Dive Destination
mempersiapkan penyelaman kedua yang akan dilaksanakan di Tanjung Layar, tempat kami melihat sunset sebelumnya. Persiapan berlangsung seperti biasanya yaitu isi tabung, packing alat SCUBA, dan loading barang ke kapal. Setelah persiapan
selesai, tidak lupa kami sarapan bersama staf Taman Nasional Ujung Kulon. Kali ini kami ditemani oleh pak Ameng dan pak Welly. Pak Welly merupakan manajer resort pulau Peucang Taman Nasional Ujung Kulon yang selalu standby untuk menerima tamu. Berangkat pada pukul 10.00 WIB, perjalanan dari Peucang menuju spot Tanjung Layar hanya memakan waktu 15 menit. Pada spot Tanjung Layar terdapat sebuah tebing yang menjulang dari dasar laut ke atas melewati permukaan dengan ketinggian 6 meter. Sudah dapat
14
dipastikan bahwa sisi tebing Tanjung Layar yang tenggelam di bawah permukaan air laut akan membentuk kontur wall. Sebagian penyelaman di wall bagi saya biasanya berlangsung menyenangkan. Penyelaman kedua pun dimulai. Kami berenam siap menyisiri tebing. Penyelaman ini jauh lebih baik dari kemarin. Selain sinar matahari masih cerah, objek pun lebih banyak. Orientasi di Tanjung Layar pun tidak sulit karena tebing selalu berada di sebelah kiri kita. Namun tipe penyelaman kali ini adalah drift dive. Maklum saja karena tempat ini berada di sisi paling barat pulau Jawa, beberapa mil ke barat saja, maka yang kita jumpai adalah Samudra Hindia. Cukup melelahkan menyelam di Tanjung Layar karena kita harus berjuang melawan arus ketika berangkat. Namun ketika pulang pada sisi tebing yang berlawanan, kami cukup mengikuti arus balik. Yang menarik pada Tanjung Layar adalah ketika kami menyisir wall, kami melewati beberapa kondisi lingkungan yang berubah-ubah, mulai dari padang spons, wall yang dipenuhi soft coral beraneka warna, reef flat, dan terakhir tumpukan
| Scuba Holic | Edisi 18 | April-Juli 2014