tulisan di sana, ada yang bisa bacakah?” Anak-anak berebut menjawab, “Sampah B3!” Andi : Itu artinya apa, Pak? Pak Damar : B3 itu adalah bahan beracun dan berbahaya. Bayu
: Apa itu bahan beracun dan berbahaya, Pak?
Pak Damar : B3 itu adalah sampah yang mengandung racun dan bisa membahayakan kesehatan kita, seperti batu baterai bekas, masker bekas pakai, kaleng bekas obat nyamuk, dan lain-lainnya. Marta
: Oh, berarti masker kita ini kalau nanti udah nggak dipakai lagi dibuang di tempat sampah yang warna merah, ya Pak?
Pak Damar : Iya, benar sekali. Seharian itu anak-anak memilah sampah yang ada di sekolah. Mereka kelihatan antusias dan penuh semangat. Anak-anak mulai memahami jenis-jenis sampah yang ditemukannya. Kegiatan Hari Kedua: Detektif Sampah Hari ini, anak-anak masih menjadi detektif sampah. Kali ini mereka mencari dan memungut sampah dari lingkungan di sekitar sekolah. Sebelum memulai kegiatan, Pak Damar mengajak mereka untuk duduk di bawah pohon jambu di halaman sekolah. Pak Damar : Sudah siap jadi detektif sampah lagikah? Anak- anak serentak menjawab, “Siaap!” Pak Damar : Sebagai detektif sampah, apa yang akan kita lakukan? Bayu
: Kita akan memungut sampah-sampah yang ada di halaman.
Andi
: Sampai di dekat selokan itu, lho.
Ida
: Di lapangan voli dekat sekolahan.
Anak-anak lain juga mulai menyampaikan gagasannya. Akhirnya, Pak Damar membagi kelas menjadi dua kelompok. Satu kelompok didampingi Bu Betty, yang akan menyusuri lapangan voli yang ada taman di sebelahnya. Kelompok yang satunya bersama Pak Damar akan menyusuri sekitar selokan sampai di depan Musala. Setelah itu, baru mereka akan bersama-sama menyusuri halaman sekolah. Anak-anak mulai menjadi detektif sampah. Mereka membawa tas plastik bekas untuk menampung sampah yang mereka pungut. Pihak sekolah juga memastikan anak-anak sudah mengenakan sarung tangan plastik dan tetap mengenakan masker. Dengan penuh semangat anak-anak mulai memungut sampah.
32
Buku Panduan Guru Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD