TW 4 2022 - Buku Guru Senior

Page 1

MURID KRISTUS

MELAYANI SEPERTI DIA

Buku Guru Senior Triwulan 4, tahun 2022

ISBN 978-623-5258-28-7

Penulis

Dian Susiarto Editor

Aryo Basuki Layout & Cover Garrick Gisala Kurnia Albert Edelfelt (Gambar Cover)

DAFTAR ISI

PRAKATA

Perkunjungan kepada yang Sakit/ 1

Mari Memuji Tuhan/ 4

Pengabdian Harta/ 7

Dipanggil untuk Memberitakan Injil/ 10

Paulus, Teladan Melayani dengan Segenap Hati/ 13

Tetap Memberitakan Injil/ 16

Ibadah yang Sejati/ 19

Melayani Kristus dengan Melayani Orang Lain/ 22

Berbuat Baik kepada Semua Orang/ 25

Ketaatan Maria/ 28

Ketaatan Yusuf/ 31

Kelahiran Yesus/ 34

Menyambut Sang Raja/ 37

Kritik dan Saran smbaptis.llb@gmail.com

Instagram: @smbaptis.llb

Penerbit

Lembaga Literatur Baptis Jl. Tamansari 16, Bandung 40116 Tlp. (022) 4203484; Fax (022) 4239734

Email: penerbitbaptis@gmail.com

Anggota IKAPI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

PRAKATA

Puji Tuhan, kita tiba pada triwulan keempat pada tahun 2022! Mengakhiri tahun 2022 ini, pelajaran demi pelajaran sepanjang triwulan 4 akan fokus pada tema: “Murid Kristus Melayani Seperti Dia.” Tema ini masih menjadi satu kesatuan dengan tema tahun 2022, “Berkualifikasi sebagai Murid Kristus”, dengan tujuan: Mempersiapkan peserta Sekolah Minggu agar berpengetahuan dan menjunjung tinggi ajaran Alkitab tentang kualifikasi murid Kristus yang sehat, misioner dan relevan. Untuk tetap mengingatkan kita pada rangkaian tema sepanjang tahun ini, kami tampilkan kembali urutannya seperti di bawah ini:

Triwulan 1

Murid Kristus Menyangkal Dirinya

Triwulan 2

Murid Kristus Memikul Salibnya

Triwulan 3

Murid Kristus Mengikut-Nya

Triwulan 4

Murid Kristus Melayani Seperti Dia

Kiranya bapak dan ibu guru masih mengingat apa yang sudah pernah dipelajari dalam triwulan pertama sampai dengan ketiga. Jika me-mungkinkan, sebelum pelajaran pertama dalam kelas, Anda dapat me-nunjukkan buku-buku sepanjang triwulan yang sudah dilewati, sembari mengajak para murid mengingat pelajaran-pelajaran apa saja yang sudah mereka pelajari. Berikan kesempatan pada mereka untuk menyampaikan dengan singkat hal-hal yang mereka ingat tersebut. Berikan apresiasi atas pencapaian para murid. Selamat mempersiapkan diri dalam mengajar. Selalu gunakan Buku Guru dan Buku Murid dengan baik, tanpa melupakan Alkitab. Carilah rujukan atau referensi lain jika diperlukan. Bekerjasamalah selalu dengan para murid dalam mempersiapkan pertemuan demi pertemuan di kelas yang menyenangkan. Dan tentu, di atas semuanya, mintalah selalu pimpinan Roh Tuhan untuk menolong, membimbing, dan membuat semuanya berhasil.

“… jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu…” (Titus 2:7-8).

Redaktur

PETUNJUK UMUM

Petunjuk Umum bagi Guru Kelas Dewasa Senior ini kiranya menjumpai para guru dalam keadaan bahagia dan semangat untuk mengajar para murid untuk menjadi seperti yang Allah inginkan. Tema besar pelajaran Sekolah Minggu tahun 2022 adalah Berkualifikasi Sebagai Murid Kristus. Pada Triwulan I kita membahas tema Murid Kristus Menyangkal Dirinya, Triwulan II Murid Kristus Memikul Salibnya, dan Triwulan III Murid Kristus Mengikut-Nya. Pada Triwulan IV tahun 2022 ini, kita akan membahas tema Murid Kristus Melayani Seperi Dia. Tema Triwulan IV ini mengandung pengertian: melakukan kehendak Allah, memberikan yang terbaik bagi Allah, mengasihi sesama, mempersembahkan karunia rohani bagi Allah, melakukan banyak pelayanan bagi Allah dengan hati hamba. Para Guru diharapkan menjadikan tema ini sebagai fokus pikiran sehingga pengajarannya akan dapat menolong murid-muridnya melakukan yang Yesus inginkan yaitu menjadi murid yang melayani seperti Yesus. Panduan ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi murid yang dilayani. Tak kalah pentingnya adalah kreatifitas para guru untuk menggunakan berbagai alat peraga dan kemajuan teknologi yang tersedia, agar murid makin menikmati pengajarannya. Para guru tentu juga akan berusaha agar suasana belajar dan mengajar nyaman dan membuat para murid mau datang kembali.

Persiapan Mengajar

1. Sediakan waktu yang cukup bagi Anda sebagai guru untuk melakukan per siapan, di antaranya:

a. Berdoa bagi Anda dan murid-murid Anda agar tunduk pada karya Roh Kudus

b. Membaca berulang-ulang nas Alkitab yang menjadi bahan pelajaran

c. Membaca Buku Murid dan Buku Guru berikut semua ayat Alkitab yang tercantum pada tiap pelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang ada pada pelajaran tersebut agar bisa menolong murid mengerjakannya, sedapat mungkin seminggu sebelum mengajar

d. Mendapatkan informasi tambahan dengan cara membaca buku tafsiran, bertanya kepada orang yang pengetahuan Alkitabnya lebih banyak, dan menjelajah internet, jika memang diperlukan

e. Mencari dan menyiapkan alat peraga yang diperlukan seperti gambar, video, dan lain-lain

2. Pastikan semua sarana dan prasarana siap digunakan: ruang kelas, perlengkapan dan lain-lain

3. Rencanakan metode mengajar yang cocok untuk Kelas Dewasa Senior

Saat Mengajar

1. Hadirlah tepat waktu, jika mungkin sebelum para murid datang untuk men yambut mereka

2. Pendahuluan Kelas (durasi 5 menit):

a. Menyapa murid satu per satu atau secara umum untuk membangun suasana kekeluargaan

b. Menyanyikan 1 lagu rohani yang sesuai dengan tema pelajaran

c. Melakukan Doa Pembukaan yang dapat dipimpin murid secara bergantian dalam tiap pertemuan

3. Ayat Hafalan (durasi 5 menit): mengucapkan ayat hafalan pelajaran hari itu dengan berbagai variasi sesuai dengan kreatifitas guru dan kondisi para murid

4. Pembahasan Materi Pelajaran (durasi 25 menit)

a. Tanyakan kepada murid berkenaan dengan persiapan mereka mengikuti pelajaran: membaca nas, membaca pelajaran, mengisi bagian kosong, dan mengerjakan tugas-tugas. Jika mereka belum melakukannya, berikan motivasi agar mereka melakukannya pada pelajaran berikutnya

b. Lanjutkan pembahasan materi pelajaran sesuai dengan urutan yang ada di Buku Murid

» Urutan: pendahuluan, pembahasan, kesimpulan, indikator belajar dan pendalaman

» Anda dapat menggunakan berbagai alat peraga untuk membuat kelas semakin menarik dan menolong murid makin mengerti pelajaran itu

» Usahakan peran serta setiap murid agar mereka merasa menjadi bagian dari kelas itu

5. Pencapaian Belajar dan Pendalaman (durasi 10 menit).

a. Guru memimpin kelas melaksanakan bagian Pencapaian Belajar dan Pendalaman.

b. Pahami bahwa kemampuan tiap murid berbeda-beda, sehingga tanggung jawab Anda adalah mendampingi mereka mencapai Tujuan Pelajaran

6. Mengakhiri kelas (durasi 5 menit):

a. Kumpulkan persembahan

b. Motivasi murid untuk melakukan Bacaan Alkitab Sepekan

c. Ingatkan mereka untuk membaca Buku Murid pada pelajaran berikutnya

d. Dorong mereka untuk mengajak teman lain agar kelas semakin meriah

e. Akhiri kelas dengan Doa Penutup

Persiapkan pengajaran Anda sebaik-baiknya dan berdoa, berdoa, berdoa. 2 Korintus 4:7 menyatakan, “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.”

“Selamat mengajarkan firman Tuhan”

PERKUNJUNGAN KEPADA YANG SAKIT

Yakobus 5:12-20

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid untuk mendapatkan pengertian tentang pentingnya berkunjung dan berdoa bagi yang sakit.

Ayat Hafalan:

Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.

Yohanes 1:2)

Kompetensi Belajar

Murid memahami tentang pentingnya berkunjung dan berdoa bagi yang sakit.

Indikator Belajar

1. Murid dapat menjelaskan pentingnya berdoa saat sakit atau menderita.

2. Murid dapat menjelaskan pentingnya kunjungan.

3. Murid dapat menjelaskan dampak kunjungan dan doa bagi si sakit, serta metode kunjungan alternatif dalam masa pandemi ini.

Persiapan Mengajar

1. Bacalah Tujuan Pelajaran yang berada dalam ranah kognitif.

2. Guru harus memahami bahwa untuk mencapai Tujuan Pelajaran maka guru harus menyampaikan isi pelajaran dengan jelas dan pada bagian Pencapaian Belajar harus dilakukan para murid dengan seksama.

3. Alangkah baiknya untuk mempelajari Buku Guru dan Buku Murid seminggu sebelum mengajar agar Anda menguasai materi pelajaran.

4. Siapkanlah foto-foto pribadi atau gambar-gambar dari internet tentang kegiatan mengunjungi orang sakit baik di rumah maupun di rumah sakit sebagai alat peraga pelajaran.

5. Pelajari Nyanyian Pujian # 286 “Adakanlah Waktu” atau lagu lain yang sesuai tema untuk dinyanyikan bersama para murid di kelas.

Penjelasan Nas: Yakobus 5:12-20

Surat Yakobus ini ditulis oleh Yakobus, saudara Yesus yang juga adalah pemimpin jemaat di Yerusalem. Surat ini pada mulanya ditulis kepada orang Kristen Yahudi yang tinggal di luar Palestina. Kemungkinan para penerima surat ini adalah orang-orang yang bertobat di Yerusalem pada masa sekitar Pentakosta dan setelah Stefanus mati syahid, yang kemudian terserak oleh penganiayaan (Kisah Para Rasul 8:1). Surat ini termasuk surat-surat umum karena tidak dimaksudkan untuk satu jemaat lokal.

1
(3
...............................
1

Surat ini menguatkan jemaat yang menghadapi banyak pencobaan. Surat ini juga menekankan mengenai tindakan hidup praktis yang terwujud dari iman yang sejati. Yakobus pasal 5 khususnya ayat 13-20 memuat petunjuk praktis perwujudan iman dalam kehidupan bergereja. Secara umum ada 4 tindakan praktis sebagai perwujudan iman dalam kehidupan bergereja, yaitu:

a. Jika ada yang menderita, maka diperlukan pelayanan doa (ayat 13).

b. Jika ada yang bergembira, maka jemaat yang lain juga turut bergembira (ayat 14).

c. Jika ada yang sakit hendaklah memanggil penatua jemaat untuk mendoakan dan mengolesi minyak kepada si sakit (ayat 14). Penafsiran mengenai tindakan ‘mengoleskan minyak’ mengarah pada 2 kemungkinan yaitu pengolesan minyak sebagai media menyatakan iman kepada Tuhan, dan tindakan praktis kesehatan.

d. Jika ada yang menyimpang dari kebenaran, diperlukan pelayanan untuk membuatnya berbalik

Khusus dalam pelayanan bagi orang sakit, terdapat 2 hal yang penting, yaitu doa orang yang dibenarkan oleh Allah memiliki kekuatan yang dahsyat (ayat 1618). Selanjutnya adalah ada keadaan sakit yang terjadi sebagai akibat dosa (ayat 15), solusi dari permasalahan ini adalah saling mengaku dosa (ayat 16). Jika ditarik kepada penerapan pada pelayanan kunjungan maka sangat penting bagi seorang pelayan untuk memperkuat pelayanan doa dan membimbing seseorang berbalik dari dosa.

Saat Mengajar

1. Sambutlah setiap murid dengan ramah dan sukacita

2. Tanyakan keadaan mereka secara umum, berkenaan dengan kondisi kesehatan mereka sebagai murid kelas dewasa senior.

3. Ajaklah para murid menyanyikan Nyanyian Pujian # 286 “Adakanlah Waktu” ayat 1 dan 2 saja.

4. Pimpinlah atau minta seorang murid memimpin doa pembukaan

5. Perlihatkanlah foto-foto atau gambar-gambar yang telah Anda siapkan sebagai alat peraga di bagian Pendahuluan untuk memberi pandangan sekilas tentang materi yang akan dipelajari bersama.

6. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 1 ini dengan tetap memperhatikan suasana kelas.

A. Bagian 1: Sakit Versus Doa (13)

• Tekankan pentingnya doa dalam hidup mereka sehingga menjadikan doa sebagai suatu langkah pertama dalam setiap situasi dan kondisi yang mereka hadapi.

B. Bagian 2: Pentingnya Berkunjung (14)

• Tekankan manfaat berkunjung bagi yang mengunjungi, terutama bagi yang dikunjungi. Mintalah para murid untuk mengusulkan beberapa manfaat dari kunjungan berdasarkan pengetahuan mereka. Catatlah untuk menambah wawasan para murid khususnya dalam menjawab Pencapaian Belajar.

C. Bagian 3: Pentingnya Mendoakan dan Mengunjungi Si Sakit (15-16)

• Tekankan manfaat kunjungan yang disertai dengan tindakan berdoa bagi orang yang sakit, sehingga kunjungan membawa dampak yang baik bagi si sakit. Anda dapat menghubungkannya dengan bagian Pendahuluan dengan meminta saran-saran para murid tentang perbuatan yang tidak boleh dilakukan saat berkunjung agar kunjungan tidak memperburuk

2 Yakobus 5:12-20

Pelajaran 1: Perkunjungan kepada yang Sakit

keadaan si sakit.

7. Sampaikanlah Kesimpulan sesuai yang ada di Buku Murid.

8. Dengan penuh kesabaran bimbinglah para murid untuk membaca atau menghafal ayat hafalan. Mungkin ada tantangan tersendiri bagi murid Dewasa Senior untuk menghafal ayat.

Pencapaian Belajar

Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.

1. Tugas: Jelaskan dengan kalimat Anda sendiri tentang pentingnya doa saat kita sedang sakit!

• Anda sebagai Guru akan mendampingi para murid agar mereka dapat menjelaskan secara singkat dengan gaya bahasa mereka sendiri, tentang pentingnya berdoa saat mereka sedang sakit atau menderita sesuai dengan penjelasan bagian pertama Pelajaran 1.

2. Tugas: Ceritakan kepada kelas tentang pengalaman Anda berkenaan dengan pentingnya kunjungan!

• Anda sebagai Guru akan mendampingi para murid untuk menceritakan pentingnya kunjungan berdasarkan pelajaran hari ini ataupun pengalaman mereka pribadi saat dikunjungi atau mengunjungi.

3. Tugas: Diskusikan dengan kelas pentingnya kunjungan dan doa bagi temanteman yang sakit, dampak positif kunjungan dan doa bagi orang yang dikunjungi, dan metode kunjungan alternatif di masa pandemi ini !

• Beri kesempatan murid-murid untuk mendiskusikan pentingnya berkunjung dan berdoa bagi teman-teman yang sakit, juga dampak positifnya bagi yang dikunjungi dan macam kunjungan alternatif yang dapat dilakukan dalam masa pandemi Covid-19 ini. Salah satu alternatif kunjungan adalah secara daring (online).

Pendalaman

Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid, untuk mempersiapkan mereka mengikuti Pelajaran selanjutnya.

Penutup

1. Minta para murid mengumpulkan persembahan.

2. Ajaklah murid menyanyikan lagu tentang kuasa doa.

3. Pimpinlah Doa Penutup dengan bersyukur atas pelajaran hari ini dan mendoakan para murid atau orang-orang sakit yang membutuhkan dukungan doa dari kelas Dewasa Senior ini.

3

MARI MEMUJI TUHAN

Mazmur 134:1-3

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid untuk mendapatkan pengertian tentang memuji Tuhan bersama di rumah Tuhan.

Ayat Hafalan:

Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!

(Mazmur 103:2)

Kompetensi Belajar

Murid memahami tentang memuji Tuhan bersama di rumah Tuhan.

Indikator Belajar

1. Murid dapat menjelaskan tentang alasan kita harus memuji Tuhan.

2. Murid dapat menjelaskan tentang pentingnya memuji Tuhan bersama di rumah Tuhan.

3. Murid dapat memberikan contoh hal-hal positif yang dapat mereka lakukan untuk mendorong para pelayan di rumah Tuhan untuk melayani dan memuji Tuhan dengan semangat.

Persiapan Mengajar

1. Baca dan perhatikan Tujuan Pelajaran yang berada dalam ranah kognitif.

2. Guru harus memahami bahwa untuk mencapai Tujuan Pelajaran maka guru harus menyampaikan isi pelajaran dengan jelas dan pada bagian Pencapaian Belajar harus dilakukan para murid dengan seksama.

3. Alangkah baiknya untuk mempelajari Buku Guru dan Buku Murid beberapa hari sebelum mengajar agar Anda menguasai materi pelajaran dan dapat menyampaikan kepada murid dengan baik.

4. Siapkanlah foto-foto, gambar-gambar atau video dari internet yang dapat memperlihatkan suasana memuji Tuhan yang khidmat namun tetap sukacita sebagai alat peraga pelajaran.

5. Pelajari Nyanyian Pujian # 37 “Hai Kristen, Pujilah” atau lagu-lagu lain yang menyatakan pujian kepada Tuhan, untuk dinyanyikan bersama para murid di kelas.

4
......................................
2

Penjelasan Nas: Mazmur 134:1-3

Mazmur 134 merupakan nyanyian ziarah. Ziarah artinya mengingat sesuatu yang sudah pernah terjadi. Nyanyian ziarah adalah nyanyian yang dinyanyikan oleh orang Israel pada waktu mereka datang ke Yerusalem (3 kali dalam setahun) untuk perayaan-perayaan yang mereka kerjakan. Mazmur 134 merupakan lagu terakhir dari lima belas lagu yang dalam bahasa Inggris disebut Songs of Ascents, yaitu nyanyian pendakian atau anak-anak tangga.

Mazmur ini berupa dialog: umat mengajak para petugas Bait Allah untuk beribadat semalam suntuk (ayat 1-2) dan para imam memberkati umat waktu pulang (ayat 3). Kemungkinan nyanyian ini dinyanyikan pada malam pembukaan perayaan Pondok Daun setelah kaum ziarah tiba pada Bait Allah.

Adalah hal yang wajar jika pelayan Bait Allah mengajak jemaat untuk memuji Tuhan, namun Mazmur 134 adalah kebalikannya yaitu ajakan jemaat bagi para pelayan Bait Allah (para Imam dan orang-orang Lewi) untuk memuji Tuhan. Secara praktis, adalah baik bagi jemaat memberi dorongan semangat bagi para pelayan untuk memuji Tuhan. Pengajaran ini penting pada masa kini mengingat: a) Para pelayan seringkali banyak dituntut, namun minim dorongan; b) Para pelayan perlu diingatkan untuk mengarahkan diri kepada memuji Tuhan yang mereka layani, bukan hanya melakukan tugas pelayanan sebagai kewajiban.

Saat Mengajar

1. Sambutlah setiap murid dengan ramah dan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, jabat tangan mereka.

2. Tanyakan keadaan mereka secara umum, terutama berkenaan dengan kesehatan yang umumnya menjadi pergumulan khusus para dewasa senior.

3. Ajaklah para murid menyanyikan Nyanyian Pujian # 37 “Hai Kristen, Pujilah” atau lagu lain yang akrab di telinga para murid, yang berisi pujian kepada Allah.

4. Pimpinlah atau minta seorang murid memimpin doa pembukaan agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan mencapai Tujuan Pelajaran.

5. Perlihatkan foto-foto, gambar-gambar, atau video yang telah Anda siapkan sebagai alat peraga bagian Pendahuluan.

6. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 2 ini dengan tetap memperhatikan suasana kelas.

A. Bagian 1: Memuji Tuhan (1)

• Tekankan bahwa orang percaya harus memuji Tuhan. Beberapa alasan kita memuji Tuhan a.l.: karena Allah yang telah menciptakan manusia dan alam semesta, karena pribadi-Nya yang hebat, karena Allah telah mengampuni dan menyelamatkan kita melalui Yesus Kristus, karena segala berkat-Nya yang kita terima setiap hari, dan lain-lain.

• Tekankan bahwa orang percaya perlu belajar memuji Tuhan dalam segala keadaan karena itulah yang dikehendaki Tuhan.

B. Bagian 2: Memuji Tuhan Bersama di Rumah Tuhan (2)

Tekankan manfaat memuji Tuhan secara kolektif. Jika mungkin, tambahkan manfaat lain yang Anda ketahui dari sumber lain.

• Motivasi murid untuk kembali setia hadir di gedung gereja setelah beberapa tahun terhalang oleh pandemi Covid-19. Namun demikian ingatkan mereka untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

5 Mazmur 134:1-3

Pelajaran 2: Mari Memuji Tuhan

C. Bagian 3: Memuji Tuhan Diberkati Tuhan (3)

• Tekankan bahwa mereka sudah diberkati Tuhan, tetapi akan terus diberkati bila mereka setia memuji Dia.

• Tekankan perlunya para murid untuk memberkati para petugas kebaktian di gereja dengan cara-cara praktis yang dapat mereka lakukan.

7. Minta seorang murid membacakan Kesimpulan di Buku Murid dan beri penjelasan seperlunya.

8. Bimbinglah para murid untuk membaca atau menghafal ayat hafalan. Beberapa orang sulit menghafal, apalagi bagi murid Dewasa Senior.

Pencapaian Belajar

Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.

1. Tugas: Jelaskan secara singkat dengan kalimat Anda sendiri, alasan kita harus memuji Tuhan!

• Anda sebagai Guru akan menolong para murid untuk dapat menjelaskan secara singkat dengan kalimat mereka sendiri, tentang alasan mereka harus memuji Tuhan berdasarkan penjelasan pada bagian pertama Pelajaran 2 ini.

2. Tugas: Jelaskan kepada kelas pentingnya memuji Tuhan secara kolektif di rumah Tuhan!

• Anda sebagai Guru akan membantu para murid menyampaikan pentingnya memuji Tuhan secara kolektif di rumah Tuhan, bisa berupa pernyataan singkat atau kesaksian singkat.

3. Tugas: Tuliskan beberapa contoh hal-hal positif yang dapat Anda lakukan untuk mendorong para pelayan di gereja Anda, melayani dan memuji Tuhan dengan semangat !

• Beri kesempatan para murid untuk menyampaikan hal-hal positif yang dapat mereka lakukan untuk mendorong para pelayan di gereja untuk melayani dan memuji Tuhan dengan semangat. Sebagai contoh: Anda dapat mengajak mereka untuk menyediakan makanan ringan atau berat bagi para petugas Kebaktian Minggu.

Pendalaman

Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid, untuk mempersiapkan mereka mengikuti Pelajaran selanjutnya.

Penutup

1. Minta murid mengumpulkan persembahan sambil menyanyikan lagu Nyanyian Pujian # 359 “Berkati Persembahanku.”

2. Pimpinlah Doa Penutup yang mencakup doa untuk menyerahkan persembahan yang telah dikumpulkan, doa untuk para petugas Kebaktian di gereja agar melaksanakan pelayanan mereka dengan baik bagi kemuliaan Tuhan, serta doa agar para murid makin menghormati hadirat Tuhan dalam setiap Kebaktian atau Persekutuan yang mereka ikuti.

6

PENGABDIAN

HARTA

Maleakhi 3:6-12

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid untuk menyatakan pengabdian harta kepada Tuhan.

Ayat Hafalan:

Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.

Kompetensi Belajar

Murid mencoba menyatakan pengabdian harta kepada Tuhan.

Indikator Belajar

1. Murid dapat mengidentifikasikan situasi kondisi yang dapat memengaruhi orang percaya dalam pengabdian hartanya kepada Tuhan

2. Murid dapat mengerjakan perhitungan persepuluhan atas penghasilan mereka

3. Murid dapat mempraktikkan memberi persepuluhan melalui simulasi dengan bimbingan guru.

Persiapan Mengajar

1. Pelajari Buku Guru dan Buku Murid seminggu sebelum mengajar.

2. Baca dan perhatikan Tujuan Pelajaran yang berada dalam ranah psikomotorik.

3. Untuk mencapai Tujuan Pelajaran maka guru harus menyampaikan pelajaran dengan jelas dan pada bagian Pencapaian Belajar harus dikerjakan para murid dengan seksama.

4. Siapkan Amplop Perpuluhan sebagai alat peraga.

5. Siapkan uang mainan untuk simulasi.

6. Pelajari Nyanyian Pujian # 299 “Bri yang Terbaik” atau lagu-lagu lain yang menyatakan persembahan harta kepada Tuhan, untuk dinyanyikan bersama para murid di kelas.

Penjelasan Nas: Maleakhi 3:6-12

Kitab Maleakhi ditulis oleh seorang Nabi bernama Maleakhi. Dia adalah seorang Yahudi saleh yang tinggal di Yehuda masa pasca pembuangan, serta rekan sezaman Nehemia. Merunut kepada konteks sosial dan ekonomi pada masa pemerintahan Nehemia sebagai gubernur di Yehuda, dapat diketahui bahwa masyarakat Yerusalem dan Yehuda secara keseluruhan berada dalam keadaan sangat miskin. Mereka terbebani dengan banyak hutang, harus membayar upeti kepada raja Persia, dan

7
(Imamat 27:30)
................................
3

Maleakhi 3:6-12

sebagiannya harus menjual harta milik serta anak-anaknya untuk dijadikan budak untuk memperoleh gandum. Tentu kebijakan Nehemia untuk membebaskan hutang dan mengembalikan harta milik memberikan kelegaan bagi sebagian besar masyarakat. Namun demikian secara umum mereka mengalami kesusahan besar. Secara rohani kehidupan mereka juga telah menyimpang dari Allah. Umat memberikan persembahan yang tidak layak kepada Allah (Maleakhi 1:6-14), para imam hidup dan mengajar dengan tidak benar (Maleakhi 2:1-9), banyak laki-laki yang menceraikan istri masa mudanya dan menikah dengan orang asing yang tidak mengenal Tuhan (Maleakhi 2:10-16), serta banyak ketidakbenaran lainnya dengan menjadi tukang sihir, berzinah, bersumpah dusta, dan menindas orang-orang lemah (Maleakhi 3:5).

Namun Allah tetap setia kepada umat-Nya dan tetap memelihara umat-Nya (Maleakhi 3:6). Sekalipun demikian, Allah tidak menginginkan umat-Nya hidup dengan tidak benar. Allah menghendaki pertobatan. Bagaimanakah pertobatan bagi bangsa Israel? Mereka tidak boleh lagi menipu Tuhan! (menipu dalam terjemahan lain merampok, menjarah) Bagaimanakah menipu Tuhan? Dalam hal pengabaian terhadap persembahan khusus dan persembahan persepuluhan. Persembahan khusus adalah persembahan seperti dalam Keluaran 29:27-28 dan Imamat 7:14, 31-34. Pada waktu mereka memberikan persembahan tertentu, maka sebagian dari binatang yang akan dipersembahkan itu harus diberikan kepada imam atau orang Lewi. Sedangkan persembahan perpuluhan adalah persembahan yang diperuntukkan bagi orang Lewi, dan juga orang asing, anak yatim serta janda (Bilangan 18:21-24: Ulangan 14:28-29). Pada saat itu banyak di antara para imam yang meninggalkan pekerjaan Bait Allah dan bekerja di ladang karena umat mengabaikan persepuluhan.

Allah menghendaki mereka memikirkan pekerjaan Bait Allah, kehidupan para pelayan, dan orang-orang miskin dengan memberikan persembahan persepuluhan, selain dalam rangka memenuhi perintah Tuhan bagi bangsa Israel. Dengan ketaatan tersebut Allah menjanjikan pemeliharaan atas kehidupan mereka di tengah berbagai kesulitan. Hendaklah kita tidak masuk ke dalam pemikiran yang berfokus pada harta duniawi, melainkan persembahan persepuluhan merupakan wujud kasih dan iman akan pemeliharaan Allah.

Saat Mengajar

1. Sambutlah setiap murid dengan penuh sukacita.

2. Tanyakan keadaan mereka secara umum.

3. Ajaklah para murid menyanyikan Nyanyian Pujian # 299 “Bri yang Terbaik.”

4. Minta seorang murid memimpin doa pembukaan.

5. Perlihatkan Amplop Perpuluhan dan berikan kesaksian singkat tentang perpuluhan.

6. Minta seorang murid membacakan bagian Pendahuluan bagi kelas.

7. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 3 ini dengan tetap memperhatikan situasi kelas.

A. Bagian 1: Pengabdian Harta kepada Tuhan Tidak Terpengaruh Situasi (6-8)

• Tekankan bahwa para murid harus berjuang agar situasi tidak menentukan pengabdian harta mereka kepada Tuhan. Orang Israel adalah contoh buruk. Sebaliknya janda miskin adalah contoh baik.

B. Bagian 2: Pengabdian Harta kepada Tuhan Berupa Persembahan dan Persepuluhan (10)

8

Pelajaran 3: Pengabdian Harta

Tekankan bahwa sebagai murid Yesus mereka harus memberikan persembahan dan persepuluhan kepada gereja Tuhan. Memberikan persepuluhan dapat mendukung pekerjaan Tuhan.

C. Bagian 3: Pengabdian Harta kepada Tuhan Mendatangkan Berkat (10-17)

• Motivasi murid untuk berani menguji Tuhan dengan kejujuran dan kesetiaan mereka memberi persepuluhan. Tekankan bahwa berkat yang Tuhan berikan tidak selalu dalam bentuk materi atau harta.

8. Bacakan Kesimpulan di Buku Murid dan beri penekanan seperlunya.

9. Bimbinglah para murid untuk membaca atau menghafalkan ayat hafalan.

Pencapaian Belajar

Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.

1. Tugas: Daftarkanlah lima situasi kondisi yang dapat memengaruhi Anda dalam memberi persepuluhan!

• Sebagai Guru, Anda akan menolong para murid untuk dapat mengidentifikasikan dan mendaftarkan lima situasi kondisi itu. Misalnya: sedang banyak pengeluaran, sedang tidak berpenghasilan, ada pemutusan hubungan kerja, ada kebutuhan mendesak, ada kebutuhan sangat penting sedangkan gereja sudah banyak uang, dan lain-lain.

2. Tugas: Hitunglah berapa persepuluhan yang harus diberikan jika Anda dalam situasi sebagai berikut:

• Menjual rumah senilai Rp100. 000.000,00 perpuluhannya = Rp10. 000.000,00

• Mendapat transfer dana dari cucu senilai Rp 2.500.000, perpuluhannya = Rp250. 000,00

• Mempunyai kambing yang melahirkan dua anak senilai Rp 8.000.000, perpuluhannya = Rp800. 000,00

Anda akan menolong para murid untuk mampu menghitung perpuluhan itu, tanpa Anda memberitahu jawabannya.

3. Tugas: Praktikkanlah memberi perpuluhan dengan sejumlah uang mainan yang akan diberikan guru Anda!

• Dengan menggunakan uang mainan yang telah Anda siapkan, berikan sejumlah uang mainan itu kepada para murid dan minta mereka mendemonstrasikan seolah-olah mereka sedang memberi perpuluhan dari uang tersebut.

Pendalaman

1. Arahkan murid untuk dapat menulis tekadnya, jika tidak mungkin, mereka dapat mengucapkannya.

2. Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini.

Penutup

1. Minta murid mengumpulkan persembahan sambil menyanyikan lagu Nyanyian Pujian # 299 “B’ri yang Terbaik.”

2. Pimpinlah Doa Penutup.

9

DIPANGGIL UNTUK MEMBERITAKAN INJIL Roma 1:1-7

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid menanggapi panggilan memberitakan Injil sebagai murid Kristus.

Ayat Hafalan:

Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.

Korintus 9:16)

Kompetensi Belajar

Murid menanggapi panggilan memberitakan Injil sebagai murid Kristus.

Indikator Belajar

1. Murid mau menyambut panggilan Kristus untuk menjadi pemberita Injil

2. Murid mau menyetujui bahwa memberitakan Injil harus fokus kepada Kristus, bukan yang lain

3. Murid mau mendukung upaya pemberitaan Injil yang dilakukan bersama jemaat di gereja

Persiapan Mengajar

1. Baca dan perhatikan Tujuan Pelajaran yang berada dalam ranah afektif.

2. Untuk mencapai Tujuan Pelajaran maka guru harus menyampaikan pelajaran dengan jelas dan pada bagian Pencapaian Belajar harus dikerjakan para murid dengan seksama.

3. Alangkah baiknya untuk mempelajari Buku Guru dan Buku Murid beberapa hari sebelum mengajar agar Anda menguasai materi pelajaran dan dapat menyampaikan kepada murid dengan baik.

4. Siapkan KTP Anda sebagai contoh identitas atau alat peraga dalam pelajaran.

5. Siapkan kesaksian pelayanan penginjilan di Indonesia atau negara lain baik yang dilakukan oleh Anda atau gereja Anda maupun oleh tokoh-tokoh penginjilan lainnya yang dapat Anda peroleh dari Google.

6. Pelajari Nyanyian Pujian # 203 “Marilah Kabarkan Injil” atau lagu-lagu lain yang berisi semangat penginjilan, untuk dinyanyikan bersama para murid di kelas.

Penjelasan Nas: Roma 1:1-7

Surat Roma ditulis oleh Rasul Paulus. Ia menulis surat ini untuk mempersiapkan jalan bagi pelayanannya di Roma serta rencana pelayanannya ke Spanyol. Dalam surat Roma ini Rasul Paulus mengucap syukur atas iman yang dimiliki jemaat (ayat 8),

10
(1
......................................
4

menyatakan kerinduan untuk dapat mengunjungi mereka, menyatakan pengajaran Injil secara lengkap, serta berusaha memperbaiki beberapa persoalan yang terjadi di dalam gereja karena sikap salah orang Yahudi terhadap mereka yang bukan Yahudi dan sebaliknya orang bukan Yahudi terhadap orang Yahudi.

Paulus memulai surat ini dengan salam. Bagian salam ini memiliki suatu keunikan karena menjadi saluran untuk menceritakan beban atau maksud dari surat. Dalam salamnya, Rasul Paulus memperkenalkan dirinya sebagai rasul yang dipanggil untuk memberitakan Injil kepada semua bangsa. Dengan mengemukakan jabatan rasul yang diterimanya, maka ia menggarisbawahi hak dan kerinduannya untuk menyurati mereka.

Kata “rasul” berasal dari bahasa Yunani “apostolos” yang berarti seorang utusan atau delegasi. Seorang delegasi adalah seorang yang datang untuk mewakili orang yang mengutusnya dengan menyandang wibawa pengutusnya. Kerasulan Paulus ini datang dari kesadaran bahwa Ia adalah hamba Kristus (ayat 1), ketaatan akan panggilan Allah untuk memberitakan Injil (ayat 1), dan datang dari pemahaman yang kuat akan Injil sebagai kekuatan Allah (ayat 2-3). Keyakinan Rasul Paulus akan Injil yang sekaligus menjadi pesan utama dari surat Roma tercantum dalam Roma 1:16-17. Berdasarkan keyakinan ini, Rasul Paulus menjadi seorang pemberita Injil yang gigih.

Saat Mengajar

1. Sambutlah setiap murid dengan senyuman dan jabat tangan, tentu dengan tetap melakukan protokol kesehatan

2. Tanyakan keadaan mereka secara umum, kecuali jika ada di antara mereka yang memerlukan perhatian khusus, berikan interaksi khusus dengannya.

3. Ajaklah para murid menyanyikan Nyanyian Pujian # 203 “Marilah Kabarkan Injil.”

4. Minta seorang murid memimpin doa pembukaan agar proses belajar mengajar ini berjalan lancar.

5. Perlihatkan KTP Anda dan ceritakan kisah penginjilan yang telah Anda siapkan, lalu hubungkan dengan bagian Pendahuluan di Buku Murid.

6. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 4 ini dengan tetap memperhatikan situasi kelas.

A. Bagian 1: Pribadi Si Pemberita Injil (1)

• Tekankan bahwa ketika para murid mengambil keputusan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, sesungguhnya mereka telah ditetapkan untuk menjadi pemberita Injil Kristus. Mereka perlu bertanggung jawab atau memenuhi panggilan itu dengan memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum percaya.

B. Bagian 2: Penjelasan tentang Injil (2-4)

• Tekankan bahwa inti Injil Kristus adalah kelahiran, kehidupan, penderitaan, kematian, kebangkitan, kenaikan ke surga, dan kedatangan kembali Yesus Kristus. Inti Injil adalah mengajak orang untuk beriman kepada Kristus, satu-satunya Juru Selamat. Perkara-perkara lain seperti membagi sembako kepada orang belum percaya, mengajak tetangga ke gereja, mendoakan orang belum percaya yang sedang sakit, hanyalah merupakan jembatan untuk pemberitaan Injil.

C. Bagian 3: Target Penerima Injil (5-7)

• Tekankan bahwa skala pemberitaan Injil itu mecakup segala bangsa. Oleh karena itu mereka harus bekerja sama dengan saudara seiman dalam memberitakan Injil. Selanjutnya motivasi murid untuk mau menyambut

11 Roma 1:1-7

Pelajaran 4: Dipanggil untuk Memberitakan Injil

tugas sebagai pemberita Injil, mulai dari orang-orang di sekitarnya.

7. Bacakan Kesimpulan di Buku Murid dan beri penekanan seperlunya.

8. Bimbinglah para murid dengan kesabaran untuk membaca atau menghafal ayat hafalan.

Pencapaian Belajar

Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.

1. Tugas: Apakah Anda menyambut panggilan Kristus untuk menjadi pemberita Injil-Nya? Sesungguhnya orang yang beriman kepada Kristus secara otomatis harus menjadi pemberita Injil Kristus

• Oleh karena Tujuan Pelajaran dalam ranah afektif, maka Anda sebagai Guru akan menolong para murid untuk menanggapi pelajaran dengan menyambut panggilan Kristus untuk menjadi pemberita Injil-Nya.

2. Tugas: Apakah Anda menyetujui bahwa memberitakan Injil itu harus fokus pada Kristus dan bukan yang lain? Apakah akibatnya jika pemberitaan Injil tidak fokus pada Kristus?

• Anda sebagai Guru akan menolong para murid untuk mau menyatakan persetujuannya bahwa memberitakan Injil itu harus memberitakan Kristus. Jika tidak memberitakan Kristus, maka imannya tidak kepada Kristus, tetapi pada yang lain.

3. Tugas: Apakah Anda mendukung upaya-upaya yang dilakukan pribadi maupun gereja untuk memberitakan Injil? Apakah bentuk dukungan Anda terhadap pemberitaan Injil?

• Anda sebagai Guru akan menolong para murid untuk menyatakan tekad atau dukungannya terhadap upaya gereja dalam memberitakan Injil, misalnya mau ikut pelatihan, mau mendukung pendanaan untuk PI, dan lain-lain.

Pendalaman

Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid, untuk mempersiapkan mereka mengikuti Pelajaran selanjutnya.

Penutup

1. Minta murid mengumpulkan persembahan.

2. Pimpinlah Doa Penutup agar guru dan murid berani dan berhikmat dalam memberitakan Injil.

3. Ingatkan para murid untuk hadir lagi di Minggu yang akan datang

12

PAULUS, TELADAN MELAYANI DENGAN SEGENAP HATI

Ayat Hafalan:

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyalanyala dan layanilah Tuhan.

12:11)

Kompetensi Belajar

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid untuk mendapatkan pengertian tentang pentingnya tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan.

Murid memahami pentingnya tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan.

Indikator Belajar

1. Murid mampu merinci tiga kualitas pelayanan yang segenap hati dari teladan Paulus

2. Murid mampu membandingkan antara pelayanan yang segenap hati dan yang tidak segenap hati

3. Murid mampu mengasosiasikan alasan-alasan pentingnya tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan dengan kondisi masa kini

Persiapan Mengajar

1. Perhatikan Tujuan Pelajaran yang bersifat kognitif.

2. Pelajari Buku Guru dan Buku Murid seminggu sebelum mengajar.

3. Pelajari Nyanyian Pujian # 199 “Ku Suka Mengabarkan.”

Penjelasan Nas: Kisah Para Rasul 20:17-38

Perikop itu berisi perpisahan Paulus dan para penatua Efesus. Paulus sangat sedih sebab ia merasa tidak akan bertemu lagi dengan mereka. Ayat 19-23. Dalam pelayanannya di Efesus, Paulus melayani dengan sungguh-sungguh. Beberapa bukti kesungguhan pelayanan Paulus: (i) banyak mencucurkan air mata (ayat 19, 31) sebagai tanda keseriusan Paulus melihat betapa tersesatnya umat manusia, betapa jahatnya manusia berdosa, adanya pemutarbalikan Injil, serta penolakan terhadap Tuhan (bandingkan dengan Markus 9:24, Lukas 19:41). (ii) Paulus juga menginjil dan mengajar jemaat dengan baik (ayat 20) dengan semua pelajaran yang bermanfaat bagi mereka. (iii) Paulus tidak takut sengsara dan penjara (ayat 23).

13
(Roma
......................................
5
Kisah Para Rasul 20:17-32

Kisah Para Rasul 20:17-32

Ayat 24. Paulus melayani dengan setia dan kesetiaan Paulus sangat teruji. Paulus tetap setia melayani walaupun nyawanya sering terancam (ayat 24). Paulus tak menghiraukan nyawanya, asal ia dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan tugas pelayanannya (Bacalah 2 Timotius 4:6-8).

Ayat 28. “Jagalah dirimu…” Kita bertanggung jawab atas kehidupan rohani kita (lihatlah Filipi 2:12-13). Pertama-tama mereka harus menjaga diri mereka sendiri, dalam segala perkataan dan perbuatan. Mereka harus bersikap benar dalam rumah Allah, karena mereka pengurusnya. Kedua, mereka harus berjaga-jaga (ayat 31). Sebagaimana para gembala menjagai kawanan dombanya semalaman mereka harus bergiat melakukan pekerjaan mereka. Kuasailah dirimu dalam segala hal (2 Timotius 4:5), berjaga-jagalah terhadap setiap hal yang dapat melukai kawananmu dan perhatikanlah setiap hal yang dapat berguna bagi mereka. “… kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah…” (ayat 28). Ini menunjukkan panggilan ilahi oleh Allah dalam memilih pemimpin jemaat. Jika Roh Kudus telah menetapkan mereka sebagai penilik kawanan, yaitu gembala, maka mereka harus mengindahkan dan setia terhadap kepercayaan tersebut.

Ayat 29. “…serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu.” Ini menonjolkan masalah guru-guru palsu, baik dari luar (bandingkan dengan Matius 10:16) dan dalam (bandingkan dengan Matius 7:15). Keduanya datang dengan berbulu domba (Lihatlah Matius 7:15-23, Lukas 10:3, Yohanes 10:12). Orang percaya harus menguji mereka yang mengklaim berbicara atas nama Allah (lihatlah 1 Yohanes 4:1). Selagi Paulus ada di Efesus, mereka menjauh. Saat Paulus sudah pergi, barulah mereka menyusup dan merusak jemaat Allah.

Ayat 30. “Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang,…” yang mengajarkan hal-hal yang bertentangan Injil yang benar. Mereka akan menyimpangkan perkataan Injil dan memutarbalikkannya untuk menutupi kekeliruan mereka (2 Petrus 3:16). Mereka berpura-pura hendak memperbaharui hidup jemaat, tetapi sebenarnya akan menyesatkan jemaat Allah. Akan tetapi kemurnian ajaranNya akan terjaga baik melalui berkat Allah dan karena kerja keras serta ketekunan para penatua Efesus itu.

Ayat 33-35. Paulus melayani tanpa pamrih. Pelayanan tanpa pamrih adalah pelayanan yang dilakukan dengan tidak mengharapkan balasan. Beberapa bukti: (i) Paulus tidak mengharapkan harta benda dari jemaat (ayat 33, bandingkan dengan 2 Korintus 12:14). (ii) Paulus bekerja untuk mencukupi kebutuhannya sendiri (ayat 34). Dan (iii) dengan bekerja Paulus dapat membantu jemaat yang kekurangan dan menjadi contoh bagi jemaat (ayat 35, bandingkan dengan 2 Korintus 9:8-11). Kutipan Paulus dari Yesus, “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima,” tidak ditemukan dalam Injil. Oleh karena itu, pasti merupakan tradisi lisan. Paulus bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan orang percaya lain yang membutuhkan.

Saat Mengajar

1. Sambutlah setiap murid dengan ramah.

2. Tanyakan keadaan mereka secara umum.

3. Ajaklah para murid menyanyikan Nyanyian Pujian # 199 “Ku Suka Mengabarkan.”

4. Pimpinlah doa pembukaan.

5. Jelaskan bagian Pendahuluan di Buku Murid.

6. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 5 ini dengan tetap memperhatikan situasi kelas.

14

Pelajaran 5: Paulus, Teladan Melayani dengan Segenap Hati

A. Bagian 1: Melayani dengan Kesungguhan (19-23)

• Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

B. Bagian 2: Melayani dengan Kesetiaan (24)

• Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

C. Bagian 3: Melayani Tanpa Pamrih (33-35)

• Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

7. Bacakan Kesimpulan di Buku Murid.

8. Bimbinglah para murid untuk menghafal ayat hafalan.

Pencapaian Belajar

Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.

1. Tugas: Jelaskan tiga kualitas pelayanan yang diteladankan Paulus sebagai bukti bahwa ia melayani dengan segenap hati!

• Anda akan menolong para murid untuk dapat menjelaskan secara singkat tiga kualitas pelayanan Paulus (sungguh-sungguh, setia, tanpa pamrih) dengan kalimat mereka sendiri.

2. Tugas: Jelaskan ciri-ciri orang yang melayani dengan tidak segenap hati berdasarkan tiga kualitas pelayanan Paulus! Apakah Anda pernah melayani tapi tidak dengan segenap hati? Mengapa?

• Anda akan menolong murid menjelaskan ciri-ciri orang yang melayani dengan tidak segenap hati, kebalikan dari tiga teladan Paulus. Bimbing mereka untuk membuat perbandingan dan mengevaluasi diri mereka sendiri.

3. Tugas: Apakah tujuh alasan bahwa kita harus tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan itu, masih relevan pada masa kini? Berikan contoh peristiwa masa kini yang ada hubungannya dengan salah satu atau semua alasan tersebut!

• Anda akan menolong murid mengasosiasikan tujuh alasan di bagian kesimpulan dengan keadaan masa kini karena memang masih relevan.

Pendalaman

Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid, untuk mempersiapkan mereka mengikuti Pelajaran selanjutnya.

Penutup

1. Minta murid mengumpulkan persembahan.

2. Pimpinlah Doa Penutup.

3. Ingatkan para murid untuk hadir di Minggu yang akan datang.

15

TETAP MEMBERITAKAN INJIL

Yohanes 3:22-26

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid menanggapi tugas memberitakan Injil kepada orang lain agar mereka selamat.

Ayat Hafalan: Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu !

Timotius 4:5)

Kompetensi Belajar

Murid menanggapi tugas memberitakan Injil kepada orang lain agar mereka selamat.

Indikator Belajar

1. Murid mau menyetujui tiga alasan bahwa kita harus tetap memberitakan Injil meski ada saingan.

2. Murid mau mendukung upaya gereja untuk tetap melaksanakan program PI meski sudah banyak gereja di sekitarnya.

3. Murid mau mengatakan tekadnya untuk tetap memberitakan Injil meski orang lain sudah melakukannya.

Persiapan Mengajar

1. Alangkah baiknya untuk mempelajari Buku Guru dan Buku Murid beberapa hari sebelum mengajar.

2. Siapkan gambar Yesus dan Yohanes Pembaptis sebagai alat peraga pelajaran.

3. Pelajari Suplemen Nyanyian Pujian # 545 “Yang Terutama Di Dalam Hidup Ini” dan lagu “Berkat Kemurahan-Mu” dari youtube untuk dinyanyikan bersama para murid di kelas.

Penjelasan Nas: Yohanes 3:22-26

Kenyataan bahwa Yesus dan para murid-Nya melakukan pemberitaan Injil dan membaptiskan orang di Yudea, sementara Yohanes Pembaptis dan para pengikutnya pun melaksanakan pekerjaan yang sama di wilayah yang lain, dan tidak ada pertentangan di antara dua tokoh ini, melainkan saling menguatkan; menunjukkan bahwa setiap orang percaya pun perlu memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum percaya.

16
(2
......................................
6

Ayat 22-24. “Sesudah itu…” (ayat 22). Episode mengenai Nikodemus sudah berakhir. Tanah Yudea disebutkan untuk menunjukkan perbedaan dengan Yerusalem, tempat Yesus bekerja selama ini (Yohanes 2:13-3:21). Kegiatan Yesus membaptis diduga adalah memberitakan Injil. Hubungan-Nya dengan pembaptisan rupanya hanya dalam kedudukan sebagai pengawas (Bandingkan dengan Yohanes 4:2, 1 Korintus 1:14). Ainon dan Salim belum dapat diketahui secara pasti, tetapi akhirakhir ini diperkirakan terletak beberapa mil di timur Gunung Gerizim dan bukan di bagian selatan Betsan, di bagian atas Lembah Yordan. “Ia diam di sana bersamasama mereka…” (ayat 22b). Yesus berkhotbah kepada orang banyak namun berdialog secara intensif dengan murid-murid-Nya. Ia mencurahkan diri-Nya kepada mereka. “…dan membaptis” (ayat 22b). Kita mempelajari dari Yohanes 4:2 bahwa bukan Yesus sendiri yang membaptis, namun para murid-Nya. Berita Yesus pada mulanya adalah sangat mirip dengan berita Yohanes Pembaptis; yaitu berita Perjanjian Lama mengenai pertobatan dan persiapan. Baptisan yang disebutkan di sini bukanlah baptisan Kristen namun baptisan yang melambangkan pertobatan dan penerimaan rohani.

“Orang-orang datang…” (ayat 23) adalah orang-orang umum yang tertarik pada khotbah Yohanes. Pemenjaraan Yohanes dicatat di sini sebagai peristiwa yang cukup dikenal oleh para pembacanya, karena hal itu dilaporkan dalam semua Injil Sinoptis (Matius, Markus, Lukas).

“… sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara” (ayat 24). Tidaklah jelas alasan hal kronologis ini ditambahkan pada titik ini. Beberapa mengatakan ini adalah upaya untuk menyelaraskan kronologi Yohanes dengan kronologi dari Injil-injil Sinoptik (lihat Matius 14:1-12; Markus 6:14-29). Ini berfungsi sebagai cara menanggali pertemuan ini dalam kehidupan Kristus. (Utley: alkitab. sabda.org/commentary.)

Yohanes tetap melayani (membaptis) sekalipun ada Yesus yang jauh lebih hebat dan lebih disukai dari pada dia (bandingkan dengan ayat 26 akhir). Ada dua hal yang bisa kita pelajari dari peristiwa ini: i) Dalam pelayanan, sekalipun ada “saingan” yang lebih hebat dan lebih disukai dari diri kita, kita harus tetap melayani dengan setia. ii) Pada waktu Yohanes tetap setia melayani Tuhan sekalipun ada Yesus yang lebih hebat dari dia, maka Tuhan tetap memberikan kepadanya orang-orang untuk dilayani atau memberi sukses tertentu kepadanya. Ini terlihat dari kata-kata: “dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis” (ayat 23b).

Saat Mengajar

1. Sambutlah setiap murid dengan ramah.

2. Tanyakan keadaan mereka secara umum.

3. Ajaklah para murid menyanyikan Suplemen Nyanyian Pujian # 545 “Yang Terutama Di Dalam Hidup Ini.”

4. Pimpinlah doa pembukaan.

5. Perlihatkanlah gambar Yesus dan Yohanes Pembaptis dan jelaskan bagian Pendahuluan.

6. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 6 ini dengan tetap memperhatikan situasi kelas. A. Bagian 1: Karena Tuhan yang Memberi Sukses (22-24, 27)

• Tekankan bahwa jumlah orang yang dapat kita layani akan diatur oleh Tuhan. Kita perlu tetap setia memberitakan Injil meski orang lain juga melakukannya, karena itu menjadi cara Tuhan untuk mempercayakan jiwa-

17 Yohanes 3:22-26

Pelajaran 6: Tetap Memberitakan Injil

jiwa baru melalui kita.

B. Bagian 2: Karena yang Penting Yesus Diberitakan dan Dimuliakan (25-30)

• Tekankan bahwa sepanjang tujuan kita memberitakan dan memuliakan Yesus, maka tidak masalah bila kita tetap setia memberitakan Injil meski orang lain sudah melakukannya juga.

C. Bagian 3: Karena Masih Banyak Orang yang Belum Percaya (31-36)

• Tekankan bahwa masih banyak orang yang belum percaya pada Yesus meskipun mereka sudah mendengar Injil dari orang lain. Jadi, kita harus tetap setia memberitakan Injil.

7. Bacakan Kesimpulan di Buku Murid.

8. Bimbinglah para murid untuk menghafal ayat hafalan.

Pencapaian Belajar

Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.

1. Tugas: Apakah Anda setuju dengan tiga alasan di atas bahwa kita harus tetap memberitakan Injil meski seolah ada saingan di sekitar kita? Mengapa?

• Anda mendampingi para murid untuk menyatakan persetujuan mereka terhadap tiga alasan tetap setia memberitakan Injil. Minta mereka menjelaskan alasan persetujuan itu.

2. Tugas: Apakah Anda mau mendukung program gereja dalam PI meski sudah ada banyak gereja di sekitar Anda? Apa bentuk dukungan yang dapat Anda berikan?

• Anda mendampingi para murid agar mau mendukung program gereja dalam PI termasuk bentuk-bentuk dukungan yang bisa mereka berikan seperti doa, dana, dan daya.

3. Tugas: Tulislah tekad Anda untuk tetap setia memberitakan Injil kepada orangorang di sekitar Anda meskipun sudah ada orang lain yang melakukannya!

• Anda mendampingi para murid membuat tekad untuk tetap setia memberitakan Injil meski orang lain telah melakukannya. Ada baiknya Anda juga membuat sebagai contoh.

Pendalaman

Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid, untuk mempersiapkan mereka mengikuti Pelajaran selanjutnya.

Penutup

1. Minta murid mengumpulkan persembahan sambil menyanyikan lagu “Berkat Kemurahan-Mu.”

2. Pimpinlah Doa Penutup.

3. Ingatkan para murid untuk hadir di Minggu yang akan datang.

18

IBADAH YANG SEJATI

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid melakukan sebuah pelayanan kepada orang kesusahan di sekitarnya.

Ayat Hafalan:

Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

12:26)

Kompetensi Belajar

Murid melakukan sebuah pelayanan kepada orang kesusahan di sekitarnya.

Indikator Belajar

1. Murid dapat mengidentifikasikan orang-orang yang membutuhkan pertolongan di sekitar mereka.

2. Murid dapat mengidentifikasi kecemaran dunia yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.

3. Murid dapat memperlihatkan sikap peduli kepada orang-orang yang menderita di gereja.

4. Murid dapat mempraktikkan memberi pertolongan materi kepada orang-orang yang menderita.

Persiapan Mengajar

1. Pelajari Buku Guru dan Buku Murid agar Anda menguasai materi pelajaran.

2. Siapkan gambar-gambar pelayanan kasih Yesus yang dapat Anda peroleh dari Google.

3. Pelajari lagu “Hidup Ini adalah Kesempatan” untuk dinyanyikan bersama para murid di kelas.

Penjelasan Nas: Yakobus 1:27

Warren Wiersbe menuliskan tujuan penulisan surat ini. Surat Yakobus ditulis untuk menolong kita memahami kedewasaan atau kematangan rohani dan untuk mencapainya (bandingkan dengan Yakobus 1:4). Istilah matang atau sempurna sering digunakan dalam Surat Yakobus (1:4, 17, 25; 2:22; 3:2). Orang yang sempurna bukanlah orang yang tidak berdosa, melainkan seseorang yang dewasa dan matang secara rohani, yang terus menerus mengarahkan dirinya kepada Firman Tuhan dan memberikan dirinya diperbaharui oleh Roh Kudus. Orang Kristen yang dewasa adalah orang Kristen yang berguna untuk mendukung dan mengoreksi orang lain

19
Yakobus 1:27
(Yohanes
......................................
7

serta membangun tubuh Kristus (jemaat). Kedewasaan atau kematangan rohani tersebut terlihat di antaranya melalui: sikap yang ditunjukkan saat menghadapi ujian atau pencobaan (pasal 1), menghayati dan mempraktikkan iman (pasal 1-2), dan sebagainya.

Bagian pasal 1:26, 27 adalah bagian yang termasuk dalam menghayati dan mempraktikkan iman. Pasal 1:26-27 merupakan rangkuman dari perikop Yakobus 1:19-27. Ayat 26 menunjuk kembali pada ayat 19-21 yang berbicara mengenai lidah, sedangkan ayat 27 sekali lagi berbicara mengenai hal menjadi pelaku Firman Tuhan (ayat 22-25). Dalam ayat 26-27, Yakobus menunjukkan kesia-siaan ibadah yang tidak memengaruhi kehidupan sehari-hari. Ia memberikan contoh ibadah yang sejati yaitu pelayanan kasih kepada sesama dan menjaga jarak dari dunia. Contoh-contoh yang diberikan dalam ayat 26 dan 27 bukanlah hal yang lengkap, melainkan sekadar menjelaskan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam ibadah yang sejati.

Ayat 27. Yakobus menentang pengertian ibadah yang salah. Ibadah tersebut pada dasarnya adalah sia-sia, mataios (ayat 26). Ciri pertama ibadah yang sejati adalah menolong mereka yang berada dalam kesulitan — yatim piatu dan janda mewakili semua orang yang berada dalam penderitaan dan penganiayaan (Yesaya 1:10-17; 58:6-7, Zakharia 7:10, Markus 12:40, dan Lukas 18:2-8). Dalam hal ini, pertolongan tidak dibatasi kepada kaum yatim piatu dan janda saja, melainkan kepada semua orang yang berada dalam penderitaan. Istilah mengunjungi (episkeptesthai ) bukan sekedar menjenguk, melainkan memperhatikan dan mempedulikan, serta mendampingi orang-orang tersebut (Keluaran 22:21, Ulangan 14:28, Yehezkiel 22:7, Matius 25:36).

Ciri kedua ibadah yang sejati adalah menjaga diri agar tidak dicemarkan oleh dunia. Penekanan akan pentingnya pelayanan kepada sesama dan mereka yang menderita dalam dunia menunjukkan bahwa menjaga diri bukan berarti menjauhkan diri dari dunia secara total. Yakobus berbicara tentang hal praktis bahwa ibadah yang sejati adalah memperhatikan mereka yang berada dalam penderitaan dan menjalankan pelayanan tersebut tanpa terpengaruh oleh sistem dunia dengan segala keinginannya yang menyesatkan, materialisme, kehormatan, dan ketamakan (bandingkan dengan Pasal 2 dan 4). Yakobus mengarisbawahi pentingnya kesatuan pelaksanaan pelayanan dan sikap dalam menjalankan pelayanan kepada mereka yang membutuhkan pertolongan.

Saat Mengajar

Sambutlah setiap murid dengan ramah.

Tanyakan keadaan mereka secara umum.

Ajaklah para murid menyanyikan lagu “Hidup Ini Adalah Kesempatan.”

Pimpinlah doa pembukaan.

Perlihatkanlah gambar pelayanan Yesus sambil menjelaskan bagian Pendahuluan.

Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 7 ini dengan tetap memperhatikan situasi kelas.

Bagian 1: Menolong Mereka yang Berada Dalam Kesulitan (27a)

Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

Bagian 2: Menjaga Diri Agar Tidak Dicemarkan Dunia (27b)

• Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

Bagian 3: Kesatuan antara Pelaksanaan dan Sikap Pelayanan (1:22, 2:17)

Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

Bacakan Kesimpulan di Buku Murid.

Bimbinglah para murid untuk menghafal ayat hafalan.

20 Yakobus 1:27
1.
2.
3.
4.
5.
6.
A.
B.
C.
7.
8.

Pelajaran

Ibadah yang Sejati

Pencapaian Belajar

Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.

1. Tugas: Siapakah orang yang menderita dan membutuhkan pertolongan di gereja atau lingkungan Anda? Daftarkan dan jelaskan keadaan mereka kepada kelas!

• Anda akan mendampingi para murid untuk mendaftarkan nama-nama yang membutuhkan pertolongan berikut identifikasi keadaan mereka. Jika ada murid yang masuk kategori tersebut, jagalah agar murid yang lain tidak menyinggung perasaan murid tersebut.

2. Tugas: Apakah kecemaran duniawi yang Anda temui di sekitar gereja Anda? Apakah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah perbuatan-perbuatan cemar itu masuk ke gereja Anda?

• Anda akan mendampingi para murid mengidentifikasi kecemaran dunia di sekitar mereka dan berdiskusi cara-cara yang dapat mereka lakukan dalam keluarga atau gereja untuk mencegah masuknya kecemaran itu. Daftar kecemaran tidak harus sama dengan Buku Murid.

3. Tugas: Apakah sikap-sikap yang akan Anda perlihatkan kepada orang-orang yang menderita di gereja Anda? Tunjukkanlah kepada mereka, hari ini atau sepanjang minggu ini!

• Anda akan mendampingi para murid mendaftar sikap-sikap yang dapat mereka lakukan kepada orang-orang yang menderita atau terabaikan yang ada di gereja Anda. Di antaranya dengan menyapa, mengajak bicara, dan lain sebagainya.

4. Tugas: Rencanakan bersama kelas untuk menolong mereka yang menderita di lingkungan gereja, khususnya yatim piatu atau janda yang dalam kekurangan! Lakukan sesuai kemampuan kelas dalam minggu ini!

• Anda akan mendampingi para murid untuk merencanakan dan melaksanakan aksi sosial kepada orang-orang yang membutuhkan sesuai dengan kemampuan mereka.

Pendalaman

Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid, untuk mempersiapkan mereka mengikuti Pelajaran selanjutnya.

Penutup

1. Minta murid mengumpulkan persembahan.

2. Pimpinlah Doa Penutup.

3. Ingatkan para murid untuk hadir di Minggu yang akan datang.

21
7:

MELAYANI KRISTUS DENGAN MELAYANI ORANG LAIN

Matius 25:31-46

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid menanggapi pentingnya mengingatkan orang-orang masa kini tentang pertanggungjawaban di akhir zaman.

Ayat Hafalan:

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

25:40)

Kompetensi Belajar

Murid menanggapi pentingnya mengingatkan orangorang masa kini tentang pertanggungjawaban di akhir zaman.

Indikator Belajar

1. Murid rela menyetujui alasan pentingnya kita mengingatkan orang-orang tentang pertanggungjawaban di akhir zaman

2. Murid rela menyambut tugas untuk mengingatkan orang-orang tentang pertanggungjawaban di akhir zaman

3. Murid rela mendukung program-Progam gereja untuk peduli kepada orang-orang hina

Persiapan Mengajar

1. Pelajari Buku Guru dan Buku Murid agar Anda menguasai materi pelajaran.

2. Siapkan foto-foto orang-orang yang menderita sesuai nas Alkitab.

3. Pelajari lagu “Mereka Perlukan Kasih Tuhan” dari youtube atau lagu lain sesuai tema.

4. Pelajari informasi tentang pelayanan Ibu Teresa untuk kaum hina yang dapat diperoleh dari Google

Penjelasan Nas: Matius 25:31-46

Ayat 31-33. Pertama, bagian ini menunjukkan Yesus sebagai Hakim pada akhir zaman (Yohanes 5:22). Itu bukti bahwa Yesus adalah Allah. Kedua, yang dihakimi adalah semua bangsa (ayat 32). Ketiga, seluruh umat manusia yang dihakimi itu dipisah menjadi hanya dua grup saja: i) Domba, yaitu orang benar (ayat 34, 37, 46)

22
(Matius
..................................
8

Matius 25:31-46

yang menunjuk kepada orang Kristen sejati, karena setiap orang yang percaya kepada Yesus dibenarkan oleh Allah (baca: Roma 5:1). ii) Kambing, yaitu orang terkutuk (ayat 41) yang menunjuk pada orang tidak percaya. Perhatikan bahwa tidak ada grup yang ke 3, karena tempatnya hanya surga dan neraka.

Ayat 34-40. Mereka yang berada di sebelah kanan mendapatkan sambutan dan pahala yang luar biasa dari Sang Raja (ayat 34) karena perbuatan baik mereka. Sebagian penafsir memahami “saudara-Ku yang paling hina” (ayat 40), sebagai rujukan pada semua orang yang membutuhkan pertolongan, sedangkan sebagian lain mengaitkan ini dengan para pengikut Yesus. Di antara dua opsi ini, yang terakhir tampaknya lebih tepat. Matius mencatat bahwa orang yang melakukan kehendak Bapa adalah saudara-saudara Yesus (Matius 12:48-50). Yesus menyebut para murid sebagai “saudara-saudara-Ku” (Matius 28:10). Yesus juga mengajarkan bahwa barangsiapa menerima murid-murid-Nya dan memberikan secangkir air kepada mereka, sudah dianggap menyambut diri-Nya sendiri (Matius 10:40-42).

Orang yang menerima pertolongan merupakan orang-orang yang dianggap hina oleh dunia (ayat 40). Tidak memiliki makanan, minuman dan pakaian (ayat 35-36). Menjadi orang asing adalah menderita karena tidak ada kerabat, dan tidak memiliki aset untuk modal hidup. Orang-orang Kristen zaman dahulu tampaknya sudah terbiasa memberikan tumpangan pada orang asing (Kisah Para Rasul 10:23; Roma 12:13; 1 Timotius 3:2; Ibrani 13:2). Pada saat orang miskin dan asing mengalami sakit, biasanya tidak ada yang peduli dan orang-orang Kristen dipanggil untuk memberikan perhatian (ayat 36). Begitu pula dengan ketika orang miskin dan asing berada dalam penjara. Tidak ada yang mau dikaitkan dengan seorang narapidana, termasuk keluarga sehingga tidak ada yang peduli. Bagi para pengikut Yesus, inilah kesempatan berbuat baik.

Penjelasan di atas sekilas memberi kesan bahwa keselamatan ditentukan oleh perbuatan baik. Namun TIDAK demikian. Kata “sebab” di awal ayat 35 menyiratkan bukti. Pertama, kata “terimalah” secara hurufiah berarti “warisilah” (NIV “take your inheritance” ). Warisan adalah sesuatu yang diterima dari orang tua. Ayat 35 bukan tentang “masuk kerajaan sorga” (baca: keselamatan) tetapi “mewarisi kerajaan” (baca: pahala). Kedua, kerajaan yang akan diwarisi sudah disediakan oleh Bapa sejak kekekalan “bagimu” (ayat 34). Jadi, semua diawali oleh inisiatif Allah. Ketiga, mereka yang menerima kerajaan ini justru bingung dan terkejut (ayat 37-39). Jika mereka dari awal sudah merencanakan kebaikan itu sebagai sarana untuk mendapatkan keselamatan, mereka mungkin tidak akan terkejut. Perbuatan baik itu hanyalah gaya hidup mereka sehari-hari yang sudah diubah oleh Kristus. Keempat, sebutan sebagai “orang-orang benar” (ayat 37a) berhubungan dengan karya penebusan Kristus atas orang percaya.

Ayat 41-46. Yang perlu digarisbawahi di ayat 41-46 adalah jenis dosa yang dilakukan. Mereka yang tergolong pada kambing adalah orang yang TIDAK PEDULI. Dosa mereka bersifat pasif. Mereka tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan. Poin ini menjadi peringatan keras bagi mereka yang merasa mampu memperoleh keselamatan dengan perbuatan baik, karena sejatinya ada ribuan kebaikan lain yang gagal kita lakukan. Tidak ada waktu untuk melakukan sesuatu seringkali berarti “tidak ada hati untuk melakukannya. Ini bukan soal waktu, tetapi prioritas hidup, atau orientasi hati. (https://rec.or.id/peduli-pada-yang-hinamatius-2531-46)

23

Pelajaran 8: Melayani Kristus dengan Melayani Orang Lain

Saat Mengajar

1. Sambutlah para murid.

2. Tanyakan keadaan mereka.

3. Ajaklah para murid menyanyikan “Mereka Perlukan Kasih Tuhan.”

4. Minta seorang murid memimpin doa pembukaan.

5. Perlihatkan gambar-gambar pelayanan Bunda Teresa, lalu jelaskan bagian Pendahuluan.

6. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 8 ini.

A. Bagian 1 : A. Bagian 1: Agar Manusia Sadar Akan Penghakiman Kristus (31-33)

B. Bagian 2: Agar Manusia Sadar Akan Hidupnya (34-46)

C. Bagian 3: Agar Manusia Sadar Akan Konsekuensi Pilihannya (34, 41, 46)

7. Bacakan Kesimpulan di Buku Murid.

8. Bimbinglah mereka menghafal ayat hafalan.

Pencapaian Belajar

Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.

1. Tugas: Apakah Anda setuju dengan tiga alasan bahwa kita harus mengingatkan orang-orang masa kini tentang pertanggungjawaban pada di akhir zaman?

Mengapa Anda setuju alasan 1, 2 dan 3?

• Anda akan mendampingi para murid untuk menyetujui tiga alasan pentingnya mengingatkan orang-orang tentang pertanggungjawaban pada akhir zaman.

2. Tugas: Apakah Anda mau menyambut tugas untuk mengingatkan orang-orang masa kini tentang pertanggungjawaban pada akhir zaman? Bagaimana caranya?

• Anda akan mendampingi para murid untuk menyambut tugas mengingatkan orang-orang tentang pertanggungjawaban pada akhir zaman.

3. Tugas: Apakah Anda mau mendukung program gereja untuk menolong orangorang yang hina? Apakah bentuk dukungan Anda?

• Anda akan mendampingi para murid untuk mendukung program gereja dalam menolong orang-orang hina di sekitar gereja. Jika ada yang ingin mempraktikkan kepedulian kepada orang-orang hina, fasilitasilah mereka untuk mewujudkannya.

Pendalaman

Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid.

Penutup

1. Minta murid mengumpulkan persembahan.

2. Pimpinlah Doa Penutup.

24

BERBUAT BAIK KEPADA SEMUA ORANG

Galatia 6:1-10

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid melakukan suatu tindakan membantu orang lain di sekitarnya.

Ayat Hafalan:

Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Kompetensi Belajar

Murid melakukan suatu tindakan membantu orang lain di sekitarnya.

Indikator Belajar

1. Murid dapat mengidentifikasikan nama-nama yang menjadi bagian dari tiga kategori orang tersebut.

2. Murid dapat mencoba merencanakan pertolongan kepada tiga kategori orang tersebut.

3. Murid dapat mempraktikkan memberi pertolongan kepada dua kategori orang yaitu saudara seiman dan kawan-kawan.

Persiapan Mengajar

1. Alangkah baiknya untuk mempelajari Buku Guru dan Buku Murid beberapa hari sebelum mengajar.

2. Siapkan foto-foto kegiatan menolong orang yang sedang dalam bencana seperti banjir atau gempa atau kegiatan lain berkenaan dengan menolong saudara seiman.

3. Pelajari Nyanyian Pujian # 191 “Tolonglah yang Sesat” untuk dinyanyikan di kelas.

Penjelasan Nas: Galatia 6:1-10

Ayat 2. Kata “beban” yang digunakan di sini merujuk pada suatu beban yang berat untuk dipikul. Nasihat Paulus ini masih berhubungan dengan pasal 5:13-14. Ia meminta jemaat melayani seorang akan yang lain sesuai dengan Hukum Kristus, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” Perintah tersebut dapat dilakukan karena Kristus telah memerdekakan mereka dari kutuk dan kuk

25
......................................
9

Galatia 6:1-10

perhambaan Hukum Taurat (Galatia 3:13; 5:1). Melalui iman, mereka menerima Roh Kudus yang memampukan mereka untuk hidup menurut Roh, tidak menuruti keinginan daging. Salah satu bentuk hidup menurut Roh adalah hidup saling tolong, hidup yang tidak egosentris, tetapi hidup seperti hidup Kristus yaitu selalu berorientasi mengasihi dan melayani orang lain. Kata “menanggung” (bastazo) adalah perintah yang bersifat terus menerus, menunjukkan kebiasaan yang diharapkan. Arti dari ayat 1-2 ini harus dimengerti secara lebih luas daripada soal pemulihan saja. Paulus mau menganjurkan supaya mereka mempunyai kebiasaan untuk saling membantu. Kata “allelon” (satu sama lain) ada di awal dari ayat 2, menunjukkan penegasan. Ada ketegangan di antara jemaat Galatia dan Paulus mau supaya mereka saling melayani dan tidak lagi saling menghalangi.

Kristus menjadi panutan dalam hal mengasihi dan melayani (Yohanes 13:34). Kristus telah menanggung beban kita yaitu dosa melalui penderitaan dan kematianNya, karena itu kita perlu bertolong-tolongan menanggung beban. Beban tersebut bisa berupa kesalahan yang dilakukan seorang jemaat, yang perlu ditanggung bersama dengan cara memimpin orang itu ke jalan yang benar (Galatia 6:1), bisa juga bersifat lebih luas (pasal 6:9-10), yaitu berbagai beban yang dialami dalam kehidupan pada umumnya.

Ayat 3-5. Paulus menasihati agar jangan ada orang yang merasa dirinya sangat penting sehingga tidak peduli dengan saudara seiman yang perlu ditolong. Ia juga tidak ingin ada yang merasa lebih benar dan baik, sehingga jatuh pada sikap sombong dan menghakimi saudara seiman. Jemaat Galatia diminta menyadari bahwa mereka saling membutuhkan. Tiap-tiap orang juga harus menyadari tanggung jawabnya masing-masing (ayat 5). Tiap orang harus bertanggung jawab kepada Tuhan atas berkat, kesempatan, juga tantangan yang Tuhan berikan untuk dipikul. Kata “tanggungan” di ayat 5 merujuk pada barang bawaan yang biasanya dibawa tiap prajurit di punggungnya saat berjalan. Jadi tidak bisa dibawakan oleh orang lain.

Ayat 8. Paulus menjelaskan suatu prinsip dunia pertanian, yaitu hukum menabur dan menuai. Sesuatu yang ditabur, itulah yang dituai. Barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal (ayat 8). Prinsip yang kedua adalah, selalu ada masa menunggu antara menabur hingga waktu menuai. Akan tiba masa panen, jadi teruslah setia dan tekun untuk berbuat baik.

Ayat 9-10. Dalam situasi saat ini, sebagai jemaat kita dipanggil untuk menyatakan kasih melalui bertolong-tolongan menanggung beban selama masih ada kesempatan, khususnya kepada saudara seiman. Bentuk perbuatan menolong saudara seiman dapat bermacam-macam dan pasti ada pengorbanan. Perbuatan yang dilakukan dan diberikan mungkin sederhana, tetapi benih yang baik yang kita tabur dalam ketaatan dan kesetiaan, tidak akan pernah sia-sia.

Saat Mengajar

1. Sambutlah setiap murid dengan ramah.

2. Tanyakan keadaan mereka secara umum.

3. Ajaklah para murid menyanyikan Nyanyian Pujian # 191 “Tolonglah yang Sesat” ayat 1 dan 3 saja.

4. Minta seorang murid memimpin doa pembukaan.

5. Perlihatkan foto-foto yang telah Anda siapkan, lalu jelaskan bagian Pendahuluan.

6. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 9 ini dengan tetap memperhatikan suasana

26

Pelajaran 9: Berbuat Baik kepada Semua Orang kelas.

A. Bagian 1 : Berbuat Baik kepada Semua Orang (10a)

Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

B. Bagian 2 : Berbuat Baik kepada Kawan-Kawan (9a)

Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

C. Bagian 3 : Berbuat Baik kepada Kawan Seiman (10)

Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

7. Jelaskan bagian Kesimpulan.

8. Bimbinglah para murid untuk menghafal ayat hafalan.

Pencapaian Belajar

Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.

1. Tugas: Siapakah orang-orang yang membutuhkan pertolongan di sekitar Anda yang masuk kategori semua orang, kawan-kawan atau saudara seiman? Buatlah daftar tiga nama untuk masing-masing kategori!

• Anda akan mendampingi para murid untuk membuat daftar nama, orangorang yang masuk kategori semua orang, kategori kawan-kawan dan kategori saudara seiman.

2. Tugas: Seandainya Anda mempunyai kemampuan untuk menolong mereka semua, apakah bentuk pertolongan yang akan Anda berikan kepada mereka?

• Anda akan mendampingi para murid untuk mendaftarkan bentuk perbuatan baik kepada nama-nama yang ada di daftar tugas nomor satu. Meskipun ini hanya pengandaian, tetapi para murid mencoba merencanakan perbuatan baik kepada tiga kategori orang tersebut.

3. Tugas: Praktikkanlah perbuatan baik secara pribadi kepada saudara seiman dan kepada kawan-kawan dalam minggu ini ! Ingatlah, bentuk perbuatan baik tidak selalu berupa bantuan materi. Laporkan hasilnya pada guru dan kelas Minggu depan.

• Anda akan mendampingi para murid agar tiap murid merencanakan praktik perbuatan baik kepada satu nama saudara seiman dan 1 nama kawan-kawan. Minta mereka melakukannya minggu ini dan dilaporkan pada pertemuan berikutnya.

Pendalaman

Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid, untuk mempersiapkan mereka mengikuti Pelajaran selanjutnya.

Penutup

1. Minta murid mengumpulkan persembahan.

2. Pimpinlah Doa Penutup.

27

KETAATAN MARIA

Lukas 1:26-38

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid untuk mendapatkan pengertian tentang hamba yang taat kepada ketetapan Tuhan.

Ayat Hafalan:

Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.

1:38)

Kompetensi Belajar

Murid memahami hamba yang taat kepada ketetapan Tuhan.

Indikator Belajar

1. Murid dapat menjelaskan pemahamannya tentang tidak mengerti namun percaya.

2. Murid dapat menjelaskan pemahamannya tentang tidak mengerti namun berserah.

3. Murid dapat menjelaskan pemahamannya tentang tidak mengerti namun siap melakukan.

Persiapan Mengajar

1. Pelajari Buku Guru dan Buku Murid agar Anda menguasai materi.

2. Siapkanlah foto gambar orang hamil disertai penjelasan tentang terjadinya janin.

3. Pelajari lagu “Kupersembahkan Hidupku” Maria Shandi dari youtube.

Ini aku semua milikku, kuserahkan pada-Mu Tuhan Penyesalan dan kebanggaan suka dan duka s’mua kuserahkan Yang t’lah lalu, yang kan datang, hasrat dan harapan yang terbayang Masa depan dan rencanaku, s’mua kuserahkan dalam tangan-Mu Reff: Kupersembahkan hidupku kepada-Mu Tuhan ‘tuk kemuliaan-Mu Kuberikan hidup ini s’bagai persembahan yang berkenan pada-Mu

Penjelasan Nas: Lukas 1:26-38

Ayat 26. “Bulan keenam” adalah bulan keenam setelah malaikat datang kepada Zakharia atau bulan keenam setelah Elisabet mulai mengandung (bandingkan dengan ayat 36b). Ini menunjukkan bahwa usia Yesus lebih muda sekitar 6 bulan dari Yohanes Pembaptis. Tentu saja dalam hal ini Yesus ditinjau sebagai manusia. Sebagai Allah, Ia kekal dan lebih tua dari siapapun.

28
(Lukas
............................
10

Lukas 1:26-38

Ayat 27. Kata Yunani yang diterjemahkan “perawan” adalah “parthenos” dan kata ini tidak pernah digunakan untuk menunjuk kepada perempuan yang sudah menikah. Kata-kata Maria dalam ayat 34, “aku belum bersuami”, terjemahan hurufiahnya seperti KJV, yaitu: “I know not a man” (aku tidak tahu atau tidak kenal laki-laki). Ini jelas menunjukkan bahwa ia betul-betul masih perawan. Kalau Yesus tidak dilahirkan oleh seorang perawan yang mengandung dari Roh Kudus, maka nubuat dalam Yesaya 7:14 tidak tergenapi.

Ayat 28. “Salam, hai engkau yang dikaruniai.” (Yunani: kecharitomene). Perhatikan adanya kata “charis” (grace atau kasih karunia), yaitu sesuatu yang ada pada Allah yang menyebabkan Ia memberikan karunia kepada orang yang tidak layak untuk menerimanya. Karena itu Calvin menafsirkan bahwa kata Yunani ini menunjuk pada kebaikan dari Allah yang tidak layak didapatkan. Semua ini menunjukkan bahwa Maria tidak layak menerima karunia ini dan bahwa Maria itu tidaklah suci tanpa dosa. Ayat 30-33. Gabriel memberitakan kelahiran Yesus. Kalimat “engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah” (ayat 30b), ini lagi-lagi menunjukkan bahwa Maria sebetulnya tidak layak menerima anugerah itu. “…akan disebut Anak Allah” (ayat 32). Ini tak berarti bahwa sebelum jadi manusia Yesus bukanlah Anak Allah. Artinya: dulu Ia sudah atau adalah Anak Allah, lalu Ia menjadi manusia dan manusia akan tahu dan mengakui atau menyebut-Nya sebagai Anak Allah. Bahwa Yesus akan menjadi besar dan mewarisi takhta Daud (ayat 32), merupakan penggenapan dari nubuat dalam Yesaya 9:5-6. Dalam Perjanjian Lama dikatakan bahwa kerajaan Daud tidak akan berakhir (2 Samuel 7:12-16). Penggenapan nubuat ini ada dalam diri Yesus.

Ayat 34. Kelihatannya reaksi Maria ini sama dengan reaksi Zakharia dalam Lukas 1:18. Tetapi Maria tidak dihukum, dan ini menunjukkan bahwa Maria mempunyai sikap hati yang berbeda.

Ayat 35-37. Jawaban Gabriel dalam ayat 35, menjelaskan bahwa Maria yang masih perawan itu bisa mengandung adalah karena Roh Kudus. Penjelasan Gabriel memang tidak tuntas. Maria tidak harus mengerti semua, tetapi harus percaya dan tunduk. Gabriel melanjutkan dengan mengatakan bahwa karena Maria mengandung dari Roh Kudus, maka “anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (ayat 35b). Ia adalah satu-satunya manusia yang lahir tanpa dosa warisan. Kalau tidak demikian, Ia tidak bisa menjadi Penebus kita.

Ayat 36. Ini suatu tanda bagi Maria. Tuhan bisa membuat Elisabet yang sudah tua dan mandul itu mengandung. Demikan juga Tuhan bisa membuatnya mengandung, sekalipun ia masih perawan.

Ayat 38. Bagi Maria ketundukan ini mempunyai risiko tinggi, yaitu: kesalahpahaman Yusuf (bandingkan dengan Matius 1:18-19). Kesalahpahaman, ejekan dan hinaan dari orang-orang di sekitarnya, bahkan dari keluarganya sendiri. Kemungkinan ia akan dihukum mati berdasarkan hukum Perjanjian Lama (Ulangan 22:20-21). Maria tetap tunduk dan tidak membantah. Ini menunjukkan iman yang hebat. Calvin berkata, “Ini merupakan bukti nyata dari iman, kalau kita mengekang pikiran kita, dan menaklukkannya, sehingga tidak berani menjawab ini atau itu kepada Allah; karena keberanian untuk membantah sesungguhnya adalah ibu dari ketidakpercayaan.”

Saat Mengajar

1. Sambutlah setiap murid dengan ramah.

2. Minta laporan murid berkenaan dengan Pencapaian Belajar Pelajaran 9.

29

Pelajaran 10: Ketaatan Maria

3. Ajaklah para murid menyanyikan lagu “Kupersembahkan Hidupku.”

4. Minta seorang murid memimpin doa pembukaan.

5. Perlihatkan foto perempuan hamil dan jelaskan bagian Pendahuluan.

6. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 10 ini dengan tetap memperhatikan suasana kelas.

A. Bagian 1 : Tidak Mengerti Namun Percaya (28-29)

Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

B. Bagian 2 : Tidak Mengerti Namun Berserah (34-35, 38a)

C. Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.Bagian 3 : Tidak Mengerti Namun Siap Melakukan (38b)

• Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

7. Minta seorang murid membacakan Kesimpulan.

8. Bimbinglah para murid untuk menghafal ayat hafalan.

Pencapaian Belajar

Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.

1. Tugas: Jelaskan dengan kalimat Anda sendiri tentang “tidak mengerti namun percaya” sesuai dengan penjelasan di pelajaran 10 ini!

• Anda akan mendampingi para murid untuk menjelaskan secara singkat, tentang tidak mengerti namun percaya.

2. Tugas: Jelaskan dengan kalimat Anda sendiri tentang “tidak mengerti namun berserah” sesuai dengan penjelasan di pelajaran 10 ini!

• Anda akan mendampingi para murid untuk menyampaikan kesaksian singkat mereka tentang tidak mengerti namun berserah.

3. Tugas: Apakah Anda pernah mengalami keadaan “tidak mengerti namun siap melakukan” berkenaan dengan kehedak Tuhan? Ceritakanlah pengalaman Anda !

• Beri kesempatan murid-murid untuk menyatakan isi hati mereka berkenaan dengan tidak mengerti namun siap melakukan.

Pendalaman

Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid, untuk mempersiapkan mereka mengikuti Pelajaran selanjutnya.

Penutup

1. Minta murid mengumpulkan persembahan.

2. Pimpinlah Doa Penutup.

30

KETAATAN YUSUF

Ayat Hafalan:

Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:21)

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid untuk mendapatkan pengertian tentang hamba yang taat kepada perintah Tuhan.

Kompetensi Belajar

Murid memahami tentang hamba yang taat kepada perintah Tuhan.

Indikator Belajar

1. Murid dapat menjelaskan tiga bukti ketaatan Yusuf terhadap perintah Tuhan.

2. Murid dapat memprakirakan beberapa akibat bila Yusuf tidak taat kepada perintah Tuhan.

3. Murid dapat membandingkan ketaatan Yusuf dengan ketaatannya sendiri.

1. Pelajari Buku Guru dan Buku Murid agar Anda menguasai materi ini.

2. Siapkan foto-foto bangunan yang mangkrak yang dapat Anda peroleh dari Google.

3. Pelajari Nyanyian Pujian # 204 “Kuingin Hati yang Suci Murni.”

Penjelasan Nas: Matius 1:18-25

Ayat 18. “Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf” menunjukkan bahwa mereka masih berada dalam status bertunangan atau belum menikah. Namun ayat 19 menyebut Yusuf sebagai “suami” dan Maria disebut “istri” dan juga dari istilah “menceraikan” kelihatannya mereka sudah menikah. Hal-hal yang kelihatannya bertentangan ini bisa dimengerti kalau kita mengerti tradisi tempat itu pada zaman itu.

Dalam tradisi mereka ada beberapa tahap menuju pernikahan: i) Pertunangan Pertama (engagement). Pertunangan Pertama ini terjadi pada waktu dua orang yang dipertunangkan itu masih kecil, dimana mereka dipertunangkan oleh orang tua mereka, dan mereka belum saling kenal. Pertunangan Pertama ini bisa dibatalkan. ii) Pertunangan Kedua (bethrotal ). Pertunangan ini terjadi setelah dua orang tadi sudah

31
(Matius
......................................
11
Matius 1:18-25

Matius 1:18-25

cukup umur. Pada saat pertunangan ini mereka sudah disebut “suami istri” tetapi mereka belum tinggal bersama dan mereka belum boleh melakukan hubungan sex. Bandingkan Ulangan 22:23-24 -- “(23) Apabila ada seorang gadis yang masih perawan dan yang sudah bertunangan - jika seorang laki-laki bertemu dengan dia di kota dan tidur dengan dia, (24) maka haruslah mereka keduanya kamu bawa ke luar ke pintu gerbang kota dan kamu lempari dengan batu, sehingga mati: gadis itu, karena walaupun di kota, ia tidak berteriak-teriak, dan laki-laki itu, karena ia telah memperkosa isteri sesamanya manusia. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu”. Perhatikan bahwa dalam ayat 23 disebutkan ‘bertunangan’ tetapi dalam ayat 24 disebut sebagai ‘istri’. Dalam tradisi Yahudi saat itu, pemutusan pertunangan kedua ini dianggap sebagai perceraian dan dianggap sebagai dosa. Pertunangan kedua ini hanya berlangsung 1 tahun. iii) Pernikahan. Pada saat itu, Yusuf dan Maria ada pada masa pertunangan kedua dan karena itu ayat 18 tidak bertentangan dengan ayat 19, 20, 24. Ayat 19. Yusuf orang yang saleh dan tulus hati (benar). Ia tidak mau mencemarkan nama Maria (ayat 19). Sakit hati karena dikhianati pacar adalah sesuatu yang sangat sering menyebabkan orang merusak nama baik pacar yang tadinya ia cintai. Yusuf, sekalipun merasa dikhianati dan sudah mengambil keputusan untuk menceraikan Maria, tidak mau mencemarkan nama Maria, karena itu ia bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam. Yusuf tidak gegabah (ayat 20). Ia mempertimbangkan maksudnya untuk menceraikan Maria (bandingkan dengan Amsal 19:2b). Yusuf percaya pada Firman Tuhan, yang disampaikan malaikat Tuhan kepadanya melalui mimpi (ayat 20-24). Kata-kata malaikat itu sebetulnya amat tidak masuk akal. Coba renungkan: Andaikata Anda adalah Yusuf, dan tunangan Anda tiba-tiba hamil, apakah Saudara akan mempercayai kata-kata malaikat yang menyatakan bahwa kehamilan itu dari Roh Kudus? Hebatnya, Yusuf percaya pada Firman Tuhan yang disampaikan oleh malaikat itu.

Ayat 24. Yusuf taat secara langsung atau tidak menunda ketataannya: “Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya” (ayat 24). Ia tidak malu melakukan itu, padahal Maria sudah mengandung sebelum mereka menikah, dan bukan dari dia. Apakah ia tidak mempertimbangkan komentar para tetangga, keluarga, dan teman saat mereka mengetahui bahwa Maria melahirkan anak sekalipun baru menikah selama 5 bulan?

Ayat 25. Yusuf rela untuk tidak bersetubuh dengan Maria sampai Yesus lahir. Ini penting karena perempuan yang melahirkan Yesus haruslah seorang perawan. Menikah tetapi tidak bersetubuh jelas merupakan sesuatu pengorbanan. Yusuf rela mengalami semua itu. Ia menamakan anak itu Yesus sesuai dengan Firman yang disampaikan oleh malaikat kepadanya (ayat 23, 25).

Saat Mengajar

1. Sambutlah setiap murid.

2. Tanyakan kabar mereka.

3. Ajaklah para murid menyanyikan Nyanyian Pujian # 204 “Kuingin Hati yang Suci Murni.”

4. Minta seorang murid memimpin doa pembukaan.

5. Perlihatkan foto-foto proyek bangunan mangkrak lalu jelaskan bagian Pendahuluan.

32

Pelajaran 11: Ketaatan Yusuf

6. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 11 ini dengan tetap memperhatikan suasana kelas.

A. Bagian 1 : Yusuf Rela Memperhatikan Firman Allah (18-24)

• Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

B. Bagian 2 : Yusuf Rela Melakukan Perintah Allah dengan Segera (24)

• Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

C. Bagian 3 : Yusuf Rela Berkorban Demi Rencana Allah (25)

• Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

7. Minta seorang murid membacakan Kesimpulan.

8. Bimbinglah para murid untuk menghafal ayat hafalan.

Pencapaian Belajar

Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.

1. Tugas: Jelaskan dengan kalimat Anda sendiri tiga bukti bahwa Yusuf adalah orang yang taat kepada perintah Tuhan!

• Anda akan mendampingi para murid untuk dapat menjelaskan dengan kalimat mereka sendiri bukti-bukti ketaatan Yusuf kepada perintah Tuhan.

2. Tugas: Apakah yang mungkin akan terjadi seandainya Yusuf tidak menaati perintah Tuhan?

• Anda akan mendampingi para murid untuk dapat memprakirakan akibat atau masalah yang dapat terjadi bila Yusuf tidak taat kepada perintah Tuhan.

3. Tugas: Apakah Anda sudah menaati perintah Tuhan sama seperti Yusuf? Apakah kendala terbesar Anda untuk menaati perintah Tuhan?

• Anda akan mendampingi para murid untuk membandingkan ketaatan mereka dengan ketaatan Yusuf dengan harapan bahwa mereka mau berubah mengikuti teladan Yusuf.

Pendalaman

Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid, untuk mempersiapkan mereka mengikuti Pelajaran selanjutnya.

Penutup

1. Minta murid mengumpulkan persembahan.

2. Motivasi murid untuk datang di Minggu depan.

3. Pimpinlah Doa Penutup.

33

KELAHIRAN YESUS

Lukas 2:1-7

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid untuk memberi tanggapan perihal peristiwa kelahiran Yesus Kristus.

Ayat Hafalan:

Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

(Matius 22:37-38)

Kompetensi Belajar

Murid mampu memberi tanggapan perihal peristiwa kelahiran Yesus Kristus.

Indikator Belajar

1. Murid rela menyetujui tiga pokok penting dari peristiwa kelahiran Yesus yang diulas di Buku Murid.

2. Murid rela menyetujui bahwa tiga pokok penting pada pelajaran bermuara pada mengutamakan Yesus di atas segalanya.

3. Murid rela menyambut ajakan untuk menempatkan Yesus pada tempat yang tepat dalam kehidupan mereka.

Persiapan Mengajar

1. Perhatikan Tujuan Pelajaran yang berada dalam ranah afektif.

2. Untuk mencapai Tujuan Pelajaran maka guru harus menyampaikan rpelajaran dengan jelas dan para murid harus melakukan Pencapaian Belajar dengan seksama.

3. Alangkah baiknya untuk mempelajari Buku Guru dan Buku Murid seminggu sebelum mengajar agar Anda menguasai materi pelajaran dan mengajar murid dengan baik.

4. Siapkan gambar-gambar perjalanan Anda pulang kampung atau berita-berita dari internet tentang pulang kampung lewat darat, laut atau udara.

5. Pelajari Nyanyian Pujian # 42 “Palungan Di Kandang” untuk dinyanyikan bersama para murid di kelas.

34
......................................
12

2:1-7

Penjelasan Nas: Lukas 2:1-7

Ayat 1-2. Sensus ini diperintahkan oleh kaisar Agustus, dan semua penafsir berpendapat bahwa sensus ini dilakukan untuk kepentingan pajak. Dengan adanya sensus ini Yusuf dan Maria terpaksa pergi ke Betlehem (ayat 3-5) sehingga akhirnya Yesus lahir di Betlehem (ayat 6-7), menggenapi nubuat nabi Mikha (Mikha 5:1) yang berbunyi: “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” Tanpa disadari, kaisar Agustus ini melakukan sesuatu yang menyebabkan tergenapinya nubuat Firman Tuhan. Ini bukan sekedar merupakan suatu kebetulan, tetapi Tuhan menguasai dan mengarahkan kaisar tersebut untuk melaksanakan rencana-Nya. Ayat 3-5. Sensus ini mengharuskan setiap orang untuk mendaftarkan diri di kotanya sendiri (ayat 3). Yusuf adalah keturunan Daud (Lukas 1:27; 2:4). Yesus memang harus lahir dari keturunan Daud (bandingkan dengan Yesaya 11:1, Yeremia 23:5-6, Matius 1:1, Roma 1:1-3, 2 Timotius 2:8). Dalam 1 Samuel 20:6 dikatakan bahwa Betlehem adalah kota Daud, karena itu Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem (ayat 4-5). Beberapa hal yang menjadi perhatian: i) Jarak Nazaret ke Betlehem sekitar 80-90 mil (129-145 km). Ini jelas merupakan penderitaan, khususnya untuk Maria yang sedang hamil tua. Mereka berserah dan tunduk pada kehendak Tuhan, tetapi yang mereka dapatkan justru jalan yang penuh kesulitan. ii) Yusuf dan Maria taat kepada pemerintah. Pengadaan sensus tidak bertentangan dengan Firman Tuhan (bandingkan dengan Bilangan 1 dan 26). Sekalipun sensus itu menyukarkan hidup mereka, Yusuf dan Maria tetap tunduk. Kita memang harus tunduk pada pemerintah, selama pemerintah tidak menyuruh kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Firman Tuhan (Roma 13:1-7 bandingkan dengan Kisah Para Rasul 5:29).

Ayat 6-7. Istilah “anak sulung” ditambah dengan banyak bagian Kitab Suci yang berbicara tentang adanya saudara-saudara Yesus (Matius 12:46-47, Markus 3:31-32, Lukas 8:19-20, Yohanes 2:12; 7:3, 5, 10, Kisah Para Rasul 1:14), menunjukkan bahwa Yusuf dan Maria pasti mempunyai anak-anak lain setelah kelahiran Yesus. “Dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan” (ayat 7b). Yesus mau direndahkan atau menjadi miskin, supaya kita bisa ditinggikan atau menjadi kaya (secara rohani) – bandingkan dengan 2 Korintus 8:9; istilah “miskin menjadi kaya” harus diartikan secara rohani. Pemilik penginapan hanya memberikan tempat hewan karena mugkin ia tidak tahu bahwa yang akan dilahirkan oleh Maria adalah Mesias, Anak Allah. Memang semua kamar penuh sehingga tidak ada lagi tempat untuk Yusuf dan Maria. Apakah pemilik penginapan itu dapat disalahkan?

Yang terpenting adalah, jika sekarang seseorang menolak Kristus untuk tinggal dalam hatinya sebagai Juru Selamat dan Tuhan -- ia menolak dengan suatu pengetahuan atau kesadaran bahwa Ia adalah Anak Allah -- maka penolakannya seperti itu yang harus disalahkan.

Saat Mengajar

1. Sambutlah setiap murid dengan ramah.

2. Tanyakan keadaan mereka secara umum.

3. Ajaklah para murid menyanyikan Nyanyian Pujian # 42 “Palungan Di Kandang.”

4. Minta seorang murid memimpin doa pembukaan.

5. Perlihatkan gambar-gambar atau berita-berita tentang pulang kampung, lalu

35 Lukas

Pelajaran 12: Kelahiran Kristus

jelaskan bagian Pendahuluan.

6. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 12 ini dengan tetap memperhatikan suasana kelas.

A. Bagian 1 : Menghormati Pemimpin (1-2)

Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

B. Bagian 2 : Fokus pada Tujuan (4-5)

Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

C. Bagian 3 : Menempatkan Yesus pada Tempat yang Tepat (6-7)

Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

7. Minta seorang murid membacakan Kesimpulan di Buku Murid.

8. Bimbinglah para murid untuk menghafal ayat hafalan.

Pencapaian Belajar

Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.

1. Tugas: Apakah Anda menyetujui tiga pokok penting dari peristiwa kelahiran Yesus di atas? Mengapa?

• Anda akan mendampingi para murid agar rela menyetujui tiga pokok penting pelajaran dan memberikan alasan persetujuan mereka.

2. Tugas: Apakah Anda menyetujui bahwa tiga pokok penting di atas bermuara pada mengutamakan Yesus di atas segalanya? Mengapa?

• Anda akan mendampingi para murid agar rela menyetujui bahwa Yesus harus menjadi yang utama dalam seluruh aspek hidup mereka.

3. Tugas: Apakah Anda menyambut ajakan untuk menempatkan Yesus di tempat yang tepat dalam hidup Anda? Mengapa? Ceritakan kesaksian singkat Anda kepada kelas!

• Beri kesempatan murid-murid untuk menyampaikan kesaksiannya bahwa mereka telah menempatkan Yesus di tempat yang tepat, yakni di hati mereka.

Pendalaman

Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid, untuk mempersiapkan mereka mengikuti Pelajaran selanjutnya.

Penutup

1. Minta murid mengumpulkan persembahan sambil menyanyikan lagu Nyanyian Pujian # 42 “Palungan Di Kandang.”

2. Pimpinlah doa penutup agar Anda dan para murid di masa Natal ini makin mengutamakan Yesus.

3. Motivasi para murid untuk datang Minggu depan dan mengajak teman mereka.

36

MENYAMBUT SANG RAJA Matius 2:1-12

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid melakukan sebuah bentuk penghormatan kepada Yesus.

Ayat Hafalan:

Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orangorang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada namaNya yang kudus!

(Mazmur 30:5)

Kompetensi Belajar

Murid melakukan sebuah bentuk penghormatan kepada Yesus.

Indikator Belajar

1. Murid mampu mengidentifikasikan bentuk pengorbanan dan persembahan terbaik yang dapat diberikan kelompok umur dewasa senior bagi Tuhan khususnya di masa Natal ini.

2. Murid mampu mencoba berkorban bagi pekerjaan Tuhan khususnya di masa Natal ini.

3. Murid mampu memperlihatkan persembahan talenta kelas dewasa senior khususnya di masa Natal ini.

Persiapan Mengajar

1. Pelajari Buku Guru dan Buku Murid seminggu sebelum mengajar.

2. Siapkanlah gambar-gambar perjalanan orang Majus hingga bertemu Yesus yang bisa Anda dapat dari Google.

3. Pelajari Nyanyian Pujian # 54 “Kami Tiga Orang Majus” untuk dinyanyikan bersama para murid di kelas

Penjelasan Nas: Matius 2:1-12

Ayat 1. Ada hal-hal yang tidak kita ketahui tentang orang-orang Majus ini: i) Tidak diketahui dengan jelas asal para Majus ini. Alkitab hanya mengatakan bahwa mereka datang dari Timur. ii) Juga tidak diketahui jumlah para Majus ini. Persembahan mereka yang 3 macam, tidak membuktikan bahwa mereka ada 3 orang. Orang-orang Majus ini kontras dengan gembala-gembala yang datang saat kelahiran Yesus (Lukas 2:8dst). Ini menunjukkan bahwa Injil diberitakan kepada semua golongan (bandingkan dengan Yohanes 6:37b).

ORANG MAJUS

Bukan orang Yahudi

PARA GEMBALA

Orang Yahudi

37
.........................
13

Ayat 2, 9, 10. Mereka mendapat petunjuk dari bintang-Nya. Wycliffe berpendapat, lebih tepat bintang ini diartikan sebagai manifestasi khusus yang dipakai Allah. Bintang muncul pertama kali untuk menunjuk kepada kelahiran Kristus, lalu muncul kembali di atas Yerusalem untuk menuntun para Majus ke tempat itu. Adakah bintang yang melakukan keajaiban seperti di ayat 9 itu? Pasti ini bukan bintang biasa, tetapi alat Tuhan untuk memberi petunjuk kepada para Majus. Mereka tidak mengerti Firman Tuhan (sehingga harus bertanya-tanya, ayat 2); tetapi rela berkorban menempuh perjalanan sangat jauh, hingga bertemu Yesus. Alangkah kontras dengan imamimam kepala dan ahli-ahli Taurat, yang sekalipun mengerti banyak tentang Firman Tuhan, tetapi acuh tak acuh terhadap Yesus.

Ayat 2, 11. Orang-orang Majus menyembah hanya Yesus saja, tanpa Maria. Berikut komentar dari C. H. Spurgeon tentang bagian ini: Tokoh-tokoh Reformasi kuno sering berkata: “Ini adalah tulang yang menyangkut di tenggorokan orang Roma (Katolik), dan mereka tidak dapat mengeluarkannya ataupun menelannya, karena ayat itu tidak berkata, “Mereka tersungkur dan menyembah Yesus dan Maria.” Mengapa orang-orang Majus itu tidak berkata, “Salam Maria!” dan langsung memulai penyembahan terhadap Maria? Para Majus bukan uskup dari Roma, karena kalau demikian mereka mungkin sudah menyembah Maria (Spurgeon’s Expository Encyclopedia, vol 3, hal 34).

Orang-orang Majus menyembah Yesus sekalipun Yesus seorang anak. Betulbetul membutuhkan iman yang luar biasa untuk mau menyembah seorang anak seperti itu. Orang tua Yesus miskin dan anak itu dalam sebuah rumah (ayat 11). Keadaan sederhana itu, ternyata tidak menghalangi para Majus itu untuk percaya bahwa anak itu adalah Raja. Penampilan lahiriah Yesus ini sesuai dengan nubuat dalam Yesaya 53:2b, tetapi mereka mau menyembah-Nya (bandingkan dengan Matius 13:53-56, yang menunjukkan bahwa banyak orang tidak percaya kepada Yesus karena melihat penampilan lahiriah-Nya).

Ayat 11. Mereka mempersembahkan emas, kemenyan, mur. Tiga jenis persembahan telah membuat munculnya tradisi mengenai tiga orang majus. Namun tradisi belum tentu merupakan fakta. Emas, kemenyan dan mur oleh para penafsir dianggap menunjukkan pengakuan keberadaan Yesus sebagai Raja. Calvin juga menganggap bahwa orang-orang Majus ini tentu memberikan barang-barang terbaik dari negeri mereka kepada Yesus, seperti Yakub memberikan persembahan kepada penguasa Mesir barang-barang terbaik di Kanaan (Kejadian 43:11).

Ayat 12. Orang-orang Majus itu taat kepada wahyu yang Tuhan berikan. Mulamula Tuhan memberi petunjuk melalui bintang (ayat 2). Setelah ini mereka taati, lalu Tuhan memberi petunjuk melalui Firman Tuhan yang diberikan oleh imamimam dan ahli-ahli Taurat (ayat 5-6). Setelah mereka menaati petunjuk ini, lalu Tuhan memberi petunjuk dengan bintang lagi (ayat 9-10). Setelah mereka menaatinya lagi, maka Tuhan memberi petunjuk melalui mimpi (ayat 12), dan mereka juga menaati nya.

Saat Mengajar

1. Sapa setiap murid dengan ramah.

38 Matius 2:1-12
Kaya (mereka memberi emas) Miskin Berpendidikan Tidak berpendidikan

Pelajaran 13: Menyambut Sang Raja

2. Tanyakan keadaan mereka satu per satu.

3. Ajaklah para murid menyanyikan Nyanyian Pujian # 54 “Kami Tiga Orang Majus.”

4. Minta seorang murid memimpin doa pembukaan.

5. Perlihatkan gambar-gambar yang sudah Anda siapkan, lalu jelaskan bagian Pendahuluan.

6. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 13 ini dengan tetap memperhatikan suasana kelas.

A. Bagian 1 : Penghormatan kepada Sang Raja Membutuhkan Iman

• Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

B. Bagian 2 : Penghormatan kepada Sang Raja Membutuhkan Pengorbanan

• Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

C. Bagian 3 : Penghormatan kepada Sang Raja Harus yang Terbaik

• Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.

7. Minta seorang murid membacakan Kesimpulan.

8. Bimbinglah para murid untuk menghafal ayat hafalan.

Pencapaian Belajar

Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.

1. Tugas: Apakah bentuk-bentuk pengorbanan dan persembahan terbaik yang dapat diberikan kelompok usia dewasa senior bagi Tuhan?

• Anda akan mendampingi para murid untuk mengidentifikasikan bentukbentuk pengorbanan dan persembahan terbaik yang dapat dilakukan kelompo dewasa senior.

2. Tugas: Apakah pengorbanan yang dapat Anda dan teman-teman kelas Anda berikan bagi Tuhan di masa Natal ini?

• Anda akan mendampingi para murid untuk mencoba berkorban bagi pekerjaan Tuhan sesuai kemampuan mereka dan secara kolektif bersama teman-teman sekelas. Misalnya Anda mengarahkan para murid itu mengumpulkan dana menyumbang cat dan tenaga pengecatan untuk tembok muka gereja, dan lain sebagainya.

3. Tugas: Apakah persembahan talenta yang dapat Anda dan teman-teman kelas Anda berikan bagi Tuhan di masa Natal ini?

• Anda akan mendampingi para murid untuk memperlihatkan talenta mereka secara kolektif pada suatu acara gereja. Ini diperlukan latihan bersama.

Pendalaman

Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid, untuk mempersiapkan mereka mengikuti Pelajaran selanjutnya.

Penutup

1. Minta murid mengumpulkan persembahan.

2. Pimpinlah Doa Penutup.

39

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.