Dalam Perjanjian Baru krisis yang menyangkut iman dan identitas dialami oleh para rasul Yesus, ketika Yesus ditangkap, disalibkan, dan mati di kayu salib. Mulanya mereka begitu yakin tentang siapa Yesus dan menaruh harapan mereka kepada-Nya. Tetapi, kematian Yesus membuat keyakinan mereka terhadap Yesus hancur dan harapan mereka kepada-Nya musnah. Penampakan Yesus yang telah bangkit memberikan kepada mereka sebuah kejelasan tentang siapa sesungguhnya Yesus dan hal ini membuat mereka memahami identitas mereka.
3.1. Mengikuti Yesus Mesias Allah pernah berjanji kepada Daud bahwa takhta serta kerajaannya akan berdiri kokoh selamanya dan keturunannya akan memerintah sebagai raja. “Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selamalamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya� (2Sam. 7:16). Tetapi, kerajaan Daud mengalami perpecahan (1Raj. 12) menjadi Kerajaan Israel dan Yehuda. Kedua kerajaan ini kemudian mengalami kehancuran: Kerajaan Israel dihancurkan oleh Asyur (2Raj. 17:1-6) dan Kerajaan Yehuda dikuasai oleh Babel (2Raj. 25). Kehancuran yang dialami oleh orang Israel tidak membuat mereka kehilangan kepercayaan kepada Allah. Kerajaan mereka memang telah hancur, tetapi pengharapan mereka tidak sirna. Mereka tetap percaya kepada janji Allah: suatu saat nanti Allah akan mendirikan kembali Kerajaan Israel dan mengangkat seorang keturunan Daud menjadi rajanya dengan menyandang gelar “Mesias,� (yaitu raja yang diurapi dan dipilih oleh Allah). Pada zaman Yesus orang Yahudi dijajah oleh Roma dan dalam situasi seperti ini penantian akan datangnya seorang keturunan Daud yang akan memimpin mereka mengalahkan penguasa Romawi dan mendirikan Kerajaan Israel sangat kuat. Allah akan mengambil tindakan untuk menyelamatkan umat pilihan-Nya. Ia akan mengirim seorang utusan yang akan memimpin orang Yahudi mengalahkan penguasa Romawi lalu mendirikan kembali Kerajaan Israel yang telah 17