he Lorax merupakan film yang diangkat dari sebuah buku karangan Dr. Deuss dengan judul serupa. Film ini mengisahkan tentang kerusakan alam yang diakibatkan keserakahan manusia dalam memanfaatkan kekayaan sumber daya alam. Film dengan kemasan cerita sederhana dan mudah dimengerti ini dibalut dengan makna mendalam, terlebih dalam realita kehidupan manusia di zaman sekarang. Sebuah tamparan nyata sebagai akibat dari ketamakan sifat manusia dalam menguasai alam semesta. Film ini menceritakan kehidupan di suatu kota buatan yang penuh dengan kepalsuan, mereka menyebutnya Thneedville, dimana seluruh sarana prasarana di kota tersebut terbuat dari olahan pabrik yang berbahan dasar plastik. Pencemaran udara juga terjadi dimana-
mana, tidak ada pohon berarti tidak ada udara segar di Thneedville. Hal ini menyebabkan warga Thneedville harus membeli udara bersih dari Aloysius O'Hare, seorang Wali Kota Thneedville, sekaligus merupakan pebisnis yang ambisius dan serakah. Warga Thneedville tidak peduli dengan kerusakan lingkungan yang terjadi. Mereka sangat menikmati gaya hidup baru di Thneedville, kecuali Audrey, seorang gadis Thneedville yang sangat mendambakan dapat melihat pohon hidup yang sesungguhnya. Sebelumnya, seorang penduduk Thneedville bernama Once-ler menebang seluruh pohon Truffula yang ada demi ketamakannya hingga tak ada satu pun pohon Truffula yang tersisa. Tidak dapat dibayangkan apabila hal tersebut benar benar terjadi di kehidupan kita. Perlahan orang-orang seakan berlomba untuk menghancurkan
alam semesta. Penebangan pohon terjadi dimana-mana. Polusi dan pencemaran udara oleh pabrik dan bahan bakar kendaraan bermotor yang mencemari udara merupakan hal krusial yang tidak dapat dipungkiri. Bila hal ini dibiarkan terus menerus tanpa kesadaran dan penanganan serius, mungkin Thneedville benar-benar dapat terbentuk oleh kekhilafan manusia yang membabi buta. Pada akhir kisah, Once-ler, pebisnis yang sempat serakah meraup keuntungan dan tak peduli akan lingkungannya, memberikan bibit terakhir pohon Truffula kepada Ted untuk ditanam di tengah kota dan menunjukan betapa indah dan pentingnya pohon bagi kelangsungan hidup manusia. Seperti pesan yang diungkap Dr. Seuss bahwa jika bukan karena orang yang benar-benar peduli dengan keadaan ini, maka keadaan tidak akan pernah menjadi lebih baik.
65