44 —
INSPIRASI, INGATAN, REFORMASI
sebagai pewaris Karangnunggal. Kita kemudian memeriksa kecenderungan yang terjadi pada abad kedelapan belas; yaitu, sebuah reaksi (Kairo) terhadap popularitas muhaqqiqin yang berorientasi Madinah yang meletakkan fondasi bagi kurikulum Islam standar di Asia Tenggara. Hal ini jelas terlihat di pelabuhan Palembang yang kaya, tempat tarekat Sammaniyyah memainkan peranannya dalam mengembangkan dan memperbaiki kecendekiawanan Sufi. Namun, sekali lagi penekanan ditujukan pada pembatasan akses terhadap risalah-risalah filosofis yang muskil bagi orang-orang terpilih dan mencegah persebaran teks-teks lebih awal dan hikayat-hikayat sejenis yang populer, yang meski begitu terus didukung oleh orang-orang Melayu.
Gambar 4. Imam Bonjol, sekitar 1848. Dari H.J.J.L. de Stuers, De vestiging en uitbreiding der Nederlanders ter westkust van Sumatra.