WARISANRIMBA
Refleksi Kearifan Lokal
di Pohon Mercusuar Masyarakat Kabupaten Rembang mengenal Pohon Panggang atau lebih dikenal dengan nama Pohon Mercusuar itu sebagai salah satu ikon mereka. Dinamakan Pohon Mercusuar, karena memang keberadaan pohon yang telah berusia ratusan tahun itu berfungsi menjadi mercusuar bagi para nelayan setempat. Menyimak besarnya nilai kearifan lokal yang terkandung di pohon tersebut, Perhutani KPH Mantingan bersama aparat dan warga desa membersihkan lokasi sekitar pohon dan membuat pagar untuk melindungi keberadaan pohon itu, sebagai bagian dari kearifan lokal.
A
khir pekan pertama bulan Februari 2022 menjadi saat yang penting bagi warga Desa Sendangmulyo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Tepatnya pada Sabtu, 5 Februari 2022, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan bersama aparat dan warga Desa Sendangmulyo membuka wisata rintisan religi di area Pohon Panggang atau lebih dikenal dengan sebutan Pohon Mercusuar. Lokasinya termasuk wilayah Bagian
70 DUTA Rimba
Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngiri, KPH Mantingan. Keberadaan pohon panggang di desa itu memiliki arti penting bagi warga setempat. Khususnya bagi para nelayan. Pohon besar itu sudah bertahun-tahun berfungsi layaknya mercusuar buat mereka. Bagi para nelayan, saat berada di tengah laut, keberadaan pohon yang menjulang tinggi itu menjadi petunjuk untuk arah selatan. Jadi, keberadaan pohon tersebut memiliki nilai penting, khususnya untuk nelayan yang sedang melaut. Maka, untuk
NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022