Gambar 3.1 Anak mengamati lingkungan yang kotor Sumber foto: KB Little Star Kids Activity Centre Salatiga. PAUD SALAM Yogyakarta. TK Sai Prema Kumara Denpasar (2019)
Rombongan anak-anak tiba di TPS bersamaan dengan kedatangan truk sampah. “Waduh, bau banget!”. . . “Lihat, tuh, sampahnya banyak banget sampai kontainernya tidak bisa ditutup.“. . . ”Itu ada sampah yang tidak dimasukkan ke dalam kontainer!” Anak-anak berceletuk. Setelah truk sampah memuat kontainer sampah, Pak Damar mengajak anakanak untuk kembali ke sekolah melewati samping selokan. Di selokan itu terlihat banyak sampah tas plastik, bekas kemasan makanan, botol plastik, dan sampah lain yang mengapung di saluran. Salah seorang anak, Andi, nyeletuk, “Waduhh...kok banyak sampahnya, Pak.” “Dari mana ya asalnya sampah tersebut?” “Apa karena semalam hujan, ya?“ tanya Marta. Pak Damar menjelaskan bahwa sampah-sampah tersebut bisa jadi berasal dari daerah lain yang hanyut terbawa air atau ada orang yang sengaja membuang sampah di selokan tersebut. Sesampainya di sekolah, anak-anak masih asyik membicarakan sampah yang mereka lihat di TPS dan di saluran air. Pak Damar menggunakan kesempatan tersebut untuk meminta anak-anak menyampaikan apa saja masalah terkait sampah yang mereka amati hari ini. “Pak guru bantu tuliskan apa saja masalah sampah yang tadi kalian amati, ya,” kata Pak Damar, “Siapa yang mau menyampaikan pendapatnya?” Bayu
: Sampah numpuk banyak…. sampai nggak muat di kontainer sampah.
Ida
: Sampah numpuk banyak dan bau.
Andi
: Gotnya penuh sampah.
Marta
: Air di selokan kotor dan bau.
24
Buku Panduan Guru Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD