SPEKTRUM
KARYA SENI - Salah satu mural hasil karya Tifisuasta yang digunakan sebagai bentuk penyampaian keresahan terhadap kondisi sosial dan politik yang sedang terjadi (Dok. Pribadi)
Seni Mural, Suarakan Keresahan Lewat Gambar Pernahkah kamu melihat lukisan mural yang terpampang pada dinding-dinding bangunan? Menurutmu, apakah itu sebuah goresan seni yang bermakna atau sekadar kegiatan vandalisme dari si empunya? Kegiatan mengkritisi isu sosial politik tak sebatas dengan menyampaikan pendapat di forum tertentu. Lebih dari itu, kegiatan tersebut dapat disalurkan melalui media seni. Salah satu contohnya adalah seni rupa yang berupa gambar, lukisan, mural/graffiti, dan sejenisnya. Hal ini dibenarkan oleh Yusuf Apri Susanto (20). Yusuf menuturkan bahwa dirinya telah membuat mural sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ucup, sapaan akrabnya menjelaskan, melalui media seni mural, ia menyalurkan aspirasinya sebagai warga Indonesia. Hal senada juga disampaikan Tifisuasta
(bukan nama sebenarnya -red), “Aku menggambar yang bisa menyurahkan unekunekku lah, entah itu tentang politik, agama, atau apa yang penting unek-unekku bisa tercurahkan,” ujar Tifisuasta saat ditemui VISI. Berbicara tentang inspirasi, tema, dan gambaran karya yang dibuat oleh kedua orang tersebut, baik Ucup maupun Tifisuasta memiliki perspektifnya masing-masing. Ucup menuturkan bahwa inspirasi karyanya lebih kepada street art dan mural. “Ada orang yang memang suka yang berbau politik atau perayaan kemerdekaan, kalau saya sekarang lebih ke gaya diri sendiri dan melihat referensi dari temanVISI • EDISI 37 • 2020
59