ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah
DAFTAR ISI Peringkat tujuh nasional menjadi peringkat terbaik yang pernah diraih oleh bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Malang (UM). Banyak prestasi membanggakan yang diraih oleh mahasiswa UM sehingga dapat membawa Bidang Kemahasiswaan UM naik peringkat ke posisi tujuh Nasional. Apa saja prestasi itu dan upaya yang dilakukan UM? Simak ulasan lengkapnya di Rubrik Laporan Utama!
dok. Pribadi
Bangga, Prestasi dan Kinerja Kemahasiswaan UM Melejit Tajam SALAM REDAKSI 4
6
SURAT PEMBACA 5 LAPORAN UTAMA
dok. Pribadi
Ari Gunawan : Berprestasi, Berbagi, Menginspirasi
20
Kebermanfaatan adalah hal utama dan sangat berkesan dalam hidupnya. Mengembangkan sayap di bidang bisnis dan start-up, ia sukses menembus prestasi internasional hingga ke Korea! Tidak heran jika ia menjadi inspirasi bagi banyak pemuda, khususnya para young enterprenur.Penasaran dengan tokoh kita kali ini? Yuk simak wawancara seru dengan Ari Gunawan di Rubrik Profil!
SEPUTAR KAMPUS 26 CURHAT 31 WISATA RANCAK BUDAYA 34
Baru tamat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Ahmad Hafidz Azroi dan tiga rekannya merintis studio animasi Allie Animation. Dengan modal seadanya dan studio yang bertempat di rumah teman, tak disangka studio itu kini melejit hingga mancanegara. Seperti apa kisahnya? Yuk, simak di Rubrik Cerita Mereka!
PUSTAKA 36 PUISI 37 KOMIK 38 LENSA UM 39
32
dok. Komunikasi
dok. Pribadi
PROFIL
CERITA MEREKA
Lembah Indah Malang Wisata Baru di Lereng Gunung Kawi
Ingin berwisata dan menikmati pemandangan yang masih alami? Lembah Indah Malang menjadi pilihannya. Hawa sejuk khas pergunungan dan perpaduan sempurna alam membuat siapa saja menjadikannya tempat yang pas untuk merileksasikan diri dan favorit banget untuk memanjakan mata. Selain dikenal dengan wisata alam yang menakjubkan, wisata ini juga terkenal dengan vila, camping ground, dan glamping lho. Penasaran seperti apa serunya? Baca selengkapnya di Rubrik Wisata!
INFO 12
UP TO DATE 22
Rintis Studio Animasi Usai Tamat SMK
24
OPINI 10
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
3
Salam Redaksi
STT: SK Menpen No. 148/ STT:DITJEN SK Menpen No. 148/ SK PPG/STT/1978/ SK DITJEN tanggal 27PPG/STT/1978/ Oktober 1978 tanggal 27 Oktober 1978
Momentum Kebangkitan Dies Natalis 66 oleh Hendra Susanto
S
alam cakrawala dari tim redaksi kepada seluruh pembaca setia komunikasi UM di mana pun berada. Dalam edisi kali ini komunikasi sedikit banyak akan memberikan paparan terkait capaian prestasi Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Malang (UM) Tahun 2020. Sejalan dengan bertambahnya usia UM yang memasuki usianya yang ke-66, selayaknya UM harus terus berbenah dan memupuk motivasi dirinya untuk makin berprestasi sebagai menjadi salah satu universitas rujukan dan unggulan di tanah air. Sesuai dengan tema Dies Natalis UM ke-66 Tahun 2020, mengusung semboyan “Maju Berprestasi, Lejitkan Prestasi”, alhamdulillah UM ditetapkan sebagai salah satu Universitas terbaik dalam Klaster Utama 15 Perguruan Tinggi terbaik di tanah air. Keberkahan ini juga disusul dengan perubahan prestasi bidang kemahasiswaan UM yang sebelumnya di peringkat 12 pada tahun 2018, peringkat 19 di tahun 2019, akhirnya UM menasbihkan dirinya menjadi top 10 dengan menduduki peringkat 7 nasional bidang kemahasiswaan tahun 2020. Hal ini sungguh pencapaian yang luar biasa. Wujud kerja keras seluruh elemen di UM terus berkarya, berinovasi, dan mengabdi untuk kemajuan bangsa, serta tidak melupakan tradisi para pendahulunya. Saat ini di tengah-tengah sulitnya kondisi ekonomi dan sosial di masyarakat akibat pabdemi Covid-19, UM terus berupaya melakukan upaya untuk lebih mengenalkan lembaga ini kepada khalayak melalui branding ikon-ikon khas UM dan prestasi bidang kemahasiswaan khususnya. UM menyadari bahwa capaian prestasi bidang kemahasiswaan ini tidak terlepas dari peran aktif mahasiswa UM yang membanggakan,
tim pengembangan kemahasiswaan UM yang terdiri dari tim pengembang penalaran, tim pengembang kerohanian (MTQ), tim pengembang kewirausahaan, tim pengembang olah raga, tim pengembang seni budaya, dan disusul si bungsu tim pengembang Techno UM. Prestasi ini juga ditopang oleh kerja keras seluruh elemen dosen pendamping/pembina dan para tenaga kependidikan bidang kemahasiswaan di tingkat Universitas dan delapan fakultas yang ada di UM. Kesuksesan ini juga bersinergi dengan adanya usaha yang sangat keras dari tim Simkatmawa UM dan pusat pemeringkatan UM yang tak hentihentinya terus bekerja secara profesional untuk Lembaga. Akhirnya, semoga pencapaian UM ini akan terus memacu seluruh civitas UM untuk memiliki spirit baru menatap masa depan dengan penuh percaya diri bahwa UM mampu untuk bersaing dalam kancah nasional, dan diharapkan makin kompetitif, baik di dalam dan luar negeri. Spirit milenial dengan tetap menjaga tradisi para pendahulu tetap menjadi pemicu optimisme ke depan bahwa UM dapat menjadi ikon bidang kemahasiswaan secara nasional. Besar harapan semoga momentum keberhasilan bidang kemahasiswaan tahun ini menjadi tonggak sejarah kebangkitan UM menggapai kejayaan di masa lalu melalui wajah barunya dan maskot kebanggaannya, “Cakrawala”. Salam Cakrawala! UM akan terus menjaga tradisi, akan selalu berinovasi untuk melejitkan prestasinya di masa yang akan datang. UM the Excellent in Learning Innovation. Jayalah UM, jayalah bangsaku! Salam komunikasi, Penulis adalah staf ahli wakil rektor III UM
KOMUNIKASI • Majalah Kampus Universitas Negeri Malang • Jalan Semarang No. 5 Graha Rektorat lantai 2 Telp. (0341) 551312 Psw. 354 • E-mail: komunikasi@um.ac.id • Website: http://komunikasi.um.ac.id • Instagram: @komunikasi_um KOMUNIKASI diterbitkan sebagai media informasi dan kajian masalah pendidikan, politik, ekonomi, agama, dan budaya. Berisi tulisan ilmiah populer, ringkasan hasil penelitian, dan gagasan orisinil yang segar. Redaksi menerima tulisan para akademisi dan praktisi yang ditulis secara bebas dan kreatif. Naskah dikirim dalam bentuk softdata dan print out, panjang tulisan 2 kwarto, spasi 1.5, font Times New Roman. Naskah yang dikirim belum pernah dimuat atau dipublikasikan pada media cetak manapun. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan yang sepantasnya. Redaksi dapat menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah artinya. Tulisan dalam Komunikasi tidak selalu mencerminkan pendapat redaksi. Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Antar Surya Jaya Surabaya.
4 | Komunikasi Edisi 330
dok. Pribadi
Prestasi Kemahasiswaan UM,
Pembina Rektor (AH. Rofi’uddin) Penanggung Jawab Wakil Rektor III (Mu’arifin) Wakil Penanggung Jawab Hendra Susanto Ketua Pengarah Sucipto Ketua Penyunting Zulkarnain Wakil Ketua Djajusman Hadi Anggota Yusuf Hanafi Muslihati Evi Susanti M. Nuruddin Zanky Dila Umnia Soraya Kun Sila Ananda Tika Dwi Tama Ike Dwiastuti Redaktur Pelaksana Nida Anisatus Sholihah Editor Azizatul Qolbi Fitriyanti Bunga Layouter Nadifah Adya Ilham Desainer dan Ilustrator Nur Aviatul Adaniyah Reporter Umi Nahdhiah Tanzilla Yulia Ageng Nur Nilam Ayu S. M. Irkhamin Azril Azi Famba Safira Putri H. Nurul Laili Rohmatin Zahira Alfiani Niken Puspitsari M. Izam Masroir Administrasi Taat Setyohadi Su’udi Suhartono Ekowati Sudibyaningsih Oni Irawan Nur Cholisah Elok Kanthiasih Hadi Mulyono Distributor Adi Santoso
Surat Pembaca
Komunikasi Cetak Masih Terbit ?
Salam, Sinta. Terima kasih telah menjadi pembaca setia majalah Komunikasi. Selama pandemi majalah versi cetak tetap tersedia. Kamu bisa mendapatkannya di Graha Rektorat UM atau di fakultas masing-masing. Namun, kami juga berusaha selalu meng-update dalam versi digital agar tetap dinikmati oleh civitas UM yang berada di tempat nan jauh. Salam Redaksi
Nur Aviatul Adaniyah
Salam, Saya Sinta (nama disamarkan) dari Jurusan Sastra Indonesia UM. Saya termasuk pembaca setia majalah Komunikasi UM. Saya ingin bertanya, apakah majalah Komunikasi UM tetap terbit dalam bentuk cetak selama pandemi ini atau hanya tersedia dalam versi digital? Jika tersedia dalam versi cetak di mana kami bisa mendapatkannya? Terima kasih atas jawabannya. Semoga Komunikasi UM semakin beken. Salam
"Naik kelas bukan alasan untuk cepat merasa puas. Tidak ada kata berhenti dalam berproses"
Repro Internet
Cover Story
Setiap orang punya jatah gagal. Habiskan jatah gagalmu, ketika kamu masih muda Dahlan Iskan
ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
5
Laporan Utama
Bangga, Prestasi dan Kinerja Kemahasiswaan UM Melejit Tajam
P
6 | Komunikasi Edisi 330
restasi membanggakan diraih oleh Universitas Negeri Malang (UM) lagi pada 2020 ini. Tak tanggung-tanggung, Bidang Kemahasiswaan UM berhasil menduduki peringkat ke-7 nasional dalam pemeringkatan Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan atau yang lebih dikenal Simkatmawa. Peningkatan yang sangat pesat karena sebelumnya Kemahasiswaan UM menduduki peringkat ke-19. Prestasi ini menyusul penobatan UM sebagai perguruan tinggi klaster satu terbaik di Indonesia. Lalu, apa saja upaya yang dilakukan oleh Bidang Kemahasiswaan UM untuk meraih peringkat ke-7 tersebut? Berikut ulasannya. Tanggapan UM Terhadap Prestasi Bidang Bidang Kemahasiswaan Prestasi terbaik UM di Bidang Kemahasiswaan tahun ini merupakan prestasi tertinggi sepanjang sejarah. Pada 2018 Kemahasiswaan UM berada di peringkat 12. Atas prestasinya tersebut, UM mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif, terutama mahasiswa. Sebab, pemeringkatan ini hampir 60% disumbang oleh prestasi mahasiswa. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada para wakil dekan III, dosen pembina dan tenaga pendidikan (tendik) yang sudah memperlancar pencapaian prestasi. Rasa syukur juga diucapkan oleh Kepala Bagian Kemahasiswaan, Drs. Taat Setyohadi. “Alhamdulillah, upaya kita kali ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan,” ucapnya. “Alhamdulillah kita punya banyak tabungan prestasi sejak Januari sampai Desember 2019. Artinya, lembaga sangat mengapresiasi walaupun secara porsi kita mengambil peran dalam item output dan outcome di penilaian,” terang Hendra Susanto selaku staf ahli Wakil Rektor (WR) III UM. Menurut Hendra, kendala saat ini ada pada pengorganisasian data. Pengorganisasian data menjadi hal yang sangat penting karena data-data yang terinput dalam sistem digunakan sebagai report pengajuan kepada kementerian. Menanggapi prestasi Kemahasiswaan UM kali ini, Wakil Rektor III UM, Dr. Mu’arifin, M.Pd. berpesan agar UM jangan sampai terlena oleh prestasi yang telah diraih. “UM harus memasang strategi untuk menjadi lebih baik lagi. Strategi baru harus disusun agar tidak terlena dengan prestasi yang sudah diraih. Sebab, mempertahankan lebih sulit daripada mencapainya,” ungkap Mu’arifin saat diwawancara.
Indikator Penilaian Simkatmawa Ada empat parameter yang dinilai dalam Simkatmawa, yaitu institusi, nonkompetisi, kompetisi mandiri, dan kompetisi Belmawa. Dari keempat parameter tersebut yang memiliki bobot tertinggi adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh Belmawa atau kementerian. Ada 22 event nasional dan 6 event internasional yang memiliki bobot 40%. Sedangkan, ketiga parameter yang lain memiliki bobot masing-masing 20%. Prestasi-prestasi yang diraih mahasiswa UM selama ini diakui menyumbang banyak dalam penilaian tersebut. UM pernah menjadi juara umum empat kali berturut-turut pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang termasuk kompetisi Belmawa. Tidak hanya itu, UM juga turut serta pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas), Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI), Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE), dll. “Totalnya ada 22 event dan alhamdulillah UM berprestasi dalam kompetisi-kompetisi yang berbobot tinggi,” ungkap Mu’arifin dengan bangga. Selain kompetisi, poin lain yang dinilai adalah institusi. Penilaian institusi memiliki bobot 20%. Penilaian dititikberatkan pada kinerja institusi dalam memfasilitasi dan mendukung kegiatan kemahasiswaan. “Jadi, penilaiannya pada bagaimana institusi kita mensupport seluruh kegiatan kemahasiswaan,” jelas Taat. Adapun penilaian nonkompetisi dibagi menjadi lima. Pertama, rekognisi terkait prestasi mahasiswa yang berhubungan dengan paten, mencatatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), menjadi pemakalah, pelatih, dan juri. Rekogini mensyaratkan 50 entrian yang harus dipenuhi. Jika kelima puluh entrian data tersebut valid maka skornya akan terpenuhi. Kedua, mahasiswa berwirausaha. Ada persyaratan yang sedikit sulit di penilaian karena minimal 1% dari jumlah total 36.000—37.000 mahasiswa harus berwirausaha. “Di rekognisi sendiri kita memiliki data masuk sebanyak 198 item dan sudah dinilai oleh pusat. Data mahasiswa berwirausaha totalnya yang masuk lebih dari 400 data,” terang Hendra. Taat menambahkan, walaupun tidak semua wirausaha mahasiswa tersebut sukses, tetapi mereka telah menyumbangkan prestasi di tingkat nasional. “Di antara itu ada yang memberikan kontribusi dan menjuarai Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) di Batam,” tutur Taat.
Laporan Utama
dok. Pribadi
Spektakuler! Empat kali menjadi juara umum MTQ-MN
dok. Pribadi
Tim UM juara umum MTQ-MN
Selebrasi kemenangan kontingen UM di KMI 2019
dok. Pribadi
Ketiga, pertukaran mahasiswa. Ada syarat minimal juga dalam pertukaran mahasiswa, yaitu sebanyak 1% dari jumlah total mahasiswa UM. UM wajib mengeluarkan dan menerima mahasiswa nasional maupun internasional. Pertukaran mahasiswa melalui dua jalur, yaitu mahasiswa yang masuk ke UM dan mahasiswa UM yang keluar dengan jumlah minimal 400 mahasiswa. Keempat, pengabdian masyarakat yang juga minimal 1% dari jumlah total mahasiswa UM. “Jadi beberapa mahasiswa yang melakukan pengabdian di tingkat nasional juga ada. Kalau dulu namanya Program Hibah Bina Desa (PHBD), sekarang Program Holistik Pengembangan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). Dari sekian kelompok yang naik ada yang diberi dana,” ulas Taat. Kelima, kegiatan pembinaan mental kebangsaan yang merupakan kegiatan terbaru UM. Di sini ada delapan item kegiatan, di antaranya soft skill, kampanye antinarkoba, kampanya green campus, kampanye anti perundungan dan kekerasan seksual atau bullying, dan kampanye nasionalisme diklat bela negara. Delapan item ini masing-masing skornya harus 15. Pembedanya pada tingkat pelaksanaan. Semua porsi untuk kegiatan nonlomba prosentasenya 20%. Prosentase 20% berikutnya adalah kegiatan mandiri yang berasal dari peserta dan juara. Peserta memiliki skor yang kecil, sekitar 0,76. Tidak ada batasan untuk input data di kegiatan mandiri ini. Tahun lalu UM menginput sekitar 865 data. Dari semua komponen itu kalau sudah ditotal akan muncul skor maksimal dari penilaian pada Bidang Kemahasiswaan. Upaya Bidang Kemahasiswaan dalam Meningkatkan Kinerja Pertama, sejak saat ini UM telah mengarahkan program kerja kemahasiswaan pada Simkatmawa. Jika universitas meraih prestasi tinggi sesuai dengan keempat parameter yang dijelaskan di atas, universitas tersebut dianggap bagus. “Kita mencoba memberikan arahan dan pilar untuk masing-masing kategori. Jadi, misalnya untuk penalaran kita punya sendiri tim penalaran,” kata Taat. Kedua, kerja keras, cerdas, dan ikhlas. Kerja keras artinya UM bekerja keras dalam mencapai empat parameter sebelumnya dengan cara memotivasi dan memfasilitasi komponen yang ada di Kemahasiswaan UM agar aktif mengikuti dan menyelenggarakan kompetisi. “Kalau kita menjadi tuan rumah kompetisi juga ada nilai tambahnya,” jelas Hendra, dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan tersebut. Kerja cerdas, UM harus mengkaji dan memahami cara perolehan kemenangan yang diinginkan dalam Simkatmawa. UM juga harus cerdas mensinergikan unit-unitnya. “Sebab dari pengalaman peringkat UM yang jeblok kemarin, unit-unit yang ada di UM tidak sinergi. Misalnya dalam pengambilan data untuk pemeringkatan, semua disinergikan menjadi satu di Pusat Teknologi dan Informasi Komunikasi (PTIK) UM,” tambahnya. Kerja ikhlas bermakna semangat dan gigih dalam menunjukkan kinerja yang baik. UM sudah mulai merancang beberapa peraturan rektor untuk bisa mengakomodir kerja keras mahasiwa dan dosen pendamping. Peraturan pertama, membebaskan mahasiswa untuk berkreasi dan berprestasi, salah satunya dengan adanya Gerakan Mahasiswa Berkarya Satu Karya Satu Tahun (Gemakarsata). Kedua, UM menyediakan Simawa agar semua prestasi terekam. Semua prestasi akan dihargai dengan pemberian rekognisi karya prestasi mahasiswa. “Saat ini dikenalkan kepada mahasiswa baru di PKKMB. Mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi harapannya bisa direkognisi dan dipertimbangkan sebagai bahan untuk ujian skripsi. Tetapi, tetap ada di dalam peraturan rektor
dok. Pribadi
ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah
Berkolaborasi, berkreasi, bawa pulang prestasi
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
7
dok. Pribadi
dok. Komunikasi
dok. Pribadi
dok. Pribadi
Laporan Utama
Bagian Kemahasiswaan, Drs. Taat Setyohadi saat diwawancarai Raihan prestasi UM pada PIMNAS 2019(2) Raihan prestasiKepala UM pada PIMNAS 2019(1)
yang ditetapkan,” ujar Hendra. Ketiga, membuat pemetaan kinerja. Seluruh ormawa di UM harus menggunakan model kinerja berbasis kontrak untuk melihat program kerja (proker) yang dijalankan mendukung isian Simkatmawa atau tidak. Keempat, pembentukan tim pengembang dari setiap kompetisi yang akan diikuti oleh mahasiswa UM dalam bidang kemahasiswaan. Ada tiga program yang dirancang untuk menggelorakan kegiatan kemahasiswaan. Pertama, empat komponen prestasi yang terdiri atas sertifikat kompetensi, piagam prestasi dan penghargaan, pengembangan diri. Hasil karya ini nantinya bisa diunggah di Simawa. Kedua, optimalisasi kinerja organisasi kemahasiswaan (ormawa) dengan dibuatnya Siormawa. Ketiga, Gemakarsata sebagai inisiasi mahasiswa wajib minimal satu karya satu tahun. “Siormawa masih dirancang. Sistemnya untuk merekam rencana prokernya ormawa, pelaksanaannya, dan hasilnya. Semua itu kita pantau,” ujar nahkoda bidang kemahasiswaan. Produk ini berlaku untuk semua ormawa, baik di dataran universitas maupun tingkat fakultas dan prodi. Dampak Perolehan Peringkat Bidang Kemahasiswaan UM Prestasi tersebut tentunya menunjang prestise UM yang sekarang berada di klaster satu universitas bergengsi. Hal ini juga menunjukkan bahwa UM merupakan perguruan tinggi yang mendekati visi misinya menjadi unggul dan rujukan. “Targetnya, UM secara masuk pada klaster satu berada pada peringkat 13. Kalau kemahasiswaan kita ikut saja masuk klaster satu di rangking 13. Namun, karena ada kerja keras, cerdas, dan ikhlas kita melonjak menjadi peringkat tujuh. Jadi, UM sudah melampaui target yang diinginkan,” terang Mu’arifin. Sistem Kinerja Bidang Kemahasiswaan UM
8 | Komunikasi Edisi 330
Pola pembinaan yang dilakukan oleh bidang kemahasiswaan UM tidak sekadar untuk kompetisi, tetapi juga untuk kepentingan lain. Berdasarkan statuta berdirinya, program kemahasiswaaan ada untuk membentuk mahasiswa yang berbudaya dan berkarakter, sehingga didirikanlah organisasi kemahasiswaan (ormawa). “Harapannya, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang sifatnya progresif, bekerja dan berprestasi itu kita fasilitasi. Sebab yang terjadi saat ini mahasiswa yang berprestasi dalam kegiatan kompetisi tidak tergabung di ormawa,” imbuh Hendra. Pembinaan para mahasiswa ini nanti menggunakan sistem input, proses, dan output. Inputnya merupakan calon mahasiswa yang berasal dari lulusan sekolah yang memiliki potensial. Input yang bagus diproses melalui pembinaan di UM dengan tiga tahap: adaptasi, aktualisasi dan prestasi, serta profesi. Tahap adaptasi berada di semester satu dan dua, salah satunya mengenalkan ormawa saat PKKMB. Selanjutnya, proses aktualisasi bidang kemahasiswaan yang sesuai. Bidang kemahasiswaan ada bermacam-macam: penalaran, bakat minat, kesejahteraan, dan keagamaan. Ini dilakukan di semester tiga sampai tujuh. Ketika semester delapan sudah masuk tahap profesi. Mahasiswa tidak terlalu aktif lagi di dunia kemahasiswaan, fokus untuk memikirkan profesinya. Bidang III UM juga bertanggung jawab agar lulusan UM mudah terserap di dunia kerja dengan masa tunggu tidak sampai enam bulan. Bidang profesi dibantu oleh Ikatan Alumni (IKA) bisa mengadakan job fair. Peran Mahasiswa dalam Pemeringkatan Bidang Kemahasiswaan UM Mahasiswa menjadi bagian paling berperan dalam peraihan prestasi bidang kemahasiswaan karena 60% yang berkompetisi
dok. Komunikasi
Laporan Utama Saat ini terdapat syarat berat dalam penilaian bidang kemahasiswaan, minimal harus mengikuti kompetisi nasional. Rencananya, mulai tahun depan seluruh kegiatan kemahasiswaan wajib bertaraf nasional. Kegiatan Belmawa menjadi prioritas utama UM. Kompetisi mandiri menjadi target berikutnya. Kegiatan pembinaan mental kebangsaan menjadi fokus pada kategori kegiatan nonlomba. “Kalau untuk pengabdian masyarakat masih bisa mengikutkan mahasiswa di kegiatan pengabdian dan penelitian yang dilakukan oleh dosen-dosen UM. Poin yang sedikit berat adalah bidang pertukaran mahasiswa. Sebab, tidak memungkinkan pertukaran mahasiswa dilakukan secara daring, harus ada mobility exchange,” ulas Hendra. Target yang dicapai saat ini dinilai di luar dugaan. “Maka yang dipikirkan sekarang adalah minimal atau terget besar tetap mempertahankan posisi berada di top ten, tidak turun lagi. Kalau bisa naik satu strip lagi merupakan prestasi yang sangat membanggakan,” tutur Hendra optimis. Pesan untuk Mahasiswa Penggunaan teori aji mumpung dinilai perlu oleh Mua’arifin. Saat masih mahasiswa diharapkan memanfaatkan segala fasilitas yang ada. “Mumpung aku jadi mahasiswa aku akan belajar semaksimal mungkin. saya akan memanfaatkan fasilitas yang ada di UM, baik akademik maupun nonakademik, aktif mengikuti ormawa tidak menjadi mahasiswa yang D100 (baca: duduk, diam, dlongap-dlongop, dst.),” kata Mu’arifin. Aktif ada dua dalam versi bapaknya mahasiswa ini, aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan dan berkompetisi atau aktif menyelenggarakan kompetisi. Tujuannya, agar saat sudah lulus mahasiswa tidak kaget dengan dunia kerja. “Sebab ormawa sebagai sarana untuk melatih soft skill mahasiswa setelah lulus dan dapat digunakan di dunia kerja. Jadi, gunakan teori aji mumpung, tetapi aji mumpung yang konstruktif,” ungkapnya. Pesan lainnya turut disampaikan oleh Hendra. Mahasiswa selama kuliah diharapkan tidak melupakan potensi yang dimilikinya. “Potensi yang dimiliki apa dan mampu itu kerjakan, jadi Gemakarsata itu maksmimalkan potensi sekecil apa pun yang dimiliki dengan mengaktualisasikan dirinya,” kata Hendra. Penunjukan potensi bisa dilakukan di mana saja, tidak hanya dalam lingkungan UM. “Kalau mampu berkompetisi, sharing, mencari penghargaan, dan berprestasi di luar, itu yang kita kejar. Sebab, prinsip kesejajaran kita memiliki peluang yang sama di luar sana,” imbuhnya. Hal ini penting karena UM sudah menjamin dengan adanya peraturan rektor yang membantu mahasiswa diapresiasi dalam bentuk finansial atau akademis. Agar segala apa yang telah diperoleh tidak hilang, semua harus direkam di Simawa yang akan masuk ke SKPI. “Itu sebagai bukti kinerjanya mahasiswanya selama kuliah, nantinya juga bermanfaat di kehidupan mereka selanjutnya. Sebab, orang lain melihat diri seorang dari kapabilitasnya, bukan hanya pengalaman kuliahnya,” tutur Hendra. Harapannya, ormawa juga tidak tidur dan tidak diam di dalam tempurung. “Ayo buktikan ormawa di UM bisa bekerja semaksimal mungkin sehingga bisa mengangkat nama baik ormawa dan UM,” pungkasnya. Irkhamin/Tanzilla
dok. Komunikasi
adalah mahasiswa. Fungsi dosen dan tendik hanya memotivasi dan memfasilitasi dengan tiga masalah besar yang mencakup apresiasi, rekognisi, dan layanan khusus. Pertama, mahasiswa yang membawa nama harum UM harus diapresiasi, seperti dalam bentuk hadiah fresh money, pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT), dan beasiswa. Kedua, rekognisi atau pengakuan prestasi mahasiswa dihargai dengan mekanisme tertentu. Seperti para mahasiswa yang sukses dalam Pimnas karyanya diakui setara dengan skripsi. Ketiga, layanan khusus berupa layanan akademik khusus. “Lalu bagaimana dengan kondisi yang terjadi? terkadang dimarahi dan tidak diluluskan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan. Maka dari itu kita memberikan layanan khusus kepada mahasiswa yang berkompetisi berbeda dengan mahasiswa biasa,” tambah Mu’arifin kepada kru Komunikasi. Diakui oleh Mu’arifin, adanya legacy atau warisan seperti pada MTQ, PKM, dan KMHE menjadi contoh yang bagus. Senior yang berprestasi membina adik-adiknya. “Namun, harus ada pendekatan yang melembaga karena saat ini masih secara personal,” ungkap Mu’arifin. Dia menambahkan, ormawa harusnya dapat hidup dalam kegiatan seperti ini, tidak hanya asyik di dunianya sendiri. Kinerja mereka harus diarahkan sesuai dengan Simkatmawa. Dukungan UM pada Bidang Kemahasiswaan Dukungan UM ada dua macam, memotivasi dan memfasilitasi. Motivasi ada dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berupa penghargaan. Pertama, dalam bentuk dukungan pada proses adaptasi, aktualisasi dan prestasi, dan profesi. Cara ini menggelorakan semangat mahasiswa dalam bidang kemahasiswaan. Kedua, pengadaan lomba yang serupa dengan milik Belmawa di lingkup UM untuk mencari bibit unggul. “MTQ, KDMI, KMHE, PKM juga dilaksanakan secara mini di UM,” ujar Mu’arifin. Ketiga, peran dosen sebagai pendamping akan dioptimalkan. Kemahasiswaan UM membuka pintu bagi civitas UM yang ingin mengembangkan unit kegiatan baru, tim pengembang teknologi yang bernuansa di bidang teknologi khususnya. “Saya menantang mahasiswa untuk mendirikan UKM yang relate dengan kehidupan sekarang, misalnya UKM Tekno,” harap Mu’arifin. Unit tersebut diharapkan bisa mewadahi potensi mahasiswa dalam bidang teknologi. Pihaknya menyakini mahasiswa yang mengikuti lomba dan berprestasi tidak akan canggung di dunia kerja nanti. Mahasiswa saat lulus akan mendapatkan SKPI. “SKPI ada empat komponen, yaitu sertifikat kompetensi, piagam prestasi dan penghargaan, pengembangan diri, dan hasil karya,” jelas Mu’arifin. Dengan adanya SKPI ini dapat diketahui mahasiswa tersebut aktif dalam bidang kemahasiswaan atau tidak. Dalam hal memfasilitasi, UM memberikan payung hukum. Peraturan rektor yang lebih memihak dan membantu mahasiswa bisa turut memaksimalkan potensi mereka. “Mengapresiasi prestasi mereka baik dari sisi akademik maupun nonakademik, harapannya bisa sedikit membuat keseimbangan,” kata Mu’arifin. Target Setelah Ini?
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
9
Opini
Ciptakan Kampung Tangguh Menuju Kota Sehat oleh Ahmad Irfan Husaini
D
aerah Malang Raya yang mencakup Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu memasuki new normal masih ditetapkan sebagai zona merah penyebaran Covid-19. Warga Malang Raya diminta waspada dan bisa mentaati protokol kesehatan. Pada era new normal ini, nasib Malang Raya masih dirundung waspada, mengingat pasien positif Covid-19 setiap hari masih terus meningkat. Pemkab Malang menetapkan wilayahnya sebagai zona merah sebaran Covid-19, sehingga portal diminta untuk dibuat di perbatasan dusun, desa, kampung demi mencegah penyebaran. Kampung tangguh sejatinya adalah untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. Di Malang Raya sendiri, kampung tangguh telah lama ada dan kini digiatkan lagi untuk percepatan penanganan Covid-19. Kampung tangguh ini bisa untuk menyelesaikan persoalan apa pun. Saat ini persoalan yang harus kita selesaikan adalah Covid-19. Sudah seharusnya diapresiasi warga masyarakat yang menjadi pioner berdirinya kampung tangguh di Malang Raya. Semangat gotong royong masyarakat yang solid untuk melawan Covid-19 adalah modal terpenting, yaitu dengan mengawal dan menyosialisasikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Petugas dan relawan yang bertugas di kampung tangguh wajib sadar diri untuk berbudaya disiplin, terbiasa bersih, dan sehat. Konsep kampung tangguh yang sudah mulai dirintis adalah di Dusun Temu, Desa Sitirejo Kabupaten Malang. Konsep kampung tangguh milik di sana layak diadopsi karena melibatkan masyarakat. Sebab, kampung tangguh yang melibatkan peran serta masyarakat memiliki kontribusi besar dalam penguatan ketahanan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Konsep yang menjunjung rasa gotong royong dan menumbuhkan kepedulian ini akan dikembangkan di seluruh Indonesia. Kini Malang Raya juga menjadi bagian utama penanganan emergency. Oleh karena itu, pemikiran jangka panjang sangat tepat untuk mulai membangun
10 | Komunikasi Edisi 330
kampung tangguh yang dampaknya sangat luar biasa sebagai pilot project percontohan. Kampung Tangguh Saat ini di Malang Raya terus berbenah menata kotanya, mulai dari relokasi pasar tradisional, penataan taman, perbaikan trotoar, saluran irigasi sampai dengan melakukan aneka rekayasa jalur lalu lintas kendaraan untuk menghindari terjadinya kemacetan di sanasini. Kota Batu memacu diri dengan membangun area wisata yang semakin mempesona dan menggairahkan
Opini kedatangan turis lokal dan mancanegara. Kabupaten Malang yang kini punya akses jalan tol poros Malang–Surabaya setidaknya memfasilitasi kedatangan masyarakat luar menuju Malang Raya. Sayang sekali kondisinya kini lumpuh. Hotel, tempat pariwisata, dan pusat bisnis lainnya tidak seidealis kota yang sehat. Artinya, pesatnya pembangunan perkotaan tidak diimbangi dengan lingkungan kota yang sehat.
anggaran yang dibutuhkan. Ketiga, identifikasi potensi pengkajian risiko wabah di kampung. Keempat, perlindungan dan ketangguhan infrastruktur di kampung. Kelima, sosialisasi dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap kampung yang sehat. Keenam, peringatan dini dan penguatan kapasitas pengurangan risiko wabah penyakit. Ketujuh, pemulihan dan pembangunan kembali komunitas pascawabah.
Untuk menciptakan kampung tangguh menuju era new normal, program kampung tangguh menuju kota sehat paling tidak harus menerapkan tujuh langkah strategis. Pertama, menciptakan organisasi dan koordinasi kampung sehat. Kedua, menyiapkan
Kini sudah saatnya para pemerintah daerah di Malang Raya merencanakan program kampung tangguh dan mengikuti jejak Dusun Temu. Dimulai dari tingkatan bawah, program tersebut lambat laun akan menyeluruh se-Malang Raya. Penulis adalah mahasiswa Jurusan Manajemen dan Juara 1 Kompetisi Penulisan Opini majalah Komunikasi
ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
11
PKKMB Daring - Asinkron,
dok. Komunikasi
Serius memerhatikan materi PKKMB daring
dok. Komunikasi
Info
Inovasi Orientasi Mahasiswa Baru
A
da yang berbeda dalam penyelenggaraan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun ajaran 2020/2021. Akibat situasi pandemi Covid-19, kegiatan PKKMB 2020 dilaksanakan secara online (daring) melalui situs resmi pkkmb.um.ac.id dan dapat diakses kapan saja serta dimana saja (asinkron) selama empat hari berturut-turut (21-24/09). Agenda pada hari pertama (21/09) dimulai dengan pembukaan (opening ceremony) yang disajikan melalui sebuah video yang berisi rangkaian acara tersebut. Video berdurasi 25 menit itu diawali dengan profil dan sejarah singkat UM, dilanjutkan dengan penyematan jas almamater secara simbolis melalui sebuah skenario yang unik. Dalam skenario tersebut, seorang mahasiswa dan mahasiswi sedang berada di tempat domisili mereka, masing-masing menerima sebuah paket berisi atribut lengkap UM yang merupakan identitas dan jati diri mereka. Selanjutnya, kedua mahasiswa menerima panggilan telepon dari Rektor UM, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd yang memberikan mereka ucapan selamat dan menyatakan bahwa mereka resmi menjadi bagian dari civitas akademika UM. “Walaupun tidak bisa berjumpa secara fisik, tidak mengurangi makna untuk Anda semua agar terus belajar dan berkarya,” pesan beliau di tengah sambutannya. Terdapat pula sambutan dari Menteri Pendidikan dan
12 | Komunikasi Edisi 330
Kebudayaan, Nadiem Makarim, yang juga mengenalkan tentang “Kampus Merdeka.” Video ditutup dengan klipklip yang menunjukkan suasana kampus UM, serta jingle Cakrawala yang bernada riang dan penuh semangat. Thalia, salah satu mahasiswi baru Fakultas Ilmu Sosial merasa terkesan dengan video opening ceremony yang disuguhkan. “Saya jadi segera ingin pergi ke kampus,” tuturnya penuh semangat. Seusai menyaksikan video pembukaan, mahasiswa dapat mengakses empat materi keuniversitasan serta mengerjakannya sesuai dengan panduan yang diberikan di laman situs PKKMB UM 2020. Materi pertama berjudul “Menyongsong Indonesia Emas 2045” dan disampaikan oleh Dr. Harjono, S.H, M.C.L selaku anggota Dewan Pengawas KPK. Materi kedua merupakan materi pembinaan gerakan nasional revolusi mental yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Sukowiyono, Ketua Senat UM. Materi ketiga oleh Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto (Wakil Rektor I UM) membahas sistem pendidikan tinggi dan pembahasan mengenai Kampus Merdeka juga masuk di dalamnya. Materi terakhir yang disampaikan I Wayan Dasna, Ph.D. (Ketua LP3 UM) berisi tentang jati diri UM sebagai the Learning University serta kurikulum UM di era Revolusi Industri 4.0. Seluruh materi pada hari pertama PKKMB disajikan dalam bentuk video, power-point, serta suplemen/makalah. Zahirah
Info
PKKMB UM 2020 :
dok. Komunikasi
Hari Kedua
D
Pemaparan materi PKKMB UM 2020
hari kedua pelaksanaan PKKMB UM 2020 berhasil digelar (22/09). Di awali dengan sajian materi keuniversitas-an yaitu kesadaran lingkungan hidup, kesiapsiagaan bencana di perguruan tinggi dan kehidupan baru pasca-pandemi (new normal life), bina karakter berbasis nilai-nilai religius, dan masih banyak lagi. Materi ini disajikan dalam satu paket dan disuguhkan dalam format video, power point, dan suplemen atau makalah. Menariknya, di dalam penyelenggaraan PKKMB UM hari kedua, panitia menyajikan video unik. Diawali dengan kisah mahasiswa yang menjalani kuliah hari pertama dengan menerapkan standart operasional prosedur (SOP) dalam kehidupan baru pascapandem. Kemudian, Wakil Rektor 3, Dr. Mu’arifin, M.Pd. menayangkan materi dan membuat penonton terbahak-bahak. Pasalnya, dia juga menyematkan animasi kupu-kupu, kurakura, dan hewan lain dalam tampilan materinya Dilanjutkan dengan video penyampaian materi oleh Wakil Dekan 3 Fakultas Sastra, Dr. Yusuf Hanafi , S.Ag., M.Fil.I tentang bagaimana menjadi mahasiswa yang berkarakter mulia dan beretika dalam kehidupan kampus. ”Untuk
meraih kesuksesan tentunya harus mencapai keunggulan, menententukan tujuan dan standar, serta menyusun prioritas,” kata Dosen Jurusan Sastra Arab ini. Selain itu, juga terdapat sosialisasi mengenai program Gemakarsata dan Simawa. Tidak lupa pengenalan pengenalan DPM, BEM, dan UKM bagi mahasiswa baru. Antusias PKKMB hari kedua ini juga diungkapkan oleh Zumrotul, mahasiswa baru Universitas Negeri Malang (UM). “Materi PKKMB bisa diakses kapan pun dan tidak terikat waktu, sehingga dapat mempermudahkan saya,” ungkapnya. Ia juga mengungkapkan bahwa seusai kegiatan berlangsung, dia ingin segera merasakan kuliah pertamannya di kampus. Tentunya mahasiswa baru harus betul-betul mematuhi dan mencermati panduan PKKMB UM 2020 yang sudah dibagikan di laman PKKMB UM 2020. Tidak lupa juga mereka harus menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan agar nantinnya mereka mendapat bekal menjadi mahasiswa yang bermutu tinggi selama melaksanakan perkuliahan guna memajukan bangsa sehingga UM menjadi agen peningkatan kualitas SDM. Izam.
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
13
dok. Komunikasi
Info
Video materi PKKMB UM dapat diakses melalui kanal Youtube resmi UM
PKKMB UM 2020 :
Hari Ketiga
M
asih digelar secara daring asinkron, PKKMB UM 2020 hari ketiga (23/09) menyuguhkan empat materi informatif yang dapat diakses melalui situs resmi kegiatan tersebut (pkkmb. um.ac.id). Dalam jadwal yang telah disusun, mahasiswa baru angkatan 2020/2021 diarahkan supaya mengakses materi mengenai registrasi akademik untuk mengawali kegiatan mereka. Materi mengenai registrasi akademik serta bimbingan tugas disampaikan dalam video presentasi dengan Mahmudin Yunus, M.cs., Kepala Pusat TIK. Video materi kedua tentang bimbingan konseling disajikan dalam format seperti talkshow dengan Aji Bagus Priyambodo, M.Psi., sebagai pemandu acara. Kedua narasumber dalam talkshow tersebut ialah Dra. Ella Faridati Zen, M.Pd., Kepala Pusat Pengembangan Bimbingan Konseling, Karir, dan Kompetensi Akademis (P2BK3A) UM serta Dr. Diniy Hidayatur Rahman., Dosen bimbingan konseling UM. Materi ketiga tentang pemanfaatan perpustakaan tersedia dalam video yang
14 | Komunikasi Edisi 330
menghibur dengan skenario tentang mahasiswa yang menggunakan fasilitas perpustakaan. “Bagus pol, videonya lucu dan sangat menarik,� Camilla, salah satu mahasiswa baru UM memberi kesan. Video tersebut ditutup dengan pesan dari Prof. Dr. Djoko Saryono M.Pd., Kepala UPT Perpustakaan UM. Video materi terakhir mengenai pendalaman SIPEJAR yang dipandu oleh Andika Bagus Nur Rahma Putra, M.Pd., Dosen Fakultas Teknik (FT) UM. Sama seperti video materi Bimbingan Konseling, terdapat dua narasumber untuk materi ini, yaitu Dra. Surjani Wonorahardjo, Ph.D., Kepala Pusat Pengembangan Inovasi dan Sumber Belajar (P2ISB) UM serta Dr. Lia Yuliati, M.Pd., Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran (P2KP) UM. Seperti hari-hari sebelumnya, peserta PKKMB diwajibkan untuk mengirimkan jawaban melalui menu yang tersedia di situs resmi PKKMB UM serta mengisi survei kepuasan. Kedua tugas tersebut merupakan indikator keaktivan peserta dalam mengikuti PKKMB UM 2020. Zahira.
Kehangatan PKKMB daring di Hari terakhir
PKKMB UM 2020 :
T
dok. Komunikasi
Info
Hari Terakhir ak terasa perhelatan PKKMB UM 2020 berakhir pada hari ini, Kamis, (24/09). Berjalan selama empat hari, PKKMB UM 2020 menghadirkan banyak momen mengejutkan dan mendebarkan yang berlangsung di laman situs resmi (pkkmb.um.ac. id). Diawali dengan penyambutan dan pengenalan fakultas oleh masing-masing dekan. Membuat mahasiswa baru dapat mengetahui profil fakultas, sejarah, visi misi, prestasi, sampai dengan kegiatan di fakultas. Tentunnya dengan pengenalan ini membuat mahasiswa baru bersemangat dalam menjalankan perkuliahannya. Sehingga nantinnya setelah melaksanakan PKKMB UM ini, mahasiswa baru dapat mengenali fakultas dengan baik. Selanjutnya, terdapat pengenalan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang disampaikan oleh masing-masing Wakil Dekan 3. Sebelum mahasiswa baru masuk perkuliahan ada beragam Ormawa di setiap fakultas yang siap mengajak mahasiswa baru untuk mengembangkan diri melalui kegiatan yang siap di helat kemahasiswaan fakultas, seperti BEM, DMF, HMJ, dan lain-lain. Ada juga materi mengenai pengenalan jurusan yang disampaikan oleh masing-masing kepala jurusan, yang berisi mengenai visi-misi, sejarah singkat, dan
akreditasi. Ditutup dengan Closing Ceremony, yang disampaikan oleh masing-masing dekan fakultas. Hal ini menandakan PKKMB UM 2020 sudah berada di penghujung kegiatan. “Walaupun kita tak bisa bertemu secara langsung, tapi percayalah bagaimanapun keadaannya, kita sudah mengikat janji untuk saling memberikan yang terbaik. Namun secara umum PKKMB ini dapat kalian ikuti secara lancar, dalam rangka mengenal kehidupan kampus. Sebagai kampus yang produktif, inovatif, dan penuh keunggulan,� ujar Prof. Dr. Hadi Suwono, M.Si. “Kami berharap kalian semua, segera dapat berkontribusi dengan berbagai cipta, karya, dan karsa yang kreatif dan inovatif dari kalian semua,� imbuh Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini. Tentunya dengan berakhirnya PKKMB UM 2020 membuat banyak mahasiswa baru bersedih dan mengungkapkan perasaannya di sosial media. Meski begitu, walaupun peserta tidak dapat berjabat tangan secara langsung, tetapi kehadiran mereka, para mahasiswa baru UM dapat membawa harapan optimis yang baru untuk menorehkan prestasi. Sekali lagi, Selamat datang menjadi mahasiswa Universitas Negeri Malang. Izam. Tahun 41 September - Oktober 2020 |
15
Seputar Kampus
ICOVET 2020:
dok. Komunikasi
dok. Komunikasi
Sinergi antara Green Education dan Smart Engineering
E-Conference melalui zoom
F
Livestreaming ICOVET 2020 melalui akun Youtube Fakultas Teknik UM
akultas Teknik Universitas Negeri Malang (FT UM) kembali menyelenggarakan International Conference On Vocational Education and Training (ICOVET) untuk keempat kalinya pada Sabtu pagi (19/0). Bedanya, tahun ini konferensi tersebut diselenggarakan secara daring melalui video conference akibat situasi pandemi Covid-19. Tujuan dalam konferensi ini ialah untuk mengumpulkan para ahli internasional yang bekerja di bidang pendidikan vokasi untuk menyajikan riset terbaru mereka. Konferensi ini juga merupakan langkah awal dalam menjaga edukasi berkelanjutan (sustainable education) untuk masa depan. Acara ini menjadi tempat yang ideal untuk bertukar pikiran mengenai konsep, metode, isu terkini, dan riset dari seluruh dunia, juga memberikan basis untuk hubungan riset dan edukasi di masa yang akan datang.
Empat pembicara lain yang berpartisipasi dalam konferensi ini adalah Prof. Dr. Drs. Pratikno, M.SOC., SC., Menteri Sekretariat Negara Republik Indonesia; Prof. Andrew Nafalski, Ph.D., D.SC., Profesor dari University of South Australia; Prof. Tsukasa Hirashima, Ph.D., Profesor dari Hiroshima University; dan Dr. hc. Paryono, M.Sc. Ph.D., Wakil Direktur dan Manajer Riset SEAMO VOCTECH, Brunei. Anik sempat menjelaskan secra singkat peranan masingmasing pembicara dalam konferensi ini, “Pak Pratikno menjelaskan tentang kebijakan pemerintah mengenai edukasi dan green education. Profesor Andrew berbicara mengenai perpindahan sistem tradisional menjadi online. Pak Paryono menerangkan kebijakan mengenai vokasi di Asia Tenggara. Profesor Hirashima mempresentasikan tentang perkembangan e-learning. Terakhir, Bu Yuni menjelaskan bagaimana green education itu sustainable.”
Tema yang diusung dalam ICOVET tahun ini ialah Green Education and Smart Engineering for TVET (Technical Engineering Vocational and Educational Training, red.) Advancement. Ketua Pelaksana kegiatan, Dr. Eng. Anik Nur Handayani, S.T., M. T menjelaskan alasan dipilihnya tema tersebut, “karena di Fakultas Teknik juga ada program studi kependidikan, kami berupaya untuk menggabungkan konsep smart engineering dan green education supaya dapat berjalan beriringan.” Hal tersebut juga dipertegas oleh Dr. Yuni Rahmawati, S.T., M.T., salah satu keynote speaker pada konferensi ini. “Green education adalah pendidikan untuk peduli dengan lingkungan alam. Salah satu cara untuk peduli dengan lingkungan alam ialah menggunakan energi terbarukan. Kami yang berasal dari Fakultas Teknik bertugas untuk memperjuangkan penggunaan energi alternatif tersebut. Kita juga harus mengembangkan kurikulum yang siap menggunakan energi terbarukan, bukan lagi dari batu bara,” terang Yuni saat diwawancarai Kru Komunikasi UM.
Anik menjelaskan bahwa lebih dari 100 artikel ilmiah telah terkumpul dalam konferensi ini. Semuanya berasal berbagai negara yakni Malaysia, Taiwan, Jepang, Kolumbia, dan tentunya Indonesia. Sejumlah 80 artikel ilmiah terbaik dipilih untuk dipublikasikan di jurnal IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) yang sudah terindeks Scopus.
16 | Komunikasi Edisi 330
Persiapan untuk ICOVET 2020 telah dimulai sejak awal tahun 2020. Pelaksanaan konferensi secara daring tentunya sangat berbeda dengan konferensi offline. Menurut Anik, kestabilan jaringan sangat penting, terutama bagaimana cara menyokong jaringan dari berbagai negara dengan zona waktu yang berbeda. Platform yang digunakan serta cara menyajikan materi juga merupakan aspek yang diperhatikan. “Merupakan sebuah tantangan bagi kami untuk menghadirkan konferensi online yang menarik, karena kami harap konferensi ini tidak hanya sebagai wadah bertukar pikiran, tetapi juga dapat menghibur partisipan,” terang Anik. Zahirah.
Seputar Kampus
Salah satu karya fotografi dalam pameran himafo
dok. Komunikasi
pelaksana mengonfirmasi bahwa pelaksanaan pameran ini dibantu oleh para senior yang lebih berpengalaman. “Meskipun kami dibantu oleh senior, kami para angkatan muda juga dituntut untuk lebih mandiri,” jelas Akmal. Suka dan duka dalam mempersiapkan pameran virtual untuk pertama kalinya pun dirasakan oleh Akmal dan kawan-kawan. “Jarak yang jauh membuat intensitas dalam berkomunikasi sedikit berkurang. Yang seharusnya bisa lebih mudah memberi dorongan, motivasi, dan bantuan jadi jarang bertemu karena jarak yang memisahkan,” ungkap sang ketua pelaksana. Hana Fairuz, salah satu panitia pameran turut menimpali. “Karena ada banyak kepala yang menyumbangkan ide, sangat susah untuk menyatukan jalan pikiran kami,” imbuhnya. Kendati banyak rintangan yang dihadapi, Akmal menegaskan bahwa semua panitia tetap berupaya untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pameran ini. Suasana pameran kali ini tentunya berbeda dengan pameran yang diselenggarakan langsung di galeri. “Vibes yang didapatkan berbeda karena tidak adanya interaksi langsung dengan audien. Menurut saya, sebenarnya tatap muka dengan audien itu penting dan sangat diperlukan,” ujar Akmal. Walaupun atmosfer yang dirasakan cukup berbeda dari pameranpameran sebelumnya, Akmal tetap memaklumi karena kondisi saat ini memang tidak mengizinkan kegiatan yang melibatkan banyak massa. “Mau tidak mau kita harus menerima keadaan yang ada. Harapan saya, semoga pameran ini bisa menjadi dorongan bagi pengunjung untuk bisa lebih semangat dalam berkarya. Semoga kami pun dapat menyelenggarakan pameran yang lebih baik lagi nantinya,” pungkas Akmal. Zahirah
Suasana ruang virtual pameran himafo dok. Komunikasi
T
antangan berkarya di masa pandemi tidak menyurutkan semangat anggota Himafo (Himpunan Mahasiswa Fotografi) angkatan 36 untuk menyelenggarakan Pameran Pascapendidikan Himafo XXXVI. Pameran tersebut dilaksanakan selama empat hari (26-29/09) secara daring melalui ruang virtual Artsteps.Tema “Sisi Sesungguhnya” dipilih dalam pameran mengacu kepada fenomena saat ini yaitu sesuatu tidak hanya bisa dilihat dari satu sudut pandang saja. Perbedaan perspektif dan cara pandang seseorang dapat memunculkan persepsi yang berbeda-beda pada suatu kejadian dan tidak ada yang salah dari tiap persepsi yang muncul. Sisi yang benar tergantung pada sudut pandang masingmasing. Pameran dibuka dengan live instagram pada hari pertama, diisi oleh sambutan dari ketua pelaksana (Farhan Akmal), perwakilan kurator (Agung Sedayu), serta ketua umum Himafo (Ahmad Aulia Akmal). Pada acara pembukaan juga dijelaskan mengenai cara mengakses ruang virtual Artseps pameran. Rangkaian acara utama berlanjut pada hari ketiga, yakni talkshow dengan tema newborn photography. Talkshow ini digelar secara virtual melalui video conference Google Meet sehingga audiens dapat berinteraksi dengan narasumber mengenai tips dan trik dalam fotografi bayi yang baru lahir. Sama seperti talkshow, sarasehan pada hari terakhir juga menggunakan Google Meet sebagai platform pertemuan. Sebanyak 9 pengkarya menjelaskan makna dari 28 karya fotografi yang mereka tampilkan. Terdapat pula sesi tanya jawab dengan masing-masing pengkarya untuk memperjelas presentasi tentang hasil tangkapan kamera mereka. Farhan Akmal selaku ketua
dok. Komunikasi
“Sisi Sesungguhnya” dalam Pameran Pascapendidikan Himafo
Karya peserta
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
17
dok. Komunikasi
Monev internal berlangsung di Studio LP3
Tim sedang memantau acara Monev internal
P
Serba-Serbi Pembinaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Negeri Malang
KM Center Univeritas Negeri Malang (UM) mengadakan Monev Internal 3 secara virtual melalui video conference Zoom meeting selama 2 hari (23/9). Acara tersebut dilakukan karena adanya pandemi yang tidak memungkinkan untuk melakukan pertemuan secara langsung. Monitoring dan Evaluasi (Monev) internal 3 ini adalah rangkaian acara yang dilakukan untuk persiapan menuju PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional). Monev Internal ini merupakan acara yang ketiga kalinya oleh PKM Center UM sendiri. Seperti yang ditemui dalam wawancara dengan salah satu ketua tim lolos pendanaan PKM yang menjadi peserta dalam Monev internal 3 ini, Rahmat Priyo Dwi Alrasyid mengatakan, “dengan adanya Monev Internal ini saya jadi bisa mengetahui kekurangan dari PKM yang saya usung jadi bisa untuk diperbaiki lagi sehingga siap nantinya untuk masuk PIMNAS.” Monev Internal ini dilakukan oleh PKM Center UM bekerja sama dengan Tim Penalaran UM guna mempersiapkan dan membina tim PKM yang lolos didanai. UM sendiri sebelumnya di tahun 2019 mendapatkan 39 proposal PKM yang didanai dan untuk tahun 2020 mengalami peningkatan karena peserta lolos pendanaan menjadi 84 proposal dan berada di urutan ke-12 nasional. Hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri, bukti bahwa UM mampu bersaing dengan ratusan kampus nasional. PKM tahun 2020 ini berbeda dengan tahun sebelumnya dikarenakan Covid-19 yang membuat waktu pengumuman lolos pendanaan hingga pembinaan sempat diundur. Perbedaan lainnya juga terlihat dari berkurangnya pendanaan dari yang biasanya mencapai dua belas juta rupiah menjadi tiga sampai lima juta rupiah saja. Selain itu seluruh kegiatan pelaksanaan PKM seluruhnya dilakukan secara daring. Sisi menariknya, kegiatan ini memiliki terobosan pembuatan video yang menggambarkan proses pelaksanaan PKM. Persiapan dan pembinaan yang dilakukan oleh PKM Center UM hanya berjalan efektif selama 6
18 | Komunikasi Edisi 330
minggu setelah pengumuman lolos pendanaan proposal PKM sehingga untuk pelaksanaannya lebih cepat dibandingkan tahun lalu yang membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk pembinaan sampai menuju PIMNAS. Dalam wawancara melalui whatsapp bersama dengan Dr. Heny Kusdiyanti, S.Pd, M.M., Ketua PKM Center UM menjelaskan bahwa strategi yang dilakukan oleh PKM Center UM dan Tim Penalaran UM dengan cara menggandeng dosen-dosen yang sesuai dengan bidangnya untuk ikut membimbing tim PKM dan masuk ke dalam Tim Kesuksesan UM 2020. Tim ini nantinya bertugas membimbing dalam hal teknik video, reviewer artikel, pendanaan, dan performa presentasi. Beberapa program pembinaan lainnya yang disebutkan beliau yakni adanya pembinaan dari alumni-alumni PIMNAS baik dari fakultas hingga universitas yang tergabung ke dalam PKM Center UM. Selain itu PKM Center UM dan Tim Penalaran UM juga melakukan pembinaan dan pembimbingan secara daring dengan webinar yang mengundang reviewer nasional untuk membimbing mahasiswa yang lolos pendanaan PKM 2020. Pembinaan yang dilakukan melalui monev internal dilakukan untuk mempersiapkan tim PKM UM ke Monev Eksternal yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia pada tanggal (1-14/10) secara daring. Setelah hasil di Monev Eksternal ini akan diketahui tim PKM UM yang akan lolos dan tampil ke PIMNAS. Tim Kesuksesan UM 2020 yang awalnya dibentuk tersebut akan berubah menjadi Tim Kemenangan UM 2020. Tim tersebut terdiri dari jajaran rektorat universitas, staf Kemahasiswaan UM, Subbag Humas UM, hingga jajaran dekanat masing-masing fakultas. “UM memilik 84 tim yang sudah didanai sehingga banyak peluang dan berharap bisa tampil lebih banyak lagi di PIMNAS daripada tahun sebelumnya dan peringkat UM bisa naik lagi menjadi lebih baik,” harap beliau di akhir wawancara. Niken
dok. Komunikasi
dok. Komunikasi
Seputar Kampus
dok. Komunikasi
dok. Komunikasi
Seputar Kampus
Penampilan video pembuka sebelum acara dimulai.
K
dok. Komunikasi
Rangkul Keragaman Budaya Indonesia, UM iFest Hadir di kancah Internasional. antor Hubungan Internasional Universitas Negeri Malang (UM) atau dikenal dengan Office of International Affairs (OIA) mengadakan workshop daring dengan tema Indonesian Culinary yang dilaksanakan pada hari Rabu (23/9). Acara workshop tersebut menghadirkan Chef Agus Sasirangan seorang Runner Up Masterchef Indonesia 2011. Workshop daring ini adalah salah satu rangkaian acara di dalam UM International Festifal (UM iFest) 2020. UM iFest adalah agenda baru yang diselenggarakan oleh UM karena agenda tahunan sebelumnya UM iCamp tidak dapat dilaksanakan karena adanya pandemi. UM iFest adalah program kompetisi dan workshop daring bagi mahasiswa luar negeri yang bertujuan untuk mengekspos bahasa, budaya, dan pariwisata Indonesia, khususnya di Malang sehingga dapat dikenal di dunia internasional. Peserta untuk workshop maupun kompetisi sendiri total 60 peserta dari 26 Negara di dunia. UM iFest memiliki serangkaian acara antara lain workshop daring yang meliputi Indonesia 101 (Bahasa dan budaya Indonesia) oleh Ahmad Baihaki Instruktur BIPA di Eropa dan Konsultan, Spesialis Kelautan Senior (Bank Dunia); Tourism in Indonesia (Objek Wisata Tersembunyi di Indonesia) oleh Iqbal Darmawan seorang Duta Muda Asean; Indonesian Culinary oleh Chef Agus Sasirangan., Runner Up Masterchef Indonesia 2011; Lagu dan Musik Tradisional Indonesia oleh Dhimas Anggoro Putro, Magister Karawitan; dan Tari Tradisional Indonesia oleh Ika Tiwi, Penari Profesional & Instruktur Tari Tradisional. Keseluruhan workshop daring tersebut dilaksanakan selama lima hari yakni (21-25/9) 2020. Selain worskhop,
ada kompetisi yang diselenggarakan yakni Video Pendek-Vlog, membuat Vlog di YouTube tentang Bahasa, Budaya, dan Kuliner Indonesia; Penulisan Cerpen (Khusus alumni iCamp UM), menulis cerita pendek tentang Bahasa & Budaya, atau Pariwisata di Indonesia; Instagram TV (IG-TV) tentang UM iFest 2020; dan Video Clip Lagu Indonesia. Keseluruhan registrasi kompetisi tersebut dilakukan mulai dari (10/8-5/10) dengan pengumuman pemenang yang akan dipublikasikan pada (15/10) 2020. Acara-acara tersebut nantinya akan dapat memperkenalkan UM ke kancah internasional terkait budaya Indonesia yang beragam. Dalam wawancara daring dengan Bapak Nabhan F. Choiron, M. A., Direktur Program UM iFest 2020 berharap “semoga acara ini semuanya berjalan dengan lancar dan kita bisa kembali dalam suasana normal dan UM iFest bisa menarik minat mahasiswa untuk lebih mengenal UM dan menjadikan UM salah satu alternatif pilihan untuk melanjutkan pendidikan di dunia internasional.” Selain itu, eksistensi UM iCamp yang setiap tahunnya diselenggerakan untuk menambah jumlah kegiatan akademik dan nonakademik yang bersifat internasional diharapkan tidak padam meski dalam bentuk kegiatan yang berbeda yakni UM iFest. Serangkaian kegiatan UM iFest juga diharapkan dapat menambah jumlah mahasiswa asing, jaringan internasional UM ke dalam lingkup UM sendiri akan kegiatan internasional, dan mempersiapkan UM menjadi kampus rujukan dan unggulan di tingkat internasional. Niken Tahun 41 September - Oktober 2020 |
19
Profil
Ari Saat menjadi delegasi Korea-international week Start Up di Korea.
dok. Pribadi
adalah hal " Kebermanfaatan utama dan paling berkesan dalam hidup saya "
Ari Gunawan : Berprestasi, Berbagi, Menginspirasi • Nama lengkap : Ari Gunawan TTL
: Samarinda, 7 April 1999
Jurusan
: Manajemen
Hobi
: Menulis
Moto hidup
: Beyond Entrepreneur with Social Impact
Pengalaman Technopreneur • Pendiri start-up KerabaTani | 2019 | www.kerabatani.com • Pendiri start-up Litportal.id| 2017 | www.litportal.id • Pengembang konsep e-BBQ| 2018 | www.ukm.asc.um.ac.id/ • Pendiri start-up Qalifa | 2019 | www.qalifaapp.com Riwayat Prestasi: •
(2018) Champion Startup Selected Taiwan Cultural Creative Camp, Dayeh University of Taiwan
20 | Komunikasi Edisi 330
• • • •
(2018) Competitive Research Conference Essay Singapore Malaysia dan Thailand, University of Malaya (2019) Juara 1 Youth Muslim Peace Ambassador, World Muslim Conference, International Islamic University of Malaya (2019) Juara 1 MTQ Mahasiswa Nasional Desain Aplikasi Komputer Al-Qur’an, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. (2019) Final Korea-International Week Startup Come-up, Ministry of SMEs Republic of Korea (2020) Juara 3 Kompetisi Bisnis Manajemen dan Keuangan (Komtek), Pusat Prestasi Nasional, Kemdikbud ---
Apa kabar, Komunikan? Apa kesibukan kalian di masa pandemi ini? Bingung mencari kesibukan? Mungkin kita bisa mencari inspirasi dari mahasiswa berprestasi kelahiran Samarinda ini. Yap, siapa lagi kalau bukan Ari Gunawan. Penasaran dengan kesibukan dan prestasi Ari? Yuk kita kulik bersama!
Profil
Apa saja kesibukan Ari saat ini? Saat ini saya sedang membesarkan usaha sambil menyelesaikan studi dan juga mempersiapkan studi saya di tingkat selanjutnya. Apa target jangka pendek dan jangka panjang yang Anda rencanakan? Saya berencana untuk menyelesaikan studi terlebih dahulu dan juga memperbesar bisnis yang saya miliki. Sedangkan, untuk jangka panjang, saya ingin melanjutkan studi ke luar negeri melalui beasiswa, mungkin di UK atau US mengambil jurusan Master of Bussiness Administration (MBA). Kemudian, saya juga akan mengejar karir menjadi seorang entrepreneur dan mungkin juga menjadi tenaga pendidik jika itu adalah salah satu jalan karir saya menuju kebermanfaatan. Pencapaian apa yang menurut Anda paling berkesan sejauh ini? Menurut saya, pencapaian tidak hanya tentang prestasi, namun juga pencapaian dalam hidup. Maksud saya di sini adalah saat saya bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. Ada tiga aspek yang saya kategorikan untuk menjadi kebermanfaatan, yakni dalam ranah sosial, inspirasi, dan manfaat untuk banyak orang. Koneksi adalah kunci Saya adalah orang yang suka networking, saya senang berkoneksi dengan orang lain. Dari situ saya bisa memberikan social impact, yaitu dengan mengoneksikan orang-orang tersebut untuk membentuk gerakan sosial. Ada beberapa gerakan sosial yang pernah saya dan teman-teman capai, misalnya mengumpulkan donatur-donatur Al-Qur’an untuk Pondok Tahfidz di program “Satu Juta Mushaf untuk Tahfidz”. Kemudian, saya juga memanfaatkan koneksi untuk membentuk komunitas sosial seperti social project yang merupakan kolaborasi penanganan Covid-19 dengan pembentukan fundraising di Kota Malang. Dari aksi sosial itu, kami berhasil mendistribusikan lebih dari 50.000 paket makan yang sebagian besar didistribusikan untuk para tenaga medis. Kemarin kami juga berhasil menjaring koneksi untuk membantu saudarasaudara kita yang ada di Masamba dengan mengirimkan ribuan paket pangan. Menginspirasi Melalui Capaian Prestasi Saya senang mengikuti kompetisi. Tujuan saya mengikuti kompetisi adalah ingin membangun inovasi yang dapat saya gunakan sebagai pengembangan karir saya di masa depan. Saya mengikuti kompetisi untuk mengetahui inovasi yang saya kembangkan sudah sebagus apa. Dari kompetisi tersebut, saya berharap akan banyak orang, khususnya anak muda, dapat mengikuti jejak-jejak itu. Cara saya untuk menginspirasi melalui banyak hal. Saya mencoba untuk memperkuat personal branding, sering menjadi pemateri di berbagai kesempatan, seperti workshop, seminar, motivasi untuk bisnis dan start up untuk young enterprenur. Saya juga mendapatakan insight dari orang-orang di sekitar saya bahwa mereka merasa terinspirasi. Alhamdulillah, beberapa kali teman-teman di sekitar saya mengucapkan terima kasih karena telah mendapatkan inspirasi dari apa yang saya lakukan. Membangun Bisnis yang bermanfaat Untuk kebermanfaatan yang selanjutnya adalah dalam hal bisnis. Saya berjuang untuk membangun pengembangan bisnis yang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Sebagai contoh, saya membuat sebuah start-up bernama KerabaTani
yang memberikan impact kepada para petani, khususnya di daerah Jawa Timur. Kemudian, ada start-up Litporatal.id yang saya buat untuk mengedukasi adik-adik kita di daerah 3T. Start-up saya harapkan menjadi salah satu cara membangun kembali semangat literasi sebagai peluang bagi mereka untuk bisa mendapatkan studi yang lebih baik. Apa rahasia anda bisa mengikuti banyak kompetisi dengan hasil yang menggembirakan? Dari apa yang saya lakukan, sebenarnya semua mengalir begitu saja. Namun, dulu, saat menjadi mahasiswa baru, saya memang memiliki tujuan yang harus saya kejar dengan cara apa pun, salah satunya adalah dengan mengikuti kompetisi. Alhasil, saya mencoba banyak sekali lomba seperti esai, karya tulis, MTQ, debat, business plan, kewirausahaan, dll. Hingga, pada satu titik, saya menemukan satu cabang kompetisi yang “aku banget”. Di situ saya merasa bahwa kompetisi ini akan mendukung saya mencapai tujuan yang telah saya rencanakan. Hingga sampai sekarang saya fokus di bidang tersebut. Selain itu, dalam agama saya meniatkan sesuatu untuk beramal jariyah. Apa bidang yang menjadi fokus Anda? Yap, sebenarnya kebanyakan kompetisi yang saya ikuti itu memiliki kategori yang sejenis. Hanya saja, saya mencoba untuk memodifikasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing kompetisi. Terpenting adalah begaimana cara kita untuk bisa mengelaborasi dan melakukan improvisasi, sehingga apa yang kita miliki dapat digunakan untuk kompetisi selanjutnya. Selain itu, sebagai seorang muslim, saya meniatkan segalanya karena Allah, karena jika sudah kita niatkan seperti itu Insyaallah, Allah akan membantu. Untuk bidang yang saya tekuni adalah bisnis dan manajemen. Saya terjun di kompetisi pengelolaan bisnis, perencanaan bisnis hingga komersialisasi bisnis. Apa saja tantangan yang Anda hadapi? Macem-macem sebenernya, tapi yang paling susah adalah tantangan dan rintangan dari diri saya sendiri. Saat kita bicara diri sendiri, pasti bicara istikamah. Nah, itu sulit sekali. Sebagai contoh, kadang kita tergoda untuk sering main HP, main game, dan saat akhir pekan saya inginnya rehat saja, padahal ada banyak hal bermanfaat yang bisa dilakukan di waktu luang tersebut. Siapa saja sosok yang sangat berperan dalam perjalanan hidup Anda? Pertama, pasti adalah orang tua. Walaupun mereka berada di luar Pulau Jawa, mereka selalu mendukung. Saya juga selalu memberi kabar dan meminta doa restu ke mereka. Kemudian, ada dua sosok yang telah saya anggap sebagai orang tua saya di Malang. Ada Bapak Dr. Eng. Muhammad Ashar, S.T., M.T. yang selalu mendampingi saya dalam segala kegiatan kompetisi dan Ibu Maziatul Churiah, S. Pd, M. M. yang selalu memberikan saya masukan saat saya sedang di atas mapun di bawah. Kemudian, ada Mas Austin Fascal yang merupakan orang yang sangat penting dalam hidup saya, mendukung saya mulai dari saya tidak memiliki apa-apa hingga sekarang ini. Apa pesan Anda untuk teman-teman di UM? Temukanlah tujuan hidup kalian, kemudian fokus! Setelah temanteman menemukan tujuan hidup, insyaallah kalian tidak akan melenceng jauh dari tujuan tersebut saat melakukan segala kegiatan. Selanjutnya, jangan lupa meniatkan untuk yang baik-baik. Niatkan untuk membantu banyak orang, untuk membahagiakan orang tua, yang pasti untuk ibadah. Intinya, you have to focus in your own path.Nilam Tahun 41 September - Oktober 2020 |
21
dok. Humas
Up to Date
Dies Natalis Ke - 66 UM :
Flyer upacara dies natalis UM
Tetap Meriah Meski Digelar Virtual
M
engusung tema “Maju Berinovasi Lejitkan Prestasi”, Dies Natalis Universitas Negeri Malnag (UM) kali ini dibanjiri ucapan selamat dari berbagai pihak. Ucapan tersebut akan digabung menjadi satu dalam sebuah video dan di-lauching pada (18/10). Ada 66 ucapan yang dihimpun dari pimpinan pergurun tinggi negeri, pimpinan pemerintah daerah, mitra internasional, alumni, pimpinan media massa, pimpinan bank mitra, mahasiswa, dan banyak lagi. Tidak ketinggalan, Menkopolhukam, Mahfud MD turut mengirimkan video ucapan yang istimewa. Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd., Wakil Rektor IV UM mengungkapkan, serangkaian acara yang digelar secara virtual menjadi keunikan bagi perayaan dies natalis tahun ini. “Sebenarnya sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tetapi sekarang dengan prinsip menjaga protokol kesehatan. Acara digelar secara virtual pada Minggu, 18 Oktober pukul 09.00 di Graha Rektorat. Seluruh acara akan diviralkan. Semua sudah dalam bentuk video. Selain itu, juga ada acara tumpengan,” jelasnya. Tumpengan akan digelar secara terbatas di Graha Rektorat lantai 9. Dr. Hj. Puji Handayati, S.E.Ak, M.M., CA, CMA, Ketua
22 | Komunikasi Edisi 330
Pelaksana Dies Natalis UM mengungkapkan, dies natalis kali ini sangat meriah karena dibarengi launching batik UM, jaket, marchandise UM, mematenkan salam cakrawala, dan beberapa icon seluler UM. Selain itu, warga UM wajib mengikuti dies natalis melalui channel yang dibagikan melalui e-Office. Untuk menambah kemeriahan, panitia juga menggelar lomba untuk warga UM, seperti lomba pidato, membuat video dengan aplikasi Tik-Tok, menyanyi, dan masih banyak lagi. Perlombaan juga berlangsung secara virtual dan pemenang akan diumumkan pada puncak perayaan dies natalis. “Semoga UM bisa menggetarkan dunia ini dengan prestasi dari civitas akademika melalui motto Maju Berinovasi Lejitkan Prestasi dan semoga semakin dewasa usia UM, bertambah tinggi pula prestasinya,” ungkap Puji saat ditanya tentang harapannya pada Dies Natalis UM ke-66. Pengusungan tema “Maju Berinovasi Lejitkan Prestasi” bermakna tinggi untuk civitas akademika. Tema tersebut harus menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan prestasi agar nama UM menjadi lebih baik lagi. Tahun ini UM patut bangga karena termasuk perguruan tinggi klaster 1 versi Kemdikbud. Berlian
Up to Date
dok. Komunikasi
Pembukaan PKKMB diakses melalui video
PKKBM Daring-Asinkron, Wujud UM “Excellence in Learning Innovation”
U
niversitas Negeri Malang (UM) sukses selenggarakan P e n g e n a l a n Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di masa pandemi Covid-19. PKKMB ini dilakukan selama empat hari berturut-turut (2124/09) melalui situs resmi http://pkkmb. um.ac.id. Meskipun dilaksanakan secara daring, PKKMB UM mendapat antusias yang luar biasa dari para mahasiswa baru (maba) 2020. Diawali dengan pembukaan (opening ceremony) yang menayangkan video profil dan sejarah singkat UM, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd. selaku Rektor UM. Rektor yang menjabat dua periode ini mengucapkan selamat datang pada maba UM dan menyatakan bahwa mereka resmi menjadi bagian dari civitas akademika UM. “Walaupun tidak bisa berjumpa secara
fisik, tidak mengurangi makna untuk Anda semua untuk terus belajar dan berkarya,” ujarnya dalam sambutan yang juga disampaikan via daring tersebut. Tidak hanya itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, turut memberikan sambutan. Nadiem juga menyampaikan ulasan tentang merdeka belajar dan kampus merdeka. “Mari samasama belajar dan terus belajar untuk menjadi manusia yang bermangfaat,” pesannya di tengah sambutan. Setelah itu, kegiatan dilanjut dengan pengenalan Cakrawala (jingle Cakrawala) yang bergenre hip-hop. Suasana makin riang dan semangat. Menariknya, dalam PKKMB UM tahun ini materi disajikan dalam bentuk video, Power Point, serta suplemen/makalah. Demikian pula dengan tugas peserta PKKMB yang harus diunggah sesuai dengan panduan yang diberikan di laman PKKMB UM 2020. Keuntungannya, maba dapat mengakses dan mengerjakan materi kapan saja dan
di mana saja (asinkron). Materi yang disjaikan meliputi materi keuniversitasan, seperti Menyongsong Indonesia Emas 2045, pembinaan gerakan nasional revolusi mental (Indonesia melayani, bersih, tertib, mandiri, dan bersatu), Sistem pendidikan tinggi di Indonesia (merdeka belajar dan kampus merdeka), dan lain-lain. Mahasiswa baru juga diberi materi pengenalan fakultas dan prodi masing-masing. PKKMB daring diakhiri dengan closing ceremony yang dipandu oleh dekan masingmasing fakultas. Meski tidak bertemu secara langsung, berakhirnya PKKBM membuat banyak maba bersedih dan mengungkapkan kesannya di sosial media. Setelah mengikuti PKKBM, mahasiswa diharapkan lebih siap menghadapi bangku perkuliahan dan mampu berinovasi. Sebagaimana yang disampaikan Nadiem, mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan dan pengerak untuk menghasilkan solusi bangsa Indonesia. Izam
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
23
Hafid menerima kenang-kenangan usai mengisi seminar animasi oleh Imago di Lecture Hall Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
dok. Pribadi
Cerita Mereka
Rintis Studio Animasi Usai Tamat SMK
24 | Komunikasi Edisi 330
yang bertahan sampai sekarang saya,” kata Hafidz. Bidang kreatif bukan hal baru bagi Hafidz. Saat usia Sekolah Menengah Pertama (SMP), dia coba menjual kaos dengan desainnya sendiri. Sayangnya, usaha tersebut tak berlanjut. “Dulu pernah waktu SMP coba bikin brand distro jual kaos yang aku desain sendiri, sebelum akhirnya vakum karena beberapa alasan,” ungkap Hafidz. Baginya, coba-coba tanpa ilmu cukup jadi pengalaman. Pengetahuannya bertambah saat dia putuskan masuk SMK. Hafidz menjelma sebagai siswa Jurusan Animasi. Dari sana dia mendapat arahan di bidang kreatif. Bersinar, terbukti Hafidz menjadi wakil sekolahnya pada Lomba dok. Pribadi
K
einginannya masuk kampus seni padam. Hafidz Azroi dinyatakan tidak lolos seleksi masuk Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Pelik memang, tapi bukan akhir. Ajakan datang dari tiga temannya. Baru tamat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Hafidz dan rekan-rekannya merintis studio animasi Allie Animation. Bukan awal mudah bagi mereka berempat. Pasalnya, modal berasal dari patungan seadanya. Tempat masih di rumah teman. Hafidz mengaku sulit agar studio animasinya dikenal orang. Hingga akhirnya ketiga temannya perlahan mundur. “Waktu itu tempatnya masih di rumah teman, alat-alat juga hasil patungan seadanya, satu komputer dan laptop pribadi, cuma
Kompetensi Siswa (LKS). Hafidz tamat SMK tahun 2016. Sejak saat itu laki-laki domisili Karangploso ini mulai fokus di industri kreatif. Bukan dari keluarga pelaku seni, tak berarti nihil dukungan. Orang tua Hafidz selalu memotivasi putranya. Ibunya seorang penjual kue. Tangan terampilnya mahir menghias hasil adonan tersebut. Hafidz menyebut bakat menggambarnya turunan sang ibu. “Yang pasti keluarga ngedukung banget, apalagi ortu ya, cuman ya ada beberapa yang julid sedikit karena ga ngerti apa itu industri kreatif,” ungkap Hafidz. Agar asap dapurnya tetap mengepul, koneksi dari tempat magang saat SMK jadi andalan. Namun adakalanya ketika
dok. Pribadi
dok. Pribadi
Cerita Mereka
Hafidz mengisi workshop ilustrasi digital di Artsybition Seni dan Desain UM.
dok. Pribadi
jalan tak selalu mulus. Bekerja tanpa mendapat upah misalnya. “Pernah dulu awal-awal, ya memang karena belum pakai MoU dan juga kliennya bukan orang baikmahasiswa aja, bukanFSrezeki, kenangnya. Menjemput PPL di ”Thailand Hafidz memaknai pengalaman sebagai guru terbaik. Dia sadar masih banyak yang perlu dibenahi. Hal baru dia dapat saat bergabung dengan Forum Animasi Malang (FAM). Demi memperdalam lagi ilmunya, kini Hafidz menempuh pendidikan di Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Negeri Malang (UM). Hafidz mengambil hikmah dari setiap pasang-surut industri kreatif. Menurutnya, profesi di bidang kreatif punya kemungkinan kecil digantikan oleh Artificial Intelegence (AI). Meskipun sudah ada ruang yang diisi AI, tetapi esensi asli ide kreatif tetap berasal dari jiwa seni manusia. “Apalagi saya berfokus ke animasi dua dimensi dimana kita sangat bergantung ke SDM berupa tenaga kerja manusia ya bukan robot kayak di pabrik,” tutur Hafidz. “Meski software berkembang pesat tapi tetap animasi 2D itu berpegang pada skill orangnya dalam hal handrawing dan nilai seninya,” imbuhnya. Pandemi turut berimbas pada studio animasinya. Founder dan Director ini mengatakan banyak project yang batal dan dana yang minim karena alasan pandemi. Hafidz mengaku cukup jadi tantangan usahanya tetap bisa beroperasi, apalagi di tengah pandemi saat ini. Selalu akan ada pelangi setelah hujan
Hafidz (atas) dan rekan di studio Allie Animation.
badai yang lebat. Gemilang prestasi mengukir perjalanan Allie Animation. Beragam penghargaan bergengsi diraih seperti Juara 1 Animasi Pendek Terbaik dalam Anifest Surabaya, Juara 1 Animasi Terbaik dalam Police Movie Festival 4, Special Mention by Jury Best Animation Short Film dalam Hellofest 12th, tiga award sekaligus (Best Animated Short Film, Audience Selection, dan Special Mention) dalam CRAFT International Animation Festival, dan Nominee Best Short Animated Film dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2017. Meskipun sekadar nominasi di FFI 2017, Hafidz mengaku pengalaman tersebut paling berkesan. Senyum semringah raut wajahnya menghias fotonya bersama Joko Anwar, sutradara, dan produser ternama. “Film-film kami juga pernah ditayangkan di festival mancanegara seperti O!PLA– Polandia, Asean–Korean Cultural Night,” kata Hafidz. Selain itu, terjalin banyak kerja sama dengan seniman ibu kota. Kolaborasi lainnya bahkan dari luar negeri seperti USA, Prancis, Russia, Singapore, dll. Pencapaiannya tak lepas dari sosok idola. Tokoh seperti Hayao Miyazaki, Katsuhiro Otomo, Zack Snyder, dan Chris Nolan menjadi panutan Hafidz dalam berkarya. Keinginannya bukan menjadi seperti mereka, melainkan jadi diri sendiri pada level yang sama. Konsisten, komitmen, dan progresif menjadi pegangan erat Hafidz. Portofolio karyanya kerap mengangkat perpaduan budaya lokal dan modern. Hafidz mengungkapkan
itu sebagai ciri khasnya. “Sebagai watermark yang subliminal, sekalian juga mau nunjukin budaya lokal itu bisa loh dipadukan sama unsur modern bahkan futuris,” ungkapnya. Adakalanya artblock, kondisi sukar akan inspirasi atau ide. Rehat sejenak menjadi alternatif baginya. “Ya stop dulu saja, istirahat, jalan-jalan, socialize, nonton film dsb.,” kata Hafidz yang esoknya harus terbang ke Bandung. Saat ditanya soal karya pertamanya, Hafidz menjawab cukup puas, meski bukan karya pamungkas. “Ya ambil contoh saja Studio Ghibli, walaupun salah satu filmnya sudah dibilang masterpiece, tapi tetap mereka akan bikin sesuatu yang baru lagi, terus sampai akhir hayat,” tutur laki-laki kelahiran 1997. Kini Allie Animation berkantor di Jalan Gembrung, Karangploso. Perlengkapan mulai memadai dan cukup untuk tujuh sampai sepuluh orang. Selain tim inti lima orang, studio animasi dihuni tim internship juga lima orang. Dari kacamatanya, Hafidz menyebut industri animasi tanah air masih baru. Perlu banyak perbaikan dari pemerintah maupun pelakunya. Laki-laki dengan gaya rambut cepak ini optimis, industri kreatif akan andil besar dalam perekonomian negara. Harapan tinggi harus diimbangi dengan perbaikan kualitas produk industri kreatif. Industri kreatif akan membaik jika produk juga baik. “Disipilin dalam menghasilkan karya yang berkualitas itu penting, nanti industri yang ideal akan bertumbuh sendirinya,”tutup Hafidz. Irkhamin
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
25
dok. Komunikasi
Seputar Kampus
dok. Pribadi
Fitri Ariska, Si Pantang Menyerah pemenang Essay Challenging
Pemaparan materi oleh Sholahuddin Al-Fatih
dok. Komunikasi
Peserta LPQMO-TM
Wujudkan Generasi Qur’ani Berintegritas Tinggi
U
nit Kegiatan Mahasiswa Al-Qur’an Study Club (UKM ASC) Universitas Negeri Malang (UM) kembali melaksanakan Latihan Pendidikan Al-Qur’an dan Manajemen Organisasi Tingkat Menengah (LPQMO-TM) secara virtual atau daring. LPQMO-TM adalah diklat lanjutan setelah mengikuti diklat pertama atau Ta’aruf Qur’ani (TAQUR) yang lebih berfokus pada penanaman nilai-nilai ke-al-Qur’an-an dan manajemen organisasi. Pelaksanaan pendaftraan LPQMO-TM dimulai pada tanggal (2-16/9). Terdapat rangkaian acara dalam LPQMO-TM yakni praacara dan acara. Jumat (18/9) kegiatan praacara terdiri dari khataman daring dan pembekalan peserta berupa tata tertib dan penugasaan. Dilanjutkan Sabtu (19/9) pelaksanaan acara yakni penyampaian materi manajemen organisasi dan life mapping yang disampaikan oleh Nuriyatul Hidayah, S.Pd; materi Ulumul Qur’an dari sisi kehidupan Sosial dan keorganisasi, serta manajemen konflik menggunakan metode Forum Group Discussion (FGD) disampaikan oleh H.Faris Khoirul Anam, Lc., M.H.I. Rangkaian acara terakhir pada Minggu (20/9) yakni materi peran pemuda islami masa kini sebagai harapan bangsa yang disampaikan oleh Sholahuddin Al-Fatih, S.H., M.H; presentasi hasil FGD; serta pengumuman kelompok dan peserta baik putra maupun putri terbaik. “Acara penyampaian materi kedua dan ketiga, kami konsep secara interaktif kepada peserta ketika penyampaian materi bisa secara langsung berintraksi antara pemateri dan peserta,”
26 | Komunikasi Edisi 330
ujar Amang Darmawan, Ketua Pelaksana LPQMO-TM. Amang menegaskan perbedaan pelaksanaan LPQMO-TM dengan acara seminar lainnya yakni adanya manajemen konflik menggunakan metode forum Group Discussion (FGD) disajikan sebuah permasalahan kepada peserta melalui kelompok-kelompok kecil dan dipresentasikan dalam acara terakhir. Adanya tim ahli dari majelis kehormatan dan tetua ASC yang memberikan tanggapan ataupun sanggahan kepada peserta. Tujuan dilaksanakan kegiatan LPQMO-TM yakni melaksanakan program kerja departemen kaderisasi UKM ASC, mencetak generasi penerus UKM ASC yang cinta terhadap Al-Qur’an, meningkatkan kesadaran pengurus dan anggota dalam menghadapi persoalan yang ada di UKM ASC, menambah wawasan dan mengembangkan Skill kepemimpinan pengurus atau anggota UKM ASC dalam berorganisasi, serta menumbuhkan rasa ikhlas dalam mengabdi dan memiliki sikap integritas yang tinggi bagi penerus dan anggota UKM ASC. Peserta kegiatan LPQMO-TM 2020 adalah anggota UKM ASC yang telah mengikuti TAQUR VII tahun 2019 dan Khudama’ UKM ASC 2020 yang belum mengikuti kegiatan LPQMO-TM. Adapun target peserta berjumlah 100 orang. Di akhir acara LPQMO-TM, pengumuman kelompok dan peserta putra maupun putri terbaik secara berurutan jatuh kepada kelompok kedua, Muhammad Zidni Ridlo, dan Binti Nuriyati Rahayu. Nurul
dok. Komunikasi
Seputar Kampus
Virtual Grand Show Tata Busana UM “Alverden” 2020
M
ahasiswa Fashion Design Program Studi S-1 Pendidikan Tata Busana dan D3 Tata Busana mempersembahkan Virtual Grand Show Tata Busana Universitas Negeri Malang (UM) “Alverden” 2020. Acara Virtual Grand Show Tata Busana UM “Alverden” ini dilaksanakan secara Live Streaming di kanal Youtube “Grand Show Tata Busana UM” pada tanggal (21-23/9). Dengan mempersembahkan nominasi 14 Kategori di antaranya Best Sewing, Best Creative Fabric, Best Design, Best Moodboard desain, Best Ready To Wear, Best of Alverden 2020 (Best of the Best), dan masih banyak lagi. acara ini mengikutsertakan 63 Young Designer, 20 Profesional model, dan menghasilkan 126 Busana ready to Wear dan Deluxe. Pada tahun-tahun sebelumnya acara Grand Show Tata Busana UM selalu dilaksanakan di gedung Graha Cakrawala UM. Namun, kondisi saat ini mengharuskan penyelenggara untuk sedikit mengubah bentuk kegiatan tersebut sehingga panitia mencoba untuk memanfaatkan teknologi yang ada agar tetap dapat melaksanakan acara tahunan ini walaupun secara daring. Acara Virtual Grand Show Tata Busana UM tahun ini mengusung tema “Alverden” yang diambil dari bahasa Denmark yang berarti “Bumi”. Tema ini diambil dari semangat untuk menjaga bumi. Rancangan karya para desainer muda ini didasari semangat untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dalam produk fashion dan sebisa mungkin mengutamakan bahan bahan yang ramah lingkungan, sebuah filosofi yang luar biasa dalam berkarya. Ada enam Subtema pada Virtual Grand Show tahun ini di antaranya “Akasha” yakni asal usul proses terbentuknya alam semesta yang terdiri dari lima elemen utama yaitu air (water), api (fire), udara (air), tanah (earth), dan ruang (eather/void); “Osnova” diambil dari bahasa Bulgaria yang memiliki arti “Dasar”. Secara perinci “Osnova” menunjukkan gaya yang minimalis atas dasar kesadaran untuk tidak berlebihan. Tampilan busana yang ditonjolkan adalah bersih,
Salah satu penampilan baju dengan tema Akasha
tenang, dan terkendali dengan memasukkan unsur urban, retro, dan autentik; “Extortion” diambil dari bahasa Inggris yang merupakan salah satu padanan kata ‘exploitation’ yang memiliki makna “Pemerasan”. Pada tema ini menampilkan busana yang memiliki kesan maksimal, serba menonjol dan berlebihan, menggunakan warna yang berani dan mantap, serta banyak menggunakan teknik kamuflase dan overlapping; “Voyages” yakni sebuah tema yang menunjukkan keceriaan dengan tujuan agar tidak mudah berputus asa. Konsep tema ini mengusung hologram, dreamy hingga metalic. Voyages juga dapat berarti menjelajah keindahan-keindahan alamiah di bumi; “Agatya” yang dalam bahasa Kanada memiliki arti “Kesederhanaan” atau sesuatu yang mendasar. Agatya sendiri mengutamakan kesederhanaan dan kualitas dengan konsep urban. Kelompok Agatya merupakan kelompok peduli lingkungan dan sosial yang berhubungan dengan fashion; dan “Regrow” yakni “Tumbuh Kembali”. Diibaratkan dengan sebuah pohon yang terus bertumbuh. Dalam pembuatan koleksi, setiap mahasiswa melakukan serangkaian tahapan dan proses yang dimulai dari konsultasi konsep, konsultasi desain, konsultasi bahan, konsultasi pola, proses produksi, penilaian akhir, dan pengambilan foto serta video. Semua tahapan itu dilalui secara daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Virtual Grand Show Tata Busana UM “Alverden” mempertunjukkan hasil ide kreatif dari 63 young designer mengacu pada trend forecasting 2021/2022. “Tantangan paling besar yang kita hadapi, datangnya pandemi Covid-19. Mulai dari perubahan total konsep grandshow yang biasanya dilaksanakan secara langsung di Graha Cakrawala berubah ke virtual. Kemudian saat proses konsultasi moodboard-desain sampai dengan teknik jahit yang harus dilakukan lewat daring juga membuat mahasiswa dan dosen pembimbing sama-sama harus saling mendukung demi kelancaran acara sampai Hari-H,” tandas Yayang Meka, Humas Grandshow Tata Busana Alverden 2020. Nurul
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
27
Anggota Bio Team
dok. Pribadi
Seputar Kampus
Ubah Gelisah jadi Gairah
B
iotim membawa pulang emas pada ajang Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) (05/09). Karya Biochemistry Virtual and Multiple Representative Laboratory (BioLab) kategori Inovasi Materi Digital Pendidikan merupakan jawaban atas kegelisahan para mahasiswa yang tidak bisa menjalankan praktikum di laboratorium selama pandemi Covid-19 berlangsung. Tidak susah untuk mengoperasikan BioLab, cukup bermodalkan internet dan gawai, pengguna bisa mengakses ‘laboratorium virtual’ lengkap dengan prosedur K3, pre-test, dan post-test. “Produk ini memang tidak bisa menggantikan praktikum laboratorium sebenarnya, tapi produk ini bisa bekerja sebagai pendamping praktikum karena hardskill yang didapatkan di laboratorium kurang memungkinkan untuk dimasukkan di aplikasi,” ungkap Jasmine Nurul Izza, ketua dari Biotim untuk ajang LIDM.
Oleh Muslihati
Perencanaan konsep ini terhitung cepat. Dalam 10 hari, Biotim mampu mengembangkan konsep BioLab melalui data yang diambil dari 150 responden yang berasal dari berbagai jurusan dan perguruan tinggi. Jika ditanya resep sukses membangun konsep apik dalam waktu singkat, “team work makes dream works”-tak lain dan tak bukan adalah kerja sama tim. Uniknya, Jasmine merasa tim yang dibentuk merupakan sebuah ‘keajaiban’. “Baru sebentar saja bertemu, kami sudah merasa solid. Padahal, kami tidak menjanjikan untuk bisa menang lomba, hanya keyakinan bahwa kami bersama melalui ini. Karena kami mempunyai visi yang sama, maka tim ini terbentuk,” papar Jasmine ketika mengingat bagaimana perjalanan ia mencari tim. Kendala yang dihadapi salah satunya adalah mencari developer, mengandalkan koneksi dan kenalan teman satu timnya. Akhirnya mereka mendapat developer yang merupakan mahasiswa jurusan Game Animasi untuk membantu mengantar mereka menuju babak final. Kerja sama tim juga diuji ketika anggota tim kesulitan mencari
dana untuk perjalanan ke Malang. Dengan patungan biaya, akhirnya anggota tim berhasil berkumpul di Malang dan mengerjakan proyek bersama-sama. “Yang penting datang dulu, berangkat dulu, urusan bagaimana kita menalangi dana dipikirkan belakangan,” tambahnya. Setelah mereka mengajukan proposal dan diterima, Biotim dan para delegasi LIDM lainnya dikumpulkan di Wisma Ringgit UM. Mereka dibina oleh mentor yang berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Mentor yang mendampingi mereka juga merupakan ‘alumni’ dari LIDM 2019 yang meraih juara tiga. Dalam karantina, Biotim bersama para delegasi diberi pelatihan untuk presentasi produk buatan mereka dengan baik, selain itu mereka juga mengadakan simulasi tanya jawab untuk membuat kemungkinan pertanyaan yang akan dilemparkan para juri. Sebuah pengalaman mendebarkan diceritakan oleh Jasmine, “pada saat final, kami ditanya mengenai uji protein. Materi kami hanya sampai uji makanan saja. Lalu kami tawarkan opsi lain, yaitu uji gula. Beruntung, para juri masih menerima penjelasan kami,” ungkapnya. Tidak hanya dibekali skill, para delegasi juga diberikan bimbingan rohani. Jika siang mereka fokus mengasah kemampuan, sorenya mereka berkumpul bersama untuk mengaji dan istigasah. Ketika ditanya tentang prospek produk ini ke depannya, Biotim sangat berharap agar suatu hari inovasi mereka akan dipakai khalayak luas. “Kami membuat BioLab dengan harapan ke depannya bisa digunakan lebih luas. Untuk sekarang, karena kami BioLab hanya memuat materi tentang uji makanan saja, maka masih menyasar jenjang perguruan tinggi. Banyak yang perlu kami perbaiki, seperti hasil simulasi laboratorium yang kurang akurat dan fitur yang kurang lengkap. Mudah-mudahan suatu hari kami bisa menyebarluaskan BioLab,” harapnya. Ayu
dok. Komunikasi
Seputar Kampus
Orang-orang di balik RAP UM
A
da yang berbeda dengan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Malang (UM) Tahun 2020. PKKMB UM yang dilaksanakan secara daring kali ini menghadirkan penampilan lagu RAP yang berjudul “Salam Cakrawala”. RAP UM yang dirilis di hari pertama PKKMB (21/09) lalu, diapresiasi oleh mahasiswa maupun alumni UM. Dalam kurun waktu empat hari pelaksanaan PKKMB, RAP UM sudah menjangkau tujuh puluh ribu penonton di Instagram dan mendapat respon positif dari khalayak. RAP UM Salam Cakrawala diinisiasi oleh divisi branding UM. Awalnya RAP ini diciptakan untuk memberikan kesan khusus pada PKKMB daring Tahun 2020. Ketua Divisi Branding UM, Andreas Syah Pahlevi menuturkan, RAP UM memang didedikasikan untuk mahasiswa baru. “Sebagai ganti vibe konser yang biasanya ada setiap PKKMB offline,” jelasnya. Selain untuk menyambut mahasiswa baru, RAP UM dihadirkan untuk memperkenalkan branding UM dengan Salam Cakrawala dan mengedukasi semangat karakter unggul mahasiswa UM. Setiap bait dari lirik lagu Salam Cakrawala menjelaskan karakter unggul mahasiswa UM yang disingkat dengan CAKRAWALA. Lirik tersebut disusun oleh Andreas bersama keenam orang lain, yakni Febrita Heynoek, Nabhan Choiron, Ifa Nursanti, Mukti Irianto, Devana Mozaik, dan Khafied Dihardja. “Makna liriknya merupakan penjelasan bahwa karakter unggul mahasiswa UM adalah CAKRAWALA,” terang dosen fakultas sastra UM tersebut. CAKRAWALA merupakan akronim dari C (Confident/Percaya diri untuk berprestasi), A (Active/Aktif berkarya), K (Knowledgeable/ Berpengetahuan luas dan menjadi rujukan), R (Respectable/ Terhormat dan mau menghormati), A (Adaptable/Mampu beradaptasi dengan cerdas), A (Achieving/Berprestasi dengan karya dan inovasi), L (Learning/Senantiasa rajin belajar), W (Wise/ Bijak dalam segala tindakan), dan A (Authentic/Menjadi diri sendiri). Andreas yang juga merupakan Ketua Asosiasi Desainer Grafis
dok. Pribadi
Gaungkan Karakter Unggul Lewat RAP UM Indonesia (ADGI) Malang menjelaskan, sejatinya divisi branding telah memiliki rencana untuk membuat soundtrack sejak awal bulan Maret. Namun sempat terhenti karena pandemi. Agustus 2020, soundtrack official RAP UM Salam Cakrawala akhirnya dirilis. Proses pembuatan terbilang amat singkat, yakni 16 hari untuk proses cipta lagu hingga pembuatan video clip selesai. Sementara pembuatan video clip bertempat di spot-spot yang ada di kampus utama UM di Jalan Semarang. “Alhamdulilah cukup mendukung spot lokasinya,” syukur Andreas. Salam Cakrawala dinyanyikan oleh Ern Myra dan Mukti Irianto, mahasiswa UM yang berasal dari Jurusan Seni Desain, Prodi Pendidikan Seni Tari dan Musik. Dalam proses pembuatan, divisi branding juga dibantu oleh beberapa tim produksi yang terdiri dari mahasiswa seni dan desain yang melaksanakan magang. Andreas berharap, melalui RAP UM karakter unggul mahasiswa UM bisa dipahami bersama. Lebih dari itu, branding UM secara tersirat dapat disebarkan melalui medium lagu. “Kami rasa medium lagu merupakan salah satu medium yang kuat untuk brand awareness, serta sesuai untuk generasi millenial,” pungkasnya. Lebih lanjut, ia berharap upaya yang dilakukan UM dalam aktivitas promosi dan branding semakin diapresiasi oleh semua civitas ke depannya. Sebab suksesnya branding universitas salah satunya harus didukung oleh kebanggaan internal dari seluruh civitas (mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan) dan alumni. UM memang telah memiliki divisi branding sejak Februari 2020. Divisi yang berada di bawah naungan wakil rektor empat ini dibentuk setelah dipertimbangkan kepentingannya untuk aktivasi segala bentuk kegiatan branding dan promosi universitas. Divisi branding tersebut terdiri dari Andreas Syah Pahlevi, M.Pd sebagai ketua dan keempat anggota lain meliputi Febrita Paulina Heynoek, M.Pd (dosen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan), Nabhan F. Choiron, M.A (dosen sastra inggris), Yon Ade Lose H, M.Sn (dosen Desain Komunikasi Visual), serta Agus Sunandar, M.Sn (dosen Fakultas Teknik). Diah
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
29
dok. Komunikasi
Seputar Kampus
Senyum bahagia peserta saat pelatihan pengolahan makanan
Olah Makanan Diet bagi Anak Autis Penderita Alergi
Tata Boga UM :
J
urusan Tata Boga Universitas Negeri Malang (UM) bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Autis Laboratorium UM menggelar pelatihan pengolahan makanan diet GFCF berbasis tepung komposit daun kelor dan kentang tengger. Kegiatan ini berlangsung di Laboratorium Tata Boga Teknologi Industri Fakultas Teknik UM, Selasa (13/10). Pelatihan ini diikuti oleh semua guru SLB Autis Laboratorium UM. Tujuan dari pelatihan tersebut agar para guru bisa menerapkan diet bebas gluten atau gluten free dan bebas kasein atau casein free (GFCF) kepada anak autis yang menderita alergi. Alergi utama pada anak autis dapat dipicu oleh penggunaan bahan utama atau tambahan gluten (protein alami dari kelompok jenis gandum, seperti tepung, terigu, oat, barley) dan casein (protein alami dalam susu dan olahannya, seperti keju dan yogurt). Luthansyah Nur Iswara, Kepala Sekolah SLB Autis Laboratorium UM mengatakan bahwa pelatihan ini berawal dari ide Jurusan Tata Boga UM yang memiliki produk makanan untuk menunjang anak autis. “Kebetulan sekolah kami mempunyai kelas vokasi memasak. Jadi, tercapailah pelatihannya. Walaupun pelatihan ini pesertanya hanya guru, tapi nanti kami implementasikan ke siswa-siswi,” ujarnya. Acara tersebut berlangsung sejak pukul 11.00 hingga 14.15. Diawali dengan sambutan ketua pelaksana, disusul sambutan Kepala Sekolah SLB
30 | Komunikasi Edisi 330
Autis Laboratorium UM, serta penyampaian materi pengenalan bahan GFCF berbasis tepung kelor dan kentang tengger. Pemateri dalam pelatihan ini yaitu Dr. Titi Mutiara Kiranawati, M.P. Peserta pelatihan sangat antusias mendengarkan penyampaian pemateri. Usai penjelasan dari pemateri, peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan setiap kelompok membuat salah satu dari tiga jenis jajanan, seperti Blondies Kelor Kukus dari tepung kentang dan tepung kelor, Pumpkin Velve (velve labu kuning), Dragon Fruit Velva (velva buah naga), Velva Lasike, dan Kue Kering daun Kelor. Pada saat praktik membuat jajan, peserta sangat mencermati hingga proses menghias jajan. Dewi, salah satu guru SLB Autis Laboratorium UM mengatakan bahwa pelatihan tersebut sangat menarik. “Kami belum pernah mengadakan pelatihan pengolahan makanan diet dengan bahan daun kelor yang pesertannya guru secara langsung,” ungkapnya. Diceritakannya seusai kegiatan berlangsung bahwa dirinya ingin mengikuti pelatihan seperti itu lagi. Kegiatan tersebut diakhiri dengan evaluasi dan doa. “Pelatihan ini diharapkan dapat membuat hubungan berkesinambungan antara sekolah kami dengan UM. Tentunnya, anak-anak dapat membuka peluang kerja di masa yang datang dengan menu diet semacam itu,” pungkas Kepala Sekolah SLB Autis Laboratorium UM.Izam
Curhat
dok. Komunikasi
virus tersebut dengan tidak keluar rumah sama sekali. Perubahan perilaku ini menyebabkan akibat pada aspek lain, yaitu pada aspek kesehatan mental, pendidikan, perekonomian, pembangunan dan relasi sosial masyarakat. Akibat pada aspek kesehatan mental yang seringkali terjadi adalah stres, frustasi dan rasa jenuh, yang apabila tidak diatasi dengan baik bisa berakibat lebih fatal.
ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah
Jenuh? Mari Refreshing Aman As-salamu ‘alaikum w. w. Saya adalah seorang mahasiswa Sastra Indonesia semester akhir. Di tengah pandemi saat ini sangat tidak memungkinkan beraktivitas di luar ruangan dengan intensitas waktu yang sering. Hal tersebut mengharuskan saya untuk menghabiskan hampir 80% waktu saya di dalam ruangan. Saya sering merasa jenuh dan stres. Bagaimana saya harus mengatasi masalah tersebut? Sekian. Terima kasih banyak atas jawabannya. Was-salamu ‘alaikum w.w.
Jawaban oleh: Ike Dwiastuti, M.Psi., Dosen Fakultas Pendidikan Psikologi UM Jawaban: Wa-alaikumsalam w.w. Pada awal pandemi, pengetahuan kita tentang virus dan penyakit ini masih sangat kurang. Para peneliti, saat itu, masih mencari tahu karakteristik virus tersebut. Pemerintah dan masyarakat berusaha melakukan tindakan pencegahan tertular
Namun, saat ini para peneliti telah mengungkap karakteristik dari virus tersebut. Jurnal-jurnal penelitian tentang virus ini telah banyak dipublikasikan, dan menjadi acuan WHO maupun pemerintah untuk membuat kebijakan protocol kesehatan. Anda dapat mengakses https://covid19.go.id/ dan https://www. who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019, untuk mengetahui lebih banyak tentang virus ini. Informasi terbaru diketahui bahwa virus dapat melayang di udara beberapa saat, sehingga penularan dapat melalui udara, terutama apabila ventilasi ruangan tidak kurang dan sirkulasi udara buruk. Virus ini dapat dihilangkan dengan cairan sabun dan cairan disinfektan. Dengan demikian, sangat diharapkan semua orang menggunakan masker apabila sedang berinteraksi dengan orang lain, menjaga jarak dengan orang lain, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer sebelum memegang area wajah dan makan, sering membersihkan benda-benda yang kita gunakan dengan disinfektan, serta membersihkan diri dengan maksimal setelah berpergian (merendam baju, dan segera mandi). Dengan mengetahui karakteristik virus dan panduan protokol kesehatan, kita dapat memilih kegiatan yang dapat mengurangi stres, frustasi, dan jenuh yang Anda alami. Ketika di rumah saja, Anda bisa melakukan kegiatan dengan berselang-seling antara mengerjakan tugas dengan mengerjakan hobi. Berikut ini contoh kegiatan yang dapat Anda lakukan sesekali ketika jenuh melanda: 1. Anda tetap dapat keluar dari rumah untuk melakukan kegiatan-kegiatan. Namun, tetap menggunakan masker yang baik kualitasnya. Pilih waktu dan tempat yang sekiranya tidak banyak orang berkerumun. 2. Anda dapat mengerjakan tugas-tugas di taman dekat rumah. Pakai masker, dan bawa disinfektan spray untuk membersihkan tempat duduk di taman. Lalu Anda dapat membaca atau mengetik tugas sambil berjemur. 3. Anda juga masih dapat bertemu dengan teman, namun dilakukan di ruang terbuka, dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan merasa “sungkan” untuk saling mengingatkan teman-teman. Misalnya, Anda dapat mengatakan, “kita kalau ketemuan, tetap jaga protokol kesehatan ya, nggak salaman dulu, nggak cipika-cipiki dan jaga jarak, jangan lupa pakai masker supaya kita semua tetap sehat.” Bertemu teman dalam jumlah yang terbatas, sekitar 3—4 orang dan sebentar saja ya. 4. Anda juga masih dapat melakukan olahraga, seperti jalan sehat, lari, atau naik sepeda. Kegiatan olahraga di luar ruangan ini dapat dilakukan dengan anggota keluarga, tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan. 5. Anda juga dapat rekreasi di tempat yang Anda yakin sepi pengunjung, misalnya pantai yang belum menjadi objek wisata, persawahan, kebun teh, dan dilakukan tidak pada hari libur. Memang kegiatan keluar rumah dan bertemu orang lain dibatasi, terutama ke mall, ke pasar atau acara yang ada banyak orang berkerumun. Namun, kita bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan aman untuk kesehatan. Demikian saran pengembangan dari saya, semoga bermanfaat.
Mahasiswa UM dapat mengirimkan tulisan berupa curahan hati (curhat) pada rubrik ini dengan space halaman A4 via email komunikasi@um.ac.id selambat-lambatnya tanggal 25 November 2020. Apabila nama asli tidak ingin dicantumkan, diperbolehkan untuk menggunakan nama inisial. Curhat Tahun 41 September Oktober 2020 | atau Anda akan kami kirim ke ahlinya (dosen Fakultas Pendidikan Psikologi UM untuk mendapatkan jawaban. Tulisan curhat akan- mendapat imbalan penghargaan yang sepantasnya.
31
Wisata
dok. Komunikasi
dok. Komunikasi
dok. Komunikasi
dok. Komunikasi
dok. Komunikasi dok. Komunikasi
Lembah Indah Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Malang
32 | Komunikasi Edisi 330
Senyum menawan para wisatawan(2)
dok. Komunikasi
Tempat favorit untuk memanjakan mata.
dok. Komunikasi
dok. Komunikasi
dok. Komunikasi
Senyum menawan para wisatawan(1)
Wisata
L
agi-lagi Malang melahirkan tempat wisata baru yang menarik perhatian para wisatawan. Kali ini tempat wisata tersebut diberi nama Lembah Indah Malang. Berlokasi di Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang atau berada di kawasan Lereng Gunung Kawim menjadikan tempat tersebut pas untuk merileksasi diri. Suhu udara sangat sejuk dan memanjakan mata.
Selain tempat penginapan, ada juga fasilitas gazebo, tempat parkir, musala, flaying fox, tempat makan, dan lain-lain. Dengan fasilitas tersebut quality time bersama orang tersayang akan semakin hangat. Ketika Anda merasa penat setelah berkeliling, Anda bisa menikmati menu makanan dan minuman khas pedesaan yang dijajakan di sana.
dok. Komunikasi
Lembah Indah Malang menawarkan sensasi wisata yang ajib. Meskipun masih baru, hampir tak pernah sepi dari pengunjung. Tempat ini juga dilengkapi dengan spot-spot cantik yang instagramable. Bagi kamu yang hobi berburu spot foto, wisata ini sangat recommended. Mulai dari spot foto dengan ornamen kayu yang terlihat estetik sampai dengan pemandangan alamnya seperti pohon pinus, perbukitan membuat hasil fotomu terlihat lebih hidup. Ada juga vila, camping ground, dan glamping yang bisa dimanfaatkan ketika berekreasi di sana.
Glamping yang membuat hasil fotomu terlihat lebih hidup.
dok. Komunikasi
Menariknya lagi, wisatawan dapat melihat pertanian sayuran organik, hidroponik, kebun buah, dan perternakan. Wisatawan juga bisa berinteraksi langsung dengan penduduk setempat dan mencoba bercocok tanam di area wisata ini. Spesialnya lagi, hasil potensi alam yang berada di wisata ini dikelola langsung oleh pihak objek wisata menjadi makanan khas. Bagaimana, Guys, apakah Anda tertarik berkunjung ke sana? Tiket masuk di Lembah Indah Malang ini termasuk ramah di kantong, yakni Rp20.000,00. Namun, ini belum termasuk makan dan minumnya. Bagi kalian yang ingin menyewa penginapan, per malamnya dikenai tariff Rp75.000,00 untuk camping ground, sedangkan jika ingin tidur di glamping tarifnya Rp400.000,00. Bagi Anda yang membawa rombongan keluarga, sebaiknya menyewa vila seharga Rp1 juta. Harganya relatif terjangkau, bukan? Lembah Indah Malang dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. untuk tips agar liburan Anda menyenangkan, datanglah pada pagi hari. Gunakan pakaian yang hangat, mengingat udara di Lembah Indah Malang cukup dingin. Sebaiknya. Anda juga menggunakan kendaraan pribadi karena masih jarang kendaraan umum yang melintas di sana. Yuk, segera tentukan tanggal berliburmu di sini! Izam Spot foto yang instagramsble ala Lembah Indah Malang
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
33
Rancak Budaya
DANYANG
B
oleh Muhlil Rofiki
erita tentang Farul yang kesurupan menyebar cepat hingga pelosok desa. Kabar-kabarnya ia sudah tidak sadar selama seminggu, terbaring di kasur dan berbicara ngelantur. Sudah banyak orang pintar yang datang bermaksud menyembuhkannya, tapi kepintarannya tidak terbukti. Warga desa mengaitkan kejadian yang menimpa Farul dengan acara dangdutan yang diadakan seminggu sebelumnya di tanah lapang di samping komplek punden. Suatu waktu pernah ditanya siapa yang ada di tubuh Farul dan dia menyebut nama Mbah Gading. “Aku… nggak mau keluar… kalau orangnya… cuma mikir… duit,” kata Mbah Gading mengerang dengan suara khas orang tua. Perkataan Mbah Gading menyentak Sri’ah. Pasalnya dia berani memasang berapapun imbalan yang orang pintar itu minta asalkan anaknya bisa kembali seperti semula. Tampaknya Mbah Gading memang tahu niatan dari orang-orang pintar yang mencoba mengeluarkannya. Semuanya datang demi mendapatkan imbalan dari Sri’ah, sampai-sampai ada juga yang mengaku orang pintar padahal tidak tahu apa pun. Sri’ah dan Darto selalu dihantui ketakutan kepada anaknya.
34 | Komunikasi Edisi 330
Mereka selalu tidak tenang berada di rumah. Tidak banyak yang bisa dilakukan selain mempersilakan siapa saja orang yang hendak menyembuhkan Farul. Suatu malam Mbah Gading memanggil qaSri’ah dan Darto untuk mendengarkan perkataannya. Ia meminta satu hal sebagai syarat agar bisa keluar dari tubuh Farul. Dia meminta dibangunkan sebuah langgar di komplek punden agar tidak lagi diadakan lagi pertunjukan-pertunjukan yang tidak senonoh. Berharap masyarakat tahu tempat untuk melaksanakan segala sesuatu. Esok paginya Darto berangkat menemui Pak Karto, selaku kepala desa untuk menyampaikan permintaan Mbah Gading. Sri’ah sangat berharap permintaan itu dapat dipenuhi pihak desa. Dengan menyembunyikan wajah sedihnya, ia sedikit memberi semangat pada Darto. “Semoga dipenuhi orang desa, Pak.” Darto segera mengambil sepeda Onthel yang tiap hari dipakainya bekerja. Walaupun satu desa, rumah kepala desa berada di dukuh yang berbeda dengan rumahnya. Ia harus menempuh jalan makadam yang sudah lebih dari sepuluh tahun tidak pernah ada usaha dari pihak desa untuk memperbaikinya. Jalan itu seakan memisahkan dukuh tempat tinggal Darto dari peradaban desa yang
ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah
Rancak Budaya ramai. Rumah Pak Karto berada di tepi jalan raya yang ramai. Rumah itu berpagarkan batu bata dengan tralis besi berwarna keemasan, dengan halaman yang luas, dan tanaman di kanan kiri. Dengan dinding berwarna putih tulang dan tiang rumahnya yang dicat hingga terkesan terbuat dari batu marmer. “Assalamualaikum, Pak Kades,” ujar Darto. “Waalaikumussalam, eh Pak Darto,” ujar Pak karto yang sedang asyik merawat burung kenari peliharaannya. “ Ada apa, Pak, pagipagi sudah ke sini?” lanjut Pak Karto. “Begini, Pak Kades. Kemarin malam Mbah Gading minta sesuatu.” “Siapa Mbah Gading?” tanya Pak Karto. “Yang masuk ke tubuh Farul, anak saya itu,” jawab Pak Darto. “Oh, anak sampean belum sembuh?” “Belum, Pak. Makanya saya ke sini, siapa tahu kalau permintaannya Mbah Gading dipenuhi, anak saya bisa sembuh,”
Esoknya Darto mengajak warga untuk segera berkumpul di komplek punden. Darto sendiri mengonsep langgar ini tidak terlalu mewah, hanya merencanakan terbuat dari bambu dan kayu, asalkan bisa dipakai untuk beribadah siapa pun yang singgah di sana. Langgar tersebut dibangun di pelataran punden yang masih cukup luas. Dibangun di setengah luas halaman. “Kok bisa ya orang-orang pejabat desa nggak perhatian sama hal yang begini? Toh ini juga demi kebaikan semuanya,” ujar Sentot kepada Darto yang saat itu sedang bersama-sama menggali tanah untuk pondasi. “Jangankan langgar ini, wong jalan makadam iku wae gak segera diperbaiki, jalan juga jalannya desa sendiri,” ujar Darto. “Lah iyo, Pak, kok bisa, ke mana yo duite?” ujar Sentot. “Dimakan tikus paling,” balas Darto sambil tersenyum sinis. Beberapa jam kemudian Pak Karto datang menghampiri orangorang yang bekerja membangun langgar di punden. Dengan melangkah penuh kehati-hatian untuk melindungi pakaian seragam dinasnya agar tetap bersih, dia menghampiri Darto.
“Minta apa dia, Pak?”
“Gimana, Pak Darto? Lancar?” tanya Pak Karto.
“Anu, minta dibangunkan langgar di komplek punden,”
“Alhamdulillah lancar, Pak Kades,” balas Darto.
“Waduh, mintanya aneh-aneh. Kalau mintanya seperti itu, nanti saya omongkan dulu ke orang-orang di desa, Pak. Gak mungkin kalau saya tiba-tiba ambil uang desa terus bangun langgar di sana. Repot nanti laporannya.” Mendengar jawaban yang belum pasti dari Pak Karto, Darto memutuskan untuk pulang. Sambil bersepeda, dia memasang wajah yang murung karena merasa tidak menemukan titik terang. “Belum dikasih kepastian, Buk,” katanya kepada Sri’ah sesampainya di rumah. Sudah dua minggu Mbah Gading berdiam di tubuh Farul. Dia masih setia menunggu sampai permintaannya dipenuhi oleh pihak desa. Pun tidak ada kabar baik yang sampai di telinga Darto sejak seminggu kunjungannya ke rumah Pak Karto. Sama-sama tidak ada kepastian. Sri’ah sampai-sampai pernah berkata jika permintaan keluarganya tidak dipenuhi oleh pihak desa, maka ia akan membangun sendiri langgar di komplek punden itu. Ternyata memang tidak ada kabar dari pihak desa. Darto memutuskan untuk memastikan sekali lagi ke Pak Karto, kalau-kalau memang Darto sendiri belum mendengar persetujuan dari pihak desa. Dan hasilnya memang permintaan Darto tidak dapat dipenuhi oleh pihak desa lantaran kendala biaya. Dengan berani, Darto menantang Pak Karto kalau ia akan membangun sendiri langgar di komplek punden agar anaknya bisa kembali seperti semula. Siangnya Darto berkeliling ke rumah-rumah tetangganya, menyampaikan permintaan bantuan untuk membangun langgar di komplek punden. Pembangunan langgar ini pun memakai dana dari keluarga Darto itu sendiri. Dia memang sengaja menolak bantuan dana dari tetangganya lantaran ia juga ingin sekalian bersedekah. Memang keluarga Darto bukan keluarga yang kaya, dia menyewakan satu-satunya tanah sawah agar dia mendapat tambahan uang.
“Nanti aku kirimi makan siang, Pak. Rokok juga buat sampean dan kawan-kawan.” “Gak usah Pak, gak usah. Sudah saya siapkan semua. Istri saya sudah masak di rumah, sebentar lagi pasti diantar ke sini,” ujar Darto. “Bapak lanjut saja bekerja di kantor, di sini kotor, kapan-kapan saja kalau mau membantu,” sambung Darto dengan berharap Pak Karto segera meninggalkannya. Pak Karto segera meninggalkan pembangunan langgar itu. Di pergi dengan tetap tersenyum dengan maksud menjaga wibawanya di depan rakyat-rakyatnya. Langgar itu akhirnya selesai dalam lima hari. Dengan perasaan bangga, Darto dan Sri’ah akhirnya dapat memenuhi syarat yang diajukan Mbah Gading. Walaupun dari kayu dan bambu, langgar itu berdiri kokoh. Tiang-tiang dan dindingnya dicat dan dipelitur sehingga tampak bagus dan mengkilat. Langgar ini tidak terlalu luas, paling-paling mampu menampung 10-15 orang saja. Beberapa sejadah, sarung, dan mukena sudah disediakan dan dapat digunakan di dalamnya. Segera setelah langgar itu selesai, akhirnya Farul kembali seperti sedia kala, walaupun kini ia tampak lebih kurus karena kehilangan beberapa kilogram berat badannya. Tampaknya syarat yang diajukan Mbah Gading berhasil dipenuhi. Darto dan Sri’ah pun menangis terharu atas keadaan anaknya tersebut. Kebahagiaan Darto seketika hilang saat Sentot datang ke rumahnya dengan memberikan kabar kalau pihak desa akan mengadakan Jaran Kepang di tanah lapang di samping komplek punden. SELESAI
Penulis adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Juara 1 Kompetisi Penulisan Cerpen majalah Komunikasi Tahun 41 September - Oktober 2020 |
35
Pustaka
Love for Imperfect Things : Nasihat Masa Kini Penangkis Anxiety oleh Maria Ulfa
Judul Love for Imperfect Things: How to Accept Yourself in a World Striving for Perfection Penulis : Haenim Sunim Penerbit : Penguin Books Tahun terbit : 2018 Generasi masa kini memang sudah akrab dengan kata anxiety yang dalam bahasa Indonesia berarti kecemasan. Terlebih, mudahnya akses media sosial yang acapkali membuat penggunanya membandingkan diri dengan orang lain. Terlalu banyak membanding-bandingkan diri akan mempersulit diri kita menerima dan mencintai diri sendiri. Pokok permasalahan yang seringkali memberatkan hati terjadi karena kita terlalu mencemaskan masa depan atau tidak bisa melepaskan masa lalu, sehingga tidak bisa fokus pada masa masa sekarang. Melalui buku setebal 259 halaman ini, Haenim mengajak kita untuk legowo dan neriman atas segala ketidaksempurnaan diri dan dunia ini. Buku yang telah diterjemahkan lebih dari 15 bahasa ini memiliki delapan bab yang masing-masing mempunyai dua subbab dengan topik yang saling berkaitan. Topik yang dibahas di antaranya self-care, keluarga, empati, hubungan, keberanian, healing, enlightenment, dan penerimaan. Pada setiap bab Haenim menuturkan pengalamannya atau pengalaman orang lain yang berkaitan dengan topik bab tersebut. Dilanjutkan dengan beberapa halaman yang berisi nasihat yang tidak terasa menggurui dan ngena di hati. Menyelami kata demi kata yang tertulis terasa seperti pulang ke rumah dan diberi pelukan hangat. Dalam bab self-care, pembaca diajak untuk berbaik hati pada diri sendiri terlebih dulu, kemudian baru pada orang lain. Mengapa begitu? Haenim menjelaskan bahwa seringkali orang terjebak hidup berdasarkan apa yang orang lain minta, lalu mengabaikan hasrat dan kebutuhan diri sendiri. Padahal banyak masalah psikologis terjadi karena emosi yang seharusnya dirasakan malah justru diabaikan dan dipendam. Merepresi emosi itu layaknya sebuah kolam yang airnya stagnan, lama kelamaan air tersebut menjadi keruh dan bau. We are worthy of being loved not because of what we do well, but because we are precious living beings. Even if you don’t achieve the perfection the world demands, your existence already has value and is worthy love. (hlm.18) Ada hal yang menarik perhatian saya, Haenim menyebut
36 | Komunikasi Edisi 330
ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah
novel Please Look After Mom (diterbitkan dalam bahasa Indonesia berjudul Ibu Tercinta, 2018) dalam bab Keluarga. Dia menceritakan pengalamannya ketika memimpin meditasi dan mengarahkan audiens untuk memikirkan orang yang mereka cintai dan mendoakan mereka. Namun, seringkali kita tidak mengekspresikan perasaan tersebut karena berasumsi mereka telah mengetahuinya. Dalam novel karangan Kyung Shook-shin tadi, tokoh utama kehilangan ibunya dan mulai menyadari betapa ia mencintai ibunya. Dalam bab ini berisi nasihat yang tidak hanya ditujukan pada anak, namun juga untuk orang tua. Contohnya saat dia menuturkan agar orang tua tidak terlalu khawatir saat sang anak bebal dan bersikeras melakukan sesuatu dengan caranya sendiri. Hal itu karena mereka ingin belajar mandiri. Hubungan anak dengan ayah pun turut dijelaskan dalam bab ini. Disusul pembahasan tentang empati yang membahas tentang bagaimana sebuah pelukan dan menjadi pendengar yang baik dapat menguatkan hati. Buku ini adalah buku yang mengajak kita merefleksikan hal yang terjadi dalam hidup, misal kegagalan, kecemasan, dan kekecewaan. Siapa yang menyangka rahib seperti Haenim pernah depresi dan tidak bahagia ketika SMA? Jika kesedihan menghampiri, menangislah saja seperti langit yang sedang hujan. “We all experience feelings of depression at some point in our lives. When you do, notice that the fuel for depressed feelings is negative thoughts. If we keep feeding the feeling with those thoughts, the feeling grows stronger and stays longer. Rather than being trapped in negative thoughts, shift your attention to your body and breathe deeply. As the mind clears, so will the feeling� – (hlm.186) Berkolaborasi dengan ilustrator Lisk Feng, Love for Imperfect Things tampil menyegarkan dan memanjakan mata. Ada lebih dari 25 ilustrasi ciamik di sela-sela pembahasan topik dan kutipan nasehat. Saya rasa buku ini bukanlah model buku yang habis sekali baca, melainkan pickme-up book. Membacanya bisa kapan saja saat Anda merasa butuh nasihat. Penulis adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan Juara 1 Kompetisi Penulisan Pustaka majalah Komunikasi
Rancak Budaya
Memorabilia Sebuah Ledakan : Beirut, Lebanon oleh Yohan Fikri
Konon, Tuhan sendirilah yang menanam pohon-pohon cedar sepanjang pegunungan libani. Pohon yang dipercayai, daunnya senantiasa hijau, walau terus dipapar panas matahari. Seseorang entah siapa mengambilnya sebatang, dan lalu menjadikannya perlambang.
Waktu demi waktu, negeri itu terus menggeliat, melata, dan menyusuri abadabad. Hingga, sebuah ledakan mengguntur di angkasa dan membakar hangus hutan-hutan cedar
pada langit Beirut yang redum.
yang menghijau di bola mata penduduk ibukota. Mengubah nasib sewarna kulit batangnya yang hitam keabu-abuan
Jubah gemerlapan yang ia kenakan telah terbakar,
—galur-galur luka membopeng di tubuh mereka.
tubuhnya penuh luka-luka nanar.
Kiamat meletus dari gudang zat eksplosif
Tak ada lagi harum mur yang manis
yang menimbulkan sedentur ledakan masif.
tercium dari jauh hutan-hutan aras yang magis.
Nasib buruk jatuh bagai sauh raksasa
Hanya tersisa amis darah, tangis pasrah,
yang dilempar seorang kelasi
bergetah di tubuh-tubuh rebah.
agar maut menambatkan diri.
Malang, 2020
Darah tumpah dari tubuh penduduk, dan memoles warna terakota
Beirut berlutut, pesakitan yang mengaduh digilas maut.
Penulis adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Juara 1 Kompetisi Penulisan Puisi majalah Komunikasi
ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
37
Nama
: Zahira Alfiani
Fak/Jur
: Sastra/ Bahasa dan Sastra Inggris
Seluruh civitas akademika UM dapat mengirimkan karya berupa komik dengan tema bebas dalam bentuk soft file yang dikirim langsung ke Kantor Redaksi Majalah Komunikasi Graha Rektorat Lantai II atau via email: komunikasi@um.ac.id selambat-lambatnya tanggal 25 November 2020 disertai identitas diri (nama, fakultas, jurusan, dan nomor HP). Tahun 41 September - Oktober 2020 |
38 | Komunikasi Edisi 330
35
Hidup ibaratkan gunung. Dari kejauhan terlihat begitu indah. Namun ketika didekati penuh lika-liku. Nama : M Izam Masroir Fak/Jur : Ilmu Sosial/Sejarah Lokasi : Gunung Prau, Wonosobo
Harmoni kota ini sangat akrab bagi para pemangkunya. Meski masa muda penat oleh bangunan dan mobil-mobil, mereka tidak bosan memanggilnya rumah. Nama : Fitriyanti Bunga Fak/Jur : Sastra/Sastra Indonesia Lokasi : Stasiun Kota Baru, Malang
Di bawah langit sore yang menua, lorong kosong tidak terlihat dingin. Ia menawarkan beranda untuk para musafir berteduh. Nama : Sandra Ardiansyah Fak/Jur : Sastra/Seni dan Desain Lokasi : Hotel Purnama
Jalan tiada ujung menawarkan selasar tanpa pagar tanpa atap, seperti menyambut sang pejalan untuk menentukan sendiri tujuan. Nama : Agustin Rahayu Intan Berlianti Fak/Jur : Ilmu Sosial/ Sejarah Lokasi : Candi Penataran
Seluruh civitas academica UM dapat mengirimkan karya fotografi dengan tema dan tempat bebas dalam bentuk soft file yang dikirim langsung ke Kantor Redaksi Majalah Komunikasi Gedung Graha Rektorat Lantai II UM atau via email: komunikasi@um.ac.id selambatlambatnya tanggal 25 November 2020 disertai lokasi foto dan identitas diri (nama, fakultas, jurusan, dan nomor HP). Foto yang dimuat mendapat imbalan atau penghargaan yang sesuai.
Redaksi menerima tulisan reportase dengan panjang tulisan 1 halaman A4 font Times New Roman ukuran 12 spasi 1,5 dikirim maksimal dua hari setelah pelaksanaan kegiatan ke email komunikasi@um.ac.id. Naskah yang layak akan dimuat di Komunikasi online dan mendapat imbalan atau penghargaan yang sesuai