POJOKKPH
Kelola Hutan Berkelanjutan, Perhutani KPH Tasikmalaya Libatkan MDH
Sesungguhnya, peran serta Masyarakat Desa Hutan (MDH) dalam kegiatan pengelolaan hutan berkelanjutan dapat sangat besar. Jika dilibatkan dengan pendekatan yang tepat, partisipasi MDH untuk bersama Perum Perhutani mengelola hutan secara berkelanjutan juga sangat besar. Hal itulah yang dilakukan Perhutani KPH Tasikmalaya. Masyarakat di sekitar hutan pun menyambut baik kegiatan pembangunan hutan berkelanjutan oleh Perum Perhutani. Sinergi yang terjalin tentu menjadi hal yang positif dan diharapkan akan mendatangkan hasil yang positif pula.
S
alah satu wujud sinergitas Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya dengan MDH itu terlihat di Petak 9e, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cibalong, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Karangnunggal, Rabu, 23 Februari 2022. Di lokasi yang termasuk wilayah administratif Pemerintahan Desa Girikencana, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, itu, Perhutani KPH Tasikmalaya melibatkan peran serta Masyarakat Desa Hutan (MDH) dalam kegiatan pengelolaan hutan berkelanjutan,
104 DUTA Rimba
sekaligus menyosialisasikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Pelibatan MDH dalam kegiatan pengelolaan hutan berkelanjutan tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Amas Wijaya, di acara yang merupakan rangkaian dari kunjungan Kadivre ke lokasi tebangan penjarangan (Teb. E) tersebut. Selain Kepala Divisi Regional (Kadivre) Jawa Barat dan Banten, acara tersebut juga dihadiri oleh Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko; Wakil Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Yuyu Rahayu; Asisten
Perhutani (Asper) Karangnunggal, Anri Mochamad Syarif; Kepala Desa Girikencana, Roba’i; dan Ketua LMDH Rimba Kencana, Barhum. Saat menyampaikan arahan di kesempatan itu, Amas Wijaya mengatakan, kegiatan tebangan penjarangan pada prinsipnya termasuk dalam kegiatan pembangunan kehutanan. Di dalam pembangunan kehutanan, masyarakat dapat dilibatkan, mulai dari tahap perencanaan pembangunan, pelaksanaan, pengelolaan, hingga evaluasi pembangunan. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan pengawasan. Di dalam proses perencanaan, peran serta masyarakat dapat dijalin dengan cara masyarakat aktif memberikan masukan dalam rangka penyusunan kebijakan program dan kegiatan pembangunan kehutanan. “Partisipasi nyata masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan bidang kehutanan menjadi bagian yang sangat penting. Masyarakat bisa menjadi mitra dalam pengelolaan bidang kehutanan berkelanjutan,” tambahnya.
Beri Ruang Bagi MDH Di kesempatan yang sama, Benny Suko Triatmoko mengatakan, kegiatan tebangan penjarangan
NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022