Mini Majalah Edisi Magang 2021

Page 1

DIMENSI MINI MAJALAH EDISI MAGANG

MAJALAH KAMPUS POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

Metamorfosis Teknologi Dalam Moda

TRANSPORTASI



Cover

LEMBAGA PERS MAHASISWA

DIMENSI Pelindung Ir. Supryadi, M.T. Penasehat Adhy Purnomo, S.T., M.T. Pembina Junaidi, S.T., M.T. Pemimpin Umum Muhammad Syauqi Mubarak

Ilustrator : Roihanatul Fatihati Desainer : Syahdilla Sekar Ramadhani

Salurkan Idemu! Redaksi menerima tulisan, karikatur, ilustrasi atau foto. Hasil karya merupakan karya asli, bukan terjemahan / saduran atau hasil kopi. Redaksi berhak memilah karya yang masuk dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah esensi. Karya dapat langsung dikirim melalui e-mail redaksidimensi23@gmail.com atau dikirim langsung ke alamat kantor redaksi di : Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Baru Lantai II No. 4-5 Kampus Politeknik Negeri Semarang Jalan Prof. Soedharto Tembalang, PO Box 6199 Semarang 50061 Selamat Berkarya!

Koordinator Pramuditya Verro Syahdham Wakil Koordinator Arifiani Kusuma Sakti Reporter Annisa Nur Aulia, Linda Novita Eriyanti, Syafrida Zulia Urbaunnisa, Aprisa Yulian, Arin Syntya Herlina, Hanifah Ristanti Masaroh, Reitha Alya Pramudita, Naufal Farrel Kaftaro, Nurul Azizah, Rifqi Andrian, Rifqi Hidayat, Laila Syifa Salsabila, Alifa Salsabilla Khalda Rifai, Annisa Safina, Quini Milna Ainunniswati, Noviantie Putriastuti, Tiara Ayu Dhiya, Sari Wahyuningsih, Taufik Rohman, Hanif Pasha, Anissa Putri Yunita, Karta Kusuma, Muhamad Nurul Huda, Desdiera Khairunnisha, Dwi Nur Yanti, Lita Annisa, Rizky Tania Ulul Husna, Syufah Zeen, Vivian Soetanto, Mohammad Ikhwan Zaelani, Mahesti Diva Pratiwi, Regita Shavira Putri, Dianita Vega Sekar Islami, Ela Elfita Fatimah, Nova Irma Yanti, Yulitha Nur Fadilah, Zabrina Mayangsasati A, Muhammad Alif Fajar Rohim, Rafli HardiansyahHadna Kurniawati Ardisty, Cantika Febiasari, Fadhil Hesaputra, Imam Mahdi Imrona, Dwi Wulandari, Rahma Alini, Chairunnisa Savinatun Najah, Arya Bhisma Febriyanto, Hafidh Firdaus Muzakki Fotografer Shanda Hamidah Athalla Sri, Mareta Gandisena, Selvira Medihana, Taruna Manggala, Hanif Nugraha, Dewi Puji Wulansari Ilustrator Adinda Putri Wahyu Ramadhani, Divario Taufiq Adiyatma, Intan Dwi Yuniarti, Izdihar Rana Haifa, Ranira Salma Edza Fabillah , Roihanatul Fatihati Layouter Syahdilla Sekar Ramadhani, Diva Puspita Budi Nurmala, Hamidah aufa kamila, Rohadatul Aisy, Diva Aurelia Subagya, Hasna Jilan Anjaina, Eka juniarti Litbang Prayoga Cahya Suhartono, Oktavia Dewi Faradita, Imara Naifa Salsabila, Dhyaa Nanda Puspita, Inayatul Mardiyah, Candra Ayuningtyas Maharani, Rifa Nurfauzan Al Ikhsan, Heni Indriyani Perusahaan Adella Titah Anggita, Fahmi Yuliarmanto Wicaksono, Alifia Tiara Putri, M. Iqbal Al Farizy, Nabila Arista


Transportasi, kata yang tak asing bagi masyarakat. Tidak bisa dimungkiri, moda transportasi sangat erat kaitannya dengan kehidupan. Digunakan semua orang untuk menjalankan mobilitas mereka setiap hari seperti: bekerja, sekolah, bahkan sekadar untuk bertamasya. Kita memanfaatkan moda transportasi untuk menuju tempat yang ingin dikunjungi. Perkembangan zaman pun menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pesatnya teknologi transportasi hingga masa kini. Semua hal yang semula bersifat tradisional seperti penggunaan tenaga hewan, ketergantungan dengan alam, dan semacamnya, telah beralih dengan kekuatan mesin. Mesin yang berperan sebagai alat vital dalam moda transportasi dirancang sedemikian rupa agar mobilitas penggunanya semakin efisien dan efektif. Kereta adalah salah satu alat transportasi darat yang kami sorot pada rubrik laporan utama majalah ini. Perubahan sistem teknologi yang ada pada kereta api saat ini, sudah mulai terintegrasi dengan adanya mesin diesel dan pemrograman komputer. Dengan begitu, tujuan dari pemutakhiran sistem kereta api semakin memberikan banyak manfaat bagi penggunanya. Seperti untuk menghindari kemacetan jalan, maka dapat menaiki kereta api sebagai pilihan alternatif kita. Selain itu, biaya yang cukup murah, tak luput menjadi salah satu keuntungan pagi para penumpangnya. Pada rubrik laporan khusus, kami mengangkat topik tentang keterkaitan antara teknologi dengan moda transportasi darat lainnya. Kami mengambil topik tentang perbandingan antara transportasi konvensional dan yang telah terdigitalisasi seperti ojek offline dan online. Kami juga menyajikan sosok inspiratif yang merintis usaha transportasi ojek online bernama Cak Ed Lamongan. Tak hanya itu, kami juga memberikan informasi seputar Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Semarang tahun 2021 dalam rubrik kampusiana. Dalam rubrik semarangan, kami menghadirkan artikel tentang Komunitas Senyum Anak Nusantara Semarang dan galeri foto yang akan memanjakan mata pembaca. Kami menyajikan bacaan yang tak kalah menarik tentang kuliner Serabi Kalibeluk khas Batang serta kami ingin membawa pembaca ke dalam atmosfer wisata Pulau Tiban yang ada di wilayah Kendal yang dikupas secara lengkap pada rubrik travelog. Beberapa konten ringan pun juga kami susun dalam rubrik incognito sehingga pembaca dapat terhibur ketika membuka setiap lembar majalah ini. Melalui Minimagz ini, kami harap para pembaca dapat memetik semua informasi yang telah kami sajikan di sini. Semoga memberi banyak manfaat untuk semua pihak sekaligus menjadikan LPM Dimensi sebagai media yang terpercaya dan dapat bersifat edukatif bagi para pembaca. Redaksi Hidup Pers Mahasiswa


CONTENTS 6 Laporan Utama 7 Mengenal Perkembangan Berbagai Kereta Api yang Ada di Indonesia 9 Tingkatkan Inovasi Demi Pertahankan Eksistensi Kereta Api 11 Opini: Keefektifan Kereta Api untuk Kurangi Kemacetan Selama Pandemi 13 Infografis: Menelisik Penggunaan Transportasi Sebelum dan Selama Pandemi 17 Laporan Khusus 18 Maraknya Digitalisasi di Berbagai Akses Transportasi 20 Majunya Teknologi, Ojek Online Jadi Pesaing Ojek Konvesional 22 Sosok: Edi Tri Julianto, Kurir Lokal yang Sukses Mendirikan Jasa Pengiriman di Lamongan 25 Kampusiana 26 Pendaftaran Mahasiswa Baru Beralih ke Sistem Daring, Jumlah Pendaftar Belum Dapat Diprediksi 28 Speak Up: UKT Tak Sebanding dengan Fasilitas, Implementasinya dalam Praktek Daring 30 Semarangan 31 Komunitas: Menebar Kebaikan dan Manfaat Bagi Anak-Anak Bersama SAN Semarang 33 Galeri Foto: Transportasi Jaman Dulu dengan Sekarang

6

17

36 Travelogue 37 Plesir: Menelusuri Pulau Tiban, Pulau Misterius di Wilayah Utara Kabupaten Kendal 39 Kulineran: Mencicipi Serabi Kalibeluk, Kue Khas Kabupaten Batang 41 42 44 47 48 50

Incognito Resensi Film: Sejuta Sayang Untuknya Puisi Ngedims Teka-Teki Silang Kang Prov

25

30

36

41


LAPORAN UTAMA


LAPORAN UTAMA

Mengenal Perkembangan Berbagai Kereta Api yang Ada di Indonesia Oleh: Mayang, Alif, Taufiq, Rafli, Hadna | Ilustrator: Ranira Salma | Desainer: Aufa

Moda tranportasi di Indonesia sudah ­ e­ m ng­­ alami banyak perubahan jika kita lihat kembali ke zaman dahulu, salah satunya kereta api. Dulu tidak semua orang dapat menggunakan kereta api, karena saat itu Indonesia masih dalam penguasaan Bangsa Eropa. Sebaliknya, saat ini semua orang dapat menaiki kereta api sebagai transportasi ke segala tempat. ­Se­­­i­ring perkembangan zaman dan teknologi, mo­dernisasi pun sudah dilakukan pada kereta api secara pesat. Yang dulunya kereta api difungsi­ kan untuk menunjang kegiatan sehari-hari, seperti memindahkan barang atau hasil panen dari satu daerah ke daerah lain, kini oleh sebagian masyarakat kereta api dipilih dengan alasan dapat mempersingkat waktu ditengah mobilitas masyarakat yang semakin pesat. Transportasi darat seperti kereta, lebih di­minati masyarakat karena lebih mudah ditemui serta memiliki jangkauan tempat yang lebih ba­nyak dibandingkan transportasi laut dan udara.

Dikutip dari laman Kompas.com tentang sejarah singkat kereta api di Indonesia yang di­ tulis oleh Arum Sutrisni Putri, disebutkan bahwa pembangunan jalur kereta api pertama yakni jurusan Solo - Yogyakarta dilakukan oleh Gubernur Jendral Belanda Mr. LAJ Baron Sloet van de Beele pada tahun 1864. Lambat laun, pembangunan tersebar hingga keluar Pulau Jawa, yaitu Sumatera pada tahun 18761914 dan Sulawesi pada tahun 1922. Hingga pada tahun 1942, perkeretapiaan Indonesia di­ ambilalih oleh Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku yang artinya Dinas Kereta Api. Selama penguasaan Jepang, pengoperasian kereta api hanya digunakan untuk ke­ pentingan perang, seperti untuk mengangkut batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang Jepang. Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan yakni pada 28 September 1945, Kantor Kantor Pusat Kereta Api di Bandung diambil alih dari penguasaan

DIMENSI 7


LAPORAN UTAMA

Jepang. Hal itu yang menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Republik Indo­nesia (DKARI) dan kemudian di­peringati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Pada ­ak­hirnya ditetapkan nama PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) di tahun 1998 hingga saat ini. Mulanya, jenis kereta yang pertama kali digunakan adalah kereta api uap. Kereta uap menggunakan bahan bakar sederhana yaitu air. Air yang dimasukkan kedalam ketel uap dipanaskan menggunakan api yang diberi bahan bakar kayu, arang, atau gas hingga kemudian menghasilkan uap air untuk menjalankan kereta. Sugeng Winarto, seorang masinis PT. KAI menjelaskan bahwa proses pemanasan dan pembakaran bahan bakar membutuhkan waktu yang cukup lama. “Memang lama, menunggu kereta uap siap dijalankan butuh waktu sekitar satu sampai dua jam,” ucapnya. Belum lagi, hasil dari pembakaran ini menciptakan residu berupa asap serta suara be­risik yang sekaligus menimbulkan dampak lain seperti polusi udara dan polusi suara. Setelah kereta uap ditinggalkan, di­ kembangkanlah kereta api bermesin diesel. Hal ini sekaligus menjadi solusi atas kelemahan yang ada pada kereta uap. Hanya membutuhkan waktu lima menit dengan bantuan tekanan ­angin, sudah dapat memutar compressor untuk kereta siap dijalankan. “Cukup membutuhkan satu tombol untuk memulai kerja mesin kereta apinya,” tambah Sugeng Winarto. Contoh ­ kereta api tersebut adalah BP-200, CC-201, dan yang terbaru CC-206 sudah menggunakan program. Kereta api diesel menggunakan bahan bakar solar, tentunya bahan ini lebih mudah di

8 DIMENSI

dapatkan ketimbang harus menggunakan kayu atau arang. Seiring berkembangnya teknologi, dibuatlah kereta listrik atau biasa disebut dengan commuter line. Dikutip dari ruangguru. com, kereta listrik ini lebih efisien bahan bakar karena menggunakan tenaga listrik. Pantograf yang menempel di atas badan kereta dihubungkan dengan kabel listrik yang berada di atas rel, untuk mengaliri arus listrik. Kecepatan berbagai kereta ini pun berbeda-beda seperti kereta listrik yang memiliki kecepatan hingga 120 km/jam, kereta uap rata-rata 50 km/jam, dan diesel yang kecepatannya 100 km/jam. Dibandingkan dengan kereta api tradi­sional yang masih menggunakan bahan bakar berresidu, kereta modern lebih ramah lingkungan dan mudah digunakan dalam hal mobilitas. Kereta modern telah menggunakan teknologi permesinan canggih yang mengurangi polusi polusi suara dan bebas polusi asap. Tak hanya itu, dengan mobilitas masyarakat yang tinggi, menjadi alasan dikembangkannya fasilitas dan keamanan dalam kereta api. Hal ter­sebut yang menjadi salah satu perubahan besar dalam perkembangan kereta api sesuai dengan yang dikutip dari tribuntravel.com Meisya Azhrini, selaku salah satu penum­ pang kereta api juga mengatakan bahwa per­ kembangan kereta api saat ini sangat memberikan kemudahan dan kenyamanan. “Naik kereta me­rupakan rutinitas saya untuk transportasi me­ nuju kampung halaman sejak beberapa tahun yang lalu. Saya banyak merasakan pe­ rubahan yang bikin tambah nyaman,” tambahnya.


LAPORAN UTAMA

Tingkatkan Inovasi Demi Pertahankan Eksistensi Kereta Api

Oleh: Cantika, Imam, Dwi, Fadhil | Ilustrator: Intan Dwi Yuniarti | Desainer: Aufa

Tak dipungkiri angkutan umum memang memiliki peran penting sebagai pendukung dalam berbagai kebutuhan. Berjalannya waktu me­ nuntut tersedianya sarana dan prasarana yang baik seiring dengan semakin banyaknya ke­ butuhan dan aktivitas yang dilakukan manusia. Transportasi dalam kehidupan modern ini telah menjadi satu kebutuhan mendasar yang vital terutama untuk masyarakat perkotaan. Sejalan dengan usaha untuk mewujudkan ke­mudahan aksesibilitas aktivitas di perkotaan, dalam hal ini moda transportasi jarak jauh se­ perti kereta api dapat menjadi salah satu pilihan.

Soekadijo (1997:160) menuturkan adanya sarana angkutan belum menjamin adanya transferabilitas. Untuk menjamin orang be­ pergian dari daerah satu ke daerah yang lain sarana angkutan harus memenuhi syarat: kenyamanan (comfort), waktu (time), dan biaya (rate). Kereta api mampu memikat daya tarik masyarakat sebagai moda transportasi jarak jauh karena lebih nyaman dalam memberikan perjalanan, ketepatan waktunya pun untuk sampai ke tempat tujuan bisa diperkirakan, sesuai de­ ngan jam perjalanan yang sudah dijadwalkan.

DIMENSI 9


LAPORAN UTAMA Anisa Staf Administrasi Daerah Operasi Kereta Api 4 (DAOP 4) menjelaskan bahwa PT KAI (Kereta Api Indonesia) mengeluarkan apli­kasi KAI Access sebagai bentuk pemberian kemudahan kepada para calon penumpang untuk menjaga kualitas pelayanannya. Peluncuran KAI Access merupakan sebuah inovasi baru PT KAI untuk mengatasi permasalahan selama pandemic Corona Virus Disease 19 (Covid-19). Mengingat dampak dari adanya pandemi yakni berkurangnya jumlah penumpang kereta api, untuk meminimalisir agar tidak semakin parah berbagai inovasi lain turut diluncurkan. Seperti pemberian face shield gratis dan tes genose yang berlaku untuk penumpang kereta api jarak jauh serta pembatasan kapasitas penumpang yang hanya 70% di setiap gerbongnya. “Hal ini dilakukan sebagai bentuk agar para penum­pang kereta api tetap merasa aman dan tidak merasa khawatir saat hendak bepergian dengan naik kereta api,” imbuh Anisa. Sebelum pandemi PT KAI juga menyediakan berbagai fasilitas yang menunjang kenyamanan penumpang Apakah penumpang merasakan manfaat yang diberikan kereta api? Ajeng, salah satu penumpang kereta api di Stasiun Poncol Semarang mengaku bahwa ia memilih menggunakan moda transportasi kereta api karena keperluan di jam kantor. Tuntutan profesinya sebagai seorang dosen di salah satu Perguruan Tinggi di Semarang, mengharuskan ia untuk berulang kali pulang pergi dari tempat tinggalnya di Tegal ke Semarang. Faktor kecepatan menjadi alasannya memilih kereta api sebagai transportasi yang efisiensi waktunya dapat diperkirakan dan kenyamanan yang diberikan oleh kereta api di setiap gerbongnya. Penggunaan kendaraan pribadi juga menjadi idaman banyak masyarakat, namun dalam kepentingan pekerjaan yang men­ desak sangat berisiko terkena kendala macet dan hal-hal lain yang bisa menjadi hambatan ketika membutuhkan waktu yang cepat. Faktor lain yang menurutnya dapat menjadikan kereta api sebagai angkutan

10 DIMENSI

umum yang ideal adalah kebersihan gerbong kereta api. Sebagai penumpang, duduk hingga berjam-jam perjalanan sangat membutuhkan kenyamanan. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah tersedianya pilihan kelas untuk penumpang yang berbeda di setiap rangkaiannya. Harga tiketnya pun berbeda sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan setiap kelas. Pada dasarnya, setiap rangkaian kereta api dibagi menjadi dua hingga tiga kelas di dalamnya, yaitu Kelas Eksekutif, Kelas Bisnis, Kelas Ekonomi dan yang terbaru yakni Kelas Premium. Sejalan dengan yang disampaikan Giovita, sebagai seorang mahasiswa aktif yang acap kali pulang pergi dari Brebes ke Semarang lebih memilih menggunakan kereta kelas Ekonomi. Menurutnya, dengan fasilitas yang didapat di Kelas Ekonomi sudah cukup layak dengan selisih harga yang tidak jauh berbeda dengan kelas setingkat di atasnya. Anisa menambahkan bahwa kenyamanan perjalanan erat kaitannya dengan fasilitasfasilitas yang dimiliki angkutan, sehingga pe­ningkatan fasilitas tentu akan meningkatkan kenyamanan pengguna transportasi. Dengan kata lain, adanya peningkatan kenyamanan transportasi umum akan meningkatkan penggunaan transportasi umum itu sendiri. Fasilitas yang diberikan dalam kereta api juga me­ngalami perubahan dengan adanya inovasi, untuk pelayanan sudah dilengkapi dengan stop kontak, televisi, toilet yang bersih, dan air conditioner (AC) di setiap rangkaiannya. Dari paparan di atas, dapat dikatakan pemilihan angkutan umum kereta api telah ideal dalam memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat. Berbagai inovasi yang telah di­ luncurkan guna tetap mempertahankan dan me­ ningkatkan kualitas moda transportasi jarak jauh ini. Harapannya para penumpang tetap me­ rasa nyaman dan aman walaupun menggunakan angkutan umum kereta api di masa pandemi.


Dok. Taruna

Keefektifan Kereta Api untuk Kurangi Kemacetan Selama Pandemi

OPINI

Penyunting: Zaki, Chairunnisa, Rahma, Arya | oleh: Sugeng Winarto Masinis KA Argo | Desainer: Aufa

Kemacetan lalu lintas sering terjadi di beberapa kota besar di Indonesia yang disebabkan oleh me­ numpuknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan menjadi permasalahan sehari-hari yang sering kita jumpai di lampu merah dan persimpangan jalan. Waktu banyak terbuang karena se­ ring menghadapi kemacetan yang terjadi di jam kerja. Transportasi kereta api menjadi salah satu

alternatifnya. Moda transportasi ini telah digunakan masyarakat untuk mobilitas sehari-hari khusus­nya jika bepergian ke luar kota. Kereta api sangat cocok menjadi transportasi yang dapat me­ngurangi kemacetan terutama di kota besar. Mengapa? Sebab kereta api dapat mengangkut penum­ pang secara massal dengan rute jarak jauh maupun jarak dekat (kereta lokal), dapat menghemat waktu perjalanan,

DIMENSI 11


OPINI

menghemat pengeluaran, dan adanya ke­ mudahan memesan tiket melalui aplikasi. Selain itu, kereta api menjadi moda transportasi yang ramah lingkungan karena lebih hemat energi ­di­­ban­­ding dengan transportasi umum yang lainnya. Minat masyarakat untuk menggunakan kereta api sangat tinggi. Hal ini ditandai de­ngan penumpang kereta api yang mencapai target bahkan melebihi target yang sudah ditetapkan pada setiap Daerah Ope­ rasional Kereta Api ­Indonesia (DAOP). Masyarakat se­nang meng­ gunakan kereta api karena PT Kereta Api Indonesia (KAI) meningkatkan ke­nyamanan dan fasilitas-fasilitas yang diberikan untuk menarik penumpang. Salah satunya, yaitu penjualan tiket kereta api dapat diakses melalui aplikasi PT KAI atau melalui aplikasi lainnya. PT KAI memudahkan penumpang untuk dapat membeli tiket secara online dan penumpang tidak perlu datang secara langsung ke loket. Melalui aplikasi KAI Access, pe­numpang bisa langsung memilih nomor kursi yang ingin ditempati saat perjalanan. Adanya aplikasi tersebut dapat memudahkan masyarakat untuk memesan tiket kereta dan tidak perlu antre di stasiun, dengan begitu PT KAI dapat mencegah terjadinya keramain di stasiun Di masa pandemi saat ini, kereta api tetap menerapkan protokol kesehatan dengan meng­ ikuti prosedur yang dikeluarkan pemerintah agar mengurangi jumlah penyebaran Corona Virus Diseases 19 (Covid-19). Dengan begitu, kapasitas penumpang dibatasi dan kereta ha­nya menampung sebanyak 50% dari kapasitas sebelumnya, karena tempat duduk harus diberi jarak agar mencegah penularan Covid-19. Terdapat dua rute kereta, yaitu rute jarak jauh dan jarak dekat. Jenis kereta api jarak jauh yang beroperasi yaitu Kereta Api Bima

12 DIMENSI

rute Stasiun Gambir - Stasiun Malang, Kereta Api Sembrani rute Stasiun Gambir - Stasiun Surabaya Pasar Turi, Kereta Api Argo Parah­yangan rute Stasiun Gambir-Stasiun Bandung, dan masih banyak lagi, sedangkan kereta api jarak dekat terdapat Kereta Api Kaligung de­ ngan rute Semarang-Tegal dan juga terdapat Kereta Rel Listrik (KRL) yang menjadi transportasi umum di Jakarta bahkan Jakarta-Bogor-DepokTangerang-Bekasi (Jabodetabek). Di samping itu, PT KAI baru saja meresmikan KRL Commuter Line Solo-Jogja pada hari Rabu (10/02) untuk mengatasi kemacetan yang se­ring terjadi di jalan Solo-Jogja. KRL Commuter Line Solo-Jogja mempunyai rute perjalanan di sepanjang lintasan antara Stasiun Solo Balapan sampai Stasiun Yogyakarta. KRL Commuter Line ini akan beroperasi menggantikan Kereta Rel Diese (KRD) Prambanan Ekspres yang pola operasi yang terbatas dan armada yang sudah tua. Penggantian KRD dengan KRL dapat me­ ningkatkan mobilitas serta mendukung pariwisata yang sinergis di wilayah Solo– Yogyakarta dan mengatasi kemacetan yang sering terjadi pada saat libur panjang. Selain itu, KRL menggunakan bahan bakar listrik yang lebih ramah lingkungan dibanding dengan mesin diesel. PT KAI selalu meningkatkan pelayanan dan fasilitas agar dapat selalu diminati oleh masyarakat. Masyarakat terlihat sangat antusias dengan diresmikannya KRL ini, terlihat dari banyaknya warga yang ikut serta dalam uji coba KRL pada hari Senin-Minggu (1-7/02). Pada masa uji coba, tarif yang dikenakan kepada penumpang adalah Rp 1 untuk sekali perjalanan. Dengan adanya KRL, pemerintah berharap penggunaan ken­ daraan pribadi untuk bepergian dapat berkurang dan dapat mengatasi kemacetan yang ada.


INFOGRAFIS

Menelisik Penggunaan Transportasi ­Sebelum dan Selama Pandemi Oleh: Dhyaa, Fara, Imara, Inayatul, dan Yoga I Desainer: Eka Juniarti

Melansir dari wikipedia, transportasi merupakan kegiatan pemindahan ­penumpang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain. Transportasi timbul ­karena adanya proses pemenuhan kebutuhan yang sangat penting untuk memperlancar ­aktivitas manusia. Namun, sejak adanya pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) hampir semua aktivitas sangat di batasi termasuk dalam penggunaan ­transportasi. Mulai dari pembatasan jumlah penumpang, pembatasan jam operasional, dan ­penerapan protokol kesehatan yang cukup ketat. Oleh karena itu, kami dari kru magang LPM Dimensi melakukan riset t­ erhadap 562 responden secara acak tentang menelisik penggunaan transportasi sebelum dan ­selama pandemi. 1. Jenis transportasi apa yang sering Anda gunakan? Sebelum pandemi Covid-19

Selama pandemi Covid-19 dan new normal

79,7%

79,7%

5,7%

20,3%

trasnportasi umum

transportasi pribadi

transportasi umum

transportasi pribadi

*Dalam bentuk presentase

2. Mengapa Anda memilih menggunakan transportasi tersebut? Sebelum pandemi Covid-19

Selama pandemi Covid-19 dan new normal

33

16

30 12

94

185 273

170

301 9 lebih hemat

lebih cepat sampai tujuan

lebih hemat

mengurangi polusi udara

lainnya

mengurangi polusi udara

menghindari kemacetan

menghindari penularan Covid-19

lainnya

menghindari kemacetan *Dalam bentuk jumlah perorangan

lebih cepat sampai tujuan

DIMENSI 13


INFOGRAFIS 3. Untuk perjalanan jarak jauh (Luar Kota/Provinsi) kendaraan apa yang biasa Anda gunakan? Sebelum pandemi Covid-19

Selama pandemi Covid-19 dan new normal 344

294

12

73 Lainnya Motor

62

Pesawat

Mobil

Lainnya Motor

Pesawat

Kereta Api

Bus

Mobil

71

36

18

Kereta Api

101

Bus

113

*Dalam bentuk jumlah perorangan

4. Apa alasan Anda menggunakan transportasi tersebut? Sebelum pandemi Covid-19 Adapun kendala yang ­dialami responden ketika menggunakan ­transportasi umum adalah terjadi­ nya macet di perjalanan, sehingga hal itu menyebabkan responden meng­alami ­keterlambatan untuk sampai ke ­tujuan. Selain itu, ramainya pe­numpang sehingga harus berdesak-desakan di ­ ­dalam transportasi umum dan sopir yang terkadang kebut-kebutan membuat ke­ tidaknyamanan bagi responden. Di sisi yang lain, beberapa responden tidak menemukan kendala ketika menggunakan transportasi umum di masa sebelum ­pandemi Covid-19.

Selama pandemi Covid-19 dan new normal Mengenai kendala yang dialami ­ eberapa responden ketika mengguna­ b kan kendaraan umum selama p ­ andemi adalah masih banyak ditemukan ­penumpang lain yang tidak mematuhi protokol kesehatan, sehingga membuat kondisi yang kurang nyaman dan rawan tertular maupun menularkan virus Covid-19. Namun disisi lain, tanggapan responden lebih dominan ­ ke arah ­ tidak menemukan kendala saat menggunakan­transportasi umum selama ­ ­ pandemi Covid-19 dan new normal.

5. Apakah Anda sering menggunakan transportasi umum?

Sebelum pandemi Covid-19 Tidak

Selama pandemi Covid-19 dan new normal Tidak

42,5% *Dalam bentuk presentase

14 DIMENSI

7,7%

92,3%

57,5%

Ya Ya


INFOGRAFIS 6. Untuk keperluan apa Anda menaiki transportasi umum? Sebelum pandemi Covid-19

Selama pandemi Covid-19 dan new normal 15,12%

20,10%

23%

49,80%

3%

32,02% 13,52%

17,80% Sekolah/Kuliah

9,30% Keperluan keluarga Bekerja

Berlibur

7. Hal apa yang paling Anda perhatikan sebelum memilih ­perjalanan dengan transportasi umum?

Sebelum pandemi Covid-19

Selama pandemi Covid-19 dan new normal 407

190 68

27 Lainnya

Jam perjalanan

Harga tiket

Lainnya

60 Protokol kesehatan

29

Kenyamanan

Jam perjalanan

95 Harga tiket

Lainnya

Tidak ada keperluan

Lainnya *Dalam bentuk presentase

248

Sekolah/Kuliah Berlibur

11,92% 4,44% Keperluan keluarga Keperluan pekerjaan

*Dalam bentuk jumlah perorangan

8. Apakah ada kendala yang Anda rasakan saat menaiki kendaraan umum? Sebelum pandemi Covid-19

,7 66

Ya

60%

*Dalam bentuk presentase

61,

0%

33

,30

%

Tidak

% ,40 38

Tidak

Selama pandemi Covid-19 dan new normal

Ya

9. Jika Anda menemukan kendala, berikan alasannya

Sebelum pandemi Covid-19 Adapun kendala yang di­ alami responden ­ ketika menggunakan transportasi umum adalah terjadi­ ­ nya macet di perjalanan, sehingga hal itu menyebabkan responden meng­­alami keterlambatan untuk sampai ke ­tujuan.­­

Selama pandemi Covid-19 dan new normal Mengenai kendala yang dialami ­beberapa responden ketika meng­gunakan kendaraan umum selama ­pandemi adalah masih banyak di­temukan penumpang lain yang tidak mematuhi protokol kesehatan, sehingga membuat kondisi yang kurang

DIMENSI 15


INFOGRAFIS Selain itu, ramainya pe­ numpang ­ sehingga harus berdesak-desakan di dalam transportasi umum dan sopir yang terkadang kebut-kebutan mebuat ketidaknyamanan bagi r­esponden. Di sisi yang lain, beberapa ­ responden tidak menemukan kendala ketika ­ mengguna­ kan transportasi umum di masa ­sebelum pandemi Covid-19.

10. Menurut Anda, apakah protokol kesehatan sudah dijalankan dengan ­ baik pada ­transportasi umum?

Cukup baik

Tidak

Kurang baik

0%

7,7

11. Apakah digitalisasi tiket t­ransportasi umum cukup membantu Anda untuk memperoleh informasi serta mengurangi ­­­penularan Covid-19?

nyaman dan rawan tertular maupun menularkan virus Covid-19. Namun disisi lain, t­anggapan responden lebih dominan ke arah tidak menemukan kendala saat menggunakan transportasi umum ­ selama pandemi Covid-19 dan new normal.

24,70%

Sangat baik

71

67,60% *Dalam bentuk presentase

491 *Dalam bentuk jumlah perorangan

Ya

12. Jika digitalisasi tiket cukup mem­bantu Anda selama pandemi Covid-19 dan new normal, berikan alasannya

Terkait dengan digitalisasi tiket, responden banyak memberikan tanggapan bahwa hal tersebut cukup membantu dan efektif selama pandemi Covid-19 dan new normal. Dengan demikian dapat menghindari kerumunan dan mengurangi i­ntensitas bersentuhan dengan orang lain. Seperti berkurangnya antrean yang membludak, kemudian tidak perlu lagi datang ke lokasi tiket untuk melihat informasi terkini ­karena sudah tersedianya media/web yang menyajikan infromasi terbaru. Kesimpulan: Dari hasil riset yang telah dilakukan oleh kru magang LPM Dimensi, dapat di­simpulkan bahwa penggunaan transportasi publik di masa sebelum pandemi maupun saat pandemi dan era new normal di Indonesia masih dibilang rendah. Masa pandemi dan new normal membuat masyarakat enggan menggunakan transportasi umum dan lebih me­milih transportasi pribadi. Dari grafik di atas menunjukkan penggunaan transportasi umum me­ngalami penurunan dibanding sebelum pandemi. Penerapan protokol kesehatan m ­ enjadi hal utama yang diperhatikan responden dalam menentukan kendaraan yang akan di­gunakan. Menurut beberapa responden, masih banyak ditemukan penumpang lain yang tidak m ­ ematuhi protokol kesehatan, sehingga membuat kondisi yang kurang nyaman dan rawan tertular maupun menularkan virus Covid-19. Dengan demikian, responden yang s­ emula menggunakan transportasi publik sebelum pandemi kini beralih menggunakan transportasi pribadi karena dianggap lebih aman. Selain itu, trobosan penggunaan ­electronic ticketing (e-ticketing) oleh penyelenggara transportasi umum dianggap responden sangat mem­ bantu dalam penerapan protokol kesehatan terutama di era pandemi dan new normal.

16 DIMENSI


LAPORAN KHUSUS


LAPORAN KHUSUS

Maraknya Digitalisasi di Berbagai Akses Transportasi Oleh: Ikhwan, Syufah, Vivian, Tania, Mahesti | Ilustrator : Adinda Putri | Desainer: Diva Aurelia

Seiring dengan perkembangan ­ teknologi di era digital, akses transportasi yang semula ­ ­ dilakukan dengan mendatangi ­ pusat trans­ ­ portasi secara langsung, kini dapat ­dilakukan melalui smartphone berbasis online. Sebagai contoh dari perkembangan teknologi ­ muncullah beberapa aplikasi seperti Gojek, ­ Grab, ­ Traveloka, dan sebagainya yang ikut serta mendukung berkembangnya akses trans­ portasi digitalasi di zaman sekarang ini. A ­ danya aplikasi tersebut memberikan kemudahan ­ kepada masyarakat dalam menjangkau akses transportasi yang memiliki sifat fleksibel dan dapat diakses kapan saja.

18 DIMENSI

Aplikasi transportasi digital memiliki cukup banyak fitur yang dapat diakses oleh ­pengguna, antara lain ojek online, antar barang, dan pemesanan makanan atau minuman. Penum­ pang hanya perlu menunggu driver ojek o ­ nline di tempat ia berada, driver akan mengeta­ hui keberadaan penumpangnya dan segera ­datang ke lokasi tersebut karena adanya Global ­Positioning System (GPS) pada aplikasi. Ada­nya aplikasi ini juga berperan dalam m ­ engurangi angka pengangguran karena menjadi mitra ojek online sangat mudah, hanya bermodalkan transportasi pribadi dan smartphone.


LAPORAN KHUSUS Pengaruh pada digitalisasi akses transportasi Hal tersebut juga mempengaruhi ber­ kembangnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau warung penjualan makanan dan minuman untuk Go Digital. Khususnya dalam hal pengiriman produk dari pelaku usaha ­langsung kepada konsumen. M ­ enurut ­Kharisma, pegawai warung Dimsum Bo yang bermitra dengan ojek online, kerja sama ­antara pelaku usaha dengan penyedia jasa trans­ portasi Grab atau Gojek menjadikan ­kegiatan operasional menjadi lebih efektif, seperti pemesanan dan pembayaran yang dapat di­lakukan melalui aplikasi. “­ Secara langsung harga yang ditetapkan oleh kami sudah terdapat di dalam aplikasi, sehingga konsumen juga akan dimudahkan dengan dua pilihan pembayaran yaitu secara tunai melalui kurir pengirim atau melalui aplikasi e-money,” tuturnya. Selain memudahkan segala aktivitas masyarakat, perkembangan akses trans­portasi juga berpengaruh pada kondisi ekonomi p ­ ekerja jasa layanan ojek online. Para driver ojek online akan mendapatkan penghasilan dari memenuhi pelayanan yang konsumen ­inginkan. Menurut Erik, salah seorang driver ojek online, beberapa driver ojek online mengguna­kan jasa layanan ini sebagai penghasilan tambahan atau ­sebagai pekerjaan sampingan. Namun, ada juga d ­ river pekerjaan ini ojek online yang menjadikan ­ sebagai penghasilan utama atau sebagai ­ pekerjaan tetap. Dari berbagai sisi, t­entu perkembangan akses transportasi akan lebih menguntungkan lagi bila dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini dapat terjadi apabila Sumber Daya Manusia (SDM) paham tentang teknologi dan inovatif dalam pemanfaatan ­untuk hal yang positif. Digitalisasi akses transportasi oleh Pemerintah Jawa Tengah Pemerintah pun tak ketinggalan dalam hal perkembangan akses transportasi yang makin

beragam di masa serba digital ini. Rita Toba, Seksi Angkutan Aglomerasi Perkotaan dan Perbatasan - Dinas Perhubungan Jawa Tengah (Dishub Jateng) menjelaskan bahwa pemerintah Jawa Tengah juga memiliki sistem ­terdigitalisasi dalam bidang transportasi yaitu Sistem Informasi Angkutan Trans Jateng (Si Anteng) yang mulai dibuat pada tahun 2019. Si Anteng merupakan aplikasi untuk mengeta­hui lokasi dan waktu kedatangan bus Trans Jateng agar penumpang bisa memperkirakan waktu untuk menuju halte dan menaiki bus. Banyak­nya jumlah bus Trans Jateng menjadi kendala dalam pemasangan GPS yang berfungsi u ­ntuk mengetahui ke­ beradaan bus. ­Dikarenakan ­anggarannya belum memadai, maka ­pemasangan GPS pada semua bus akan membutuhkan waktu. Dalam proses perkembangannya, aplikasi ini akan ditambah dengan fitur informasi jumlah penumpang dalam bus. Perkembangan teknologi informasi s­ ekarang ini memiliki banyak keuntungan yang dapat diambil, utamanya dalam bidang trans­ portasi. Sebagai contoh dari hal tersebut yaitu pedagang kecil yang memanfaatkan teknologi di bidang transportasi untuk m ­emasarkan produknya ke jangkauan yang lebih luas. ­Keuntungan ini tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat, pemerintah Jawa Tengah pun ­memanfaatkan keuntungan ini dengan mencipta­kan inovasi baru dalam bidang transportasi umum untuk mengatasi masalah transportasi demi menyejahterakan masyarakat. Dilihat dari berbagai aspek, dampak positiflah yang lebih banyak menonjol dalam kondisi ini. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dampak negatif juga akan selalu ada jika digitalisasi ini tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu, hendaknya seluruh pihak d ­apat memanfaatkan kondisi ini dengan ­semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan ­karena transportasi adalah kunci utama dalam ­me­mudahkan segala aktivitas masyarakat.

DIMENSI 19


LAPORAN KHUSUS

Teknologi, Ojek Online Jadi Majunya Teknologi, Pesaing Ojek Konvensional Oleh: Ela, Gisha, Nova, Vega, Yulita | Ilustrator: Divario Taufiq Adiyatma | Desainer: Diva Aurelia

Perkembangan teknologi yang cukup pesat membawa perubahan ­ terhadap kebiasaan masyarakat, salah satunya di dunia transportasi ojek. Dulu ojek ­konvensional sangat populer di masyarakat, tetapi kini masyarakat l­ ebih memilih ojek online. ­Kelebi­han dari ojek online yaitu, penumpang hanya perlu menggunakan smartphone ­ untuk memesan ojek dan keamanannya ­terjamin­ ­karena karena sudah ­ terpantau dari p ­usat. Sebaliknya, penumpang ojek konven­ sional harus berjalan ke p ­angkalan ojek dulu dan

20 DIMENSI

keamanannya kurang ­ terjamin. Banyak­ perusaha­ a n yang mengembangkan aplikasi ojek ­online ini diantaranya Grab, Gojek, Oke Jack, ­ Maxim, dan masih banyak lagi. D ­ilansir dari markey.id bahwasanya ojek ­online sudah berkem­ bang pesat sejak tiga t­ahun terakhir. Kemunculan ojek ­ online ­menjadikan akses transportasi lebih efisien dan efektif daripada ojek konvensional. Hadirnya ojek online mampu ­menarik masyarakat untuk mencoba p ­ eruntungan dengan ikut bergabung di dalam­ ­ nya.


LAPORAN KHUSUS Dian Eko Prianbodo, salah satu driver ojek ­online ­mengungkapkan bahwa cara mendaftar ­sebagai ojek online tidak terlalu sulit. Selain itu, ­penghasilan dari profesi ojek online ini cukup menjanji­kan dan dapat dijadikan ­sampingan di sela-sela pekerjaan utama. Manfaat yang dirasakan masyarakat setelah adanya ojek online Ada berbagai manfaat yang didapat dari ojek online, diantaranya yaitu lebih ­ cepat ­sampai tujuan dan tidak perlu berjalan kaki ke tempat pangkalan ojek karena ojek o ­ nline bisa ­melakukan penjemputan di titik di mana penumpang berada. Selain itu, t­arif yang ­ dikenakan sesuai dengan jarak yang ­ditempuh dan pembayar­ an dapat dilakukan dengan mengguna­ kan uang elektronik seperti Ovo atau Gopay ­tanpa perlu uang tunai sehingga memudah­kan penumpang.”Menurut saya naik ojek online lebih cepat sampai dan p ­raktis karena bisa menjemput dimana saja dan ­ pembayarannya bisa pakai uang elektronik,”­­ ­ ­tutur Dini Mia Saputri selaku pengguna jasa ojek online. Kemudahan ojek online yang lainnya ­adalah dapat membatalkan pemesanan ojek ­ melalui aplikasi. Jika terjadi ketidakpuasan atau ketidaknyamanan dengan driver ojek o ­nline, para penumpang cukup mengajukan keluhan pada aplikasi sehingga nantinya dari pihak ­pemilik aplikasi akan menegur driver ojek ­online dan kejadian tersebut tidak akan t­erulang kembali pada pengguna jasa ojek ­online yang lain. Beberapa aplikasi ojek online juga menawar­kan jasa pesan antar makanan. Para pengguna ­ hanya perlu memesan ­ makanan melalui aplikasi dan menunggu pesanan ­di­antar. Hal ini sangat bermanfaat apalagi di masa pandemi dimana semua orang membatasi diri untuk keluar rumah. Bagaimana ojek konvensional bersaing dengan ojek online? Kemajuan dari teknologi yang ­menghadirkan banyak kemudahan ­ menimbulkan masalah bagi para ojek konvensional umum. Hal ­tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi ojek

konvensional untuk tetap eksis. Sebagai ­engemudi ojek konvensional, Kasdi mengaku p bahwa ia harus meningkatkan pelayanannya agar ojek konvensional tidak kalah saing ­ dengan ojek ­online. “Pelayanan kami ­tingkatkan dari yang hanya mangkal di pasar, kini kami juga ­memberikan nomor ponsel kepada ­pelanggan agar bisa memanggil untuk men­ jemput di tempat penumpang atau mengantar barang,” tuturnya. Dari segi penumpang, b ­iasanya penumpang yang masih muda lebih ­memilih ­ memakai jasa ojek online daripada ojek konvensional sedangkan untuk penum­ ­ pang yang sudah berumur dan kurang paham cara menggunakan aplikasi lebih memilih jasa ojek konvensional yang lebih praktis. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan teknologi transportasi yang semakin maju mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhannya. Salah satu ­contohnya adalah kemunculan ojek online. Kehadiran ojek online ini seharusnya bisa menjadi pemecah masalah di bidang transportasi. Akan tetapi hal tersebut menciptakan masalah lain bagi ojek konvensional yang mata ­pencaharian­nya ter­ ancam. Saat ini mungkin perseteruan ­munculnya ojek online masih bisa diatasi, ­menilik bahwa persebaran ojek online belum bisa dinikmati oleh masyarakat daerah pelosok, akses internet sulit dan masyarakat yang masih awam dengan perkembangan yang ada. Mereka masih nyaman dengan kebiasaan menggunakan ojek konvensional. Meskipun ada masalah, baik ojek online maupun ojek konvensional tetap memiliki peminatnya tersendiri. Di masa depan tidak menutup kemungkin­an persebaran ojek online akan ­menyeluruh, dan nantinya mata pencaharian ojek konvensional akan semakin terancam. ­Untuk menyikapi hal tersebut pemerintah ­diharapkan ­dapat meng­a­tasi polemik yang ada dengan cara memberikan sosialisasi kepada pengemudi ojek konven­ sional untuk ikut serta menjadi bagian dari ojek online. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin menyebar di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

DIMENSI 21


SOSOK

Edy Tri Junianto, Kurir Lokal yang Sukses Mendirikan Jasa Pengiriman di Lamongan Oleh: Desdiera, Dwi, Huda, Lita | Desainer: Diva Aurelia

Dok. Pribadi

Edy Tri Junianto atau sering disapa Cak Edy adalah seorang kurir delivery lokal di Kota ­Lamongan, Jawa Timur yang sukses ­mendirikan jasa pengiriman bernama Cak Ed ­ Delivery ­Lamongan di usianya yang masih muda. Sosok pria kelahiran Gresik tersebut mulai ­merintis bisnisnya pada tahun 2017 lalu, saat ia ­berusia 23 tahun. Hal ini berawal dari pertemuannya dengan seorang Ibu penjual jajanan hari raya yang menceritakan keresahannya dalam hal pendistribusian barang dagangan. K ­ eresahan tersebut pun ternyata juga dirasakan oleh Ibu mertua dan masyarakat di s­ ekitar ­rumahnnya

22 DIMENSI

yang juga berprofesi sebagai ­ seorang wira­ usahawan. Sehingga menurut Cak Edy, hal itu d ­apat memperlambat suatu kegiatan wira­ usaha. Alhasil, Cak Edy pun berinisiatif dan memberanikan diri untuk mendirikan ­sebuah bisnis yang bernama Cak Ed Delivery ­Lamongan agar dapat mempermudah proses pen­distribusian barang kepada para pelanggan. Berkembang selangkah demi selangkah, selama dalam ­kurun waktu empat tahun bisnis Cak Ed Delivery akhirnya bisa sukses seperti sekarang ini.


SOSOK Kesuksesannya tersebut tidak terlepas dari berbagai pengorbanan yang dilakukannya ­ketika merintis bisnis dari nol. Cak Edy yang ­dulunya sedang berkuliah di U ­niversitas B ­rawijaya Malang, lebih memilih untuk meninggal­ kan kuliahnya dan kemudian fokus merintis bisnis tersebut. Akan tetapi setelah meninggalkan Kota Malang, ternyata ijazah SMAnya tertinggal di tempat kos. Hal tersebut yang menjadi motivasi tersendiri baginya ­ untuk memulai bisnis ini. “Saya termotivasi untuk m ­ emulai bisnis karena zaman sekarang lulusan sarjana saja susah mencari kerja, apalagi saya yang putus kuliah ditambah ijazah saya yang h ­ ilang,” ungkap Cak Edy. Pada awal merintis bisnis ia tidak m ­ emiliki persiapan apa pun termasuk dalam hal ­modal usaha. Namun, dengan pengalamannya ­menjadi kurir delivery dan tekad yang kuat ­serta m ­ elihat peluang yang ada, ia memberanikan diri untuk memulai bisnis tersebut. Hal ini terlihat ketika ia berusaha keras mengembangkan b­isnisnya hingga Cak Edy belajar segala hal ­ secara autodidak. Ia belajar melalui ­ ­ YouTube dan internet, termasuk belajar mengenai cara ­ ­pembuatan website dan aplikasi. Selain itu, ia juga belajar dari rekan-rekannya yang telah ­berpengalaman dalam bidang tersebut. ­Sehingga pada akhirnya bisnis yang didirikan tersebut pun berhasil dan telah memiliki kurang lebih 70 orang driver serta 9 orang termasuk ­dirinya yang bertugas sebagai manajemen. Bisnis yang telah lama dijalaninya selama empat tahun tidak selalu berjalan dengan mulus. Banyak rintangan atau kendala yang ­ pernah ia alami selama merintis bisnisnya tersebut. Berbagai kendala seperti banyaknya kritikan yang berasal dari masyarakat dan kekurangan sumber daya manusia pun pernah dialaminya. Selain itu, ia juga pernah gagal ­ membuka cabang Cak Ed Delivery di Gresik. Namun, d ­engan semua kesulitan tersebut

tak menyurut­kan semangatnya sehingga ia memutuskan untuk tetap konsisten menjaga kualitas serta mengedukasi masyarakat me­ngenai bisnisnya tersebut. “Kunci dari sebuah k ­esuksesan adalah konsistensi,” ungkap Cak Edy. Selain menghadapi berbagai kendala dalam berbisnis, perubahan juga dirasakan oleh Cak Edy selama menjalani bisnis ini, seperti memiliki lebih banyak relasi yang berkualitas dan dapat berpikir terbuka terhadap suatu permasalahan yang ada. Ke depannya ia berharap Cak Ed Delivery Lamongan ini mampu bersaing di ­ skala nasional dan terus berkembang dengan membuka cabang di kota lain di Indonesia. Cak Edy juga berkeinginan untuk berbisnis dalam ­bidang lain seperti yang sedang dirintisnya saat ini. Di tengah kesibukannya menjadi founder (pemilik) dari Cak Ed Delivery, saat ini ia juga sedang memulai bisnis jual beli mobil bekas dan belajar berbagai hal seputar digital ­marketing yang baik. Menurut Cak Edy, banyak orang yang berminat dalam bisnis jual beli mobil ­bekas di zaman sekarang ini. Akan tetapi, jasa ­pengirimannya pun masih tetap berjalan karena sudah terkontrol dengan baik oleh manajemen pada bidangnya masing-masing. Kesuksesan yang telah diraihnya tersebut tidak membuat Cak Edy berhenti untuk terus berinovasi dan menjaga kualitasnya. Belajar dari adannya berbagai keresehan di l­ ingkungan masyarakat sekitar, mencarikan solusi dari keresahan yang ada tersebut, memanfaatkan berbagai peluang dan kemudian berani untuk memulai merupakan kunci dari kesuksesan yang telah diraihnya saat ini. “Cari pengalaman sebanyak mungkin, jangan setengah-setengah dalam memulai bisnis dan tidak perlu banyak berpikir, jalan saja dahulu ketika ada masalah baru pikirkan solusinnya,” pesan Cak Edy.

DIMENSI 23


AYO BIASAKAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN. BIASA BERSIH, HIDUP JADI LEBIH SEHAT

Iklan Layanan Masyarakat Ini Dipersembahkan Oleh : LEMBAGA PERS MAHASISWA

DIMENSI


K AMPUSIANA


KAMPUSIANA

Pendaftaran Mahasiswa Baru Beralih ke Sistem Daring, Jumlah Pendaftar Belum Dapat Diprediksi

Oleh : Taufik, Hanif, Anissa, dan Karta | Ilustrator : Ranira Salma | Desainer : Diva Puspita

Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) berpengaruh terhadap sistem pene­rimaan mahasiswa baru di Indonesia, salah satunya yaitu jalur penerimaan mahasiswa baru Politeknik Negeri Semarang (Polines) yang semuanya dilakukan secara da­ring. Pendaftaran secara daring ini bertujuan untuk menekan angka penyebaran Covid-19 dengan cara mematuhi protokol kesehatan, salah satunya menghindari kerumunan. Ketua Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Polines tahun 2021, Herry Ludiro Wah­yono menjelaskan bahwa sampai saat ini belum mengetahui secara pasti apakah akan terjadi peningkatan atau penurunan jumlah pendaftar. “Jumlah pendaftar mahasiswa baru belum bisa diprediksi karena pandemi mempe­ngaruhi banyak hal terutama menurunnya daya beli masyarakat, sehingga berdampak pada penghasilan orang tua.” jelas Herry. Faktor lain yang mempengaruhi jumlah

26 DIMENSI


KAMPUSIANA pendaftar maha­ s iswa baru ialah kegiatan webinar secara da­ ring mengenai sosialisasi SPMB yang dilakukan oleh pihak kampus. Kegiatan sosialisasi secara daring tersebut dinilai sebagai langkah yang efektif dalam meningkatkan jumlah pendaftar. “Kemarin pihak kampus sudah mengadakan sosialisasi SPMB via zoom, dan itu cukup efektif untuk menarik peminat siswa siswi karena materi yang dipaparkan sudah lengkap” ujar Herry. Di samping itu, Farah Zahara selaku Deputi Kementerian Luar Negeri Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), optimis bahwa jumlah pendaftar mahasiswa baru secara keseluruhan akan mengalami peningkatan. “Tiap-tiap jalur akan mengalami peningkatan karena Polines mengadakan webinar, yang banyak peminat dan pendaftar” ungkap Farah. BEM Polines pun juga turut membuat Question and Answer (QnA) di laman media social mengenai jalur pendaftaran mahasiswa baru di Polines. “Ada­nya QnA ini merupakan sebuah langkah baru untuk menarik antusias dari para calon mahasiswa baru mendaftar di Polines” lanjut Farah. Sebenarnya pendaftaran seleksi mahasiswa baru menggunakan sistem online bukanlah hal yang pertama kali dilakukan. Pendaftaran maha­siswa baru Polines dengan sistem daring sudah dilakukan pada tahun sebelumnya walau­pun tidak dilakukan secara penuh dan hanya dibuka untuk beberapa jalur saja. Namun dalam kondisi pandemi seperti saat ini, pihak kampus terus berupaya membenahi dan memperbarui sistem penerimaan mahasiswa baru secara online. “Sistem pendaftaran dalam kondisi seperti saat ini butuh pengalaman untuk mengevaluasi semuanya” ungkap Herry. Hal ini dilakukan agar proses seleksi penerimaan mahasiswa baru menggunakan sistem daring menjadi maksimal. Pendaftaran mahasiswa baru secara da­ring didukung pula dengan pembaruan tampilan laman website Polines yang semakin baik. Menurut Farah, adanya perbaikan pada tampilan

web terutama website khusus SPMB Polines menjadi lebih mempermudahkan bagi pendaftar. “Perbaikan terhadap tampilan website menjadi menarik khusunya pada bagian pemilihan menu yang lebih tertata” ujar Farah. Hal ini senada dengan apa yang dituturkan oleh Madinatul Ilmi, salah satu calon mahasiswa baru Polines. “Laman webnya sangat bagus, hanya saja pada awalnya saya sedikit kebingungan dalam menggunakan fitur-fitur pada laman web karena tampilannya berubah”, ujar Ilmi. Namun ia menambahkan tidak menemui kesulitan yang berarti. “Kalau untuk kesulitan tidak ada, saya tidak menemukan”, lanjut Ilmi. Pada tahun ini, Polines membuka tujuh jalur penerimaan. Diantaranya yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Ne­ geri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri (SNMPN), Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN), serta jalur mandiri yang dilaksanakan langsung oleh Polines meliputi jalur Seleksi Potensi Akademik (SPA), Hafidz Qur’an, dan Ujian Mandiri (UM). Informasi mengenai jalur pendaftaran masuk mahasiswa baru Polines ini dapat diakses pada laman pmb.polines.ac.id SPMB tahun 2021 berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilakukan secara langsung. Di tahun ini perbedaan condong ke pengoperasiaan saja yang harus dilakukan di media online. Perbedaan sistem ini menjadi sebuah peralihan ke era digital dengan memanfaatkan teknologi. Dengan demikian perubahan sistem pendaftaran ini diharapkan tetap menjadi semangat bagi calon mahasiswa baru untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Para siswa tentunya juga sudah memahami bagaimana cara mengoperasikan perangkat teknologi karena terbiasa dengan sekolah daring selama satu tahun. “Kegiatan seleksi penerimaan mahasiswa baru diharapkan dapat berjalan secara lancar dan efektif karena di era sekarang ini para siswa sudah terbiasa daring selama 1 tahun” pungkas Herry.

DIMENSI 27


SPEAK UP

UKT UKT Tak Tak Sebanding Sebanding dengan Fasilitas,

Implementasinya dalam Praktik Daring

Oleh : Candra, Heni, Rifa I Desainer : Diva Puspita

Pembelajaran secara daring terpaksa masih dilakukan karena pandemi Corona Virus Disease (Covid 19) yang belum usai. Namun, institusi Politeknik Negeri Semarang (Polines) tidak mengindahkan nominal besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang rata-rata masih dibayarkan secara penuh oleh mahasiswa. Meski telah ada bantuan UKT terdampak pandemi, belum bisa dikatakan jika mahasiswa dapat terbantu secara keseluruhan. Terlebih lagi, mereka tidak bisa menggunakan fasilitas kampus khususnya untuk praktik daring. Mengapa demikian? Yuk simak beberapa pendapat mahasiswa berikut ini!

Fitri Setyandari Kelas KA-1B Jurusan Akuntansi

Sejujurnya saya merasa keberatan dengan biaya UKT yang mahal, sedangkan saya belum pernah merasakan pembelajaran secara langsung di kampus. Mata kuliah yang diharuskan untuk praktik pun dilaksanakan di rumah masing-masing. Akibatnya saya sebagai mahasiswa baru mengalami kesulitan karena tidak dipantau langsung oleh dosen dan mengalami cultural lag karena tidak terbiasa dengan hal ini.

Muhammad Luthfi Kelas ME-1A Jurusan Teknik Mesin

Kebijakan praktik daring yang diterapkan saat ini menurut saya kurang efektif karena mahasiswa hanya diberi teori saja tanpa diberi contoh video. Saya juga tidak bisa bertanya secara langsung kepada dosen apabila ada materi yang kurang saya pahami.

28 DIMENSI


SPEAK UP

Muhammad Saddam Bhernadi Salim Kelas KS-1C Jurusan Teknik Sipil

Saya merasa bosan dengan praktik yang dilakukan secara daring ini karena membuat mahasiswa menjadi tidak paham dengan materi yang dipaparkan oleh dosen. Padahal kami semua sudah membayar UKT mahal-mahal, tetapi hanya untuk menjawab “baik pak, baik bu”.

Ganizha Agam Davawi Kelas TE-2B Jurusan Teknik Elektro

Saya rasa untuk praktikum secara daring belum efektif, karena pembelajaran praktikum tidak bisa digantikan walaupun dengan piranti aplikasi simulasi, seperti tools pada aplikasi yang kurang lengkap dan efektif. Harapan saya keaktifan dosen dalam mengajar dan mengajak siswanya untuk bisa semangat belajar bisa lebih ditingkatkan, terlebih dari sisi edukasi dari peraga praktikum video.

Angghi Artha Rizky

Kelas MBI-3A Jurusan Administrasi Bisnis

Saya kurang mendukung dengan adanya praktik daring. Minimnya sarana prasarana pembelajaran yang dimiliki mahasiswa menjadi salah satu faktor penghambat. Dari gangguan sinyal saat pembelajaran daring sampai sulitnya mengimplementasikan materi kuliah dalam bentuk praktik. Mahasiswa merasa keberatan karena kewajiban membayar UKT secara penuh, tapi tidak mendapat fasilitas dan metode pembelajaran yang lebih efektif.

DIMENSI 29


SEMARANGAN


Dok. Pribadi

KOMUNITAS

Menebar Kebaikan dan Manfaat Bagi Anak-Anak Bersama SAN Semarang Oleh: Naufal Farrel Kaftaro, Nurul Azizah, Rifqi Andrian, Rifqi Hidayat I Desainer : Rohadatul Aisy

Pada hari Sabtu (06/02), kami mewawancarai salah satu komunitas yang berada di Semarang. Wawancara menggunakan media Google Meet akibat dari pandemi Coronavirus disease (Covid-19). Senyum Anak Nusantara atau yang sering dikenal dengan SAN merupakan sebuah komunitas anak muda. SAN sendiri memiliki visi untuk menjadi organisasi mandiri yang mampu menumbuhkan jiwa sosial gene- rasi muda Indonesia untuk mengabdikan diri dalam rangka menginspirasi anak-anak di seluruh Indonesia. Selain itu, SAN juga memiliki misi utama untuk menginspirasi, memotivasi, serta mengedukasi anak-anak. SAN memiliki pusat yang terletak di Kota Kediri yang menaungi 43 Chapter SAN di seluruh Indonesia. Selain di Kota Semarang SAN juga terdapat di beberapa d ­ aerah lainnya,

seperti Jakarta, Bekasi, Medan, Cirebon, Solo, Palembang, Purwokerto, dan masih banyak lagi. Komunitas ini terbentuk pada tahun 2019, sehingga masih terbilang baru dan belum semua masyarakat familiar dengan komunitas yang satu ini. SAN Semarang sendiri tebentuk pada tahun 2020 yang kemudian diikuti dengan kota-kota lain di seluruh Indonesia. Anggota SAN Semarang hingga saat ini berjumlah 33 orang yang terbagi menjadi Badan Pengurus Harian (BPH) dan anggota komunitas. BPH sendiri terbagi menjadi beberapa bagian yakni k­ etua koordinator, wakil koordinator, sekretaris, bendahara, hubungan masyarakat (humas), Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), publikasi, design dan dokumentasi. SAN Semarang memiliki berbagai ­rogram kerja (proker), seperti Seribu p Senyum ­Nusantara yang berfokus ­kepada

DIMENSI 31


KOMUNITAS

edukasi serta hiburan yang berkaitan ­dengan ­kreativitas terlebih untuk diajarkan dan diberikan k ­ epada anak-anak. Ekspedisi Merah Putih, proker ini dilaksanakan pada saat peringatan atau peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, dengan berfokus pada Pendidikan kewarganegaraan dan terdapat beberapa games yang melatih kerja sama anak-anak. Lalu, ada pula Taman Baca yang bertujuan memberikan wadah bagi anak-anak di ­dalam menambah pengetahuan, wawasan, dan mengembangkan minat bakat mereka dalam membaca dengan cara membuka sebuah perpustakaan kecil dan lapak baca di beberapa sudut Kota Semarang. Selain ketiga proker di atas, terdapat juga SAN Blog yang merupakan sebuah situs blog yang bertujuan sebagai wadah bagi para anggota SAN untuk dapat menyalurkan opini, pemikiran, maupun ­ karya mereka yang berkaitan dengan isuisu kemanusiaan khususnya anak-anak dan remaja. Pendanaan untuk setiap proker yang dijalankan di dalam komunitas ini s­ endiri sebagian besar berasal dari uang kas ­bulanan seluruh anggota SAN. Namun, dana dukungan untuk menjalankan proker juga didapatkan dari donasi para donatur dengan cara mengajukan proposal kepada beberapa pihak untuk membantu kelancaran proker yang telah diagendakan. Di masa pandemi ini, komunitas SAN masih terus berusaha untuk dapat melaksanakan proker yang sudah ditargetkan sebelumnya, terlebih untuk target pada tahun 2020 yang dilaksanakan secara daring maupun luring dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Karena ­anggota SAN berasal dari berbagai daerah yang berbeda, kendala komunikasi menjadikan proker kurang berjalan

32 DIMENSI

dengan lancar. Saat ini, SAN membuka peluang ­seluasluasnya bagi generasi muda yang ­ ingin bergabung menjadi relawan, t­ entunya dengan serangkaian tahapan seleksi dan wawancara. Tacita Shirleen Priccillia Hartanto, wakil koordinator SAN Semarang mengungkapkan memiliki rasa ketertarikan khusus terhadap Komunitas SAN. Komunitas SAN menghimpun generasi muda dalam memberikan edukasi, inspirasi, serta motivas kepada anak-anak. Dengan adanya keinginan tersebut, membuat dirinya semakin termotivasi untuk dapat menjadi bagian dari SAN. Melalui akun Instagramnya, SAN selalu membagikan kegiatan dan acara yang akan atau sudah dilaksanakan oleh komunitas SAN. Kehadiran SAN tentunya ­menjadi angin segar bagi para anak-anak yang kurang beruntung untuk bisa mengembangkan minat dan bakat mereka. Dengan menjadi bagian dari SAN, banyak hal yang akan didapatkan dari beberapa social project. Memberi ilmu dan pengalaman, m ­ enyantuni anak-anak, dan berbagi apa pun yang kita punya mampu menggugah jiwa dan hati ­ para anggota SAN. Harapan komunitas SAN sendiri untuk ke depannya agar ­terus menjadi penggerak bagi para pemuda ­untuk saling berbagi inspirasi, motivasi, maupun edukasi terlebih untuk anak-anak nusantara sebagai generasi penerus bangsa dan menjadikan generasi muda nusantara yang mempunyai budaya saling asah, asih, dan asuh terhadap sesama. “Semoga para ­ g enerasi muda nusantara terus memiliki jiwa kepedulian sosial terhadap sesama dan lingkungan serta dapat menciptakan benih-benih kebaikan yang mulai bersemi dan menjadikannya sebagai salah satu p ­ rinsip penting dalam hidup” tambah Tacita.


GALERI FOTO

TRANSPORTASI JAMAN DULU DAN SEKARANG

Dok. Taruna

Oleh : Tim Foto | Desainer : Syahdilla Sekar R

Seorang perempuan sedang membawa barang.

Dok. Mareta

Pemilik motor sedang memperbaiki motor tua nya .

Transportasi merupakan alat penunjang kegiatan sehari-hari yang dapat mempermudah kegiatan masyarakat dalam bepergian baik dalam kota, luar kota, maupun luar negeri. Transportasi dari masa ke masa selalu mengalami perkembangan. Dulunya moda transportasi masih menggunakan tenaga manusia namun kini seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, alat transportasi sudah menggunakan mesin. Perkembangan teknologi tersebutlah yang membuat perbedaan transportasi zaman dulu dan sekarang sangat signifikan.

DIMENSI 33


GALERI FOTO Sepeda jengki tengah dicek kondisi bannya. Dok. Taruna

Pengendara sepeda sedang mengendarai sepeda listrik Dok. Mareta

Tukang becak sedang menunggu penumpang Dok. Dewi

34 DIMENSI


GALERI FOTO Seorang bapak ingin mengantar barang menggunakan becak motor. Dok. Dewi

Kusir delman sedang membawa penumpang. Dok. Shanda

Mobil yang sedang direparasi pemiliknya. Dok. Taruna

DIMENSI 35


TRAVELOGUE


PLESIR

Menelusuri Pulau Tiban Pulau Misterius di Wilayah Utara

Kabupaten Kendal

Dok. Arin

Oleh : Reitha A, Aprisa Y, Arin S, Hanifah R | Desainer : Hasna Jilan

Nelayan Desa Wisata Kartika Jaya mencari ikan di tengah Pantai Pulau Tiban

Perjalanan kami untuk menyambangi Desa Wisata Kartika Jaya yang terletak di Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, dimulai pada hari Minggu, (31/01) pukul 08.30 WIB. Walaupun hari itu cuaca sedikit mendung nyatanya tidak mengurangi semangat kami untuk me­nelusuri indahnya desa wisata tersebut. Kami me­ nempuh waktu perjalanan sekitar tiga puluh lima menit dan melewati medan jalan yang cu­kup ekstrem. Kendati demikian, perjalanan kami terbayarkan dengan suguhan pemandang­ an hamparan sawah dan alam yang sangat asri. Sesampainya di Desa Wisata Kartika Jaya, kami langsung menuju ke dermaga untuk menaiki perahu agar dapat sampai ke Pantai Pulau Tiban. Kami membutuhkan waktu sekitar lima belas menit untuk sampai di pantai tersebut. Sepanjang perjalananan menaiki perahu, terlihat pemandangan tambak hutan mangrove yang berbentuk seperti pulau

bentuk­an di atas rawa. Di sana, kami melihat orang-orang dari komunitas pemancing dan nelayan yang berlalu lalang menjaring ikan di atas perahunya. Menurut infor­masi yang kami dapat, tambak hutan mangrove ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dari Kementerian Kelautan dan bantuan dari PT Toyota untuk mencegah terjadinya abrasi. Setibanya di sana, kami melihat muara yang mempertemukan air sungai dan air laut. Lalu, jika berjalan sedikit menuju ke arah barat akan disuguhkan pemandangan hutan mang­ rove rimbun dengan burung-burung yang be­terbangan di atasnya. Beberapa burung yang termasuk satwa dilindungi di Desa Wisata Kartika Jaya diantaranya Burung Remetuk Bakau, Burung Kedidi Putih, dan Burung Kuntul Kecil. Tidak seperti pantai di Kabupaten Kendal lainnya, hamparan daratan pasir sepanjang satu kilometer di Pulau Tiban dipenuhi pecah­ an

DIMENSI 37


PLESIR kerang yang menambah keindahan pasir­nya. Guna mengulik beberapa informasi mengenai pulau misterius di pesisir utara Kabupaten Kendal ini, kami bertanya pada Joko selaku Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Darwis) Desa Wisata Kartika Jaya. Asal–Usul Pulau Tiban Menurut penuturan Joko, sekitar tahun 2010 Pulau Tiban ditemukan oleh seorang nelayan yang sedang mencari tempat untuk berlindung. Adanya gelombang besar yang menghantam perahunya mengharuskan nelayan tersebut menepi untuk me­ngamankan diri di daratan. Awal mulanya, daratan itu hanya sepanjang 50 meter dan kian bertambah panjang seiring banyaknya endapan pasir yang terkumpul. Mulai saat itu juga, mereka berinisiatif menanam cemara dan bakau untuk menahan gelombang agar daratan tidak hilang. Puncaknya tahun 2014 pulau tersebut terlihat indah. Kemudian pada 2016 di­ buka sebagai tempat wisata dan menjadi tempat penelitian

Dok. Arin Seorang anak menjaring ikan di tengah rimbunnya hutan bakau

38 DIMENSI

serta Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dari berbagai universitas. Pemberian nama Pulau Tiban sendiri sebenarnya hanya dijadikan strategi untuk mematik rasa penasaran wisatawan akan kemunculan pulau misterius tersebut. Tetapi memang benar adanya, saat kondisi air laut sedang surut, Pulau Tiban terpisah dari daratan sehingga terkesan muncul secara tiba-tiba. Hal ini yang menjadi daya tarik ma­ syarakat untuk berkunjung ke Pulau Tiban. Selain karena rasa penasaran akan bentuk pulaunya, di sana wisatawan juga diajarkan cara menaman mangrove. Sehingga, selain berwisata kita juga mendapatkan wawasan edukatif mengenai cara menanam mangrove. Akan tetapi, saat awal pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) wisata Pulau Tiban ditutup dan hanya dibuka untuk nelayan Desa Wisata Kartika Jaya. Selama pandemi pula, adanya hantaman gelombang yang ekstrem mengakibatkan beberapa fasilitas yang ada seperti musala, gazebo, dan warung kecil rusak. Hal tersebut membuat warga sekitar, organisasi pencinta alam, dan mahasiswa dari berbagai universitas bahu-membahu menanam bibit mangrove untuk menahan hantaman gelombang yang akan terjadi. Akhir­ nya pada awal Januari 2021 wisata Pantai Pulau Tiban kembali dibuka walaupun mengalami penurunan pengunjung. Kendati demikian, pengelola tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker, mencuci tangan atau membawa hand sanitizer, serta menjaga jarak. Jika Sahabat Dims menginginkan tempat wisata dengan suasana tenang dan sejuk, Wisata Pulau Tiban adalah tempat yang cocok untuk melepas penat. Hanya dengan tarif Rp15.000,00 untuk akses perahu dan tiket masuk, kalian bisa menikmati des­tinasi wisata dengan panorama alam yang sangat memukau dan memanjakan mata.


KULINERAN

Mencicipi Mencicipi

Serabi Kalibeluk

Kue Khas Kabupaten Batang Oleh : Annisa Nur, Linda Novita, Syafrida Zulia | Desainer : Hasna Jilan

Dok. Annisa N

Serabi Kalibeluk, dari namanya sudah dipastikan bahwa makanan ini berasal dari Desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang. Serabi Kalibeluk merupakan salah satu kuliner yang mewakili Kabupaten Batang di acara Jajanan Nasional Jakarta tahun 1984. Sejak saat itu, serabi tersebut mulai dikenal masyarakat Kabupaten Batang maupun masyarakat luar kabupaten. Berbeda dengan serabi pada umumnya jajanan tradisional khas Kabupaten Batang ini memiliki cita rasa yang unik. Dibalik rasanya yang unik, ternyata terdapat sejarah dalam proses pembuatannya.

DIMENSI 39


­

KULINERAN Dinamakan Serabi Kalibeluk karena pertama kali dibuat oleh Putri Nitisari, anak dari Nyai Randinem yang merupakan leluhur asli di Desa Kalibeluk. Konon katanya, Putri Niti­ sari membuat serabi ini saat dalam perjalanan setelah diusir dari Keraton Mataram. Serabi ini juga tidak dapat dibuat oleh sem­barang orang, melainkan hanya keturunan asli dari Nyai Randinem yang bisa membuatnya, se­ perti Slamet. Beberapa orang lokal telah men­ coba membuat serabi ini, namun akhirnya tidak berhasil. “Beberapa orang telah men­coba membuatnya, namun akhirnya tidak berhasil dan rasanya berbeda,” ujar Slamet. Dari 8 orang keturunan Nyai Randinem yang masih ada di Desa Kalibeluk, hanya Slamet yang masih membuatnya. Slamet membuat serabi dari tahun 1985 dan dalam satu hari dapat mem­ produksi 40-50 porsi. Selain itu, yang menjadi ciri khas Serabi Kalibeluk adalah proses pembuatannya yang masih menggunakan tungku kayu dan bahanbahan asli seperti, tepung beras, gula aren, santan, serta daun pandan. Uniknya, tepung beras yang digunakan bukan tepung beras instan, melainkan tepung dari beras yang ditumbuk menggunakan lumbung. Selain itu, perpaduan antara gula aren dan santan mampu menghasilkan rasa yang gurih dan manis alami. Jika serabi pada umumnya cen­derung tipis maka Serabi Kalibeluk memiliki ukuran yang tebal dan lebar. Teksturnya yang kenyal, namun renyah pada bagian bawah se­rabi menjadikan makanan ini semakin unik. Aroma khas dari perpaduan bahan-bahan alami dan kepulan asap kayu bakar, semakin menambah kenikmatannya. Memasaknya pun dibutuhkan kesabaran karena menggunakan wajan yang terbuat dari tanah liat dan harus menjaga api agar tetap stabil. Sehingga serabi dapat matang secara merata. Jika kualitas beras yang dijadikan tepung bagus, maka proses memasaknya hanya memakan waktu 5 me­nit­. Namun, jika kualitas beras yang di­

40 DIMENSI

jadikan tepung kurang bagus, maka proses memasaknya memakan waktu hingga 10 menit. Serabi ini memiliki dua rasa, yaitu rasa manis aren dan gurih santan. Cara peng­hidangannya pun berbeda dengan serabi pada umumnya. Jika serabi biasanya di­hidangkan dengan kuah santan, maka Serabi Kalibeluk dihidangkan tidak dengan kuah santan. Se­rabi ini biasanya dihidangkan untuk acara hajatan seperti tedak siti. Karena tidak meng­gunakan bahan pengawet maka Serabi Kalibeluk hanya dapat bertahan selama 2 hari. Jika teksturnya sudah mengeras, serabi dapat dikukus terlebih dahulu agar teksturnya kem­bali kenyal. Karena keunikan serabi yang perlu dilestarikan maka sebagai salah satu keturunan Nyai Randinem, Slamet mengajarkan cara pembuatan serabi kepada anak-anaknya. Harapan­ nya, Serabi Kalibeluk tetap dapat dinikmati oleh masyarakat serta dikenal hingga ke luar negeri. Jika sedang berkunjung di Kabupaten Batang, anda bisa mencoba Serabi Kalibeluk de­ ngan datang ke Rumah Bapak Slamet di Desa Kalibeluk, Dukuh Proto, RT.020/RW.009, Kecamatan Warungsem, Kabupaten Batang, Prov­insi Jawa Tengah. Anda dapat menikmati Serabi Kalibeluk secara langsung di kediaman Slamet pada siang hari pukul 12.00 - 15.00 WIB. Dibandrol dengan harga Rp 13.000,00, satu porsi Serabi Kalibeluk sudah bisa anda nikmati. Selain menjual di rumah, Slamet juga menerima pesanan, namun hanya untuk dae­rah sekitar Kabupaten Batang dan dikenai tambahan ongkir sesuai daerah yang dituju. Anda juga dapat memesan Serabi Kalibeluk ini melalui nomor telepon 085865858545 dan nomor Whatsapp 085878879433. Dengan cita rasa unik yang dihasilkan dapat dipastikan se­ rabi ini memiliki rasa yang berbeda bagi orang yang baru pertama kali menikmatinya. Selain itu, sejarah dibalik serabi ini mampu menarik perhatian orang untuk mencobanya.


INCOGNITO


RESENSI FILM

Sejuta Sayang Untuknya Oleh: Annisa Safina, Quini Milna Ainunniswati, Noviantie Putriastuti I Desainer: Rohadatul Aisy

Produser Sutradara Skenario Pemeran Produksi Distributor Tanggal rilis Durasi

: Zairin Zain : Herwin Novianto : Wira Putra Basri : Syifa Hadju, Deddy Mizwar,Umay Shahab : Citra Sinema MD Pictures : Disney+ Hotstar : 23 Oktober 2020 : 97 Menit

Industri perfilman Indonesia merupakan bagian dari industri kreatif. Selama masa pandemi Corona Viruses Disease (Covid-19), insan sinemas terus berupaya menghadirkan film-film yang dapat dinikmati masyarakat meski kondisi bioskop Indonesia juga sedang terpukul. Seperti Citra Sinema MD Pictures yang kembali menghadirkan suatu karya, mengisahkan perjuangan seorang ayah yang berkutat dengan karier dan masa depan anaknya.

42 DIMENSI


RESENSI FILM Film yang tayang pada akhir tahun 2020 ini bercerita tentang perjuangan Aktor Sagala (Deddy Mizwar) untuk membahagiakan putri semata wayangnya, Gina (Syifa Hadju). Sagala bekerja serabutan di dunia produksi film, berperan sebagai aktor figuran yang hanya diberi upah harian. Pek­­­­erjaan serabutan inilah yang membuat keadaan ekonomi keluarga menjadi tidak stabil.

yang tak lagi muda. Ia mampu memukau penonton dengan karakter idealis dan keras kepala yang melekat padanya. Karakter sebagai ayah yang tangguh juga ­dibawakan Deddy Mizwar dengan sangat baik. Dirinya cukup berhasil mengimbangi Syifa Hadju yang berperan sebagai anaknya. Perbedaan usia yang terpaut jauh tak membuat kaku akting kedua aktor beda zaman ini.

Sang sutradara, Herwin Novianto berhasil mengemas konflik dalam film dengan sangat epic, penonton disuguhkan adanya perbedaaan pendapat antara sang Ayah dan anak. Sagala ingin membuktikan dengan pekerjaannya itu, anaknya bisa bahagia dan berhasil. Sebaliknya, Gina merasa pekerjaan ayahnya kurang layak dan ingin menghentikan penderitaan sang ayah dengan cara memintanya berhenti menjadi aktor kemudian mencari pekerjaan tetap. Idealisme Sagala yang mencintai dunia akting selalu berbenturan dengan keinginan sang anak. Wajar saja, jika seseorang telah menyukai pekerjaan tertentu, seberapa pun hasil yang didapat tak akan pernah merasa lelah a ­ taupun kecewa. Meski begitu, mereka adalah ayah dan anak yang tetap saling menyayangi.

Film berdurasi kurang lebih 90 menit itu berhasil dikemas secara ringan. Dari segi jalan cerita, film ini mampu menyajikan genre yang berbeda dengan film lain yang sedang marak di industri perfilman Indonesia, yaitu genre romansa remaja. Namun, penonton tetap dapat menikmati genre drama yang diambil di film Sejuta Sayang Untuknya karena kisah antara anak dan ayah ini penuh dengan pesan tersurat maupun tersirat yang terdapat di dalamnya.

Fim Sejuta Sayang Untuknya tak berhenti pada konflik ayah dan anak. Wira Putra Basri, juga menambahkan skenario di sekolah yang menceritakan kehidupan anak Sekolah Menengah Atas (SMA) pada umumnya. Wisnu (Umay Shahab) menjadi teman kelas Gina yang mengerti keadaannya selama ini, hingga akhirnya ia pun tertarik dengan kepribadian Gina. Namun sayangnya, Gina tak pernah menanggapi Wisnu karena sifatnya yang judes dan galak. Padahal, selama di sekolah Wisnu selalu memberi bantuan kepada Gina ketika sedang kesulitan. Perjalanan masa SMA mereka mampu menjadi pemanis dan pelengkap dalam cerita. Tokoh Deddy Mizwar masih sangat piawai memerankan sosok Sagala meski di usia nya

Di samping itu, dalam cerita ini tersirat pesan moral yaitu meski sang ayah hidup sulit tetap menjalankan kehidupannya sebagai ayah yang bertanggung jawab kepada anaknya. Hal ini ditunjukkan pada Sagala yang selalu mendorong Gina untuk kuliah meski keadaan ekonomi mereka sangat kesulitan. Sagala selalu meyakinkan pada Gina bahwa hanya memiliki pendapatan sedikit dapat menyekolahkan anaknya sampai tinggi. Adapun kekurangan yang terdapat dalam film Sejuta Sayang Untuknya adalah jalan cerita yang terkesan monoton dan memiliki akhir cerita yang mudah ditebak. Meski film ini tidak dapat ditonton langsung di bioskop, tetapi penonton dapat menikmatinya bersama keluarga dengan waktu yang lebih santai melalui platform Disney+ dan lainnya. Secara keseluruhan, kami memberikan nilai 7.5/10 untuk film ini dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya. Sejuta Sayang Untuknya sangat direkomendasikan untuk ditambahkan ke daftar film yang akan ditonton.

DIMENSI 43


PUISI

EMESTA

S

Oleh : Alifa Salsabilla Khalda Rifai | Ilustrator : Roihanatul Fatihati | Desainer : Diva Puspita

Amat baik engkau hari ini Menidurkan jiwa yang kelelahan Mendekap dalam kehangatan Merangkul dalam ketenangan

Masih sediakah semesta? Meski cahaya mulai berpendar Lalu warna dunia kian memudar Menjadi sisa kabut dan penghujan

Engkau hadir menjadi rumah Tempat bersungguh dan singgah Ruang berbagi keluh serta kesah Saat gundah nan gelisah

Semesta? Tetaplah bertahan disisi Menjadi karsa yang menawarkan makna-makna Kerena engkau bagian keabadian yang tak hilang ditelan masa

Sediakah kau bertahan semesta? Memberi asa dalam aral Menjadi bendung ditengah bandang Tak henti menyinari gulita yang setengah tenggelam di pelupuk mata

44 DIMENSI


PUISI

angkah Juang

L

Dilangit dan bumi yang sama Saat sanubari menulusur sebuah kota Melaju dan menuju Berpetualang dalam guratan asa

Lengkap sudah dengan banyak tapi Meski tak percaya tuk berlari Segala gagasan dan batasan Menemani langkah yang kian terbeban

Dalam langkah juangnya, Ia berusaha mencari kabut nalar Gemetar kian berpendar Di tengah hingar bingar metropolitan Ketakutan justru melingkupi Keraguan pun tak sedia menepi Kegundahan hati telah menyatu Tumbuh subur bersama sang waktu

Sudah tak apa, Yang kelam akan segera hilang Kesulitan hanya sebatas bayang Cukup mengucap yakin Untuk apapun yang sudah dan belum terjalin

DIMENSI 45


PUISI

imbanya Ibukota

R

Cakrawala terlihat di langit ibukota Lampu jalanan menjadi saksi bisu cerita Gedung pencakar seolah tak lupa tuk menyapa Kehidupan yang diharap seindah surga Ternyata berjalan tak tertata Di kota ini, Ada banyak ketidakadilan Ketidakpastian apalagi! Orang-orang berlarian merebut keberuntungan Pada tempat yang dikira menyuguhkan kebahagiaan Namun nyatanya menyisakan kesedihan Gambarannya semacam pencakar langit dan gubug tua yang saling bersisian Serupa yang kuasa dan bukan siapa-siapa Menjadi pendatang hanyalah lakon biasa Sekarang yang tak punya harta pun tak berhak tuk disapa Siapa yang lemah, ia yang ditindas Yang kuatlah yang berjaya Dijalanan ini Mobilitas membuat gerak terbatas Kejamnya ibukota Panasnya Jakarta Dan macetnya jalan raya Selalu menjadi santapan setiap harinya Parahnya lagi, di negeri metropolitan ini Manusia kosmopolitan membaur jadi satu Namun tak saling kenal dan menahu Mereka saling diam dan cukup membisu

46 DIMENSI


NGEDIMS

NGEDIMS Oleh: Laila Syifa Salsabila I Desainer: Eka Juniarti

Q

WaRNA 2020 diadakan secara daring, melalui ­aplikasi Zoom dan YouTube.

A Q

Harus siap kuota banyak nih, belum ada subsidi kuota buat maba.

Polines melaksanakan TOEIC secara daring, peserta diminta untuk meng-install aplikasi.

A Q

Maba 2020 belum mendapatkan identitas resmi dari Polines hingga akhir semester 1.

A Q

Kuliah udah satu semester, tapi ngga punya KTM dan Jas Almet.

Wisuda 2020 sempat dikabarkan luring, namun akhirnya Wisuda dilaksanakan daring.

A Q

Baru persiapan aja udah ribet, apalagi pelaksanaannya.

Harusnya dipastikan dulu. Daripada mengumbar janji yang tak pasti.

SPMB Polines buka jalur SNMPTN dan SBMPTN untuk Program Studi Sarjana Terapan.

A

Akan banyak pendaftar atau sama saja?

DIMENSI 47


TEKA-TEKI SILANG

Teka-Teki

Silang

Oleh: Tiara Ayu Dhiya Ulhaq, Sari Wahyuningsih I Ilustrator: Izdihar Rana Hanifa I Desainer: Eka Juniarti

Petunjuk pengisian! Bacalah terlebih dahulu artikel “Semarangan” dan “Travelogue” di halaman …30 dan 37… untuk dapat menjawab setiap pertanyaan yang ada. Mendatar: 1. Salah satu daerah tempat chapter SAN beroperasi 2. Nama serabi dari Kabupaten Batang 3. Tempat menumbuk beras untuk bahan Serabi Kalibeluk 4. Nama lain acara hajatan 5. Salah satu program kerja SAN 6. Kecamatan dari Desa Kartika Jaya 7. Pulau Tiban berada di wilayah ... Kabupaten Kendal 8. Senyum Anak Nusantara 9. Putri yang pertama kali membuat serabi di Desa Kalibeluk 10. Pusat Kota dari SAN

Menurun: 11. Perusahaan yang membantu pembuatan tambak mangrove 12. Bahan utama pembuatan serabi 13. Kabupaten yang punya khas Serabi Kalibeluk 14. Alat transportasi menuju Pantai Pulau Tiban 15. Darma wisata 16. Leluhur yang mewariskan makanan khas serabi di Kabupaten Batang 17. Badan Pengurus Harian 18. Seribu Senyum Nusantara 19. Salah satu nama anggota SAN 20. Asal rasa manis Serabi Kalibeluk

48 DIMENSI


TEKA-TEKI SILANG Selamat Bermain !

11.

12. 1.

2.

3. 13. 14.

15. 4.

16. 17. 6.

18.

5. 19. 8.

7.

20.

9.

10.

DIMENSI 49


Kang Prov - mengenal V2X -

TEKA-TEKI SILANG

Ilustrator : Intan Dwi Yuniarti | Desainer : Syahdilla Sekar R

50 DIMENSI


Biarkan Perbedaan Warna Menjadi Potensi Besar Berkembangnya Pola Pikir


“Tiada kata terlambat untuk memulai suatu hal. Selama lingkaran waktu masih melaju, semua hal akan terlaksana pada waktu terbaiknya.” -Dimensi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook

Articles inside

Teka-Teki Silang

0
pages 48-49

Puisi

1min
pages 44-46

Resensi Film: Sejuta Sayang Untuknya

3min
pages 42-43

Plesir: Menelusuri Pulau Tiban, Pulau Misterius di Wilayah Utara Kabupaten Kendal

3min
pages 37-38

Komunitas: Menebar Kebaikan dan Manfaat Bagi Anak-Anak Bersama SAN Semarang

3min
pages 31-32

Kulineran: Mencicipi Serabi Kalibeluk, Kue Khas Kabupaten Batang

3min
pages 39-40

Mengenal Perkembangan Berbagai Kereta Api yang Ada di Indonesia

3min
pages 7-8

Maraknya Digitalisasi di Berbagai Akses Transportasi

3min
pages 18-19

Majunya Teknologi, Ojek Online Jadi Pesaing Ojek Konvesional

3min
pages 20-21

Speak Up: UKT Tak Sebanding dengan Fasilitas, Implementasinya dalam Praktek Daring

1min
pages 28-29

Sosok: Edi Tri Julianto, Kurir Lokal yang Sukses Mendirikan Jasa Pengiriman di Lamongan

3min
pages 22-24

Pendaftaran Mahasiswa Baru Beralih ke Sistem Daring, Jumlah Pendaftar Belum Dapat Diprediksi

3min
pages 26-27

Tingkatkan Inovasi Demi Pertahankan Eksistensi Kereta Api

3min
pages 9-10

Opini: Keefektifan Kereta Api untuk Kurangi Kemacetan Selama Pandemi

3min
pages 11-12
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.