Majalah Duta Rimba 98 Edisi September - Oktober 2022

Page 26

RIMBA UTAMA Siap Siaga Antisipasi Musibah RIMBA KHUSUS Perhutani is The Winner of Indonesia Best TJSL Awards 2022 NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 MAJALAH PERHUTANI ENSIKLO RIMBA Kacamata Jawa Burung Bersuara Istimewa WISATA RIMBA Curug Tujuh yang Aduhai di Ciamis DARI HUTAN BISNIS BERKEMBANG BISNIS RIMBA Wedding Party at Lawu Green Forest Ilustrasi : Istimewa
2022
Pemenang Greenlens

ISSN: 2337-6791

PENGARAH

Wahyu Kuncoro

Direktur Utama Perum Perhutani

PENANGGUNG JAWAB

Asep Dedi Mulyadi Sekretaris Perusahaan

PEMIMPIN REDAKSI

Yuswan Hendrawan Departemen Komunikasi Perusahaan dan Pelaporan

REDAKTUR PELAKSANA

Rizka Amalia

SEKRETARIS REDAKSI

Hendra Jaya Dwi Saputra

REDAKTUR

Finsa Firmansyah, Ardya Setya Nurvrandita, Nanjar Munandar, Aga Prasetya

SCRIPT EDITING AND LAYOUT

Duta Rimba Art Work

PERWAKILAN

- Kepala Seksi Utama Komunikasi Perusahaan, TJSL & Pelaporan Divisi Regional Jawa Tengah

- Kepala Seksi Utama Komunikasi Perusahaan, TJSL & Pelaporan Divisi Regional Jawa Timur

- Kepala Seksi Utama Komunikasi Perusahaan, TJSL & Pelaporan Divisi Regional Jawa Barat & Banten

ALAMAT REDAKSI

Departemen Komunikasi Perusahaan Perhutani Graha Perhutani, Lantai 11 Jl. TB Simatupang No.22, RT 01/RW 08, Jati Padang, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12540 Telp: 021 - 7805730, Fax: 021 - 7805731 E-mail : humas@perhutani.co.id www.perhutani.co.id

Naskah & Advertensi

DUTA RIMBA adalah majalah dua bulanan yang diterbitkan Perum Perhutani untuk berbagi informasi korporasi kepada internal dan para pihak.

Redaksi menerima tulisan, artikel, naskah, dan fotofoto menarik yang sesuai dengan visi dan misi tema penerbitan DUTA RIMBA edisi berikutnya. Artikel ditulis dengan spasi ganda, maksimal lima halaman dan dikirim melalui e-mail (softcopy). Redaksi berhak melakukan editing sesuai dengan kebutuhan penerbitan.

Majalah Duta Rimba dapat diakses di www.perhutani.co.id

Semangat Tinggi Kembangkan Bisnis

Pembaca yang budiman. Kami berbahagia sekali dapat kembali menyapa Anda lewat Majalah Duta Rimba Edisi 98 ini. Semoga Anda semua dalam keadaan sehat wal’afiat dan senantiasa sukses menjalani semua aktivitas.

Duta Rimba edisi kali ini mengetengahkan informasi tentang ekspansi bisnis baru Perhutani. Pengembangan bisnis itu diwujudkan dengan budi daya tebu di Perhutani KPH Jombang yang September 2022 hasilnya telah dipanen.

Pengembangan bisnis juga ditunjukkan dengan ekspor produk industri kayu dari PT Inhutani I ke sejumlah negara. Perhutani pun melakukan pengembangan bisnis dengan menjalankan komitmen mendukung pencapaian Net Zero Emission lewat sinergi bersama sejumlah BUMN, melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) tentang Proyek Pilot Perdagangan Karbon Kementerian BUMN Voluntary Carbon Market (VCM BUMN). Informasi tentang pengembangan bisnis-bisnis baru Perhutani itu dapat Anda simak di rubrik Prima Rimba dan Benah Diri.

Di rubrik Rimba Utama, ada informasi tentang aktivitas insan-insan Perhutani di tiap-tiap unit kerjanya. Antara lain aktivitas Perhutani membina hubungan baik dengan LMDH.

Juga ada info tentang prestasi insan-insan Perhutani yang mendulang penghargaan dari pihak eksternal perusahaan. Simak info lengkapnya di rubrik Rimba Khusus. Simak juga informasi tentang pengembangan tempat wisata Lawu Green Forest (LGF), Magetan, untuk dipromosikan sebagai tempat resepsi pernikahan berkonsep garden party. Masyarakat dapat menyewa lokasi itu untuk tempat mereka menggelar resepsi pernikahan. Temukan informasinya di rubrik Bisnis Rimba.

Di rubrik Wisata Rimba, Anda akan kami ajak menikmati keindahan Curug Tujuh di Ciamis. Lalu mengikuti kegiatan menghargai budaya dan kearifan lokal yang diwujudkan Perhutani KPH Indramayu bersama Masyarakat Penyangga Hutan (MPH) dalam pergelaran acara adat “Sedekah Bumi” lewat rubrik Warisan Rimba. Dan kami ajak mengenal lebih dekat Perhutani KPH Kedu Utara lewat rubrik Pojok KPH yang melakukan penelitian dan pemeliharaan tanaman manglid bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Serayu Opak Progo dan Peneliti pada Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya dan Kehutanan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Ada juga informasi tentang insan-insan Perhutani KPH Bandung Selatan dan aktivitas Perhutani KPH Banten di rubrik Socio Rimba. Serta info-info menarik lain yang tersaji di rubrik-rubrik majalah Duta Rimba Edisi 98 yang bakal memuaskan dahaga keingintahuan Anda, Pembaca yang Budiman. Jadi, jangan tunda lagi. Segera saja simak ragam informasi di halamanhalaman Duta Rimba edisi kali ini. Salam! • DR

1 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 SALAMREDAKSI Dok. Kom PHT®2021
Perhutani @PerumPerhutani Perum Perhutani PerumPerhutani
Perum

SALAM REDAKSI 1 BENAH DIRI

• Kelola dan Kembangkan Bisnis Baru 4 PRIMA RIMBA

• Dari Hutan Bisnis Berkembang 6 RIMBA UTAMA

• Kerja Sama Maksimal Bagi Hasil Optimal 14

• Siap Siaga Antisipasi Musibah 20

• Menabur Benih untuk Masa Depan 24

• Tunas Rimba dan Kepedulian Perhutani untuk Pendidikan Anak 28

• Membina Mitra Binaan 32 RIMBA KHUSUS

• Perhutani is the Winner of Indonesia Best TJSL Awards 2022 36

• Perhutani Raih Penghargaan 4th Anniversary BUMN Awards 2022 42

• Ketua LMDH Binaan Perhutani KPH Madura Juara Terbaik 1 Lomba Wana Lestari Nasional 46

• Penghargaan Koperasi Terbaik untuk Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara 50 LENSA

• Bisnis Perhutani Berkembang 54 SOBAT RIMBA 58 LINTAS RIMBA 64 WARISAN RIMBA

• Hargai Budaya dan Kearifan Lokal Lewat Gelaran Sedekah Bumi di Indramayu 74 ENSIKLO RIMBA

• Kacamata Jawa, Burung Bersuara Istimewa 78 RIMBA DAYA

• Lewat Kayu Putih Perhutani KPH Kuningan Tingkatkan Peran LMDH 82 BISNIS RIMBA

• Wedding Party at Lawu Green Forest 86 SOCIO RIMBA

• Mesin Kopi dari Perhutani KPH Bandung Selatan untuk LMDH Cibuliran 90 OPINI RIMBA

• Biaya Penebangan dan Pengangkutan Biomassa Hutan Tanaman Energi 92 ENVIRO RIMBA

• Tanam Ribuan Mangrove di Pesisir Tangerang, Banten 96 WISATA RIMBA

• Curug Tujuh yang Aduhai di Ciamis 98 INOVASI

• Proof of Concept Teknologi Drone Lidar dan Backpack Lidar 102 POJOK KPH

• Tanam dan Teliti Manglid di Candiroto KPH Kedu Utara 106

2 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 SEMAIRIMBA
84 14 36 98
3 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 SOBATRIMBA Lebih Mudah! Ajukan permohonan informasi publikmu melalui formulir online Cepat, Tepat, Murah, Sederhana www.eppid.perhutani.co.id Layanan Informasi Publik Perum Perhutani

Kelola dan Kembangkan Bisnis Baru

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas semua nikmat yang Dia berikan. Semoga kita semua selalu Dia lindungi di manapun kita berada. Khususnya dari wabah pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya hilang.

Insan-insan Perhutani yang saya cintai.

Perum Perhutani diamanahi mengelola kawasan hutan negara. Di dalam proses pengelolaan hutan negara, Perhutani selalu menyeimbangkan aspek-aspek people, planet, dan profit. Sejumlah strategi pengelolaan usaha pun kita lakukan. Termasuk dengan selalu berinovasi dan melahirkan langkahlangkah serta hal-hal baru dalam perjalanan bisnis Perhutani.

Salah satunya adalah dengan mengembangkan budi daya tanaman yang dapat tumbuh di bawah tegakan. Contoh tanaman yang dibudidayakan di antara tegakan itu adalah tebu. Dan tebutebu itu pun telah kita lakukan. Antara lain, awal September 2022 kita lakukan Panen Perdana Tebu di kawasan hutan Perum Perhutani KPH Jombang, yang sebelumnya ditanam di atas lahan seluas 387 hektare dengan potensi tebu giling sebesar 30.000 ton.

Di dalam waktu dekat juga akan dilakukan pemanenan tebu seluas 187 hektare di kawasan Perhutani KPH Ngawi, dengan potensi produksi

tebu giling hingga 15.000 ton. Pengembangan agroforestry tebu secara mandiri di kawasan Perhutani KPH Jombang adalah implementasi dari salah satu inisiatif strategis Perhutani yang telah ditetapkan Kementerian BUMN, serta masuk ke dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Perhutani. Hal itu untuk mendukung program pemerintah Indonesia agar bisa menjadi eksportir gula di masa depan.

Insan-insan Perhutani yang saya banggakan.

Perum Perhutani juga terus melakukan ekspansi dan perluasan cakupan bisnis. Pengembangan bisnis kayu kita lakukan dengan melepas ekspor produk kayu ke luar negeri. Salah satunya, melalui anak perusahaannya, Inhutani I, Perhutani melakukan pelepasan ekspor produk industri kayu sebanyak 2 Full Container Load (FCL) dengan volume 42,72 m3 ke Australia dan Jepang, akhir September 2022.

Perlu saya sampaikan, hingga bulan Agustus 2022, realisasi ekspor industri kayu Perhutani Group melalui PT Inhutani I tahun 2022 mencapai 94 FCL dengan volume 1.820 m3 dengan nilai $ 1.755 atau 24,68 Milyar Rupiah. Ekspor tersebut dilakukan ke pangsa pasar di 5 benua dengan negara tujuan USA, Belgia, UK, Jerman, Australia, Jepang, Korea dan Ethiopia. Diproyeksikan, hingga akhir tahun 2022 rencana ekspor 229 FCL dengan volume 2.676 m3

Selaku manajemen Induk Perhutani Group, kami optimis akan masa depan perusahaan melihat produktivitas Inhutani I saat ini, khususnya pasca merger. Produktivitas itu tentu masih bisa ditingkatkan dengan mengoptimalkan berbagai aspek yang telah dijalankan saat ini. Mulai dari tenaga kerja, modal, bahan baku, mesin, metode atau prosedur yang digunakan, hingga pasar.

Kita juga menegaskan, produkproduk hasil produksi Perhutani yang antara lain diterapkan di Industri Kayu Gresik telah memenuhi standar Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Saat ini, kapasitas terpasang pabrik Industri Kayu Gresik adalah 6.000 m3 per tahun dan telah terpenuhi sebesar 3.000 m3 per tahun. Produk yang dihasilkan di sana beragam, di antaranya berupa wood working product yang diproses berdasarkan spesifikasi dari calon pembeli (job order).

Perum Perhutani sendiri di Pulau Jawa memiliki empat Pabrik Industri Kayu. Yaitu Industri Kayu Brumbung, Industri Kayu Cepu, Industri Kayu Gresik, dan Perhutani Plywood Industri (PPI) Kediri. Juga

4 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 BENAHDIRI Dok. Kom PHT®2020
Wahyu Kuncoro Direktur Utama Perum Perhutani

terdapat dua Pabrik Industri Kayu milik Anak Perusahaan, PT Inhutani I, yaitu Unit Manajemen Industri (UMI) Gresik Jawa Timur dan UMI Juata di Kalimantan Timur.

Insan-insan Perhutani yang saya cintai dan banggakan.

Pengelolaan bisnis baru Perhutani yang lain adalah perdagangan karbon, sebagai bentuk komitmen Perhutani mendukung Pemerintah Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission 2060 Komitmen mendukung pencapaian Net Zero Emission itu dilakukan dengan sinergi bersama sejumlah perusahaan BUMN, dengan melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) tentang Proyek Pilot Perdagangan Karbon Kementerian BUMN Voluntary Carbon Market (VCM BUMN).

Penandatanganan Letter of Intent (LoI) itu dilakukan dalam rangkaian acara SOE International Conference yang merupakan bagian dari agenda Road to G20 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), medio Oktober 2022. Penandatanganan LoI yang disaksikan oleh Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansury, tersebut dilakukan oleh Perum Perhutani bersama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan sebagai fasilitator yaitu PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero). Penandatanganan LoI tersebut merupakan bentuk keseriusan Kementerian BUMN dalam mencapai Net Zero Emission BUMN 2060, dengan membangun ekosistem rendah emisi di lingkup BUMN melalui skema VCM. Di dalam skema VCM, semua BUMN berpotensi menjadi seller

maupun buyer. BUMN yang telah memenuhi target pengurangan emisi di sektornya dan masih memiliki kelebihan karbon kredit dari inisiatif penurunan emisi yang telah dilakukan, dapat menjadi seller. Sementara BUMN yang masih belum memenuhi target penurunan emisi di sektornya secara mandiri, dapat berpotensi sebagai buyer

Perum Perhutani juga berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam upaya dekarbonisasi menuju Net Zero Emission 2060. Antara lain dengan melakukan pengelolaan Sumber Daya Hutan secara lestari, yang meliputi proses bisnis perencanaan, pemanfaatan, rehabilitasi, dan perlindungan hutan. Perhutani memiliki potensi sebagai penyerap karbon, karena kemampuan kawasan hutan dalam menyerap emisi lebih besar

(sequester) dibandingkan dengan emisi yang dihasilkan.

Insan-insan Perhutani yang berbahagia.

Kita tentu gembira dan bersemangat melakukan seluruh ekspansi bisnis yang kita lakukan ini. Hal itu sebagai suatu usaha untuk memperbesar ukuran perusahaan. Baik itu dilihat dari skala produksi, maupun cakupan pasar yang diakibatkan oleh adanya peningkatan permintaan produk dari perusahaan. Tetapi, selain gembira, kita juga harus terus menjaga semangat untuk terus berusaha semaksimal mungkin memberikan kinerja terbaik kita. Karena semangat yang tinggi itulah yang akan memberikan energi untuk menjaga perusahaan tetap tegak, melangkah ke depan, serta terus bergerak maju dan berjaya. • DR

5 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Dok. Perhutani

Dari Hutan Bisnis Berkembang

Perhutani selalu mengayunkan langkah baru dan melahirkan hal-hal baru di dalam perjalanan bisnisnya. Termasuk melahirkan dan menjalankan bisnis baru dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang dapat digali dari hutan. Pengembangan komoditas baru semisal tebu, melakukan ekspansi dengan ekspor produk industri kayu, hingga menjadi pioneer dan role model dalam penerapan dekarbonisasi, merupakan hal-hal baru yang diwujudkan Perhutani. Di dalam konteks bisnis, pengembangan hal-hal baru dalam bisnis perusahaan dimaknai sebagai diversifikasi. Dan hal terkait diversifikasi adalah hal yang positif.

Turut serta dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional. Semangat itulah yang tertangkap di wajah-wajah para pemangku kepentingan tatkala mengikuti kegiatan insan-insan Perhutani yang melakukan Panen Perdana Tebu di kawasan hutan Perum Perhutani. Ya, Perhutani melakukan panen tebu pertama kali di kawasan hutan Perum Perhutani di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang, pada Kamis, 9 September 2022.

Tebu yang dipanen itu sebelumnya ditanam di atas lahan seluas 387 hektare dengan potensi tebu giling sebesar 30.000 ton, di kawasan Perhutani KPH Jombang. Penanaman tebu di kawasan hutan tersebut dilakukan sebagai langkah peningkatan ketahanan pangan nasional. Maka, semangat untuk turut serta meningkatkan ketahanan pangan nasional itulah yang terasa saat panen perdana itu berlangsung.

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pemangku kepentingan. Di antaranya Asisten Deputi Bidang

Industri Perkebunan dan Kehutanan, Rachman Ferry Isfianto; Direktur Operasi Perhutani, Natalas Anis Harjanto; Direktur PTPN X, Tuhu Bangun; dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Yudi Ermawan. Pengembangan agroforestry tebu secara mandiri di kawasan Perhutani KPH Jombang tersebut merupakan implementasi dari salah satu inisiatif strategis Perum Perhutani yang telah ditetapkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta masuk ke dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Perhutani.

6 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 PRIMARIMBA
7 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Aga Prasetya/Kompersh Kanpus

Di kesempatan itu, Natalas Anis Harjanto mengatakan, pengembangan agroforestry tebu mandiri tersebut sesungguhnya merupakan hal baru bagi Perhutani. Dan hal baru itu menjadi sebuah inovasi dalam peningkatan produktivitas kawasan hutan sekaligus berkontribusi dalam penambahan revenue perusahaan.

“Sebagai bentuk kolaborasi bersama mitra BUMN yang kompeten dalam budi daya tebu dan industri gula, Perhutani menjalin sinergi bersama PTPN X, PTPN XI, dan RNI, termasuk melibatkan pabrik-pabrik gula dalam binaan PTPN dan RNI,” katanya.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat juga akan dilakukan pemanenan tebu di Perhutani KPH Ngawi. Panen tebu seluas 187 hektare itu memiliki potensi produksi tebu giling hingga 15.000 ton.

Eksportir Gula di Masa Depan Di kesempatan yang sama, Rachman Ferry Isfianto menyampaikan harapannya. Ia

Dengan menjadikan hutan sebagai penyokong ketahanan di sektor gula, baik melalui mekanisme kerja sama pemanfaatan hutan, atau Perhutani melaksanakan sendiri seperti ATM (Agroforestry Tebu Mandiri). Karena Pak Menteri menyampaikan, BUMN tidak boleh menjadi Menara Gading, tetapi harus bisa bermanfaat bagi masyarakat di sekitar hutan,” terang Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, Rachman Ferry Isfianto.

berharap agar ke depan Indonesia bisa menjadi eksportir gula. Caranya antara lain dengan memanfaatkan hutan yang kurang produktif di wilayah kerja Perum Perhutani, sehingga menjadi hutan produktif.

“Yaitu dengan menjadikan hutan sebagai penyokong ketahanan di sektor gula, baik melalui mekanisme kerja sama pemanfaatan hutan, atau Perhutani melaksanakan sendiri seperti ATM (Agroforestry Tebu Mandiri). Karena Pak Menteri menyampaikan, BUMN tidak boleh menjadi Menara Gading, tetapi harus bisa bermanfaat bagi

masyarakat di sekitar hutan,” terangnya.

Perhutani sendiri telah melalui aspek legal, sehingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di tahun 2021 telah mengesahkan 8.000 hektare untuk selanjutnya dilakukan secara bertahap menjadi seluas 18.256 hektare kawasan hutan yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman tebu secara mandiri hingga tahun 2024. Di tahun 2022, luas pengembangan agroforestry tebu mandiri itu akan dilanjutkan seluas 1.758 hektare.

8 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
PRIMARIMBA
Foto:
Aga Prasetya/Kompersh Kanpus

“Kami, selaku manajemen Induk Perhutani Group, optimis akan masa depan perusahaan melihat produktivitas Inhutani I saat ini, khususnya pasca merger. Tentunya hal tersebut masih bisa ditingkatkan dengan mengoptimalkan berbagai aspek yang telah dijalankan saat ini, mulai dari tenaga kerja, modal, bahan baku, mesin, metode atau prosedur yang digunakan, hingga pasar,” tutur Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro.

Letaknya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pemerintah telah mencanangkan tahun 2025 sebagai tahun swasembada gula konsumsi. Sedangkan tahun 2030 dicanangkan sebagai tahun swasembada gula industri. Dan Perhutani siap menjalin kolaborasi dengan PTPN dan RNI untuk mewujudkan hal tersebut.

Ekspor Produk Industri Kayu Ekspansi dan perluasan cakupan bisnis Perum Perhutani juga terlihat dari pengembangan bisnis kayu.

Pada Senin, 26 September 2022, melalui anak perusahaannya, Inhutani I, Perhutani melakukan pelepasan ekspor produk industri kayu. Ekspor sebanyak 2 Full Container Load (FCL) dengan volume 42,72 m3 tersebut dilakukan ke negara tujuan Australia dan Jepang. Acara pelepasan ekspor tersebut dilakukan di Pabrik Industri Kayu PT Inhutani I di Gresik.

Pelepasan ekspor produk dengan nilai $ 40,9 atau 609 juta rupiah tersebut dilakukan oleh Wakil Menteri I Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala Nugraha

Mansury. Ia didampingi Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Rachman Ferry Isfianto; dan Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, beserta jajaran.

Di kesempatan itu, Wahyu Kuncoro mengungkapkan, realisasi ekspor industri kayu Perhutani Group melalui PT Inhutani I pada tahun 2022 hingga bulan Agustus mencapai 94 FCL dengan volume sebanyak 1.820 m3 dengan nilai $ 1.755 atau 24,68 milyar rupiah. Ekspor tersebut dilakukan ke pangsa pasar di 5 benua dengan negara tujuan USA, Belgia, UK, Jerman, Australia, Jepang, Korea dan Ethiopia. Sedangkan hingga akhir tahun 2022 diproyeksikan rencana ekspor sebanyak 229 FCL dengan volume 2.676 m3

“Kami, selaku manajemen Induk Perhutani Group, optimis akan masa depan perusahaan melihat produktivitas Inhutani I saat ini, khususnya pasca merger. Tentunya hal tersebut masih bisa ditingkatkan dengan mengoptimalkan berbagai

9 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Aga Prasetya/Kompersh Kanpus

aspek yang telah dijalankan saat ini, mulai dari tenaga kerja, modal, bahan baku, mesin, metode atau prosedur yang digunakan, hingga pasar,” tutur Wahyu.

Sementara itu, Direktur Utama Inhutani I, Oman Suherman, menegaskan, produk-produk hasil produksi Industri Kayu Gresik telah memenuhi standar Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Saat ini, kapasitas terpasang pabrik Industri Kayu Gresik adalah 6.000 m3 per tahun dan telah terpenuhi sebesar 3.000 m3 per tahun. Produk yang dihasilkan berupa wood working product yang diproses berdasarkan spesifikasi dari calon pembeli ( job order).

“Produk utama yang dihasilkan antara lain adalah Moulding, S4S/ S2S/E4E, Door Component, Furniture. Sedangkan sub produknya antara lain Solid Laminated Board, Finger Join Laminated Board, dan Finger Join Stick. Untuk Ekspor kali ini, jenis produk yang dikirimkan ke Sydney Australia yaitu Wood Door jenis kayu Meranti Merah,

dan yang ke Hakata Jepang adalah produk Wood E2E jenis kayu Keruing,” tambahnya.

Seperti diketahui, Perum Perhutani memiliki empat Pabrik Industri Kayu di Pulau Jawa.

Keempatnya yaitu Industri Kayu Brumbung, Industri Kayu Cepu, Industri Kayu Gresik, dan Perhutani Plywood Industri (PPI) Kediri. Selain itu, terdapat dua Pabrik Industri Kayu milik Anak Perusahaan Inhutani I yaitu Unit Manajemen Industri (UMI) Gresik Jawa Timur dan UMI Juata di Kalimantan Timur.

Di dalam kesempatan tersebut, Pahala Nugraha Mansury juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa sembako kepada masyarakat di sekitar Unit Manajemen Industri Gresik Inhutani I. Bantuan tersebut diserahkan sebagai wujud kepedulian dan kehadiran nyata perusahaan bagi masyarakat.

Sebelumnya, Pahala mengunjungi lokasi agroforestry tebu mandiri Perhutani yang berlokasi di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang.

Pengembangan lokasi agroforestry tebu mandiri Perhutani itu merupakan langkah strategis Perhutani dalam mendorong terwujudnya ketahanan pangan nasional.

Pahala menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan produksi gula nasional. Sehingga, diharapkan 3 hingga 5 tahun mendatang Indonesia sudah bisa mencapai kondisi swasembada gula konsumsi. Salah satu hal yang dilakukan untuk mencapai target itu adalah mengidentifikasi lahanlahan yang saat ini kurang produktif. Lahan-lahan yang saat ini kurang produktif itu dioptimalkan untuk ditanami komoditas tebu, dengan tetap memertahankan kelestarian hutan untuk keseluruhan.

Perdagangan Karbon

Hal lain dalam pengelolaan bisnis baru Perhutani adalah perdagangan karbon. Hal itu diwujudkan dengan sikap Perum Perhutani untuk memegang teguh komitmen mendukung Pemerintah Indonesia mencapai target Net

10 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Aga Prasetya/Kompersh Kanpus

Perum Perhutani memegang teguh komitmen mendukung Pemerintah Indonesia mencapai target Net Zero Emission 2060. Komitmen mendukung pencapaian Net Zero Emission itu dilakukan dengan sinergi bersama sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) tentang Proyek Pilot Perdagangan Karbon Kementerian BUMN Voluntary Carbon Market (VCM BUMN)

Zero Emission 2060. Komitmen mendukung pencapaian Net Zero Emission itu dilakukan dengan sinergi bersama sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) tentang Proyek Pilot Perdagangan Karbon Kementerian BUMN Voluntary Carbon Market (VCM BUMN).

Penandatanganan Letter of Intent (LoI) itu dalam rangkaian acara SOE International Conference yang merupakan bagian dari agenda Road to G20 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa, 18 Oktober 2022. Penandatanganan LoI tersebut dilakukan Perum Perhutani bersama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan sebagai fasilitator yaitu PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero).

Penandatanganan disaksikan oleh Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansury.

Pahala menyampaikan, Kementerian BUMN sangat serius dalam upaya untuk bisa menjadi pioneer dan role model dalam penerapan dekarbonisasi. Selain itu, perlu adanya inisiatif untuk bisa menurunkan emisi secara end to end

LoI tersebut merupakan bentuk keseriusan Kementerian BUMN dalam mencapai Net Zero Emission BUMN 2060 dengan membangun ekosistem rendah emisi di lingkup BUMN melalui skema VCM. Di dalam skema VCM, semua BUMN berpotensi menjadi seller maupun buyer. BUMN yang telah memenuhi target pengurangan emisi di sektornya dan masih memiliki kelebihan karbon kredit dari inisiatif penurunan emisi yang telah dilakukan, dapat menjadi seller. Sementara BUMN yang masih belum memenuhi target penurunan emisi di sektornya secara mandiri, dapat berpotensi sebagai buyer

Menurut Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, Perum Perhutani yang bergerak di sektor kehutanan, berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam upaya dekarbonisasi menuju Net Zero Emission BUMN 2060. “Dengan melakukan pengelolaan Sumber Daya Hutan secara lestari yang meliputi proses bisnis perencanaan, pemanfaatan, rehabilitasi, dan perlindungan hutan, Perhutani memiliki potensi sebagai penyerap karbon, karena kemampuan kawasan hutan dalam menyerap emisi lebih besar (sequester) dibandingkan dengan emisi yang dihasilkan,” ungkap Wahyu.

Potensi tersebut diimplementasikan Perum Perhutani dengan menetapkan

inisiatif strategis perusahaan yang telah dimulai pada tahun ini. Salah satunya melalui pengembangan proyek Nature Based Solutions (NBS), yaitu solusi yang mengacu pada pengelolaan dan pemanfaatan alam berkelanjutan untuk mengatasi tantangan sosial dan lingkungan. Diharapkan, Perhutani mampu bertindak sebagai perusahaan penyerap sediaan karbon dan selanjutnya dapat diperdagangkan melalui skema carbon trading

Di dalam implementasi inisiatif strategis tersebut, Perhutani berkolaborasi dengan BUMN lain, yaitu PT Pertamina Power Indonesia (PPI) sebagai subholding Power & New Renewable Energy (Pertamina NRE), melalui kesepakatan dalam bentuk Head of Agreement untuk melaksanakan proyek NBS. Perhutani dan PPI akan bertindak sebagai seller credit carbon, menjual credit carbon kepada pihak-pihak yang membutuhkan untuk mencapai target penurunan emisinya.

Sebagai langkah diversifikasi dan perluasan bidang usaha, langkahlangkah dan proyeksi Perhutani tersebut secara bisnis merupakan hal yang positif. Diversifikasi adalah salah satu strategi manjur yang kerap dilakukan perusahaanperusahaan dunia. Pelaksanaan diversifikasi terbukti seringkali bisa meningkatkan profitabilitas bisnis, sekaligus mengamankan keuangan saat suatu produk tidak lagi laku di pasaran. Diversifikasi adalah perluasan produk, baik barang atau jasa, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan, penjualan, dan keuntungan perusahaan. Diversifikasi adalah strategi operasional bisnis yang kerap kali digunakan, agar profit yang diterima oleh perusahaan semakin besar. DR/PR/2022-IX-21/PR/2022IX-24/PR/2022-X-27

11 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
13 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 MELIHAT, MENGETAHUI DAN MENGALAMI TINDAK KECURANGAN? LAPORKAN!!! MELALUI WBS PERUM PERHUTANI layanan.perhutani.co.id/wbs/ Perum Perhutani berkomitmen menerapkan Prinsip GCG WBS Whistle Blowing System Terintegrasi WBS Whistle Blowing System Apakah anda mengalami, mengetahui dan melihat kecurangan yang dilakukan insan Perhutani? WHISTLEBLOWING SYSTEM LAPORKAN! Semua bentuk penyimpangan perundang-undangan, penyalahgunaan jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dan gratifikasi Kami Melindungi Identitas Anda https://wbs.perhutani.co.id/

Kerja Sama Maksimal Bagi Hasil Optimal

Perhutani selalu mengedepankan kerja sama dengan masyarakat sekitar dalam pengelolaan hutan. Selain memaksimalkan produksi dari pengelolaan sumber daya hutan, tujuannya juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan tanpa mengesampingkan upaya pencegahan penanggulangan bencana alam. Sebab, kerja sama pengelolaan hutan itu selalu dilakukan dengan tetap memaksimalkan upaya untuk menjaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup. Tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat lewat sistem bagi hasil yang optimal juga menjadi hal yang sangat diperhatikan.

Anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah Kabupaten Kediri, Tulungagung, Trenggalek, dan Nganjuk, berkumpul di Kompleks Wisata Agro Park Trenggalek, Jawa Timur, 26 Oktober 2022. Wajah-wajah cerah pun terlihat di sana, dengan senyum sumringah menghiasi wajah mereka. Di hari itu, Perhutani

Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri menyerahkan dana sharing produksi kayu dan getah sebesar Rp 3.176.058.026 untuk Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah empat kabupaten tersebut.

Ketua LMDH wilayah Kabupaten Trenggalek menerima secara simbolis dana sharing produksi kayu dan getah itu. Acara yang berlangsung di kompleks wisata

Agro Park Trenggalek itu dihadiri sejumlah pemangku kepentingan. Di antara Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin; Wakil Kepala Divisi Regional Jawa Timur, Toni Kuspuja; Administratur Perhutani KPH Kediri, Rukman Supriatna; dan Forkopimda Trenggalek.

Di kesempatan itu, Wakil Kepala Divisi Regional Jawa Timur, Toni Kuspuja, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang telah mendukung kegiatan Perhutani. Toni juga mengatakan, pihaknya mendukung opsi-opsi kelestarian lingkungan yang diterapkan oleh Bupati Trenggalek.

“Langkah yang dilakukan Pemerintah Daerah sejalan dengan program Perhutani, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan tanpa mengesampingkan upaya pencegahan penanggulangan bencana alam,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Perhutani dalam memberikan pembagian keuntungan dari hasil penjualan getah pinus yang dikerjakan petani

14 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAUTAMA

hutan. Hal itu menunjukkan betapa harmonis kerja sama yang terjalin di antara Perhutani dan LMDH.

“Ini menjadi bukti bahwa masyarakat sekitar hutan bisa mendapat hasil hutan tanpa harus merusak, dan bahkan semakin berdaya secara ekonomi, serta alam tetap terjaga dengan baik atau lestari. Termasuk menjadi bukti bahwa pengembangan kawasan wisata dapat dilakukan tanpa harus

merusak alam dengan menebang kayu,” kata Mochamad Nur Arifin. Pembagian dana sharing produksi di hari itu merupakan bentuk kerja sama yang nyata dan menunjukkan salah satu bentuk tanggung jawab Perhutani terhadap LMDH yang sudah menjalin kerja sama dengan mereka dalam pengelolaan hutan. Hal itu dikatakan Administratur Perhutani KPH Kediri, Rukman Supriatna, di tempat dan

acara yang sama. Ia pun kerja sama yang baik di antara Perhutani dan LMDH akan semakin baik dan mendatangkan hasil yang optimal.

“Semoga sharing ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan dan mendorong LMDH sebagai mitra Perhutani untuk lebih meningkatkan kerja sama, baik di bidang tanaman, produksi, wisata maupun agroforestry,” ucapnya.

15 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Priyambodo Ufaira/Kompersh KPH Kediri

Ratusan Juta untuk 27 LMDH

Kegiatan serupa digelar di Aula Kantor Perhutani KPH Sukabumi. Pada Jumat, 30 September 2022, Perum Perhutani KPH Sukabumi menyalurkan dana sharing produksi hasil tebangan tahun 20192020. Dana sharing sebesar Rp 434.167.398 itu diserahkan kepada 27 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang berada di wilayah Perhutani KPH Sukabumi.

Sejumlah personel Perhutani KPH Sukabumi hadir dalam kegiatan tersebut. Di antaranya adalah Administratur Perhutani

KPH Sukabumi, Asep Setiawan; Wakil Administratur Wilayah Barat KPH Sukabumi, Suwandi; Wakil Administratur Wilayah Timur KPH Sukabumi, Cecep Suryaman; Kepala Seksi Madya Bidang Pembinaan SDH KPH Sukabumi, Oih Sowijaya, beserta jajaran; dan segenap Pengurus LMDH lingkup Perhutani KPH Sukabumi.

Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Sukabumi, Asep Setiawan, menyampaikan, penyerahan dana sharing kayu yang diberikan Perhutani kepada masyarakat melalui LMDH tersebut

Administratur Perhutani KPH Sukabumi, Asep Setiawan, menyampaikan, penyerahan dana sharing kayu yang diberikan Perhutani kepada masyarakat melalui LMDH tersebut merupakan wujud keberhasilan kerja sama dalam mengelola kawasan hutan. Kerja sama itu terjalin mulai dari persemaian, tanaman, pemeliharaan, keamanan, sampai dengan produksi.

merupakan wujud keberhasilan kerja sama dalam mengelola kawasan hutan. Kerja sama itu terjalin mulai dari persemaian, tanaman, pemeliharaan, keamanan, sampai dengan produksi.

“Dana sharing tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian Perhutani terhadap masyarakat sekitar hutan, dan semoga dana sharing ini dapat meningkatkan usaha produktif LMDH, serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya yang ada di sekitar hutan,” kata Asep.

Asep juga menegaskan, Perhutani berkomitmen akan selalu mendorong para pengurus LMDH untuk bisa memanfaatkan dana sharing tersebut. Diharapkan, dana sharing tersebut dapat digunakan untuk kemandirian LMDH, serta membangun usaha-usaha produktif agar LMDH bisa makmur dan maju.

“Dana sharing yang diberikan kepada LMDH itu tidak terikat. Namun demikian, kami akan melakukan pemantauan tentang sejauhmana penggunaan dana sharing tersebut, sehingga tercapai tujuan bersama yang diinginkan,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu penerima dana sharing tersebut, Jujun Junaedi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Perum Perhutani atas adanya dana sharing tersebut. Sebab, menurut dia, dana sharing tersebut sangat bermanfaat. Khususnya bagi masyarakat sekitar hutan.

LMDH Wilayah Balapulang Keesokan harinya, Perhutani KPH Balapulang menyerahkan dana sharing produksi kayu tahun 2019 dan 2020. Dana sharing sebesar 1,5 milyar rupiah diserahkan kepada 36 (tiga puluh enam) LMDH wilayah Kabupaten Tegal dan

16 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
RIMBAUTAMA Foto: Kompersh KPH Sukabumi

Brebes. Acaranya berlangsung di Aula Sasana Wana Krida, Kantor Perhutani KPH Balapulang, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Sejumlah pemangku kepentingan setempat hadir di kesempatan itu. Selain Administratur Perhutani KPH Balapulang dan segenap jajaran, hadir pula Ketua Paguyuban LMDH, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) V, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam), Camat Balapulang, Camat Margasari, Camat Pagerbarang, dan Camat Tonjong, serta perwakilan Pengurus LMDH.

Sejumlah 36 LMDH menerima dana sharing tersebut. Mereka antara lain LMDH Wana Bumi Tirta Makmur, LMDH Wana Argo Tumpeng, LMDH Wana Agung, dan LMDH Dharma Rimba Mandala.

Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Balapulang, Haris Setiana, mengatakan, pihaknya berharap agar dana sharing yang diterima LMDH-LMDH tersebut bisa bermanfaat dan membawa berkah bagi LMDH. Selanjutnya, ia berharap, kerja sama dengan masyarakat sekitar hutan akan terus terjalin dengan baik.

“Semoga (dana sharing produksi kayu) dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya untuk usaha produktif. Salah satunya pembentukan koperasi yang berbadan hukum. Sehingga ke depan peluang untuk mengembangkan kerja sama bisnis LMDH lebih besar. Tidak melulu tergantung pada dana sharing Harapannya, semua LMDH di wilayah KPH Balapulang menjadi pelopor LMDH yang minded dan mandiri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Haris juga berpesan agar LMDH tidak hanya sekadar menerima hak dana sharing saja. Tetapi, LMDH juga harus menjalankan kewajibannya dalam

“Semoga (dana sharing produksi kayu) dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk usaha produktif. Salah satunya pembentukan koperasi yang berbadan hukum. Sehingga ke depan peluang untuk mengembangkan kerja sama bisnis LMDH lebih besar. Tidak melulu tergantung pada dana sharing. Harapannya, semua LMDH di wilayah KPH Balapulang menjadi pelopor LMDH yang minded dan mandiri,” jelas Administratur Perhutani KPH Balapulang, Haris Setiana.

membangun kerja sama mengelola hutan bersama Perhutani.

“Apalagi dengan adanya paradigma baru Perhutani, kedudukan LMDH adalah sebagai mitra sejajar, bukan sebagai penggarap atau pesanggem. Artinya, LMDH mempunyai peran, tugas, dan tanggung jawab yang sama dengan Perhutani, untuk berperan aktif dalam setiap kegiatan pengelolaan hutan, menjaga dan mempertahankan kelestarian hutan dari segala ancaman gangguan keamanan hutan agar hutan berfungsi secara optimal, demi terwujudnya hutan lestari

masyarakat mukti, hutan subur rakyat makmur,” tambah Haris.

Sementara itu, di tempat yang sama, mewakili Forkompimcam, Camat Balapulang, Ahmad Susiyanto, menyatakan dukungan, apresiasi, serta menyambut baik upaya Perhutani dalam menjalin sinergitas bersama di Kabupaten Tegal dan Brebes. Terutama dalam pengelolaan hutan.

“Hal ini merupakan langkah positif dalam rangka menjaga kelestarian hutan dari gangguan keamanan hutan secara bersamasama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat demi

17 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Suwarto/Kompersh KPH Balapulang

RIMBAUTAMA

terwujudnya suatu kerja sama yang saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme,” sambutnya.

Sementara itu, mewakili LMDH, Ketua Paguyuban LMDH, Amirudin, menyatakan terima kasih kepada Perum Perhutani KPH Balapulang. Ia pun menegaskan, pihaknya akan selalu mendukung setiap program dan kegiatan Perhutani.

“Kami siap mendukung, bekerjasama, serta memanfaatkan sebaik-baiknya, salah satunya adalah rencana untuk pendirian koperasi LMDH,” pungkasnya.

Dana Sharing di Bogor

Aktivitas serupa juga dilakukan insan-insan Perhutani KPH Bogor. Pada Kamis, 29 September 2022, Perhutani KPH Bogor menyerahkan bagi hasil sebesar Rp 25.201.432,00 (dua puluh lima juta dua ratus satu ribu empat ratus tiga puluh dua rupiah). Dana tersebut adalah dana

sharing dari tebangan jenis Acacia mangium kepada empat Lembaga Mayarakat Desa Hutan (LMDH). Acaranya bertempat di aula Kantor Perhutani KPH Bogor.

Administratur Perhutani KPH Bogor, Ahmad Rusliadi, hadir dalam kegiatan tersebut. Hadir pula Wakil Administratur KPH Bogor, Ferry Justianto, segenap Kepala Seksi beserta jajaran, serta segenap pengurus LMDH Bina Lestari, Bojong Jaya, Kencana Wana Bakti dan Simpay Jaya. Acara tersebut juga dihadiri oleh perangkat desa setempat.

Pada kesempatan tersebut, Achmad Rusliadi mengatakan, penyerahan dana sharing yang dilakukan Perhutani kepada LMDH di hari itu merupakan wujud komitmen Perhutani dalam membangun kerja sama pengelolaan hutan dengan LMDH. Juga agar sinergitas ini ke depannya

lebih baik lagi, demi menjaga kelestarian hutan. Kerja sama tersebut diharapkan dapat terus berlanjut, sehingga bermanfaat baik untuk masyarakat maupun Perhutani.

“Dana sharing ini agar dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya, terutama untuk mengembangkan usaha produktif yang dikelola oleh LMDH, sehingga ke depannya akan dapat meningkatkan perekonomian LMDH dan pendapatan masyarakat yang ada di sekitar hutan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Barengkok, Hermawan, menyampaikan, pihaknya atas nama Pemerintah Desa mengucapkan terima kasih kepada Perhutani yang sudah peduli terhadap masyarakat di sekitar hutan. “Apa yang diberikan oleh Perhutani sangat bermanfaat bagi warga Desa Barengkok. Semoga program ini terus berjalan dengan baik dan berkelanjutan di masa depan,“ ujarnya.

Sementara itu, mewakili LMDH, Lili Sasmita pada kesempatan yang sama, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Bogor, yang telah menyampaikan dana sharing dari hasil kerja sama pengelolaan kawasan hutan. “Kami sangat bersyukur, dan dana sharing ini akan kami manfaatkan dengan sebaikbaiknya. Terima kasih, Perhutani. Dan kami akan selalu membantu program-program Perhutani,“ pungkasnya.

Jadi begitu. Kerja sama yang terjalin di antara Perhutani dengan masyarakat di sekitar hutan telah melahirkan sinergi dalam pengelolaan hutan. Sinergi yang terjalin baik pun memunculkan energi positif dalam membangun dan menjaga hutan. Sinergi yang optimal pun selanjutnya menimbulkan hasil yang positif. DR/ Kdr/Din/Skb/HN/Bpl/Swr/bgr/Mul

18 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto:Kompersh
KPH Bogor

Siap Siaga Antisipasi Musibah

Salah satu hal yang selalu menjadi perhatian dalam pengelolaan hutan sehari-hari adalah ancaman terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Menyikapi hal itu, insan-insan Perhutani selalu menjaga kesiapan dalam mengantisipasi terjadinya musibah kebakaran hutan. Sekaligus juga meningkatkan kesiagaan untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan, jika musibah itu sampai terjadi. Sehingga dampak yang mungkin ditimbulkan dari musibah kebakaran yang mungkin terjadi itu pun dapat lebih ditekan. Salah satu wujud kesiapan dan kesiagaan mengantisipasi musibah adalah dengan menggelar Apel Siaga Dalkarhutla di setiap Kesatuan Pemangkuan Hutan.

Kesiagaan mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan insan-insan Perhutani. Salah satu bentuk kesiagaan itu terlihat saat Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban bersama stakeholder setempat menggelar apel siaga dan simulasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Dalkarhutla). Apel tersebut dilaksanakan di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ngimbang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sundulan, KPH Tuban, Rabu, 7 September 2022.

Administratur Perhutani KPH Tuban, Miswanto, hadir dalam apel itu. Ia mengatakan, pihaknya memandang pelaksanakan apel siaga dan simulasi Dalkarhutla merupakan kegiatan yang penting,

sehingga hal itu menjadi agenda yang rutin dilakukan setiap tahun. Selain untuk memastikan kesiapan insan-insan Perhutani mengantisipasi terjadinya musibah kebakaran hutan dan lahan, apel itu juga bertujuan untuk menyamakan persepsi unsurunsur terkait, mulai dari TNI, Polri, Dinas-Dinas di Kabupaten Tuban, hingga pemangku kepentingan yang lain, termasuk juga seluruh jajaran petugas Perhutani.

Menurut Miswanto, untuk mencegah dan membatasi kerusakan hutan yang disebabkan oleh kebakaran, perlu dilakukan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Pengendalian kebakaran hutan dilakukan melalui upaya pencegahan, pemadaman, dan penanganan pasca-kebakaran. Semua upaya itu memerlukan koordinasi di antara pihak-pihak terkait.

“Kami berharap pada musim kemarau ini masyarakat yang ada di sekitar hutan tidak melakukan kegiatan yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran hutan, seperti membakar serasah daun kering dan lainnya,” kata Miswanto lagi.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Kasat Samapta Polres Tuban, Chakim Amrullah, yang hadir mewakili Kapolres Tuban, mengatakan, semua pihak perlu saling membantu dan bekerjasama dengan baik dalam setiap upaya pengendalian kebakaran hutan yang ada di wilayah hutan Kabupaten Tuban.

“Dengan adanya apel siaga Dalkarhutla ini, harapannya semua petugas dan masyarakat bisa bersinergi untuk saling membantu, bahu-membahu dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.

20 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAUTAMA

Apel Siaga di Tambakselo Gelaran apel kesiap siagaan juga diadakan Perhutani KPH Purwodadi. Mereka melaksanakan Apel Siaga Antisipasi Kebakaran Hutan Tahun 2022 pada Rabu, 14 September 2022. Apel itu digelar di Petak 127, RPH Tambakselo, BKPH Karangasem, KPH Purwodadi. Secara administratif pemerintahan, lokasinya termasuk wilayah Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Sekitar 110 orang menghadiri kegiatan tersebut. Mereka terdiri dari segenap Kepala BKPH, Kepala RPH, serta perwakilan Mandor Polter KPH Purwodadi. Hadir juga Camat Wirosari, perwakilan dari Instansi Kepolisian Resort Grobogan, Komando Distrik Militer (Kodim) 0717 Grobogan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, Perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kecamatan Wirosari, serta

Anggota Pramuka Saka Wanabakti Kwartir Cabang Grobogan. Saat memberikan sambutan dalam apel tersebut, Administratur Perhutani KPH Purwodadi, Dian Rakhmawati, menyampaikan maksud dan tujuan dilaksanakannya Apel Siaga di wilayah kerja mereka adalah untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, apel juga dimaksudkan untuk menekan terjadinya kebakaran hutan tahun

21 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Tole Suryadi/Kompersh KPH Tuban

2022, khususnya di dalam kawasan hutan Perum Perhutani KPH Purwodadi.

“Total luas hutan KPH Purwodadi adalah 19.636,5 hektare, dengan Kelas Perusahaan Hutan Jati. Sehingga, kawasan hutan ini mempunyai sifat karakteristik mudah terbakar, karena pohon jati pada musim kemarau menggugurkan daunnya. Hal ini sangat rawan terhadap bahaya kebakaran,” pesannya.

Dian juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada jajaran keamanan dan semua stakeholders terkait, yang telah berupaya dan selalu siap siaga untuk menjaga hutan dari kemungkinan terjadinya kebakaran. Lebih lanjut, Dian mengajak segenap jajaran untuk bersamasama meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan di lapangan, melalui deteksi dini, patroli pencegahan kebakaran hutan, serta sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sebelum kebakaran hutan terjadi dan meluas.

“Apabila terjadi hal-hal yang perlu penanganan khusus terkait orang yang sengaja membakar

hutan, maka perlu langkahlangkah penegakan hukum agar menimbulkan efek jera,” imbuhnya.

Apel kemudian dilanjutkan dengan simulasi atau peragaan cara pemadaman kebakaran. Namun sebelum melaksanakan simulasi pemadaman kebakaran, salah satu Petugas dari BPBD Kabupaten Grobogan, Masrichan, lebih dulu menyampaikan hal-hal teknis pemadaman api. Di sela menyampaikan uraiannya, ia juga mengingatkan tentang bencana hidrometeorologi yang mungkin akan dirasakan dalam kurun waktu 1-2 bulan ini.

“Perum Perhutani agar dapat membantu BPBD dalam mengurangi dampak risiko bagi masyarakat atas perubahan cuaca yang sangat ekstrim,” harapnya.

Antisipasi Musim Kemarau

Di wilayah kerjanya, Perhutani KPH Nganjuk juga menggelar apel siaga pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kegiatan yang digelar dalam rangka mengantisipasi kemungkinan besar terjadinya kebakaran karena akan datangnya

musim kemarau itu dilaksanakan di lokasi wana wisata Manyung, Rabu, 8 September 2022. Wana Wisata Manyung berada di petak 13b, yang termasuk wilayah RPH Malangbong, BKPH Bagor, KPH Nganjuk.

Wana wisata Manyung merupakan wana wisata edukasi yang dirintis oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sambirobyong. Wana wisata edukasi Manyung menyasar pasar dengan segmen anak-anak dan remaja, sehingga wahana dan fasilitas yang dibangun di dalam lokasi itu bernuansa permainan. Misalnya kolam renang.

Di kesempatan itu, Wakil Administratur Perhutani KPH Nganjuk, Sumanto Budi Hartono, mewakili Administratur Perhutani KPH Nganjuk, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk antisipasi sejak dini kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2022. Terutama pada musim kemarau.

Sumanto menjelaskan, keberadaan personel Polisi Hutan (Polhut) di wilayah kerja Perhutani KPH Nganjuk memang

22 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
RIMBAUTAMA
Foto: Kompersh KPH Purwodadi

tidak seimbang jika dibandingkan dengan luas wilayah kerjanya. “Untuk itu, kami menginstruksikan kepada segenap jajaran, khususnya petugas keamanan hutan, agar mengedepankan pembinaan dan pendekatan dengan melakukan komunikasi sosial kepada seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut, ia menguraikan tentang tugas Pembinaan, pendampingan dan pengawalan hutan dari kemungkinan terjadinya musibah kebakaran. Menurut dia, para petugas Polisi Hutan di masa depan akan menjadi garda depan dalam menjalankan tugas-tugas itu.

“Polisi Hutan Teritorial atau Polhuter dapat mengikuti perubahan itu. Dan mereka memiliki kemampuan tugas untuk menjadi garda terdepan dalam mengamankan dan memastikan pengamanan hutan di masa depan. Maka, Polhut dituntut harus mampu dan dapat menjalankan fungsinya dalam hal pembinaan, pendampingan, dan pengawalan, guna menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat tentang arti kelestarian hutan,” Sumanto menjelaskan.

Sementara itu, Kapolsek Bagor, AKP Susilo, menyatakan, pihaknya juga siap mendukung tugas Perhutani. “Kami juga siap jika anggota kami bersinergi dengan petugas keamanan Perhutani dalam rangka melaksanakan patroli prevenfentif maupun operasi represif atau penegakan hukum jika diperlukan,” tegasnya.

Dalkarhutla

Persoalan pengendalian kebakaran hutan dan lahan adalah masalah yang penting dalam pengelolaan hutan. Demikian pentingnya, sehingga soal Dalkarhutla telah diatur dalam peraturan khusus. Soal Dalkarhutla telah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.32/ MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

Di dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut, diatur hal-hal yang terkait Dalkarhutla. Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan yang disebut Dalkarhutla menurut Peraturan Menteri tersebut meliputi usaha/

kegiatan/tindakan pengorganisasian, pengelolaaan sumber daya manusia dan sarana prasarana serta operasional pencegahan, pemadaman, penanganan pasca kebakaran, dukungan evakuasi dan penyelamatan, dan dukungan manajemen pengendalian kebakaran hutan dan/atau lahan.

Maksud disusunnya Peraturan Menteri tersebut adalah sebagai norma, standar, kriteria, dan pedoman atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan operasional, pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaan usaha/ kegiatan/tindakan dalkarhutla untuk para pihak terkait, sehingga terjaminnya efektifitas dan efisiensi jangkauan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.Ruang lingkup Peraturan Menteri itu meliputi Organisasi Dalkarhutla; Sumber daya Manusia Dalkarhutla; Sarana Prasarana Dalkarhutla; Operasional Dalkarhutla; Pengembangan Inovasi Dalkarhutla; Pemberdayaan Masyarakat dan Kerja Sama Kemitraan; Pelaporan, Pengawasan dan Evaluasi; Penghargaan dan Sanksi; serta Pembiayaan. DR/Tbn/Erz/ Pwd/EP/Ngj/skc

23 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Sukoco Koco/Kompersh KPH Nganjuk

Menabur Benih untuk Masa Depan

Perhutani melaksanakan kegiatan tabur benih Pinus di sejumlah kawasan hutan di wilayahnya. Dihadiri oleh para pemangku kepentingan setempat, kegiatan tersebut merupakan bagian dari proses pembibitan Pinus merkusii. Sebelumnya, benih yang ditabur itu merupakan hasil persemaian di kebun semai Perhutani. Selanjutnya, proses persemaian itu harus dikawal sebaik mungkin dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab. Sebab, kegiatan tabur benih itu memang diperlukan untuk mendapatkan pohonpohon pinus yang berkualitas di masa depan.

Administratur Perhutani KPH Sumedang, Hery Darmawan, hadir saat Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sumedang melaksanakan kegiatan Tabur Benih Pinus, Senin, 12 September 2022. Kegiatan Tabur Benih Pinus itu dilakukan di Petak 10I, Resort Pangkuan Hutan (RPH) Tanjungkerta, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tampomas, KPH Sumedang. Benih yang ditabur di hari itu adalah benih benih Pinus merkusii Selain Administratur Perhutani KPH Sumedang, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Departemen Keuangan dan Manajemen Risiko Perhutani Divisi

Regional Jawa Barat dan Banten, Darmoko; Waki Administratur Sumedang Selatan, Yadi Suryadi; Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Hutan KPH Sumedang, Koma; Asper BKPH Tampomas, Nana, beserta jajaran; dan Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Padasari, Rochyadi.

Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Sumedang, Hery Darmawan, mengucapkan terima kasih kepada segenap karyawan Perum Perhutani yang sudah memersiapkan dan mengawali kegiatan tabur benih Pinus merkusii tersebut. Benih-benih Pinus merkusii yang ditabur di kegiatan itu merupakan kegiatan awal dari pembibitan Pinus merkusii. Adapun benih yang ditabur tersebut

24 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAUTAMA
25 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: R Tomi Suryaman/Kompersh KPH Sumedang

merupakan benih pinus dari Kebun Semai (KBS) jenis unggul dari Puslitbang Cepu.

“Untuk memperoleh bibit yang siap tanam dan berkualitas, maka mulai dari perlakuan benih sampai pembibitan harus sesuai dengan standard operational procedur (SOP) yang telah ditetapkan. Dengan bibit unggul dan siap tanam, maka akan menghasilkan tanaman atau tegakan yang diharapkan,” katanya.

Sementara itu, Darmoko mengatakan, persemaian ini harus dikawal sebaik mungkin dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab. “Walaupun dengan target yang sedikit, persemaian ini harus berhasil sesuai dengan harapan kita semua,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua LMDH Padasari, Rochyadi, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani. Sebab, Perhutani telah melibatkan LMDH dalam kegiatan komando tabur benih pinus.

“Sebagai mitra Perhutani, tentunya kami siap mendukung kegiatan dalam rangka reboisasi kawasan hutan yang dikelola Perhutani,” pungkasnya.

Tabur Benih Serentak

Di hari yang sama, Perhutani KPH Pekalongan Barat juga melaksanakan kegiatan tabur benih pinus. Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Divisi Regional Jawa Tengah, Budi Widodo, itu diadakan tanggal 12 September 2022. Lokasinya di Petak 46, RPH Dukuh Tengah, BKPH Bumijawa, KPH Pekalongan Barat.

Di kesempatan itu, Kepala Divisi Regional Jawa Tengah, Budi Widodo, menyampaikan, kegiatan penaburan serentak itu merupakan bagian dari tujuan untuk gerakan penertiban teknis dan administrasi. Benih yang ditabur merupakan benih yang bagus.

“Kegiatan tersebut harus sesuai dengan Standard Operational

Procedure (SOP) dan diupayakan agar setiap mandor persemaian dapat melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan, sebagaimana teknik pembuatan persemaian yang benar, sehingga menghasilkan pertumbuhan bibit yang merata,” katanya.

Bibit yang baik dan memenuhi syarat untuk siap ditanam sangat menentukan keberhasilan tanaman. Hal tersebut diawali dengan penaburan benih yang baik dan tepat waktu. Demikian ditegaskan Budi Widodo.

Di kesempatan itu, salah satu masyarakat desa sekitar hutan yang menjadi pesanggem dan membantu Perhutani di areal persemaian, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bimbingan Perhutani. Ia pun berharap, Perhutani terus maju. “Semoga Perhutani selalu jaya dan dapat selalu menjaga kelestarian hutan Indonesia,” ujarnya.

Tabur Benih di Cianjur Sementara itu, sinergi dengan LMDH terlihat dalam kegiatan tabur benih Pinus merkusii di Cianjur. Perhutani KPH Cianjur bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kalmako, Senin, 12 September 2022, melakukan kegiatan tabur benih Pinus. Lokasinya di Petak 68 blok karikil, RPH Gn. Kancana, BKPH Cianjur, KPH Cianjur.

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kepala Departemen SDM, Umum, dan IT Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Agus Yulianto. Sejumlah insan Perhutani KPH Cianjur mengikuti kegiatan tersebut. Di antara mereka hadir pula Wakil Administratur Cianjur Utara, Nana Rukmana, beserta jajaran dan Ketua LMDH Kalmako, Ahmad, beserta anggota.

26 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
RIMBAUTAMA Foto: Sures SWB/Kompersh KPH Pati

Di dalam kesempatan tersebut, Agus Yulianto mengatakan, kegiatan tabur benih Pinus yang mereka lakukan itu merupakan awal dari kegiatan persemaian untuk menghasilkan bibit yang berkualitas dan siap tanam pada waktunya. Kegiatan tersebut perlu diperhatikan betul-betul. Sehingga, ia menegaskan, dalam pelaksanaannya semua pihak agar mengikuti petunjuk kerja pembuatan persemaian.

“Kegiatan tabur benih pinus secara serentak dilaksanakan pada hari ini di masing-masing KPH wilayah Divreg Janten (Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, red ). Kegiatan tabur benih pinus ini kita laksanakan lebih awal, dengan harapan agar benih yang ditabur pada hari ini akan tumbuh subur dan menghasilkan bibit yang berkualitas dan siap tanam pada waktunya. Perlu kita ingat bahwa keberhasilan tanaman sangat ditentukan oleh keberhasilan pembuatan persemaian,” katanya.

Sedangkan Administratur Perhutani KPH Cianjur melalui Nana Rukmana mengatakan, kegiatan ini adalah awal dari kegiatan tanaman di Perhutani. “Dalam kegiatan ini,

Yulianto, Kepala Departemen SDM, Umum, dan IT Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, mengatakan, kegiatan tabur benih Pinus yang mereka lakukan itu merupakan awal dari kegiatan persemaian untuk menghasilkan bibit yang berkualitas dan siap tanam pada waktunya. Kegiatan tersebut perlu diperhatikan betul-betul. Sehingga, ia menegaskan, dalam pelaksanaannya semua pihak agar mengikuti petunjuk kerja pembuatan persemaian.

kami melibatkan LMDH Kalmako. Tujuannya untuk membangun kebersamaan dan meningkatkan kepedulian LMDH dalam mewujudkan pengelolaan hutan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua LMDH Kalmako, Ahmad, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani Cianjur. Sebab, Perhutani KPH Cianjur telah mengikutsertakan LMDH dalam kegiatan penaburan benih pinus. Dan ia pun berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kerja sama di antara Perhutani dengan LMDH, khususnya dalam membangun dan mengelola hutan yang ada di wilayah Perhutani KPH Cianjur.

Tanam Masa Depan

Pinus merkusii merupakan satusatunya jenis pinus yang tumbuh asli di Indonesia. Pinus merkusii termasuk dalam jenis pohon serba guna yang terus-menerus dikembangkan dan diperluas penanamannya pada masa mendatang, sebagai penghasil kayu, produksi getah, dan konservasi lahan.

Jadi, jika kita menanam Pinus merkusii saat ini akan kita petik manfaatnya di masa depan. Maka, kegiatan Tabur Benih Pinus yang dilakukan insan-insan Perhutani itu merupakan hal yang positif. Tanam untuk masa depan. DR/Smd/Tm/Pkb/ Gwn/Cjr/DR

27 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Yusuf Hamidy/Kompersh KPH Cainjur Agus

Tunas Rimba dan Kepedulian Perhutani untuk Pendidikan Anak

Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Perhutani di sejumlah wilayah menggulirkan bantuan untuk pengembangan sarana dan prasarana pendidikan. Bantuan untuk prasarana pendidikan tersebut diserahkan kepada Taman KanakKanak Tunas Rimba. Ini sebuah bentuk kepedulian perusahaan terhadap masa depan. Sebab, pendidikan anak di usia dini sangat menentukan kualitas diri dan pembentukan karakter anak-anak. Karakter yang kuat akan membentuk kualitas anak-anak bangsa, yang di masa depan akan melanjutkan perjalanan bangsa kita. Menuju masa depan yang lebih baik.

Sarana dan prasarana penunjang pendidikan menjadi hal yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Perhutani berkomitmen mendukung dan mengembangkan sarana pendidikan itu. Sebab, insan-insan Perhutani selalu peduli terhadap kualitas pendidikan, yang akan menentukan penciptaan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Salah satunya dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana

tersebut untuk Taman Kanak-Kanak Tunas Rimba di sejumlah tempat di sekitar hutan.

Salah satu bentuk kepedulian insan-insan Perhutani terhadap dunia pendidikan, khususnya pada pembentukan karakter anak sejak dini itu adalah pemberian bantuan untuk sarana dan prasarana pendidikan di TK Tunas Rimba. Hal itu dilakukan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Misalnya yang terlihat di Kendal.

Pada Kamis, 13 Oktober 2022, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal menyerahkan bantuan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan untuk TK Tunas Rimba I Mangkang dan TK Tunas Rimba II Kalibodri. Penyerahan bantuan sebesar 30 juta rupiah untuk TK Tunas Rimba I Mangkang dan sebesar 20 juta rupiah untuk TK Tunas Rimba II Kalibodri itu dilakukan di Gedung Serbaguna Kantor Perhutani KPH Kendal, Jawa Tengah. Dana bantuan

28 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAUTAMA

yang diserahkan itu merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Administratur Perhutani KPH Kendal, Widodo Budi Santoso, hadir langsung dalam acara pemberian bantuan TJSL kepada dua TK tersebut, didampingi oleh Kepala Seksi Keuangan, SDM, Umum dan IT KPH Kendal, Andi Nurdianto. Secara simbolis, Widodo menyerahkan bantuan tersebut kepada Ketua Yayasan Tunas

Rimba, Eni Rahmawati Widodo Budi Santoso. Selanjutnya, Eni Rahmawati langsung menyerahkan bantuan tersebut kepada Kepala TK Tunas Rimba I Mangkang, Nur Aini, dan Kepala TK Tunas Rimba II Kalibodri, Tri Sulandari.

Usai menerima bantuan, Tri Sulandari mewakili dua TK Tunas Rimba tersebut, mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan tersebut. Apresiasi juga diberikan kepada Perhutani yang telah mengalokasikan bantuan dari

program TJSL untuk menunjang sarana dan prasarana pendidikan di Taman Kanak–Kanak Tunas Rimba, baik Tunas Rimba I maupun Tunas Rimba II.

“Kami akan terus memajukan TK Tunas Rimba. Apalagi dengan banyaknya perhatian dari Perhutani dan Yayasan Tunas Rimba Perhutani yang sangat peduli terhadap bidang pendidikan, terutama pendidikan anak usia dini,” ujarnya.

Di kesempatan itu pula, Widodo Budi Santoso mengatakan, bantuan

29 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Kompersh KPH Kendal

dari Perhutani tersebut merupakan wujud kepedulian perusahaan di bidang pendidikan. Ia juga berpesan agar bantuan itu dapat dipergunakan dengan sebaik–baiknya.

“Semoga dengan adanya pengembangan prasarana pendidikan, TK Tunas Rimba akan semakin maju dan berkembang dalam mendidik tunas–tunas generasi penerus bangsa,“ kata Widodo.

Jatirogo Peduli Pendidikan Penyaluran dana bantuan melalui Program TJSL juga dilakukan Perhutani KPH Jatirogo. Secara simbolis, Perhutani KPH Jatirogo menyerahkan bantuan Program TJSL senilai 25 juta rupiah kepada TK Tunas Rimba Cabang Jatirogo, Kamis, 20 Oktober 2022. Administratur Perhutani KPH Jatirogo, Bayu Nugroho, menyerahkan bantuan tersebut kepada Kepala Sekolah TK Tunas Rimba Cabang Jatirogo, Sundari, di Aula Kantor Perum Perhutani KPH Jatirogo.

Di kesempatan itu, Bayu Nugroho menegaskan, bantuan tersebut mereka serahkan guna pengembangan sarana dan

“Perum Perhutani KPH Jatirogo berkomitmen untuk turut berperan dalam pembangunan dan pengadaan sarana prasarana di bidang Pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini, sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) prioritas pendidikan yang berkualitas,” ujar Administratur Perhutani KPH Jatirogo, Bayu Nugroho.

prasarana sekolah. “Program ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pendidikan anak usia dini, khususnya dalam rangka kegiatan proses belajar dan mengajar, sehingga tercipta suasana yang nyaman, sehingga bermanfaat untuk penyiapan masa depan anak anak,” katanya.

Bayu juga menyebut, pembentukan karakter yang berkualitas pada anak sangat penting. Dan hal itu perlu dilakukan sejak usia dini.

“Perum Perhutani KPH Jatirogo berkomitmen untuk turut berperan dalam pembangunan dan pengadaan sarana prasarana di bidang Pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini, sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

(TPB) prioritas pendidikan yang berkualitas,” tambahnya.

Sedangkan Kepala Sekolah TK Tunas Rimba Cabang Jatirogo, Sundari, mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut. “Terima kasih kepada Perum Perhutani KPH Jatirogo atas bantuan Perhutani guna pembangunan sarana dan prasarana untuk kegiatan dan proses pembelajaran anak-anak kami di sekolah, sehingga anak-anak dapat belajar dengan nyaman,” ujarnya.

Ia pun mengatakan, pihaknya akan menggunakan bantuan tersebut sebaik-baiknya untuk penunjang kegiatan belajar mengajar anak-anak. “Semoga bantuan ini dapat bermanfaat, sehingga kami mampu mencetak anak-anak yang unggul dan

30 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAUTAMA
Foto: Evapuji Astutik/Kompersh KPH Jatirogo

produktif di usia dini dalam dunia pendidikan,” tambahnya.

Enam TK di Pati

Di hari yang sama, Perhutani KPH Pati juga menggelar kegiatan serupa. Pada Kamis, 20 Oktober 2022, Perhutani KPH Pati kembali menyalurkan dana bantuan program TJSL, yang kali ini diberikan kepada 6 (enam) Taman Kanak-Kanak (TK). Total dana bantuan untuk pengembangan sarana pendidikan itu adalah sebesar Rp 135.000.000 (seratus tiga puluh lima juta rupiah).

Di Ruang Serbaguna Kantor Perhutani KPH Pati, Administratur Perhutani KPH Pati, Arif Fitri Saputra, menyerahkan langsung bantuan TJSL tersebut kepada enam TK Tunas Rimba. Masing masing Kepala TK dari enam TK tersebut menerima langsung bantuan tersebut. Kepala Seksi Keuangan, SDM, Umum dan IT KPH Pati turut hadir dan menyaksikan penyerahan bantuan tersebut. Seluruh unsur pengelola TK juga hadir dalam kegiatan tersebut.

Di kesempatan itu, Arif Fitri Saputra mengatakan, dana bantuan itu merupakan amanah dari Kantor Pusat Perhutani. Dana bantuan itu sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan dari Perum Perhutani, khususnya untuk penunjang sarana dan prasarana pendidikan.

“Semoga dana yang disalurkan ini dapat dipergunakan sebaikbaiknya, meskipun jumlahnya berbeda-beda, yaitu antara 15 juta rupiah sampai 25 juta rupiah. Semoga bantuan ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk perbaikan maupun untuk pengadaan sarana penunjang Alat Peraga Pendidikan / Edukasi (APE),” jelasnya.

Sedangkan Kepala TK Tunas Rimba III Bangsri, Ika Rehning

Setiyanti, yang tampil berbicara sebagai perwakilan dari guru TK, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani. Ia juga mengapresiasi perhatian Perhutani untuk pendidikan anak usia dini.

“Ini sangat membantu dan bermanfaat sekali bagi kami untuk mengembangkan TK, baik untuk pengembangan sarana maupun prasarana, sehingga dapat menunjang pendidikan,” pungkasnya.

Taman Kanak-Kanak

Taman Kanak-kanak, yang selanjutnya disingkat TK, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan untuk anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia empat tahun sampai dengan enam tahun. Taman Kanak-kanak merupakan

jenjang pendidikan formal setelah play group

Taman Kanak-kanak merupakan tempat untuk mengenalkan sesuatu hal ataupun pembelajaran untuk anak-anak usia 4-6 tahun. Di Taman Kanak-kanak, biasanya terdapat dua kelompok, yaitu kelompok A dengan usia 4-5 tahun dan kelompok B dengan rentang usia 5-6 tahun.

Pembelajaran di Taman Kanak-kanak dilakukan untuk mengembangkan dan menstimulasi enam aspek perkembangan anak. Yaitu nilai agama moral, bahasa, fisik motorik, kognitif, sosial emosional, dan seni. Semua aspek perkembangan tersebut distimulasi dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan anak. Umumnya, metode pembelajaran dilaksanakan dengan gaya permainan dan hal-hal yang menyenangkan bagi anak-anak.

• DR/Knd/Myk/JTR/eva/Pti/Rsw

31 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Sures SWB/Kompersh KPH Pati

Membina Mitra Binaan

Perhutani menyalurkan bantuan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) Tahun 2022 untuk para mitra binaan mereka. Selain sebagai wujud pembinaan yang mereka lakukan terhadap para mitra binaan, penyaluran bantuan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, sekaligus juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, secara tidak langsung Perhutani ikut serta pula dalam upaya mengurangi angka pengangguran, serta mendukung program pemerintah untuk memgentaskan kemiskinan. Tentu, diharapkan bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.

Menjelang akhir bulan September 2022, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan menyalurkan bantuan melalui Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) Tahun 2022. Dana bantuan sebesar 455 juta rupiah itu diserahkan kepada tujuh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Penyerahan bantuan program PUMK itu dilakukan di Aula Kantor Perhutani De Djawatan Benculuk, Jumat, 23 September 2022.

Djawatan Benculuk Banyuwangi adalah tempat wisata baru yang terdapat di Banyuwangi, Jawa Timur. Djawatan Benculuk adalah bangunan tua yang dulunya digunakan sebagai tempat untuk mengelola kereta api. Namun, aktivitas perusahaan jawatan kereta api tersebut tidak bertahan lama. Setelah lama hanya menjadi bangunan tua saja, akhirnya pihak pengelola pun mengalih fungsikan tempat tersebut menjadi tempat wisata. Kini, Djawatan Benculuk Banyuwangi berkembang menjadi salah satu destinasi wisata pilihan di Banyuwangi.

Wakil Administratur/KKPH Banyuwangi Selatan, Muchlisin Sabarna, hadir di kesempatan itu. Ia mewakili Administratur/KKPH Banyuwangi Selatan, Panca Putra Maju Sihite, menyerahkan bantuan PUMK itu kepada tujuh pelaku UMKM. Momen penyerahan bantuan kepada mitra itu disaksikan oleh para mitra terkait lainnya.

PUMK merupakan bantuan pinjaman lunak, dengan suku bunga rendah, yaitu 6% per tahun. Muchlisin mengatakan, PUMK merupakan bentuk kegiatan kemitraan, dan dari hasil kemitraan tersebut diharapkan

32 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAUTAMA

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

“Selain itu, PUMK diharapkan agar sekaligus dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sehingga, secara tidak langsung Perhutani ikut serta mengurangi angka pengangguran, serta mendukung program Pemkab Banyuwangi Rebound, yakni Tangani Pandemi, Pulihkan Ekonomi, dan Rajut Harmoni,” jelasnya.

Sementara itu, secara terpisah, salah satu penerima dana PUMK itu, Pramandani dari Desa Karetan, mengatakan, pihaknya berterima

kasih atas pemberian bantuan PUMK itu. “Kami berkomitmen untuk menggunakannya, untuk usaha produktif yang sudah kami lakukan, agar usaha kami terus maju dan berkembang, serta akan melakukan pembayaran angsuran tepat waktu. Dan khusus bagi Perhutani, doa kami agar Perhutani tetap eksis,” ujarnya.

Dana PUMK di Cepu

Aktivitas serupa didilakukan Perhutani KPH Cepu. Melalui program TJSL, Perhutani KPH Cepu menyalurkan bantuan dana PUMK kepada mitra binaan mereka.

Penyaluran bantuan PUMK sebesar 90 juta rupiah itu dilaksanakan di Ruang Rapat

KPH Cepu, Selasa, 6 September 2022.

Administratur Perhutani KPH Cepu, Mustopo, menyerahkan langsung bantuan pinjaman modal usaha dari PUMK tersebut kepada 7 mitra binaan. Ketujuh mitra binaan penerima bantuan PUMK itu antara lain adalah Mardiyah, sejumlah 15 juta rupiah, untuk pengembangan usaha pembuatan ledre pisang; Madrim, sebesar 20 juta rupiah, untuk pengembangan usaha kerajinan kayu jati; Dwi Widiyanto,

33 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Didik/Nurcahyo Kompersh KPH Banyuwangi Selatan Kantor Perhutani

senilai 15 juta rupiah, untuk pengembangan usaha furniture; Andrayanti, sejumlah 10 juta rupiah, untuk pengembangan usaha tekstil; Sulastini, sebesar 10 juta rupiah, untuk usaha toko sembako; Farida, senilai 10 juta rupiah, untuk pengembangan budi daya ternak kambing; dan Aprilia, sejumlah 10 juta rupiah, yang digunakan untuk usaha budi daya lele dumbo.

Di kesempatan itu, Mustopo menyampaikan bahwa bantuan pinjaman PUMK ini merupakan wujud kepedulian Perum Perhutani kepada masyarakat. Bantuan tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat memajukan usaha skala

menengah dan kecil dari pinjaman lunak dengan bunga yang ringan.

“Karena dana bantuan ini sifatnya pinjaman dengan bunga lunak yang setiap bulan wajib bayar angsuran tepat waktu. Semoga dapat dimanfaatkan maksimal untuk pengembangan usaha,” imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, perwakilan mitra binaan yang di hari itu menerima bantuan pinjaman modal untuk pengembangan usaha furniture, Dwi Widiyanto, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Cepu. Ia sangat mengapresiasi Perhutani KPH Cepu yang telah memberikan kepercayaan kepadanya.

“Kami akan kooperatif dan berkomitmen sesuai dengan aturan yang berlaku. Semoga bantuan yang kami terima ini bisa memajukan usaha kami,” harapnya.

PUMK di Mojokerto

Perhutani KPH Mojokerto juga menggelar acara yang sama. Pada Rabu, 29 September 2022, insaninsan Perhutani KPH Mojokerto menyalurkan bantuan kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di lingkungan kerja mereka. Penyaluran bantuan melalui program sosial yaitu Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) itu dilakukan di Kantor Perhutani KPH Mojokerto, Jawa Timur.

Administratur Perhutani KPH Mojokerto, Prasetyo Lukito, hadir dan menyerahkan langsung bantuan PUMK tersebut. Di kesempatan itu, ia menjelaskan, pemberian bantuan PUMK itu merupakan bukti konkret bahwa perusahaan turut serta mendorong dan mendukung pelaku usaha kecil agar maju dan berkembang.

“Ini bukan dana hibah, melainkan para penerimanya wajib mengembalikan, namun dengan suku bunga lunak 6% per tahun. Semoga dengan program dana PUMK ini,

34 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAUTAMA
Foto: Kompersh KPH Mojokerto Foto: Kompersh KPH Cepu

pelaku usaha di wilayah Mojokerto dapat mengembangkan usahanya sehingga lebih maju lagi. Dan tahun ini, KPH Mojokerto mengalokasikan dana sebesar Rp 125.000.000 untuk menjalankan program tersebut,” jelasnya.

Secara terpisah, salah satu penerima bantuan PUMK, Wahono, menyampaikan banyak terima kasih kepada Perhutani KPH Mojokerto. Selama menekuni usahanya, pria separuh baya yang tinggal di Desa Yungyang, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, tersebut telah menerima bantuan sebanyak tiga kali. Sehingga, ia mengatakan bantuan melalui program PUMK itu telah membantu membuat usahanya bisa berkembang seperti sekarang ini.

“Alhamdulillah, usaha emping jagung kita semakin tumbuh dan berkembang hingga seperti sekarang,” ujar Wahono.

Mitra Binaan di Gundih

Begitu juga yang dilaksanakan insan-insan Perum Perhutani KPH. Gundih. Mereka pun menyalurkan bantuan Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) Tahun 2022. Bantuan sebesar Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) melalui program PUMK itu mereka salurkan kepada 15 mitra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan di sekitar hutan, pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Program PUMK (Pendanaan Usaha Mikro Kecil) Perhutani adalah program pembinaan dan pendampingan UMKM yang ada di sekitar unit-unit usaha Perum Perhutani. Program PUMK bertujuan membina para pelaku usaha mikro dan usaha kecil binaan Perum Perhutani, agar lebih tangguh dan mandiri.

Administratur Perhutani KPH Gundih, Khaerudin, hadir dalam kesempatan itu. Turut hadir dan

Ketika menyampaikan kata sambutannya, Administratur Perhutani KPH Gundih, Khaerudin, menyampaikan harapan agar Mudah-mudahan Program PUMK ini dapat membantu pelaku UMKM dalam melaksanakan kegiatan usahanya, sehingga dapat mendongkrak pendapatan sesuai yang diharapkan.

menyaksikan kegiatan penyaluran dana PUMK tersebut, antara lain jajaran manajemen Perhutani KPH Gundih, LMDH, dan Tenaga Pendamping Masyarakat.

Ketika menyampaikan kata sambutannya, Khaerudin menyampaikan harapan agar Mudahmudahan Program PUMK ini dapat membantu pelaku UMKM dalam melaksanakan kegiatan usahanya, sehingga dapat mendongkrak pendapatan sesuai yang diharapkan. Ia menuturkan, di tahun 2022 ini, Perhutani KPH Gundih menyalurkan dana bantuan PUMK Tahap I sebesar Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) untuk 15 mitra binaan. Sedangkan bantuan PUMK Tahap II akan segera disalurkan, menurut rencana pada bulan November –Desember 2022.

“Perhutani berharap, semoga usaha yang telah ditekuni dapat

berkembang lebih baik lagi. Dan yang perlu diingat, apabila proses pengembalian lancar, nantinya dapat disalurkan kembali dan membantu mitra binaan lainnya yang juga membutuhkan,” ujarnya.

Salah satu penerima program PUMK dari Perhutani KPH Gundih adalah Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Lestari dari Desa Pelem, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Darmin. Di kesempatan itu, Darmin mengucapkan terima kasih karena telah mendapatkan bantuan pinjaman modal usaha lunak dari Perhutani.

“Semoga dengan bantuan ini, usaha perternakan lembaga kami dapat berkembang lebih pesat lagi. Dan kami mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian Perum Perhutani kepada kami,” pungkasnya. • DR/Bws/Dik/Cpu/Pai/Mjk/Dwi/Gdh/Dwi

35 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Kompersh KPH Gundih

Perhutani is the Winner of Indonesia Best TJSL Awards 2022

Setiap badan usaha punya tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). Sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Perum Perhutani pun memiliki tanggung jawab itu. Di tubuh BUMN, tanggung jawab itu diwujudkan dalam pengelolaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Pelaksanaan program TJSL tersebut tak luput dari perhatian media massa. Sebagai apresiasi terhadap BUMN yang konsisten dan konsekuen melaksanakan program TJSL, majalah Warta Ekonomi menggelar ajang Indonesia Best TJSL Awards. Dan kini, Perhutani dinyatakan sebagai pemenang penghargaan Indonesia Best TJSL Awards 2022.

Melalui Zoom dan live streaming via Youtube, majalah Warta Ekonomi mengumumkan Perum Perhutani sebagai peraih Penghargaan dalam ajang “Indonesia Best TJSL Awards 2022”. Acara tersebut diselenggarakan secara online pada Kamis, 28 September 2022.

Di ajang “Indonesia Best TJSL Awards 2022” itu, Perhutani

dinyatakan meraih penghargaan Best TJSL 2022 with Outstanding Initiatives of Community Development Programs (Category: Plantation and Forestry Industry). Business Director Warta Ekonomi, Edy Nurmansyah, memberikan penghargaan tersebut kepada Direktur Utama Perum Perhutani yang diwakili oleh Sekretaris Perusahaan, Asep Dedi Mulyadi.

Ajang “Indonesia Best TJSL Awards” adalah event yang

36 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAKHUSUS
37 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Ardya Setya N/Kompersh Kanpus

diselenggarakan Warta Ekonomi untuk memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di berbagai sektor yang telah berhasil melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan dengan sangat baik. Khususnya dalam pelaksanaan program TJSL di tengah tantangan dalam masa pemulihan pandemi Covid-19. Penyelenggaraan ajang “Indonesia Best TJSL Awards 2022” mengusung tema ”Establishing Business Responsibilty based on Sustainable Development Goals”. Saat menyampaikan kata sambutan, CEO & Chief Editor Warta Ekonomi Group, Muhamad Ihsan, menjelaskan, di tengah masa pemulihan pandemi, dinamika ekonomi global dan nasional yang fluktuatif, tingginya risiko ketidakpastian dan tantangan dalam potensi pemulihan ekonomi di pertumbuhan ini, menjadi momentum terbaik bagi BUMN untuk terus bangkit dengan menyelaraskan Sustainable Development Goals (SDGs). Ihsan pun menambahkan, aktivitas perusahaan BUMN yang tetap menjalankan berbagai program TJSL BUMN kepada masyarakat, dan adaptasi yang dilakukan perusahaan BUMN itu merupakan langkah penting dalam menjalankan roda perekonomian yang beriringan dengan komitmen eksternalitas positif yang dibangun perusahaan.

“Pelaksanaan TJSL di tengah pemulihan era pandemi menjadi salah satu bentuk nyata dari konsep menjaga negara yang dilakukan oleh perusahaan sebagai upaya membantu pemerintah dalam percepatan penanganan pasca pandemi di Indonesia. Selamat kepada para penerima penghargaan. Harapan kami bahwa

perusahaan BUMN di berbagai sektor yang ada dapat terus meningkatkan pelaksanaan program TJSL perusahaan dengan berbagai tantangan dan cara adaptasi yang semakin modern, guna menghadapi era baru roda perekonomian di Indonesia,” urainya.

Peran BUMN Sangat Besar Sementara itu, di kesempatan yang sama, Staf Khusus III Menteri

BUMN, Arya Mahendra Sinulingga, menyampaikan, Program TJSL merupakan sebuah langkah yang dilakukan oleh BUMN-BUMN untuk bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan bisnis berkelanjutan BUMN. Saat ini, bisnis berkelanjutan BUMN fokus kepada 3 pilar, yaitu Pendidikan, Lingkungan Hidup, dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Peran BUMN sangat besar dalam penanganan pandemi Covid-19. Peran itu dijalankan melalui program kesehatan semisal pemberian masker dan vaksinasi massal kepada 1,6 juta masyarakat di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Kota Medan. Selain itu, kepada UMKM juga diberikan bantuan modal, pelatihan, dan bantuan lain dari BUMN, agar tetap hidup. Serta yang terbaru peran BUMN itu ditunjukkan melalui program “Padi BUMN”, ujar Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga.

38 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAKHUSUS
Foto: Ardya Setya N/Kompersh Kanpus

Arya menambahkan, peran BUMN sangat besar dalam penanganan pandemi Covid-19. Peran itu dijalankan melalui program kesehatan semisal pemberian masker dan vaksinasi massal kepada 1,6 juta masyarakat di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Kota Medan. Selain itu, kepada UMKM juga diberikan bantuan modal, pelatihan, dan bantuan lain dari BUMN, agar tetap hidup. Serta yang terbaru peran BUMN itu ditunjukkan melalui program “Padi BUMN”.

Perlu diketahui, menurut Arya, lewat program TJSL, BUMN sampai dengan bulan September 2022 telah menggelar pasar murah di 70 Kabupaten/Kota, digitalisasi UMKM go online kepada sebanyak 30.000 UMKM binaan BUMN, UMKM go global sehingga produk-produk UMKM diekspor ke negara Turki dan Belanda serta di masa depan akan ditambah ke 3 atau 4 negara lain, support pameran, off taker produk

UMKM dan perizinan UMKM tersebut dibantu agar dapat ekspor. Selain itu, juga terdapat sekitar 260 rumah BUMN yang tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota. Keberadaan Rumah BUMN itu untuk membantu UMKM melalui pelatihan, pendanaan, pendampingan, dan lainnya.

Di sisi lain, BUMN juga berperan dalam penanganan bencana alam yang terjadi. Ketika terjadi bencana alam di sejumlah daerah, BUMN-BUMN telah bergerak cepat dalam membantu penanganannya. Selain itu, mereka juga memberikan dukungan di bidang pendidikan, semisal pemberian beasiswa, membantu insfrastruktur, dan bantuan lainnya di bidang pendidikan. Serta di bidang Lingkungan hidup, pihaknya juga memberikan kontribusi semisal di Raja Ampat, Baduy, dan penanganan kampung nelayan.

“Kawan-kawan, bahwa langkahlangkah besar yang selama 3 tahun

ini dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat, sekecil apapun itu. Karena langkah ini terus dilakukan, dan Bapak Erick Thohir selaku Menteri BUMN yang meminta kita untuk memiliki langkah-langkah atau aktivitas di setiap minggunya dalam mendukung pilar Ekonomi, pilar Pendidikan, pilar Lingkungan Hidup, dan pilar UMKM. Semoga penghargaan ini dapat terus mendorong dan mendukung BUMNBUMN untuk membuat aktivitasaktivitas yang lebih baik lagi. Dan langkah besar ini dapat membantu Indonesia, menjadikan Indonesia semakin baik dan semakin maju,” tutupnya.

Indikator Penilaian

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Asep Dedi Mulyadi menyatakan, di masa depan Perum Perhutani akan terus berkomitmen untuk mendukung program TJSL. Sehingga Perhutani dapat berperan

39 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Ardya Setya N/Kompersh Kanpus

aktif untuk mengoptimalkan bisnis di sektor kehutanan, serta peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.

“Terima kasih kepada Warta Ekonomi atas terselenggaranya acara ini dan atas penghargaan yang diberikan kepada Perum Perhutani. Tentunya, penghargaan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami untuk mendorong khususnya insan TJSL Perhutani agar dapat bekerja lebih baik lagi, sehingga dapat terus memberikan kontribusi kepada masyarakat dan lingkungan,” jelasnya.

Ajang Indonesia Best TJSL Awards sendiri merupakan wahana pemberian apresiasi kepada BUMN yang dinilai telah secara baik dalam menjalankan program TJSL. Indikator Penilaian dalam ajang “Indonesia Best TJSL Awards 2022” yang dilakukan oleh Tim peneliti Warta Ekonomi adalah metode desk research deskriptif kuantitatif, dengan menganalisis performa Program TJSL dari laporan tahunan, laporan keuangan, laporan keberlanjutan, dan informasi maupun laporan TJSL 2021-2022 yang dipublikasikan oleh perusahaan BUMN di berbagai sektor industri. Proses penilaian tersebut didukung

Dewan Juri dari Kementerian Sosial RI, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), dan Universitas Mulawarman.

“Intinya, Indonesia Best TJSL Awards 2022 sebagai bentuk apresiasi kami kepada perusahaan BUMN,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Besarnya peran BUMN dalam program TJSL, menurut Erick, membuat pihaknya sengaja memberikan penghargaan kepada perusahaan BUMN, sebagai bentuk apresiasi kepada para perusahaan BUMN yang sudah berkontribusi kepada masyarakat melalui beragam program TJSL. “TJSL ini bukan hanya sekadar charity, tetapi sebuah langkah agar bisnis berkelanjutan dan sesuai dengan kondisi masyarakat dan stakeholders yang berkaitan dengan seluruh operasional yang berhubungan dengan BUMN,” kata Erick Thohir.

Tak Hanya Fokus Bisnis

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan, melalui pemberian Penghargaan TJSL Awards, Warta Ekonomi telah turut mendorong partisipasi perusahaan agar tidak hanya fokus pada kepentingan

Besarnya peran BUMN dalam program TJSL, menurut Erick, membuat pihaknya sengaja memberikan penghargaan kepada perusahaan BUMN, sebagai bentuk apresiasi kepada para perusahaan BUMN yang sudah berkontribusi kepada masyarakat melalui beragam program TJSL. “TJSL ini bukan hanya sekadar charity, tetapi sebuah langkah agar bisnis berkelanjutan dan sesuai dengan kondisi masyarakat dan stakeholders yang berkaitan dengan seluruh operasional yang berhubungan dengan BUMN,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

bisnis semata. Sebaliknya, perusahaan juga ikut memikirkan dan melakukan upaya-upaya terkait dengan keberlanjutan pengelolaan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurut Erick, perusahaanperusahaan BUMN memiliki dua peran utama. Pertama, sebagai revenue generator, yaitu menciptakan keuntungan dan nilai perusahaan sebagai penggerak sepertiga dari perekonomian negara. “Tentunya agent of development. Artinya, turut menciptakan nilainilai sosial dan mempercepat akses pertumbuhan ekonomi berkeadilan,” tutur Erick.

Kedua, lanjut Erick, peran BUMN perlu beriringan dan seimbang. Demi mewujudkan tujuan tersebut, Kementerian BUMN pun berkomitmen untuk mendorong transformasi dan pembenahan sistem dalam pengeluaran dana TJSL di BUMN. Semua harus dikelola dengan serius.

“Penyaluran dana TJSL BUMN tidak boleh saling bersaing, tumpang tindih, atau sporadis, sehingga dampak yang diberikan tidak akan signifikan,” jelasnya.

Erick berpesan, sasaran TJSL BUMN harus fokus dan memiliki tujuan yang jelas dan kontinu atau berkelanjutan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN mendorong TJSL agar fokus pada tiga kluster berkelanjutan. Ketiganya yaitu kluster pendidikan, lingkungan berkelanjutan, dan UMKM. Hal tersebut mengacu pada nilai Sustainable Develompment Goals dan ISO 26000 sebagai panduan pelaksanaan program.

“Kami berharap, TJSL BUMN ke depannya dapat terus diselenggarakan secara lebih terarah, terukur, dan memiliki dampak berkelanjutan untuk bangsa dan negara,” tegas Erick. • DR/PR/2022-IX-26

40 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
RIMBAKHUSUS

Perhutani Raih Penghargaan 4th Anniversary BUMN Awards 2022

Sebagai induk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang Kehutanan di Indonesia, Perum Perhutani kembali membuktikan komitmen dalam mendukung sistem kelestarian lingkungan, sistem sosial budaya, dan sistem perekonomian masyarakat perhutanan, serta dalam mengelola perusahaan. Hal itu dibuktikan dengan datangnya banyak apresiasi dan penghargaan dari pihak eksternal perusahaan. Termasuk penghargaan yang diraih Perhutani dalam ajang 4th Anniversary BUMN Awards 2022 yang diselenggarakan oleh The Iconomics, menjelang akhir Oktober 2022.

Penyelenggaraan 4th Anniversary BUMN Awards 2022 berlangsung di Le Méridien Hotel, Jakarta. Pada perhelatan yang digelar pada Kamis, 27 Oktober 2022, itu Perum Perhutani meraih penghargaan Best Video Company Profile In Forestry Category pada nominasi Corporate Communications Material Awards Ajang 4th Anniversary BUMN Awards 2022 adalah sebuah agenda yang diselenggarakan oleh The Iconomics Para penerima penghargaan serta tamu undangan lainnya hadir di dalam acara penyerahan penghargaan tersebut. Termasuk Direktur Operasi Perhutani, Natalas Anis Harjanto; Founder dan CEO Iconomics, Bram S. Putro; Director of Brand, Research and Strategy The Iconomics, Alex Mulya; yang hadir secara online Di kesempatan itu, Deputi Bidang

Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Milik Negara, Riset, dan Inovasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Montty Girianna, tampil membawakan keynote speech

Penghargaan Best Video Company Profile In Forestry Category pada nominasi Corporate Communications Material Awards tersebut diberikan oleh Bram S. Putro kepada Perhutani yang diterima oleh Natalas Anis Harjanto. Di dalam kesempatan tersebut, Natalas Anis Harjanto menyampaikan terima kasih kepada The Iconomics dan kepada dewan juri, atas penghargaan Best Video Company Profile In Forestry Category yang diberikan kepada Perum Perhutani. Penghargaan tersebut dapat menjadi salah satu motivasi bagi Perhutani untuk menjadi perusahaan pengelola hutan berkelanjutan dan bermanfaat

bagi masyarakat khususnya di Pulau Jawa dan Madura.

Anis juga menyatakan, di tengah kemajuan teknologi, perkembangan zaman, dan persaingan global, Perum Perhutani sebagai induk holding BUMN di bidang Kehutanan di Indonesia, berkomitmen untuk konsisten menjalankan peran strategis perusahaan untuk mendukung sistem kelestarian lingkungan, sistem sosial budaya, dan sistem perekonomian masyarakat perhutanan. Anis juga mengatakan, dalam mengelola perusahaan, Perum Perhutani menghargai seluruh aturan mandatory dan voluntary guna mencapai Visi dan Misi perusahaan.

“Melalui Company Profile yang baik, saya berharap dapat mengenalkan Perhutani kepada publik bahwa Perum Perhutani menjadi perusahaan pengelola hutan berkelanjutan dan bermanfaat

42 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAKHUSUS
43 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Ardya Setya N/Kompersh Kanpus

bagi masyarakat di Pulau Jawa dan Madura. Semoga penghargaan ini dapat memacu semangat kami, khususnya di bidang Corporate Communication, agar ke depan dapat terus berkarya dan mengukir prestasi,” jelasnya.

Langkah untuk Berkontribusi

The Iconomics sudah tiga kali menyelenggarakan BUMN Award. Penyelenggaraan di tahun 2022 ini adalah yang keempat kalinya. Menurut Bram S. Putro, di pergelaran Pemberian Penghargaan BUMN Awards yang ke-4 tahun ini, penghargaan BUMN Awards yang sangat luar biasa tersebut memberikan sorotan khusus pada brand equity perusahaan BUMN.

“Tidak mudah untuk menjadi perusahaan BUMN, dikarenakan harus menjaga citra perusahaan dan brand equity kepada masyarakat umum. Kementerian BUMN terus melakukan transformasi dan perampingan jumlah perusahaan, agar mudah dalam melakukan pengawasan dan controlling. Dalam hal ini saya sampaikan tiga poin

penting, yaitu mengakomodir perkembangan BUMN yang meraih penghargaan tahun lalu, mendorong semangat BUMN untuk memperhatikan brand equity, serta Award ini dapat mendorong citra perusahaan BUMN dan Anak Perusahaan BUMN,” ujarnya.

Sementara itu, Montty Girianna di kesempatan yang sama mengatakan, BUMN selain menjadi sumber pendapatan negara, juga sebagai modelling dalam penyampaian ke publik. Maka, untuk menjadi pelayan publik perlu perhatikan betul brand equity

Montty menambahkan, mereka (perusahaan BUMN, red ) harus memerhatikan proses research dan development sebagai badan pelayanan publik. BUMN juga harus memerhatikan pendapatan dan sekaligus mendorong pelaksanaan program pemerintah di masa ketidakpastian kondisi geopolitik di dunia. Hal itu merupakan tantangan yang tidak mudah.

“Selamat mengikuti rangkaian acara hari ini. Semoga dapat menjadi langkah bagi BUMN untuk

dapat berkontribusi maksimal bagi Indonesia. BUMN mempunyai daya saing tinggi di tingkat global,” jelasnya.

Penyelenggaraan ajang 4th Anniversary BUMN Awards 2022 dikemas melalui The Iconomics BUMN Forum 2022. Rangkaian acaranya meliputi Executive Conference dan Awarding. Tema dari kegiatan tersebut tahun ini adalah “Branding for Business & Social Leaderships” yang berfokuskan pada upaya BUMN membentuk citranya sejalan dengan strategi bisnis dan kontribusi sosialnya.

Tiga Dampak Positif

Saat menyampaikan pidato pembukaan Pergelaran Pemberian Penghargaan BUMN Awards 2022, Founder and CEO The Iconomics, Bram S. Putro, menilai kegiatan yang mereka selenggarakan tersebut memberikan tiga dampak positif. Pertama, memopulerkan role model yang telah dikembangkan perusahaan BUMN yang meraih penghargaan tersebut. Kedua, untuk mendorong semakin banyaknya perusahaan BUMN yang memerhatikan pentingnya brand equity. Ketiga, turut mendorong citra/image perusahaan-perusahaan BUMN dan anak BUMN.

Menurut Bram, Penghargaan 4th BUMN Awards 2022 itu telah melahirkan para peraih penghargaan sebagai orangorang yang terbaik di bidangnya. Misalnya pada Brand Equity Award yang terdiri dari penghargaan berdasarkan Most Popular Brand, Best Brand Image, dan Best Social Economy Contribution Perception Mereka dipilih berdasarkan survei online kepada 10.000 responden di 10 kota besar di Indonesia.

Penyelenggaraan ajang 4th Anniversary BUMN Awards 2022

44 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAKHUSUS
Foto: Ardya Setya N/Kompersh Kanpus

juga memberikan penghargaan Corporate Communications Award. Corporate Communications Award diberikan kepada tiga materi komunikasi korporat, yaitu annual report 2021, company profile video, dan company profile cetak, dengan pemilihan skor penilaian tertinggi di kelompok industri-nya masing-masing. Beberapa kriteria yang menjadi penilaian adalah desain yang materinya diharapkan menunjukkan segi artistik dan kreativitas, alur konten yang materinya diharapkan menunjukkan runtunan yang logis dan mudah dipahami, serta narasi yang materinya diharapkan menunjukkan ketepatan penyampaian dan gaya bahasa yang mengangkat institusi.

The Iconomics BUMN Forum Pengumuman pemenang 4th Anniversary BUMN Awards 2022 adalah puncak dari rangkaian acara The Iconomics BUMN Forum 2022 Rangkaian The Iconomics BUMN Forum 2022 diselenggarakan pada 27 Oktober 2022 mulai pukul 13.00 sampai dengan 21.00 WIB di Le Meridien Hotel, Jakarta. Acara yang berisi rangkaian event executive conference dan awarding session tersebut merupakan wadah bagi para eksekutif BUMN, selain juga menghadirkan para pembicara ahli dari berbagai bidang melalui seminar yang inspiratif.

BUMN Executive Conference & Awards kali ini mengangkat pembahasan menarik seputar isu dan tantangan BUMN dalam beberapa tahun belakangan ini. Selain itu, juga memberikan insight mengenai tata kelola perusahaan serta strategi branding para BUMN dalam menghadapi dinamika bisnis perekonomian, teknologi, dan medan politik di masa depan.

Mengusung tema “Branding for Business & The Social Leaderships”,

kegiatan The Iconomics BUMN Forum 2022 berfokuskan pada upaya BUMN membentuk citranya, sejalan dengan strategi bisnis dan kontribusi sosialnya, dimana perusahaan dapat memanfaatkan salah satu atau kedua aspek tersebut untuk meraih kepercayaan masyarakat dan stakeholders Berlangsungnya acara itu adalah bagian dari visi The Iconomics, sebagai bentuk konkret dukungan dari sebuah media, khususnya untuk berpartisipasi membantu Indonesia untuk pemulihan ekonomi paska pandemi. Melalui acara ini, diharapkan akan diperoleh insight, knowledge, serta guidance, terutama bagi BUMN untuk bersiap menyambut kesuksesan di tahun 2023. Acara tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko. Sedangkan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, tampil menyampaikan Keynote Speech. Seminar The Iconomics BUMN Forum dibagi dalam 3 sesi, yaitu sesi Corporate Communications

Talks bertema The Main Elements Of Brand Communication Strategy; sesi Millennial Leaders in State Owned Enterprises & Strategi Komunikasi TJSL untuk Meningkatkan Reputasi Perusahaan; serta sesi CEO Talks: The Role of CEO in Corporate Branding and Social leadership sebagai bagian rangkaian acara yang akan membahas berbagai topik seputar Strategi Branding Perusahaan BUMN, Corporate Communications.

Dan penganugerahan 4th Anniversary BUMN Awards 2022 menjadi puncak dari rangkaian acara The Iconomics BUMN Forum 2022. BUMN Awards 2022 terdiri dari Brand Equity Awards (menurut survey citra BUMN dengan lebih dari 10.000 responden di 10 kota nasional) dan Corporate Brand Communications Awards terhadap Annual Reports serta Company Profile masing-masing BUMN. Nah, penghargaan Best Video Company Profile In Forestry Category itulah yang diberikan kepada Perum Perhutani. Bravo! • DR/PR/2022-X-28

45 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Ardya Setya N/Kompersh Kanpus

Ketua LMDH

Binaan Perhutani KPH Madura

Juara Terbaik 1 Lomba Wana Lestari Nasional

Penghargaan sebagai Juara Terbaik 1 Tingkat Nasional pada Lomba Wana Lestari Tahun 2022 itu diraih Slaman. Di dalam Lomba Wana Lestari Nasional itu, pria yang sehari-hari menjabat sebagai Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sabuk Hijau itu dinyatakan sebagai pemenang untuk kategori Kader Konservasi Alam (KKA). Slaman menjadi pemenang karena dinilai berhasil sebagai pengelola rintisan ekowisata Mangrove Lembung.

Slaman memang merupakan tokoh yang merintis ekowisata Mangrove Lembung. Wana Wisata rintisan Mangrove Lembung itu berada di Petak 61, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pamekasan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Madura Timur, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura.

Prestasi Slaman dan LMDH Sabuk Hijau tentu juga membanggakan bagi Perhutani KPH Madura. Sebab, LMDH Sabuk Hijau merupakan binaan Perhutani KPH Madura.

Maka, sebagai wujud rasa bangga itu, Perhutani KPH Madura memberikan apresiasi kepada

Prestasi kembali diraih Perhutani. Bukan hanya insan-insan Perhutani yang bertugas dalam perusahaan. Insan-insan LMDH binaan Perhutani pun mencatatkan prestasi. Salah satunya adalah Slaman. Pria yang sehari-hari adalah Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sabuk Hijau itu meraih penghargaan Juara Terbaik 1 Tingkat Nasional pada Lomba Wana Lestari Tahun 2022 untuk kategori Kader Konservasi Alam (KKA). LMDH Sabuk Hijau adalah binaan Perhutani KPH Madura. Tentu penghargaan yang diraih Slaman diharapkan akan memotivasi rekan-rekan yang lain untuk juga meraih prestasi.

LMDH Sabuk Hijau, yang telah menerima piagam penghargaan sebagai Juara Terbaik 1 Tingkat Nasional dalam Lomba Wana Lestari Tahun 2022 itu. Khususnya kepada Slaman, Ketua LMDH Sabuk Hijau. Apresiasi sebagai Kader Konservasi Alam (KKA) Terbaik 1 Nasional itu diberikan Administratur Perhutani KPH Madura, Kelik Djatmiko, di Petak 61, tepatnya di Desa Lembung, Rabu, 7 September 2022.

“Melalui Wana Wisata rintisan Mangrove Lembung di Petak 61, RPH Pamekasan, BKPH Madura Timur, KPH Madura inilah, Bapak Slaman mendapatkan penghargaan,” kata Administratur Perhutani KPH Madura, Kelik Djatmiko, saat menemui LMDH Sabuk Hijau di lokasi ekowisata Mangrove Lembung itu.

Di kesempatan itu, Kelik mengucapkan selamat kepada Slaman, selaku pengelola rintisan

46 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAKHUSUS
47 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Jefri Gobet Kompersh/KPH Madura

ekowisata Mangrove Lembung, atas prestasinya mendapatkan penghargaan sebagai KKA Terbaik 1 Tingkat Nasional. “Semua itu tidak bisa luput dari komitmen dan konsistensi Bapak Slaman untuk selalu merawat, melindungi, dan menjaga kawasan hutan mangrove yang berada di wilayah Perhutani KPH Madura, khususnya yang ada di Desa Lembung,” ucap Kelik.

Menurut dia, ada sejumlah aspek yang dipersyaratkan dalam standardisasi wisata itu untuk dipenuhi. Kelik mengatakan, elemennya banyak dan saling terkait. Sekarang, seluruh elemen itu perlu dipertahankan dan dikembangkan. Yaitu antara lain, penambahan wahana dan fasilitas sarana umum semisal jalan masuk menuju lokasi ekowisata mangrove dan lain-lain. Sebab, hal Itu termasuk bagian penting untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kenyamanan, sekaligus akan menjadi daya tarik bagi pengunjung.

“Harapan kami, ke depan semoga apa yang telah diperoleh oleh Bapak Slaman selama ini dapat ditularkan kepada rekan-rekan yang lain, sehingga kelestarian hutan dapat terjaga dan lebih baik,” lanjutnya.

Jadikan Motivasi

Di kesempatan itu, Ketua LMDH Sabuk Hijau yang sekaligus juga sebagai pengelola ekowisata Mangrove Lembung, Slaman, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Madura yang terus mendampingi dan memberikan pembinaan dalam rangka pelaksanaan kegiatan wana lestari. Khususnya terkait dengan pengelolaan hutan.

“Ini akan memotivasi kami terus untuk membangun usaha yang lebih dinamis, kompetitif, dan sejalan dengan program yang ada,’’ katanya.

Di sisi lain, kendati bangga dengan penerimaan penghargaan Juara 1 Terbaik Tingkat Nasional di Lomba Wana Lestari Tahun 2022 kategori KKA, Slaman mengatakan, Kejuaraan Wana Lestari tersebut bukan tujuan akhir. Hal itu justru akan menjadi penyemangat untuk terus melangkah dan meningkatkan kinerja.

“Ini bukan tujuan akhir, melainkan hal ini merupakan penyemangat bagi tumbuhnya regenerasi, terutama bagi saya pribadi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Madura, yang juga ikut mendampingi dan memberikan pembinaan dalam rangka pelaksanaan kegiatan wana lestari terkait kelola hutannya,” kata Slaman.

Slaman melanjutkan, pihaknya akan menjadikan penghargaan dan apresiasi tersebut sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kinerja mereka. “Terima kasih kepada semua pihak atas apresiasi dan penghargaan yang didapat dalam meraih Juara Terbaik 1 Tingkat

Nasional pada Lomba Wana Lestari Tahun 2022 untuk kategori Kader Konservasi Alam (KKA) ini,” tuturnya.

Lomba Wana Lestari

Lomba Wana Lestari adalah salah satu metode penyuluhan yang dilaksanakan untuk menetapkan perorangan, kelompok, atau aparatur pemerintah yang berprestasi dalam memberdayakan dan mengubah perilaku masyarakat dalam pembangunan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan melalui mekanisme penilaian tertentu. Sejumlah kategori lomba diselenggarakan dalam Lomba Wana Lestari Tahun 2022 ini.

Pada Lomba Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2022, Provinsi Jawa Timur dinyatakan menjadi juara umum. Jawa Timur mengirimkan peserta untuk lima kategori di Lomba Wana Lestari Nasional tahun ini. Kategori Penyuluh Kehutanan ASN yang diwakili oleh Yanti Dwisulistyo Rahayu, S.Hut dari CDK Wilayah Nganjuk; Kategori Penyuluh

48 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAKHUSUS
Foto: Jefri Gobet Kompersh/KPH Madura

Kehutanan Swadaya Masyarakat yang diwakili oleh Jais dari CDK Wilayah Malang; Kategori Kelompok Tani Hutan yang diwakili oleh KTH Kepuh dari CDK Wilayah Nganjuk; Kategori Kader Konservasi Alam (KKA) yang diwakili oleh Slaman dari CDK Wilayah Sumenep; dan Kategori Kelompok Pecinta Alam yang diwakili oleh KPA Gempa Adventure dari CDK Wilayah Pacitan.

Pengukuhan Jatim sebagai Juara Umum di ajang Lomba dan Apresiasi Wana Lestari Tahun 2022 tersebut dilakukan pada Selasa, 16 Agustus 2022 oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof (HC) Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mengukuhkan pemenang lomba tersebut di Arboretum Ir. Lukito Dayadi, M.Sc., Kompleks Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Di kesempatan itu, Menteri LHK secara langsung melakukan penyerahan trophy dan piagam penghargaan kepada para juara lomba wana lestari nasional.

Apresiasi tentu saja datang dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Menurut dia, prestasi tersebut benar-benar membanggakan. Apalagi, ini berarti Kawa Timur dalam dua tahun terakhir secara berturut-turut Jawa Timur menjadi juara umum. Sebab, tahun 2021 lalu pun Jawa Timur menjadi juara umum Lomba Wana Lestari Nasional.

“Semoga dengan keberhasilan Provinsi Jawa Timur ini dapat menjadi penyemangat Penyuluh Kehutanan ASN, Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat, Kelompok Tani Hutan, Kelompok Pecinta Alam, dan Kader Konservasi Alam, dalam menjaga dan merawat alam Jawa Timur lebih lestari, dan memberikan kesejahteraan sebesarbesarnya bagi masyarakat Jawa Timur, optimis Jatim Bangkit,” kata Khofifah.

Terima kasih CDK Sumenep

Sementara itu, saat memberikan apresiasi atas prestasi Slaman, Administratur Perhutani KPH Madura, Kelik Djatmiko, di Petak

61, tepatnya di Desa Lembung, Rabu, 7 September 2022, juga mengucapkan terima kasih kepada Cabang Dinas Kehutanan (CDK) wilayah Sumenep yang telah memfasilitasi, sehingga LMDH Sabuk Hijau bisa ditunjuk sebagai wakil dari CDK wilayah Sumenep, lalu menjadi Juara 1 KKA di Tingkat Nasional. Kepercayaan yang telah diberikan itu senyatanya memberikan hasil yang cukup membanggakan.

Terima kasih atas dukungan CDK Sumenep juga diucapkan Slaman. Menurut dia, ada kontribusi dan keterlibatan aktif CDK wilayah Sumenep, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Bupati Pamekasan, Kepala Desa Lembung, dan semua stakeholder yang lain.

“Kemudian, dengan prestasi yang saya dapatkan, selaku penyelenggara, saya mengucapkan terima kasih kepada CDK wilayah Sumenep dan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Bupati, Kepala Desa dan semua stakeholder yang tidak bisa saya sebutkan satupersatu yang ada di Kabupaten Pamekasan, atas dukungan dan keterlibatannya. Saya berharap, ke depan akan ada regenerasi KKA yang mampu membawa nama harum Kabupaten Pamekasan,” harapnya.

Di tempat yang sama, salah satu pendamping Tim Penyuluh Kehutanan dari CDK Sumenep, Miftahol Arifin, mengatakan, pihaknya sangat gembira ketika Ketua LMDH Sabuk Hijau, Slaman, disebut sebagai Juara Kader Konservasi Alam yang mendapatkan penghargaan sebagai Juara Terbaik 1 Tingkat Nasional. “Bagi kami, itu merupakan spirit dan motivasi bagaimana meningkatkan kapasitasnya agar supaya lebih maju ke depannya dan tetap menggiatkan LMDH kemudian Wanawiyata Widyakarya,” katanya. • DR/Mdr/Jep

49 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Jefri Gobet Kompersh/KPH Madura

Penghargaan Koperasi Terbaik untuk Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara

Peringatan Hari Koperasi ke–75 tahun ini di Kota Bandung terasa berbeda. Tepat di momen peringatan Hari Koperasi itu, Primer Koperasi Karyawan (Primkopkar) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara dinyatakan meraih penghargaan Koperasi Terbaik sebagai Penggerak dan Partisipasi. Prestasi itu menjadi kabar baik tersendiri bagi insan-insan Perhutani. Hal itu sekaligus juga menjadi bukti betapa para pengurus dan anggota koperasi Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara telah bekerja luar biasa. Kerja keras dan kinerja unggul yang berbuah prestasi.

Peringatan Hari Koperasi ke – 75 di Kota Bandung menjadi momen penting bagi Primer Koperasi Karyawan (Primkopkar) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara. Tepat di momen tersebut, Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara diumumkan meraih Penghargaan Koperasi Terbaik sebagai Penggerak dan Partisipasi, Dinas Koperasi Kota Bandung.

Pernyataan Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara sebagai Koperasi Terbaik Kota Bandung tersebut diumumkan langsung oleh Ketua Dekopinda Kota Bandung, Usep Sumarno, saat memeringati Hari Koperasi Kota Bandung di Gedung Senbik Dekopinwil Jawa Barat, Kamis, 22 September 2022. Acaranya dihadiri antara lain oleh Ruddy Ridwan, Direktur keuangan.

Wakil Administratur Perhutani KPH Bandung Utara yang juga sekaligus Wakil Pembina Pengurus Primkopkar KPH Bandung Utara, Harry Soediana, mengungkapkan rasa syukur atas raihan penghargaan tersebut. Ia juga menyatakan rasa bangganya kepada para pengurus dan anggota koperasi Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara yang sudah bekerja keras luar biasa, sehingga koperasi Perhutani KPH Bandung Utara dapat menerima penghargaan sebagai tokoh penggerak Koperasi dan Partisipasi.

“Kami bergerak tidak hanya sekadar simpan pinjam, tetapi juga memiliki usaha lain yang dikelola, yakni mengelola parkiran di kawasan wisata Orchid Forest. Wisata Orchid Forest berada di wilayah Resort Pangkuan Hutan (RPH), Bagian

Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lembang, KPH Bandung Utara,” katanya.

Harry juga berharap, penghargaan tersebut bisa menjadi motivasi bagi para pengurus untuk konsisten, bahkan lebih meningkatkan lagi kinerjanya dan hubungan baik dengan semua pihak. Sehingga, prestasi demi prestasi dapat terus mereka raih.

Sementara itu, sebagai sesepuh Koperasi, Dada Rosada mengatakan, pada momen peringatan Hari Koperasi Kota Bandung yang ke–75 itu, terdapat sejumlah penghargaan yang diberikan kepada koperasi yang berprestasi di Kota Bandung. Salah satunya adalah penghargaan untuk Penggerak dan Partisipasi. “Untuk koperasi konsumen, Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara meraih sebagai penggerak dan partisipasi,” terangnya.

50 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAKHUSUS

Wajar dan Pantas

Menanggapi pemberian penghargaan tersebut kepada Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara, Ketua Dekopinda Kota Bandung, Usep Sumarno, mengatakan, penerimaan penghargaan oleh Primkopkar KPH Bandung Utara dan mitra Usaha Orchid Forest adalah hal yang wajar dan mereka pantas mendapatkan

penghargaan sebagai Penggerak dan Partisipasi Koperasi dan mitra berprestasi. Sebab, di Koperasi tersebut telah tercipta kerja sama yang kuat di antara pengurus, pengawas, anggota, dan pembina, dalam melayani dan meningkatkan kesejahteraan anggota.

“Selain itu, ada kerja sama dengan pihak Mitra dalam Pengelolaan Jasa Parkir di wisata

Orchid Forest. Oleh sebab itu, Dekopinda memberikan Penghargaan sebagai Tokoh Penggerak Koperasi dan Partisipasi kepada Koperasi Karyawan Perhutani KPH Bandung Utara,” sebutnya.

Sedangkan Ketua Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara, Reni Sureni, mengatakan, bagi mereka, penghargaan tersebut merupakan

51 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Aep Saefudin/Kompersh KPH Bandung Utara

berkah sekaligus penambah semangat lagi untuk menggerakkan koperasi di lingkungan Perhutani. Selain itu, menurut dia, penghargaan tersebut juga sebagai bukti kerja keras semua jajaran pengurus, karyawan koperasi, pengawas, komda, serta dukungan pembina dan wakil pembina beserta seluruh jajaran managemen Perhutani KPH Bandung Utara. Dan semua kerja sama serta kerja keras itu membuahkan hasil berupa penghargaan tersebut.

“Penghargaan ini merupakan hasil dukungan yang sangat luar biasa dari institusi yang menaungi koperasi, khususnya Dinas Koperasi Kota Bandung dan Dekopinda Kota Bandung terhadap Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara. Sehingga, ke depan kami jadi lebih bersemangat lagi untuk mensejahterakan karyawan Perhutani, khususnya anggota Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara,” paparnya.

Kembali Dapat Penghargaan Penghargaan yang diraih Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara tahun ini sebenarnya bukan kali pertama. Ini adalah momen mereka kembali

mendapat penghargaan. Sebab, tahun lalu, bertepatan dengan Peringatan Hari Koperasi Kota Bandung ke-74, Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara meraih Penghargaan Koperasi Terbaik 1 Kategori Koperasi Konsumen. Peraih penghargaan dari Dinas Koperasi Kota Bandung tersebut diumumkan langsung oleh Kepala Dinas Koperasi Kota Bandung, Atet Dendi Hadiman, saat berlangsungnya peringatan Hari Koperasi Kota Bandung yang ketika itu digelar secara virtual.

Pada momen Peringatan Hari Koperasi Kota Bandung itu, Atet mengatakan, ada sejumlah penghargaan yang diberikan kepada koperasi berprestasi di Kota Bandung. Penghargaan tersebut terbagi ke dalam beberapa kategori. Yaitu kategori koperasi simpan pinjam, koperasi konsumen, koperasi angkatan, koperasi tempat ibadah, koperasi pensiunan, tokoh koperasi dan lain-lain.

“Untuk koperasi konsumen, Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara meraih juara pertama,” katanya.

Atet menerangkan, penilaian koperasi berprestasi itu berdasarkan berbagai aspek. Mulai dari

organisasi, ketatalaksanaan, produktivitas, serta manfaat keberadaan bagi anggota dan masyarakat. Artinya, pemenang penghargaan harus memenuhi kriteria penilaian tersebut.

Ketua Dekopinda Kota Bandung, Usep Sumarno, ketika itu juga mengatakan, di Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara telah tercipta kerja sama yang kuat di antara pengurus, pengawas, anggota, dan pembina, dalam melayani dan meningkatkan kesejahtraan anggota dan kerja sama dengan pihak Mitra dalam Pengelolaan Jasa Parkir di wisata Orchid Forest. Usep Sumarno pun berharap, kerja sama tersebut dipertahankan dan ditingkatkan. Ia juga menyebut, keberhasilan Primkopkar tersebut karena ada peran yang sangat kuat dari Pembina, dalam hal ini adalah Administratur Perhutani KPH Bandung Utara.

“Oleh sebab itu, Dekopinda memberikan Penghargaan sebagai Tokoh Penggerak Koperasi kepada Administratur Perhutani KPH Bandung Utara tersebut dalam hal ini kepada Bapak Usep Rustandi sekitar bulan Oktober 2021,” sebutnya. • DR/Bdu/Dan

52 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBAKHUSUS
Foto: Aep Saefudin/Kompersh KPH Bandung Utara

BISNIS PERHUTANI BERKEMBANG

NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 DUTA Rimba 54
55 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 LENSA
56 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
57 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 LENSA

KEBIJAKAN ANTI PENYUAPAN PERUM PERHUTANI ISO 37001:2016

Mematuhi peraturan perundang-undangan anti penyuapan baik Internasional maupun Nasional, melakukan pengelolaan manajemen anti penyuapan secara berkelanjutan serta memberikan sanksi terhadap penyimpangan yang terjadi.

Menerapkan secara konsisten dan meningkatkan secara berkelanjutan sistem manajemen anti penyuapan sesuai standar ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan untuk mencapai Visi Misi Perusahaan

1
2

Membangun budaya anti penyuapan melalui tata nilai INTIKU (Integritas, Inovatif, Fokus pada pelanggan, Unggul) secara berkelanjutan dengan dilandasi itikad baik dan keyakinan yang wajar, tanpa takut terhadap tindakan balasan

Melarang dan menolak praktik penyuapan, pemberian komisi, gratifikasi, hadiah dan jamuan yang berlebihan.

Membentuk Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan yang memiliki kewenangan dan kemandirian yang memadai.

pelanggan
3
INTIKU Integritas Inovatif Fokus pada Unggul
5 4
60 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 SOBATRIMBA
61 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
62 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 SOBATRIMBA
63 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022

Perhutani Gelar “Papuma Fashion Week” di Jember

Jember - Medio September 2022, Perhutani Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ekowisata Jawa Timur menggelar event “Papuma Fashion Week”. Mengusung konsep latar belakang wisata alam pantai, “Papuma Fashion Week” berlangsung selama dua hari, 10 – 11 September 2022. Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan peran serta dunia fashion yang saat ini sedang menjadi trend baik lokal maupun nasional.

Gelaran yang berlangsung di wisata Pantai Tanjung Papuma itu dibuka secara resmi oleh Bupati Jember, Hendy Siswanto, pada Sabtu, 10 September 2022. Di kesempatan itu, Hendy Siswanto didampingi istrinya, Hj. Kasih Fajarini, selaku Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Jember. Usai dibuka dan diresmikan oleh Bupati Jember, di gelaran “Papuma Fashion Week” itu langsung dilakukan peragaan busana dari Syam Modelling School – Jember, binaan Hermawan.

Di kesempatan yang sama, General Manager KBM Ekowisata

Jawa Timur, Berthus Sudarmeidi, mengatakan, “Papuma Fashion Week” hadir untuk menggairahkan pariwisata, khususnya di bidang budaya, di Pantai Tanjung Papuma. Hal itu menarik, karena selama ini Pantai Tanjung Papuma hanya dikenal dari keindahan panorama pantainya saja. Berthus pun berharap, nantinya “Papuma Fashion Week” dapat menjadi calender event tahunan yang dapat menggairahkan dunia fashion agar lebih maju lagi.

“Kami dari KBM Ekowisata Jawa Timur, siap memfasilitasi semua kegiatan yang sifatnya untuk meningkatkan UMKM, khususnya di Kabupaten Jember. Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Bupati Jember beserta Ibu serta TP-PKK Kabupaten Jember, serta Bapak Hermawan pemimpin Syam Modelling School, yang telah mendukung suksesnya acara ini,” ucap Berthus.

Sementara itu, Hendy Siswanto mengatakan, event “Papuma Fashion Week” bisa menginspirasi tempat wisata lain di Jember agar tampil dengan ide-ide kreatif. Kali ini pun

Tanjung Papuma tampil dengan ide fashion yang menampilkan busana batik dengan kekuatan Batik Jember.

“Ini sangat luar biasa, yang akan menjadikan satu daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Jember. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Jember sangat mengapresiasi kegiatan ‘Papuma Fashion Week’ yang diinisiasi oleh Perum Perhutani,” ujarnya.

Menurut Hendy, Papuma merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kabupaten Jember. “Untuk itu, keadaan pantai yang indah ini harus kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk kemaslahatan umat. Dan kita harus lebih intens untuk berkolaborasi, sehingga juga bisa membawa manfaat bagi UMKM di sekitar wisata Pantai Papuma,” terangnya.

Perlu diketahui, pada Minggu, 11 September 2022, juga dilaksanakan lomba Fashion Show yang terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya. Lomba tersebut dibagi dalam 3 kategori, yaitu anak-anak, remaja dan dewasa. Hadiahnya berupa uang tunai, trophi, dan bingkisan dari sponsor. • DR/KBM-Ekowisata/Agung

64 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 LINTASRIMBA
Foto: Djel Mohamad/Kompersh Divre Jatim

Bersama Mitra Binaan, Perhutani Divre Jateng Semarakkan Solo Great Sale 2022

Solo - Benteng Vastenburg Solo menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan pameran “Solo Great Sale (SGS) 2022”. Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah (Divre Jateng) ikut menyemarakkan kegiatan pameran tersebut dengan keterlibatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada acara Pameran “BUMN UMKM Great Sale 2022”. Kegiatan SGS 2022 digelar di Benteng Vastenburg Solo, 13 – 16 Oktober 2022.

Kegiatan pameran itu dibuka oleh Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Hanung Harimba Rachman, bersama Kepala Bank Indonesia Perwakilan Solo, Nugroho Joko Prastowo; Ketua Kadin Solo, Gareng S. Haryanto; Ketua

Panitia SGS, Daryono; Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surakarta, serta Perwakilan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Surakarta. Yang menarik, di hari terakhir pameran, Kamis, 16 Oktober 2022, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara dan KPH Surakarta turut serta dalam kegiatan tersebut bersama Kantor Divre Jateng. Mereka masing-masing bersama mitra binaannya.

Kepala Divisi Regional (Kadivre) Jawa Tengah melalui Sekretaris Divre, Erwin, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksaan kegiatan “Solo Great Sale 2022”. Kegiatan-kegiatan serupa ini menjadi angin segar bagi peningkatan laju ekonomi pasca pandemi.

Di kesempatan itu, Hanung Harimba Rachman mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surakarta yang secara proaktif melakukan promosi UMKM. Salah satunya melalui SGS. “Salah satu faktor pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi masyarakat. Jadi kegiatan seperti ini sangat diperlukan untuk mendorong produksi UMKM juga, dan kita berharap SGS bisa dilaksanakan di kota-kota lain,” katanya.

Sementara itu, Daryono menyampaikan, SGS 2022 menjadi momentum agar UMKM bisa menunjukkan eksistensi diri di era digital. “Masyarakat bisa memanfaatkan event BUMN UMKM itu untuk belanja bersama keluarga, karena belanja di sini juga banyak diskon dan promo,” pungkasnya. DR/ DivreJtg/Isa

66 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 LINTASRIMBA
Foto: Tantida Isa/Kompersh Divre Jateng
Pemenang Greenlens 2022

Perhutani Adakan Workshop Digital Video di Jayagiri, Cikole, Lembang

Majalengka - Menggandeng

Kata Hati Institut, Perhutani mengadakan Workshop Digital Video pada Rabu-Kamis, 5-6 Oktober 2022. Workshop diadakan di Jayagiri Cikole, Lembang, Bandung Barat. Kegiatan tersebut dihadiri Direktur Keuangan Perhutani, Kemal Sudiro; Kepala Divisi Ekowisata Kantor Pusat Perhutani, Tri Lastono; Kepala Departemen (Kadep) Ekowisata Kantor Pusat Perhutani, Wismo Tri Kancono; Kadep Komunikasi Perusahaan Kantor Pusat Perhutani,

Yuswan Hendrawan C; General Manager Ekowisata Jawa Barat dan Banten, Agus Mashudi; Pimpinan Kata Hati Institut, RB Sentana, beserta jajaran; dan para peserta undangan workshop dari internal Perhutani yang membidangi wisata dan komunikasi perusahaan, serta peserta eksternal yang tahun 2021 pernah mengikuti lomba video dan potensial yang diadakan oleh Perhutani.

Kemal Sudiro mengatakan, Perhutani sedang berbenah dengan target 2 tahun bisa berubah.

Misi Perhutani yaitu kelestrarian, konservasi juga hutan wisata. Hutan wisata di Perhutani bukan hanya untuk narsis, tetapi harus dijaga kelestariannya. Dan obyek wisata yang dikelola Perhutani harus bersih, sehingga pengunjung merasa nyaman.

“Visi Perhutani adalah 3P yaitu planet, people dan profit Perhutani dalam pengelolaannya berkolaborasi dengan masyarakat untuk menghasilkan pendapatan,” ujar Kemal.

Sedangkan Wismo Tri Kancono mengatakan, selama 2 tahun wisata terimbas oleh Covid-19. Ini momentum yang tepat bagi Perhutani untuk bangkit dan menggenjot pendapatan dari wisata. Untuk itu, keindahan obyek wisata yang ada di Perhutani harus sering dipublikasikan, salah satunya dengan memanfaatkan media sosial.

Sementara itu, RB Sentana mengucapakan terima kasih kepada Perhutani karena dipercaya untuk menjadi nara sumber pada kegiatan Workshop Digital Video Perhutani “The Exotic Digital Forest” itu. “Dengan adanya workshop diharapkan petugas Perhutani dan peserta workshop dari eksternal dapat bertambah pengetahuannya mengenai pembuatan digital video,” ujarnya.

Salah seorang peserta eksternal workshop dari Bogor, Rachmat Rudiyanto, mengatakan, pelatihan ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan. “Kami akan mengimplementasikan hasil dari workshop ini,” ujarnya. • DR/Bds/Yans

68 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 LINTASRIMBA
Foto: Kompersh KPH Bandung Selatan

Di Kebonharjo, Perhutani Gelar Konsultasi Publik Kawasan Hutan Bernilai Konservasi Tinggi

Kebonharjo - Gedung Kesambi menjadi lokasi saat Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kebonharjo bersama stakeholder mengadakan kegiatan Konsultasi Publik Pengelolaan Kawasan Hutan Bernilai Konservasi Tinggi. Acara itu diadakan pada Selasa, 27 September 2022. Administratur Perhutani KPH Kebonharjo, Joko Santoso, hadir di kegiatan itu bersama jajaran. Hadir pula Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) Sale, Forkompimcam Sedan, Forkompimcam Jatirogo, Forkompimcam Kenduruan, Forkompimcam Bogorejo, serta 37 Perwakilan Kepala Desa Sekitar Hutan, dan Pengurus Paguyuban Lembaga Masyarakat Desa Hutan

(LMDH) Wono Agung Santosa.

Di dalam sambutannya, Joko Santoso mengucapkan terima kasih kepada segenap stakeholder yang sudah berkenan hadir. Ia berharap semua yang hadir dapat memberikan tanggapan dan saran mengenai pengelolaan hutan di wilayah Perhutani KPH Kebonharjo.

“Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengelola, menjaga, dan melestarikan hutan yang ada, serta siap menerima saran/tanggapan dari berbagai pihak untuk kemajuan Perhutani, khususnya di wilayah KPH Kebonharjo,” tutur Joko Santoso.

Joko Santoso juga menyampaikan tentang sebaran keberadaan Area Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT). Semua ada 6

Nilai Konservasi Tinggi (NKT). “Kawasan hutan yang mempunyai nilai keistimewaan/nilai penting memberikan fungsi pendukung keanekaragaman hayati bagi kawasan lindung/konservasi untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber Laela Qodariah dari Earthwerm Foundation, terkait proses pengelolaan hutan oleh Perum Perhutani, dan diharapkan nanti ada feedback dari stakeholder “Dalam hal pengelolaan kawasan bernilai konservasi tinggi ini, agar mengedepankan kolaborasi para pihak dengan mensinergikan program dengan stakeholder yang ada,” kata Laela. • DR/Kbh/Ari

70 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
LINTASRIMBA
Foto: Kompersh KPH Kebonharjo
Pemenang Greenlens 2022

Kabupaten Bandung - Pada Rabu, 30 Agustus 2022, Perhutani Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ekowisata Jawa Barat dan Banten bersama CV Warung Kopi Gunung melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pemanfaatan Jasa Lingkungan Usaha Wisata alam. Acara tersebut dilaksanakan di Aula Gedung Serba Guna Wisata Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

General Manager (GM) KBM Ekowisata Jawa Barat dan Banten, Agus Mashudi, melakukan penandatanganan PKS itu bersama Owner CV Warung Kopi Gunung (WKG), Olav Norman Rene. Momen itu disaksikan oleh Manager Pengelolaan Destinasi dan Pemasaran, Luckyarto, beserta jajaran manajemen KBM Ekowisata Jawa Barat dan Banten, dan perwakilan Paguyuban Usaha Kecil

Perhutani Bangun Kerja Sama Pemanfaatan Jasa Lingkungan Usaha Wisata Alam di Ciwidey Perhutani KPH Malang Tanda Tangani MoU dengan Kejaksaan Negeri Kota Batu

Malang - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan pihak Kejaksaan Negeri Kota Batu. Penandatanganan dilaksanakan di Resto Taman Rekreasi Selecta, Kota Batu, Rabu, 5 Oktober 2022.

Administratur KPH Malang Candra Musi mengatakan, kerja sama itu bertujuan untuk memermudah penyelesaian masalah yang berkaitan dengan hukum perdata dan tata usaha negara yang dihadapi Perum Perhutani. “Tujuan MoU ini agar memudahkan penyelesaian masalah, baik permasalahan tenurial ataupun

Menengah (PUKM) wisata Ranca Upas. Di kesempatan itu, Agus Mashudi mengatakan, penandatanganan perjanjian kerja sama itu sejalan dengan kebijakan startegis Perhutani yaitu Rebranding wisata dalam pengembangan produk. “Setelah adanya penandatanganan kerja sama dengan CV Warung Kopi Gunung ini, diharapkan kawasan wisata Ranca Upas menjadi semakin ramai pengunjung. Sebab, kehadiran WKG yang sudah punya nama di bidang usaha kuliner ini tidak menutup kemungkinan nantinya pengunjung itu bukan hanya camping, menginap di Igloo Camp atau Bobocabin, tetapi bisa hangout di Warung Kopi Gunung,” ujarnya.

Sementara itu, Olav Norman Rene mengucapkan terima kasih kepada KBM Ekowisata Jawa Barat dan Banten yang telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya untuk bekerjasama. “Dengan amanah ini, kami akan membangun suatu tempat ngopi yang menjadi ikon khususnya di Ciwidey, sehingga bisa turut serta meramaikan pariwisata,” tuturnya. • DR/KBMEkoJanten/Erm

konflik dengan masyarakat di sekitar kawasan hutan, agar dapat ditangani secara tepat dan benar sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Candra Musi.

Kepala Kejari Kota Batu, Agus Rujito, menambahkan, pihak Kejaksaan Negeri Kota Batu memberikan bantuan hukum untuk menyelesaikan permasalahan hukum perdata dan tata usaha negara yang dihadapi Perum Perhutani setiap saat, bilamana diperlukan. “Dan kerja sama ini bisa dilakukan perpanjangan waktu jika dibutuhkan,” pungkasnya. • DR/MLg/Mus

72 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
LINTASRIMBA
Foto: Ryan Metika Prasetyo/Kompersh Divre Janten

Perhutani Forestry Institute Gelar Lokakarya Penanganan Hama dan Penyakit Tanaman Tebu

Madiun - Perhutani Forestry Institute (PeFI) menggelar kegiatan Lokakarya Penanganan Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) Tebu. Pembukaan kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Manilkara, Perhutani Forestry Institute, Kamis, 6 Oktober 2022.

Kegiatan tersebut dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi diskusi yang dilaksanakan di Ruang Manilkara Perhutani Forestry Institute serta sesi kunjungan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Gula Rajawali Madiun dan Perkebunan Tebu di Desa Wayut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun. Hadir di kesempatan itu, Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Agroforestri Kantor

Pusat Perum Perhutani, Segenap Jajaran Peneliti dari Departemen

Riset & Inovasi Perhutani Forestry Institute, Kepala Research Harvesting and Development PT Kebun Tebu Mas (KTM), Quality Asurance and Special Project Officer dari Pabrik Gula Rejo Agung Madiun, serta karyawan-karyawati dari satuan kerja lingkup Perum Perhutani. Di kesempatan itu, Chorirotun Nur Ulifah yang merupakan Koordinator Peneliti Sosial Agroforestri dan Lingkungan Perhutani Forestry Institute memberikan sambutan mewakili Kepala Perhutani Forestry Institute. Di dalam sambutannya, Chorirotun Nur Ulifah menyampaikan,

pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk mendukung program perusahaan dan pemerintah, terutama dalam hal ketahanan pangan.

“Sesuai dengan kebijakan dari Kementerian BUMN bahwa Perum Perhutani harus mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan atau food estate Selain itu kebijakan yang ada pada Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Perum Perhutani perlu melakukan penanaman tebu atau Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) dengan target sampai dengan tahun 2024,” ucapnya.

Ia menambahkan, ada tantangan yang akan dihadapi. “Terkait dengan budi daya pada tahun 2022 akan dilakukan penanaman tebu pada 15 KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) di Perum Perhutani. Maka dari itu, mungkin untuk tantangan ke depannya yaitu potensi serangan dari hama dan penyakit yang ada pada tanaman tebu. Sehingga penanganan yang tepat sangat diperlukan, agar proses bisnis tersebut dapat berjalan secara optimal,” tambahnya.

Sedangkan Moch Agus Wijoyo, Kepala Research Harvesting and Development PT Kebun Tebu Mas (KTM), menekankan terkait penanganan hama semisal penggerek tebu, kutu, uret, dan tikus, serta penyakit biotik dan abiotik pada tanaman tebu. Selain itu, ia juga mengungkapkan harapannya setelah kegiatan tersebut dilaksanakan.

“Menurut kami, hingga saat ini Perum Perhutani memiliki peluang untuk membentuk perkebunan tebu dan pabrik gula. Hal ini dikarenakan area yang dimiliki Perum Perhutani sangat mendukung pengelolaan bisnis tanaman tebu. Maka dari itu, kami berharap, semoga ke depannya hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi Perum Perhutani,” tuturnya. DR/ Dik/Rb

73 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Kompersh Pefi

Hargai Budaya dan Kearifan Lokal Lewat Gelaran Sedekah Bumi di Indramayu

Setiap tempat dan masyarakat selalu memiliki budaya. Sebagai hasil budi daya dan pola pikir serta kebiasaan masyarakat setempat, selanjutnya terbentuklah nilai-nilai luhur yang disebut kearifan lokal. Nilai-nilai kearifan lokal itu perlu terus dipelihara agar selalu hidup dan menjiwai setiap langkah masyarakat setempat. Perhutani pun senantiasa menghargai kearifan lokal tersebut. Hal itu pun terlihat tatkala Perhutani KPH Indramayu bersama Masyarakat Penyangga Hutan (MPH) melaksanakan acara adat ‘Sedekah Bumi’ di Kabupaten Indramayu. Seperti apa wujud penghargaan atas budaya dan kearifan lokal tersebut?

ujud menghargai budaya dan kearifan lokal itu ditunjukkan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Indramayu bersama Masyarakat Penyangga Hutan (MPH) dalam pergelaran acara adat “Sedekah Bumi”, pada Rabu, 12 Oktober 2022. Sedekah Bumi tersebut dilaksanakan di Petak 23, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jatimunggul, KPH Indramayu. Secara administratif, kawasan itu termasuk wilayah administratif Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Sedekah Bumi merupakan upacara yang biasanya dilaksanakan setiap menjelang atau awal dimulainya para petani mengolah

Wsawah. Kegiatan ‘Sedekah Bumi’ tersebut merupakan bukti komitmen Perhutani dalam melestarikan adat budaya dan kearifan lokal masyarakat yang merupakan peninggalan nenek moyang warga Indramayu.

Asisten Perhutani Jatimunggul, Karsim, beserta jajarannya hadir dalam acara tersebut. Hadir pula para tokoh masyarakat, tokoh agama, beserta Masyarakat Penyangga hutan.

Kegiatan itu menarik perhatian masyarakat. Khususnya para petani. Mereka dengan seksama membawa sesaji atau hidangan untuk melakukan ritual dan doa bersama di kesempatan itu.

Melalui Karsim, Administratur Perhutani KPH Indramayu mengatakan, masyarakat penyangga hutan atau petani

setempat rutin mengadakan acara adat Sedekah Bumi. Wujud kearifan lokal itu dilaksanakan setiap menjelang dimulainya pengolahan sawah musim tanam.

“Perhutani KPH Indramayu menghormati adat dan budaya masyarakat yang merupakan warisan leluhur. Acara Sedekah Bumi merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Perhutani bersama masyarakat dalam melestarikan adat istiadat masyarakat setempat, khususnya di wilayah kerja Perhutani,” ujarnya.

Menurut Karsim, selain menghargai kearifan lokal, acara sedekah bumi juga menjadi sarana komunikasi antar elemen masyarakat setempat. “Sedekah Bumi dilaksanakan Perhutani KPH Indramayu dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat,

74 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 WARISANRIMBA

sehingga dapat terjalin komunikasi langsung di antara petugas dengan masyarakat dalam menyampaikan program Perhutani juga pendapat masyarakat,” tambah Karsim.

Permohonan Kepada Tuhan Di kesempatan itu, Rustam Lubis mewakili Tokoh Masyarakat, mengucapkan terima kasih kepada pihak Perhutani KPH Indramayu yang telah bersama-sama masyarakat mengadakan acara adat ini. Ia menyebut, upacara adat yang diselenggarakan itu menjadi wujud permohonan kepada Tuhan yang Maha Esa agar pengolahan sawah dapat berjalan dengan baik.

“Makna dari penyelenggaraan upacara adat Sedekah Bumi adalah memohon kepada Allah SWT agar para petani yang akan melaksanakan pengolahan sawah

pada musim tanam rendeng selamat dan hasil panen berlimpah, sehingga menjadi berkah bagi keluarga petani, dan Perhutani tetap lestari hutannya,” ungkapnya.

Tradisi sedekah bumi merupakan salah satu bentuk ritual tradisional yang hidup di masyarakat di Pulau Jawa. Tradisi itu sudah berlangsung dan dilakukan secara turuntemurun dari nenek moyang orang Jawa terdahulu hingga sekarang. Biasanya, ritual sedekah bumi dijalankan oleh masyarakat Jawa yang berprofesi sebagai petani atau nelayan, yang menggantunggkan hidup keluarga dan sanak famili mereka dari mengais rizki dengan memanfaatkan dan mengolah kekayaan alam yang ada di bumi.

Bagi masyarakat Jawa, khususnya kalangan petani dan para nelayan, tradisi ritual setahun sekali

semacam sedekah bumi bukan hanya merupakan budaya yang diselenggarakan sebagai rutinitas atau ritual yang sifatnya tahunan belaka. Tradisi sedekah bumi bagi mereka memiliki makna yang lebih dalam daripada itu. Upacara tradisional Sedekah Bumi sudah menjadi salah satu bagian dari pola hidup masyarakat yang tidak akan mampu untuk dipisahkan dari budaya masyarakat Jawa.

Sebenarnya, tidak banyak peristiwa dan kegiatan yang dilakukan pada gelaran upacara tradisi Sedekah Bumi. Umumnya, pada waktu penyelenggaraan acara tradisi tersebut, biasanya seluruh masyarakat yang tinggal sekitar akan ikut turun merayakannya. Di dalam tradisi Sedekah Bumi, biasanya mereka membuat tumpeng, lalu berkumpul menjadi

75 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Saeful Hakim/Kompersh KPH Indramayu

satu di suatu tempat. Biasanya di tempat tinggal sesepuh kampung, di balai desa, atau tempat-tempat lain yang telah disepakati. Seluruh masyarakat setempat lantas ikut serta dalam pergelaran acara ritual Sedekah Bumi.

Setelah itu, masyarakat kemudian membawa tumpeng tersebut ke balai desa atau tempat lain yang disepakati masyarakat setempat untuk didoakan oleh sesepuh adat. setelah didoakan oleh sesepuh adat, kemudian tumpeng tersebut kembali diserahkan kepada masyarakat setempat yang tadi membuatnya.

Nasi tumpeng yang sudah didoakan oleh sesepuh adat setempat itu kemudian dimakan secara berramai-ramai oleh masyarakat yang merayakan acara Sedekah Bumi itu. Ada yang langsung memakannya di tempat itu, ada juga yang membawa nasi

tumpeng bagian mereka pulang untuk dimakan bersama sanak keluarganya di rumah masingmasing. Intinya, tumpeng itu telah didoakan dan sebagai wujud permohonan kepada Tuhan dan pemberian sedekah dari mereka.

Pembuatan nasi tumpeng itu merupakan salah satu syarat yang harus dilaksanakan pada saat penyelenggaraan upacara tradisional itu. Nasi tumpeng dan ayam panggang menjadi dua jenis makanan yang menjadi bsgian pokok yang harus ada di dalam tradisi dan penyelenggaraan ritual Sedekah Bumi. Sedangkan menu yang lainnya semisal minuman, buah-buahan, dan lauk-pauk, hanya bersifat tambahan saja. Tidak menjadi prioritas yang utama.

Pada akhir acara, biasanya para petani menyisakan sebagian makanan itu untuk diletakkan di

sudut-sudut petak sawah masingmasing. Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukur mereka. Di dalam acara puncak, ritual Sedekah Bumi lantas diakhiri dengan lantunan doa. Masyarakat setempat bersama-sama melantunkan doa tersebut dengan dipimpin oleh sesepuh adat.

Doa yang dilantunkan dalam ritual Sedekah Bumi tersebut umumnya dipimpin oleh sesepuh kampung yang sudah sering dan terbiasa mamimpin jalannya ritual tersebut. Ada yang sangat menarik dalam lantunan doa yang ada yang dilanjutkan dalam ritual tersebut. Yang menarik, di dalam lantunan doa tersebut terdapat kolaborasi antara lantunan kalimat-kalimat Jawa yang dipadukan dengan doa yang bernuansa Islami.

Kabupaten Indramayu Kabupaten Indramayu adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Ibu kota Kabupaten Indramayu adalah Kecamatan Indramayu Kota. Nama Indramayu sendiri berasal dari kecantikan Istri Raden Arya Wiralodra yang bernama Nyi Endang Darma Ayu. Raden Arya Wiralodra yaitu salah satu pendiri Indramayu di abad 1527 M. Nyi Endang Darma Ayu dikenal oleh masyarakat sebutan Darma Ayu. Lama kelamaan, pengucapan nama Darma Ayu menjadi Dermayu, lalu menjadi In Darmayu, kemudian berubah menjadi Indramayu.

Wilayah Indramayu meliputi Indramayu timur (Sukagumiwang), Tukdana, Bangodua, Widasari, Arahan, Santigi (Cènthigi), Sindang, Balongan, Kedokanbuder, Juntinyuat, Krangkeng, Celeng (Lohbener), Kandanghaur (sebagian wilayah), Losarang, Patrol, Sukra (Sakra), Anjatan, Bongas, Haurgeulis, Bantawaru, dan Plasa Kerep. Wilayah Indramayu tersebut

76 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
WARISANRIMBA Foto: Saeful Hakim/Kompersh KPH Indramayu

masuk ke wilayah kerajaan galuh purwa (Jawa Kuno) abad 1 Masehi, yang letak pemerintahannya di kaki Gunung Slamet.

Secara geografis, Kabupaten Indramayu berada pada koordinat 107”51’-108”36’ Bujur Timur dan 6”15’–6”40’ Lintang Selatan. Wilayahnya terletak di bagian utara provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Kabupaten Indramayu berjarak sekitar 52 kilometer arah barat laut dari Kota Cirebon, 144 kilometer dari Kota Bandung melalui Sumedang, serta 205 kilometer dari Jakarta ke arah timur.

Seluruh wilayah Kabupaten Indramayu merupakan dataran rendah hingga pesisir. Ada sebagian daerah yang memiliki perbukitan, terutama di perbatasan Kabupaten Sumedang, yaitu Dusun Ciwado Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu. Sebagian wilayah Sanca, Kecamatan Gantar juga memiliki kawasan perbukitan.

Batas-batas wilayah Kabupaten Indramayu adalah, di bagian utara dan timur dengan Laut Jawa, di sebelah barat dengan Kabupaten Subang, serta di bagian selatan dengan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Sumedang.

Wilayah Kabupaten Indramayu beriklim tropis basah dan kering, dengan dua pola musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan biasanya berlangsung antara bulan Desember hingga Maret. Musim kemarau berlangsung pada bulan Mei hingga Oktober. Rata-rata curah hujan di wilayah Kabupaten Indramayu adalah 1300–1800 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 90–140 hari hujan per tahun.

Suhu udara rata-rata tahunan wilayah Kabupaten Indramayu

cukup tinggi, karena wilayahnya yang berada di pesisir pantai. Rata-rata suhu udara di Kabupaten Indramayu berkisar antara 23°–32°C. Sedangkan tingkat kelembaban di sebagian besar wilayah kabupaten Indramayu berkisar antara 70–85% per tahun.

Bahasa Daerah Secara umum, bahasa daerah yang digunakan masyarakat Kabupaten Indramayu adalah Bahasa Jawa dengan Dialek Indramayu. Mayoritas masyarakat Indramayu menggunakan Bahasa Jawa Indramayu (Dialek Indramayu). Selain bahasa Jawa Indramayu (dialek Indramayu), masyarakat Indramayu yang tinggal di wilayah selatan dan barat daya menggunakan bahasa Sunda. Bahasa Jawa di Kabupaten Indramayu sekarang ada tiga dialek. Mayoritas adalah dialek Dermayu (Indramayu). Tetapi ada pula bahasa Jawa dialek Cerbon (Cirebon), misalnya di Desa Krangkeng, Kalianyar, dan sekitarnya yang berada di Kecamatan Krangkeng. Wilayah tersebut berbatasan dengan Kabupaten Cirebon.

Bahasa Jawa dialek TegalBrebes juga ada, khususnya digunakan masyarakat di wilayah barat Kabupaten Indramayu. Sebab, pada tahun 1920-an terdapat migrasi dari Tegal-Brebes ke wilayah tersebut. Khususnya di beberapa desa atau blok di Kecamatan Haurgeulis, Anjatan, Patrol, Sukra, dan Bongas.

Memang mayoritas masyarakat Indramayu menggunakan Bahasa Jawa Dermayu. Yaitu kira-kira 1,5 juta penduduk Kabupaten Indramayu. Ada dua tingkatan dalam bahasa Jawa dialek Dermayu yang merupakan dialek sosial (sosiolek), yaitu tingkatan bagongan atau ngoko dan tingkatan

bebasan atau besiken atau kromo. Diperkirakan, warga yang menguasai bahasa tingkat bebasan itu sekitar 20%-40%.

Sedangkan masyarakat yang menggunakan bahasa Sunda umumnya menggunakan Bahasa Sunda standar dengan dua tingkatan. Pertama, bahasa Sunda Priangan atau bahasa Sunda fase baru, yang digunakan masyarakat di Kecamatan Gantar dan sebagian Haurgeulis (berbatasan dengan Kabupaten Subang), Kecamatan Terisi bagian selatan (yang berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Sumedang), serta di Blok Karangjaya di Desa Mangunjaya di Kecamatan Anjatan.

Ada pula Bahasa Sunda Indramayu fase Sunda kuno asli di wilayah Indramayu. Yakni di Desa Ilir, Bulak, dan Parean Girang di Kecamatan Kandanghaur, serta Desa Lelea dan Tamansari di Kecamatan Lelea. Bahasa Sunda yang digunakan di sana dikenal sebagai bahasa Sunda Lelea atau bahasa Sunda Parean.

Bahasa Sunda fase Sunda Kuno agak berbeda dengan fase Sunda baru, karena perbedaan dialek temporal. Perbedaan yang paling kentara adalah, dalam bahasa Sunda Parean-Lelea tidak dikenal undak-usuk (tingkatan berbahasa). Bahasa Sunda Parean-Lelea juga tidak mengenal vokal /eu/. Di Bahasa Sunda Parean-Lelea, vokal /eu/ digantikan oleh vokal /u/, /i/, atau /ə/ saja. Selain itu, juga terdapat sejumlah perbedaan pada kosa kata.

Begitu banyak kekayaan budaya di masyarakat Kabupaten Indramayu. Maka, upaya menghargai budaya dan kearifan lokal yang dilakukan Perhutani KPH Indramayu layak dihargai. Salah satunya dengan menggelar ritual Sedekah Bumi. • DR/Idr/SH

77 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022

Kacamata Jawa Burung Bersuara Istimewa

Namanya unik. Kacamata Jawa. Sebab, umumnya burung ini memiliki corak melingkar di sekeliling matanya. Sehingga seolah-olah sedang mengenakan kacamata. Tetapi ada hal yang juga unik dari spesies burung yang ditemukan di Indonesia dan Malaysia ini. Suaranya istimewa. Keistimewaan suara Burung Kacamata Jawa yang bisa dinikmati itu di sisi lain menimbulkan ancaman untuknya. Apalagi, perawatan Burung Kacamata Jawa mudah dan proses adaptasinya cepat. Sehingga, ia kerap diburu untuk ditangkap dan dipelihara. Kacamata Jawa juga terancam kehilangan habitat.

Burung Kacamata Jawa (Zosterops flavus) biasa dikenal dengan nama sebutan Kacamata saja. Kacamata Jawa adalah spesies burung yang termasuk dalam familia Zosteropidae. Burung tersebut ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Habitat alaminya adalah hutan dataran rendah tropis atau subtropis, hutan mangrove tropis atau subtropis, dan semak belukar subtropis atau tropis. Tetapi masalahnya, dewasa ini Kacamata Jawa terancam kehilangan habitat. Secara umum, Burung Kacamata Jawa punya ciri-ciri khas. Ukuran tubuhnya kecil (panjang 10 cm) dan tubuhnya didominasi warna kuning.

78 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 ENSIKLORIMBA
Foto: Oleh FatihPR https://commons.wikimedia.org

Tubuh bagian atas berwarna kuning zaitun dan bagian bawah berwarna kuning biasa. Iris berwarna coklat, paruh dan kaki berwarna kehitaman. Burung jenis ini memang dijuluki burung kacamata, karena jika dilihat, pada bagian mata burung jenis ini memang tampak seolah-olah seperti sedang memakai kacamata dengan lingkaran berwarna putih di sekitar matanya.

Fisiknya mirip dengan kacamata laut, tetapi Kacamata Jawa berukuran lebih kecil, warnanya lebih terang, dan tanpa bintik hitam pada kekang. Yang unik, Kacamata Jawa memiliki suara istimewa. Kicauan Kacamata Jawa berupa desisan seperti nada kontak yang tinggi di antara anggota kelompok dan suara yang tajam.

Burung Kacamata Jawa tersebar di Kalimantan dan Jawa. Ia hewan penetap dan merupakan satwa endemik di dua wilayah tersebut. Hutan mangrove, semak pantai, hutan pantai, menjadi habitat Kacamata Jawa. Selain itu, Kacamata Jawa juga tinggal di pinggiran hutan.

Makanan Kacamata Jawa adalah nektar bunga, serangga kecil, dan buah—buahan. Ketika mencari

makan, Kacamata Jawa biasanya berkelompok dalam jumlah banyak. Beberapa laporan mencatat, burung Kacamata Jawa mengunjungi pohon langsat dan pohon dadap. Namun informasi tentang Kacamata Jawa terbatas, sehingga diperlukan penelitian lebih jauh tentang burung ini.

Sarang Kacamata Jawa terlihat berbentuk cawan. Telurnya berwarna kebiru-biruan, dengan jumlah dua butir dalam satu kali bertelur. Umumnya burung Kacamata Jawa berkembangbiak pada bulan Mei.

Burung Kacamata Jawa diminati oleh penggemar burung yang berkantong tipis. Sebab, perawatannya mudah. Selain itu, keistimewaan Kacamata Jawa yang lain adalah suaranya yang bisa dinikmati. Kacamata Jawa juga dapat dijadikan burung pemaster lain. Hal-hal istimewa itu membuat Kacamata Jawa kerap diburu para penggemar burung.

Burung Kacamata Jawa punya keunggulan yang lain yang menyebabkan orang suka memeliharanya. Hal itu adalah proses adaptasinya yang sangat cepat. Selain itu, ukuran tubuhnya

mungil. Mudah dibuat berkicau jika kondisinya sehat menjadi daya tarik lain Kacamata Jawa.

Habitat Kacamata Jawa

Tetapi, burung Kacamata Jawa punya kelemahan untuk dipelihara. Yaitu, ia mudah mudah mati dan mudah terlepas dari sangkar. Maka, menyikapi banyaknya ancaman terhadap burung tersebut, saat ini konservasi Burung Kacamata sudah banyak dilakukan.

Burung Kacamata banyak diketahui merupakan salah satu jenis burung kicauan yang ada di alam ini. Pada umumnya, burung ini memang ditemukan di Indonesia dan juga di Malaysia. Tetapi, ternyata burung Kacamata Jawa juga banyak yang tersebar di berbagai wilayah. Sebab, habitat alami dari jenis burung kacamata tersebut terdapat di hutan dataran rendah tropis atau subtropis.

Selain itu, habitatnya juga berada di hutan mangrove tropis atau subtropis. Burung Kacamata Jawa juga diketahui tersebar di semak belukar subtropis atau tropis. Masalahnya, saat ini hutan mangrove dan semak belukar tropis itu kian berkurang tutupannya.

80 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 ENSIKLORIMBA
Foto: infobinatang.com

Sehingga, burung kacamata Jawa saat ini sudah tergolong kelompok hewan yang terancam kehilangan habitatnya.

Di Indonesia, daerah persebaran burung Kacamata Jawa ini berada di Kalimantan dan Jawa. Burung Kacamata Jawa itu juga merupakan burung penetap dan satwa endemik di dua wilayah tersebut. Selain itu, burung Kacamata Jawa juga umumnya menghuni hutan mangrove, semak belukar di pantai, serta hutan pantai. Semua kawasan tersebut merupakan habitatnya. Tetapi, burung Kacamata Jawa juga dapat tinggal di pinggiran hutan.

Ciri Khas Kacamata Jawa

Burung Kacamata Jawa (Zosterops flavus) termasuk spesies burung yang juga termasuk ke dalam familia Zosteropidae. Ciri khas burung Kacamata Jawa salah satunya yaitu fisiknya berukuran kecil. Ukurannya hanya sepanjang 10 cm.

Ciri khas yang lain adalah, bulu yang menutupi badannya didominasi oleh warna kuning yang terlihat cerah menyala. Warna kuning menyala itu mendominasi pada tubuh bagian atas burung Kacamata Jawa. Bagian atas tubuh burung Kacamata Jawa umumnya berwarna kuning zaitun, sedangkan pada bagian bawah burung tersebut berwarna kuning biasa.

Ciri khas burung Kacamata Jawa yang selanjutnya terlihat pada bagian iris yang berwarna coklat, sedangkan paruh dan pada bagian kakinya umumnya berwarna kehitaman. Sekilas, burung Kacamata Jawa ini juga mirip dengan burung Kacamata Laut. Tetapi, dibandingkan burung Kacamata Laut, Kacamata Jawa memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil, warna lebih terang, serta tanpa bintik hitam yang ada pada kekang.

Hal yang khas dan menarik lain dari Kacamata Jawa adalah suaranya. Bisa dibilang, suara burung Kacamata Jawa adalah kicauan yang istimewa. Kicauannya terdengar berupa desisan seperti halnya nada kontak yang tinggi di antara anggota kelompok. Selain itu, suara kicau burung Kacamata Jawa juga terdengar seperti suara yang tajam.

Perilaku burung Kacamata Jawa yang unik adalah pada umumnya berkelompok dalam jumlah banyak ketika mencari makan. Jenis makanannya adalah berupa nektar bunga, serangga kecil, serta buahbuahan. Ada juga laporan yang telah menyebutkan bahwa burung Kacamata Jawa ini berkunjung ke pohon langsat dan juga ada di pohon dadap. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan adanya penelitian lebih jauh mengenai

jenis burung ini. Sebab, informasi mengenai burung jenis ini saat ini masih terbatas.

Ada ancaman lain keberadaan burung Kacamata Jawa di habitat aslinya. Burung Kacamata Jawa kerap kali disukai oleh banyak penggemar burung, karena perawatan burung ini yang mudah. Hal yang membuat para penggemar burung menggemari burung Kacamata Jawa antara lain karena burung ini juga mudah sekali beradaptasi. Ciri khas burung Kacamata Jawa yang bertubuh mungil ini menjadikannya mudah berkicau.

Tak hanya itu, keistimewaannya yang lain di antaranya memiliki suara yang bisa dinikmati. Kacamata Jawa juga bisa dijadikan sebagai burung pemaster. Sehingga, burung Kacamata Jawa menjadi satwa yang kerap diburu. • DR

81 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: wikimedia.org Klasifikasi ilmiah Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Passeriformes Famili : Zosteropidae Genus : Zosterops Spesies : Zosterops flavus

Lewat Kayu Putih

Perhutani KPH Kuningan Tingkatkan Peran LMDH

Sudah menjadi komitmen Perum Perhutani untuk selalu berkolaborasi dengan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dalam pengelolaan hutan. Termasuk dengan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan). Begitu pula yang dilakukan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan. Mereka memberdayakan masyarakat sekitar hutan dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebagai tenaga petik dan pungut Daun Kayu Putih (DKP). Bukan sekadar untuk mengejar target raihan daun kayu putih, tetapi hal itu dilakukan sebagai langkah untuk memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat dalam hal meningkatkan pendapatan dan perbaikan kesejahteraan mereka.

Aktivitas petik dan pungut Daun Kayu Putih (DKP) itu terlihat pada Kamis, 8 September 2022. Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan melakukan upaya pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dan LMDH untuk aktif sebagai tenaga petik dan pungut Daun Kayu Putih (DKP). Hal itu salah satunya dilakukan di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bantarpanjang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciledug, KPH Kuningan.

Adalah masyarakat sekitar Hutan dan tiga LMDH yang ada dI wilayah kerja BKPH Ciledug yang diberdayakan sebagai tenaga petik daun kayu putih. Hal itu dituturkan oleh Administratur/KKPH Kuningan,

Benny Suko Triatmoko. Benny mengatakan, jajaran BKPH Ciledug memberdayakan masyarakat dan LMDH itu dalam rangka memenuhi target raihan daun kayu putih pada tahun 2022, sekaligus meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan.

“Ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi antara Perhutani dan LMDH, dimana Perhutani dalam pengelolaan hutan, khususnya dalam kegiatan petik dan pungut Daun Kayu Putih, melibatkan peran serta masyarakat sekitar hutan dan LMDH,” katanya.

Benny menambahkan, selain meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan, peningkatan peran serta masyarakat itu juga dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Sehingga, mereka bisa merasakan manfaat hutan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka, dan selanjutnya mereka pun turut menjaga kelestarian hutan itu.

“Kegiatan petik dan pungut daun kayu putih memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat dalam hal meningkatkan pendapatan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” tambah Benny.

Sementara itu, Ketua LMDH Bantarpanjang, Aip Heriana, mengucapkan terima kasih kepada pihak Perhutani yang sudah memberikan pekerjaan kepada masyarakat. Dilibatkannya masyarakat untuk bekerja di hutan itu akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar

82 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 RIMBADAYA

hutan. Apalagi, Perhutani KPH Kuningan juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk ikut dalam pengelolaan hutan.

“Selain dapat upah dari hasil pemungutan daun kayu putih, kami juga diberi peluang untuk melakukan kegiatan tumpangsari dengan menanam tanaman palawija di bawah tegakan kayu putih,” tuturnya.

Dua Wilayah Kabupaten

Perhutani KPH Kuningan merupakan salah satu dari 14 KPH yang berada di Divisi Regional Jawa Barat dan Banten. Luas wilayah pengelolaan KPH Kuningan adalah 29.684,35 hektare. Secara geografis, wilayah kerja KPH Kuningan berada di koordinat 6o 51’ – 7o LS dan 108o96o BT. Wilayah kerja KPH Kuningan di sebelah Utara berbatasan dengan

wilayah Kabupaten Cirebon, di Sebelah Timur berbatasan dengan KPH Balapulang, di sebelah selatan berbatasan dengan KPH Ciamis, dan di sebelah barat berbatasan dengan KPH Majalengka.

Secara administratif, keberadaan KPH Kuningan terletak di 2 (dua) Kabupaten. Dari 29.684,35 hektare luas wilayahnya, seluas 25.644,38 hektare masuk wilayah administratif Kabupaten Kuningan, dan seluas 4.039,97 hektare masuk wilayah Kabupaten Cirebon.

Pada awalnya, KPH Kuningan bernama KPH Ciledug. Di tahun 1968, KPH Ciledug berubah menjadi KPH Kuningan. Tahun 1982-1984, terhadap wilayah KPH Kuningan telah dilaksanakan penataan, dimana pengelolaannya terbagi ke dalam enam Bagian Kesatuan

Pemangkuan Hutan (BKPH), yaitu BKPH Ciledug, BKPH Waled, BKPH Luragung, BKPH Cibingbin, BKPH Garawangi, dan BKPH Linggarjati.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 424/MenhutII/2004 tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Lindung Pada Kelompok Hutan Gunung Ciremai Seluas Lebih Kurang 15.500 hektare terletak di Kabupaten Kuningan dan Majalengka, serta berdasarkan BAST (Berita Acara Serah Terima) Nomor 05/SJ/ DIR/2009 dan Nomor BA.4/IVSET/2009 mengenai Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung Yang Diubah Menjadi Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Ciremai. Selanjutnya pengelolaan kawasan hutan pada BKPH Linggarjati (Kelompok Hutan

83 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Kompersh KPH Kuningan

Gunung Ciremai) seluas 8.638,30 hektare pengelolaannya menjadi tanggung jawab Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC).

Berdasarkan sebaran potensi sumber daya hutan, pengusahaan kawasan hutan Perhutani KPH Kuningan terbagi dalam dua Kelas Perusahaan. Yang pertama, Kelas Perusahaan Jati, terdapat 4 BKPH dan 17 RPH. Yang kedua, Kelas Perusahaan Pinus, terdapat 2 BKPH dan 8 RPH.

Wilayah pengelolaan Perhutani KPH Kuningan seluas kurang lebih 29.684,35 hektare, terbagi dalam Kelas Perusahaan Jati seluas 15.313,61 hektare dan Kelas Perusahaan Pinus seluas 14.370,74 hektare. Wilayah pengelolaan Perhutani KPH Kuningan itu terbagi ke dalam lima BKPH. Pertama, BKPH Ciledug seluas 5.931,54 hektare yang terdiri dari 6 RPH, yaitu RPH Tonjong, RPH Bantarpanjang, RPH Dukuhbadag, RPH Margamukti, RPH Cikeusal, dan RPH Gunungsari. Kedua, BKPH Waled seluas 3.304,03 hektare yang terdiri dari 4 RPH, yaitu RPH Sumurkondang, RPH Cihirup, RPH Ambit, dan RPH Cipancur.

Ketiga, BKPH Cibingbin seluas 4.738,68 hektare yang terdiri dari 5 RPH, yaitu RPH Cileuya,

RPH Cibeureum, RPH Cimara, RPH Ciangir, dan RPH Cipondok. Keempat, BKPH Luragung seluas 7.941,42 hektare yang terdiri dari 6 RPH, yaitu RPH Ciwaru, RPH Karangkancana, RPH Sukasari, RPH Segong, RPH Sumberjaya, dan RPH Legokherang. Dan kelima, BKPH Garawangi seluas 7.768,68 hektare yang terdiri dari 6 RPH, yaitu RPH Haurkuning, RPH Cipakem, RPH Lebakwangi, RPH Pakembangan, RPH Ciniru, dan RPH Subang.

Daun Kayu Putih

Kayu putih (Melaleuca leucadendra) merupakan pohon anggota suku jambu-jambuan (Myrtaceae) yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar minyak kayu putih (cajuput oil ). Namanya diambil dari warna batangnya yang memang putih. Minyak kayu putih dihasilkan dengan cara diekstrak (biasanya disuling dengan uap), terutama dari daun dan ranting kayu putih tersebut.

Di dalam bahasa Melayu, kayu putih dikenal sebagai gălam. Di Ternate ia disebut sebagai bajule. Di Seram disebut sakelan. Dan di Ambon, kayu putih dikenal dengan berbagai nama, yaitu kilam, elan, dan ilan.

Tumbuhan ini terutama tumbuh baik di Indonesia bagian timur dan Australia bagian utara. Namun, dapat pula diusahakan untuk tumbuh di daerah-daerah lain yang memiliki musim kemarau yang jelas. Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas, orang yang berdekatan dengan pohon ini akan dapat membauinya dari jarak yang cukup jauh. Sebagai tumbuhan industri, kayu putih dapat diusahakan dalam bentuk hutan usaha (agroforestry). Perhutani memiliki beberapa hutan kayu putih untuk memroduksi minyak kayu putih. Minyak kayu putih yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur atau campuran minyak pengobatan lain (semisal minyak telon), atau campuran parfum serta produk rumah tangga lain.

Kayu putih merupakan salah satu jenis tanaman produktif di sektor Kehutanan. Produk utama yang sekarang dikembangkan adalah minyak atsiri dari bagian daunnya yang berupa ceniol yang banyak dimanfaatkan sebagai minyak untuk kesehatan, yaitu minyak angin (medical oil ). Produk lain yang cukup potensial adalah kayu untuk konstruksi maupun kerajinan.

Kulit kayu, batang, dan daun pohon kayu putih memang tak bisa dicerna. Akan tetapi, daun pohon kayu putih dapat dijadikan teh yang aman untuk dikonsumsi. Daun dari pohon kayu putih ini juga terbukti secara ilmiah dapat menghasilkan minyak esensial atau minyak kayu putih yang dapat melancarkan pernapasan.

Kayu putih juga dapat dimanfaatkan untuk kerajinan, karena jaringan kayunya memiliki tingkat kepadatan yang cukup (kompak), kuat, warna pink merata, dan tekstur kayu yang cukup halus. Pemanfaatan lainnya kayu putih

84 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
RIMBADAYA Foto: Kompersh KPH Kuningan

yang pernah dilakukan adalah memanfaatkan bagian kulit batang untuk perpak pada sambungan kayu pada pembuatan sampan dan kapal tradisional.

Secara taksonomis, kayu putih termasuk dalam familia mirtaceae. Satu famili dengan Eucalyptus dan Eugenia (jambu biji), yang dicirikan dengan kulit kayunya yang mengelupas. Nama ilmiah tanaman kayu putih adalah Melaleuca leucadendron. Ciri lain yang cukup khas pada famili mirtaceae adalah bentuk bunganya yang bertipe cawan. Untuk melaleuca leucadendron dan ecalyptus sp, tipe cawan ini juga terjadi pada buahnya.

Species kayu putih memiliki varian dalam level varietas di bawah species, karakter utama. Secara fisik yang sangat membedakan antar varietas ini adalah bentuk dan ukuran daun. Untuk ciri morfologi lainnya semisal bentuk dan warna bunga, bentuk dan warna buah, bentuk batang, maupun warna kulit, cenderung sama.

Manfaat Minyak Kayu Putih

Minyak kayu putih atau eucalyptus dikenal masyarakat Indonesia sejak lama sebagai minyak yang sangat besar manfaatnya untuk kesehatan. Pertama, minyak kayu putih bermanfaat sebagai komponen terapi untuk flu hingga asma.

Masyarakat Indonesia sejak dulu terbiasa menggunakan minyak kayu putih untuk meredakan gejala flu. Berbagai penelitian menunjukkan, khasiat minyak kayu putih itu untuk meredakan gejala flu memang terbukti.

Kandungan eucalyptol atau cineole dalam kayu putih bermanfaat untuk meredakan batuk, hidung tersumbat, dan sakit kepala dengan mengurangi peradangan serta lendir. Bahkan,

kandungan cineole dalam kayu putih terbukti bermanfaat untuk terapi pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), yang rentan menjangkiti perokok.

Cienole atau eucalyptol juga bisa meredakan gejala asma dan peradangan hidung serta sinus (rhinosinusitis). Sebuah penelitian di Rumah Sakit Norderney, Jerman, berhasil membuktikan bahwa cienole dapat memerbaiki kondisi paru-paru pasien bronkitis akut secara signifikan hanya dalam waktu 4 hari.

Kedua, kayu putih kaya antioksidan. Penelitian menunjukkan, daun eucalyptus tersebut kaya akan antioksidan, terutama flavonoid. Jurnal Nutritional Science mencatat, flavonoid memiliki sifat anti-peradangan hingga antikarsinogenik. Karena itu, daun pohon kayu putih bermanfaat melawan kanker, penyakit jantung dan demensia.

Daun kering pohon kayu putih memang dapat diseduh menjadi teh. Akan tetapi, masyarakat perlu membedakan teh dari daun kayu putih dengan minyak kayu putih. Minyak kayu putih dapat meracuni tubuh jika dikonsumsi dengan meminumnya. Biasanya produk teh

kayu putih memberi label “daun teh eucalyptus”.

Ketiga, dapat mengurangi nyeri. Sebab, seperti diketahui, kayu putih atau eucalyptus mengandung cineole yang memiliki sifat antiperadangan. Selain itu, kayu putih juga mengandung senyawa limonene. Kandungan limonene ini bermanfaat meredakan nyeri tubuh. Sebuah penelitian di Fakultas Perawatan Universitas Korea membuktikan, minyak kayu putih terbukti meredakan nyeri dan peradangan pada pasien mereka.

Jadi, banyaknya manfaat yang terkandung dalam kayu putih menjadikannya komoditas yang menjanjikan secara bisnis. Maka, tak salah jika Perhutani mengembangkan tanaman kayu putih sebagai salah satu produk unggulan. Dan tak salah juga jika Perhutani memberdayakan masyarakat sekitar hutan untuk turut serta dalam pengelolaan tanaman kayu putih, terutama dalam kegiatan petik dan pungut daun kayu putih. Sebab, dengan begitu maka masyarakat dan Perhutani akan sama-sama merasakan manfaat pengelolaan tanaman kayu putih di kawasan hutan Perum Perhutani. • DR/Kng/Ddi

85 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Kompersh KPH Kuningan

Wedding Party at Lawu Green Forest

Di dalam konteks bisnis, ada banyak peluang berseliweran di seputar pengelolaan hutan. Senagai BUMN, seperti juga badan usaha yang lain, Perhutani pun selalu memanfaatkan peluang yang datang, dengan mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki. Salah satu potensi itu adalah keindahan alam di wilayahnya. Dan itulah yang dioptimalkan oleh Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds. Mereka memanfaatkan peluang maraknya konsep outdoor wedding party yang alami yang saat ini mulai banyak diminati masyarakat. Bagaimana jalannya pemanfaatan tempat wisata Lawu Green Forest (LGF) sebagai lokasi outdoor wedding party itu?

Sebuah resepsi pernikahan berkonsep garden party itu terlihat di tempat wisata Lawu Green Forest (LGF), Magetan, Jumat, 23 September 2022. Ya, saat pernikahan adalah momen sakral yang sangat penting dalam hidup seseorang. Setiap orang menginginkan pernikahan mereka adalah peristiwa sekali selama hidup. Artinya, semua pasangan suami-istri akan menginginkan agar momen pernikahan mereka menjadi peristiwa paling berkesan, sehingga akan selalu menjadi kenangan terindah. Salah satu caranya adalah dengan menghelat resepsi

pernikahan dengan konsep yang menarik.

Konsep outdoor wedding party di lokasi yang natural saat ini mulai banyak diminati warga untuk menjadi tema acara resepsi pernikahan mereka. Lokasi yang natural itu banyak sekali terdapat di kawasan hutan Perhutani. Maka, tak salah jika kini mulai banyak anggota masyarakat yang menjadikan lokasilokasi di Perhutani untuk tempat resepsi berkonsep outdoor wedding party itu. Hal itulah yang terlihat di tempat wisata Lawu Green Forest (LGF), Magetan, yang menjadi lokasi prosesi pernikahan, Jumat, 23 September 2022.

Wisata LGF yang masuk wilayah kerja Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds itu kini merupakan salah satu destinasi wisata berbasis hutan yang menarik. Tepatnya, LGF berada di Petak 75a, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sarangan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH)

Lawu Selatan, KPH Lawu Ds. Luas wilayahnya 26,2 hektare. Kawasan hutan LGF masuk kelas hutan lindung.

Sebelum diluncurkan sebagai alternatif lokasi penyelenggaraan resepsi pernikahan berkonsep natural, LGF dikenal sebagai salah satu lokasi wana wisata pilihan di Magetan. Salah satu daya tarik unggulan LGF adalah tempat berkemah. Area Camping Ground di LGF bisa dibilang lebih asyik ketimbang tempat-tempat lain. Sebab, pengunjung dapat menikmati suasana perkemahan di bawah tegakan pohon besar tristania yang tinggi menjulang dengan aroma khas yang alami.

Manager LGF, Radina Amalia, mengatakan, tren yang menjangkiti kalangan milennials sekarang ini adalah back to nature (kembali ke alam, red ). Banyak kalangan, khususnya mereka yang tinggal di perkotaan, ingin mendapatkan kembali suasana alam yang asri dan asli. Termasuk jika mereka ingin bertamasya, kini pilihan mereka kerap jatuh ke lokasi-lokasi wisata alam.

86 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 BISNISRIMBA

“Untuk merespon tren tersebut, kami menyediakan fasilitas untuk kegiatan outdoor party. Hal yang menyolok dari wisata LGF ini adalah pemandangan alamnya dengan pohon-pohan besar berjajar. Pemandangan itu sangat cocok untuk konsep acara rustic wedding yang mulai diminati kalangan muda saat ini,” jelasnya.

Berkaitan dengan Selera Radina Amalia melanjutkan, LGF beranjak untuk menjadi pilihan masyarakat yang ingin membuat resepsi pernikahan di alam. Sebab, LGF memiliki banyak

daya tarik alamiah yang menarik. “Jadi bisa dibilang, LGF adalah venue acara wedding yang sangat recommended. Ada view outdoor yang cantik, juga bangunan yang estetik,” ujarnya.

Menurut Amalia, pihaknya tidak membatasi konsep yang ingin diusung konsumen untuk acara pernikahan. Sebab, umumnya hal itu berkaitan dengan selera mereka. Yang penting, konsep dan pelaksanaan acaranya tetap menjaga kelestarian hutan di LGF.

“Untuk vendor Wedding Organizer (W.O), dekorasi, dan hiburan, kami bebaskan. Silakan

customer membawa sendiri pilihannya. Hal ini karena berkaitan dengan selera. Juga sekaligus untuk men-support para pelaku usaha di sektor industri kreatif di bidang seni dan wedding,” kata Amalia lagi.

Secara terpisah, Administratur Perhutani KPH Lawu Ds, Loesy Triana, menyampaikan terima kasih kepada jajaran manajemen LGF yang sudah mulai berbenah. Ia menyambut baik langkah bisnis manajemen LGF untuk menjadikan LGF sebagai lokasi acara pra nikah ( prewedding) ataupun pernikahan.

“Kita berharap, semoga ke depan LGF banyak diminati Event

87 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Eko Santoso/Kompersh KPH Lawu Ds

Organizer (E.O) untuk lokasi prewedding maupun pernikahan. Semoga ke depannya lebih baik dan semakin banyak pengunjung, sehingga bisa mensejahterakan karyawan dan menambah pendapatan Perhutani,” tutup Loesy.

Rustic Wedding Party

Terbukanya peluang bisnis di LGF itu tak lepas dari kian besarnya hasrat masyarakat yang ingin mewujudkan tema pernikahan yang sudah lama diimpikan. Sebab, seperti telah disebutkan, hari pernikahan merupakan hari penting dan istimewa bagi semua orang. Dan kini, tema pernikahan rustic wedding party di tempat yang alami bisa menjadi salah satu opsi. Di sisi itulah terdapat peluang besar bagi LGF.

Resepsi pernikahan bertema rustic wedding memang kian populer di banyak negara. Termasuk di Indonesia. Apalagi jika pasangan pengantin itu menginginkan suasana pernikahan yang santai, natural namun romantis, dan suasananya segar. Sudah pasti dekorasi rustic wedding party sangat cocok untuk mereka. Tema rustic wedding juga dianggap hemat biaya karena lebih menekankan pada aspek kreativitas.

Ada sejumlah ciri-ciri rustic wedding yang umumnya ada dalam konsep pernikahan tersebut. Di antaranya adalah penggunaan warna natural dalam dekorasi, tampilan gaya unfinished, material handmade dan vintage, menonjolkan perpaduan kayu dan batu, serta terdapat ornamen bunga liar dan lampu gantung.

Gaya rustic menonjolkan kesan apa adanya. Sebab, rustic diartikan sebagai berkarat, kasar, hingga berkesan pedesaan. Nah, dalam penataan dan dekorasi, gaya rustic lebih menonjolkan pada kesan apa adanya atau alami.

Meskipun diartikan berkarat dan berkesan pedesaan, gaya rustic yang kini menjadi tren jauh dari kesan tua apalagi kuno. Sebab, untuk aplikasi gaya desain atau dekorasi, tampilan rustic dapat diolah dengan sentuhan modern. Bahkan dapat dipadukan dengan desain minimalis dan vintage

Gaya rustic sering digunakan sejak abad ke-18 oleh masyarakat pedesaan di Amerika. Hal ini bisa dilihat dari bangunan rumah orang Amerika yang menggunakan batuan bertekstur kasar dan kontras. Seperti dikutip kompas.com, gaya dekorasi pernikahan rustic juga menginspirasi pilihan pesta para artis Hollywood. Di Indonesia, desain rustic pun tak asing karena terlihat dari hunian orang-orang Indonesia zaman dahulu yang biasanya didominasi material kayu dan batu.

Memilih gaya rustic untuk pesta pernikahan tergantung pada kreativitas dan keinginan si empunya acara. Namun, upayakan menghindari hal yang berlebihan, karena rustic lebih mengedepankan sesuatu yang alami dan sederhana.

Warna yang sering digunakan pada pernikahan bertema rustic wedding adalah warna-warna natural semisal coklat, abu-abu, dan putih. Meskipun berwarna pucat, warna natural tersebut dapat dipadukan dengan warna-warna pastel yang tak mencolok. Misalnya, kursi tamu berwarna coklat dapat dipadukan dengan pita berwarna kontras. Dekorasi dengan warna natural itu akan memberikan kesan hangat dan tenang.

Gaya rustic berhubungan dengan desain apa adanya, tanpa proses finishing. Sehingga, konsep ini memakai furnitur yang terkesan unfinished atau memilih venue pernikahan yang mempunyai lantai dan dinding yang belum diselesaikan. Hal itu semakin menambah kesan rustic dalam pesta pernikahan Anda.

Berkaitan dengan konsep pedesaan, dekorasi bertema rustic sering menggunakan material kayu dan batu. Untuk material kayu, biasanya yang digunakan adalah kayu yang terlihat usang atau kayu yang tidak dicat. Warna

88 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
BISNISRIMBA
Foto: Eko Santoso/Kompersh KPH Lawu Ds

kayu pun tidak harus coklat. Pasangan pengantin dapat saja memadukannya dengan kayu berwarna putih.

Dekorasi rustic wedding sebenarnya menguji kreativitas si empunya acara. Selain dapat memercantik detail dekorasi dengan barang-barang bekas atau vintage, mereka dapat membuat dekorasi dari barang-barang handmade Dan jangan lupa, dekorasi rustic tidak lengkap tanpa adanya lampulampu yang berderet menyala dan memercantik acara pesta pernikahan itu. Bunga yang dipilih dalam dekorasi rustic pun berbeda dengan bunga yang dipakai di tema-tema pernikahan yang lain. Biasanya, tema rustic menggunakan bunga liar, seperti bunga wild rose, hortensia, dan lain sebagainya.

Lawu Green Forest

Wana Wisata Lawu Green Forest (LGF) kini sedang hits di kalangan traveller dan warga Magetan. Wana wisata LGF berada di Jalan Sarangan-Cemoro Sewu Kilometer 5, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Letak LGF tidak jauh dari Mojosemi Forest Park. Lokasi LGF cukup mudah untuk dijangkau. Dari Tempat Wisata Telaga Sarangan, pengunjung cukup melanjutkan jalan mendaki sedikit lagi, kira-kira 2 km.

Udara di wana wisata LGF cukup sejuk dan asri. Tetapi, karena lokasinya ada di lereng Gunung Lawu, maka pengunjung perlu bersiap-siap untuk membawa pakaian tebal pengusir hawa dingin. Apalagi pada malam hari. Udara dingin bisa menyergap hingga suhu 14 derajat celcius. Bahkan bisa mencapai 7 derajat celcius jika sedang puncak udara dingin.

Wana Wisata LGF mengelola lahan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur seluas empat

hektare. Selain taman hutan dan taman anggrek, LGF menyediakan fasilitas restoran, outbound, camping ground, wahana permainan, dan taman hutan. Tiket masuk ke LGF pun terjangkau, hanya Rp 5.000. LGF buka setiap hari pukul 08.00 WIB-17.00 WIB.

Lokasi wana wisata di Kabupaten Magetan yang kekinian itu bisa jadi destinasi para penyuka wisata untuk berakhir pekan. LGF juga cocok sekali bagi masyarakat yang ingin menikah atau melakukan foto pre-wedding dengan latar belakang pepohonan yang asri.

Di LGF juga ada restoran berkonsep family restaurant yang siap memanjakan selera pengunjung dengan sajian aneka masakan berbahan iga, daging sapi, ayam, ikan, bebek, sate dan lain-lain. Di restoran ini ada minuman yang cocok diseruput saat hawa dingin. Yaitu Wedang JKJS (Jahe, Kencur, Jeruk, Serai). Juga ada kopi, teh, dan aneka jus buah yang harganya Rp 5.000 - Rp 9.000 per gelas. Untuk makanan, harganya berkisar

Rp 18.000 - Rp 35.000 per porsi. Yang unik, restoran joglo itu konsep interirornya tradisional dan cukup menarik.

Radina Amalia mengatakan, saat membuka lahan untuk LGF, mereka tidak menebang pohon besar, tetapi hanya pohon perdu. Menurut dia, tata letak Joglo Restaurant disesuaikan dengan letak pohon. Radina Amalia melanjutkan, pihaknya juga menyiapkan rumah penginapan dan villa, dengan konsep bangunan Jawa karena menyatu dengan alam

“LGF menawarkan ratusan spesies tanaman anggrek di taman anggrek. Ada ATV juga untuk berkeliling di antara pepohonan. Ada sejumlah spot selfie, outbound, camping ground, dan parkir LGF cukup luas,” tambah Radina Amalia.

Jadi, LGF punya banyak nilai unggul yang menjadi daya tarik tersendiri. Salah satu daya tarik unggulan itu adalah lokasinya yang sangat representatif sebagai tempat outdoor wedding party. Hmm... DR/ Lwu/Eko

89 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Eko Santoso/Kompersh KPH Lawu Ds

Mesin Kopi

dari Perhutani KPH Bandung Selatan untuk LMDH Cibuliran

Insan-insan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan menyerahkan bantuan berupa mesin pemecah kulit kopi kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Cibuliran. Selain merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perusahaan, pemberian bantuan tersebut juga menjadi wujud kepedulian sosial Perum Perhutani kepada masyarakat di sekitar hutan. Harapan yang mengiringi pemberian bantuan itu tentu agar bantuan berupa mesin pemecah kulit kopi itu dapat meningkatkan produktifitas pengolahan kopi, sehingga bisa meningkatkan pendapatan Anggota LMDH Cibuliran.

90 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 SOCIORIMBA
Foto: Gandi Sugandi/Kompersh KPH Bandung Selatan

Penyerahan bantuan mesin pemecah kulit kopi dari Perhutani KPH Bandung Selatan kepada LMDH Cibuliran itu berlangsung di Kampung Sangkan, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 1 September 2022. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Kantor Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Arifniati Fatimah; Kepala Sub Seksi Hukum Kepatuhan dan Komunikasi Perusahaan (KSS HK2P) KPH Bandung Selatan, Yana Suryana; dan Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Mandalawangi.

Wakil Administratur Wilayah Barat KPH Bandung Selatan, Trisna Mulyana, mewakili Administratur/KKPH Bandung Selatan, menyerahkan bantuan mesin pemecah kulit kopi tersebut kepada Ketua LMDH Cibuliran, Iding Rohendi. LMDH Cibuliran sendiri merupakan salah satu binaan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciparay, KPH Bandung Selatan.

Di kesempatan itu, Trisna Mulyana mengatakan, bantuan mesin pemecah kulit kopi untuk LMDH Cibuliran tersebut merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perum Perhutani. Juga merupakan wujud kepedulian sosial kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.

“Semoga dengan adanya bantuan mesin pemecah kulit kopi ini, dapat meningkatkan produktifitas pengolahan kopi, sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan pendapatan LMDH,” tuturnya.

Menanggapi pemberian bantuan berupa mesin pemecah

kulit kopi tersebut, Iding Rohendi menyampaikan terima kasih dari LMDH Cibuliran yang ia pimpin. “Terima kasih kepada Perhutani Bandung Selatan yang telah memberikan bantuan mesin pemecah kulit kopi. Kami merasa terbantu dan siap untuk mendukung program-program Perum Perhutani,” tutur Iding Rohendi.

Mesin Pemecah Kulit Kopi

Mesin pemecah kulit kopi tentu tak bisa dilepaskan dari proses pengolahan kopi. Sehingga, mesin ini tentu bisa bermanfaat bagi LMDH Cibuliran yang sedang mengembangkan bisnis dalam bidang pengolahan kopi. Bukan hanya mengupas kulit kopi dengan jumlah yang banyak, mesin ini juga bisa menghemat waktu petani kopi dalam mengupas kulit kopi. Bayangkan saja, jika mereka harus mengupas kulit kopi dengan cara manual, pasti akan memakan banyak waktu dan tenaga para petani kopi.

Mesin pemecah kulit kopi juga sangat mudah untuk dioperasikan. Untuk mendapatkan hasil yang baik, petani kopi tinggal memasukkan kopi-kopi tersebut ke dalam mesin, lalu mesin itu mulai menggiling kopi untuk memisahkan biji kopi dari kulitnya. Petani kopi pasti akan senang pada hasil pengupasan yang dihasilkan oleh mesin tersebut. Sebab, hasilnya cukup bagus dan berpeluang besar menghasilkan biji kopi yang berkualitas. Biji kopi yang bermutu inilah yang bisa mendatangkan keuntungan bagi pebisnis kopi.

Peluang Usaha

Pemanfaatan mesin pengupas kulit kopi tentu sejalan dengan

seberapa besar terbukanya peluang usaha yang didapat dari operasional mesin tersebut. Tentunya sepintas saja bisa dikatakan bahwa peluang usaha untuk mesin pemecah kulit kopi itu sangat bagus. Sebab, masyarakat saat ini diketahui sangat menyukai kopi.

Apalagi, kopi dikenal memiliki aroma yang begitu khas dan juga cita rasa yang sangat enak, sehingga banyak sekali masyarakat menyukai minuman yang satu ini. Bahkan, dewasa ini meminum kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Terutama bagi masyarakat urban.

Besarnya pasar produk kopi memberi peluang besar pula bagi para petani dan pebisnis kopi. Dan disinilah pihak LMDH bisa memulai usaha pengolahan kopi yang nantinya bisa mereka distribusikan ke pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Hal mengenai kopi sendiri, Indonesia juga merupakan negara penghasil kopi yang sangat baik. Jadi tak heran jika produk kopi Indonesia kini telah masuk di pasar internasional. Melihat fakta itu, banyak pula pebisnis yang terjun ke dalam bisnis pengolahan kopi. Walaupun telah banyak yang terjun ke bisnis pengolahan kopi, tetapi peluang untuk berhasil dalam bisnis pengolahan kopi masih sangat besar.

Nah, karena peluangnya masih sangat besar itulah, Perhutani KPH Bandung Selatan mendukung LMDH Cibuliran untuk terjun ke dalam bisnis pengolahan kopi. Dan bentuk dukungan itu adalah dengan membuat mereka memiliki mesin canggih yang bisa memudahkan dalam proses mengolah kopi, yaitu Mesin Pengupas Kulit Kopi. Bravo! DR/ Bds/Yan’s

91 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022

Biaya Penebangan dan Pengangkutan Biomassa Hutan Tanaman Energi

Program redesain pengelolaan sumber daya hutan yang dilakukan Perhutani tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan Tahun 2020–2024. Tujuannya untuk membangun portofolio baru yang bersifat quick yield, yang selanjutnya diturunkan dalam bentuk kebijakan pengembangan tanaman energi, yaitu Gamal dan Kaliandra. Tindak lanjut dari pengembangan tanaman energi itu adalah dimulainya sinergi kerja sama antara PT PLN, Perum Perhutani, dan PTPN, dalam rangka pemenuhan bahan baku biomassa untuk mendukung kebijakan nasional untuk mencapai target bauran energi 23% pada tahun 2025.

Pengembangan Hutan Tanaman Energi (HTE) biomassa di Perum Perhutani dimulai sejak tahun 2013. Dilaksanakan secara mandiri maupun kerja sama dengan pihak ketiga. Sampai tahun 2021, luas areal tanaman yang telah dibangun adalah sekitar 32.000 hektare, tersebar di 16 KPH dengan jenis Gamal dan Kaliandra. Di dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 20202024, pembangunan hutan tanaman energi biomassa kayu direncanakan seluas 56.984 hektare.

Penentuan harga keekonomian biomassa merupakan salah satu hal yang krusial untuk menjamin kesuksesan program PLTU cofiring dengan biomassa. Harga keekonomian yang dihitung dapat menjadi acuan yang dapat digunakan untuk mendukung produksi biomassa HTE dengan skala yang besar. Biaya tebangan dan pengangkutan biomassa merupakan salah satu bagian dari penentu Harga Pokok Produksi (HPP) dalam bisnis biomassa. Kajian biaya tebangan dan pengangkutan biomassa dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan dan penyusunan strategi bisnis biomassa di Perhutani.

Prestasi Kerja dan Biaya Penebangan HTE

Kegiatan uji coba penebangan biomassa dilakukan pada tanaman Gliricidae tahun tanam 2019 yang berada di Petak 193-g3, RPH Mliwang, BKPH Tanggung, KPH Semarang. Umur tanaman pada saat dilakukan uji coba penebangan tersebut adalah 27 bulan. Sistem pemanenan biomassa atau penebangan pohon gamal yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu sistem pemanenan

tanpa bucking (full tree) dan sistem pemanenan dengan pembagian batang (bucking) panjang maksimal 2 m.

Sistem pemanenan full tree dilakukan oleh satu regu kerja yang terdiri dari 4 orang (1 orang tenaga tebang dengan chainsaw dan 3 orang tenaga lansir/sarad). Sistem pemanenan dengan bucking panjang maksimal 2 m dilakukan oleh satu regu kerja yang terdiri dari 5 orang (1 tenaga tebang+bucking dengan chainsaw, 1 orang bucking dengan parang, 3 orang tenaga lansir/pikul). Hasil pengamatan prestasi kerja dan biaya kedua sistem pemanenan biomassa disajikan dalam Tabel 1.

Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa prestasi kerja tebang biomassa antara sistem full tree dengan sistem bucking menunjukkan hasil yang sangat berbeda. Sistem full tree memiliki prestasi kerja hingga 3 kali lebih cepat dibandingkan dengan sistem bucking. Hal ini karena dalam sistem full tree tidak ada kegiatan pembagian batang (bucking), kegiatan hanya tebang pohon saja menggunakan chainsaw Setelah pohon roboh, langsung ditarik/disarad keluar menuju jalan angkutan, sehingga waktu yang

92 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 OPINIRIMBA
Penulis: Zacheus Yunianto, Iwan Gunawan dan Kelompok Peneliti Produksi, Industri dan Pemasaran PeFI Peneliti Muda IX Perhutani Foresty Institute & Peneliti Madya VI Perhutani Foresty Institute

dipergunakan untuk menyelesaikan proses pemanenan satu pohon menjadi lebih cepat dibandingkan dengan sistem bucking

Pada sistem bucking, setelah pohon ditebang dengan chainsaw, selanjutnya dilakukan pembagian batang dengan panjang potongan maksimum 2 meter. Setelah dilakukan bucking, potongan batang dibongkok untuk diangkut/dipikul keluar menuju jalan angkutan, sehingga waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan proses pemanenan satu pohon menjadi lebih lama.

Pemanenan dengan sistem full tree memiliki kelemahan dalam hal pengangkutan dengan truk, karena panjang kayu tanpa bucking melebihi panjang bak truk. Sehingga, kayu tidak dapat dimuat dalam bak truk.

Oleh karena itu, disarankan apabila pemanenan menggunakan sistem full tree, harus tersedia mesin chipper portable di lokasi pemanenan, sehingga biomassa dapat langsung diproses menjadi chip dan dapat dimuat dalam bak truk. Pemanenan dengan sistem full tree lebih tepat dilakukan pada lokasi-lokasi dengan topografi datar dengan jarak lansir kayu ke jalan angkutan tidak terlalu jauh, sehingga

biaya sarad dapat ditekan seminimal mungkin.

Uji coba pemanenan dengan sistem bucking maksimal 1 meter pernah dilakukan pada tahun 2019 di Petak 184e, RPH Mliwang, BKPH Tanggung, KPH Semarang, pada tanaman Gliricidae berumur 3 tahun dengan rata-rata berat produksi/pohon 8,7 kg. Salah satu perlakuan pada penelitian ini adalah tebang dan bucking menggunakan chainsaw yang dilakukan oleh satu regu kerja yang terdiri dari 2 orang, yaitu 1 operator chainsaw dan 1 tenaga pembantu (helper). Hasil pengamatan prestasi kerja dan biaya tebangan, tidak termasuk lansir/pikul ke jalan angkutan masih terlalu rendah dan biaya sangat tinggi jika dibandingkan dengan pemanenan system full tree dan bucking panjang maksimal 2 m, yaitu 1.010 kg/org/hari dengan biaya Rp 248/kg.

Biaya Tebang dan Angkut Biomassa

Setelah kegiatan penebangan, bucking dan lansir/sarad biomassa ke jalan angkutan, rangkaian kegiatan pemanenan selanjutnya adalah pengangkutan hasil panen biomassa ke pabrik. Kegiatan pengangkutan kayu merupakan

kegiatan yang menentukan, karena biaya pengangkutan kayu merupakan bagian terbesar, yaitu sekitar 50%–90% dari biaya pembalakan (Sukadaryati, 2009). Besarnya biaya pemanenan dan pengangkutan biomassa dari ketiga sistem pemanenan disajikan pada Tabel 2.

Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa biaya pemanenan dan pengangkutan biomassa dengan sistem full tree maupun bucking panjang maksimal 2 meter hampir sama besarnya, yaitu Rp 412/kg. Kedua sistem pemanenan tersebut lebih efisien jika dibandingkan dengan pemanenan sistem bucking panjang maksimal 1 meter.

Meskipun biaya pemanenan dan pengangkutan biomassa antara sistem full tree dengan bucking panjang maksimal 2 meter hampir sama, namun dalam operasional di lapangan lebih mudah dengan pemanenan sistem bucking panjang maksimal 2 meter. Hasil panen sistem full tree memiliki kesulitan dalam hal pengangkutan menggunakan truk, karena ukurannya yang terlalu panjang bahkan sampai melebihi panjang bak truk, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pengiriman pada

93 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Tabel 2. Biaya Pemanenan & Pengangkutan Biomassa pada Berbagai Sistem Panen No Sistem pemanenan Biaya tebang dan/bucking (Rp/kg) Biaya sarad/ pikul (Rp/kg) Biaya angkutan truk (Rp/kg) Jumlah biaya tebangan dan angkutan (Rp/kg) 1 2 3 4 5 6 (3+4+5) 1 Full tree 18,4 49,5 344,2 412,1 2 Bucking panjang maks 2 m 38 85,4 289,2 412,6 3 Bucking panjang maks 1 m 248 85,4 199,1 532,5 Keterangan: Biaya sarad/pikul sistem pemanenan bucking panjang maksimal 1 m diasumsikan sama dengan biaya sarad/pikul sistem pemanenan bucking panjang maksimal 2 m
jarak yang jauh.

Penutup

Pemanenan dengan sistem bucking panjang maksimal 2 meter paling efektif dan efisien dari segi biaya pemanenan (tebang, bucking, pikul/lansir) dan pengangkutan, serta mudah dalam operasionalnya. Pemanenan biomassa dengan sistem full tree lebih tepat dilakukan pada lokasi-lokasi dengan topografi datar dengan jarak lansir kayu ke jalan angkutan tidak terlalu jauh (0-100 m), assesibilitas mudah, dan harus didukung dengan ketersediaan mesin chipper portable di lokasi pemanenan, sehingga biomassa dapat langsung diproses menjadi chip dan dapat dimuat dalam bak truk. • DR

1.

Biaya

No Uraian Satuan Sistem Full Tree Sistem Bucking 2m Sistem Bucking 1m (Gunawan, 2019) 1 2 3 4 5 6 1 Tebang dan/bucking kg/org/hari 14.942 4.840 1.010 2 Tebang dan/bucking phn/org/hari 952 308 116 3 Sarad/Pikul kg/org/hari 1.867 1.083 4 Sarad/Pikul phn/org/hari 119 69 5 Biaya tebang dan/bucking Rp/kg 18,4 38 248 6 Biaya sarad/pikul Rp/kg 49,5 85,4 7 Kapasitas angkutan kg/truk 2.324 2.766 4.018 8 Rata-rata berat/pohon kg 15,7 15,7 8,7 9 HOK 7 jam Rp 92.450 92.450 90.000 10 Sewa chainsaw +operator Rp 275.000 367.450 250.000 11 BSR Pemanenan (tebang+sarad/pikul) Rp/kg 67,9 123,4 Rp/ton 67.900 123.400

Keterangan:

Besaran HOK menggunakan UMR Kabupaten Semarang tahun 2022. Uji coba sistem pemanenan bucking panjang maksimal 1 m dilakukan pada tahun 2019 di petak 184e, RPH Mliwang, BKPH Tanggung, KPH Semarang, pada tanaman Gliricidae umur 3 tahun dengan rata-rata berat produksi/pohon 8,7 kg (Sumber: Laporan Penelitian, Prestasi Kerja dan Standar

Biaya Penebangan Biomassa Kayu Gamal (Gliricidia sepium), Puslitbang Perhutani Tahun 2019).

Pengamatan prestasi kerja dan biaya tebangan sistem bucking panjang maksimal 1 m hanya pada kegiatan tebang dan pembagian batang, tidak termasuk lansir/ pikul ke jalan angkutan. Satu regu kerja 2 orang, 1 operator chainsaw 1 tenaga pembantu (helper ).

94 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 OPINIRIMBA
Tabel
Prestasi Kerja &
Pemanenan Biomassa Sistem Full tree dan Bucking
Gambar 1. Penebangan dengan sistem full tree, (a) Penebangan dengan chainsaw; (b) Penyaradan biomassa ke jalan angkutan Gambar 2. Penebangan dengan sistem bucking panjang maks 2 meter, (a) Pembagian batang (bucking); (b) Lansir/pikul biomassa ke jalan angkut

Tanam Ribuan Mangrove di Pesisir Tangerang, Banten

Bersama Komunitas Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) Nasional Penjaga Laut dan Yayasan EcoNusa, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten melakukan aksi penanaman bibit pohon mangrove di pesisir Tangerang, Banten. Ribuan bibit pohon mangrove mereka tanam di hari itu. Selain menanam ribuan pohon mangrove, mereka juga melakukan serangkaian kegiatan, yaitu pemberian edukasi, menjalankan aksi bersih–bersih pantai, serta sosialisasi tentang fungsi dan manfaat hutan mangrove. Seluruh kegiatan itu tentu menjadi sumbangsih bagi upaya pelestarian lingkungan. Terutama sebagai langkah menghijaukan daerah pesisir.

Kegiatan tanam pohon mangrove itu digelar pada Sabtu, 29 Oktober 2022. Di hari itu, Perhutani KPH Banten berkolaborasi dengan Komunitas AMJI Nasional Penjaga Laut dan Yayasan EcoNusa, melaksanakan kegiatan penanaman mangrove jenis Rhizopora,Sp. Acara penanaman Mangrove tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang Ke-94 tahun, tanggal 28 Oktober 2022. Kegiatan tanam mangrove itu berlangsung di kawasan hutan mangrove di Petak 19b, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tangerang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Serang, KPH Banten.

96 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 ENVIRORIMBA
Foto: Kompersh KPH Banten

Sebanyak 2000 plc bibit tanaman jenis bakau atau mangrove (Rizhopora Sp) ditanam dalam acara tersebut. Kegiatan tanam mangrove itu diawali dengan penyampaian edukasi, aksi bersih–bersih pantai, serta sosialisasi tentang fungsi dan manfaat hutan mangrove.

Kepala Seksi Perencanaan Pengembangan Bisnis (Kasi PPB) KPH Banten, Syahjidin Noor, hadir dalam acara tersebut mewakili Administratur Perhutani KPH Banten. Turut hadir dalam kesempatan itu, Asisten Perhutani/ KBKPH Serang, Luckyta Sakagiri; KRPH Tangerang dan jajarannya; CEO Yayasan EcoNusa, Bustar Maltar; perwakilan dari Pemkab Tangerang; LMDH Tapas Jaya; serta mahasiswa dan para Anggota Pramuka.

Di kesempatan itu, melalui Kasi PPB KPH Banten, Syahjidin Noor, Administratur Perhutani KPH Banten, Sukidi, mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan ekosistem hutan mangrove. Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk mengeratkan tali silaturrahim di antara semua pihak yang ikut peduli terhadap kegiatan-kegiatan penghijauan di ekosistem hutan mangrove.

“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan perhatian bersama antara Perum Perhutani bersama Komunitas Aksi Muda Jaga Iklim atau AMJI Nasional Penjaga Laut, dan semua pihak yang berpartisipasi dalam rangka menjaga kelestarian konservasi hutan mangrove,” ucap Syahjidin Noor.

Antusias Komunitas Orang Muda

Sementara itu, dalam kesempatan menyampaikan sambutan, Koordinator Nasional Penjaga Laut, Yolanda Parede,

mengatakan bahwa antusias organisasi dan komunitas orang muda dalam AMJI 2022 ini meningkat dari tahun sebelumnya. Hal itu menunjukkan semakin banyak anak muda yang peduli, bahkan antusias, terhadap upaya penghijauan lingkungan pesisir.

“Semakin banyak orang muda yang terlibat dalam AMJI 2022. Kegiatan penanaman ini merupakan upaya penghijauan kembali hutan mangrove. Hal ini menjadi suatu kebanggaan AMJI ikut berpartisipasi di dalamnya,” katanya.

Sedangkan CEO Yayasan EcoNusa, Bustar Maltar, mengatakan, aksi bersama yang mereka jalankan itu dilakukan, selain untuk memberikan kesadaran terhadap dampak krisis iklim, juga dalam rangka membantu pemerintah dalam merehabilitasi wilayah mangrove. Hal itu menjadi momen penting bagi Komunitas AMJI 2022 untuk memaknai Sumpah Pemuda.

“Komunitas AMJI 2022 mengajak orang muda Indonesia untuk memaknai Sumpah Pemuda dengan aksi nyata untuk lingkungan. Kegiatan ini kami adakan dengan harapan agar aksi ini bisa menjadi bagian dalam kehidupan seharihari, sehingga membawa dampak perubahan, baik untuk lingkungan maupun iklim global,” pungkasnya.

Mangrove Memang Penting

Mangrove adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut. Mangrove merupakan tanaman hasil dari kegiatan budi daya, namun bisa juga diambil dari alam. Tanaman mangrove dapat dimanfaatkan dengan menjadikan bagian-bagian tanaman tersebut sebagai produk lanjutan. Misalnya, mangrove dimanfaatkan untuk dijadikan bahan baku kosmetik atau farmasi atau

bahan tambahan tekstil.

Hutan mangrove adalah salah satu jenis hutan yang banyak ditemukan di kawasan muara dengan struktur tanah rawa dan/ atau padat. Mangrove menjadi salah satu solusi yang sangat penting untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan. Terutama untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya habitat untuk hewan. Kerusakan ini tidak hanya berdampak terhadap hewan saja tetapi juga untuk manusia. Sehingga, mangrove disebut-sebut telah menjadi pelindung lingkungan yang sangat besar.

Tanaman mangrove atau bakau tumbuh di pantai dan paling banyak dapat dijumpai pada batasan antara muara pantai dengan sungai. Ciri-ciri tanaman bakau ini adalah hidup dengan berkelompok dalam jumlah yang banyak, memiliki akar yang besar, dan memiliki buah. Di pantai banyak petani menanam bakau, karena manfaatnya yang banyak bagi kelangsungan pantai di tempatnya. Selain itu, tanaman bakau juga dapat membuat suasana sekitar pantai menjadi lebih indah. Selain itu, tanaman bakau juga memiliki manfaat yang penting bagi kehidupan di sekitar lingkungannya.

Hutan mangrove menjadi salah satu subyek utama bagi pengembangkan lingkungan di Indonesia. Banyak lembaga sosial yang bergerak di bidang lingkungan terus menyosialisasikan manfaat mangrove. Hal ini mendukung kesadaran masyarakat bahwa mangrove memang penting untuk melindungi lingkungan. Melestarikan kawasan mangrove adalah usaha yang sangat baik untuk menstabilkan kondisi lingkungan dan menyelamatkan semua habitat di hutan mangrove tersebut. DR/ Btn/HJ

97 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022

Curug Tujuh yang Aduhai di Ciamis

Ciamis adalah sebuah kota kecil yang terletak di provinsi Jawa Barat. Berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kuningan di Utara serta Tasikmalaya di bagian barat. Yang menarik, Ciamis menyimpan satu destinasi wisata cantik yang sayang untuk dilewatkan oleh wisatawan. Namanya adalah Curug Cibolang atau juga dikenal sebagai Curug Tujuh. Disebut Curug Tujuh, karena di lokasi wisata itu terdapat tujuh curug atau air terjun yang berada di tujuh ringkat. Curug Tujuh dikenal punya panorama yang aduhai. Seperti apa keindahan Curug Tujuh yang tepatnya berlokasi di RPH Panjalu, BKPH Ciamis, KPH Ciamis itu?

Wisata alam Curug Tujuh menjadi salah satu unggulan Perum

Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis. Ya, Curug Cibolang atau lebih dikenal dengan nama Curug Tujuh, yang lokasinya termasuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Panjalu, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciamis, KPH Ciamis itu memang memiliki nilai unggul sebagai sebuah tujuan wisata. Curug Tujuh adalah salah satu curug

atau air terjun di Ciamis, yang cocok sebagai tempat untuk mengisi liburan keluarga saat akhir pekan. Secara administratif, Curug Tujuh termasuk wilayah Desa Sandingtaman, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Keindahan air terjun tersebut telah menarik perhatian banyak penyuka wisata alam. Bahkan, bukan hanya wisatawan domestik yang datang berkunjung. Banyak juga yang datang dari luar kota, bahkan luar negeri.

Hal itu dijelaskan oleh Administratur Perhutani KPH

Ciamis, Edy Satmoko, melalui Kepala Sub Seksi Agroforestry dan Ekowisata KPH Ciamis, Aan Herliaman, pada 26 Oktober 2022. Aan Herliaman menyampaikan, mayoritas pengunjung yang datang ke Curug Tujuh tidak hanya pengunjung lokal dari Kabupaten Ciamis saja, tetapi ada juga yang datang dari Tasikmalaya, Bandung, bahkan Mancanegara.

“Pengunjung biasanya lebih ramai pada hari Sabtu dan Minggu atau hari libur. Tetapi di hari-hari biasa juga masih ada pengunjung dari seputar Ciamis,” ucapnya.

Ia menambahkan, Curug Tujuh punya keunggulan karena suasana yang asri dan air curug yang jernih. “Pengunjung bisa menikmati sejuknya suasana hutan pinus yang asri dan jernihnya air Curug Tujuh. Terdapat tujuh curug di lokasi wisata Curug Tujuh ini,” tambahnya.

Salah satu pengunjung asal Tasikmalaya, Sugiarto, di kesempatan itu mengungkapkan perasaannya. Ia mengatakan, merasa puas berkunjung ke Wisata Curug Tujuh.

“Harga tiket masuk cukup terjangkau. Hanya delapan ribu rupiah per orang. Kami yang datang bersama keluarga, bisa beristirahat dengan tenang dan nyaman. Selain udaranya sejuk, lokasinya bersih, dan air terjunnya sangat jernih,” pungkasnya.

98 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 WISATARIMBA
99 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Wahyoe/Kompersh KPH Ciamis

Cocok untuk Camping

Penamaan Curug Tujuh, tak lepas dari keberadaan tujuh buah air terjun yang ada di kawasan tersebut. Curug Tujuh juga populer dengan penyebutan Curug Tujuh Cibolang atau Curug Cibolang. Curug Tujuh juga kini menjadi salah satu tempat wisata di Ciamis yang cocok untuk lokasi melakukan aktivitas camping. Sebab, panorama alamnya sangat indah, serta memiliki udara yang sejuk khas pegunungan.

Akses menuju Curug Tujuh tak sulit untuk ditempuh. Jarak tempuh dari alun-alun Kabupaten Ciamis menuju Curug Tujuh Panjalu sekitar 34 kilometer, dengan kisaran waktu tempuh 1 jam perjalanan. Jalan menuju Curug Tujuh Panjalu Ciamis atau Curug Tujuh Cibolang Panjalu bisa diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua, maupun roda empat hingga area parkir.

Untuk bisa sampai ke lokasi utama setiap di curug, setelah memarkirkan kendaraan, pengunjung harus melakukan tracking Tracking pertama adalah perjalanan menuju Curug Tujuh tingkat pertama. Jaraknya kurang dari 1 kilometer. Perjalanannya cukup menyenangkan. Sebab, sepanjang perjalanan tersaji panorama alam yang memanjakan mata, semisal area pohon pinus, gunung-gunung, ditambah udara yang sejuk. Selain itu, jalur tracking juga sudah tertata. Di beberapa titik, terdapat anak tangga dari bebatuan. Di sebagian lokasi lainnya masih berupa lapisan tanah merah.

Tetapi bagi pengunjung yang mengajak anak-anak berwisata ke Curug Tujuh Cibolang Ciamis, harus selalu mengutamakan kehatihatian. Sebab, ada sebagian titik di jalur tracking yang masih belum dilengkapi dengan pagar pembatas. Selain itu, pertimbangkan juga

faktor cuaca. Khususnya bagi pengunjung yang akan melakukan camping

Curug Tujuh Panjalu beroperasi setiap hari dibuka antara pukul 08.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB. Harga Tiket Masuk Curug Tujuh Panjalu adalah Rp 8.000. Sedangkan harga tiket parkirnya adalah Rp 5.000.

Sudah terdapat sejumlah fasilitas di Curug Tujuh. Di antaranya adalah area parkir, bumi perkemahan, serta warung.

Legenda Curug Tujuh

Ada legenda yang hidup di masyarakat tentang asal-usul terbentuknya Curug Tujuh di Ciamis. Konon, terbentuknya air terjun tersebut berawal dari sebuah kesedihan seorang raja. Sang raja konon ketika itu merasa sangat

sedih melihat kondisi masyarakatnya yang ditimpa kemarau panjang. Di tengah kesedihannya, sang raja pergi untuk bersemedi dan berdoa. Ia memohon kepada Yang Maha Kuasa agar mengakhiri masa kemarau panjang sehingga rakyat tidak memderita akibat kekeringan.

Namun, setelah sekian lama bersemedi dan berdoa, harapan sang raja tak jua terwujud. Hal itu kian memicu kesedihan sang raja. Akhirnya, sang raja tak kuasa menahan tangis karena kesedihannya. Airmata pun mengalir membasahi pipinya, hingga jatuh ke tanah tempat ia duduk bersemedi. Ajaib, air mata tersebut lantas berubah menjadi sumber mata air yang terus mengluarkan air. Akhirnya, sumber mata air tersebut menjadi sumber air dari air terjun Curug Tujuh Panjalu.

100 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
WISATARIMBA
Foto: Wahyoe/Kompersh KPH Ciamis

Mata air yang menjadi sumber air Curug Tujuh ternyata tak pernah berhenti mengalir. Bahkan, ia dapat menjadi sumber untuk tujuh air terjun. Hingga saat ini.

Daya Tarik Curug Tujuh

Curug Tujuh di Ciamis memiliki banyak daya tarik yang memikat wisatawan untuk datang berkunjung. Daya tarik yang pertama tentu saja keberadaan air terjunnya. Sebab, di sana terdapat tujuh air terjun yang berbeda yang berada dalam satu kawasan.

Hal ini menjadi menarik, karena penyebutan nama Curug Tujuh sejatinya bukan karena tipe air terjun yang berundak tujuh, tetapi karena memang terdapat lebih dari satu air terjun. Di satu lokasi itu terdapat tujuh buah air terjun.

Tetapi, jarak antar air terjun-air terjun tersebut cukup jauh. Kirakira 1 kilometer lebih jarak antara satu air terjun dengan air terjun

yang lain. Dan jalur menuju antar curug satu dan yang lainnya sangat menantang. Apalagi untuk menuju ke air terjun yang ketujuh.

Hanya jalur yang menuju air terjun yang pertama saja yang relatif mudah untuk dijangkau. Meskipun demikian, curug yang pertama itu merupakan air terjun yang terbesar di antara tujuh curug tersebut. Curug Tujuh tingkat pertama itu memiliki ketinggian kira-kira 120 meter dengan lebar 20 meter. Dan kolam utamanya, tempat jatuhnya air di curug tingkat pertama itu, juga bisa dijadikan spot untuk bermain air. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung Curug Tujuh. Daya tarik kedua adalah sumber air Cimantaja. Hal ini tentu saja menarik dan sekaligus menjadi kelebihan dari Curug Tujuh. Sebab, lokasi Curug Tujuh memang berada di kaki Gunung Sawal Ciamis, sehingga membuat suasana dan

udara di lokasi wisata tersebut begitu sejuk, segar, dan asri. Tetapi, berbeda dengan air terjun yang lain, sumber air Curug Tujuh berasal langsung dari sebuah mata air yang bernama Cimantaja.

Sumber air dari mata air itulah yang membuat airnya begitu bersih, jernih, dan curahan airnya sangat banyak. Air terjun tersebut bahkan tidak pernah surut meskipun di musim kemarau. Ia terus mengalirkan air yang dingin menyegarkan.

Daya tarik yang ketiga adalah keberadaan Bumi Perkemahan Cibolang. Hal itu pula yang menjadikan Curug Tujuh dikenal sebagai lokasi camping pilihan di Ciamis. Lokasi camping di kawasan Curug Tujuh tersebut kini bahkan menjadi salah satu tempat camping yang populer di Ciamis. Namanya adalah Bumi Perkemahan Cibolang.

Camping di area tersebut sangat nyaman. Sebab, di kawasan camping tersebut tersaji panorama alam yang indah. Panorama indah itulah yang menjadi daya tarik karena benar-benar khas Curug Tujuh. Aktivitas camping di sana umumnya lebih didominasi oleh kawula muda, terlebih bagi mereka yang gemar hunting foto, swafoto (selfie), dan membuat content video alias nge-vlog

Wisata cantik yang sayang untuk dilewatkan oleh wisatawan. Jadi, untuk para penyuka wisata alam dan petualang yang gemar berkemah di tengah alam yang indah, datang saja ke Ciamis, kunjungi Curug Tujuh, dan nikmati keindahan air terjun yang aduhai. Semuanya di Curug Tujuh.

Semua daya tarik itu menjadikan Curug Tujuh sebagai destinasi wisata pilihan. Pemandangan dan suasananya yang alami membuat Curug Tujuh layak disebut sebagai tujuan wisata cantik yang sayang untuk dilewatkan oleh wisatawan. Jadi, untuk para penyuka wisata alam dan petualang yang gemar berkemah di tengah alam yang indah, datang saja ke Ciamis, kunjungi Curug Tujuh, dan nikmati keindahan air terjun yang aduhai. Semuanya di Curug Tujuh. • DR/CMS/ WH

101 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Wahyoe/Kompersh KPH Ciamis

Proof of Concept

Teknologi Drone Lidar dan Backpack Lidar

Insan-insan Perhutani selalu menghadirkan inovasi dan hal baru dalam setiap langkah kerja pengelolaan hutan. Tentu, inovasi yang mereka hasilkan selalu bertujuan untuk lebih memudahkan pekerjaan, sekaligus sebagai sumbangsih untuk memperkaya khazanah pengetahuan dalam hal pengelolaan hutan dan lingkungan hidup pada umumnya. Seperti yang dilakukan insan Perhutani di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur. Mereka melahirkan Proof of Concept (POC) Teknologi Drone Lidar dan Backpack Lidar untuk Mendukung Inventarisasi Sumber Daya Hutan (SDH).

Penggunaan teknologi Drone Lidar dan Backpack Lidar akan membuat pemantauan pengelolaan tanaman di hutan selanjutnya akan lebih mudah, efisien, dan menghasilkan beberapa tipe data, yang bisa dijadikan bahan analisa untuk keperluan-keperluan berikutnya. Sehingga, pelaksanaan Proof of Concept (POC) Teknologi Drone Lidar dan Backpack Lidar menjadi hal yang positif untuk mendukung proses inventarisasi sumber daya hutan (SDH).

Dasar pelaksanaan kegiatan tersebut adalah Surat Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perum Perhutani Nomor

102 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 INOVASI
Widastama Angga Permana Staff Pelaksana Bidang SIG PDE
103 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Dok. Penulis

0465/045.5/PP/2022 tentang

Proof of Concept (POC) Teknologi Drone Lidar dan Backpack Lidar untuk Mendukung Inventarisasi SDH. Sebagai lahan untuk uji program tersebut adalah tiga petak yang terdapat di kawasan hutan Perhutani KPH Cianjur.

Lokasi pertama percobaan tersebut adalah Petak 4e-1, Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Cibeber, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sukanagara Utara, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur. Jenis tanaman di lahan seluas 4.35 Hektare Petak 4e-1 itu adalah Pinus. Tahun Tanam 1996.

Lokasi kedua percobaan tersebut berada di Petak 4e-2, RPH Cibeber, BKPH Sukanagara Utara, KPH Cianjur. Di lahan seluas 3.00 Hektare di Petak 4e-2 itu, ditanaman tanaman jenis Pinus. Tahun Tanam 2018

Sedangkan lokasi ketiga percobaan penerapan POC teknologi Drone Lidar dan

Drone LiDAR adalah drone yang dibuat untuk membawa sensor LiDAR. Sensor LIDAR digunakan untuk mengumpulkan data menjadi model 3D yang detail untuk berbagai jenis aplikasi dan industri.

Backpack Lidar tersebut terdapat di Petak 5d, RPH Cikalong Kulon, BKPH Ciranjang Utara, KPH Cianjur. Di lahan seluas 5.90 Hektare yang terdapat di Petak 5d itu, terdapat jenis tanaman jati dengan Tahun Tanam 1997.

Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan dalam inovasi itu adalah Drone dan Handheld Lidar. Kedua alat itu dapat membantu melakukan pemantauan dengan hasil yang baik.

Drone LiDAR adalah drone yang dibuat untuk membawa sensor LiDAR. Sensor LIDAR digunakan untuk mengumpulkan data menjadi model 3D yang detail untuk

berbagai jenis aplikasi dan industri.

Drone Lidar merupakan sebuah wahana terbang yang dipasangi sebuah sensor lidar. Drone Lidar itu bekerja dengan cara memancarkan gelombang cahaya dari sensor lidar yang nantinya akan dipantulkan kembali pada receiver lidar dan dikonversi menjadi poin-poin yang dinamakan point cloud Cara kerja alat ini adalah dengan menempelkan alat sendor lidar pada Drone (UAV) dengan spesifikasi tertentu, yang nantinya akan menyapu dari atas obyek yang akan diukur ketika drone tersebut diluncurkan.

Sedangkan Handheld Lidar merupakan sebuah alat ukur yang dapat memancarkan gelombang

104 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
INOVASI
Foto: Dok. Penulis

cahaya dari sensor lidar yang nantinya akan dipantulkan kembali pada receiver lidar. Cara kerja alat ini adalah dengan memancarkan gelombang lidar dengan angle 360° dengan radius 25 m, dengan cara dipegang mengelilingi obyek yang akan diukur.

LiDAR (Light Detection and Ranging) adalah sebuah teknologi peraba jarak jauh optik yang mengukur properti cahaya yang tersebar untuk menemukan jarak dan/atau informasi lain dari target yang jauh. Metode untuk menentukan jarak menuju obyek atau permukaan adalah dengan menggunakan pulsa laser. Seperti teknologi radar, yang menggunakan gelombang radio daripada cahaya, jarak menuju obyek ditentukan dengan mengukur selang waktu antara transmisi pulsa dan deteksi sinyal yang dipancarkan.

Teknologi LIDAR memiliki aplikasi dalam bidang geodesi, arkeologi, geografi, geologi, geomorfologi, seismologi, peraba jarak jauh, dan fisik atmosfer. Sebutan lain untuk LIDAR adalah ALSM (Airborne Laser Swath Mapping) dan altimetri laser. Akronim LADAR (Laser Detection and Ranging) sering digunakan dalam konteks militer. Sebutan radar laser juga digunakan tetapi tidak berhubungan, karena menggunakan cahaya laser dan bukan gelombang radio yang merupakan dasar dari radar konvensional.

Output yang Dihasilkan

Output yang dihasilkan dari inovasi tersebut adalah berupa point cloud. Point Cloud tersebut bisa dijadikan beberapa tipe data. Di antaranya adalah DSM, DTM, DEM, Orthopoto, yang bisa dijadikan analisa untuk kepentingankepentingan tertentu. Antara lain mengetahui kontur lapangan, tinggi

pohon, volume pohon, dan diameter pohon.

Rencana tindak lanjut dari hasil tersebut adalah mengolah data yang dihasilkan. Data hasil uji coba itu selanjutnya akan dibandingkan dengan data sensus tanaman dengan area yang sama. Data sensus yang dibandingkan dengan data hasil uji coba tersebut meliputi data tentang jumlah tegakan, diameter pohon, dan volume pohon.

Rencana tindak lanjut yang lain adalah melaksanakan pelatihan terkait pemahaman mengenai LIDAR dan aplikasinya terhadap inventarisasi sumber daya hutan. Juga selanjutnya mengetahui tingkat keakurasian LIDAR. Tingkat keakurasian LIDAR bisa diketahui dari hasil sensus yang dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan Drone dan Handheld Lidar •

LiDAR (Light Detection and Ranging) adalah sebuah teknologi peraba jarak jauh optik yang mengukur properti cahaya yang tersebar untuk menemukan jarak dan/atau informasi lain dari target yang jauh. Metode untuk menentukan jarak menuju obyek atau permukaan adalah dengan menggunakan pulsa laser.

105 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Penulis
Foto: Dok.

Tanam dan Teliti Manglid di Candiroto KPH Kedu Utara

Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Serayu Opak Progo dan Peneliti pada Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya dan Kehutanan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian dan pemeliharaan tanaman manglid. Perhutani sangat mendukung kegiatan penelitian tanaman Manglid sehingga memfasilitasi kegiatan Kebun Benih Semai (KBS) jenis Manglid di wilayah BKPH Candiroto. Harapannya tentu agar pengembangan tanaman manglid bisa menguntungkan bagi perusahaan dan lingkungan baik secara ekonomi maupun secara ekologi.

Selama empat hari di awal Oktober 2022, Perhutani KPH Kedu Utara melaksanakan kegiatan penilaian dan pengukuran pohon jenis manglid. Kegiatan yang dilakukan pada 4 sampai 7 Oktober 2022 tersebut digelar dalam rangka penjarangan genetik dan pemeliharaan Kebun Benih Semai (KBS) jenis Manglid Tahun Tanam 2016. Hal itu antara lain terlihat pada Jumat, 7 Oktober 2022, di Petak 23b3 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Candiroto dan Petak 25e1 RPH Petung, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Candiroto, KPH Kedu Utara.

Kayu manglid adalah satu di antara banyak jenis kayu yang sering digunakan untuk konstruksi. Bagi sebagian orang, kayu manglid mungkin memang tak terlalu dikenal. Popularitas manglid memang kurang begitu terkenal jika dibandingkan dengan jenis kayu lain semisal jati,

mahoni, merbau, dan beberapa jenis lainnya.

Padahal faktanya manglid tidak kalah populer untuk berbagai konstruksi semisal kusen pintu dan jendela. Kayu yang di Jawa Barat dikenal dengan nama baros ini rupanya memiliki kualitas cukup mumpuni, bahkan terbilang memuaskan. Sebagai bahan material, manglid sering digunakan dalam pembuatan kusen, baik untuk pintu maupun jendela. Kusen sendiri bisa terbuat dari macam-macam material, salah satunya beraneka macam kayu. Kusen memiliki fungsi yang sangat penting dalam sebuah bangunan. Tetapi selain kusen, manglid juga banyak dipakai untuk berbagai hal lainnya.

Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Kedu Utara melalui Kepala BKPH Candiroto, Joko Supriyanto, menjelaskan, Perhutani sangat mendukung kegiatan penelitian tanaman manglid di

wilayah Candiroto. Tanaman manglid tersebut merupakan tanaman kerja sama penelitian antara Perum Perhutani, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Serayu Opak Progo, serta Peneliti pada Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya dan Kehutanan BRIN.

“Melihat pertumbuhan yang begitu cepat, ke depannya tidak menutup kemungkinan bahwa Perum Perhutani akan mengembangkan Manglid ini apabila secara ekonomi juga secara ekologi menguntungkan bagi perusahaan dan lingkungan,” ungkapnya.

Di sela-sela kegiatan PEH pada Seksi Evaluasi DAS, Ratna Adji H., menyampaikan, kegiatan penjarangan ini didahului dengan pengeklaiman. Pengeklaiman bertujuan untuk mengetahui pohon tinggal yang dipertahankan sebagai KBS. “Dan di Candiroto ini pertumbuhan Manglid sangat bagus,” tuturnya.

106 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022 POJOKKPH
107 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
Foto: Kompersh KPH Kedu Utara

Sementara itu, Peneliti pada

Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya dan Kehutanan BRIN, Sugeng Pujiono, mengatakan, tujuan dari penjarangan yang mereka lakukan itu adalah agar diperoleh bibit yang unggul dari jenis Manglid yang ditanam di lokasi tersebut.

Tentang KPH Kedu Utara

Perhutani KPH Kedu Utara adalah salah satu unit manajemen di wilayah Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah. Luas wilayah kerja Perhutani KPH Kedu Utara adalah 36.343,39 hektare. Wilayah seluas itu meliputi kawasan hutan yang berada di Kabupaten Kendal seluas 5.095,13 hektare, di Kabupaten Magelang seluas 5.276,95 hektare, di Kabupaten Semarang seluas 2.537,92 hektare, di Kabupaten Temanggung seluas 13.504,93 hektare, dan di Kabupaten Wonosobo seluas 9.928,46 hektare.

KPH Kedu Utara terbagi ke dalam dua Kelas Perusahaan (KP). Yaitu KP Pinus seluas 25.069,00 hektare dan KP Mahoni seluas 11.274,39 hektare. Dan berdasarkan fungsinya, wilayah KPH Kedu Utara terbagi untuk Hutan Produksi Terbatas (HPT) > 15% seluas 10.959,22 hektare; Hutan Produksi (HP) seluas 12.781,64 hektare; dan Hutan lindung (HL) seluas 12.602,53 hektare.

Secara geografis, Perhutani KPH Kedu Utara terletak di koordinat 2°55” sampai dengan 3°45” BT dan

7°00” sampai dengan 7°42” LS. Wilayah KPH Kedu Utara di bagian utara berbatasan dengan wilayah kerja KPH Kendal, di bagian timur berbatasan dengan wilayah kerja KPH Kendal dan KPH Surakarta, di bagian selatan berbatasan dengan wilayah kerja KPH Kedu Selatan dan PHW II Yogyakarta, serta di bagian barat berbatasan dengan wilayah kerja KPH Banyumas Timur.

Berdasarkan tata batas, KPH Kedu Utara terbagi menjadi 5 Bagian Hutan (BH). Kelima Bagian Hutan itu yaitu Bagian Hutan Ambarawa seluas 6.004,52 hektare; Bagian Hutan Magelang seluas 3.705,56 hektare; Bagian Hutan Temanggung seluas 5.430,46 hektare; Bagian Hutan Wonosobo seluas 9.928,46 hektare; dan Bagian Hutan Candiroto seluas 11.274,39 hektare.

Topografi dan Iklim

Pengelolaan Kawasan Hutan Perhutani KPH Kedu Utara dibagi ke dalam 5 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH). Kelimanya yaitu BKPH Ambarawa, BKPH Magelang, BKPH Temanggung, BKPH Candiroto, dan BKPH Wonosobo. Dan di bawah koordinasi kelima BKPH tersebut, terdapat 21 Resort Pemangkuan Hutan (RPH).

Topografi kawasan hutan Perhutani KPH Kedu Utara terdiri dari beberapa klasifikasi. Yaitu Datar (kelerengan 0%-8%) = 1,10%; Landai (kelerengan 8%-15%) = 5,25%; Bergelombang (Kelerengan 15%-25%) =12,05%; Agak Curam (Kelerengan 25%-40%) = 35,27%; dan Curam (kelerengan > 40%) = 46,32%.

Tipe iklim di Perhutani KPH Kedu Utara merupakan tipe iklim C menurut Schmidt Ferguson, dengan bulan basah tertinggi di bulan Agustus dan bulan basah terendah di bulan April. Dan itulah informasi tentang KPH Kedu Utara. Cag! DR/ Kdu/Eko

108 DUTA Rimba NO. 98 • TH. 16 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2022
POJOKKPH
Foto Eriek Zaknaha/Kompersh KPH Tuban
2022
Pemenang Greenlens

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.