SOCIAL MOVEMENT
Gerakan Mahasiswa Semarang untuk Desa Tenggang
Dok. Pribadi
Oleh: Lula Salwa dan Deva Zhalzha
Setiap individu merupakan mahluk sosial yang memerlukan bantuan orang lain dan perlu membantu orang lain juga. Tidak semua orang lahir dalam keadaan yang sama, ada yang lebih beruntung dan ada yang kurang beruntung. Terutama dalam hal akses pendidikan dan ilmu pengetahuan di Indonesia yang masih terbatas. Di sinilah hati nurani yang dimiliki seorang manusia tergerak, terkhusus dikalangan mahasiswa sebagai agent of change. Banyak komunitas-komunitas yang didirikan oleh para mahasiswa dalam rangka membantu temanteman atau adik-adik yang kurang beruntung dalam mendapatkan dan mengakses pendidikan dan ilmu pengetahuan, salah satunya adalah Komunitas Sahabat Tenggang Semarang. Komunitas Sahabat Tenggang Semarang merupakan salah satu komunitas yang bergerak di bidang sosial-pendidikan. Berdiri sejak 8 tahun yang lalu, tepatnya di daerah Tenggang, Semarang, Jawa Tengah. Didirikan oleh para mahasiswa yang berkuliah di daerah Semarang dengan kegiatan utamanya adalah belajar-mengajar. Kilas Balik Berdirinya Komunitas Sahabat Tenggang Berawal dari adanya organisasi Forum Indonesia Muda (FMI) dan Komunitas Sahabat Pulau yang didirikan atas inisiatif para mahasiswa dari
berbagai daerah di Indonesia, daerah Semarang menjadi salah satu daerah tujuan Komunitas Sahabat Pulau untuk menjalankan visi dan misinya. Dilatarbelakangi belum terdapatnya komunitas sejenis ini di daerah Semarang, akhirnya Komunitas Sahabat Pulau memilih daerah tersebut, tepatnya di daerah Kampung Tenggang. Kampung Tenggang sendiri dipilih sebab keadaannya yang pada saat itu masih memprihatinkan dan masih banyaknya anakanak yang putus sekolah sehingga hal tersebut menjadi pertimbangan mahasiswa dari Komunitas Sahabat Pulau untuk memilih kampung tersebut. Pada awal didirikan di tahun 2012, Komunitas Sahabat Tenggang memiliki nama Komunitas Sahabat Pulau Chapter Semarang dan saat itu tujuannya hanya untuk mendirikan rumah baca. Namun, seiring berjalnnya waktu para mahasiswa melihat bahwa permasalahan yang terjadi di kampung tersebut masih banyak yang dapat mereka bantu dan tingginya semangat serta ketertarikan anak-anak kampung membuat para mahasiswa memutuskan untuk mendirikan rumah belajar di kampung tersebut dan kemudian merubah nama menjadi Komunitas Sahabat Tenggang. Rumah belajar ini cukup menarik perhatian anak-anak di kampung tersebut, terlihat di awal
Volume 2 Edisi XXXV Tahun 2021
EDENTS
36