CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
ndonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang mewajibkan perusahaan/korporasi melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini secara eksplisit tercantum dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) yang berarti perusahaan di Indonesia terikat dan wajib melaksanakan TJSL/CSR. TJSL/CSR menurut Pasal 1 angka 3 UUPT adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri maupun masyarakat pada umumnya. Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa CSR berperan dalam p e n c a p a i a n Tu j u a n Pe m b a n g u n a n Berkelanjutan PBB atau Sustainable Development Goals (SDGs). Program CSR tersebut dapat meliputi perbaikan pendidikan dan kesehatan serta perlindungan untuk lingkungan. Mengingat pula bahwa perlunya menjaga lingkungan yang berperan besar terhadap kelangsungan hidup, maka menjadi sebuah keharusan
dan harga mati bagi masyarakat, khususnya dunia usaha untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup. Pa d a 2 0 1 1 , K e m e n t e r i a n Lingkungan Hidup RI mengeluarkan Pedoman CSR Bidang Lingkungan dan Petunjuk Pelaksanaan CSR Bidang Lingkungan agar perusahaan dapat melaksanakan CSR bidang lingkungan secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan. Namun, meski sudah adanya pedoman dan petunjuk, realita pelaksanaan CSR bidang lingkungan di Surakarta atau yang biasa disebut Kota Solo pun masih terdapat berbagai permasalahan dan kendala. Salah satunya terkait kesesuaian dengan prinsip CSR bidang lingkungan. Berdasarkan keterangan dari Ir. Luluk Nurhayati selaku Kepala Bidang Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Surakarta, salah satu perusahaan yang melaksanakan CSR bidang lingkungan adalah PT Kraft Food Indonesia yang salah satu produknya yakni Oreo. CSR bidang lingkungan dari Oreo yakni berupa taman bermain anak-anak di Monumen Banjarsari, Surakarta. “Dulu (CSR Oreo) dalam bentuk uang, tapi sama Wali Kota Solo minta dibikinkan permainan
Novum
anak dan dipasang di Monjari (Monumen Banjarsari),� jelasnya. Namun, diketahui bahwa Global Compact Principles menetapkan 10 prinsip dasar bagi perusahaan untuk melaksanakan CSR yang meliputi unsurunsur hak asasi manusia, ketenagakerjaan, lingkungan dan anti korupsi. CSR yang meliputi unsur lingkungan harus memenuhi prinsip-prinsip yakni pelaku bisnis harus mendukung tindakan pencegahan terhadap perusakan lingkungan, memiliki inisiatif dalam mempromosikan tanggung jawab lingkungan, dan mendorong pengembangan dan penyebaran teknologi yang ramah lingkungan. Keberadaan sebuah taman bermain jika dikaitkan dengan prinsip CSR bidang lingkungan pun dipertanyakan terkait kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip tersebut. Luluk mengatakan bahwa program tersebut tentu ada kaitannya dengan pelestarian lingkungan. “Tentunya (dari CSR tersebut) kita berharap anakanak yang bermain disitu karena mereka generasi muda, diajari sejak dini supaya mereka cinta lingkungan. Di situ ada tong pemilah sampah organik dan anorganik, dan toilet. Itu mengajarkan bahwa sejak
15