MAJALAH DUTA RIMBA EDISI 92 SEPTEMBER - OKTOBER 2021

Page 70

WARISANRIMBA

Menggali Kearifan Lokal di

K

Kampoeng Batara

ampoeng Batara tepatnya merupakan bagian dari lingkungan papring yang termasuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gombeng, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ketapang, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Utara. Keberadaan kampung tersebut sebenarnya relatif baru. Secara resmi, usianya baru enam tahun. Ulang tahun keenam Kampoeng Batara itu dirayakan pada Minggu, 31 Oktober 2021. Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Utara, Haris Suseno, menghadiri acara ulang tahun keenam Kampoeng Batara yang terletak di lingkungan Kelurahan Papring, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu. Hadir pula pada acara tersebut Bupati Banyuwangi, Ipuk Festiandani; Camat Kalipuro, Hendri; Lurah Kalipuro, Slamet S; Kapolsek Kalipuro, Hadi Waluyo; Danramil Kalipuro, Guntur S; Asper BKPH Ketapang, Suwadi; serta Ketua Laskar Papring Bersatu, Tamam Fauzi. Nama “Batara” sendiri merupakan singkatan dari “Baca Taman Rimba”. Di dalam sambutannya di acara tersebut, Haris Suseno bertutur, Kampoeng Batara banyak menampilkan sisi menarik di Kampoeng Batara yang

68 DUTA Rimba

Ada sesuatu yang menarik di kawasan Perhutani KPH Banyuwangi Utara. Di sana terdapat sebuah kampung yang menampilkan banyak unsur kearifan budaya lokal. Namanya Kampoeng Batara. Kampung di kaki Gunung Raung itu unik, karena menjadi sarana pendidikan alternatif bagi anakanak rimba, yang akhirnya turut menggerakkan perekonomian warga dengan potensi utama mereka, yaitu bambu yang banyak diproduksi dari hutan. Siapa sangka, dari Kampoeng Batara ini lahir banyak prestasi dari ragam proses aktualisasi diri anak-anak rimba. berada di kaki Gunung Raung, itu. Di antaranya adalah, di sana terdapat sebuah rumah yang seluruhnya terbuat dari bambu. Warga setempat menyebut rumah itu dengan nama “Rumah Bambu”. Rumah Bambu itu merupakan tempat yang menjadi panggung pertunjukan (Amphitheater) anakanak rimba Kampoeng Batara, Kelurahan Papring, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tersebut. Menurut Haris Suseno, di sinilah anakanak rimba Kampoeng Batara mengaktualisasikan diri, hingga kini mampu meraih banyak prestasi. Berawal dari rumah literasi, Kampoeng Batara menjadi sarana

pendidikan alternatif bagi anakanak. Di dalam perjalanannya, Kampoeng Batara akhirnya turut menggerakkan perekonomian warga, dengan bambu sebagai potensi utama mereka. Bambu banyak diproduksi dari hutan wilayah Perhutani KPH Banyuwangi Utara. Haris menambahkan, anakanak di sana disebut “Anak Rimba”, karena setiap musim tanam, mereka akan berjaga di hutan agar tanaman tidak dirusak babi hutan, sehingga hasil panennya dapat dinikmati dan dapat menambah pendapatan mereka. Seringnya mereka berada di hutan membuat mereka disebut “anak-anak rimba”.

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.