TUJUH
RENUNGAN-RENUNGAN DARI JAUH MENGENAI SEBUAH KOLONI PENTING 1882–1888
D
i antara kertas-kertas warisan Snouck Hurgronje di Universitas Leiden, terdapat sebundel arsip yang dinomori Or. 7935. Seperti bundelan lain, isinya beraneka macam, mulai dari sebuah doa untuk Ratu Wilhelmina (berkuasa 1890–1948) yang ditulis untuk Bupati Pasuruan dan Malang oleh Isma‘il b. ‘Abdallah al-‘Attas hingga sebuah hikayat berbahasa Melayu mengenai Mesir dan Suriah yang ditulis sekitar 1844. Arsip itu juga memuat dua dokumen yang melambangkan tugas dan pengaruh historis Snouck. Salah satunya adalah risalah berbahasa Arab. Risalah tersebut dikumpulkan di Aceh dan kemungkinan besar adalah milik musuh Belanda yang diambil pada saat perang perlawanan yang panjang. Risalah terdiri atas panduan dasar tarekat “Qadiriyyah”, lengkap dengan nasihat terakhir (wasiyya) ‘Abd al-Qadir al-Jilani dan diberi kekuatan azimat. Di dalamnya juga termuat silsilah yang menempatkan hubungan guru-murid dalam garis keturunan Asia Tenggara. Dalam silsilah itu, Ibrahim al-Kurani (yang juga ada dalam silsilah Syattari milik Da’ud al-Fatani [lihat Bab 3]) disebut sebagai guru masa lalu sekaligus leluhur keluarga Tahir. Silsilah diawali dengan: [Pemilik dokumen ini] menerima jubah lusuh Qadiriyyah dari yang tak berpunya milik Tuhan Yang Mahakuasa, Muhammad As‘ad Tahir. Dia menerimanya dari tangan ayah dan gurunya, mendiang Syekh Muhammad Sa‘id Tahir, yang menerimanya dari tangan syekhnya, Syekh Mansur al-Bediri yang termasyhur, yang menerimanya dari tangan syekhnya, Syekh Muhammad As‘ad Tahir, yang menerimanya dari tangan ayah dan syekhnya, mendiang Syekh Muhammad Sa‘id Tahir, yang menerimanya dari tangan ayah dan syekhnya, Syekh Ibrahim Tahir, yang menerimanya dari tangan ayah dan syekhnya, Syekh Muhammad Tahir. Dan, dia menerimanya dari tangan ayah dan leluhurnya [secara harfiah, “kakeknya”], Kutub Ilahiah, Yang Mengenal Allah, Mulla Ibrahim al-Kurani. Dan, dia menerimanya dari tangan syekhnya, Kutub Ilahiah dan Perlindungan yang Terpuji, Syekh Safi alDin, juga dikenal sebagai Sayyid Ahmad al-Madani al-Qusyasyi .... 1