Majalah Komunikasi UM Edisi 336 | September - Oktober 2021

Page 14

dok. Pribadi

Seputar Kampus

Hydroma: Penyanitasi Tangan dari Ampas Tebu Seperti yang umum diketahui bahwa salah satu mencegah penyebaran virus Covid-19 adalah dengan mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer atau penyanitasi tangan. Pada awal terjadinya Covid-19 ini dirasa harga dari penyanitasi tangan kurang terjangkau untuk sebagian orang dengan ukurannya yang bervariasi. Untuk menangani maslah tersebut, salah satu tim dari mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) menyuguhkan sebuah ide yang cemerlang dengan memanfaat bahan limbah tebu menjadi penyanitasi tangan. “Hydroma merupakan salah satu produk hand sanitizer ramah lingkungan dan modern dengan berbahan bioetanol hasil dari fermentasi limbah ampas tebu melalui termal sebagai selusi inovatif dalam percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia,” ujar Daffa’, selaku Ketua tim. Selama ini limbah ampas tebu di Kota Malang kurang dikelola. Kebanyakan hasil limbah tebu ini berasal dari pengolahan oleh pabrik gula dan outlet sari tebu. Penyanitasi tangan yang beredar di pasaran mengandung etanol di mana kurang lebih 7% dari penduduk Indonesia intoleran dengan bahan etanol dan menyebabkan alergi setelah menggunakan bahan kimia penyanitasi tangan. “Kami memberikan solusi untuk orang yang alergi dengan bahan kimia seperti etanol dengan menggunakan hand sanitizer berbahan bioetanol dan memberikan solusi bagi pengolahan pabrik tebu dalam penanganan limbah ampas tebu,” ujar Aulia, salah satu anggota tim. Pembuatan solusi inovatif ini tidak

14 | Komunikasi Edisi 336

dilakukan sendirian, mereka memliki tim yang beranggotakan lima orang yang mumpuni di bidangnya dan satu dosen yang menjadi pendamping dalam pelaksanaan. Pelaksanaan ini didampingi oleh Ibu Daratu Eviana Kusuma Putri, S.Si., M.Sc. Tim ini beranggotakan Daffa’ Rizal Dzulfaqaar Alauddin (Biologi), Eka Nurkhayati (Biologi), Aulia Qisti (Kimia), Tiara Novia (Kimia), dan Thoriq Aziz (Akuntansi). Proses yang dilakukan untuk mengolah ampas tebu menjadi penyanitasi tangan tidak terlalu rumit. Prosesnya dimulai dengan menyiapkan bahan baku dan peralatan. Kemudian ampas tebu digiling hingga berbentuk serbuk dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 70 derajat Celsius selama kurang lebih 1 jam. Setelahnya dilakukan proses hidrolasi termal menggunakan autoclave dengan suhu 121 derajat Celcius dan tekanan 15 psi selama 1,5 jam. Terakhir melakukan fermentasi dengan ragi tape selama 4 hari yang dapat menghasilkan bioetanol. Bioetanol tersebut kemudian dicampurkan aquades, hydrogen peroksida, dan gliserol untuk menjadi produk penyanitasi tangan. Keunggulan Hydroma adalah berbahan dasar ramah lingkungan, tidak menimbulkan efek samping pada kulit, biaya produksinya rendah dan memiliki fitur create your reminder yang tidak dimiliki produk lain. Create your reminder berfungsi sebagai pengingat bagi konsumen dalam menggunakan penyanitasi tangan, dan Refill my Hydroma sebagai fitur pengingat untuk segera melakukan pemesanan isi ulang penyanitasi tangan. Hydroma telah terjual sebanyak 443

produk yang telah tersebar di 29 Kota dan Kabupaten di seluruh Indonesia, yaitu Bengkulu, Jambi, Balikpapan, Murotai, Sukabumi, Depok, Bekasi, Jakarta, Yogyakarta, Kebumen, Karawang, Denpasar, Lombok, Bantaeng, Parepare, Madiun, Sidoarjo, Trenggalek, Surabaya, Kediri, Mojokerto, Lamongan, Jombang, Pasuruan, Banyuwangi, Malang, Batu, dan Palembang.Di sisi lain, tim juga telah melakukan ekspansi pasar ke 3 negara di Asia dan Eropa, yaitu Singapura, Turki dan Jerman. Tim ini juga meraih Golden Medal pada Ajang Youthpreneur in Action International Business Idea Competition 2021. Pada saat ini tim Hydroma sudah dinyatakan lolos menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau PIMNAS 2021. Harga yang diberikan untuk produk Hydroma cukup ekonomis dengan 4 variasi yang ada pada 2 produk semprot dan 2 produk gel. Varian produk semprot dihargai Rp15.000 untuk ukuran 100 ml dan Rp10.000 untuk ukuran 20 ml, sedangkan varian produk gel dihargai Rp20.000 untuk ukuran handband dan Rp25.000 untuk ukuran 250 ml. “Di masa pandemi seperti sudah seharunya kita sebagai generasi muda memberikan solusi inovatif kepada pemerintah dalam penanganan pemutusan rantai Covid-19 di Indonesia, sehingga dengan adanya produk Hydroma ini diharapkan dapat diterima di masyarakat serta mampu menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Selain itu, diharapkan adanya inovasi lain dari produk ini berupa Disinfektan, Sanitizing Wipes berbahan dasar bioetanol sehingga ramah lingkungan,” tutup Daffa’. Zakaria


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.