Foto: Tim Kompersh KPH Sukabumi
pojokkph
D
i bawah kepemimpinan Administratur Perhutani KPH Sukabumi, Agus Yulianto, konsep “Kusukabumiku” lahir di paruh akhir tahun 2018. Perumusannya dilakukan oleh Agus bersama Wakil Administratur Wilayah Sukabumi Timur, Suwandi; Wakil Administratur Wilayah Sukabumi Barat, Angkat Wijanto; dan jajaran manajemen KPH lainnya. Sedangkan pelaksananya di lapangan adalah para Asper/Kepala BKPH di KPH Sukabumi. Perhutani KPH Sukabumi memiliki wilayah pangkuan hutan seluas 58.495,53 Hektare. Terdiri dari Hutan Produksi seluas 20.623,25 Hektare; Hutan Produksi Terbatas seluas 37.204,85 Hektare; dan 667,43 Hektare Hutan Lindung. Secara portofolio bisnis, pendapatan terbesar (70,92%) berasal dari getah pinus. Sedangkan 26,20% pendapatan di KPH Sukabumi didapat dari sektor kayu, opset (1,06%), produksi minyak kayu putih (0,65%), agro (0,65%), wisata
82 DUTA Rimba
Gebrakan KPH Sukabumi Lewat
KUSUKABUMIKU Inovasi dan terobosan baru terus dilakukan oleh insan-insan Perhutani. Sikap profesional dan kesungguhan menjalani profesi menjadi dasar dan penyemangat mereka untuk terus berkarya dan melahirkan inovasi demi memudahkan jalannya pekerjaan. Kali ini, hal itu ditunjukkan insan-insan Perhutani KPH Sukabumi. Mereka melahirkan sebuah konsep untuk meningkatkan produksi getah pinus. Konsep itu bertajuk "KUSUKABUMIKU". Apa artinya? (0,28%), dan kopal (0,25%). Di tahun 2019, raihan produksi getah pinus mereka mencapai 6.068 ton (108,8%) dari rencana 5.577 ton. Guna meningkatkan hasil produksi getah pinus yang menjadi sumber pendapatan terbesar, KPH Sukabumi
pun terus memunculkan sistem dan inovasi baru. Kali ini, sistem untuk meningkatkan hasil produksi getah pinus itu dikemas dalam konsep bertajuk “Kusukabumiku”. Konsep ini menggabungkan transformasi strategi dan transformasi budaya.
NO. 81 • TH. 13 • november - desember • 2019