Ta hun 2021, penyelenggaraan A R KIPEL Twilight Zone – 8 th Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival kemba li dila ksana kan. Kami memutuskan festiva l diselenggara kan secara hibrida, ya kni dengan menggabungkan penayangan secara daring dan luring. Tantangan utama da lam penyelenggaraan daring ada la h mena klukkan teknologi media digita l yang dapat memberikan kenyamanan kepada penonton da lam menonton kar ya-kar ya yang hadir di festiva l. Kemudian tantangan lainnya ada la h masa la h keamanan terhadap kar ya-kar ya yang ditayangkan secara daring, karena ada banya k platform streaming video secara daring yang masih sangat muda h diunduh oleh para pencari f ilem gratisan. Tentu saja tantangan berikutnya ada la h membang un kepercayaan kepada para pembuat f ilem. Tida k semua pembuat f ilem setuju kar yanya ditayangkan secara daring, dengan a lasan utama soa l keamanan tadi. Jadi, kami berusa ha mencari platform yang kami anggap pa ling aman untuk menjamin kar ya-kar ya yang ditayangkan di A R KIPEL tida k diunduh oleh secara bebas. Untuk menjaga spirit ‘festiva l’ sebagai ruang per temuan, kami tetap menyelenggara kan festiva l secara luring secara terbatas. Ruang yang kami g una kan ada la h ruang sinema di Forum Lenteng—ruang yang baru selesai kami bang un da lam beberapa bulan tera khir. Penyelenggaraan secara luring terbatas ini, mungkin a kan bisa menjaga spirit festiva l sebagai bang unan da lam menja lin relasi dengan kawan-kawan penonton dan para peminat f ilem eksperimenta l dan dokumenter di Ja kar ta. Pada penyelenggaraan ta hun ini, kami mengangkat tema Zona Temaram— yang merupa kan tema yang tela h kami putuskan seja k ta hun 2019 untuk penyelenggaraan ta hun 2020. Kami memutuskan untuk tida k mencari tema baru pada penyelenggaraan ta hun 2021 karena kesesuaian dengan situasi yang kita hadapi sekarang. Zona Temaram ada la h zona yang ta k dapat kita duga. Ia bisa sangat gelap, abu-abu, berkilau, ataupun berca haya. Tida k ada yang dapat menduga apa yang terjadi di ketemaraman situasi itu. Ketemaraman inila h yang menjadi tantangan besar da lam melihat persoa lan sosio-kultura l, sosio-politik kawasan, yang sa ling berkelindan dengan ruang-ruang yang mengitarinya. Sinema da lam ha l ini mendapatkan cela h untuk masuk dan menginterpretasikan ‘ketida kjelasan’ situasi tersebut. Seja k ta hun 2020, kami tela h memilih dan menyeleksi kar yakar ya f ilem da lam sesi Kompetisi Internasiona l yang berkesesuaian dengan tema yang kami tawarkan kepada para pendaftar. Jika merujuk pada pilihan-pilihan para selektor yang juga pemrogram da lam sesi kompetisi ini, terlihat sangat jelas tema-tema yang diangkat da lam f ilem-f ilem tersebut masih sangat relevan dengan situasi ketida kpastian kita saat ini. Ada kar ya-kar ya yang mengangkat temuan bersejara h yang masih gelap, namun ia memberi ruang interpretasi kepada kita tentang bagaimana sejara h itu bisa ber-relasi dengan bagaimana kehidupan kita sekarang bermula. Begitu juga kar ya-kar ya yang menghadirkan pukauan optik da lam sinema, dimana kebenaran rea litas bisa beruba h da lam tangkapan kamera dan suara. Meskipun sangat forma lis da lam ba hasa, kar ya-kar ya semacam ini tetap memberi penga laman jelaja h estetika yang tanpa batas da lam sinema.
21