MAJALAH DUTA RIMBA EDISI 92 SEPTEMBER - OKTOBER 2021

Page 1

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

PRIMA RIMBA

M A JA L A H

P E R H U TA N I

WISATA RIMBA

Pantai Menganti

Jumpstart to

Favorit Para Peselancar Muda

Next Level WARISAN RIMBA

Menggali Kearifan Lokal di

Kampoeng Batara ENSIKLO RIMBA

Rasamala

Pohon yang Selalu Hijau INOVASI

Kedai Pinus

Kantin Anyar di Kantor Pusat Perhutani

MELOMPAT

LEBIH TINGGI



SALAMREDAKSI

Menuju Puncak

PENGARAH Wahyu Kuncoro Direktur Utama Perum Perhutani PENANGGUNG JAWAB Asep Dedi Mulyadi Sekretaris Perusahaan PEMIMPIN REDAKSI Yuswan Hendrawan Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan REDAKTUR PELAKSANA Rizka Amalia SEKRETARIS REDAKSI Hendra Jaya Dwi Saputra REDAKTUR Adehika Intan, Ardya Setya Nurvrandita, Nanjar Munandar, Aga Prasetya SCRIPT EDITING AND LAYOUT Duta Rimba Art Work PERWAKILAN - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Timur - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Barat & Banten ALAMAT REDAKSI

Departemen Komunikasi Perusahaan Perhutani Graha Perhutani, Lantai 11 Jl. TB Simatupang No.22, RT 01/RW 08, Jati Padang, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12540 Telp: 021 - 7805730, Fax: 021 - 7805731 E-mail : humas@perhutani.co.id www.perhutani.co.id

Naskah & Advertensi DUTA RIMBA adalah majalah dua bulanan yang diterbitkan Perum Perhutani untuk berbagi informasi korporasi kepada internal dan para pihak. Redaksi menerima tulisan, artikel, naskah, dan fotofoto menarik yang sesuai dengan visi dan misi tema penerbitan DUTA RIMBA edisi berikutnya. Artikel ditulis dengan spasi ganda, maksimal lima halaman dan dikirim melalui e-mail (softcopy). Redaksi berhak melakukan editing sesuai dengan kebutuhan penerbitan. Majalah Duta Rimba dapat diakses di www.perhutani.co.id

Perum Perhutani

@PerumPerhutani

Perum Perhutani

PerumPerhutani

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

A

pa kabar, pembaca yang budiman? Semoga selalu sehat wal’afiat dan senantiasa sukses dalam semua aktivitas. Berbahagia sekali kami kembali dapat menyapa Anda melalui majalah Duta Rimba edisi 92 (SeptemberOktober 2021) ini. Di Duta Rimba edisi ini, kembali kami menyajikan ragam informasi yang akan memuaskan dahaga keingintahuan Anda, pembaca yang budiman. Tengok saja info tentang gelaran Rapat Kerja (Raker) Perum Perhutani yang dikemas dalam Leaders Gathering. Acara yang digelar pada 27 dan 28 Oktober 2021 itu mengangkat tema “Jumpstart to Next Level”. Tema itu mewakili semangat insan-insan Perhutani untuk melompat lebih tinggi, menuju puncak, dan mewujudkan cita-cita menjadi perusahaan terdepan di dunia dalam bidang kehutanan. Informasi tersebut dapat Anda simak di rubrik Prima Rimba. Di rubrik Rimba Utama, ada info tentang bentuk kepedulian insan-insan Perhutani kepada kalangan difabel atau para penyandang disabilitas di sejumlah wilayah kerja Perhutani. Hal itu merupakan wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan. Sedangkan di Rimba Khusus, ada informasi tentang prestasi Perhutani meraih 3rd BUMN Awards 2021 di kategori “BUMN Corporate Communications Special Mention Company Profile Video”. Tempat tujuan wisata baru di Ngawi bernama Kendil Mountain hasil kolaborasi Perhutani KPH Ngawi dan Pemerintah Desa Jatimulyo dapat Anda simak di rubrik Bisnis Rimba. Sementara rubrik Wisata Rimba mengangkat info tentang Pantai Menganti di daerah Kebumen yang termasuk kawasan pangkuan Perhutani KPH Kedu Selatan. Sedangkan rubrik Warisan Rimba menyajikan informasi tentang Kampoeng Batara di kawasan Perhutani KPH Banyuwangi Utara yang menampilkan banyak unsur kearifan budaya lokal. Dan rubrik Pojok KPH yang berisi kabar tentang aktivitas Perhutani KPH Banten yang melakukan kegiatan pemberdayaan generasi muda lewat pelatihan budi daya madu. Jangan lewatkan pula informasi menarik lainnya. Misalnya, rubrik Enviro Rimba yang mengangkat info tentang kegiatan Presiden Joko Widodo melakukan penanaman pohon mangrove jenis bakau di kawasan Perhutani KPH Banyumas Barat yang merupakan bagian dari rencana rehabilitasi hutan mangrove nasional. Juga di rubrik Socio Rimba yang menyajikan informasi tentang Perhutani KPH Madura yang menyalurkan lima puluh juta rupiah dari dana TJSL untuk pembangunan drainase di Sampang, Madura, Jawa Timur. Jangan juga lewatkan info-info menarik lainnya yang terdapat di majalah Duta Rimba edisi 92 ini. Semua itu lagi-lagi untuk terus berupaya memuaskan dahaga keingintahuan Anda, pembaca yang budiman. Dan seiring dengan semangat untuk melompat lebih tinggi, kami berharap seluruh informasi yang kami hadirkan ke hadapan Anda, akan kian meningkatkan motivasi kita semua untuk menuju puncak. Terus berprestasi untuk masyarakat dan bangsa Indonesia. Selamat membaca. • DR Dok. Kom PHT®2020

ISSN: 2337-6791

DUTA Rimba 1


SEMAIRIMBA

SALAM REDAKSI 1 BENAH DIRI • Melompat Lebih Tinggi 4 PRIMA RIMBA • Jumpstart to Next Level 6 RIMBA UTAMA • Para Difabel Tak Akan Lara Sendiri 12 • Geliat Wisata Perhutani Setelah Covid-19 Melandai • Dirut Perhutani Tegaskan, Maksimalkan Potensi Lahan yang Ada • Perhutani Peduli Sarana Ibadah • Siap, Antisipasi, dan TanggulangiBencana Alam

18 24 28 32

RIMBA KHUSUS

• • •

BUMN Corporate Brand Awards 2021 untuk Perhutani Perhutani Kembali Raih Penghargaan K3 Tingkat Provinsi Jawa Timur Penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup Madiun untuk Perhutani KPH Lawu Ds LENSA • Jump Start to the Next Level SOBAT RIMBA LINTAS RIMBA

WARISAN RIMBA

36 40 44

68

• Rasamala Pohon yang Selalu Hijau

72

• Lewat Indonesia in Your Hand, Perhutani Kenalkan Produk UKM Binaan

76

ENSIKLO RIMBA

RIMBA DAYA

BISNIS RIMBA

• Di Ngawi, Destinasi Wisata “Kendil Mountain” 80 Terwujud

SOCIO RIMBA

• Perhutani KPH Madura Salurkan Dana TJSL untuk Drainase di Sampang

84

• Pemuliaan Pohon dan Rekayasa Optimalisasi Lahan untuk Tingkatkan Produktivitas 86 Tanaman Kayu Putih

ENVIRO RIMBA

• Bersama Presiden Joko Widodo, Perhutani Tanam Mangrove di Cilacap

90

• Pantai Menganti Favorit Para Peselancar Muda

92

• Kedai Pinus Kantin Anyar di Kantor Pusat Perhutani

96

WISATA RIMBA

INOVASI

POJOK KPH

• Ajak Generasi Milenial Banten Berkarya Lewat Pelatihan Budi Daya Madu 2 DUTA Rimba

36

48 54 58

• Menggali Kearifan Lokal di Kampoeng Batara

OPINI RIMBA

12

76 96

100 NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


SOBATRIMBA

Lebih Mudah! Ajukan permohonan informasi publikmu melalui formulir online

Layanan Informasi Publik Perum Perhutani

www.perhutani.co.id

Cepat, Tepat, Murah, Sederhana

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 3


BENAHDIRI

Melompat

T

anpa terasa, kita sudah akan segera berada di akhir tahun 2021, dan perlu segera bersiap menghadapi tahun 2022. Untuk menyongsong tahun 2022 itu, Perum Perhutani menggelar Rapat Kerja (Raker) yang dikemas dalam Leaders Gathering, pada 27-28 Oktober 2021, di Perhutani Forestry Institute (PeFI) Madiun. Selain sebagai persiapan kita, Raker itu juga merupakan wujud optimisme kita, seiring harapan kita bahwa tahun 2022 akan membawa kita ke kondisi yang lebih baik lagi. Insan-insan Perhutani yang saya cintai. Raker kali ini mengangkat tema “Jumpstart to Next Level”. Di dalam kegiatan Leaders Gathering itu, saya menyampaikan, terdapat sembilan rencana proyek strategis di sepanjang tahun 2022. Kesembilan rencana proyek strategis itu merupakan lanjutan dari rencana di tahun 2021. Dua di antaranya adalah bagian dari 88 proyek strategis Kementerian BUMN. Tujuh proyek lainnya merupakan proyek inisiatif internal Perhutani. Sembilan rencana proyek tersebut meliputi Sinergi Industri

4 DUTA Rimba

Dok. Kom PHT®2020

Lebih Tinggi

Wahyu Kuncoro Direktur Utama Perum Perhutani

Kayu, Perhutani Subsidiaries Reorganization, Ekstensifikasi Rebranding Wisata Alam, New Factory dan Komersialisasi Produk Biomassa, Implementasi Digitalisasi Pemetaan dan Pengamanan SDH, Platform Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif, Pengembangan Agroforestry Tebu, Pengembangan Produk Olahan Herbal (co branding), dan Transformasi Digital Sistem Informasi, Back Office and Shared Service. Penyelenggaraan Leaders Gathering itu membawa makna bahwa kita semua adalah pemimpin. Maka kita perlu melakukan persiapan untuk menjadi pemimpin. Satu hal yang harus kita ingat, di masa kini ada sejumlah tantangan bagi Pemimpin BUMN. Salah satunya transformasi yang terjadi terus menerus dan prinsip profesionalisme secara utuh di setiap BUMN. Sehingga, perusahaan BUMN harus bisa beradaptasi dengan tantangan yang dihadapi di tengah lingkungannya. Misalnya bagaimana kita dihadapkan pada tantangan untuk terus bertindak profesional di tengah pandemi, dan menjaga keseimbangan antara kerja dan keluarga.

Jadi, marilah seluruh “Leaders” di Perhutani terus bersemangat dalam meningkatkan kinerja. Jadilah role model bagi rekanrekan yang dipimpin. Dan lakukan hal itu dengan menerapkan core values AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif). Perhutani bukan BUMN kecil. Jadi, Perhutani harus diwujudkan menjadi BUMN besar dengan kemampuan sendiri. Jangan resisten terhadap perubahan. Lakukan yang terbaik untuk Perusahaan. Melompatlah lebih tinggi. Jangan lupa, jaga selalu kekompakan dengan tim kerja. Ciptakan suasana kerja yang baik. Yakinlah, selalu ada harapan. Insan-insan Perhutani yang saya banggakan. Tantangan menghadapi kondisi pandemi Covid-19 relatif dapat kita lalui. Kita pun dapat mendukung program pemerintah yang berupa vaksinasi. Realisasi vaksinasi untuk karyawan Perhutani adalah 16.169 orang telah divaksinasi tahap pertama (86,2%) dan 10.628 orang telah divaksinasi tahap kedua (56,0%). Percepatan vaksinasi untuk karyawan Perhutani dilakukan dengan dua cara. Pertama,

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto : dok. Perhutani

melalui program vaksinasi yang diselenggarakan pemerintah dan muspida setempat. Kedua, melalui kerja sama dengan Kimia Farma untuk menyelenggarakan vaksinasi dengan vaksin gotong royong. Sampai September 2021, realisasi margin laba usaha Perhutani adalah 10,5% dengan net profit margin 9,0%. Hal itu berarti meningkat ketimbang perolehan tahun sebelumnya. Di tahun 2020, sampai September, realisasi margin laba usaha Perhutani adalah 6,8% dengan net profit margin 7,3%.

EBITDA margin sampai September 2021 adalah 12,4% dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang sampai September mencatat EBITDA margin sebesar 8,9%. Insan-insan Perhutani yang saya cintai dan banggakan. Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih melanda, kita juga membuktikan tetap dapat meraih prestasi. Sejumlah penghargaan dari pihak eksternal perusahaan tetap dapat kita raih. Hal itu menunjukkan bukti pengakuan pihak eksternal perusahaan

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

terhadap kinerja unggul kita. Hal itu juga merupakan refleksi semangat dan motivasi kita yang terus terpacu walaupun menghadapi tantangan. Mari tetap pertahankan semangat dan motivasi itu. High spirit will keep the flag stand. Semangat kita yang tinggi, akan memicu motivasi, untuk terus meningkatkan performa. Dan mencapai level yang lebih tinggi. Maka, teruslah berpikir positif. Teruslah berkarya. Sekali layar terkembang, surut kita berpantang. Majulah terus. Ever onward never retreat. • DR

DUTA Rimba 5


PRIMARIMBA

Jumpstart to

Next Level

I

Tak terasa, kita segera berada di penghujung tahun 2021. Tak lama lagi, kita akan memasuki tahun baru, 2022. Tentu, akan ada beraneka ragam tantangan yang harus dihadapi. Demi menghadapi tantangan dan kesempatan di tahun 2022 mendatang, Perum Perhutani menggelar Rapat Kerja (Raker) yang dikemas dalam Leaders Gathering. Selama dua hari, Leaders Gathering itu mengangkat tema “Jumpstart to Next Level”. Tema tersebut seakan mewakili semangat dan optimisme insan-insan Perhutani untuk melompat ke level yang lebih tinggi. Tentu saja, pencapaiannya perlu kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.

nsan-insan Perhutani sedang bersiap menghadapi tahun 2022 yang tak lama lagi akan segera tiba. Hal itu diwujudkan dengan Perum Perhutani menggelar Rapat Kerja (Raker) yang dikemas dalam Leaders Gathering. Kegiatan yang digelar selama dua hari, Rabu-Kamis, 27-28 Oktober 2021, di Perhutani Forestry Institute (PeFI) Madiun itu, mengangkat tema “Jumpstart to Next Level”. Di dalam kegiatan itu, segenap jajaran Direksi Perum Perhutani yang berjumlah enam orang tersebut, hadir bersama seluruh “Leaders” yang merupakan pemimpin satuan kerja dari seluruh wilayah Perhutani. Kegiatan Leaders Gathering itu diselenggarakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sepanjang acara. Di Leaders Gathering tersebut, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, menyampaikan, terdapat sembilan rencana proyek

6 DUTA Rimba

strategis di sepanjang tahun 2022, yang merupakan lanjutan dari rencana di tahun 2021. Dua proyek di antaranya adalah bagian dari 88 proyek strategis Kementerian BUMN. Tujuh proyek lainnya merupakan proyek inisiatif internal Perhutani. Sembilan rencana proyek tersebut meliputi Sinergi Industri Kayu, Perhutani Subsidiaries Reorganization, Ekstensifikasi Rebranding Wisata Alam, New Factory dan Komersialisasi Produk Biomassa, Implementasi Digitalisasi Pemetaan dan Pengamanan Sumber Daya Hutan (SDH), Platform Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif, Pengembangan Agroforestry Tebu, Pengembangan Produk Olahan Herbal (co branding), dan yang terakhir adalah Transformasi Digital Sistem Informasi, Back Office and Shared Service. Lebih lanjut, Wahyu Kuncoro menyebutkan ada sejumlah tantangan bagi Pemimpin BUMN di masa kini. Yaitu transformasi yang

terjadi terus menerus, dan prinsip profesionalisme secara utuh di setiap BUMN, sehingga perusahaan BUMN harus bisa beradaptasi di tengah pandemi, dan menjaga keseimbangan antara kerja dan keluarga. Ia pun mengajak seluruh “Leaders” di Perhutani untuk terus bersemangat dalam meningkatkan kinerja dan menjadi role model bagi orang-orang yang dipimpinnya. Hal itu dilakukan dengan menerapkan core values AKHLAK. “Perhutani bukan BUMN kecil dan harus diwujudkan menjadi BUMN besar dengan kemampuan sendiri. Jangan resisten terhadap perubahan. Lakukan yang terbaik untuk Perusahaan. Jaga selalu kekompakan dengan tim kerja. Ciptakan suasana kerja yang baik. Yakin selalu ada harapan,” kata Wahyu Kuncoro, penuh optimisme.

Dua Hari Gathering Ada banyak kegiatan dalam rangkaian acara dua hari Leaders

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto : Kompersh PeFi Madiun

Gathering itu. Di hari pertama, kegiatan tersebut diawali dengan spirit motivation yang disampaikan langsung oleh Muhammad Ainun Nadjib atau yang lebih akrab dipanggil Cak Nun. Da’i asal Jombang itu hadir bersama grup musik Kiai Kanjeng. Di hari pertama itu, Perhutani juga menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim yang berasal dari

wilayah sekitar hutan Madiun. Yang menarik, sepanjang kegiatan di hari pertama ini, Direksi Perum Perhutani dan para peserta membaur, saling berbagi pengalaman, ide, dan membuka ruang diskusi. Hal itu memberikan nilai-nilai positif bagi pengembangan Perum Perhutani secara umum dan khususnya bagi para peserta selaku individu atau “Leaders”.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

Di hari kedua, acara berfokus pada pembahasan Rencana Kerja Tahun 2022. Setiap anggota Direksi Perhutani berkesempatan menyampaikan paparan tentang rencana kerja di bidang masingmasing. Dan di akhir acara, seluruh peserta menandatangani Komitmen Bersama sebagai tanda bahwa semua “Leaders” di Perum Perhutani akan bersungguh-sungguh

DUTA Rimba 7


Foto : Kompersh PeFi Madiun

PRIMARIMBA

dalam menjalankan rencana dan memenuhi target yang telah tersusun di tahun 2022. Leaders Gathering dimaknai sebagai sarana membangun motivasi. Sebab, di masa mendatang, setiap pemimpin BUMN akan menghadapi tantangan yang kian besar. Terutama di masa new normal sekarang ini. Seperti kata Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, terdapat empat tantangan besar bagi para pemimpin BUMN di era new normal. Pertama, transformasi yang terjadi secara terus menerus. Maka, BUMN harus bisa melakukan transformasi bisnis model untuk bisa terus bertahan. Kedua, prinsip profesionalisme secara utuh di setiap BUMN. BUMN di masa lalu lebih mengedepankan kompetensi teknis. BUMN saat ini lebih menekankan profesionalitas, semisal kompetensi kepemimpinan hingga ke aspek-aspek pendukungnya. Ketiga, setiap perusahaan BUMN harus bisa melakukan adaptasi di tengah pandemi. BUMN harus bisa menjadi perusahaan yang tidak hanya mengejar profit semata. Tetapi perusahaan yang humanis dan bisa mendalami karyawannya.

8 DUTA Rimba

Keempat, menjaga keseimbangan antara kerja dan keluarga. Hal-hal seperti fleksibilitas waktu, bias gender, dukungan fasilitas, dan sebagainya, perlu terus dijaga. “Kita memimpin bukan hanya dengan head, tetapi juga dengan heart dan hands,” ujar Kartika Wirjoatmodjo.

Akhlak BUMN Sesuai tema yang diangkat dalam Leaders Gathering tersebut, Perhutani memang tengah bersiap untuk secara bisnis melompat ke tingkatan yang lebih tinggi. Hal itu dilakukan dengan menerapkan prinsip yang tercantum dalam program Kementerian BUMN, yaitu Akhlak BUMN. Di tahun 2020, Kementerian BUMN mencanangkan sebuah program yang disebut Akhlak BUMN. Akhlak sendiri merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Akhlak tersebut sejatinya adalah sebuah upaya reformasi pengelolaan BUMN. Yang jika kita tengok ke belakang, pada tahun 2011 Menteri BUMN (ketika itu), Mustafa Abu Bakar, meluncurkan Good Corporate

Governance (GCG). Kemudian, tahun 2013 Menteri BUMN (saat itu), Dahlan Iskan, membuat BUMN Bersih. Menteri selanjutnya, Rini Soemarno, tahun 2015 membuat Zona Integritas dan tahun 2019 membuat Profit (profesional berintegritas). Kini, Menteri BUMN Erick Tohir menciptakan Akhlak di tahun 2020. Banyak pihak berharap, penerapan AKHLAK di BUMN dapat menjadi identitas dan perekat budaya kerja yang mendukung peningkatan kinerja BUMN secara berkelanjutan. Tujuan utamanya adalah melakukan transformasi human capital dan meningkatkan daya saing BUMN menjadi pemain global. Hal ini didasarkan pada banyak kejadian dan performa Kementerian BUMN di masa lalu. Mengutip Erick Tohir, di tahun 2019 Kementerian BUMN mencatat 159 kasus korupsi di Kementerian BUMN. Dari jumlah itu, sebanyak 53 orang atau 1/3 di antaranya dinyatakan sebagai tersangka. Sejumlah 25 kasus diproses oleh kepolisian, 2 kasus diproses oleh kejaksaan, 10 kasus diproses KPK, dan ada 16 kasus diproses oleh Komisi Kepatuhan Internal kementerian BUMN.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


perlu mengelola konflik kepentingan dan intervensi politik. Menteri BUMN perlu merumuskan ulang program agar lebih substansial dan tidak berhenti pada jargon.

Lompatan Bisnis Mengadopsi Program Akhlak BUMN tersebut, Perum Perhutani menyatakan siap melakukan lompatan lebih tinggi untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Perlu langkahlangkah inovatif untuk membuat lompatan bisnis yang lebih tinggi itu. Di antaranya adalah berani menghadapi setiap tantangan yang ada. Tantangan dan tugas pekerjaan memang bisa terlihat sangat mengintimidasi kita. Tetapi, kitalah yang memegang dan mengontrol hidup kita. Jika kita sudah mundur duluan ketika sebuah tantangan baru datang menghadang, maka jalan untuk menuju kesuksesan bisa

terasa semakin sulit. Tantangan baru biasanya hadir dengan dibarengi oleh banyak hal baru dan penting yang bisa kita pelajari. Selain itu, perlu membuat inkubator ide dan gagasan. Orangorang sukses tahu kapan waktu yang tepat untuk mengeksekusi sebuah ide atau konsep. Sebuah ide bisa saja dicuri orang lain. Dan orang yang sukses akan membuat inkubator idenya sendiri. Ide-ide itu kemudian dibuat konsep yang matang, yang kemudian barulah dijalankan. Sebuah kalimat bijak menyebut, “Success is most often achieved by those who don’t know that failure is inevitable”. Hal itu pula yang menjadi semangat insan-insan Perhutani untuk melompat lebih tinggi, menuju level selanjutnya. Maka, satu kalimat yang harus dijawab selanjutnya adalah, Are you ready to dare yourself? • DR/PR/2021-X-25

Mengadopsi Program Akhlak BUMN, Perum Perhutani menyatakan siap melakukan lompatan lebih tinggi untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Perlu langkah-langkah inovatif untuk membuat lompatan bisnis yang lebih tinggi itu. Di antaranya adalah berani menghadapi setiap tantangan yang ada.

Foto : Kompersh PeFi Madiun

Selain kejadian pandemi yang mendera BUMN dalam waktu nyaris dua tahun ini, juga ada disrupsi yang menjadi tantangan bagi BUMN. Misalnya perubahan yang cukup drastis terhadap teknologi digital dan perubahan nilai-nilai, perilaku, dan preferensi kaum millenials. Tantangan ini memaksa Kementerian BUMN untuk memformulasikan ulang perannya sebagai strategic architect. Sehingga, harus ada transformasi human capital, agar bisa meningkatkan daya saing BUMN sehingga bisa menjadi pemain global dan BUMN bisa menjadi pabrik talenta. Untuk mencapai hal itu, BUMN perlu memiliki nilai-nilai utama sebagai identitas dan perekat budaya kerja yang mendukung peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Stepstep konsep Akhlak juga berorientasi kepada upaya penciptaan prestasi dan perbaikan perilaku. Memang, Akhlak tidak bisa menjawab persoalan-persoalan ini. Pandemi selain memukul bisnis BUMN, juga memberikan peluang dan kesempatan. Pandemi memaksa peran besar pemerintah, termasuk BUMN. Menteri BUMN memiliki momentum yang besar untuk mereformasi BUMN secara fundamental. Kementerian BUMN

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 9


PRIMARIMBA

10 DUTA Rimba

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


WBS Whistle Blowing System

Perum Perhutani berkomitmen menerapkan Prinsip GCG

MELIHAT, MENGETAHUI DAN MENGALAMI TINDAK KECURANGAN?

LAPORKAN!!! MELALUI WBS PERUM PERHUTANI

layanan.perhutani.co.id/wbs/ NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 11


RIMBAUTAMA

Para

Foto: Kompersh KPH Padangan

Difabel Tak Akan Lara Sendiri

12 DUTA Rimba

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Perhutani senantiasa peduli terhadap sesama. Termasuk kepada kalangan difabel atau para penyandang disabilitas. Kepada mereka, di sejumlah wilayah Perhutani memberikan tanda kasih berupa alat-alat kesehatan. Program pemberian bantuan tersebut merupakan program rutin TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) yang terus dilakukan oleh Perum Perhutani. Dan lebih jauh lagi, bukan sekadar menjalankan tanggung jawab, tetapi pelaksanaan program berbagi tersebut adalah wujud kepedulian dan kasih sayang Perhutani untuk sesama. amalan yang baik bagi Perhutani dan masyarakat luas,” kata pria yang beralamat di Desa Sengon, Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, itu.

Di Grobogan Hal yang sama terlihat di Grobogan sehari sebelumnya. Pada Selasa, 28 September 2021, Perhutani KPH Purwodadi turut berkontribusi memberikan bantuan bagi penyandang disabilitas. Bantuan tersebut diberikan kepada 5 orang yang tinggal di 3 wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), meliputi BKPH Sambirejo, BKPH Karangasem dan BKPH Tumpuk.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

Hal itu mereka laksanakan dalam rangka mendukung Program Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial serta wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kegiatan tersebut juga merupakan salah satu bentuk kepedulian Perhutani terhadap masyarakat, khususnya para penyandang disabilitas. Pemberian bantuan tersebut diprioritaskan kepada masyarakat sekitar desa hutan, keluarga pesanggem (petani penggarap lahan), Kelompok Tani Hutan (KTH), dan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Administratur Perhutani KPH Purwodadi, Dian Rakhmawati, menyerahkan secara langsung

Foto : Kompersh KPH Purwodadi

B

entuk kepedulian itu terlihat pada Rabu, 29 September 2021. Di hari itu, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan menyalurkan bantuan alat kesehatan untuk warga sekitar hutan. Bantuan khusus untuk warga penyandang disabilitas yang tinggal di sekitar hutan di wilayah kerja Perhutani KPH Padangan itu berupa kursi roda dan tongkat penyangga. Menurut Administratur Perhutani KPH Padangan, Wisik Sugiarto, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada warga sekitarnya, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). “Ada empat set alat kesehatan berupa 3 buah kursi roda dan 1 set tongkat penyangga yang kami berikan kepada penyandang disabilitas yang merupakan warga di sekitar hutan,” katanya. Salah satu penerima bantuan tersebut, Sainursalim, mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan seluruh karyawan Perhutani KPH Padangan atas pemberian bantuan itu. Ia menuturkan, merasa senang atas pemberian satu set kursi roda yang diterimanya di hari itu. “Alat bantu ini sangat bermanfaat bagi saya dalam melakukan aktifitas sehari-hari, semoga kegiatan ini menjadi

DUTA Rimba 13


Foto : Yuniar Purnomo/Kompersh KPH Surakarta

RIMBAUTAMA

bantuan itu. Bantuan yang diserahkan Perhutani tersebut berupa kursi roda, Crutch Elbow (siku), dan paket sembako. Tentang kegiatan tersebut, Dian Rakhmawati menyampaikan harapan, semoga bantuan dari Perhutani itu memberi manfaat bagi para penerimanya. “Harapan kami, dengan adanya bantuan ini dapat membantu warga penerima bantuan untuk memerlancar aktivitas sehari-hari,” katanya saat penyerahan bantuan. Salah satu penerima bantuan, Yuni Tiara, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani. Yuni mengaku bahwa bantuan ini sangat berarti baginya.

Di Surakarta Perhutani KPH Surakarta juga memberikan bantuan untuk para difabel. Bantuan berupa alat bantu bagi dua orang penyandang disabilitas itu dilakukan di ruang Administratur di kantor Perhutani KPH Surakarta, Kamis, 30 September 2021. Acara tersebut dihadiri oleh Administratur

14 DUTA Rimba

Administratur Perhutani KPH Surakarta, Slamet Juwanto, mengatakan, kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian sosial Perum Perhutani terhadap warga difabel di sekitar hutan. Perhutani KPH Surakarta, Slamet Juwanto. Juga hadir jajaran Perhutani KPH Surakarta. Di antaranya adalah Wakil Administratur Perhutani KPH Surakarta, Susilo Winardi; Kepala Seksi (Kasi) SDM, Umum, dan Keuangan KPH Surakarta, Sugiarto; Kepala Sub Seksi (KSS) Keuangan, Sutopo Wahyu Nugroho; dan para penerima bantuan. Pemberian bantuan tersebut merupakan kontribusi nyata perusahaan dalam rangka mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Selain itu, juga guna pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TBP) atau Sustainable Development Goals (SDG’s). Usai menyerahkan bantuan tersebut, Administratur Perhutani

KPH Surakarta, Slamet Juwanto, mengatakan, kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian sosial Perum Perhutani terhadap warga difabel di sekitar hutan. “KPH Surakarta telah melaksanakan pemberian bantuan kepada dua orang. Adapun jenis bantuan yang diserahkan Perhutani tersebut adalah prosthetic (kaki palsu) dan alat bantu dengar. Semoga bantuan ini memberikan manfaat yang maksimal bagi para penerimanya” ucap Slamet Juwanto.

Di Tasikmalaya Penyerahan bantuan kepada para difabel juga dilakukan di Tasikmalaya. Sebagai bentuk tanggungjawab dan kepedulian perusahaan, pada Selasa, 6 Oktober 2021, Perhutani KPH Tasikmalaya

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


jawab Perum Perhutani kepada masyarakat yang membutuhkan. “Dengan adanya program ini, kami berharap dapat membantu dan meringankan beban Ibu Ipah, khususnya, dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Sehingga Ibu Ipah akan merasa nyaman dengan mengunakan kursi roda. Mohon jangan dilihat dari besar kecilnya pemberian bantuan ini, tetapi dari manfaatnya,” ujarnya. Menerima bantuan tersebut secara langsung di rumahnya, Ibu Ipah mengucapkan terima kasih kepada Perhutani yang telah peduli dengan memberikan bantuan kursi roda. “Kursi roda ini sangat saya butuhkan, dan saya merasa terbantu sekali karena dapat memudahkan

Foto : Kompersh KPH Banyuwangi Barat

Foto : Manan Saeful/Kompersh KPH Tasikmalaya

memberikan bantuan kursi roda melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2021. Kegiatan itu diselenggarakan di Kampung Cihapit, Desa Banyuasih, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko, menyerahkan secara langsung bantuan tersebut kepada Ibu Ipah di rumahnya. Saat menyerahkan bantuan, Benny menyampaikan, pemberian bantuan tersebut merupakan program rutin TJSL yang terus dilakukan oleh Perhutani. Salah satunya semisal bantuan kursi roda untuk para difabel. Selain itu, bantuan itu juga sebagai bentuk kepedulian dan rasa tanggung

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

untuk beraktivitas sehari-hari. Semoga Perhutani semakin sukses,” pungkasnya.

Di Banyuwangi Barat Kegiatan yang sama juga digelar Perhutani KPH Banyuwangi Barat. Pada Selasa, 26 Oktober 2021, mereka memberikan bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa kursi roda untuk teman difabel. Kegiatan itu dilakukan di Dusun Krajan, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Dedy Siswandhi, kepada salah satu teman difabel, Iswanto. Penyerahan bantuan itu disaksikan oleh jajaran Perhutani KPH Banyuwangi Barat. Di antaranya, Kepala Seksi PPB, Widodo; Kepala Seksi Keuangan, SDM, dan IT, Purnomo; Asisten Perhutani (Asper) BKPH Kalisetail, Sunardi. Selain mereka, Ketua LMDH Mitra Hutan Lestari (MHL), Jaenuri, juga turut hadir di acara tersebut. Di kesempatan itu, Dedy Siswandhi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian sosial dan kontribusi nyata Perhutani dalam rangka mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan sosial melalui program TJSL. Ia pun berharap, bantuan itu dapat bermanfaat maksimal. “Kami berharap, semoga bantuan ini dapat bermanfaat serta bisa menunjang kelancaran kegiatan dan aktivitas sehari-hari,” tambahnya. Sementara itu, Ketua LMDH MHL, Jaenuri, di sela acara itu menyampaikan terima kasih kepada Perhutani. Khususnya karena telah memberikan bantuan kursi roda untuk Iswanto yang sehari-hari bekerja sebagai pesanggem di wilayah hutan Perhutani.

DUTA Rimba 15


Foto : Djoko Suprianto/Kompersh KPH Banyuwangi Selatan

RIMBAUTAMA

“Bantuan ini sangat bermanfaat dan bisa digunakan sebagai sarana dalam aktivitas sehari-hari,” ujarnya.

Di Banyuwangi Selatan Lima orang penyandang disabilitas di wilayah kerja Perhutani KPH Banyuwangi Selatan juga menerima bantuan serupa. Pada Minggu, 4 Oktober 2021, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan menyalurkan bantuan kursi roda tersebut secara langsung di rumah penerima masing-masing,. Kepala Seksi Keuangan, SDM dan Umum Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Didik Sudiono, melakukan penyerahan tersebut. Warga difabel yang menerima bantuan kursi roda tersebut adalah Asep Dwi Putra dari Dusun Rejo Agung Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran, Ahmad Jaynuri di Dusun Tambakur Desa Sumbermulyo Kecamatan Pesanggaran, Elsa Safitri dari Dusun Mulyoasri Desa Sumbermulyo Kecamatan Pesanggaran, Aldi di Dusun Terongan Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi, dan Nizham Ardani

16 DUTA Rimba

Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, melalui Didik Sudiono, menyampaikan, bantuan tersebut berasal dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Menurut Didik, pemberian bantuan tersebut diprioritaskan kepada masyarakat sekitar desa hutan, keluarga pesanggem, dan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). yang tinggal di Dusun Terongan Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Usai menyerahkan bantuan tersebut, Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, melalui Didik Sudiono, menyampaikan, bantuan tersebut berasal dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Menurut Didik, pemberian bantuan tersebut diprioritaskan kepada masyarakat sekitar desa hutan, keluarga pesanggem, dan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). “Semoga bantuan ini dapat membantu penerima bantuan dalam

menjalankan segala aktivitasnya sehari-hari,” tutur Didik. Salah satu penerima bantuan, Ahmd Jaynuri, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani KPH Banyuwangi Selatan yang telah memberikan bantuan kursi roda untuk dirinya. Dia mengaku senang menerima bantuan tersebut. Bantuan itu ia rasakan sangat berarti baginya. Demikianlah. Lewat program itu, Perhutani seakan ingin menegaskan, “Untuk para difabel, sandarkan tubuhmu di bahu kami, biar beban itu terbagi, dan jiwamu tegar”. Sehingga, para difabel tak akan lara sendiri, karena ada Perhutani di sini. • DR/Pdg/Fer/Pwd/Ndr/Bwb/Chr/Tsk/MR/Bws/Jk

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 17


Foto: Kompersh KPH Indramayu

RIMBAUTAMA

18 DUTA Rimba

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Geliat Wisata

Perhutani Setelah Covid-19 Melandai Angka penyebaran dan penularan Covid-19 di tanah air sudah melandai. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pun masuk ke level 2. Seiring dengan itu, di beberapa tempat, industri wisata mulai menggeliat lagi. Begitu pula dengan wisata yang ada di wilayah Perhutani. Serangkaian pembenahan mulai dilakukan untuk kembali membuka obyek wisata tersebut bagi pengunjung. Kendati belum seratus persen normal, namun tentu perkembangan itu tetap membahagiakan. Tetap semangat dan berharap, semoga Covid-19 cepat selesai dan kondisi kembali normal seperti sediakala.

M

enjelang akhir Agustus 2021, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, masuk ke level 2. Maka, pada Rabu, 1 September 2021, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Indramayu kembali membuka lokasi wisata di wilayah mereka bagi pengunjung. Namun, menyikapi PPKM level 2 di Kabupaten Indramayu, pengunjung

yang datang ke lokasi wisata dibatasi hanya 25 persen. Tentang hal tersebut, Administratur Perhutani KPH Indramayu, Asep Saepudin, mengatakan, kembali dibukanya tempat wisata yang ada di Indramayu tersebut sesuai dengan apa yang telah disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, di Indramayu. Asep pun berharap agar kondisi segera normal seperti sebelum

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

berjangkitnya wabah pandemi Covid-19. “Dengan dibukanya kembali obyek wisata di Indramayu ini, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Perhutani dan perekonomian masyarakat. Semoga Covid-19 cepat selasai, sehingga kita bisa beraktivitas dengan normal kembali,” ujarnya. Sementara itu, Deden Bonni Koswara mengatakan, masuknya Kabupaten Indramayu ke dalam kondisi PPKM level 2, maka ada

DUTA Rimba 19


Foto: Tantida/Isa Kompersh Divre Jateng

RIMBAUTAMA

beberapa kegiatan masyarakat yang sudah diperbolehkan beroperasi kembali. Termasuk wisata. “Pada saat PPKM level 4 dan 3, Pemerintah Kabupaten Indramayu tidak membolehkan pembukaan tempat wisata guna meminimalkan penyebaran Covid-19. Namun, setelah masuk PPKM level 2, maka Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu kembali membolehkan tempat wisata untuk dibuka,” terangnya.

Wana Wisata Kartini Mantingan Hal yang sama terjadi di wana wisata yang ada di wilayah Perhutani KPH Mantingan. Di saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun ke level 2, Wana Wisata (WW) Kartini Mantingan mulai beroperasi kembali. Momen pembukaan kembali wana wisata yang berada di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kebon itu mulai dibuka kembali pada Jumat, 10 September 2021.

20 DUTA Rimba

Dengan pertimbangan bahwa PPKM di Rembang saat ini sudah menurun ke level 2, maka Perhutani mencoba kembali untuk membuka Wisata Kolam Renang Kartini. Hal ini disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dengan kapasitas hanya 50% pengunjung, kata Administratur Perhutani KPH Mantingan, Marsaid. Administratur Perhutani KPH Mantingan, Marsaid, mengatakan, dengan pertimbangan bahwa PPKM di Rembang saat ini sudah menurun ke level 2, maka Perhutani mencoba kembali untuk membuka wisata kolam renang Kartini. Hal ini disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dengan kapasitas hanya 50% pengunjung. Wana wisata Kartini sendiri sudah hampir 3 bulan tutup. Di saat pembukaan, salah satu pengunjung asal Blora bernama Riana mengatakan, ia sangat senang Wana Wisata Kartini Mantingan kembali dibuka. Ia pun menyambut baik kembali dibukanya wana wisata tersebut

“Karena di WW Kartini itu airnya jernih dan langsung dari sumber alami, sehingga di mata tidak terasa perih dan kami juga bisa menyalurkan hobi kami renang,” terangnya. Sementara itu, di tempat terpisah, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Indah, Margono, mengatakan, pihaknya menyambut baik kembali dibukanya wana wisata tersebut untuk pengunjung. Kata dia, untuk masa PPKM level 2 ini, pengelola WW Kartini bersama anggota LMDH yang merupakan mitra Perhutani siap membantu pengaturan pengunjung sesuai dengan Prokes yang ditetapkan pemerintah.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Wisata di KPH Jatirogo

kembali pada 1 September 2021. sejak dibuka kembali, kedua wana wisata tersebut memberlakukan sistem jam operasional mulai pukul 09.00 sampai 16.00 WIB. Di dalam lokasi Wana Wisata Pantai Sowan, pengunjung bisa menikmati sunset, flying fox, dan hutan Klampis. Sedangkan di Wana Wisata Nganget, pengunjung bisa menikmati wisata terapi air panas dan camping ground. “Wana Wisata Nganget yang terletak di Desa Sidorejo Kecamatan Kenduruhan dan Wana Wisata Pantai Sowan di Desa Bogorejo Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban, saat ini sudah bersertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif Republik Indonesia, dengan katagori penilaian ‘memuaskan’,” tambah Fajar. Di saat pembukaan kembali Pantai Sowan itu, salah satu pengunjung, Setyorini, menyambut baik dan antusias dengan dibukanya kembali objek wisata tersebut. “Kami senang dengan dibukanya kembali destinasi Wisata Pantai Sowan dan Air Panas Nganget. Sebab, selama PPKM kami hanya bisa di rumah saja,“ kata Setyorini.

Wisata di Pangandaran Di Ciamis, Kamis, 2 September 2021, ada momen nyaris serupa. Di hari itu, Administratur Perhutani KPH Ciamis, Sukidi, mengadakan pemeriksaan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai Protokol pencegahan Covid-19. Hal itu

Di dalam lokasi Wana Wisata Pantai Sowan, pengunjung bisa menikmati sunset, flying fox, dan Hutan Klampis. Sedangkan di Wana Wisata Nganget, pengunjung bisa menikmati wisata terapi air panas dan camping ground.

Foto: Eva Puji Astutik/Kompersh KPH Jatigoro

Sementara itu, mulai awal September 2021, Perhutani KPH Jatirogo mulai membuka kembali aktifitas wisata di Pantai Sowan dan Air Panas Nganget. Pembukaan kembali wana wisata tersebut dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Antara lain, kepada masyarakat yang akan masuk ke lokasi tersebut akan dilakukan skrining awal untuk memastikan pengunjung tersebut dalam keadaan sehat. Administratur Perhutani KPH Jatirogo, Fajar Arif Wicaksono, mengatakan, di PPKM level 2 ini, wana wisata telah dibuka kembali. Namun, masyarakat yang ingin berwisata ke Pantai Sowan dan Wana Wisata Nganget harus mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan. “Aturan ini tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2021 tentang pembatasan kegiatan masyarakat untuk pengendalian penyebaran Covid-19,” ujarnya. Wana Wisata Pantai Sowan dan Nganget mulai dibuka

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 21


Foto: Kompersh KPH Ciamis

RIMBAUTAMA

dilakukan dalam rangka persiapan dibukanya kembali wisata yang ada di wilayah Kabupaten Pangandaran. Acaranya berlangsung di Wisata Alam Citumang, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cisaladah, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pangandaran, KPH Ciamis. Selain Administratur Perhutani KPH Ciamis Sukidi, jajaran Perhutani KPH Ciamis turut hadir di acara tersebut. Di antaranya Asisten Perhutani (Asper) BKPH Pangandaran, Dadi Santosa; Kepala Sub Seksi Agroforestry dan Ekowisata, Aan Herliaman; dan Pemandu wisata yang ada di wilayah Pangandaran. Di kesempatan tersebut, Sukidi mengatakan, sesuai dengan surat edaran Bupati Pangandaran tentang uji coba destinasi wisata di masa pandemi Covid-19, wisata yang ada di Pangandaran dapat dibuka secara bertahap. Pembukaan kembali wisata tersebut dengan memerhatikan protokol kesehatan

22 DUTA Rimba

yang ketat, baik terhadap wisatawan maupun petugas wisata. “Bagi masyarakat, silakan kembali berwisata. Namun harus tetap memerhatikan kondisi kesehatan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan harus memerlihatkan sertifikat telah melakukan vaksinasi. Di lokasi wisata, kami juga telah memersiapkan sarana dan prasarana penerapan sesuai protokol kesehatan Covid-19, seperti papan himbauan, termogun, tempat cuci tangan, dan menyiapkan petugas di beberapa titik untuk memerhatikan kegiatan pengunjung. Aturan protokol Covid-19 ini berlaku untuk semuanya, baik petugas, pengunjung, maupun mitra kerja. Kami berharap, dengan kembali dibukanya beberapa lokasi wisata di kawasan Perhutani ini, dapat memulihkan kembali pendapatan masyarakat, khususnya yang ikut beraktivitas di lokasi wisata, serta meningkatkan pendapatan untuk

Perhutani,” urainya. Sementara itu, mewakili para pemandu wisata, Dede Julmi, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Ciamis dan Bupati Pangandaran, yang telah memberikan rekomendasi untuk membuka kembali wisata yang ada di Pangandaran ini. “Harapan kami, dengan dibukanya kembali wisata ini pengunjung dan petugas dapat mematuhi aturan yang berlaku serta saling menjaga kesehatan. Wisata kami sudah sesuai standar protokol Covid-19 sehingga aman untuk dikunjugi dan berwisata,” pungkasnya. Semua pihak tentu menyambut baik kembali dibukanya wana wisata di wilayah kerja Perhutani di banyak daerah. Seiring dengan itu, semua pihak juga tentu berharap, Covid-19 segera berakhir. Dan kondisi akan segera normal kembali seperti sediakala, sebelum berjangkitnya wabah pandemi Covid-19 di tanah air. Semoga. • DR/Idr/SAE/Mnt/Sgt/Jtr/Dsp/ cms/Bun

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 23


Foto: Kompersh Divre Jatim

RIMBAUTAMA

24 DUTA Rimba

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Dirut Perhutani Tegaskan,

Maksimalkan Potensi Lahan yang Ada Menjelang akhir September 2021, Direktur Utama (Dirut) Perum Perhutani Wahyu Kuncoro melakukan serangkaian kunjungan kerja ke wilayah kerja Perum Perhutani. Di lapangan, Wahyu melihat langsung implementasi sistem tanam, pemeliharaan, panen, agroforestry, sampai mendampingi pejabat Kementerian BUMN dan melakukan tracking menyusuri kawasan hutan Hambalang, Sentul, Jawa Barat. Kunjungan kerja Dirut Perhutani dari daerah ke daerah tersebut selanjutnya menjadi bahan acuan kebijakan perusahaan.

L

ahan tanaman agroforestry tebu mandiri menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Direktur Utama (Dirut) Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, dalam rangkaian kunjungan kerja di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang dan KPH Saradan, Divisi Regional Jawa Timur. Tujuan Wahyu Kuncoro melakukan kunjungan kerja di wilayah Jawa Timur tersebut adalah untuk melihat implementasi agroforestry tebu mandiri di KPH Jombang dan budi daya tanaman porang di wilayah KPH Saradan. Kedua KPH tersebut dikunjungi Wahyu dalam satu hari pada Jumat, 24 September 2021. Di Jombang, Wahyu Kuncoro melakukan kunjungan kerja ke lokasi tanaman agroforestry tebu mandiri yang berada di Petak 80D, Resort

Pemangkuan Hutan (RPH) Banggle, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngujung Timur, KPH Jombang. Di sana, Dirut Perhutani melihat langsung persiapan lokasi di lapangan. Menyaksikan hal tersebut, Wahyu Kuncoro mengapresiasi insan-insan Perhutani KPH Jombang yang telah melakukan persiapan budi daya dan mekanisasi lahan hutan untuk program ketahanan pangan, guna mendukung swasembada gula nasional. “Kita harus bisa memaksimalkan lahan yang ada,” tegasnya. Menurut Wahyu Kuncoro, keberhasilan budi daya tanaman tebu itu perlu dikawal bersama. Caranya dengan melibatkan masyarakat dan perangkat desa setempat. Menurut dia, kita mulai mencoba tanaman jangka pendek yang bisa memberikan nilai tambah,

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

disamping tetap mengelola tanaman kehutanan yang berjangka panjang. “Jika agroforestry tebu mandiri yang dimulai dari KPH Jombang ini berhasil, nantinya bisa direplikasi ke wilayah lain seputaran pabrik gula,” tambahnya. Sementara itu, Administratur Perhutani KPH Jombang, Muklisin, berharap bibit dan pupuk segera direalisasi. Sebab, persiapan lahan untuk tanam sudah selesai. Ia juga mengatakan, pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada petugas lapangan pada bulan Agustus 2021 lalu terkait hal tersebut. “Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber dari PTPN X di Jombang, yang memberikan praktik persiapan lahan, pengelolahan lahan, penanaman, penanggulangan hama, sampai pemanenan,” ungkapnya.

DUTA Rimba 25


RIMBAUTAMA Tanaman Pokok Itu Wajib

Foto: Kompersh KPH Bogor

Usai melihat persiapan lahan agroforestry tebu di Jombang, Wahyu Kuncoro melanjutkan perjalanan ke wilayah kerja Perhutani KPH Saradan. Tepatnya di Petak 33a1-, RPH Wilangan, BKPH Wilangan Utara, KPH Saradan. Di sana, ia melihat lokasi budi daya tanaman porang. Di dalam kunjungannya itu, Wahyu Kuncoro didampingi oleh Sekretaris Perusahaan, Asep Dedi Mulyadi. Turut mendampingi, antara lain Kepala Divisi Regional Jawa Timur, Karuniawan Purwanto Sanjaya, beserta jajarannya. Di sela-sela kunjungan kerja tersebut, Wahyu Kuncoro menyampaikan, kita harus bisa menerjemahkan kebutuhan. Bahwa tanaman hutan butuh waktu yang panjang. Namun, sebagai perusahaan, kita juga harus bisa tetap hidup. Sehingga, harus ada kearifan lokal yang bisa dikembangkan sambil menunggu hasil dari tanaman kehutanan. “Tanaman pokok itu wajib hukumnya. Tetapi kita juga harus

26 DUTA Rimba

mencari tanaman jangka pendek untuk bisa survive dan agroforest ry porang mandiri ini bisa menjadi salah satu solusinya,” tambah Wahyu Kuncoro. Sementara itu, Administratur Perhutani KPH Saradan, Rumhayati, saat menerima kunjungan Dirut Perhutani tersebut mengatakan, agroforestry porang mandiri ini mengadopsi Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor P.39 Tahun 2017 tentang Perhutanan Sosial. “Pelaksanaannya akan dilakukan dengan pola adaptif, yaitu 51% tanaman kehutanan dan 49% tanaman agroforestry,” ucapnya.

Tracking Wisata Beberapa hari sebelumnya, Wahyu Kuncoro bersama pejabat Kementerian BUMN dan pejabatpejabat BUMN melakukan tracking di Bogor. Aktivitas yang dilakukan pada Sabtu, 19 September 2021, itu menyusuri kawasan hutan Hambalang, tepatnya di Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF) di Resort Pemangkuan Hutan (RPH)

Babakan Madang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bogor, KPH Bogor. Kegiatan tracking tersebut diikuti oleh Asisten Deputi Bidang SDM Kementerian BUMN, Andus Winarno; Asisten Deputi Management Risiko dan Kepatuhan, Dwi Arypurnomo; Presiden Komisaris Semen Indonesia, Fadjar Judiasiawan; Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pelni, Ony Suprihartono; SEVP Bisnis Sufort PTPN, Faisal Ahmad; Plt. Komisaris Utama PT PAL Indonesia, Didik Prasetyo; serta Administratur Perhutani KPH Bogor, Ahmad Rusliadi beserta jajaran. Kegiatan tracking tersebut dilaksanakan dalam rangka melihat langsung aksesibilitas infrastruktur dan daya tarik Obyek Wisata SEETF. Di kesempatan itu, Wahyu Kuncoro mengungkapkan, Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF) merupakan salah satu aset Perum Perhutani yang sangat berharga. Sebab, di dalam kawasan tersebut mereka sangat memerhatikan estetika sumber daya alam, baik sebagai daya tarik wisata, juga mengandung nilai edukasi pendidikan alam, serta sebagai catchment area atau buffer zone penyangga ibu kota Jakarta. “Lokasi SEETF yang merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan Korea tahun 2008 yang dikelola Perhutani, membuka peluang kerja sama para investor untuk berinvestasi bersama-sama mengelola, sebagai mitra Perhutani,” ujarnya. Sementara itu, Ahmad Rusliadi menyampaikan, kawasan wisata SEETF yang memiliki keluasan kurang lebih 670 hektare tersebut diresmikan oleh Menteri Kehutanan Korea dan Menteri Kehutanan Republik Indonesia, pada tahun 2013. Dan selama pelaksanaan pembangunan, SEETF di bawah

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto: Kompersh KPH Banyumas Timur

pengawasan dan pengelolaan oleh Perum Perhutani. “Wisata SEETF cocok untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, rekreasi, dan menyalurkan hobi fotografi atau bersepeda. Bahkan saat ini sudah dibuka tracking bagi wisatawan yang hobi melintasi hutan alam, menyusuri sungai bersama keluarga, maupun kelompok, dengan jalur tracking 5 km. Di lokasi ini juga tersedia arena belajar dengan fasilitas berupa villa, resort, camping ground, hutan konservasi, agrowisata, aula terbuka dan tempat meeting,” urainya.

Jajal Offroad di Baturraden Dua hari sebelum aktivitas di Bogor itu, Perhutani KPH Banyumas Timur menerima Kunjungan Kerja Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, yang saat itu mendampingi langsung Pejabat Kementerian BUMN. Kunjungan kerja mereka itu dalam rangka meninjau pengelolaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX di Perkebunan Karet Krumput dan PT Palawi. Lokasinya di Baturraden, Jawa Tengah, pada Jumat, 17 September 2021. Hadir dalam kunjungan tersebut, antara lain Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan,

Rahman Ferry Isfianto; Tim Wakil Menteri, Irfan Hadi; Tim Asdep, Fajar Karyanto; serta Direktur Keuangan PTPN, Iswahyudi. Rombongan tersebut didampingi oleh Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial (PS) Perum Perhutani, Natalas Anis Hardjanto; Direktur PT Palawi Risorsis, Wawan Tri Wibowo; Kepala Divisi Regional Jawa Tengah, Budi Widodo; Kepala Departemen PSDH dan PS, Agus Priantono; Administratur Perhutani KPH Banyumas Timur, Cecep Hermawan; serta Administratur Perhutani KPH Banyumas Barat, Toni Kuspuja. Kegiatan Dirut Perhutani dan Pejabat Kementerian BUMN tersebut dimulai dari kunjungan kerja ke wilayah PTPN IX Perkebunan Karet Krumput. Dilanjutkan ke PT Palawi area Baturraden dan Hutan Pinus Limpakuwus, untuk melihat pengelolaan dan potensi Wisata Hutan Pinus Limpakuwus. Rombongan tersebut juga sempat menjajal wahana offroad di wilayah hutan Baturraden. Di kesempatan itu, Asisten Departemen Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, Rahman Ferry Isfianto, mengatakan, ia terkesan pada Wana Wisata Hutan Pinus Limpakuwus yang

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

bersih. Ia pun berpesan agar tetap memertahankan kondisinya seperti sekarang. “Perhutani harus bersinergi dengan semua pihak, sehingga ke depannya bisa bekerjasama saling menguntungkan. Dan mari bersamasama kita jaga hutan ini agar anakcucu kita kelak tetap bisa menikmati,” tuturnya. Sementara itu, Administratur Perhutani KPH Banyumas Timur, Cecep Hermawan, mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti pesan dari Asisten Departemen Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, Rahman Ferry Isfianto, yaitu untuk meningkatkan serta mengembangkan pengelolaan Wana Wisata Hutan Pinus Limpakuwus, agar lebih baik lagi, ke semua pihak yang terkait. Baik dari sisi kebersihan, fasilitas, maupun jejaring. “Juga agar bisa bersinergi dalam kerja sama yang saling menguntungkan,” ucapnya. Rangkaian kunjungan kerja Dirut ke wilayah kerja Perum Perhutani itu menjadi bukti komitmen dan kesungguhan direksi Perum Perhutani. Lewat kunjungan kerja ke lapangan itu, Dirut dapat melihat langsung implementasi sistem kerja di lapangan. • DR/DivreJatim/Umi/Bgr/mul/ Byt/Rhm

DUTA Rimba 27


RIMBAUTAMA

Perhutani

Peduli Sarana Ibadah Sebagai badan usaha, Perum Perhutani juga memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah pendekatan bisnis dengan memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan, bagi seluruh pemangku kepentingan. Di dalam konteks itu, Perhutani telah melakukan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan. Salah satu bentuknya adalah memberikan bantuan dana untuk perbaikan sarana ibadah.

B

entuk kepedulian yang diwujudkan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) itu ditunjukkan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara. Pada Rabu, 8 September 2021, Perhutani KPH Bandung Utara memberikan bantuan dana untuk perbaikan sarana ibadah yaitu masjid yang berada di Bandung. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada perwakilan dari masing-masing pengurus masjid. Kegiatan itu dilakukan di Kantor Perhutani KPH Bandung Utara. Hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Kepala Seksi Keuangan,

28 DUTA Rimba

SDM dan Umum Perhutani KPH Bandung Utara, Siswandi Kiki; beserta staf, Riawati; dan perwakilan dari penerima bantuan. Melalui Siswandi Kiki, Administratur Perhutani KPH Bandung Utara menyebut, ada tiga masjid yang menerima bantuan dana melalui program TJSL Perhutani KPH Bandung Utara tersebut. Ketiganya yaitu Masjid Al Hidayah, Masjid Nur Hidayah, dan Masjid Al Muawanah. “Adapun total dana bantuan yang diberikan adalah sebesar 30 juta Rupiah, dengan masing-masing pembagian tiap masjid mendapat 10 juta Rupiah. Kami berharap, dana bantuan ini bisa bermanfaat banyak bagi masyarakat, terutama

bagi penerima bantuan. Dan mudah-mudahan bantuan ini juga membawa keberkahan bagi semua pihak,” terangnya. Sementara itu, Pengurus Masjid Al Muawanah, Ustadz Udin, mengutarakan rasa terima kasih kepada Perhutani KPH Bandung Utara yang sudah memberikan amanah berupa bantuan dana untuk masjid mereka. “Kami akan menyalurkan serta memanfaatkan dana bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya, agar dapat dirasakan oleh banyak masyarakat. Kami doakan, semoga Perhutani KPH Bandung Utara selalu sukses dan lancar dalam pekerjaannya, serta mampu mensejahterakan seluruh karyawannya,” tutupnya.

Tiga Masjid di Telawa Hal yang sama dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Telawa. Pada Selasa, 26 Oktober 2021, mereka menyalurkan bantuan program Bina Lingkungan kepada tiga masjid di sekitar hutan. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Telawa, melalui wakilnya, Budi Sutomo, usai penyerahan bantuan tersebut, menyampaikan harapan, semoga bantuan ini dapat membantu kelanjutan pembangunan masjid dan mushola. Sehingga, sarana-sarana ibadah itu dapat dipergunakan dengan lebih baik untuk peribadatan.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto: Aep Saefudin/Kompersh Bandung Utara

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 29


Foto: Fransisca Wangga/Kompersh KPH Majalengka

Foto: Sri Isnaini/Kompersh KPH Telawa

RIMBAUTAMA

Bantuan dana Program Bina Lingkungan Perhutani KPH Telawa sebesar 30 juta Rupiah tersebut diberikan kepada tiga masjid, yakni Masjid As Syajaroh di Dukuh Karangmanis, Juwangi, Boyolali; Masjid Fathul Barri di Dukuh Karangmalang, Pilangrejo, Juwangi; dan Mushola Bustanul Muta Alimin di Desa Termas Karangrayung. Masing-masing menerima bantuan sebesar 10 juta Rupiah. Perwakilan dari para penerima bantuan tersebut, Winoto, menyampaikan banyak terima kasih kepada Perhutani atas

30 DUTA Rimba

program ini. Menurut dia, bantuan tersebut akan sangat membantu kelanjutan pembangunan masjid di lingkungannya. “Semoga Perhutani semakin jaya dan maju,” harapnya.

Renovasi di Majalengka Hal yang sama dilakukan Perhutani KPH Majalengka. Pada Kamis, 30 September 2021, Perhutani KPH Majalengka menyerahkan Bantuan Dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Tahun 2021 untuk renovasi Mushola ArRahman Perhutani KPH Majalengka.

Pemberian bantuan sebesar 25.000.000 Rupiah itu dilakukan di Jalan Kehutanan Nomor 14 Majalengka, Jawa Barat. Administratur Perhutani KPH Majalengka, Andi Mulya, secara simbolis menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada Ketua Pengurus Mushola Ar-Rahman, Tamin. Bantuan dana untuk merenovasi Mushola Ar-Rahman itu diberikan sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian yang harus dilaksanakan oleh Perhutani di lingkungan Kantor Perhutani KPH Majalengka. Di kesempatan itu, Andi Mulya mengatakan, di masa berjangkitnya wabah pandemi Covid-19, diharapkan bantuan untuk sarana ibadah tersebut dapat bermanfaat untuk kegiatan peribadatan masyarakat. “Kami berpesan kepada Ketua DKM Mushola Ar-Rahman, agar penggunaan dana TJSL ini digunakan sebaik-baiknya dan bermanfaat, sehingga Perhutani KPH Majalengka semakin religius,” ujarnya. Sementara itu, di kesempatan yang sama, Tamin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Perhutani KPH Majalengka yang sudah memberikan dana TJSL. Selanjutnya, dana TJSL dari Perhutani KPH Majalengka itu akan digunakan untuk renovasi Mushola Ar-Rahman. “Selaku Ketua DKM, bantuan dana tersebut akan kami gunakan sebaik mungkin untuk perbaikan Mushola. Kami berharap, semoga Perhutani semakin maju dan sejahtera,” pungkasnya. Tentu, pemberian bantuan TJSL tersebut tak lepas dari tujuannya. Yaitu sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan, dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan, bagi seluruh pemangku kepentingan. Semoga bermanfaat. • DR/Bdu/Dan/Tlw/Bbg/Mjl/RYK

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 31


RIMBAUTAMA

Siap, Antisipasi, dan Tanggulangi

Bencana Alam

Siapa pun tak ada manusia yang menghendaki terkena musibah bencana alam. Tetapi, ketika bencana alam itu datang melanda, tak ada siapa pun manusia yang bisa menahan. Yang bisa kita lakukan adalah meningkatkan kesiapsiagaan dan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalkan kemungkinan bencana alam melanda. Juga menyiapkan penanggulangan dampak bencana alam, jika musibah itu terjadi. Langkah-langkah itulah yang selalu dilakukan insan-insan Perhutani. Kesiapsiagaan dan langkah-langkah menanggulangi bencana alam itu juga diiringi sosialisasi yang intensif.

L

apangan alun-alun Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menjadi lokasi tatkala Pemerintah Kabupaten Jombang melaksanakan apel gelar pasukan penanggulangan bencana alam tahun 2021. Seluruh elemen pemangku kepentingan di Kabupaten Jombang mengikuti kegiatan tersebut. Termasuk Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang. Apel gelar pasukan penanggulangan bencana alam tahun 2021 itu dilaksanakan di hari Senin, 25 Oktober 2021.

32 DUTA Rimba

Di dalam keterangannya kepada wartawan, Administratur Perhutani KPH Jombang, Muklisin, menyatakan, apel tersebut bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di Kabupaten Jombang. Baik berupa banjir, tanah longsor, dan bahaya kebakaran hutan. Antisipasi perlu dilakukan agar dampak bencana alam dapat diminimalkan. Menurut Mukhlisin, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada segenap jajaran, termasuk kepada mitra kerjanya dan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. “Selain sosialisasi, kami juga menyiapkan

perlengkapan yang diperlukan, dan mencantumkan nomor telepon bantuan yang perlu dihubungi saat ada bencana. Serta membekali karyawan dengan pelatihan dan praktik pemadaman kebakaran di hutan,” katanya. Mukhlisin menambahkan, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Forkopimcam telah menyiapkan peralatan pemadam kebakaran di tempat kerja, pos keamanan hutan. Antara lain berupa alat pemadam ringan, gepyok, dan lain-lain. Hal itu sebagai bagian kesiapsiagaan dan antisipasi. Sementara itu, Bupati Jombang, Munjidah Wahab, selaku Ketua Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam di Jombang, menyampaikan, apel gelar pasukan penanggulangan bencana alam tersebut dilaksanakan dengan melibatkan semua instansi. Kegiatan itu untuk pembekalan pencegahan dan antisipasi penanganan saat ada bencana alam. Misalnya, evakuasi korban, penyaluran bantuan, dan berbagai hal lain. Menurut dia, penanggulangan bencana alam menjadi tanggung jawab semua unsur. “Oleh karena itu, kita harus peduli secara langsung maupun

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto: Aris Sudharmono/Kompersh KPH Jombang

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 33


Foto: Kompersh KPH Sukabumi

RIMBAUTAMA

tidak langsung, serta jangan lengah, dan tetap patuhi protokol kesehatan Covid-19,” pungkasnya.

Jalin Sinergi di Sukabumi Bukan hanya di Jombang. Langkah antisipasi bencana alam juga dilakukan Perhutani KPH Sukabumi. Pada Senin, 13 September 2021, Perhutani KPH Sukabumi melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, terkait antisipasi dan penanganan bencana yang terjadi di kawasan hutan, khususnya di Sukabumi. Lokasinya di Kantor BPBD Kabupaten Sukabumi. Administratur Perhutani KPH Sukabumi, Asep Setiawan, hadir di kegiatan tersebut. Ia didampingi Komandan Regu (Danru) Polisi Hutan Mobil, Vicky Yuldan. Mereka diterima langsung oleh Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Jaelani. Di kesempatan itu, Asep Setiawan mengatakan, kunjungan tersebut dalam rangka koordinasi

34 DUTA Rimba

Menurut Usman Jaelani, Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, dengan sinergitas yang baik tersebut, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada apabila terjadi bencana, khususnya di dalam kawasan hutan. “Hutan milik kita bersama. Jadi, hutan harus dijaga bersama. Kita siap membantu evakuasi bila ada bencana atau korban kecelakaan di kawasan hutan,” ujarnya. terkait penanganan bencana di kawasan hutan menjelang musim hujan. Khususnya di wilayah hutan KPH Sukabumi. “Termasuk penanganan apabila terjadi permasalahan bencana yang ada di wilayah kerja Perhutani KPH Sukabumi,” kata Asep. Sedangkan Usman Jaelani mengatakan, BPBD Kabupaten Sukabumi telah menjalin komunikasi yang baik dengan Perhutani. Menurut dia, dengan sinergitas yang baik tersebut, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada apabila terjadi bencana, khususnya di dalam kawasan hutan.

“Hutan milik kita bersama. Jadi, hutan harus dijaga bersama. Kita siap membantu evakuasi bila ada bencana atau korban kecelakaan di kawasan hutan,” ujarnya.

Apel di Saradan Sinergi dengan Pemerintah Daerah untuk menanggulangi terjadinya bencana alam juga dijalin Perhutani KPH Saradan bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun. Pada Senin, 25 Oktober 2021, Perhutani KPH Saradan dan Pemkab Madiun menggelar Apel Siaga Kesiapsiagaan Bencana. Kegiatan

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto: Suwarno/Kompersh KPH Saradan

apel siaga yang diadakan di lokasi Wisata Rintisan Pancur 7, Saradan, tersebut dipimpin oleh Bupati Madiun, Akmad Dawami. Apel lalu dilanjutkan dengan simulasi peragaan alat-alat untuk mendukung kesiapsiagaan bencana, mulai dari perahu karet, chain shaw, tenda, gerinda, apar, dan sebagainya. Kegiatan tersebut diikuti segenap jajaran dari Perhutani KPH Saradan, KPH Madiun, dan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Jawa Timur, Badan Penanggulangan Bencana Bencana (BPBD) Kabupaten Madiun, jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Saradan, Polsek Mejayan, Polsek Gemarang, TNI, Majelis Tafsir Al Qur’an (MTA) Senkom mitra Polri Taruna Siaga Bencana (Tagana) Madiun, Perangkat Desa Sumberbendo, Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Madiun, Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Wono

Lestari, dan tokoh masyarakat Desa Sumberbendo Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun. Menurut Administratur Perhutani KPH Saradan, Rumhayati, pihaknya melakukan apel tersebut untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam. Sebab, kita harus selalu waspada dan siap siaga. “Selain itu, kita juga selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, baik TNI, Kepolisian, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), juga masyarakat, guna bekerjasama dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam,” katanya. Rumhayati melanjutkan, pihaknya juga sering melakukan sosialisasi pada setiap pertemuan karyawan maupun dengan masyarakat sekitar hutan. Hal itu guna memberikan pemahaman dan pengertian tentang bahaya terjadinya bencana alam yang dapat merusak ekosistem. “Dengan merangkul semua stakeholder yang ada, baik tokoh masyarakat, ulama, aparat TNI, Polri, BPBD, dan lainnya, kita yakin

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

ke depan akan mampu menjaga kelestarian hutan dengan sebaikbaiknya,” tambah Rumhayati. Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Madiun, Ahmad Dawami, menyampaikan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kerja sama semua jajaran Perhutani di lapangan bersama pemangku kepentingan, dalam upaya mitigasi bencana alam di wilayah kerja Perum Perhutani KPH Saradan. Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di masa pandemi ini, semua pihak harus bersinergi dan meningkatkan kerja sama. “Akibat hujan deras dan angin, banyak pohon di pinggir jalan yang roboh dan harus segera ditangani oleh petugas Perhutani, PLN, dan pihak terkait. Sehingga, perlu penanganan di hulu, mulai dari pembenahan waduk, bendungan, sampai ke hilir. Serta kita harus menyiapkan sarana dan prasarana, karena ini merupakan mitigasi bencana,” terangnya. • DR/Jbg/Gn/Skb/ HN/Srd/Swn

DUTA Rimba 35


RIMBAKHUSUS

BUMN

Corporate Brand Awards 2021 untuk Perhutani

Perhelatan BUMN Awards kembali digelar. Tahun ini, kembali ajang tersebut memberikan penghargaan kepada BUMN-BUMN atas kinerja dan prestasi masing-masing. Salah satu kategori yang dilombakan dalam ajang itu adalah “BUMN Corporate Communications Special Mention Company Profile Video”. Di kategori tersebut, Perum Perhutani dinyatakan sebagai peraih 3rd BUMN Awards 2021. Hal itu seakan menegaskan kinerja unggul yang selalu dihadirkan insan-insan Perhutani dalam setiap aktivitas sehari-hari.

D

irektur Operasi dan Perhutanan Sosial Perum Perhutani, Natalas Anis Harjanto, menerima Penghargaan BUMN Awards 2021 dari Founder dan CEO Iconomics, Bram S Putro, di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Selasa, 12 Oktober 2021. Bram menyerahkan penghargaan tersebut dalam kapasitas selaku Ketua penyelenggara BUMN Corporate Brand Awards 2021. Di ajang tersebut, Perum Perhutani dinyatakan sebagai peraih Penghargaan 3rd BUMN Awards 2021 kategori BUMN Corporate Communications Special Mention Company Profile Video.

36 DUTA Rimba

Perhelatan BUMN Corporate Brand Awards 2021 tersebut diselenggarakan oleh The Iconomics. Sejumlah pemangku kepentingan hadir dalam acara penyerahan penghargaan tesebut. Di antaranya adalah Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial Perum Perhutani, Natalas Anis Harjanto; Founder dan CEO Iconomics, Bram S Putro, selaku Ketua penyelenggara BUMN Corporate Brand Awards 2021; Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza; Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima; Anggota Komisi VI DPR RI, Nusron Wahid; Bendahara Umum BPP Perhumas, Hery Kurniawan; Direktur Program dan Produksi RRI,

Soleman Yusuf; dan Ketua Umum BPP Perhumas, Agung Laksamana; para penerima penghargaan, serta para tamu undangan. Ajang BUMN Brand Awards 2021 diselenggarakan dalam satu rangkaian dengan Seminar bertema “Building brand Equity Through Corporate Communications: Preparing for The Upcoming Growth with Stronger Reputation”. Kedua kegiatan tersebut diselenggarakan oleh The Iconomics yang didukung oleh Radio Republik Indonesia (RRI). Konten kegiatan tersebut sebelumnya hanya berisikan “Brand Equity Award”. Kemudian, pihak penyelenggara mengembangkan konten acara tersebut menjadi

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto: Nanjar Munandar/Kompersh Kanpus

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 37


Foto: Nanjar Munandar/Kompersh Kanpus

RIMBAKHUSUS

“Corporate Communication Award”, yang terdiri dari beberapa agenda, yaitu Annual Report Award, Company Profile (Video+Print) Award dan Communications & PR Strategy Award.

Parameter Penilaian Di dalam kesempatan tersebut, Natalas Anis Harjanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada The Iconomics dan Radio Republik Indonesia, atas penghargaan yang diberikan kepada Perum Perhutani. Penghargaan di kategori Company Profile dalam ajang BUMN awards 2021 ini merupakan hal yang membanggakan. Anis juga mengatakan, di tengah kemajuan teknologi, perkembangan zaman, dan persaingan global, Perum Perhutani sebagai satu-satunya BUMN di bidang Kehutanan Indonesia berkomitmen untuk

38 DUTA Rimba

dapat terus tumbuh dan mencapai kejayaan. Tujuannya adalah membawa Perum Perhutani menjadi Perusahaan Pengelola Hutan Berkelanjutan dan Bermanfaat Bagi Masyarakat. “Semoga penghargaan ini dapat memacu semangat kami, khususnya di bidang Corporate Communication, untuk dapat terus berkarya dan mengukir prestasi,” katanya. Sementara itu, Founder and CEO The Iconomics, Bram S. Putro, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, selama proses penjurian yang dilakukan secara online, pihaknya mengeksplorasi informasi yang sangat luar biasa dari perusahaan-perusahaan BUMN. Banyak kreativitas BUMN yang terungkap dalam proses penjurian tersebut. Proses penilaian dilakukan dengan melibatkan sejumlah praktisi dan periset yang reputable untuk

memberikan penilaian kepada para kandidat. Sejumlah parameter digunakan untuk menilai para kontestan. Di antaranya adalah Brand Awareness, Brand Image, Customer Service Quality, dan Social Economy Contribution. Brand Awareness melingkupi tingkat pengetahuan atau pengenalan responden atas perusahaan jasa keuangan penerima penghargaan. Brand Image merupakan tingkat persepsi responden atas kualitas Brand Perusahaan penerima award. Customer Service Quality dilihat dari tingkat persepsi kualitas petugas Customer Service (Call, Chat, dan Tatap Muka). Social Economy Contribution dilihat dari tingkat persetujuan responden milenial bahwa perusahaan penerima penghargaan adalah perusahaan yang memiliki kontribusi sosial ekonomi yang tinggi.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Ketika suatu perusahaan memiliki ekuitas merek yang positif, pelanggan akan rela membayar dengan harga tinggi untuk produk-produknya itu. Meskipun para pelanggan itu tahu pesaing mereka bisa memberikan harga yang lebih murah. Penguatan Brand Equity Menurut Bram S. Putro, dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, penguatan brand equity menjadi kunci yang sangat penting bagi perusahaan BUMN. “BUMN harus senantiasa menjaga reputasinya di tengah disrupsi yang terjadi saat ini,” katanya. Di dalam Bahasa Indonesia, Brand Equity disebut sebagai ekuitas merek. Brand Equity adalah hal yang mengacu pada premi nilai yang dihasilkan perusahaan dari suatu produk dengan nama yang dapat dikenali jika dibandingkan dengan padanan generik. Jadi, ekuitas merek merupakan aset yang menciptakan value atau nilai bagi pelanggan dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas. Dikutip dari Investopedia, 24 April 2019, ada dua hal yang harus Anda tekankan dari ekuitas merek. Dua hal itu adalah meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas. Bagi pemilik brand, meningkatkan kepuasan mengharuskan mereka untuk terus berinovasi agar pelanggan selalu puas dan tak pernah kecewa. Sedangkan dari segi menghargai kualitas, pemilik brand atau pelanggan harus sama-sama mengetahui serta menyadari, mana produk yang berkualitas dan mana yang tidak, hanya dengan melihat brand-nya saja. Ketika suatu perusahaan memiliki ekuitas merek yang positif, pelanggan akan rela membayar dengan harga tinggi untuk produk-

produknya itu. Meskipun para pelanggan itu tahu pesaing mereka bisa memberikan harga yang lebih murah. Pada dasarnya, pelanggan rela membayar sebuah produk dengan harga mahal, hanya untuk mendapatkan merek dari perusahaan yang mereka tahu, kenal, dan kagumi. Dengan ekuitas merek, laba dari perusahaan tersebut kemungkinan akan lebih besar pada setiap penjualan. Sebenarnya, Brand Equity atau ekuitas merek memiliki tiga komponen dasar. Tiga komponen itu adalah persepsi konsumen, efek negatif atau positif, dan nilai yang dihasilkan. Persepsi konsumen adalah hal yang utama di antara ketiganya. Persepsi konsumen mencakup pengetahuan dan pengalaman terhadap suatu merek dan produknya. Persepsi yang dimiliki oleh konsumen tentang suatu merek secara langsung akan menghasilkan efek positif atau negatif. JIka ekuitas merek positif, baik perusahaan atau pun produk dan keuangannya bisa mendapatkan keuntungan. Jika ekuitas merek tersebut negatif, maka yang terjadi adalah hal sebaliknya. Setelah mendapatkan efek positif atau negatif, komponen akan berubah menjadi nilai yang berwujud atau tidak berwujud. Jika efek positif, maka nilai nyata terwujud sebagai peningkatan pendapatan atau laba dan nilai tidak berwujud direalisasikan sebagai

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

pemasaran kesadaran atau niat baik. Jika efeknya negatif, tentu nilainya pun negatif.

Menumbuhkan Ekuitas Merek Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan ekuitas merek. Yaitu respon, pengetahuan merek, dan pemasaran merek. Respon berbeda dari pelanggan terhadap produk atau jasa akan membantu dalam menentukan ekuitas merek. Cara pelanggan berpikir tentang merek dan menganggapnya berbeda dari merek lain akan menghasilkan respons positif untuk merek tersebut dan akan berkontribusi pada niat baiknya. Aspek kedua adalah pengetahuan merek. Respons dapat dihasilkan hanya jika pelanggan memiliki pengetahuan yang cukup tentang merek. Sehingga, dengan demikian, pengetahuan merek menjadi sangat penting untuk menentukan ekuitas merek. Pengetahuan merek mencakup pemikiran, perasaan, informasi, pengalaman, dan lain-lain. Sedangkan pemasaran merek merupakan hal yang membentuk hubungan dengan merek. Respons pelanggan yang berbeda yang menambah nilai merek semata-mata bergantung pada pemasaran merek. Merek yang kuat akan menghasilkan pendapatan besar bagi organisasi dan pemahaman yang lebih baik tentang produk di antara para pelanggan. Jadi, brand atau merek merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan. Sehingga, Penghargaan 3rd BUMN Awards 2021 kategori BUMN Corporate Communications Special Mention Company Profile Video yang diraih Perum Perhutani itu merupakan hal yang membanggakan. Selamat! • DR/ PR/2021-X-24

DUTA Rimba 39


RIMBAKHUSUS

Perhutani Kembali Raih

Penghargaan K3

Tingkat Provinsi Jawa Timur Di tahun 2021, insan-insan Perhutani kembali meraih prestasi. Kali ini, tiga unit kerja manajemen Perum Perhutani, yaitu tiga Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) kembali meraih Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tingkat Provinsi Jawa Timur. Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur tersebut menjadi salah satu bukti apresiasi yang diberikan pihak eksternal untuk kunerja perusahaan. Sekaligus juga menjadi pernyataan bahwa Perhutani senantiasa memerhatikan keselamatan dan kesehatan kerja.

P

enghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Gubernur Jawa Timur tahun ini diberikan kepada 36 perusahaan. Acaranya diadakan di Kantor Pemerintah Kabupaten Tuban, Selasa, 7 September 2021. Di hari itu, tiga unit manajemen Perum Perhutani, yaitu Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kebonharjo, KPH Tuban, dan KPH Jatirogo, kembali menerima Penghargaan K3 dari Gubernur Jawa Timur itu. Penghargaan K3 dari Gubernur Jawa Timur itu diserahkan oleh

40 DUTA Rimba

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky. Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Budi Wiyana, dan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker), Endah Nurul Khomariyati, turut menyaksikan penyerahan penghargaan tersebut. Administratur Perhutani KPH Kebonharjo, Joko Santoso, usai menerima penghargaan, memberikan keterangan bahwa Perum Perhutani selalu berkomitmen untuk terus meningkatkan budaya K3. Sebab, pekerjaan di hutan merupakan pekerjaan dengan risiko kecelakaan yang cukup tinggi.

“Penghargaan ini bukan hanya merupakan apresiasi saja, tetapi juga meningkatkan tanggung jawab untuk dapat menciptakan suasana kerja yang lebih baik, dan kita harus berusaha untuk memertahankannya. Sebab, Perhutani KPH Kebonharjo sudah mendapatkan penghargaan ini berturut-turut mulai tahun 2007 hingga 2020,“ jelas Joko Santoso. Sementara itu, saat menyampaikan kata sambutan, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, mengatakan, penghargaan yang diberikan ini sejatinya bukan sekadar ceremonial maupun kertas piagam semata. Tetapi lebih dari itu, penghargaan ini menjadi wujud

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto: Kompersh KPH Kebonharjo

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 41


Foto: Kompersh KPH Kebonharjo

RIMBAKHUSUS

kepercayaan dari pemerintah kepada perusahaan untuk menjaga tiap pekerjanya. “Tujuan yang harus dicapai adalah, pekerja di Kabupaten Tuban terjamin keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraannya,” tegasnya.

Jaminan Perlindungan Pada dasarnya, K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja baru mulai dikenal luas sejak Pemerintah Republik Indonesia merilis Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-Undang tersebut menjadi dasar Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi Nomor 1 tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Industri Penebangan Kayu. Sebelum peraturan tersebut diterbitkan, banyak orang masih rancu dalam memahami

42 DUTA Rimba

kepanjangan K3. Sebab, ketika itu ada dua istilah lain yang juga disingkat dengan K3. Pertama, K3 yang merupakan singkatan dari Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan. Singkatan ini menjadi jargon pemeliharaan lingkungan tempat tinggal masyarakat. Kedua, K3 sebagai singkatan dari Kategori 3, yang merupakan salah satu pangkat bagi PNS dari kelompok honorer. Kini, K3 yang merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja itu lebih banyak dikenal daripada dua lainnya. Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi salah satu instrumen atau bidang kerja yang wajib dimiliki setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Peraturan terbaru tentang K3 adalah Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja. Peraturan ini memuat pengertian K3 dalam Pasal 1 ayat 2. Di Pasal 1 ayat 2 itu disebutkan, “Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan segala bentuk kegiatan yang bertujuan memberikan jaminan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, baik dari kecelakaan maupun penyakit sehubungan dengan aktivitas kerja.” Di dunia internasional, definisi K3 dikemukakan ILO (International Labour Organization). ILO adalah organisasi perburuhan internasional PBB yang berpusat di Jenewa, Swiss. ILO mendefinisikan K3 sebagai “sebuah kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja, bagi tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.” K3 bertujuan untuk memberikan keamanan bagi karyawan saat bekerja serta menghindarkan

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


mereka dari gangguan, baik yang bersifat fisik maupun mental. Penerapan K3 juga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan melalui bantuan dari perusahaan sendiri atau lembaga eksternal. Intinya, K3 adalah jaminan perlindungan terhadap karyawan dalam bekerja. Ada tiga tujuan keselamatan kerja. Pertama, melindungi keselamatan karyawan dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktivitas nasional. Kedua, menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja. Ketiga, memelihara sumber produksi dan mengatur penggunaannya secara aman dan efisien. Selain itu, ada empat hal tujuan kesehatan kerja. Pertama, menjaga serta meningkatkan kesehatan masyarakat pekerja di segala jenis lapangan pekerjaan setinggi mungkin, baik dalam hal fisik maupun mental, serta kesejahteraan sosial. Kedua, mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja akibat keadaan atau kondisi di lingkungan kerjanya, misalnya kecelakaan akibat kerja. Ketiga, memberikan perlindungan kepada para pekerja ketika melaksanakan pekerjaan dan kemungkinan terjadinya bahaya karena faktor yang membahayakan kesehatan di tempat kerja. Keempat, menempatkan pekerja di suatu lingkungan pekerjaan berdasarkan kemampuan fisik dan psikis pekerjaannya serta keterampilannya.

Manfaat K3 Penerapan K3 menurut PP Nomor 50 Tahun 2012 dilakukan melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Penerapan Sistem Manajemen K3 memiliki tiga

Bagi perusahaan, K3 juga memberikan manfaat. Bagi perusahaan, penerapan K3 memungkinkan produktivitas tetap optimal dalam berbagai keadaan. Secara finansial, K3 membantu mengurangi pengeluaran, terutama untuk biaya kesehatan dan asuransi karyawan. tujuan. Pertama, meningkatkan efektivitas kegiatan perlindungan K3, secara terstruktur, terencana, dan terintegrasi. Kedua, mengurangi dan menghindarkan risiko kecelakaan dan penyakit sehubungan dengan aktivitas pekerjaan, dengan melibatkan seluruh unsur di tempat kerja. Ketiga, menciptakan keamanan dan kenyamanan lingkungan kerja, mewujudkan efisiensi, serta meningkatkan produktivitas. Setiap poin dalam tujuan K3 tersebut saling berkaitan satu sama lain. Penerapan SMK3 baru dinyatakan berhasil jika ketiga tujuan tersebut dapat tercapai seluruhnya. Penerapan K3 tidak hanya berlaku bagi para pekerja di internal perusahaan, tetapi juga terkait dengan pengaruhnya terhadap lingkungan eksternal. Cakupannya pun cukup luas. Yaitu meliputi kesehatan fisik dan mental serta sosial. Ada manfaat K3 bagi pekerja. Di lingkungan internal perusahaan, berkaitan dengan peraturan K3 karyawan dapat memahami bahaya dan risiko pekerjaannya, mencegah terjadinya kecelakaan kerja, bertindak dalam situasi darurat, serta melaksanakan hak dan kewajibannya. Tentunya, penerapan tersebut juga akan bermanfaat secara personal. Mereka dapat tetap memiliki penghasilan dan berkontribusi terhadap ekonomi keluarga. Selain itu, penerapan K3 juga dapat menghindarkan dirinya dari penyakit yang mungkin terbawa dari lingkungan kerja.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

Bagi perusahaan, K3 juga memberikan manfaat. Bagi perusahaan, penerapan K3 memungkinkan produktivitas tetap optimal dalam berbagai keadaan. Secara finansial, K3 membantu mengurangi pengeluaran, terutama untuk biaya kesehatan dan asuransi karyawan. Di samping itu, perusahaan juga akan mendapatkan citra positif dari masyarakat. Dari pemerintah, karena penerapan K3 merupakan kewajiban yang telah diregulasi secara khusus. Atau dari masyarakat umum yang akan memberikan kepercayaan lebih, bahkan penghargaan bagi perusahaan yang menerapkan SMK3 dengan baik. K3 juga bermanfaat bagi masyarakat dan negara. Penerapan SMK3 juga bermanfaat luas bagi masyarakat dan negara. Perusahaan menjaga aktivitasnya, sehingga turut memberikan keamanan dan kenyamanan bagi lingkungan sekitarnya. Para karyawan pun dapat terus berkontribusi dengan baik di masyarakat. Perekonomian keluarga tetap terjaga, wawasan tentang K3 pun dapat diterapkan di masyarakat. Kesehatan dan keamanan lingkungan berdampak positif keberlangsungan hidup masyarakat suatu negara. Perusahaanperusahaan yang menerapkan SMK3 dengan baik dapat berkontribusi dalam peningkatan perekonomian nasional. Tentu itu akan berdampak besar bagi kemajuan, serta citra positif negara di mata internasional. • DR/Kbh/Sol

DUTA Rimba 43


RIMBAKHUSUS

Penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup Madiun untuk

Perhutani KPH Lawu Ds

Keberhasilan insan-insan Perhutani dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab seharihari kembali mendapatkan apresiasi dari pihak eksternal perusahaan. Hal itu ditunjukkan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds saat menerima piagam penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, atas keberhasilan mereka dalam hal penataan dokumen lingkungan yang terdapat di dalam Sumber Daya Hutan (SDH). Hal itu sekaligus menjadi salah satu bentuk apresiasi atas prestasi dan kinerja Perhutani dalam penghijauan dan pelestarian hutan di wilayah Kabupaten Madiun dan sekitarnya.

44 DUTA Rimba

P

eringatan Hari Sumpah Pemuda, Kamis, 28 Oktober 2021, menjadi momen yang membanggakan bagi insan-insan-insan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds. Selain karena di hari itu mereka ikut memeringati salah satu hari yang penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, tetapi juga karena tepat di hari itu, Perhutani KPH Lawu Ds menerima piagam penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun. Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan Perhutani KPH Lawu Ds dalam penataan dokumen lingkungan yang terdapat di dalam Sumber Daya Hutan (SDH).

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto: Eko Santoso Kompersh KPH Lawu DS

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 45


Foto: Eko Santoso/Kompersh KPH Lawu DS

RIMBAKHUSUS

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, Edy Bintardjo, menyerahkan Piagam Penghargaan tersebut kepada Administratur Perhutani KPH Lawu Ds yang diwakili Kepala Seksi Pembinaan SDH dan Perhutanan Sosial KPH Lawu Ds, Eko Budi Prasetyo, bersamaan dengan 20 perusahan lainnya yang berada di wilayah Kabupaten Madiun. Di kesempatan itu, Edy Bintardjo mengatakan, pemberian piagam penghargaan tersebut menjadi salah satu bentuk apresiasi atas prestasi dan kinerja Perhutani dalam menjalankan penghijauan dan pelestarian hutan di wilayah Kabupaten Madiun dan sekitarnya. “Sebelumnya Perhutani berperan serta dalam kegiatan penanaman pohon bersama diantaranya di kawasan lingkungan lahan masyarakat serta di kawasan wisata alam,” kata Edy. Menanggapi pemberian Piagam Penghargaan tersebut, Administratur Perhutani KPH Lawu Ds, Loesy Triana, dalam keterangannya secara terpisah menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada Perhutani Lawu Ds. Khususnya di bidang penataan dokumen lingkungan.

46 DUTA Rimba

“Saya berharap bisa terus bersinergi dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, terutama dalam hal pengelolaan dokumen lingkungan agar bisa lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya.

Sekilas KPH Lawu Ds Perum Perhutani KPH Lawu Ds adalah salah satu unit manajemen di wilayah Divisi Regional Jawa Timur. Wilayah kerjanya seluas 52.256,40 hektare. Seluas 3.026,52 hektare dari luas tersebut sejak tahun 2003 merupakan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) yang dikelola oleh Litbang Kehutanan, sesuai SK Menhut Nomor 290/ Kpts-II/2003 tanggal 26 Agustus 2003. Sedangkan luas kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani KPH Lawu Ds adalah 52.256,40 hektare, berdasarkan SK Direksi Perum Perhutani Nomor 252/ Kpts/Dir/2015 tanggal 13 April 2015 tentang pembagian kawasan hutan KPH Lawu Ds. Secara geografis, Perhutani KPH Lawu Ds terletak pada 7 derajat 30 menit 00 detik – 8 derajat 10 menit 00 detik Lintang Selatan dan 110 derajat 58 menit 27 detik – 111 derajat 48 menit 27 detik

Bujur Timur. Sesuai RPKH tahun 20014 – 2023 dan tahun 20015 – 2024, pembagian areal kerja pengelolaan hutan KPH Lawu Ds terbagi ke dalam dua Sub Kesatuan Pemangkuan Hutan (SKPH), yaitu SKPH Lereng Lawu Wilis dan SKPH Ponorogo-Pacitan. Perum Perhutani KPH Lawu Ds terdiri dari 9 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan 30 Resort Pemangkuan Hutan (RPH). BKPH Lawu Utara seluas 5.277,10 hektare, meliputi wilayah RPH Manyul, RPH Ngetrep, RPH Banjaran, RPH Salam, dan RPH Campurejo. BKPH Lawu Selatan seluas 5.797,00 hektare, meliputi wilayah RPH Sarangan, RPH Bedagung, RPH Ngancar, dan RPH Genilangit. BKPH Wilis Utara seluas 4,249,80 hektare, meliputi wilayah RPH Karee, RPH Gligi, dan RPH Nglengko. BKPH Wilis Barat seluas 2.887.4,00 hektare, meliputi wilayah RPH Ngebel, RPH Toyomarto, dan RPH Wayang. BKPH Wilis Selatan seluas 9.040,30 hektare, meliputi wilayah RPH Mendak, RPH Pudak, dan RPH Soko. BKPH Ponorogo Timur luasnya 9.248,50 hektare, meliputi wilayah RPH Bungkal, RPH Sawo, dan RPH Cepoko. BKPH Ponorogo

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto: Eko Santoso/Kompersh KPH Lawu DS

“Perkuat sinergi, melakukan evakuasi jika sampai terjadi bencana terhadap masyarakat yang terdampak, dan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 karena pandemi belum berakhir,” kata Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko Selatan luasnya 7.161,00 hektare, meliputi wilayah RPH Slahung, RPH Mrayan, dan RPH Ngrayun. Juga ada BKPH Ponorogo Barat yang luasnya 6,339,30 hektare, meliputi wilayah RPH Guyangan, RPH Krebet, RPH Karangpatihan, dan RPH Watubonang. Serta BKPH Pacitan yang luasnya 1.999,60 hektare, meliputi wilayah RPH Pacitan dan RPH Nawangan. Kawasan Hutan KPH Lawu Ds terbagi menjadi 4 Bagian Hutan (BH), yaitu BH Gunung Lawu, Gunung Wilis, Pacitan dan Ponorogo. Semuanya merupakan Kelas Perusahaan (KP) Pinus/Getah.

Apel Siaga Bencana Tiga hari sebelum menerima Penghargaan Lingkungan Hidup tersebut, Perhutani KPH Lawu Ds mengikuti Apel Siaga Bencana hidrometeorologi, yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Apel Siaga Bencana itu diadakan

di Alun-alun Kabupaten Ponorogo, Senin, 25 Oktober 2021. Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, bertindak selaku pembina apel. Di kesempatan itu, di dalam arahannya, Sugiri Sancoko menyampaikan, kegiatan tersebut dilakukan untuk menyiapkan petugas dalam menghadapi musim penghujan dan mengantisipasi bencana hidrometeorologi, yaitu bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi semisal curah hujan, kelembaban, temperatur, dan angin. “Contoh bencana hidrometeorologi di antaranya adalah banjir, angin puting beliung, longsor, banjir bandang, abrasi, hingga gelombang pasang,” ujarnya. Sugiri juga menyampaikan untuk seluruh instansi, baik TNI/ Polri maupun instansi lainnya, untuk segera memetakan daerah-daerah mana saja yang rawan bencana

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

sesuai topografi wilayah. Selain itu, ia juga mengajak seluruh instansi terkait untuk bergotong royong. “Perkuat sinergi, melakukan evakuasi jika sampai terjadi bencana terhadap masyarakat yang terdampak, dan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19 karena pandemi belum berakhir,” katanya. Apel Siaga tersebut dihadiri para pemangku kepentingan setempat. Di antaranya, jajaran Polres Ponorogo, Kodim 0802 Ponorogo, Perhutani KPH Lawu Ds, Perhutani KPH Madiun, TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Satpol PP Ponorogo, Dinas Sosial Ponorogo, Taruna Tanggap Bencana (Tagana), Dinas Pehubungan (Dishub) Ponorogo, Damkar, Pelajar, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), dan Palang Merah Indonesia (PMI). Sedangkan Administratur Perhutani KPH Lawu Ds, Loesy Triana, di tempat terpisah menyatakan, pihaknya terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. “Kami akan terus bersinergi dengan stakeholder terkait untuk kerja sama dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan sebagai upaya meminimalisir terjadinya bencana. Kami juga akan terus meningkatkan giat patroli di kawasan hutan dan siap mendukung Pemkab Ponorogo,” katanya. Loesy menambahkan, persoalan terkait bencana alam dan pelestarian lingkungan hidup hendaknya menjadi perhatian serius dari semua pemangku kepentingan. “Harapan ke depan, semoga dengan sinergi tanggap bencana ini semua permasalahan mengenai bencana alam akan teratasi dengan baik,” tambahnya. • DR/Lwds/Eko

DUTA Rimba 47


JUMP START TO THE NEXT LEVEL

48 DUTA Rimba

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


LENSA

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 49


50 DUTA Rimba

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


LENSA

NO. 92 55 • TH. 9 15••NOVEMBER SEPTEMBER- -DESEMBER OKTOBER • 2021 2014

DUTA Rimba 51


KEBIJAKAN ANTI PENYUAPAN PERUM PERHUTANI ISO 37001:2016

1 Mematuhi peraturan perundang-undangan anti penyuapan baik Internasional maupun Nasional, melakukan pengelolaan manajemen anti penyuapan secara berkelanjutan serta memberikan sanksi terhadap penyimpangan yang terjadi.

Menerapkan secara konsisten dan meningkatkan secara berkelanjutan sistem manajemen anti penyuapan sesuai standar ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan untuk mencapai Visi Misi Perusahaan

2


3

INTIKU Integritas Inovatif Fokus pada

pelanggan

Unggul

Membangun budaya anti penyuapan melalui tata nilai INTIKU (Integritas, Inovatif, Fokus pada pelanggan, Unggul) secara berkelanjutan dengan dilandasi itikad baik dan keyakinan yang wajar, tanpa takut terhadap tindakan balasan

4

Melarang dan menolak praktik penyuapan, pemberian komisi, gratifikasi, hadiah dan jamuan yang berlebihan.

5 Membentuk Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan yang memiliki kewenangan dan kemandirian yang memadai.


SOBATRIMBA

54 DUTA Rimba

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 55


SOBATRIMBA

56 DUTA Rimba

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 57


LINTASRIMBA

Perhutani Perkuat Sinergi

Sumedang - Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, menjadi tempat terjadinya penguatan sinergi di antara Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Barat dan Banten (Janten) dan Universitas Winaya Mukti (Unwim). Di hotel itu pada Senin, 20 September 2021, Perhutani Divre Janten bersama Unwim menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi, dengan turut mewujudkan kelestarian hutan serta untuk menyelaraskan program kegiatan pendidikan, pembelajaran dan pengembangan di bidang kehutanan pada wilayah kerja Perhutani Divre Janten. Sejumlah pemangku kepentingan hadir di acara tersebut. Di antaranya adalah Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Amas Wijaya, beserta jajaran; Rektor Unwim, Ai Komariah; Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Epi Kustiawan, beserta jajaran; Dekan Fakultas Kehutanan, Sri Wilujeng; Kepala Unit Perbenihan tanaman kehutanan, Dede Mahludi; Civitas Akademika Unwim, serta para mahasiswa Fakultas Kehutanan Unwim. Di kesempatan itu, Amas Wijaya mengatakan, dalam kondisi saat ini, kolaborasi dan inovasi merupakan suatu keharusan. Sebab, untuk mewujudkan suatu kegiatan tidak bisa hanya dilakukan oleh satu kelompok saja.

58 DUTA Rimba

Foto : M. Isnan/Kompersh Divre Janten

dengan Universitas Winaya Mukti

“Kami sangat menyambut baik MoU ini, karena semakin banyak yang memberikan kontribusi terhadap suatu kegiatan diharapkan bisa mendatangkan hasil yang optimal. Kami atas nama Perhutani mengucapkan terima kasih, serta kami berharap dengan adanya MoU ini dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara Perhutani Divre Janten dengan Universitas Winaya Mukti. Mari kita bersama-sama kembangkan bidang kehutanan di Jawa Barat menjadi juara lahir batin seperti visi misi Pemprov Jabar, dengan dukungan dari segenap civitas akademika Unwim serta Dinas Kehutanan Jawa Barat,” katanya. Sementara Ai Komariah mengucapkan terima kasih kepada Perhutani Divre Janten atas perhatiannya dan kesediaan menandatangani MoU dengan Unwim. “Pada kesempatan ini kami

menandatangani MoU bersama Perhutani Divre Janten yang disaksikan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Semoga MoU ini dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar, tidak hanya untuk Fakultas Kehutanan, namun untuk seluruh fakultas yang ada di Unwim,” ucapnya. Sedangkan Epi Kustiawan menyampaikan terima kasih kepada Perhutani yang telah bersedia berkolaborasi dengan Unwim. “Kami sangat mendukung adanya MoU antara Perhutani dengan Unwim, karena kegiatan ini sejalan dengan visi misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Jabar juara lahir batin, inovasi dan kolaborasi. Diharapkan kolaborasi ini dapat terus meningkatkan sinergi antara Perhutani, Unwim, serta Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat,” tuturnya. • DR/DivreJanten/Isn

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 59


LINTASRIMBA

Bersama Bupati Pati,

Pati - Bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati mengadakan rapat evaluasi distribusi pupuk bersubsidi tahun 2021. Acara dalam rangka pemerataan penyaluran pupuk bersubsidi tersebut dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu, 1 September 2021. Bupati Pati, Haryanto, hadir di acara tersebut bersama Kepala Polisi Resor Pati, Christian Tobing; Dandim, Adi Ilham Zamani; dan perwakilan dari DPRD, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perikanan dan Kelautan, serta produsen pupuk. Melalui Kepala Sub Seksi (KSS) Komunikasi Perusahaan KPH Pati, Sugoto, Administratur Perhutani KPH Pati, Arif Fitri Saputra, memaparkan, di Kabupaten Pati ada 84 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dengan anggota

60 DUTA Rimba

Foto : Mashudi/Kompersh KPH Pati

Perhutani Evaluasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2021

kurang lebih 21.000 petani. “Perhutani mendukung usulan pupuk bersubsidi dengan cara LMDH membuat usulan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) ke KPH, kemudian diteruskan ke Dinas Pertanian Kabupaten,” tutur Sugoto. Di kesempatan yang sama, Bupati Pati, Haryanto, mengatakan,

petani hutan harus mendapatkan pupuk bersubsidi. “Syaratnya harus berkoordinasi dan telah tergabung dalam kelompok tani yang terdaftar di Dinas Pertanian Kabupaten. Kami minta dukungan semua pihak, terutama aparat, untuk mengawal distribusi pupuk bersubsidi sehingga tidak ada penyelewengan,“ tegasnya. • DR/Pti/Gto

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 61


LINTASRIMBA

Perhutani Dukung Pengembangan

Foto : Umi Mudjiastuti/Kompersh KPH Bondowoso

Budi Daya Porang di Bondowoso

Bondowoso - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso mendukung penyediaan lahan di kawasan hutan produksi untuk pengembangan budi daya tanaman porang yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar hutan di Kabupaten Bondowoso. Hal itu disampaikan Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Andi Adrian Hidayat, dalam sambutan di acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso, Jumat, 3 September 2021. “Sejauh tidak bertentangan dengan peraturan yang ada, kami siap mendukung dan saya berharap Pemerintah Daerah dan DPRD serta Stakeholder lainnya juga ikut terjun langsung dalam pengawalan dan pengawasan untuk memastikan bahwa hasil budi daya porang nantinya betul-betul dapat dinikmati oleh masyarakat,” ujar Andi.

62 DUTA Rimba

Andi menyebut, jangan sampai nanti hasil panen justru dinikmati oleh para tengkulak atau cukong yang memiliki modal besar dan pada akhirnya mendatangkan kesengsaraan bagi petani porang. Lebih lanjut, dia menjelaskan, pemanfaatan kawasan hutan untuk pengembangan porang akan diawali dengan kegiatan pendataan petani, penentuan kawasan hutan yang akan dimanfaatkan seperti lokasi dan keluasan lahan. “Tentu harus melalui kajian dari beberapa aspek, pembuatan berita acara kesepakatan antar pihak, terkait hak dan kewajiban termasuk bagi hasil yang harus diserahkan kepada Perhutani yang dituangkan dalam perjanjian kerja sama,” imbuh Andi. Sementara itu, pimpinan BNI Bondowoso, Lucky Perdana Yudistira, mengatakan, pihaknya akan memberikan dukungan penuh dalam rangka budi daya tanaman

porang oleh petani di Kabupaten Bondowoso. Pihaknya juga siap memberikan pinjaman modal kepada petani melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang suku bunganya sangat rendah dan dapat terjangkau oleh masyarakat. “Untuk mendapatkan dana KUR, petani akan dipermudah. Yang terpenting, sudah ada legitimasi jelas yang dapat dipertanggungjawabkan dan pengakuan dari Perhutani melalui PKS,” pungkasnya. Acara FGD itu terselenggara atas inisiatif 3 intansi, yaitu Perhutani KPH Bondowowo, Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso, dan Bank BNI 1946 Cabang Bondowoso. Hadir di acara itu antara lain Ketua Fraksi PPP DPRD, Ketua Asosiasi Petani Porang, Perwakilan LMDH, Ikatan Sarjana NU yang membidangi Gerakan Ekonomi Masyarakat dari sektor Pertanian, serta Petani Porang Kabupaten Bondowoso. • DR/ Bdo/Ylt

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 63


LINTASRIMBA

Ajak LMDH Randublatung Berinovasi,

Foto : Soeharmanto Tiluk/Kompersh KPH Randublatung

Perhutani Lakukan Sarasehan

Randublatung - Pada Rabu, 10 September 2021, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung menggelar sarasehan dengan segenap Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah kerja Perhutani KPH Randublatung. Kegiatan itu dalam rangka upaya peningkatan pendapatan masyarakat desa hutan serta membangun hutan lestari. Kegiatan yang digelar dengan Protokol Kesehatan Covid-19 ini diikuti segenap Pengurus LMDH di wilayah kerja Perhutani KPH

64 DUTA Rimba

Randublatung yang meliputi 34 desa dari 5 kecamatan di Kabupaten Blora. Pelaksanaannya dilakukan di 9 tempat dengan waktu yang berbeda, sehingga tidak menimbulkan kerumunan di masa PPKM. Administratur Perhutani KPH Randublatung, Dewanto, di sela pelaksanaan sarasehan hari ke-5 yang bertempat di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Beran, menyampaikan, sarasehan itu dilaksanakan guna mengajak LMDH untuk mempunyai inovasi. Juga untuk menggali potensi

kawasan hutan yang masih bisa dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat desa hutan. “Banyak hal yang masih bisa digali dan dikembangkan dalam kawasan hutan. Misalkan budi daya tanaman buah, wisata, empon empon, dan lain-lain. Sehingga, LMDH yang ada ini bisa berkembang dan mendapatkan hasil yang berkelanjutan, dan menjadikan LMDH yang mandiri serta membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” lanjut Dewanto. Sementara itu, Ketua Paguyuban LMDH Randublatung, Sumaji, menyambut baik dan menyampaikan terima kasih kepada Perhutani KPH Randublatung atas kegiatan ini. “Kami selaku ketua paguyuban LMDH se-KPH Randublatung merasa senang atas kegiatan sarasehan ini. Di dalam sarasehan ini akan memunculkan gagasan-gagasan baru terkait peningkatan petani hutan dalam menuju Hutan Lestari dan Masyarakat Sejahtera,” ujar Sumaji. • DR/Rdb/Hmt

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 65


LINTASRIMBA

Bahas Rehabilitasi Mangrove,

Foto : Yayat Sudrajat/Kompersh KPH Purwakarta

Kemenko Marves RI Kunjungi Perhutani KPH Purwakarta

Purwakarta - Kantor Perhutani KPH Purwakarta menjadi lokasi saat Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta menerima Kunjungan Kerja Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenko Marves RI), Selasa, 14 September 2021. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka rehabilitasi pohon mangrove menggunakan teknologi drone. Hadir di kegiatan itu perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

66 DUTA Rimba

(Kemenko Marves), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Hutan Produksi, Asisten Deputi Pengelolaan Produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, serta Administratur Perhutani KPH Purwakarta. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Purwakarta, Uum Ma’sum, menyampaikan terima

kasih kepada Satker Kementerian Koordinator Kemaritiman atas kunjungan ke wilayah Perhutani KPH Purwakarta. “Adanya uji coba drone ini diharapkan dapat merealisasikan tanaman mangrove agar tidak terjadi abrasi. Di dalam kegiatan ini akan dilaksanakan uji coba drone di Petak 9 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pakis, Cikeruh, yang masuk ke dalam wilayah administrtif Desa Karya Bakti, Kecamatan Batujaya,” ucapnya. Sementara itu, perwakilan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Zaenudin, menyampaikan, program penanaman mangrove dengan sistem drone bisa memercepat penanaman yang tidak bisa terjangkau. “Selain melakukan uji coba drone, dilakukan juga penelitian benih di Petak 43, RPH Cibuaya, BKPH Cikiong, KPH Purwakarta, yang masuk wilayah administratif Desa Sendari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa tim yang melakukan uji coba dengan sistem tipe ekosistem mangrove yang diprioritaskan untuk konservasi. Mangrove yang rusak wajib direhabilitasi dalam jenis pohon mangrove utama di Indonesia. Ada beberapa jenis pohon mangrove yang ditanam, di antaranya Bruguera spp, Rizophora Apiculate, R. Mucronata, dan R. Stylosa,” pungkasnya. • DR/Pwk/Yat

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Di Parengan, Perhutani Sosialisasikan

Tuban - Pada Rabu, 13 Oktober 2021, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan melakukan Sosialisasi Kebijakan dan Mekanisme Agroforestry kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayahnya. Kegiatan itu dilaksanakan di Kantor Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Montong, KPH Parengan. Sosialisasi tersebut dilakukan dalam rangka rencana bagi hasil atau sharing hasil hutan bukan kayu, termasuk mekanisme pembagian hasil agroforestry jagung dan padi. Acara tersebut diikuti sembilan LMDH dan Kepala Desa di Kecamatan Montong Kabupaten Tuban, yang masuk wilayah pangkuan kerja BKPH Montong. Di antaranya adalah Kepala Desa Tanggulanging, Kepala Desa Talang Kembar, Kepala Desa Montong Sekar, Kepala Desa Sumurgung, Kepala Desa Maindu, Kepala Desa Jetak, Kepala Desa Pakel, Kepala Desa Tengger Wetan, dan Kepala Desa Bringin. Sementara dari pihak Perhutani hardir Kepala Seksi Produksi, Nanang Sunaryo; Kepala Seksi Perencanaan, Dadang AJ; dan Asisten Perhutani (Asper) BKPH Montong, Yaksim, beserta jajaran. Di kesempatan itu, Wakil Administratur Perhutani KPH Parengan, Choirul Huda, mengatakan, proses agroforestry bisa dilaksanakan karena sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian

Foto : Kompersh KPH Parengan

Kebijakan dan Mekanisme Agroforestry

masyarakat sekitar hutan. “Diharapkan dalam pertemuan ini ada satu pandangan yang sama dalam mencapai kesepakatan bersama, supaya kegiatan bisa berjalan lancar,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Desa Dagangan, Abdul Wahab,

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

mengatakan, pihak Desa bersama LMDH akan membantu program Agroforestry ini. “Yang penting, pengarap tidak menyalahi aturan yang sudah ditetapkan Perhutani dan tentunya saling menyepakati dalam bentuk PKS,” katanya. • DR/ Prg/Ags

DUTA Rimba 67


WARISANRIMBA

Menggali Kearifan Lokal di

K

Kampoeng Batara

ampoeng Batara tepatnya merupakan bagian dari lingkungan papring yang termasuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gombeng, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ketapang, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Utara. Keberadaan kampung tersebut sebenarnya relatif baru. Secara resmi, usianya baru enam tahun. Ulang tahun keenam Kampoeng Batara itu dirayakan pada Minggu, 31 Oktober 2021. Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Utara, Haris Suseno, menghadiri acara ulang tahun keenam Kampoeng Batara yang terletak di lingkungan Kelurahan Papring, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu. Hadir pula pada acara tersebut Bupati Banyuwangi, Ipuk Festiandani; Camat Kalipuro, Hendri; Lurah Kalipuro, Slamet S; Kapolsek Kalipuro, Hadi Waluyo; Danramil Kalipuro, Guntur S; Asper BKPH Ketapang, Suwadi; serta Ketua Laskar Papring Bersatu, Tamam Fauzi. Nama “Batara” sendiri merupakan singkatan dari “Baca Taman Rimba”. Di dalam sambutannya di acara tersebut, Haris Suseno bertutur, Kampoeng Batara banyak menampilkan sisi menarik di Kampoeng Batara yang

68 DUTA Rimba

Ada sesuatu yang menarik di kawasan Perhutani KPH Banyuwangi Utara. Di sana terdapat sebuah kampung yang menampilkan banyak unsur kearifan budaya lokal. Namanya Kampoeng Batara. Kampung di kaki Gunung Raung itu unik, karena menjadi sarana pendidikan alternatif bagi anakanak rimba, yang akhirnya turut menggerakkan perekonomian warga dengan potensi utama mereka, yaitu bambu yang banyak diproduksi dari hutan. Siapa sangka, dari Kampoeng Batara ini lahir banyak prestasi dari ragam proses aktualisasi diri anak-anak rimba. berada di kaki Gunung Raung, itu. Di antaranya adalah, di sana terdapat sebuah rumah yang seluruhnya terbuat dari bambu. Warga setempat menyebut rumah itu dengan nama “Rumah Bambu”. Rumah Bambu itu merupakan tempat yang menjadi panggung pertunjukan (Amphitheater) anakanak rimba Kampoeng Batara, Kelurahan Papring, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tersebut. Menurut Haris Suseno, di sinilah anakanak rimba Kampoeng Batara mengaktualisasikan diri, hingga kini mampu meraih banyak prestasi. Berawal dari rumah literasi, Kampoeng Batara menjadi sarana

pendidikan alternatif bagi anakanak. Di dalam perjalanannya, Kampoeng Batara akhirnya turut menggerakkan perekonomian warga, dengan bambu sebagai potensi utama mereka. Bambu banyak diproduksi dari hutan wilayah Perhutani KPH Banyuwangi Utara. Haris menambahkan, anakanak di sana disebut “Anak Rimba”, karena setiap musim tanam, mereka akan berjaga di hutan agar tanaman tidak dirusak babi hutan, sehingga hasil panennya dapat dinikmati dan dapat menambah pendapatan mereka. Seringnya mereka berada di hutan membuat mereka disebut “anak-anak rimba”.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto : Muyazin Muhammad/Kompersh Banyuwangi Utara

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 69


WARISANRIMBA

Kampoeng Batara berlokasi di tepi hutan, Lingkungan Papring, Desa Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Letaknya kira-kira 15 km ke arah barat laut dari Kota Banyuwangi. Posisinya berada di ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Kampoeng Batara tidak memiliki fasilitas mewah untuk belajar. Hanya ada pelataran yang cukup untuk permainan tradisional semisal petak umpet, egrang, engklek, serta arena bermain musik patrol, dan tari. Sedangkan ruang belajar dan bermainnya, terbuat dari bambu. Mulai dinding, sampai atapnya semua dari bambu. Memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya. Tetapi, setiap pekan puluhan anak bisa bermain sambil belajar dengan riang di sana. Setiap hari Jumat dan Minggu, anak-anak akan diajak berkumpul bersama. Tidak ada jadwal pelajaran seperti di pendidikan formal. Anakanak hanya akan ditanya ingin belajar apa. Setidaknya ada enam pelajaran dalam tiap pertemuan selama tiga jam. Menariknya, setiap orang yang berkunjung ke Kampoeng Batara harus mau belajar dan bermain bersama. Sesekali, agar anak-anak bisa belajar teori sambil praktik mengenal lingkungan sekitar, Widhi mengajak belajar membaca, menggambar, dan melukis tidak hanya di satu tempat. Kadang mereka diajak ke tepi sungai, kebun, dan hutan. “Outdoor-lah sifatnya. Konsepnya lebih kepada alam. Belajar sudah di sekolah. Tetapi praktiknya belum. Misalkan tentang binatang yang ada di air, kenapa ada kepiting di sini? (jawabannya) Karena itu adalah indikasi kalau sungai di sini belum tercemar,” paparnya.

70 DUTA Rimba

Widhi mengatakan, Kampoeng Batara sudah pernah dikunjungi seniman, kelompok akademisi, sampai wisatawan asing. “Tamunya pertama datang itu Keren van Bround dari Jerman, Teru dari Watie Studies Malang, Lopes, Tebo seniman dari Bali, Mustofa Mansur dari Mesir, dan sekolah Surabaya European School,” paparnya.

Refleksi Perjalanan Sekolah Adat Sementara itu Ketua Kampoeng Batara, Widhi Nurmahmudi, mengatakan, di hari ulang tahun Kampoeng Batara, anak-anak di kampung tersebut menampilkan berbagai kesenian dengan alat musik tradisional. Mereka menampilkan pagelaran seni Hikayat Bambu Papring 6, yang merupakan refleksi perjalanan sekolah adat Kampoeng Batara selama enam tahun terakhir. “Bambu dipilih karena merupakan cikal bakal nama Kampung Papring,” terangnya. Widhi menambahkan, anakanak rimba dari Kampoeng Batara sudah terbiasa dengan budaya tradisional. Sehingga, mereka tidak lagi canggung saat menampilkan berbagai kesenian tradisional. Misalnya pencak silat, barong, tari tradisi, atau memainkan musik tradisi, dan lainnya.

Sang pendiri, Widhi Nurmahmudi, berkisah, awalnya tak sengaja membuat ruang belajar dan bermain di desanya. Pertengahan tahun 2014, Widhi bertemu seorang anak yang putus sekolah sejak kelas satu SD akibat persoalan sosial di tempat pendidikannya. Usianya sudah 10 tahun. “Awal mula bangun itu ada anak usia 10 tahun kelas satu, berhenti sekolah, bantu orangtuanya buat luluh bangunan, berburu binatang di hutan. Saat saya tanya, dia sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan di sekolah, seperti pembulian antar teman,” kata Widhi kepada wartawan beberapa waktu lalu. Dari situ, Widhi coba mendorong agar anak tersebut bisa kembali ke sekolah. Ia juga ingin memberi edukasi secara langsung kepada anak-anak di sekitarnya. Salah satunya dengan memberi beberapa pertanyaan tentang nama-nama pohon, sambil jalan-jalan dan belajar. “Awalnya saya merasa banyak yang apatis di dunia pendidikan. Jadi saya langsung coba memberi edukasi langsung. Saya ajak empat anak awalnya, jalan-jalan, lalu saya tanya ini pohon apa, saya kenalkan. Awalnya mereka nggak tahu namanama pohon, nangka, sengon, rasidi, santen, lamtoro dan lain-lain,” kata Widhi.

Foto : Muyazin Muhammad/Kompersh Banyuwangi Utara

Tanpa Fasilitas Mewah

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto : Muyazin Muhammad/Kompersh Banyuwangi Utara

Ternyata banyak anak lain di Desa Papring tertarik ikut belajar sambil bermain bersama Widhi. Padahal tidak diajak. Jumlahnya sampai puluhan anak yang sering datang untuk belajar dan bermain bersama. Widhi menjelaskan, Kampoeng Batara memang ingin menyajikan bentuk pendidikan yang lebih humanis. Misalnya meninggalkan kesan formal, kaku, dan tegang. Sebaliknya, ia menampilkan halhal yang tak ada di sekolah formal semisal membangkitkan kembali permainan tradisional. “Ada yang ingin main bola dulu, belajar Bahasa Inggris, membaca, bernyanyi, bermusik, permainan tradisional, cerdas cermat, berhitung, menggambar. Itu pilihannya. Terserah mereka,” tuturnya. Menurut Widhi, saat ini Kampoeng Batara selain menjadi taman baca anak-anak dan masyarakat, juga menjadi tempat anak-anak bermain permainanpermainan tradisional. “Selain itu juga belajar bela diri, seni tradisi, dan aktivitas di luar rumah lainnya,” ujarnya.

Merangsang Kreatif Di masa depan, agar pendidikan alternatif di Kampoeng Batara bisa lebih berkembang, Widhi mulai menggagas agar ibu-ibu beserta anak-anak di sana memuat kerajinan dari sampah anorganik. Tujuannya agar Kampoeng Batara punya pemasukan untuk kebutuhan kegiatan belajar. Misalnya ingin jalan-jalan ke tempat edukasi untuk menambah wawasan. Mayoritas penduduk di kampung ini merupakan petani dengan memanfaatkan sistem pertanian tumpang sari di hutan. Anak-anak rimba telah terbiasa keluar masuk hutan untuk menjaga tanaman mereka. Sebab, meski berada di pinggiran hutan, tetapi soal kreativitas dan belajar tak pernah ditinggalkan. Kini, anak-anak rimba di kaki Gunung Raung telah memiliki Rumah Bambu sebagai wadah kreativitas dan amphitheater. Rumah Bambu berukuran 10 × 20 meter itu memang didesain terbuka, sehingga terasa sejuk meski cuaca panas. Tak kurang dari Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, pun mengapresiasi.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

“Saya sudah berkali-kali datang ke sini. Saya sangat senang dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh warga di sini,” kata Ipuk Fiestiandani. Rumah Bambu ini selaras dengan potensi lingkungan Papring yang dikenal dengan potensi bambunya. Masyarakat memang mengenal Papring sebagai panggone pering (tempatnya bambu). Ipuk juga mengatakan, anak-anak di Kampoeng Batara ini sangat kreatif. Ia melihat, saat pembukaan Rumah Bambu anakanak di kampung ini mampu menampilkan berbagai seni tradisi. Mulai dari pencak silat, barong, tari, memainkan musik tradisi, dan lainlain. “Saya berharap, Rumah Bambu ini membuat anak-anak bisa semakin nyaman belajar dan bermain. Satu anak bisa memainkan berbagai seni. Ini membanggakan. Saya juga berharap, apa yang dilakukan di Kampoeng Batara ini bisa menular ke kampung-kampung lainnya,” kata Ipuk. Harapan Bupati itu tentu juga menjadi harapan kita. Semoga bisa terwujud. • DR/Bwu/JY

DUTA Rimba 71


ENSIKLORIMBA

Rasamala

Pohon yang Selalu Hijau Tumbuhan yang satu ini kita kenal dengan nama pohon rasamala. Nama ilmiahnya Altingian excelsa noronha. Rasamala adalah salah satu jenis pohon hutan yang banyak tumbuh di daerah Jawa Barat. Orang Sunda biasa menyebut pohon rasamala dengan nama gadog. Hasil utama dari pohon rasamala adalah kayu. Rasamala juga termasuk pohon yang dapat tumbuh tinggi. Kayu yang dihasilkan dari pohon rasamala termasuk kayu yang kuat dan awet, sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

P

ohon rasamala ini juga menjadi vegetasi yang mendominasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Sebab, pohon ini menjadi salah satu dari berbagai jenis tanaman yang sengaja ditanam oleh Perum Perhutani sebagai tanaman yang akan diambil manfaat kayunya. Tetapi, pohon rasamala juga banyak ditemukan di banyak daerah lain di Indonesia. Sebaran rasamala di Indonesia antara lain ada di Jawa Barat, Bengkulu, dan Bukit Barisan. Di habitat alaminya, rasamala dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 60 meter. Pohon rasamala dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 500 meter hingga 1500 meter di atas permukaan laut, dengan kondisi berbukit dan lembab. Curah hujan yang diperlukan adalah 100 mm per bulan pada kondisi tanah vulkanik yang subur. Di beberapa tempat, rasamala ternyata dengan sejumlah nama yang berbeda. Di daerah Sunda,

72 DUTA Rimba

orang menyebut rasamala dengan nama gadog. Sedangkan masyarakat Melayu menamakannya raksamala atau ra’samala. Berbeda pula sebutan untuk rasamala di Tapanuli. Di sana, orang menyebutnya tulason. Di beberapa tempat di Indonesia, rasamala juga dikenal dengan sebutan mala, tulasan, dan mandung. Di negara lain, misalnya Myanmar, pohon rasamala disebut nantayok, dan di Thailand disebut dengan beberapa nama yaitu sop, hom, dan satu. Pohon rasamala pertama kali ditemukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Willem Arnold Alting, tahun 1724-1800. Sebelum dan selama menjabat sebagai Gubernur Jenderal, Alting adalah seorang peneliti. Selain Alting, sebenarnya pohon rasamala juga diteliti oleh seorang ahli botani yang berasal dari Portugis, bernama Fransisco Noronha yang tengah berkunjung ke Pulau Jawa. Menurut para peneliti tersebut, pohon ini memiliki

sebaran yang sangat luas, berasal dari Pegunungan Himalaya kemudian menyebar ke Myanmar, Semenanjung Malaya, Sumatera, hingga Jawa. Kawasan Asia merupakan tempat sebaran utama pohon ini. Pohon rasamala tersebar mulai dari Tibet Selatan, Assam (India), hingga Asia Tenggara, termasuk Cina Selatan hingga Indomalaya. Di kawasan Indomalaya, terdapat jenis rasamala yang hanya ada di daerah tersebut, yaitu Altingian excelsa yang tersebar dari Himalaya menuju ke wilayah lembab di Myanmar hingga Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Jawa.

Selalu Hijau Ada ciri khas rasamala. Pohon rasamala merupakan tumbuhan yang selalu hijau. Tingginya mencapai 40 meter hingga 60 meter, dengan cabang bebas 20 meter hingga 35 meter. Diameter batangnya sekitar 80 cm hingga 150 cm. Pada bagian kulit, rasamala memiliki tekstur halus

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto: Naturewildlife.id

berwarna abu-abu dan kayunya berwarna merah. Pohon rasamala muda memiliki tajuk yang rapat dan berbentuk seperti segitiga atau piramid. Sesuai dengan pertambahan usia pohon, bentuk tajuk rasamala semakin membulat. Daun-daun rasamala berukuran 6 cm hingga 12 cm dan lebar 2,5 cm hingga 5 cm, berbentuk lonjong dengan letak bergiliran. Tepi

daun berbentuk bergerigi halus. Bunga rasamala merupakan bunga berkelamin satu, sehingga terdapat bunga jantan dan betina di pohon yang sama. Berdasarkan karakternya, bunga yang tidak memiliki kelopak dan mahkota, benang sari yang banyak, dan kepala putih berupa papila, maka secara alami penyerbukannya dibantu oleh angin atau serangga.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

Pohon rasamala menghasilkan buah dan benih. Buahnya berwarna coklat dan berbentuk seperti kapsul dengan ukuran kira-kira 1,2 cm – 2,5 cm. Buah tersebut terdiri dari 4 ruang yang setiap ruang berisi 1 – 2 benih yang telah dibuahi dan benih yang tidak dibuahi berjumlah 35 benih. Jika warnanya telah berubah menjadi hitam, buahnya dapat

DUTA Rimba 73


ENSIKLORIMBA

Foto: foresteract.com

dipanen. Jika terlambat dipanen, buah rasamala akan pecah dan benih akan tersebar. Benih tersebut memiliki aroma khas dan berbentuk pipih dengan sayap di sekelilingnya. Sistem perkecambahan benih rasamala adalah perkecambahan epigeal. Hampir sepanjang tahun pohon rasamala akan berbunga dan berbuah. Namun, pada bulan April dan Mei adalah waktu puncaknya. Di bulan Agustus hingga Oktober merupakan waktu terbaik untuk mengumpulkan benihnya. Untuk digunakan sebagai bibit, buah rasamala harus diekstrasi dengan penjemuran selama 2 hari atau mengeringkannya pada suhu 38o hingga 42o Celcius selama 20 jam. Kemudian buah akan terbuka dan benih dapat diambil. Ketahanan benih tersebut hanya sekitar 12 minggu jika dikeringkan hingga memiliki kadar air 5% – 8% dan menyimpannya di plastik kedap udara, serta disimpan dalam ruang bersuhu 5o hingga 8o Celcius. Benih

74 DUTA Rimba

yang diambil sebaiknya segera ditabur karena viabilitas benih ramasala cepat menurun. Sebelum ditabur, sebaiknya benih direndam dalam air selama 24 jam lalu ditebar pada media campuran pasir dan tanah. Perkecambahan akan terjadi pada hari ke-10, dan setelah berumur 1 bulan dapat dipindah ke media tanam yang lebih luas dan diberi pupuk organik. Kita juga dapat memeroleh benih rasamala dengan membelinya pada penyedia benih tanaman. Dalam setiap 1 kg benih yang dibeli, kita akan memeroleh 75.000 hingga 175.000 butir benih.

Habitat dan Manfaat Hutan hujan tropis merupakan habitat alami pohon rasamala. Pohon ini cocok tumbuh di daerah pegunungan atau bukit lembab semisal Taman Nasional Gede Pangrango. Di habitat hutan, rasamala menjadi pohon yang

dimanfaatkan sebagai habitat 32 jenis burung. Selain itu, Owa Jawa juga memilih pohon rasamala untuk melakukan kegiatan dan mengeluarkan suara. Pohon rasamala sangat baik tumbuh di ketinggian 500 hingga 1500 meter di atas permukaan laut dengan kawasannya yang bersifat kering, basah, atau sedang. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhannya adalah tanah vulkanik yang kaya akan unsur hara dan selalu lembab dengan curah hujan bulanan sekitar 100 mm per bulan. Ada banyak manfaat rasamala. Kayu rasamala memiliki sifat awet dan kuat meskipun disimpan dan kontak langung dengan tanah. Kayunya cocok digunakan untuk berbagai keperluan bangunan semisal jembatan, tiang, dan bantalan kereta api. Selain kayunya, rasamala juga dapat dimanfaatkan getahnya. Getahnya memiliki aroma wangi. Getah rasamala sering digunakan untuk campuran pewangi ruangan. Daun rasamala seringkali dikonsumsi sebagai lalapan. Terutama daun muda yang masih berwarna merah. Daun rasamala juga dapat digunakan untuk obat batuk. Akar rasamala digunakan sebagai hiasan dekorasi karena bentuknya yang memiliki nilai seni, contohnya pada aquascape. Bagian kulit kayunya berwarna abu-abu. Batang kayu berwarna merah. Kayu rasamala merupakan kayu yang awet meskipun tanpa perlakuan khusus dan bersentuhan dengan tanah. Sehingga, banyak digunakan oleh penghobi aquascape untuk dekorasi. Kayu rasamala yang telah benar-benar kering tidak akan mengeluarkan zat tanin dalam jumlah besar. Kayu ini berlekuklekuk dengan warna kemerahan dan ukurannya ramping.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Selain itu, pohon rasamala juga dapat digunakan untuk mendukung program reboisasi karena punya cabang lebar dan teduh. Contohnya adalah program reboisasi yang dilakukan pemerintah daerah Jawa Barat. Pohon ini banyak ditanam sebagai pohon utama dengan jarak tanam yang rapat, karena memiliki kerentanan jika terlalu banyak terkena sinar matahari. Pohon rasamala menghasilkan kayu dengan tingkat keawetan kelas II dan memiliki berat jenis 0,6 hingga 0,8. Di perdagangan kayu, kayu rasamala cenderung punya harga pasaran yang murah. Di pasaran, harga kayu rasamala sekitar 30.000 hingga ratusan ribu rupiah, tergantung ukuran dan bentuknya. Di TNGGP, terdapat pohon rasamala yang diperkirakan telah berusia 350 tahun. Pohon tua itu berdiameter sekitar 4 meter. Pohon itu dimanfaatkan untuk menopang “Canopy Trail” yang merupakan salah satu jenis wisata di TNGGP. Saat ini, populasi pohon rasamala tak berada dalam kondisi kelangkaan atau terancam punah. Ini didukung tiadanya nama pohon rasamala dalam daftar IUCN Redlist maupun CITES. IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) adalah organisasi dengan anggota pemerintah dan masyarakat sipil. Lembaga tersebut mengeluarkan IUCN Red List of Threatened Species berupa daftar status kelangkaan suatu spesies. Sedangkan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) adalah perjanjian internasional yang beranggotakan pemerintahan negara-negara di dunia untuk memastikan perdagangan spesies hewan dan tumbuhan tidak menyebabkan ancaman bagi

Klasifikasi ilmiah

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Hamamelidales

Famili : Hamamelidaceae

Genus : Altingia

Spesies : Altingia

excelsa noronha

Pohon rasamala juga dapat digunakan untuk mendukung program reboisasi karena punya cabang lebar dan teduh. Contohnya adalah program reboisasi yang dilakukan Pemerintah Daerah Jawa Barat. Pohon ini banyak ditanam sebagai pohon utama dengan jarak tanam yang rapat, karena memiliki kerentanan jika terlalu banyak terkena sinar matahari. kelangsungan hidup suatu spesies. Meskipun tidak ada dalam kedua daftar status konservasi tersebut, pemanfaatan bijak terhadap pohon rasamala harus dilakukan agar keberadaannya di alam tetap lestari.

Budi Daya Meski dikatakan sulit, namun budi daya rasamala tetap dapat dilakukan. Budi daya rasamala diawali pengumpulan biji dari buah yang telah matang atau tua. Buah yang telah tua atau matang ditandai jatuhnya buah ke tanah dan memiliki warna hitam. Selanjutnya, biji dapat diambil dari dalam buah dengan cara ekstraksi atau penjemuran selama dua hari atau menggunakan alat pengering selama 20 jam pada suhu 38o hingga 42o Celcius. Setelah kering, secara alami buah rasamala akan pecah dan biji yang akan dijadikan benih dapat diambil. Selanjutnya, lakukan pemilihan kualitas benih berdasarkan beratnya.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

Benih yang masih segar lalu direndam selama 24 jam untuk selanjutnya dapat ditabur agar kualitas (viabilitas) benih tidak menurun. Sebab, berdasarkan hasil penelitian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor menyatakan, viabilitas benih hanya mampu bertahan sekitar 12 minggu pada benih yang benar-benar kering. Media tabur benih rasamala dapat menggunakan campuran pasir dan tanah dengan komposisi 1:1. Perkecambahan akan muncul pada hari ke-10. Jika kecambah telah mencapai umur 1 bulan, maka dapat dipindah ke dalam polybag yang media tanamnya berisi campuran tanah, pupuk organik, dan pasir. Budi daya rasamala (Altingia excelsa noronha) tersebut dapat dilakukan untuk tujuan pelestarian populasi serta mencukupi permintaan bahan baku industri kayu ini. • DR

DUTA Rimba 75


RIMBADAYA

Lewat Indonesia in Your Hand, Perhutani Kenalkan

Produk UKM Binaan Perhutani selalu berusaha melibatkan masyarakat desa hutan dalam berbagai kegiatan pengelolaan hutan. Masyarakat selalu dilibatkan untuk ikut mengambil peran. Hal itu sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan mereka. Hal itu juga terlihat dari jalinan kerja sama yang di buat di antara Perhutani bersama PT Varuna Tirta Prakasya (VTP) dan Indonesia in Your Hand untuk memasarkan produk kerajinan jati hasil karya binaan Perum Perhutani ke pasar mancanegara. Hal itu sekaligus menjadi wujud nyata pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.

76 DUTA Rimba

C

oronavirus Disease 2019 atau COVID-19 yang tengah melanda seluruh dunia tidak menyurutkan peran Perum Perhutani dalam meningkatkan ekspor dan menaikkan kelas UMKM Indonesia agar Go Global. Salah satunya dengan menjalin kerja sama bersama PT Varuna Tirta Prakasya (VTP) dan Indonesia in Your Hand untuk memasarkan produk kerajinan jati hasil karya binaan Perum Perhutani ke pasar internasional. Jalinan kerja sama di antara Perum Perhutani besama PT Varuna Tirta Prakasya (VTP) dan Indonesia in Your Hand itu tercipta pada Selasa, 5 Oktober 2021.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto: Nanjar Munandar/Kompersh Kanpus

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 77


Foto: Nanjar Munandar/Kompersh Kanpus

RIMBADAYA

Di hari itu, tiga pihak tersebut melakukan kerja sama memasarkan produk kerajinan jati binaan Perum Perhutani ke pasar mancanegara. Kerja sama itu ditandai dengan penyerahan secara simbolis yang dilaksakan di Kantor Pusat Perhutani, Jakarta, di hari itu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro; Direktur Utama PT VTP, Adi Nugroho; Direktur Utama Indonesia in Your Hand, Amiranto Adi; dan segenap direksi Perhutani beserta jajaran. Di dalam kesempatan tersebut, Wahyu Kuncoro menyampaikan, Perum Perhutani memiliki aktivitas perusahaan yang bersentuhan dengan masyarakat. Khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan. ia menegaskan, pihaknya selalu berusaha melibatkan masyarakat desa hutan dalam berbagai kegiatan untuk ikut mengambil peran, sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan mereka. “Kami memiliki sebanyak 10.861 mitra binaan yang tersebar di pulau Jawa dan Madura. Para mitra ini tergabung dalam Lembaga

78 DUTA Rimba

Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang berada di desa pangkuan masing-masing dengan beragam bidang usaha yang digeluti sebagai Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Salah satunya Produk olahan kayu yang sangat kreatif,” kata Wahyu. Wahyu menambahkan, pihaknya secara konsisten juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para mitra binaan. “Harapannya, semua mitra binaan mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan diminati oleh konsumen. Juga mendorong pemasaran produk-produk tersebut agar bisa menembus pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional,” tuturnya.

Mitra Binaan KPH Padangan Produk binaan Perhutani yang diserahkan di hari itu untuk dipasarkan adalah produk-produk hasil karya mitra binaan Perhutani KPH Padangan. Hal itu menjadi salah satu wujud nyata Perhutani hadir mendukung usaha mitra binaan. Yaitu dengan mengirimkan sekitar 30 jenis produk kerajinan jati hasil karya mitra binaan Perhutani

Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan yang tergabung dalam Paguyuban Jati Aji-LMDH Jati Luhur, Desa Geneng, Bojonegoro, itu kepada Indonesia In Your Hand bersama PT VTP. “Produk-produk ini berbahan dasar kayu jati asal hutan Perhutani bersertifikat Forest Stewardship Council (FSC) Control Wood yang menunjukan bahwa kayu-kayu tersebut bersumber dari hutan yang dikelola sesuai prinsip kelestarian produksi, sosial, dan lingkungan,” katanya. Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan sendiri merupakan salah satu satuan kerja kelola sumber daya hutan dari Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur. Secara administratif, wilayah kawasan hutan Perhutani KPH Padangan terletak di wilayah administratif pemerintah daerah Bojonegoro. Wilayah Pemangkuan Hutan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bojonegoro dan Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo. Wilayah Perhutani KPH Padangan di sebelah

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


utara dibatasi oleh aliran sungai Bengawan Solo menuju ke Timur Laut Kota Bojonegoro. Di sebelah timur berbatasan dengan kawasan Perhutani KPH Bojonegoro. Di sebelah selatan berbatasan dengan kawasan Perhutani KPH Ngawi dan KPH Saradan. Dan di sebelah barat dibatasi oleh aliran Sungai Bengawan Solo ke utara. Wilayah kawasan hutan Perhutani KPH Padangan secara umum adalah datar (0% – 8%). Sedangkan sebelah selatan sampai timur berombak sampai miring dengan kemiringan berkisar 15% – 25%. Sesuai dengan Peta Fungsi Hutan KPH Padangan, luas areal pengusahaan hutan tanaman Perhutani KPH Padangan adalah seluas 27.833,61 hektare. Kawasan seluas itu terdiri dari Kelas Perusahaan Jati. Berdasarkan

fungsinya, kawasan hutan Perhutani KPH Padangan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Kawasan Produksi seluas 24.116,92 hektare (86,64%), Kawasan Perlindungan 2.515,50 hektare (9,03%), dan Kawasan Penggunaan lain 1.196,79 hektare (4,29%). Letak Geografis Perhutani KPH Padangan adalah 7°08’35” LS sampai dengan 7°23’00” LS dan 111°25’25 BT” sampai dengan 111°43’40” BT. Kegiatan pengelolaan dan pemantauan di KPH Padangan dilakukan secara terencana dan terstruktur. Sehingga, diharapkan mampu menjamin keberlanjutan fungsi ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Indonesia in Your Hand Sementara itu, Direktur Utama PT VTP, Adi Nugroho, mengatakan,

Foto: Nanjar Munandar/Kompersh Kanpus

“Salah satu strategi yang dilakukan Indonesia adalah menggandeng pasar UKM dengan perantara BUMN dalam mengatasi permasalahan logistik dan juga bekerjasama dengan beragam warehouse di luar negeri sebagai strategi pemasaran,” kata Amiranto Adi Wibowo

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

pihaknya menyambut baik kerja sama yang telah terjalin itu. Sebab, kata dia, pihaknya ingin mendorong pengembangan pasar UKM ke kancah Internasional. Ia juga menganyampaikan, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan Indonesia in Your Hand dalam membangun jaringan fasilitas bagi UKM agar produk-produk dapat dipasarkan di pasar Internasional. “Harapan kami, VTP dapat menjadi solusi bagi pasar UMKM di Indonesia untuk dapat dikembangkan di pasar Internasional,” tutupnya. Di dalam kesempatan yang sama, Amiranto Adi Wibowo menyampaikan, tanggal 1 Oktober 2021, PT VTP dengan Indonesia in Your Hand juga telah mulai beroperasi di lokasi-lokasi strategis di berbagai wilayah di dunia. Pihaknya melihat peluang UKM ini sangat besar dan sudah dilirik oleh BUMN, namun ada tantangan pada bidang logistik. “Salah satu strategi yang dilakukan Indonesia adalah menggandeng pasar UKM dengan perantara BUMN dalam mengatasi permasalahan logistik dan juga bekerjasama dengan beragam warehouse di luar negeri sebagai strategi pemasaran,” katanya. Indonesia in Your Hand sendiri merupakan sebuah marketplace yang khusus menjual produkproduk Indonesia di luar negeri. Indonesia in Your Hand memiliki kantor di Amsterdam (Belanda) dan Sydney (Australia). Bersama House Of Indonesia – Sydney, setiap bulannya produk-produk Indonesia yang diminati masyarakat Australia, Selandia Baru, dan negara sekitarnya dikirimkan untuk dipasarkan di sana. Sehingga, jalinan kerja sama untuk memasarkan produk kerajinan dari UKM binaan Perhutani merupakan langkah penting. • DR/PR/2021-X-23

DUTA Rimba 79


BISNISRIMBA

Di Ngawi, Destinasi Wisata

“Kendil Mountain”

Terwujud

Kolaborasi Perhutani KPH Ngawi dan Pemerintah Desa Jatimulyo melahirkan sebuah tempat tujuan wisata baru di Ngawi. Namanya Kendil Mountain. Secara bisnis, destinasi wisata tersebut dipandang punya prospek bagus. Sebab, Kendil Mountain memiliki sejumlah keistimewaan alamiah. Selanjutnya diharapkan, kelahiran Kendil Mountain sebagai destinasi wisata di Ngawi juga akan dapat memberikan dampak multiplier effect bagi masyarakat sekitar hutan dari kegiatan wisata.

D

estinasi Wisata Kendil Mountain pun terwujud. Pada Selasa, 28 September 2021, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi bersama Pemerintah Desa Jatimulyo berkolaborasi mewujudkan destinasi Wisata Kendil Mountain. Lokasi destinasi wisata tersebut berada di Petak 158e, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tlogo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pandean, KPH Ngawi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menjalin komunikasi dan meningkatkan sinergi dengan Pemerintah Desa Jatimulyo dan stakeholder lainnya di wilayah Mantingan yang hadir dalam acara tersebut. Kehadiran Kendil Mountain

80 DUTA Rimba

memiliki sejumlah nilai positif bagi masyarakat sekitar hutan. Wakil Administratur Perhutani KPH Ngawi wilayah Tengah, Suhartono, di kesempatan itu, mewakili Administratur Perhutani KPH Ngawi, menyampaikan, pihaknya berharap agar keberadaan wisata Kendil Mountain ini selanjutnya di masa depan bisa maju, serta dapat memberikan manfaat dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Perhutani KPH Ngawi pun akan terus bersinergi dengan para pihak terkait pengelolaan Wisata Kendil Mountain. Sebelumnya, kegiatan diawali dengan penanaman bibit pohon trembesi secara simbolis oleh Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran Forkopimcam Mantingan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kecamatan Mantingan, Komunitas Seni Beladiri, dan jajaran Perhutani KPH Ngawi. Saat memberikan kata sambutan, Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Perhutani yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Desa Jatimulyo dalam rangka mewujudkan lokasi Wisata Kendil Mountain. “Acara ini bisa menjadi motivasi bagi pengelola agar kegiatan wisata tersebut dapat menggerakkan ekonomi dan memberdayakan masyarakat, sehingga ada dampak multiplier effect dari

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto: Ratih Kartiningtyas/Kompersh KPH Ngawi

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 81


Ratih Kartiningtyas/Kompersh KPH Ngawi

BISNISRIMBA

kegiatan wisata tersebut. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Perhutani KPH Ngawi, karena tidak sedikit lokasi dan aset Perhutani yang sudah mulai dikerjasamakan dengan masyarakat,” terang pria yang akrab disapa Mas Antok itu.

Potensi Desa Mas Antok menyebut, kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian alam dan juga dukungan pengembangan kawasan wisata desa sebagai penggerak perekonomian masayarakat. Di bagian lain, ia juga memberikan apresiasi untuk pemuda Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Jatimulyo yang telah berupaya keras menciptakan wisata desa. Ia juga berharap, potensi yang dimiliki desa ini bisa menimbulkan dampak domino bagi ekonomi masyarakat. “Diharapkan, semua pihak dapat bersinergi untuk terus menjaga dan mengembangkan potensi desa ini lebih baik. Dan

82 DUTA Rimba

“Diharapkan, semua pihak dapat bersinergi untuk terus menjaga dan mengembangkan potensi desa ini lebih baik. Dan nantinya dapat menimbulkan dampak multiplier effect ekonomi terhadap masyarakat, termasuk sektor UMKM dan sebagainya,” tutur Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko. nantinya dapat menimbulkan dampak multiplier effect ekonomi terhadap masyarakat, termasuk sektor UMKM dan sebagainya,” tuturnya. Di sela kunjungannya kali ini, Dwi Rianto Jatmiko beserta rombongan dari Perhutani KPH Ngawi, Forkopimcam Mantingan, perangkat desa, dan Pokdarwis, juga melihat beberapa spot yang ada di Wisata Kendil Mountain. Ia cukup senang melihat spot-spot yang ada di Kendil Mountain. Tentang kegiatan penanaman pohon di area desa wisata Kendil Mountain Desa Jatimulyo, Mas Antok

menyebut, kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian alam dan juga dukungan pengembangan kawasan wisata desa sebagai penggerak perekonomian masayarakat. Terkait perkembangan Covid-19 saat ini yang sudah cenderung stabil dengan angka penyebaran virus yang sudah melandai, Wakil Bupati Ngawi pun berpesan agar masyarakat tetap waspada dan saling bersinergi memertahankan situasi tersebut dengan tetap mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan di setiap kegiatan sosial. Termasuk dalam aktivitas wisata.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Ratih Kartiningtyas/Kompersh KPH Ngawi

Di Kendil Mountain, masyarakat akan dimanjakan oleh pemandangan indah Gunung Lawu dan Sungai Bengawan Solo. Sebab, pemandangan yang indah itu membuat wisatawan seakanakan melihat Sungai Amazon. Pemandangan seolaholah Sungai Amazon itu terlihat dari puncak Kendil Mountain.

Bagai Sungai Amazon Destinasi wisata adalah salah satu yang sedang digandrungi anakanak muda saat ini. Bukan hanya anak muda, tetapi semua kalangan khususnya penggemar selfie juga sedang gandrung memburu lokasi wisata menarik yang sedang viral. Tentu, mereka ini menjadi target utama dalam bisnis pengelolaan wisata. Termasuk Agro Wisata Kendil Mountain. Walaupun wisata Kendil Mountain masih baru, bahkan belum resmi dibuka, dan saat ini sedang dalam proses renovasi, namun masyarakat sudah diperbolehkan

untuk berkunjung untuk berswafoto maupun bersantai. Bahkan sudah cukup banyak masyarakat yang datang ke destinasi wisata itu. Hal itu membuka peluang besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. Di Kendil Mountain, masyarakat akan dimanjakan oleh pemandangan indah Gunung Lawu dan Sungai Bengawan Solo. Indahnya pemandangan alam itu menjadi nilai jual utama Kendil Mountain. Sebab, pemandangan yang indah itu membuat wisatawan seakan-akan melihat Sungai Amazon. Pemandangan seolah-

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

olah Sungai Amazon itu terlihat dari puncak Kendil Mountain. Sementara itu, Kepala Desa Jatimulyo, Wiyono, menyatakan, pihaknya sangat mendukung terwujudnya tujuan wisata baru di desa mereka. Ia juga berterima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan Perhutani KPH Ngawi. Ia juga siap untuk mendukung setiap langkah untuk memajukan wisata tersebut. “Pemerintah Desa Jatimulyo akan selalu mendukung kegiatan Wisata Kendil Mountain ini. Sebab, Desa Jatimulyo khususnya dan Mantingan pada umumnya, adalah pintu masuk menuju provinsi Jawa Timur. Maka, kami akan suguhkan wisata yang menakjubkan untuk para wisatawan yang masuk ke Jawa Timur,” katanya. Terwujudnya tujuan wisata baru bertajuk Kendil Mountain itu tentu membahagiakan. Apalagi, sebagai destinasi wisata di Ngawi, Kendil Mountain juga diharapkan akan dapat memberikan dampak multiplier effect yang positif bagi masyarakat sekitar hutan dari kegiatan wisata.• DR/Ngw/Rth

DUTA Rimba 83


SOCIORIMBA

K untuk Drainase Perhutani KPH Madura Salurkan Dana TJSL

Foto : Jebri Gobet/Kompersh KPH Madura

di Sampang

Sebagai BUMN, Perhutani memiliki program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). TJSL adalah wujud kepedulian sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar perusahaan. Secara konsisten, Perhutani selalu melaksanakan program TJSL itu di seluruh wilayah kerjanya. Salah satunya ditunjukkan oleh Perhutani KPH Madura saat mereka menyalurkan lima puluh juta rupiah dari dana TJSL untuk pembangunan drainase di Sampang, Madura, Jawa Timur.

84 DUTA Rimba

antor Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura menjadi tempat pertemuan antara Perhutani KPH Madura dengan Kelompok Masyarakat (Pokmas) Sejahtera, Selasa, 12 Oktober 2021. Di hari itu, Perhutani KPH Madura menyalurkan bantuan dana sebesar 50 juta Rupiah dari program TJSL kepada Kelompok Masyarakat (Pokmas) Sejahtera. Dana itu untuk pembangunan drainase di Desa Jrengik, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Administratur Perhutani KPH Madura, Kelik Djatmiko, kepada Ketua Pokmas Sejahtera, Nurul Yaqin, di Kantor Perhutani KPH Madura di Pamekasan. Usai menyerahkan dana bantuan itu, Kelik Djatmiko menyampaikan, bantuan tersebut berasal dari dana TJSL Perum Perhutani. Menurut dia, kegiatan itu merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian sosial serta kontribusi nyata Perum Perhutani terhadap Kelompok Masyarakat (Pokmas), khususnya di lingkup wilayah KPH Madura. Kelik berharap, dengan adanya bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat. Ia pun berharap agar bantuan itu bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bagi penerima sesuai peruntukannya, dan berkomitmen agar bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat di lingkungan hutan. “Pokmas selaku penerima bantuan, agar memberikan laporan kepada Perhutani melalui KPH Madura, untuk penggunaan dana ini. Sehingga, dampaknya benar-benar bisa bermanfaat untuk masyarakat sesuai dengan yang diharapkan,” tambah Kelik. Di kesempatan itu, Ketua Pokmas Sejahtera, Nurul Yaqin,

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto : Jebri Gobet/Kompersh KPH Madura

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Perhutani KPH Madura yang telah memberikan bantuan berupa dana TJSL untuk pembangunan drainase di Desanya. “Ini sangat berguna mengatasi genangan air, apalagi di musim hujan. Bantuan dana ini sangat bermanfaat bagi kami dan seluruh masyarakat di desa kami,” ucapnya.

Peran Penting Drainase Drainase punya peran sangat penting. Apalagi di perkotaan. Bayangkan saja, bagaimana jika air hujan yang turun di wilayah padat penduduk semisal perkotaan dibiarkan menggenang? Begitu pula di daerah sekitar hutan, bagaimana jika air hujan yang mengalir deras itu tidak menemukan jalan keluar atau tempat rembesan? Tentu saja ancaman banjir tak dapat dihindarkan. Drainase dapat didefinisikan sebagai sistem saluran air. Fasilitas drainase punya berbagai peran penting dalam menunjang kelayakan hidup. Mulai dari mencegah banjir dengan mengendalikan kelebihan air pasca hujan, mengalirkan air ke badan air terdekat, hingga mengeringkan wilayah yang tergenang air supaya sarana dan prasarana tetap terpelihara. Selain dibuat, drainase juga

ada yang alami. Drainase alami adalah saluran air yang terbentuk tanpa campur tangan manusia, dan biasanya bahkan tanpa penunjang apa pun. Misalnya sungai. Sedangkan drainase buatan merupakan saluran air yang dibentuk secara sengaja dan disesuaikan dengan pengelolaan air. Contohnya antara lain talang, kanal, selokan, dan gorong-gorong. Nah, drainase seperti itulah yang akan dibangun di Desa Jrengik, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, tersebut.

Jenis-jenis Drainase Sebenarnya ada beberapa jenis drainase. Misalnya, berdasarkan letaknya, ada drainase permukaan tanah dan drainase bawah tanah. Drainase permukaan tanah terletak di atas permukaan tanah dan dapat dilihat secara langsung. Fungsi drainase jenis ini adalah mengalirkan air di permukaan sehingga tidak tercipta genangan air pada tanah. Sedangkan drainase bawah tanah umumnya membutuhkan pipa-pipa sebagai media penyaluran air. Yang membedakan keduanya adalah faktor keindahan dan efektivitas. Drainase bawah tanah banyak dimanfaatkan karena keberadaannya tidak mengganggu estetika kota, dan lokasinya tersembunyi sehingga tidak mengganggu aktivitas di

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

permukaan tanah. Berdasarkan fungsinya, ada drainase dengan satu fungsi dan multifungsi. Drainase menurut fungsi dibedakan berdasarkan banyaknya jenis air buangan. Drainase satu fungsi berguna hanya untuk mengalirkan satu jenis air buangan saja, misalnya air limbah rumah tangga atau air limbah industri. Sedangkan drainase multifungsi mampu mengalirkan berbagai macam air buangan, baik secara bergiliran ataupun sekaligus. Berdasarkan konstruksinya, ada drainase terbuka dan tertutup. Drainase terbuka adalah drainase yang berguna untuk mengalirkan air hujan pada wilayah yang luas. Selain itu, juga berfungsi sebagai media mengalirkan air yang tidak membahayakan kelestarian lingkungan. Sedangkan drainase tertutup adalah saluran yang berfungsi untuk menghanyutkan air yang mengandung limbah. Drainase itu dibuat tertutup agar tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan. Menyimak pentingnya peran drainase itu, langkah Perhutani KPH Madura menyalurkan bantuan dana TJSL tersebut sudah tepat. Semoga juga akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan lingkungan. • DR/Mdr/Jef

DUTA Rimba 85


OPINIRIMBA

Pemuliaan Pohon dan Rekayasa Optimalisasi Lahan untuk Tingkatkan Produktivitas

Oleh: Aris Wibowo*)

Penulis adalah Peneliti Madya PeFI

Tanaman Kayu Putih

Perum Perhutani telah lama mengembangkan tanaman kayu putih. Tanaman kayu putih Perhutani memiliki nilai tambah dan nilai ekonomis tinggi. Pengolahannya menghasilkan minyak kayu putih dan produk turunan lain yang punya berbagai manfaat, terutama di bidang farmasi. Untuk menjamin produk minyak kayu putih yang bermutu tinggi dan berkelanjutan, perlu pengelolaan yang terpadu, mulai dari tanamannya sebagai penghasil bahan baku hingga proses produksi di industri Pabrik Minyak Kayu Putih.

M

enurut Muhammad Na’iem, jika dikelola secara intensif, usaha mengoptimalkan fungsi hutan agar mampu menjalankan fungsi produksi secara optimal dapat dicapai. Hutan yang produktif akan diperoleh jika tersedia bibit berkualitas baik, dalam jumlah yang cukup dan pada waktu yang tepat. “Bibit bergenetik unggul bisa dicapai melalui program pemuliaan pohon hutan yang merupakan penerapan asas-asas genetika dalam penanganan hutan dengan tujuan memperoleh produksi hasil hutan yang tinggi nilainya” (Soeseno, 1992). Terlebih dahulu dilakukan seleksi terhadap materi dari perbanyakan vegetatif maupun generatif sebelum dikembangkan. Misalnya, seleksi pohon plus, uji klon atau uji keturunan, diikuti uji perolehan

86 DUTA Rimba

genetik, serta pembuatan plotplot pembuktian keunggulan klon/ famili di berbagai lokasi. Setelah klon/famili yang dibuktikan itu mampu tumbuh stabil, seragam, cepat tumbuh, dan tidak terserang hama penyakit, lalu klon/famili unggul tersebut diperbanyak untuk membangun perhutanan klon atau perhutanan semai. Penggunaan benih unggul tanpa dibarengi praktik silvikultur yang tepat dan benar, hasilnya tidak akan optimal.

Bibit Unggul Strategi pemuliaan pohon merupakan rangkaian kegiatan yang terpadu yang dirancang untuk mendapatkan perbaikan genetik yang maksimum dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga, diperoleh benih atau bibit tanaman yang unggul sesuai sifat kerakteristik yang diinginkan.

Sifat karakteristik yang dilakukan dalam seleksi pada kayu putih meliputi biomassa (produksi daun), rendemen, kadar cineol, serta ketahanan dari serangan hama dan penyakit. Untuk mendapatkan klon unggul kayu putih, dimulai tahun 2010 melalui beberapa tahapan seleksi, yaitu seleksi pohon induk, seleksi kemampuan perakaran, uji klon, uji perolehan genetik/ kestabilan klon, plot perhutanan klon. Program pemuliaan kayu putih telah mencapai hasil, yaitu diperoleh 8 klon tanaman kayu putih unggul, dengan pangkas perdana umur tanaman 1,5 - 2 tahun dan kegiatan pangkas lanjutan semula 9 bulan dengan klon unggul mampu dipanen dalam waktu 6 (enam) bulan setelah pangkasan/ panen sebelumnya. Saat pangkas perdana umur 2 tahun dari 5 klon

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto : Dok. Aris Wibowo

unggul diperoleh daun kayu putih sebesar 17-8 kg per pohon dan jika pangkas lanjutan pada umur 6 bulan diperoleh daun kayu putih 5,6-2,5 kg per pohon serta saat dipanen umur 9 bulan diperoleh 8-4 kg per pohon. Capaian rendemen penyulingan MKP (Minyak Kayu Putih) dari daun

kayu putih konvensional 0,75% dari volume daun kayu putih yang disuling, sedangkan rendemen pengolahan daun kayu putih berasal dari klon unggul bisa mencapai 1,0% sampai 1,4%. Kadar cineol MKP pada klon unggul antara 62,7% sampai 81,6% lebih tinggi dibandingkan

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

kadar cineol minyak kayu putih yang berasal dari daun kayu putih konvensional sebesar 60%. Namun, jika suatu saat dibutuhkan minyak kayu putih yang mempunyai kadar cineol rendah, Departemen Riset dan Inovasi telah memiliki bank genetiknya berupa tanaman.

DUTA Rimba 87


OPINIRIMBA

Foto : Dok. Aris Wibowo

Untuk pemenuhan kebutuhan bibit tanaman kayu putih klon unggul melalui perbanyakan stek pucuk dengan menerapkan metoda stek internodia. Perbanyakan stek internodia adalah teknik perbanyakan dengan menggandakan satu cabang muda yang dipotong-potong menjadi beberapa bagian potongan dan setiap potongan berisi satu internodia (2-3 nodus) menjadi tanaman baru. Keunggulan metode perbanyakan internodia pada stek pucuk kayu putih yaitu akan diperoleh bibit dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Kemampuan perakaran stek pucuk kayu putih di atas 80%. Namun, kayu putih unggul juga ada yang berasal dari KBK (Kebun Benih Klonal) dengan produksi 12 kg per tahun. KBK ini dibangun berasal dari indukan yang mempunyai rendemen di atas 0,8%.

Rekayasa Optimalisasi Lahan Rekayasa optimalisasi lahan tanaman kayu putih unggul klon 71 di dalam larikan Jati Plus Perhutani (JPP). Kerangka dasar pemikiran dalam optimalisasi lahan adalah adanya perkembangan pengelolaan Sumber Daya Hutan (SDH) yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, serta perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Adapun konsep dasar pemikiran yang dimaksud mencakup fungsi hutan, kelestarian, dan sosial ekonomi masyarakat. Konsep Integrated Forest Management dalam kebijakan Perhutani dijabarkan menjadi 3 aspek yaitu Profit, Planet, dan People. Profit: Konsep yang ditawarkan dalam penelitian ini yaitu peningkatan produktivitas lahan yang optimal berdasarkan strata tajuk untuk mencapai aspek profit. Bentuk pengelolaan ini memaksimumkan aspek profit (ekonomi) SDH dan dapat

88 DUTA Rimba

Dengan adanya beberapa jenis yang ditanam dalam satu petak secara ekologis dapat meningkatkan biodiversitas pada level jenis, sehingga keseimbangan ekosistem dapat terwujud, yang diharapkan akan berdampak perbaikan lingkungan. meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan. Dengan ditemukan klon PHT I dan PHT II dengan produktivitasnya yang tinggi, minimal telah memberikan jaminan ketersediaan kayu jati masa depan. Problem yang dihadapi pada kegiatan penjarangan JPP, sementara apabila kegiatan penjarangan tidak dilakukan, muncul permasalahan baru yaitu pertumbuhan terlambat, pembentukan kayu teras terhambat dan terserang hama. Perlu ada upaya peningkatan produktivitas JPP dengan tanpa

ada penjarangan atau dengan penjarangan ringan yang dilakukan pada umur minimal 10 tahun. Untuk menggantikan produksi kayu penjarangan perlu ada upaya optimalisasi lahan dengan jenis produktif dibawah jati yaitu kayu putih termasuk produk kehutanan yang quick yield, klon unggul kayu putih dapat dipanen umur 1,5 tahun, dan panen daun berikutnya setiap 6 bulan sekali (tergantung kondisi tanah, dan pemeliharaannya). Planet: Dengan adanya perubahan konsep hutan monokultul dalam arti aspek profit,

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


TAHUN

POPULASI DASAR

(Hutan Tanaman Jawa dan Luar Jawa) Seleksi I

Rendemen dan Kadar Cineol

2010

Diperoleh 86 Klon

2011

Uji Klon

Seleksi II

Rendemen, Kadar Cineol dan Biomassa

2012

Diperoleh 20 Klon

2013

Uji Kestabilan

Seleksi III

Rendemen, Biomassa dan Adaptasi Lokasi

2014

Diperoleh 20 Klon 071, 013, 039,069, 040, 041, 025, 038

Perbanyakan Massal

2015 s/d saat ini menjadi pengelolaan SDH yang dalam kawasan hutan tidak hanya satu jenis sebagai pendapatan, sehingga kedepannya perlu adanya redesain pengelolaan SDH. Dengan adanya beberapa jenis yang ditanam dalam satu petak secara ekologis dapat meningkatkan biodiversitas pada level jenis, sehingga keseimbangan ekosistem dapat terwujud, yang diharapkan akan berdampak perbaikan lingkungan. Bentuk pengelolaan ekosistem hutan ini menekankan fungsi perlindungan sesuai peran hutan sebagai penyangga ekosistem bumi (planet). Oleh kerena itu, fungsi ekonomi sebagai hasil sampingan dari aspek planet. People: Aspek people merupakan implementasi perhutanan sosial dan Agroforestry yang kolaboratif. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan kelestarian hutan guna menjamin

keberlanjutan manfaat ekonomi, ekologi dan sosial antar generasi. Oleh kerena itu perlu adanya pendekatan aspek sosial dalam sistem silvikultutr diantara dengan memberikan ruang yang cukup para pesanggem untuk mengolah lahan dan dapat berperan juga dalam produksi daun kayu putih.

Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini, dalam jangka pendek adalah untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Desa Hutan (MDH) dengan produksi hasil tumpangsari. Jangka menengah, untuk mendapatkan produksi minyak kayu putih bagi Perhutani. Jangka panjang, untuk mendapatkan produksi kayu JPP. Solusi yang ditawarkan, 8x6 m atau 8x4 m diharapkan memberikan hasil yang optimal baik tanaman JPP dan tanaman kayu putih unggul yang ditanam di dalam larikan

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

tanaman JPP, dan tumpangsari seperti Gambar 3. Hasil Penelitian pada umur 1,5 tahun dari hasil uji petik pangkas perdana daun kayu putih unggul diperoleh rata-rata 8 (6±14) kg per pohon, dengan rendemen 1,2%. Pertumbuhan tanaman jati umur 1,5 tahun keliling 21 cm dan tinggi 7,5 m. Hasil perhitungan finansial khusus tanaman kayu putih didalam larikan JPP sampai tahun ke 5 diperoleh Rp. 83.933.135,- atau Rp. 16.786.627,-/tahun, belum dikurangi biaya umum. Keuntungan dengan rekayasa optimalisasi lahan dalam waktu 1,5 tahun sudah menghasilkan keuntungan dari tanaman kayu putih, sedangkan tanaman murni JPP keuntungan akan didapatkan pada saat mulai penjarangan. Maka, penggunaan benih unggul dengan didukung praktik silvikultur yang tepat serta mengoptimalkan ruang tumbuh, dapat meningkatkan produktivitas lahan. • DR

DUTA Rimba 89


ENVIRORIMBA

Bersama Presiden Joko Widodo,

Foto : Eko Supriyono/Kompersh KPH Banyumas Barat

Perhutani Tanam Mangrove di Cilacap

Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat menjadi tuan rumah tatkala Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, melakukan kegiatan penanaman pohon mangrove jenis Bakau (Rhizopora), September 2021. Kegiatan penanaman pohon mangrove jenis bakau itu merupakan bagian dari rencana rehabilitasi hutan mangrove nasional. Di tahun 2021, hutan mangrove yang direhabilitasi berdasarkan rencana rehabilitasi hutan mangrove nasional adalah seluas 34 .000 hektare. 90 DUTA Rimba

K

egiatan penanaman pohon mangrove jenis Bakau (Rhizopora) itu berlangsung pada hari Kamis, 23 September 2021. Penanaman mangrove oleh Perhutani KPH Banyumas Barat bersama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, itu tepatnya berlokasi di Petak 54 A, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tritih, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rawa Timur, KPH Banyumas Barat. Sejumlah tokoh dan pemangku kepentingan turut hadir dalam

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


acara tersebut. Di antaranya adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Bupati Cilacap, Toto Pamuji, beserta jajaran; sejumlah pejabat di lingkungan Dinas Kehutanan; Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Cimanuk dan Citanduy; Administratur Perhutani KPH Banyumas Barat, Toni Kuspuja, beserta jajaran; Anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tunggul Dipa; Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap; dan masyarakat sekitar. Saat menyampaikan sambutan, Presiden RI Joko Widodo mengatakan, penanaman pohon mangrove jenis bakau itu merupakan bagian dari rencana rehabilitasi hutan mangrove nasional seluas 34.000 hektare tahun 2021. Selain itu, penanaman mangrove juga berguna untuk mengantisipasi perubahan iklim. Selain di Cilacap, kegiatan penanaman mangrove secara serentak juga dilaksanakan di Kalimantan dan Sumatera. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Banyumas Barat, Toni Kuspuja, menjelaskan, kawasan hutan mangrove Perhutani di Petak 54 A RPH Tritih seluas 28 hektare itu merupakan bagian dari Rehabilitasi Mangrove Nasional, yaitu Mangrove Segara Anakan, yang perlu dijaga kelestariannya termasuk ekosistem di dalamnya.

Peta Mangrove Nasional Pemerintah saat ini sangat memerhatikan kelestarian hutan mangrove. Salah satunya dengan mencanangkan rencana rehabilitasi hutan mangrove nasional. Hal lain adalah pembuatan Peta Mangrove Nasional (PMN). Pada Rabu, 13 Oktober 2021, Menteri Koordinator

Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya; Kepala BRGM, Hartono; dan Kepala BIG, Aris Marfai; meluncurkan Peta Mangrove Nasional tahun 2021 di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Jakarta. PMN Tahun 2021 merupakan hasil pemutakhiran penyusunan peta yang telah dilaksanakan sejak tahun 2013. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam penyusunan peta tematik mangrove berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang percepatan pelaksanaan kebijakan satu peta pada tingkat ketelitian 1:50.000. “One map mangrove ini merupakan langkah tepat untuk terus maju bekerja merehabilitasi mangrove sesuai agenda Presiden. Kita Programkan untuk G20 juga,” ujar Luhut Pandjaitan. Di kesempatan tersebut, Luhut mengatakan, pengelolaan mangrove perlu dilaksanakan secara terintegrasi dengan perencanaan yang baik, melalui strategi pengelolaan mangrove yang lebih baik. “Kami harap setelah launching ini pemeliharaan, rehabilitasi, konservasi, pemeliharaan, dan perawatan ekosistem mangrove harus dipercepat agar target dapat tercapai,” ujar Menteri Luhut. Penyusunan PMN tahun 2021 telah melewati serangkaian tahapan yang komprehensif, mulai dari koordinasi penyusunan juknis dan kunci interpretasi, Penyiapan citra satelit dan peta pendukung, Pra-pemrosesan (Pre-processing), Interpretasi citra secara visual (digitasi layar), pengendalian mutu tahap I, penentuan titik sampel untuk cek lapangan, cek lapangan,

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

perbaikan hasil interpretasi berdasar cek lapangan, pengendalian mutu tahap II, kompilasi, analisis dan tabulasi, penyusunan laporan dan pembuatan layout peta, sampai dengan Penetapan Peta Mangrove Nasional.

One Map Policy Sementara itu, Menteri LHK, Siti Nurbaya, mengatakan, one map merupakan label dari one map policy. Kementerian LHK merupakan wali data one map dengan tematik mangrove. “Peta itu jangan hanya dilihat sebagai kartografik atau gambar namun terdapat unsur politik di dalamnya. Ada rule based, aturan main, kebijakan-kebijakan, kemudian didelineasi, artinya ditentukan garis-garisnya sehingga semua kementerian akan terlibat menjaga dan mengelola mangrove dengan baik,” ujar Siti Nurbaya. Perubahan tutupan mangrove yang cukup dinamis dalam beberapa tahun terakhir mengakibatkan kegiatan pemutakhiran PMN tahun 2021 penting untuk diselenggarakan dalam rangka mendapatkan data terbaru terkait keberadaan dan sebaran mangrove. “Sesuai arahan Bapak Presiden, PMN menjadi program nasional yang sangat penting, termasuk juga dalam menghadapi G-20. Kalau kita lihat di lapangan, sudah banyak pengalaman dari tahun 1990-an akhir dan tahun 2003, bagaimana mentransformasi dari tambak kemudian direhabilitasi menjadi ekosistem mangrove,” tambah Siti Nurbaya. Jadi, penanaman pohon mangrove jenis bakau di Petak 54 A RPH Tritih itu menjadi penting. Kegiatan itu merupakan bagian dari rencana rehabilitasi hutan mangrove nasional seluas 34.000 hektare tahun 2021. • DR/Byb/Eko

DUTA Rimba 91


WISATARIMBA

Pantai Menganti

Foto : #kebumenaerial

Favorit Para Peselancar Muda

92 DUTA Rimba

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Pantai di daerah Kebumen ini sudah dikenal di kalangan pecinta olah raga yang memacu adrenalin. Khususnya selancar. Pantai Menganti namanya. Selain memiliki pemandangan alam yang indah, Pantai Menganti memang sudah sejak lama dikenal memiliki ombak dianggap cocok untuk berselancar. Maka, tak salah jika pantai yang terletak di dalam kawasan Perhutani KPH Kedu Selatan ini dikenal sebagai lokasi favorit para peselancar muda. Tetapi bukan hanya peselancar yang suka datang ke sana. Wisatawan penikmat keindahan alam pun senang datang dan menikmati keindahannya.

P

erhelatan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua menghadirkan cabang olah raga eksibisi, yaitu surfing atau selancar. Pelaksanaannya dilakukan di Pantai Hamadi, Jayapura, Papua. Yang menarik, salah satu peserta eksibisi itu adalah seorang anak muda berusia 14 tahun yang mewakili provinsi Jawa Tengah. Namanya Tegar. Maka, momen PON XX pun menjadi saksi lahirnya peselancar muda dari Kebumen itu. Di usianya yang masih terbilang muda, bakat berselancar Tegar sudah berkembang, sehingga dipercaya pemerintah daerah Jawa Tengah untuk turut serta dalam ajang nasional. Keterampilan Tegar dalam berselancar itu ternyata tumbuh di Pantai Menganti. Pantai Menganti adalah salah satu wana wisata Perhutani. Ia berada di kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tebo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gombong Selatan, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan. Pantai tersebut kini dikelola bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sengkuyung Makmur, Desa Karang Dhuwur. Memang, Pantai Menganti sudah sejak lama menjadi favorit wisatawan, khususnya para peselancar.

Pantai Menganti diketahui punya keunggulan tersendiri karena pemandangan alamnya yang sangat indah. Pantai Menganti merupakan pantai yang dikelilingi oleh perbukitan hijau. Dan sebagai destinasi wisata unggulan Kabupaten Kebumen, pantai ini juga dikenal publik karena dijadikan sebagai ajang surfing atau berselancar, karena ombaknya yang oleh para peselancar dianggap cocok untuk berselancar. Bahkan di sana terdapat komunitas Menganti Surfing Club yang merupakan tempat berkumpul dan berlatih bagi para peselancar muda di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Sebuah Kebanggaan Menanggapi lahirnya para peselancar muda dari Pantai Menganti, Administratur Perhutani KPH Kedu Selatan, Komarudin, melalui Asper Gombong Selatan, Kusino, menyampaikan, pihaknya menyambut baik kegiatan surfing yang sering digelar di Pantai Menganti. Bahkan, menjadi suatu kebanggaan tersendiri saat mendengar anak muda dari daerah, khususnya desa hutan semisal Desa Karang Dhuwur, yang bisa ikut andil dalam ajang nasional. Lebih bangga lagi karena prestasi mereka itu dibentuk dari pantai yang berada di wilayah kerja mereka.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

“Harapannya, akan semakin banyak atlit-atlit daerah yang berasal dari desa hutan yang muncul. Dan kami berharap suatu saat Pantai Menganti juga bisa menjadi tempat bagi ajang lomba surfing, baik tingkat provinsi maupun nasional, selain sebagai obyek wisata alam,” jelas Kusino di lokasi Pantai Menganti, Kamis, 24 September 2021. Sementara itu, Koordinator Wisata Menganti, Tulus Santoso, membenarkan bahwa obyek wisata Menganti cocok untuk pengunjung khususnya pecinta olah raga selancar. “Ombak pantai Menganti cukup menantang adrenalin bagi peselancar-peselancar yang ingin mengasah kelihaiannya, seperti adik Tegar ini,” pungkasnya. Banyak wisatawan memuji Pantai Menganti sebagai pantai yang cantik. Kecantikan pantai itu tersaji dengan pasir putih yang berpadu hamparan laut biru Samudera Hindia, batu karang, dan dibentengi bukit hijau. Perpaduan semua hal itu menjadikan Pantai Menganti menebar pesona.

New Zealand-nya Indonesia Ada lagi hal menarik dari Pantai Menganti. Pantai di Kebumen itu dijuluki sebagai New Zealand-nya Indonesia. Sebab, pemandangan yang disajikan pantai eksotis di Desa Karang Dhuwur, Kecamatan

DUTA Rimba 93


Foto : #kebumenaerial

WISATARIMBA

Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, ini memang menakjubkan. Sehingga, ia disebut mirip dengan pesona pantai di Selandia Baru. Nama “Menganti” sendiri diyakini berasal dari kata “Menanti”. Konon, dulu ada panglima perang Kerajaan Majapahit yang melarikan diri ke pesisir selatan karena hubungan asmara dengan kekasihnya tak direstui raja. Dan di pantai itulah ia menanti kekasihnya. Dari pusat Kecamatan Gombong, Pantai Menganti berjarak sekitar 30 kilometer dan bisa ditempuh dalam waktu satu jam perjalanan. Rute paling cepat menuju Pantai Menganti dari Gombong melalui Kecamatan Ayah. Dari Ayah, ada jalan yang langsung menuju Pantai Menganti. Setelah tiba di Pantai Menganti, di tempat parkir pengunjung harus menaiki beberapa anak tangga untuk sampai ke tepi pantai. Di timur pantai, bisa dilihat panorama Tanjung Karangbata. Letaknya menjorok ke lautan, mirip yang ada di Uluwatu dan Nusa Penida. Kawasan pantai pasir di Menganti berada di sisi barat. Kawasan ini merupakan pantai nelayan. Ketika siang hari, banyak perahu nelayan yang berlabuh di tepi pantai. Di pantai nelayan,

94 DUTA Rimba

terdapat banyak warung makan dan kamar mandi yang disediakan untuk pengunjung. Di sekitar tanjung, berserakan bebatuan yang disebutsebut merupakan sisa letusan gunung api purba. Para pengunjung biasanya mengabadikan keindahan Pantai Menganti dari atas Tebing Keteb Widadari. Dari atas tebing itu, terlihat pemandangan pesisir dilengkapi perbukitan hijau dengan pasir putih dan air laut yang jernih. Selain itu, wisatawan bisa menjelajahi kawasan bukit yang berada di timur-selatan Pantai Menganti. Bukit itu ada di Tanjung Karangbata. Jangan khawatir, untuk pergi ke sana tersedia mobil pick-up gratis. Bukit itu sering disebut sebagai Bukit Gazebo. Gazebo dapat dipakai beristirahat oleh wisatawan sambil menikmati panorama laut yang berpadu hijaunya pegunungan. Untuk bisa beristirahat di pondokan, pengunjung tidak perlu membayar. Di sekitar sana pun terdapat Lembah Menguneng yang menjadi area outbond di atas ketinggian, mulai dari sepeda gantung sampai balon udara. Tersedia pula beberapa spot foto yang sudah dibangun. Salah satunya adalah Jembatan Merah. Sesuai namanya, jembatan tersebut

berwarna merah dan berdiri di atas batu karang. Pengunjung yang senang berkemah pun bisa melakukan camping di kawasan perbukitan Tanjung Karangbata. Berkemah di sini akan membuat wisatawan bisa menikmati keindahan mentari terbit. Panorama yang tersaji dari Tanjung Karangbata pun sangat spektakuler. Tebing yang menjulang tinggi dan memanjang di tepi laut membuat wisatawan akan merasa bak di Selandia Baru. Menikmati panorama itu tak harus di gazebo. Dengan hanya duduk di atas rerumputan sambil menikmati angin pantai saja sudah sangat menyenangkan. Ada juga Puncak Mercu Suar yang menjadi spot populer wisatawan untuk menikmati sunset maupun sunrise sambil melihat pemandangan Pantai Menganti dari atas.

Spot-spot Menarik Sebagai “Selandia Baru-nya Indonesia”, Pantai Menganti menyuguhkan banyak spot menarik yang instagramable. Yang terutama, tentu saja keindahan Pantai Menganti dari atas tebing Keteb Widadari. Diapit tebing karst yang tinggi menjulang bernama Tebing

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Keteb Widadari, panorama Pantai Menganti bisa dinikmati dari salah satu tepi tebingnya. Jadi, sebelum benar-benar sampai di lokasi pantai, wisatawan bisa berhenti sejenak di spot ini untuk selfie atau merekam panorama indah di selatan Kabupaten Kebumen itu. Yang kedua, hamparan pasir putih di sepanjang Pantai Menganti. Pantai berpasir putih yang dihiasi bebatuan karang dengan berbagai ukuran itu dijamin pasti akan langsung menggugah hasrat wisatawan untuk berswafoto. Pantai Menganti juga sangat cocok sebagai wahana bermain pasir dan ombak untuk anak-anak. Dari spot ini juga wisatawan bisa menikmati keindahan Tebing Keteb Widadari. Yang ketiga, Jembatan Merah. Spot Jembatan Merah ini bisa wisatawan datangi dengan menaiki shuttle bus yang disediakan

pengelola secara gratis. Perjalanan ke Jembatan Merah bisa ditempuh dalam kurun waktu kurang dari 10 menit. Dari Jembatan Merah, pengunjung bisa melihat kemolekan Pantai Menganti dari sisi lain. Titik lain yang instagramable adalah puluhan gazebo. Gazebogazebo beratap jerami ini bentuknya tak terlalu besar, tetapi sangat nyaman untuk bersantai sejenak menikmati semilir udara pantai yang menyegarkan. Tarif penyewaan gazebo ini juga terjangkau. Tanah berbukit tempat gazebogazebo tadi berdiri bernama Bukit Sigatel. Bukit ini tampak tak terlalu tinggi, sehingga pengunjung yang suka mendaki bisa dengan mudah mencapai puncak bukit ini. Panorama dari atas Bukit Sigatel tak perlu ditanya lagi. Sejauh mata memandang, perpaduan birunya Samudra Hindia, langit, awan, dan

Foto : #kebumenaerial

Titik lain yang instagramable adalah puluhan gazebo. Gazebo-gazebo beratap jerami ini bentuknya tak terlalu besar, tetapi sangat nyaman untuk bersantai sejenak menikmati semilir udara pantai yang menyegarkan. Tarif penyewaan gazebo ini juga terjangkau.

hijau perbukitan menjadi bentangan alam yang bikin mata tak berkedip. Juga ada Tanjung Karangbata, yang merupakan salah satu jejak gunung api purba di pesisir selatan Pulau Jawa. Dari area sekitar Tanjung Karangbata, Anda bisa mendapati panorama yang sangat indah. Terlebih saat sunset menjelang. Perahu-perahu nelayan yang hilir mudik dari dan ke arah Pantai Menganti juga menjadi pemandangan yang apik dari spot yang instagramable ini. Bersisian dengan Bukit Sigatel, ada Lembah Menguneng. Lembah ini menawarkan panorama bukit dan lembah berwarna hijau yang beradu dengan bentangan Samudra Hindia. Di lembah ini tersedia pilihan homestay yang bisa Anda pakai untuk menginap. Spot menarik lain adalah atraksi sepeda gantung. Wahana ini menarik untuk Anda ingin menambah koleksi foto traveling. Atau Anda juga bisa menjajal naik balon udara. Balon udara yang terletak di samping Tebing Keteb Widadari, tepatnya di lereng Bukit Pereng Putih ini, memang tak terbang bebas di udara, melainkan hanya bergerak naik turun. Tetapi sensasi menaiki balon udara di Pantai Menganti ini sayang untuk dilewatkan. Terakhir, ada spot TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di sisi timur Pantai Menganti. Ini juga instagramable. Sebab, puluhan kapal nelayan berwarna biru yang tengah bersandar di pinggir pantai ini menjadi spot menarik untuk diabadikan. Lokasinya tepat di ujung jalan raya Pantai Menganti sebelum berbelok ke kanan menuju area parkir kendaraan. Nah, terbayang, kan? Berwisata ke Pantai Menganti pasti seru sekali. Tidak percaya? Yuk, berangkat! • DR/ Kds/Rwi

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 95


INOVASI

Kedai Pinus Kantin Anyar

di Kantor Pusat Perhutani Sebuah inovasi hadir di Kantor Pusat Perum Perhutani. Pada Rabu, 1 September 2021, dilakukan pembukaan kantin. Kantin bernama “Kedai Pinus Perhutani” itu merupakan sebuah inovasi dari IIK (Ikatan Istri Karyawan) Perhutani Pusat. Pengoperasian kantin tersebut bertujuan untuk mengisi ruangan kosong yang terdapat di lantai 2 gedung Kantor Pusat Perhutani. Sebelumnya ruangan itu hanya sebuah ruangan kosong yang difungsikan sebagai tempat istirahat karyawan.

A

cara pembukaan kantin itu dihadiri Direktur Utama, Wahyu Kuncoro; Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial, Natalas Anis Harjanto; Direktur SDM, Umum dan IT, Muhammad Denny Ermansyah; Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Kemal Sudiro; Direktur Komersial, Ahmad Ibrahim; Direktur Pengembangan Perencanaan dan Pengembangan, Endung Trihartaka; Sekretaris Perusahaan, Asep Dedi Mulyadi; dan Karyawan Perhutani yang bertugas di kantor Pusat.

96 DUTA Rimba

Acara pun berlangsung cukup semarak. Pembukaan kantin tersebut ditandai dengan pemotongan pita oleh Direktur Utama, Wahyu Kuncoro. Di dalam pidato pembukaan Kedai Pinus, Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro, menyampaikan, pembukaan kantin itu merupakan sebuah inovasi baru dari IIK Perhutani di tengah masa pandemi Covid-19. “Saya mengapresiasi inovasi IIK Perhutani untuk mendirikan kantin perusahaan. Semoga kantin ini menjadi wajah baru di Kantor Pusat

Perhutani. Sebelumnya, di lantai 2 ini hanya sebuah lantai kosong,” ujar Wahyu. Menurut Wahyu Kuncoro, beliau sempat terkejut karena acara pembukaan kantin ini dihadiri oleh semua jajaran direksi Perhutani. Sebab, menurut dia sangat susah mengumpulkan kelima direktur dalam satu acara, mengingat para direktur memiliki jadwal yang padat dan terkadang ada kunjungan kerja ke luar kota. Maka, momen semua direksi bisa berkumpul dalam acara pembukaan kantin Perhutani ini menjadi sangat langka.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto: Aga Prasetya/Kompersh Kanpus

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 97


Foto : Aga Prasetya/Kompersh Kanpus

INOVASI

“Seperti yang kalian tahu, saya sangat susah mengumpulkan 5 Direktur Perhutani dalam satu acara. Sebab, para direktur memiliki jadwal yang padat dan kesibukan masingmasing. Sehingga, momentum ini sangat langka karena semua direksi bisa berkumpul dalam satu tempat dan bersama dengan semua karyawan Perhutani,” tutur Wahyu. Di acara tersebut, Wahyu Kuncoro sempat mentraktir semua karyawan Perhutani. Para karyawan sangat antusias, karena di hari itu mereka dapat makan sepuasnya dan mengambil semua snack maupun jajanan pasar tanpa perlu membayar di kasir.

Tentang Kedai Pinus Berawal dari kepindahan kantor Perhutani ke gedung baru di Jalan Simatupang No 22 Jakarta itu, manajemen Perhutani menginginkan pemanfaatan lantai 2 yang saat itu masih kosong. Hal itu memberi peluang kepada IIK-Perhutani

98 DUTA Rimba

“Keberadaan Kedai Pinus ini menjadi usaha kami untuk menambah pendapatan organisasi. Dukungan yang luar biasa dari Perum Perhutani membangkitkan semangat dan optimisme kami untuk mempersiapkannya secara masive setelah kami merayakan HUT IIK-Perhutani yang ke-1 tanggal 29 Maret 2020,” kisah Ibu Zuryati Wahyu Kuncoro. untuk mendirikan kedai makan bagi karyawan dan karyawati di kantor Pusat. Kehadirannya bisa sebagai alternatif memenuhi sarapan pagi yang higenies, bernilai gizi yang baik, dan dengan harga yang terjangkau. Peluang itu lantas ditangkap oleh Pengurus IIK-Perhutani Pusat. Dan dengan dorongan dari Ketua Penasihat IIK-PERHUTANI Pusat, Ibu Zuryati Wahyu Kuncoro, dan segenap penasihat yaitu Ibu Ine Ibrahim, Ibu Melasari Kemal Sudiro, Ibu Tuti Natalas Anis, Ibu Elvrista

Endung Trihartaka, dan Ibu Erwin Denny (istri-istri Direksi), mulailah dilakukan persiapan pembukaan kantin, sebagai salah satu program kerja IIK-Perhutani Pusat Bidang Ekonomi Tahun 2021. Hal itu dibahas dalam Rapat Pengurus November 2020. “Keberadaan Kedai Pinus ini menjadi usaha kami untuk menambah pendapatan organisasi. Dukungan yang luar biasa dari Perum Perhutani membangkitkan semangat dan optimisme kami untuk mempersiapkannya secara

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


masive setelah kami merayakan HUT IIK-Perhutani yang ke-1 tanggal 29 Maret 2020,” kisahnya. Sumber keuangan untuk mendanai kedai ini berasal dari kas organisasi. Selain itu, ia juga mendapat bantuan dari Perhutani, berupa fasilitas Ruang Makan mezzanine lantai 2 dan fasilitas alatalat masak yang merupakan fasilitas ruang mezzanine. Tanggal 1 september 2021 Kedai Pinus menggelar launching dan resmi dibuka oleh Pembina IIK-Perhutani yang juga Direktur Utama Perhutani, Bapak Wahyu Kuncoro. Acaranya menjadi menarik, karena dihadiri oleh segenap direksi, karyawan dan karyawati, serta pengurus IIKPerhutani.

Menu Favorit Kedai Pinus menyajikan menu andalan semisal sarapan yang variatif. Di antaranya nasi kuning, nasi uduk, lontong sayur, mie goreng atau rebus. Selain itu, Kedai Pinus juga menjual madu, kayu putih, kletikan, kue basah, minuman jus

dan kemasan, serta menerima titipan produk makanan dari pengurus, karyawan atau IIK-perhutani cabang. Sebagian makanan merupakan hasil karya pengurus dengan pembayaran putus atau konsinyasi. Menu dari Kedai Pinus yang menjadi favorit adalah Dimsum dan kopi Nespresso (kopi robusta racikan). Sebagai inovasi, Kedai Pinus juga menawarkan dan menerima pesanan paket snack dari kantor untuk rapat. Pada perkembangannya, Kedai Pinus dijadikan area untuk merima tamu, koordinasi pekerjaan karyawan, dan acara-acara informal lainnya. Saat ini, terdapat dua orang pegawai yang bekerja di Kedai Pinus, dengan memberdayakan keluarga karyawan outsourcing. Pengawalan kedai dilakukan terus menerus dengan sistem piket dari pengurus. “Dengan berjalannya waktu, Kedai Pinus ingin tetap eksis memberikan dan melayani yang terbaik untuk karyawan-karyawati Perhutani kantor pusat dengan beberapa promosi makanan,

menjaga kualitas dan kuantitas makanan atau minuman, dan memberikan pelayanan yang baik. Untuk itu, kami selalu mengharapkan support dari karyawan/karyawati untuk selalu berbelanja dan menikmati hidangan di Kedai Pinus,” katanya. Di dalam menjalankan usaha kuliner yang masih seumur jagung in,i tentunya Kedai Pinus menemui kendala-kendala. Di antaranya, masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan adanya sistem masuk kerja WFO/WFH. Selain itu, pengawasan dalam rangka pemantauan kedai tidak dapat dilakukan setiap hari karena pengurus yang berdomisili di luar Jakarta, serta makanan yang dijual adalah makanan yang tidak awet dan cepat basi. “Kami berharap Kedai Pinus terus berkembang, bertumbuh, dan maju, serta kehadirannya bermanfaat. Juga agar Kedai Pinus ini menjadi salah satu fasilitas kebanggaan Perhutani. Aamiin Ya Rabbal Alamin,” tutupnya. • DR/Hendra

Foto : IG kedai_pinus_iikperhutani

Kedai Pinus juga menjual madu, kayu putih, kletikan, kue basah, minuman jus dan kemasan, serta menerima titipan produk makanan dari pengurus, karyawan atau IIK-perhutani cabang. Sebagian makanan merupakan hasil karya pengurus dengan pembayaran putus atau konsinyasi. NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

DUTA Rimba 99


POJOKKPH

Ajak Generasi Milenial Banten Berkarya Lewat Pelatihan

Budi Daya Madu Generasi muda adalah masa depan. Ketika kita melihat generasi muda, pada prinsipnya sama dengan melihat masa depan kita. Sebab, di tangan merekalah sesungguhnya masa depan kita. Merekalah yang akan meneruskan cita-cita dan upaya yang telah dilakukan oleh generasi saat ini. Hal itu disadari betul oleh Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten. Maka, mereka melakukan langkahlangkah pembinaan dan penyiapan generasi muda khususnya kalangan milenial. Salah satunya dengan menggelar pelatihan budi daya madu.

K

egiatan pelatihan budi daya madu itu digelar insan-insan Perhutani KPH Banten dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya generasi muda. Pelatihan tersebut diadakan pada Selasa, 7 September 2021, di Kampung Agrinex, Desa Curugciung, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten. Tentu, pelaksanaan pelatihan tersebut diadakan dengan memerhatikan prosedur kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Melalui Kepala Seksi Madya Pembinaan SDH dan Perhutanan Sosial KPH Banten, Yusdiawan, Administratur Perhutani KPH Banten menyampaikan, pelatihan budi daya madu untuk generasi milenial tersebut bertujuan agar generasi muda mendapatkan ilmu pengetahuan khususnya tentang

100 DUTA Rimba

tata cara budi daya madu. Sehingga, selanjutnya diharapkan akan muncul kesadaran untuk turut menjaga hutan. “Generasi muda dalam masyarakat diharapkan dapat menjaga dan memanfaatkan hasil hutan yang berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan sumber perekonomian khususnya bagi warga masyarakat sekitar hutan,” ujar Yusdiawan. Di kesempatan itu, Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM), Prio Hedy Anjasmoro, menyampaikan, pelatihan ternak dan budi daya madu ini sangat bermanfaat untuk generasi muda milenial. Di samping mendapatkan ilmu pengetahuan, generasi muda milenial itu juga diajari untuk memiliki jiwa wirausaha, agar generasi penerus tersebut dapat bersaing di era milenial ini. Apalagi, budi daya madu saat ini dipandang bermanfaat sangat besar.

“Budi daya komoditas madu di tengah pandemi virus Covid-19 saat ini sangat bermanfaat karena kebutuhannya sangat meningkat. Madu hutan memiliki karakteristik serta manfaat yang sangat banyak bagi kesehatan manusia, dengan begitu nantinya ketahanan pangan masyarakat dapat terjaga dan terpenuhi. Kami berharap, para generasi muda nantinya dapat mencintai dan menjaga hutan agar tetap lestari dan bisa memanfaatkan sumber daya hutan yang berkelanjutan, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan,” pungkasnya.

Empat Kabupaten/Kota KPH Banten adalah salah satu unit manajemen di wilayah Jawa Barat dan Banten. Dibentuk berdasarkan SK Direksi Nomor 95/

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Foto : Heri Juhaeri/Kompersh KPH Banten

Kpts/Dir/3/2020 tanggal 31 Maret 2020 tentang Pembagian Kawasan Hutan KPH Banten, KPH tersebut memiliki luas 79.483,45 hektare. Secara administratif, wilayah kerja KPH Banten berada di empat wilayah Pemerintahan Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten. Keempatnya adalah Kabupaten Serang (5.581,67 hektare), Kabupaten Pandeglang (34.785,73 hektare), Kota Cilegon (515.000 hektare), Kabupaten Lebak (37.249,50 hektare) dan Kabupaten

Tangerang (1.351,55 hektare). Secara geografis, Perhutani KPH Banten terletak pada 5o53’16,8” - 7o0’54” Lintang Selatan dan 105o37’44,4” - 106o24’54” Bujur Timur. Wilayah KPH Banten di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa. Di sebelah timur wilayahnya berbatasan dengan KPH Bogor dan KPH Sukabumi. Di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia. Dan di sebelah barat ia berbatasan dengan Selat Sunda.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021

Jenis tanah hutan di KPH Banten sebagian besar berbatu (kapur) dan pada umumnya jenis tanah di wilayah hutan terdiri dari 5 jenis tanah, yaitu Litosol, Latosol, Podsolik, Aluvial, dan Regosol. Sebagian besar berupa tanah grumosol kelabu tua dan asosiasi grumosol coklat keabuan serta kelabu kekuningan. Kawasan hutan KPH Banten terletak di ketinggian 10 – 1.778 mdpl. Beriklim tipe A, B, C, dan D menurut Schmidt & Ferguson. Lingkungan

DUTA Rimba 101


Foto : Heri Juhaeri/Kompersh KPH Banten

POJOKKPH

dengan tipe iklim ini sangat cocok untuk ditanami tegakan jenis jati. Temperatur rata-rata 26oC. Curah hujan rata-rata 1.636 mm / tahun.

Dua SKPH Hutan di wilayah KPH Banten didominasi tanaman jati seluas 40.112 hektare, Mahoni seluas 14.844 hektare, dan sisanya seluas 23.531 hektare adalah tanaman akasia mangium. Pengelolaan hutan KPH Banten terbagi menjadi 2 Sub Kesatuan Pemangkuan Hutan (SKPH), yaitu SKPH Banten Barat dan SKPH Banten Timur. Terbagi ke dalam 8 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan 25 Resort Pemangkuan Hutan (RPH). Sub KPH Banten Barat terdiri dari BKPH Serang seluas 6.232.33 Hektare, BKPH Pandeglang seluas 10.083,66 Hektare, BKPH Sobang seluas 11.715,20 Hektare, BKPH Cikeusik seluas 14.202,76 Hektare. Jumlah luas SKPH Banten Barat adalah 42.233,95 Hektare. Sub KPH Banten Timur terdiri dari BKPH Rangkasbitung seluas 7.433,12

102 DUTA Rimba

Hektare, BKPH Gunung Kencana seluas 8,990,04 Hektare, BKPH Malimping seluas 15.092,57 Hektare, BKPH Bayah seluas 5.733,77 Hektare. Jumlah luas SKPH Banten Timur adalah 37.249,50 Hektare. KPH Banten memiliki beberapa daya tarik wisata unggulan. Antara lain Wisata Alam Gunung Pinang, Pantai Carita, Air Terjun dan Kawah Gunung Pulosari. KPH Banten dipimpin oleh seorang Administratur/KKPH yang dibantu dua orang Wakil Administratur yaitu Wakil Administratur Banten Barat dan Wakil Administratur Banten Timur.

Kunjungan Kerja pada Kamis, 28 Oktober 2021, Perhutani KPH Banten menerima kunjungan kerja dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Direktorat Usaha Jasa Lingkungan (UJL) dan Hasil Hutan Bukan Kayu Hutan Produksi (HHBKHP). Kegiatan itu berlangsung di Wisata Alam Cihunjuran, RPH Mandalawangi, BKPH Pandeglang,

KPH Banten. Kawasan itu termasuk wilayah Administratif Desa Cikoneng, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kunjungan kerja Kementerian LHK itu dalam rangka meninjau lokasi pengembangan jasa lingkungan Wisata Alam Cihunjuran, dengan obyek kolam, sumber mata air, pemandian, dan adanya situs benda cagar budaya peninggalan Kerajaan Salakanagara, Cihunjuran. Kedatangan rombongan Direktorat UJL dan HHBKHP Kementerian LHK tersebut disambut Kepala Seksi Produksi dan Ekowisata KPH Banten, Yudi Komara, beserta jajaran. Serta Asper BKPH Pandeglang beserta jajaran, dan Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Taman Sari, Mu’it, beserta anggota. Melalui Yudi Komara, Administratur Perhutani KPH Banten menyampaikan terima kasih atas Kunjungan kerja Kementerian LHK itu. “Semoga dengan adanya kunjungan ini, ke depannya obyek wisata Cihunjuran bisa lebih terkenal, baik lokal maupun mancanegara,” ujarnya. Di kesempatan tersebut, Mu’it menyampaikan terima kasih atas kedatangan jajaran Direktorat UJL dan HHBKHP Kementerian LHK untuk meninjau obyek wisata alam Cihunjuran. “Kami berharap wisata alam ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat maupun Daerah Provinsi Banten, agar lebih berkembang,” katanya. Sedangkan Kepala Seksi Usaha Jasa Lingkungan Direktorat UJL dan HHBKHP Kementerian LHK, Hariyanto, menyampaikan, pihaknya akan selalu memberikan dukungan dalam pengelolaan obyek wisata kolam mata air pemandian Cihunjuran. Sebab, obyek wisata itu memiliki nilai tinggi sebagai situs benda cagar budaya peninggalan Kerajaan Salakanagara. • DR/Btn/HJ

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook

Articles inside

• Ajak Generasi Milenial Banten Berkarya Lewat Pelatihan Budi Daya Madu

5min
pages 102-106

• Pantai Menganti Favorit Para Peselancar Muda

7min
pages 94-97

• Pemuliaan Pohon dan Rekayasa Optimalisasi Lahan untuk Tingkatkan Produktivitas Tanaman Kayu Putih

6min
pages 88-91

• Lewat Indonesia in Your Hand, Perhutani Kenalkan Produk UKM Binaan

5min
pages 78-81

• Bersama Presiden Joko Widodo, Perhutani Tanam Mangrove di Cilacap

3min
pages 92-93

• Perhutani KPH Madura Salurkan Dana TJSL untuk Drainase di Sampang

3min
pages 86-87

• Di Ngawi, Destinasi Wisata “Kendil Mountain” Terwujud

4min
pages 82-85

Rasamala Pohon yang Selalu Hijau

7min
pages 74-77

• Menggali Kearifan Lokal di Kampoeng Batara

6min
pages 70-73

LINTAS RIMBA WARISAN RIMBA

9min
pages 60-69

Jumpstart to Next Level

6min
pages 8-13

Melompat Lebih Tinggi

3min
pages 6-7

• Geliat Wisata Perhutani Setelah Covid-19 Melandai

6min
pages 20-25

• Penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup Madiun untuk Perhutani KPH Lawu Ds

5min
pages 46-49

• Siap, Antisipasi, dan TanggulangiBencana Alam

4min
pages 34-37

• Perhutani Kembali Raih Penghargaan K3 Tingkat Provinsi Jawa Timur

5min
pages 42-45

Para Difabel Tak Akan Lara Sendiri

7min
pages 14-19

Perhutani Peduli Sarana Ibadah

3min
pages 30-33
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.