MAJALAH DUTA RIMBA EDISI 85

Page 1

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

M AJALA H

RIMBA utama

Menjadikan Akhlak BUMN dan INTIKU

Merasuk ke Setiap Perilaku

P E R H U TA N I

Warisan RIMBA

“Grebek Suro”

di Pantai Serang, Blitar Cermin Keluhuran Budaya Bangsa RIMBA Daya

Berdayakan LMDH untuk Kelola Wisata Bukit Hyangdora di Majalengka WISATA RIMBA

Curug Tilu

yang Bikin Rindu ensikloRIMBA

Mangrove

Sang Perisai Alam

semangat kala pandemi


DUTA RIMBA Mengucapkan

Selamat Hari Raya

Idul Adha 1441 H

www.perhutani.co.id

De Djawatan, Benculuk, Banyuwangi

@PerumPerhutani

Perum Perhutani


SalamRedaksi

Pengarah Wahyu Kuncoro Direktur Utama Perum Perhutani Penanggung Jawab Asep Rusnandar Sekretaris Perusahaan Pemimpin Redaksi Yuswan Hendrawan Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Redaktur Pelaksana Suharsono Sekretaris Redaksi Ardya Setya Nurvrandita Redaktur Adehika Intan, Rizka Amalia, Nanjar Munandar, Aga Prasetya Script Editing and Layout Duta Rimba Art Work Perwakilan - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Timur - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Barat & Banten Alamat Redaksi

Departemen Komunikasi Perusahaan Perhutani Gd. Manggala Wanabakti Blok VII Lantai 10 Jl. Gatot Subroto Senayan, Jakarta Pusat Telp: 021 - 5721 282, Fax: 021 - 5733 616 E-mail: humas@perhutani.co.id www.perhutani.co.id

Naskah & Advertensi DUTA RIMBA adalah majalah dua bulanan yang diterbitkan Perum Perhutani untuk berbagi informasi korporasi kepada internal dan para pihak. Redaksi menerima tulisan, artikel, naskah, dan fotofoto menarik yang sesuai dengan visi dan misi tema penerbitan DUTA RIMBA edisi berikutnya. Artikel ditulis dengan spasi ganda, maksimal lima halaman dan dikirim melalui e-mail (softcopy). Redaksi berhak melakukan editing sesuai dengan kebutuhan penerbitan. Majalah Duta Rimba dapat diakses di www.perhutani.co.id

Perum Perhutani

@PerumPerhutani

Perum Perhutani

PerumPerhutani

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

Sikapi Pandemi dengan Prestasi

Dok. Kom PHT®2019

ISSN: 2337-6791

P

Salam Rimba. embaca yang budiman, insan-insan Perhutani yang luar biasa, berbahagia sekali kami dapat kembali menyapa Anda dan menyajikan ragam informasi menarik untuk Anda. Kendati saat ini kita masih di tengah situasi wabah pandemi Covid-19 yang melanda dunia, namun roda ekonomi dan derap bisnis tetap tak terhenti. Rangkaian prestasi pun masih tetap diukir insan-insan Perhutani. Hal itu ditunjukkan Perhutani dengan meraih Juara Dua di kategori business strategy dalam ajang Millennial Innovation Summit (MIS) 2020 yang diselenggarakan Kementerian BUMN. Perhutani juga dinyatakan mencapai standar profesionalisme, setelah mendapatkan Sertifikat ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) / AntiBribery Nomor “IABMS 732122”. Selengkapnya tentang hal-hal tersebut dapat Anda simak di rubrik Rimba Khusus. Di tengah situasi wabah pandemi, umat Islam di Indonesia juga tetap merayakan Hari Raya Idul Adha tahun ini dengan baik. Begitu pula di Perhutani. Tentu saja dengan tetap menjalankan prosedur pencegahan Covid-19. Aktivitas qurban dan saling berbagi dalam Hari Raya Idul Adha di sejumlah KPH dapat Anda simak di rubrik Prima Rimba. Wabah pandemi yang masih melanda negeri juga tak membuat insaninsan Perhutani berhenti beraktivitas. Hal itu ditunjukkan Dirut Perhutani yang melakukan kunjungan kerja ke sejumlah tempat, memastikan seluruh aktivitas profesional perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Juga jalinan kerja sama yang terus dibina dengan para stakeholder di wilayah-wilayah Perhutani. Informasi-informasi itu ada di rubrik Rimba Utama. Pengembangan bisnis juga terus dilakukan insan-insan Perhutani. Pada 18 Agustus 2020, digelar acara Peresmian dan Pembukaan Pujasera (Pusat Jajanan Serba Ada) "Cafe Djati" di Kantor Puslitbang Perhutani. Informasinya dapat disimak di rubrik Bisnis Rimba. Dan masih banyak lagi informasi-informasi lain yang tersaji di Majalah Duta Rimba edisi ini. Pembaca yang budiman. Kami berharap, seluruh informasi yang kami sajikan tersebut dapat memuaskan dahaga keingintahuan Anda. Tetap semangat. Jangan berhenti berkarya walau di tengah Pandemi Covid-19. Tetapi jangan lupa untuk selalu mengenakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Selamat beraktifitas. Salam Rimba! • DR

DUTA Rimba 1


semairimba

SALAM REDAKSI 1 BENAH DIRI • Kobarkan Semangat Kemerdekaan 4 PRIMA RIMBA • Menggali Makna Ibadah Qurban dan Keteladanan

RIMBA UTAMA

• Ayun Langkah Tingkatkan Produktivitas • Jaga Hutan Gandeng Para Pemangku Kebijakan • Menjadikan Akhlak BUMN dan INTIKU Merasuk ke Setiap Perilaku • Berbagi Dana Sharing Produksi Sambil Berbagi Peduli • Dari Momen Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia

RIMBA KHUSUS

6

12

12 18 24 28 32

Tetap Berprestasi Walau di Tengah Pandemi 36 Perangi Covid-19, Sebarkan Kepedulian 40 Jalinan Kerja Sama Perhutani dan PTPN, Menjejak Manisnya Tebu 44 LENSA 48 • Bunyi Sunyi Kala Pandemi di Perhutani SOBAT RIMBA 52 LINTAS RIMBA 56 • • •

WARISAN RIMBA

• “Grebek Suro” di Pantai Serang, Blitar Cermin Keluhuran Budaya Bangsa

62

• Mangrove Sang Perisai Alam

66

• Berdayakan LMDH untuk Kelola Wisata Bukit Hyangdora di Majalengka

70

ENSIKLO RIMBA rimba daya

BISNIS RIMBA

36 62

• Pujasera "Cafe Djati" di Cepu Resmi Dibuka 74

socio rimba

• Darah dan Kepedulian Sosial Perhutani KPH Parengan

opini rimba

78

• Meneropong Kesiapan PT Inhutani I Dukung 80 IKN Baru dengan Konsep Green City

ENVIRO RIMBA

• Menebar Manfaat dengan Menanami Hutan Mangrove di Pantai Indramayu

82

• Curug Tilu yang Bikin Rindu

84

• Menjaga Laju Cash Flow dengan Pengembangan Industri Non Kayu

88

WISATA RIMBA INOVASI

POJOK KPH

88

• Perhutani KPH Pekalongan Timur Terus Bangun 96 Sinergi Bersama Stakeholder 2 DUTA Rimba

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


SobatRIMBA

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 3


BENAHDIRI

Kobarkan Semangat

I

nsan-insan Perhutani yang saya cintai. Tanggal 17 Agustus adalah tanggal paling bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Di tanggal itulah, 75 tahun yang lalu, bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Sejak itu, seluruh dunia mengakui kedaulatan negara Republik Indonesia. Maka, setiap bulan Agustus, tepatnya tanggal 17 Agustus, seluruh komponen bangsa Indonesia memeringati dan merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia. Tetapi, HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia tahun ini kita peringati dengan cara berbeda. Kemeriahan HUT RI yang biasanya diwarnai berbagai kegiatan perlombaan, tahun ini tak dapat dijumpai. Sebab, kita masih berada di tengah ancaman penyebaran Covid-19 yang melanda dunia. Pembatasan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa semisal perlombaan menjadi salah satu cara mencegah penyebaran Covid-19. Bahkan, dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, upacara peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI Tahun 2020 hanya dilakukan di Tingkat Pusat (istana Negara), Kantor Pewakilan RI di Luar Negeri, dan Tingkat Daerah (Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota). Ketentuan tersebut tertuang dalam Surat

4 DUTA Rimba

Menteri Sekretaris Negara selaku Ketua Panitia Negara Perayaan Hari-hari Nasional Nomor B-492/M. Sesneg/Set/TU.00.04/07/2020 tentang Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke 75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2020. Di dalam Pedoman Peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI, juga disampaikan bahwa pada tanggal 17 Agustus 2020 pukul 10.17 WIB sampai 10.20 WIB (selama 3 menit), segenap masyarakat Indonesia wajib menghentikan aktivitas sejenak. Masyarakat diminta berdiri tegap saat pengumandangan lagu Indonesia Raya secara serentak, dan tetap memerhatikan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pengecualian menghentikan aktivitas sejenak tersebut berlaku bagi warga dengan aktivitas yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan orang lain jika dihentikan. Insan-insan Perhutani yang saya banggakan. Kendati ada pembatasan aktivitas kita untuk mengurangi dampak penyebaran virus Covid-19, marilah senantiasa kita bersyukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Sebab, kita tetap dapat memeringati momen 75 tahun Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.

Dok. Kom PHT®2020

Kemerdekaan Wahyu Kuncoro Direktur Utama Perum Perhutani

Satu hal yang harus kita perhatikan dan kita syukuri. Tujuh puluh lima tahun sudah bangsa ini merdeka. Kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah 75 tahun ini kita rasakan, hendaknya tidak hanya dimaknai sebagai lepasnya bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan. Merdeka bukan pula bermakna akhir dari perjuangan. Ini justru titik tolak bagi kita untuk melangkah ke arah kondisi yang lebih baik, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, sesuai dengan amanat Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Proklamasi menjadi syarat utama kemerdekaan bangsa Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang dikumandangkan oleh Presiden Soekarno didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta tanggal 17 Agustus 1945 itu sekaligus juga menjadi puncak perjuangan mengusir penjajah dan tonggak sejarah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka, mari kita selalu bersyukur atas rahmat dan karunia Tuhan yang Maha Esa ini.

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Ratih Kartiningtyas Kompersh KPH Ngawi,

Insan-insan Perhutani yang saya cintai dan banggakan. Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2020 ini harus menjadi momen pemersatu bangsa. Di momen peringatan kemerdekaan ini, kita harus sadar bahwa kita memiliki kewajiban memertahankan dan mengembangkan hasil kemerdekaan tersebut. Kemerdekaan seharusnya membuat kita berbuat lebih untuk bangsa dan negara Indonesia. Kesadaran itu selayaknya ada di dalam diri kita. Mari kita resapi, tema peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2020 ini, yaitu “Indonesia Maju”. 'Indonesia Maju" adalah sebuah representasi dari Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebuah

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

simbolisasi dari Indonesia yang mampu untuk mengokohkan kedaulatan, persatuan, dan kesatuan Indonesia. Selain itu, tema "Indonesia Maju" menjadi simbol ajakan agar masyarakat Indonesia mau fokus bersama ke hal-hal yang penting dalam menyatukan keberagaman di Tanah Air. Mari kita sadari, saat ini makna kemerdekaan bukan hanya sekadar kata-kata. Kemerdekaan adalah kesempatan. Kesempatan untuk bermimpi dan mewujudkan mimpi itu hingga menjadi nyata. Dan kesempatan untuk berkarya tanpa batas. Sekarang saatnya kita fokus kepada hal-hal yang benarbenar penting dalam menyatukan keberagaman melalui kolaborasi untuk mengenalkan jati diri bangsa Indonesia. Kemerdekaan bukanlah sebuah akhir, melainkan sebuah

awal dari perjalanan sebuah negara. Jadi, marilah kita mengisi perjalanan NKRI yang kita cintai ini dengan penuh kedamaian, prestasi, dan kejayaan. Mari kita kobarkan terus semangat kemerdekaan. Jadikan pemompa semangat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan. Di dalam konteks Rimbawan, jadikan semangat kemerdekaan itu sebagai bahan bakar untuk selalu menjaga semangat Jiwa Korsa Rimbawan. Semoga di HUT ke-75 Republik Indonesia dengan tema "Indonesia Maju", kita benar-benar menjadi bangsa yang maju, menjadi negara yang unggul dan bergerak menuju negara yang maju dalam hal ekonomi dan peradaban. Selamat ulang tahun ke-75, Indonesia. Jayalah Indonesia. Jayalah negeriku. • DR

DUTA Rimba 5


primarimba

Menggali Makna

Ibadah Qurban dan Keteladanan Bagi umat Islam, hari raya Idul Adha bukan sekadar perayaan hari besar keagamaan. Idul Adha mengajarkan kaum muslim tentang hakikat ketaatan kepada perintah Allah SWT. Keteladanan yang ditunjukkan Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS, dan Siti Hajar dalam menjalankan perintah Allah SWT, memberikan begitu banyak pelajaran bagi kita yang mampu menggali maknanya. Itulah sebabnya, setiap Hari Raya Idul Adha, seluruh muslim di dunia bersukacita, dan menjalankan ibadah qurban dengan suka cita. Begitu pula yang tampak di wilayah kerja Perhutani dan ditunjukkan oleh insan-insan Perhutani.

P

erayaan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah juga dilakukan di Kantor Perhutani KPH Padangan. Selain melakukan pemotongan 4 ekor kambing sebagai hewan qurban, Perhutani KPH Padangan juga mengadakan bimbingan mental bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Kegiatan tersebut diadakan bertempat di Petak 23 wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Donan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tobo, KPH Padangan, Senin, 3 Agustus 2020.

6 DUTA Rimba

Administratur Perhutani KPH Padangan, Loesy Triana, dalam sambutannya menyampaikan, Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah hendaklah menjadi momentum sebagai sarana untuk meningkatkan ibadah. Salah satunya adalah dengan berbagi kepada sesama. Di situlah kita dapat memahami hakikat dan makna kebersamaan. “Di tengah pandemi ini, kita tetap merayakan Idul Adha 1441 Hijriyah, namun tetap wajib mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19," imbuh Loesy. Sebelum melaksanakan pemotongan hewan qurban, acara

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Kompersh KPH Padangan

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 7


primarimba diisi dengan bimbingan mental. Acara ini diisi penyampaian taushiyah atau nasihat oleh Kiai Maksum, salah satu pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro. Di dalam taushiyahnya, Kiai Maksum mengajak untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam merayakan hari raya Idul Adha 1441 Hijriyah.

8 DUTA Rimba

Foto: Kompersh KPH Nganjuk

Halaman Masjid Al Hayat, Kantor Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pemalang, menjadi lokasi penyembelihan hewan qurban dalam rangkaian Hari Raya Idul Adha tahun ini. Pada Senin, 3 Agustus 2020, Perhutani KPH Pemalang bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Pemalang menyelenggarakan acara penyembelihan dan penyaluran hewan qurban. Sejumlah 2 ekor sapi dan 4 ekor kambing menjadi hewan kurban dan Masjid Al Hayat ditunjuk sebagai panitia qurban tahun ini. Pelaksanaannya di tanggal 3 Agustus 2020 yang menurut kalender Hijriyah, jatuh tanggal 13 Dzulhijjah 1441 dan masih termasuk hari tasyrik. Setelah disembelih, daging qurban lalu diberikan kepada 565 warga dengan bantuan kupon saat penyalurannya. Sehingga, warga masyarakat sekitar juga ikut merayakan hari raya Idul Adha, meskipun tahun ini kita sedang melawan virus Covid-19 yang telah menjadi wabah pandemi dunia. Atas pembagian daging qurban yang telah mereka terima, warga di sekitar Kantor Perhutani KPH Pemalang dan BPN Kabupaten Pemalang pun mengucapkan

Foto: Kompersh KPH Pemalang

Masjid Al Hayat KPH Pemalang

terima kasih. “Semoga kebaikan selalu menyertai kita semua,” tutur salah satu warga. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Pemalang, Ahmad Taufik, menyampaikan, kegiatan kurban bersama ini juga dalam upaya kedua belah pihak lebih mengeratkan tali silaturahmi. “Media yang baik untuk para karyawan antar institusi untuk dapat saling bahu membahu

menjadikan Kota Pemalang lebih hebat lagi,” ujarnya.

Patungan Karyawan di Nganjuk Bukan hanya di Pemalang. Perhutani KPH Nganjuk juga meramaikan hari raya Idul Adha 1441 Hijriyah dengan melakukan penyembelihan hewan qurban. Di hari yang sama, 3 Agustus 2020, sebanyak 5 ekor kambing disembelih sebagai hewan qurban.

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


serta mengasah kepekaan sosial terhadap sesama, dalam hidup sehari-hari. “Masalah Qurban tidak hanya pada hari raya Idul Adha saja, akan tetapi dalam kehidupan keseharian kita harus selalu melakukannya jika kita mampu dan ada yang membutuhkan,” ujarnya.

Foto: Taufik Mulya Hidayat/Kompersh KPH Sukabumi

Qurban di Sukabumi

“Sudah selayaknya kita senantiasa menyampaikan rasa syukur kepada Allah, meskipun dalam kondisi wabah pandemi kita masih diberikan kesempatan dan kemudahan untuk menjalankan amanah perusahaan, serta atas ridho-Nya pula kita masih bisa diberikan kesejahteraan dari perusahaan,” ungkapnya. Kelima ekor hewan qurban itu diperoleh sebagai hasil patungan karyawan Perhutani KPH Nganjuk. Menurut Administratur Perhutani KPH Nganjuk, Bambang Cahyono Purnomo, hari raya Idul Adha sejatinya bukan sekadar perayaan hari besar keagamaan. Namun, itu adalah sebagian cara merefleksi untuk memotivasi diri yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, dalam rangkaian ibadah di Hari Raya Idul

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

Adha itu, terkandung keteladanan dalam memaknai kesabaran. “Selain menjalankan perintah Allah, kita juga harus peduli terhadap sesama, dan bisa menauladani budi pekerti dan ketakwaan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, serta mengambil hikmah dari sejarah,” ujarnya. Bambang Cahyono Purnomo juga menyebut, seharusnya kita semua mampu meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail,

Dua hari sebelumnya, yaitu Sabtu, 1 Agustus 2020, Perhutani KPH Sukabumi pun melaksanakan penyembelihan hewan qurban. Seekor sapi disembelih di hari itu sebagai hewan qurban. Tempatnya di halaman Kantor Perhutani KPH Sukabumi. Pelaksanaan kegiatan tersebut dihadiri oleh segenap manajemen dan karyawan Perhutani KPH Sukabumi serta jamaah Masjid Al Falah Sukabumi. Daging hasil penyembelihan hewan qurban tersebut selanjutnya diserahkan kepada Pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Al Falah untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Sukabumi, Agus Yulianto, menyampaikan, penyelenggaraan penyembelihan hewan qurban tersebut merupakan bentuk rasa syukur mereka kepada Allah SWT. ”Penyembelihan hewan qurban merupakan bentuk rasa syukur kami atas segala kenikmatan yang Allah berikan kepada keluarga besar Perhutani KPH Sukabumi. Pada hari yang penuh dengan barokah ini, kami ingin berbagi dan peduli kepada sesama dengan melakukan penyembelihan hewan qurban untuk dibagikan kepada yang membutuhkan,” ujarnya. Agus pun mengajak segenap jajaran manajemen dan karyawan Perhutani KPH Sukabumi untuk selalu memupuk rasa kepedulian, berbagi kebaikan, serta selalu

DUTA Rimba 9


primarimba

Foto: Taufik Mulya Hidayat/Kompersh KPH Sukabumi

berusaha untuk meningkatkan nilai ketaqwaan. “Sudah selayaknya kita senantiasa menyampaikan rasa syukur kepada Allah, meskipun dalam kondisi wabah pandemi kita masih diberikan kesempatan dan kemudahan untuk menjalankan amanah perusahaan, serta atas ridho-Nya pula kita masih bisa diberikan kesejahteraan dari perusahaan,” ungkapnya. Sementara itu, Pengurus DKM Al Falah Sukabumi, Deni Rusyana, dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kepedulian jajaran manajemen Perum Perhutani. "Semoga penyelengaraan ibadah penyembelihan hewan qurban dapat memberikan barokah, terutama bagi keluarga besar Perhutani KPH Sukabumi," ujarnya. Sedangkan salah seorang penerima daging qurban, Wawan, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Perhutani. “Semoga apa yang telah diterima dapat bermanfaat dan menjadi berkah,” katanya.

Qurban sejatinya bukan sekadar ritual keagamaan. Qurban juga erat kaitannya dengan kehidupan sosial. Sehingga, ada nilai-nilai yang bisa dipetik dari ibadah yang dianjurkan tersebut. Masyarakat tidak hanya perlu menjadikan qurban sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi lebih dari itu, ada sejumlah makna yang terkandung dan dapat digali. Pertama, kebersamaan. Qurban adalah ritual yang paling dinanti usai melaksanakan shalat Idul Adha. Di momentum tersebut, masyarakat bersama-sama menyaksikan dan menyembelih hewan qurban. Semangat memupuk kebersamaan tergambar

10 DUTA Rimba

Foto: Kompersh KPH Padangan

Makna Qurban dan Keteladanan

dalam ritual ini, sebagaimana kebersamaan umat muslim dunia, yang di hari Idul Adha sedang berkumpul di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, dalam konteks ibadah haji. Kedua, kepedulian. Sebab, dengan menyembelih hewan qurban berarti juga telah menunjukkan sikap kepedulian

terhadap sesama. Ibadah qurban juga telah menyadarkan umat Islam akan keharusan membangun persaudaraan dan kepedulian terhadap sesama. Qurban merupakan sebuah amalan kepada Allah SWT yang manfaatnya langsung dirasakan oleh orangorang yang membutuhkannya. Qurban juga harus menjadi

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Kompersh KPH Pemalang

estafet bagi semua umat Islam untuk terus memupuk kepedulian terhadap sesama. Maka, jangan pula menafsirkan qurban itu sembelih hewan, membagikan, dan makan, itu saja. Tidak. Tetapi qurban harus dimaknai sebagai batu loncatan bagi kita semua, untuk terus melakukan hal yang sama, meski tidak dengan qurban. Momentum qurban pun setidaknya mengingatkan kita bahwa masih banyak saudara kita yang belum tersentuh kesejahteraan dan mereka mengharapkan kepedulian kita. Maka, di luar Hari Raya Idul Adha, hendaknya kita senantiasa tetap "berqurban" dan memupuk kepedulian kita kepada sesama. Terakhir, nilai dari ibadah qurban adalah keteladanan. Momentum Idul Adha merupakan contoh keteladanan keluarga Nabi Ibrahim AS yang dengan

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

Nilai dari ibadah qurban adalah keteladanan. Momentum Idul Adha merupakan contoh keteladanan keluarga Nabi Ibrahim AS yang dengan tulus ikhlas menjalankan perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim telah menunjukkan sikap keteladanannya dan melaksanakan semua perintah Allah SWT. tulus ikhlas menjalankan perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim telah menunjukkan sikap keteladanannya dan melaksanakan semua perintah Allah SWT. Ibrahim dan putranya, Ismail, telah menunjukkan kepatuhan totalitas sebagai hamba kepada Tuhan. Kisah inspiratif dan religius ini tentunya harus kita adopsi. Bukan hanya dalam melaksanakan ibadah qurban semata, tetapi

juga dalam melaksanakan semua perintah Allah SWT. Tentunya, di era sekarang, kita berharap mampu meneladani kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, khususnya dalam sikap, ketegaran, dan kesabaran dalam menjalankan tugas dari Allah SWT. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari Idul Adha dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. • DR/ Tim Kompersh Kanpus

DUTA Rimba 11


RIMBAutama

Ayun Langkah

Tingkatkan Produktivitas Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, melakukan serangkaian kunjungan kerja ke sejumlah wilayah. Di dalam rangkaian kunjungan itu, ia juga menemui sejumlah tokoh. Kunjungan kerja itu bukan sekadar meninjau kondisi riil di lapangan, tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas kerja dan mengetahui keadaan sesungguhnya, sebagai dasar untuk pengambilan keputusan di masa depan.

U

paya pencegahan penularan dan penyebaran virus Corona penyebab Covid-19 terus dilakukan. Seluruh elemen bangsa pun turut bergerak melakukan upaya pencegahan penyebaran virus Corona itu. Perhutani pun turut melakukan upaya-upaya pencegahan itu. Upaya insan-insan Perhutani melakukan upaya pencegahan penyebaran virus Corona itu dibingkai dalam program "Perhutani Peduli Covid-19". Di dalam rangka "Perhutani Peduli Covid-19" tersebut, Direktur Utama (Dirut) Perum Perhutani,

12 DUTA Rimba

Wahyu Kuncoro, menyerahkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bantuan yang diberikan Perhutani itu di antaranya adalah 240 unit safety google glass, 200 unit helm shield, 320 unit NX Protective Mask KN 95, 200 unit disposable facemask, serta 200 pasang hunter rubber boot. Dirut Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, melakukan penyerahan bantuan tersebut secara simbolis dan diterima oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan Bandung, Rabu, 19 Agustus 2020. Turut hadir mendampingi Dirut Perhutani, Wahyu Kuncoro,

dalam kegiatan tersebut antara lain Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Perhutani, Ahmad Ibrahim; Sekretaris Perusahaan, Asep Rusnandar; Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Dicky Yuana Rady, yang hadir beserta jajaran; Administratur Perhutani KPH Bandung Selatan, Tedy Sumarto. Dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sejumlah pejabat daerah juga turut hadir mendampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Di antaranya adalah Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Epi Kustiawan; Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Kompersh Divre Janten

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 13


Foto: Adam Dwinuryanto/Kompersh KPH Semarang

rimbaUTAMA

Barat, Dedi Taufik; dan Kepala Biro Perekonomian Setda Jawa Barat, Benny Bachtiar. Momen penyerahan bantuan tersebut berlangsung tetap dengan menyesuaikan protokol penanganan dan pencegahan Covid-19. Di antaranya dengan memakai masker dan menjaga jarak. Di dalam arahannya di kesempatan itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan, penyerahan bantuan APD tersebut merupakan proses sinergi yang nyata adanya. Sebab, Covid-19 mengajarkan kita untuk swasembada, meningkatkan ekonomi yang kuat, dan tidak mengandalkan terlalu banyak kepada pihak asing. “Salah satunya sektor pariwisata, karena terdapat hampir 60 juta wisatawan lokal Jawa Barat,” katanya. Selanjutnya, Ridwan Kamil pun mengharapkan kepada Perhutani supaya dapat meriset kembali

14 DUTA Rimba

potensi-potensi pariwisata yang dikelola dan memaparkan potensi yang ada, serta melakukan survey yang didampingi para ahli pariwisata. Selain itu, juga senantiasa menjaga komitmennya dalam penghijauan. “Kami ingin setelah pertemuan ini ada follow up pertemuan, Perhutani mengundang kami dengan memaparkan potensi-potensi wisata. Saya sarankan Perhutani survey potensi wisata yang didampingi oleh ahli pariwisata,” ungkapnya. Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyatakan, akan menyiapkan titik-titik lokasi obyek wisata, baik rintisan maupun yang komersial. Potensi itu kemudian dibuat programnya satu per satu. Ia menambahkan, terkait penghijauan, Perhutani pun terus menjalankan komitmen melakukan penanaman lahan hutan. “Setiap tahun, Perhutani menanam sekitar 51.000 hektare.

Adapun di Jawa Barat, sekitar 19.000 hektare, sehingga bisa membantu menghijaukan Jawa Barat. Kami juga memohon dukungan pelaksanaan Perhutanan Sosial dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten,” tutup Wahyu.

Tanaman Biomassa di Semarang Lima hari sebelumnya, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, melakukan kunjungan kerja ke lokasi kegiatan tanaman Biomassa (Gamal) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 14 Agustus 2020. Di dalam kunjungan kerja tersebut, Wahyu Kuncoro didampingi Direktur Operasi, Bambang Catur Wahyudi; Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran, Ahmad Ibrahim; Sekretaris Perusahaan, Asep Rusnandar; Kepala Divisi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis, Ema Ismariana; dan Kepala

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Endung Trihartaka. Kunjungan kerja (Kunker) untuk meninjau lokasi kegiatan tanaman Biomassa (Gamal) dengan luas 2,10 Hektare itu tepatnya di Petak 193g-3 wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Mliwang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tanggung, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang. Hadir juga dalam kegiatan tersebut antara lain Wakil Kepala Divisi Regional Bidang Kelola Sumber Daya Hutan, Karuniawan Purwanto Sanjaya; Wakil Kepala Divisi Regional Bidang Kelola Bisnis, Budi Widodo; Kepala Departemen Produksi Industri Ecotourism dan Agroforestry Divre Jateng, Djohan Suryoputro; dan Kepala Departemen Pengelolaan SDH dan PS Divre Jateng, Henry Purnomo. Kedatangan rombongan BoD ke lokasi tersebut disambut Administratur Perhutani KPH

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

Foto: Adam Dwinuryanto/Kompersh KPH Semarang

Tujuan kunjungan kerja Dirut Perhutani tersebut untuk meninjau secara langsung perkembangan serta potensi tanaman Biomassa. Potensi tanaman Biomassa itu dilaksanakan Perhutani dengan sistem Cluster 70% Biomassa dan 30% tanaman pertanian/polowijo, untuk masyarakat sekitar hutan di wilayah Perhutani KPH Semarang. Semarang, Khaerudin dan segenap jajaran manajemen Perhutani KPH Semarang. Juga hadir LMDH di area lokasi tanaman gamal. Tujuan kunjungan kerja Dirut Perhutani tersebut bertujuan untuk meninjau dan melihat secara langsung perkembangan serta potensi tanaman Biomassa. Potensi tanaman Biomassa itu dilaksanakan Perhutani dengan sistem Cluster 70% Biomassa dan 30% tanaman pertanian/ polowijo, untuk masyarakat sekitar hutan di wilayah Perhutani KPH Semarang. Di dalam kesempatan itu, saat memberikan arahannya, Wahyu Kuncoro menyampaikan, perlunya kesungguhan dalam mengelola tanaman. Menurut dia, Perhutani harus mengutamakan proses atau revenue tidak hanya melihat profit. “Amati Cash Flow. Cash Flow yang lancar menandakan

perusahaan sehat. Juga harus memperhatikan existing masyarakat sekitar hutan,” tegasnya. Di tempat yang sama, Administratur Perhutani KPH Semarang, Khaerudin, mengatakan, pengembangan tanaman Biomassa di wilayah KPH Semarang memang dilakukan dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan. ”Tanaman Biomassa di KPH Semarang wilayah BKPH Tanggung tahun 2019 seluas 1.345,40 Hektare, semuanya sudah menggunakan sistem Cluster dan melibatkan masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),” kata Khaerudin. Sementara Ketua LMDH Maju Utomo Desa Jumo, Akadun, menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan Perhutani kepada mereka untuk mengelola tanaman Biomassa itu. “Kami masyarakat telah diberi lahan 30% garapan dalam Cluster. Selama ini kerja sama

DUTA Rimba 15


Foto: Suwarno/Kompersh KPH Saradan

rimbaUTAMA

dengan Perhutani harmonis, dan kami memohon usulan Perhutanan Sosial Skema Kulin KK untuk dikawal dan disahkan, ujarnya.

Tebu di Saradan Minggu sebelumnya, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, melakukan juga kunjungan kerja untuk meninjau lokasi kegiatan penanaman kerja sama tanaman Agroforestry Tebu dengan PTPN XI di wilayah Perhutani KPH Saradan. Di dalam kunker itu, Wahyu Kuncoro didampingi Sekretaris Perusahaan, Asep Rusnandar; Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Oman Suherman; Wakil Kepala Divisi Regional Bidang Kelola Sumber Daya Hutan, Joko Sunarto; dan Wakil Kepala Divisi Regional Bidang

16 DUTA Rimba

Kelola Bisnis, Budi Shohibudin. Kunjungan kerja pada Kamis, 6 Agustus 2020 itu difokuskan untuk meninjau lokasi kegiatan tanaman kerja sama tanaman Agroforestry Tebu dengan PTPN XI. Lokasinya luas 18,00 hektare di Petak 118a dan Petak 123 dengan luas 13,00 hektare di wilayah RPH Teguhan, BKPH Rejuno, KPH Saradan. Kedatangan rombongan orang nomor satu di Perhutani tersebut disambut oleh Administratur Perhutani KPH Saradan, Noor Rochman, yang didampingi oleh Wakil Administratur, Wisik Sugiarto; Perwira Pembina (Pabin) Jaga Wana, Eko Basuki; General Manager PG Pagotan PTPN XI, Subagio; Manajer Tanaman Pabrik Gula (PG) Pagotan,

Ris Budianto; dan sejumlah jajaran pejabat Perhutani KPH Saradan. Tujuan kunker Dirut Perhutani tersebut untuk meninjau dan melihat secara langsung perkembangan serta potensi tanaman Agroforestry Tebu yang dilaksanakan melalui kerja sama antara Perhutani KPH Saradan dengan PTPN XI di BKPH Rejuno. Di dalam sambutannya, Wahyu Kuncoro menyampaikan harapannya agar Perhutani mendapatkan tambahan pemasukan, karena memang dibutuhkan sekaligus juga untuk membantu pemerintah dalam upaya peningkatan ketahanan pangan. Sebab, gula merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dan saat ini menjadi salah satu komoditi impor.

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Suwarno/Kompersh KPH Saradan

”Dalam kerja sama Agroforestry tanaman tebu ini, kita melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) untuk memelihara dan menjaga keamanannya, khususnya untuk menghindari terjadinya pencurian dan kebakaran tanaman tebu,” kata Noor Rochman ”Kita bersinergi dengan PTPN XI untuk bisa berkontribusi kepada Pemerintah dalam pemanfaatan lahan hutan yang selama ini belum bisa dimanfaatkan dengan optimal. Harapannya, kedua belah pihak dapat saling diuntungkan. PTPN XI bisa terpenuhi kapasitas pabrik gulanya dan kita bisa sambil belajar berbisnis tebu sekaligus untuk meningkatkan pendapatan

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

perusahaan,” kata Wahyu Kuncoro. Di tempat yang sama, Noor Rochman mengatakan, pihaknya melibatkan masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan tanaman tebu tersebut. ”Dalam kerja sama Agroforestry tanaman tebu ini, kita melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) untuk memelihara dan menjaga keamanannya, khususnya

untuk menghindari terjadinya pencurian dan kebakaran tanaman tebu,” kata Noor Rochman. Noor Rochman menambahkan, di masa depan pihaknya akan meningkatkan kerja sama dengan bentuk Tripartit antara Perhutani, PTPN XI, dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). "Perhutani sebagai penyedia lahan, untuk pembiayaan dan pengolahan tebu menjadi gula adalah PTPN XI, dan LMDH sebagai tenaga pengelolaan lahan. Dengan kerja sama Tripartit tersebut, diharapkan akan mampu menguntungkan para pihak sekaligus sebagai upaya untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dalam meningkatkan kesejahteraannya,” kata Noor Rochman. Sementara itu, General Manager PG Pagotan PTPN XI, Subagio, mengatakan, senang bisa bekerjasama dengan Perhutani dalam hal pemanfaatan lahan di hutan Perhutani. Ia pun menegaskan, pihaknya akan terus bersinergi dengan Perhutani untuk bisa meningkatkan kerja sama dalam pengelolaan Agroforestry Tebu di lahan Perhutani. “PTPN XI akan terus berupaya membenahi sistem manajemen dan pengelolaan tanaman tebu, agar produktivitas kita bisa meningkat, sehingga mampu mendatangkan keuntungan untuk kedua belah pihak,” tutupnya. Demikianlah. Rangkaian kunjungan kerja Dirut Perhutani itu selain merupakan bagian dari profesionalisme, juga menegaskan komitmen Perhutani untuk selalu mendukung program pemerintah, sekaligus komitmen untuk terus melibatkan masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan hutan, sehingga dapat ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat. • DR/Tim Kompersh Kanpus

DUTA Rimba 17


rimbaUTAMA

Jaga Hutan

Gandeng Para Pemangku Kebijakan Pengamanan hutan perlu terus dilakukan. Bukan hanya dari ancaman gangguan keamanan, tetapi juga dari kemungkinan terjadinya bencana alam, kebakaran, dan lain-lain. Serangkaian antisipasi untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya musibah perlu terus dilakukan. Dan untuk memudahkan langkah-langkah antisipasi itu, tidak bisa berjalan sendiri. Banyak pemangku kebijakan (stakeholder) perlu digandeng, agar dapat berjalan bersama mewujudkan semua tujuan itu. Hubungan baik dengan para stakeholder itulah yang terus dijalin Perhutani.

P

engamanan hutan selalu menjadi perhatian utama Perhutani di seluruh wilayah. Hal itu pula yang terlihat saat Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi bersama Kepolisian Resor (Polres) Grobogan mengadakan koordinasi pengamanan hutan. Kegiatan tersebut diadakan di Mapolres Grobogan, Selasa, 4 Agustus 2020. Administratur Perhutani KPH Purwodadi, Dian Rahmawati, beserta jajaran KPH Purwodadi hadir di acara itu bersama Kapolres Grobogan, AKBP Jury Leonard Siahaan, bersama Anggota Polres Grobogan. Mereka membahas keterkaitan pengelolaan kelestarian hutan dengan dukungan pihak Kepolisian sebagai unsur

18 DUTA Rimba

pengamanan lingkungan dan masyarakat. Kegiatan koordinasi Perhutani dengan instansi terkait semisal pihak Kepolisian tersebut merupakan keharusan, dengan tujuan untuk terciptanya hubungan baik dalam menjalankan tugas mengelola hutan. Di kesempatan itu, Dian Rahmawati menyampaikan, Perhutani KPH Purwodadi mengelola hutan negara seluas 19.636 hektare dengan kelas perusahaan jati dan sejumlah 89% dari wilayah kerjanya itu termasuk Kabupaten Grobogan. Dian menambahkan, pencegahan dan penanganan masalah keamanan hutan semisal illegal logging serta kebakaran hutan tidak mungkin dapat dilakukan sendirian. Kegiatan tersebut memerlukan sinergi

dan koordinasi dengan seluruh stakeholder, utamanya dengan pihak Kepolisian, untuk penegakan hukumnya. ”Perhutani KPH Purwodadi memerlukan dukungan pihak Kepolisian untuk upaya pencegahan dan penanggulangan gangguan keamanan hutan oleh masyarakat, demi suksesnya pengelolaan hutan secara lestari dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya,” tegasnya. AKBP Jury Leonard Siahaan menyatakan, pihaknya menyambut baik adanya kegiatan koordinasi antar instansi tersebut dan menyatakan dukungannya kepada Perhutani untuk bersamasama menjaga kondusivitas keamanan lingkungan dan masyarakat. Khususnya dalam

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Tri H/Kompersh KPH Kediri

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 19


Foto: Taufik Hidayat/Kompersh KPH Purwodadi

rimbaUTAMA

mencegah illegal logging dan kebakaran hutan dan lahan. Juga tindakan penegakan hukum kepada para pelaku kejahatan hutan dan lingkungan.

Kesiagaan dalam mengantisipasi gangguan keamanan hutan juga ditunjukkan Perhutani KPH Tasikmalaya. Pada Senin, 27 Juli 2020, Perhutani KPH Tasikmalaya bersama stakeholder melakukan gelar pasukan dalam rangka keamanan hutan dan apel siaga serta sosialisasi dan simulasi pencegahan dan pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA). Kegiatan itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan hutan, khususnya kebakaran hutan dan lahan. Kegiatan itu berlangsung di Petak 6a, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukaraja, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Singaparna, KPH Tasikmalaya. Simulasi dan sosialisasi itu dihadiri Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko; Wakil Administratur

20 DUTA Rimba

Foto: UU Wahyudin/Kompersh KPH Tasikmalaya

Simulasi di Tasikmalaya

Perhutani KPH Tasikmalaya, Yuyu Rahayu; Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK), Badrujaman; Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Tasikmalaya, Nurudin; Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Kota Tasikmalaya, Supriatna; serta jajaran Polhutan, Polter, Pecinta Alam Komunitas Brigade Rimbawan (COBRA), dan Lembaga Masyarakat

Desa Hutan (LMDH) wilayah Perhutani KPH Tasikmalaya. Di kesempatan itu, Benny Suko Triatmoko mengatakan, kegiatan itu untuk meningkatkan kerja sama serta membangun sinergitas bersama stakeholder dan masyarakat sekitar hutan dalam penanggulangan Karhutla secara proporsional dan profesional. Sebab, sudah memasuki musim

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Benny mengimbau kepada petugas pengamanan hutan dan Satgas Dalkarhut (MDH-PA) dan LMDH, jika terjadi gangguan keamanan hutan agar secepat mungkin melaporkan ke pimpinan terdekat pada kesempatan pertama. Ia pun berpesan, selalu berhati-hati dalam menjalankan tugas, utamakan keselamatan, serta tetap semangat dalam melaksanakan tugas di lapangan dengan penuh tanggung jawab. Sementara itu, dalam arahannya, Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nurudin, mengatakan, salah satu cara untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran,

Foto: Kompersh KPH Kedu Utara

kemarau. Selain itu, kegiatan itu juga berguna untuk kesiapan petugas jika terjadi kebakaran. Setelah digelar simulasi tersebut, diharapkan kepada petugas Perhutani selalu bisa mempersiapkan diri jika terjadi kebakaran. “Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Perhutani KPH Tasikmalaya, diinstruksikan agar bisa mengoptimalkan Poskolak dan Posatlak Damkar di masing– masing wilayah dengan menetapkan lokasi Posko Dalkar, baik secara administratif pemerintahan maupun pengelolaan Perhutani KPH Tasikmalaya,” tuturnya.

“Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Perhutani KPH Tasikmalaya, diinstruksikan agar bisa mengoptimalkan Poskolak dan Posatlak Damkar di masing–masing wilayah dengan menetapkan lokasi Posko Dalkar, baik secara administratif pemerintahan maupun pengelolaan Perhutani KPH Tasikmalaya,” tutur Benny Suko Triatmoko. NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

harus menanamkan rasa kepedulian terhadap kelestarian alam. Sebab, dengan alam terjaga masyarakat sekitar hutan sejahtera. "Menjaga hutan dari kemungkinan terjadinya kebakaran bukan hanya tugas BPBD, tetapi tanggung jawab kita semua," ujarnya.

Apel Siaga di Magelang Perhutani KPH Kedu Utara juga melaksanakan Apel Siaga Penanggulangan Kebakaran Hutan di Kabupaten Magelang. Tepatnya kegiatan itu berlangsung di Rest Area Wisata Alam Gunung Telomoyo, Kamis, 13 Agustus 2020. Hadir di acara tersebut, Bupati Magelang, Kapolres Magelang, Dandim 07/05 Magelang, BPBD Kabupaten Magelang, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Camat Ngablak, dan para relawan. Administratur Perhutani KPH Kedu Utara, Damanhuri, usai apel tersebut menyampaikan, Apel Siaga tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 yang juga didasarkan pada Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), surat perintah Direksi Perum Perhutani dan surat perintah Kepala Divisi Regional Jawa Tengah. ”Intinya supaya segenap petugas selalu keadaan siap siaga dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan,” katanya. Bupati Magelang, Zainal Arifin, saat membuka apel siaga tersebut mengatakan, upaya penanggulangan bencana kebakaran hutan merupakan salah satu perwujudan fungsi pemerintah dalam perlindungan masyarakat. "Meskipun demikian, penanggulangan kebakaran hutan ini membutuhkan suatu upaya terpadu yang melibatkan masyarakat secara aktif. Pendekatan yang terpadu tersebut menuntut

DUTA Rimba 21


rimbaUTAMA koordinasi yang baik di antara semua pihak, baik dari sektor pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, maupun lembaga terkait lainnya,” kata Zainal. Selanjutnya, Zainal berpesan kepada aparat serta para tokoh masyarakat dan relawan agar bisa membekali diri sesuai kompetensi yang dimiliki, serta giat berlatih secara rutin dan terencana, sehingga menjadi ujung tombak dalam penanganan bencana kebakaran hutan di Kabupaten Magelang. Menurut dia, mereka harus siap melakukan penanganan bencana kebakaran hutan secara komprehensif dan terpadu sebelum terjadi kebakaran. "Sinergitas saling gotong royong, saling membantu semua elemen pendukung dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang menjadi tanggung jawab bersama itu sesuai perintah Presiden RI,” tuturnya.

Bersama Polsek dan Koramil Kemusu

hutan tentang karhutla. Juga dalam rangka pemberian bantuan berupa masker sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. “Keamanan hutan dan kelestarian hutan harus kita jaga bersama, di masa pandemi ini sekalipun. Protokol kesehatan harus kita patuhi dan saling menjaga di manapun kita berada,” ujar Kapolsek Kemusu, IPTU Cahyo.

Apel Siaga di Tulungagung Hal yang sama juga terlihat di Perhutani KPH Kediri. Menghadapi musim kemarau tahun 2020, Perhutani KPH Kediri menggelar apel siaga pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kegiatan itu dipusatkan di lokasi Wana wisata Jurang Senggani, wilayah RPH Karangrejo, BKPH Tulung Agung, KPH Kediri, Senin, 13 Juli 2020. Kegiatan tersebut diikuti jajaran petugas Perhutani BKPH Tulungagung, perwakilan LMDH di wilayah Tulungagung, dan masyarakat peduli api Desa Karangrejo. Di dalam keterangannya, Administratur Perhutani KPH Kediri, Mustopo, mengatakan, peserta

Foto: Bambang Winarto/Kompersh KPH Telawa

Masih terkait kegiatan pengamanan hutan, Perum Perhutani KPH Telawa mengadakan patroli keamanan hutan dan karhutla

pada Selasa, 14 Juli 2020. Kegiatan itu digelar bersama Polsek dan Koramil Kemusu di wilayah hutan yang masuk Kecamatan Kemusu. Administratur Perhutani KPH Telawa, Arif Fitri Saputra, melalui Asper Kedungcumpleng, Safaat, mengatakan, kegiatan ini rutin dilaksanakan serta merupakan kerja sama yang solid antara Perhutani KPH Telawa dan stakeholder, khususnya Polsek dan Koramil Kemusu. Hal itu dalam rangka pengamanan hutan serta karhutla di wilayah hutan Perhutani KPH Telawa dan wilayah Kemusu. Kegiatan itu diikuti oleh Anggota Polsek Kemusu, Anggota Koramil, serta Pabin Jaga Wana KPH Telawa, Kompol Sumarjito. Juga diikuti Anggota Polmob, seluruh KRPH di BKPH Kedungcumpleng, KRPH di BKPH Karangwinong, serta KRPH di BKPH Gemolong. Kegiatan itu dilaksanakan dengan menyusuri hutan dan perbatasan desa sekitar hutan dengan start dari Kantor Polsek Kemusu menuju hutan BKPH Kedungcumpleng, BKPH Karang Winong. Kegiatan itu selain untuk memantau keamanan hutan, juga memberikan arahan kepada para penggarap lahan

22 DUTA Rimba

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Apel Siaga Dalkarhutla di Pasuruan Sementara itu, menghadapi musim kemarau tahun 2020, Perhutani KPH Pasuruan menggelar apel siaga Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) serta simulasi penanganan kebakaran, pada Rabu, 29 Juli 2020. Kegiatan itu digelar di RPH Trawas, BKPH Penanggungan, KPH Pasuruan. Apel siaga Dalkarhutla itu dipimpin oleh Wakil Administratur Perhutani KPH Pasuruan, Ririt Budi Sasyono. Jajaran petugas Perhutani, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Trawas, Satpol PP Trawas, LMDH wilayah Trawas, dan Relawan Peduli Api Trawas, juga mengikuti apel.

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

Foto: Dedi Chrisnadi/Kompersh KPH Pasuruan

dibatasi agar tidak ada kerumunan banyak orang mengingat Pandemi Covid-19. Mustopo juga menyampaikan beberapa hal, di antaranya menyatukan beberapa elemen masyarakat untuk peduli terhadap hutan dengan mencegah timbulnya kebakaran. “Kita semua harus menjaga kawasan hutan agar jangan sampai ada titik api yang bisa menyebabkan kebakaran. Apalagi membakar seresah daun untuk pembersihan lahan. Hutan harus bisa memberi manfaat kepada masyarakat sekitar hutan,” ujarnya. Usai apel, di tempat yang sama Ketua LMDH Sumber Lestari, Sungkono, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani yang sudah memberikan akses kepada masyarakat untuk bisa menanam polowijo di sela-sela tanaman pokok kehutanan atau secara tumpangsari. “Kami bersyukur karena masyarakat juga mendapatkan tambahan penghasilan melalui penyadapan getah pinus dan diperbolehkan menanam rumput untuk pakan ternak,” ucap Sungkono pula.

Mewakili Administratur Perhutani KPH Pasuruan, Ririt Budi Sasyono menyampaikan, menjelang musim kemarau perlu waspada karena rentan terjadi kebakaran di kawasan hutan. “Kita harus betul-betul siap siaga menjaga dan mengamankan kawasan hutan dari bahaya kebakaran hutan dan lahan,” katanya. Menurut Ririt, pihaknya terus berkoordinasi dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka mencegah dan menanggulangi jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah kerjanya. “Dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan kami akan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan agar tidak membakar seresah daun kering dan menghindari terjadinya penyebab kebakaran seperti membuang puntung rokok di dalam hutan,” imbuhnya.

Di lokasi yang sama, Suwarno selaku Pengurus Paguyuban Lembaga Masyarakat Desa Hutan (PLMDH) wilayah Pasuruan yaitu Seksi Kelembagaan Bidang Hukum, mengatakan, diadakannya kegiatan apel siaga Dalkarhutla dan simulasi penanganan kebakaran itu sangat bagus, untuk menyiapkan petugas yang tanggap dan bisa berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk ikut serta dalam pengendalian Karhutla. Usai apel siaga yang diikuti 104 petugas Polisi Hutan dan Polisi Teritorial tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi pemadaman api oleh Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran (Satdalkar) Perhutani KPH Pasuruan. Kewaspadaan harus terus dijaga. Sinergitas harus terus dibina. Keamanan hutan perlu terus diperhatikan. Bravo! • DR/Tim Kompersh Kanpus

DUTA Rimba 23


rimbaUTAMA

Menjadikan Akhlak BUMN dan INTIKU

Merasuk ke Setiap Perilaku Jauh di dalam jiwa sebuah perusahaan, terdapat nilai dan jatidiri perusahaan, yang jika merasuk ke setiap perilaku para personelnya, akan membawa mereka ke arah perwujudan tujuan perusahaan. Nilainilai positif yang terkandung dalam jatidiri perusahaan itu perlu disosialisasikan kepada seluruh anggota perusahaan. Itulah yang dilakukan Perhutani dalam rangkaian Sosialisasi Core Values BUMN dan Tata Nilai Perusahaan. Seperti apa jalannya sosialisasi itu?

K

egiatan Sosialisasi Core Values BUMN itu antara lain dilakukan di Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan. Kepala Satuan Manajemen Perubahan (KSMP) Perhutani, Wahyu Agus Setiono, bersama Tim dari Kantor Pusat Perhutani mengadakan kegiatan Sosialisasi Core Values BUMN itu di Aula Kantor Perhutani KPH Kuningan, Senin, 10 Agustus 2020. Kegiatan tersebut diikuti oleh Administratur Perhutani KPH Kuningan, Uum Maksum; Wakil Administratur KPH Kuningan, Pepen Supendi; segenap Kepala

24 DUTA Rimba

Seksi (Kasi); Kepala Sub Seksi (KSS); perwakilan Asisten Perhutani (Asper); perwakilan Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH); dan perwakilan dari Mandor lapangan. Saat menyampaikan paparannya, Wahyu Agus Setiono mengatakan, sosialisasi tersebut wajib dilakukan Perhutani untuk disampaikan dan diketahui oleh seluruh karyawan Perum Perhutani. ”Sosialisasi Core Value BUMN ini merupakan mandatory dari Kementerian BUMN untuk disampaikan kepada seluruh karyawan Perhutani. Dan tugas kami sebagai Tim adalah untuk mengawal dan memastikan bahwa sosialisasi Core Values BUMN sudah

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Heriawan/Kompersh KPH Kuningan

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 25


Foto : Yudi Triyatno/Kompersh KPH Madiun

rimbaUTAMA

sampai ke tingkat Tapak. Selain itu juga untuk mengevaluasi penerapan SMK3 sebagai pendukung sertifikasi perusahaan,” kata Wahyu. Administratur Perhutani KPH Kuningan, Uum Maksum, mengucapkan terima kasih kepada Tim Satuan Manajemen Perubahan dari Kantor Pusat yang telah memberikan sosialisasi Core Values BUMN kepada seluruh karyawan Perhutani KPH Kuningan. “Semoga kegiatan ini bermanfaat dan menambah pengetahuan serta pemahaman kita tentang perubahan budaya yang ada di Perhutani. Yang terpenting lagi adalah bahwa Core Values BUMN ini selaras dengan budaya Perhutani (INTIKU), sehingga menjadi motivasi kerja segenap karyawan dalam bekerja,” ucapnya. Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap memerhatikan penerapan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19. Praktiknya, antara lain telah tersedia sarana cuci tangan

26 DUTA Rimba

dengan air mengalir dan sabun anti septik, dilakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas, cuci tangan dengan hand sanitizer, juga menjaga jarak antar peserta yang hadir.

Akhlak BUMN dan INTIKU Sosialisasi juga dilakukan di Madiun. Selasa, 28 Juli 2020, Administratur Perhutani KPH Madiun, Wakhid Nurdin, memimpin rapat sosialisasi harmonisasi Logo baru dan Tata Nilai (Core Values) baru Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) tentang Budaya "AKHLAK" (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan Tata Nilai Perhutani yaitu "INTIKU" (Integritas, Inovatif, Fokus pada Pelanggan, dan Unggul) kepada segenap jajaran Perhutani KPH Madiun. Sosialisasi itu dilakukan di Aula Kantor Perhutani KPH Madiun. Di kesempatan itu, Wakhid Nurdin menyampaikan, “Saya berharap dengan adanya Tata Nilai ‘AKHLAK’ dan ‘INTIKU’ ini, semua

karyawan dapat menerapkannya dengan sungguh-sungguh, sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat terwujud,” katanya. Sementara itu, Kepala Satuan Manajemen Perubahan Perum Perhutani, Wahyu Agus Setiono, memaparkan, Budaya "AKHLAK" Kementerian BUMN dan penjabaran Logo baru BUMN sesuai surat edaran Nomor Se-7/Mbu/07/2020 Tentang Nilai-Nilai Utama (Core Values) Sumber Daya Manusia BUMN. Menurut Wahyu, BUMN perlu memiliki Core Values sebagai identitas dan perekat budaya kerja yang mendukung peningkatan kinerja secara berkelanjutan untuk mewujudkan peran BUMN sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, akselerator kesejahteraan sosial (social welfare), penyedia lapangan kerja, dan penyedia talenta. “Setiap BUMN wajib menerapkan Core Values Sumber Daya Manusia dan sebagai Budaya

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Ratih Kartiningtyas /Kompersh KPH Ngawi

Perusahaan (Corporate Culture) dan menjadi dasar pembentukan karakter sumber daya manusia,” imbuh Agus. Di dalam kesempatan yang sama, Expert Madya Pengembangan Organisasi dan Budaya Perusahaan pada Satuan Manajemen Perubahan Perum Perhutani, Imam Suhudi, memaparkan, penerapan budaya "AKHLAK" di semua bidang pekerjaan yang ada di Perhutani, yang mendasari Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor 79/KPTS/Dir/2018, Tentang Tim Internalisasi Budaya (TIB) Transformasi Budaya Perum Perhutani, Kepala Divisi Regional, General Manager, Administratur adalah sebagai Change Coordinator, Wakil Administratur, Kepal Seksi, sebagai Change Agent.

Sosialisasi Akhlak BUMN di Ngawi Sosialisasi juga dilakukan di Ngawi. Perhutani KPH Ngawi menyosialisasikan Core Value BUMN tentang budaya AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) serta Tata Nilai Perhutani INTIKU (Integritas, Inovatif, Fokus Pada Pelanggan, Unggul) kepada seluruh jajaran karyawan Perhutani KPH Ngawi. Sosialisasi yang dilakukan pada Senin, 17 Agustus 2020, di halaman Kantor Perhutani KPH Ngawi, itu sekaligus menjadi bagian dari kegiatan Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75. Acara tersebut dihadiri oleh Administratur Perhutani KPH Ngawi, Haris Suseno, beserta jajaran manajemen KPH Ngawi. Hadir pula Komandan Regu (Danru) Polhutmob dan segenap karyawan Perhutani KPH Ngawi. Kegiatan tersebut dilangsungkan dengan tetap menjalankan protokol

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

“Harapannya semua karyawan dapat memahami serta dapat menerapkan nilainilai pokok insan BUMN menjadi sebuah budaya perusahaan. Selaras dengan budaya Perhutani yaitu INTIKU yang bisa menjadi motivasi kerja bagi seluruh karyawan,” pungkas Wakil Administratur Perhutani KPH Ngawi Wilayah Tengah, Mukhlisin kesehatan, yaitu memakai masker dan menjaga jarak. Menurut Wakil Administratur Perhutani KPH Ngawi Wilayah Tengah, Mukhlisin, dalam penjelasannya, mengatakan, setiap perusahaan di bawah naungan BUMN harus menerapkan Core Values Sumber Daya Manusia (SDM) dan sebagai budaya perusahaan

untuk menjadi dasar pembentukan karakter SDM. “Harapannya semua karyawan dapat memahami serta dapat menerapkan nilai-nilai pokok insan BUMN menjadi sebuah budaya perusahaan. Selaras dengan budaya Perhutani yaitu INTIKU yang bisa menjadi motivasi kerja bagi seluruh karyawan,” pungkasnya. • DR/Tim Kompersh Kanpus

DUTA Rimba 27


Foto: Muzayin Muhammad/Kompersh KPH Banyuwangi Utara

rimbaUTAMA

28 DUTA Rimba

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Berbagi Dana Sharing Produksi Sambil

Berbagi Peduli Perhutani di banyak wilayah melakukan pembagian dana sharing produksi kayu dan non kayu kepada LMDH setempat. Dana profit sharing produksi kayu dan non kayu tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk percepatan program Perhutanan Sosial. Aktivitas pembagian dana sharing produksi kayu dan non kayu itu sekaligus dibarengi kepedulian terhadap kondisi dan situasi yang tengah dihadapi masyarakat.

P

ada Kamis, 16 Juli 2020, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Utara menyerahkan dana sharing produksi kayu dan non kayu kepada 8 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Dana sharing produksi kayu dan non kayu sebesar Rp 1,7 Milyar itu diserahkan secara simbolis oleh Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Utara, Agus Santoso, di Kantor Perhutani KPH Banyuwangi Utara. Usai penyerahan secara simbolis, Agus Santoso menyampaikan, pihaknya berharap agar dana sharing yang diterima LMDH tersebut dapat dimanfaatkan untuk percepatan program Perhutanan Sosial. “Dana sharing agar dipergunakan untuk pengembangan kelembagaan LMDH. Jangan digunakan untuk kegiatan yang sifatnya konsumtif,” katanya. Sementara perwakilan stakeholder Kecamatan Wongsorejo, Abu Hasan, menyampaikan harapannya agar

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

dana sharing bisa dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan lembaga yang berorientasi pada kegiatan usaha. Sehingga, ada bukti nyata kegiatan LMDH bagi Masyarakat luas. “Kami sampaikan terima kasih kepada Perum Perhutani, khususnya KPH Banyuwangi Utara, yang telah membantu masyarakat desa hutan untuk bisa meningkatkan taraf hidupnya. LMDH harus bisa bermanfaat bagi anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,” ungkapnya. Dana sharing produksi kayu tahun 2017 yang diserahkan tahun 2020 ini diberikan kepada delapan LMDH, dengan jumlah totalnya mencapai Rp 1.765.586.003. Penerima dana sharing tersebut antara lain adalah LMDH Jati Lesatari Desa Bangsring Rp 1.278.311.559; LMDH Jati Sari Desa Alasbuluh Rp 235.963.478; LMDH Wana Lestari Desa Watukebo Rp 163.031.936; LMDH Rimba Mulya Desa Sidowangi Rp 1.025.473; LMDH Karang Rejo

Desa Wongsorejo Rp 67.555.383; LMDH Rimba Makmur Desa Bengkak Rp 7.572.385; LMDH Kemuning Asri Kelurahan Gombengsari Rp 4.382.933; dan LMDH Rukun Makmur Kelurahan Kalipuro Rp 7.742.856. Sedangkan untuk sharing non kayu yang berasal dari sadapan getah pinus diberikan kepada dua LMDH, yaitu LMDH Kemuning Asri sebesar Rp 4.131.968 dan LMDH Rukun Makmur sebesar Rp 14.620.620.

Untuk LMDH Pekalongan Aktivitas pembagian dana sharing produksi itu juga dilakukan di Pekalongan. Perhutani KPH Pekalongan Barat menyerahkan dana sharing produksi hasil hutan kepada 83 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Kegiatan itu diadakan di lokasi Wana Wisata Gunung Geulis Learning Center, Rabu, 1 Juli 2020. Dana sharing yang dibagikan sejumlah hampir Rp 2 Milyar atau tepatnya Rp 1.959.612.000 dari

DUTA Rimba 29


Foto: Wayang Kusuma/Kompersh KPH Pekalongan Barat

Foto: Ruwiyati/Kompersh KPH Kedu Selatan

rimbaUTAMA

sharing produksi kayu dan getah pinus. Dana tersebut diserahkan oleh Wakil Administratur Perhutani KPH Pekalongan Barat, Hartanto, kepada para wakil LMDH dari 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Tegal, Pekalongan, dan Brebes. Di kesempatan itu, Hartanto mengatakan, dengan jumlah sharing yang besar ini diharapkan masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam LMDH dapat memanfaatkannya dengan baik. ”Dana segar ini agar digunakan dengan hati-hati dan untuk mengembangkan usaha produktif LMDH. Sehingga, diharapkan LMDH dapat mandiri, agar tidak sepenuhnya menggantungkan diri dari hasil hutan baik kayu maupun non kayu. Misalnya, untuk mengembangkan potensi wisata hutan atau kopi dengan tetap

30 DUTA Rimba

memperhatikan asas kelestarian hutan,” katanya. Sementara itu, Ketua LMDH Damarjati, Desa Gununglarang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Rapu Handoyo, yang mewakili Anggota LMDH, mengucapkan terima kasih kepada Perum Perhutani KPH Pekalongan Barat atas pembagian dana sharing tersebut. Apalagi, momen pembagian dana sharing tersebut dirasa sangat tepat waktunya. Sebab, kondisi saat ini di tengah kesulitan ekonomi karena dampak pandemi Covid-19.

Kepada LMDH di Purworejo Aktivitas pembagian dana sharing juga dilakukan di Purworejo. Selasa, 25 Agustus 2020, Perhutani KPH Kedu Selatan menyerahkan

dana sharing produksi kayu tahun 2017. Dana sebesar Rp 30 juta itu untuk 14 LMDH. Pembagiannya dilakukan di Aula Kantor Perhutani KPH Kedu Selatan. Acara tersebut dihadiri segenap jajaran manajemen Perhutani KPH Kedu Selatan, Perwakilan Asper, Ketua Paguyuban LMDH, dan Perwakilan LMDH penerima sharing dari BKPH Purworejo, BKPH Ngadisono, dan BKPH Gombong Utara. Sharing produksi tersebut juga merupakan wujud kepedulian Perhutani dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan. Ketika menyampaikan sambutannya, Administratur Perhutani KPH Kedu Selatan, Yudha Suswardhanto, mengatakan, Perhutani sebagai pengelola hutan Pulau Jawa dan Madura mempunyai banyak bidang pekerjaan yang dapat dikerjasamakan dengan masyarakat. Di antaranya adalah bidang tanaman, sadapan, persemaian, pengelolaan lahan di bawah tegakan, dan masih banyak lagi yang lain. “Untuk itu kami mengajak masyarakat desa hutan untuk bekerjasama pada bidang-bidang pekerjaan tersebut. Diharapkan, kerja sama ini dapat terjalin terus, sehingga terjadi sinergitas antara Perhutani dengan masyarakat termasuk mendorong percepatan Perhutanan Sosial untuk proses Kulin KK bagi LMDH itu sendiri,” imbuhnya. Sementara itu, Sakin yang merupakan Ketua LMDH Sapto Argo, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, mengucapkan terima kasih atas perhatian Perhutani kepada masyarakat desa hutan. “Insya Allah dana sharing ini akan kami pergunakan sebaik mungkin. Dan kami akan berusaha meningkatkan peran kami terhadap pengelolaan dan pelestarian hutan,” pungkasnya. • DR/Tim Kompersh Kanpus

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 31


rimbaUTAMA

Dari Momen Peringatan

HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia

Bulan Agustus adalah bulan paling bersejarah bagi perjalanan bangsa Indonesia. Di bulan ini, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia mencapai titik kulminasi perjuangan untuk meraih kemerdekaan. Di tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Sejak itulah, Indonesia menjadi negara merdeka, bersatu, dan berdaulat. Selanjutnya, bersamasama kita akan berusaha mewujudkan tujuan negara, mencapai kondisi adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Maka, sepatutnya kita melakukan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagai wujud rasa syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia berupa kemerdekaan itu.

32 DUTA Rimba

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Foto: Kompersh Divre Janten

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 33


rimbaUTAMA

34 DUTA Rimba

Foto: Kompersh Divre Janten

R

angkaian kegiatan lomba mewarnai Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di Perhutani. Tetapi, gelaran lomba di tahun sedikit berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena menyesuaikan dengan kondisi dan situasi terkait pencegahan penyebaran Covid-19. Misalnya di Bandung. Di dalam rangka memeringati HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia itu, Ikatan Istri Karyawan (IIK) Perhutani Wilayah Jawa Barat dan Banten (Janten) menggelar lomba baca puisi dan merias tumpeng. Yang menarik, kedua lomba itu diselenggarakan secara virtual dengan pusat koordinator acara bertempat di Kantor IIK Bandung, Rabu, 5 Agustus 2020. Acara lomba tersebut diikuti oleh 14 Cabang IIK-Perhutani Divre Janten. Di dalam sambutannya, Ketua IIK-Perhutani Wilayah Jabar dan Banten, Darusmini Purwanto, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselengaranya kegiatan tersebut. “Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia dan segenap pihak

yang membantu dalam acara ini. Dan juga terima kasih kepada peserta lomba yang telah berpartisipasi,” ucapnya. Menurut Darusmini, lomba ini digelar dengan tema “Melalui Peringatan HUT RI ke-75 Marilah Kita Tingkatkan Kreatifitas dan Persatuan IIK-Perhutani Wilayah Jawa Barat dan Banten”. Selanjutnya, ia pun berpesan, walaupun dalam kondisi Wabah Pandemi Covid-19, jangan pernah berhenti untuk selalu menjalin silaturahmi, serta berkreasi dengan inovasi menelurkan karya-karya terbaik di masyarakat, bangsa dan negara.

Kegiatan yang pertama kali digelar oleh IIK_Perhutani ini mendapat respon yang baik dari para peserta. Di antaranya dari IIK-Perhutani Cabang Bandung Selatan, Dewi Arto Sunardi, yang menyatakan bahwa lomba tersebut sangat menyenangkan untuk diikuti. Dan Dewi pun berharap kegiatan tersebut dapat digelar lagi pada waktu mendatang.

Upacara di Bandung Peringati HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia juga digelar di Lembang. Satuan Korps Brimob Polda Jabar bersama

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


menambah kuat rasa Nasionalisme bagi pengunjung dan masyarakat sekitar Wana Wisata Geger Bintang Matahari,” katanya. Komarudin menambahkan, peringatan hari kemerdekaan RI selalu dilakukan di Geger Bintang Matahari. “Di Geger Bintang Matahari setiap tahun ada peringatan hari Kemerdekaan RI dari berbagai komunitas maupun lainnya. Tahun ini spesial, karena yang upacara dipimpin langsung dari Korps Brimob Polda Jabar,” ucap Komarudin. Usai upacara, Sarly Sollu mengatakan, Upacara Pengibaran

Bendera Merah Putih yang digelar di Geger Bintang Matahari ini adalah untuk memeringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Sekaligus juga untuk menggugah rasa nasionalisme di masyarakat. Kendati ada di tengah berjangkitnya pandemi, nasionalisme penting untuk selalu dipupuk dan dijaga dengan baik. “Semoga tempat ini bisa menjadi tempat tumbuhnya rasa nasionalisme serta kegotongroyongan di masyarakat. Sebab, tempat ini banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai elemen,” katanya. • DR/Tim Kompersh Kanpus

Foto: Aep Saefudin/Kompersh KPH Bandung Utara

sejumlah elemen masyarakat lainnya dan petugas wisata menggelar Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di kawasan wisata Geger Bintang Matahari Gunung Putri Lembang, Senin, 17 Agustus 2020. Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon (Danyon) Brimob B Cikole, Sarly Sollu. Menanggapi hal tersebut, Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin, yang diwakili Asper Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lembang, Susanto, menyatakan, kegiatan Upacara Peringatan HUT Ke-75 RI oleh Jajaran Korps Brimob Cikole di Wana Wisata Geger Bintang Matahari tersebut merupakan sinergitas antara pengelola wisata dengan Korps Brimob Cikole. Ia menegaskan, pihaknya sangat mendukung upaya Korps Brimob dalam menumbuhkan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat khususnya anak muda yang merupakan mayoritas pengunjung wisata geger bintang matahari. "Saya berharap, dengan adanya peringatan hari Kemerdekaan RI di Geger Bintang Matahari ini bisa

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 35


RIMBAkhusus

Tetap Berprestasi

Walau di Tengah Pandemi Indonesia dan dunia masih ada di tengah wabah pandemi Covid-19. Namun, di antara langkah-langkah mencegah penyebaran virus Corona penyebab Covid-19, pekerjaan tetap harus berjalan. Profesionalisme harus tetap dijaga, walau di tengah kondisi Adaptasi Kebiasaan Baru, sebuah gaya hidup baru untuk menyikapi wabah pandemi tersebut. Dan di tengah kondisi itu, insan-insan Perhutani tetap terus menunjukkan totalitas dan dedikasi dalam karya dan kinerja. Buktinya, serangkaian prestasi tetap dapat diukir.

P

ertengahan tahun 2020 ini Perhutani kembali mengukir prestasi. Di ajang Inauguration Event yang merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan BUMN Millennial Innovation Summit (MIS) 2020, Perhutani meraih Juara 2 di kategori business strategy. Acara pemberian penghargaan tersebut diselenggarakan oleh Kementerian BUMN di Plaza Bapindo Mandiri Tower, Jakarta, Kamis, 30 Juli 2020. Acara tersebut dihadiri oleh Menteri BUMN, Erick Thohir; Wakil Menteri I BUMN, Budi Gunadi; Wakil Menteri II BUMN, Kartiko

36 DUTA Rimba

Wiryoatmojo; dan Staf Khusus III BUMN Bidang Komunikasi, Arya Sinulingga. Direktur SDM, Umum dan IT, Kemal Sudiro, hadir mewakili Perum Perhutani di acara itu. Menteri BUMN, Erick Thohir, menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Munawar Sukowati dan Doddy Juli Irawan yang merupakan Tim Inovasi dari Perum Perhutani. Ajang MIS 2020 merupakan sebuah kompetisi inovasi bagi para millennial BUMN di seluruh Indonesia. Ajang tersebut dibagi dalam tiga kategori, yaitu Business Strategy, Technology Breaktrough, dan Social Innovation.

Saat menyampaikan sambutan, Erick Thohir menyampaikan, wabah pandemi covid-19 mendorong semua pihak untuk mencari dan menemukan inovasi dan terobosan. Erick menambahkan, inovasi dan teknologi harus terus berkembang, dan dalam hal ini ia berharap millennial dapat mengembangkannya agar semakin maju. “Saya mengharapkan para millennial BUMN terus menjadi inspirasi buat kami dan terus mengembangkan hal ini,” kata Erick. Di kesempatan yang sama, Kemal Sudiro menyampaikan,

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Aga Prasetya/Kompersh Pusat

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 37


Foto: Aga Prasetya/Kompersh Pusat

rimbakhusus

karyawan millenial memiliki kompetensi dan kapasitas yang baik untuk dapat melakukan banyak hal atau disebut multitasking. Mereka juga penuh semangat dan kreatif. Ide-ide kreatif tersebut yang di masa depan nanti akan memajukan perusahaan. “Perhutani terus memberikan ruang berkembang bagi para millennial untuk bekerja serta kesempatan untuk mengembangkan diri, sehingga menjadi semakin profesional,” kata Kemal. Munawar Sukowati dan Doddy Juli Irawan menjadi peserta dalam ajang MIS 2020 inovasi berjudul "Sawah, Masalah jadi Rupiah". Mereka mengungkapkan, inovasi tersebut adalah sebuah langkah untuk melestarikan hutan yang mendukung program ketahanan pangan serta meningkatkan profitabilitas perusahaan dan kesejahteraan masyarakat desa hutan.

38 DUTA Rimba

“Berdasarkan hasil audit ini, tim audit menyimpulkan bahwa Perhutani telah memenuhi standar dan kriteria audit yang diidentifikasi dalam laporan audit dan sistem manajemen dianggap terus mencapai hasil yang diinginkan,” kata Sugeng Riyadi, Tim Penilai dari BSI. Sertifikat ISO 37001:2016 Di awal Agustus 2020, Perum Perhutani kembali mendulang prestasi. Perhutani dinyatakan mencapai standar profesionalisme, setelah mendapatkan Sertifikat ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) / Anti-Bribery Nomor “IABMS 732122”. Sertifikat tersebut diterima setelah melalui proses audit yang dilaksanakan secara virtual. Proses audit tersebut dilaksanakan tanggal 5-6 Agustus 2020 oleh British Standard Institution (BSI) selaku badan sertifikasi dengan Tim penilai

Sugeng Riyadi selaku Ketua Tim dan Setiarso Setiarso sebagai anggotanya. Di dalam kesempatan tersebut, Tim Penilai dari BSI Sugeng Riyadi mengatakan, Perhutani telah melalui proses audit dan dinyatakan telah memenuhi standar dan kriteria. “Berdasarkan hasil audit ini, tim audit menyimpulkan bahwa Perhutani telah memenuhi standar dan kriteria audit yang diidentifikasi dalam laporan audit dan sistem manajemen dianggap terus mencapai hasil yang diinginkan,” katanya.

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


dan efisiensi kinerja dan costing perusahaan, meningkatkan kualitas, kredibilitas dan kepercayaan pada perusahaan,” ujarnya. Kemal melanjutkan, keuntungan dari menerapkan SMAP di antaranya adalah untuk memerkenalkan budaya anti suap dalam perusahaan dan menerapkan kontrol yang sesuai. Selain itu, juga untuk meningkatkan peluang mendeteksi suap, sehingga penyuapan tidak menjadi tindakan yang berulang.

Foto: Ariawan/Kanpus

Sementara itu, Direktur SDM, Umum dan IT Perum Perhutani, Kemal Sudiro, menyampaikan, SMAP bertujuan untuk memastikan elemen ruang lingkup pendaftaran yang diusulkan dan persyaratan standar manajemen ditangani secara efektif oleh sistem manajemen organisasi. Selain itu, juga untuk memastikan rencana strategis ke depan. “SMAP berperan pula sebagai upaya penutupan celah-celah risiko suap di perusahaan, peningkatan

peningkatan value perusahaan.

Dedikasi Tinggi Penghargaan dan sertifikasi yang diterima kembali menunjukkan prestasi, dedikasi, dan profesionalisme insaninsan Perhutani. Kesungguhan dalam bekerja di ujungnya akan menghasilkan karya yang bagus. Dan penghargaan adalah konsekuensi positif dari kinerja unggul. Dedikasi adalah sebuah pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu, demi keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia. Dedikasi ini bisa juga berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yang luhur, dan diperlukan adanya sebuah keyakinan yang teguh. Dedikasi juga dapat dianalogikan sebagai perilaku matahari yang tetap setia membagi cahaya kepada penduduk di bumi, terbit dan tenggelam sesuai dengan waktu yang ditentukan. Seseorang yang memiliki dedikasi tinggi seolah senantiasa berkata bahwa keberadaan dirinya ditentukan oleh sejauhmana dirinya bermanfaat. Maka, bisa dikatakan, mereka pelayan yang terbaik untuk lingkungannya. Mereka yang mempunyai dedikasi tinggi akan menjunjung tinggi juga komitmen mereka tanpa mengingkari janji. Ketika seseorang cinta karena dedikasi, maka hal itu tidak akan siasia. Walaupun mereka harus dipaksa dan kelelahan akan mendera mereka, serta mereka dihantam keletihan yang luar biasa, namun hal-hal tersebut tidak akan menjatuhkan mereka. Sebaliknya, justru menjadi bahan bakar semangat untuk bisa terus memberikan yang terbaik. • DR/Tim Kompersh Kanpus

Hal-hal ini akan berdampak pada NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 39


Foto: Ratih Kartiningtyas/Kompersh Ngawi

rimbakhusus

40 DUTA Rimba

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Perangi Covid-19,

Sebarkan Kepedulian Indonesia masih ada di tengah suasana berjangkitnya wabah pandemi Covid-19. Gaya hidup masyarakat pun beranjak berubah, mengikuti prosedur kesehatan dan adaptasi kebiasaan baru. Banyak pula anggota masyarakat yang terkena dampak berjangkitnya wabah pandemi tersebut. Kepada mereka yang terdampak, kepedulian perlu terus diberikan. Perum Perhutani pun memberikan bentuk kepedulian itu. Bantuan untuk upaya pencegahan penularan Covid-19 pun disalurkan.

S

ejak Indonesia dinyatakan terlanda wabah pandemi Covid-19, banyak anggota masyarakat ikut terkena dampaknya. Banyak perusahaan dan kantor yang mengalami penurunan pendapatan hingga kesulitan menjalankan operasional sehari-hari, dan akhirnya harus melakukan efisiensi karyawan. Bagi pekerja di sektor informal, dampak itu juga terasa. Penurunan pendapatan keluarga sering dialami banyak orang. Dan hal itu terjadi hampir merata, di kota dan di desa.

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

Satu hal yang harus dilakukan untuk menyikapi kondisi itu adalah terus berusaha melakukan pencegahan persebaran virus Corona yang menyebabkan Covid-19 itu. Maka, untuk membantu masyarakat agar semaksimal mungkin terhindar dari wabah pandemi, Perum Perhutani membagikan bantuan untuk pencegahan penularan Covid-19. Bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat, mitra pekerja hutan, dan tenaga medis. Total nilai bantuan yang dibagikan itu adalah Rp 5,7 Milyar, melalui dana Bina Lingkungan dan CSR.

Pemberian bantuan tersebut dilakukan sejak Maret 2020 di masing-masing satuan kerja Perhutani se-Pulau Jawa dan Madura. Bantuan yang telah didistribusikan tersebut terdiri dari macam-macam bentuk. Bentuknya adalah sembako, Alat Pelindung Diri (APD), masker, face shield, hand sanitizer, disinfektan, sarung tangan, suplemen, madu, dan wastafel. Sekretaris Perusahaan Perum Perhutani, Asep Rusnandar, menyampaikan, kondisi pandemi global yang hingga kini belum usai juga berdampak kepada

DUTA Rimba 41


rimbakhusus

Covid-19 Penyakit Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru-baru ini ditemukan. Sebagian besar orang yang tertular Covid-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Covid-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan semisal flu, hingga infeksi paru-paru semisal pneumonia.

Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Covid-19 (coronavirus disease 2019) sendiri adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARSCoV-2 yang juga sering disebut virus Corona. Penyebarannya yang cepat membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona itu. Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. • DR/ Tim Kompersh Kanpus

Foto: Eko Kompersh KPH Lawu Ds

industri, pemasaran, teknik dan perlengkapan, hingga perlindungan hutan.

Foto: Kompersh Perhutani

para pekerja hutan. Misalnya pembatasan aktivitas mereka untuk memutus mata rantai penularan virus corona. Kini, aktivitas yang dibatasi itu mulai berangsur normal dengan diiringi adaptasi kebiasaan baru. Untuk itulah, sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, Perhutani mendukung upayaupaya penunjang kesehatan dan kebersihan para pekerja hutan. Hal itu dalam upaya untuk bersama-sama perangi Covid-19 dengan melakukan pencegahan penularannya, termasuk dari hutan. “Kita mendorong agar para pekerja hutan dapat beraktivitas dengan penerapan protokol kesehatan yang baik, menggunakan masker dan APD, mengonsumsi suplemen dan madu. Selain itu, bantuan sembako juga diharapkan dapat meringankan beban mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya. Hingga triwulan II tahun 2020, Perhutani melibatkan sebanyak 53.360 orang pekerja hutan yang berasal dari masyarakat desa sekitar hutan. Para pekerja tersebut membantu aktivitas pengelolaan sumber daya hutan. Mulai dari kegiatan perencanaan, pembinaan sumber daya hutan, produksi,

42 DUTA Rimba

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 43


rimbakhusus

Jalinan Kerja Sama Perhutani dan PTPN,

Menjejak Manisnya Tebu

Pemerintah telah mencanangkan program Ketahanan Pangan. Salah satunya adalah dengan menguatkan ketersediaan sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako). Salah satu dari sembako adalah gula. Bahan baku gula adalah tanaman tebu. Maka, untuk mendukung program ketahanan pangan nasional yang digulirkan pemerintah, Perhutani menjalin kerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk mengembangkan tanaman berbatang manis itu di lahan hutan Perhutani.

S

ejak tahun 2017, Perum Perhutani telah menjalin sinergi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Bentuknya, kedua perusahaan BUMN itu melakukan kerja sama Agroforestry tanaman tebu. Hal itu dilakukan untuk mendukung program pemerintah di bidang Ketahanan Pangan, khususnya dalam hal swasembada gula.

44 DUTA Rimba

Kerja sama tersebut dilakukan di wilayah kerja Perum Perhutani meliputi Divisi Regional (Divreg) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Total wilayah yang dikerjasamakan itu rencananya seluas 8.578,85 hektare. Sekretaris Perusahan Perum Perhutani, Asep Rusnandar, menyampaikan, hingga saat ini keluasan wilayah Agroforestry tanaman tebu yang telah ditanam

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Rachmad/Kompersh KPH Padangan

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 45


mencapai 864,85 hektare. Sisanya masih dalam proses pelaksanaan. Penanaman di Divreg Jawa Tengah tercatat seluas 108,91 hektare; Divreg Jawa Timur 755,94 hektare; sedangkan untuk Divreg Jawa Barat & Banten belum àda kerja sama penanaman tebu. “Tidak semua Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) yang ada di masing-masing Divreg dilakukan kerja sama pengembangan tanaman tebu. Hanya ada beberapa KPH saja, sesuai hasil analisa bersama dengan PTPN, karena tidak semua wilayah cocok ditanami tebu,” katanya. Asep menambahkan, dalam pelaksanaannya, kerja sama tanaman tebu tersebut melibatkan masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)/ Kelompok Tani Hutan (KTH). Terutama pelibatan mereka adalah dalam kegiatan pengamanan tanaman. “Kerja sama ini selain menghasilkan profit untuk Perhutani dan PTPN, masyarakat juga mendapatkan keuntungan dari hasil sharing Dana Pemanfaatan Hutan (DPH),” tutupnya.

Si Manis Bakal Gula Tebu di dalam bahasa Inggris disebut sugar cane. Tebu adalah tanaman yang ditanam sebagai bahan baku gula dan vetsin. Ciri khas tebu adalah batangnya yang rasanya manis. Tanaman tebu ini termasuk jenis rumput-rumputan. Tanaman tebu hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia, tebu banyak dibudidayakan di Pulau Jawa dan Sumatera.

46 DUTA Rimba

Foto: Rachmad/Kompersh KPH Padangan

rimbakhusus

Di dalam proses pembuatan gula, batang-batang tebu yang sudah dipanen lalu diperas dengan mesin pemeras (mesin press) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan, sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut, akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90%, dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air. Daun tebu yang kering yang di dalam bahasa Jawa disebut dadhok, juga dapat dimanfaatkan. Daun tebu kering itu adalah biomassa yang mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Ibu-ibu di pedesaan sering memakai dadhok itu sebagai bahan bakar untuk memasak. Bahan bakar dadhok itu selain dapat menghemat minyak tanah yang semakin mahal, bahan bakar dadhok juga cepat panas.

Di dalam konversi energi pabrik gula, daun tebu dan juga ampas batang tebu digunakan untuk bahan bakar boiler, yang uapnya digunakan untuk proses produksi dan pembangkit listrik. Di beberapa daerah, air perasan tebu sering dijadikan minuman segar pelepas lelah. Air perasan tebu cukup baik bagi kesehatan tubuh, karena dapat menambah glukosa. Salah satu tempat yang banyak menjual es tebu adalah di seputaran Jember. Itulah tanaman tebu. Si manis bakal gula. Pembudidayaan tebu di lahan Perhutani diharapkan dapat menjaga ketersediaan si manis itu, sehingga pasokan gula sebagai salah satu bahan kebutuhan pokok pun terus tersedia. Jadi, kerja sama Perhutani dan PTPN itu jelas satu hal yang perlu ditepuktangani. • DR/ Tim Kompersh Kanpus

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 47


bunyi sunyi kala pandemi di perhutani

48 DUTA Rimba

NO. 85 • TH. 14 • Juli juli - Agustus agustus • 2020


LENSA

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 49


50 DUTA Rimba

NO. 85 • TH. 14 • Juli juli - Agustus agustus • 2020


LENSA

NO. 85 55 • TH. 9 14••november juli - agustus - desember • 2020 • 2014

DUTA Rimba 51


SobatRIMBA

52 DUTA Rimba

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 53


SobatRIMBA

54 DUTA Rimba

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 55


lintasrimba

Perhutani KPH Kebonharjo Rembang - Kamis, 2 Juli 2020, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kebonharjo menjadi fasilitator yang memfasilitasi proses reorganisasi Pengurus LMDH Ngudi Lestari, Desa Pakis, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Jajaran Perhutani, Kepala Desa Pakis, Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM), Ketua Paguyuban LMDH, dan Pengurus, beserta anggota LMDH Ngudi Lestari mengikuti acara yang diadakan di Balai Desa Pakis tersebut. Lewat proses reorganisasi yang dipandu Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM), Suwito Harahap, tersebut, secara aklamasi terpilih Ketua LMDH Ngudi Lestari yang baru, Sutomo. Administratur Perhutani KPH Kebonharjo melalui Asper BKPH Tuder, Widagdo Hadi, menyampaikan ucapan selamat kepada Ketua LMDH dan Pengurus yang baru. “Pengurus LMDH yang baru semoga mampu membangun kerja sama yang baik dengan pihak terkait dan juga semakin aktif dalam mengembangkan potensi hutan untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan Masyarakat Desa Hutan (MDH) dan turut bersamasama menjaga dan melestarikan sumber daya hutan,” ujarnya. Ketua LMDH Ngudi Lestari terpilih, Sutomo, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani yang telah memberikan pendampingan dalam pelaksanaan reorganisasi. “Semoga saya dapat menjalankan amanah ini dengan baik, dan tidak lupa saya mohon bimbingan dari Perhutani, Kepala Desa, maupun

56 DUTA Rimba

Foto : Faish Alhithori/Kompersh KPH Kebonharjo

Fasilitasi Reorganisasi LMDH Ngudi Lestari Pakis Rembang

Pengurus LMDH lama,” ujar Sutomo. Di kesempatan sama, Kepala Desa Pakis, Sholikin, menyampaikan, LMDH Ngudi Lestari bersama Bumdes Pakis berencana mengajukan permohonan izin kepada Perhutani untuk mengelola rintisan Wisata Alam di Gunung Gading, Petak 45, RPH Tengger,

BKPH Tuder, KPH Kebonharjo. “Harapan masyarakat Desa Pakis dengan adanya pengembangan rintisan Wisata Alam Gunung Gading dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Pakis dan turut serta menjaga dan melestarikan hutan” ungkapnya. • DR/Kbh/Shol/Tim Kompersh Kanpus

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Perhutani KPH Tuban Gelar Konsultasi Publik, Kejar Sertifikasi Kayu Sekitar 150 orang mengikuti kegiatan konsultasi publik tersebut di aula Kantor KPH Tuban itu. Kegiatan tersebut dilakukan secara tatap muka dengan tetap mengikuti standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Selain itu, jajaran Perhutani di setiap Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) juga mengikuti kegiatan konsultasi publik tersebut secara virtual melalui zoom meeting. Konsultasi publik tersebut juga menghadirkan Rektor Institut Pertanian Malang (IPM) Malang, Agus, selaku pakar kehutanan. Adminstratur Perhutani KPH

Tuban, Tulus Budyadi, memaparkan, konsultasi publik itu dilakukan untuk meraih sertifikasi kayu terkendali sesuai persyaratan Forest Stewardship Council (FSC). “Untuk memenuhi standar FSC-STD-30-020 versi 2 Controlled Wood, kami berkomitmen mematuhi untuk tidak memroduksi kayu dari hasil Illegal logging, pelanggaran hak-hak sipil dan hak tradisional, perusakan nilai konservasi tinggi, konservasi hutan, dan melaksanakan pengelolaan hutan, dengan menanam jenis transgenic,” tegasnya. • DR/Tbn/YL/ Tim Kompersh Kanpus

Foto : Andi Desta/Kompersh KPH Tuban

Tuban - Berkaitan dengan kepatuhannya secara menyeluruh terhadap persyaratanpersyaratan Controlled Wood (Kayu Terkendali), Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban melakukan Konsultasi Publik. Kegiatan itu digelar untuk mendapatkan tanggapan dan saran dari jajaran Stakeholder yang berada di wilayah kerja Perhutani KPH Tuban tentang pengelolaan hutan yang telah mereka lakukan. Konsultasi publik tersebut dilaksanakan di Kantor Perhutani KPH Tuban, Selasa, 11 Agustus 2020.

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 57


lintasrimba

Perhutani Lakukan Konsultasi Publik Door to Door di Jombang sesuai perundangan yang berlaku dalam mengelola hutan. Menurut dia, Perhutani selalu memberi ruang publik untuk turut serta, dalam bentuk saran, kerja sama, dan dukungan lainnya, dalam pengelolaan hutan agar terjaga kelestariannya. Sementara itu, Kasat Binmas Polres Jombang, AKP Lelly Bahtiar, di tempat kerjanya, menyambut baik dan akan mendukung sepenuhnya proses kelestarian hutan melalui berbagai kegiatan. Di antaranya penghijauan, ikut menyosialisasikan melalui pendekatan yang dilaksanakan Bhabinkamtibmas kepada masyarakat, serta proses penegakan hukum dan lain

sebagainya yang berhubungan dengan kelestarian hutan. “Kita mendukung penuh pelestarian hutan, seperti kegiatan yang sering dilakukan Polri bersama Perhutani, pemerintah, masyarakat dan pihak terkait lainnya,’’ terangnya. Sedangkan Perwira Seksi Operasi (Pasi Ops), Lettu Infantri Sofi’i, menyampaikan, ia sangat mendukung adanya masukan, saran, ataupun kegiatan lainnya yang pernah dilaksanakan, serta ia akan menyampaikan kepada atasannya tentang kegiatan konsultasi publik Perhutani KPH Jombang guna dukungan kegiatan kelestarian hutan di lingkup wilayah Jombang. • DR/Jbg/GN/Tim Kompersh Kanpus

Foto : Sugiono/Kompersh KPH Jombang

Jombang - Pada Rabu, 12 Agustus 2020, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang mengadakan konsultasi publik secara door to door kepada stakeholder. Di antaranya konsultasi publik itu dilakukan di Komando Distrik Militer (Kodim) 0814 Jombang dan Kepolisian Resor (Polres) Jombang. Menurut Plt Administratur Perhutani KPH Jombang, Suratno, konsultasi publik secara door to door dilakukan untuk menghindari kerumunan dan mencegah penularan Covid-19. Di dalam keterangan secara terpisah, Suratno menyampaikan, kegiatan tersebut dilakukan untuk menyampaikan prosedur serta aturan-aturan yang harus dijalankan

58 DUTA Rimba

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Perhutani Terima Kunjungan

Komisi IV DPR RI

Serang - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten menerima kunjungan reses Komisi IV DPR RI, Selasa, 11 Agustus 2020. Tujuan kunjungan itu adalah meninjau lokasi Wisata Gunung Pinang yang dikelola Perhutani KPH Banten yang berlokasi di Petak 17 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cilegon, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Serang, KPH Banten. Hadir dalam kunjungan tersebut, Wakil Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Bidang Kelola Bisnis, Purwanto; Wakil Administratur Banten Barat, Agus Soleh, beserta jajarannya; Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, HM Husni Hasan; dan Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wira Karya, Naim. Purwanto yang juga Plt Administratur Perhutani KPH Banten, menyampaikan terima kasih atas kunjungan rombongan dari Komisi IV DPR RI di lokasi Wisata Alam Gunung Pinang. Ia menjelaskan, Wisata Alam Gunung Pinang merupakan salah satu obyek wisata favorit di Provinsi Banten. Namun, akses jalan menuju lokasi wisata itu masih perlu perbaikan. Sehingga, dengan adanya kunjungan dari Komisi IV DPR RI dapat menjembatani dengan Pemerintahan Provinsi Banten untuk perbaikan sarana jalan tersebut. Purwanto menerangkan, sebagai upaya mendukung pemerintah untuk kembali menghidupkan ekonomi dari sektor pariwisata, pihaknya membuka kembali obyek wisata tersebut dengan

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

Foto : Asep Senjaya/Kompersh KPH Banten

di Wisata Gunung Pinang Banten

menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang baik dan teruji. Di antaranya misalnya menyediakan sarana mencuci tangan di beberapa titik, pengecekan suhu badan, penerapan wajib masker, mengeluarkan imbauan untuk jaga jarak, pembatasan kuota pengunjung, dan lainnya. Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Hasan Aminudin, pihaknya

sangat puas dengan adanya sarana di lokasi obyek wisata Gunung Pinang tersebut. “Wisata alam memang lebih aman karena udara yang terbuka dan sinar matahari langsung. Dalam menjalankan wisata ini agar tetap memberlakukan protokol kesehatan, sedangkan untuk perbaikan jalan akan segera dibahas dalam rapat komisi,” tuturnya. • DR/Btn/ AJB/Tim Kompersh Kanpus

DUTA Rimba 59


lintasrimba

Perhutani KPH Madura Terima Penghargaan dari Bupati Sumenep Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kangean Barat. Penghargaan berupa piagam dan uang pembinaan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, usai upacara. Menurut Busyro, penghargaan tersebut diberikan kepada mereka yang telah bekerja dengan maksimal serta dapat meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Kabupaten Sumenep. Menurut Marinus, penghargaan itu sebagai motivasi bagi jajaran

Perhutani KPH Madura agar tidak henti menempuh berbagai upaya untuk meningkatkan keamanan di wilayah teritorialnya, serta menjalin sinergitas antar instansi pemerintah, termasuk TNI/ Polri. Marinus menambahkan, penghargaan bukanlah dari hasil kerja dirinya sendiri melainkan hasil semua anggota tim termasuk Camat Kangayan, TNI/Polri Pulau Kangean. “Kami akan terus meningkatkan dan memberikan pelayanan terbaik untuk Kabupaten Sumenep,” tutupnya. • DR/Mdr/Mbl/Tim Kompersh Kanpus

Foto : Makbul Makbullah/Kompersh KPH Madura

Sumenep - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Senin, 17 Agustus 2020, memberikan penghargaan kepada karyawan Perhutani yang berjasa dalam bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Penghargaan tersebut diberikan saat upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia, yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Sumenep, Jawa Timur. Salah satu penerima penghargaan tersebut adalah

60 DUTA Rimba

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Perhutani dan Universitas Brawijaya Malang

Malang - Direktur Utama (Dirut) Perhutani Wahyu Kuncoro dan Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang Nuhfil Hanani menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pengembangan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Bidang Kehutanan Pemanfaatan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK). Penandatanganan MoU itu berlangsung di Gedung Rektorat Civitas Akademika UB Malang, Kamis, 27 Agustus 2020. Dirut Perhutani, Wahyu Kuncoro, mengatakan, pihaknya sangat mendukung kerja sama khususnya untuk dunia pendidikan, penelitian, dan pengembangan perhutanan untuk kemajuan sektor Kehutanan. “Usai penandatanganan MoU ini segera kita tindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama (PKS),” ujarnya. Pemanfaatan KHDTK sesuai ketentuan baru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk kegiatan pemanfaatan KHDTK dibatasi keluasan penggunaan lahannya maksimal 100 hektare. “Alhamdulillah UB dapat seluas 544,7 hektar, meski kawasan hutan berubah status menjadi KHDTK, namun aspek utama kelestarian hutan tetap menjadi perhatian dan tanggungjawab bersama dan kelestarian sumber daya hutannya tetap menjadi prioritas dalam pengelolaannya,” jelas Wahyu Kuncoro. Sementara Rektor UB, Nuhfil Hanani, menyampaikan terima

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

Foto : Han Supriyanto/Kompersh KPH Malang

Tandatangani MoU Pemanfaatan Kawasan Hutan

kasih kepada Perhutani yang sudah membuka kesempatan kepada perguruan tinggi untuk bekerjasama dalam pembangunan kehutanan pada dunia pendidkan, penelitian, dan khususnya kegiatan UB Forest yang diharapkan akan menjadi laboratorium hidup dalam melahirkan peneliti-peneliti unggul yang mampu menghasilkan publikasi internasional.

Universitas Brawijaya kini resmi memiliki hutan pendidkan seluas 544,7 hektare di lereng Gunung Arjuno, Dusun Sumbersari, Desa Tawang Argo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ada beberapa jenis tanaman yang sudah dikembangkan di hutan pendidkan tersebut, antara lain tanaman mahoni, pinus, sengon, dan kopi. • DR/Mlg/Spy/Tim Kompersh Kanpus

DUTA Rimba 61


warisanrimba

“Grebek Suro” di Pantai Serang, Blitar

Cermin Keluhuran Budaya Bangsa Bangsa Indonesia sudah dikenal di seluruh pelosok dunia sebagai bangsa yang memiliki keluhuran budaya dan betapa tingginya filosofi yang terkandung di dalam budaya Indonesia. Salah satu wujud budaya luhur itu adalah tradisi, perayaan-perayaan tertentu, filosofi, budi pekerti, dan etika. Hal itu pun tercermin dari Perayaan Grebek Suro di kawasan wisata Pantai Serang, Blitar. Tahun ini, perayaan “Grebek Suro” diselenggarakan saat masih di tengah situasi pandemi Covid-19. Sehingga, protokol kesehatan tetap dijalankan. Seperti apa pelaksanaannya?

P

erayaan "Grebek Suro" di tahun ini dilakukan dengan cara berbeda dibandingkan tahuntahun sebelumnya. Sebab, Grebek Suro tahun ini dirayakan saat masih dalam situasi wabah pandemi Covid-19. Sehingga, serangkaian protokol kesehatan tetap harus dijalankan. Hal itu terlihat pada Jumat, 21 Agustus 2020. Di hari itu, Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blitar, Teguh Jati Waluyo, mendampingi Bupati Blitar, H Rijanto, saat melakukan upacara "Sesaji Grebek Suro" di kawasan wisata Pantai Serang, Blitar. Tepatnya, Pantai Serang berada

62 DUTA Rimba

di Petak 59d KPH Blitar. Secara administratif, Pantai Serang masuk wilayah Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. “Grebek Suro merupakan wujud nyata rasa syukur masyarakat akan nilai-nilai budaya dengan kearifan lokal melakukan larung sesaji di Pantai Serang, dengan tujuan mengharapkan lindungan Allah SWT dalam mengelola Pantai Serang,” ujar Teguh Jati Waluyo. Menurut Teguh, kearifan lokal berupa larung sesaji yang dilakukan di Pantai Serang itu merupakan satu bentuk kegiatan faktual yang berada di hutan lindung. Sehingga, aktivitas yang punya nilai wisata tinggi tersebut sangat bermanfaat

pada lingkungan Perhutani KPH Blitar. “Selain pengembangan bidang wisata, di lokasi tersebut sudah diperbanyak kegiatan pengayaan tanaman pelindung mata air yang dikerjasamakan dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Blitar Desa Serang,” tambah Teguh. Di kesempatan yang sama, Bupati Blitar, H. Rijanto, mengatakan, hubungan antara Perhutani dengan Pemerintah Kabupaten Blitar selama ini sudah berjalan dengan sangat bagus. Sehingga, setiap event daerah yang diselenggarakan dengan lokasi di wilayah Perhutani bisa dilaksanakan dengan lancar, baik, dan sukses. Termasuk perayaan Grebek Suro yang tahun tetap dapat dilakukan

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto : Kompersh KPH Blitar

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 63


Foto : Foto : Kompersh KPH Blitar

warisanrimba

kendati dengan sederhana dan dipagari protokol kesehatan. “Pada acara Sesaji Suro ini, meskipun dilaksanakan dengan sederhana, tetapi tetap sangat berbobot dan berkualitas. Semua unsur kompak. Baik Forkopimda, Pemerintah Desa, Pokdarwis, LMDH, dan Perhutani,” katanya. Rijanto pun menegaskan, pihaknya akan terus menjalin kerja sama yang harmonis dengan Perum Perhutani KPH Blitar. “Saya merencanakan, dalam waktu dekat ini di sekitar Pantai Serang akan diadakan penanaman pohon untuk tujuan pengayaan tanaman,” tutupnya.

Sedekah Laut Di kalangan warga pesisir yang tinggal di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tradisi Larung Sesaji merupakan ritual budaya yang terus terus dilestarikan. Tradisi itu secara turun temurun diyakini sebagai upaya masyarakat untuk mensyukuri nikmat Tuhan berupa

64 DUTA Rimba

Di dalam ritual budaya Sedekah Laut, masyarakat Desa Serang menggelar kirab tumpeng dan sesaji. Kemudian, tumpeng dan sesaji tersebut diarak keliling kampung. Setelah diarak, selanjutnya tumpeng dan sesaji tersebut dibawa ke tengah laut dengan diiringi puluhan perahu nelayan. kekayaan alam dan keragaman binatang laut. Di dalam ritual budaya Sedekah Laut, masyarakat Desa Serang menggelar kirab tumpeng dan sesaji. Kemudian, tumpeng dan sesaji tersebut diarak keliling kampung. Setelah diarak, selanjutnya tumpeng dan sesaji tersebut dibawa ke tengah laut dengan diiringi puluhan perahu nelayan. Di tengah laut, mereka melakukan Larung Sesaji. Jadi, tumpeng dan sesaji itu lalu dilarungkan di tengah laut. Diiringi gamelan dan tembang Jawa, sesaji yang terdiri dari tiga gunungan masing-masing gunungan lanang (laki-laki), gunungan wadon (perempuan), serta gunungan hasil

bumi berisi buah dan sayur, itu dilarungkan ke laut. Larung Sesaji itu sendiri merupakan agenda tahunan di Pantai Serang, yang dilakukan untuk memeringati datangnya bulan Suro sekaligus Tahun Baru Islam (Hijriyah). Di dalam penanggalan sistem kalender Jawa, bulan Suro adalah bulan pertama. Di sistem kalender Hijriyah, bulan pertama adalah Muharram. Bupati Blitar, Rijanto, berharap tradisi ini terus dilestarikan. Selain sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan, diharapkan dengan dilaksanakannya tradisi ini dapat mendongkrak sektor wisata khususnya Pantai Serang. Sebab, Pantai Serang punya potensi wisata yang besar.

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto : Foto : Kompersh KPH Blitar

"Ini adalah tradisi yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun, turun temurun. Di pantai selatan sejak dulu selalu dilakukan upacara tradisional larung sesaji. Di era modern, kita maknai hal ini sebagai sesuatu yang positif, yaitu untuk bersyukur atas kuasa Tuhan serta dapat sekaligus mempromosikan wisata dan budaya Kabupaten Blitar," ucap Bupati Rijanto. Ritual larung sesaji ini menjadi agenda tahunan yang rutin dilakukan. Menurut Kepala Desa Serang, Dwi Handoko, selain diyakini akan mendatangkan berkah bagi warga yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, acara ini terbukti mampu mendongkrak sektor wisata di pesisir Blitar

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

Selatan. Khususnya di Pantai Serang yang sebelumnya lesu pengunjung. "Ini adalah agenda rutin kami yang dikemas dalam Festival Serang. Selain larung sesaji, kami juga menggelar berbagai event lainnya seperti lomba patung pasir, lomba layang-layang, festival jazz, dan pelepasan tukik," katanya.

Di Pesisir Samudera Hindia Pantai Serang merupakan pantai yang terletak di pesisir Samudra Hindia. Pantai Serang tepatnya berada di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Jaraknya kurang lebih 45 Km arah barat daya Kota Blitar. Sebagai pantai selatan, sama seperti kebanyakan pantai di Blitar, Pantai

Serang juga menjadi pantai yang dipakai untuk ritual tradisional Larung Sesaji setiap tanggal 1 Suro. Pantai Serang sendiri merupakan satu kompleks pantai yang terdiri dari 3 kawasan. Pantai itu memiliki hamparan pasir putih yang landai dengan ombak yang tidak begitu deras. Dahulu, di sekitar pantai ini dipenuhi oleh batu-batuan putih yang indah. Warga sekitar menyebut batu-batu tersebut dengan sebutan batu Lintang karena model batunya yang putih berkilauan. Sebenarnya ada 3 pantai yang terdapat dalam kompleks kawasan wisata ini. Selain pantai utama tempat diadakannya upacara larung sesaji, jika kita menelusuri jalan setapak yang melintasi bukit di sebelah barat, maka kita akan sampai pada pantai kedua. Pantai kedua ini juga menarik, dengan hamparan pasir putih yang tidak terlalu luas jika dibandingkan dengan pantai yang pertama. Jika perjalanan diteruskan dengan menyusuri jalan setapak ke arah barat, maka setelah mendaki bukit yang tidak terlalu terjal, maka kita akan sampai pada pantai ketiga. Pantai ketiga ini merupakan pantai yang paling luas di antara pantai-pantai sebelumnya. Pantai ketiga itu pun menarik, dengan hamparan pasir putih yang indah dengan jarak lebih dari 5 km yang landai dengan ombak yang tidak begitu deras. Nah, dengan pemandangan alam yang indah dan menarik itu, wisatawan dapat datang dan merasakan relaksasi kendati bukan di tanggal 1 Suro. Tetapi, untuk wisatawan yang tertarik mengikuti tradisi yang mencerminkan betapa luhur tradisi warisan budaya bangsa kita, Acara Grebek Suro perlu menjadi salah satu agenda untuk dihadiri. • DR/Btr/Ag

DUTA Rimba 65


ensikloRIMBA

Foto : Suhada/KPH Indramayu

Mangrove Sang Perisai Alam

66 DUTA Rimba

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Mangrove dikenal secara umum sebagai tanaman yang banyak tumbuh di daerah muara. Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau, dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Biasanya hutan mangrove tumbuh di tempattempat di mana terdapat pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu. Sebagai tumbuhan di muara, mangrove kerap berhadapan dengan gempuran ombak. Karena itu, mangrove juga sering disebut perisai alam.

H

utan bakau (Rhizophora spp.) menyebar luas di bagian yang cukup panas di dunia. Maka, ia terutama terdapat di sekeliling khatulistiwa, di wilayah tropika dan sedikit di subtropika. Di Indonesia, luas hutan bakau mencapai 2,5 hingga 4,5 juta hektare. Ini merupakan hutan mangrove yang terluas di dunia. Melebihi Brazil (1,3 juta hektare), Nigeria (1,1 juta hektare) dan Australia (0,97 hektare). Luas hutan mangrove di Indonesia itu mencapai 25 persen dari total luas mangrove di dunia. Namun, kini sebagian kondisinya kritis. Di Indonesia, hutan mangrove yang luas terdapat di sekitar Dangkalan Sunda yang relatif tenang dan merupakan muara sungaisungai besar. Tepatnya di pantai timur Sumatera dan pantai barat serta selatan Kalimantan. Di pantai utara Jawa, hutan-hutan mangrove telah lama terkikis oleh kebutuhan penduduknya terhadap lahan. Di wilayah timur Indonesia, yaitu di tepi Dangkalan Sahul, hutan mangrove yang masih baik terdapat

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

di pantai barat daya Papua. Terutama di sekitar Teluk Bintuni. Mangrove di Papua mencapai luas 1,3 juta hektare, sekitar sepertiga dari luas hutan bakau Indonesia. Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang menyebabkan kurangnya abrasi tanah; salinitas tanahnya tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang dapat bertahan hidup di tempat semacam ini, dan kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi. Jenis tumbuhan hutan bakau ini berbeda-beda, karena bereaksi terhadap variasi (perubahan) lingkungan fisik di atas, sehingga memunculkan zona-zona vegetasi tertentu.

Penjaga Terpaan Ombak Sebagai wilayah pengendapan, substrat di pesisir bisa sangat berbeda. Hutan bakau paling umum tumbuh di atas lumpur tanah liat bercampur dengan bahan organik. Akan tetapi di beberapa tempat, bahan organik ini sedemikian banyak

proporsinya. Bahkan ada pula hutan bakau yang tumbuh di atas tanah gambut. Substrat yang lain adalah lumpur dengan kandungan pasir yang tinggi, atau bahkan dominan pecahan karang, di pantai-pantai yang berdekatan dengan terumbu karang. Bagian luar atau bagian depan hutan bakau yang berhadapan dengan laut terbuka sering harus mengalami terpaan ombak yang keras dan aliran air yang kuat. Di sini, mangrove menjadi penjaga daratan dari terpaan ombak. Tidak seperti bagian dalamnya yang lebih tenang. Yang agak serupa adalah bagianbagian hutan yang berhadapan langsung dengan aliran air sungai, yakni yang terletak di tepi sungai. Perbedaannya, salinitas di bagian ini tidak begitu tinggi, terutama di bagian-bagian yang agak jauh dari muara. Hutan bakau juga merupakan salah satu perisai alam yang menahan laju ombak besar. Bagian luar juga mengalami genangan air pasang yang paling lama dibandingkan bagian yang lainnya; bahkan kadang-kadang terus menerus terendam. Pada pihak lain, bagian-bagian di pedalaman hutan mungkin hanya terendam air laut manakala terjadi pasang tertinggi sekali dua kali dalam sebulan. Menghadapi variasi kondisi lingkungan seperti ini, secara alami terbentuk zonasi vegetasi mangrove; yang biasanya berlapislapis, mulai dari bagian terluar yang terpapar gelombang laut, hingga ke pedalaman yang relatif kering. Jenis bakau (Rhizophora spp.) biasanya tumbuh di bagian luar (yang kerap digempur ombak). Bakau Rhizophora apiculata dan R. mucronata tumbuh di atas tanah lumpur. Sedangkan bakau R. stylosa dan perepat (Sonneratia alba) tumbuh di atas pasir berlumpur. Pada bagian laut yang lebih tenang

DUTA Rimba 67


Foto : Suhada/KPH Indramayu

ensikloRIMBA

hidup api-api hitam (Avicennia alba) di zona terluar atau zona pionir ini. Di bagian yang lebih dalam, yang masih tergenang pasang tinggi, biasa ditemui campuran bakau R. mucronata dengan jenis-jenis kendeka (Bruguiera spp.), kaboa (Aegiceras corniculata) dan lain-lain. Sedangkan di dekat tepi sungai, yang lebih tawar airnya, biasa ditemui nipah (Nypa fruticans), pidada (Sonneratia caseolaris) dan bintaro (Cerbera spp.). Pada bagian yang lebih kering di pedalaman hutan didapatkan nirih (Xylocarpus spp.), teruntum (Lumnitzera racemosa), dungun kecil (Heritiera littoralis) dan kayu buta-buta (Excoecaria agallocha). Menghadapi lingkungan yang ekstrem di hutan bakau, tetumbuhan beradaptasi dengan berbagai cara. Secara fisik, kebanyakan vegetasi mangrove menumbuhkan organ khas untuk bertahan hidup. Seperti aneka bentuk akar dan kelenjar garam di daun. Namun ada pula bentukbentuk adaptasi fisiologis.

Perkembangbiakan Pohon-pohon bakau (Rhizophora spp.) yang biasanya tumbuh di zona terluar, mengembangkan akar tunjang (stilt root) untuk bertahan dari ganasnya gelombang. Jenis-jenis api-api (Avicennia spp.) dan pidada (Sonneratia spp.) menumbuhkan

68 DUTA Rimba

akar napas (pneumatophore) yang muncul dari pekatnya lumpur untuk mengambil oksigen dari udara. Pohon kendeka (Bruguiera spp.) mempunyai akar lutut (knee root), sementara pohon-pohon nirih (Xylocarpus spp.) berakar papan yang memanjang berkelokkelok. Keduanya untuk menunjang tegaknya pohon di atas lumpur, sambil pula mendapatkan udara bagi pernapasannya. Ditambah pula kebanyakan jenis-jenis vegetasi mangrove memiliki lentisel, lubang pori pada pepagan untuk bernapas. Untuk mengatasi salinitas yang tinggi, api-api mengeluarkan kelebihan garam melalui kelenjar di bawah daunnya. Sementara jenis yang lain, seperti Rhizophora mangle, mengembangkan sistem perakaran yang hampir tak tertembus air garam. Air yang terserap telah hampir-hampir tawar, sekitar 90-97% dari kandungan garam di air laut tak mampu melewati saringan akar ini. Garam yang sempat terkandung di tubuh tumbuhan, diakumulasikan di daun tua dan akan terbuang bersama gugurnya daun. Di pihak lain, mengingat sukarnya memperoleh air tawar, vegetasi mangrove harus berupaya mempertahankan kandungan air di dalam tubuhnya. Padahal lingkungan lautan tropika yang panas mendorong tingginya penguapan.

Beberapa jenis tumbuhan hutan bakau mampu mengatur bukaan mulut daun (stomata) dan arah hadap permukaan daun di siang hari terik, sehingga mengurangi evaporasi dari daun. Adaptasi lain yang penting diperlihatkan dalam hal perkembangbiakan jenis. Lingkungan yang keras di hutan bakau hampir tidak memungkinkan jenis biji-bijian berkecambah dengan normal di atas lumpurnya. Selain kondisi kimiawinya yang ekstrem, kondisi fisik berupa lumpur dan pasang-surut air laut membuat biji sukar mempertahankan daya hidupnya. Hampir semua jenis flora hutan bakau memiliki biji atau buah yang dapat mengapung, sehingga dapat tersebar dengan mengikuti arus air. Selain itu, banyak dari jenis-jenis mangrove yang bersifat vivipar. Yaitu biji atau benihnya telah berkecambah sebelum buahnya gugur dari pohon. Contoh yang paling dikenal barangkali adalah perkecambahan buah-buah bakau (Rhizophora), tengar (Ceriops) atau kendeka (Bruguiera). Buah pohon-pohon ini telah berkecambah dan mengeluarkan akar panjang serupa tombak manakala masih bergantung pada tangkainya. Ketika rontok dan jatuh, buah-buah ini dapat langsung menancap di lumpur di tempat

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


keistimewaan ini tak pelak lagi meningkatkan keberhasilan hidup dari anak-anak semai pohon-pohon itu. Anak semai semacam ini disebut dengan istilah propagul. Propagul-propagul seperti ini dapat terbawa oleh arus dan ombak laut hingga berkilometerkilometer jauhnya, bahkan mungkin menyeberangi laut atau selat bersama kumpulan sampah-sampah laut lainnya. Propagul dapat ‘tidur’ (dormant) berhari-hari bahkan

Foto : Suhada/KPH Indramayu

jatuhnya, atau terbawa air pasang, tersangkut dan tumbuh pada bagian lain dari hutan. Kemungkinan lain, terbawa arus laut dan melancong ke tempat-tempat jauh. Buah nipah (Nypa fruticans) telah muncul pucuknya sementara masih melekat di tandannya. Sementara buah api-api, kaboa (Aegiceras), jeruju (Acanthus) dan beberapa lainnya telah pula berkecambah di pohon, meski tak tampak dari sebelah luarnya. Keistimewaan-

Klasifikasi Ilmiah Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Ordo : Malpighiales

Kelas : Magnoliopsida

Famili : Rhizophoraceae

Genus : Rhizophora

Rhizophora apiculata Rhizophora mangle Rhizophora mucronata Rhizophora racemosa Rhizophora stylosa

Spesies :

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

berbulan, selama perjalanan sampai tiba di lokasi yang cocok. Jika akan tumbuh menetap, beberapa jenis propagul dapat mengubah perbandingan bobot bagian-bagian tubuhnya, sehingga bagian akar mulai tenggelam dan propagul mengambang vertikal di air. Ini memudahkannya untuk tersangkut dan menancap di dasar air dangkal yang berlumpur.

Fungsi dan Manfaat Dari segi ekonomi, hutan mangrove menghasilkan beberapa jenis kayu yang berkualitas baik, dan juga hasil-hasil non-kayu atau yang biasa disebut dengan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), berupa arang kayu; tanin, bahan pewarna dan kosmetik; serta bahan pangan dan minuman. Termasuk pula di antaranya adalah hewan-hewan yang biasa ditangkapi seperti biawak air (Varanus salvator), kepiting bakau (Scylla serrata), udang lumpur (Thalassina anomala), siput bakau (Telescopium telescopium), serta berbagai jenis ikan belodok. Manfaat yang lebih penting dari hutan bakau adalah fungsi ekologisnya sebagai pelindung pantai, habitat berbagai jenis satwa, dan tempat pembesaran (nursery ground) banyak jenis ikan laut. Salah satu fungsi utama hutan bakau adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk tsunami. Di Jepang, salah satu upaya mengurangi dampak ancaman tsunami adalah dengan membangun green belt atau sabuk hijau berupa hutan mangrove. Sedangkan di Indonesia, sekitar 28 wilayah dikategorikan rawan terkena tsunami karena hutan bakaunya sudah banyak beralih fungsi menjadi tambak, kebun kelapa sawit dan alih fungsi lain. • DR/Tim Kompersh Kanpus

DUTA Rimba 69


rimbadaya

Berdayakan LMDH untuk Kelola Wisata Bukit Hyangdora di Majalengka Pengelolaan obyek wisata yang baik merupakan salah satu alternatif pendapatan besar dari sektor non kayu untuk Perhutani. Selain sebagai sumber pendapatan, kelola wisata juga berpotensi mengoptimalisasi fungsi dan manfaat kawasan hutan. Juga untuk pembangunan wilayah desa hutan sesuai dinamika sosial masyarakat desa hutan. Di dalam rangka peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata, Perhutani menjalin kerja sama dengan pihak LMDH.

R

abu, 5 Agustus 2020 menjadi hari penting di Wana Wisata Situs Cibaringkeng, Majalengka. Di hari itu, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Majalengka dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Hyangdora melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pengelolaan Wana Wisata Bukit Hyangdora. Lokasi objek wisata seluas 7,70 Hektare ini berada di Petak 31a, 32a, 33e, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Leuwimunding, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciwaringin, KPH Majalengka. Penandatanganan PKS tersebut dihadiri oleh Jajaran Perhutani

70 DUTA Rimba

KPH Majalengka, Pengurus LMDH Hyangdora, Kelompok Masyarakat Penggerak Pariwisata (Kompepar) dan jajaran pemerintahan Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Administratur Perhutani KPH Majalengka, Andi Mulya, mengatakan, maksud penandatanganan ini adalah dalam rangka optimalisasi fungsi dan manfaat kawasan hutan dengan melakukan kegiatan pengelolaan jasa lingkungan. Tujuannya untuk meningkatkan tanggung jawab dan peran para pihak terhadap keberlanjutan fungsi dan manfaat sumber daya hutan dan menyelaraskan pengelolaan sumber

daya hutan dengan pembangunan wilayah desa hutan sesuai dinamika sosial masyarakat desa hutan. “Semoga kerja sama pengelolaan wisata ini akan meningkatkan pendapatan Perhutani sebagai BUMN sektor kehutanan dan juga dapat meningkatkan pendapatan LMDH, yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Kami berharap hak dan kewajiban para pihak dapat kita sepakati dan patuhi bersama,” paparnya. Sementara itu, Ketua LMDH Hyangdora, Taufik Arachmansyah, menyampaikan harapannya, dengan kerja sama pengelolaan wisata ini, pengelolaan hutan

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto : Dodo RH/Kompersh KPH Majalengka

menjadi aman, hijau, dan lestari, serta geliat ekonomi meningkat. “Dari sisi ekonomi, kegiatan pengelolaan wisata ini berdampak pada lajunya ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Bukit Hyangdora Bukit Hyangdora terletak di Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

Majalengka, Jawa Barat. Bukit ini memiliki ketinggian sekira 385 mdpl. Bukit Hyangdora bisa dijangkau menggunakan sepeda motor. Dari Kota Cirebon, perjalanan dengan sepeda motor dapat ditempuh dengan memakan waktu kurang lebih selama satu jam. Bukit Hyangdora memiliki panorama pemandangan yang

sangat indah. Di tempat tersebut, wisatawan bisa menikmati gugusan perbukitan yang memanjakan mata. Selain itu, pemandangan Gunung Ciremai yang berada di dekat lokasi Bukit Hyangdora juga menambah keeksotisan pemandangan di tempat tersebut. Di tempat ini, para pelancong bisa menikmati pemandangan alam perbukitan yang masih asri dan

DUTA Rimba 71


Foto : Dodo RH/Kompersh KPH Majalengka

rimbadaya

sejuk. Selain itu, para wisatawan juga dapat mendirikan tenda untuk melakukan aktivitas berkemah di sana.

Situs Cibaringkeng Wana Wisata Situs Cibaringkeng tepatnya berada di tanah seluas 2,70 Hektare fungsi hutan HPT < 15 % Kelas Hutan KPS di Petak 31a dan 32a, wilayah RPH Leuwimunding, BKPH Ciwaringin, KPH Majalengka. LMDH Hyangdora masuk wilayah administratif Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Harga Tiket Masuk yang diterapkan di wana wisata ini cukup

72 DUTA Rimba

terjangkau. Tiket uji coba area wana wisata adalah Rp 2000, untuk anak–anak Rp 1.000. Aksesibilitas ke wana wisata ini juga tidak susah. Dari arah Majalengka-RajagaluhLeuwimunding, turun di Desa Leuwikujang menuju lokasi dengan jarak tempuh +⁄- 20 Km. Alternatif lain dapat menempuh jalur dari arah Cirebon-Rajagaluh, turun di Desa Leuwikujang jarak tempuh 24 Km. Jalan menuju lokasi relatif mudah dengan menaiki angkot dan Elf dengan kondisi jalan hotmik sampai Desa Leuwikujang, namun agak sempit menuju ke lokasi karena merupakan jalan desa. Jarak ke lokasi dari sana +⁄- 2,5 km.

Fasilitas pendukung wisata pun telah hadir di wana wisata itu. Beberapa fasilitas pendukung yang sudah ada di kompleks wana wisata situs Cibaringkeng antara lain adalah tempat parkir untuk motor atau mobil yang terletak di dalam lokasi Cibaringkeng, warung dan tempat makan yang dikelola oleh warga, toilet, mushala, hiking track di perkebunan pinus, area bumi perkemahan. Dan di masa depan, area ini direncanakan akan dikembangkan menjadi wisata alam terpadu yang lengkap. Di dalam konteks itulah, kerja sama dengan LMDH menjadi sesuatu yang penting. • DR/MJL/A/Tim Kompersh Kanpus

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 73


bisnisrimba

Pujasera "Cafe Djati" di Cepu

Resmi Dibuka Setiap potensi selalu menjanjikan peluang. Selanjutnya adalah bagaimana memanfaatkan semaksimal mungkin setiap peluang yang ada. Hal itu juga ditunjukkan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perhutani di Cepu, yang melakukan optimalisasi aset sekaligus membantu peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, dengan membuka sebuah Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera). Seperti apa konkretnya?

A

da hal yang berbeda di Kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perhutani pada Selasa, 18 Agustus 2020. Di hari itu, jajaran Puslitbang Perhutani mengadakan acara Peresmian dan Pembukaan Pujasera (Pusat Jajanan Serba Ada) "Cafe Djati". Di kesempatan tersebut, turut hadir unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kasiman, antara lain Camat, Danramil, dan Kapolsek. Pujasera "Cafe Djati" yang diresmikan itu bertempat di Kantor Puslitbang Perhutani, Cepu. Acara peresmian dan pembukaan Pujasera "Cafe Djati" diawali dengan pemotongan pita oleh Kepala Puslitbang, Yahya Amin. Pemotongan pita yang menandai resminya Pujasera itu dibuka lantas dilanjutkan pembukaan selubung papan nama ‘Cafe Djati’ yang ditandai dengan penarikan kain tabir oleh Camat Kasiman, Agus P.

74 DUTA Rimba

Saat menyampaikan kata sambutan pembukaan Pujasera, Kepala Puslitbang Perhutani, Yahya Amin, mengucapkan selamat atas dibukanya "Cafe Djati". Yahya Amin menambahkan, pihaknya berharap, semoga dengan adanya "Cafe Djati", tidak hanya akan mengoptimalkan aset yang dimiliki Perhutani, namun juga dapat membantu ekonomi masyarakat Kasiman, Batokan, Sambeng, Sekaran, dan sekitarnya. Menurut dia juga, Cafe tersebut dibangun dengan tujuan untuk juga mengoptimalkan aset-aset yang ada di Puslitbang Perhutani. “Kita nyatakan dibuka. Semoga sukses, laris manis, dan barokah,” ujar Yahya. Di kesempatan yang sama, saat menyampaikan kata sambutan, Camat Kecamatan Kasiman, Agus P, mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada teman-teman Puslitbang Perhutani. Sebab, kehadiran Pujasera "Cafe Djati" itu setidaknya telah membantu

memberikan lapangan kerja untuk masyarakat Kecamatan Kasiman. “Dengan adanya ‘Cafe Djati’ ini bisa meringankan beban kami. Kami tidak harus menertibkan pedagang depot pinggir-pinggir jalan, dari sisi higienis lokasi kebersihan di sini lebih terjamin, dan nantinya juga akan memudahkan saat penerimaan tamu Kecamatan ketika ada jamuan tamu. Saya berharap, Cafe Djati berkembang menjadi 'Cafe and Resto Djati' karena masih banyak fasilitas Puslitbang yang masih bisa dimanfaatkan lebih optimal,” jelas Agus. Kehadiran Pujasera "Cafe Djati" memang memberi angin segar bagi warga sekitar. Para pedagang depot Pujasera makanan dan minuman tersebut umumnya berasal dari masyarakat sekitar Puslitbang Perhutani. Di antaranya dari Desa Batokan, Desa Sekaran, Desa Kasiman, dan Desa Sambeng. Pujasera menyediakan berbagai jajanan makanan dan minuman, antara lain nasi soto ayam, nasi

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Harnoto/Kompersh Puslitbang Perhutani

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 75


Foto: Harnoto/Kompersh Puslitbang Perhutani

bisnisrimba

krawu, nasi goreng jagung, nasi goreng bersa, nasi ayam sambalan, dan menu makanan khas lainnya.

Tentang Puslitbang Awalnya, Puslitbang Perum Perhutani merupakan Pusat Pengembangan Hutan, Pusat jati di Cepu, Jawa Tengah. Puslitbang Perhutani beralamat di Jalan Wonosari Batokan Tromol Pos 6, Cepu, Jawa Tengah. Puslitbang Perhutani dibangun atas dasar Keputusan Direksi nomor 3090/Kpts./Dir/1997 tanggal 29 September 1997. Pada awal diresmikannya pada 5 Februari 1998, lembaga itu dinamakan Pusat Jati (Teak Centre) dan bertujuan untuk Pengelolaan Tanaman Jati. Jadi, awal berdirinya, lembaga itu dipusatkan untuk penelitian dan pengembangan jati. Kemudian, dalam perkembangannya pada pertengahan tahun 1999, namanya diubah menjadi Pusat Pengembangan Hutan (PUSBANGHUT) yang kegiatannya tidak hanya pengelolaan jati tetapi juga tanaman lainnya. Di tahun 2000, namanya diubah lagi menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Hutan

76 DUTA Rimba

(PUSBANG SDH) dan tugasnya ditambah dengan pengelolaan lingkungan. Di tahun 2005 namanya diubah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perum Perhutani sampai dengan saat ini. Di dalam kegiatan sehari-hari, penelitian dan pengembangan di Puslitbang meliputi 4 aspek. Yaitu, sumber daya hutan; Lingkungan, Sosial, Ekonomi; Bioteknologi; dan Produksi, industri, pemasaran dan manajemen. Kegiatannya antara lain meliputi dua aspek. Yaitu, melaksanakan hasil penelitian, serta memberi rekomendasi dan kritik yang membangun bagi atasan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada perusahaan guna mencapai tujuan pengelolaan hutan berkelanjutan. Di Puslitbang, terdapat sarana dan prasarana, antara lain laboratorium dan plot-plot tanaman uji di kampus Puslitbang dan di beberapa wilayah kerja di Perhutani. Luas kampus Puslitbang adalah 16,91 hektare, terdiri dari zonasi gedung kantor dan laboratorium seluas 5,65 hektare, persemaian seluas 2,35 hektare, kebun pangkas seluas 2,54 hektare, arboretum seluas 6,37 hektare.

Puslitbang juga memiliki Pusat Pinus. Pusat Pinus Puslitbang berlokasi di Baturraden. Juga ada Laboratorium Genetika yang terdiri dari Laboratorium Genetika Molekuler, Laboratorium Biologi Seluler, dan Laboratorium Kultur Jaringan. Di Puslitbang ada Laboratorium Benih yang merupakan tempat untuk memroses hasil panen benih, menyimpannya, dan menguji mutu benih hingga benih siap untuk didistribusikan ke pengguna. Laboratorium Mikrobiologi Hama dan penyakit. Laboratorium ini berfungsi untuk mengidentifikasi hasil-hasil penelitian berupa mikrobia tanah, hama dan penyakit untuk diuji lanjut bagi keperluan penelitian. Juga terdapat Kebun Pangkas Jati. Kebun Pangkas merupakan pertanaman yang dibangun dengan asal materi vegetatif dari indukan pohon plus dengan tujuan untuk menyediakan materi stek (pucuk). Kebun pangkas Puslitbang dibangun sejak tahun 1997 dengan luasan 2,54 hektare, meliputi kebun pangkas untuk mengamankan materi genetik 1,9 hektare, berisi 307 klon pohon plus dan kebun pangkas untuk

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


diproduksi 0,64 hektare. Kapasitas produksi kebun pangkas mencapai 650.000 bibit per tahun. Persemaian. Lokasi persemaian Puslitbang dengan luas 2,35 hektare berkapasitas menampung 1.000.000 plances merupakan tempat untuk mendewasakan bibitbibit sampai bibit siap tanam. Bibit dipelihara selama +⁄- 2 (dua) minggu di bawah naungan (shading area), dan 1 - 2 bulan di open area sebelum didistribusikan ke lokasi-lokasi penanaman. Arboretum Jati. Arboretum dibangun seluas 2,06 hektare berisi 42 varietas jati, berasal dari 31 varietas jati lokal dan 11 varietas jati luar negeri. Asosiasi jati meliputi luasan 4,31 hektare, berisi jenis-jenis tanaman non jati yang dapat hidup bersamaan dengan jati di lapangan. Bank Klon Jati. Bank klon dibangun tahun 1983, berasal dari materi vegetatif asal pohon plus jati, bertujuan menyimpan salinannya, luas total 23,4 hektare berlokasi di Cepu (Blora), Randublatung (Blora), Kendal, Bojonegoro, Parengan, Saradan dan Ciamis. Ada lagi aset Perhutani di bawah Puslitbang, yaitu Kebun Benih Klon (KBK) Jati, yang merupakan kebun benih yang dibangun melalui cara vegetatif (bud grafting) asal materi indukan dari pohon plus dengan maksud untuk menghasilkan benih. KBK dibangun dalam kurun 1983 – 2011 dengan luas total 1.422,9 hektare, terdiri dari KBK Sekaran di KPH Cepu seluas 600,6 Hektare; KBK Randublatung di KPH Randublatung

seluas 172 Hektare; dan KBK Padangan di KPH Padangan seluas 650,30 Hektare. Kebun Benih Semai (KBS) Pinus. Di antaranya Kebun Benih Klon Semai merupakan kebun benih yang dibangun untuk menghasilkan benih pinus. KBS dibangun sejak tahun 2009 dengan luas total 287,4 hektare, terdiri dari KBS Cijambu di KPH Sumedang seluas 75 Hektare, KBS Baturraden di KPH Banyumas Timur seluas 116,4 Hektare, KBS Sempolan di KPH Jember seluas 966 Hektare. Kebun Benih Uji Keturunan (KBUK) Kayu Putih. Kebun Benih Uji Keturunan Kayu Putih merupakan kebun benih yang dibangun dengan tujuan khusus untuk meningkatkan produktifitas kayu putih yaitu dengan melakukan upaya pemuliaan kayu putih dan mengkaji perolehan individu dengan rendemen yang tinggi dengan kadar sineol yang tinggi pula. KBUK dibangun sejak tahun 2001 dengan luas total 3,7 hektare, terdiri dari KBUK Cepu seluas 0,7 Hektare; KBUK Madiun seluas 1,5 Hektare; KBUK Gundih seluas 1,5 Hektare

Konsep Pujasera Pujasera yang kini dikembangkan di Puslitbang Perhutani, merupakan kependekan dari Pusat Jajanan Serba Ada. Di dalam Bahasa Inggris, ia disebut food court, atau di Asia Pasifik juga disebut food hall. Pujasera adalah sebuah tempat makan yang terdiri dari gerai-gerai (counters) makanan

Produk-produk yang ditawarkan adalah produkproduk siap saji (maksimal 10-15 menit untuk proses produksi dan penyajian). Biasanya pujasera lebih banyak berada di mal-mal yang ramai dan di area perkantoran yang para pengunjungnya punya waktu terbatas. NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

yang menawarkan aneka menu yang variatif. Pujasera merupakan area makan yang terbuka, bersifat informal, dan biasanya berada di mal, pusat perbelanjaan, perkantoran, universitas, atau sekolah modern. Pemilik gedung biasanya memekerjakan beberapa orang untuk mengelola dan menjalankan pujasera di gedung miliknya. Di dalam pengelolaan pujasera ini, pemilik gedung dapat juga memberikan penawaran kepada sebuah perusahaan pengelolaan properti atau pengelola acara (event organizer) yang berpengalaman dalam mengelola pujasera. Terdapat beberapa konsep dalam mengelola pujasera, yaitu konsep "makanan cepat saji" dan konsep "pesan di meja makan". Konsep "makanan cepat saji" adalah suatu konsep yang mengarahkan para pengunjung untuk langsung memesan makanan atau minuman di gerai-gerai yang siap melayani mereka. Produk-produk yang ditawarkan adalah produk-produk siap saji (maksimal 10-15 menit untuk proses produksi dan penyajian). Biasanya pujasera lebih banyak berada di mal-mal yang ramai dan di area perkantoran yang para pengunjungnya punya waktu terbatas. Konsep "pesan di meja makan" adalah suatu konsep yang memanjakan para pengunjung dengan pelayanan seperti di restoran. Pramusaji (waiter) yang disediakan siap melayani pesanan pengunjung dengan cepat dan ramah. Produk-produk yang disajikan juga terkadang membutuhkan waktu yang lama dalam proses produksi hingga penyajian. Biasanya pujasera dengan konsep ini berada di malmal yang dinamis. • DR/Puslitbang/HRT/Tim Kompersh Kanpus

DUTA Rimba 77


sociorimba

Foto : Kompersh KPH Parengan

Darah dan Kepedulian Sosial Perhutani KPH Parengan

Kepedulian sosial terhadap sesama yang membutuhkan kembali ditunjukkan insan-insan Perhutani. Bentuknya adalah aksi sosial donor darah. Kali ini kegiatan sosial tersebut diselenggarakan oleh insan-insan Perhutani KPH Parengan. Kegiatan sosial donor darah yang melibatkan seluruh karyawan yang bertugas di Perhutani KPH Parengan itu merupakan kegiatan yang rutin mereka selenggarakan. Seperti apa pelaksanaannya?

N

yaris seluruh karyawan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan mengikuti aksi sosial dengan kegiatan donor darah di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro. Aksi

78 DUTA Rimba

tersebut dilakukan pada Selasa, 4 Juli 2020. Mereka berangkat bersama-sama dari Kantor Perhutani KPH Parengan pada pagi harinya. Wakil Administratur KPH Parengan, Suhartono, menyampaikan, kegiatan tersebut

adalah kegiatan rutin yang dilakukan karyawan Perhutani KPH Parengan. Sebagai rutinitas, mereka melaksanakannya setiap tiga bulan sekali. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada sesama. “Perhutani KPH Parengan terus berupaya untuk melakukan

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto : Kompersh KPH Parengan

hal positif dan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu caranya dengan aksi donor darah,” katanya. Sementara itu, Petugas Unit Donor Darah PMI Bojonegoro, Didik, menyampaikan apresiasi kepada Perhutani yang telah memfasilitasi karyawannya untuk melakukan donor darah secara rutin. “Hal itu sangat membantu tugas PMI dalam menghimpun dan menyalurkan kebutuhan darah bagi masyarakat," ujarnya. Didik melanjutkan, aksi sosial berupa kegiatan donor darah ini merupakan kegiatan yang positif. Selain sebagai bentuk nyata kepedulian sosial terhadap

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

sesama, juga banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut. “Di samping bermanfaat bagi orang lain, donor darah juga bermanfaat bagi pendonor sendiri. Donor darah akan meningkatkan produksi sel darah merah, karena setelah donor, sumsum tulang belakang akan segera memroduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang,” jelas Didik.

Tiga Bagian Hutan Kantor Perhutani KPH Parengan berkedudukan di Kota Bojonegoro. KPH Parengan merupakan salah satu satuan kerja kelola sumber

daya hutan dari Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur. KPH Parengan mengelola sumber daya hutan jati dengan luas wilayah 17.633,30 Hektare, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) Jangka 2006 – 2015. Secara administratif, wilayah Perhutani KPH Parengan berada pada dua wilayah kabupaten yaitu di wilayah Kabupaten Tuban seluas 14.870 Hektare (84%) dan di wilayah Kabupaten Bojonegoro seluas 2.763,3 Hektare (16%). Secara geografis, KPH Parengan terletak di antara 110°54’24” – 111°55’56’’ BT dan antara 6°55’30’’ – 7°7’00’’ LS. KPH Parengan melaksanakan pengelolaan sumber daya hutan sesuai dengan azas kelestarian. Di dalam implementasinya, KPH Parengan menerapkan prinsipprinsip pengelolaan hutan lestari baik yang bersifat mandatory berdasarkan skema Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) maupun yang bersifat voluntary dengan skema Forest Stewardship Council (FSC). Sebagai bagian dari penerapan prinsip tersebut, KPH Parengan melakukan pengelolaan hutan dengan konsep Bagian Hutan sebagai unit kelestarian dengan petak sebagai unit kelola terkecil. Kawasan hutan KPH Parengan dibagi menjadi 3 Bagian Hutan, yaitu Bagian Hutan Nglirip seluas 7.194,8 Hektare; Bagian Hutan Parengan seluas 5.307,4 Hektare; dan Bagian Hutan Kanten seluas 5.131,1 Hektare. Agar dapat melaksanakan kelola sumber daya hutan secara efektif, satuan kerja KPH Parengan dibagi menjadi 6 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan terbagi lagi menjadi 25 Resort Pemangkuan Hutan (RPH). • DR/Prg/ Ags/Tim Kompersh Kanpus

DUTA Rimba 79


opinirimba

Meneropong Kesiapan PT Inhutani I

Dukung IKN Baru

Foto: Wanda Hari Waluyo

dengan Konsep Green City

S

aat ini, PT Inhutani I Unit Manajemen Usaha (UMU) Balikpapan sedang berupaya mengembangkan tanaman endemik khas Kalimantan. Tanaman-tanaman yang dikembangkan itu antara lain adalah Meranti (Shorea leprosula), Ulin (Eusideroxylon zwageri), dan Agathis (Agathis sp.) serta beberapa jenis tanaman eksitu semisal Bangkirai (Shorea laevis), Meranti Smithiana (Shorea smithiana), dan bibit Kayu Putih (Melaleuca sp.).

80 DUTA Rimba

Kesemua tanaman khas Kalimantan itu dikembangkan di lahan persemaian khusus. Persemaian tersebut berlokasi di kawasan Wanawisata KM 10. Lokasi tersebut merupakan satu-satunya areal hutan yang berada di tengah kota, dimana masih terdapat banyak tanaman endemik Kalimantan. Pada awalnya, areal tersebut merupakan pusat persemaian bibit tanaman yang dibangun tahun 1977 dan diresmikan oleh Direktur Jenderal Kehutanan RI (waktu itu),

Bapak Soedjarwo tanggal 1 Februari 1977. Saat ini, pohon-pohon tersebut telah menjadi tegakan-tegakan besar yang menghasilkan biji atau bibitbibit baru di sekitar areal persemaian yang berlokasi di Jl Soekarno Hatta KM 10, dengan luas kawasan 15,7 Hektare. Saat ini kegiatan tersebut masih terus berlangsung. Adapun kegiatan yang dilakukan saat ini adalah menata kembali areal persemaian bibit tanaman endemik dengan mengumpulkan bibit-bibit baru,

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Oleh: Wanda Hari Waluyo*)

Foto: Wanda Hari Waluyo

Beberapa tahun terakhir, ada wacana yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan ibukota negara (IKN). Pemerintah mewacanakan untuk memindahkan IKN dari Jakarta ke Kalimantan. Menindaklanjuti wacana tersebut, serangkaian persiapan mulai dilakukan. Banyak pihak pun menyatakan siap mendukung penyiapan IKN baru. Salah satu pihak yang menyatakan siap mendukung program tersebut adalah PT Inhutani I.

pembuatan sarana dan prasarana, pemeliharaan, dan pembuatan kebun pangkas jenis tanaman endemik. Seperti diketahui, jenis tanaman endemik Kalimantan tidak setiap tahun dapat berbuah. Jenis-jenis tanaman tersebut membutuhkan waktu cukup lama dalam pertumbuhannya. Sehingga, mereka perlu mendapatkan perlakuan khusus dalam pembibitannya, untuk dapat menghasilkan bibit-bibit unggul yang selanjutnya bisa disebar di sekitar kawasan Wanawisata KM

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

10. Bibit-bibit unggul itulah yang dapat membantu agar kawasan Wanawisata KM 10 dapat terus dijaga kelestariannya. Program yang dijalankan PT Inhutani I Unit Manajemen Usaha (UMU) Balikpapan tersebut telah mendapat apresiasi dan dukungan dari Pemda Balikpapan. PT Inhutani I UMM Balikpapan dinilai sebagai salah satu perusahaan yang turut berkontribusi dalam penyiapan bibit tanaman Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pemerintah Daerah Kota Balikpapan,

dalam rangka untuk pembangunan Ibukota Negara Baru dengan konsep Green City. Tentu, hal itu tidak lantas berhenti di titik itu. Kami berharap, PT Inhutani I menjadi salah satu perusahaan yang terus ikut andil dalam mendukung setiap program Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Antara lain dengan ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan. • DR *) Penulis adalah Staf PT Inhutani I Unit Manajemen Usaha Balikpapan

DUTA Rimba 81


envirorimba

Menebar Manfaat

dengan Menanami Hutan Mangrove di Pantai Indramayu

Foto: Kompersh KPH Indramayu

Sebagai sebuah entitas, Perhutani juga terus menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Hal itu juga merupakan wujud dari People, Planet, Profit. Salah satu wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan hidup itu adalah dengan secara rutin melakukan penanaman dan pemeliharaan hutan. Di pesisir Pantai Indramayu, kegiatan penanaman itu pun terlihat dengan kegiatan penanaman mangrove. Dan menjaga hutan mangrove itu tetap lestari.

S

ebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup, Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Indramayu bersama Persatuan Guru SMA Negeri 1 Jatibarang Kabupaten Indramayu dan Dinas Kehutanan Kabupaten Indramayu melakukan penanaman Bakau (Rhizophora). Kegiatan tersebut dilakukan di

82 DUTA Rimba

hutan mangrove Petak 50, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Purwa, BKPH Indramayu, KPH Indramayu, Sabtu, 25 Juli 2020. Kegiatan tersebut diikuti antara lain oleh Asper (Asisten Perhutani) BKPH Indramayu Heri Wahyono beserta jajaran, Kepala Sekolah SMAN 1 Jatibarang Daryam beserta jajaran, dan Perwakilan dari Cabang Dinas Kehutanan Asep.

Administratur Perhutani KPH Indramayu, melalui Heri Wahyono, mengatakan, hutan mangrove sangat besar manfaatnya untuk lingkungan dan kehidupan penduduk sekitar pantai. Manfaatnya antara lain berfungsi untuk melestarikan dan menjaga serta meningkatkan populasi ekosistem pesisir laut, mencegah abrasi, mencegah peresapan air

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Kompersh KPH Indramayu

laut ke daratan, serta bisa dijadikan sebagai obyek wisata. “Pemandangan hutan mangrove memang asri dan indah. Di sepanjang pantai juga tampak hijau dan mempesona, serta enak di pandang mata. Kita harus bersyukur bahwa ternyata di pesisir laut masih ada tanaman yang bisa tumbuh, yang pasti ada manfaatnya,” ujarnya. Sementara itu, Perwakilan Cabang Dinas Kehutanan Indramayu, Asep, mengapresiasi kegiatan penanaman mangrove yang dilakukan oleh pihak Perhutani beserta jajarannya bersama Persatuan Guru SMAN 1 Jatibarang. Sebab, lewat kegiatan tersebut, upaya pelestarian hutan mangrove terus digalakkan. “Tentu saja selain menjaga pesisir pantai dari abrasi, hutan mangrove juga dapat dijadikan objek wisata alam yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.

Hari Mangrove Sedunia Penanaman bibit pohon

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

mangrove jenis bakau kerja sama Perum Perhutani KPH Indramayu dengan SMA Negeri 1 Jatibarang (SMA Sajati) itu dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia atau International Mangrove Day. Lokasinya dipusatkan di lahan kritis Pesisir Pantai Desa Karanganyar Kecamatan Pasekan. Kegiatan itu sekaligus dilakukan untuk menyukseskan Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon (GTPP) yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari edaran Gubernur Jawa Barat tentang pelaksanaan gerakan tanam dan pelihara pohon di lahan kritis. SMA Sajati turut berpartisipasi dengan melakukan aksi tanam bibit pohon mangrove,” kata Kepala SMA Sajati, Daryam, SPd, MPd. Daryam menyebut, bibit pohon bakau tersebut berasal dari sumbangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar yang bertugas di SMAN 1 Jatibarang. Setiap ASN mulai kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

guru, maupun bagian tata usaha diwajibkan menyumbang minimal 10 bibit pohon. Di SMAN Sajati sendiri jumlah ASN sebanyak 32 orang. “Tidak hanya menyumbang, bibit pohon itu juga ditanam bersama-sama berkolaborasi dengan Perum Perhutani KPH Indramayu,” lanjutnya. Ia berharap, aksi penghijauan dan sumbangan bibit pohon tidak hanya membantu pemerintah dalam menanggulangi lahan kritis, tetapi dapat pula meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mangrove bagi kehidupan. Sebab, selain bertujuan menangkal abrasi, penanaman mangrove itu pun diharapkan dapat menjaga kelestarian lingkungan, ekosistem, sekalian memelihara kualitas air laut yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk pesisir. “Kegiatan penanaman mangrove ini diharapkan bermanfaat bagi kelestarian alam, menangkal abrasi dan semoga hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” kata Daryam. • DR/Idr/SH/Tim Kompersh Kanpus

DUTA Rimba 83


wisatarimba

Curug Tilu

yang Bikin Rindu Perhutani KPH Purwakarta saat ini sedang berkonsentrasi untuk mengembangkan salah satu lokasi wisata potensial yang berada di wilayah kerjanya. Namanya Curug Tilu. Potensi lokasi wisata Curug Tilu tersebut cukup menjanjikan. Sebab, air terjun itu unik dan punya nilai jual tersendiri. Keunikan air terjun yang mempunyai tiga undakan itulah yang juga menarik perhatian banyak orang untuk datang dan menikmati keindahan alam di sana.

K

esungguhan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta untuk melakukan pengembangan wisata Curug Tilu itu ditunjukkan dengan melakukan penandatanganan pembaharuan Perjanjian Kerja Sama (PKS) wisata Curug Tilu. Perjanjian Kerja Sama itu dijalin dengan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) dan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Ciririp Hurip. Penandatanganan perjanjian itu dilakukan di Darmaga Cimapag, Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Selasa, 21 Juli 2020. Di dalam pernyataan Administratur Perhutani KPH Purwakarta, Arsis Sulistyono, yang disampaikan Kepala Seksi Madya Bidang Perencanaan dan Pengembangan Bisnis (PBB) Perhutani KPH Purwakarta, Taufiq Qurachman, mengatakan,

84 DUTA Rimba

pembaharuan PKS Curug Tilu tersebut sebagai wujud pemberdayaan masyarakat desa hutan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Hal itu akan berimplikasi pada kelestarian kawasan hutan, sehingga masyarakat mempunyai peranan dan tanggung jawab langsung dalam pengelolaan hutan. Menanggapi jalinan kerja sama yang ditandatangani di hari itu, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ciririp Hurip yang juga merupakan Kepala Desa Ciririp, Mahdum, mengatakan, pihaknya menyambut baik penandatanganan pembaruan PKS tersebut. Menurut dia, dengan adanya pembaharuan PKS wisata Curug Tilu tersebut, diharapkan lokasi wisata Curug Tilu selanjutnya akan lebih maju dan berkembang. “Mari kita sama-sama menata supaya wisata kita ini lebih maju. Dengan adanya pembaruan PKS,

pengelolaan wisata menjadi legal dan pertanggungjawabannya dari pihak Asuransi, LMDH, dan tokoh masyarakat, akan lebih jelas,” terangnya. Sedangkan Eli Eryanti dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) menyampaikan, saat ini pihaknya merasa bangga dengan hasil musyawarah yang menghasilkan kesepakatan pembaharuan PKS tersebut. Selanjutnya, pembaruan PKS tersebut akan menjadikan lokasi wisata itu lebih berkembang dari segi pendapatan atau kenyamanan. Sehingga, dampaknya akan dirasakan oleh pengunjung berupa peningkatan kenyamanan di lokasi wisata.

Beberapa Leuwi Wisata Curug Tilu berlokasi di Petak 21d dan masuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kertamanah, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH)

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto : Agus Iskandar/Kompersh KPH Purwakarta

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 85


Foto : Agus Iskandar/Kompersh KPH Purwakarta

wisatarimba

Purwakarta, Jatiluhur. Tempat wisata itu memiliki lahan seluas 1,50 hektare. Curug Tilu Purwakarta artinya Air Terjun yang mempunyai tiga undakan. Di air terjun ini, pengunjung disuguhkan dengan suasana dan view (pemandangan alam) yang indah hijau berpadu dengan batu-batuan pegunungan. Warna air terjun yang kehijauhijauan itu juga merupakan keunikan tersendiri. Warna air Curug Tilu yang kehijau-hijauan itu mirip warna air di Grand Canyon di Loji Karawang dan Pangandaran Jawa Barat. Curug Tilu memiliki daya tarik alam yang relatif belum terjamah tangan manusia dan pesona yang tidak biasa. Di Curug Tilu ada beberapa leuwi. Di dalam Bahasa Sunda, leuwi artinya cekungan besar sungai yang cukup dalam. Beberapa leuwi dalamnya sekitar 1 sampai 1,5 meter. Panjang leuwi itu sekitar 5 sampai 10 meter. Artinya, tidak bisa untuk renang leluasa, tetapi cukup luas untuk sekadar berendam dan membersihkan diri. Memang kurang cocok untuk anak-anak, tetapi

86 DUTA Rimba

cukup enak untuk orang dewasa. Leuwi ideal digunakan sebagai tempat berendam orang dewasa. Ada mitos di lokasi ini, yang mengatakan tidak boleh berenang di waktu-waktu tertentu. Karena itu, terdapat plang besar di dekat leuwi yang pertama yang bertuliskan “Dilarang berenang pada Hari Selasa Pukul 12.00 WIB s/d Pukul 13.00 WIB”. Entah apa maksudnya, tetapi lebih baik Anda turuti saja. Lagipula akan sangat tidak enak berenang di gunung tepat tengah hari. Sejak Waduk Jatiluhur beroperasi tahun 1967, praktis selama 50 tahun wilayah ini terisolasi. Tak ada jalan yang bisa dipakai rute lalu lintas dari desa ini ke kota Purwakarta. Terhalang oleh bentang luasnya Waduk Jatiluhur. Untuk sekadar belanja kebutuhan sehari-hari pun warga harus menyeberang waduk menggunakan perahu. Tetapi sejak beberapa tahun terakhir, desa itu mulai mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pemerintah Kabupaten Purwakarta membangun infrastruktur jalan menuju lokasi itu. Pemkab pun

membuka desa terpencil ini dengan mengubahnya menjadi tempat wisata dengan pesona keindahan alam sebagai ciri khas.

Menuju Curug Tilu Curug Tilu tepatnya beralamat di Kampung Gunug Buleud, Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Pengunjung bisa mengakses lokasi ini menggunakan Jalan Cikao Bandung Jatiluhur. Jalan itu langsung tembus ke ruas Jalan Sukasari hanya dengan waktu 40 menit saja dari Purwakarta Kota. Rute menuju Curug Tilu Purwakarta sangat mudah untuk ditemukan. Jembatan merah adalah satu-satunya jalan penghubung untuk dapat sampai ke Kecamatan Sukasari. Jalan yang dilalui juga sangat mudah. Pengunjung hanya tinggal mengikuti rambu petunjuk arah. Lurus saja karena jalan satusatunya memang tidak berbelokbelok. Tidak ada lagi pilihan belokan atau cabang jalan di sini. Jalan lurus ini akan sampai di Bendungan Parang Gombong.

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto : Agus Iskandar/Kompersh KPH Purwakarta

membuat Anda nyaman berendam. Kolam batu yang disebut leuwi itu merupakan kolam alami. Walau dinamakan kolam, lebar leuwi hanya 5-10 meter saja. Jadi tidak bisa digunakan untuk berenang, terutama saat ada pengunjung lain. Walau begitu, aktivitas berendam santai dalam dingin dan segar air curug tidak kurang nikmat. Satu lagi yang unik, kondisi alam di sana masih asri, mengingat 70% wilayah Kecamatan Sukasari adalah wilayah hutan.

Lompat Tebing

Sampai di bendungan tersebut, Anda akan bertemu pertigaan dengan pilihan belokan ke arah kanan. Arah ini akan membawa Anda menuju Karawang. Setelah itu, belok kiri yang artinya sudah sampai di jalur arah menuju Kecamatan Sukasari. Ada alternatif lain yang bisa dipakai, yaitu melewati Waduk Jatiluhur. Ini adalah rute terdekat, tetapi perlu menyeberangi waduk, menggunakan perahu milik warga setempat. Wisata alam Curug Tilu Purwakarta buka setiap hari, mulai jam 06.00 sampai jam 16.00 WIB. Untuk masuk kawasan air terjun Curug Tilu, pengunjung dikenakan tiket seharga Rp 5.000 dan Rp 5.000 untuk biaya parkir sepeda motor. Dari tempat membayar tiket masuk, pengunjung cukup berjalan kaki selama 15 menit untuk sampai ke air terjun. Air terjun Curug Tilu memiliki fasilitas cukup lengkap di antaranya Area Parkir, Toilet, Kamar Ganti, Mushola, Saung Panggung, Warung, dan Tempat Penyewaan Pelampung.

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

Curug Tilu terletak di Lereng Gunung Buleud. Terdapat Aliran airnya dari Pegunungan Gunung Karung dan Gunung Buleud. Daerah Curug Tilu memiliki suhu yang tidak sama dengan Curug yang ada di daerah Wanayasa atau di lereng Gunung Burangrang yang udaranya sejuk. Udara di Curug Tilu cukup hangat, dapat mencapai 30 – 38 derajat atau lebih di siang hari. Agar lebih baik untuk para wisatawan yang hendak berkunjung, ke Curug Tilu di sarankan pada pagi hari. Keunikan Curug Tilu Purwakarta adalah airnya mengalir di antara bebatuan berundak. Aliran airnya sangat jernih. Tak heran jika wisata air terjun ini banyak dikunjungi kawula muda yang ingin berfoto atau berenang di sana. Di sana pengunjung bisa menikmati pemandangan yang unik dan indah, air terjun tiga tingkatan, serta di setiap curahan curugnya airnya sangat bening dan bersih. Ditambah lagi kolamnya yang tidak terlalu dalam dan jarang bebatuan besar. Hal itu pasti akan

Para penyuka olah raga ekstrim juga bakal tertarik datang ke Curug Tilu. Jika Anda mendengar cliff jumping atau lompat tebing, mungkin Anda akan berpikir harus pergi ke Bali untuk melakukan olah raga ekstrim ini. Namun kini, Curug Tilu Purwakarta pun bisa dimanfaatkan untuk lompat tebing. Khususnya bagi kelas pemula. Tebing yang digunakan untuk melompat adalah tebing batu yang tingginya sekitar 3 sampai 4 meter. Walau kelas pemula, lompat tebing di Curug Tilu tetap menjanjikan keseruan. Justru, banyak orang yang bisa mencoba sensasi lompat tebing di sana. Tak hanya warga umum yang tertarik mencoba lompat tebing di Curug Tilu Purwakarta. Beberapa waktu yang lalu, Wakil Bupati Purwakarta pun melakukan aksi lompat tebing dengan pakaian dinas lengkap di Curug Tilu. Ia menikmati kesegaran Air Terjun Curug Tilu Purwakarta dengan lompat tebing dari ketinggian sekitar 3 meter. Nah, bagaimana? Tertarik mengunjungi Curug Tilu? Jika ingin berkunjung ke Curug Tilu Purwakarta, usahakan Anda berangkat pagi, agar bisa menikmati air terjun lebih lama, tanpa khawatir pulang kemalaman. Selamat berwisata. • DR/Pwk/Ai

DUTA Rimba 87


inovasi

Menjaga Laju

Cash Flow

dengan Pengembangan Industri Non Kayu Di masa lalu, Perhutani dikenal mengandalkan bisnis utamanya di sektor tanaman keras. Seiring perjalanan waktu, perkembangan dan perubahan dunia yang cepat, sudah menjadi sebuah tuntutan untuk mengubah tumpuan utama pendapatan perusahaan. Sektor non kini diupayakan untuk menjadi solusi bagi kelancaran jalannya cash flow Perhutani. Sektor tanaman industri agro, sektor wisata, dan sektor non kayu lainnya pun beranjak menjadi solusi realistis dalam rangka menjawab ketersediaan cash flow perusahaan.

P

erum Perhutani senantiasa menjaga keberlangsungan nafas perusahaan di tengah kondisi perubahan yang demikian cepat. Demi menyikapi perubahan yang begitu cepat itu, Perhutani harus menitikberatkan pada sektor tanaman industri agro, sektor wisata dan sektor non kayu lainnya, untuk dikembangkan sebagai solusi realistis dalam rangka menjawab ketersediaan cash flow perusahaan. Hal itu dikatakan Direktur Utama (Dirut) Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, dalam kunjungan kerja di wilayah Rayon II Madiun, Jumat, 7 Agustus 2020.

88 DUTA Rimba

Menurut Wahyu Kuncoro, jika terus berharap dari core business inti Perhutani selama ini yaitu kayu jati sebagai tumpuan utama pendapatan perusahaan, akan dibutuhkan waktu puluhan tahun untuk menuai hasilnya. “Maka dari itu, para Administratur harus dapat mengidentifikasi karakteristik wilayahnya dan berkreasi menggali potensi guna mencari terobosan sumber-sumber pendapatan baru yang masih ada di wilayah kerjanya,” ujarnya. Di dalam kunjungannya di wilayah kerja Perhutani KPH Saradan, Wahyu Kuncoro melihat langsung lokasi penanaman tebu di kawasan

hutan Petak 118a seluas 18 hektare dan Petak 123 seluas 13 hektare di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Teguhan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rejuno, yang dikerjasamakan dengan PTPN XI dan masyarakat setempat melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Kerja sama tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.81 Tahun 2016 tentang Kerjasama Penggunaan dan Pemanfaatan Kawasan Hutan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan. ”Kerja sama ini bisa berkontribusi kepada pemerintah dalam pemanfaatan lahan hutan yang

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto : Eko/Kompersh KPH Lawu DS

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

DUTA Rimba 89


inovasi selama ini belum dimanfaatkan dengan optimal. Harapannya, dapat menguntungkan kedua belah pihak, yaitu PTPN XI bisa terpenuhi kapasitas bahan baku untuk produksinya dan Perhutani bisa sambil belajar berbisnis tebu sekaligus untuk meningkatkan pendapatan perusahaan,” katanya.

Lokasi lain yang menjadi tujuan kunjungan kerja Dirut saat itu adalah tempat Wana Wisata Srambang Park di kawasan hutan Perhutani KPH Lawu Ds. Lokasi Wana Wisata itu berada di Desa Manyul, Kecamayan Girimulyo, Kabupaten Ngawi. Di hari yang sama, Dirut Perhutani juga mengunjungi industri pabrik minyak kayu putih di Sukun Ponorogo. Usai melihat langsung kegiatan industri non kayu tersebut, Wahyu Kuncoro yakin bahwa sektor industri non kayu akan mampu mendongkrak pendapatan perusahaan dengan sangat signifikan. “Mari belajar dari pengalaman masa lalu, kita bangun kembali industri Perhutani ke depan menjadi lebih baik. Kita kembangkan industri minyak kayu putih ini dengan mengkaji ulang perencanaannya dan kita hitung kembali secermat mungkin mengenai survey marketnya, persiapan on farm-nya. Bikin pabriknya gampang, punya uang kita beli teknologinya,” ucapnya. Selama kunjungan kerja tersebut, Wahyu Kuncoro didampingi oleh Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Oman Suherman, beserta jajaran Divre Jawa Timur. Wilayah yang menjadi tujuan kunjungan tersebut antara lain Perhutani KPH Madiun, KPH Saradan, KPH Lawu Ds, dan KPH Ngawi.

Wana Wisata Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wanawisata

90 DUTA Rimba

Foto : Eko/Kompersh KPH Lawu DS

Belajar dari Masa Lalu

Kita kembangkan industri minyak kayu putih ini dengan mengkaji ulang perencanaannya dan kita hitung kembali secermat mungkin mengenai survey market-nya, persiapan on farm-nya. Bikin pabriknya gampang, punya uang kita beli teknologinya,” ucap Wahyu Kuncoro. merupakan wisata yang tujuan atau sasarannya adalah hutan. Menurut Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor 687/Kpts II/1989 Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 1, "bahwa hutan wisata adalah kawasan hutan diperuntukkan secara khusus, dibina dan dipelihara guna kepentingan pariwisata dan wisata buru, yaitu hutan wisata yang memiliki keindahan alam dan

ciri khas tersendiri sehingga dapat dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan budaya disebut Taman Wisata." Wanawisata adalah sebuah tempat wisata alam dan buatan yang ada di daerah tertentu yang dipelihara dan dirawat secara khusus untuk kepentingan budaya dan pariwisata sehingga bermanfaat bagi para pengunjung wisata. Jadi,

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto : Misbakhul Munir/Kompersh Divre Jatim

Amenitas adalah infrastruktur yang sebenarnya tidak langsung terkait dengan pariwisata tetapi sering menjadi bagian dari kebutuhan wisatawan seperti bank, telekomunikasi, buku panduan wisata dan seni pertunjukan.

wana wisata merupakan kawasan hutan yang diperuntukkan secara khusus, dibina, dan dipelihara untuk kepentingan pariwisata. Di Indonesia, potensi kawasan wana wisata sangat besar. Obyek tersebut tersebar di darat (dalam kawasan hutan konservasi) maupun di laut (dalam bentuk taman nasional laut). Potensi Wana wisata terdiri dari beberapa elemen

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

penawaran wisata yang sering disebut sebagai Triple A`s, yang terdiri dari atraksi, aksesibilitas dan amenitas. Atraksi terbagi menjadi beberapa yaitu buatan, alam dan budaya. Atraksi wisata terdiri dari potensi flora, fauna, bentang alam dan atraksi buatan berupa seni dan budaya masyarakat. Atraksi alam meliputi pemandangan

alam seperti danau Kelimutu atau Gunung Bromo. Atraksi budaya meliputi peninggalan sejarah seperti candi Prambanan, adat istiadat masyarakat semisal Pasar Terapung di Kalimantan. Aksesibilitas mencakup infrastruktur transportasi yang menghubungkan wisatawan “dari”, “ke” dan “selama di” daerah tujuan wisata. Amenitas adalah infrastruktur yang sebenarnya tidak langsung terkait dengan pariwisata tetapi sering menjadi bagian dari kebutuhan wisatawan seperti bank, telekomunikasi, buku panduan wisata dan seni pertunjukan”. Perhutani memiliki potensi wisata yang besar untuk dikembangkan. Potensi itu bisa menjadi salah satu hal yang dapat memberikan pendapatan bagi perusahaan. Begitu juga dengan besarnya potensi-potensi dari industri non kayu. Maka, langkah Perhutani untuk mengidentifikasi karakteristik wilayahnya dan berkreasi menggali potensi guna mencari terobosan sumber-sumber pendapatan baru yang masih ada di wilayah kerjanya kiranya sudah merupakan langkah yang on the track. • DR/DivreJatim/Mnr/Tim Kompersh Kanpus

DUTA Rimba 91


pojokkph

Perhutani KPH Pekalongan Timur

Terus Bangun Sinergi Bersama Stakeholder Siapa pun tahu, membangun dan menjaga hutan tidak bisa dilakukan sendiri. Kerja sama di antara para pemangku kepentingan harus selalu dikembangkan. Dari kerja sama yang baik, akan lahir sinergi yang solid. Ujung-ujungnya adalah harmoni yang indah untuk mewujudkan hutan lestari yang memberikan banyak manfaat bagi banyak orang. Nah, seperti itulah yang selalu dan terus dibangun Perhutani KPH Pekalongan Timur dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) setempat. Antara lain dengan Polsek dan Koramil Reban Batang serta masyarakat sekitar hutan.

S

inergi dan kerja sama itu ditunjukkan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur di hari Rabu, 29 Juli 2020. Ketika itu, para personel Perhutani KPH Pekalongan Timur bersama Polsek dan Koramil Reban Batang serta Masyarakat Peduli Api, mengadakan patroli gabungan. Patroli Gabungan untuk mengantisipasi gangguan keamanan hutan serta kebakaran hutan dan lahan itu dilakukan di hutan Perhutani yang secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Kegiatan patroli gabungan tersebut diikuti oleh 22 personel. Di antaranya adalah Asisten Perhutani (Asper) BKPH Bawang, Tulus. Ia hadir beserta jajaran Perhutani BKPH Bawang, Kapolsek Reban Iptu Suharsiyanto beserta anggota, Komandan Koramil Reban Kapten (Inf) Sumargiono bersama jajaran,

92 DUTA Rimba

dan anggota Masyarakat Peduli Api wilayah Reban. Kegiatan patroli gabungan tersebut juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran hutan atau gangguan keamanan hutan lainnya. Sasaran kegiatan tersebut adalah masyarakat sekitar hutan dan para penggarap lahan. Kepada mereka diberikan sosialisasi tentang antisipasi karhutla dan pencegahan illegal loging. Wilayah lingkup patroli petak hutan yang berbatasan dengan desa dan petak rawan gangguan keamanan hutan, yaitu dari petak hutan Resor Ngadirejo lanjut ke Resor Gerlang. Di kesempatan itu, mewakili Administratur Perhutani KPH Pekalongan Timur, Tulus menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder, atas kepedulian dan kebersamaan mereka dalam menjaga keamanan hutan dan

melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Perhutani BKPH Bawang. “Perhutani selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, sehingga dalam kegiatan Perhutani selalu didukung dan dibantu oleh stakeholder dengan hubungan yang kompak dan harmonis,” ucap Tulus. Sementara itu, Iptu Suharsiyanto menyampaikan, pihak Kepolisian Sektor Reban siap membantu Perhutani dalam kegiatan pengelolaan hutan, utamanya dalam antisipasi gangguan kamhut (keamanan hutan) dan pencegahan karhutla (kebakaran hutan dan lahan) dengan sosialisasi, patroli gabungan, dan kegiatan aksi.

Profil KPH Perhutani KPH Pekalongan Timur adalah salah satu unit manajemen Perum Perhutani di wilayah Divisi Regional Jawa Tengah. Luas wilayah Perhutani KPH Pekalongan Timur adalah 52.793.67

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020


Foto: Kompersh KPH Pekalongan Timur

Hektare. Luas wilayah itu meliputi kawasan hutan yang berada tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Pemalang. Berdasarkan hasil evaluasi tentang potensi sumber daya hutan tahun 2014, kawasan hutan Perhutani KPH Pekalongan Timur adalah Hutan Produksi (HP) seluas 3.577,56 Hektare (6,8%), Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 42.454,59 Hektare (80,4%),

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020

dan Hutan Lindung (HL) seluas 6.761.52 Hektare (12,8%). Wilayah hutan Perhutani KPH Pekalongan Timur merupakan hutan produksi yang berdasarkan topografi terdiri dari lahan datar (0,40%), landai (9,40%), bergelombang (22,20%), agak curam (41,00%), dan curam 27,00%. Perhutani KPH Pekalongan Timur berada di ketinggian 0 sampai dengan 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Berdasarkan Geologi, kondisinya terdiri dari jenis batuan. Iklim di kawasan Perhutani KPH Pekalongan Timur termasuk tipe A, B dengan curah hujan sedang. Kawasan hutan Perhutani KPH Pekalongan Timur memiliki tiga Bagian Hutan dengan kelas hutan Rimba dan jenis tanah tertentu. Pertama, Bagian Hutan Randudongkal, dengan jenis tanah: Latosal, Padsolik, Regosol, Grumosol. Kedua, Bagian Hutan

DUTA Rimba 93


Foto: Kompersh KPH Pekalongan Timur

pojokkph

Paninggaran, dengan jenis tanah: Latosal, Padsolik, Regosol, Grumosol. Ketiga, Bagian Hutan Bandar, dengan jenis tanah: Latosal, Padsolik, Regosol, Grumosol.

Tujuh BKPH 28 RPH Sedangkan kawasan hutan di KPH Pekalongan Timur diorganisasikan dalam 7 BKPH dan 28 RPH. Masing-masing RPH tersebut punya pelaksana lapangan untuk kegiatan tanaman, pemeliharaan, penjarangan, keamanan, penyadapan getah

94 DUTA Rimba

pinus, pembantu penyuluh/ sosial, pembantu lingkungan, dan tebangan (BKPH). Ketujuh BKPH yang terdapat di wilayah Perhutani KPH Pekalongan Timur tersebut adalah Randudongkal, Kesesi, Paninggaran, Doro, Bandar dan Bawang. Luas BKPH Randudongkal adalah 8.850,75 Hektare, meliputi wilayah kerja RPH Bongas, RPH Bulakan, RPH Majalangu, RPH Watukumpu dan RPH Wisnu. BKPH Kesesi memiliki luas 7.766,30 Hektare, meliputi RPH Brondong, RPH

Pedagung, RPH Pringsurat dan RPH Tambaksari. BKPH Paninggaran seluas 8.680,10 Hektare membawahi RPH Kandangserang, RPH Paninggaran, RPH Sigugur dan RPH Winduaji. Sedangkan BKPH Karanganyar punya luas 7.091,09 Hektare, meliputi RPH Kapundutan, RPH Lebakbarang, RPH Pakuluran, dan RPH Rogoselo. Lalu BKPH Doro memiliki luas 7.683,33 Hektare, membawahi RPH Gumelem, RPH Jolotigo, RPH Lemahabang, dan RPH Tlogopakis. Sementara BKPH Bandar yang mempunyai luas 5.997,47 Hektare, meliputi RPH Sodong, RPH Tombo dan RPH Kembanglangit. Sedangkan BKPH Bawang memiliki luas 6.724,63 Hektare meliputi RPH Banteng, RPH Candigugur, RPH Gerlang dan RPH Ngadirejo. Selain itu, wilayah Perhutani KPH Pekalongan Timur juga meliputi alur seluas 478.57 Hektare. Keseluruhan wilayah Perhutani KPH Pekalongan Timur itu diorganisasikan dengan mengedepankan semangat kerja sama dan membangun sinergi yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan. • DR/Kom-Pht/ Div Jateng/ldk

NO. 85 • TH. 14 • juli - agustus • 2020



DUTA RIMBA Mengucapkan

DIRGAHAYU INDONESIA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.