MAJALAH DUTA RIMBA EDISI 92 SEPTEMBER - OKTOBER 2021

Page 88

OPINIRIMBA

Pemuliaan Pohon dan Rekayasa Optimalisasi Lahan untuk Tingkatkan Produktivitas

Oleh: Aris Wibowo*)

Penulis adalah Peneliti Madya PeFI

Tanaman Kayu Putih

Perum Perhutani telah lama mengembangkan tanaman kayu putih. Tanaman kayu putih Perhutani memiliki nilai tambah dan nilai ekonomis tinggi. Pengolahannya menghasilkan minyak kayu putih dan produk turunan lain yang punya berbagai manfaat, terutama di bidang farmasi. Untuk menjamin produk minyak kayu putih yang bermutu tinggi dan berkelanjutan, perlu pengelolaan yang terpadu, mulai dari tanamannya sebagai penghasil bahan baku hingga proses produksi di industri Pabrik Minyak Kayu Putih.

M

enurut Muhammad Na’iem, jika dikelola secara intensif, usaha mengoptimalkan fungsi hutan agar mampu menjalankan fungsi produksi secara optimal dapat dicapai. Hutan yang produktif akan diperoleh jika tersedia bibit berkualitas baik, dalam jumlah yang cukup dan pada waktu yang tepat. “Bibit bergenetik unggul bisa dicapai melalui program pemuliaan pohon hutan yang merupakan penerapan asas-asas genetika dalam penanganan hutan dengan tujuan memperoleh produksi hasil hutan yang tinggi nilainya” (Soeseno, 1992). Terlebih dahulu dilakukan seleksi terhadap materi dari perbanyakan vegetatif maupun generatif sebelum dikembangkan. Misalnya, seleksi pohon plus, uji klon atau uji keturunan, diikuti uji perolehan

86 DUTA Rimba

genetik, serta pembuatan plotplot pembuktian keunggulan klon/ famili di berbagai lokasi. Setelah klon/famili yang dibuktikan itu mampu tumbuh stabil, seragam, cepat tumbuh, dan tidak terserang hama penyakit, lalu klon/famili unggul tersebut diperbanyak untuk membangun perhutanan klon atau perhutanan semai. Penggunaan benih unggul tanpa dibarengi praktik silvikultur yang tepat dan benar, hasilnya tidak akan optimal.

Bibit Unggul Strategi pemuliaan pohon merupakan rangkaian kegiatan yang terpadu yang dirancang untuk mendapatkan perbaikan genetik yang maksimum dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga, diperoleh benih atau bibit tanaman yang unggul sesuai sifat kerakteristik yang diinginkan.

Sifat karakteristik yang dilakukan dalam seleksi pada kayu putih meliputi biomassa (produksi daun), rendemen, kadar cineol, serta ketahanan dari serangan hama dan penyakit. Untuk mendapatkan klon unggul kayu putih, dimulai tahun 2010 melalui beberapa tahapan seleksi, yaitu seleksi pohon induk, seleksi kemampuan perakaran, uji klon, uji perolehan genetik/ kestabilan klon, plot perhutanan klon. Program pemuliaan kayu putih telah mencapai hasil, yaitu diperoleh 8 klon tanaman kayu putih unggul, dengan pangkas perdana umur tanaman 1,5 - 2 tahun dan kegiatan pangkas lanjutan semula 9 bulan dengan klon unggul mampu dipanen dalam waktu 6 (enam) bulan setelah pangkasan/ panen sebelumnya. Saat pangkas perdana umur 2 tahun dari 5 klon

NO. 92 • TH. 15 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2021


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.