yang timbul pun akan ditanggung bersama-sama. Sebuah kemitraan yang kuat akan melibatkan tiga elemen utama, yaitu: (i) Prakarsa dilahirkan dari ide yang diciptakan bersama; (ii) Semua pihak yang terlibat dalam prakarsa tersebut memberikan kontribusi atau peran yang berimbang; dan (iii) Jika terjadi hambatan atau tantangan dalam pelaksanaan, semua pihak yang terlibat akan turut bersama-sama menanggung kerugian, baik moril maupun material. Hal yang harus diantisipasi oleh para pihak yang bergabung dalam suatu kemitraan meliputi: ● Reputasi lembaga/perusahaan yang tergabung dalam kemitraan dapat tercemar bila kemitraan yang direncanakan gagal. ● Kehilangan otonomi lembaga karena bekerja sama dengan pihak lain dalam kemitraan. ● Konflik kepentingan yang dapat menimbulkan ketegangan pada saat gagal mencapai kompromi. ● Kekurangan sumber daya, khususnya bagi mitra yang menjadi garda terdepan dalam kemitraan dan bergantung pada asupan dana. ● Kebergantungan penerima manfaat yang gagal menciptakan kemandirian. Dalam buku panduan kemitraan yang ditulis oleh Ros Tennyson, 5 prakarsa kemitraan dianggap berhasil jika mengikuti pola seperti berikut:
Gambar 33. 5 Pola Prakarsa Kemitraan Kebergantungan Penerima Manfaat
92