KPK Mendalangi Aksi Demo Mahasiswa, Fakta atau Hoaks? Muhammad Salim Anhar
D
emonstrasi adalah salah satu bentuk perlawanan dari mahasiswa atas ketidaksesuaian kinerja pemerintah dalam mengatur negara. Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada 24 September 2019, terjadi demonstrasi besar-besaran oleh seluruh mahasiswa di Indonesia. Mahasiswa dari Sabang sampai Merauke turut menyuarakan pendapat mereka atas “Revisi Bobrok” yang ingin dikeluarkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beberapa waktu silam. Aksi demonstrasi ini diduga terorganisir atas perintah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ditandai oleh video yang sempat viral di media sosial. Dalam video tersebut, ditunjukan seorang pria berkepala plontos yang tengah berbicara di depan gabungan mahasiswa-mahasiswa dari beberapa kampus di wilayah Jabodetabek. Akun twitter bernama @faisalassegaf yang turut mengunggah video tersebut, menuliskan “oh ternyata oknum KPK & LSM berkedok anti korupsi jadi dalang penggerak demo anarkis mahasiswa. Makin terungkap KPK telah jadi sarang gerakan politik radikalis untuk menipu rakyat. Memalukan! Dan parahnya juga, ada Juru Bicara KPK dalam video tersebut.” Seiring beredarnya berita terkait video tersebut, hal ini pun kemudian menarik perhatian sejumlah media untuk menulusuri kebenaran akan apa yang terjadi. Apakah video tersebut sesuai dengan yang ditulis dalam takarir? Berdasarkan penulusuran penulis di sejumlah artikel terkait, mereka menuliskan bahwa hal tersebut tidak sesuai antara video dengan takarir yang ditulis. Melansir dari situs kompas.com, mereka menuliskan bahwasannya berita tersebut setelah diklarifikasi lebih dalam merupakan berita palsu. Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan video tersebut diambil pada 11-12 September 2019 lalu saat KPK menerima audiensi dari sejumlah tokoh terkait gerakan antikorupsi, termasuk mahasiswa. “Informasi yang benar adalah pada tanggal 11-12 September 2019 KPK menerima audiensi sejumlah perwakilan masyarakat antikorupsi seperti GAK dan akademisi yang concern dengan isu antikorupsi, serta perwakilan Pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa,” kata Febri, dikutip dari Kompas.com, Rabu (25/9/2019). Pada artikel yang dirilis oleh
20
KPK Mendalangi Aksi Demo Mahasiswa, Fakta atau Hoaks?