Kita melayani Tuhan dalam diri sesama Telah dikatakan bahwa Kristus yang mengasihi manusia hadir dalam diri orang-orang yang menderita. Apa yang dilakukan terhadap orang yang mengalami penderitaan itu, sebenarnya dilakukan terhadap Kristus. Tindakan manusia di dunia ini, khususnya yang dilakukan terhadap orang yang menderita, menjadi dasar pertimbangan dalam pengadilan di akhir zaman. Karena itu, selama menjalani kehidupan di dunia ini orang diingatkan untuk memperhatikan sesama yang menderita dengan keyakinan bahwa apa pun yang dilakukannya terhadap mereka sebenarnya dilakukan bagi Kristus. Karena, wajah Kristus tersembunyi dalam wajah orang-orang yang menderita, kita perlu menyadari bahwa hanya mereka yang membina relasi dengan Kristus dapat melihat wajah-Nya dengan jelas, sekalipun bagi orang lain kabur atau tidak tampak. Hubungan pribadi orang beriman dengan Kristus akan membuat dia menjadi lebih peka terhadap kehadiran-Nya dan menggerakkan dia untuk mengasihi-Nya.
5.3. Orang Berdosa Yang Dipercaya Oleh Tuhan (Luk. 5:1-11) Lukas menceritakan panggilan murid-murid pertama setelah Yesus sudah agak lama mengajar dan mengerjakan mukjizat. Ini berarti bahwa sebelumnya Ia hanya sendirian: ketika mengajar di rumahrumah ibadat di Galilea (Luk. 4:14-15), ketika ditolak di Nazaret (Luk. 4:16-30), ketika mengajar di Kapernaum dan mengusir setan (Luk. 4:3137), menyembuhkan ibu mertua Simon dan orang-orang lain (Luk. 4:38-41), dan ketika mengajar di kota-kota di Yudea (Mrk. 4:42-44). Dalam perikop ini Lukas menyampaikan tiga hal. Pertama-tama ia menyampaikan catatan mengenai tempat dan pewartaan Yesus (ay. 1-3). Ia sedang mengajar di pantai Danau Galilea. Selanjutnya Lukas mengisahkan penangkapan ikan yang ajaib (ay. 4-10a). Ia menunjukkan bahwa mukjizat penangkapan ikan ini merupakan pernyataan diri Yesus kepada orang-orang yang hendak di panggil-Nya. Selanjutnya, Lukas merangkainya dengan kisah panggilan Simon dan orang-orang yang bersama dia (ay. 10b-11).
48