ensikloRIMBA
Kukang Jawa Satwa Eksotis Khas Pulau Jawa
P
erhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III/Ciamis serta Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Satwa International Animal Rescue (IAR) Indonesia melakukan pelepasliaran Kukang Jawa ke habitatnya. Aktivitas tersebut dilakukan di Suaka Marga Satwa Gunung Sawal (SMGS), yang termasuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cikoneng, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciamis, KPH Ciamis, Sabtu, 30 November 2019. Acara itu dihadiri oleh Administratur Perhutani KPH Ciamis, Jerry P. Nugroho; Kepala BKSDA Wilayah III Ciamis, Andi Witria Rudianto; dan Manajer Rehabilitasi Satwa International Animal Rescue (IAR) Indonesia, Robithotul Huda. Di kesempatan itu, mereka melakukan pelepasliaran 10 ekor Kukang Jawa. Kesepuluh Kukang Jawa tersebut terdiri dari 3 ekor jantan dan 7 ekor betina. Kukang Jawa tersebut berasal dari temuan atau peliharaan masyarakat yang diserahkan ke BKSDA Wilayah Jabar dan dititiprawatkan ke Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Satwa International Animal Rescue (IAR) Indonesia, guna menjalani proses rehabilitasi untuk kemudian dilepasliarkan kembali ke habitatnya
60 DUTA Rimba
Hewan satu ini menarik perhatian banyak orang karena anatomi tubuhnya yang eksotis. Mata yang bulat besar dan gerakan yang lambat menjadi hal-hal khusus yang paling diingat orang dari hewan ini. Namun, satwa bernama Kukang Jawa ini kini keberadaannya di alam liar kian terancam. Maka, upaya-upaya pelestarian Kukang Jawa pun terus dilakukan. Semua itu dilakukan untuk menjaga agar hewan eksotis khas Pulau Jawa ini tidak punah. di SMGS dan di Hutan Konservasi wilayah Gunung Sawal. Administratur Perhutani KPH Ciamis, Jerry P. Nugroho, mengatakan, tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak memelihara satwa dilindungi sudah mulai mengalami peningkatan. Hal itu terbukti dari aktivitas masyarakat menyerahkan secara sukarela satwa dilindungi itu ke BKSDA untuk dikarantina dan dilepasliarkan kembali ke habitatnya. Jerry menambahkan, Perhutani tetap berkomitmen untuk melestarikan satwa langka khususnya yang ada di wilayah kerja Perum Perhutani. “Mereka secara sukarela menyerahkan satwa yang dilindungi ini ke BKSDA. Kita berharap, kesadaran masyarakat terus meningkat hingga tidak ada lagi warga yang memelihara satwa
yang dilindungi. Satwa-satwa liar ini lebih bermanfaat hidup di alam liar, karena mereka punya fungsi sebagai penyeimbang ekosistem. Oleh sebab itu, Perhutani berkomitmen untuk melestarikan kukang dan satwa langka lainnya sekaligus memertahankan habitatnya dari kepunahan baik ditimbulkan oleh perburuan maupun entitas bisnis,” katanya. Sementara itu, Manajer Rehabilitasi Satwa International Animal Rescue (IAR) Indonesia, Robithotul Huda, di sela-sela kegiatan pelepasliaran Kukang Jawa tersebut mengatakan, kesehatan 10 ekor Kukang Jawa tersebut dalam kondisi baik. Sebab, selama menjalani proses karantina, mereka mendapat perawatan yang layak. Huda menambahkan, kukang tersebut akan dikembalikan ke habitatnya
NO. 81 • TH. 13 • november - desember • 2019