Majalah Komunikasi UM | Edisi 334 Mei - Juni 2021

Page 1


ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah


DAFTAR ISI Serba serbi penyelenggaraan UTBK-SBMPTN 2021 seakan tidak ada habisnya. Mulai dari penyelenggaraan secara umum hingga pelaksanaan UTBK di UM. Tahun ini, UM menjadi universitas dengan peminat UTBK tertinggi di Kota Malang. Kira-kira, berapa banyak peserta yang mendaftar? Yuk, cari tahu jawabannya di Rubrik Laporan Utama!

dok. Komunikasi

Peminat UTBK - SBMPTN UM Tertinggi di Kota Malang

SALAM REDAKSI 4

6

SURAT PEMBACA 5 LAPORAN UTAMA 6

dok. Pribadi

Noviachri dan Motivasinya yang Menjelma Jadi Prestasi Andika: Wujudkan Karya, Bawa Mimpi dari Papua

12

Halo, Komunikan! Di edisi kali ini, kita kedatangan dua jawara Mawapres UM, lho! Yap, Kak Via dan Kak Andika. Kak Via asal Riau, dan Kak Andika dari Papua. Wah … jauh banget ya! Merantau jauh dari kampung halaman tak menyurutkan semangat mereka untuk terus berprestasi. Mau tahu cerita inspiratif mereka? Let’s go ke Rubrik Profil!

CERITA MEREKA 24 SEPUTAR KAMPUS 26 AGAMA 30

Berkat dorongan dan dukungan dari keluarganya, Iqi berhasil mengikuti ajang The Voice Of Ramadan di salah satu stasiun televisi ternama di Indonesia. Penasaran bagaimana ceritanya? Yuk, simak cerita selengkapnya di Rubrik Cerita Mereka!

CURHAT 31 WISATA 32 RANCAK BUDAYA 34 PUSTAKA 36 PUISI 37 KOMIK 38

32

LENSA UM 39 dok. Komunikasi

dok. Pribadi

0PINI 10

SEPUTAR KAMPUS 14

Menelusuri Keindahan Masjid Tiban Masjid Tiban dikenal dengan sebutan masjid 1000 pintu. Perpaduan arsitektur etnik Cina, Eropa, Timur Tengah, dan Jawa membuat siapa saja kagum akan bangunan masjid. Penasaran dengan rupa Masjid Tiban? Baca selengkapnya di Rubrik Wisata!

LAPORAN KHUSUS 9

PROFIL 12

Ahmad Rifqi Maulana, Penyanyi Muda Lolos The Voice Of Ramadan

24

UP TO DATE 8

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

3


Salam Redaksi

oleh Djajusman Hadi

S

elamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1442 H. Mohon maaf lahir dan batin atas segala kekhilafan dan kesalahan. Tanpa terasa kita sudah meninggalkan bulan suci Ramadan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Kini, kita memasuki bulan Syawal. Semoga saja bulan Syawal bisa menjadi momen untuk kita berbenah diri, menuju insan yang lebih baik. Refleksi menarik untuk kita tulis pada edisi ini adalah perhelatan calon mahasiswa yang memperebutkan tiket ke perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Malang melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam rangka Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Menariknya, penyelenggaraan tersebut tetap dilaksanakan seperti tahun lalu, yaitu dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat karena pandemi Covid-19 belum usai. Ada dua pusat lokasi pelaksanaan UTBK 2021 di Kota Malang, yaitu Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB). Pelaksanaan UTBK tersebut dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama pada tanggal 12–18 April 2021 dan gelombang kedua pada tanggal 26 April–2 Mei 2021. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir timbulnya keramaian yang memunculkan kerumunan, mengingat pelaksanaan ujian masih dalam suasana pandemi. Sebuah kebanggaan tersendiri karena jumlah peserta yang mendaftar UTBK di UM mengalami kenaikan cukup tajam, yaitu dari 12.414 peserta di tahun 2020, menjadi 18.289 peserta di tahun 2021. Hal ini juga menunjukkan bahwa animo masyarakat yang berminat mendaftar ke UM meroket tajam dan mengungguli UB. UB sendiri memperoleh jumlah pendaftar sebanyak 17.204 peserta. Hasil yang membanggakan inilah yang kiranya patut diapresiasi agar kepercayaan publik terhadap UM tetap terjaga dan UM mendapat tempat di hati masyarakat. Penyelenggaraan UTBK di UM bermitra dengan Universitas Muhammadiyah Malang

(UMM), Universitas Islam Malang (Unisma), dan Universitas Merdeka (Unmer). Pelaksanaan UTBK di UM dilakukan pada tanggal 12–18 April 2021 dan pelaksanaan UTBK di UM, Unisma, UMM, dan Unmer dilakukan pada tanggal 26-27 April 2021. Total jumlah peserta mencapai 18.289 dengan rincian 17.319 peserta hadir dan 970 peserta tidak hadir. Selama berlangsungnya UTBK, situasi dan kondisi terpantau tertib, aman, dan kondusif. Beberapa guru berpendapat bahwa berbagai perubahan pada aturan seleksi masuk perguruan tinggi tahun 2021, harus dipersiapkan sejak dini. Perubahan tersebut di antaranya penyelenggaraan UTBK-SBMPTN yang hanya dilakukan sebanyak satu kali. Hal ini tentu berbeda dengan dua tahun sebelumnya. Itu pula yang membuat kesempatan para peserta untuk memasuki perguruan tinggi yang diidamkan semakin kecil apabila tidak memiliki persiapan sejak dini. Bagi para pejuang perguruan tinggi jalur SBMPTN, persiapan dimulai dengan sering mengerjakan berbagai soal maupun mengikuti try out karena soal-soal yang terdapat pada UTBK lebih mendalam dan hanya sebagian yang disajikan dalam bentuk teori dasar seperti angkatan sebelumnya. Tidak banyak yang dapat kami sampaikan dalam salam redaksi kali ini. Namun, kami sangat berharap, kehadiran Komunikasi mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan inovasi kepada civitas akademika serta edukasi bagi para pembaca yang budiman. Semoga kehadiran Majalah Komunikasi UM edisi kali ini dapat memberikan informasi yang up to date dan turut mewarnai semaraknya musim kompetisi para calon mahasiswa dalam memilih PTN impian. Apresiasi positif terkait jumlah peminat UTBK di UM yang meningkat turut membawa goodwill, di mana UM layak menjadi kampus rujukan dan memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Penulis adalah Sub Koordinator Registrasi dan Statistik sekaligus Penyunting Majalah Komunikasi

KOMUNIKASI • Majalah Kampus Universitas Negeri Malang • Jalan Semarang No. 5 Graha Rektorat lantai 2 Telp. (0341) 551312 Psw. 354 • E-mail: komunikasi@um.ac.id • Website: http://komunikasi.um.ac.id • Instagram: @komunikasi_um KOMUNIKASI diterbitkan sebagai media informasi dan kajian masalah pendidikan, politik, ekonomi, agama, dan budaya. Berisi tulisan ilmiah populer, ringkasan hasil penelitian, dan gagasan orisinil yang segar. Redaksi menerima tulisan para akademisi dan praktisi yang ditulis secara bebas dan kreatif. Naskah dikirim dalam bentuk softdata dan print out, panjang tulisan 2 kwarto, spasi 1.5, font Times New Roman. Naskah yang dikirim belum pernah dimuat atau dipublikasikan pada media cetak manapun. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan yang sepantasnya. Redaksi dapat menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah artinya. Tulisan dalam Komunikasi tidak selalu mencerminkan pendapat redaksi. Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Antar Surya Jaya Surabaya.

4 | Komunikasi Edisi 334

dok. Pribadi

Peminat UTBK di UM Patut Diapresiasi

STT: SK Menpen No. 148/ STT:DITJEN SK Menpen No. 148/ SK PPG/STT/1978/ SK DITJEN tanggal 27PPG/STT/1978/ Oktober 1978 tanggal 27 Oktober 1978

Pembina Rektor (AH. Rofi’uddin) Penanggung Jawab Wakil Rektor III (Mu’arifin) Wakil Penanggung Jawab Hendra Susanto Ketua Pengarah Sucipto Ketua Penyunting Zulkarnain Wakil Ketua Djajusman Hadi Anggota Yusuf Hanafi Muslihati Dila Umnia Soraya Kun Sila Ananda Tika Dwi Tama Mochammad Sa’id Redaktur Pelaksana Nida Anisatus Sholihah Editor Fitriyanti Bunga Syani Yemima Layouter Nadifah Adya Ilham Desainer dan Ilustrator Nur Aviatul Adaniyah Reporter Umi Nahdhiah Nur Nilam Ayu S. M. Irkhamin Erlina Febrianti Nuriyatul M. Zakaria Kreswantono Nurul Laili Rohmatin Zahira Alfiani Niken Puspitsari M. Izam Masroir Agustin Rahayu Intan Waviq azizah Administrasi Taat Setyohadi Su’udi Suhartono Ekowati Sudibyaningsih Oni Irawan Nur Cholisah Elok Kanthiasih Hadi Mulyono Distributor Adi Santoso


Surat Pembaca

Urgensi Penerbitan Majalah Komunikasi UM Versi Cetak

Jadilah berani! Berkompetisi untuk raih prestasi. Cover Story

Repro Internet

Waalaikumsalam Wr. Wb. Dear Wahyu, Majalah Komunikasi UM dicetak berdasarkan kebutuhan dari civitas akademika UM. Ada beberapa hal yang membuat Komunikasi wajib dicetak, di antaranya: 1. Komunikasi versi cetak dipergunakan sebagai pendukung penelitian mengenai tren zaman dan penelitian lainnya karena versi cetak selalu diarsipkan mulai terbitan pertama (1978 hingga sekarang) sedangkan Komunikasi versi online hanya atau baru diunggah di website dan media sosial lainnya mulai tahun 2016. 2. Tidak semua civitas akademika UM menjelajah website Komunikasi sehingga dibutuhkan majalah cetak yang tersedia di beberapa titik gedung, seperti di Graha Rektorat UM, perpustakaan, dll. 3. Bagi civitas akademika yang cenderung bekerja di depan layar pada masa pandemi akan membutuhkan bahan bacaan secara cetak sehingga lebih rileks dan nyaman saat membaca, serta mengurangi interaksi dengan radiasi dari layar monitor. 4. Banyaknya tamu yang datang ke kampus, baik melaksanakan studi banding maupun melakukan pekerjaan lain. Mereka tentu ingin mengetahui prestasi dan aktivitas yang ada di UM. Oleh karena itu, Komunikasi versi cetak hadir sebagai salah satu bahan “oleh-oleh” dari UM untuk mereka. Selain itu Komunikasi versi cetak juga berfungsi sebagai sarana promosi UM pada masyarakat luas. 5. Majalah cetak digunakan sebagai bukti dan bentuk kebanggaan bagi narasumber serta penulis lainnya karena bersifat tahan lama sedangkan online akan mudah tertimbun dengan unggahan berita terbaru. Di samping itu, dapat digunakan sebagai arsip bagi penulis dan narasumber. 6. Literasi digital menjadi salah satu hal yang utama pada era ini. Oleh karena itu, digitalisasi berita cetak juga perlu dilakukan sebagai jawaban atas perkembangan teknologi yang semakin maju, khususnya dalam dunia informasi. Salam. Redaksi

Nur Aviatul Adaniyah

Assalamualaikum Wr. Wb. Saya hendak bertanya, seberapa penting penerbitan Majalah Komunikasi Universitas Negeri Malang (UM) bagi civitas akademika UM, mengingat berbagai berita sudah dapat dibaca melalui media sosial? Salam. Wahyu Indah Saputri S1 Bahasa dan Sastra Indonesia

"Kekuatan tumbuh ketika kamu berpikir kamu tidak bisa melanjutkannya, tapi kamu tetap melanjutkan.” Cinta Laura

ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

5


dok Humas

Laporan Utama

Peserta sangat serius mengerjakan UTBK

Peminat UTBK - SBMPTN UM Tertinggi di Kota Malang

M

emasuki musim penerimaan mahasiswa baru, Universitas Negeri Malang (UM) bersama dengan 73 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia, menjadi penyelenggara Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2021. Tahun ini, jumlah peminat UTBK di UM bertambah 5.875 peserta sehingga total peminat UTBK di UM mencapai 18.289 peserta sedangkan tahun 2020 lalu hanya sejumlah 12.414 peserta. Di 2021, peminat UTBK di UM mencapai jumlah tertinggi di Kota Malang. Selain jumlah peserta yang bertambah, adakah perbedaan lain dalam pelaksanaan UTBK di UM pada tahun ini? Berikut ulasan mengenai pelaksanaan UTBK UM 2021. Penyelenggaraan UTBK-SBMPTN Secara Umum Seperti tahun-tahun sebelumnya, jalur penerimaan mahasiswa program Sarjana terbagi menjadi tiga, yakni Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Jalur SBMPTN, dan Jalur Seleksi Mandiri. Apabila SNMPTN dilaksanakan melalui penelusuran kemampuan dan prestasi akademik siswa di sekolah, SBMPTN dilakukan melalui UTBK. Oleh karena itu,

6 | Komunikasi Edisi 334

calon mahasiswa yang mendaftar UTBK akan otomatis terdaftar sebagai peserta SBMPTN. Hal ini berbeda dengan dua tahun sebelumnya, di mana proses UTBK dilaksanakan terlebih dahulu dan pendaftaran SBMPTN baru bisa dilakukan setelah nilai UTBK diumumkan. UTBK sendiri dapat diikuti oleh peserta yang merupakan siswa lulusan tahun 2019, 2020, dan 2021 serta berasal dari pendidikan menengah (SMA/ MA/SMK dan sederajat) maupun lulusan Paket C tahun 2019, 2020, dan 2021 dengan umur maksimal 25 tahun. Pelaksanaan UTBK-SBMPTN sendiri dilangsungkan setelah rangkaian SNMPTN selesai. Tujuannya untuk memprediksi calon mahasiswa yang mampu menyelesaikan studi di perguruan tinggi dengan baik dan tepat waktu serta memberi kesempatan bagi calon mahasiswa untuk mengikuti tes secara fleksibel yaitu memilih lokasi dan waktu tes. Calon mahasiswa yang telah mendaftarkan diri di Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) untuk SNMPTN tetapi belum diterima, tidak perlu membuat akun LTMPT yang baru. Pendaftaran UTBK-SBMPTN di laman LTMPT berlangsung selama 18 hari (15/3–01/4). Calon


M

Laporan Utama mahasiswa baru dapat memilih dua program studi (prodi) pada satu PTN atau masing-masing satu prodi di dua PTN berbeda. Perlu digaris bawahi bahwa PTN untuk lokasi UTBK dan PTN tempat calon mahasiswa mendaftar dapat berbeda karenanya calon mahasiswa cukup memilih PTN yang terdekat dengan domisilinya sebagai lokasi tes. Hal tersebut diperjelas oleh Dr. H. Imam Agus Basuki, M.Pd selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Satuan Penjamin Mutu (UPT SPM) UM dalam sosialisasi SNMPTN, UTBK-SBMPTN, dan Jalur Mandiri 2021 yang dilangsungkan secara daring melalui Zoom dan live Youtube dalam dua sesi, pagi dan siang (11/02). “Semisal calon mahasiswa dari Malang tidak ingin kuliah di Malang maka tetap bisa mengikuti UTBK di PTN penyelenggara di Malang tanpa perlu jauh-jauh pergi ke kota kampus tujuan,” Terang Imam. Materi yang diujikan dalam UTBKSBMPTN dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok ujian Sains dan Teknologi (Saintek), kelompok ujian Sosial dan Humaniora (Soshum), dan kelompok ujian Campuran (Saintek dan Soshum). Untuk materi ujiannya terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) sesuai dengan kelompok ujiannya, keduanya diujikan pada satu periode waktu. Artinya, peserta ujian menyelesaikan dua macam tes tersebut pada hari yang sama. Berbeda dengan tahun lalu yang merangkai tes Bahasa Inggris dalam TPS, tahun ini Bahasa Inggris menjadi bagian tersendiri dalam tes. Peningkatan Jumlah Peminat UTBKSBMPTN di UM Tahun ini, jumlah peserta UTBK di UM meningkat dibanding tahun lalu. Apabila tahun lalu terdapat sekitar 12 ribu calon mahasiswa yang mengikuti UTBK di UM, tahun ini peserta ujian terdata sebanyak 18.289 orang. Lebih lanjut, ada 7.290 peserta kelompok ujian Saintek, 10.096 peserta kelompok ujian Soshum, dan 903 peserta kelompok ujian Campuran. Oleh karena meningkatnya jumlah peserta, UM menyelenggarakan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi lain untuk dijadikan mitra penyelenggara

UTBK. Perguruan tinggi mitra tersebut di antaranya Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Islam Malang (Unisma), dan Universitas Merdeka (Unmer). Dalam proses persiapan, setelah berkoordinasi dengan perguruan tinggi mitra, tahap selanjutnya adalah pemetaan ruang ujian serta pengecekan komputer. “Karena aplikasi untuk UTBK tahun ini tergolong baru maka pihak penyelenggara perlu memastikan bahwa masing-masing komputer yang tersedia telah memenuhi spesifikasi sesuai kebutuhan,” Papar Imam. Setelah komputer siap, proses selanjutnya adalah penataan ruang sesuai dengan protokol kesehatan, yakni dengan memberi jarak antarpeserta ujian dan memastikan bahwa ruangan hanya diisi oleh 50% peserta dari total kapasitas ruangan. Pelaksanaan UTBK-SBMPTN di UM Pelaksanaan UTBK dilakukan dalam dua gelombang dan masing-masing gelombang berlangsung selama 7 hari (12–18/4 dan 26/4–2/5). Di beberapa wilayah, pelaksanaan UTBK untuk kelompok ujian Campuran disesuaikan dengan waktu ibadah salat. Di UM sendiri, ujian kelompok Campuran dilaksanakan pada hari pertama masingmasing gelombang dan hanya terdapat satu sesi, mengingat materi yang diujikan lebih banyak sehingga lebih membutuhkan waktu. Pada hari-hari berikutnya, terdapat dua sesi ujian yakni pagi dan siang. Protokol kesehatan yang ketat tetap dijalankan selama berlangsungnya proses UTBK. Para peserta dan panitia diwajibkan untuk mengenakan masker medis atau dua lapis masker kain, serta tidak diperkenankan menggunakan masker scuba. Para petugas juga memakai sarung tangan serta face shield yang disediakan pihak penyelenggara, lokasi ujian juga disterilkan dan disemprot desinfektan. Disinfeksi juga turut dilakukan pada permukaan perangkat ujian seperti monitor, keyboard, dan mouse. Hand sanitizer disiapkan di masing-masing ruang ujian. Pengecekan suhu juga dilakukan sebelum peserta memasuki ruang ujian. Apabila suhu tubuh peserta di atas 37 derajat Celcius

atau jika ditemukan gejala demam pada peserta maka peserta tersebut tidak diperkenankan mengikuti ujian. Secara umum, proses berlangsungnya UTBK-SBMPTN di UM berjalan dengan tertib dan lancar. Memang ditemukan beberapa peserta yang terlambat pada awal pelaksanaan ujian, tetapi seiring berjalannya waktu situasi semakin kondusif. Selain itu, berdasarkan instruksi dari LTMPT, semua penyelenggara UTBK wajib menggunakan metal detector, termasuk UM sendiri. UM menyiapkan 100 buah metal detector untuk mengantisipasi tindak kecurangan yang mungkin dilakukan peserta. Hal ini berbeda dari penyelenggaraan tahun sebelumnya yang tidak diwajibkan menggunakan metal detector. Kepedulian UM terhadap Peserta UTBK Berkebutuhan Khusus UM juga menunjukkan kepeduliannya terhadap peserta ujian berkebutuhan khusus. Fasilitas ramah disabilitas serta pendampingan oleh anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gempita disiapkan UM untuk peserta disabilitas. Sebelum pelaksanaan ujian, UKM Gempita mengunggah poster di media sosial terkait penawaran pendampingan untuk calon mahasiswa berkebutuhan khusus, baik untuk mengakses sistem ujian ataupun mobilitas di lokasi ujian. “Jadi, apabila ada peserta yang membutuhkan pendampingan, bisa menghubungi kami terlebih dahulu untuk berkoordinasi terkait bantuan yang sekiranya dibutuhkan selama pelaksanaan UTBK,” Terang Nur Hasina Wajapa selaku Ketua Umum UKM Gempita. Lebih lanjut, Hasina menuturkan bahwa semua volunteer UKM Gempita telah diberi pelatihan dan pembinaan untuk mendampingi mahasiswa berkebutuhan khusus sehingga bisa menyesuaikan bantuan sesuai kebutuhan calon mahasiswa yang bersangkutan. “Misalnya jika ada tes yang berupa listening, volunteer dari UKM Gempita bisa membantu mengisyaratkan substansi tes kepada teman-teman tuna rungu.” Jelas mahasiswi Jurusan Manajemen tersebut. Izam dan Zahira

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

7


Up To Date

Antusias MABA Nanti Jas Almamater

W

abah Covid-19 membuat kegiatan perkuliahan dilaksanakan secara daring sejak pertengahan Maret 2020. Hal ini menyebabkan mahasiswa baru (maba) tahun 2020 di Universitas Negeri Malang (UM), tak kunjung memperoleh jas almamater. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya maba UM menerima kabar gembira pada April 2021. Selasa–Jumat (20–23/4) dan Senin–Rabu (26– 28/4), UM melaksanakan pembagian jas almamater maba tahun 2020 di Gedung A1. Pada tahun 2020 sendiri, maba di UM mencapai jumlah sekitar 6700 orang. Pembagian jas almamater dilaksanakan dalam tiga gelombang. Pada gelombang pertama di akhir April 2021, pembagian jas almamater dilakukan untuk maba jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Sementara untuk maba jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri, pembagian jas almamater dilaksanakan Juni 2021. Targetnya, pada Juni 2021 semua jas almamater milik maba tahun 2020 sudah selesai didistribusikan.

Proses pembagian almamater

8 | Komunikasi Edisi 334

Kali ini, pembagian jas almamater dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Jadwal pembagian dilaksanakan dalam rentang waktu yang berbeda-beda, sesuai fakultas masing-masing. Selain membawa berkas persyaratan pengambilan seperti formulir validasi dan Kartu Mahasiswa Sementara, setiap mahasiswa yang hendak mengambil jas almamater harus menggunakan masker, mencuci tangan terlebih dahulu, dan melakukan pengecekan suhu tubuh. Bila terdapat ketidaksesuaian atau melanggar ketiga ketentuan tersebut maka maba tidak diperkenankan masuk. Kepala Bagian Kemahasiswaan UM, Taat Setyohadi menuturkan bahwa sebenarnya jas almamater maba tahun 2020 sudah siap sejak bulan Mei 2020. Hanya saja dengan mempertimbangkan adanya Covid-19, pelaksanaan pembagian jas almamater sepakat ditunda dan baru dapat terlaksana pada April dan Juni 2021. “Sebelumnya sudah ada pengambilan, tetapi tidak ada pengumuman,” Jelasnya. Sebagian maba tahun 2020 berinisiatif untuk mengambil jas almamater ke Sub Bagian Minat, Penalaran, Informasi Kemahasiswaan, dan Alumni (MPIKA) sebelum dikeluarkannya pengumuman resmi terkait pembagian jas almamater. “Apa yang dibutuhkan mahasiswa dapat diperoleh ketika kita memberikan haknya,” Ucap Taat. Lebih lanjut, Taat menuturkan bahwa jas almamater untuk maba tahun 2021 sudah tersedia pada Juni 2021.Terdapat perbedaan antara pembagian jas almamater kali ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya mahasiswa melakukan pengambilan foto untuk Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) setelah mengambil jas almamater, kali ini mahasiswa hanya mengambil jas almamater saja. Sementara ini, mahasiswa angkatan 2020 masih belum mendapatkan KTM. Alternatifnya, maba 2020 bisa menggunakan Kartu Mahasiswa Sementara yang dapat diunduh di Sistem Informasi Akademik (Siakad) UM. Selain itu, pada pembagian kali ini mahasiswa dapat diwakilkan oleh temannya maupun orang lain dengan menggunakan surat kuasa. “Saya berharap, pandemi segera berlalu dan pembagian jas almamater untuk maba dapat kembali dilakukan seperti pada mahasiswa angkatan 2019.” Harap Taat menutup wawancara dengan Kru Komunikasi. Diah


repro Internet

Laporan Khusus

Kemendikbud Ristek, Hasil Penggabungan Dua Kementerian

S

ejak 28 April 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan resmi bergabung dengan Kementerian Riset dan Teknologi dengan nama baru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang dipimpin oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya yakni Nadiem Makarim. Sebelumnya, telah terjadi dua kali peleburan dan pemisahan kedua kementerian ini dalam waktu kurang lebih delapan tahun terakhir. Pada 2014, Universitas Negeri Malang (UM) berada di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) lalu 2019, UM berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Selanjutnya pada 2021, UM akan berada di bawah naungan Kemendikbud Ristek. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri (PTN), UM siap menjadi pelaksana dari berbagai program kerja Kemendikbud Ristek. Berikut adalah wawancara yang dilakukan bersama Drs. I Wayan Dasna, M.Si, M.Ed., Ph.D selaku Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) UM.

“Tidak ada masalah bagi UM mengenai peleburan kedua kementerian ini. Sebagai salah satu afiliasi dari Kemendikbud Ristek, UM harus siap menjalankan agenda apa pun,” Jelas I Wayan. Perubahan yang akan terjadi, hanya yang bersifat administratif saja seperti penggantian kop surat UM dan perubahan nomor surat. Selain itu, pengajuan penelitian sudah tidak lagi dilakukan melalui kementerian yang lain tetapi dilakukan di satu kementerian yang sama. “Kalau dari pengalaman yang lalu, perubahan mulai

terlihat setelah hampir satu tahun,” Tutur I Wayan. Salah satu yang menarik dan menjadi sorotan adalah megenai pengajuan penelitian. Jika dulu harus mengajukan ke kementerian yang berbeda (Kemenristek) maka sekarang bisa mengajukan penelitian di Kementerian yang sama. “Regulasi beda dan tema juga berbeda,” Tambahnya. Tema yang dimaksud adalah tentang tema riset nasional yang sama. “Kalau perguruan tinggi di luar negeri terutama di Eropa, lembaga riset memiliki laboratorium pribadi atau cabang dari lembaga penelitian di perguruan tinggi. Di Indonesia, tidak ada yang seperti itu. Maka dari itu, ditentukan oleh tema yang seragam yakni dari kementerian terkait,” Papar I Wayan. Beberapa kegiatan yang sudah tampak dilaksanakan di antaranya adalah program Merdeka Belajar dan magang riset dosen di perguruan tinggi lain atau industri. Mengenai kelebihan yang akan diperoleh apabila kedua kementerian ini bersatu, I Wayan memaparkan tentang kesinambungan antarlembaga seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jika awalnya harus berkoordinasi dengan dua kementerian, sekarang sudah bisa dilakukan melalui internal satu kementerian saja. Berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian, penggabungan kementerian tersebut dirasa akan memiliki dampak yang baik untuk kepentingan pendidikan dan penelitian dalam hal efisiensi di berbagai program yang akan dilaksanakan selanjutnya. Ayu

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

9


Opini

Pembimbingan Tugas Akhir dengan Pemanfaatan Teknologi oleh Ibrohim

C

obaan dan musibah pandemi Covid-19 telah menguji ketahanan seluruh aspek kehidupan manusia yang telah dibangun selama ratusan dan ribuan tahun, tidak terkecuali dunia pendidikan. Dunia pendidikan baik sekolah maupun perguruan tinggi sedang dihadapkan pada suatu era baru yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Layanan pendidikan dan pembelajaran yang selama ini mengandalkan mode tatap muka dengan bentuk kelas konvensional dan bimbingan individual secara langsung (tatap muka) menjadi andalannya. Kini mode layanan seperti di atas sudah tidak dapat atau sulit untuk dilakukan lagi. Jika masih dilakukan dengan tatap muka mungkin hanya dengan jumlah dan waktu yang sangat terbatas.

10 | Komunikasi Edisi 334

Sementara itu, sebetulnya para ahli dan praktisi bidang Information and Communication Technology (ICT) telah menawarkan cara baru dalam memberikan layanan pendidikan, yakni secara online atau dalam jaringan (daring). Namun demikian, harus diakui bahwa banyak kalangan belum siap dan memilih cara lama yang cenderung manual dan konvensional. Ini merupakan tantangan bagi para ahli dan praktisi pendidikan di Indonesia pada umumnya. Sebagai contoh dalam kegiatan pembimbingan tugas mahasiswa, banyak yang mengalami hambatan karena kurang efektifnya cara pembimbingan. Pengalaman baik yang telah kami praktikkan beberapa bulan terakhir ini dapat menjadi satu alternatif (best practices).


Opini

Dari berbagai penelitian melalui angket dan wawancara diketahui bahwa masih banyak pendidik (guru dan dosen) belum siap dengan pembelajaran daring dan cenderung memilih atau bahkan memaksakan dengan cara manual atau konvensional. Salah satunya adalah saat memberikan layanan bimbingan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi. Apa yang bisa kita ubah dan kita lakukan agar tetap dapat memberikan layanan yang maksimal? Pengalaman kecil ini bisa menjadi bahan refleksi sekaligus motivasi untuk mulai mengubah cara pelayanan pendidikan dosen kepada mahasiswa. Sebetulnya secara kelembagaan, Universitas Negeri Malang (UM) telah menyiapkan layanan ini sebelum pandemi Covid-19 datang. Sebagai salah satu bukti adalah dikembangkannya layanan administrasi akademik berbasis online dengan Sistem Informasi Akademik (Siakad) berikut dengan segala menu dan fasilitasnya. UM juga mengembangkan sistem pengelolaan pembelajaran berbasis online (Learning Menajemen Sistem) dengan Sistem Pengelolaan Pembelajaran (Sipejar) berikut dengan berbagai menu dan fasilitasnya. Bahkan kini, UM sedang mengembangkan UMOOC dan mungkin juga masih banyak bentuk layanan online lainnya. Untuk merekam layanan bimbingan tugas akhir, fasilitas sudah diberikan melalui Siakad tetapi sifatnya masih asinkronus. Untuk melengkapi layanan aktivitas tersebut, dosen dan mahasiswa bisa menggunakan bimbingan daring dengan video conference, baik secara individu (satu dosen dan mahasiswa) atau pun yang lebih efektif, yakni semua anggota tim dosen pembimbing bersama-sama dengan satu mahasiswa atau beberapa mahasiswa yang satu kelompok bimbingan sesuai program payung penelitian dosen. Ada banyak fasilitas video conference yang tidak berbayar (free), seperti Google Meet yang ada dalam Gate UM maupun Zoom Meeting, Blue Batton, Webex Joint Meeting, dll. Gambaran singkat berikut ini yang kami lakukan di Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi (S1, S2, dan S3) untuk Pendidikan Biologi UM yang bisa menjadi satu alternatif. Proses seperti ini dapat dilakukan mulai awal pengusulan topik, pembimbingan proposal, pelaksanaan penelitian, dan penulisan naskah hingga proses ujian. Pertama, mahasiswa atau sekelompok mahasiswa dalam satu grup bimbingan diundang untuk mengikuti video conference dengan tujuan menyepakati berbagai aturan dalam pembimbingan online, brainstorming gagasan terkait rencana

tema atau judul penelitian mahasiswa yang menginduk pada tema payung penelitian dosen atau Kelompok Bidang Keahlian (KBK) tertentu, dll. Kedua, setelah mahasiswa memulai menulis proposal, penyusunan perangkat atau instrumen penelitian sampai penulisan naskah tugas akahir, diunggah dalam satu Google Drive yang disepakati atau bisa juga masing-masing mahasiswa membuat Google Drive sendiri. Dengan memasukkan atau mengunggah file-file naskah tugas akhir, dosen akan mudah untuk menemukan naskah yang akan dikoreksi dan tidak perlu mengunduh satu per satu file-file tersebut yang dapat memenuhi memori simpan laptop. Ketiga, pada saat melakukan koreksi, dosen dapat membuka file-file tersebut dalam aplikasi Google Doc, yakni melalui link Google Drive. Jika dosen dan mahasiswa membuka file yang sama melalui link Google Drive tersebut maka mahasiswa dan dosen bersama-sama melihat tampilan yang sama dan dapat melakukan koreksi serta revisi bersama. Jika ada tanda garis merah di bawah teks yang salah tulis, dan kemudian teks tersebut diklik maka akan muncul alternatif pembetulannya. Selanjutnya, jika pada pembetulan tersebut diklik karena dianggap sesuai atau benar maka secara otomatis file naskah yang dibuka oleh dosen dan mahasiswa akan menjadi benar atau mengalami pembetulan. Alternatif lain, dosen dapat mengunduh file-file dari Google Drive tersebut, kemudian mengoreksinya secara offline dan memberi catatan revisi menggunakan menu Reviu di file word. Hasil koreksi baru diunggah di Google Drive mahasiswa bimbingan. Dengan cara seperti ini, diharapkan proses pembimbingan penulisan tugas akhir akan menjadi lebih efektif dan efisien. Tidak boleh ada lagi alasan mahasiswa tidak bertemu dosen secara langsung sehingga bimbingan tidak efektif. Termasuk tidak ada lagi dosen yang kurang memperhatikan masalah bahasa dan tata tulis pada naskah tugas akhir mahasiswa karena semua bisa dilakukan oleh mahasiswa dan dosen dengan mudah. Mudah-mudahan tulisan singkat ini memberi tambahan pengetahuan dan pengalaman untuk memberikan layanan pendidikan yang lebih baik. Penulis adalah Kaprodi S2 dan S3 Pendidikan Biologi, FMIPA UM

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

11


Profil

“Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas kemampuannya.” Nama Lengkap : Andika TTL : Probolinggo, 23 Juni 2000 Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi Hobi : Mendesain dan membaca Motto hidup : Nikmatilah prosesmu, sebab hasil membutuhkan sebuah proses.

Andika: Wujudkan Karya, Bawa Mimpi dari Papua

H 12 | Komunikasi Edisi 334

RIWAYAT PENDIDIKAN 2006–2012 SDN Mangunharjo 7 Probolinggo 2012–2015 SMPN 1 Obaa Papua 2015–2018 SMAN 1 Obaa Papua 2018–sekarang Universitas Negeri Malang RIWAYAT ORGANISASI 2017–2018 Pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) 2019–2020 Anggota PMII Rayon Ibnu Kholdun (Kominfo) 2019–2020 Anggota HMJ Akuntansi FEB UM (IT) 2020–2021 Anggota DMFEB UM (Komisi B) 2020–2021 Anggota BI Corner UM (Publikasi) 2020–sekarang Wakil Ketua Rayon PMII Ibnu Kholdun (PMII FEB UM) 2021–sekarang Ikatan Mahasiswa Berprestasi (IMAPRES UM) RIWAYAT PRESTASI 2018 10 Besar Business Plan Competition FE UM 2018 Finalis Lomba Kreatifitas Video Profil Muslim 2019 Juara 1 PKM Tingkat Fakultas Ekonomi UM 2019 Juara 1 Lomba Desain Infografis (FIP UM) 2020 Juara Harapan 1 Nasional Marketing Content Competition (UNJ) 2020 Lolos Pendanaan PKM 2020 2020 Juara Harapan 1 Creative Campaign Competition (Kategori Pelajar) 2021 Mawapres Diploma 1 UM

alo, Sobat Komunikan! Siapa nih yang mengikuti sepak terjang para Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Universitas Negeri Malang (UM) hingga ke babak final? Pasti sudah kenal sama Andika dong? Yap, Mawapres Diploma 1 UM 2021! Ternyata, beliau tumbuh dan besar di Papua, lho. Bagi yang belum kenal, bisa baca biodatanya di atas, ya ... kalau sudah, yuk kita simak wawancara eksklusif Kru Komunikasi bersama Andika!

Apa kesibukan Anda saat ini? Kalau kesibukan akhir-akhir ini selain sedang menyusun tugas akhir, saya juga sedang menjalankan bisnis di bidang konveksi dan industri kreatif yang sudah berjalan selama satu tahun, namanya @bikininaja_id dan @bikinkreasi_ id. Usaha ini saya rintis bersama teman saya. Tidak hanya merintis dan menjalankan usaha, kami berusaha untuk dapat memberdayakan ibu


Profil

rumah tangga di sekitar Malang. Selain itu, saya juga sedang mempersiapkan diri untuk pemilihan Mawapres Nasional yang insyaallah akan dilaksanakan dalam tiga bulan ke depan.

apakah ada kaitannya dengan fokus Anda saat ini, dalam bidang perkembangan ekonomi?

Kalau mengenai motivasi, tentunya karena sejak menjadi mahasiswa baru, saya memiliki kenalan kakak tingkat yang dulunya juga Mawapres UM ke-1 dan ke-3 yakni Kak Indra dan Kak Fitrah. Dari merekalah saya tertarik dan ingin setidaknya, menjadi seperti mereka. Saya tidak menyangka ternyata Allah mengijabah harapan saya. Motivasi lainnya adalah untuk menambah pengalaman, siapa tahu dengan mengikuti Mawapres ini saya bisa bermanfaat bagi orang banyak.

Iya, benar sekali. Sewaktu masih duduk di bangku SMA, saya sudah sedikit risih dengan keadaan SDM yang ada di sana yang menurut saya belum dimaksimalkan. Kurangnya pelatihan pemberdayaan, sedikitnya informasi, dan kualitas pendidikan yang menurut saya sangat berbeda jauh dengan daerah maju. Beberapa faktor tersebut kemungkinan menjadi penyebab tidak maksimalnya perekonomian yang ada di sana. Oleh karena itu, saya ingin sekali dapat ikut berkontribusi dalam bidang tersebut. Namun, sebelum itu saya juga harus banyak mempersiapkan diri saya sendiri sebelum kembali ke Tanah Papua.

Apa saja yang Anda persiapkan untuk mengikuti ajang Mawapres lalu?

Apakah Anda pernah merasa down? Kalau iya, bagaimana Anda menyikapinya?

Mengenai persiapan, ada banyak hal yang harus saya siapkan. Mulai dari mental, pendampingan penulisan karya tulis, dan pendampingan untuk bahasa inggris. Terkadang saya merasa ragu “bisa apa nggak, ya?” tapi Alhamdulillah selalu ada pendampingan dan fasilitas dari fakultas saya, Fakultas Ekonomi.

Iya, pernah banget, sampai waktu itu saya jatuh sakit karena merasakan beban yang begitu berat. Namun, ketika berada di kondisi tersebut, terkadang saya langsung menelepon ibu saya dan beliaulah yang bisa mendengarkan keluhan dan memberikan nasihat kepada saya untuk bisa yakin dan bangkit kembali. Selain itu, ada juga kalimat motivasi yang saya kutip dari ayat Al-quran yang kira-kira isinya “Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas kemampuannya”. Sampai sekarang ayat itu menjadi sebuah kalimat motivasi yang selalu saya pegang ketika merasa tidak mampu dan tidak yakin bisa melewati berbagai cobaan.

Apa yang menjadi motivasi Anda untuk mengikuti ajang Mawapres?

Tema apa yang Anda angkat dalam karya tulis ilmiah tersebut? Karya tulis ilmiah yang saya angkat berupa sebuah program yang saya dan teman-teman saya sudah rintis beberapa bulan terakhir ini; namanya “UMKM Movement”. Program ini berbentuk pelatihan untuk UMKM dan kami juga bekerja sama dengan UPT UMKM Provinsi Jawa Timur. Nah, program tersebut kemudian saya angkat menjadi sebuah karya tulis ilmiah dengan judul “UMKM Movement: Aplikasi Android sebagai Upaya Pembentukan Financial-Literated Characters pada UMKM untuk Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Indonesia”. Jadi, karya tulis ilmiah saya berawal dari sebuah program pengabdian yang menjadi sebuah aplikasi. Bagaimana perasaan Anda saat dinobatkan menjadi jawara Mawapres UM? Pertama, sangat tidak menyangka tentunya karena saya sendiri sebenarnya adalah lulusan salah satu SMA dari Tanah Papua yang lokasinya ada di pedalaman, tidak ada sinyal internet, dan memiliki keterbatasan mengenai berbagai informasi terbaru. Namun, dengan adanya semangat untuk menunjukkan kalau lulusan dari pedalaman sekalipun bisa ikut berkompetisi, saya pun bersungguh-sungguh sejak awal dan tidak pernah menjadikan itu sebuah alasan untuk tidak bergerak maju. Kedua, perasaan kagum kepada teman-teman yang kemarin menjadi perwakilan tiap fakultasnya karena mereka juga sudah menunjukkan hal terbaik yang mereka miliki, dan itu menjadikan saya sangat bersyukur bisa satu panggung; bersaing dengan mereka semua. Mengenai latar belakang Anda yang berasal dari Papua,

Siapa yang paling berpengaruh dalam kesuksesan Anda menjadi Mawapres? Kalau berbicara orang yang paling berpengaruh, tentu banyak sekali yang sangat berpengaruh bagi saya. Entah dari dosen Jurusan Akuntansi maupun Fakultas Ekonomi yang selalu mendukung dan memfasilitasi saya. Kemudian, temanteman organisasi saya yaitu PMII yang menjadi salah satu alasan kenapa saya bisa kuat melewati semua seleksi kemarin. Hal terbaik dari semua yang terbaik tentunya doa dan restu dari ibu saya. Setiap malam beliau selalu mendoakan yang terbaik untuk saya. Apa target jangka pendek dan jangka panjang yang Anda rencanakan? Untuk target jangka pendek, saya ingin segera menyelesaikan studi di UM. Untuk target jangka panjangnya, saya ingin mengembangkan usaha yang saya jalankan agar bisa membantu lebih banyak orang. Apa pesan Anda untuk teman-teman civitas akademika UM? Pesan saya kepada teman-teman, jangan takut untuk bermimpi agar bisa menjadi versi kamu yang terbaik dari yang terbaik. Lalui saja semuanya, gagal tak mengapa yang penting sudah berani mencoba dan itu menjadikan kamu unggul dari yang lainnya. Nilam

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

13


Seputar Kampus

UM Sambut Program International Credit Transfer (ICT)

H

ubungan Internasional Universitas Negeri Malang (HI UM) menggelar Sosialisasi Internasional Credit Transfer (ICT) yang dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama dilaksanakan pada 22 April 2021. Acara digelar secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting yang dimulai pada pukul 13.00 WIB.

bahwa program ICT dapat diikuti oleh mahasiswa S1, S2, dan S3 dengan jenis program kuliah, magang ataupun tugas akhir. ”Program ICT 2021 ini dapat diikuti oleh mahasiswa S1, S2, dan S3. Hal ini bertujuan agar mahasiswa merasakan bagaimana pengalaman kuliah di luar negeri,” Ujar Evi.

Acara dihadiri oleh Wakil Dekan I dari semua fakultas dan beberapa dosen serta staf kependidikan terkait. Program Transfer Kredit Internasional atau yang lebih dikenal dengan ICT ini merupakan program baru inisiasi pemerintah untuk mengakui beban kerja atau prestasi yang diperoleh mahasiswa dari suatu lembaga pendidikan tinggi ke lembaga pendidikan lainnya yang berada di luar negeri.

Sebelum terlibat di dalam program, tentu mahasiswa akan memperoleh penjelasan tentang komponen dalam pembiayaan ICT 2021, persyaratan mahasiswa, dan berkas yang harus dilengkapi oleh mahasiswa terpilih yang akan mengikuti program ini, salah satunya adalah mahasiswa harus memiliki sertifikat kemampuan bahasa asing sesuai dengan persyaratan dari universitas mitra yang dituju. Dalam pelaksanaannya, program ini membutuhkan kerja sama antara

Evi Eliana, S.S., M.A., Ph.D selaku Direktur HI UM mengungkapkan

14 | Komunikasi Edisi 334

pihak Tim HI dengan pihak fakultas. Evi berharap agar banyak mahasiswa yang tertarik dan siap dalam mengikuti program ICT 2021 demi menyongsong masa depan mahasiswa itu sendiri karena saat ini mobilitas internasional sangat mudah dilakukan. “Harapan kami, semoga banyak mahasiswa yang tertarik dan menyiapkan dirinya dalam melaksanakan program ini karena butuh kesiapan yang matang seperti tes bahasa inggris dan masih banyak lagi. Saat ini, mobilitas ke luar negeri sudah mudah, manfaatkan hal tersebut untuk mendorong generasi cerdas bangsa.” Ujar Evi. Di akhir wawancara, Evi menyampaikan bahwa program ICT akan terus berjalan dan berkembang dengan dukungan dari semua pihak. Berlian


Seputar Kampus

KKN Kebangsaan 2021:

Siap Mengabdi di Jambi!

Selaras dengan hal tersebut, KKN juga sudah menjadi kegiatan wajib dan bersifat nasional bagi perguruan tinggi. Menariknya, beberapa perguruan tinggi tidak membatasi daerah pengabdian pada wilayahnya saja tetapi juga hingga ke berbagai daerah, kabupaten, kecamatan, bahkan daerah terpencil dan tertinggal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. KKN Kebangsaan dimaksudkan untuk mengembangkan soft skill dan mematangkan kepribadian serta rasa percaya diri untuk menghadapi realitas kehidupan sosial di masyarakat. KKN Kebangsaan juga tidak hanya dirancang untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat tetapi juga merupakan media belajar mahasiswa yang efektif untuk proses pembekalan diri dalam memberdayakan masyarakat. KKN akan dilaksanakan pada waktu khusus yang diberikan pihak perguruan tinggi sehingga mahasiswa mampu memfokuskan diri pada mata kuliah KKN. KKN Kebangsaan diharapkan mampu menumbuhkan jiwa patriotisme, cinta tanah air, dan memupuk jiwa kebangsaan mahasiswa. KKN Kebangsaan dilaksanakan rutin pada setiap tahunnya. Tempat yang menjadi tuan rumah pelaksanaan juga berpindahpindah dan berbeda-beda setiap tahunnya. Pada 2020, KKN

Kebangsaan terpaksa dihentikan karena menyebarnya pandemi Covid-19. KKN Kebangsaan akhirnya dilaksanakan kembali pada 2021 dan bertempat di Jambi. Pelaksanaan kegiatan ini sudah sampai di tahap seleksi. Pada tahap seleksi ini, masing-masing perguruan tinggi mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti KKN Kebangsaan. Saat ini, perguruan tinggi yang tergabung dalam KKN Kebangsaan sejumlah 83 perguruan tinggi. dok. Komunikasi

S

udah menjadi satu ketentuan umum bahwa perguruan tinggi di Indonesia menjadikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu mata kuliah wajib. KKN merupakan kegiatan yang memadukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. KKN lebih difokuskan kepada mahasiswa dalam mengasah dan menyalurkan kemampuannya untuk masyarakat. Mahasiswa yang melaksanakan KKN didorong untuk mengulas pembelajaran yang diperoleh di kampus dan menerapkannya dalam praktek langsung dengan terjun ke masyarakat untuk menghadapi masalah dan memberikan solusinya. KKN tentu akan memberikan efek positif bagi mahasiswa, perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah.

Universitas Negeri Malang (UM) tentu tak mau ketinggalan. UM mengikutsertakan putra dan putri terbaiknya untuk mengikuti KKN Kebangsaan 2021. Melalui proses seleksi, UM akan memilih para kandidat yang sesuai untuk mengikuti KKN Kebangsaan. Seleksi yang dilakukan terdiri dari dua tahap. Pertama, tahap administrasi lalu kemudian tahap wawancara. Ketika pendaftaran dibuka, ada 11 pendaftar yang kemudian diseleksi menjadi lima mahasiswa terpilih yang akan diberangkatkan. Mahasiswa yang berhasil lolos dan berhak mengikuti KKN Kebangsaan di antaranya adalah Ageng Rahmawan, Anna Purwandani, Andriyani, Luwis Goestafo Al Gofur, dan Nurdin Khoiruriska. Luaran yang diinginkan dari KKN Kebangsaan adalah meningkatnya wawasan kebangsaan mahasiswa dalam mengenal tanah air Indonesia secara utuh dan siap mengabdikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk sematamata kepentingan bangsa dan negara. Bukan hanya sekadar berpatok pada pedoman pelaksanaan KKN Kebangsaan tetapi yang paling penting adalah kemampuan memecahkan masalah dan berpikir untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada. “Memang kegiatan yang ada tidak akan jauh berbeda dari KKN pada umumnya tetapi yang diharapkan nantinya adalah bergunanya ilmu yang telah dipelajari di kehidupan nyata, terutama dalam lingkup sosial masyarakat.” Ujar Agung Winarno selaku Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Zakaria

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

15


Seputar Kampus

dok. Komunikasi

Congratulation!

Anggota tim Nutrofin

Nutrofin Hantar Mahasiswa UM Boyong Dua Penghargaan Internasional

U

niversitas Negeri Malang (UM) kembali berbangga atas prestasi ajang internasional yang ditorehkan oleh Tim Treefused. Tim yang beranggotakan Muhammad Iqbal Najib Fahmi, Mutamimaturrosyidah, Siti Nurhalizah, Esther Margaretha Yolanda, Daffa’ Rizal Dzulfaqaar Alauddin, dan Luluk Novi Hidayanti dari mahasiwa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang dibimbing oleh Agung Witjoro, S.Pd., M.Kes berhasil memboyong dua penghargaan internasional, yakni pada Malaysia Young Scientist and Exhibition (MYSCE) 2021 kategori Food Technology dengan meraih medali silver (23/04) dan pada ajang Organization for Creativity, Innovation, and Invention Promotion (OCIIP) World IP Fair 2021 kategori Food and Health dengan meraih medali emas (27/04). Keenam mahasiswa tersebut menciptakan sebuah produk berupa minuman yang kaya akan manfaat bernama Nutrofin. Nutrofin merupakan produk inovasi minuman infused water yang berbahan dasar tumbuhan obat tradisional yang ada di Indonesia yakni Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata), Mengkudu (Morinda Citrufolia), Jeruk Nipis (Citrus Aurantiifolia), dan Bunga Telang (Clitoria Ternatea). Nutrofin dikemas menjadi minuman kekinian agar dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia dengan sedikit tambahan bahan pelengkap lainnya. Minuman yang mengandung senyawa

16 | Komunikasi Edisi 334

aktif skopoletin ini bermanfaat sebagai antivirus, penurun tekanan darah, vasodilatasi pembuluh darah, memperlancar pembuluh darah, dan menurunkan kolesterol. Produk Nutrofin telah dibuat sejak akhir tahun 2020 untuk kegiatan perlombaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari internal UM. Produk tersebut juga telah dipasarkan pada masyarakat umum secara langsung dan online sejak beberapa bulan terakhir sebelum dilombakan pada ajang internasional. “Tentu saja kami sangat senang atas pencapaian dari produk yang kami ciptakan. Dengan mengikuti perlombaan ini, kami memperoleh banyak pengalaman. Saya juga berharap produk Nutrofin bisa dikembangkan lebih baik lagi, menjadi produk yang disukai, bermanfaat bagi masyarakat serta dapat meraih berbagai penghargaan lainnya,” Tutur Luluk, salah satu anggota Tim Treefused yang meraih penghargaan internasional. Luluk juga berharap agar generasi muda yang lain dapat lebih peka terhadap permasalahan yang dihadapi saat ini dengan jalan menciptakan produk yang inovatif dan berguna bagi masyarakat luas. “Manfaatkan masa pandemi Covid-19 untuk lebih produktif dengan menciptakan hal-hal yang bermanfaat. Semoga mahasiswa UM yang lain dapat lebih berprestasi dan membawa nama UM lebih baik lagi melalui berbagai prestasi yang ditorehkan, baik di kancah nasional maupun internasional. Tetap semangat dan terus berjuang!.” Tutup Luluk. Wafiq


Seputar Kampus

Tingkatkan Publikasi, UM Luncurkan JurnalJurnal Baru

P

ublikasi artikel ilmiah dalam sebuah jurnal, telah menjadi kewajiban dan tuntutan dari pemerintah yang harus dipenuhi oleh setiap dosen dan instansi perguruan tinggi. Hal tersebut merupakan salah satu poin penting dalam menjalankan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, berbagai cara perlu ditempuh untuk meningkatkan jumlah dan mutu publikasi, salah satunya adalah dengan menciptakan jurnal-jurnal baru yang didasarkan pada perubahan peraturan Universitas Negeri Malang (UM) No. 9 tahun 2021 yang di dalamnya menjelaskan bahwa Tugas Akhir/Skripsi ditulis dengan format artikel dan siap untuk diterbitkan (30/04). “Tidak hanya skripsi, tugas kuliah dalam artikel ilmiah pun bisa. Intinya semua hasil kegiatan akademik karya civitas UM diterbitkan di jurnal tersebut atau jurnal lain dalam/luar UM,” Jelas Aji Prasetya Wibawa, S.T., M.MT., Ph.D selaku Koordinator Pengelolaan Jurnal UM. Dr. Markus Diantoro, M.Si selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UM juga menjelaskan bahwasanya terdapat banyak hal yang mendorong munculnya jurnal-jurnal tersebut. Di antaranya adalah banyaknya artikel hasil skripsi yang tidak diterbitkan, ketidakseriusan dalam penyusunan karena tidak adanya pengujian dan penerbitan ke publik, hanya disimpan dalam repositori UM serta secara teknis banyak ketakseragaman kualitas dan kuantitas dalam tulisan yang bernama skripsi, jika dikaitkan dengan referensi/sitasi. Selain itu, tujuan yang tidak kalah penting dari munculnya berbagai jurnal ini adalah untuk menampung banyaknya potensi naskah yang siap dipublikasi selain jurnal UM yang sudah ada, dan dapat dipublikasi di tempat lain baik nasional maupun internasional. Kedelapan jurnal baru yang saat ini dimiliki oleh UM meliputi Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Journal of Language, Literature, and Arts (JoLLA) yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Sastra (FS), Jurnal MIPA dan Pembelajarannya (Journal of Mathematics, Science, and Instruction) yakni jurnal yang

Kumpulan jurnal baru UM

dikelola oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Pendidikan yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Sport Science and Health yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Teknik (FT), Flourishing Journal yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi), dan Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Pengelolaan jurnal yang ada di UM memiliki kendala yang terletak pada sirkulasi naskah atau artikel. Kendala tersebut selaras dengan apa yang disampaikan oleh Aji. Untuk menghasilkan terbitan yang bagus, jurnal yang ideal harus mempunyai banyak stok naskah, reviewers yang cekatan, dan editor yang tegas. Namun, kenyataannya tidak semua jurnal mempunyai komponen tersebut. “Pengelola jurnal perlu modal idealisme, istiqomah, dan ikhlas karena mengembangkan jurnal butuh kesabaran,” Jelas Aji. “J u r n a l bukan hanya wadah publikasi tetapi juga wajah institusi. Semakin bagus terbitan dan pengelolaan jurnal UM, semakin harum nama UM di dunia pendidikan nasional maupun internasional. Aktifitas pengelolaan dijaga, tetap mengedepankan kualitas daripada kuantitas. Ibarat pengelolaan jurnal adalah kancah Baratayudha, lima orang Pandawa jauh lebih unggul dari 100 Kurawa,” Tuturnya. Wafiq Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

17


Seputar Kampus

STQ 2021, Wujudkan Jawara Terbaik Kafilah UM

P

ada bulan April (26–29/04), Universitas Negeri Malang (UM) telah menyelenggarakan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) 2021 secara daring dan luring untuk memilih jawara terbaik Kafilah UM. Pelaksanaan STQ UM resmi dibuka langsung oleh Wakil Rektor III UM, Dr. Mu’arifin, M.Pd secara daring, melalui platform Zoom meeting pada Senin (26/04) dengan mengangkat tema Mari sukseskan STQ, Menuju MTQ Mahasiswa Nasional ke17 Tahun 2021. Pelaksanaan pembukaan STQ UM dihadiri oleh lebih dari 150 peserta. Pembukaan acara diselenggarakan untuk meresmikan acara sekaligus mengawali perkenalan dengan para peserta yang terangkum dalam technical meeting. Moh. Fery Fauzi, S. Pd., M.Pd.I selaku Ketua Tim Pemenangan Kafilah UM Ajang Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) dan Ketua Pelaksana STQ UM

juga mengungkapkan bahwa STQ merupakan acara rutin yang setiap tahunnya diselenggarakan oleh UM. Hanya saja, mekanisme STQ di tahun ini cukup berbeda karena adanya pandemi. Pelaksanaan STQ UM dimulai dengan pembukaan pendaftaran. Mahasiswa UM dapat memilih satu di antara dua jalur pendaftaran yakni jalur pendaftaran umum atau jalur undangan. Pendaftaran dilakukan secara daring dengan disertai beberapa persyaratan, salah satunya adalah mahasiswa tidak berusia lebih dari 24 tahun. Dalam pencariannya untuk menemukan jawara terbaik kafilah UM, STQ 2021 membuka 16 cabang seleksi MTQMN, di antaranya Musabaqah Tilawatil Quran, Musabaqah Tartilil Quran, Musabaqah Qira`at Sab`ah, Musabaqah Hifzhil Quran, Musabaqah Khattil Quran, Musabaqah Fahmil Quran,

Salah satu seleksi Musabaqoh syarhil Qur'an

Musabaqah Syarhil Quran, Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al Quran, Musabaqah Debat Ilmiah Kandungan Quran dalam Bahasa Arab dan Inggris, Musabaqah Desain Aplikasi Komputer Al Quran, dan Musabaqah Pembacaan Kitab Maulid Nabi Muhammad SAW. Proses seleksi ditutup dengan penetapan hasil akhir penjurian yang diperoleh pada tanggal 29 April, bertepatan dengan Nuzulul Quran kala itu. Seluruh mahasiswa yang lolos proses seleksi awal akan dibina lebih lanjut selama 2–3 bulan yakni dari Juni

18 | Komunikasi Edisi 334

hingga Juli 2021. Selain itu, seleksi khusus akan diselenggarakan terhadap mahasiswa baru yang berasal dari jalur prestasi untuk nantinya dipilih dan diseleksi kembali, bersama dengan peserta yang lolos seleksi di jalur pendaftaran umum. “Terkait strategi dalam STQ tahun ini, kami tidak berhenti di tahap seleksi saja karena nantinya akan ada pembinaan lebih lanjut bagi peserta yang lolos seleksi. Jadi, belum tentu peserta yang lolos pada seleksi awal akan menjadi bagian dari Kafilah UM sehingga dalam setiap cabang akan ada

lebih dari satu calon yang terpilih. Tentu kami akan memantau bagaimana persaingan di antara para peserta kelak sehingga dapat memberi keputusan yang terbaik dan memilih siapa saja yang akan maju dalam ajang MTQMN.” Jelas Fery. Pelaksanaan STQ UM dilakukan untuk memilih insan terbaik bagi Kafilah UM yang siap berkompetisi di MTQMN 2021. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu mewujudkan sosok kafilah terbaik UM yang dapat menghantarkan UM menjadi jawara sebanyak lima kali berturutturut pada ajang MTQMN 2021. Niken


Seputar Kampus

Hasil inovasi frozen food

Inovasi Frozen Food, Olah Kedelai Jadi Pengganti Daging

U

mumnya, frozen food dibuat dari daging ayam atau sapi. Namun, hal berbeda dilakukan oleh tim riset kolaborasi mahasiswa dengan dosen Universitas Negeri Malang (UM). Mereka menemukan formula ekstrak kedelai yang cocok untuk dapat menggantikan penggunaan daging dalam produk frozen food. Tim yang terdiri dari kolaborasi Kennis Rozana selaku dosen Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan tujuh anggotanya tersebut, melakukan riset dengan menggandeng sebuah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jember yakni UD Asri Jaya. Ketujuh tim terdiri dari Nur’aini Kartikasari (dosen Jurusan Biologi UM), Dediek Tri Kurniawan (dosen Jurusan Manajemen UM), Nonny Aji Sunaryo (dosen Jurusan Teknologi Industri UM), Dimas Ricko Widyatama (mahasiswa S1 Biologi UM), serta tiga mahasiswa S1 Jurusan Bioteknologi UM yakni Mahesya Surya Saputra Ramadhan, Syafira Maharani, dan Baiq Feby Zulfiani. Kennis Rozana selaku ketua tim riset menuturkan bahwa riset ini tidak lain bertujuan untuk membantu UMKM yang terdampak pada penurunan produksi secara drastis selama pandemi sehingga lima belas pegawai di dalamnya harus kehilangan pekerjaan. Sebelumnya, UD yang telah berjalan selama delapan tahun tersebut memang nyaris tutup. Selain itu, kolaborasi dengan UMKM dilakukan untuk melihat secara langsung potensi keberhasilan riset melalui aktivitas produksi hingga distribusi produk dan respon pasar terhadap produk. Kegiatan riset yang bersumber dari penelitian hibah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UM ini berlangsung dari 27 Maret–Agustus 2021. Dalam kurun waktu dua bulan hingga akhir Mei 2021, hasil uji organoleptik produk sudah sesuai harapan. Terdapat beberapa inovasi yang dilakukan yakni inovasi produk frozen food harga ekonomis tapi sehat dan higienis, pemanfaatan pengawet alami berbahan dasar sayuran untuk mengurangi kerugian akibat umur simpan yang terlalu pendek, penggunaan ekstrak kedelai sebagai pengganti cita rasa daging untuk mengurangi penggunaan daging dan menghemat biaya produksi, mengembangkan produk-

produk makanan yang ditujukan untuk anak-anak dengan bahan dasar sayuran beraneka bentuk unik yang menarik, menggunakan campuran tepung gandum untuk menjaga tekstur produk frozen food yang dibuat agar lebih tahan lama dan berserat, serta memberikan layanan diskon untuk meningkatkan pembeli dan menyediakan layanan jasa pengiriman gratis bagi konsumen yang membeli dalam jumlah tertentu. Kennis menjelaskan, inovasi penggunaan ekstrak kedelai dilakukan untuk menekan nilai jual, tetapi cita rasa dan kandungan gizi khususnya protein pada produk tetap sama. Dalam menjalankan risetnya, pengembangan yang dilakukan oleh tim, langsung diaplikasikan kepada UMKM dengan tetap memberikan pendampingan. “Adanya serat dalam kedelai akan membuat tekstur produk frozen food menyerupai penggunaan daging asli dengan sempurna sedangkan untuk cita rasa bergantung pada variasi komposisi dan proses perendaman ekstrak kedelai yang digunakan. Jadi, jelas produk frozen food dari ekstrak kedelai ini tidak lagi terasa seperti tempe tetapi benar-benar mendekati cita rasa daging yang sebenarnya,” Tutur Nur’aini. Kini, tim riset sedang mengajukan perizinan produk ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan uji laboratorium. Riset tetap akan berlanjut di tahun-tahun berikutnya ke tahap optimasi produk dan perluasan pasar. Sejauh ini, UD Asri Jaya sendiri sudah menjangkau para distributor yang berada di Jember, Banyuwangi, dan Lumajang. Lebih lanjut, Nur’aini menjelaskan bahwa ke depannya tim riset akan menggandeng lebih banyak UMKM dengan menjadikan UMKM yang bermitra saat ini sebagai contoh potensial. Dirinya dan tim juga akan melakukan evaluasi terhadap protein kedelai dengan pendekatan biologi molekuler dan bantuan bioinformatika agar kandungan protein dalam kedelai bisa menyerupai kandungan protein pada daging sapi. “Baik sebagai mahasiswa maupun dosen, sebelum kita mengeksekusi ide apapun, kita utamakan dasar masalah real yang ada di sekitar kita terlebih dahulu agar peran kita sebagai akademisi bisa dirasakan langsung oleh masyarakat luas di sekitar kita.” Pesan Kennis. Diah Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

19


Profil ”Tak peduli dengan latar belakang maupun asal usul kita, selama kita bersungguh-sungguh dan berdoa, pasti kita akan mendapatkannya”

Nama Lengkap TTL

: Noviachri Imroatul Sa’diyah : Riau, 18 November 1999

Fakultas/Jurusan : Sastra/Sastra Inggris Hobi

Motto hidup

: Jalan-jalan, nonton, dan membaca

: Growth is growth. No matter how small.

RIWAYAT PENDIDIKAN 2015–2018 MA Al Ihsan Buluh Rampai 2018–sekarang Universitas Negeri Malang RIWAYAT ORGANISASI 2019–2020 Green Generation Indonesia 2020 UKM Al Quran Study Club 2019–2020 Youlead Club Malang 2019–sekarang BINGO (Belajar Bahasa Inggris, Yok!) 2019–sekarang Kanak Project 2021–sekarang Purna Cakra Muda Indonesia 2021–sekarang Forum Indonesia Muda Malang RIWAYAT PRESTASI 2019 Juara 2 Musabaqah Syahril Quran di UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo 2019 Juara 1 Musabaqah Syahril Quran di UKI IQMA UINSA Surabaya 2019 Juara 1 Musabaqah Syahril Quran di ISEF UNAIR Surabaya 2019 Juara 2 Musabaqah Syahril Quran di MTQ UM 2019 Juara 3 Musabaqah Debat Bahasa Inggris MTQ UM 2020 Pemuda Berprestasi Provinsi Riau 2020 Delegasi Australia Indonesia Youth Exchange Program 2021 Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Negeri Malang

Noviachri dan Motivasinya yang Menjelma Jadi Prestasi

H

umble, asyik, dan bersemangat, itulah kesan pertama saat mengobrol dengan tokoh kita kali ini. Kak Via, begitu dia biasa dipanggil. Awalnya, tak ada terbesit niat untuk mengikuti ajang bergengsi di kalangan mahasiswa. Namun, pada akhirnya Via berhasil menyabet gelar Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Utama UM! Wah, bagaimana ya ceritanya? Tenang, Ketertarikannya dalam dunia pendidikan, lingkungan, dan literasi juga akan kita ulik bersama dalam wawancara kali ini. Penasaran? Yuk, simak liputan lengkapnya!

(FIM) Malang dan Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Riau, serta di komunitas Kanak Project yang bergerak di bidang lingkungan. Apakah Anda terkait dengan sebuah lembaga atau komunitas belajar dalam mengajar les?

Apa kesibukan Anda saat ini?

Tidak, saya mengajar les secara pribadi untuk para tetangga di sekitar rumah, khususnya untuk adik-adik yang semangat belajar bersama secara gratis. Saya senang bisa membantu mereka memahami pelajaran sekolah dan tugas yang sulit. Terkadang saya juga mengajar les privat dengan sistem door-to-door ke beberapa tempat yang agak jauh dari rumah.

Saat ini saya sedang menjalani kuliah secara daring, mengajar les, dan aktif di organisasi, seperti Forum Indonesia Muda

Selain di bidang edukasi, Anda juga aktif di bidang lingkungan melalui Komunitas Kanak Project. Bagaimana ceritanya?

20 | Komunikasi Edisi 334

Kanak Project adalah komunitas yang berfokus pada edukasi lingkungan yang menggunakan strategi fun activities untuk anak-anak usia 7–18 tahun di daerah asal saya, Provinsi Riau. Seperti yang kita ketahui, isu tentang lingkungan tidak pernah ada habisnya sehingga mengedukasi anak-anak tentang lingkungan adalah hal yang penting. Saya pribadi sangat tertarik dengan eco-friendly movement, gerakan ramah lingkungan sederhana. Yap, kita bisa mulai menjaga lingkungan dengan hal-hal kecil, seperti menggunakan tote bag sebagai pengganti plastik, beralih dari sedotan plastik, mulai menggunakan tumbler, dll. Bagaimana dengan ketertarikan Anda di bidang literasi? Saya sangat senang membaca, terutama


orogo aya

Profil

Via saat dinobatkan menjadi Mawapres 1 UM

novel fiksi dengan genre romance. walaupun tidak selalu. Saya juga senang membaca novel-novel yang memotivasi dan inspiratif seperti trilogi novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi. Orang tua saya memang sudah mengenalkan saya pada literasi dan memfasilitasi saya dengan buku sejak kecil. Bahkan, kalau membawakan oleh-oleh atau hadiah, mereka selalu memberikan saya buku bacaan. Mengapa Anda lebih memilih novel fiksi? Saya tertarik dengan novel fiksi karena berbagai cerita yang ada di dalamnya bisa mengajak saya menjelajah ke dunia lain, merasakan apa yang dialami para tokoh, mengasah rasa, imajinasi, sekaligus memotivasi. Contohnya, saat membaca novel Negeri 5 Menara, saya merasa relate dengan tokoh utama dalam cerita yang berasal dari desa kecil tetapi memiliki mimpi yang besar. Novel tersebut menginspirasi saya untuk memiliki cita-cita yang tinggi, tak peduli dengan latar belakang maupun asal usul kita, selama kita bersungguh-sungguh dan berdoa, pasti kita akan mendapatkannya. Sungguh sangat memotivasi. Mengenai Mawapres, pada April lalu Anda dinobatkan sebagai Mawapres Utama UM, bagaimana perasaan Anda? Jujur, saya merasa sangat terkejut karena sejak awal saya merasa kurang percaya diri dan niat untuk mengikuti Mawapres terkadang naik turun. Oleh karena itu, saya pun tidak pernah benar-benar menyiapkan berbagai sertifikat yang dapat diunggulkan untuk rekap prestasi, di mana hal itu menjadi salah satu syarat untuk mengikuti seleksi Mawapres. Saya sempat merasa insecure karena para saingan saya di Mawapres adalah orang-orang yang sudah sering mengikuti kompetisi. Apa yang kemudian membuat Anda memutuskan untuk mengikuti Mawapres? Dorongan dari alumni dan orang-orang di sekitar saya. Salah satunya adalah kakak tingkat saya,yang juga merupakan Mawapres UM tahun lalu, Kak Sofia. Kak Sofia tidak pernah lelah untuk memotivasi saya mengikuti ajang ini. Saya juga berniat untuk menggugurkan rasa penasaran ketika dulu menjadi mahasiswa baru, ‘bagaimana sih rasanya jadi Mawapres?’ hingga pada akhirnya, saya memutuskan untuk mendaftar dan mengikuti seleksi, nothing to lose. Saya tetap belajar dan berusaha tetapi tidak terlalu ambisius.

Apa tantangan yang Anda hadapi ketika mulai bersiap hingga ke babak final? Tantangan yang saya hadapi tentunya persiapan mental. Saya harus melawan rasa tidak percaya diri saya dan perasaan insecure. Kemudian, saya harus mempersiapkan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan juga melatih bahasa inggris saya. KTI adalah salah satu tantangan terberat karena saingan saya lebih berpengalaman dari saya, terutama bagi mereka yang sudah sering menjuarai lomba KTI, esai, lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIMNAS), dll sehingga saya harus berusaha lebih untuk mempersiapkan KTI. Bagaimana dengan persiapan speech bahasa inggris? Baik dalam persiapan KTI maupun speech, saya dan temanteman Mawapres Fakultas selalu difasilitasi fakultas untuk dibimbing oleh dosen dan senior yang sudah profesional. Sebagai contoh, untuk melatih kemampuan speech, kami berlatih bersama dengan memanfaatkan virtual meeting, melakukan sesi tanya jawab, membahas isu-isu terkini, dll sehingga terbiasa dan tampil percaya diri dengan menggunakan bahasa inggris. Apa yang akan Anda lakukan setelah ini? Setelah ini saya akan mempersiapkan diri untuk Mawapres Nasional. Saya harus belajar lagi, mempersiapkan mental, melengkapi berkas-berkas yang harus dipenuhi karena perjalanan tidak berhenti di sini. Siapa yang paling berperan bagi kesuksesan Anda dalam Ajang Mawapres? Pertama tentunya kedua orang tua saya, kemudian bapak dan ibu dosen, dan semua pihak yang ada di Jurusan Sastra Inggris dan Fakultas Sastra. Teman-teman terbaik saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Mereka semua tidak berhenti memberikan dukungan dan semangat untuk saya hingga mencapai titik ini. Apa pesan Anda untuk teman-teman mahasiswa UM? Growth is growth. No matter how small. Tetaplah bertumbuh sesuai bidang dengan percaya diri, ikuti apa yang menurutmu baik dan sukai. Jangan terlalu memikirkan apakah ‘apa yang kita kerjakan saat ini adalah suatu hal yang besar’ yang bisa membawa kita kesana kemari. Bertumbuhlah sekecil apapun itu, karena hal besar lahir dari hal-hal yang kecil. Nilam

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

21


HMJ BK UM Selenggarakan Program Peduli Gempa di Kabupaten Malang

dok. Komunikasi

dok. Komunikasi dok. Komunikasi

Seputar Kampus

Berlangsungnya Kegiatan Program Peduli Gempa di Kabupaten Malang

T

epat pada Sabtu (10/4), Kabupaten Malang diguncang gempa. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang mengguncang Samudera Hindia di Selatan Pulau Jawa itu dirasakan oleh masyarakat di beberapa daerah, di antaranya Malang sekitar Karangkates, Blitar, Kediri, Trenggalek, dan sekitarnya. Bencana gempa ini tidak berpotensi tsunami dan tidak memicu aktifnya gunung api tetapi menimbulkan trauma bagi masyarakat yang berada di lokasi gempa. Oleh karena itu, pihak Jurusan Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Negeri Malang (UM) mencetuskan ide untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat korban gempa berupa psycho healing. Kegiatan ini juga dilakukan sebagai bentuk respon atas Alumni UM yang terdampak gempa di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Penyelenggaraan acara diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) BK

22 | Komunikasi Edisi 334

UM dengan bantuan dosen dan tenaga pendidik terkait.

melaksanakan kegiatan trauma healing selama tiga hari.

Kegiatan psycho healing ini sangat menarik. Bantuan kepada masyarakat dikemas dalam bentuk bantuan mental, khususnya kepada anak-anak di Desa Rembun, Kecamatan Dampit yang mengalami trauma pascaterjadinya gempa. Dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut (27–29/4), kegiatan ini sukses membantu menolong anak-anak melepas beban traumatis mereka akibat bencana gempa. Para relawan bencana berasal dari anggota HMJ BK yang di dalamnya termasuk mahasiswa Jurusan BK.

Trauma healing bertujuan untuk mengembalikan keceriaan anak-anak pascagempa di mana awalnya, mereka mengalami takut menjelang tidur dan sering melamun pascagempa. Terdapat kurang lebih 80 anak yang dikumpulkan dalam dua lokasi utama pelaksanaan kegiatan. Setiap kelompok relawan terdiri dari beberapa mahasiswa yang didampingi dua dosen dan satu tenaga pendidik. Walaupun berjalan dengan keterbatasan yang ada dan masih dalam suasana pandemi Covid-19, kegiatan ini berhasil terlaksana dengan baik, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Mereka telah menjalani serangkaian seleksi sebelum mengikuti kegiatan. Berbeda dengan kegiatan bantuan bencana pada umumnya, kegiatan psycho healing ini mengimplementasikan trauma healing, bagi anak-anak korban pascabencana gempa. Mekanisme kegiatan dilakukan melalui pendekatan kelompok (bimbingan kelompok) dengan terlebih dahulu melakukan assessment. Setelah itu, anak-anak akan dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk

Hal tersebut tidak lepas dari kesiapan dalam penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan dengan matang sehingga dalam implementasinya, mahasiswa dan pihak jurusan hampir tidak menemui kendala. Ke depannya, diharapkan pihak UM dapat melakukan lebih banyak kerja sama dengan daerah terdampak bencana alam melalui penyelenggaraan mitigasi bencana. Baik berupa bantuan secara materi maupun secara mental. Nuriyatul


Seputar Kampus

Produk Buku Antologi Drama & Cerpen

dok. Komunikasi

Antologi Buku Pendidikan Karakter untuk Dukung Peserta Didik

K

uliah Kerja Nyata (KKN) seringkali menghasilkan beragam produk yang menarik, tak terkecuali produk yang dihasilkan oleh Kelompok 12 ketika mengikuti KKN Tematik Jurusan Sastra Indonesia (JSI), Program Sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah (PBSID) Universitas Negeri Malang (UM). KKN Tematik tersebut diselenggarakan di Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. KKN Tematik Kelompok 12 JSI PBSID UM dilaksanakan di sekolah menengah pertama (SMP) Nahdlatul Ulama (NU) Sunan Giri Kepanjen yang sekaligus menjadi mitra sekolah dalam proses pelaksanaan KKN ini. “Pelaksanaan KKN Tematik dilakukan secara online dari rumah masing-masing mahasiswa sedangkan SMP NU Sunan Giri Kepanjen berperan sebagai mitra sekaligus tempat kami menyalurkan produk KKN yang kami buat,” Ujar Akhmad Muhson selaku Ketua KKN Tematik Kelompok 12. KKN Tematik Kelompok 12 JSI PBSID UM terdiri dari 10 anggota yang merupakan mahasiswa JSI Offering BB. Mereka didamping langsung oleh Didin Widyartono S.S., S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing di lapangan. KKN Tematik JSI UM Tahun 2021 dimulai pada 19 Februari 2021 dan berakhir pada 6 Juni 2021. Menariknya, program ini menghasilkan dua produk berupa buku antologi yang terdiri dari drama dan cerpen. Antologi cerpen berjudul Merangkul Perbedaan: Pembelajaran Pendidikan Karakter Melalui Antologi Cerita Pendek dan antologi drama berjudul Fondasi Diri: 10 Naskah Drama Pendek tentang Pendidikan Karakter bertema pendidikan karakter. Kedua buku antologi tersebut memuat berbagai cerita dari berbagai genre yang dikemas menarik, tentu dengan unsur pendidikan karakter di dalamnya. Sasaran penerima buku ini adalah seluruh pelajar di SMP NU Sunan Giri Kepanjen. “Ke depannya kalau memang ada kesempatan, insyaallah kedua buku antologi bisa diterbitkan untuk umum,” Ungkap Akhmad. Dua buku antologi cerpen dan drama membutuhkan waktu pengerjaan selama dua setengah bulan. Setiap anggota mengerjakan satu cerpen dan satu drama pendek yang proses pengerjaannya telah dijadwalkan terlebih dahulu. Produk buku antologi cerpen dan drama tersebut menjadi produk utama yang dihasilkan oleh KKN Tematik Kelompok 12 JSI UM. Selain itu, tujuan utama pembuatan produk buku adalah memberikan pendidikan karakter kepada pelajar dengan cara berbeda yakni dengan memasukkan unsur pendidikan karakter ke dalam berbagai cerita pendek dan naskah drama yang dapat pula digunakan oleh para guru dalam menunjang proses belajar peserta didik. Penanaman pendidikan karakter bertujuan supaya pelajar mampu memiliki kepribadian yang baik dan pemikiran yang luas. Selain itu, pembuatan buku antologi cerpen dan drama ini dapat memperkuat pondasi diri para peserta didik agar menjadi generasi muda yang tumbuh dengan baik di masa depan. “Tidak ada kendala yang signifikan dalam pelaksanaan KKN. Namun, ada tantangan tersendiri ketika harus menyatukan pemikiran dari beberapa orang dengan latar belakang yang berbeda. Cukup unik karena banyak pula suka dukanya.” Tutup Akhmad. Nurul

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

23


Cerita Mereka

Ahmad Rifqi Maulana, Penyanyi Muda Lolos The Voice Of Ramadan

“Jangan takut untuk mencoba agar sukses dan berhasil menggapai sesuatu” - Ahmad Riqfi Maulana (Peserta The Voice Of Ramadhan)

B

Bulan Ramadan menjadi bulan yang penuh berkah bagi banyak orang. Begitu pula bagi Ahmad Rifqi Maulana. Ahmad merupakan salah satu mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang berhasil berkompetisi di The Voice Of Ramadan, salah satu ajang menyanyi bergengsi di salah satu stasiun televisi nasional. Lewat prestasinya tersebut, bungsu dari dua bersaudara ini turut memberikan kebanggaan bagi Jurusan Sastra Inggris dan Fakultas Sastra tempatnya menimba ilmu di UM. Kisah perjalanannya yang berhasil lolos seleksi ajang kompetisi The Voice Of Ramadan, dilatarbelakangi informasi yang diperoleh Ahmad dari sang ibu tentang

24 | Komunikasi Edisi 334

sebuah ajang menyanyi di bulan Ramadan. Ahmad juga memperoleh infomasi serupa dari rekan kerjanya terkait ajang menyanyi yang sama, yakni The Voice of Ramadan. Namun, pada saat itu Ahmad tidak terlalu menghiraukan informasi tersebut karena banyaknya kesibukan yang harus dia jalani. Dia menjelaskan bahwa selain aktif berkuliah, dia juga aktif sebagai guru vokal di daerahnya. Menjelang penutupan pendaftaran, Ahmad kembali diberitahu sang ibu bahwa beberapa murid vokalnya juga ikut serta dalam ajang The Voice of Ramadan. Oleh karena motivasi yang diberikan sang Ibu, Ahmad akhirnya tertarik untuk mempertajam niat dan membulatkan


Cerita Mereka bisa lolos sampai ke Jakarta di The Voice of Ramadan,” Ungkap Ahmad.

Foto bersama Sulis salah satu juri The Voice Of Ramadhan

tekadnya mengikuti The Voice of Ramadan. Setelah selesai mengisi dan melengkapi persyaratan pendaftaran, dua hari setelahnya Ahmad mendapat email balasan dari pihak penyelenggara yang menyatakan bahwa Ahmad lolos ke babak dua The Voice of Ramadan. Kemudian, Ahmad mulai mengikuti serangkaian tes, salah satunya adalah tes wawancara atau interview. Pada babak kedua The Voice of Ramadan, Ahmad membawakan dua buah lagu yang ditentukan langsung oleh pihak penyelenggara. Lagu pertama adalah lagu bergenre pop religi berjudul Habibal Qolbi. Habibal Qolbi sendiri merupakan lagu berbahasa arab yang sebelumnya telah dipopulerkan oleh Nisa Sabyan. Lagu kedua merupakan lagu yang dipopulerkan oleh Afgan dengan judul Pada-Mu Kubersujud. Setelah mengikuti serangkaian tes pada babak kedua, Ahmad mulai merasa pesimis karena ada sekitar 7000 ribu pendaftar yang juga berhasil lolos pada babak kedua. “Saat itu, tidak ada kabar lagi. Saya sempat hilang harap. Saya merasa sudah tidak akan lanjut lagi karena sangat kecil kemungkinan untuk terpilih dari 7000 pendaftar,” Ujar Ahmad. Pikiran negatif dan rasa pesimisnya pun pupus karena tepat pada tanggal 9 April 2021, Ahmad mendapatkan panggilan telepon dari pihak stasiun televisi yang menyatakan bahwa dia lolos ke babak selanjutnya yakni tampil menyanyi di The Voice Of Ramadan. Tak berdiam lama, Ahmad segera bertolak ke Jakarta. “The Voice of Ramadan menjadi kompetisi pertama saya yang membuat saya akhirnya datang jauh-jauh ke Jakarta dan masuk di layar kaca. Saya sangat mengucap syukur karena

Kabar gembira itu juga mendapat sambutan yang baik dari kerabat dan keluarga Ahmad. Ahmad tidak menepis bahwa dia berbangga atas apa yang dicapainya tetapi tujuan utamanya menyanyi adalah untuk mengekspresikan diri melalui lagu. Dengan menyanyi, Ahmad juga dapat menghibur orang-orang di sekitarnya. Ternyata, bakat Ahmad dalam menyanyi sudah diasah sejak kecil. Ketika duduk di bangku sekolah dasar (SD), Ahmad berhasil menjuarai ajang menyanyi di daerahnya, yakni juara 2 dalam lomba menyanyi tingkat provinsi. Sebelum menutup wawancaranya dengan reporter majalah Komunikasi, Ahmad memberikan tips untuk menjaga konsistensi suara agar tetap terjaga. Sering berlatih dan mengonsumsi makanan sehat adalah kuncinya. “Kunci dari konsistensi suara ketika bernyanyi terletak pada penyanyi itu sendiri. Seorang penyanyi tidak boleh sakit karena jika sakit maka suara si penyanyi akan terganggu,” tutur Ahmad. Tak lupa, Ahmad juga memberikan tips untuk menjadi seorang penyanyi yang sukses. Ketika kamu ingin menjadi seorang penyanyi, niatkan dirimu melakukan semuanya dengan maksimal. Kamu juga harus berlatih secara konsisten agar menjadi seorang penyanyi yang berkualitas. Tanamkan rasa percaya diri terkait kualitas suara yang bagus dan jangan hiraukan kritik negatif dari orang lain yang dapat menghancurkan niatmu menjadi seorang penyanyi. Perbanyak doa dan ikhtiar serta latih semuanya. Jangan bosan belajar karena setiap kali belajar, kamu akan menemukan hal-hal baru yang akan membuatmu lebih baik dalam menyanyi. Mulailah dengan berani untuk mencoba!” Tutup Ahmad. Nurul

Foto Saat Audisi The Voice of Ramadhan

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

25


Seputar Kampus

dok. Komunikasi

Melek Teknologi, HMJ HKn UM Selenggarakan E-Sport

Kegiatan final kompetisi e-sport pada tim Dux

M

asa milenial ini mengharuskan kita untuk selalu update tentang perkembangan teknologi. Ketinggalan sedikit saja, tanpa adanya pengetahuan tentang teknologi dan penggunaannya akan berakibat fatal terhadap ketertinggalan informasi dan tidak tahu fungsi sebuah teknologi. Pada masa sekarang, begitu banyak pengembangan teknologi di seluruh sektor pembangunan. Teknologi tersebut berkembang pesat terutama dalam dunia digital dan aplikasinya. Selaras dengan perkembangan teknologi, ada hal menarik yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan (HMJ HKn) Universitas Negeri Malang (UM). HMJ HKn telah mengadakan Youth Fest 2021 yang merupakan kegiatan dengan salah satu lomba berunsur teknologi di dalamnya yakni perlombaan E-Sport melalui permainan Mobile Legend. Bertema “All You Have To Do, Is Know How To Play It” yang merupakan cabang tema dari tema besarnya yakni “Develop Your Potential in The Arts and Technology”, E-Sport menjadi salah satu cabang lomba dari Youth Fest 2021 sedangkan cabang lomba lainnya adalah Lomba Tari Kreasi Nasional. Youth Fest cabang lomba E-Sport Mobile Legend dilaksanakan pada 24–25 April 2021 sedangkan untuk Youth Fest cabang Lomba Tari Kreasi Nasional dilaksanakan pada 28–29 April 2021. Perlombaan E-Sport dilaksanakan dengan menggunakan sistem kelompok, didukung dengan permainan Mobile Legend yang banyak diminati dan dimainkan oleh berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Tahapan yang akan dilalui oleh masing-masing kelompok dimulai dari tahap eliminasi,

26 | Komunikasi Edisi 334

semifinal, dan final. Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk mewadahi kreativitas generasi muda pada era ini. “Kegiatan-kegiatan yang berwujud inovasi dan terkesan menarik akan memicu antusiasme dari para peserta. Salah satunya adalah kegiatan olahraga elektronik yang biasa disebut E-Sport,” Jelas Fitri Ariska selaku Ketua Umum HMJ HKn. E-Sport dilaksanakan secara daring dan disambut baik oleh banyak kalangan. Perlombaan ini ditujukan untuk umum, termasuk pelajar hingga mahasiswa dari seluruh Indonesia. “Kami memilih lomba E-Sport karena lomba ini dapat menampung dan mengembangkan potensi serta kompetensi seseorang di bidang olahraga elektronik, bagi mahasiswa di Jurusan HKn khususnya, serta mahasiswa pada umumnya (nasional). E-Sport juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri, perilaku inovatif, kreatif, dan sportif dalam diri seseorang,” Tegas Fitri. Pada akhir perlombaan ada tiga juara terpilih yakni juara satu, juara dua, dan juara tiga. Juara 1 diraih oleh Tim Dux, Juara 2 diraih oleh Tim Bro Flakes E-Sport, dan Juara 3 diraih oleh Tim Garuda Nusantara. “Secara keseluruhan, kegiatan berjalan dengan lancar. Mungkin ada sedikit kendala ketika adanya perubahan waktu dari timeline yang telah ditentukan sebelumnya. Namun, itu tidak menjadi masalah. Untuk seluruh teman-teman generasi muda, tetap semangat dalam berkompetisi dan berprestasi. Meskipun saat ini kita masih berada dalam masa pandemi, tetap kembangkan bakat dan minat kalian. Jangan mudah menyerah atas apa pun yang menjadi rintangan di depan.” Pesan Fitri. Zakaria


dok. Komunikasi

Seputar Kampus

Sosialisasi format baru artikel jurnal di FE UM oleh Dr. Agus Hermawan, GradDipMgt., M.Si., MBus

Praktis, Format Baru Artikel Jurnal Pengganti Skripsi

U

niversitas Negeri Malang (UM) kini memberikan kemudahan bagi mahasiswanya dalam pelaksanaan dan penyelesaian Tugas Akhir (TA)/Skripsi (30/4). Kini, TA/Skripsi dapat ditulis menggunakan format artikel yang siap diterbitkan atau prosiding. Berdasarkan Pedoman Pendidikan UM Edisi 2020 dan Perubahannya (Peraturan Rektor UM No. 2 tahun 2020 dan Peraturan Rektor UM No.9 tahun 2021), TA/Skripsi dapat ditulis menggunakan format artikel yang siap diterbitkan atau prosiding. Dalam acara Sosialisasi Format Baru TA/Skripsi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM, Dr. Agus Hermawan, GradDipMgt., M.Si., MBus selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik menjelaskan bahwa naskah TA/Skripsi dengan model baru ini terdiri dari naskah artikel. Ada dua jenis artikel yakni artikel dengan belum jelasnya jurnal yang dituju atau naskah artikel dengan sudah jelasnya jurnal yang dituju. Artikel yang hendak dipublikasi juga harus sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh tim program studi, jurusan serta dosen pembimbing demi mengawal dan menuntaskan artikel sampai terpublikasi. “Perubahan format baru TA/Skripsi ini terletak pada laporan yang tidak lagi berbentuk tebal, di mana biasanya laporan terdiri atas lebih dari 100 halaman. Kini, laporan cukup disajikan pada beberapa halaman saja atau sekitar 20 halaman dengan bentuk

format artikel yang dapat dipertangggungjawabkan,” Jelas Agus. Sosialisasi terkait format baru TA/Skripsi dilakukan untuk memberikan arahan bagi mahasiswa dalam proses penulisan dengan format baru. Selama ini hasil skripsi banyak yang tidak terpublikasikan dan hanya disimpan di perpustakaan UM. Melalui wawancara secara online bersama Prof. Dr. Suyono, M.Pd selaku Plt. Kepala Biro Akademik Kemahasiswaan Perencanaan Informasi dan Kerjasama (BAKPIK), perubahan dalam format penulisan TA/ Skripsi tidak mempengaruhi substansi artikel yang mana tetap harus dipertanggungjawabkan. “Proposal penelitian yang walaupun mungkin hanya beberapa halaman saja, tetap harus disiapkan sebagai pangkal tolak mahasiswa untuk berkonsultasi sehingga penelitian tetap perlu dilakukan. Muncul pula pertanyaan terkait apakah penelitian itu dilakukan di lapangan, dilakukan melalui kajian pustaka atau jenis penelitian lainnya yang memanfaatkan data sekunder. Laporan penelitian yang awalnya bisa beratus-ratus halaman seperti yang selama ini dikenal, kini cukup diwujudkan dalam bentuk artikel yang siap dipublikasikan pada berbagai jurnal, baik nasional maupun internasional,”Tutur Agus. Melalui kemudahan yang diberikan UM dalam proses penulisan TA/ Skripsi, mahasiswa diharapkan dapat menjadi lebih bersemangat dalam melakukan riset/penelitian dan bergegas untuk menyelesaikan tugasnya. Niken

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

27


Seputar Kampus

Mahasiswa Tata Boga UM Kreasikan Pangan Fungsional di KCB 2021

28 | Komunikasi Edisi 334

dok. Komunikasi

K

arya Cipta Boga (KCB) merupakan kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Tata Boga Universitas Negeri Malang (UM). Tahun ini, KCB hadir dengan mengusung tema “Virtual Culinary Festival of Functional Food”. Terdapat empat tujuan utama dari penyelenggaraan KCB 2021. Pertama, mahasiswa mampu menggali potensi serta menghasilkan karya inovatif dan kreatif, baik mahasiswa yang berasal dari Prodi S1 Pendidikan Tata Boga angkatan 2018 maupun D3 Tata Boga angkatan 2019. Kedua, mahasiswa mampu mengembangkan keterampilan kuliner berbahan dasar pangan hewani dan nabati asli Indonesia, menjadi pangan fungsional. Ketiga, mahasiswa mampu menyosialisasikan kepada masyarakat, tentang pemanfaatan produk pangan komoditas lokal Indonesia yang dapat diolah menjadi produk kuliner. Tentunya dengan menghasilkan produk kuliner yang inovatif dan memiliki nilai manfaat untuk kesehatan sebagai pangan fungsional. Keempat, mahasiswa mampu menjalin kerja sama dengan berbagai industri dan instansi terkait. Peserta dari kegiatan ini merupakan mahasiswa S1 Pendidikan Tata Boga 2018 sebanyak 57 orang dan mahasiswa D3 Tata Boga 2019 sebanyak 29 orang. Adapun serangkaian kegiatan terdiri dari pengabdian kepada masyarakat, Lomba Cipta Kreasi Resep, dan Puncak Acara Karya Cipta Boga 2021. Dimulai dengan pengabdian kepada masyarakat di 12 desa yang tersebar di Malang, Lumajang, Lamogan, Kediri, Blitar, Banyuwangi, dan Tangerang. Kemudian, dilanjutkan dengan Lomba Cipta Kreasi Resep berskala nasional. Pada puncak acara yang diselenggarakan secara virtual, KCB 2021 menghadirkan bintang tamu spesial yaitu Chef Chandra Yudassawara. Dengan bangga, mahasiswa juga menampilkan pameran yang berisi 86 produk dan hidangan berbahan dasar komoditas pangan lokal yang disulap menjadi pangan fungsional, hasil karya mereka. Tak lupa, acara ini juga turut dimeriahkan oleh Mixiolgy, juggling, live music, awarding bagi para pemenang lomba, dan awarding bagi mahasiswa. “Harapan saya, semoga dengan adanya Karya Cipta Boga 2021 ini, Jurusan Teknologi Industri dapat unggul dan menjadi rujukan dalam penyelenggaraan pendidikan teknologi dan vokasional dalam bidang boga, dan semua yakni seluruh mahasiswa dapat menjadi pribadi yang suka bekerja keras, disiplin, mampu bekerja sama dengan tim, dan dapat menunjukkan potensi diri dalam bidang boga ke dunia luar.” Tutur Haris selaku Ketua Pelaksana KCB 2021. Erlina

Kegiatan Pengabdian KCB 2021 di Blitar

Kegiatan Pengabdian KCB 2021 di Lumajang

Hasil produk KCB 2021


dok. Komunikasi

Seputar Kampus

Gmeet bersama peserta Bioinformatika/MOC

FMIPA Selenggarakan Online Course Bioinformatika Secara Gratis!

U

niversitas Negeri Malang (UM) tengah menyelenggarakan Online Course Bioinformatika secara gratis. Program yang digagas oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini berlangsung mulai tanggal 19 Juni hingga Juli dengan estimasi waktu sekitar dua bulan. Bioinformatika sendiri merupakan ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologis, terutama dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan dengannya. Awalnya Online Course Bioinformatika hanya diperuntukkan bagi mahasiswa program studi (prodi) Bioteknologi tetapi kini program tersebut terbuka untuk umum tanpa adanya persyaratan khusus. Sesuai nama programnya, Online Course Bioinformatika dapat diakses melalui situs web resmi milik UM yakni mooc.um.ac.id yang termasuk ke dalam salah satu produk rumah inovasi UM. Tujuan diselenggarakannya program ini yakni mengedukasi masyarakat umum yang belum memperoleh pengetahuan terkait bioinformatika di dunia perkuliahan atau bagi tenaga ahli di luar sana yang ingin mencoba mengenal bioinformatika lebih jauh. Bioinformatika sangat potensial untuk mendukung riset di masa pandemi. “Siapa pun boleh mendaftar dan boleh ikut serta, gratis 100%. Course berlangsung selama kurang lebih dua bulan dan terbagi ke dalam beberapa tahap. Mulai dari pemberian materi hingga pengerjaan tugas secara mandiri. Jadi, peserta boleh mengakses course sesuai jadwal luang masing-masing tetapi sertifikat hanya diberikan kepada peserta yang mampu mengerjakan semua evaluasi hingga akhir. Bagi peserta

Latar Belakang Peserta di Bioinformatika/MOC

yang tidak memenuhi evaluasi hingga akhir maka tidak akan memperoleh sertifikat,” Papar Kennis Rozana, S.Pd, M.Si selaku Ketua Pelaksana Online Course Bioinformatika. Materi dalam Online Course Bioinformatika dirancang sedemikian rupa agar mudah dipahami tetapi tetap sistematis dan komprehensif. Detail materi tergantung pada sudut padang dari masing-masing peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, para ahli maupun masyarakat umum. Para peserta juga berasal dari berbagai rumpun ilmu seperti Matematika, Fisika, Biologi, Kimia bahkan Teknik. Di akhir program, Kompetisi Bioinformatika akan diselenggarakan sebagai media evaluasi bagi para peserta sekaligus untuk melihat potensi dari masing-masing peserta terhadap pengembangan course selanjutnya dengan topik yang berbeda. “Di akhir program Online Course Bioinformatika, kami menyediakan doorprize berupa smartphone dengan harapan, smartphone tersebut dapat bermanfaat dan bisa digunakan untuk mendukung proses pembelajaran online selama masa pandemi,” Jelas Kennis. Target peserta yang diharapkan sebanyak 500 orang. Pada pertengahan Juni, jumlah peserta yang mendaftar di program Online Course Bioinformatika telah mencapai 364 orang dengan perbandingan peserta internal UM dan peserta luar UM sebesar 1:5. Rencananya, Online Course Bioinformatika akan membuka program kedua secara gratis apabila program pertama berhasil terlaksana dengan baik. Pada program kedua nanti akan menyuguhkan berbagai materi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat dengan dasar perolehan hasil survei pada online course pertama. Program ini diharapkan menjadi salah satu program inisiasi yang dapat memunculkan online course lainnya dengan konsep yang sama dan terbuka untuk umum, tentunya dengan beragam topik yang lebih luas. Nurul

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

29


Agama

MERAJUT CINTA YANG SAMA Ketika kita menengok sejenak lembaran waktu masa lampau, ternyata tak pernah ada agenda kita hari ini untuk bertemu, bertatap muka melalui alam maya, meski mungkin ada celah yang hampa. Kita tengah melangkah dalam savana masa, ketika tak ada jabat tangan dan kita saling menyembunyikan senyuman, kisah kesabaran sedang digelar untuk menyaksikan kuasa Sang Akbar, kisah mawas diri sedang diuji, untuk terus mendekat Ilahi Robbi. Lembar-lembar layar cahaya melintas, seakan tiada batas, menggantikan LCD, kursi, dan meja di ruang-ruang kelas, membentang wacana panjang tentang bahasa dan sastra, mengolah akal dan rasa dalam kanvas karya penuh makna, mengantar anak negeri mengasah talenta mewujudkan asa, kita sedang menorehkan sejarah, ketika kita tidak menyerah, ketika keyakinan, usaha, dan doa masih terus menjadi rahmah.

Segenap pengabdian dan dedikasi dalam mendidik dan mengajar, semoga menjadi amal salih yang terus ditebar, menghias sanubari, melesat ke lazuardi menjadi gemerlap sinar, meski tengah pandemi dan perubahan berlangsung amat gencar, semoga sehat, semangat, dan semakin tegar, kita telah dipilih menjadi bagian pilar, menuju Indonesia maju pada era Merdeka Belajar.

Ini adalah silaturahim bulan Syawal tahun kedua, lewat tatap maya, setelah melewati anugerah Ramadan yang mulia, alangkah indah menjaga kebersamaan keluarga Fakultas Sastra, fakultas yang diwariskan pejuang pendidikan yang mencintai bangsanya, membangun prasasti keilmuan dan kreativitas seni, bahasa, dan sastra, semangatnya menaungi civitas akademika mendidik dan berinovasi, untuk mewujudkan kejayaan bangsa dan negeri.

Sejenak kita kenang para pejuang yang telah berpulang, kita tak kan pernah mampu membayar ‘hutang’, terima kasih dan doa yang tak lekang atas semua pengabdian dan jerih payah, untuk Prof. Wojo, KH Imam Hasan, Prof. Samsuri, Ibu Dedy S. Winata, Pak Suwarno, Pak Kaprawi, Pak Eko Wahanto, dan tendik lainnya, rasanya belum lama kita masih bersua, kini mereka telah kembali ke haribaan Robb-Nya, semoga kita mampu meneruskan pengabdiannya.

Lembar-lembar kitab telah dibaca, aksara-aksara telah dituliskan, gambar demi gambar telah dipajangkan, suara-suara telah diperdengarkan, dari tangan-tangan perkasa, dari tangan-tangan yang mengalirkan talenta, dari kalbu yang dirasuki rindu, mengolah waktu memenuhi perintah-Mu, dari setiap napas yang mengalir membubung dalam sujud dan tengadah pada-Mu, semua akan menjadi catatan dalam jurnal panjang sajadah semesta, semoga halaman-halamannya penuh cahaya.

Kita meniti bulan Syawal yang mulia, menyempurnakan ibadah Ramadan yang telah purna, menyisakan kerinduan panjang dan ketakutan lantaran diri masih berlumur dosa, jika saja mampu, ingin mengunjungi setiap kalbu, mengetuk setiap pintu untuk mendapatkan keikhlasan dan ampun, lantaran diri ini tahu masih dirundung salah dan khilaf, izinkan dengan kalbu berdebar diri, menunggu kabar cinta dan danau maaf.

Epos ini dibentang di ruang Fakultas Sastra, kita dipilih menjadi bagian pelakon menuju shirath yang sama, kita berakar dari dalam tanah yang sama dalam degup nadi yang sama, kita berjalan beriring, kita berjalan bersanding. Kita adalah ruh yang disatukan dengan cinta, cinta yang mengalir dalam dedikasi untuk mengabdi, cinta yang melodinya tak selalu diperdengarkan, tapi nadanya terus dirasakan.

30 | Komunikasi Edisi 334

Kita tetap di sini, di Fakultas Sastra merajut cinta yang sama, menebarkan manfaat meraih hidup lebih bermartabat, bekerja keras mewujudkan mimpi generasi milenial, melakukan inovasi mengembangkan karya intelektual, mengabdi kepada sesama agar hidup menjadi lebih mulia, di hadapan Sang Pencipta kita mengabdi pada negara, semoga menjadi ibadah yang diridhoi-Nya. Narasi Halal bi Halal FS UM Malang, 30 Ramadan 1442 H Yuni Pratiwi


Curhat

ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah

Berdamai dengan Masa Lalu Assalamualaikum Wr. Wb. Izin memperkenalkan diri, saya merupakan salah satu mahasiswi dari Jurusan Sastra Indonesia. Selama ini saya merasa “tidak menjadi diri sendiri” ketika berada di tengah orang-orang yang berasal dari masa lalu atau orang-orang yang sudah mengenal saya sejak kecil. Bahkan, ketika bertemu mereka saya sedikit takut dan khawatir, seperti ada trauma tertentu karena saya merasa mereka memandang saya dengan berbagai kekurangan saya. Bagaimana caranya agar saya bisa berdamai dengan perasaan khawatir terhadap orang-orang dari masa lalu? Terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. Mahasiswi Jurusan Sastra Indonesia

Jawaban oleh: Mochammad Sa'id , S.Psi,M.Si Dosen Fakultas Pendidikan Psikologi UM

Waalaikumsalam Wr. Wb. Terima kasih atas pertanyaan Ananda. Ananda, kehidupan yang dialami oleh setiap orang tidaklah sama. Perjalanan hidup yang dialami pasti berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Tak selamanya orang selalu benar; pun tak selamanya orang selalu salah. Dalam perjalanan hidup kita, tentunya kita pernah melakukan kesalahan atau kekhilafan. Begitu pula orang-orang pada umumnya. Kesalahan atau kekhilafan yang pernah kita lakukan di masa lalu memang terkadang membuat kita malu. Namun, rasa malu atas apa yang kita lakukan di masa lalu tersebut justru menunjukkan bahwa kita adalah orang yang baik karena paham dan menyadari bahwa perbuatan tersebut salah dan tidak layak untuk dilakukan lagi. Kesadaran serta rasa malu inilah yang kemudian mendorong kita untuk memperbaiki diri sehingga tidak mengulangi kesalahan tersebut di masa mendatang. Pada sebagian orang, kesalahan atau kekhilafan tersebut bisa saja tidak dipahami dan disadari sebagai sesuatu yang salah. Hal ini membuat mereka tidak malu untuk melakukannya lagi dan lagi. Oleh karena itu, pertama, Ananda hendaknya berpandangan bahwa rasa malu yang Ananda miliki atas masa lalu Ananda adalah hal yang wajar, bahkan sangat baik. Hal itu menunjukkan bahwa Ananda benarbenar memahami dan menyadari kesalahan Ananda. Ananda pun tentunya telah berusaha memperbaiki diri secara terus-menerus. Kedua, Ananda tidak perlu merasa cemas atas pandangan negatif orang-orang di sekitar Ananda. Sebagai individu, kita tidak mungkin mengharapkan semua orang suka kepada kita, apalagi yang melihat kita hanya dari masa lalu kita. Ananda harus belajar menjadi diri sendiri, dengan kesadaran bahwa masa lalu Ananda yang kurang baik bukanlah cerminan keseluruhan dari kehidupan Ananda. Masih ada masa kini dan masa depan yang tentunya juga harus dilihat dan diperjuangkan sebagai bagian dari perjalanan kehidupan Ananda. Kini saatnya Ananda melanjutkan kehidupan Ananda dengan lebih baik, terlepas dari pandangan negatif sebagian orang di sekitar Ananda. Fokuskan energi Ananda untuk masa depan yang lebih baik. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Mahasiswa UM dapat mengirimkan tulisan berupa curahan hati (curhat) pada rubrik ini dengan space halaman A4 via email komunikasi@um.ac. id selambat-lambatnya tanggal 25 Juli 2021. Apabila nama asli tidak ingin dicantumkan, diperbolehkan untuk menggunakan nama inisial. Curhat Anda akan kami kirim ke ahlinya (dosen Fakultas Pendidikan Psikologi UM untuk mendapatkan jawaban. Tulisan curhat akan mendapat imbalan atau penghargaan yang sepantasnya.

31


Wisata

Wisatawan yang mengabadikan momen di masjid tiban

dok. Komunikasi

Menelusuri Keindahan Masjid Tiban

dok. Komunikasi

M

Panorama keindahan masjid tiban

32 | Komunikasi Edisi 334


Wisata

M

alang memang tak pernah gagal dalam memesona siapa saja yang menginjakkan kaki di buminya. Selain terkenal akan pendidikan, kuliner, dan budayanya, Malang juga memiliki sejuta wisata yang tak pernah ada habisnya untuk dibahas. Mulai dari wisata alam hingga wisata religi. Salah satunya adalah wisata yang berada di Jalan KH. Wahid Hasyim, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Pada alamat tersebut, berdiri Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaairir Rahmah atau masyarakat sekitar biasa menyebutnya dengan Masjid Tiban. Masjid Tiban juga dikenal masyarakat dengan sebutan masjid 1000 pintu. Bukan tanpa alasan, sebutan sebagai masjid 1000 pintu ternyata memiliki sejarah tersendiri. Dalam bahasa jawa, “Tiban” memiliki arti jatuh. Menurut penuturan masyarakat sekitar, sebutan itu sesuai untuk Masjid Tiban yang kabar pembangunannya tidak diketahui oleh masyarakat karena secara tibatiba bangunannya ada. Seolah-olah, bangunan masjid jatuh dari langit dan tiba-tiba berdiri di tengah pemukiman masyarakat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Masjid Tiban berada di satu lokasi yang sama dengan Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaairir Rahmah. Pondok pesantren tersebut dibangun pada 1963 dan berdiri di atas lahan seluas enam hektar. Ketika didirikan oleh Almarhum Kyai Haji Ahmad Baru, pondok pesantren masih berupa bangunan sederhana. Kemudian pada 1978 pondok pesantren pun diresmikan. Setelah itu, pembangunan terus berlanjut

hingga sekarang. “Pengerjaan bangunan pondok pesantren dilakukan oleh seluruh santri yang ada di sini. Ragam ornamen bangunan pun dicetak sendiri oleh mereka. Jadi autentik dan tidak sama dengan karya lain,” Ungkap Rochman selaku pengurus pondok pesantren.

hanya bangunan masjid saja yang berada di pondok ini tetapi juga terdapat kebun binatang mini yang dihuni oleh rusa, kelinci, landak, dan marmot. Menarik bukan?

digunakan untuk melaksanakan salat Idul Fitri maupun salat Idul Adha sedangkan pada hari biasa, aula digunakan untuk salat Asar, Magrib, dan Isya secara berjemaah. Salat Subuh dilaksanakan di lantai tiga dan salat Zuhur serta salat Jumat dilaksanakan di luar bangunan utama. Pembagian tempat pelaksanaan tersebut bertujuan agar penggunaan tempat di semua lantai dapat berjalan dengan baik. Tak

Wisata religi ini dibuka setiap hari, selama 24 jam. Dikarenakan Masjid Tiban dan pondok pesantren merupakan tempat ibadah maka pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir, yakni Rp2.000,- (dua ribu rupiah) bagi pengunjung yang memarkir sepeda motor dan Rp5.000,- (lima ribu rupiah) bagi pengunjung yang memarkir mobil. Izam

Setiap harinya, terdapat ratusan hingga ribuan pengunjung dari berbagai daerah yang Paduan arsitektur etnik Cina, mendatangi pondok pesantren. Eropa, Timur Tengah, dan Jawa Salah satu tujuannya adalah untuk serta ornamen warna biru dan putih mengabadikan momen kunjungan yang mendominasi bangunan, mereka di Masjid Tiban dengan amat memanjakan mata. Sentuhan berfoto. Eittsss … bagi pengunjung kaligrafi yang menghiasi seluruh yang tidak membawa kamera, dinding turut menambah keindahan. pihak pondok pesantren telah Bangunan pondok pesantren terdiri menyediakan jasa fotografer. Bagi Warung kecil yang menjajakan makanan dan minuman dari 10 lantai dengan tata letak pengunjung yang berburu olehyang unik dan tak beraturan. Pada oleh, ada banyak produk oleh-oleh lantai dasar terdapat akuarium yang dijajakan. Mulai dari makanan, yang berisi ikan endemik Indonesia aksesoris, pakaian, dan lain-lain. seperti Gurame, Nila, dan lain-lain. Jadi, pengunjung tidak perlu repot Di lantai tiga terdapat mata air yang mencari buah tangan. Semua toko berbentuk pohon dan airnya bisa merupakan milik pondok pesantren diminum langsung. Di lantai empat dengan penjual yang berasal dari terdapat ruangan yang dikhususkan kalangan santri. Selain belajar untuk pendiri pondok pesantren dan menghadapi pembeli, berjualan juga ditujukan untuk mengasah jiwa keluarganya. Umumnya, ruangan ini digunakan wirausaha dari para santri. Jangan untuk berkumpul atau menerima terkejut karena toko akan tiba-tiba tamu. Mobilisasi di pondok pesantren tutup untuk sementara, yakni ketika juga dilengkapi dengan lift. Namun, adzan berkumandang pada saat lift hanya difungsikan ketika ada salat lima waktu. Toko akan kembali kegiatan khusus saja. Di lantai lima buka ketika ibadah salat selesai terdapat aula besar yang biasa ditunaikan.

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

33


Rancak Budaya

Sejuta Cara Membawa Teori di Luar Kepala

ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah

“Totalnya tiga ratus dua puluh ribu, Mas.”

Petugas perpustakaan itu terdiam sebentar. “Oke, saya janji.”

“Tiga ratus? Nggak salah, Pak?”

“Ngomong-ngomong, nama Bapak siapa?”

Petugas perpustakaan menarik napas. “Nama Anda Muhammad Sunu, kan?”

“Panggil saja Hamukti.”

Yang ditanya mengangguk cepat. “Nah, tiga ratus dua puluh ribu,” lanjut petugas itu lagi, yakin dan penuh percaya diri menunjuk layar komputer. Sunu mendekat dan mencondongkan kepalanya agar detail denda pengembalian buku yang tertera pada layar dapat dia baca dengan jelas. Dia menelan ludah. “Memangnya kenapa, dikembalikan?”

kok

sampai

setahun

lebih

tidak

“Saya sudah berkali-kali mau mengembalikan buku ini, Pak. Namun, ia tidak mau dikembalikan.” “Maksudnya?” “Iya, buku ini tidak mau dikembalikan, seperti punya nyawa dan kehendak sendiri.” “Saya sedang tidak bercanda, Mas.” “Saya juga sedang tidak bercanda, Pak. Setahun belakangan ini saya selalu mencari cara agar buku ini lepas dari saya. Beberapa hari lalu saya bahkan menguburnya di taman makam pahlawan.” “Mengubur ... apa?” “Buku ini,” Sunu melirik sebuah buku di samping komputer, sumber malapetaka di hidupnya selama setahun terakhir. “Saya tidak mengerti maksud Anda.” “Akan saya ceritakan tapi Bapak harus janji untuk tidak meragukan saya.” Petugas perpustakaan itu diam dan melihat sekeliling: Para rekan kerjanya yang sendu dan bosan di meja masing-masing. Di antara sekian banyak cara kematian di dunia ini, mati bosan adalah cara yang paling tidak elegan, pikirnya. “Pak?” “Egh, ya?” Petugas perpustakaan itu setengah kaget. “Oke, saya coba dengarkan.” “Bapak belum berjanji,” “Berjanji apa?” “Berjanji untuk tidak meragukan saya,”

“Baik, Pak Hamukti. Begini, saya meminjam buku ini setahun yang lalu—” “Sudah lebih dari setahun, Mas.” “Ya, itu maksud saya. Saya meminjam buku ini lebih dari setahun yang lalu. Tidak biasanya saya ke kampus malam-malam. Saya ingat betul, itu hari Kamis. Saya tidak banyak berkeliling dan langsung menuju ke deretan rak tempat buku ini disimpan. Setelah ketemu, saya mengambilnya dan langsung menuju ke petugas peminjaman. Tidak ada hal aneh yang terjadi sampai keesokan paginya, saya tiba di kampus—” “Saya kira semua orang juga mengalami hal serupa, Mas,” potong Pak Hamukti. “Tunggu dulu, Pak. Cerita saya belum selesai. Bapak sudah janji tidak akan meragukan saya,” Pak Hamukti mendengus. “Ya, ya, lanjutkan.” “Ketika saya tiba di kampus keesokan paginya, buku ini ada di tas saya. Padahal saya ingat betul bahwa malam sebelumnya saya sudah mengeluarkan buku ini, membacanya sebentar, kemudian pergi tidur tanpa memasukkan buku ini ke tas lagi. Pagi itu saat saya di kelas, buku ini malah ada di dalam tas ….” “Mungkin ingatan Mas Sunu salah.” “Ya, itu bisa saja terjadi. Saat itu pun saya berpikiran seperti Bapak. Namun, kejadian itu berulang terus. Saya tidak berencana membawa buku ini dan tidak pernah memasukkannya ke tas, tapi begitu saya di kampus, buku ini selalu terbawa.” Pak Hamukti menatap iba. “Oh, jangan tatap saya begitu, Pak.” Sunu mendengus. “Bapak salah besar jika mengira saya gila. Mungkin sampai di sini, keanehannya belum seberapa. Suatu hari, saya membawa buku ini ke tempat fotokopi karena memang itulah tujuan awal saya meminjamnya. Namun, karyawan fotokopi bilang bahwa mesinnya bermasalah. Kertas yang keluar hanyalah kertas kosong, alih-alih kopian buku ini. Saya belum curiga. Saya membawa buku ini ke beberapa tempat lain, dan hasilnya sama saja, Pak. Mesin fotokopi mereka mengeluarkan kertas kosong! Seolah-olah buku ini tak mau digandakan,” Pak Hamukti berdeham, memperbaiki posisi kacamatanya.

34 | Komunikasi Edisi 334


Rancak Budaya Kacamata berantai yang mengingatkan Sunu kepada mendiang neneknya. Sunu cemas, tengkuknya berkeringat. Dia tak hentihentinya melirik buku sialan itu, memastikan bahwa buku tersebut masih ada di sana.

membuangnya di sembarang tempat, memberikannya pada teman, menyumbangkannya ke perpustakaan jalanan, membawanya pulang kampung ... tapi sungguh, buku ini selalu kembali kepada saya lewat berbagai macam cara yang bahkan tidak saya ingat lagi.”

“Buku ini juga pernah membuat saya merasa bersalah, Pak.”

“Saya tidak mengira jika masalah Mas Sunu akan menjadi seserius ini ....”

“Oh, ya? Bagaimana persisnya?” “Terjadi beberapa bulan lalu, saat malam minggu. Saya dan seorang teman jalan-jalan naik sepeda motor milik saya. Kami menonton di bioskop kemudian makan gorengan di pinggir jalan. Dia bertanya apakah saya punya tisu ... saya bilang tidak punya. Saya membuka jok dan berniat mencari apa pun yang dapat menggantikan tisu, sekadar basa-basi agar terlihat perhatian. Betapa terkejutnya saya ketika mendapati buku ini ada di sana! Di dalam jok! Saya tak pernah meletakkannya di sana. Lagipula untuk apa saya bawa-bawa buku saat malam mingguan? Sialnya lagi, teman saya tadi amat girang melihat buku ini. Seperti orang kesurupan, dia mengambilnya lalu merobek halaman belakangnya, halaman di mana terdapat biografi penulis. Saya panik dan marah seketika. Saya bilang, buku ini milik perpustakaan kampus. Tidak biasanya saya marah. Saya benar-benar tertekan akibat buku menyebalkan ini. Kemarahan saya ternyata berbuntut panjang. Teman saya balik marah dan tidak mau menemui saya lagi. Setelah itu, saya merasa menjadi laki-laki paling menyedihkan di dunia ini.”

“Saya juga tidak pernah mengiranya, Pak.”

“Teman Anda itu perempuan?”

“Lalu, hasilnya?”

“Ya,”

“Tentu saja gagal, Pak. Buku ini kembali lagi.”

“Pacar?”

Sunu dan Pak Hamukti sama-sama melirik buku itu.

“Ah, tadi Mas Sunu sempat bilang buku ini dikubur, saya tidak salah dengar?” “Betul, pendengaran Bapak masih bagus.” Sunu tersenyum masam. “Seminggu yang lalu, karena putus asa, saya menguburkan buku ini di samping kos. Cara itu juga tidak berhasil. Esok paginya buku ini kembali. Oleh karena kejadian itu saya berpikir, buku ini mungkin tersinggung. Mungkin, ia mau pergi jika saya menguburkannya di tempat yang lebih terhormat. Seperti manusia, sebuah buku mungkin juga tidak ingin mati konyol maka upaya terakhir saya adalah menguburkannya di taman makam pahlawan.” “Jadi, Anda benar-benar ke sana dan menguburkannya?” “Ya, sembunyi-sembunyi, Pak. Akhir-akhir ini di televisi, banyak berita pembongkaran kuburan dan pencurian mayat. Saya takut dicurigai begitu, jadi saya kuburkan buku ini diam-diam saat malam hari.”

“Bukan, dia sudah punya pacar.” “Anda pergi nonton film dan makan gorengan bersama pacar orang lain?” “Oh, ayolah, Pak, bukan itu yang ingin kita bahas.” “Anda yang memulai semua cerita ini, Mas Sunu.” “Oleh sebab itu saya harus cepat menyelesaikannya.” “Baiklah, lanjutkan.” “Sesudah beberapa pekan meminjam buku ini, saya berkalikali berusaha menginjakkan kaki di perpustakaan ini untuk mengembalikannya. Saya tidak tahu kekuatan apa yang selalu mencegah saya. Setiap saya menuju kemari, saya selalu mengalami hal-hal menyebalkan: Ban sepeda motor saya gembos, bensin habis, mogok, sampai puncaknya ... saya kecelakaan. Bokong saya retak hingga saya harus absen kuliah selama lebih dari dua bulan. Teman-teman dan beberapa dosen saya tahu soal itu.” Pak Hamukti menatap wajah Sunu dengan serius. Sejujurnya, dia berniat membuktikan soal bokong yang retak itu; memastikan apakah mahasiswa ini memang serius, setengah gila, atau justru benar-benar gila. Namun, rasa tidak enak hati segera mengurungkan niatnya. “Jadi, apa yang Anda lakukan selama tidak kuliah?” “Menunggu bokong saya pulih sembari menjernihkan pikiran, Pak. Saya berharap itu semua mimpi tapi setiap pagi saat bangun tidur, saya selalu merasakan nyeri yang sama. Tidak ada yang bisa saya lakukan.” Pak Hamukti mengangguk-ngangguk. “Saya mengerti kesulitan Mas Sunu,” “Terima kasih, Pak. Boleh saya lanjutkan? Sedikit lagi,” Pak Hamukti mengangguk. “Setelah benar-benar pulih, saya tidak menyerah. Saya melakukan berbagai cara agar buku ini pergi: Meninggalkannya di kelas,

“Hingga sampailah saya di hari ini, di hadapan Bapak. Tadi pagi, saya masukkan buku ini ke tas, bersama kitab suci. Saya bahkan menimpuk resleting tas dengan selotip,” Sunu memperlihatkan tasnya. “Gara-gara ini, semua orang di jalan memandangi saya. Biarlah, yang penting buku ini aman. Ah, hari ini saya juga berpuasa, lho, Pak,” Pak Hamukti menghela napas. Kini dia merasa dirinyalah yang sudah gila. Dia berpikir, buku ini harus dipisahkan dan dihapus dari daftar. Jangan sampai ada orang yang meminjamnya lagi. “Soal denda, bagaimana?” tanya Pak Hamukti. Sunu menghela napas. “Saya bayar, Pak. Sudah risiko ....” “Ada keringanan denda, kalau Mas Sunu mau mengurusnya di bagian administrasi.” “Tidak perlu, Pak. Saya hanya ingin buku ini cepat-cepat pergi.” Pak Hamukti mengangguk-ngangguk. Dia buka halaman depan buku itu untuk memindai barcode-nya—sebuah prosedur yang biasa dilakukan. Sunu mengeluarkan dompetnya dan menyiapkan uang sejumlah tiga ratus dua puluh ribu. Kedua orang itu lega karena sebuah malapetaka akan berakhir sebentar lagi. Ya, sebentar lagi, tadinya, sebelum layar komputer Pak Hamukti tiba-tiba mati. Kedua orang itu menelan ludah. “Tuh kan, apa saya bilang, Pak. Buku ini punya kehendak sendiri!” Pak Hamukti memandang buku itu dan membaca judulnya: Sejuta Cara Membawa Teori di Luar Kepala “Mungkin ... harus menunggu sampai dendanya sejuta dulu, Mas.” Penulis adalah mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Kontributor Majalah Komunikasi Universitas Negeri Malang

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

35


Pustaka

27 Steps of May:

Representasi dari Kelamnya Kekerasan Seksual Oleh Richa Amalia Judul Film : 27 Steps of May Sutradara : Ravi Bharwani Produser : Wilza Lubis, Ravi Bharwani, dan Rayya Karim Penulis Skenario : Rayya Karim Pemain Film

ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah

F

Produksi

: Green Glow Pictures in association with Go Studio

Tanggal Rilis

: 27 April 2019

Durasi

ilm 27 Steps of May ini mengangkat tema yang jarang sekali ditayangkan padahal sangat penting untuk diulik lebih dalam yaitu mengenai kekerasan seksual. Komisi Nasional Perempuan mencatat sepanjang tahun 2019 terdapat 431.471 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan di Indonesia. Hal itu tidak bisa kita anggap sepele. Butuh berbagai kajian tentang bagaimana kekerasan seksual, salah satunya bisa kita lihat melalui film ini. Penggambaran dampak buruk psikologis yang ada pada diri May sebagai korban kekerasan seksual ditayangkan dengan sangat detail dan rapi oleh sutradara Ravi Bharwani. Salah satu penggambaran tersebut adalah rutinitas monoton yang dilakukan May. Adegan tersebut menjelaskan bahwa trauma yang dimiliki May berdampak pada aktivitasnya setiap hari. Dia cenderung melakukan kebiasaan berulang untuk mengurangi pemicu-pemicu yang membuatnya menjadi ingat akan traumanya. Minimnya dialog tidak membuat penonton kehilangan makna dari film tersebut. Justru keheningan membuat penonton menjadi ikut terhanyut dengan perasaan May dan ayahnya. Akting dari para pemain film juga patut diacungi jempol. Beberapa adegan seperti saat May yang menjadi sangat reaktif terhadap situasi yang membangkitkan kejadian traumatisnya, diperankan sangat emosional oleh Raihaanun. Begitu pula Lukman Sardi yang memerankan sosok ayah May yang memiliki dua sifat. Saat di rumah dia hanya menjadi sosok pendiam yang selalu memperhatikan May.

36 | Komunikasi Edisi 334

: Raihaanun, Lukman Sardi, Ario Bayu, Verdi Solaiman

: 112 Menit Namun sebaliknya, di luar rumah dia melampiaskan semua emosi terpendamnya dengan mengikuti pertandingan tinju. Kedua akting pemain film tersebut membuat penonton ikut merasakan emosi yang mereka bawakan. Selain itu, terdapat beberapa pesan tersirat dalam film ini yang disampaikan secara visual. Seperti makanan May yang selalu tidak berwarna, berbagai boneka yang dibuat oleh May, kehadiran sosok pesulap, dan sebagainya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri untuk penonton karena penonton bisa bebas menyimpulkan dan membangun opini tentang simbol-simbol tersirat yang bergantung pada persepsi masing-masing. Namun, ada beberapa adegan berbahaya yang ditayangkan dalam film tersebut, seperti self harm dan pemerkosaan yang menimpa May. Meskipun adeganadegan tersebut tidak ditayangkan dalam durasi yang lama tetapi hal ini tetap menjadi peringatan bagi penonton yang tidak bisa melihat adegan-adegan seperti itu. Dengan kehadiran film 27 Steps of May ini, penonton dapat melihat dan membayangkan bagaimana efek dari kekerasan seksual. Trauma tidak hanya berdampak buruk bagi korban, tetapi juga pada orang-orang terdekat korban. Diharapkan dengan menonton film ini, kita semua menjadi lebih peduli dengan isu kekerasan seksual. Penulis adalah mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Malang


Rancak Budaya

ya ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah

JADILAH SEPERTI GUNUNG Hidup yang paling berat tak kan mampu dipikul orang yang rapuh punggungnya Hidup yang paling keras tak kan mampu dijinakkan orang yang keras hatinya Hidup yang paling susah tak kan mampu diselesaikan sekadar rumus belaka Hidup yang paling mewah tak kan mampu dinikmati orang yang tamak dirinya Pun permasalahan hidup dan kehidupan Belajar hidup dari sekumpulan belalang yang riang Berkoloni dan menjadikan alam sebagai tuntunan Tuhan Setiap insan tak lepas dari perjalanan kehidupan Manis, pahit, suka, duka, tawa, sedih menjadi makanan Orang besar akan mampu menjalani kehidupan dengan sederhana Jadilah seperti gunung Ia simpan kebesaran, ketinggian, dan kekuatannya dengan amat Ia simpan energi untuk kebermanfaatan Ia simpan pesona indah nan menawan Ia simpan anugerah kekuatan dunia jagat peralaman Ia simpan murka dan amarah demi kesuburan Ia simpan semuanya demi kecantikan Bukan berarti dia kecil, lemah, dan tak berdaya Ia justru besar tak angkuh dan jumawa Ia tunjukkan pada kita makna akan ketawadhu’an sesungguhnya Bisa jadi amarahnya muncul akibat ulah manusia Ia pun bisa menghancurkan semuanya Namun kesuburan dan kebermanfaatan terus dia gelorakan selamanya Penulis adalah kontributor Majalah Komunikasi Universitas Negeri Malang

Tahun 42 Mei - Juni 2021 | |

37


Nama

: Zahirah Alfani

Fak/Jur

: Sastra/ Sastra Inggris

Seluruh civitas akademika UM dapat mengirimkan karya berupa komik dengan tema bebas dalam bentuk soft file yang dikirim langsung ke Kantor Redaksi Majalah Komunikasi Graha Rektorat Lantai II atau via email: komunikasi@um.ac.id selambat-lambatnya tanggal 25 Juli 2021 disertai identitas diri (nama, fakultas, jurusan, dan nomor HP).

38 | Komunikasi Edisi 334

35


“Damai sunset di kampung halaman atau biru laut di perantauan? Bagiku semua indah, meski damai sunset diiringi penat dan birunya laut berpeluk rindu.”

Nama : Sinta Wardani Fak/Jur : Sastra/Sastra Indonesia Lokasi : Pantai Ngudel, Kabupaten Malang “Meski melewati terowongan yang gelap beriring dingin, kala sampai nanti semoga hangat cepat merangkulku.” Nama Fak/Jur Lokasi

: Sinta Wardani : Sastra/Sastra Indonesia : Stasiun Baru, Kota Malang

“Gegap gempita panggung bermegah. Emosi dan prestasi jadi satu dalam nadi. Aku akan berdiri di sana suatu hari nanti, berbangga diri sambil ucap syukur pada Ilahi Robbi. Nama Fak/Jur Lokasi

: Muchammad Izam Masroir : Ilmu Sosial/Sejarah : Graha Cakrawala, UM

“Kamu tampak segar tetapi seiring waktu kamu layu, kamu mati. Kamu mirip seseorang yang kukenal, tepat! Diriku sendiri.”

Nama : Wahyu Indah Saputri Fak/Jur : Sastra/Sastra Indonesia Lokasi : Pantai Ngudel, Kabupaten Malang

Seluruh civitas academica UM dapat mengirimkan karya fotografi dengan tema dan tempat bebas dalam bentuk soft file yang dikirim langsung ke Kantor Redaksi Majalah Komunikasi Gedung Graha Rektorat Lantai II UM atau via email: komunikasi@um.ac.id selambatlambatnya tanggal 25 Juli 2021 disertai lokasi foto dan identitas diri (nama, fakultas, jurusan, dan nomor HP). Foto yang dimuat mendapat imbalan atau penghargaan yang sesuai.


Redaksi menerima tulisan reportase dengan panjang tulisan 1 halaman A4 font Times New Roman ukuran 12 spasi 1,5 dikirim maksimal dua hari setelah pelaksanaan kegiatan ke email komunikasi@um.ac.id. Naskah yang layak akan dimuat di Komunikasi online dan mendapat imbalan atau penghargaan yang sesuai


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.