03MAJALAH DIMENSI 67 SalurkanCoverIdemu Redaksi menerima tulisan, karikatur, ilustrasi, atau foto. Hasil karya merupakan karya asli, bukan terjemahan/saduran atau hasil kopi. Redaksi berhak memilih karya yang masuk dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah esensi. Karya dapat langsung dikirim melalui e-mail redaksidimensi23@gmail.comataudikirmlangsungkealamat kantor redaksi di: GedungPusatKegiatanMahasiswa Baru Lantai 2 No. 4-5, Kampus Politeknik Negeri Semarang Jalan Prof. Soedharto Tembalang, PO Box 6199 Semarang 50061. Selamat berkarya! Pelindung Prof. Dr. Totok Prasetyo, B.Eng., MT., IPU Penasehat Adhy Purnomo, ST., MT. Pembina Junaidi, S.T., M.T. Pemimpin Umum Rakha Yusan Al Hafizh Sektretaris Umum Salsabila Az-Zahra, Alda Anggi Rosiana Bendahara Umum Novia Putri Fatmatuzzahro, Nadia Rahmalia Rahim Pemimpin Redaksi Ayu Anggraeni Redaktur Pelaksana Rosita Wulandari Redaktur Majalah Kholifatul Mufti L. P., Suzanah Redaktur Buletin Siti Nurhasanah Redaktur Siber Vera Linda A., Ririn Anjarwati Redaktur Artistik | Koordinator Artistik Zakiyah, R. Satrya Bramantya | Safiatun Naja Redaktur Fotografi | Koordinator Fotografi Alliffia Rahma D. | Ilham Afief F Redaktur Videografi | Koordinator Videografi Mochammad Fahrizal lan Z. | Adib Faiz Al Asyraaf Reporter Arifiani Kusuma S., Annisa Nur A., Candra Ayuningtyas M., Reitha Alya P., Ela Elfita F., Pramuditya Verro S., Mahesti Diva P., Rizky Tania U. H. Staf Artistik Hasna Jilan A., Diva Aurelia S., Rafli Hardiansyah, Ranira Salma E. F., Roihanatul Fatihati, Sari Wahyuningsih, Syahdilla Sekar R. Staf Fotografi Arya Bhisma F., Fahmi Yuliarmanto W., Intan Dwi Y., Laila Syifa S. Staf Videografi Dwi Wulandari, Imam Mahdi I., Hanif Nugraha R., Rifa Nurfauzan A. Pemimpin Litbang Tita Tri Uma Kepala Divisi PSDM | Koordinator PSDM Cintya Sofia K. W. | Eliza Latifia F., Lutfiyatul Iftitah, Arief Anom Septyawan Kepala Divisi Humas Aisyah Shabira Y Kepala Divisi Riset Olivia Novitasari Staf PSDM Alifia Tiara S., Alifa Salsabilla K. R., Yulhita Nur Fadilah Staf Humas Annisa Safina I. S., Eka Juniarti, Hamidah Aufa K., Nurul Azizah Staf Riset Imara Naifa S., Inayatul M., Izdihar Rana H., M. Ikhwan Zaelani, Zabrina Mayangsasati A. Pemimpin Perusahaan Disma Cahya A. Kepala Divisi Periklanan dan NonProduk Maulana Malik I. Kepala Divisi Logistik | Koordinator Logistik Vidya Rizqiani | Nining Hapsari Staf Periklanan dan Non Produk Oktavia Dewi F., Selvira Medihana, Tiara Ayu Dhiya U. Staf Logistik Adella Titah A., Dianita Vega S.I., Rifqi Hidayat Ilustrator: Rafli Hardiansyah DIMENSILEMBAGAPERSMAHASISWA
suatu pekerjaan sering dikatakan sebagai muara akhir setelah lulus dari dunia perkuliahan. Terkadang Ego dan kebutuhan seringkali berbenturan dalam menentukan profesi apa yang akan digeluti. Minat dan bakat yang tak selaras kian membuat bimbang para lulusan. Tak sedikit dari para lulusan yang memilih bekerja tak sesuai dengan bidang studi. Berbagai macam pertimbangan, kondisi, dan situasi turut jadi penentu karir di masa depan. Berangkat dari hal tersebut, maka pada Majalah Dimensi Edisi 67 kali ini akan mengangkat topik mengenai ‘Kesesuaian Profesi dengan Bidang Studi’.
Tak jauh berbeda dengan Laporan Utama, pada Laporan khusus membahas mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dalam menjalankan suatu pekerjaan. Pernah dengan istilah Hustle Culture? Work-life Balance atau Total Quality Management? kamu akan menemukan sejumlah pembahasan mengenai bagaimana tuntutan dan ajang pamer kemapanan yang besar di era sekarang sangat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Selain topik-topik utama di atas, kami turut menyajikan berbagai konten informatif pada rubrik Kampusiana dan Semarangan. Sajian Travelogue menarik untuk disimak yang pasti nya selalu dinantikan oleh para pembaca tak lupa ditampilkan. Kali ini kami mengeksplorasi keindahan tiap sisi Candi Umbul yang merupakan salah satu situs kuno pemandian putri raja. Tersaji pula konten sastra prada rubrik Incognito yang menjadi pemanis sekaligus pe nutup pada majalah Dimensi Edisi 67 ini.
DARI DAPUR
Hidup Pers Mahasiswa! Redaksi 04 MAJALAH DIMENSI 67
Tak lupa, tentunya kami mengucapkan syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut serta dan mendukung dalam pembuatan majalah ini. Kami juga menunggu kritik maupun saran yang membangun dari pembaca untuk memperbaiki majalah Dimensi di masa yang akan datang. Sebab pada dasarnya tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Sang Pencipta. Begitu pula dengan majalah edisi kali ini. Kami berharap semoga sajian yang kami berikan dapat membawa manfaat bagi para pembaca. Selamat membaca!
Mendapatkan
Topik Laporan Utama kali ini membahas mengenai relevansi antara bidang studi dengan karier yang ditekuni, perbedaan standarisasi tiap perusahaan yang tidak semata tertu ju pada makna umum dari ‘jurusan’, namun pada penerapan ilmu di dalamnya. Selain itu, muda-mudi masa kini sering mengalami pergulatan batin dalam menentukan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi diri. Dari sinilah kita perlu memahami lebih lanjut menge nai kompleksitas berbagai macam profesi kaitanya dengan bidang studi.
7 Laporan Utama 8 Relevansi Bidang Studi Jadi Tonggak Penempatan Tenaga Kerja 10 Pentingnya Pengembangan Diri Diambang Kebimbangan antara Passion dan Gaji 12 Opini: Potensi Diri: Indikator Kualifikasi Penerimaan Calon Pekerja 14 Polling: Riset Kesesuaian Profesi dengan Bidang Studi 18 Laporan Khusus 19 Pengaruh Stabilitas Karier terhadap Mental Pekerja Muda 21 Peran Serta Perusahaan dan Karyawan Tuk Jaga Kesehatan Mental Karyawan 23 Sosok: Psytalk Indonesia: Solusi dan Langkah Antisipasi Kesehatan Mental 25 Trivia: Tangkal Gangguan Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja 27 Kampusiana 28 Peran Kampus Dalam Mencetak Lulusan Unggul dan Berkualitas 30 Sapa Demisioner: 32 Speak Up: Privilege, Pentingkah di Dunia Kerja? 34 Semarangan 35 Semarang Smart City, Konsep Terobosan Pembangunan Kota Masa Kini 37 Komunitas: CICS Suluh Hati, Wadah Berbagi dan Peduli Bagi Penderita Kanker 39 Galeri Foto: Hiruk Pikuk Pencari Nafkah Jalanan CONTENT 05MAJALAH DIMENSI 67 43 Travelogue 44 Plesir: Pesona Keindahan Candi Umbul, Situs Kuno Pemandian Putri Raja 47 Kuliner: 50 Incognito 51 Kelakar: Si Banyak Tanya: Banyak Ilmu atau Cari Perhatian? 53 Inggris: KnowingtheShadowSelfWithin 55 Puisi: Dewasa Tak Seindah Itu 56 Resensi Buku: Lagi Probation, Pecutan Semangat Tuk Para Fresh Graduate 58 Resensi Film: Encanto: Tidak Apa-apa Jika Tidak Menjadi Spesial 60 Kangprov 61 Ngedims 62 Teka-teki 34 18 50 43
Dana Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang sejatinya tiap tahun terus ada bahkan jumlahnya kian meningkat, nyatanya tidak terdapat pada sejumlah satuan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), baik PTN Badan Hukum (PTN-BH), Satuan Kerja (Satker) hingga Badan Layanan Umum (BLU). Asal muasal, mekanisme hingga kemana larinya pemanfaatan dana ormawa perlu dijelaskan secara gamblang oleh institusi kepada mahasiswa. Survei telah dilakukan pada sejumlah PTN, baik PTN-BH, Satker maupun BLU, di mana mahasiswa hanya dituntut membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) saja. Sedangkan, terkait dengan kebijakan Permendikbud No.30 Tentang Pencegahan Kekerasan Seksual, disini kampus bertindak sebagai peran utama, di mana terkait pelaksanaan dan implementasi harus diwujudkan dengan sinergi yang berimbang antar tenaga pendidik, karyawan hingga mahasiswa. Harapannya tidak ada fenomena ‘gunung es’, tampak kecil tetapi justru banyak kasus di dalam lingkup institusi.
SURAT PEMBACA 06 MAJALAH DIMENSI 67
Di sisi lain, pemenuhan fasilitas kampus oleh institusi yang menuju pada ranah perbaikan, memberikan harapan besar dari mahasiswa untuk diadakannya inventaris baru penunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) praktek. Alur birokrasi pencairan dana terhadap kebutuhan alat dan bahan bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang membutuhkan perlu dipermudah. Kemudahan birokrasi dana dapat meningkatkan awareness mahasiswa untuk mengikuti perlombaan akademik yang ada. Konsep kampus sama dengan perusahaan yang digaungkan Direktur perlu adanya realisasi peningkatan pengendalian mutu yang baik. Selain dukungan dana, dukungan mentalitas berupa bimbingan dari dosen juga perlu ditingkatkan. Tak hanya pembangunan Gedung Terpadu, terbesit harapan agar dibangun pula co-work Space sebagai tempat berkumpul dan berdiskusi seputar mata kuliah maupun tugas-tugas kuliah. Co-work Space sebagai bentuk upgrade gazebo kampus sangat bermanfaat untuk mahasiswa dalam menyelesaikan tugas, terutama tugas berkelompok tanpa mencari tempat lain di luar kampus.
Kebijakan Dana Ormawa hingga Peningkatan Sarana Prasarana
Salimah Alfi Amany Mahasiswi Jurusan Akuntansi Oleh: Salimah Alfi Amany | Desainer: Hasna Jilan
dalam sejumlah profesi di Indonesia? Dilansir dari laman resmi bkd.jatengprov. go.id pada Kebutuhan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2021, tertera daftar kebutuhan CASN tahun 2021 terbagi menjadi 3 bagian, yaitu kebutuhan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Kebutuhan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Non Guru, dan Kebutuhan PPPK Guru. Di dalam informasi tersebut terdapat kebutuhan jabatan, lokasi kebutuhan, jenis kebutuhan, kualifikasi pendidikan, jumlah kebutuhan, dan keterangannya. Dari data tersebut pula turut dijelaskan Hilman Sahrizal selaku
PenemPatan tenaga keRJa
Relevansi Bidang studi Jadi tonggak
Sub Koordinator Formasi dan Pengembang an Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah bahwasanya dalam pengadaan rekrutmen pegawai sudah diatur nama jabatan dan kualifikasi pendidikan yang bisa mengisi. “Misalkan jabatan pranata komputer yang bisa meng isi adalah jurusan S1 Teknik Informatika atau Sistem Informasi. Jadi, kualifikasi setiap ASN, PNS, PPPK itu sudah ada aturannya,” tutur Hilman. Mari kita perdalam melalui contoh yang bisa direlevansikan dengan profesi pada salah satu instansi. Menurut Santo selaku Sub Koordinator Bidang Pelayanan Arsip Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi
LAPORAN UTAMA 08 MAJALAH DIMENSI 67 Dok. Intan
Oleh: Reitha Alya P. I Desainer: Diva Aurelia S.
Berbagai penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa kesalahan dalam pengambilan jurusan memberikan dampak yang signifikan terhadap karier. Kesalahan tersebut tentunya membuat keahlian seseorang menjadi tidak berkembang. Dalam artikel yang dimuat pada situs finance.detik.com dengan judul “63% Orang Indonesia Bekerja Tak Sesuai Jurusan”, disebutkan pada dasarnya penyerapan tenaga kerja dianggap belum maksimal lantaran terkendala antara ketidaksesuaian (mismatch) pekerjaan dan juga dari sisi pekerja yang memiliki kemampuan di bawah kualifikasi (underqualified). Padahal jika berbicara tentang sistem penjurusan di Indonesia, umumnya dua jurusan yang paling banyak diketahui adalah Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Namun, faktanya pada jenjang perkuliahan dua kategori jurusan itu akan terbagi lagi ke dalam beberapa kategori yang lebih sempit. Di antaranya jurusan Teknik, Ekonomi, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Sosial dan Humaniora, serta lain-lain. Keberanekara gaman jurusan inilah yang memudahkan dalam memilih jurusan sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki. Lantas, jurusan mana saja yang bisa masuk
Mikael Qamara Erlambang salah satu staf Recruitment and Contract Management di PT Telkom Akses Head Office Jakarta mengungkapkan bahwa menurutnya beberapa jurusan di Indonesia mempunyai pilihan pekerjaan terbatas. “Misalnya lulusan Jurusan Teknik merasa bisa eksplore atau bahkan cocok di bidang suatu lowongan pekerjaan yang dibuka, meskipun tidak linear dengan jurusannya,” imbuh DenganMika.kata lain, lulusan akan cenderung bosan dengan pilihan pekerjaan yang terbatas, sehingga kebanyakan dari mereka lebih memilih melamar pekerjaan dengan latar belakang yang berbeda dengan studi yang ia tekuni. Diperjelas dengan sistem rekrutmen PT Telkom Akses Cabang Jakarta, dimana terdapat kebijakan perusahaan pada proses rekrutmen nya yang terbagi menjadi dua. Ada yang memang difokuskan untuk memenuhi target jumlah karyawan tanpa memandang latar belakang jurusan semasa sekolah dan satu sistem yang harus sesuai dengan Distinct Job Manual (DJM) yang sudah diterapkan. Bisa dibilang profesionalhiring inilah yang harus sesuai dengan jurusan atau pendidikannya, kompetensi, bahkan ditunjang dengan sertifikasi di bidang yang sedang dibutuhkan. “Kebanyakan 50:50 ada yang memang belum sesuai dengan jurusan dan ada yang memang harus disesuaikan dengan profesi,” imbuh Mika. Oleh karena itu, kesesuaian bidang studi dengan penempatan pekerjaan karyawan tergantung kebijakan masingmasing perusahaan. Tahapan dalam proses rekrutmen inilah yang menjadi tonggak awal agar dapat menempatkan karyawan sesuai posisinya bahkan menjadi pertimbangan jenjang karier kedepannya.
LAPORAN UTAMA09MAJALAH DIMENSI 67
Jawa Tengah, yang bisa menempati profesi arsiparis itu harus sesuai latar belakang jurusan serta menyesuaikan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang ada. “Umum nya pada dinas kearsipan yang dibutuhkan seorang arsiparis dengan latar belakang jurusan kearsipan agar dapat menyesuaikan tupoksi yang ada,” ujar Santo. Pernyataan tersebut didukung dalam lampiran I Pengumuman Gubernur Jawa Tengah Nomor 800/0392.1 tanggal 5 Juli 2021 dengan tajuk Lampiran Penerimaan Calon PNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Formasi Tahun 2021. Tertera dalam lokasi kebutuhan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah pada kebutuhan jabatan ahli pertama bagian arsiparis bidang layanan dan pemanfaatan arsip dinas arpus provinsi, dimana dibutuh kan pegawai dengan kualifikasi pendidikan S-1 Kearsipan, D-IV Kearsipan, S-1 Ilmu Kearsipan, dan D-IV Ilmu Kearsipan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesesuaian antara bidang studi dengan profesi men jadi sangat penting karena akan ber pengaruh terhadap kinerja pegawainya. Dengan begitu, apabila pekerja mempunyai latar belakang yang sesuai maka otomatis kinerja dari masing-masing pegawai akan lebih mudah dan lebih mendukung pekerjaan yang digelutinya. Maka, bisa dikatakan pengaturan penerapan profesi di Indonesia dalam menempatkan pegawai sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan dan posisinya. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen PNS. Menilik kesesuaian bidang studi dengan penempatan pegawai di perusahaan Dampak dari kurang tersedianya lapangan kerja saat ini, menjadikan lulusan-lulusan tidak mempunyai banyak pilihan dalam menyesuaikan bidang studi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Bisa saja karena faktor kebutuhan dari perusahaan yang mengharuskan banyaknya jumlah karyawan tanpa memperdulikan kecocokan bidang studi. Selain itu, faktor dari pekerja itu sendirilah yang menganggap bahwa passion atau keahlian yang dimiliki bisa dijadikan batu loncatan untuk bekerja di bidang yang tidak sesuai jurusannya.
Istilah passionsudah tidak asing terdengar di telinga kita. Passion yang merupakan kata asing menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai kegemaran, gairah, keinginan yang besar, semangat, emosi, kemarahan, dan kecemasan. Istilah tersebut identik dengan dunia pekerjaan, dimana passionmerupakan salah satu komponen yang diperlukan ketika masuk dalam dunia kerja. Umumnya, passionmulai dicari atau ditemukan ketika seseorang berada di fase remaja, di mana semangat jiwa muda masih menggelora dalam mencari apa yang diinginkan ditambah waktu yang relatif luang dibanding saat dewasa. Namun, di hadapkan pada kenyataan finansial yang ada, terkadang passion yang ‘digaungkan’ selama masa remaja berbanding terbalik dengan nilai upah yang diterima. Mulailah muncul pemikiran melepaskan passion demi memenuhi kebutuhan. Lantas, apakah hal tersebut merupakan sebuah kesalahan? manakah yang lebih baik antara bekerja sesuai passionatau sesuai gaji?
Pentingnya Passiondalam Diri Seseorang Dilansir dari laman psychologytoday.com, passion adalah sesuatu yang mendorong seseorang melakukan kegiatan yang mem buat puas dan senang dalam melakukannya. Passion dapat berubah-ubah dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Pentingnya Pengembangan Diri Oleh : Rizky Tania
| Ilustrator : Rafli Hardiansyah | Desainer : Syahdilla Sekar R Pentingnya Pengembangan Diri Diambang Kebimbangan Antara Passion Atau Gaji LAPORAN UTAMA 10 MAJALAH DIMENSI 67
Namun, perubahan passiontersebut kurang lebih bermuara pada satu nilai yang sama dengan tujuan awal. Di sisi lain, passiondan hobi merupakan hal yang berbeda. Kegiatan yang mengeluarkan banyak waktu, tenaga, dan uang hanya untuk kepuasan diri, itulah yang disebut hobi. Lain hal dengan passion, di mana seseorang melakukan kegiatan yang disukai dan juga mengharapkan timbal balik atau kompensasi di akhir. Arfiana Maulina, Career Influencer, menyebutkan bahwasanya passion tidak bisa lepas dari diri seseorang. Passion melekat seiring dengan perjalanan hidup seorang manusia. Contoh nyata passion dalam diri seseorang dapat dilihat dari aktivitasnya lima tahun kebelakang. U.H
Urgensi Passion Terhadap Kebutuhan Sehari-hari Terkadang suatu keinginan berbanding terbalik dengan kebutuhan. Kenyataan bahwa perkembangan zaman memasuki dunia revolusi industri akan mengubah tatanan sistem operasi demi kepraktisan dan efisiensi. Dedi Setiawan, Human Resources (HR) Project Manager Bank Indonesia menyampaikan bahwa riset oleh HR Community menunjukkan 83% karyawan bekerja tidak sesuai jurusan atau passion awal yang dimiliki. Hal terse but disebabkan oleh kurangnya bimbingan sebelum memasuki dunia kerja. “Sangat diperlukan pemahaman terhadap diri sendi ri sebagai pembentukan karakter sebelum terjun ke dunia kerja,” ucap Dedi. Selain itu, adanya tuntutan dari keluarga atau masyarakat untuk bekerja di instansi tertentu terkadang turut menyebabkan seseorang melepaskan passion yang dimiliki. “Marak permasalahan anak harus masuk perusa haan A agar mendapat tunjangan atau anak harus meneruskan usaha orang tua padahal jauh diluar passionanak tersebut,” jelas Dedi. Melepaskan Bukan Berarti Meninggalkan Sempitnya lapangan pekerjaan yang diperburuk dengan kenaikan jumlah angkatan kerja turut membuat pilihan pekerjaan yang tersedia kian menipis. Novita Anggraini, salah seorang staf Cutting PT Victory Apparel terpaksa melepas passion sebagai seorang akuntan dan beralih bekerja di industri manufaktur dengan gaji yang dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski dihadapkan pada pilihan yang sulit, nyatanya Novita mampu beradaptasi dengan cepat tanpa meninggalkan gairah di bidang akuntansi. “Tidak sepenuhnya hilang, terkadang passion akuntan diperlukan untuk diajarkan pada saudara atau tetangga,” ucap Novita.
Implementasi Passiondalam Dunia Kerja Keberadaan passion diyakini sebagai pertanda seseorang menjalani proses hidup sesuai dengan keinginannya. Hal tersebut dialami oleh Istiqomah, staf Accounting & Tax PT Karya Satrya Advertising Semarang. Pekerjaan yang ia lakoni saat ini sejalan dengan passion yang ia miliki yaitu di bidang akuntansi. Menurutnya, seseorang yang mengenali passiondalam dirinya akan mengetahui dengan jelas apa yang mereka inginkan, terus berusaha mencapai tujuan, hingga mampu mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara maksimal dengan sepenuh hati. “Sesuatu yang didasari dengan rasa suka dan dilaksanakan sepenuh hati pasti akan berjalan lancar,” begitu ungkap nya. Adapun berbekal dari pengalamannya bekerja sesuai passiontersebut, ia mengaku dapat lebih mudah mengasah keterampilan yang sebelumnya ia dapatkan di bangku pendidikan formal.
Kegiatan yang sedang dikerjakan dengan indikasi tidak bisa lepas dalam beberapa tahun mendatanglah bisa diartikan muncul nya passion. Passion kerap kali muncul dengan sendirinya tanpa disadari. Hal tersebut dapat terlihat pada kelebihan yang dimiliki seseorang. “Ketika sukses atau berhasil dalam suatu hal mengindikasi kita nyaman dan tertarik, sehingga memuncul kan passion,” terang Arfiana.
LAPORAN UTAMA11MAJALAH DIMENSI 67
Arfiana mengatakan meskipun passion berbeda dengan hobi, terkadang hobi bisa berubah menjadi passion . Contohnya, hobi Arfiana dalam membuat video melalui media sosial justru kini menjadi passion yang ia tekuni. “Ternyata passion lain di bidang teknologi dapat membawa pengaruh baik untuk pengikut di media sosial,” tuturnya. Di akhir, Arfiana berkesimpulan apapun pilihan pekerjaan yang diambil beserta ala san di belakangnya tidak dapat diputuskan mana yang lebih baik, asalkan sama-sama mau belajar dan mengembangkan diri.
12OPINIMAJALAH DIMENSI 67
Sejak tahun 2017, Indonesia telah ma suk ke dalam Kategori Negara Industri dalam proporsi ekonomi. Merujuk pada laman Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin) kemenperin.go.id, sektor industri merupakan kontributor terbesar bagi perekonomian nasional dengan sumbangsihnya yang mencapai lebih dari 20%. Meningkatnya kebutuhan produksi era revolusi industri 4.0 menyebabkan kebutuh an tenaga kerja di Indonesia diperkirakan akan naik lebih dari 8% hingga tahun 2035. Peningkatan kebutuhan ini tersebar pada seluruh subsektor manufaktur. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut, setiap industri memiliki kualifikasi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan nya. Pada daftar kualifikasi, potensi diri merupakan salah satu indikator penting bagi penerimaan para calon tenaga kerja. Lantas, apa itu potensi diri? Sampai saat ini masih banyak orang yang salah kaprah dalam membedakan antara potensi diri dengan kemampuan. Potensi diri dapat diartikan kapasitas yang ada pada tiap individu, masih tersimpan dalam diri dan sudah ada sejak dulu. Dengan kata lain, potensi itu masih mengendap dan belum diaktualisasikan melalui perilaku, perbuatan, maupun aksi. Sedangkan, ke mampuan itu sudah terlihat, terwujud, dan
Penyunting: Candra Ayuningtyas Maharani Desainer: Sari Wahyuningsih
Ainun Nasichatul Karimah, S.Psi HRD PT. Sumber Masanda Jaya
Potensi Diri : Indikator Kualifikasi
CalonPenerimaanPekerja
Kualifikasi Apa yang Dibutuhkan Perusahaan Saat Ini?
Jika berbicara tentang standar kualifika si pekerja di industri, kriteria umum yang diperlukan yaitu usia pelamar berusia lebih dari 18 tahun. Usia 18 tahun dianggap sudah memiliki kematangan mental yang siap masuk menghadapi dunia industri. Tak hanya itu, industri juga mempertimbangkan segi daya tangkap serta kemampuan adaptasi dengan sistem kerja perusahaan. Terdapat beberapa soft skill yang harus dimiliki oleh para pelamar sebagai poin tambahan agar dapat diterima di suatu perusahaan. Soft skill dasar yang dibutuhkan ialah kemampuan komunikasi. Indikator terjalin nya komunikasi yang baik terlihat ketika seseorang menyampaikan sesuatu, lawan bicara mengerti dengan apa yang disampai kan. Komunikasi tidak semudah yang terli hat. Tak semua orang mampu berkomunikasi dengan baik. Meski merupakan hal dasar, intensitas suatu komunikasi disesuai kan dengan posisi pekerjaan. Tak hanya komunikasi, percaya diri dan yakin akan kemampuan diri juga menjadi syarat kuali fikasi yang dibutuhkan. Ketika kita melihat target tempat kerja, kita harus berpikir posi tif dulu tentang pekerjaan yang akan kita lamar. Para pelamar juga harus memiliki sikap aktif agar mampu mengikuti kebijakan dan aturan yang dimiliki perusahaan. Setelah itu, para pelamar harus membuat rencana hidup terkait kontribusi apa yang akan diberikan pada perusahaan, berapa lama akan bekerja disana hingga apa tar get yang ingin diraih, agar para pelamar mampu fokus dan konsisten. Hal terakhir yaitu jangan pernah cepat merasa puas atas sesuatu yang telah diraih. Terkadang apa yang dirasa mampu dibanggakan masih bisa lebih dimaksimalkan. Hal ini juga sebagai harapan agar para calon tenaga kerja terus tekun belajar dan mengasah diri.
pandemi saat ini, banyak ditemukan potensi para calon tenaga ker ja yang under qualify. Hal ini dapat dilihat salah satunya dari hasil psikotes yang masih di bawah rata-rata standar perusahaan. Antisipasi yang dilakukan perusahaan yaitu dengan menggunakan bantuan pihak ke tiga yaitu Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) atau Balai Latihan Kerja (BLK). Melalui LPK dan BLK, para calon tenaga kerja under qualify akan mendapat pelatihan ekstra untuk mengembangkan kemampuan guna meningkatkan kualitas diri.
OPINI13MAJALAH DIMENSI 67
tampak entah dalam bentuk skill, bakat, atau minat. Cara untuk mengetahui potensi diri sebelum kita melamar pekerjaan bisa melalui self-assessment. Self-assessment yaitu penilaian kinerja secara mandiri. Dari self-assesment, kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan kita melalui tes psikologi. Cara paling mudah yang bisa dilakukan semua orang yaitu dengan melihat kelebihan yang paling unggul dari dalam diri kita. Setelah mengevaluasi diri, kita harus membuat rencana bagaimana cara mengembangkan potensi tersebut. Cara Mengembangkan Potensi Calon Tenaga Kerja Sebelum melamar suatu pekerjaan, kita pas ti melihat kompetensi diri serta kelebihan apa yang kita miliki. Pada proses analisa tersebut didapatkan poin-poin keunggulan diri yang dapat kita sesuaikan pada saat melamar posisi suatu pekerjaan. Terkadang di dunia industri saat ini, hanya segelintir perusahaan yang menyediakan area kerja yang sesuai dengan bakat dan minat dari calon tenaga kerja. Sebagai contoh, seorang lulusan jurusan administrasi ingin melamar bagian administrasi pada suatu perusaha an. Namun, kualifikasi kriteria pelamar terdapat beberapa keahlian di luar keahlian yang dimiliki pelamar jurusan administrasi Padatersebut.situasi
RIset kesesuaIan
Memiliki
14POLLINGMAJALAH DIMENSI 67
pekerjaan yang baik merupakan keinginan semua orang, baik lulusan universitas maupun lulusan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K), keduanya tentu mengharapkan hal serupa terkait pekerjaan. Selain itu, semenjak pandemi Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) mewabah di Indonesia, banyak siswa maupun mahasiswa yang memilih untuk bekerja part-time dengan berbagai alasan. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa pertimbangan dalam memilih pekerjaan selain kesesuaian dengan jurusan yang ditempuh, ialah pilihan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang diimpikan. Secara umum, faktor pemilihan pekerjaan meliputi kondisi ekonomi keluarga, fleksibilitas waktu, hingga lingkungan sosial kerja. Beberapa orang memilih untuk bekerja tidak sesuai bidang studinya dengan alasan tertentu. Berdasarkan hal tersebut, kami tim riset LPM Dimensi telah melakukan survei kepada masyarakat umum secara acak dengan fokus responden masyarakat yang pernah atau sedang bekerja. Dari sekitar dua minggu penyebaran kuesioner, didapatkan 194 responden dari berbagai latar belakang, dengan rata-rata responden berumur 21-25 tahun sebanyak 85 dan responden berumur 15-20 tahun sebanyak 79, sisanya berumur 25 tahun ke atas.
1. Apakah Anda sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi?
Oleh: Tim Riset I Desainer: Diva Aurelia Subagya
Dari
PRoFesI dengan BIdang studI
2.
Sebanyak 141 orang dari 194 responden sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, dan sisanya 53 orang tidak sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. 27,3% Tidak 72,7% Ya Jika Ya, bidang studi apa yang sedang/pernah Anda tempuh? 194 responden yang terkumpul, mereka berasal dari bermacam-macam jurusan. Ada yang berasal dari jurusan teknik, pendidikan, sastra, sampai kedokteran dan masih banyak lagi. (ex: Jurusan Akuntansi) Apakah Anda pernah/sedang bekerja? total 194 responden, hampir merata untuk yang belum pernah, pernah, dan sedang bekerja. Sebesar 34,5% responden sedang bekerja, 31,4% responden pernah bekerja, dan 34% responden belum pernah bekerja. 34,5% BekerjaSedang 34% PernahBelum 31,4% Pernah
3.
Dari
POLLING15MAJALAH DIMENSI 67
7. Jika Tidak, apakah Anda merasa kesulitan menjalani pekerjaan tersebut? Sebanyak 60,3% atau 117 responden tidak merasa kesulitan menjalani pekerjaan yang tidak sesuai bidang studinya. Sebanyak 35,6% atau 69 res ponden menyatakan kemungkinan, dan sebanyak 4,1% atau 8 responden merasa kesulitan menjalaninya. 4,1% Ya 60,3% Tidak 35,6% Mungkin
6. Apakah pekerjaan Anda sesuai dengan bidang studi yang Anda ambil? Dari 194 responden, sejumlah 52 responden menyatakan pekerjaan sesuai dengan bidang studi, 82 responden menyatakan pekerjaannya tidak sesuai bidang studi, 46 responden tidak ber pendapat, dan 14 responden menyatakan lainnya. 7,2% Lainnya 23,7% BerpendapatTidak 26,8% bidangdengansesuaistudi 42,3% tidak sesuai bidang studi
4. Jika pernah/sedang bekerja, bidang pekerjaan apa yang Anda laksanakan? Sebanyak 194 responden berasal dari bermacam-macam bidang pekerjaan, meliputi bidang keuangan, kesenian, bidang kesehatan, Food and Beverage, bahkan media kreatif, dan sebagainya. (ex: Bidang Kesehatan, Pelayanan, dll) 5. Apa alasan Anda bekerja disaat sedang menempuh pendidikan? (isi “-“ jika Anda tidak bekerja dan sudah lulus) Terkait dengan alasan bekerja saat sedang menempuh pendidikan, sebesar 21.1% responden beralasan mencari pengalaman, 4.6% responden beralasan menambah relasi, 25.8% responden beralasan mendapatkan upah, 30.9% responden tidak bekerja atau sudah lulus, dan 17.6% Lainnya. 21,1% PengalamanMencari 4,6% MenambahRelasi 25,8% Mendapatkanupah 30,9% Tidak Bekerja atauLulusSudah 17,6% Lainnya
MAJALAH DIMENSI 67 8. Menurut Anda, di bawah ini manakah yang lebih penting? Sebanyak 132 responden berpendapat bahwa pekerjaan sesuai dengan bidang studi dan pekerjaan lain di luar dari bidang studi sama pentingnya. Selanjutnya 52 responden merasa pekerjaan sesuai dengan bidang studi merupakan yang lebih penting. Sisanya sebanyak 10 responden mengatakan pekerjaan lain di luar bidang studi lebih penting. 26,8% SesuaiPekerjaanBidangStudi 5,2% Pekerjaan Lain di Luar Bidang Studi 68% PentingduanyaDua-
11. Contoh kasus: Saya lulusan sebuah universitas ternama di Indonesia, namun Beragam pendapat yang diutarakan oleh responden terkait adanya peristiwa tersebut, diantaranya menurut responden hal yang bisa dipelajari selama masa kuliah tidak hanya dalam bidang studi yang diambil saja. Akan tetapi, bisa juga di luar bidang studi, contohnya softskillyang diperoleh dari berorganisasi, bersosialisasi, serta dari masih menganggur selama 1 tahun terakhir. Hal ini dikarenakan ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusan saya. Utarakan pendapat Anda terkait dengan peristiwa tersebut!
9. Terkait pertanyaan nomor 8, jelaskan mengapa yang Anda pilih adalah hal yang Alasan responden memilih pentingnya pekerjaan sesuai dengan bidang studi yaitu apabila bekerja sesuai dengan bidang studi maka dapat dipastikan bahwa orang tersebut sudah ahli dalam bidangnya, sesuai dengan apa yang dipelajari, dan bisa mengembangkan apa yang sudah dimiliki. Responden yang memilih pekerjaan lain di luar bidang studi, beralasan agar bisa mendapatkan ilmu keduanya, memperoleh pengalaman, dan ada kebebasan untuk memilih pekerjaan. Adapun responden yang menganggap keduanya penting beralasan menambah wawasan dan tidak hanya berkutat di zona nyaman, serta responden memandang prospek, keahlian, dan pengetahuan lebih penting. lebih penting?
16POLLING
10. Menurut Anda, mengapa seseorang memutuskan untuk bekerja di luar bidang Terkait pertanyaan seseorang memutus kan bekerja di luar bidang studi, sebesar 1.5% menyatakan terpaksa, 39.7% menyatakan susah mencari lowongan pekerjaan yang sesuai, 8.2% menyata kan mengisi waktu kosong, 40.2% menyatakan kerja aja dulu!, dan 11.9% menyatakan lainnya. studinya? 1,5% Terpaksa 8,2% Mengisi Waktu Kosong 11,9% Lainnya 40,2% kerjadulu!aja 39,7% Susah PekerjaanLowonganMencariyangSesuai
MembukaMencobaUsahaSendiridiRumah
12. Bagaimana Anda menyikapi sulitnya mencari pekerjaan sesuai bidang studi di Sebanyak 25,8% atau 50 responden menyikapi sulitnya mencari pekerjaan sesuai bidang studi di tengah keadaan seperti ini dengan cara mencoba mem buka usaha sendiri di rumah. Lalu, sebanyak 22,7% atau 44 responden mencari relasi melalui kenalan. Sebanyak 21,6% atau 42 responden usaha lebih giat lagi. Sebanyak 20,6% atau 40 responden mengikuti media soal lowongan pekerjaan. Sisanya 9,3% atau 18 responden menyikapinya dengan berbagai cara lainnya. tengah keadaan seperti ini? 9,3% Lainnya 25,8%
POLLING17MAJALAH DIMENSI 67 20,6% Mengikuti Media Soal Lowongan Pekerjaan 22,7% Mencari Relasi Melalui Kenalan 21,6% usaha lebih giat lagi
13. Berikan pendapatmu, jika seseorang memutuskan “tidak apa-apa bekerja di luar Pendapat responden ketika memutuskan bekerja di luar bidang studi harus mem pertimbangkan banyak hal, salah satunya lingkungan pekerjaan yang nyaman. Lingkungan pekerjaan yang nyaman dapat membuat kita lebih beradaptasi dan yang utama lebih mudah mempelajari hal baru melalui teman kerja yang lain. Selain itu harus dapat mengamati dan mempertimbangkan perusahaan mana yang lebih mem buat diri berkembang di samping pertimbangan tentang gaji. Beberapa responden lain juga berpendapat, bahwa kita juga harus mempunyai niat dan memperhatikan fleksibilitas pekerjaan tersebut. Di samping itu, beberapa responden berpendapat bahwa ketiganya penting dalam mengambil keputusan bekerja di luar bidang studi. bidang studi”. Apa yang harus dipertimbangkan? Apakah gaji, fleksibilitas, atau lingkungan pekerjaan yang nyaman?
relasi. Hal tersebut juga bisa dijadikan bekal untuk melamar pekerjaan. Terlebih lagi sekarang juga banyak peluang untuk bisa mengasah hardskill yang berguna dalam dunia kerja. Jadi, jika setiap orang mau memanfaatkan peluang tersebut dengan maksimal, maka akan dirasa lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan walaupun tidak sesuai dengan bidang studi, karena dalam bekerja tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang sesuai dengan bidang studi.
Sejatinya pekerjaan yang bagus bukan semata karena relate dengan studi kita, akan tetapi dapat diukur dari ilmu yang didapat dan makin diasah, lingkungan kerja yang nyaman, hingga menemukan orang baru di tempat kerja. Jadi, kita dapat mencari pekerjaan di posisi yang berbeda dengan studi kita dan menerapkan learning-by-doing dimana saja sambil bekerja dan belajar. Coba untuk tidak hanya terfokus pada pekerjaan yang sesuai studi, tetapi perbanyak referensi pekerjaan lain tuk menambah pengalaman sembari mencoba mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi. Kesimpulan
LAPORAN KHUSUS19MAJALAH DIMENSI 67
Stabilitas Karier
Desainer: Zakiyah Ilustrator: Ranira
Terhadap Kesehatan Mental Pekerja Muda
orang pasti ingin memiliki karier yang stabil, sehingga dibutuhkan kerja keras untuk mencapai hal tersebut. Namun, seiring dengan tuntutan karier yang baik ter kadang dapat memengaruhi kesehatan mental khususnya pekerja muda yang baru ter jun ke dunia kerja. Pekerja muda seringkali mendedikasikan diri semata-mata hanya untuk pekerjaan agar mencapai kesuksesan tanpa memperhatikan kondisi kesehatannya. Padahal kesehatan fisik maupun psikis sangat penting untuk dijaga agar dapat bekerja dengan makMembangunsimal.
Stabilitas Karier
Setiap
Oleh: Ela Elfita Fatimah Salma
Pengaruh Pengaruh
karier yang baik tentu akan mendatangkan keuntungan di masa depan. Se perti yang disampaikan oleh Ivarianie Virgiana selaku Recruitment Manager Pura Group, bagi orang-orang yang mengutamakan karier, stabilitas karier memberi rasa aman untuk kehidupan mereka. Namun, bagi mereka yang tidak terlalu berfokus pada karier dan hanya mengikuti alur, cenderung tidak terpengaruh. Besarnya pengaruh dari stabilitas karier tergantung pada motivasi kerja yang dimiliki oleh para pekerja. “Stabilitas karier ada yang berpengaruh ada yang tidak, tergantung motivasi kerja dari pekerja itu sendiri seperti apa,” ungkap Ivarianie saat diwawancarai Januari lalu.
Mental Generasi Z dalam Menghadapi Dunia Kerja Dalam artikel berjudul “5 Fakta Kesehatan Mental Gen Z, Generasi Paling Tertekan” yang dimuat dalam idntimes.com, genera si Z merupakan anak-anak muda yang lahir pada tahun 1995 hingga 2010. Di usia ker janya, mereka dihadapkan dengan kondisi pandemi yang menyulitkan, sehingga memberi dampak tekanan yang memengaruhi kesehatan mental. Menurut Western Gover nors University, hanya sekitar 45% individu gen Z yang memiliki kesehatan mental yang baik atau sangat baik. Angka tersebut le bih rendah dari generasi sebelumnya yakni generasi milenial. Kondisi kesehatan mental anak muda yang sudah bekerja memang masih dalam batas wajar tetapi tidak menutup kemungkinan ada juga anak muda yang men talnya sudah terganggu, mudah stres, mau pun tidak kuat di bawah tekanan pekerjaan. Oleh karena itu, para pekerja muda harus mempersiapkan mental dalam menghadapi dunia kerja. Tak hanya itu, di tengah kekhawatiran akan stabilitas karier, pekerja harus meningkat kan mental kedewasaan. Ketika siap memasuki dunia kerja berarti siap menerima dan beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Mental yang tadinya hanya sebagai follower atau pengikut harus diubah menjadi mental pejuang, karena di dalam perusahaan pasti ada kompetisi untuk menjadi yang terbaik.
Selain mental, skill atau kemampuan juga harus dipersiapkan terutama soft skill karena perusahaan cenderung memilih pekerja yang memiliki attitude atau karakter yang baik. Pekerja yang jujur, kreatif, tidak mudah menyerah, memiliki kemampuan leadership, mudah beradaptasi, mempunyai motivasi kerja yang tinggi serta memiliki orientasi berprestasi lebih berpeluang diterima di perusahaan. Kemampuan-kemampuan tersebut tidak diajarkan di sekolah tapi dibentuk dari pribadi yang mengembangkan diri misal nya dengan mengikuti organisasi, seminar, pelatihan, freelance, atau part-time. Work-Life Balance, Budaya Kerja yang Perlu Diterapkan Mengingat karier yang baik harus dicapai dengan kerja keras memunculkan suatu kebu dayaan bernama hustle culture. Budaya yang menuntut para pekerja agar segera menyele saikan pekerjaan dan memiliki durasi lama kerja yang berlebihan, membuat para pekerja terkadang mengalami gangguan kesehatan mental juga kelelahan fisik. Di dalam Pura Group sendiri, budaya hustle culture masih terasa di kalangan anak-anak muda. Seperti yang disampaikan oleh Diah Loka, salah satu karyawan di bagian Finishing, ia bekerja di usia muda karena ingin mencari pengalam an dan menambah relasi. Meski begitu, ada beberapa rekan kerjanya yang ambisius dalam melakukan pekerjaan. “Kita itu kerjanya tim dimana ada target yang harus dipenuhi. Kadang buru-buru ambil banyak kerjaan jadi mendorong tim yang lain juga supaya hasil nya sama,” ujar Diah. Hal tersebut dapat memicu persaingan di antara karyawan, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang tidak Menyikapinyaman.budaya tersebut, Ivarianie me ngungkapkan bahwa prinsip yang ia pegang adalah work-life balance dimana antara pekerjaan dan kehidupan pribadi itu harus seimbang. Oleh karena itu, ia berusaha me nerapkan prinsip tersebut di Pura Group de ngan mengadakan pelatihan-pelatihan yang dapat menjadi sarana refreshing bagi pekerja agar tidak jenuh dengan pekerjaan. Penerapan work-life balance ini dapat mendukung para pekerja untuk bekerja sesuai kemam puan masing-masing. Seperti yang dikatakan oleh Lutfie Hakim selaku operator produksi di bagian Finishing, dalam melaksanakan pekerjaan selain mempunyai motivasi ker ja juga harus memperhatikan keselamatan. “Kita harus memiliki motivasi kerja yang tinggi agar dapat bekerja dengan nyaman tetapi tetap mengutamakan keselamatan kerja dan kesehatan diri,” tutur Hakim.
LAPORAN KHUSUS 20 MAJALAH DIMENSI 67
LAPORAN KHUSUS21MAJALAH DIMENSI 67
Oleh : Annisa Nur Aulia I Ilustrator : R. Satrya Bramantya I Desainer : Hasna Jilan
Dewasa ini, tingkat produktivitas kerja semakin menjadi perhatian khusus bagi perusahaan. Naik turunnya produktivitas tersebut tentu tak lepas dari peran sumber daya manusia (SDM) di da lamnya. Produktivitas dapat terbentuk jika karyawan merasa nyaman dan sejahtera di lingkungan kerjanya. Dalam hal ini, persoalan tersebut tak jauh dari kesehatan mental karyawan. Menurut The World Health Organization (WHO), kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang leng kap secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial, tanpa disertai dengan adanya penya kit atau kelemahan yang dimiliki. Dilansir dari data survei IDN Times dalam postingan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada Seminar Psikologi DJKI yang melibatkan 400 partisipan pada Desember 2020 hingga Januari 2021, tercatat 63% pekerja kesulitan membuat batas antara pekerjaan kantor dan rumah yang membuat kesehatan mental karyawan menurun. Pentingkah Perusahaan Menjaga Kesehatan Mental Karyawan? Fitrahnya, dalam diri manusia terdapat tiga aspek penting yang harus dikelola untuk menciptakan proses kerja yang maksimal. Aspek tersebut adalah kognitif (berpikir), afektif (perasaan), dan psikomotorik (tindakan). Dari berbagai macam kasus de presi dan kecemasan karyawan, sebagian besar dipengaruhi oleh tekanan kerja yang berasal dari perusahaan maupun sesama karyawan lainnya. Tekanan kerja yang dialami karyawan akan berdampak pada produktivitas kerja. Hukum berbanding terbalik pun akan berlaku, jika tekanan kerja yang didapatkan karyawan semakin besar, maka penurunan produktivitas kerja akan terjadi. Dosen Psikologi Universitas Negeri Sema rang (Unnes), Laila Listiana Ulya menyampaikan akibat dari abainya perusahaan dalam menjaga kesehatan mental karyawan. “Apabila kesehatan mental karyawan tidak diperhatikan dalam jangka panjang akan berpengaruh untuk profit perusahaan,” jelas Laila. Hal ini perlu menjadi fokus pe rusahaan untuk mengelola kesehatan mental karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Lalu, Apa yang Dirasakan Karyawan? Melihat pentingnya masalah tersebut, untuk mengukur sejauh mana perusahaan daPeran Serta Perusahaan dan Karyawan
Tuk Jaga Kesehatan Mental Karyawan
sahaan akan diuntungkan dengan menda patkan profit yang maksimal dan karyawan mendapat penghasilan yang memuaskan. Jika melihat dari sisi perusahaan, peran HRD cukup strategis sebagai jembatan apabila terdapat konflik internal karyawan maupun meningkatkan kesejahteraan karyawan. Perusahaan dapat mengembangkan pro gram-program untuk menjaga kesehatan mental karyawan, diantaranya dengan membuat program atau sistem manajemen stres, mengajak karyawan untuk melakukan work life balance dengan memfasilitasi minat dan bakat karyawan, serta me nerapkan Total Quality Management (TQM) yang diadaptasi dari Jepang. “TQM dapat dilakukan dengan membuat apel pagi selama lima menit agar karyawan termotivasi, serta meningkatkan engagement antara atasan dan bawahan sehingga alur komunikasi mereka lebih smooth,” terang Laila. Tak hanya perusahaan, upaya dalam men jaga kesehatan mental juga dapat dilaku kan oleh karyawan. Meskipun karyawan cenderung tidak dapat mengendalikan stimulus yang datang, tetapi mereka dapat melakukan manajemen stres dengan cara menarik napas selama beberapa saat un tuk meredakan pikiran. Di samping itu, jika perusahaan tidak memberikan work life balance, karyawan bisa melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya. Misalnya dengan berwirausaha, sehingga mempunyai pekerjaan sampingan di rumah. Hal tersebut dapat memberikan kebahagiaan karyawan karena mempunyai penghasilan ganda yang ber sumber dari perusahaan dan didukung oleh penghasilan sampingan. Selain itu, apabila mendapat sebuah permasalahan, karyawan dapat mencari teman cerita atau teman curhat. Meskipun hal tersebut hanya mem berikan solusi untuk jangka pendek. Maka dari itu, karyawan tetap dianjurkan untuk berkomunikasi dengan atasan ataupun HRD jika mendapat kendala saat bekerja.
LAPORAN KHUSUS 22 MAJALAH DIMENSI 67 lam menjaga kesehatan mental karyawan, maka perlu mengetahui hal hal yang dirasakan karyawan. Menurut Anindia Novitasari salah satu karyawan PT Mas Sumbiri 2 Semarang, di awal ia bekerja sering kali mendapat tekanan mental berupa perkataan yang tidak pantas dari karyawan lainnya. Dalam hal ini, sikap senioritas dan junioritas yang kurang baik kerap diterapkan saat bekerja. Meskipun begitu, perusahaan telah memberikan penanganan untuk mengatasi permasalahan kesehatan mental karyawan, seperti memberikan ruang komunikasi dengan Human Resources Development (HRD). Namun, kebanyakan karyawan ti dak melakukan hal tersebut dan mengundurkan diri tanpa surat pengunduran ketika mendapati masalah dengan karyawan lain. Hal ini yang membuat turnover karyawan di perusahaan tidak terkendali. Mikael Qamara selaku HRD PT Telkom Akses Cabang Jakarta, berpendapat bahwa mengadakan briefing dan meeting dapat melatih psikologis karyawan. “Secara psikologis karyawan akan dituntut untuk memecahkan masalah, itu salah satu cara untuk melatih psikologis mereka,” ungkapnya. Selain itu, memberikan hak cuti, pulang tepat waktu, dan waktu yang cukup untuk istirahat secara tidak langsung dapat melepas tekanan kerja karyawan. Perusahaan atau Karyawan yang Harus Menjaga Kesehatan Mental Karyawan? Berkonotasi sama dengan simbiosis mutualisme, upaya menjaga kesehatan mental tak akan tercapai jika hanya dilakukan oleh salah satu pihak saja. Dalam hal ini peran perusahaan dan karyawan sangat ber pengaruh dalam keberhasilan menjaga kesehatan mental karyawan. Perusahaan dan karyawan sejatinya mempunyai hubungan kerja, di mana keduanya mempunyai hak dan tanggungjawab untuk mencapai tujuan masing-masing. Ringkasnya, peru
Isu terkait kesehatan mental akhir-akhir ini kerap dibicarakan di kalangan anak muda, tidak sedikit pula yang mendiagnosa diri sendiri tanpa mengetahui pasti kondisi psikologisnya. Hal tersebut yang melatarbelakangi Iestri Kusumah Wardhani untuk mendirikan platform Psytalk Indonesia. Perempuan lulusan Psikologi Universitas Islam Bandung (Unisba) yang kerap disapa Iestri ini menjadikan Psytalk Indonesia sebagai wadah pengetahuan sekaligus layananan konseling. Ia mengawali kariernya dengan bekerja di bidang Human Resources Development (HRD) di sebuah perusahaan pertambangan batu kapur di Sukabumi sembari membuat konten kecantikan di Youtube dan sesekali membahas tentang psikologi. Adanya pan demi selain berfokus dalam pekerjaannya ia sembari menjadi content creator dan mulai merintis platform Psytalk Indonesia. Psytalk Indonesia memberikan berbagai layanan publik, seperti webinar, talkshow, layanan konseling, mentoring, dan layanan psikologi. Dalam melancarkan layanan yang diberikan, Psytalk bekerja sama dengan berbagai pihak lain, salah satunya ialah psikolog dalam mentoring team atau private. Adanya Psytalk Indonesia bukan tanpa tujuan, melainkan guna membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan psikologis dengan audiens dari ber bagai kalangan. “Tujuannya untuk mem bantu masyarakat dari segi psikolo gisnya, audiens-nya mulai dari remaja, dewasa bahkan lansia,” ungkap Iestri.
Solusi dan Langkah Antisipasi Kesehatan Mental
Platform Psytalk Indonesia digadang akan menjadi perusahaan yang tidak hanya membantu masyarakat teta pi juga membuka peluang pekerjaan. Terhitung sembilan bulan sejak dirintisnya Psytalk pada bulan Juli tahun 2021, dimana perjalanan panjang masih harus ditempuh.
Psytalk Indonesia
Oleh : Arifiani Kusuma Sakti | Desainer : Salma Velita
SOSOK23MAJALAH DIMENSI 67
Dok. Pribadi
Meskipun baru seumur jagung, Lestri dan tim dengan berbekal pengalaman dan pengetahuan terus bergerak demi kema juan Psytalk Indonesia. Atas keresahan dan kepeduliannya dalam hal kesehatan mental yang tidak terbatas di lingkungan kerja atau sekolah, Psytalk menjadi pili han solusi dalam mengantisipasi dampak yang lebih buruk. Sebagai Founder dan Chief Executive Officer (CEO) dirinya pun turut menambah skill dan mencoba hal baru guna berjayanya platform tersebut. Wanita kelahiran Sukabumi, 4 September 1997 ini menerka perjalanan panjang sebe lum menuai prestasi dan juga pencapaian saat ini. Mari kita tengok sekilas mengenai perjalanan hidupnya. Dimana sejak kecil hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) ia tertarik dengan dunia psikologi dan akhirnya melanjutkan pendidikan di Jurusan Psi kologi Unisba. Semasa berkuliah diiringi keaktifannya dalam organisasi kampus dan menjadi sukarelawan dalam Internal Performance Management di Yayasan Pemuda Peduli untuk bantuan bencana dan kemanusiaan. Organisasi yang diikutinya, meliputi Pakem Psikologi Unisba sebagai anggota divisi Medik, Forum Diskusi Jawa Barat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unis ba sebagai anggota divisi Konsumsi dan BEM Fakultas Psikologi Unisba sebagai anggota departemen kewirausahaannya.
Meskipun ketika itu belum terpikirkannya mengenai kelanjutan setelah lulus dan prospek kerja ke depan. Lantas, di awal kelulusannya ia mendalami sebagai pembuat konten dalam kanal Youtube-nya terkait kecantikan, yang mana diluar dari jurusannya. Setelah itu, karena memiliki bekal yang cukup dalam hal psikologi dasar, dirinya pun merambah konten psikologi. Berkembangnya waktu, ia juga menggeluti media sosial lainnya seperti Instagram dan Tiktok. Menjadi content creator baginya tidak mudah di kala hamparan netizen yang tidak sesuai harapan dan tak jarang dibumbui perlawanan hingga makian, tetapi justru Iestri tidak terlalu memikirkannya bahkan memahami keadaan audiens-nya. Meski ada beberapa waktu dirinya jenuh dan berhenti membuat konten untuk be berapa saat, tetapi tidak berjalan lama ia aktif kembali. Kelegaan hati dan kegigihan nya untuk menyebarkan kebaikan dan ilmu kepada masyarakat, terteguh dalam diri. Tak hanya sampai disitu wanita yang ber pegang teguh pada motto hidup “Jangan pernah berhenti untuk eksplorasi, eksplor asi adalah kunci untuk menemukan jati diri,” mengembangkan sayapnya hingga memiliki sederet lisensi, sertifikat hingga keahlian baik di bidang psikologi maupun tidak. Lisensi dan sertifikat terakreditasi yang dimilikinya yaitu Certified Behaviour Consultant oleh PT Neo Insan Internasional, Copywriting oleh RevoU, dan Peraturan Perusahaan (PP)/ Perjanjian Kerja Bersama (PKB) oleh HRD Forum. Keahliannya dalam Psychology testing dan Organizational Psychology tidak diragu kan lagi, ada pula keahlian lain Human Resources Development yang tidak bisa diremehkan dengan menelisik perjalanan hidupnya pernah menjadi HRD. Selain itu, Iestri memiliki pengalaman dalam Career Mentor di Aksel dan menjadi Brand Ambassador di Ajaib Sekuritas Asia. Perjalanan panjang yang dilaluinya dari segala rasa yang indah maupun pahit tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berusaha. Dirinya percaya bahwa setiap apa yang dilakukan saat ini, pas ti akan ada hasilnya di kemudian hari. “Terus mencoba hal baru, keluar dari zona nyaman, dengan itu dapat lebih mengenal diri sendiri, meskipun sulit dan berat percaya nantinya akan memberikan hasil yang luar biasa,” pungkas Iestri.
24SOSOKMAJALAH DIMENSI 67
T angkal Gangguan Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja Tangkal Gangguan Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
Oleh : Imara dan Olivia | Ilustrator : Safiatun | Desainer : Syahdilla Sekar R. Gangguan kesehatan mental adalah kondisi ketika batin dan pikiran manusia tidak berada dalam keadaan normal. Dimana penyebab dari gangguan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu lingkungan kerja yang penuh dengan tekanan. Hal ini jika sering kali terjadi tanpa memperhatikan kemampuan setiap karyawan dapat menyebabkan stress tinggi (burnout). Alhasil berujunglah pada kondisi mental karyawan yang tidak stabil. Meskipun demikian, ada saja karyawan dan pemimpin perusahaan yang justru menganggap enteng dan abai mengenai hal tersebut. Banyak dari mereka yang enggan mencari cara menjaga kesehatan mental di tempat kerja. Padahal kesehatan mental merupakan salah satu faktor terpenting yang bisa mempengaruhi kesehatan fisik karyawan dan otomatis akan berpengaruh langsung pada produktivitas. Oleh karena itu, peran perusahaan bersama karyawan untuk menjaga kesehatan mental ini sangat diperlukan. Lalu, bagaimana sih cara menjaga kesehatan mental di lingkungan kerja? Yuk simak penjelasannya berikut! 1 Keseimbangan muncul bila dapat memisahkan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Hindari melakukan pekerjaan secara berlebihan dengan cara memberi batasan waktu yang tepat dan habiskan waktu bersama keluarga atau orang tersayang usai melaksanakan tanggung jawab kerja. Lakukan hal yang disukai dan temukan hobi baru untuk membantu mengurangi stres usai bekerja.
TRIVIA25MAJALAH DIMENSI 67
Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan
Elemen terpenting dalam mencapai tempat kerja yang sehat adalah adanya peraturan, strategi, dan realisasi kebijakan yang didukung oleh semua elemen terkait. Tempat kerja yang sehat dapat digambarkan dimana antara karyawan dengan atasan aktif berkontribusi untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
5
Mengelola stres dapat dilakukan dengan cara mengubah pola hidup menjadi lebih baik, seperti mengonsumsi makanan yang bergizi, berolahraga secara rutin, dan memiliki waktu yang cukup untuk istirahat. Hal tersebut berguna untuk membangun kekuatan mental serta menjaga kesehatan mental di tempat kerja. Selain itu, pengelolaan stres yang baik dapat membuat kita lebih mudah dalam menjalani aktivitas dan menentukan sesuatu secara tepat.
26TRIVIAMAJALAH DIMENSI 67
2
4 Mengungkapkan hal yang dirasakan seperti stres akan beban dan tekanan pekerjaan yang sudah melampaui batas sangat penting untuk dilakukan. Berbicara dengan atasan atau HumanResourcesDevelopment(HRD) dapat membantu dalam mencarikan solusi untuk mengurangi tekanan pekerjaan yang dirasakan, sehingga membuat kesehatan mental dapat tetap terjaga.
Diskusikan Kesehatan Mental di Tempat Kerja 3 Pikiran buruk dapat muncul saat mengalami suatu masalah, hal tersebut dapat menjadi persoalan serius bila tidak segera ditangani, untuk itu mulailah berlatih berpikir positif. Pikiran yang positif dapat membantu seseorang mengatasi stres dan meningkatkan daya tahan tubuh. Tak hanya itu, fokus dengan hal positif dapat membantu kita menjadi lebih mudah mencapai target yang sudah ditentukan Fokus Pada Hal Positif
Mengelola Stres
Menciptakan Tempat Kerja yang Sehat
Nah, Itulah beberapa cara menjaga kesehatan mental di tempat kerja. Sejatinya, kesehatan mental di tempat kerja tidak hanya timbul dari masalah beban dan tekanan pekerjaan. Akan tetapi juga dapat muncul dari faktor interaksi antar karyawan. Oleh karena itu, penting memperhatikan kesejahteraan psikologis individu di lingkungan kerja. Dalam hal ini perusahaan tidak hanya membantu individu agar lebih produktif dalam hal pekerjaan, melainkan juga berkontribusi membantu karyawan agar lebih enjoy dengan pekerjaan yang ditekuni.
Peran
Menjadi salah satu bagian pilar penta helix dalam pembangunan nasional, lembaga perguru an tinggi memiliki visi tersendiri untuk mencetak lulusan yang ideal bagi almamater masingmasing. Hal ini sesuai dengan tujuan mereka yaitu untuk mencetak agen agen yang berpengaruh di lingkungan masyarakat agar dapat membangun negeri. Sama halnya dengan perguruan tinggi lain, Politeknik Negeri Semarang (Polines) juga memiliki tujuan tak jauh berbeda untuk membentuk alumni yang berkualitas. Lantas bagaimana langkah Polines dalam mengupayakan hal ini? Soft Skill sebagai Indikator Utama Lulusan “Unggul” Sebagai perguruan tinggi vokasi, perkuliahan di Polines tak bisa diragukan begitu saja, mengingat politeknik sebagai salah satu suplemen industri. Artinya semua proses perkuliahan telah mengikuti pola kerja industri. Misalnya seperti masuk pukul 7 pagi dan pulang pada pukul 2 siang, yang mana sesuai dengan jam kerja di industri. Ditambah pula dengan sistem perkuliahan yang didominasi praktikum dibanding teori juga seharusnya menjadi poin plus di mata industri. Tak sampai di sana, Endro Warsito selaku Wakil Direktur I Bidang Akademik periode 20182022 mengungkapkan bahwasanya indikator utama lainnya demi menciptakan lulusan yang unggul adalah adanya soft skill yang mumpuni. “Soft skill menjadi bekal Kampus Dalam Mencetak UNGGUL DAN BERKUALITAS
Oleh : Verro Syahdham I Ilustrator : Rafli Hardiansyah I Desainer : Hasna Jilan
LULUSAN
28KAMPUSIANA MAJALAH DIMENSI 67
utama yang esensial bagi para calon alum ni agar siap terjun ke dunia industri dan masyarakat,” tutur Endro. Beliau juga menambahkan kompetensi dan sertifikasi, kemampuan bahasa, serta jalinan alumni dan perusahaan, tak luput menjadi faktor pendukung tercetaknya lulusan yang sem purna. Relevansi Fasilitas & Mata Kuliah Mendukung Kesiapan di Dunia Kerja Selain mengedepankan kemampuan maha siswa, Polines juga sangat memperhatikan kualitas bahan ajar bagi para mahasiswanya. Hal ini dibuktikan dengan tersedianya berbagai macam laboratorium dan bengkel untuk mata kuliah berbasis praktikum. Misalnya pada Jurusan Teknik Sipil yang memiliki fasilitas Bengkel Beton dan Bengkel Baja. Adanya “wadah” untuk merasakan real experience di setiap bidang kuliah ini, diharapkan para mahasiswa mempunyai pemahaman praktikal secara mendalam sebelum terjun langsung di dunia kerja. Meski unggul dalam praktikum, Yusnan Badruzzaman, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro mengonfirmasi bahwasanya Polines pun turut memperhatikan kualitas mata kuliah teorinya, melalui pengadaan konsor sium tahunan dengan perguruan tinggi lain. “Kami selalu mengadakan pertemuan tahunan untuk mengevaluasi kurikulum yang ada, agar output yang diharapkan dari kemampuan belajar seluruh politeknik di Indonesia memiliki kualitas yang sama,” terangnya. Program Magang dan Kerja Sama yang Menjanjikan Tak melulu soal praktikum dalam perkuliahan, program magang dan kerja sama pun juga menjadi salah satu langkah Polines demi menciptakan lulusan yang unggul. Seperti yang disampaikan oleh Yusnan, bahwasanya telah banyak kerja sama yang dilakukan oleh Polines, terbukti dengan banyaknya lulusan dan alumni serta mampu bersaing dengan dengan lulusan universitas. “Dari kerja sama bersama PLN, 60% karyawan yang diterima berasal Polines dan sisanya 40% berasal dari perguruan tinggi seluruh Indonesia,” ujar Yusnan. Hal serupa juga disampaikan oleh Dodi Setyadi, selaku Ketua Jurusan Administrasi Bisnis bahwasanya berkat kerja sama yang dilakukan, alumni Polines telah berhasil masuk ke beberapa perusahaan ternama di Indonesia, seperti Freeport, PLN, Eximbank, dan lainnya. Selain itu, adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang di canangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga disambut dengan tangan terbuka oleh Polines. Hal ini sejalan dengan tujuan Polines untuk menghasilkan lulusan yang unggul, dimana haruslah ditunjang dengan beberapa pengetahuan di luar jurusannya melalui pro gram MBKM ini. Beberapa kegiatannya meliputi Magang Merdeka, Kampus Mengajar, Studi Independen, pertukaran pelajar dalam negeri maupun luar negeri, Kuliah Ker ja Nyata (KKN) Tematik, dan sebagainya. Pandangan dan Harapan Mahasiswa Terlepas dari upaya yang dilakukan oleh kampus, terciptanya lulusan yang unggul kembali lagi ke tangan masingmasing mahasiswa. Mengingat mahasiswalah yang menjadi pionir utama dalam persaingan di dunia industri. Seperti yang diungkapkan oleh Rizky Aulia, salah satu mahasiswa tingkat akhir Jurusan Administrasi Bisnis, bahwasanya mahasiswa harus lebih ak tif menggali informasi mengingat pihak kampus telah memberikan informasi dan memfasilitasi programprogram magang. “Seharusnya mahasiswa bisa memanfaat kan kesempatan tersebut,” tuturnya. Se lain itu, Satria Aldee salah satu mahasiswa Jurusan Teknik Sipil pun juga menambahkan harapannya terkait adanya ikatan alumni di Polines yang belum terlalu kuat. “Menurut saya akan sangat membantu karena relasi dari alumni bisa menjadi jangkauan mem peroleh pekerjaan,” pungkasnya.
KAMPUSIANA29MAJALAH DIMENSI 67
Bagus Bramanti, merupakan sosok alumni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dimensi yang sukses menapaki karier di industri perfilman Indonesia. Memulai debut dengan menggarap naskah Film Televisi (FTV), kini pria yang akrab disapa mas Bagus tersebut kian sukses merambah dunia layar lebar Indonesia. Dear Nathan dan Yowis Ben merupakan beberapa karya beliau sebagai seorang penulis naskah. Salah satu karya terbaru beliau yang sekaligus debut pertama sebagai seorang sutradara berjudul “Sobat Ambyar” nyata nya mampu menghantarkan pada kemenangan sebagai Penulis Skenario Adaptasi Ter baik pada ajang Festival Film Indonesia 2021 bersama dua rekannya, yaitu Charles Gozali dan Gea Rexy. Sosok alumni yang mulai berkarier pada tahun 2011 ini dahulu menempuh pendidikan di Politeknik Negeri Semarang (Polines) pada program studi Konstruksi Gedung, Jurusan Teknik Sipil. Berbagai macam pertimbangan dan pemikiran yang berkaitan dengan ketidaksesuaian passion dengan jurusan yang ditempuh, membuat mas Bagus tidak sampai menamatkan studinya di Polines. Awal mula bergabung di LPM Dimensi Awal mula mas Bagus bergabung dalam lingkup dunia jurnalistik di LPM Dimensi sebenar nya merupakan suatu ketidaksengajaan dan sebatas rasa keingintahuan pada sejumlah Unit Kegiatan Mahasiswa di Polines. LPM Dimensi dapat dikatakan sebagai sebuah momen awal
BramantiBagus :BramantiBagus : Salah Jurusan Tak DiperdebatPerlukan Dok. Pribadi SAPA DEMISIONER 30 MAJALAH DIMENSI 67 Oleh: Kholifatul Mufti | Desainer: Sari Wahyuningsih
Pengalaman merasakan salah jurusan yang menyebabkan mas Bagus tak bisa menamatkan bangku perkuliahan dan sem pat kehilangan arah, justru menghasilkan buah pikir tentang hakikat ilmu yang dapat diterapkan dimana saja. Meski demikian, mas Bagus menilai bahwa Langkah awal memilih jurusan dalam perkuliahan yang berhubungan dengan masa depan hendak lah didiskusikan dengan matang dan dilandasi pada keyakinan diri akan bakat dan passion yang dimiliki. Kesuksesan yang telah diraih saat ini nyatanya masih meninggalkan pemikiran bahwa andai waktu diputar kembali, masih terbesit keinginan untuk dapat menamatkan Pendidikan.
SAPA DEMISIONER31MAJALAH DIMENSI 67
bagi mas Bagus dalam menginisiasi sesuatu untuk diwujudkan dalam suatu tindakan, di mana dukungan akan hal tersebut didapat kan di Dimensi. Adanya ruang kebebasan berekspresi untuk menyuarakan berbagai macam gagasan jadi poin tambah alasan mas Bagus bergabung dalam LPM Dimensi. Meski tidak masuk dalam jajaran anggota yang tercantum dalam Struktur Organisasi, kontribusi mas Bagus di LPM Dimensi cukup besar. Mas Bagus bisa dikatakan sebagai salah satu pionir munculnya wajah baru tema universal majalah LPM Dimensi yang sebelumnya hanya berkutat seputar politik kampus. Tak hanya itu, ia merupakan pen cetus awal mula adanya pengenalan LPM Dimensi ke mahasiswa umum atau yang saat ini dikenal dengan istilah ‘Welcoming Cacrew’. Ia mengatakan bahwa majalah kampus sebaiknya mencakup kegiatan yang juga digemari mahasiswa, seperti musik, film, dan lain-lain, dimana tidak hanya ber kutat pada persoalan politik nasional mau pun politik atau demokrasi tentang institusi. Kesesuaian Profesi dengan bidang Studi Berkaitan dengan tema majalah kali ini, meski jurusan yang sempat ditempuh mas Bagus terlihat sangat tidak berkaitan dengan profesi masa kini, ternyata mas Ba gus menilai bahwa penerapan ilmu pada saat studi masih relevan dengan kegiatan yang ia geluti saat ini. Salah satu penerapan ilmu yang masih digunakan hingga saat ini yaitu penerapan pada mata kuliah project modelling. “Pada mata kuliah tersebut ada tahapan awal, proses hingga finish atau akhir, sama seperti dengan pembuatan alur pada film,” ungkap mas Bagus. Mas Bagus menyebutkan bahwa dalam memulai karier, penting mengenali passion dan bakat pada diri. Bakat yang dimak sudkan bukanlah penguasaan pada materi tertentu pada bidang studi, melainkan hal apa yang dibutuhkan dalam menguasai ma teri tersebut. Seperti Sturctural Thinking, problem solving, hingga affable atau pandai berbicara dan mencairkan suasana itulah yang bisa dikatakan sebagai bakat. Sebagai contoh, bakat structural thinking sebagai dasar pemikiran pemecahan masalah teknis, sebagai dasar pemikiran dalam membuat suatu alur cerita, dan masih banyak lagi. Hal ini membuat, mas Bagus merasa sudah terlalu jadul untuk memikir kan mengenai apakah profesi harus sesuai studi atau tidak. Jurusan atau bidang studi bukan merupakan suatu fokus yang dicari pada saat melamar pekerjaan, melainkan pemikiran tentang penerpan ilmu dalam jurusan lah yang harusnya dipikirkan. Se bagai contoh, pemikiran bahwa Jurusan akuntansi adalah sebatas pada ilmu tentang akuntansi seharusnya dapat dikembangkan ke pemikiran bahwa pada ilmu akuntansi terdapat bakat klasifikasi dan analisis sesuatu. Pemikiran inilah yang diharapkan dapat lebih memperluas pandangan dalam mencari atau menekuni suatu pekerjaan. Tidak penting sama atau tidaknya pekerjaan dengan jurusan, selama bakat yang dimiliki dapat diterapkan. Berkaca pada pengalaman yang ada, penerapan dari bagaimana kita menguasai suatu ilmu banyak dicari saat ini. Pada zaman yang serba digitalisasi, ha nya pemikiran kreatif dari manusia yang tak akan pernah dapat digantikan posisinya.
privilege atau yang diartikan sebagai keuntungan yang tak banyak dimiliki oleh semua orang tentu menjadi sebuah keistimewaan yang patut disyukuri. Bagi sebagian orang beranggapan privilege dapat menunjang pekerjaan di masa depan, terutama untuk para mahasiswa tingkat akhir. Terdapat kutipan yang mengatakan bahwa "Semakin banyak relasi, semakin luas lingkungan dan pergaulan, serta semakin luas pula pintu rezeki dan kesuksesan." Untuk itu kita sebagai manusia hanya bisa terus mencoba mendapatkan kehidupan yang lebih baik kedepannya. Lantas bagaimana tanggapan mereka mahasiswa tingkat akhir terhadap privilege?
Arrizal Mustofa - Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin
di Dunia Kerja?
Sebagai seorang mahasiswa tidak hanya berfokus untuk belajar di dalam kampus saja, tetapi juga harus bersinar di luar kampus. Bagi saya, Indeks Prestasi Kuliah (IPK) yang diperoleh selama berkuliah menjadi sesuatu yang sifatnya krusial, karena dengan pengetahuan akademik yang tinggi kita bisa mendapatkan kompetensi yang tinggi juga.
Keberadaan privilege sangat diperlukan untuk masa depan, karena akan menimbulkan dampak yang sangat besar saat nanti mencari pekerjaan. Namun tidak hanya privilege saja, soft skill yang diperoleh saat berorganisasi juga sangat diperlukan saat nanti bekerja. Menurut saya, semua pembelajaran yang diperoleh selama berkuliah akan dibutuhkan di dunia industri, akan tetapi softskilllah yang akan lebih banyak digunakan. Tak hanya itu, memilih circle dan relasi pertemanan juga sangat penting dilakukan untuk nanti mencari pekerjaan agar memiliki jangkauan yang luas.
Pentingkah
Oleh: Dianita Vega I Desainer: Diva Aurelia Subagya
Muhammad Yusuf - Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro
Privilege
Tak hanya itu, di dunia pekerjaan juga diperlukan soft skill, sehingga keduanya harus seimbang. Berbicara tentang privilege, juga turut menjadi sesuatu yang penting karena dapat memberikan nilai lebih bagi kita ketika nanti mencari pekerjaan.
32 MAJALAH DIMENSI 67 SPEAK UP
Keberadaan
Memilih teman dalam bergaul merupakan suatu hal yang penting, karena ketika kita ada di circle orang-orang yang baik maka akan ikut terbawa baik juga, begitu pun sebaliknya. Sedangkan terkait bagaimana pentingnya privilege, bagi saya kurang menyetujui pentingnya privilege untuk di kehidupan yang akan datang, terutama di dalam ranah pekerjaan. Karena seharusnya ketika kita bekerja yang dilihat itu passion kita masing-masing bukan dari orang lain.
Di kondisi saat ini, dampak pertemanan tidak terlalu berpengaruh sekali terhadap diri saya. Namun, tak menampik bahwa circle pertemanan itu penting, karena akan mempengaruhi gaya hidup selama berkuliah. Tak hanya itu, melalui circle pertemanan juga akan berpengaruh pada privilege yang juga penting untuk kedepannya. Terkadang kita bisa mendapat informasi lowongan pekerjaan, atau bahkan sudah dipercaya oleh teman kita sendiri ketika nanti mencari pekerjaan. Dengan demikian, adanya privilege akan membuat kita mendapatkan poin plus di mata mereka dan mempermudah kita memper oleh pekerjaan.
Farhan Alfaizza – Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis
Fatin Fariha - Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Selama berkuliah, saya tertarik mengikuti pelatihan dan seminar, karena selain menambah teman juga dapat meningkatkan soft skill. Bagi saya, IPK bagus tidak menjamin cepat mendapat pekerjaan apabila tidak meningkatkan softskillnya. Privilege dalam dunia kerja sangatlah penting, karena dapat berdampak baik di kehidupan yang akan datang. Namun, ketika kita tidak mendapatkan pekerjaan yang linier dengan jurusan yang dipilih saat ini tidak menjadi suatu alasan, karena disamping itu kita bisa mendapatkan pengalaman baru di kemudian hari.
Wildani Fadli Nur Auliya - Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
33MAJALAH DIMENSI 67 SPEAK UP
Dok. Pribadi
Oleh : Mahesti Diva P. | Desainer : Syahdilla Sekar R Dalam menjalankan sistem tata pemerintahannya, setiap kota memiliki inovasinya masing-masing, begitu juga dengan Kota Semarang. Kota Lunpia yang memiliki luas wilayah 373,70 Km2 ini, telah menerapkan konsep “smart” dalam pengelolaannya. Sejak awal pelaksanaannya, konsep tersebut berhasil memajukan pembangunan kota. Terlebih di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), konsep ini gencar dikembangkan untuk memudahkan pelayanan. Dengan inovasi dan evaluasi yang dilakukan setiap tahunnya, Semarang berhasil menerapkan konsep kota smart yang dibuktikan dengan cerdasnya pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi setiap permasalahan yang ada. Berbicara soal smart city, tak sedikit yang mengartikannya dengan kecanggihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Anggapan tersebut memang tidak sepenuhnya salah, tetapi perlu ditegaskan bahwa TIK hanyalah sebagai komponen pendukung smart city saja. Menurut penuturan Arif Budiman, Kepala Bidang Pelayanan E-government Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kota Semarang, bahwasanya pengertian smart city cenderung merujuk ke pelayanan masyarakat, sedangkan TIK digunakan bila dibutuhkan saja. “Smartcity adalah bagaimana kita melayani masyarakat dan membuat infrastruktur yang smart,” jelasnya. Hal tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh Muhammad Yunan, Fungsional Peneliti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang. Yunan menjelaskan bahwa inti dari smart city adalah pelayanan terhadap masyarakat, bukan teknologinya. “Pada intinya adalah bagaimana kota bisa memberikan pelayanan yang lebih baik, cepat, dan efisien. Percepatan pelayanan itu mau tidak mau melibatkan TIK,” terangnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa smartcity lebih fokus pada pemberian pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Semarang SmartCity sendiri dimulai tahun 2013 atas inisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). “Kominfo memiliki program pengembangan 100 kota cerdas,” jelas Yunan. Tindak lanjutnya yaitu pemasangan FreeWifidi sejumlah tempat seperti sekolah, perkantoran, area publik dan lain-lain. Tak hanya itu, Close Circuit Television (CCTV) juga dipasang di sejumlah tempat umum hingga tingkat Rukun Tetangga (RT).
SEMARANGAN35MAJALAH DIMENSI 67
Semarang SmartCity, Konsep Terobosan Pembangunan Kota Masa Kini
36SEMARANGAN MAJALAH DIMENSI 67
Pemasangan tersebut juga bisa diusulkan oleh masyarakat melalui surat resmi atau melalui media sosial Pemerintah Kota (Pemkot) KonsepSemarang.Semarang
Sisi Lain Dibalik Pencapaian Smart City Semarang Kendati pencapaian SmartCityKota Semarang sampai sejauh ini terbilang pesat, perlu diperhatikan pula mengenai prioritas per masalahan yang mesti diselesaikan di kota ini. Dalam hal ini, banjir rupanya masih menjadi permasalah yang perlu ditempatkan sebagai prioritas utama Pemkot Semarang. Sangat disayangkan apabila area-area vital di Semarang masih digenangi banjir setelah hujan turun. Hal tersebut diungkapkan oleh Amin Suharjono, Dosen Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Semarang. Ia mengatakan bahwa setiap kota memiliki prioritas penyelesaian masalah yang berbeda. Namun menurutnya, permasalahan banjir masih menjadi prioritas utama berkaitan dengan penerapan Smart City. “Teknologi dalam Semarang Smart City dapat menjadi solusi dalam permasalahan ini. Sensor ban jir perlu dipasang di berbagai titik, sehingga nantinya dapat langsung terhubung ke server dan dilakukan penanggulangannya,” jelas Amin. Selain itu, dalam penerapannya, proses penyederhanaan sistem yang diakses masyarakat juga harus terus diperhatikan. “Jangan sampai sistem bertambah canggih tetapi juga bertambah ribet,” sambungnya.
Hal tersebut selaras dengan yang disam paikan oleh Rosidal Kristiadi, salah seorang warga Semarang yang menyampaikan bahwa perlu adanya penyederhanaan konsep terhadap kemudahan aksesibilitas Semarang SmartCity. Menurutnya, belum ada integrasi antar setiap program Semarang Smart City. “Setiap program memiliki aplikasinya mas ing-masing dan kurang efektif mengingat kapasitas gawai masyarakat Semarang yang berbeda-beda,” tuturnya. Hal lain yang perlu dilakukan adalah publikasi setiap program kepada seluruh masyarakat. “Publikasi Pemkot terhadap program-programnya masih terba tas, sehingga perhatian masyarakat terhadap Semarang Smart City kurang berkembang terutama untuk masyarakat yang masih gagap teknologi (gaptek),” pungkas Rosidal.
SmartCity juga diterapkan di berbagai sektor kehidupan masyarakat. Di sektor kesehatan misalnya, ambulans hebat andalan Kota Semarang diberi aplikasi untuk menunjukkan rute tujuan tercepat. Contoh lain di sektor ekonomi, Pemkot Semarang mengelola Semarang Digital Kreatif dengan mengumpulkan komunitas-komunitas untuk dikembangkan usahanya. Di sektor Pendidikan, Pemkot Semarang juga menyediakan perpustakaan daring untuk memenuhi kebutuhan pelajar dan mahasiswa di masa pandemi Covid-19. Pengurusan administrasi kependudukan juga sudah dilaksanakan secara daring un tuk memudahkan kebutuhan masyarakat Kota Semarang. Selain itu, masih banyak inovasi lainnya yang dapat diakses secara lengkap di laman smartcity.semarangkota. go.id. “Laman Semarang SmartCity dikelola seluruhnya oleh Diskominfo,” terang Arif. Penghargaan Semarang SmartCity Bertahun-tahun menerapkan konsep Smart City, Semarang berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi. Arif mengatakan bahwa tiap tahun terdapat dua lembaga yang mengukur keberhasilan Semarang Smart City . “Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan penilaian dengan jangka dua tahun sekali, sedangkan Kominfo mengadakan penilaian tiap tahunnya,” jelasnya. Menurut penilaian yang dilakukan ITB di tahun 2021, Semarang berhasil meraih juara 1 di 7 kategori berbeda, dan juara 2 di 3 kategori berbeda lainnya. Selain itu, menurut penilaian yang dilakukan Kementerian Kominfo pada tahun 2022, Semarang berhasil mendapat peringkat 1 dari 100 kota/kabupaten di Indonesia. Ter dapat juga beberapa penghargaan lain yang berhasil diraih Semarang dalam menerap kan konsep smartcity ini.
KOMUNITAS37MAJALAH DIMENSI 67
Oleh: Yulitha Nur Fadilah |
CISC Suluh Hati:CISC Suluh Hati:CISC Suluh Hati: Wadah Berbagi dan Peduli Bagi Penderita Kanker
Desainer: Sari Wahyuningsih
Wadah Berbagi dan Peduli Bagi Penderita Kanker Dok. Satrya
Kanker kerap dipandang sebagai suatu penyakit yang berbahaya, mematikan mengerikan, dan semacamnya, se hingga diagnosis kanker kerap memberikan efek negatif pada perasaan penderitanya. Dikutip dari laman halodoc.com, kanker sendiri ialah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak ter kendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya di bagian tubuh lain. Bermula di tahun 2008, Cahyaning Puji Astuti seorang penderita kanker, dimana saat itu masih sedikit informasi seputar kanker berkeinginan untuk memiliki komunitas sebagai wadah untuk saling memberikan dukungan. Pertemuannya dengan Eni yang pada saat itu sama-sama sedang menderita sakit kanker, diajukanlah komunitas Cancer Information and Support Center (CISC) Suluh Hati Semarang yang berada di bawah naungan CICS Indonesia. Sebelum resmi dibentuk, pendiri telah bertemu dengan penggagas CISC Indonesia dan melakukan sertifikasi, hingga pada tanggal 18 Desember 2008 terbentuklah organisasi CISC Suluh Hati Semarang. Komunitas ini memiliki visi menjadi lembaga unggulan da-
lam memberikan dukungan serta layanan informasi kepada masyarakat yang sakit kanker maupun awam menuju Indonesia peduli kanker didampingi oleh Prof. Dr. dr. Catharina Soeharti Prawito, Sp.PD-KHOM, Ph.D, FINASIM. Pemberian nama ‘Suluh Hati’ pun memiliki makna yang dalam. "Suluh artinya penerang, harapannya CICS dapat memberi cahaya kepada hati agar ter dapat banyak cinta," ucap Cahyaning.
Selain itu, perkembangan lainnya saat ini CISC Suluh Hati telah memiliki sekretariat baru dan baru saja melakukan pembentukan kepengurusan untuk lima ta hun kedepan. Setiap tahunnya, CICS juga melakukan updating member. Beberapa program kerja juga sudah dilakukan secara virtual, sehingga walaupun dalam masa pandemi masih bisa dijalankan. Komuni tas yang telah berjalan hampir 14 tahun ini mendapat respons positif dari masyarakat terlebih bagi sesama penderita kanker. Di sini, mereka mendapatkan teman serta pengetahuan baru seputar kanker. Selain memberikan bantuan secara material dan penyewaan peralatan, CISC Suluh Hati juga memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat seputar kanker. Seperti beberapa waktu lalu, CISC Suluh Hati bekerja sama dengan RS dr. Kariadi dalam mengadakan talkshow dengan tema “Healthy Life To Fight Cancer” dalam rangkaian Hari Kanker Dunia, dan melakukan kunjungan ke rumah sakit maupun rumah dari penderita kanker.
Dalam menjalankan komunitas ini tentunya mengalami beberapa hambatan, salah satunya adalah dana yang terbatas. Hal ini karena sumber dana CISC hanya bersum ber dari donatur. Selain itu, dua tahun ke belakang beberapa program kerja seperti pendampingan tidak bisa dijalankan karena terhalang pandemi. Saat ini, CISC juga sedang berusaha untuk membuka akun di Kitabisa untuk membuka donasi bagi penderita kanker yang membutuhkan dana, tetapi masih terkendala. Di samping itu, harapannya CISC Suluh hati dapat menjadi tempat bertumbuh dan berkembang bersama, orang-orang yang peduli kanker semakin banyak dan terus bergandengan tangan dan saling membantu satu sama lain. “Harapannya organi sasi ini dapat menjadi tempat bertumbuh dan berkembang untuk banyak hal, dan bagi mereka yang masih berjuang tetap semangat,” pungkas Cahyaning.
38KOMUNITAS MAJALAH DIMENSI 67
CISC Suluh Hati adalah komunitas nonprofit atau komunitas yang bergerak di bidang so sial yang segala kepengurusan dan program kerjanya bersifat amal. Justru komunitas ini sebisa mungkin yang mencarikan dana dan bantuan bagi penderita kanker lain, se hingga dapat meringankan beban mereka. Contohnya dengan pengadaan peralatan yang kira-kira dibutuhkan oleh penderita kanker seperti, kursi roda dan tabung gas untuk disewakan kepada penderita dengan harga yang sangat murah. Peralatan yang ada di CISC ini tidak diberikan secara gratis dengan tujuan memberikan rasa memiliki kepada penyewa untuk selalu menjaga per lengkapan yang dipinjam. Hal itu dikarena kan pengadaan peralatan tersebut bersumber dari donasi, sehingga harus dirawat dengan baik dan jika dibutuhkan oleh orang lain dapat dipakai kembali. Hingga saat ini, CISC Suluh Hati telah banyak bekerjasama dengan lembaga lain seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI), Rumah Sakit (RS) Telogorejo, dan RS dr. Karyadi dalam menjalankan berbagai program kerja. Dengan meluasnya jangkauan kerja sama tersebut, diharapkan CISC dapat merangkul semua pihak, semakin diketahui masya rakat, serta dapat mengajak orang-orang yang memang membutuhkan suatu wadah berkumpul, bertumpu, dan berkembang bersama untuk bergabung di CICS.
Hiruk Pikuk Pencari Nafkah Jalanan Hiruk Pikuk Pencari Nafkah Jalanan
Oleh : Tim Fotografi I Desainer : Hasna Jilan
Dok. Syifa J alanan yang setiap hari kita lalui untuk bepergian ke suatu tempat maupun beraktivitas, seperti pergi ke sekolah atau bekerja, menjadi tempat mencari nafkah orang lain. Seringkali kita menjumpai anak kecil hingga orang dewasa, menghabiskan sepanjang harinya di jalanan untuk menghidupi diri dan keluarga. Mengamen, berjualan koran atau makanan, dan masih banyak lagi yang mereka lakukan demi sesuap nasi. Namun, tak jarang mereka ha nya terabaikan oleh pengguna jalan lainnya. Lebih lengkap lagi, simak galeri foto berikut ini: Penjual koran menjajakan dagangannya kepada para pengendara.
GALERI FOTO39MAJALAH DIMENSI 67
Dok. Bhisma Dok. Fia Dok. Syifa Sekelompok pengamen di lampu lalu lintas sedang mencari nafkah. Seorang pedagang menjual makanan ringan di jalanan. GALERI FOTO 40 MAJALAH DIMENSI 67 Pak Ogah menyeberangkan kendaraan.
Dok. Syifa Dok. Syifa Badut jalanan tengah asyik menghibur para pengguna jalan. “Pasukan Orange” tengah menyapu jalanan. GALERI FOTO41MAJALAH DIMENSI 67
Pesona Keindahan Candi Umbul,Pesona Keindahan Candi Umbul, Situs Kuno Pemandian Putri Raja Oleh : Nurul Azizah | Desainer : Syahdilla Sekar R. Dok. MBhismaagelang menjadi salah satu kota tertua kedua yang berada di Indonesia. Kota ini berdiri sejak 11 April 907 Masehi dan kini telah berusia 1.116 tahun. Hal ini membuat wilayah Kota Magelang menyimpan banyak pesona dari situs kuno bersejarah. Untuk menjawab rasa penasaran akan pesona Kota Magelang pada Sabtu (08/01) lalu, Tim Travelogue yang beranggotakan tujuh orang pergi mengunjungi Candi Umbul yang berada di Jalan Candi Umbul, Desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Perjalanan dimulai pukul 06.00 WIB. Kami berangkat dari kantor LPM Dimensi menu ju Magelang menggunakan sepeda motor. Rute yang dapat diambil dari arah Semarang, bisa mengambil jalan ke kiri sebelum mencapai Kecamatan Pringsurat, Temanggung. Kurang lebih 400 meter, Sahabat Dims akan menemukan papan penunjuk arah menuju kawasan wisata Candi Umbul Magelang. Selanjutnya perjalanan menuju Candi Umbul sudah tidak jauh lagi. Kurang dari satu kilometer dari jalan utama Magelang-Semarang,44PLESIRMAJALAH DIMENSI 67
kalian sudah akan sampai di Candi Umbul. Lokasi Candi Umbul ini cukup mudah di jangkau dengan kendaraan pribadi, baik motor atau mobil karena parkiran di Candi Umbul ini juga cukup luas. Sayangnya, be lum ada akses angkutan umum atau bus wisata menuju Candi Umbul. Setelah kurang lebih satu setengah jam akhirnya kami sampai di di lokasi tujuan. Wisata ini berada di antara persawahan dan perbukitan yang hijau. Dengan biaya masuk sebesar Rp6.500 per orang, kalian sudah bisa menikmati pemandian air panas sepuasnya. Tidak ada batasan bagi pengunjung untuk mandi air hangat. Namun, kalian hanya bisa masuk selama jam buka, yakni pukul 06.00 sampai 17.30 WIB. Seperti namanya Candi Umbul, di sini ter dapat kolam pemandian air panas. Uniknya sumber air panas ini tidak pernah kering, bahkan saat musing kemarau. Air panas tetap mengairi kolam pemandian kuno yang tersembunyi di antara perbukitan dan la han persawahan yang hijau. Meski beberapa bulan yang lalu sempat ditutup karena pandemi, setelah dibuka kembali pemandian ini banyak didatangi pengunjung. Keunikan lain dari kolam pemandian candi ini adalah tidak adanya bau belerang seperti layaknya sumber air panas daerah lain. Hal ini cukup unik dan juga menjadi daya tarik tersendiri. Pengunjung bisa bebas mandi dengan sumber air panas yang me ngandung belerang tanpa harus meng hirup bau yang kurang sedap. Kandungan belerang ini diyakini banyak orang dapat menyembuhkan banyak penyakit. Manfaat dari belerang tersebut di antaranya dapat menyembuhkan penyakit kulit, terapi tulang hingga melancarkan peredaran darah. Selain dapat merasakan pemandian ala putra dan putri bangsawan jaman Kerajaan Mataram Kuno, Sahabat Dims juga bisa merilekskan pikiran dan badan selama be rendam di kolam pemandian. Merasakan sensasi mandi bak putri raja dengan kehangatan air yang muncul dari bawah candi. “Candi Umbul ini merupakan peninggalan Dok. Bhisma
PLESIR45MAJALAH DIMENSI 67
46PLESIRMAJALAH DIMENSI 67
Kerajaan Mataram Kuno sekitar abad ke-8 Masehi. Konon menurut cerita, dahulu di tempat ini para putri raja datang dan man di di sini,” ungkap Dewi Wulandari, petugas Candi Umbul.
Gapura kokoh menjadi penanda masuk ke area pemandian. Ada dua kolam di sini, semuanya ramai oleh pengunjung. Satu kolam besar ukuran 12 x 8 meter dengan kedalaman 2 meter untuk dewasa dan satu kolam di bawahnya berukuran lebih kecil, 7 x 8 meter dengan kedalaman 1,5 meter un tuk remaja dan anak-anak. Di sekitar kolam itu juga terdapat dua buah candi kecil, se perti gerbang saat masuk. Di tepian kolam terdapat berbagai relief yang menggambarkan binatang dan tum buhan. Pondasi yang berada di sudut kolam berfungsi sebagai tiang penyangga. Se dangkan, batuan lain yang berbentuk lingga adalah alas duduk yang berfungsi untuk bertapa dan bersemedi para ksatria. Corakcorak dari reliefnya membuktikan bahwa Candi Umbul merupakan peninggalan aga ma Hindu. Tak hanya itu, area Candi Umbul juga difasilitasi dengan musala, kamar man di, tempat bilas, gardu pandang, dan kantin yang ada di bangunan baru. Kami menyarankan waktu untuk mengun jungi Candi Umbul ialah pagi hari. Selain udaranya masih sejuk, Sahabat Dims juga bisa lebih puas menikmati pemandian air hangat. Hindari datang pada saat akhir pekan, karena akan terlalu ramai dan beberapa dari Sahabat Dims kurang bisa menikmati tempat ini. Perhatikan pula perkiraan cuaca sebelum datang, jangan sampai terjebak hujan di pertengahan jalan. Itulah sedikit tips yang bisa dijadikan referensi Sahabat Dims saat akan mengunjungi pemandian air hangat Candi Umbul. Setelah puas bermain-main di Candi Umbul, kami melanjutkan perjalanan untuk pulang ketika hari sudah menjelang sore. Itulah sedikit ulasan tentang pemandian air hangat Candi Umbul yang memberikan kesan mandi bak putri raja. Apakah Sahabat Dims ter tarik untuk mengunjunginnya? Dok. Bhisma
Minuman
I Desainer :
Selain tahu aci dan kacang bogares yang dikenal semua kalangan, Es Lontrong juga menjadi minuman khas Kabupaten Tegal. Meskipun sudah jarang dijump ai, minuman ini lebih merakyat dengan isian yang lebih sederhana, tetapi tetap menggiurkan. Tak kalah apabila dibandingkan dengan varian es campur yang lain.
Penamaan dari minuman ini juga unik, ber Oleh : Eka Juniarti Hasna Jilan Legendaris dari Tegal
ES LONTRONGKULINERAN47MAJALAH DIMENSI 67 Dok.Eka
E
Bukan hanya isian, rasa Es Lontrong lebih gurih dibandingan es campur yang lain. Santan yang dituangkan ke dalam es cukup banyak sehingga mem berikan rasa gurih yang lebih nikmat.
ES LONTRONG
s Lontrong, mungkin masih asing terdengar di kalangan pecinta minuman dingin. Minuman ini berasal dari Kabupaten Tegal khususnya daerah Slawi. Memiliki rasa autentik dan rasa sirup yang berbeda dengan sirup yang beredar di pasaran. Perpaduan santan menam bah cita rasa manis dan gurih yang pas. Tak hanya itu, isian kacang hijau, es serut, dan agar-agar akan menambah kesegaran untuk melepas dahaga saat siang hari. Tahukah kalian asal usul terciptanya Es Lontrong ini? Sekilas es ini terlihat mirip dengan es campur khas Cirebon, tetapi tentu saja terdapat hal yang membe dakannya.
Ketika menjelang bulan Ramadhan, Es Lon trong banyak diburu untuk menu berbuka puasa. Pembeli biasanya harus mengantre dalam waktu yang cukup lama. Posisi penjual yang berada di dalam gang mengakibatkan kendaraan roda empat tidak bisa masuk, sehingga bisa diparkirkan di depan gang. Nah, untuk kendaraan roda dua, bisa parkir memanjang di bahu jalan.
Warung Es Lontrong buka setiap hari dari pukul 08.00 sampai 15.00 WIB. Pada bulan puasa, Es Lontrong buka mulai pukul 16.00 WIB. Jadi, apabila ingin menikmati rasa gurih dan manis dari Es Lontrong ini, mampirlah ke Slawi. Tak perlu menguras kantong terlalu banyak, pembeli sudah dapat menci cipi nikmatnya es legendaris dari Tegal ini.
48KULINERAN MAJALAH DIMENSI 67
asal dari tempat menjualnya. Dalam bahasa Tegal, lontrong adalah lorong gang kecil. Awalnya minuman ini dijual oleh seseorang dan dijajakan di gang tersebut, karena tidak adanya penjual minuman lain di gang itu, maka dikenal dengan sebutan Es Lontrong. Namun, yang menjadikan ciri khas Es Lontrong ini adalah campuran santan yang banyak dan menambah rasa gurih yang dominan. Selain santan, bahanbahan untuk membuat Es Lontrong ini cukup sederhana, seperti es serut, agar-agar yang dipotong dadu, kacang hijau, dan sirup merah yang sudah dibuat sendiri. Pelanggan dapat menambahkan roti tawar untuk pelengkap. Cara penyajian dari Es Lontrong ini ham pir sama dengan es campur. Es serut dimasukan terlebih dahulu, kemudian kacang hijau dan agar-agar yang sudah dipotong dadu. Sebelum disajikan, sebagai pemanis dan rasa gurih yang khas, es disiram de ngan santan dan sirup pandan berwarna merah menggoda yang telah dibuat dahu lu oleh penjual dalam wadah panci kecil. Meskipun sudah ada sejak 30 tahun lalu dan digemari banyak orang, es ini su dah sulit ditemukan di luar daerah Slawi, Tegal. Es Lontrong yang paling terkenal di Tegal yaitu di Jalan Letjen Suprapto 26, Slawi, Tegal, Jawa Tengah. Berpatokan dari Ruko Perdagangan Slawi, masih ke timur, setelah jembatan nanti belok kiri pada gang pertama dan hanya berjarak sekitar 20 meter dari jalan raya. Dari tahun ke ta hun suasana tempat ini hampir tidak ada perubahan. Masih mempertahankan ciri khasnya yaitu berjualan di gang kecil atau lontrong. Nama warungnya pun sederha na dan jelas, “Es Lontrong Slawi”. Peda gang es ini masih mempertahankan resep dan suasana tempatnya. Pemiliknya selalu berganti dari generasi ke generasi, tetapi resep asli masih dipertahankan dari generasi yang pertama tanpa mengubah cita rasa aslinya dan masih dijual di lorong gang kecil. Harga Es Lontrong juga tergolong murah yaitu dibanderol Rp5.000 saja. Sebagian pelanggan lebih memilih makan di tempat, ada juga yang dibawa pulang atau dibungkus. Pelayanan yang diberikan juga sangat cepat. Apabila pesan di tempat kita langsung duduk saja, nanti pemilik yang akan langsung mengantar kan beberapa menit kemudian dan pe sanan kita sudah terhidang di depan mata. Warung Es Lontrong ramai saat siang hari, karena penduduk sekitar sengaja mem beli untuk melepas dahaga di saat matahari sedang terik. Perpaduan berbagai isian serasa menyatu di lidah saat diseruput dan dikunyah, sehingga menimbulkan sensasi segar dan gurih. Walaupun sudah berpuluh tahun ada, Es Lontrong ini tidak sepi pemi nat. Justru semakin melegenda dengan har ga yang terjangkau dan cita rasa yang enak. Saat akhir pekan banyak pelanggan dari luar daerah Slawi yang singgah untuk mencicipi minuman khas ini, seperti masyarakat Kota Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, atau dari daerah lain. Tak hanya itu, ada juga wisatawan yang berlibur ke Kabupaten Tegal hanya untuk mencicipi minuman ini karena kekhasannya.
BANYAK ILMU ATAU CARI PERHATIAN?
Oleh: Ayu Anggraeni | Desainer: Zakiyah | Ilustrator: Novia Putri
Dalam konteksnya positif, mahasiswa yang aktif bertanya maupun yang aktif show off merupa kan mahasiswa yang berperan aktif dalam menciptakan suasana pem belajaran yang efektif. Hal ini dikare nakan mahasiswa dan dosen saling berkontribusi aktif dalam pembelajaran. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang
“Apakah ada pertanyaan? Kalau tidak ada, saya tunjuk ya,” menjadi sebuah kalimat sakral yang terdengar pada indra pendengaran saat suasana perkuliahan. Pandemi sedikit banyak telah berpengaruh pada habit (kebiasaan) manusia. Tak terkecuali mahasiswa, yang semakin lama semakin kreatif dan multitasking. Bagaimana tidak? Zoom meeting sembari memasak, mengikuti perkuliahan sembari rebahan, ataupun menggunakan animasi profil untuk menggantikan diri di depan kamera. Tentu tak sedikit dan tak jarang mahasiswa yang melakukan hal tersebut. Pasti kalian tak jarang menjumpainya, bukan? Kala pertanyaan “Apakah ada pertanyaan?” dari dosen berganti menjadi “Saya yang akan bertanya,” di sanalah faktor keberun tungan yang akan menyelamatkanmu. Namun, tak jarang saat momen seperti ini, salah seorang dengan berani menjadi benteng ke-mager-an mahasiswa lain, bertanya pada dosen. Mahasiswa aktif yang sering disebut caper -cari perhatian, ini akan muncul sebagai pahlawan. Sekadar cari perhatian atau memang aktif? Bagaimana pandangan kalian saat ada teman yang aktif ber tanya dan menjawab pertanyaan dosen saat pembelajar an? Ia, yang selalu bertanya setiap kalimat “Ada pertanyaan?” dilontarkan oleh dosen. Ia, yang selalu menjawab dan menanggapi perkataan dosen. Entah sekadar menjawab ”baik, bu,” ataupun menanggapi lelucon dosen kala pembe lajaran. Sebenarnya, ia merupakan mahasiswa yang aktif, atau hanya cari perhatian agar di-notice?
KELAKAR51MAJALAH DIMENSI 67
siswa yang seperti itu?
Jadikan motivasi, bukan iri dengki Setiap kelas apapun jenjang pendidikan nya, pasti memiliki dua tipe mahasiswa tersebut. Pembedanya ialah cara pandang lingkungannya terhadap dua tipe mahasiswa ini. Mahasiswa aktif dapat terlihat menjadi mahasiswa caper jika perspektif orang lain buruk terhadapnya, begitu pula sebaliknya. Toh¸asal tidak merugikan diri sendiri tidak akan menjadi suatu masalah yang berarti dan juga tidak baik berprasangka buruk terhadap sesama umat manusia. Terkadang, mahasiswa caper dapat menye lamatkan penghuni kelas saat dosen ber tanya tetapi tidak ada yang menjawab. Di sinilah, keberanian mahasiswa yang sering disebut caper tersebut akan membantu menyelamatkan mahasiswa-mahasiswa yang tidak menyimak pembelajaran dengan Kembalibaik. lagi pada diri masing-masing, bagaimana cara kita memandang orang lain. Berhentilah berprasangka buruk dengan orang lain, hindari iri dan dengki. Jadikan mahasiswa lain menjadi motivasi untuk belajar lebih giat lagi. Tak hanya soal materi pembelajaran, tetapi juga kemam puan berbicara di depan umum pun menjadi poin penting. Tidak ada yang salah dalam berproses mencapai sebuah tujuan. Namun, tetap pula jangan menjadi pribadi yang menyebalkan. Aktif tidak akan berkonotasi negatif menjadi caper jika mampu menem patkan diri dengan baik di lingkungannya. Aktif bukan pula bagian dari ambis dalam mengejar nilai. Poin terpenting ialah menjadi diri sendiri, jadikan orang lain sebuah motivasi, tiada iri dan dengki, untuk hidup lebih berarti.
yang aktif akan selalu show off saat ada maupun tidak ada dosen. Tak ha nya itu, ia akan memimpin jalannya diskusi ataupun membantu menjawab pertanyaan teman. Lain halnya dengan mahasiswa yang caper, hanya aktif saat dosen ada dalam proses pembelajaran. Tentunya, sudah tak asing lagi bukan dengan tipe maha
nyaman dan efektif tentunya akan mem permudah proses pemahaman mahasiswa terhadap suatu materi. Namun siapa sangka, menjadi mahasiswa aktif dapat berakibat sebaliknya apabila teman yang lain memandang dari segi negatif. Ya, tentunya segi negatif tersebut ialah dianggap maha siswa caper.
52KELAKARMAJALAH DIMENSI 67
Lalu bagaimana kita membedakan kedua tipe mahasiswa tersebut? Memang cukup sulit untuk membedakan dua hal tersebut. Apabila dirasakan secara langsung, baik mahasiswa lain maupun dosen pastinya dapat membedakan mahasiswa yang aktif dan yang hanya sekadar cari perhatian saja. Contoh kecil yang dapat digunakan untuk membedakan dua tipe mahasiswa tersebut adalah bobot pertanyaan saat bertanya. Mengapa demikian? Apabila ma hasiswa yang hanya mencari perhatian ke pada dosen, maka ia akan bertanya di luar konteks pembelajaran (out of topic). Kebanyakan tipe mahasiswa ini bertanya pertanyaan yang dangkal, beropini tidak kritis, dan berusaha terlihat aktif. Hal tersebut menunjukkan mereka tidak paham dengan materi yang sedang diajarkan. Sedangkan, mahasiswa yang aktif dan menyimak penyampaian dosen akan bertanya hal-hal yang masih berkaitan dengan pembelajaran. Pertanyaan, sanggahan, ataupun pendapat dari mahasiswa yang aktif biasanya lebih berbobot dan didasari oleh rasa ingin tahu yang Mahasiswakuat.
INGGRIS53MAJALAH DIMENSI 67
Thoughts about Shadow Self Shadow self is the reality that Carl Jung used to explain the thoughts and feelings that are suppressed in a person. Carl jung devoted his thoughts to this “Shadow Self” problem by creating the Archetype model. Two of these Archetypes are Persona and Shadow Self. Within Oleh: Alifa Salsabilla | Desainer: Zakiyah | Ilustrator: Safiatun Naja
Self
In living our daily lives, we often get demands from the surrounding environment. We strive to play a role and wear masks so that no one else knows who we really are. At the time of doing this, maybe we do not intend to fake ourselves, but because of the desire to be accepted by the public. The famous psychologist Carl Jung referred to this phenomenon as shadow self. It means the qualities that are hidden in man and are in darkness.
How to Handle Shadow Self Shadow self can be overcome by doing shadow work. Shadow work is one way that can be used to free negative energy by managing and trying to make peace with the shadow self. In this case, we can still acknowledge the dark side that is inside us and make it a positive thing. By managing the dark side, we can pay attention to the emotions we feel and improve our physical, mental, and emotional health. This can be achieved because the dark side of self provides greater inner strength and balance so that every human being can face life’s challenges. In addition, healthy individuals are those who can interact with consciousness and unconsciousness so that they can form a true self. True self can be formed if we are able to make self-love, which is to accept ourselves fully, including accepting the dark side that is within. By accepting every shortcoming, it allows us to become someone who gives no judgment to ourselves and helps us to grow into a better version of ourselves. As Jung says in Psychology and Alchemy, “There is no light without shadows and no wholeness of the soul without imperfection”.
True self is a combination of persona, ego, shadow self, and animus. Persona and ego represent the consciousness side, while the shadow self and animus represent the unconsciousness side of an individual.
In addition, shadow self can also provide anxiety in a person because of human nature that always wants to be recognized and accepted in his environment. It causes us to use the persona and hide the shadow self. There are times when personas are useful as a marker that we have the ability to adapt to the surrounding environment. However, personas can backfire on themselves, causing a loss of true self.
54INGGRISMAJALAH DIMENSI 67
According to Carl Jung’s theory known as Jungian Archetypes, the face we show in public is called a persona and everyone has a different persona.
Like, when we use “persona”, then we are playing the role of being a different self. The role we play serves as a protector of the ego from negative images. This can be known as shadow self. As the name implies, shadow self can be likened to a shadow that always follows us without us knowing. Shadow self presents traits or attitudes in us that are not appropriate to be shown to others in the form of unwelcome self-weakness, past trauma, negative emotions, selfishness and other negative things.
Impact of Shadow Self Shadow self should not be hidden because it can cause addiction, low self-esteem, mental illness, and various psychiatric disorders.
Consciousness is the level of thinking in a conscious state where we can talk about and we think rationally, such as determining the purpose of life, thinking about the future, and the like. While unconsciousness is thought that is under the conscious and related to the brain, memories such as memories, feelings, and memories that have been experienced. When we attach importance to things consciousness, then we will experience a psychological imbalance.
Beranjak dewasa sungguh tak seindah yang terpatri Memori tatkala diriku berkata ingin cepat dewasa, terus berputar tanpa henti Andai saja ucapanku kala itu tak terucap Kecerahan pada diriku tak menjadi kegeNamun,lapan aku tidak berani mengelak Waktu layaknya hembusan angin Hanya berlalu dan lelah yang didapat Tidurku tak lagi terlelap Mimpiku tlah penuh ambisi dan hasrat Oleh : Annisa Safina I Desainer : Desdiera K. I Ilustrator : Ranira Salma
PUISI Dewasa SeindahTakItu
Ketakutanku pada realita hidup kian Ekspektasimenumpuk dan misteri, kini kian memRasabelenggupercaya diri layaknya terhempas Punmengudararasaingin menyerah, bergejolak menggerogoti diriku Namun, aku sadar bahwa diri ini masih jadi Bukankahharapanmenyenangkan tuk tinggal di masa kanak-kanak? Tinggal dan menetap dalam kepolosan Yangimajinasidirasa hanya kebahagiaan Tak perlu cemas akan masalah yang Takdatangperlu sembunyikan air mata, nan terbendung rasa ingin memendamnya Rupanya menjadi dewasa melelahkan Bak sembunyi dalam topeng diri Luka, kesedihan, hingga rasa getirnya kinihidup,tlah melebur jadi satu Hari semakin gegap gempita, pikiran pun bertambah sesak Dan diriku terpaku pada untaian kata nan Takindahada salahnya tuk bertahan Bersahabat dengan diri sendiri adalah jalannya
MAJALAH DIMENSI 67
LAPORAN KHUSUS
Dewasa SeindahTakItu 55
Vitae (CV) hingga negosiasi gaji, Ko Sam menggambarkan pengalaman serta sudut pandangnya dengan bahasa yang sederhana dan jelas tanpa ditutup-tutupi. Berbeda dengan buku lainnya, Ko Sam memberikan penggambaran secara realistis yang relate dengan kehidupan saat ini. Namun, sebelum lebih dalam, sebenarnya apa sih probation itu? Probation adalah masa percobaan yang dilewati para pelamar kerja sebelum dipastikan diterima oleh perusahaan. Sebelum menjadi karyawan tetap, para pelamar akan diberi masa percobaan yang dimana nantinya akan dijadikan bahan evaluasi apakah ia layak untuk diterima atau tidak di perusahaan tersebut.
LAPORAN KHUSUS sampailowonganinformasiketidakpastianNamun,semua“Mencarikerjaadalahprosesyangdihadapiorangdalamperjalanankariernya.seringkaliadakebingungandanyangmuncul.Mulaidariyangnggaklengkapmengenaikerja,HRDyangsusahdihubungi,negogajiyangalot.”Buku“LagiProbation:MenikmatiSusahnyaMencariKerja”merupakankaryaseorangpraktisiHumanResourcesprofesionalbernamaSamuelRayatauyangkerapdisapaKoSam.BergenreSelfHelp,bagianawalbukuinimenceritakankisahKoSamyangsedangmencaribeasiswadiluarnegeri.Halinilahyangmengharuskannyauntukbekerjasambilkuliah.Sebagaibentukmotivasi,padababselanjutnyaKoSammembagikantipsdantrikterkaitmencaripekerjaandilapangan.Mulaidarimenulis
Judul : Lagi Probation: Menikmati Susahnya Mencari Kerja Penulis : Samuel Raya Genre : Self Help Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 17 Februari 2020 Tebal Buku : 260 halaman ISBN : 9786020638300 Pecutan Semangat Tuk Para FreshGraduate Oleh: Adella Titah A. I Desainer: Diva Aurelia S. 56 MAJALAH DIMENSI 67 RESENSI BUKU Lagi Probation,
Curriculum
Sebagai penutup, buku ini tidak memiliki kekurangan yang berarti. Reliatanya, buku ini penuh dengan bukti nyata dan pecutan semangat bagi seseorang yang sedang berjuang dalam pencariannya dalam dunia kerja. Sebagai tambahan, buku ini sangat saya sarankan dan sangat cocok dibaca oleh para fresh graduate maupun pejuang karir baik yang sedang mencari pekerjaan, memiliki pekerjaan, atau yang sedang berencana mengembangkan karier.
RESENSI BUKU57MAJALAH DIMENSI 67
Mencari kerja tidak hanya sekadar mem buat CV yang mengesankan serta menarik perhatian pewawancara. Pada kenyataannya, bisa saja kita tidak diterima oleh pewawancara karena ia tidak cocok dengan kita. Bukan berarti kita yang kurang atau lemah. Namun nyatanya, terkadang pekerjaan yang kita impikan pun tidak sebaik dan tidak seindah yang kita kira. Ko Sam mengajak kita untuk realistis dengan tetap memegang teguh rasa optimis. Hal ini dibuktikan dengan jargon yang ia tuliskan di buku seperti “Passion gak bisa dimakan!” atau “berhenti nyusahin orang”. Well, saya setuju dengan Ko Sam bahwa semakin dewasa, maka kita harus bisa berdiri di atas kaki sendiri tanpa menyusahkan orang lain walau tantangan datang berlarut-larut.
Hal ini tidak beda jauh dengan seorang freshgraduateyang tak puas dengan karier nya, seorang yang menjalani akhir tahun pembelajaran dengan kebimbangan, hingga seseorang yang menyesali jalan yang telah dipilih. Masa-masa mencari dan memasuki dunia kerja memang tidak semudah yang dipikirkan dan dibayangkan. Banyak hal serta tantangan baru yang harus dihadapi, baik dari unsur internal maupun eksternal. Peralihan dari dunia sekolah ke dunia kerja memang berat adanya. Melalui buku ini, Ko Sam menjelaskan tentang bagaimana men cari jalan keluar dari masalah-masalah yang ada dan terpampang nyata di kehidupan. Dalam buku ini, Ko Sam juga menuliskan salah satu poin penting yang perlu diingat sebelum memasuki dunia kerja. Poin tersebut tertuang dalam sebuah kutipan, dimana ”maknailah hidupmu dengan kemandirian”. Pada hakikatnya, dalam dunia seseorang harus memiliki impian dan tujuan yang jelas. Perlu juga mengimbangi bahwa bermimpi itu bebas, tetapi juga harus terukur. Bukan sekadar angan kosong yang tidak membuat perubahan di dalam hidup.
Meski terkesan berat dan pedas, jargon Ko Sam pun memang benar adanya. Itulah cara ia menyentil kita yang masih suka hidup di dunia awang-awang yang tak ada kepastian untuk direalisasikan. Selain perjalanan dan pengalaman hidup yang menginspirasi, Ko Sam juga mem berikan jawaban terkait pertanyaan yang sederhana tetapi tetap membuat kita penasaran, yaitu seperti “orang bertato kesempatan diterima kerja berapa persen?” atau “penampilan itu nomor satu nggak?” yang akan dijawab melalui buku ini. Buku ini secara tak langsung akan membimbing dan mengajak kita untuk berhati-hati dalam mencari dan memilih pekerjaan. Jangan hanya tergoda cuannya saja! Namun pikirkan pula apakah lingkungan kerja nya baik? Apakah tunjangan memadai? Apakah hak dan kewajiban benar-benar tersalurkan? Apakah kontrak kerja sesuai hukum yang berlaku serta gaji sesuai tidak dengan standar perusahaan? Hal tersebut harus dan wajib dipikirkan serta dicari tahu. Jangan sudah basah, baru menyadari kesalahan memilih jalan. Namun sejatinya, jika dihadapkan dengan kegagalan, bukan berarti kita harus rapuh dalam kekecewaan. Hal itulah yang harus membuat kita semakin semangat memperbaiki diri tuk bisa mencapai goals yang kita targetkan.
Tidak Apa-apa Jika Tidak Menjadi Spesial
RESENSI FILM 58 MAJALAH DIMENSI 67 ENCANTO
D
iproduksi di bawah nama Walt Disney, film karya Jared Bush dan Byron Howard ini mengambil latar belakang di daerah tersembunyi pegunungan Kolombia, bernama Encanto. Film ini terinspirasi dari cerita magical realism yang merupakan salah satu bagian dari kebudayaan Kolombia. Menariknya, film berjudul Encanto ini mengisahkan tentang sebuah keluarga bernama The Madrigals yang diberkati oleh lilin ajaib abadi dari generasi sebelumnya. Alkisah, lilin tersebut memberikan karunia berupa kemampuan unik untuk seluruh anggota keluarga Madrigal ketika beranjak remaja. Mulai dari Nenek Madrigal (María Cecilia Botero) yang memiliki tiga orang anak. Dimana, Pepa Madrigal (Carolina Gaitan) mempunyai kekuatan dapat mempengaruhi cuaca dengan suasana hatinya, Bruno (John Leguizamo) yang dapat melihat sekilas ramalan masa depan, dan Julieta (Angie
Oleh : Rakha Yusan I Desainer : Hasna Jilan Judul : Encanto Sutradara : Jared Bush, Byron Howard Produser : Yvett Merino, Clark Spencer Durasi : 102 menit Penulis naskah : Charise Castro Smith, Jared Bush Pemeran : MauroJohnCeciliaBeatriz,StephanieMaríaBotero,Leguizamo,Castillo, Jessica Darrow, Angie Cepeda, Carolina Gaitán, Diane WilmerGuerrero,Valder rama Tanggal rilis : 24 2021November
ENCANTO
Pepa memiliki tiga orang anak. Dolores (Adassa) yang mempunyai pendengaran super jauh, Camilo (Rhenzy Feliz) yang dapat mengubah bentuk tubuhnya, serta Antonio kecil (Ravi Cabot Conyers) yang bisa berkomunikasi dengan hewan. Sedangkan untuk Julieta, pun memiliki tiga orang anak, yaitu Isabela (Diane Guerrero) putri yang sempurna dengan kemampuan dapat menum buhkan bunga. Luisa (Jessica Darrow), berbadan besar yang mampu mengangkat benda berat. Terakhir, Mirabel (Stephanie Beatriz), si spesial karena merupakan satusatunya keluarga Madrigal yang tidak memiliki kemampuan unik. Namun, ia dikelilingi oleh orang orang yang berkemampuan yang tak lain adalah saudara saudaranya. Hingga pada suatu hari, kekhawatiran sang nenek pun muncul setelah dirinya kehilangan Bruno. Berlanjut, Mirabel menjadi satu satunya orang yang melihat retaknya rumah mereka dan lilin yang tak pernah padam itu mulai meredup. Padahal, di sepanjang hidup Mirabel, ia hanya menunggu kekuatan apa yang sebenarnya diberikan untuk dirinya seperti para saudara Madrigal lain. Setelah kejadian tersebut, kini Mirabel mempunyai misi baru karena hanya ia yang menyadari bahwa keajaiban keluarganya akan hilang. Dengan kata lain, Mirabel merupakan harapan terakhir keluarga Madrigal untuk menyelamatkan keajaiban yang mereka miliki. Dalam alur film ini, hadirnya sosok Mirabel merupakan hal yang menarik karena dapat menyelamatkan Madrigal ketika Encanto berada dalam bahaya tanpa memiliki kekuatan apapun. Penonton akan diajak berpetualang oleh Mirabel dalam misinya tersebut. Sepanjang jalannya film ini, penonton juga akan dibawa untuk menyelami suasana fantasi kekeluargaan yang sangat kental. Selain itu, setiap adegan yang disuguhkan selama 102 menit ini selalu memanjakan mata. Adapun, visual yang ditampilkan mampu membuat setiap penontonnya ter pesona. Dalam film Encanto, penonton akan kerap menjumpai alunan musik khas budaya Kolombia. Meskipun berbahasa Spanyol dan Inggris, musik khas Kolombia ini tetap cocok untuk dinikmati oleh kalangan luas. Namun, di sisi lain masih terdapat beberapa kekurangan dalam film ini. Seperti, karena banyaknya karakter dalam film ini membuat karakter lainnya tidak mendapatkan porsi tampil yang adil. Terdapat beberapa karak ter yang hanya sekadar menjadi figuran ti dak berarti. Padahal, jika masing masing karakter yang ada dapat dieksplorasi lebih jauh, film ini akan menjadi film epik dengan durasi yang lebih panjang. Selain itu, Film Encanto ini masih mengikuti formula Disney yang sangat paten sedari dulu. Hal tersebut tak lain, yaitu “kamu bukan orang aneh, kamu adalah anak yang spesial”. Terlepas dari hal tersebut, pesan yang disampaikan sangat mendalam, terutama bagi para orang tua. Dalam hal ini, orang tua harus menyadari bahwa setiap anak istimewa dengan kemampuan dan bakatnya masingmasing. Pasalnya, anak adalah karunia. Lalu, siapa sangka bahwa kedua kakak Mirabel ternyata rapuh dengan caranya sendiri. Isabela yang ternyata lelah untuk selalu berusaha terlihat sempurna di mata semua orang. Lalu, Luisa yang sebenarnya takut jika ia harus menahan semua beban keluarganya sendiri. Mirabel yang akhirnya tersadar bahwa dirinya selama ini salah menilai. Bahwa, bahkan dengan segala sihir dan kehebatan saudara-saudaranya, nyatanya tidak ada manusia yang benar-benar sem purna di dunia ini. Terakhir, Film ini sangat direkomendasikan untuk semua kalangan. Baiknya, jika menonton film Encanto layaknya bersama dengan keluarga. Hal ini dikarenakan pesan kekeluargaan yang dapat dipetik dari film ini sungguh bermakna. Demikian, saya memberi penilaian 9/10 dari film Encanto garapan Jared Brush ini.
Cepeda) dengan kemampuannya menyem buhkan orang hanya dengan makanan.
RESENSI FILM59MAJALAH DIMENSI 67
KANG PROVKANG PROV Ilustrator : Roihanatul Fatihati | Desainer: Syahdilla Sekar R. “8 Juta”60KANGPROVMAJALAH DIMENSI 67
01 NGEDIMS Oleh : Ikhwan Z. | Desainer : Dian Chintiya Di tengah pelaksanaan kuliah offline, elnino kini memiliki server dan websiteWaktubaru.kuliah online sering maintenance, tapi baru sekarang ganti server? Polines tetapkan jalur seleksi baru SMKPK di SPMB Polines. Ingin menambah jalur baru atau memang kekurangan pendaftar? Maraknya kasus pencurian di gedung PKM Polines. Kapan lingkungan kampus menjadi aman? Berencana adakan UAS luring, tetapi berakhir daring. Peraturan berubah mendadak, mahasiswa jadi kebingungan. Pergantian wadir Polines sudah terlaksana secara resmi. Kok sama seperti pergantian direktur, jarang diketahui mahasiswa. NGEDIMS MAJALAH DIMENSI 67 61
62TEKA-TEKIMAJALAH DIMENSI 67 Kirim jawabanmu yang paling tepat dari pertanyaan di atas melalui: emaik: redaksidimensi25@gmail.com dengan subject: Nama - Jawaban Teka-teki Majalah 67 Bagi yang mengirimkan jawaban yang paling tepat akan mendapatkan Merchandise spesial dari LPM PemenangDimensiakandiumumkan melalui instagram @lpm_dimensi Oleh: Inayatul M. | Ilustrator: Ranira Salma | Desainer: Zakiyah
“Pekerjaan bukan sekadar tolak ukur suatu pencapaian, tetapi lebih dari itu, pekerjaan ialah segenap kemampuan, ambisi, dan harapan yang tertuang jadi satu. Tak hanya sebatas sumber penghidupan, melainkan mampukebermanfaatanmendatangkanbagisesama.” TERSEDIA MAJALAH DIGITAL Scan Me! (Dims, 67th)