o

Kontrol subjek dan waktu dapat dilakukan dengan perjanjian sebelumnya

o

Ada interaksi minimum antara peserta.

Tujuan metode symposium dilakukan adalah: o

Untuk menyajikan informasi dasar yaitu fakta dan sudut pandang dari masalah subjek tertentu

o

Menyajikan ekspresi ide yang relatif lengkap dan sistematis tanpa interupsi

o

Untuk menyatukan dan memfokuskan sudut pandang yang berbeda dalam kerangka atau konten yang logis dan lebih umum.

Dalam pelaksanaan simposium diperlukan pembagian beberapa peran antara lain: 1) Moderator/Ketua; Tugas Moderator/Ketua : o

Dia harus bertemu dengan pembicara simposium jauh sebelum pertemuan dan mendapatkan kesepakatan tentang pengaturan yang logis

o

Uraikan area yang akan dicakup dan dapatkan kesepakatan tentang urutan dan kelonggaran waktu

o

Dia harus menemui mereka segera sebelum pertemuan untuk meninjau poin-poin di atas 55


o

Pada pertemuan tersebut, ia harus memberikan pengaturan umum

masalah

dan

menunjukkan

signifikansinya,

menggambarkan urutan setiap pembicara dan mengatur suasana untuk mendengarkan dan berpikir oleh kelompok. o

Informasikan kepada kelompok tentang prosedur yang harus diikuti termasuk peran pembicara dan peran kelompok selama dan setelah simposium.

o

Perkenalkan setiap pembicara secara rinci saat gilirannya tiba dan tentukan kualifikasi pembicara untuk berbicara tentang subjek tersebut. Hal ini membuat kesan tersendiri bagi penonton.

o

Lakukan fungsi tambahan tergantung pada prosedur apa yang telah diatur untuk diikuti termasuk teknik meringkas atau menindaklanjuti seperti: -

Berikan setiap pembicara waktu tertentu untuk pernyataan klarifikasi singkat

-

Biarkan setiap pembicara mengajukan beberapa pertanyaan kepada pembicara lainnya.

-

Libatkan audiens dalam pertanyaan langsung dari lantai.

2) Pembicara; Tugas pembicara adalah sebagai berikut: o

Pembicara harus menghindari “pertemuan perencanaan” yang diselenggarakan oleh moderator

o

Pembicara harus mempersiapkan presentasi singkat yang terorganisir dengan baik yang dapat diberikan dalam waktu yang ditentukan.

o

Menyajikan materi yang telah disiapkan dengan jelas dan singkat dalam waktu yang telah ditentukan.

Hal perlu menjadi perhatian dalam metode symposium adalah : o

Kehati-hatian

harus

diambil

dalam

memilih

subjek

dan

memecahnya menjadi bagian-bagian komponen yang bermakna dan dapat dikelola. 56


o

Pemilihan yang cermat penting dalam menentukan moderator dan pembicara.

o

Anggota yang tidak memihak yang dapat mendekati subjek secara logis dan menyajikannya tanpa keterlibatan emosional yang berlebihan harus dipilih.

o

Moderator hanya bukan pembuat pidato tetapi penerjemah pidato pada waktu yang tepat. Dia harus bisa merawatnya dengan baik.

o

Dalam perencanaan, batasi waktu pidato dan tetapkan metode untuk menegakkan batasan waktu.

o

Walaupun presentasi yang logis dan tepat adalah kunci simposium yang baik, maksud dari kelompok yang lebih besar harus dirangsang dan dipertahankan jika simposium ingin memenuhi tujuannya.

d) Debat; Debat adalah serangkaian ceramah yang mendukung dan menentang topik tertentu oleh orang-orang yang berpengetahuan. Pola normal adalah memiliki dua tim di sisi afirmatif dan negatif dari masalah ini. Jumlah orang di kedua sisi harus sama. Setiap tim akan memiliki seorang pemimpin yang didukung oleh anggota timnya dan akan ada ketua atau moderator yang memimpin diskusi. Karakteristik Debat Dinamis : o

Itu dapat dengan mudah diatur dalam waktu singkat.

o

Ini membantu untuk menarik perhatian penonton dan menahannya sampai akhir.

o

Topik-topik yang mengacu pada kebutuhan yang dirasakan dapat diidentifikasi sehingga dapat membangkitkan antusiasme penonton selama debat.

o

Penonton diajak untuk berpikir serius dan menganalisa melalui jalannya debat.

o

Rentang topik serta waktu dapat diawali dengan kesepakatan.

o

Ini memungkinkan para peserta untuk memiliki ekspresi ide-ide mereka yang lengkap dan tanpa pamrih.

Tujuan metode debat antara lain: o

Topik-topik yang bersifat kontroversial ditangani 57


o

Formalitas presentasi bukanlah halangan untuk mendengarkan dan memahami kelompok.

o

Ketika kelompok perlu dihadapkan pada pro dan kontra dari topik atau keputusan.

o

Ketika peserta memiliki kapasitas untuk mempresentasikan sisi mereka secara bermakna dan menarik.

o

Ketika ada kebutuhan untuk mengomunikasikan sudut pandang yang berbeda dalam kelompok yang lebih besar di mana keterlibatan total tidak mungkin dilakukan.

o

Anggota kelompok hanya memiliki tingkat partisipasi yang rendah sehingga dapat merangsang pemikiran dan tindakan mereka.

o

Ada suasana yang menguntungkan dalam kelompok untuk menerima ide-ide yang disajikan oleh argumen logis dari para peserta.

Terdapat pembagian beberapa peran dalam metode debat antara lain: a)

Moderator/Ketua; yang bertugas : -

Ketua harus menemui peserta mendapatkan urutan penampilan dan kelonggaran waktu.

-

Informasikan kepada kelompok tentang prosedur yang harus diikuti termasuk peran peserta dan kelompok.

-

Ketua harus memperkenalkan para pemimpin dan peserta untuk membangun kompetensi mereka pada topik yang diidentifikasi.

-

Setelah penyampaian pidato oleh masing-masing peserta, ketua harus memberikan ringkasan yang menarik perhatian orangorang pada fitur-fitur penting yang dibahas.

-

Ketua harus memberikan tantangan ramah kepada pembicara berikutnya untuk menyangkal poin pembicara sebelumnya sehingga

meningkatkan

kecemasan

kelompok

untuk

mendengarkan lebih hati-hati atas masalah yang akan dibahas. -

Ketua harus membuat pengaturan dengan memberi tahu waktu yang ditentukan untuk setiap peserta tanpa melebihi batas.

58


-

Ketua harus memberikan penilaian yang tidak memihak, yang harus diterima secara logis, bagaimanapun, menghargai poin terpuji dari pihak yang ditaklukkan juga.

Tip persiapan debat yang baik: o

Perkenalan yang baik dan menarik.

o

Perkenalan yang baik dan menarik. Ini mungkin dimulai dengan cerita, lelucon yang bagus, pernyataan atau kutipan yang mencolok, pertanyaan yang kuat, dll yang relevan dengan topik.

o

Berikan contoh langsung untuk membuat pidato menarik

o

Cantumkan detail-detail yang spesifik, familiar, tidak biasa, humoris, dan kontroversial sehingga debatnya penuh vitalitas.

o

Mulailah upaya untuk merujuk pada sisi negatif pembicara sebelumnya dan bantu sudut pandang Anda dengan fakta dan contoh yang dapat diandalkan.

o

Bersikaplah tulus, berani, dan ungkapkan pandangan Anda tentang dukungan dari pihak Anda tanpa ragu-ragu dengan cara yang kuat dan persuasif

o

Akhiri dengan kesimpulan yang mengesankan yang terdiri dari ringkasan formal dan seruan langsung untuk melihat audiens ke sisi Anda dalam waktu yang ditentukan.

Hal yang perlu menjadi perhatian dalam metode debat: o

Rentang subjek tidak boleh keluar dari lingkup dan kepentingan kelompok.

o

Perdebatan emosional dapat menjadi sangat antagonis dan menyebabkan konflik antar kelompok.

o

Motif memenangkan debat dapat menyebabkan distorsi informasi yang mengarah pada pengabaian kebutuhan primer audiens.

o

Ini hanya berguna dalam tujuan tertentu dan dalam kondisi tertentu.

o

Moderator dan peserta harus berpengetahuan luas dan tidak boleh terlalu antusias dan terbawa emosi. 59


e)

Diskusi Panel; Sekelompok pembicara yang biasanya terdiri dari 2-8 peserta sebagai panelis dalam percakapan yang dianggap informal tentang suatu topik untuk kepentingan pendengar merupakan diskusi panel. Ini dapat digambarkan sebagai diskusi komite informal yang didengar oleh audiens. Bentuk diskusi adalah percakapan (yaitu) tidak ada pidato oleh anggota atau moderator yang diizinkan. Seorang pemimpin sebagai moderator atau ketua memperkenalkan pembicara kepada audiens dan mendorong kurang banyak bicara dengan memberikan pertanyaan yang efektif. Jenis diskusi panel: a.

Ketua ± Anggota Panel; Ini juga disebut panel Pertanyaan Jawaban. Presentasi panel sebenarnya merupakan rangkaian pertanyaan oleh ketua dan jawaban oleh anggota panel

b.

Set ± Ucapan Panel; Ini adalah panel yang telah diatur sebelumnya. Setelah ketua memperkenalkan topik, masingmasing membuat pidato yang sudah disiapkan. Ketika anggota terakhir membuat pidato, panel berubah menjadi forum

c.

Panel Percakapan; Setelah anggota diperkenalkan dan topik dikomunikasikan, anggota panel mengadakan percakapan tentang topik tersebut dengan pertanyaan dan komentar berpindah dari satu anggota ke anggota lainnya. Dari waktu ke waktu, ketua dapat melontarkan pertanyaan atau komentar untuk membantu percakapan.

Karakterisktik diskusi panel dinamis : o

Suasana diskusi panel bisa bersifat informal atau terkadang juga formal.

o

Hal ini dapat mengekspos dan fokus pada sudut pandang yang berbeda, fakta, sikap dan masalah subjek.

o

Hal ini memungkinkan untuk interaksi maksimum dan antarstimulasi antara anggota panel.

o

Ini sering meningkatkan minat audiens dengan subjek tertentu karena presentasi materi pelajaran yang aktif dan dramatis.

60


o

Ini adalah metode yang berguna untuk menentukan poin kesepakatan, area ketidaksepakatan dan mendekati konsensus.

o

Ini membagi tanggung jawab di antara anggota panel dengan mengatur pertemuan sebelumnya

Tujuan metode diskusi panel : o

Untuk meningkatkan suasana informal untuk komunikasi dalam kelompok

o

Untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu yang akan dipertimbangkan dan untuk mengeksplorasi mereka

o

Untuk memberikan pemahaman kepada audiens tentang bagianbagian komponen dari masalah

o

Untuk mendapatkan fakta dan sudut pandang yang berbeda dibawa ke dalam kerangka diskusi

o

Untuk menimbang keuntungan dan kerugian dari tindakan

o

Untuk memotivasi kelompok yang lebih besar untuk pemikiran dan tindakan yang konstruktif

o

Untuk menentukan bidang kesepakatan dan membahas masalah dasar dan berjuang untuk konsensus

o

Untuk memaksa kelompok agar memungkinkan mereka bergabung dalam proses penaburan masalah

Komponen pada diskusi panel terdiri dari : 1)

Ketua/moderator; Tugas Ketua dalam diskusi panel antara lain: o

Ketua harus memilih anggota panel dengan sangat hati-hati.

o

Ketua harus mengidentifikasi orang-orang yang tertarik pada masalah, memiliki fakta dan pendapat, mewakili pandangan yang berbeda dan dia harus memiliki pengalaman yang diperlukan.

o

Ketua harus merencanakan pertemuan dan harus melakukan pengaturan fisik yang diperlukan.

o

Ketua harus memperkenalkan anggota panel kepada hadirin.

o

Ketua harus membuka diskusi dengan pernyataan relevan yang akan segera memusatkan perhatian hadirin.

o

Ketua harus mengajukan pertanyaan yang memancing pemikiran reflektif. 61


o

Ketua harus menyelidiki poin ketidaksepakatan untuk memimpin diskusi.

o

Ketua harus menyajikan ringkasan efektif yang dapat mengarah pada tindakan.

2)

Anggota panel; yang berperan sebagai berikut: o

Anggota panel harus menyiapkan materi dan mengatur pemikiran dengan sangat meyakinkan

o

Anggota panel harus memberikan contoh pemikiran yang cermat, reflektif dan rasional.

o

Mereka harus mendengarkan dengan seksama komentar dari anggota lain dan berusaha untuk mendapatkan poin baru.

o

Anggota panel harus memperhatikan momen atau kesempatan yang tepat untuk menyampaikan pandangannya.

o

Anggota panel harus menjaga suasana informal dan percakapan.

o

Anggota panel harus berkontribusi pada diskusi dengan menghormati pandangan orang lain.

3)

Audiens/anggota grup; yang berperan sebagai berikut: o

Kelompok harus memiliki pemikiran yang jelas tentang tujuan pertemuan

o

Kelompok harus memastikan bahwa topik yang dipilih tepat waktu dan signifikan.

o

Kelompok juga dapat memainkan peran yang efektif dengan memilih ketua moderator yang tidak memihak, yang dapat berpikir cepat dan yang memberikan pertanyaan reflektif dan akhirnya meringkas dengan baik.

Yang perlu menjadi perhatian menggunakan metode diskusi panel ini antara lain: o

Keberhasilan teknik ini tergantung pada moderator dan anggota panel.

o

Diskusi tidak boleh dimonopoli oleh satu atau dua anggota.

o

Perencanaan merupakan kebutuhan mutlak untuk keberhasilan kinerja teknik ini.

62


o

Berikan waktu yang cukup. Panel yang lebih pendek dari 30 menit mungkin tidak berhasil.

o

Diskusi panel harus diakhiri sementara kepentingan umum kelompok tinggi.

o

Diskusi panel harus diakhiri sementara kepentingan umum kelompok tinggi.

f)

Bermain Peran Keterlibatan pelajar merupakan faktor penting dalam keberhasilan pengajaran. Orang-orang belajar lebih efektif bukan dengan diajar dengan cara konvensional tetapi dengan cara berpartisipasi. Role-play mendorong keterlibatan aktif peserta didik. Ini menggabungkan pembelajaran yang efektif dengan pengalaman yang menyenangkan. Deskripsi dasar metode bermain peran: o

Peserta memerankan situasi yang melibatkan interaksi manusia

o

Peserta bertindak bebas bukan dari naskah.

o

Akan ada pengamat yang tidak memerankan peran apa pun.

o

Umpan balik diberikan melalui diskusi lanjutan.

Langkah-langkah dalam melakukan roleplay: o

Persiapkan kelas/pengaturan untuk pengalaman tersebut dengan membiasakan mereka dengan situasi masalah yang dapat mereka hubungkan.

o

Diskusikan situasinya dan bantulah kelas untuk melihat sifat masalahnya.

o

Orientasikan kelas pada teknik bermain peran dan tentukan peran mereka.

o

Minta partisipasi sukarela dan pilih orang untuk peran tersebut.

o

Beri peserta waktu persiapan yang singkat.

o

Persiapkan pengamat untuk subjek area, sifat masalah/isu dan kejadian saat ini.

o

Jalankan permainan peran di tempat yang ditentukan

o

Lakukan diskusi lanjutan yang melibatkan peserta dan pengamat.

o

Ulangi permainan peran jika kelas masih menarik.

Hasil dari bermain peran: 63


o

Ini memberikan kesempatan untuk memeriksa berbagai peran dalam situasi yang berbicara tentang realitas

o

Ini memberikan wawasan tentang peran yang dimainkan seseorang dalam kehidupan nyata dan seberapa efektif seseorang memainkan peran tersebut.

o

Ini menggambarkan prinsip-prinsip yang terkait dengan materi pelajaran.

o

Ini memperluas empati peserta

o

Ini menunjukkan sebelumnya bagaimana siswa peserta pelatihan mungkin akan bereaksi di bawah beberapa situasi nyata.

g) Brainstorming; Brainstorming adalah bentuk khusus dari metode diskusi yang dapat digunakan dalam situasi pelatihan. Ini berpotensi menjadi mode pengajaran aktif tetapi efisiensinya tergantung pada apa yang kita lakukan dan keterampilan peserta dalam mengatur dan melaksanakannya. Brainstorming mengacu pada generasi ide yang cepat, awalnya tidak kritis dan dievaluasi tentang topik atau perhatian dalam periode tertentu. Informasi yang dituangkan kemudian disortir, disintesis, dan didiskusikan. Ini membantu untuk mengidentifikasi masalah. Banyak pelatih percaya bahwa brainstorming berarti cara acak dan tidak terstruktur untuk menghasilkan ide dan

solusi. Ini jauh

dari

kebenaran. Brainstorming tentu saja bukan metode pengambilan keputusan atau pemecahan masalah yang langsung. Inti dari metode ini adalah prinsip bahwa ketika ide atau solusi diusulkan, komentar dan evaluasi ditangguhkan sampai saat langkah ini selesai dan kelompok siap untuk melanjutkan ke langkah analisis berikutnya. Hal ini juga didasarkan pada premis bahwa tidak baik untuk menjatuhkan ide atau proposal tanpa mempertimbangkan dengan baik kelebihan dan kekurangannya dengan cara yang tidak memihak. Pendapat

lain

yang

mendasari

metode

ini

adalah

prinsip

sinergi. Dimungkinkan untuk menghasilkan lebih banyak ide secara kolektif daripada jumlah ide yang akan dihasilkan secara individual 64


Tujuan dari metode Brainstorming adalah sebagai berikut: Dalam konteks program pelatihan, metode ini mungkin memiliki salah satu dari tujuan berikut: o

Membangkitkan berbagai solusi atau pilihan dalam memecahkan suatu masalah, menyikapi suatu masalah/situasi atau dalam mengambil keputusan, sehingga merangsang kreativitas dalam kelompok.

o

Mengembangkan sikap positif di antara para peserta dengan mendorong mereka untuk mendengarkan orang lain dengan cermat, menangguhkan penilaian dan penolakan langsung terhadap ide-ide mereka, dan menahan diri dari komentar negatif tanpa membahas kelebihan dan kekurangan mereka.

o

Mendorong peserta yang pemalu dan enggan untuk berbagi ide dan pandangan mereka tanpa takut mendapat reaksi negatif langsung dari rekan kerja lainnya. Para anggota dapat menjadi terbuka tentang pemikiran dan sudut pandang mereka.

o

Mempromosikan sikap yang akan membantu peserta bekerja lebih efektif dalam kelompok.

Langkah- Langkah dalam menyelenggarakan sesi curah pendapat Pembelajaran dalam latihan ini terjadi karena peserta mendisiplinkan masukan mereka dalam diskusi. Kontrol terjadi melalui instruksi dan melalui pemimpin diskusi. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mengatur sesi: 1)

Generasi Ide Titik awalnya adalah untuk menghasilkan sejumlah besar ide dalam rentang waktu yang singkat. Dengan demikian, ada penekanan yang relatif lebih besar pada kuantitas dan mendorong anggota untuk berpikir dan kreatif dalam menghasilkan ide, proposal, atau opsi baru. Kualitas atau keunggulan dinilai kemudian agar tidak menghambat atau bahkan menghambat proses pembentukan ide. Adalah tugas pemimpin diskusi untuk memastikan bahwa prinsip dasar ini tidak dilanggar. Tidak ada diskusi yang diizinkan, kecuali untuk mengklarifikasi pemikiran atau pernyataan. Kemungkinan beberapa ide yang diajukan oleh para anggota mungkin benar-benar aneh. Namun, terkadang solusi yang 65


masuk akal dapat muncul dari proposal yang, pada awalnya, mungkin tampak tidak praktis atau tidak sesuai. Ide-ide ini dapat dikerjakan lebih lanjut oleh kelompok dan disempurnakan untuk membuatnya lebih relevan, sejalan dengan kriteria yang ditetapkan oleh kelompok dan dapat diterima olehnya. 2)

Mengubah Ide Pemimpin diskusi dapat melakukan intervensi jika ide yang diungkapkan perlu diubah melalui elaborasi, penyuntingan atau konsolidasi. Dia juga memiliki tugas untuk membantu mereka yang tidak dalam posisi untuk mengartikulasikan pandangan mereka dengan tepat. Jika ide-ide tertentu diulang, pemimpin diskusi dapat menarik perhatian peserta dan meminta opsi lain. Namun, pemimpin harus menghindari analisis apa pun pada tahap ini. Pemimpin juga harus memastikan bahwa ide-ide yang diungkapkan sebelumnya tidak boleh ditentang atau ditolak.

3)

Memposting semua ide pada Flip chart Akan sangat membantu untuk memposting semua ide yang dihasilkan melalui latihan ini pada flip chart. Ini akan memperkuat kontribusi dari mereka yang telah berkontribusi sebelumnya dan berfungsi sebagai titik referensi dan dorongan bagi mereka yang mengikuti.

4)

Menganalisis Ide Setelah semua ide diposting, pemimpin diskusi harus melanjutkan untuk menganalisisnya, berjalan dalam urutan kronologis. Perlu bahwa sampai langkah ini, pemimpin diskusi harus menjelaskan bahwa penilaian ditangguhkan dan manfaat dan kerugian tidak diungkapkan. Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan latihan dan kriteria yang ditetapkan oleh kelompok. Semua faktor, yang dapat mempengaruhi keputusan akhir kelompok, harus dipertimbangkan dengan baik.

5)

Perencanaan Tindakan Kelompok sekarang siap untuk merencanakan tindakan berdasarkan keputusan yang dicapai melalui konsensus dan pada tahap ini menguraikan langkah-langkah untuk mengimplementasikan keputusan. 66


Dari pengalaman mengikuti penelitian dosen dilapangan mengadopsi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) hasil observasi dan wawancara mahasiswa dapat mengetahui bahwa metode penyuluhan kelompok masih minim dilakukan di desa pesisir selama ini. Diketahui terdapat 43,33% responden menyatakan tidak pernah menerima penyuluhan dengan metode kelompok, 23,33% responden menyatakan kadang-kadang menerima penyuluhan dengan metode tersebut, 20% yang menyatakan sering menerima penyuluhan dengan metode kontak individu dan 13,33% menyatakan jarang sekali menerima penyuluhan dengan metode tersebut (gambar 5). Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan melalui metode kelompok juga belum maksimal dilakukan di Desa malangrapat. 3)

Metode Kontak Massal Seorang penyuluh harus mendekati banyak orang untuk menyebarkan informasi baru & membantu mereka menggunakannya. ini dapat dilakukan melalui metode kontak massal dengan mudah. Metode-metode ini lebih berguna untuk menyadarkan masyarakat akan teknologi pertanian baru dengan cepat. a)

Radio: Media Komunikasi Populer Radio adalah salah satu jenis media massa satu arah yang berperan untuk menyampaikan pesan (berita, informasi dan hiburan) kepada masyarakat dengan jangkauan luas. Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi media komunikasi massa seperti saat ini. Berkat ketekunan tiga orang cendikiawan, diantaranya seorang ahli teori ilmu alam yang bernama James Maxwell berhasil menemukan rumus yang diduga dapat mewujudkan gelombang elektromagnetis, yaitu gelombang yang digunakan untuk kgelombang radio dan televisi (1865). Berdasarkan teorinya bahwa gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa dengan kecepatan hampir sama dengan kecepatan cahaya (186.000 mil/detik). Teori Maxwell ini dibuktikan oleh Heinrich Hertz pada tahun 1884. Tetapi baru digunakan untuk tujuan praktis oleh Guglemo Marconi, dimana Marconi telah

67


dapat mengirimkan tanda-tanda tanpa kawat melintasi samudra Atlantik. Perkembangan radio sebagai media massa lalu berkembang dibeberapa negara. Diawali di Amerika Serikat (AS) dengan pengembangan penemuan Marconi oleh Dr. Lee De Forest pada tahun 1906, karena itu pula ia dijuluku “The Father of radio”. Sejak saat itu radio di AS mulai mengalami perkembangan yang pesat. Pada bulan Maret 1923 telah berdiri 556 stasiun radio. Baru pada tahun 1926 berdirilah NBC (National Broadcasting Radio) sebagai badan siaran radio yang luas dan besar, lalu muncul pesaingnya yaitu CBS (Columbia Broadcast System). Sejak saat itu juga radio terus berkembang dibeberapa negara seperti Inggris, Perancis, Uni Sovyet, Jepang dan RRC. Selain mengalami perkembangan, radio juga telah memasuki tahap penyempurnaan. Diantara media yang ada seperti televisi dan media cetak, radio memiliki beberapa keunggulan dimana dapat diakses secara mudah, tidak diperlukan ketrampilan khusus dari khalayak yang ingin dituju seperti ketrampilan membaca karena radio merupakan media imajinatif. Selain itu masyarakat dapat mendapatkan informasi dengan cepat dari radio dengan biaya murah. Keunggulan lain dari radio adalah sifatnya yang santai, karena sifatnya auditori (untuk didengarkan), lebih mudah orang menyampaikan pesan dalam bentuk acara yang menarik. Dalam hal ini musik memegang peranan yang sangat penting karena pesan disampaikan diantara music 5. Adapun kekurangan dari media massa ini adalah tidak bisa dilihat sehingga merupakan media sekilas/selintas (hanya sekali didengar dan tidak bisa diulang). Selain itu tidak semua hal bisa diinformasikan melalui radio dan karena sifatnya yang satu arah maka tidak teridentifikasi siapa yang mendapatkan atau menerima info atau pesan yang disampaikan.

5

http://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38-dalam-negeri/34250-sejarah-perkembangan-radio

68


Dengan kekurangan dan kelebihannya, radio telah menjadi media massa yang dapat diandalkan, cukup efektif dalam penyampaian pesan, dan tetap diminati walau banyak media lain. Seiring perkembangan waktu, jumlah pendengar radio terus bertambah dan radio terus bertahan menghadapi perkembangan zaman. b)

Televisi: Media Komunikasi yang Kuat Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa audio visual yang paling kuat, yang menggabungkan semua manfaat dari media massa lainnya seperti radio, surat kabar dan film. Ini adalah media penyebaran dan penyebaran informasi yang efektif, menghibur, mendidik dan mempengaruhi pemikiran dan sikap pemirsa pedesaan. Televisi menjadi media audio-visual, pesan mencapai individu dengan bantuan telinga dan mata dan karenanya mendapat dampak yang langgeng. Kata televisi berasal dari kata Yunani yang berarti “dilihat dari jauh”. Di sebagian besar negara berkembang, itu digunakan sebagai alat instruksional untuk pendidikan jarak jauh, melengkapi pendidikan formal, mengembangkan keterampilan psikomotorik, pendidikan orang dewasa, dan memberantas buta huruf. Televisi merupakan salah satu media elektronik yang memiliki kekuatan besar dalam memengaruhi masyarakat. Hingga saat ini, televisi masih dianggap sebagai pusat informasi bagi sebagian besar orang di dunia, termasuk di Indonesia. Secara harfiah, kata televisi berasal dari penggabungan dua kata, yakni tele dari bahasa Yunani yang berarti jauh dan visio dari bahasa Latin yang memiliki arti penglihatan. Jadi, televisi merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melihat sesuatu dari jarak yang jauh. Sebagai salah satu media massa, televisi memiliki dampak yang kuat dalam menyampaikan informasi dan membentuk opini publik. Secara garis sejarah, televisi pertama kali ditemukan oleh John Logie Baird asal Skotlandia pada tahun 1926. Di Indonesia sendiri, perkembangan televisi dan siaran pertelevisian memiliki jejak sejarah yang cukup panjang. Televisi pertama di

69


Indonesia dibawa dari Uni Soviet saat Pameran Perayaan 200 tahun Kota Yogyakarta. Televisi mulai tayang secara perdana di Indonesia pada 17 Agustus 1962 secara bersamaan dengan digelarnya perayaan Hari Proklamasi Republik Indonesia ke-17. Tayangan tersebut menyiarkan upacara peringatan hari kemerdekaan yang digelar di Istana Negara dan berlangsung cukup singkat yakni dari pukul 07.30 WIB hingga 11.02 WIB. Pada 24 Agustus 1962, Presiden Soekarno yang memiliki andil cukup besar dalam pembangunan TV di Indonesia meresmikan televisi pertama di Indonesia, yakni Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang kemudian tanggal tersebut menjadi hari kelahiran dari TVRI. TVRI yang menjadi tv pertama di Indonesia sebelumnya hanya memberikan tayangan dengan warna hitam putih dengan memiliki 12 stasiun televisi dan delapan studio produksi. Hingga akhirnya, pada 1 September 1979, siaran berwarna mulai diperkenalkan pada TVRI lokal maupun nasional. Seiring dengan perubahan zaman, program televisi menjadi semakin bervariasi dengan adanya program televisi yang lebih bersifat menghibur ketimbang unsur pendidikan. Perkembangan program televisi Indonesia antara lain, program berita dan pendidikan, program hiburan berupa sinetron, acara musik, dan realiti. Hingga kini, stasiun televisi nasional di Indonesia sudah berjumlah 15, yaitu TVRI, RCTI, GTV, MNCTV, iNews, SCTV, Indosiar, ANTV, tvOne, MetroTV, Trans TV, Trans7, Kompas TV, NET, dan RTV. Selain televisi nasional, ada pula tv berjaringan dan tv lokal yang kini menghiasi layar kaca televisi Indonesia 6. Langkah-langkah dalam mengembangkan program televisi dari topik ke presentasi televisi: Metode pengembangan program televisi berikut ini bukan satu-satunya cara, tetapi menawarkan secara singkat prosedur sistematis yang logis. 6

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/01/23/kilas-balik-sejarah-televisi-indonesia

70


Persiapkan program TV Anda dengan cara yang paling mudah bagi Anda namun tetap memberi Anda program televisi yang efektif. o

Pilih bidang materi pelajaran, yang dirasa perlu berdasarkan sudut pandang pemirsa pedesaan.

o

Pilih fase bidang materi pelajaran itu. Ini bisa disebut topik. Mungkin juga perlu batasan lebih lanjut.

o

Tentukan poin utama yang akan dibuat dalam program. Buat daftar semua item yang akan Anda buat untuk mendukung poin ini.

o

Dapatkan gambaran keseluruhan program dalam pikiran Anda sebelum Anda melangkah lebih jauh.

o

Bagilah program menjadi langkah-langkah penting, dan buat daftar langkah-langkah ini dalam urutan logis.

o

Konsultasikan materi sumber atau nara sumber jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut atau jika Anda perlu memeriksa keakuratan informasi.

o

Pilih format, atau metode penyajian program televisi. Ini mungkin demonstrasi; laporan bergambar; presentasi dramatis; wawancara; forum atau berbagai format; menggunakan beberapa metode ini digabungkan.

o

Tentukan kebutuhan peserta lain dan hubungi calon peserta

o

Tentukan alat bantu audio dan visual, peralatan, bahan dan properti yang paling menunjukkan poin yang akan dibuat. Buat daftar semua visual.

o

Membuat garis besar program. Bagilah selembar kertas menjadi dua kolom. Di kolom kiri, tulis hal-hal yang ingin Anda tunjukkan, di kolom kanan tulis hal-hal yang ingin Anda katakan atau bicarakan. Beri label pada kolom kiri 'Video' dan kolom kanan 'Audio'. Sebagian besar kolom audio untuk jenis program demonstrasi dan untuk laporan bergambar akan diambil dari langkah-langkah yang tercantum sebelumnya dalam perencanaan (poin 5). Visual akan dipasang untuk ini dan akan ditunjukkan di kolom video. Hal-hal yang ingin Anda tunjukkan dan hal-hal yang

71


ingin Anda katakan tentangnya harus ditulis berlawanan satu sama lain di halaman. o

Seringkali perlu menggunakan perangkat khusus untuk berpindah dari satu segmen program ke segmen lainnya. Ini disebut transisi. Ini dapat dilakukan secara visual, lisan, atau keduanya. Ini mengikat seluruh program bersama-sama, memberikan sentuhan profesional yang dipoles, dan menghasilkan program yang mengalir dengan lancar. Transisi harus ditunjukkan dalam skrip jika digunakan. Dengan pembukaan dan penutupan acara termasuk aksi dan pembicaraan yang akan berlangsung, berikan perhatian pada pembukaan dan buat bagian akhir sama kuatnya.

o

Di bagian paling kiri halaman, tunjukkan jumlah waktu dalam menit dan detik yang menurut Anda diperlukan untuk melakukan setiap langkah penting dari program.

o

Perbaiki skrip kerangka dengan mempertimbangkan saran produser program. Berikan salinan naskah kepada produser program, peserta, dan lainnya sesuai kebutuhan.

o

Jika materi giveaway (publikasi) akan ditawarkan, periksa untuk memastikan bahwa salinan yang cukup tersedia untuk memenuhi permintaan yang diharapkan.

o

Kumpulkan alat bantu audio; alat bantu visual, properti material dan peralatan, dan tata letak semua sesuai urutan yang akan digunakan. Periksa lagi untuk memastikan semua visual sudah tersedia.

o

Latih program di rumah, kantor atau tempat lain yang nyaman. Atur waktu latihan untuk total panjang dan untuk setiap segmen penting. Tambah atau kurangi materi agar sesuai dengan naskah dengan waktu yang diinginkan. Latih program seperti yang akan dilakukan di stasiun.

o

Tiba di tempat jauh sebelum siaran. Kenalkan para peserta dengan peralatan dan set TV, dan perkenalkan mereka kepada produser program. Siapkan peralatan Anda dan latih program tanpa kamera.

72


Jika waktu memungkinkan dan fasilitas tersedia, latih program dengan kamera o

Buat perubahan di menit-menit terakhir yang diperlukan dan bersantailah sampai program tersebut disiarkan

o

Saat program sedang 'ditayangkan', berkonsentrasilah pada subjek, bukan pada cara Anda atau tidak melihat ke kamera, menggerakkan tangan Anda, dan sejenisnya. Ini harus diperhatikan dalam latihan. Cobalah untuk mendapatkan pendekatan informal dan perlakukan audiens Anda sebagai satu individu, bukan sebagai kelompok yang terdiri dari ribuan orang.

o

Presentasikan program seperti yang digariskan dan seperti yang diharapkan oleh produser program. Percayai produser program dan kru teknis untuk menghasilkan pertunjukan sebaik mungkin.

o

Jika sesuatu yang tidak terduga terjadi atau Anda melakukan kesalahan, atau menjatuhkan sesuatu, jangan biarkan hal itu mengganggu Anda. Kenali kesalahannya dan lanjutkan program Anda sesuai rencana

Hal-hal yang harus diingat saat merekam program televisi: o

Ekspresi wajah sangat penting. Senyum di wajah membuat banyak perbedaan.

o

Gestur harus digunakan secara efektif dalam proses komunikasi.

o

Gerakan yang tidak perlu harus dihindari karena ini mengalihkan perhatian penonton. Periksa kebiasaan bermain dengan pemberat kertas, pena, kapur atau menggaruk kepala atau membersihkan mata atau hidung. Hindari juga gerakan-gerakan itu, yang akan mengekspresikan kegugupan Anda.

o

Hadapi kamera saat berbicara dengan pemirsa. Lihatlah ke lensa kamera untuk melakukan kontak mata dengan pemirsa. Kontak mata mengikat perhatian pemirsa. Namun, ini tidak berarti bahwa seseorang harus terus menerus menatap kamera. Mengakui kehadiran peserta lain dari program dengan melihat mereka dari waktu ke waktu.

o

Penampilan fisik yang rapi sangat penting. Datang ke program berpakaian bagus. 73


o

Alat bantu visual, sampel, model, model kerja, spesimen, dll. membuat program Anda menarik. Alat bantu visual harus tepat dan digambar dengan warna yang tajam. Materi grafik, bagan, slide, strip film, dll. juga harus digunakan untuk membuat program lebih menarik.

o

Pengucapan harus sangat jelas dan terdengar. Kecepatan yang tepat harus dipertahankan saat berbicara. Kata yang tepat harus dipilih untuk mengkomunikasikan pesan. Hindari kata-kata iseng dan slang, metafora, frasa, jargon dan bahasa berbunga-bunga tidak boleh digunakan.

o

Tidak memiliki nada pembuka minta maaf. Biarkan suara Anda menunjukkan emosi. Jangan terdengar lelah dan tertekan. Biarkan suara Anda memiliki vitalitas, kekuatan, energi, dan antusiasme.

c)

Kartu flash; Hal yang perlu diperhatikan menggunakan kartu flash: o Semua kartu harus memiliki representasi pesan bergambar / simbolik o Huruf / representasi bergambar dll di setiap kartu harus terlihat oleh semua orang. o Atur kartu dalam urutan yang benar dan beri nomor o Latih presentasi o Berikan contoh lokal o Jadilah antusias dan kembangkan sebuah cerita o Meringkaskan

d) Poster

Setiap huruf dalam kata 'POSTER' harus memiliki arti sebagai berikut P - Bagian dari program O – Tujuan S – Ide tunggal, kata/gambar sederhana T – Menceritakan cerita secara sekilas E – Efek pada Audiens R – Hasil dan Evaluasi Hal yang perlu diperhatikan: 74


o

Itu harus memiliki pesan yang pasti dan signifikan.

o

Itu harus mengikuti prinsip ABC

o

Kombinasi warna yang cocok harus diikuti

o

Judul dan konten harus terkait

o

Representasi simbolis dari pesan lebih disukai

o

Poster harus direntangkan agar pemirsa dapat mengingat pesannya

o

Tampilan poster secara berselang-seling 1-2 minggu sebelum kemungkinan penggunaan pesan akan mengingatkan orang yang lewat tentang rekomendasi tersebut.

e)

Pertunjukan Film Hal yang perlu diperhatikan: o

Pratinjau filmnya

o

Perhatikan poin-poin pengajaran utama, kata-kata sulit, dll. yang harus diklarifikasi kepada hadirin.

o

Kaitkan pelajaran dengan kepentingan mereka sendiri.

o

Tulis pertanyaan di papan tulis jika memungkinkan, dan jelaskan bahwa pertanyaan ini akan dijawab dalam film.

o

Informasi usang harus dihindari dengan melengkapi dengan informasi terbaru

o f)

Pilih film yang relevan dengan daerah/masyarakat.

Pameran Hal yang perlu diperhatikan o

Pertimbangkan waktu, audiens, dan tujuan langsung.

o

Batasi satu ide per pameran

o

Mengembangkan rencana atau model untuk pameran

o

Setiap pameran harus menjadi perangkat yang menarik perhatian

o

Berikan literatur kepada penonton di pameran.

o

Pameran harus diberi label dengan benar dan cukup jelas.

o

Saksikan reaksi publik (nelayan) dan rancang ulang pameran.

o

Gunakan bahan-bahan lokal (spesimen, foto-foto yang menggambarkan kejadian lokal, dll.) karena bahan-bahan tersebut akan memiliki arti yang lebih besar bagi orang awam.

g) Kompanye 75


Hal yang perlu diperhatikan o

Mintalah kerjasama dari pemimpin lokal, hubungi nelayan dan pejabat lokal. Atur pertemuan yang melibatkan mereka dan kaji kebutuhan

yang

dirasakan

masyarakat

setempat

untuk

mengidentifikasi topik yang cocok untuk kampanye. o

Publisitas yang memadai tentang tempat, waktu dan topik harus diberikan.

o

Atur demonstrasi keterampilan tentang topik-topik tersebut sehingga aspek 'bagaimana' dapat diberikan.

o

Sebuah

tim

keterampilan

diagnostik

dapat

diatur

untuk

menawarkan langkah-langkah perbaikan yang tepat untuk masalah langsung nelayan. o

Program massal dapat diselenggarakan sehingga semua nelayan dapat memahami kepraktisan rekomendasi

o

Atur slide atau tayangan film tentang tema penting kampanye di malam hari.

o

Atur pameran dengan banyak penekanan pada masalah lokal dan solusi praktis yang dapat dengan mudah diikuti oleh semua kategori nelayan.

3.

Penerapan Metode Penyuluhan (Adopsi Kebijakan MBKM) Dari pengalaman mengikuti penelitian berbasis buku ajar dilapangan dalam rangka mengadopsi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) hasil observasi dan wawancara mahasiswa dapat mengetahui bahwa metode penyuluhan kelompok masih minim dilakukan di desa pesisir selama ini. Diketahui terdapat 43,33% responden menyatakan tidak pernah menerima penyuluhan dengan metode kelompok, 36,67% responden menyatakan kadang-kadang menerima penyuluhan dengan metode tersebut, 10% yang menyatakan sering menerima penyuluhan dengan metode kontak individu dan 10% menyatakan jarang sekali menerima penyuluhan dengan metode tersebut (gambar 5). Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan melalui metode kelompok merupakan metode yang paling jarang dilakukan dibandingkan dengan metode individu dan kelompok di Desa malangrapat (gambar 5).

76


Gambar 6. 3 Implementasi metode penyuluhan di Desa Malangrapat

Metode penyuluhan menurut bentuknya yang dinilai meliputi metode tertulis, lisan dan objektif/visualisasi. Hasil olahan data mengenai metode penyuluhan menurut bentuknya dapat diketahui yang paling banyak sering dilakukan adalah metode objektif/visualisasi, dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. 4 Bentuk penyuluhan yang diterapkan di Desa Malangrapat

a.

Tertulis Metode penyuluhan secara tertulis yang diukur adalah dengan bulletin,

selebaran/artikel berita, surat pribadi dan edaran. Adapun data metode yang diterima responden dengan metode tertulis diketahui bahwa 23,33% menyatakan tidak pernah mendapatkannya dan 10% menyatakan kadang-kadang saja, 30% menyatakan jarang sekali menerima metode tersebut, 26,67% yang menyatakan sering dan 10% menyatakan sangat sering menerima metode tertulis tersebut 77


(gambar 7). Dari metode tertulis diketahui bahwa yang menyatakan sangat sering diterima adalah berupa bulletin dan sebaran artikel berita.

Gambar 6. 5 Bentuk metode tertulis yang diterima responden

b. Lisan Metode penyuluhan secara lisan yang diukur adalah dengan rapat umum/khusu, kunjungan ke rumah/tempat usaha, panggilan resmi dan panggilan telepon. Adapun data metode yang diterima responden dengan metode lisan diketahui bahwa 20% menyatakan tidak pernah mendapatkannya dan 16,67% menyatakan kadang-kadang saja, 26,67% menyatakan jarang sekali menerima metode tersebut, 30% yang menyatakan sering dan 6,67% menyatakan sangat sering menerima metode lisan tersebut (gambar 8). Dari metode lisan diketahui bahwa yang menyatakan sangat sering diterima adalah rata umum/khusus serta kunjungan ke rumah/tempat usaha. Sedangkan yang menyatakan tidak pernah adalah metode panggilan resmi dan panggilan telepon (gambar 8).

78


Gambar 6. 6 Bentuk metode lisan yang diterima responden c. Objektif/Visual Metode penyuluhan secara visual yang diukur adalah dengan demonstrasi hasi/pertunjukan, poster, film, slide atau pameran. Adapun data metode yang diterima responden dengan metode tertulis diketahui bahwa 26,67% menyatakan tidak pernah mendapatkannya dan 20% menyatakan kadang-kadang saja, 40% menyatakan jarang sekali menerima metode tersebut, 13,3% yang menyatakan sering menerima metode visual tersebut. Dari metode visual diketahui bahwa yang menyatakan sangat sering diterima adalah menggunakan poster dan pertunjukan. Sedangkan yang menyatakan tidak pernah adalah metode pemutaran film dan pameran (gambar 9).

Gambar 6. 7 Bentuk metode visual yang diterima responden 79


d.

Metode Penyuluhan Yang Diminati Metode penyuluhan yang diminati oleh responden diukur dari penggunaan dan

bentuknya. 1.

Menurut Penggunaannya Metode penyuluhan menurut penggunaannya diukur dari metode kontak individu, kelompok dan komunitas/masyarakat. Hasil olahan data primer menunjukkan bahwa metode kontak individu merupakan metode yang cukup diminati oleh responden (53,33%) (gambar 10), sedangkan yang menyatakan kurang diminati adalah metode kontak massa dan metode kontak kelompok, hal ini lebih disebabkan terbatasnya waktu responden untuk memenuhi undangan penyuluhan tersebut. Dan sebagian besar responden memberi jawaban netral atas pilihan jawaban yang diberikan, karena mereka memang tidak pernah menerima penyuluhan.

Gambar 6. 8 Metode penyuluhan menurut penggunaan yang banyak diminati 2.

Menurut Bentuknya Metode penyuluhan menurut penggunaannya diukur dari metode tertulis,

lisan dan visual. Hasil olahan data primer menunjukkan bahwa metode kontak lisan merupakan metode yang sangat diminati oleh responden, sedangkan yang menyatakan cukup diminati adalah metode tertulis. Dan sebagian besar responden memberi jawaban netral atas pilihan jawaban yang diberikan, karena mereka memang tidak pernah menerima penyuluhan. 80


Gambar 6. 9 Metode penyuluhan menurut bentuk yang diminati

e.

Metode Penyuluhan Yang Sesuai Di Masa Pandemi Covid-19 Metode penyuluhan yang diminati oleh responden diukur dari penggunaan dan

bentuknya. 1)

Menurut Penggunaannya Metode penyuluhan menurut penggunaannya diukur dari metode kontak

individu, kelompok dan komunitas/masyarakat. Hasil olahan data primer menunjukkan bahwa metode kontak individu merupakan metode yang dinyatakan oleh responden sebagai metode yang sangat sesuai dibandingkan metode kelompok dan komunitas. Demikian pula responden yang menyatakan cukup sesuai metode individu (43,33%), 13,3% metode kelompok, dan 13,33% untuk metode komunitas/masyarakat. Sedang yang menyatakan kurang sesuai paling banyak terdapat pada metode kontak komunitas/masyarakat. Dan sebagian besar responden memberi jawaban netral atas pilihan jawaban yang diberikan, karena mereka memang tidak pernah menerima penyuluhan.

81


Gambar 6. 10 Metode penyuluhan menurut penggunaan di masa pandemi covid-19

2)

Menurut bentuknya Metode penyuluhan menurut bentuknya diukur dari metode tertulis, lisan dan

visual. Hasil olahan data primer menunjukkan bahwa responden hanya menjawab netral dari setiap pilihan yang diberikan, hal ini menurut mereka karena keraguan akibat pandemi yang tidak tahu kapan berakhirnya. Namun untuk metode lisan responden menjawab bahwa metode melalui panggilan telepon/WA/online merupakan metode yang paling sesuai selama masa pandemi covid-19 dan kemudian kunjungan ke rumah/tempat kerja menjadi pilihan keduanya, Dan sebagian besar responden memberi jawaban netral atas pilihan jawaban yang diberikan, karena mereka memang tidak pernah menerima penyuluhan .

Gambar 6. 11 Metode penyuluhan menurut bentuknya di masa pandemi covid-19

82


f.

Materi, Kendala dan Permasalahan Penyuluhan Sebelum dan Sesudah Pandemi Covid-19 Terdapat beberapa materi penyuluhan yang ditanyakan kepada responden yaitu

tentang pertania, perikanan, konservasi, lingkungan, pengembangan usaha, kesehatan dan koperasi. Dari keseluruhan materi tersebut diketahui bahwa jawaban responden sebagain besar tidak pernah menerima materi penyuluhan apapun, dan menyatakan sering diterima secara berurutan adalah materi tentang kesehatan, perikanan, pengembangan usaha, koperasi, konservasi dan lingkungan, pertanian, pariwisata dan pendidikan. Materi yang sering diterima baik sebelum dan sesudah pandemi tidak jauh berbeda, namun yang paling sering diterima adalah tentang kesehatan dan perikanan.

Gambar 6. 12 Materi yang diterima responden sebelum pandemi Kemudian materi yang paling diminati dan dibutuhkan oleh responden baik sebelum maupun sesudah pandemi dari urutan tertinggi adalah aspek perikanan (33,33%), kesehatan (30%), pengembangan usaha (26,67%), koperasi (23,33% ), konservasi (20%), pendidikan (16,67%), pariwisata dan lingkungan masing-masing 13,33%, terendah adalah materi pertanian (0,067%).

83


Gambar 6. 13 Materi penyuluhan yang paling diminati dan dibutuhkan responden

g.

Keuntungan dan kerugian dari metode penyuluhan yang berbeda yang berada dalam kemungkinan proyek perikanan7 Proyek percontohan menggunakan berbagai metode penyuluhan. Karena petani

pedesaan biasanya tidak meminta informasi atau mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan budidaya ikan, pendekatan awal kepada masyarakat harus aktif. Setelah memberikan informasi dasar tentang budidaya ikan kepada sebanyak mungkin orang, hanya mereka yang menunjukkan minat yang ditindaklanjuti dengan kunjungan ke pembudidayaan. Metode penyuluhan ini banyak digunakan oleh dinas perikanan. Mereka berlangsung setiap tahun di tingkat Kabupaten dan Provinsi. Dinas Perikanan selalu berpartisipasi dalam acara Provinsi. Mereka memiliki stand informasi (termasuk slide show, leaflet informasi dan poster dengan penjelasan tentang budidaya ikan), kolam demonstrasi dan demonstrasi pengasapan ikan. Seringkali ikan segar dan asap dijual selama pertunjukan. Proyek ini mempelajari kemungkinan untuk menggunakan sekolah pedesaan dalam penyuluhan budidaya ikan. Namun, untuk menjadikannya alat yang berguna diperlukan pengembangan kurikulum untuk kelas yang berbeda, demonstrasi sesi praktik dan pelatihan guru dalam budidaya ikan. Ini 7

https://www.fao.org/3/ad785e/AD785E06.htm

84


akan membutuhkan banyak waktu dan dipertanyakan apakah itu akan menjadi cara yang efektif untuk mencapai kelompok sasaran. Keuntungan dan kerugian dari metode penyuluhan yang berbeda yang berada dalam kemungkinan proyek, diringkas dalam tabel 3. Tabel 3. Keuntungan dan kerugian metode penyuluhan yang kelompok dan individu pada proyek perikanan

Tabel 6. 1 Keuntungan dan kerugian metode kelompok dan individu pada proyek perikanan Metode

Keuntungan dan kekurangan

Penyuluhan Kelompok

Keuntungan : o menghindari bahwa beberapa orang kuat dalam masyarakat yang memonopoli informasi; o lebih mudah untuk mengkomunikasikan hal-hal teknis. Misalnya, pro dan kontra dari situs tertentu dapat didiskusikan o merangsang minat di kalangan petani. o mayoritas anak sekolah di pedesaan akan menjadi petani. Siswa yang telah belajar tentang budidaya ikan dapat menerapkan pengetahuan ini segera setelah mereka menjadi petani mandiri; o menjangkau banyak orang, meskipun materi dan penyediaan staf untuk layanan penyuluhan terbatas; o penghematan waktu dibandingkan dengan pekerjaan ekstensi individu; o informasi disesuaikan dengan situasi rumah tangga petani. Mereka dapat menyusun sistem budidaya ikan bersama-sama yang sesuai dengan situasi khusus para petani. o sasaran dapat mempercepat penyebaran budidaya ikan jika mereka menyampaikan informasi yang diterima. o biaya penyuluhan per kepala kelompok sasaran berkurang; o Teknik dinamika kelompok dapat digunakan untuk mempercepat penyebaran informasi dan meningkatkan kemauan rumah tangga petani untuk mengambil keputusan..

Kekurangan: o Ini bukan cara terbaik untuk mengomunikasikan materi pelajaran yang kompleks (misalnya pemilihan lokasi o itu membuat tuntutan yang meningkat pada keterampilan metodologis 85


dan organisasi dari para penyuluh: - partisipasi perempuan - keahlian khusus penyuluh - dominasi diskusi oleh pembicara sombong - keahlian penyuluh dalam menangani media Penyuluhan Individu

Keuntungan : o lebih mudah untuk mengkomunikasikan hal-hal teknis. Misalnya, pro dan kontra dari situs tertentu dapat didiskusikan, maka tinjaulah elemen dasar pemilihan situs; o informasi disesuaikan dengan situasi rumah tangga petani. Mereka dapat menyusun sistem budidaya ikan bersama-sama yang sesuai dengan situasi khusus para petani. Kekurangan: o biaya tinggi dalam hal waktu dan perjalanan staf; o hanya mencapai sebagian kecil dari kelompok sasaran o sulit bagi pengawas untuk mengontrol informasi yang diberikan kepada petani oleh penyuluh; o tidak mendorong kerjasama antar petani. Misalnya seorang petani tidak menyadari bahwa ia memiliki masalah yang sama dengan tetangganya, dan karena itu ia tidak mencari bantuan mereka untuk memecahkan masalah bersama.

Ketika budidaya ikan mulai berkembang, sulit untuk menghubungi semua pembudidaya ikan yang berlatih dan berniat pada setiap kunjungan lapangan ke daerah tertentu. Saat itu, pembudidaya ikan yang tertarik muncul dan mulai berfungsi sebagai motivator . Mereka menyediakan kontak antara petani lain dan proyek percontohan. Mereka mengetahui para pembudidaya yang tertarik untuk membudidayakan

ikan

serta

kemajuan

para

pembudidaya

pemula

dan

pembudidaya. Berkonsultasi dengan motivator, program kunjungan pertanian ditetapkan. Para motivator tidak dipilih oleh proyek percontohan untuk tujuan ini. Mereka seringkali adalah petani yang dihormati oleh orang lain, dan bersedia berbagi pengetahuan tentang budidaya ikan dengan orang lain. Oleh karena itu, banyak petani yang menyatakan minatnya untuk membudidayakan ikan kepada mereka. Setelah beberapa saat, disadari bahwa proyek percontohan menggunakan semakin banyak petani ikan yang berpengetahuan ini.

86


Tabel 6. 2 Saluran komunikasi dalam proses penyuluhan Saluran Komunikasi

Langkah dalam proses penyuluhan

Pemimpin adat

Kontak pertama dengan komunitas

Rapat desa

Pengenalan budidaya ikan

Tampilan slide

Visualisasikan budidaya ikan dan diskusikan isu-isu umum tentang budidaya ikan; menciptakan latar belakang informasi bersama mengenai peluang dan kendala kelompok sasaran ketika mengadopsi budidaya ikan

Kunjungan

Membantu petani untuk mengambil keputusan tentang penggunaan

pertanian

dan pengelolaan sumber daya mereka

Motivator

Menyediakan kontak antara petani lain dan proyek dan memberikan dukungan konsultasi kepada pengadopsi yang terlambat

Pamflet

Berikan informasi spesifik tentang teknik konstruksi kolam, spesies ikan, penebaran, pemupukan dan pemberian makan, dan pemanenan.

C.

Kesimpulan Penentuan metode penyuluhan yang tepat sangat mempengaruhi hasil implementasi

program penyuluhan. Karena itu metode penyuluhan perlu dimasukkan dalam perencanaan program penyuluhan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang menjadi sasaran penyuluhan. D.

Tugas

Silahkan jawab pertanyaan berikut: 1)

Sebut dan jelaskan metode penyuluhan menurut penggunaan dan bentuknya!

2)

Jelaskan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada masa pandemic covid-19 diatas, metode penyuluhan seperti apa yang paling sesuai diterapkan pada masyarakat nelayan!

87


Bab 7. EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN A.

Tujuan Perkuliahan Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian evaluasi program penyuluhan, kegunaan evaluasi program penyuluhan, tujuan evaluasi program penyuluhan dan alat evaluasi program penyuluhan

B.

Materi Perkuliahan 1.

Definisi Evaluasi Definisi evaluasi yang lebih spesifik diberikan oleh orang-orang yang terlibat

dalam program pembangunan pedesaan. Sementara sebagian besar definisi ini merujuk secara khusus pada penilaian hasil program pendidikan ekstensi, mereka juga dapat diterapkan pada aspek pelatihan dari program tersebut. Beberapa pengertian evaluasi adalah8: o

Ini adalah proses, yang memungkinkan administrator untuk menggambarkan efek dari programnya dan dengan demikian membuat penyesuaian progresif untuk mencapai tujuannya secara lebih efektif (Jahoda dan Barnit, 1955).

o

Evaluasi program adalah penentuan sejauh mana tujuan yang diinginkan telah tercapai atau jumlah gerakan yang telah dibuat ke arah yang diinginkan (Boyle dan Johns, 1970).

o

Evaluasi program adalah proses menilai nilai atau nilai dari sebuah program. Penilaian tersebut dibentuk dengan membandingkan program yang seharusnya (Steele, 1970).

o

Evaluasi adalah proses menggambarkan, memperoleh dan memberikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan (Stufflebeam, 1971).

o

Evaluasi adalah proses terkoordinasi yang dilakukan oleh sistem total dan subsistem individualnya. Ini terdiri dari membuat penilaian tentang program yang direncanakan berdasarkan kriteria yang ditetapkan dan diketahui, bukti yang dapat diamati (Boone, 1985).

8

http://eagri.org/eagri50/AEXT392/lec02.html

88


Kata 'evaluasi' berasal dari kata Latin "valere" yang berarti menjadi kuat atau gagah berani. Arti kamusnya adalah penentuan nilai, kekuatan atau nilai sesuatu, penilaian, perkiraan kekuatan atau penilaian sesuatu. Beberapa pendapat ahli terkait evaluasi yaitu menurut Fruchey (1973:5) mengatakan bahwa evaluasi adalah proses kegiatan berangkai mulai dari pengumpulan informasi, penetapan kriteria, membentuk penilaian dan menarik kesimpulan serta mengambil keputusan pelaksanaan informasi. Rijakkers (1988:115) mengatakan bahwa evaluasi sebagai suatu kegiatan yang pada tahap tertentu seseorang dipaksa berfikir sendiri secara kreatif untuk memecahkan masalah dan menemukan hal-hal baru, dan menjadi yang paling baru. Selan itu, menurut Boone (1985) evaluasi adalah proses terkoordinasi yang dilakukan oleh sistem total dan subsistem individualnya, hal ini terdiri dari membuat penilaian tentang program yang direncanakan berdasarkan kriteria yang ditetapkan dan diketahui bukti yang dapat diamati. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu bentuk kegiatan penilaian yang terkoordinasi mulai dari pengumpulan informasi hingga pada pengambilan keputusan dalam setiap kegiatan. 2.

Kegunaan Evaluasi Ada beberapa kegunaan evaluasi dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu sebagai

berikut: 1. Kegunaan bagi kegiatan penyuluhan itu sendiri, yakni: a. Untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan yang telah dicapai. b. Untuk mencari bukti apakah sekuruh kegiatan telah dilaksanakan seperti yang direncanakan. c. Untuk mengetahui segala masalah yang muncul/dijumpai yang berkaitan dengan tujuan yang diinginkan. d. Untuk mengukur efektifitas dan efesiensi sistem kerja dan metode-metode penyuluhan yang telah dilaksanakan. e. Untuk menarik simpati aparat dan warga masyarakat bahwa program tersebut memang mendapat perhatian yang sungguh-sungguh sehingga diharapkan mereka dapat berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan berikutnya.

89


2. Kegunaan bagi aparat penyuluhan, yakni meliputi: a. Penyuluh merasa diperhatikan dan tidak dilupakan, sehingga memberikan kepuasan psikologis yang akan mendorong aktivitas penyuluhannya di masa mendatang. b. Melalui evaluasi, seringkali juga digunakan untuk melakukan penilaian terhadap aktivitas atau mutu kegiatan penyuluhan itu sendiri, sehingga berpengaruh dalam menentukan masa depan bagi pengenbangan karier penyuluh yang bersangkutan. c. Dengan adanya evaluasi maka penyuluh akan selalu mawas diri dan berusaha agar kegiatannya berjalan dengan baik sehingga membiasak diri untuk selalu rajin, tekun dan bertanggung jawab 3. Kegunaan bagi pelaksana evaluasi, yakni meliputi: a. Kebiasaan untuk mengemukakan pendapat berdasarkan data atau fakta dan bukan didasarkan kepada asumsi atau praduga semata. b. Kebiasaan bekerja sistematis, sesuai dengan prosedur dan pedoman yang telah ditetapkan. c. Memperolah peningkatan pengetahuan dan keterampilan. (Mardikanto.T, 1993). Kartasapotra (1988:92) menyebutkan terdapat tiga jenis evaluasi yaitu (1) Evaluasi tujuan, (2) Evaluasi pelaksenaan dan proses kerja, dan (3) Evaluasi hasil dari program. Pendapat senada dikemukakan oleh Wiriatmadja (1983:161) yang mengatakan pada prinsipnya evaluasi dibedakan atas tiga jenis yaitu Evaluasi tahap penyusunan program Pelaksanaan program dan evaluasi keberhasilan dari program. Bagian-bagian program dan rencana kerja yang dapat dievaluasi yaitu : a.

Penetapan Program yang meliputi pengumpulan data situasi, perumusan kebutuhan, perumusan masalah, perumusan tujuan, penetapan prioritas alternatif pencapaian tujuan dan partisipasi nelayan/kontak tani.

b.

Pelaksanaan

Program

yaitu

meliputi

metode

dan

proses

belajar-

mengajar,proses pembinaan sasaran, informasi dan rekomendasi yang diberikan penyuluh, proses dan kualitas pelaporan serta respon dan partisipasi sasaran penyuluhan.

90


c.

Hasil Program yang meliputi kualitas perubahan perilaku yang diharapkan, yakni: pengetahuan, keterampilan, sikap, penerapan inovasi, dan peningkatan kesejahteraan nelayan

3.

Sifat Evaluasi 1) Evaluasi bukan pengukuran: Evaluasi merupakan bagian integral dari pendidikan ekstensi. Semua aspek pekerjaan penyuluhan perlu evaluasi. Evaluasi bukan hanya sekedar mengukur capaian, yang biasanya dilakukan setelah program dijalankan. Penyuluhan sebagai proses pendidikan, perlu dilakukan evaluasi pengelolaan program dan metode yang digunakan, pencapaian yang dicapai sesuai dengan tujuan dan juga untuk menentukan alasan keberhasilan atau kegagalan. 2) Evaluasi bukanlah penelitian ilmiah: Ketika kita memikirkan evaluasi sebagai proses pengumpulan informasi sebagai dasar untuk membuat keputusan, membentuk penilaian dan menarik kesimpulan, kita menyadari bahwa itu memiliki banyak kesamaan dengan penelitian ilmiah. Tapi ada perbedaan besar antara evaluasi biasa kita sehari-hari dan penelitian ilmiah. Namun, perbedaannya adalah masalah derajat daripada jenis. Evaluasi sehari-hari yang santai dapat ditempatkan di salah satu ujung skala dan penelitian ilmiah di ujung lainnya. Ada lima lokasi dalam skala yang tidak memiliki garis pembedaan yang tajam, yaitu evaluasi santai sehari-hari, evaluasi pengecekan diri, evaluasi do-it-self, studi evaluasi ekstensi, dan penelitian ilmiah

4.

Jenis Evaluasi a) Evaluasi diri: Ini harus dilakukan oleh setiap pekerja sebagai hal yang rutin. Ini membutuhkan sikap kritis terhadap diri sendiri yang sangat penting untuk pekerjaan penyuluhan. Dengan sikap kritis terhadap diri sendiri ini, peluang seorang penyuluh untuk berkembang dan terus meningkatkan kompetensi profesionalnya menjadi lebih besar. b) Evaluasi internal: Evaluasi yang dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan program. Beberapa metode lain untuk evaluasi internal adalah: penggunaan sistematis buku harian dan laporan pekerja, rencana kunjungan anggota staf ke tempat kerja, penggunaan kuesioner khusus dan proforma untuk observasi dan penyelidikan, dll. 91


c) Evaluasi eksternal: Evaluasi yang dilakukan oleh seseorang atau komite di luar wilayah operasi. Salah satu fitur kuat dari Program Pengembangan Masyarakat India adalah bahwa bersamaan dengan permulaannya, sebuah lembaga independen, yaitu Organisasi Evaluasi Program, didirikan d) Evaluasi juga dapat diklasifikasikan menjadi (i) bersamaan dan (ii) evaluasi expost facto. 5.

Model Evaluasi Program Menurut Stephen Isaac dan William B. Michael seperti yang dikutip oleh Lababa

(2008), model-model evaluasi dapat dikelompokkan menjadi enam, a.

yaitu :

Goal Oriented Evaluation Dalam model ini, seorang evaluator secara terus-menerus melakukan pantauan

terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian yang terus-menerus ini menilai kemajuan-kemajuan yang dicapai peserta program serta efektifitas temuan-temuan yang dicapai oleh sebuah program. Salah satu model yang bisa mewakili model ini adalah discrepancy model yang dikembangkan oleh Provus. Model ini melihat lebih jauh tentang ada kesenjangan (Discrepancy) yang ada dalam setiap komponen yakni apa yang seharusnya dan apa yang secara riil telah dicapai. b.

Decision Oriented Evaluation Dalam model ini, evaluasi harus dapat memberikan landasan berupa informasi-

informasi yang akurat dan obyektif bagi pengambil kebijakan untuk memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan program. Evaluasi CIPP yang dikembangkan oleh stufflebeam merupakan salah satucontoh model evaluasi ini. Model CIPP merupakan salah satu model yang paling sering dipakai oleh evaluator. Model ini terdiri dari 4 komponen evaluasi sesuai dengan nama model itu sendiri yang merupakan singkatan dari Context, Input, Process dan Product. c.

Transactional Evaluation Dalam model ini, evaluasi berusaha melukiskan proses sebuah program dan

pandangan tentang nilai dari orang-orang yang terlibat dalam program tersebut. d.

Evaluation Research Sebagaimana disebutkan diatas, penelitian evaluasi memfokuskan kegiatannya

pada penjelasan dampak-dampak pendidikan serta mencari solusi-solusi terkait engan strategi instruksional. 92


e.

Goal Free Evaluation Model yang dikembangkan oleh Micheal Scriven ini yakni Goal Free

Evaluation Model justru tidak memperhatikan apa yang menjadi tujuan program sebagaimana model Goal Oriented Evaluation. Yang harus diperhatikan justru adalah bagaimana proses pelaksanaan program, dengan jalan mengidentifikasi kejadian-kejadian yang terjadi salama pelaksanaannya, baik hal-hal yang positif maupun hal-hal yang negatif. f.

Adversary Evaluation Model ini didasarkan pada prosedur yang digunakan oleh lembaga hukum.

Dalam prakteknya, model adversary terdiri atas empat tahapan yaitu: o

Mengungkapkan rentangan isu yang luas dengan cara melakukan survey berbagai kelompok yang terlibat dalam satu program untuk menentukan kepercayaan itu sebagai isu yang relevan.

o

Mengurangi jumlah isu yang dapat diukur

o

Membentuk dua tim evaluasi yang berlawanan dan memberikan kepada mereka kesempatan untuk berargumen.

o

Melakukan sebuah dengar pendapat yang formal. Tim evaluasi ini kemudian

mengemukakan

argumen-argumen

dan

bukti

sebelum

mengambil keputusan. Salah satu contoh Model Evaluasi Decision Oriented Evaluation adalah Model CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Model ini melihat kepada empat dimensi yaitu Dimensi Konteks, dimensi Input, dimensi Proses, dan dimensi Produk.Keuniakan model ini adalah pada setiap tipe evaluasi terkait pada perangkat pengambil keputusan (decission) yang menyangkut perencanaan dan operasional sebuah program. Keunggulan model CIPP memberikan suatu format evaluasi yang komprehensif pada setiap tahapan evaluasi yaitu tahap konteks, masukan, proses dan produk. Evaluasi konteks mencakup analisis masalah yang berkaitan dengan lingkungan program atau kondisi obyektif yang akan dilaksanakan. Berisi tentang analisis kekuatan dan kelemahan obyek tertentu. Stufflebeam menyatakan evaluasi konteks sebagai fokus institusi yang mengidentifikasi peluang dan menilai kebutuhan.

Suatu

kebutuhan

dirumuskan

(discrepancy view) kondisi nyata (reality)dengan 93

sebagai kondisi

suatu yang

kesenjangan diharapkan


(ideality). Dengan kata lain evaluasi konteks berhubungan dengan analisis masalah kekuatan dan kelemahan dari obyek tertentu yang akan atau sedang berjalan. Evaluasi konteks memberikan informasi bagi pengambil keputusan dalam perencanaan suatu program yang akan on going. Selain itu, konteks juga bermaksud bagaimana rasionalnya suatu program. Analisis ini akan membantu dalam merencanakan keputusan, menetapkan kebutuhan dan merumuskan tujuan program secara lebih terarah dan demokratis. Evaluasi konteks juga mendiagnostik suatu kebutuhan yang selayaknya tersedia sehingga tidak menimbulkan kerugian jangka panjang. Evaluasi input meliputi analisis personal yang berhubungan dengan bagaimana penggunaan sumber-sumber yang tersedia, alternatif-alternatif strategi yang harus dipertimbangkan untuk mencapai suatu program. Mengidentifikasi dan menilai kapabilitas sistem, alternatif strategi program, desain prosedur untuk strategi implementasi, pembiayaan dan penjadwalan. Evaluasi masukan bermanfaat untuk membimbing pemilihan strategi program dalam menspesifikasikan rancangan prosedural. Informasi dan data yang terkumpul dapat digunakan untuk menentukan sumber dan strategi dalam keterbatasan yang ada. Pertanyaan yang mendasar adalah bagaimana rencana penggunaan sumber-sumber yang ada sebagai upaya memperoleh rencana program yang efektif dan efisien. Evaluasi proses merupakan evaluasi yang dirancang dan diaplikasikan dalam praktek implementasi kegiatan. Termasuk mengidentifikasi permasalah prosedur baik tata laksana kejadian dan aktivitas. Setiap aktivitas dimonitor perubahanperubahan yang terjadi secara jujur dan cermat. Pencatatan harian demikian penting karena berguna bagi pengambil keputusan untuk menentukan tidak lanjut penyempurnaan. Disamping itu catatan akan berguna untuk menentukan kekuatan dan kelemahan atau program ketika dikaitkan dengan keluaran yang ditemukan. Tujuan utama evaluasi proses seperti yang dikemukakan oleh Worthen dan Sanders, yaitu : 1) Mengetahui kelemahan selama pelaksanaan termasuk hal-hal yang baik untuk dipertahankan. 2) Memperoleh informasi mengenai keputusan yang ditetapkan. 3) Memelihara catatan-catatan lapangan mengenai hal-hal penting saat implementasi dilaksanakan. 94


Evaluasi produk merupakan kumpulan deskripsi dan judgement outcomes dalam hubungannya dengan konteks, input, proses kemudian diinterpretasikan harga dan jasa yang diberikan. Evaluasi produk adalah evaluasi mengukur keberhasilan pencapaian tujuan. Evaluasi ini merupakan catatan pencapaian hasil dan keputusan-keputusan untuk perbaikan dan aktualisasi. Aktivitas evaluasi produk adalah mengukur dan menafsirkan hasil yang telah dicapai. Pengukuran dikembangkan dan diadministrasikan secara cermat dan teliti. Keakuratan analisis akan menjadi bahan penarikan kesimpulan dan pengajuan saran sesuai standar kelayakan. Secara garis besar, kegiatan evaluasi produk meliputi kegiatan penetapan tujuan operasional program, kriteria-kriteria pengukuran yang telah dicapai, membandingkannya antara kenyataan lapangan dengan rumusan tujuan, dan menyusun penafsiran secara rasional. Analisis produk ini diperlukan pembanding antara tujuan,yang ditetapkan dalam rancangan dengan hasil program yang dicapai. Hasil yang dinilai berupa skor tes, presentase, data observasi, diagram data, sosiometri dll, yang dapat ditelesuri kaitannya dengan tujuan-tujuan yang lebih rinci. Selanjutnya dilakukan analisis kualitatif tentang mengapa hasilnya seperti itu. Keputusan-keputusan yang diambil dari penilaian-penilaian implementasi pada setiap tahapan evaluasi program diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu rendah, moderat dan tinggi. Model CIPP merupakanmodel yang berorientasi kepada pemegang keputusan. Model ini membagi evaluasi dalam empat macam, yaitu : o

Evaluasi konteks melayani keputusan perencanaan, yaitu membantu merencanakan pilihan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai dan merumuskan tujuan program.

o

Evaluasi masukan (input) untuk keputusan strukturiasi yaitu menolong mengatur keputusan menentukan sumber-sumber yang tersedia, alternatifalternatif yang diambil, rencana dan strategi untuk mencapai kebutuhan, serta prosedur kerja untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

o

Evaluasi proses melayani keputusan implementasi, yaitu membantu keputusan sampai sejauh mana program telah dilaksanakan.

o

Evaluasi produk untuk melayani daur ulang keputusan.(Isaac and Michael, 1981)

95


6.

Evaluasi Perencanaan Program a.

Langkah-langkah Evaluasi Sebagai hasil dari pengalaman, teori, penelitian dan eksperimen, banyak

informasi telah dikumpulkan tentang bagaimana program penyuluhan harus direncanakan. Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dan perluasan klien penyuluh dengan variasi besar yang menyertainya dalam kebutuhan dan minat telah membuat perencanaan ilmiah program pendidikan ekstensi lebih penting daripada sebelumnya. Ada kesepakatan yang cukup besar mengenai kriteria tertentu yang, jika diikuti, membuat perencanaan program penyuluhan berhasil pada tingkat yang berbeda. Kriteria ini cukup ideal untuk membandingkan praktik dan prosedur atau perencanaan program. Beberapa langkah yang diperlukan untuk mengevaluasi atau memprogram fungsi berdasarkan kriteria tersebut antara lain: 1) Identifikasi bukti yang diperlukan untuk membentuk penilaian tentang setiap kriteria. 2) Tentukan metode yang akan digunakan untuk memperoleh bukti, seperti observasi pribadi, wawancara pribadi atau melalui survei sistematis. 3) Berdasarkan bukti yang dikumpulkan, kemudian menilai apakah setiap kriteria cukup terpenuhi atau tidak dalam kegiatan perencanaan program. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses evaluasi program penyuluhan : 1) Merumuskan Tujuan Evaluasi Tujuan khusus yang ingin dicapai melalui proses evaluasi harus diidentifikasi dan dimulai dengan jelas dan memadai. Semua upaya lebih lanjut harus dirajut di sekitar tujuan ini. 2) Mengklasifikasikan Tujuan Program Diasumsikan bahwa setiap program penyuluhan, ketika dirumuskan dan dilaksanakan, akan memiliki tujuan-tujuan spesifik yang terdefinisi dengan baik. Karena evaluasi pada dasarnya adalah suatu proses untuk menentukan sejauh mana berbagai kegiatan pengajaran penyuluhan diselenggarakan dan dikelola dan sejauh mana mereka berkontribusi untuk mencapai tujuan, tujuan program harus dipahami dengan jelas dan jika perlu, dijabarkan lebih lanjut ke dalam istilah-istilah yang terukur. Ini adalah langkah penting karena semua upaya lebih lanjut akan diarahkan untuk mengumpulkan bukti yang terkait dengan tujuan ini. 96


3) Identifikasi Indikator Untuk mengidentifikasi indikator atau jenis bukti yang diperlukan untuk mengevaluasi pencapaian dalam kaitannya dengan tujuan program tertentu, penerima manfaat khusus dari program perlu diidentifikasi, jenis perubahan perilaku yang diharapkan dinyatakan dengan jelas, dan jenis pengalaman belajar yang diharapkan. yang akan diberikan kepada mereka dijabarkan, bersama dengan tingkat manajemen yang akan dicapai selama pengalaman belajar tersebut ditentukan. Setelah ini dilakukan, identifikasi indikator khusus untuk mengukur capaian tidak akan sulit.

4) Tentukan Jenis Informasi Yang Dibutuhkan Setelah indikator untuk mengevaluasi pengelolaan dan kinerja suatu program telah ditunjukkan, informasi spesifik yang akan dikumpulkan dapat dikerjakan. Karena biasanya ada lebih banyak informasi daripada yang dapat dikumpulkan oleh penyuluh, ia harus sangat membedakan jenis dan jumlah informasi yang harus dikumpulkan. Waktu pengumpulan informasi mungkin juga perlu ditentukan. 5) Pengambilan Sampel Tujuan pengambilan sampel adalah untuk mengambil sejumlah unit yang relatif kecil dari suatu populasi sedemikian rupa sehingga bukti yang dikumpulkan dari mereka menjadi bukti yang representatif dari seluruh populasi. Meskipun ada beberapa metode pengambilan sampel, mungkin prosedur pengambilan sampel bertingkat mungkin paling cocok untuk studi evaluasi ekstensi karena memungkinkan masuknya semua kelompok yang berkepentingan dan memastikan cukup heterogenitas dalam sampel. 6) Tentukan Desain Evaluasi Desain evaluasi yang ideal mungkin merupakan desain eksperimental. Ini akan memungkinkan pemisahan efek program dari faktor lain, dengan menetapkan kelompok kontrol dan perlakuan. Beberapa desain eksperimental, seperti desain pre-test-post-test satu kelompok, perbandingan kelompok statis, pretest, desain kelompok kontrol post-test, desain empat kelompok Solomon, desain

studi

longitudinal,

dll 97

tersedia

dalam

literatur

dan

dapat


digunakan. Namun, dalam praktik sebenarnya, program penyuluhan jarang dijalankan

dengan

cara

yang

memungkinkan

desain

evaluasi

eksperimental. Dalam Proyek Percontohan, dimungkinkan untuk menggunakan desain

evaluasi

eksperimental. Pada

umumnya,

metode

survei

digunakan. Metode ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan yang sedang berlangsung atau sebagai evaluasi ex-post facto dari program setelah masa kerjanya selesai. 7) Pengumpulan Dan Analisis Bukti Evaluasi Ada banyak metode untuk mengumpulkan informasi untuk tujuan evaluatif, seperti kuesioner surat, wawancara pribadi, kuesioner yang didistribusikan, wawancara kelompok, studi kasus, observasi lapangan sistematis, studi sistematis data sekunder dll. jenis metode pengumpulan data yang tepat akan tergantung pada tujuan evaluasi, jenis informasi yang dibutuhkan, waktu dan sumber daya yang tersedia, dan jenis responden dari siapa informasi akan dikumpulkan. Namun, apapun metode yang digunakan, kuesioner atau jadwal wawancara atau lembar pencatatan data tertentu harus dikembangkan dengan hati-hati. Setelah data dikumpulkan, itu harus ditabulasi, diringkas dan dianalisis dengan hati-hati. Langkah ini jangan terburu-buru. Namun, untuk menghindari penundaan, analisis dapat dilakukan dengan bantuan komputer. 8) Interpretasi Hasil Dengan Cara Yang Tepat Ini sangat penting karena hasil evaluasi juga bisa terlewatkan. Setelah generalisasi tentatif tercapai, mungkin cocok dan didiskusikan secara informal di antara para penafsir serta dengan pejabat perencanaan dan pelaksana program, sehingga hasil evaluasi diletakkan dalam perspektif yang tepat. Hasil evaluasi harus secara jelas menyatakan pencapaian, kegagalan, dan penyesuaian yang diperlukan di masa mendatang. Laporan tertulis tentang temuan evaluasi harus disiapkan dan tersedia bagi semua pihak yang berkepentingan. b. Model Evaluasi Program Ada beberapa model evaluasi yang tersedia dalam literatur. Namun, versi yang sangat sederhana dari sebagian besar model ini mungkin cukup dapat diterapkan untuk mengevaluasi program penyuluhan karena, seperti yang telah ditunjukkan Bhatnagar (1987), setiap proses evaluasi penyuluhan harus 98


didasarkan pada asumsi tertentu. Misalnya, jika beberapa input diberikan dalam bentuk program, output tertentu dapat diharapkan dan jika output ini terjadi, maka tujuan program dapat tercapai; jika tujuan tercapai, maka tujuan pembangunan terwujud. Ini berarti bahwa evaluasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga jenis kualitas dan kecukupan ukuran input, output dan dampaknya dalam mencapai tujuan program harus dievaluasi secara sistematis. 1) Model Top Untuk Mengukur Kinerja Program Model Targeting Outcomes of Programs (TOP) digunakan untuk menentukan tingkat penilaian kinerja program, dan untuk mengidentifikasi strategi evaluasi yang sesuai untuk mengukur program kinerja di setiap level (Rockwell & Bennett, 2004). Model TOP dikembangkan pada tahun 1994 oleh Claude Bennett dan Kay Rockwell. Model ini terkenal untuk mengevaluasi hasil program. Model TOP mendorong perencana program untuk mempertimbangkan hasil yang ingin mereka capai selama setiap langkah proses perencanaan; dengan demikian, sisi perencanaan program dan kinerja program dari model ini adalah bayangan cermin satu sama lain (lihat Gambar 16).

Gambar 7. 1 Model penargetan hasil program (TOP)

99


Model TOP berisi tujuh level (Rockwell & Bennet, 2004). Level-level tersebut disajikan secara vertikal untuk menunjukkan sifatnya yang semakin kompleks yaitu sebagai berikut : •

Sumber daya - waktu, uang, manusia, dukungan dalam bentuk barang dari organisasi eksternal dan lain-lain.

Kegiatan —setiap sesi pendidikan seperti kelas, lokakarya, seminar, hari lapangan, atau konsultasi

Partisipasi —keterlibatan pelajar dan sukarelawan

Reaksi —bukti kepuasan dan keterlibatan peserta

KASA ²singkatan dari (Knowledge, Attitude, Akills and Aspirartions/pengetahuan, sikap, keterampilan, dan aspirasi peserta)

Praktek² perilaku para peserta

kondisi —kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan, seperti kesehatan keluarga, pendapatan masyarakat, atau tingkat polusi Dua jenis evaluasi yang digunakan untuk menentukan kinerja program dalam

Model TOP adalah proses dan hasil. (1) proses

yaitu langkah-langkah evaluasi

sumber daya yang digunakan, kegiatan diadakan, partisipasi, dan reaksi peserta. Biasanya, level ini adalah bagian termudah dari sebuah program untuk dievaluasi. Hasil dari evaluasi proses memberikan umpan balik yang berharga tentang bagaimana meningkatkan mekanisme suatu program. (2) Hasil yaitu

perubahan

langkah-langkah evaluasi dalam pengetahuan peserta, sikap, keterampilan, dan aspirasi (KASA), perilaku peserta, dan hasil sosial, lingkungan, dan ekonomi (Rockwell & Bennett 2004). Evaluasi hasil berfokus pada pengukuran manfaat langsung, menengah, dan jangka panjang dari suatu program bagi individu dan masyarakat; akibatnya, evaluasi hasil secara progresif lebih sulit dilakukan dari pada evaluasi proses. Beberapa ide untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif untuk mengukur kinerja program di setiap tingkat telah diberikan di bawah ini: a.

Sumberdaya o Bandingkan pengeluaran waktu aktual vs. pengeluaran waktu yang diantisipasi o Bandingkan biaya aktual vs. biaya yang diantisipasi

100


o Bandingkan FTE staf/relawan aktual yang dihabiskan untuk program vs. FTE yang diantisipasi o Laporkan frekuensi, durasi, dan isi dari setiap kegiatan program o Bandingkan aktivitas aktual yang disampaikan vs. aktivitas yang direncanakan b.

Partisipasi o Laporkan kehadiran per aktivitas o Simpan catatan, bukan perkiraan o Laporkan demografi pemirsa (misalnya jenis kelamin, ras, etnis) o Apakah audiens target hadir? o Laporkan partisipasi sukarelawan o Bandingkan kehadiran dengan strategi pengiriman o Bandingkan kehadiran aktual vs. kehadiran yang diantisipasi o Bandingkan partisipasi sukarelawan yang sebenarnya vs. partisipasi sukarelawan yang diantisipasi

c.

Reaksi o Gunakan survei keluar untuk mengukur minat peserta dalam kegiatan program o Apakah kegiatan tersebut dianggap menyenangkan, informatif, menarik, atau dapat diterapkan? Membosankan, panjang, atau tidak relevan? o Pertanyaan kuantitatif dan kualitatif sesuai o Ukur keterlibatan peserta o Catat pengamatan seperti jumlah individu yang berkontribusi dalam diskusi, berpartisipasi aktif dalam suatu kegiatan, dll. o Pertimbangkan untuk menggunakan sukarelawan untuk tugas ini

d.

KASA o Perubahan KASA dapat diukur segera setelah program berakhir o Mengukur peningkatan pengetahuan, perubahan sikap, peningkatan keterampilan dan kemampuan, serta perubahan aspirasi o Kuantitatif: tes yang valid dan andal (pengetahuan dan keterampilan) dan pertanyaan survei tertutup

101


o Kualitatif:

pertanyaan

survei

terbuka,

wawancara,

pengamatan

keterampilan e.

Praktek o Perubahan praktik dapat diukur setelah waktu yang cukup diberikan kepada peserta untuk menerapkan perilaku baru; ini akan bervariasi menurut perilaku o Amati dan catat perilaku peserta setelah program selesai o Mungkin ingin menggunakan video atau fotografi o Ukur perilaku yang dilaporkan sendiri o Survei, kelompok fokus, atau wawancara o Bandingkan persentase sebenarnya dari peserta yang mengadopsi perilaku baru dengan persentase yang diantisipasi dari pengadopsi

f.

Kondisi o Perubahan kondisi SEE dapat diukur setelah evaluasi perubahan praktik o Mengukur

manfaat

seperti

peningkatan

pendapatan,

peningkatan

perlindungan lingkungan yang rapuh, penurunan tingkat penahanan, penurunan tingkat kenakalan remaja, penurunan tingkat pengangguran, dll. o Gunakan data yang tersedia untuk umum (misalnya, laporan pemerintah) jika memungkinkan o Bermitra dengan spesialis Penyuluhan negara bagian atau organisasi yang bekerja sama untuk bantuan evaluasi; pertimbangkan untuk memasukkan seorang ekonom ke dalam tim evaluasi o Melakukan studi longitudinal (misalnya, membandingkan tingkat polutan di DAS secara berkala selama rentang waktu dua tahun) C.

Kesimpulan Evaluasi merupakan suatu bentuk kegiatan penilaian yang terkoordinasi mulai dari pengumpulan informasi hingga pada pengambilan keputusan dalam setiap kegiatan. terdapat tiga jenis evaluasi yaitu (1) Evaluasi tujuan, (2) Evaluasi pelaksenaan dan proses kerja, dan (3) Evaluasi hasil dari program. evaluasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga jenis kualitas dan kecukupan ukuran input, output dan dampaknya dalam mencapai tujuan program harus dievaluasi secara sistematis. Terdapat beberapa model perencanaan evaluasi program penyuluhan. 102


D.

Tugas Jawablah pertanyaan berikut: 3. Apa kegunaan evaluasi perencanaan program penyuluhan itu! 4. Bagaimana evaluasi perencanaan program tersebut dapat diimplementasikan!

103


GLOSSARY SEP CPL Penyuluhan

:

Program

Perencanaan

Program Penyluhan

Perencanaan Program

Prinsip Dialek

:

Dialog

:

Ide Komunikasi Massa

:

Metode

:

Evaluasi

:

Model

:

Sosial Ekonomi Perikanan Capaian Pembelajaran Lulusan Proses pendidikan untuk menghasilkan jumlah maksimum perubahan yang diinginkan di antara orangorang, yang melibatkan pembelajaran & pengajaran & membutuhkan beberapa alat atau metode pekerjaan pendidikan total yang dilakukan dalam pengaturan tertentu. Suatu proses, yang melibatkan mempelajari masa lalu, dan sekarang untuk meramalkan masa depan dan dalam terang ramalan itu menentukan tujuan yang akan dicapai dan apa yang harus dicapai dilakukan untuk menjangkaunya. pernyataan situasi, tujuan, masalah dan solusi. Sedangkan perencanaan adalah suatu proses, yang melibatkan mempelajari masa lalu, dan sekarang untuk meramalkan masa depan dan dalam terang ramalan itu menentukan tujuan yang akan dicapai dan apa yang harus dicapai dilakukan untuk menjangkaunya. proses pengambilan keputusan yang melibatkan analisis kritis dari yang ada situasi dan masalah, evaluasi berbagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut dan pemilihan yang relevan, memberikan prioritas yang diperlukan berdasarkan kebutuhan lokal dan sumber daya dengan usaha koperasi rakyat baik resmi maupun tidak resmi dengan maksud untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat Pernyataan kebijakan untuk memandu keputusan dan tindakan secara konsisten. Sistem lambang bunyi yang abiter dan digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri Sebuah literatur dan teatrikal yang terdiri dari percakapan secara lisan atau tertulis antara dua orang atau lebih Gagasan Komunikasi massa adalah proses di mana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan Proses untuk menemukan nilai layanan informasi atau produk sesuai dengan kebutuhan konsumen atau pengguna (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan 104


KASA Terminologi

: Pengetahuan peserta, sikap, keterampilan, dan aspirasi (Knowledge, Attitude, Akills and Aspirartions) : Konsep dan susunan (struktur) konsep yang digunakan pada suatu bidang mencari pengertian istilah yang dibuat untuk konsep tersebut

105


INDEKS C Capaian, 2, 3, 104, 110 CPL, 2, 104, 110 CPMK, 3, 110, 111, 113

L Langkah-langkah, iv, 37, 42, 63, 70, 96 Lisan, 78

D Dampak, 36, 37 Debat, 57 Dialek, 45, 104 Dialog, 52, 104 Diskusi, 60, 62, 63

E Evaluasi, v, 4, 24, 25, 28, 33, 36, 40, 41, 74, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 100, 102, 104, 112

M Masalah, 30, 31, 38, 54, 55 Masyarakat, 6, 16, 17, 20, 92, 108, 113, 2 Media, 67, 69 Metode, 104 Model, iv, v, vi, 4, 24, 25, 26, 27, 29, 92, 93, 95, 98, 99, 100, 104, 107, 112

K Karakteristik, 50, 55, 57 Kegiatan, vi, 20, 27, 45, 100 Kelompok kecil, 49 Kompetensi, iv, 1, 2, 35, 2 Komunikasi, 104 Komunikasi Massa, 104 Kondisi, 32, 36, 41, 102 Kontak, 44, 47, 67, 73, 87 Konteks, 93

R Rencana Kerja, 28 Rencana Pembelajaran Semester, iv, 2, 110

N S

Nelayan, vi, 32, 33, 39, 45

I Ide, 65, 66, 74, 104 Identifikasi, 26, 27, 30, 31, 38, 48, 49, 96, 97

24, 25, 27, 28, 29, 30, 35, 62, 66, 96, 104, 110, 112, 114, 2 Pertemuan, 48 Prinsip, iv, 4, 16, 18, 19, 20, 22, 104, 112, 114 Program, i, ii, iv, v, 1, 2, 3, 4, 8, 9, 13, 16, 17, 18, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 35, 36, 41, 76, 90, 91, 92, 96, 98, 99, 104, 107, 108, 110, 112, 114, 2 Proses, 7, 11, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 37, 93, 104

O Objektif, 79

Sasaran, 25, 38 Simposium, 54, 55 Sosial Ekonomi Perikanan, ii, 1, 104, 108, 2, 3 Sumberdaya, 35, 100

P Panel, 60, 63 Partisipasi, 23, 100, 101, 108 Penelitian, ii, 108, 2 Penyuluhan, i, ii, iv, v, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 34, 35, 43, 44, 50, 76, 80, 81, 83, 85, 86, 91, 102, 104, 107, 108, 110, 112, 113, 114, 2 Perencanaan, i, ii, iv, v, 2, 3, 4, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 23,

106

T Target, 31, 33 Teknik, 33, 41, 47, 49, 50, 52, 85 Tulisan, 5, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 119, 120

V Visual, 71, 79


DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. (2020a). Kecamatan Gunung Kijang Dalam Angka 2020. Retrieved from https://bintankab.bps.go.id/publication/2020/09/28/6cc2e48753f65d2beb769fae/kecamata n-gunung-kijang-dalam-angka-2020.html Badan Pusat Statistik. (2020b). Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bintan 2020. Retrieved from https://bintankab.bps.go.id/publication/2020/12/30/583f0b66a787243e1273a8cb/statistikkesejahteraan-rakyat-kabupaten-bintan-2020.html Badan Pusat Statistik Bintan. (2020). Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2020. Retrieved from https://bintankab.bps.go.id/publication/2021/03/05/7331d98c96dbb5cb2f4c08dd/statistikdaerah-kabupaten-bintan-2020.html Donaldson, J. L., Ph, D., & Hall, M. (2014). Extension Program Planning , Evaluation & Accountability. Fruchey (1973. Evaluation What it is. Dalam Evaluation in Extension. United State Departement of Agriculture. Isaac, S., & Michael, W.B (1981). Handbook and research and evaluation. California: Edits Publishers Jayanta Kar Sharma. (2017). Rural Development. Odisha State Open University. http://egyanagar.osou.ac.in/download-slm.php?file=RD-09-BLOCK-02-1504142686.pdf McCawley, P. F. (2002). The Logic Model for program planning and evaluation. University of Idaho, 1–5. papers2://publication/uuid/D09ED19C-80D3-4EDB-AA88-2070504F74D3 Mahrus. (2020). Peran penyuluh perikanan. Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta : Sebelas Maret University Press Mardiana E.Fachry dan Amalia Pertamasari. (2011). Analisis Efektifitas metode penyuluhan pada masyarakat pesisir di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Jurnal AGRIBISNIS Vol. X (3) September 2011, X(September), 1–12. Moos. (1984). Principles of Agricultural Extension. In Ekp (Vol. 13, Issue 3). Rossi, H.P dan Freeman. 1997. Evaluation, A Systematic Approach (Six Edition). London (UK): Sage Publication. Samian, M., Saadi, H., Asadi, M., Mirzaei, K., Ansari, E., Ahmadihagh, E., & Soleymani, A. (2017). The role of fishing cooperatives on social – Economic and cultural development of rural areas of Bord Khun city of Bushehr, Iran. Journal of the Saudi Society of Agricultural Sciences, 16(2), 178–183. https://doi.org/10.1016/j.jssas.2015.06.001 107


Sosial Ekonomi Perikanan. (2016). Rencana Induk Penelitian (Rip). (031), 4–5. Retrieved from http://lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/RIP-UAD-2016-2017KOMPLIT.pdf Setyarini, D. (2009). Pengaruh Intensitas Penyuluhan terhadap Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Program Penghijauan Kota: Studi Kasus Kecamatan Kota Kabupaten Wajo. Universitas Indonesia. Suprayitno, A. R. (2008). Jurnal penyuluhan. 4(2), 2–5. Umeh, I. A. (2018). Farmers Knowledge of the Role of Extension Services in Akwa-Ibom State Nigeria. Journal of Agricultural Extension, 22(3), 157–174. http://journal.aesonnigeria.org Wijiastuti, M., Fibrianan, A. I., & Maharani, C. (2012). Efektivitas penyuluhan metode diskusi kelompok dalam meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku ibu tentang pencegahan pneumonia balita. Unnes Journal of Public Health, 1(1), 1–7. Zuyyina, Y. (2019). “Pengaruh Intensitas Penyuluhan terhadap Peningkatan Ekonomi Produktif Keluarga pada Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang (Universitas Negeri Malang).Retrieved from http://lib.unnes.ac.id/34226/1/1201415057_Optimized.pdf. https://edis.ifas.ufl.edu/publication/WC092 https://www.fao.org/3/ad785e/AD785E06.htm http://eagri.org/eagri50/AEXT392/lec02.html https://www.oerafrica.org/FTPFolder/Website%20Materials/Agriculture/haramaya/Perspectiv e_Agricultural_Extension/AICM%20Module%20Final%20Jan%2031,%202012/23___ob jectives_and_principles_of_extension.html

108


Rencana Pembelajaran Semester (RPS) UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

Kode Dokumen

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah (MK)

KODE

Rumpun MK

Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan

SEP 190005

Prodi

Otorisasi / Pengesahan

Bobot (sks)

Semester

Tgl Penyusunan

V

30-Agust-21

Teori : 2 sks Praktik : 1 sks

Dosen Pengembang RPS

Koordinator RMK

Ka. PRODI

Tanda tangan

(Jika ada) Tanda tangan

Tanda tangan

Dr.Ir.Hj. Khodijah, M.Si; Haidawati, S.Pi., M.Si

Dr.Ir.Hj.Khodijah, M.Si

Khairul Hafsar, S.Pi., M.Si

CPL-PRODI yang dibebankan pada MK CP-1. CP-2 CP-3 Capaian Pembelajaran

Menguasai pengetahuan dasar bidang penyuluhan dan penyusunan perencanaan programnya Menguasai pengetahuan mengenai prinsip, model, tahapan-tahapan, dan teknik penyusunan program penyuluhan Memiliki keterampilan menyusun rencana program penyuluhan perikanan

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) CM-1. CM-2. CM-3.

Mahasiswa mampu menjelaskan terminologi MK Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan program penyuluhan Mahasiswa mampu menjelaskan model dan jenis perencanaan program penyuluhan perikanan

CM.4.

Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan-tahapan dalam perencanaan program penyuluhan perikanan

109


CM.5. CM.6.

Mahasiswa mampu menjelaskan metode penyuluhan, memahami studi kasus penerapan metode selama masa pandemi covid-19 Mahasiswa mampu menjelaskan evaluasi perencanaan program penyuluhan termasuk definisi evaluasi, model evaluasi, evaluasi perencanaan program penyuluhan, mengukur kinerja program)

Sub-CPMK M-1.

Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan pengertian penyuluhan, perencanaan, program, perencanaan program penyuluhan (CM-1)

M-2.

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan program penyuluhan (CM-2).

M-3.

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan model perencanaan program penyuluhan perikanan (CM-3)

M-4.

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis-jenis perencanaan program penyuluhan perikanan (CM-4)

M-5.

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tahapan analisis situasi, identifikasi masalah dan penetapan tujuan serta sasaran program penyuluhan perikanan (CM-5)

M-6.

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tahapan penyusunan rencana kerja dan kalender operasional ( CM-6)

M-7.

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tahapan tindak lanjut rencana kerja dan kalender kegiatan (CM 7 )

M-8.

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tahapan evaluasi kemajuan, serta peninjauan kembali dan revisi program (CM-8 )

M-9.

Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan metode penyuluhan individu, kelompok dan komunitas (CM-9)

M-10.

Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan metode penyuluhan tertulis, lisan dan objektif/visual (CM-10)

M.11.

Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan ragam materi penerapan metode penyuluhan melalui studi kasus di masa pandemi covid-19 (CM.11)

M.12.

Mahasiswa memahami dan menjelaskan definisi evaluasi program penyuluhan (CM.12)

M.13

Mahasiswa memahami dan menjelaskan model-model evaluasi perencanaan program penyuluhan (CM.13)

110


M-14. Diskripsi Singkat MK

Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan evaluasi dan mengukur kinerja perencanaan program penyuluhan perikanan (CM.14)

Matakuliah ini memberikan gambaran umum mengenai pengertian, ruang lingkup perencanaan program penyuluhan, prinsip, model dan jenis, tahapan, metode penyuluhan dan evaluasi perencanaan program penyuluhan, disertai dengan analisis studi lapangan melalui penelitian dosen sebagai inovasi dan penguatan materi kuliah. 1. Deskripsi dan Pengantar Mata Kuliah 2. Terminologi Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan 3. Prinsip-prinsip perencanaan program penyuluhan

Bahan Kajian: Materi pembelajaran

4. Model dan Jenis perencanaan program penyuluhan 5. Tahapan-tahapan perencanaan program penyuluhan 6. Metode penyuluhan perikanan dan pengalaman studi lapangan tentang penerapan metode penyuluhan di masa pandemi covid19 7. Evaluasi Program Utama: 1. Mardikanto, Totok. 2009. System Penyuluhan Pertanian. UNS Press. Surakarta 2. Khodijah, dkk. 2018. Penyuluhan dan Komunikasi Perikanan. UMRAH Press. Tanjungpinang 3. Rogers E. 1971. Diffusion of innovations. Free Press.

Pustaka 4. Anwar , Arifin. Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Raja Grafindo Perkasa. Jakarta : 1998 Pendukung: 1. Ray, G.L. 1998. Extension Communication and Management. India: Naya Prokash 2. Berbagai sumber eksternal dan jurnal yang relevan 3. Swanson, Burton. 2008. Global Review of Agricultural Extension and Advisory service Practice. University of Ilinois at UrbanaChampaign. Research and Extension Division and Technical Cooperation Departement of FAO. Rame.

111


4. Marzuki, N., 2008. Strategi Komunikasi dan Pembangunan Pusat Masyarakat Perikanan. Jurnal Aplikasi Manajemen. Volume 6. Nomor 1. April 2008 Dosen Pengampu

1. Dr.Ir. Hj. Khodijah, M.Si; 2. Haidawati, S.Pi, M.Si

Mata Kuliah Syarat

IKM /Penyuluhan dan Komunikasi Perikanan Bantuk Pembelajaran/Metode Pembelajaran/Penugasan/ [Estimasi Waktu]

Kemampuan Akhir yang diharapkan (Sub-CPMK)

Indikator

Kriteria & Bentuk

-1

-2

-3

-4

1

M-1

Minggu ke-

Penilaian

1

Ketepatan dalam menguraikan pengertian dan ruang lingkup perencanaan program penyuluhan

2

Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran

3

Keaktifan selama pembelajaran

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan materi, sikap dan keaktifan dalam berdiskusi

Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas mandiri

112

Materi Pembelajaran

Bobot Penilaian (%)

Daring -5

Pemberian informasi dan penyampaian materi melalui presentasi, brainstorming, diskusi, tanya jawab (2x 50')

-6

-7

Pemberian informasi dan uji coba praktek penggunaan media online dalam penyampaian materi serta tugas mandiri untuk implementasi elearning (1x50')

Orientasi perkuliahan, kontrak belajar (learning contract): Pengertian beberapa istilah dalam MK perencanaan program penyuluhan

-8

2,5 Terminologi : Pengertian penyuluhan, dan perencanaan program


2

M-2

1

Ketepatan dan kelengkapan dalam menjawab prinsip-prinsip Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan materi, sikap dan keaktifan dalam berdiskusi

2

Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran Keaktifan selama pembelajaran

Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas mandiri

Ketepatan dan kelengkapan dalam menjelaskan model-model perencanaan program penyuluhan perikanan

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan materi, sikap dan keaktifan dalam berdiskusi

3

3

M-3

1

2

Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran

3

Keaktifan selama pembelajaran

Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas mandiri

113

Pemberian informasi dan penyampaian materi melalui presentasi, brainstorming, diskusi, tanya jawab (2x 50')

Pemberian informasi dan penyampaian materi melalui presentasi, brainstorming, diskusi, tanya jawab (2x 50')

Praktek unjuk pengetahuan mengenai prinsip-prinsip Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan dan pengumpulan hasil kerja praktek berupa video individu melalui elearning (1x50') Praktek unjuk kerja model perencanaan program penyuluhan perikanan menurut jenis (1x50')

Prinsip-prinsip Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan 2,5

model-model perencanaan program penyuluhan perikanan 2,5


4

M-4

1

Ketepatan dan kelengkapan dalam menjelaskan jenis-jenis perencanaan program penyuluhan perikanan

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan materi, sikap dan keaktifan dalam berdiskusi

Pemberian informasi dan penyampaian materi melalui presentasi, brainstorming, diskusi, tanya jawab (2x 50')

Praktek unjuk kerja perencanaan program penyuluhan perikanan menurut jenis (1x50')

jenis-jenis perencanaan program penyuluhan perikanan

Pemberian informasi dan penyampaian materi melalui presentasi, brainstorming, diskusi, tanya jawab (4x 50')

Praktek unjuk kerja analisis situasi, identifikasi masalah dan penetapan tujuan serta sasaran (1x50')

Tahapan-tahapan analisis situasi, identifikasi masalah dan penetapan tujuan serta sasaran program penyuluhan

2,5

Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas mandiri 5

M-5

1

2

3

Ketepatan dalam menjelaskan tahapantahapan analisis situasi, identifikasi masalah dan penetapan tujuan serta sasaran program penyuluhan perikanan

Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran Keaktifan selama pembelajaran

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan materi, sikap dan keaktifan dalam berdiskusi

Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas mandiri

114

2,5


6

7

M-6

M-7

1

Ketepatan dalam menjelaskan tentang tahapan penyusunan rencana kerja dan kalender operasional

2

Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran

3

Keaktifan selama pembelajaran

1

Ketepatan dalam menjelaskan tahapan tindak lanjut rencana kerja dan kalender kegiatan

2

Ketepatan dalam menjelaskan pendekatan penyuluhan perikanan Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran Keaktifan selama pembelajaran

4

5

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan materi, sikap dan keaktifan dalam berdiskusi Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas mandiri

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan materi, sikap dan keaktifan dalam berdiskusi

Praktek unjuk kerja metodemetode penyuluhan di lab/kelas berupa pengisian portofolio dan laporan praktikum (2x50')

Praktek unjuk kerja rencana kerja dan kalender operasional (1x50')

tahapan penyusunan rencana kerja dan kalender operasional

Pemberian informasi dan penyampaian materi melalui presentasi, brainstorming, diskusi, tanya jawab (2x 50')

Praktek unjuk kerja tindak lanjut rencana kerja dan kalender operasional (1x50')

tahapan tindak lanjut rencana kerja dan kalender kegiatan

2,5

Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas mandiri

115


8 9

M-8 M-9

1

Ketepatan dalam menjelaskan evaluasi kemajuan

2

Ketepatan dalam menjelaskan , serta peninjauan kembali dan revisi program penyuluhan perikanan Keterampilan penyusunan rencana program penyuluhan Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran Keaktifan selama pembelajaran Ketepatan dalam menjelaskan metode penyuluhan individu, kelompok dan komunitas

3

4

5 10

M-10

1

2

3

Keterampilan penyusunan rencana program penyuluhan Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran

UTS Kriteria : Pemberian Ketepatan dan informasi dan penguasaan materi, penyampaian sikap dan materi melalui keaktifan dalam presentasi, berdiskusi brainstorming, diskusi, tanya jawab (2x 50')

22,5 Praktek unjuk kerja evaluasi kemajuan, serta peninjauan kembali dan revisi program (1x50')

evaluasi kemajuan, serta peninjauan kembali dan revisi program

5 Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas mandiri

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan materi, sikap dan keaktifan dalam berdiskusi Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas mandiri

116

Pemberian informasi dan penyampaian materi melalui presentasi, brainstorming, diskusi, tanya jawab (1x 50')

Praktek unjuk kerja praktikum M-10 (metode individu, kelompok dan komunitas) dalam bentuk pengisian portofolio melalui elearning (1x50')

metode penyuluhan individu, kelompok dan komunitas

5


4 11

M-11

1

2

3

4 12

M-12

1

2

3 13

M-13

1

Keaktifan selama pembelajaran Ketepatan dalam menjelaskan penyuluhan tertulis, lisan dan objektif/visual

Keterampilan penyusunan rencana program penyuluhan Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran Keaktifan selama pembelajaran Ketepatan dalam menjelaskan definisi evaluasi program penyuluhan

Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran Keaktifan selama pembelajaran Ketepatan dalam menjelaskan prinsipprinsip metode penyuluhan, pendekatan memilih metode, metode

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan materi, sikap dan keaktifan dalam berdiskusi

Pemberian informasi dan penyampaian materi melalui presentasi, brainstorming, diskusi, tanya jawab (1x 50')

Praktek unjuk kerja praktikum M-11 ( tertulis, lisan dan objektif/visual ) dalam bentuk pengisian portofolio melalui elearning (1x50')

penyuluhan tertulis, lisan dan objektif/visual

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan materi, sikap dan keaktifan dalam berdiskusi Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas mandiri

Pemberian informasi dan penyampaian materi melalui presentasi, brainstorming, diskusi, tanya jawab (1x 50')

Praktek unjuk kerja praktikum M-12 (definisi evaluasi program) dalam bentuk pengisian portofolio dan pengumpulan melalui elearning (1x50')

definisi evaluasi program penyuluhan

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan materi, sikap dan keaktifan dalam

Pemberian informasi dan penyampaian materi melalui presentasi,

Praktek unjuk kerja praktikum M-13 (prinsipprinsip metode penyuluhan,

prinsip-prinsip metode penyuluhan, pendekatan memilih metode, metode penyuluhan

Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas mandiri

117

5

5

5


penyuluhan partisipatif

2

3

4

14

M-14

1

Keterampilan penyusunan rencana program penyuluhan Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran Keaktifan selama pembelajaran

Ketepatan dalam menjelaskan model-model evaluasi perencanaan program penyuluhan

berdiskusi

brainstorming, diskusi, tanya jawab (1x 50')

Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas mandiri

Praktek unjuk kerja praktikum M-12 ( pemilihan metode penyuluhan) dalam bentuk pengisian portofolio di kelas/lab serta evaluasi laporan sebelumnya (1x50') Kriteria : Pemberian Ketepatan dan informasi dan penguasaan materi, penyampaian sikap dan materi melalui keaktifan dalam presentasi, berdiskusi brainstorming,

118

pendekatan memilih metode, metode penyuluhan partisipatif ) dalam bentuk pengisian portofolio dan pengumpulan melalui elearning (1x50')

partisipatif

Praktek unjuk kerja praktikum M-13 (modelmodel evaluasi perencanaan program

model-model evaluasi perencanaan program penyuluhan

5


2

3

4 15

M-15

1

2

3

4

16

Keterampilan penyusunan rencana program penyuluhan Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran Keaktifan selama pembelajaran Ketepatan dalam menyebutkan cara mengukur kinerja program penyuluhan Keterampilan mengukur kinerja program penyuluhan Menunjukkan sikap yang baik selama proses pembelajaran Keaktifan selama pembelajaran dan Kemampuan Presentasi

diskusi, tanya jawab (1x 50')

penyuluhan) dalam bentuk pengisian google form dan pengumpulan melalui elearning (1x50')

Pemberian informasi dan penyampaian materi melalui presentasi, brainstorming, diskusi, tanya jawab (1x 50')

Praktek unjuk kerja praktikum M-13 (mengukur kinerja program penyuluhan) dalam bentuk pengisian google form dan pengumpulan melalui elearning (1x50')

Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas kelompok

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan materi, sikap dan keaktifan dalam berdiskusi Bentuk : Tulisan, lisan, observasi, tugas Pribadi

UAS

119

mengukur kinerja program penyuluhan

5

27,5


Biodata Penulis Dr. Ir. Hj. Khodijah, M.Si Staf Pengajar (2007 – sekarang) pada Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan & Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jalan Raya Senggarang Kota Tanjungpinang 29111 Kepulauan Riau- Indonesia. Website Web personal : khodijahismail.com

https://github.com/KhodijahIsmail https://profiles.impactstory.org/u/0000-0002-2040-8615 Telp/Fax Ktr : (0771) 4500089 / (0771) 4500090 Email : khodijah@umrah.ac.id / khodijah5778@gmail.com Publon/WoS : AAR-3365-2020 ORCID ID : 0000-0002-2040-8615 SINTA ID : 6001129 Scopus ID : 56147252900 Pendidikan 2014

: Doktor (Dr) Pembangunan Pertanian Universitas Andalas (UNAND) Padang

2005

: Master of Science (M.Si) Pembangunan Wilayah dan Pedesaan, UNAND, Padang

1993

: Insinyur Perikanan (Ir) Universitas Riau, Pekanbaru

Bidang Kompetensi -

Pembangunan dan Penghidupan Berkelanjutan

-

Pembangunan Masyarakat Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

-

Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan

-

Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan

-

Gender dan Sosial Lingkungan

Minat Penelitian -

Pembangunan dan Penghidupan Masyarakat

-

Gender dan Sosial Lingkungan

-

Kebijakan dan Kelembagaan Lingkungan

120


-

Haidawati, S.Pi., M.Si.

-

Penulis lahir di Air Salak, Kabupaten Lingga pada tanggal 2 Juli 1990 dan saat ini bertempat tinggal di Jl Hang Lekir, Cluster Edelweis blok E1 No 28 A Kota Tanjungpinang. Penulis merupakan salah satu dosen di Prodi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji yang bergabung sejak tahun 2019.

121


BUKU AJAR (E-Book) PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERIKANAN Buku ini dapat memperkaya sumber pembelajaran mahasiswa dan meningkatkan kompetensi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Perencanaan Program Penyuluhan Perikanan. Materi pembelajaran dalam buku ini berisi materi pembelajaran yang inovatif dengan pendekatan berbasis masalah yang dihadapi oleh masyarakat nelayan di pulau-pulau kecil dan perbatasan dalam menerima program penyuluhan. Penulisan buku ajar ini telah diupayakan semaksimal mungkin agar menjadi sebuah karya tulis yang lengkap, yang mampu memenuhi kebutuhan mahasiswa dan dosen dalam pemahaman terhadap teori-teori penyuluhan dan perencanaan program penyuluhan perikanan, yang dibahas dalam beberapa bab dalam buku ini yaitu terminologi, prinsip-prinsip, jenis dan model perencnaan program penyuluhan, tahapan perencanaan, metode dan evaluasi perencanaan program penyuluhan perikanan. Disertai hasil penelitian terhadap penggunaan metode penyuluhan sebelum dan sesudah pandemic covid-19.

Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Lantai III Gedung Rektorat, Jalan Dompak Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau 29111 Telp. 0771-7001550 Fax. 0771-7038999, 4500091 Email: umrahpress@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.