DESIGN
DESIGN Sebut saja bangunan Cagar Budaya bekas Pabrik Gula (PG) Banjaratma di desa kecil Banjaratma di Kota Brebes, Jawa Tengah yang rencananya dijadikan proyek percontohan pengelolaan rest area yang dilakukan BUMN dan merupakan rest area bernuansa heritage pertama dan satu-satunya di Indonesia. Pabrik yang terakhir kali beroperasi pada tahun 1997 ini, kini telah disulap menjadi rest area kilometer 260B Ruas Tol PejaganPemalang, Tol Transjawa. Revitalisasi empat Istirahat dan Pelayanan (TIP) ini akan jadi rest area tipe A. Artinya, nantinya akan memiliki sejumlah fasilitas seperti SPBU, masjid, bengkel, klinik, parkir kendaraan kecil dan berat
Fasad Bangunan Utama di Rest Area km 260 B Banjaratma
REST AREA KM 260 B DE TJOLOMADOE JILID 2
Contributed by Gabriela Regita Photos by detiknews.com and google images
Pada awal perencanaan pembangunan rest area Tol Pejagan-Pemalang, Tol TransJawa di daerah Brebes, muncul kontroversi pada publik tentang eksistensi bangunan cagar budaya yang berada di titik ini. Dengan adanya pembanguan, artinya satu bangunan cagar budaya di Brebes juga akan hilang.
48 ARÇAKA #12 [ MARET 2020 ]
Pembangunan rest area ini berada diatas lahan milik perusahaan plat merah PT Perkebunan Nusantara (PTPN ) dan pengelolaannya diserahkan ke PT Pembangunan dan Perumahan (PP) seluas 10,6 hektar. Rencananya, rest area KM 260 B akan memiliki 52 stand usaha kategori besar dan 64 stand UMKM, dan tentunya berbagai jenis oleh-oleh khas Brebes dan Tegal akan tersedia di tempat ini.
Suasana di dalam bangunan yang sudah mulai beroperasi
Selain minimarket dan stand usaha, dan stand UMKM terdapat resto tepat di ujung bangunan ini, yaitu Banaran 9 Resto Coffee and Tea. Terpajang secuil cerita dari bangunan ini yang terbingkai manis di dinding. Terdapat foto dimana bangunan ini dibangun pada 1908 oleh perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam, N.V. Cultuurmaatschappij. Pada peta Dutch Colonial Maps tahun 1918, Pabrik Gula Banjaratma disebut sebagai Station Banjaratma. Proefstations atau Stasiun Pengujian, adalah tempat khusus untuk melakukan penelitian ilmiah budidaya dan proses produksi gula. Dan pada tahun 1997 merupakan masa terakhir bagi Pabrik Gula Banjaratma beroperasi, karena kerugian yang ter jadi terus-mener us, membuat biaya o p e r a s i o n a l t i d a k s e b a n d i n g d e n g a n keuntungan
ARÇAKA #12 [ MARET 2020 ]
49