A. Apa itu Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)? Pernahkah kita melihat seorang anak yang membuat rumah-rumahan dari jajaran kursi atau kolong tangga yang kemudian ditutup dengan selimut? Coba kita perhatikan, sebelum anak membuat rumah-rumahan, pasti terlebih dahulu anak tersebut menyampaikan idenya entah kepada orang tuanya atau temannya. Mereka bermusyawarah sampai menemukan kesepakatan, kemudian mendata barang yang diperlukan. Setelah itu, mereka membagi tugas dan peran, siapa membawa apa dan mengerjakan apa.
Dalam pendidikan, pendekatan projek dimaknai sebagai investigasi mendalam tentang suatu topik yang menarik untuk dipelajari. Investigasi ini biasanya dilakukan oleh kelompok kecil anak dalam suatu kelas atau bisa juga keseluruhan kelas, dan terkadang juga dilakukan oleh anak secara individual.
Betapa seriusnya anak saat bermain membuat rumah-rumahan. Dia akan belajar bagaimana membuat atap, mengatur posisi atap supaya kainnya tidak bergeser atau turun ke bawah, menambahkan alas, menambahkan cahaya dengan lampu senter, dan masih banyak perubahan dan penambahan yang akan dilakukan setiap harinya. Anak-anak tersebut asyik sekali memodifikasi rumah-rumahannya. Setiap hari ada saja yang dilakukan untuk menyempurnakan karyanya. Mengapa hampir semua anak suka bermain rumah-rumahan? Karena rumah adalah sesuatu yang kontekstual, dekat dengan anak, yang dia lihat setiap hari. Anak berusaha merepresentasikan apa yang dia lihat menjadi suatu karya nyata. Saat bermain, anak melakukan serangkaian uji coba, menginvestigasi cara membuat struktur atap yang mengharuskannya untuk merombak beberapa kali, mengganti material atap, memberi tali penguat, sampai berhasil membuat atap yang kuat. Proses ini membutuhkan waktu sampai beberapa hari dan anak menikmati prosesnya itu karena ide atau inisiatif kegiatan berasal dari minatnya sendiri.
Gambar 2.1 Anak bermain rumah-rumahan Sumber Foto: KB Little Star Kids Activity Center Salatiga dan PAUD SALAM Yogyakarta
12
Alur pembelajaran projek ini untuk membantu guru untuk memahami bahwa dalam kegiatan projek, ada kegiatan yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah projek. Tahapan-tahapan projek ini membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan kreativitas. Guru perlu mengantisipasi apabila proses pembelajaran saat projek tidak berjalan sesuai dengan yang direncanakan karena hal tersebut dapat menjadi proses pembelajaran yang bermakna. Melalui pembelajaran projek ini, anak difasilitasi untuk dapat membangun pengetahuannya sendiri.
Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD
3. Menyiapkan beberapa pengetahuan dasar yang sesuai dengan proyek sehingga anak mendapatkan gambaran tentang apa yang harus diinvestigasi. 4. Menyiapkan beberapa pertanyaan terbuka untuk memantik anak melakukan investigasi. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek, ada tahapan/alur yang tergambar dalam bagan berikut.
Tahap Pengembangan
Kegiatan pembacaan buku, menonton video, outing dll utk membangkitkan rasa ingin tahu anak sehingga muncul ide/gagasan utuk melakukan proyek.
Refleksi anak, refleksi guru, Asesmen, memastikan keberlanjutan budaya positif dari projek
Dukungan /fasilitasi guru/ orang dewasa saat anak berkegiatan termasuk pertanyaan pemantik
Tahap Penyimpulan
Tahap Permulaan
Gambar 2.2 Skema Pembelajaran Proyek Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Wijania (2021)
Alur pembelajaran proyek di atas dapat membantu guru untuk memahami bahwa dalam kegiatan proyek, ada kegiatan yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah proyek. Tahap Permulaan Tahap Permulaan merupakan curah pendapat antara anak dan guru untuk menangkap minat anak, menggali keingintahuan anak, dan mengangkat peristiwa-peristiwa di sekitar anak yang perlu dihadirkan sehingga anak menyadari tentang berbagai hal di dalam diri dan lingkungan. Pada tahapan ini, guru mempersiapkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Mengobservasi anak untuk menangkap ide, minat, kebutuhan anak dan mengangkat kepedulian anak terhadap peristiwa-peristiwa khusus yang terjadi. 2. Memetakan tema besar menjadi beberapa topik untuk mencari proyek yang memungkinkan untuk dilakukan.
Bab 3 memberikan contoh tentang kegiatan-kegiatan projek sesuai tema besar yang telah ditentukan dan dilaksanakan dalam rangka perayaan tradisi budaya lokal dan momen-momen tertentu. Misalnya, perayaan Hari Bumi, Hari Ibu, Hari Ayah, Hari Kemerdekaan RI, Hari Kebangkitan Nasional, ulang tahun sekolah, dan perayaan tradisi budaya lokal, seperti Sekaten, Saparan, Galungan, Kuningan, dsb. 16
Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD
A. Tema Aku Sayang Bumi
Anak-anak perlu mengenal dan mempelajari seni budaya mereka masing-masing agar mereka bangga menjadi anak Indonesia dan keberadaan seni budaya tersebut tetap lestari.
Daur ng ula h pa sam
Tanam pohon
Li nd sa un tw gi a
Bumi ini sangat cukup untuk seluruh umat manusia, namun tidak cukup untuk satu manusia serakah.
Jaga hutan
Hemat air
B. Tema Aku Cinta Indonesia
A. Tema Aku Sayang Bumi
mat He trik lis
Pembelajaran pada tema Aku Sayang Bumi ini bertujuan untuk mengenalkan anak pada perubahan iklim global serta bagaimana mencari solusi kreatif yang bisa dilakukan oleh anak.
Mahatma Gandhi
A ku
Sayang Bumi
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di tema besar “Aku Sayang Bumi” bisa dilakukan untuk menyambut Hari Bumi. Tema besar ini harus dipetakan menjadi beberapa topik dengan menggunakan peta konsep dalam perencanaan pembelajaran sehingga nantinya bisa memunculkan beberapa alternatif kegiatan proyek yang sesuai dengan minat anak. Peta konsep ini harus dibuat sebelum merancang kegiatan proyek. Namun, dalam perjalanan diskusi dan proses berlangsungnya proyek, sangat mungkin ide-ide anak dan guru berkembang. Oleh karena itu, ketika ada ide-ide yang perlu ditambahkan, peta konsep dapat ditambahkan. Untuk tema “Aku Sayang Bumi”, contoh peta konsepnya adalah sebagai berikut. Sampah tidak dipilah (penumpukan sampah, pencemaran lingkungan, dll.)
Pohon banyak ditebang (satwa kehilangan habitat, udara panas, tanah longsor, sumber air berkurang, satwa berkurang, dll.)
Sampah plastik menggunung (longosr saat hujan deras, polusi udara dan air, dll.)
Sampah dibuang sembarangan
Sungai & laut penuh sampah (air tercemar, ikan mati, sumber air minum tercemar, dll.)
Permasalahan yang muncul
air tersumbat, banjir, dll.) B.(saluran Tema Aku Cinta Indonesia
Kebudayaan nasional kita adalah segala "Aku Sayang Sumber belajar puncak-puncak dan sari-sari kebudayaan Bumi" daerah di seluruh kepulauan Indonesia, yangterkait) lama maupun yang baru yang Media (video/buku berjiwa nasional. Narasumber (petani, ahli Kibotani, Hadjar komunitas pecinta binatang, dll.)
Kemungkinan solusi
Mengelola sampah (4R)
Dewantara
Menghijaukan lingkungan
Mendukung upaya pelestarian Tempat yang bisa dikunjungi Tema “Aku Cinta Indonesia” ini harus dipetakan terlebih dahulu untuk menjajaki satwa yang dilindungi (lingkungan sekitar sekolah, perkebunan, sawah, dll.) bisa dikembangkan. Dari topik yang muncul, dapat dirancang beberapa topik yang
kegiatan proyek yang mendekatkan anak pada kearifan lokal di daerahnya. Misalnya melalui pembuatan makanan khas setempat (jajanan/cemilan), oleh-oleh (souvenir) Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD 20 sederhana khas daerahnya dan pengenalan aneka kegiatan budaya setempat. Pelaksanaan kegiatan ini dapat dilakukan untuk merayakan hari-hari besar, antara lain hari jadi kota/kabupaten, hari besar keagamaan, peringatan Hari Kemerdekaan, ataupun kegiatan adat/budaya setempat. Contoh pemetaan tema “Aku Cinta Indonesia” dengan pengembangan topik yang mungkin membuat anak tertarik untuk menyelidiki: Bahasa daerah tidak populer Budaya lokal tidak mengakar
Makanan dan produk lokal tidak dikenal Kesenian daerah hampir punah
vi
Permasalahan yang muncul
Mainan tradisional banyak ditinggalkan
Ketergantungan terhadap gawai
Kurang sosialisasi di masyarakat
Ketergantungan terhadap produk impor
Gandum, garam, beras, dan bahan baku industri
Menghidupkan kesenian dan tradisi daerah Menggali dan mengenalkan budaya daerah Aku Cinta Indonesia
Mengenalkan pangan lokal Mengenalkan produk-produk lokal
Kemungkinan solusi
Mengenalkan sumber-sumber alam yang dimiliki
Mengenalkan flora dan fauna yang ada di sekitar Mengenalkan mineral dan tambang yang ada di sekitar
Media (buku, video, film, dan internet) Narasumber Sumber belajar
Tempat publik (pasar, museum, perpustakaan, dan tempat wisata) Alam terbuka (sungai, hutan, laut, dll.)
54
Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD