Angger sudah merencanakan nanti pulang sekolah mau ke perpustakaan untuk meminjam buku Semut dan Belalang. Rini juga akan membuat cerita dari buku yang dibaca di perpustakaan. Rini tertarik dengan buku cerita Ulat Kecil yang Suka Makan. Sepulang sekolah, dia akan meminjam ke perpustakaan. Bu Ambar
: Buku cerita termasuk alat atau bahan ya? Ayo dilanjutkan mencatatnya, siapa tadi yang mau menggantikan Tanti?
Angger
: Saya, Bu.
Bu Ambar
: Oke, silakan Angger.
Tanti menyerahkan kertas dan spidol kepada Angger. Bu Ambar
: Tadi, kita membutuhkan buku cerita. Menurut teman-teman, buku cerita itu termasuk ke alat atau bahan, ya?
Rini
: Gak tahu, Bu.
Bara
: Mungkin alat, ya, wajahnya kelihatan ragu-ragu.
Pak Andi
: Kalau bahan itu, yang bisa cepat habis kalau dipakai. Alat itu habisnya lama, rusak atau menyusut. Menurut kalian, buku cerita termasuk apa?
Tanti
: Dimasukkan ke alat saja, Pak, kan bisa dibaca berulang-ulang.
Pak Andi
: Bagaimana menurut teman-teman? Wajah anak-anak kelihatan ragu-ragu.
Pak Andi
: Buku cerita termasuk alat, seperti kata Tanti bisa dibaca berulangulang.
Angger
: Buku cerita termasuk alat, aku catat, ya. Ayo, apalagi teman-teman, aku sudah siap mencatat.
Anak-anak menyebutkan: “Gunting.” “Cutter.” “Penggaris.” “Apa lagi, ya, sambil mengingat-ngingat, “kayaknya sudah cukup.” Angger
: Wah, aku nulisnya cuma dikit, apa lagi, ya, aku masih pingin nulis.
Bu Ambar
: Kalau alat dan bahan sudah, apa lagi, ya yang kita perlukan?
Agni
: Kita, kan belum pernah bikin, siapa nanti yang ngajari?
Bu Ambar
: Iya, ya, apakah ada yang tahu, siapa kira-kira yang akan kita mintai bantuan?
Angger
: Oh, saya tahu. Tadi malam, ibuku cerita, kalau Tante Rika pinter membuat buku pop up. Tante Rika itu mamanya Dera, saudaraku.
Agni
: Kita minta tolong Tante Rika saja kalau begitu.
Anak-anak langsung menyambut gembira: “Asyik, nanti ada yang ngajari.”
BAB 3 Rancangan Projek Pelajar Pancasila
119