Rancak Budaya
Memorabilia Sebuah Ledakan : Beirut, Lebanon oleh Yohan Fikri
Konon, Tuhan sendirilah yang menanam pohon-pohon cedar sepanjang pegunungan libani. Pohon yang dipercayai, daunnya senantiasa hijau, walau terus dipapar panas matahari. Seseorang entah siapa mengambilnya sebatang, dan lalu menjadikannya perlambang.
Waktu demi waktu, negeri itu terus menggeliat, melata, dan menyusuri abadabad. Hingga, sebuah ledakan mengguntur di angkasa dan membakar hangus hutan-hutan cedar
pada langit Beirut yang redum.
yang menghijau di bola mata penduduk ibukota. Mengubah nasib sewarna kulit batangnya yang hitam keabu-abuan
Jubah gemerlapan yang ia kenakan telah terbakar,
—galur-galur luka membopeng di tubuh mereka.
tubuhnya penuh luka-luka nanar.
Kiamat meletus dari gudang zat eksplosif
Tak ada lagi harum mur yang manis
yang menimbulkan sedentur ledakan masif.
tercium dari jauh hutan-hutan aras yang magis.
Nasib buruk jatuh bagai sauh raksasa
Hanya tersisa amis darah, tangis pasrah,
yang dilempar seorang kelasi
bergetah di tubuh-tubuh rebah.
agar maut menambatkan diri.
Malang, 2020
Darah tumpah dari tubuh penduduk, dan memoles warna terakota
Beirut berlutut, pesakitan yang mengaduh digilas maut.
Penulis adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Juara 1 Kompetisi Penulisan Puisi majalah Komunikasi
ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah
Tahun 41 September - Oktober 2020 |
37