Kebijakan strategis tersebut difokuskan untuk mendukung keberhasilan implementasi pemerataan dan perluasaan akses; peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; serta penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik pendidikan dalam kerangka pencapaian insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Kebijakan strategis yang dimaksud merupakan kebijakan-kebijakan P4TK IPA yang mencakup pengembangan strategi dan metode-metode inovatif dalam meningkatkan kompetensi PTK IPA, peningkatan kompetensi widyaiswara IPA dan terpenuhinya kecukupan jumlah widyaiswara IPA yang mengacu pada standar-standar kompetensi nasional dan internasional; penyelenggaraan forum-forum ilmiah, pagelaran Porseni dan sebagainya guna meningkatkan kompetensi dan kepekaan widyaiswara IPA dalam hal kompetensi sosial serta kompetensi personal; analisis hasil akreditasi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan; pemberdayaan asosiasi profesi dan himpunan-himpunan guru IPA sebagai wahana penggerak kesadaran dan aksi self-continuous improvement mutu pendidik; pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); pengadaan fasilitas dan pemberian dorongan guna terwujudnya kompetensi guru IPA dalam hal Penulisan Karya Ilmiah; pengembangan inovasi model-model penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu trademark, seperti PAKEM, Lesson Study, Capacity Building yang menjadi prioritas karena fungsinya yang strategis untuk menjamin peningkatan mutu pendidikan; pemanfaatan dan pengembangan ICT sebagai media pembelajaran jarak jauh; penjaminan mutu pendidik dan tenaga kependidikan secara terprogram dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP); fasilitasi pengembangan pembelajaran sains menuju sekolah berbasis keunggulan lokal, standar nasional dan standar internasional; peningkatan koordinasi dengan instansi terkait dalam peningkatan mutu PTK IPA; peningkatan kesejahteraan pegawai; peningkatan mutu pendidikan lingkungan hidup.
6.
Provinsi NTT Semua guru tidak terkecuali yang berada di wilayah timur Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk dibekali dengan kompetensi guru. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
77