MAJALAH DUTA RIMBA EDISI 89

Page 1

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

RIMBA UTAMA

Tanam dan Berbagi

di Hari Jadi

M A JA L A H

P E R H U TA N I

INOVASI RIMBA

Penjualan Kian Efektif dan Efisien dengan

POTP All Product

RIMBA KHUSUS

Perhutani Raih

Digitech Award 2021 WARISAN RIMBA

Refleksi Perlindungan Warisan Budaya Lokal

di Situs Bonggan BISNIS RIMBA

Di Pasuruan,

Perhutani Kelola “De Picnic” Bersama Investor dan LMDH

ENAM DASAWARSA

HIJAUKAN NEGERI



SALAMREDAKSI

Bangkit dan Bertumbuh

PENGARAH Wahyu Kuncoro Direktur Utama Perum Perhutani PENANGGUNG JAWAB Asep Dedi Mulyadi Sekretaris Perusahaan PEMIMPIN REDAKSI Yuswan Hendrawan Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan REDAKTUR PELAKSANA Suharsono SEKRETARIS REDAKSI Ardya Setya Nurvrandita REDAKTUR Adehika Intan, Rizka Amalia, Nanjar Munandar, Aga Prasetya SCRIPT EDITING AND LAYOUT Duta Rimba Art Work PERWAKILAN - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Timur - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Barat & Banten ALAMAT REDAKSI

Departemen Komunikasi Perusahaan Perhutani Graha Perhutani, Lantai 11 Jl. TB Simatupang No.22, RT 01/RW 08, Jati Padang, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12540 Telp: 021 - 7805730, Fax: 021 - 7805731 E-mail : humas@perhutani.co.id www.perhutani.co.id

Naskah & Advertensi DUTA RIMBA adalah majalah dua bulanan yang diterbitkan Perum Perhutani untuk berbagi informasi korporasi kepada internal dan para pihak. Redaksi menerima tulisan, artikel, naskah, dan fotofoto menarik yang sesuai dengan visi dan misi tema penerbitan DUTA RIMBA edisi berikutnya. Artikel ditulis dengan spasi ganda, maksimal lima halaman dan dikirim melalui e-mail (softcopy). Redaksi berhak melakukan editing sesuai dengan kebutuhan penerbitan. Majalah Duta Rimba dapat diakses di www.perhutani.co.id

Perum Perhutani

@PerumPerhutani

Perum Perhutani

PerumPerhutani

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

A

pa kabar, Pembaca yang budiman? Mudah-mudahan selalu sehat dan sukses dalam menjalankan semua aktivitas. Bulan Maret selalu menjadi bulan istimewa buat insan-insan Perhutani. Tepatnya 29 Maret, Perum Perhutani berulang tahun. Di tahun ini, Perhutani berusia 60 tahun. Tentu saja banyak hal sudah dilewati selama enam dasawarsa perjalanan Perhutani. Banyak pula prestasi telah ditorehkan. Tetapi masih banyak lagi harapan yang ingin diwujudkan. Semoga Perhutani selalu dan terus berjaya, serta berhasil mencapai cita-cita menjadi perusahaan terdepan di dunia di bidang kehutanan. Momen enam dasawarsa Perhutani diperingati di tengah masa pandemi Covid-19. Serangkaian kegiatan yang dilakukan pun dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Tetapi, hal itu tak membuat peringatan Hari Ulang Tahun ke-60 Perum Perhutani menjadi kurang meriah. Justru hal itu menjadi momentum untuk bangkit di tengah tantangan dan bahkan bertumbuh untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan, hingga berjaya dalam menghadapi semua rintangan dan tantangan. Hal itu sesuai dengan tema Peringatan Ulang Tahun ke-60 Perum Perhutani, yaitu “Rise and Growth”. Info seputar peringatan Hari Ulang Tahun ke-60 Perum Perhutani itu menjadi tema rubrik Prima Rimba dan Rimba Utama edisi ini. Begitu pula rubrik Benah Diri, yang berisi pesan-pesan Direktur Utama terkait momen enam dasawarsa Perhutani. Di rubrik Rimba Khusus, Anda dapat menyimak informasi tentang sejumlah penghargaan yang diterima Perhutani dua bulan terakhir. Di antaranya Penghargaan Digitech Award 2021, Public Relations Indonesia Award 2021, serta Penghargaan K3 dan Zero Accident Award. Hal itu kian menegaskan profesionalisme dan prestasi yang terus ditorehkan insan-insan Perhutani. Simak juga info-info menarik lain. Misalnya tentang penetapan Direksi dan Komisaris baru di anak-anak perusahaan Perhutani yang dapat Anda simak di Lintas Rimba. Juga tentang perlindungan Situs Bonggan yang merupakan warisan budaya lokal di wilayah Perhutani KPH Mantingan. Simak informasinya di rubrik Warisan Rimba. Juga info tentang tumbuhan pegagan di rubrik Ensiklo Rimba. Ada lagi informasi menarik lain. Di rubrik Rimba Daya, ada info tentang pemberdayaan dan penjajakan kerja sama dengan LMDH Sukmana Jaya oleh Perhutani KPH Kuningan. Di rubrik Bisnis Rimba, Anda dapat menyimak informasi tentang pengelolaan “De Picnic” oleh Perhutani KPH Pasuruan bersama investor dan LMDH. Simak juga informasi tentang Wana Suta, sebuah destinasi wisata yang menawarkan lokasi Selfie kekinian di Banyumas. Selengkapnya tentang hal itu dapat disimak di rubrik Wisata Rimba. Jangan juga lewatkan info-info menarik lain di rubrik-rubrik Duta Rimba edisi kali ini. Semua untuk memenuhi dahaga keingintahuan Anda, pembaca yang budiman. Selamat membaca. • DR

Dok. Kom PHT®2020

ISSN: 2337-6791

DUTA Rimba 1


SEMAIRIMBA

SALAM REDAKSI 1 BENAH DIRI • Rise And Growth 4 PRIMA RIMBA • Enam Dasawarsa Hijaukan Negeri Perhutani Bangkit dan Tumbuh

RIMBA UTAMA

• • • • •

Tanam dan Berbagi di Hari Jadi Perhutani Gelar Vaksinasi Upaya Tangkal Covid-19 Modal Usaha untuk Masyarakat di Sekitar Hutan Perhutani Tingkatkan Kemampuan SAR dan Penanganan Karhutla Hari Bakti Rimbawan, Berbakti untuk Hijaunya Rimba

RIMBA KHUSUS

6 12 18

12

22 26 30

• Perhutani Raih Digitech Award 2021 34 • Ajang “Public Relations Indonesia Award 2021” Sebuah Pengakuan Atas Kinerja Kompers Perhutani 38 • Di Perhutani, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terjamin 42 LENSA • Berbagi kepada Sesama, Berbakti untuk Negeri 46 SOBAT RIMBA 52 LINTAS RIMBA 56

34

WARISAN RIMBA

• Refleksi Perlindungan Warisan Budaya Lokal di Situs Bonggan

66

• Pegagan Penyuka Tempat Lembab yang Terbuka dan Ternaungi

70

ENSIKLO RIMBA RIMBA DAYA

• Perhutani Jajaki Kerja Sama dan Berdayakan LMDH Sukmana Jaya 74

BISNIS RIMBA

• Di Pasuruan, Perhutani Kelola “De Picnic” Bersama Investor dan LMDH

SOCIO RIMBA

78

• Di Bulan Suci, Perhutani Santuni Anak Yatim Piatu dan Kaum Duafa 82

OPINI RIMBA

• Perhutani yang Senantiasa Tanggap

84

• Hutan Mangrove di Pamekasan Kembali Bersemi

86

• Wana Suta, Lokasi Selfie Milenial Baru di Banyumas

88

• Penjualan Kian Efektif dan Efisien dengan POTP All Product

92

• Dukung Perhutanan Sosial, KUPS di Desa Biara Dibentuk

96

ENVIRO RIMBA

WISATA RIMBA

INOVASI

POJOK KPH

2 DUTA Rimba

66 88

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


SOBATRIMBA

Lebih Mudah! Ajukan permohonan informasi publikmu melalui formulir online

Layanan Informasi Publik Perum Perhutani

www.perhutani.co.id

Cepat, Tepat, Murah, Sederhana

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 3


Rise And Growth

T

ahun ini, Perhutani memasuki usia 60 tahun. Usia yang matang untuk sebuah organisasi perusahaan. Di dalam peringatan HUT ke60 ini, kita mengusung tema “Rise and Growth”. Artinya, kami ingin mengajak kembali seluruh insan Perhutani untuk terus bersatu, bangkit dan mendorong pertumbuhan, demi kemajuan perusahaan yang kita cintai bersama. Di kesempatan ini, saya mengapresiasi setinggi-tingginya seluruh karyawan Perum Perhutani yang terus bersemangat melakukan perbaikan proses kerja secara efisien dan efektif dengan nilai inti/Core Values baru dari Kementerian BUMN, yaitu “AKHLAK” (Amanah - Kompeten - Harmonis - Loyal - Adaptif Kolaboratif). Insan-insan Perhutani yang saya cintai. Pencapaian kinerja tahun 2020 yang proses auditnya masih dalam tahap finalisasi, Perhutani berhasil meraih pendapatan yang cukup menggembirakan, yaitu tercapai 97,2% dari Audit 2019.

4 DUTA Rimba

Memang mengalami penurunan sebesar 2,8%. Tetapi hal itu karena tekanan pandemi Covid-19. Namun alhamdulillah, laba bersih kita tercapai 112,8% dari Audit 2019. Pencapaian itu menggembirakan, karena di tengah pandemi Covid-19, mayoritas keuangan perusahaan-perusahaan baik BUMN maupun Swasta terpuruk. Semua capaian itu tak lepas dari kinerja optimal seluruh jajaran Perhutani. Kabar bahagia lain, akhirnya Perhutani memiliki dan telah menempati gedung kantor baru sebagai Kantor Pusat yang diberi nama “Graha Perhutani”. Berlokasi di Jakarta Selatan, semoga gedung ini di masa depan membawa keberkahan dan kebanggaan bagi perusahaan. Perhutani juga telah mendapatkan persetujuan perubahan logo baru dari Kementerian BUMN. Logo baru itu melambangkan dunia kehutanan Indonesia yang saling terkait erat antara masyarakat dan bumi pertiwi yang membawa kemakmuran berkelanjutan dari generasi ke generasi. Juga sejalan dengan Misi Perhutani yaitu People, Planet, Profit.

Dok. Kom PHT®2020

BENAHDIRI

Wahyu Kuncoro Direktur Utama Perum Perhutani

Insan-insan Perhutani yang saya banggakan. Selain kabar menggembirakan tersebut, tahun 2020 Perhutani juga mampu meraih berbagai penghargaan yang merupakan hasil kerja ibu/bapak sekalian. Antara lain Penghargaan Badan Publik Kategori BUMN yang berhasil mengimplementasikan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dengan predikat “Menuju Informatif” dari Komisi informasi Pusat Republik Indonesia; The Best Human Capital In People Development and Technology Services 2020 (Forestry Industries) dalam acara Digital Marketing Human Capital; dan Runner Up pada BUMN Millenial Innovation Summit 2020 kategori Business Strategy. Perlu kami sampaikan juga bahwa Pemilik Modal Perhutani dalam hal ini Kementerian BUMN telah menetapkan target RKAP 2021. Pendapatan ditargetkan tumbuh 4,8% dan laba bersih tumbuh 13,3% dari audit 2020, seiring pertumbuhan ekonomi nasional 2021 yang diprediksi mulai tumbuh sebesar 4%. Sebagai salah satu tools dalam meraih

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


target yang telah ditetapkan, alhamdulillah Project ERP Trembesi telah Go Live per 4 Januari 2021 untuk modul Financial Controling (FICO) & Human Capital Management System (HCMS). Tahun ini Perhutani memiliki target 9 Program Strategis/Quick Wins (8 program dari KBUMN dan 1 inisiatif Perhutani). Yaitu, • E-Commerce Platform Live  Q2 – April 2021; • Head of Agreement (HoA) PLN, PTPN & Perhutani (Co-Firing Biomass)  Q2 – May 2021; • Wisata Alam Rebranding  Q2 – June 2021; • New Perhutani Herbal Brand  Q3 – July 2021; • Perhutani Digital Forest Live  Q3 – Agustus 2021; • New Biomass Factory  Q3- Sept 2021; • Perhutani Subsidiaries Reorganization  KPI Kajian Q2–June 2021 dan Target Selesai Q1–2022; • Ketahanan Pangan Agroforestry Tebu  Q4 – Okt 2021 dan • Platform Kemitraan Sosial  Q3 – 2022. Di samping berbagai target dan program yang harus diraih, tahun ini Perhutani berada dalam masa transisi atas terbitnya Kebijakan Pemerintah tentang Perhutanan Sosial yang tertuang dalam UU No 11/2020 tentang UUCK (Pasal 29A, 29B) dan PP 23/2021 tentang Penyelenggaran Kehutanan. Kita sedang berproses Rancangan Permen LHK tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial, dan proses Revisi PP 72/2010 tentang Perum Kehutanan Negara. Segala proses telah diikuti oleh manajemen Perhutani, dan tentunya butuh dukungan dari segenap karyawan Perhutani. Mari kita semua berusaha dan berdoa agar kebijakan yang akan

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

dikeluarkan oleh Pemerintah mampu memerkokoh bisnis produktif Perhutani. Insan-insan Perhutani yang saya cintai dan banggakan. Saat penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020-2024, Perhutani mengusung visi “Menjadi perusahaan pengelola hutan berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat”, dengan misi “Mengelola sumber daya hutan secara lestari, Peduli kepada kepentingan masyarakat dan lingkungan, serta mengoptimalkan bisnis kehutanan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG)”. Penyusunan RJPP itu telah selaras dengan 5 Arahan Presiden, 7 Agenda Pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, dan 5 prioritas BUMN. Untuk mencapai sasaran perusahaan dalam RJPP periode 2020-2024, telah disusun strategi perusahaan dengan tagline “RISE” yang dijabarkan dalam 17 inisiatif strategis. Penjabaran strategi perusahaan tersebut adalah, Pertama, Redesign Optimal Forestry Resources Management (R). Yaitu proses penataan ulang luasan lahan tapak yang dimiliki Perhutani untuk mendukung aspirasi pengembangan perusahaan ke depan dan penciptaan nilai yang berdasarkan prinsip pengelolaan hutan lestari. Kedua, Implement Collaborative Social Forestry (I). Yaitu, menjalin kerja sama dengan masyarakat setempat dalam menjalankan mandat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam bentuk kolaborasi perhutanan sosial. Ketiga, Strengthen and Synergize Business Portfolio (S). Yaitu,

proses evaluasi portofolio bisnis eksisting saat ini dan memertajam fokus pengembangan bisnis ke depannya. Keempat, Enhance Enablers (E). Yaitu penguatan aspek pendukung aktivitas bisnis perusahaan. Melalui implementasi strategi itu, perusahaan diekspektasikan dapat meningkatkan kapabilitas dan kekuatan internal sekaligus menjadi lebih adaptif dalam menangkap peluang eksternal serta CAGR 2020-2024. Pendapatan diharapkan tumbuh 6,8% dan laba bersih 27,1% dengan EBITDA Rp 1 Triliun. Insan-insan Perhutani yang berbahagia. Saya berharap, pertambahan usia Perhutani dapat meningkatkan semangat kerja kita semua, demi perbaikan sumber daya hutan, kualitas sumber daya manusia, serta kesejahteraan karyawan. Tak lupa, dalam suasana penuh suka cita ini, Direksi mengajak seluruh keluarga besar Perhutani untuk bersama-sama memanjatkan doa bagi kejayaan dan keberlangsungan perusahaan. Terima kasih atas kerja keras dan kontribusi seluruh karyawan, sehingga kita bisa bangkit dari masa sulit dan terus bertumbuh ke arah yang lebih baik. Semoga ke depan kita menjadi semakin kuat sebagai sebuah keluarga, dan bersatu demi mencapai tujuan serta tetap memegang teguh amanah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola hutan berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. Dirgahayu Perhutani. Jayalah Perhutani. Selamat Hari Jadi ke-60 tahun Perhutani. Semoga langkah kita menuju Perhutani yang “Bangkit dan Bertumbuh” mendapat ridho Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. • DR

DUTA Rimba 5


PRIMARIMBA

Enam Dasawarsa

Hijaukan Negeri

Perhutani Bangkit dan Tumbuh Di akhir Maret 2021, Perum Perhutani genap berusia 60 tahun. Tema yang diusung dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-60 Perum Perhutani adalah “Rise and Growth”. Maka, di momen enam dasawarsa Perhutani, seluruh insan Perum Perhutani terus bersemangat dalam melakukan perbaikan proses kerja secara efisien dan efektif. Seperti juga semangat yang selalu melingkupi perjalanan Perhutani selama enam dasawarsa menghijaukan negeri, mengelola dan merawat hutan.

S

erangkaian kegiatan digelar Perum Perhutani dalam rangka menyambut dan memeringati hari jadinya yang ke-60. Bukan sekadar seremonial semata, peringatan Hari Ulang Tahun ke-60 Perum Perhutani juga diisi kegiatan sosial, antara lain penanaman dan pembagian bibit tanaman kepada masyarakat. Seluruh kegiatan tersebut mengingatkan kepada perjalanan Perhutani yang telah enam dasawarsa menghijaukan negeri dan mengelola hutan negara. Rangkaian kegiatan tersebut

6 DUTA Rimba

dibingkai dalam satu tema “Rise and Growth”. Setelah serangkaian kegiatan dilakukan, puncak acara dilaksanakan tanggal 29 Maret 2021 secara serentak di seluruh Unit Kerja yang meliputi Pulau Jawa dan Madura. Peringatan Hari Jadi Perum Perhutani di Kantor Pusat (Graha Perhutani) diselenggarakan di ruang rapat Kawah Putih Lantai 19, dan disiarkan secara langsung di channel youtube Perum Perhutani. Di tempat acara, perwakilan Dewan Pengawas beserta Dewan Direksi Perum Perhutani dan Anak Perusahaan turut hadir dalam

kegiatan tersebut. Para Mitra Kerja serta perwakilan karyawan Perum Perhutani Kantor Pusat juga hadir di acara itu. Tentu, kehadiran mereka dengan menggunakan Protokol Kesehatan. Di acara puncak kegiatan Peringatan Ulang Tahun ke-60 Perum Perhutani itu, dilakukan pemotongan tumpeng secara serentak oleh semua unit kerja Perhutani. Pemotongan tumpeng itu mengandung makna, ungkapan rasa syukur bahwa Perhutani telah mencapai usia 60 tahun. Teriring doa agar Perhutani terus berjaya dan kian dekat dengan perwujudan

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto : Aga Prasetya/Kompersh Kanpus

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 7


PRIMARIMBA

Core Value Baru Di momen ulang tahun ke-60 itu, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan Perum Perhutani, yang terus bersemangat dalam melakukan perbaikan proses kerja secara efisien dan efektif. Perbaikan proses kerja tersebut dilakukan dengan Core Values baru, yaitu “AKHLAK” (Amanah – Kompeten – Harmonis – Loyal – Adaptif – Kolaboratif). “Alhamdulillah, semua upaya dan jerih payah sampai dengan tahun 2020 telah membuahkan hasil dengan berhasil meraih pendapatan yang cukup menggembirakan, yakni tercapai 97,2% dari Audit 2019 atau mengalami penurunan sebesar 2,8% karena tekanan pandemi Covid-19. Namun, untuk capaian laba bersih alhamdulillah tercapai 112,8% dari Audit 2019,” ungkapnya. Hal itu cukup menggembirakan. Bukan saja karena hampir menyamai hasil Audit 2019, tetapi juga karena hasil capaian itu membuktikan, insan-insan Perhutani tetap memberikan hasil terbaik kendati mengalami tekanan akibat berjangkitnya wabah pandemi Covid-19. “Dimana di tengah pandemi Covid-19 ini, mayoritas keuangan perusahaan-perusahaan - baik BUMN maupun Swasta terpuruk. Itu semua tidak terlepas dari kinerja optimal dari setiap jajaran sampai dengan tingkat tapak,” tambah Wahyu. Wahyu juga menyampaikan, saat ini Perum Perhutani telah memiliki dan menempati gedung baru sebagai Kantor Pusat yang diberi nama “Graha Perhutani”. Wahyu menambahkan, selain

8 DUTA Rimba

gedung baru, Perum Perhutani juga telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian BUMN untuk perubahan logo baru. Logo baru Perum Perhutani itu melambangkan dunia kehutanan Indonesia yang saling terkait erat antara masyarakat dan ibu pertiwi yang membawakan kemakmuran berkelanjutan dari generasi ke generasi, serta sejalan dengan Misi Perhutani yaitu People, Planet, Profit.

Semoga Semakin Kuat Wahyu Kuncoro menuturkan, semangat kerja seluruh insan Perhutani perlu terus dipupuk dan

dikembangkan. Semangat yang tinggi akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan melakukan perbaikan-perbaikan sumber daya hutan. Sehingga, pada akhirnya dapat memberikan manfaat bagi kita semua. “Saya berharap, pertambahan usia Perhutani dapat meningkatkan semangat kerja kita semua, demi perbaikan sumber daya hutan, kualitas sumber daya manusia, serta kesejahteraan karyawan. Tak lupa, dalam suasana penuh suka cita ini, Direksi mengajak seluruh keluarga besar Perhutani untuk bersama-sama memanjatkan doa

“Saya berharap, pertambahan usia Perhutani dapat meningkatkan semangat kerja kita semua, demi perbaikan sumber daya hutan, kualitas sumber daya manusia, serta kesejahteraan karyawan. Tak lupa, dalam suasana penuh suka cita ini, Direksi mengajak seluruh keluarga besar Perhutani untuk bersama-sama memanjatkan doa bagi kejayaan dan keberlangsungan perusahaan,” kata Wahyu.

Foto : Aga Prasetya/Kompersh Kanpus

cita-citanya, menjadi perusahaan terdepan di dunia di bidang kehutanan.

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


bagi kejayaan dan keberlangsungan perusahaan,” kata Wahyu. Pada bagian akhir sambutannya, Wahyu Kuncoro mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan kontribusi seluruh karyawan, sehingga Perhutani dapat bangkit dari masa sulit dan terus bertumbuh ke arah yang lebih baik. Hal itu pula yang melatarbelakangi pemilihan tema ulang tahun ke-60 ini, yaitu “Rise and Growth”. “Terima kasih atas kerja keras dan kontribusi seluruh karyawan, sehingga kita bisa bangkit dari masa sulit dan terus bertumbuh ke arah yang lebih baik. Semoga ke depan kita menjadi semakin kuat sebagai sebuah keluarga, dan bersatu demi mencapai tujuan serta tetap memegang teguh amanah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola hutan berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya. Wahyu juga mengajak insaninsan Perhutani untuk terus bersemangat dan berdoa untuk

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

Foto : Aga Prasetya/Kompersh Kanpus

“Semoga, ke depannya seluruh jajaran Perhutani selalu memberikan yang terbaik untuk memberikan kontribusi pada negara, dan insan Perhutani senantiasa memerbarui semangat untuk mencapai targettarget perusahaan. Selamat bagi seluruh insan Perhutani. Dirgahayu Perhutani!” tegas Bambang Hendroyono. mewujudkan tujuan Perhutani yang “Bangkit dan Bertumbuh”. Sebab, kerja sama dan diiringi doa akan dapat membuat tujuan perusahaan dapat terwujud. “Semoga langkah kita menuju Perhutani yang ‘Bangkit dan Bertumbuh’ ini mendapat ridho dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,” pungkas Wahyu.

Junjung Prinsip Dasar Sementara itu, di tempat terpisah, dalam sambutannya, Ketua Dewan Pengawas Perum Perhutani, Bambang Hendroyono, menyampaikan, dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini, banyak sekali masalah dan tantangan yang harus kita hadapi, terutama saat pandemi Covid-19. Namun, karena optimisme, keyakinan kuat, kerja keras, serta doa dari seluruh insan Perhutani, berbagai tantangan tersebut telah dilalui hingga Perhutani mencapai usianya yang ke-60 saat ini. Bambang juga mengingatkan kembali prinsip-prinsip dasar yang harus dijunjung oleh insan-insan

Perhutani. Prinsip dasar itu yaitu integritas, bertindak jujur, junjung tinggi kepercayaan, jauhi konflik kepentingan, serta jangan sekali-kali mentolerir korupsi dan suap. “Semoga, ke depannya seluruh jajaran Perhutani selalu memberikan yang terbaik untuk memberikan kontribusi pada negara, dan insan Perhutani senantiasa memerbarui semangat untuk mencapai targettarget perusahaan. Selamat bagi seluruh insan Perhutani. Dirgahayu Perhutani!” tegasnya. Sejumlah kegiatan mengisi rangkaian kegiatan untuk menyambut dan memeringati Hari Jadi Perhutani. Di antaranya adalah penanaman dan pembagian bibit tanaman sebanyak 60.000 plances, peresmian gedung baru, launching seragam baru, pengundian doorprize, serta dimeriahkan juga dengan ucapan selamat ulang tahun dari stakeholders, public figure, dan mitra kerja Perum Perhutani. Selamat Ulang Tahun ke-60, Perum Perhutani. Semoga jaya selalu! • DR/PR/2021-III-7

DUTA Rimba 9


PRIMARIMBA

10 DUTA Rimba

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


WBS Whistle Blowing System

Perum Perhutani berkomitmen menerapkan Prinsip GCG

MELIHAT, MENGETAHUI DAN MENGALAMI TINDAK KECURANGAN?

LAPORKAN!!! MELALUI WBS PERUM PERHUTANI

layanan.perhutani.co.id/wbs/ NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 11


Foto : Gandi Sugandi/Kompersh KPH Bandung Selatan

RIMBAUTAMA

12 DUTA Rimba

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Tanam dan Berbagi di

Hari Jadi Perhutani

S

Suka cita mewarnai peringatan Hari Ulang Tahun ke-60 Perum Perhutani. Masih berada di tengah berjangkitnya wabah pandemi Covid-19, serangkaian kegiatan peringatan hari jadi perusahaan itu digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Rangkaian kegiatan peringatan enam dasawarsa Perhutani tersebut secara umum berisi kegiatan menebar manfaat, menghijaukan bumi, tanam dan berbagi bibit tanaman untuk masyarakat.

eluruh satuan unit kerja merayakan secara serentak puncak peringatan hari jadi ke-60 Perum Perhutani pada 29 Maret 2021. Kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun ke-60 dengan tema “Rise and Growth”, itu dipusatkan di Graha Perhutani Jakarta dan disiarkan secara live melalui channel Youtube, dan dapat ditonton oleh seluruh karyawan Perhutani di berbagai lokasi tempat kerja mereka. Begitu pula di Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan. Personel KPH Bandung Selatan melaksanakan kegiatan untuk memeringati hari jadi Perhutani itu di Gunung Puntang, Cimaung, Kabupaten Bandung. Acaranya diadakan tepat di hari ulang tahun Perhutani, pada Rabu, 29 Maret 2021. Administratur Perhutani KPH Bandung Selatan, Tedy Sumarto,

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

hadir di acara itu beserta jajaran. Hadir pula di acara tersebut, Wakil Bupati Bandung Terpilih, Sahrul Gunawan; Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat yang juga Ketua Gerakan Hejo, Eka Santosa; Kasepuhan Adat Cikondang, Abah Ilin; dan Ketua Paguyuban Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) KPH Bandung Selatan, Arifin. Dari kantor pusat, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, mengatakan, tahun 2020 telah terjadi pandemi covid-19, sehingga perusahaan melakukan penghematan, serta harus memahami situasi dan kondisi Perum Perhutani saat ini. Meskipun begitu, banyak pencapaian prestasi yang cukup membanggakan. Wahyu juga mengajak seluruh insan Perhutani agar selalu bersatu dan bersemangat. Ia juga mengucapkan Selamat Hari Jadi Perhutani kepada

seluruh karyawan, dan berdoa semoga semua aktivitas Perhutani mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan Tedy Sumarto mengatakan, peringatan hari jadi Perhutani itu menjadi spesial karena dapat dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Bandung terpilih. “Merupakan satu kehormatan bagi Perhutani KPH Bandung Selatan, karena Bapak Wakil Bupati Sahrul Gunawan bisa hadir. Kami sendiri telah bertekad untuk menjadi pengelola hutan lestari dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya. Di kesempatan itu, Sahrul Gunawan yang dulu terkenal sebagai artis, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Bandung Selatan yang telah mengundang dirinya. Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bandung perlu bersinergi dengan Perhutani

DUTA Rimba 13


RIMBAUTAMA dalam pengembangan pariwisata sehingga optimalisasi potensinya bisa tercapai. Ia pun menyoroti proses Rebranding wisata, khususnya Gunung Puntang, yang kata dia perlu kerja keras kita semua. “Banyak visi yang bisa kita bangun, bagaimana caranya agar bisa membangun sinergi antara Pemerintah Kabupaten Bandung, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pelaku wisata. Saya berharap selanjutnya akan ada kopi darat untuk membahas pariwisata. Sukses untuk Perhutani,” katanya. Di tempat yang sama, Abah Ilin menyebut, pemilihan Gunung Puntang sebagai lokasi acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-60 Perum Perhutani itu tepat. Sebab, Gunung Puntang merupakan “Pamuntangan Sadayana” yang berarti pegangan semua orang. “Perhutani harus maju, bersatu, dan sukses, karyawan Perhutani harus siap untuk penghijauan, meskipun begitu harus rapi dalam bekerja. Seperti peribahasa ‘Caina herang, laukna beunang’, yang berarti airnya jernih ikannya dapat,” ujarnya.

reboisasi kawasan perlindungan. Masyarakat diikutsertakan dalam program menanam dengan cara diberikan bibit tanaman buah secara gratis. Diharapkan, suksesnya program menanam pohon dapat memberi manfaat tak hanya terhadap kelestarian, namun juga kesejahteraan masyarakat di dalam kawasan hutan. Bibit tanaman yang dibagikan Perhutani KPH Kendal di kesempatan tersebut, antara lain adalah bibit pohon nangka, jengkol, kluwih, dan mangga. Bibit buahbuahan tersebut dipilih karena sangat cocok untuk tanaman

Evergreen. Selain bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan hasil buahnya, tanamantanaman tersebut juga dapat membantu penyerapan air. Administratur Perhutani KPH Kendal, Herdian Suhartono, berharap masyarakat juga dapat ikut menanam. Sehingga, ekosistem alam bisa terjaga. “Semoga pemberian bibit ini membawa manfaat, sesuai dengan motto Perhutani yaitu Semangat Bersatu Untuk Bangkit dan Tumbuh,” ujarnya. Sementara itu, salah satu penerima bibit bantuan, Mulyono,

Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal membagikan secara gratis bibit tanaman buah ke pengguna jalan di Kabupaten Kendal. Pemberian bibit gratis tersebut dilakukan karyawan Perhutani KPH Kendal sebagai salah satu wujud komitmen Perhutani untuk senantiasa menjaga hutan, upaya penghijauan untuk lingkungan, serta reboisasi kawasan perlindungan.

Bagi Bibit Gratis

14 DUTA Rimba

Foto: Kompersh KPH Kendal

Lima hari sebelumnya, di Kendal, para pengendara dan pengguna jalan mendapatkan bibit tanaman secara gratis. Pada Rabu, 24 Maret 2021, dalam rangka menyambut dan memeringati hari jadi Perum Perhutani ke-60 tahun, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal membagikan secara gratis bibit tanaman buah ke pengguna jalan di Kabupaten Kendal. Pemberian bibit gratis tersebut dilakukan karyawan Perhutani KPH Kendal sebagai salah satu wujud komitmen Perhutani untuk senantiasa menjaga hutan, upaya penghijauan untuk lingkungan, serta

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Eko Santoso/Kompersh KPH Lawu DS

mengucapkan terima kasih kepada Perhutani. Ia berharap, semoga bibit yang ia tanam dapat tumbuh dengan baik, sehingga bisa tumbuh subur, dapat membantu lebih menghijaukan lingkungan, dan buahnya juga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat sehari-hari.

Alpukat Aligator Peringatan Hari Jadi ke-60 Perhutani juga dilangsungkan di Banyuwangi. Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Rabu, 24 Maret 2021, membagikan bibit pohon jenis alpukat aligator kepada Lembaga Masyarakat Desa hutan (LMDH). Sebanyak 1.000 plances bibit dibagikan bertempat di Petak 26c, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Licin, Bagian Pemangkuan Hutan (BKPH) Licin, KPH Banyuwangi Barat. Saat menyampaikan sambutan di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Cahyo Kawedar, mengatakan, dalam memeringati Hari Jadi ke-60 Perhutani, pihaknya membagikan

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

bibit agar bisa ditanam di lahan hutan yang telah ditentukan. Harapannya hal itu bisa menjadi kontribusi positif bagi program reboisasi sekaligus nantinya dapat memberikan nilai ekonomis jika sudah berbuah. Menurut dia, 1.000 plances bibit alpukat aligator itu dibagikan kepada tiga LMDH. Yaitu 500 plances untuk LMDH Mitra Hutan Lestari, Desa Jambewangi, Kecamatan sempu; 250 plances untuk LMDH Rimba Asri, Desa Temu Asri, Kecamatan Sempu, dan 250 plances untuk LMDH Taman Asri, Desa Taman Sari, Kecamatan Licin. Selanjutnya, secara simbolis kegiatan penanaman dilakukan oleh Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat beserta jajarannya di Petak 26c wilayah RPH Licin, BKPH Licin. Kegiatan itu diikuti oleh jajaran Forkopimcam dan Ketua LMDH. Ketua LMDH Taman Asri, Suparto, di kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Banyuwangi Barat. Sebab, selama ini Perhutani banyak membantu perekonomian masyarakat sekitar

hutan, baik dari Sadapan Pinus maupun sadapan Damar. Khususnya bagi Desa Taman Sari. “Selain itu, masyarakat juga diberikan kesempatan untuk menanam di bawah tegakan, sehingga masyarakat bisa menanam tanaman polowijo dan juga porang,” imbuhnya. Secara terpisah, Maskur S selaku Kepala Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, menyampaikan, pihaknya bersama Perhutani dan masyarakat Desa Jambewangi selanjutnya melaksanakan penanaman 500 plances bibit alpukat aligator itu secara bersamasama di kawasan hutan yang telah disiapkan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Perhutani, khususnya KPH Banyuwangi Barat, karena selama ini telah terjalin komunikasi dan kerja sama yang sangat harmonis dengan pihak Desa dan Forkopimcam,” ucapnya. Ia pun memberikan ucapan selamat kepada Perhutani. “Perhutani banyak membantu dalam peningkatan ekonomi masyarakat sekitar hutan yang

DUTA Rimba 15


RIMBAUTAMA sangat dirasakan oleh masyarakat Desa Jambewangi. Selamat Hari Jadi Perum Perhutani yang ke-60. Semoga Perhutani bangkit dan tumbuh menjadi pengelola hutan yang berkelanjutan,” tuturnya.

16 DUTA Rimba

Foto: Kompersh KPH Sukabumi

Kegiatan penanaman bibit tanaman dalam rangka memeringati hari ulang tahun Perhutani juga dilakukan di Cepu. Perhutani KPH Cepu bersama segenap stakeholder, Selasa, 23 Maret 2021, melakukan penghijauan di area hutan Nglobo Petak 6064. Sebanyak 1.000 bibit pohon tanaman Jati, Mahoni, Sengon, dan jenis rimba campur, ditanam pada kegiatan tersebut. Administratur Perhutani KPH Cepu, Mustopo, hadir dan mengikuti penanaman tersebut. Hadir pula Kepala Desa Nglobo, Kecamatan Jiken, Pudik Harto; segenap anggota LMDH Wana Jati Lestari Nglobo; Ikatan Istri Karyawan Perhutani (IIKP) Cepu; serta masyarakat sekitar. Di dalam kesempatan tersebut, Administratur Perhutani KPH Cepu, Mustopo, mengatakan, kegiatan penanaman bersama itu merupakan salah satu rangkaian dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-60 Perhutani, tepatnya pada 29 Maret 2021. “Perhutani melibatkan seluruh jajaran karyawan KPH Cepu, masyarakat sekitar, dan segenap stakeholder dalam kegiatan ini. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi lingkungan hidup dan kelestarian hutan,” ujar Mustopo. Sementara Kepala Desa Nglobo, Pudik Harto, menyampaikan terima kasih atas dilibatkannya masyarakat Desa Nglobo bersama Perhutani KPH Cepu. “Kami atas nama masyarakat Desa Nglobo, Kecamatan Jiken, merasa bangga dapat terlibat dalam kegiatan penanaman bersama ini. Semoga kebersamaan antara masyarakat dan

Foto: Purwo Siswanto Kompersh KPH Cepu

Tanam 1000 Bibit

Perhutani dapat terus terjalin baik,” ucapnya.

Penanaman di Sukabumi Sementara itu, kegiatan memeringati Hari Jadi ke-60 Perhutani juga dilakukan oleh Perhutani KPH Sukabumi melakukan kegiatan penanaman pohon serta membagikan bibit pohon kepada masyarakat dan Yayasan. Kegiatan itu diadakan di lokasi wisata alam Situ Dewa Dewi, KPH

Sukabumi, Rabu, 24 Maret 2021. Kegiatan tersebut diikuti oleh Wakil Administratur Perhutani KPH Sukabumi Wilayah Sukabumi Barat, Suwandi, beserta karyawan Perhutani KPH Sukabumi. Hadir pula Ketua LMDH Sejahtera, Empay Supriyadi, beserta pengurus; dan warga masyarakat setempat. Di kegiatan tersebut, Perhutani KPH Sukabumi menyediakan 1.000 plances bibit untuk ditanam dan dibagikan kepada masyarakat. Selain

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Kompersh KPH Kediri

“Selain menanam, Perhutani juga membagikan bibit pohon buah-buahan kepada masyarakat,” kata Administratur Perhutani KPH Kediri, A. Fadjar Agung Susetyo.

itu, 720 plances ditanam pada lokasi wisata dan 280 plances dibagikan kepada masyarakat. Bibit-bibit yang disediakan itu di antaranya adalah tanaman kehutanan semisal Mahoni dan Suren, serta tanaman buah– buahan semisal Jambu Kristal, Jeruk, dan Kersen. Administratur KPH Sukabumi melalui Suwandi menyampaikan, kegiatan penanaman pohon dan pembagian bibit pohon kepada masyarakat itu merupakan komitmen Perhutani untuk selalu memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat. “Pembagian bibit pohon kepada masyarakat ini adalah sebagai wujud perhatian dan kepedulian Perhutani kepada masyarakat. Semoga bibit yang kami berikan dapat bermanfaat serta dapat menggugah semangat masyarakat untuk lebih peduli kepada lingkungan alam sekitarnya,“ jelasnya. Sementara Empay Supriyadi mewakili warga masyarakat, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani atas perhatian serta kepedulian perusahaan kepada masyarakat. “Terima kasih kepada Perhutani atas perhatian serta

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

sumbangsihnya kepada masyarakat. Semoga bibit yang kami terima menjadi bermanfaat. Kami juga mengucapkan Selamat Hari Jadi ke-60 Perhutani. Semoga Perhutani tetap Jaya,” ujar Empay.

Tanami Kawasan Lindung Sementara itu, Perhutani KPH Kediri melakukan penanaman bersama dengan stakeholder di Petak 131b kawasan lindung pada Selasa, 23 Maret 2021. Kawasan itu merupakan sumber air blok Srikumuyung, Dukuh Sumber Bentis, Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Administratur Perhutani KPH Kediri, A. Fadjar Agung Susetyo, di kesempatan itu menyampaikan, kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-60 Perhutani. “Selain menanam, Perhutani juga membagikan bibit pohon buah-buahan kepada masyarakat,” katanya. Menurut Fadjar, pihaknya bersama stakeholder menanam sebanyak 400 bibit tanaman yang terdiri dari jenis jati, durian, alpukat, pace bentis, sengon buto, dan aren, pada kawasan lindung. Kegiatan

penanaman bersama itu dihadiri kurang lebih 90 peserta yang terdiri dari jajaran Perhutani KPH Kediri, Perangkat Desa Manyaran, Babinsa Desa Manyaran, Koramil Grogol, Ikatan Istri Karyawan (IIK) Perhutani, Pramuka Saka Wanabakti, HMI Tribakti Kediri, Wana Rescue, SMK Kehutanan Rembang, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tiron Lestari Berkah Abadi. Sementara itu, Kapolsek Banyakan melalui Bhabinkamtibmas Desa Manyaran, Bripka Deris, menyampaikan terima kasih, dan pihaknya selalu mendukung kegiatan pelestarian alam. Ia juga mengucapkan Selamat Hari Jadi ke-60 Perhutani. “Semoga Perhutani semakin jaya dan masyarakat sejahtera,” katanya. Sedangkan Ketua LMDH Tiron Lestari Berkah Abadi, Desa Manyaran, Radisan, mewakili masyarakat, menyampaikan terima kasih atas berlangsungnya kegiatan penanaman bersama dan pembagian bibit kepada warga sekitar hutan. “Semoga Perhutani dengan ulang tahun ke-60 ini di masa depan menjadi lebih baik dan sukses,” ujarnya. Seiring doa yang banyak dipanjatkan di hari itu, semoga Perhutani kian maju dan bermanfaat untuk masyarakat. Selamat Ulang Tahun! • DR/Bds/Sgy/Kdl/Dwi/Bwb/Nov/Cpu/Pur/ Skb/Tfk/Kdr/Ton

DUTA Rimba 17


RIMBAUTAMA

Gelar Vaksinasi

Upaya Tangkal Covid-19 Perhutani selalu berkomitmen menjaga kesehatan dan keselamatan insan-insannya. Hal itu ditunjukkan pula ketika kondisi penyebaran Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan. Demi memerhatikan kesehatan para insan Perhutani itulah, Perhutani Grup menggelar kegiatan pemberian vaksin Covid-19 di wilayah-wilayah pangkuannya. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kembali sistem anti body yang dibentuk oleh tubuh, supaya kekebalan tubuhnya lebih meningkat lagi.

S

ebanyak lebih dari 500 Karyawan Perhutani Group telah mendapatkan vaksin covid-19 tahap pertama di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN. Kegiatan Sentra Vaksinasi Bersama BUMN itu diadakan di Tennis Indoor Senayan pada Sabtu, 27 Maret 2021. Karyawan tersebut berasal dari Perhutani di wilayah Jabodetabek, PT Inhutani I – V, PT Perhutani Anugerah Kimia, dan PT Palawi Risorsis. Sekretaris Perusahaan Perum Perhutani, Asep Dedi Mulyadi, mengatakan, sebelumnya pensiunan rimbawan Perhutani dan orang tua karyawan (lansia) juga telah mendapatkan vaksin corona di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN. “Kami sangat mengapresiasi adanya sentra vaksinasi bersama BUMN ini. Diharapkan, vaksinasi ini dapat mendukung karyawan untuk terus

18 DUTA Rimba

dapat berkontribusi dalam bekerja, dan mendorong pemulihan ekonomi secara nasional,” jelas Asep. Sentra Vaksinasi Bersama BUMN akan berlangsung selama empat bulan hingga Juni 2021 mendatang. Sentra Vaksinasi Bersama BUMN juga sudah membuka tautan pendaftaran vaksinasi khusus lansia yang bisa diakses di : https://loket.com/event/ vaksinasicovid19untuklansia. Tautan ini memudahkan bagi lansia yang memiliki KTP Non DKI Jakarta, tetapi tinggal di wilayah Jakarta, mereka masih bisa mendaftar. Namun, saat akan divaksin, mereka tetap harus melengkapi pendaftaran itu dengan surat keterangan domisili dari RT/RW tempat tinggalnya. “Kita juga berharap program vaksinasi ini menjadi sebuah ikhtiar agar pandemi segera dapat teratasi” tambah Asep. Keberadaan sentra-sentra vaksinasi yang akan dibangun

Kementerian BUMN yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, Pemda DKI Jakarta, dan Pertamedika IHC itu bertujuan untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional yang ditargetkan mencapai satu juta vaksin per bulan ini. Termasuk mendukung tahap kedua vaksinasi nasional yang mengarahkan 21,5 juta kalangan lanjut usia dan 16,9 juta pekerja dan pelayan publik di seluruh Indonesia untuk segera divaksin.

Vaksin di Purwokerto Di daerah, Vaksinasi Covid-19 juga dilakukan. Misalnya di Banyumas. Perhutani KPH Banyumas Timur dan KPH Banyumas Barat mengikuti Vaksinasi Covid-19 Tahap I yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kegiatan itu diadakan di gedung Gelanggang

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Kompersh KPH Banyumas Timur

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 19


Foto: Agus Iskandar/Kompersh KPH Purwakarta

RIMBAUTAMA

Olah Raga (GOR) Satria Purwokerto, Sabtu, 17 April 2021. Kegiatan Vaksinasi Covid-19 untuk semua karyawan BUMN tersebut dilaksanakan secara terjadwal bagi siapa saja yang sudah terdaftar secara bertahap. Pelaksanaan penyuntikan vaksin berjalan dengan tertib, teratur, dan aman, dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan. Adapun jadwal penyuntikan vaksin Covid-19 selain diikuti oleh jajaran karyawan Perhutani, juga diikuti oleh karyawan dari BUMN yang lain, di antaranya adalah BNI, PLN, BRI, Bank Mandiri, Pertamina, DAMRI, PP, dan BTN, yang bertugas di sekitar wilayah Purwokerto. Di kesempatan itu, Kepala Seksi SDM, Umum dan K3 KPH Banyumas Timur, Kuwat Setiadi, menyampaikan arahan Administratur Perhutani KPH Banyumas Timur, mengimbau seluruh karyawan yang sudah terjadwal pada daftar Vaksinasi Covid-19 untuk mengikuti proses penyuntikan vaksin di waktu dan tempat yang telah ditentukan. Ia juga menyampaikan harapannya agar vaksin ini bisa memberikan kekebalan tubuh dari serangan virus corona, memberikan rasa aman bagi semua pihak, sehingga ke depannya masyarakat pun bisa beraktivitas

20 DUTA Rimba

seperti sebelum pandemi terjadi. Sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Tengah yang melalui media sosial mengimbau agar tidak takut vaksin, Kuwat menyampaikan, vaksin Covid-19 dinyatakan aman oleh pemerintah. “Meskipun begitu, tidak berarti kalau orang yang sudah divaksin kemudian boleh seenaknya sendiri. Harus tetap menjaga protokol kesehatan dengan 3M,” katanya.

Vaksinasi di Purwakarta Hal yang sama terlihat di Purwakarta. Karyawan Perhutani KPH Purwakarta mengikuti kegiatan Vaksinasi Covid-19 Tahap II oleh Tim Gugus Tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Purwakarta. Kegiatan tersebut diadakan di Jalan Siliwangi Nomor 4 Purwakarta, Jawa Barat, pada Sabtu, 17 April 2021. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Purwakarta, Uum Maksum, mengatakan, selain melakukan Protokol Kesehatan dengan menjalankan 3M dan menghindari kerumunan, pihaknya juga melakukan vaksinasi Covid-19 tahap II yang diselenggarakan oleh Pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. “Dengan

telah dilaksanakannya vaksinasi Covid-19 tahap II ini, semoga tujuan pemerintah dengan mengadakan vaksinasi massal ini, yaitu terciptanya Herd Immunity akan bisa segera terwujud, dan Indonesia segera terbebas dari Pandemi Covid-19,” ujarnya. Uum menambahkan, vaksinasi merupakan proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar seseorang menjadi lebih kebal dan terlindungi dari penyakit. Selain itu, dengan menerima vaksin tersebut, maka seseorang yang terpapar penyakit tersebut akan memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan orang yang belum menerima vaksin. Di dalam kesempatan yang sama, Kepala Puskesmas Purwakarta, Ano Nugraha, mengatakan, vaksinasi tahap II tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan imun di dalam tubuh. Maka wajib kita melaksanakan penyuntikan pada dosis kedua tersebut guna menghasilkan kekebalan optimal yang dibangun oleh tubuh, sehingga imunitas semakin kuat. Ano menambahkan, vaksinasi tahap II tersebut dilakukan untuk meningkatkan kembali antibody yang dibentuk oleh tubuh, supaya kekebalannya lebih meningkat lagi.

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


“Kalau yang pertama belum muncul kekebalan, sedangkan yang kedua sudah ada pengenalan terhadap virus. Jadi, akan muncul antibody yang dibentuk oleh tubuh. Sehingga, dengan vaksin kedua akan diperbanyak lagi antibodynya,” tuturnya.

Vaksinasi di Bandung Di Bandung kegiatan vaksinasi juga dilakukan. Seribu orang karyawan Perhutani yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bandung, baik yang bertempat tinggal di Kabupaten Bandung maupun Kota Bandung, menerima undangan untuk melakukan vaksinasi ke-1, yang dilaksanakan di Sentra Vaksinasi Bersama (SVB) – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Eldorado Convention Hall, Jalan DR. Setiabudhi Nomor 438 Isola,

Sukasari, Bandung, pada Senin, 12 April 2021. Pemberian vaksinasi covid-19 tersebut dilaksanakan terhadap karyawan tetap maupun Outsourcing (OS) dari Perhutani, yang berasal dari Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Direksi Jakarta, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH), dan Perencanaan Hutan Wilayah (PHW). Selain itu, ada juga dari instansi lain semisal PT Pembangunan Perumahan (PP), Perum Damri, PT Pegadaian, PT Jasa Tirta 2, Bank BNI, Bank BTN, dan Bio Farma. Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Amas Wijaya, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN dan Pemerintah Daerah Jawa Barat, yang mana telah berkolaborasi mendirikan Sentra Vaksinasi untuk mendorong percepatan vaksinasi.

Foto: Sarim Kustono/Komperhs Divre Janten

“Sentra Vaksinasi ini ditargetkan sebanyak 5.000 orang yang menerima vaksin setiap hari selama dua bulan, dan kami berharap herd immunity di angka 70 persen bisa lebih cepat tercapai,” ujar Ridwan Kamil.

“Setelah diberikan vaksinasi covid-19 pertama dan nanti setelah 28 hari akan diberikan vaksin kedua, maka diharapkan pelayanan publik di bidang kehutanan bisa menjadi lebih lancar. Akan tetapi, kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik meskipun telah dilakukan vaksinasi,” ucap Amas Wijaya. Sementara itu, di tempat terpisah, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan, Sentra Vaksinasi ini akan berlangsung selama dua bulan dan Sentra Vaksinasi tersebut akan menjadi pilot project untuk Sentra Vaksinasi di kota dan kabupaten Jawa Barat. “Sentra Vaksinasi ini ditargetkan sebanyak 5.000 orang yang menerima vaksin setiap hari selama dua bulan, dan kami berharap herd immunity di angka 70 persen bisa lebih cepat tercapai,” ujar Ridwan Kamil. Antusiasme karyawan Perhutani mengikuti kegiatan vaksinasi covid-19 tersebut menjadi hal yang bagus untuk membangun optimisme bahwa bersama kita bisa melawan penyebaran Covid-19. Sebab, vaksin COVID-19 adalah harapan terbaik kita untuk menekan penularan virus corona. Mendapatkan vaksin Covid-19 bisa melindungi tubuh dengan menciptakan respons antibody di tubuh tanpa harus sakit karena virus corona. Vaksin Covid-19 mampu mencegah seseorang terkena virus corona. Atau, apabila tertular Covid-19, vaksin tersebut dapat mencegah tubuh dari sakit parah atau potensi hadirnya komplikasi serius. Jadi, dengan mendapatkan vaksin, kita juga akan membantu melindungi orang-orang di sekitar kita dari virus corona. Terutama orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat Covid-19. • DR/Byt/Rhm/Pwk/Ai/Divre Janten/ SRM

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 21


RIMBAUTAMA

Modal Usaha untuk Masyarakat di Sekitar Hutan

Perhutani selalu peduli terhadap pelaku-pelaku usaha kecil dari masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Perhutani di seluruh wilayah kerjanya mengelola dan menyerahkan bantuan modal kepada masyarakat untuk kelangsungan usaha mereka. Banyak sudah masyarakat yang telah merasakan manfaat dana PKBL tersebut. Tujuan program PKBL adalah agar usahausaha kecil masyarakat sekitar hutan dapat berkembang dan pada akhirnya bisa menaikan taraf hidup mereka.

S

alah satu kegiatan yang rutin dilakukan Perhutani di seluruh wilayah kerjanya adalah pemberian bantuan dana PKBL sebagai modal usaha untuk masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Hal itu antara lain tampak tatkala Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung menyerahkan bantuan modal pinjaman sebesar Rp 45.000.000,- (Empat Puluh Lima Juta Rupiah) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) kepada 4 mitra binaan. Kegiatan penyerahan dana PKBL tersebut dilakukan di Aula Kantor Perhutani KPH Randublatung, Jumat, 5 Maret 2021. PKBL merupakan bentuk kepedulian Perhutani terhadap para pelaku usaha kecil di sekitar hutan. Di Randublatung, manfaat tersebut dirasakan oleh masyarakat yang menjadi pengusaha kecil semisal

22 DUTA Rimba

pedagang sepatu, penggemukan sapi, katering, dan lain-lain, yang berada di sekitar hutan Perum Perhutani KPH Randublatung. Tujuannya agar usaha-usaha kecil masyarakat sekitar hutan dapat berkembang dan pada akhirnya bisa menaikan taraf hidup mereka. Bantuan yang diserahkan tersebut berupa dana pinjaman lunak untuk modal usaha. Di hari itu, pinjaman lunak untuk modal usaha tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Seksi (Kasi) Keuangan, SDM dan Umum Perhutani KPH Randublatung, Suyanto, kepada para pemilik usaha kecil yang berasal dari desa sekitar hutan di dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Randublatung dan Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Di kesempatan itu, Suyanto mewakili Administratur Perhutani KPH Randublatung, Dewanto, menyampaikan harapan, agar semoga dengan adanya pinjaman

lunak ini, para pengusaha kecil yang ada di Randublatung dapat terbantu dan selanjutnya usahanya berkembang. Salah satu penerima bantuan pinjaman modal program PKBL tersebut, Mochammad Ali Yusro, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani atas perhatiannya kepada pengusaha kecil. Ali Yusro adalah warga Kelurahan Randublatung yang mempunyai usaha kecil, yaitu kios sepatu dan sandal. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Perum Perhutani atas pinjaman lunak yang diberikan kepada kami. Pinjaman ini akan kami gunakan sebaik-baiknya untuk mengembangkan kios kami,” katanya usai menerima dana pinjaman modal sebesar 15 Juta Rupiah.

Agroforestry Tebu Di Jombang, kegiatan serupa penyaluran dana PKBL itu pun

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Suharmanto/Kompersh KPH Randublatung

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 23


RIMBAUTAMA terlihat. Walau bentuknya berbeda, tetapi semangatnya sama, yaitu untuk memberdayakan masyarakat di sekitar hutan. Pada Rabu, 24 Maret 2021, Perhutani KPH Jombang bersama PTPN X dan PT KTM (Kebun Tebu Mas) menyerahkan biaya keamananan agroforestry tebu kepada 15 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah KPH Jombang, khususnya Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngujung Barat dan BKPH Ploso Timur.

Administratur Perhutani KPH Jombang, Mukhlisin, dalam keterangannya menyampaikan, kerja sama agroforestry tebu yang terjalin antara Perhutani, PTPN X, PT KTM, dan LMDH, sudah terjalin dengan baik. Kerja sama itu untuk mewujudkan hutan lestari dan bermanfaat bagi masyarakat. “Biaya keamanan yang dikeluarkan oleh PTPN X terkait kerja sama agroforestry dalam kawasan hutan di wilayah kerja Perhutani KPH Jombang adalah

Foto: Aris Sudharmono/Kompersh KPH Jombang

“Biaya keamanan yang dikeluarkan oleh PTPN X terkait kerja sama agroforestry dalam kawasan hutan di wilayah kerja Perhutani KPH Jombang adalah untuk meningkatkan keamanan tebu itu sendiri, agar ke depan tidak terjadi kebakaran tebu dan kelestarian hutan terjaga, serta kesejahteraan masyarakat yang tergabung dalam LMDH bisa meningkat,” kata Administratur Perhutani KPH Jombang, Mukhlisin.

24 DUTA Rimba

untuk meningkatkan keamanan tebu itu sendiri, agar ke depan tidak terjadi kebakaran tebu dan kelestarian hutan terjaga, serta kesejahteraan masyarakat yang tergabung dalam LMDH bisa meningkat,” katanya. Mukhlisin menambahkan, ada dampak dan manfaat untuk kita semua dari pelaksanaan biaya keamananan Agroforestry tebu. “Dengan adanya kerja sama agroforestry tebu dalam kawasan hutan Perhutani bisa lebih membangun dan meningkatkan sinergitas di antara Perhutani, PTPN X, dan LMDH sehingga agroforestry tebu dalam kawasan akan memberikan dampak dan manfaat untuk kita semua,” tambah Mukhlisin. Di kesempatan itu, konsultan PTPN X, Minardi, mengatakan, jumlah total biaya keamanan agroforestry tebu yang dikeluarkan oleh PTPN X dan PT KTM adalah Rp 498.883.450. Dana sebesar itu berasal dari KTM sejumlah Rp 305.978.550 dan dari PTPN X sejumlah Rp 192.904.500. “Biaya tersebut akan diberikan kepada 15 LMDH di wilayah BKPH Ngujung Barat dan BKPH Ploso Timur, KPH Jombang, sebagai biaya keamanan menjaga tanaman tebu di dalam kawasan hutan Perhutani. Penyaluran dana itu dengan harapan pada waktu mau panen tidak terjadi gagal panen karena tebu terbakar atau kerusakan yang lainnya,” tuturnya. Salah satu dari 15 LMDH yang menerima biaya keamanan agroforestry tebu itu adalah LMDH Jati Silo. Ketua LMDH Jati Silo, Masirin, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani maupun PT KTM yang telah memberikan biaya keamanan agroforestry tebu tersebut. Ia pun menegaskan komitmen pihaknya untuk siap

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Heri Hartono/Kompersh KPH Probolinggo

membantu menjelaskan keamanan di lahan agroforestry tebu. “Kami akan melaksanakan kerja sama dengan pihak Perhutani untuk menjaga keamanan tanaman tebu, biar tidak terjadi kebakaran maupun kerusakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

PKBL di Probolinggo Penyaluran dana PKBL itu juga terlihat di Probolinggo. Perhutani KPH Probolinggo, Selasa, 30 Maret 2021, menyalurkan Dana Bina Lingkungan (BL) sebesar 175 Juta Rupiah kepada Yayasan Subhanul Muslimin Al Hasyim, Desa Glagah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Yayasan Subhanul Muslimin Al Hasyim merupakan Pondok Pesantren (Ponpes) sebagai tempat rehabilitasi para pasien ketergantungan narkoba. Saat ini Pondok Pesantren Subhanul Muslimin Al Hasyim menampung 2.700 santri. Usai menyerahkan dana BL tersebut, Administratur Perhutani KPH Probolinggo, Ida Jatiana, mengatakan, bantuan tersebut merupakan dana hibah dari Perhutani yang disalurkan untuk kegiatan sosial dan keagamaan.

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

“Semoga dapat bermanfaat untuk kepentingan umat, khususnya masyarakat di lingkungan Ponpes Rehabilitasi Narkoba Subhanul Muslimin Al Hasyim,” ujarnya. Penyerahan bantuan dana BL tersebut disaksikan oleh Kepala Departemen Keuangan Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Nur Budi Jono. Di dalam kesempatan itu Nur Budi mengatakan, Perhutani Divisi Regional Jawa Timur harus mengawal penyaluran dana BL tahun 2021, karena dana BL tersebut merupakan program dari Direksi Perhutani. Setiap tahun penyaluran dana BL tersebut dilakukan sebagai sumbangsih Perhutani kepada masyarakat sekitar hutan. Sesuai proposal yang diajukan kepada Perhutani, kata Nur Budi Jono, dana tersebut nantinya akan dibelanjakan untuk pembelian mobil siaga pencegahan Covid-19. “Semoga masyarakat sekitar dapat merasakan manfaat dari mobil siaga ini dan dapat membantu dalam menangani penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Probolinggo,” tambahnya. Yayasan Subhanul Muslimin Al Hasym yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Samsul Bahri

menyatakan sangat berterima kasih atas bantuan hibah dari Perhutani. “Dana sebesar 175 Juta Rupiah ini kami peruntukkan guna membeli 1 unit mobil siaga untuk pencegahan Covid-19, dan jika ada sisa dana dari pembelian mobil ini, kami gunakan untuk rehabilitasi Ponpes,” katanya. Samsul melanjutkan, pihaknya mengharapkan, langkah baik yang diayunkan Perhutani ini akan diikuti banyak pihak lain. “Semoga niat baik dari Perhutani dapat membawa berkah dan manfaat untuk masyarakat sekitar Ponpes. Bantuan serupa masih kami harapkan, baik dari perorangan maupun dari instansi lainnya, mengingat masih banyak kebutuhan yang harus kami penuhi demi keberlangsungan masyarakat sekitar ponpes dan santri,” kata Samsul. Apa yang diucapkan masyarakat terkait bentuk kepedulian perusahaan itu membahagiakan. Sebab, hal itu menunjukkan bahwa masyarakat telah merasakan manfaat dari program-program pemberdayaan masyarakat, semisal PKBL maupun program lainnya. Dan semoga sinergi yang sudah terjalin ini terus berlanjut. • DR/Rdb/Hmt/Jbg/GN/ Pbo/Her

DUTA Rimba 25


RIMBAUTAMA

Perhutani Tingkatkan

Kemampuan SAR dan Penanganan Karhutla Peningkatan kemampuan Search and Rescue (SAR) dan penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) terus dilakukan Perhutani. Hal itu selalu menjadi bagian dari kegiatan peningkatan kemampuan dalam mengantisipasi kejadian tak terduga, khususnya dalam menghadapi musim kemarau yang akan datang. Rangkaian latihan dalam rangka peningkatan kemampuan itu pun digelar di banyak lokasi di wilayah kerja Perhutani.

D

i musim kemarau, ancaman musibah kebakaran di hutan kerap kali mengintai. Memang, bukan berarti di musim penghujan ancaman kebakaran hutan itu menjadi nihil. Tetapi, di musim kemarau ancaman kebakaran hutan itu kian besar. Menyikapi hal itu, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Telawa bersama dengan stakeholder menggelar kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla), pada Kamis, 25 Maret 2021. Kegiatan itu dilakukan di Pos Bayangan Petak 204a, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ngaren, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kedungcumpleng, KPH Telawa. Sejumlah pihak hadir sebagai peserta. Di antaranya adalah KepalaKepala BKPH Kedungcumpleng,

26 DUTA Rimba

Guwo, Gemolong, Karangrayung, Krobokan, dan Karangwinong bersama masing-masing Kepala RPH, Polhut, Polhutmob, serta perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah KPH Telawa. Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Polsek Juwangi beserta jajaran, dan Koramil 19 Juwangi yang mewakili Kodim 0724 Boyolali. Administratur Perhutani KPH Telawa, Arif Fitri Saputra, pada kesempatan tersebut menyampaikan, kegiatan tersebut dilaksanakan guna mengantisipasi musim kemarau yang akan datang. Sehingga, setiap personel maupun stakeholder mendapat pemahaman yang lebih lagi tentang langkahlangkah yang perlu diperhatikan untuk mengantisipasi penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan. Perhutani mengundang jajaran Polres Boyolali, Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu untuk tampil sebagai pembicara atau narasumber dalam kegiatan sosialisasi itu. Materi tentang Pidana Pelaku Pembakaran Hutan diberikan oleh Polres Boyolali yang disampaikan oleh Kanit II Tipidsus Polres Boyolali IPTU Joko Purwadi. Selain itu, para peserta sosialisasi tersebut juga mendapat materi tentang Bencana Alam dan Karhutla yang disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo. Dan ada materi tentang Masyarakat Mitra Polhut dan Masyarakat Peduli Api yang disampaikan oleh Kepala Seksi Wilayah I Gunung Merbabu, Nurpana Sulaksono. Salah seorang Anggota LMDH yang hadir dalam sosialisasi itu adalah Yarjono dari LMDH Trubus

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Kompersh KPH Telawa

Lestari. Yarjono merespon dengan baik kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) yang diadakan oleh Perhutani. Ia pun berharap kegiatan tersebut dapat segera ditindaklanjuti dengan pembentukan kelompok regu.

Latihan di Saradan Antisipasi terhadap persoalan keamanan di hutan termasuk antisipasi terhadap ancaman kebakaran hutan juga digelar oleh Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan. Pada Rabu, 7 April 2021, insan-insan Perhutani

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

KPH Saradan mengikuti apel pembukaan Latihan Gabungan Peningkatan Search and Rescue (SAR) dan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bersama dengan TNIPolri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Kehutanan. Kegiatan itu diadakan di Waduk Widas Kali Bening, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Administratur Perhutani KPH Saradan, Bambang Cahyo Purnomo, hadir di acara tersebut bersama jajaran. Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, hadir dan memimpin

langsung acara pembukaan Latihan Gabungan Peningkatan SAR dan Penanganan Karhutla itu. Acara pembukaan itu juga dihadiri oleh Danrem 081/Dhirotsaha Jaya, PJU Polda Jatim, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jatim, Bupati Madiun, Dandim 0803/Madiun, Dandim 0810/Nganjuk, Kapolres Madiun, Kapolres Madiun Kota, Kapolres Nganjuk, Danyon Sat Brimob Polda Jatim, dan Wakil Wali Kota Madiun, serta para undangan lain yang hadir. Saat menyampaikan kata sambutan, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, mengatakan,

DUTA Rimba 27


Foto: Suwarno/Kompersh KPH Saradan

RIMBAUTAMA

latihan gabungan merupakan kegiatan yang rutin yang penting dilakukan. “Latihan Gabungan TNIPolri, BPBD, dan Dinas Kehutanan ini dalam rangka antisipasi bencana serta meningkatkan kemampuan SAR dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Jawa Timur tahun 2021,” kata Nico Afinta. Menurut dia, antisipasi terhadap kejadian dan bencana alam perlu selalu dilakukan. Sebab, kita tidak tahu kapan musibah akan datang, tetapi tidak bisa mencegah ketika musibah itu datang. Maka, yang dapat dilakukan adalah mengantisipasi agar dampaknya tidak terlalu besar. “Bencana alam merupakan peristiwa yang dapat datang kapan saja dan dapat mengancam serta mengganggu kehidupan masyarakat. Untuk itu, diperlukan kerja sama dan sinergitas antara TNI-Polri serta Instansi terkait untuk mengantisipasinya,” imbuh Nico Afinta. Sementara itu, di tempat yang sama, Administratur Perhutani KPH Saradan, Bambang Cahyo Purnomo, mengatakan, pihaknya

28 DUTA Rimba

“Bencana alam merupakan peristiwa yang dapat datang kapan saja dan dapat mengancam serta mengganggu kehidupan masyarakat. Untuk itu, diperlukan kerja sama dan sinergitas antara TNI-Polri serta Instansi terkait untuk mengantisipasinya,” imbuh Nico Afinta. sangat mendukung kegiatan itu, karena kemampuan SAR dan penanganan Karhutla itu sangat diperlukan dalam aktivitas mereka sehari-hari. “Perum Perhutani KPH Saradan sangat mendukung

kegiatan ini, kemampuan SAR dan penanganan Karhutla ini sangat diperlukan karena dengan adanya latihan gabungan ini kita dapat meningkatkan kemampuan dalam mengantisipasi bencana

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


alam maupun terjadinya karhutla. Sehingga, bila terjadi musibah dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, dan optimal,” kata Bambang menegaskan. Sejumlah 135 personel hadir mengikuti kegiatan tersebut. Mereka terdiri dari Anggota TNI, Polri (Satbrimob Polres Madiun dan Nganjuk), BPBD, Jajaran Perhutani KPH Saradan, Dinas Kebakaran, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Madiun, dan Forkopimcam Kecamatan Saradan.

Apel Siaga di Pati

Nasser, mengatakan, kita semua perlu menjaga dan memertahankan kelestarian hutan. “Hutan di kawasan Muria masih sangat bagus. Jadi, perlu dipertahankan dan dijaga sesuai dengan fungsinya, untuk kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang,” ucapnya. Langkah-langkah antisipasi dan penanggulangan bencana memang perlu terus dilakukan. Dan di Perhutani, langkah-langkah itu selalu diperhatikan. Tentu, diharapkan semua insan Perhutani senantiasa siap dan kemampuan mereka pun meningkat dalam mengantisipasi kejadian tak terduga. • DR/Tlw/Bbg/Srd/ Swn/Pti/Gto

Foto: Mashudi/Kompersh KPH Pati

Apel siaga dalam mengantisipasi kebakaran hutan juga digelar oleh Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati. Bersama segenap stakeholder, mereka melaksanakan apel siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), pada Sabtu, 17 April 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Wana Wisata Pijar Park, Petak 52c, RPH Ternadi, BKPH Muria Pati Ayam, KPH Pati. Kepala BKPH Muria Pati Ayam, Subiyanto, hadir dalam apel tersebut. Hadir pula perwakilan dari jajaran Kepolisian Resort (Polres) Kudus, Komando Distrik Militer (Koramil), Lembaga Masyarakat

Desa Hutan (LMDH) Wono Makmur, dan pemerintah Desa (Pemdes) Kajar. Administratur Perhutani KPH Pati melalui Kepala BKPH Muria Pati Ayam, Subiyanto dalam sambutannya, menyampaikan, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan sebagai langkah antisipasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan, khususnya di kawasan Gunung Muria. “Semoga sinergitas bersama segenap pihak ini dapat memberi manfaat bagi kelestarian hutan, khususnya di wilayah Kabupaten Kudus,” ujarnya. Sementara itu, salah satu perwakilan dari Polres Kudus,

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 29


RIMBAUTAMA

Hari Bakti Rimbawan,

Berbakti untuk Hijaunya Rimba Kementerian Kehutanan diresmikan pada 16 Maret 1983. Selanjutnya, setiap tahun, hari tersebut diperingati sebagai Hari Bakti Rimbawan di tahun-tahun berikutnya. Kementerian Kehutanan yang kini berubah nama menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pun tetap memeringati hari istimewa itu setiap tanggal 16 Maret antara lain dengan menggelar apel. Sedangkan Perum Perhutani melakukan penanaman pohon saat melakukan Peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-38.

P

eringatan Hari Bakti Rimbawan ke-38 juga diperingati di Pusat Persemaian Modern Rumpin, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 13 Maret 2021. Acaranya diisi dengan kegiatan menanam pohon. Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, menghadiri Peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-38 itu bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar. Selain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Direktur Utama Perhutani, acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Menteri (Wamen) LHK, Alue Dohong, yang didampingi para pejabat tinggi di lingkup Kementerian LHK. Sekretaris Perusahaan (Sekper) Perum Perhutani, Asep Dedi Mulyadi, dan Administratur Perhutani KPH Bogor, Ahmad Rusliadi, juga hadir beserta jajarannya. Di dalam arahannya, Siti Nurbaya Bakar menyampaikan, lokasi

30 DUTA Rimba

penanaman di Rumpin tersebut memiliki cita-cita nasional yaitu sebagai role model pemulihan lingkungan melalui pendekatan rehabilitasi hutan dan lahan. Siti juga menambahkan bahwa pembangunan pusat-pusat persemaian modern yang salah satunya dibangun di Rumpin, akan mampu menyediakan bibit dengan skala besar. Adapun pembangunan persemaian modern itu sebelumnya telah mulai dilaksanakan pasca kunjungan kerja Presiden Joko Widodo pada akhir bulan November 2020 lalu. Siti juga menerangkan, untuk mengatasi kerusakan lingkungan, pusat-pusat persemaian dengan pola kebun bibit rakyat, kebun bibit desa, dan persemaian permanen yang ada sangat terbatas dibandingkan dengan kebutuhan bibit. Maka, pembangunan persemaian berskala besar dilakukan secara terpadu meliputi pembangunan fisik produksi bibit, manajemen persemaian, serta

peningkatan sumber daya manusia, yang didukung dengan kebijakan kelembagaan sebagai persemaian nasional, bahkan internasional. “Dalam peringatan ini, yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mengaktualisasikan jati diri rimbawan, yaitu jujur, tanggung jawab, disiplin, ikhlas, visioner, adil, peduli, kerja sama, dan profesional. Saya berterima kasih atas kepedulian dan kepekaan para pejabat di Kementerian LHK dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat. Kepekaan ini harus kita perdalam lagi, karena masyarakat ingin lebih diperhatikan lagi,” ungkap Siti Nurbaya Bakar.

Tanam 150 Bibit Di kesempatan itu, Wahyu Kuncoro menyampaikan ucapan terima kasih atas undangannya pada acara ini. Ia pun berterima kasih karena dapat melakukan penanaman pohon bersama Menteri LHK dan segenap jajaran

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Danu Djanurseto/Kompersh KPH Bogor

Kementerian LHK, dalam rangka Peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-38. “Kami memberikan apresiasi yang tinggi, karena penanaman ini termasuk dalam rangka Peringatan Hari Bakti Rimbawan yang ke-38. Sebanyak 150 bibit pohon yang ditanam, terdiri dari berbagai jenis pohon. Misalnya pohon jenis Manggis, Sawo, Durian, Kemang Ampolay, Namnam, Damar, Kayu

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

Manis, Mindi, Menteng, Gandaria, dan Eboni,” ujarnya. Wahyu juga menegaskan, wabah pandemi Covid-19 yang sedang melanda negeri kita saat ini tidak membatasi para Rimbawan untuk terus bekerja. “Penanaman pohon juga dimaksudkan untuk membangkitkan semangat, motivasi, dan membudayakan para Rimbawan, untuk terus berbakti menjaga lingkungannya. Meskipun

sedang dilanda Pandemi Covid-19, tidak membatasi para Rimbawan untuk terus bekerja, berbakti dalam menyukseskan pembangunan, sekaligus memastikan lingkungan dan kehutanan tetap lestari,” pungkasnya.

Penanaman di Ciamis Sementara itu, dalam rangka memeringati Hari Bakti Rimbawan ke-38, Perhutani Kesatuan

DUTA Rimba 31


RIMBAUTAMA Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis bersama Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VII, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bidang 3 Ciamis, melaksanakan penanaman bibit buah-buahan sebanyak 1.000 plances pada Kamis, 18 Maret 2021. Pohon-pohon yang ditanam itu dari jenis Alpukat, Manggis, Picung, dan Gmelina. Kegiatan itu diadakan di hutan rakyat lokasi program Gubernur Jawa Barat dalam Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon di lahan kritis. Lokasi tersebut berbatasan dengan kawasan hutan Petak 18, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Madati, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciamis,

KPH Ciamis. Secara administratif, lokasi tersebut termasuk wilayah blok Kancahnangkub Dusun Rinduwangi, Desa Mekarwangi, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis. Acara itu dihadiri oleh Administratur Perhutani KPH Ciamis, Sukidi, beserta jajaran. Juga hadir sejumlah pejabat daerah, di antaranya adalah Kepala Dinas Pertanian, Budi Selamet Wibowo; Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dadang; Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VII Ciamis, Ucu Saepudin; Kepala Bidang 3 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ciamis, Andi; dan Rektor Universitas Galuh (Unigal), Yat Rospia Brata. Juga dari unsur

Forkopimcam Sukamantri, Kepala Desa Mekarwangi, Komunitas Pohon Aktivis Lingkungan Gunung Sawal, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), KPI, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), dan perwakilan masyarakat blok Kancahnangkub. Saat menyampaikan sambutannya, Sukidi menyampaikan, pelaksanaan Hari Bakti Rimbawan yang ke-38 adalah kerja bersama antara Perum Perhutani, CDK Wilayah VII, dan Bidang 3 BKSDA. Ia juga menambahkan, Perhutani terbuka serta siap bersinergi dengan masyarakat dan stakeholder lainnya, untuk memanfaatkan kawasan hutan produksi yang dikelola Perum Perhutani, serta mengajak lembaga terkait untuk bekerja sama dalam melaksanakan pembinaan LMDH. “Kami siap membantu, baik teknis penanaman, permodalan, dan pemasarannya, sehingga LMDH dapat meningkatkan kesejahteraannya,” katanya. Sementara itu, Yat Rospia Brata yang merupakan Ketua Raksa Giri Sawala, menyambut baik kegiatan penanaman ini. Sebab, kegiatan itu untuk melestarikan Gunung Sawal sebagai penyimpanan air dan dapat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Ciamis. • DR/Bgr/Danu/Cms/

Foto: Wildan Difa/Kompersh KPH Ciamis

Bun

32 DUTA Rimba

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 33


Foto: Ardya Setya Nurvrandita/Kompersh Kanpus

RIMBAKHUSUS

34 DUTA Rimba

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Perhutani Raih

Digitech Award 2021

P

Penerapan teknologi informasi dan teknologi digital di Perhutani sudah cukup baik. Hal itu diapresiasi kalangan eksternal. Parameternya adalah ragam penghargaan terkait penerapan teknologi informasi oleh Perhutani yang diberikan lembaga-lembaga berkompeten. Salah satunya adalah Penghargaan Utama dalam ajang Digitech Award 2021. Seperti apa penyelenggaraan Digitech Award 2021 yang diadakan oleh Itech itu?

eringatan Hari Ulang Tahun ke-60 Perum Perhutani seakan kian meriah dengan hadirnya kabar gembira dari ajang bergengsi “Digitech Award 2021”. Dua hari setelah Hari Ulang Tahun Perum Perhutani, perusahaan kehutanan negara itu meraih penghargaan utama dalam ajang yang diselenggarakan oleh Itech itu. Tepatnya, ajang “Digitech Award 2021” diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19 di Ballroom 1 Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu, 31 Maret 2021. Chairman Strategic Management and Digital Innovation Institute yang juga selaku Ketua Penyelenggara Digitech Award 2021, Irnanda

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

Laksanawan, hadir langsung di acara tersebut. Selain Irnanda, acara penyerahan Penghargaan “Digitech Award 2021” juga dihadiri sejumlah tokoh. Di antaranya adalah Ketua Dewan Juri, Bambang Setiadi; Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional, Danang; Direktur SDM, Umum dan IT Perhutani, Muhamad Denny Ermansyah; jajaran Direksi para penerima penghargaan, serta para tamu undangan. Di malam itu, Perum Perhutani diumumkan sebagai pemenang utama dan meraih penghargaan kategori The Best IT Human Capital Development In Forestry Industries. Mewakili Perum Perhutani, Muhamad Denny Ermansyah menerima

penghargaan tersebut dari Dewan juri. Ketika memberikan sambutannya di acara tersebut, Irnanda Laksanawan menyampaikan, perusahaan yang mendapatkan anugerah “Digitech Award 2021” merupakan perusahaan yang terbaik dalam melakukan Transformasi Digital dan Leadership teknologi pasca pandemi Covid-19. Transformasi itu dilakukan dengan menerapkan digitalisasi, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan pelayanan terhadap pelanggan maupun mitra bisnisnya. “Penganugerahan penghargaan ini melalui proses penjurian yang ketat oleh para juri profesional. Yang menerima penghargaan tentunya adalah yang terbaik, sehingga

DUTA Rimba 35


dapat menjadi kebanggaan bangsa. Selamat bagi para penerima penghargaan ‘Digitech Award 2021’, semoga menjadi motivasi untuk terus membawa perusahaannya ke arah yang lebih baik,” katanya. Sementara Bambang Setiadi, dalam uraiannya selaku Ketua Dewan Juri, mengungkapkan, seluruh dewan juri melakukan proses penjurian dan membedah seluruh informasi untuk memberikan penilaian. Berdasarkan hal itu, pihaknya meyakinkan pemerintah dan juga rakyat, bahwa saat ini proses Creating Value transformasi inovasi sedang berlangsung di Indonesia dan prosesnya berjalan sangat cepat. “Para peserta di kompetisi ini bukan hanya memerjuangkan Tim IT perusahaan sendiri tetapi menuju penghargaan untuk Indonesia. Dan kami menjadi saksi bahwa transformasi inovasi telah mencapai panggung utama dalam pembuatan kebijakan sains dan teknologi,” ujarnya.

Inovasi dan Tranformasi IT Di dalam kesempatan yang sama, Muhamad Denny Ermansyah menjelaskan, Perhutani memiliki hak pengelolaan lahan hutan seluas 2,4 Juta Hektare di Pulau Jawa. Hak itu termasuk untuk memastikan aktivitas seluruh proses produksi, interaksi masyarakat, dan kelestarian lingkungan, terjaga dalam kawasan area tersebut. Hal ini tidak mungkin dapat dilakukan secara manual, sehingga harus menciptakan Inovasi dan Tranformasi IT Perhutani. Terlebih dalam menghadapi tantangan di Era Industri 4.0 ini. “Proses digitalisasi dimulai dengan identifikasi terhadap bisnis proses utama dan terhadap rantai nilainya (value chain). Digitalisasi tersebut dimulai dari pengelolaan sumber daya hutan yang menghasilkan produk primer,

36 DUTA Rimba

Foto: Ardya Setya Nurvrandita/Kompersh Kanpus

RIMBAKHUSUS

pengolahan yang menghasilkan produk sekunder, serta proses pemasaran yang berorientasi ke pelanggan,” katanya. Denny juga memaparkan bahwa digitalisasi terhadap bisnis proses utama di Perhutani dimulai dengan Implementasi Enterprise Ressource Planning (ERP) sebagai backbone proses untuk mengintegrasi bisnis proses utama korporasi. Sehingga, proses menjadi transparan, mulai dari proses perencanaan, budgeting, proses produksi, logistik dan inventory, sampai dengan pemasaran. “Perhutani juga mengimplementasikan bisnis model kolaborasi dengan Digital Social Agroforestry, untuk membantu terbentuknya kolaborasi di antara Perhutani sebagai pengelola kawasan hutan, Petani atau Masyarakat Desa Hutan (MDH) sebagai penggarap, penyedia sarana produksi pertanian (Saprotan),

penyedia pendanaan (Perbankan, KUR), dan Offtaker untuk pemasaran produk Agroforestry,” urainya.

Didukung Para Pakar Perhelatan “Digitech Award 2021” dikemas dalam tajuk “Digitech Award 2021 and CEO Talks”. Tema yang diangkat dalam CEO Talks adalah “Achieving The Corporate Goals Through Digital Technology Transformation and Innovation”. Acara yang diselenggarakan oleh Itech itu didukung oleh para pakar di bidang Teknologi Informasi, Innovation, Corporate Transformation, Strategic Management, Finance, Insurance, ICT, Riset dan Inovasi. Para pakar tersebut tergabung dalam Dewan Juri “Digitech Award 2021”. Di ajang tersebut, Perum Perhutani mendapatkan penilaian dari Dewan Juri dengan nilai yaitu 4.67 dari nilai sempurna 5.0. Penilaian tersebut diberikan berdasarkan

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Hikmah Pandemi Berdasarkan analisis para pakar dan profesional yang menjadi Dewan Juri “Digitech Award 2021”, 34 perusahaan dinilai telah mengimplementasikan Digital Technology dalam melakukan Transformasi Bisnis yang dijalankan perusahaan tersebut. “Sehingga perusahaan tersebut dapat bertahan dan memberikan pelayanan yang prima untuk customer di seluruh Indonesia,” kata Irnanda. Irnanda menambahkan,

Foto: Ardya Setya Nurvrandita/Kompersh Kanpus

pada Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Kemandirian (Independency), Pertanggungjawaban (Responsibility), Kesetaraan dan kewajaran (Fairness). Irnanda Laksanawan menjelaskan, acara tersebut diselenggarakan oleh Majalah Itech yang bekerjasama dengan FORTI BUMN, Kementerian Dikbud-Ristek, BRIN, BPPT, dan Kementerian Perindustrian. Menurut Irnanda, acara tersebut mengangkat tema “Achieving Corporate Goals Through Digital Technology Transformation & Innovation”. Dukungan dari para pakar membuktikan betapa ajang tersebut merupakan momen bergengsi. “Tujuan dari event ini adalah untuk mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi ICT dan inovasi perusahaan, terutama dalam menghadapi perubahan perkembangan dunia bisnis,” ujar Irnanda.

saat ini waktunya membuktikan implementasi dari transformasi digital sebagai penyelamat ekonomi, bisnis, dan pelayanan masyarakat. Sebab, salah satu hikmah dari wabah pandemi Covid-19 adalah menunjukkan betapa pentingnya produk digital bagi kehidupan manusia. “Sebab, di era Industri 4.0 ini, teknologi digital bukan lagi sebuah pendukung bagi kehidupan, tetapi kini sudah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari. Mau komunikasi, makan, belanja ini-itu, bayar tagihan, transfer, belajar, dan kebutuhan lainnya, kini sudah

“Tujuan dari event ini adalah untuk mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi ICT dan inovasi perusahaan, terutama dalam menghadapi perubahan perkembangan dunia bisnis,” ujar Irnanda. NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

tak repot-repot lagi. Cukup klik di perangkat digital kita yang tersedia di Android atau IOS kita masingmasing,” terangnya. “Digital Technology & Innovation Award 2021” ini diikuti oleh sekitar 400 perusahaan BUMN, BUMD, dan Swasta yang menjadi nominasi. Dewan juri bersama tim penyelanggara telah menyaring, menyeleksi, mengevaluasi kinerja maupun Digital Technology & Innovation dari perusahaanperusahaan tersebut, dan hanya sekitar 40 perusahaan yang memenuhi syarat yang diundang untuk memberikan presentasi maupun wawancaranya. Hasilnya, 34 perusahaan terbaik pun terpilih oleh dewan juri sebagai pemenang. Di antara 34 perusahaan tersebut, Perum Perhutani dinyatakan sebagai pemenang utama kategori The Best IT Human Capital Development In Forestry Industries. Bravo! • DR/ PR/2021-III-9

DUTA Rimba 37


RIMBAKHUSUS

Ajang

“Public Relations Indonesia Award 2021” Sebuah Pengakuan Atas Kinerja Kompers Perhutani

Insan-insan Perhutani kembali mengukir prestasi. Kali ini, insan-insan dari Departemen Komunikasi Perusahaan (Kompers) yang menorehkan prestasi itu. Dua hari setelah Hari Ulang Tahun ke-60 Perum Perhutani, Departemen Komunikasi Perusahaan Perum Perhutani diumumkan sebagai pemenang penghargaan “Bronze Winner” dalam ajang “Public Relations Indonesia Awards (PRIA) 2021”. Raihan itu sekaligus mengukuhkan kembali sebuah pengakuan atas kinerja insan-insan Kompers Perhutani. Seperti apa proses diraihnya penghargaan tersebut?

S

atu lagi “kado” untuk ulang tahun ke-60 Perum Perhutani. Kali ini, “kado” ulang tahun itu datang lewat ajang “Public Relations Indonesia Awards (PRIA) 2021”. Pada Rabu, 31 Maret 2021, Perum Perhutani meraih penghargaan dari PR INDONESIA dalam ajang PRIA 2021. Public Relations Indonesia Awards (PRIA) sendiri merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh PR INDONESIA. Di dalam ajang tersebut, Perum Perhutani mendapat penghargaan

38 DUTA Rimba

“Bronze Winner” dalam kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sub kategori E-Magazine untuk Majalah Duta Rimba (DR). Tahun ini, di tengah masa pandemi Covid-19, ajang PRIA 2021 diselenggarakan secara live streaming via YouTube. Sekretaris Perusahaan Perum Perhutani, Asep Dedi Mulyadi, mengatakan, diraihnya penghargaan tersebut merupakan salah satu bukti nyata dari kinerja Tim Humas Perum Perhutani. Terutama dalam hal publikasi artikel yang dapat diakses oleh masyarakat luas, melalui majalah Duta Rimba.

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Nanjar Munandar/Kompersh Kanpus

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 39


Foto: Nanjar Munandar/Kompersh Kanpus

RIMBAKHUSUS

“Ini merupakan prestasi Perhutani yang harus kita pertahankan, dalam rangka publikasi informasi perusahaan, khususnya melalui inhouse magazine ‘Duta Rimba’,” kata Asep Dedi Mulyadi. Ajang PRIA 2022 tersebut melibatkan 14 juri. Juri tersebut terdiri dari Asmono Wikan (PR INDONESIA), Magdalena Wenas (founder PR Society dan LSP Manajemen Komunikasi), Janette Pinariya (Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Institut Komunikasi Bisnis LSPR), Firsan Nova (CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic Communication), Emilia Bassar (founder dan CEO CPROCOM), Maria Wongsonagoro (founder IPM PR), Salman Noersiwan Bachtiar (Pemimpin Redaksi majalah CSR. id). Juga ada Ika Sastrosoebroto (President Director Prominent PR), Arya Gumilar (GM Bayk.id Strategic Sustainability), Aqwam Fiazmi Hanifan (Produser Senior Narasi TV), Jojo S. Nugroho (Ketua Umum APPRI), Titis Widyatmoko (Editor in Chief Brilio.net), Sam August Himawan (Direktur Majalah CSR.

40 DUTA Rimba

IDI), Verlyana (Veve) Hitipeuw (CEO and Principal Consultant Kiroyan Partners).

Majalah Internal Duta Rimba merupakan majalah internal (Inhouse Magazine) yang diterbitkan oleh Perum Perhutani. Proses pembuatan dan penerbitannya dikoordinasikan oleh Departemen Komunikasi Perusahaan (Kompers) Perum Perhutani. Tetapi apa yang dimaksud Inhouse Magazine? Inhouse Magazine merupakan salah satu wujud kanal komunikasi perusahaan. Bentuknya bisa majalah, bisa juga tabloid, buletin, atau news letter. Fungsi Inhouse Magazine adalah sebagai medium untuk komunikasi dan penyampaian informasi tentang perusahaan, terutama untuk internal organisasi atau perusahaan yang menerbitkannya. Fungsi inhouse magazine adalah sebagai forum bersama. Filosofi pengelolaan Inhouse Magazine adalah dari kita, oleh kita, untuk kita, dan demi kita. “Kita” di sini adalah

segenap insan yang menjadi bagian dari keluarga besar organisasi atau perusahaan yang menerbitkannya. Filosofi tersebut harus nyata dari sajian media itu setiap kali terbit. Mengapa Inhouse Magazine perlu diterbitkan? Sebab, komunikasi yang efektif merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan atau instansi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi atau perusahaan tersebut. Peran komunikasi yang sangat vital dalam membangun hubungan dengan mitra internal dan eksternal itulah yang membuat banyak organisasi/ perusahaan/instansi yang melakukan pengembangan komunikasi dengan membuat majalah internal (inhouse magazine). Keberadaan suatu media sangat dibutuhkan. Sebab, organisasi/ perusahaan/instansi tidak mungkin dapat menjangkau publik yang begitu luas. Maka, keberadaan media akan sangat efektif dalam melakukan penyebaran pesan dan informasi, sehingga diharapkan informasi

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Nanjar Munandar/Kompersh Kanpus

tersebut dapat disampaikan secara merata kepada seluruh stakeholders. Untuk menjembatani proses komunikasi antara manajemen dengan karyawan, sebuah organisasi/perusahaan/instansi dapat memfasilitasinya dengan membuat media internal. Keberadaan media internal itu diharapkan akan dapat mendukung terciptanya suasana kondusif dan harmonis. Sehingga, seluruh aktivitas organisasi/perusahaan/ instansi dapat berjalan dengan lancar. Kehadiran Inhouse Magazine dimanfaatkan untuk menyosialisasikan kebijakan organisasi/perusahaan/instansi. Selain itu, juga untuk mengangkat isu-isu umum terkait masalah organisasi/perusahaan/instansi, serta sebagai penyampai informasi tentang kegiatan atau program kerja yang sedang dan telah dilakukan oleh organisasi/perusahaan/instansi tersebut. Kehadiran media internal juga berfungsi sebagai alat untuk pembentukan citra (image building) suatu organisasi/perusahaan/

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

instansi. Media internal tersebut juga dapat dijadikan sebagai media promosi dan komunikasi kepada seluruh stakeholders dalam sebuah organisasi/perusahaan/instansi.

Ratusan Entri Di dalam kesempatan tersebut, founder dan CEO PR INDONESIA Group, Asmono Wikan, menyampaikan, ajang PRIA 2021 menjadi bukti bahwa berbagai keterbatasan yang dialami perusahaan akibat berjangkitnya wabah pandemi COVID-19 ternyata tidak sedikit pun mengurangi antusiasme para peserta. Buktinya, tercatat ada 124 instansi, lembaga pemerintah, dan korporasi yang turut meramaikan sebelas kategori PRIA 2021. Sedangkan totalnya mencapai 599 entri. Jumlah itu lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya yang tercatat mencapai 543 entri. Yang menarik, ajang PRIA 2021 menjadi event yang paling kompetitif selama penyelenggaraannya. Sebab, total terdapat 599 karya dari seluruh Indonesia pada berbagai subkategori itu menjadikan PRIA 2021 mencatat

rekor tertinggi untuk total entri karya yang masuk dibandingkan tahuntahun sebelumnya. “Ini sebuah pencapaian luar biasa. Kompetisi PRIA menjadi saksi betapa banyaknya kreativitas program PR yang lahir selama setahun masa pandemi,” ujar Asmono. Sebagai catatan, PR INDONESIA Awards (PRIA) merupakan ajang kompetisi kinerja kehumasan/ kominfo/public relations (PR) paling komprehensif di Indonesia. Tahun ini, ajang PRIA mengusung tema “Komunikasi Menyatukan Negeri”. Ajang PRIA 2021 juga menjadi wadah untuk berkumpulnya berbagai karya dan terobosan dari para praktisi Public Relations selama setahun ini, terutama menghadapi tantangan di tengah masa pandemi Covid-19. Ajang kompetisi itu diikuti oleh para praktisi komunikasi korporat/ instansi untuk mengukur kinerja sepanjang satu tahun. Artinya, ajang ini cukup bergengsi di kalangan Humas Indonesia. Artinya juga, Departemen Komunikasi Perusahaan Perum Perhutani berada di jajaran bergengsi itu. Nah! • DR/PR/2021-III-8

DUTA Rimba 41


Foto: Kompersh KPH Tasikmalaya

RIMBAKHUSUS

42 DUTA Rimba

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Di Perhutani,

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terjamin Perum Perhutani senantiasa memerhatikan kesehatan dan keselamatan insan-insannya. Wujudnya antara lain dengan menerapkan program K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) serta memastikan pelaksanaan prosedur kesehatan di tempat kerja selama masa pandemi Covid-19. Hal itu dibuktikan dengan diraihnya penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tingkat Nasional tahun 2021 oleh KPH Tasikmalaya dan Penghargaan Zero Accident untuk KPH Parengan. Raihan dua unit kerja tersebut merefleksikan kebijakan manajemen Perhutani terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Dan pihak eksternal mengakuinya.

P

engakuan atas aktivitas Perum Perhutani kembali hadir. Kali ini, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya mendapatkan penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tingkat Nasional Tahun 2021, kategori penghargaan program Pencegahan dan Penanggulangan (P2) Covid-19 di tempat kerja. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Republik Indonesia, Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si, secara virtual kepada pemenang se-Indonesia, di Gedung Serbaguna Kementeriam Tenaga Kerja (Kemenaker), Jakarta, Rabu, 28 April 2021. Di hari itu, sebanyak 512 perusahaan menerima penghargaan Pencegahan dan Penanggulangan

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

(P2) Covid-19 di tempat kerja dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Hal itu merupakan bagian dari penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tahun 2021. Penghargaan tersebut diberikan kepada Gubernur dan Perusahaan di Indonesia. Di kesempatan itu, Ida Fauziyah mengatakan, penghargaan P2 Covid-19 di Tempat Kerja tersebut merupakan Penghargaan K3. Tetapi berbeda dari sebelumnya, karena di penyelenggaraan tahuntahun sebelumnya tidak diadakan penghargaan P2 Covid-19. Di tahun 2021 ini, penghargaan P2 Covid-19 itu diberikan kepada perusahaan yang bisa menanggulangi Covid-19 di tempat kerja. Selain itu, pemberian Penghargaan K3

tersebut merupakan salah satu upaya penting, karena sampai saat ini masih banyak terjadi ketidakpatuhan terhadap norma K3. “Hal ini yang mendorong terjadinya kasus kecelakaan kerja (KK), penyakit akibat kerja (PAK), dan sampai sekarang masih banyak perusahaan yang tidak patuh kepada norma K3,” ujar Ida Fauziyah. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tingkat Nasional Tahun 2021, kategori penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan (P2) Covid-19 di tempat kerja dari Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia itu. Diterimanya

DUTA Rimba 43


Foto: Kompersh KPH Tasikmalaya

RIMBAKHUSUS

penghargaan itu merupakan hasil dari upaya maksimal dan disiplin yang diterapkan kepada seluruh karyawan dalam penerapan sistem manajemen K3 di Perhutani. Benny Suko Triatmoko menambahkan, selama keikutsertaan K3, Perhutani KPH Tasikmalaya pernah meraih Penghargaan K3 “Zero Accident Award atau Kecelakaan Kerja Nihil” di Tahun 2020. Hal itu merupakan syarat mutlak sebagai peserta Calon Penerima Penghargaan K3 kategori P2 Covid-19 di tempat kerja. “Perhutani KPH Tasikmalaya akan senantiasa berkomitmen terus menerapkan sistem manajemen K3 secara konsisten dan berkesinambungan untuk meningkatkan perlindungan terhadap tenaga kerja apalagi selama masa pandemi Covid-19 ini berlangsung, yang tentunya akan berimbas pada mutu serta produktivitas kerja. Selain itu, seluruh karyawan baik yang bertugas di kantor maupun di

44 DUTA Rimba

lapangan akan melaksanakan sebagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),” jelas Benny. Hal yang sama disampaikan Wakil Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Yuyu Rahayu. Ia mengapresiasi Penghargaan K3 Tingkat Nasional yang telah diraih Perhutani KPH Tasikmalaya. “Mudah-mudahan dengan adanya penghargaan ini seluruh jajaran Perhutani KPH Tasikmalaya selalu diberikan kesehatan dan tetap disiplin Prokes Covid-19,” ujarnya.

Zero Accident di Parengan Kabar menggembirakan juga datang dari Perhutani KPH Parengan. Selasa, 13 April 2021, Perhutani KPH Parengan menerima Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) “Zero Accident atau Award atau Kecelakaan Kerja Nihil” dari Gubernur Jawa Timur. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Dinas

Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Timur di Kantor Perhutani KPH Parengan. Penerimaan penghargaan tersebut cukup membanggakan juga bagi Kabupaten Bojonegoro. Sebab, Perhutani KPH Parengan merupakan satu-satunya perusahaan pengelolaan hutan di wilayah Bojonegoro yang menerima penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sejak tahun 2014 sampai tahun 2020. Menanggapi pemberian penghargaan tersebut kepada unit kerja yang ia pimpin, Administratur Perhutani KPH Parengan, Setyo Salindra Putri, menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan Perhutani KPH Parengan. Menurut dia, penghargaan tersebut menurut buah dari jerih payah seluruh karyawan Perhutani KPH Parengan. “Penghargaan ini dicapai berkat kerja sama semua karyawan yang selalu disiplin dalam meningkatkan keselamatan kerja,” katanya.

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Kompersh KPH Tasikmalaya

Menurut Pengawas Dinas Ketenagakerjaan wilayah Jawa Timur, Endang Ramis, Perhutani KPH Parengan meraih nilai cukup baik dalam hal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Yaitu mencapai 6.905.083 jam kerja orang tanpa ada kecelakaan kerja. “Saya berharap, KPH Parengan yang sudah mendapatkan penghargaan dari Gubernur dan Kementerian Ketenagakerjaan ini bisa memertahankan tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), karena mendapatkan penghargaan ini tidak mudah. Apalagi KPH Parengan sudah 6 tahun berturut-turut mendapat penghargaan,” katanya.

Perlindungan Tenaga Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu aspek penting dalam bekerja. Jika tempat kerja aman dan sehat, setiap orang dapat melanjutkan pekerjaan mereka dengan efektif dan efisien. Sebaliknya, jika tempat kerja tidak

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

terorganisasikan dengan baik dan terdapat banyak bahaya, kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) pun tidak terhindarkan. Jika hal itu sampai terjadi, pada akhirnya akan menimbulkan korban jiwa, kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, mengganggu proses produksi, serta merusak lingkungan. Di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, sudah disebutkan bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan. Setiap orang lain yang berada di tempat kerja juga perlu terjamin keselamatannya. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 86 ayat (1) huruf a juga menyatakan hal serupa. Setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memeroleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Tetapi, persoalan terkait K3 ini hingga kini seolah tak pernah surut.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI mencatat, hingga saat ini masih banyak perusahaan dan masyarakat yang kurang memahami serta belum menerapkan sistem manajemen K3 di tempat kerja. Padahal, kelalaian dalam K3 hingga kini masih menjadi permasalahan serius yang telah banyak menelan korban, karena kecelakaan kerja tidak hanya mengakibatkan cedera atau hilangnya nyawa pekerja, namun juga bisa mengakibatkan kerusakan alat. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap hal yang lebih besar, yaitu kualitas, produksi, dan kelangsungan perusahaan. Sehingga, persoalan terkait K3 memang perlu diperhatikan secara serius. Maka, diraihnya penghargaan oleh Perhutani KPH Tasikmalaya dan Parengan merupakan hal yang membanggakan. Setidaknya, penghargaan tersebut menunjukkan betapa Kesehatan dan Keselamatan Kerja dijamin di Perhutani. • DR/Tsk/AJB/Prg/Ags

DUTA Rimba 45


BERBAGI KEPADA SESAMA,

BERBAKTI UNTUK NEGERI

46 DUTA Rimba

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


LENSA

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 47


48 DUTA Rimba

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


LENSA

NO. 89 55 • TH. 9 15••NOVEMBER MARET - APRIL - DESEMBER • 2021 • 2014

DUTA Rimba 49


KEBIJAKAN ANTI PENYUAPAN PERUM PERHUTANI ISO 37001:2016

1 Mematuhi peraturan perundang-undangan anti penyuapan baik Internasional maupun Nasional, melakukan pengelolaan manajemen anti penyuapan secara berkelanjutan serta memberikan sanksi terhadap penyimpangan yang terjadi.

Menerapkan secara konsisten dan meningkatkan secara berkelanjutan sistem manajemen anti penyuapan sesuai standar ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan untuk mencapai Visi Misi Perusahaan

2


3

INTIKU Integritas Inovatif Fokus pada

pelanggan

Unggul

Membangun budaya anti penyuapan melalui tata nilai INTIKU (Integritas, Inovatif, Fokus pada pelanggan, Unggul) secara berkelanjutan dengan dilandasi itikad baik dan keyakinan yang wajar, tanpa takut terhadap tindakan balasan

4

Melarang dan menolak praktik penyuapan, pemberian komisi, gratifikasi, hadiah dan jamuan yang berlebihan.

5 Membentuk Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan yang memiliki kewenangan dan kemandirian yang memadai.


SOBATRIMBA

52 DUTA Rimba

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 53


SOBATRIMBA

54 DUTA Rimba

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 55


LINTASRIMBA

Foto : Ardya Setya/Kompersh Kanpus

Direksi dan Komisaris Baru Anak-anak Perusahaan Perhutani Ditetapkan

Jakarta - Direksi dan Komisaris baru untuk anak-anak perusahaan Perum Perhutani telah ditetapkan. Keputusan tentang penetapan Direksi dan Komisaris baru untuk anak-anak perusahaan Perhutani tersebut disampaikan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan di Kantor Pusat Perum Perhutani, Jakarta, dan dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Jumat, 26 Maret 2021. Keputusan tersebut dibuat berdasarkan Surat Menteri BUMN Nomor SR-206/MBU/03/2021 tanggal 19 Maret 2021 tentang Persetujuan Pengangkatan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan Perum Perhutani. Di dalam RUPSLB tersebut, Direktur Utama Perum Perhutani selaku pemegang saham menyampaikan perubahan Direktur dan Komisaris anak-anak perusahaan Perhutani. Keputusan tersebut memberhentikan dengan hormat Andi Najmi sebagai Komisaris PT Inhutani I, Agus Setya Prastawa sebagai Direktur Utama PT Inhutani

56 DUTA Rimba

I, dan Sriwidodo sebagai Direktur PT Inhutani I. Serta mengangkat Hanni Adjati sebagai Komisaris Utama PT Inhutani I, Karuniawan Purwanto Sanjaya sebagai Komisaris PT Inhutani I, Oman Suherman sebagai Direktur Utama PT Inhutani I, dan Susilo Budi Wacono sebagai Direktur PT Inhutani I Keputusan tersebut juga memberhentikan dengan hormat Bambang Soepijanto sebagai Komisaris PT Inhutani II, Sangudi Muhamad sebagai Plt Direktur Utama PT Inhutani II, Sangudi Muhamad sebagai Direktur PT Inhutani II, serta mengangkat Tandya Tjahjana sebagai Komisaris Utama PT Inhutani II, Budi Widodo sebagai Komisaris PT Inhutani II, dan Bakhrizal Bakri sebagai Direktur PT Inhutani II. Keputusan tersebut juga memberhentikan dengan hormat Hilman Nugroho sebagai Komisaris PT Inhutani III, B.M Setio Baskoro sebagai Direktur Utama PT Inhutani III, dan Hezlisyah Siregar sebagai Direktur PT Inhutani III, serta mengangkat Gatot Subiantoro sebagai Komisaris Utama PT Inhutani

III, dan Hezlisyah Siregar sebagai Direktur PT Inhutani III. Selain itu, Keputusan tersebut juga memberhentikan dengan hormat Yetty Rusli sebagai Komisaris PT Inhutani IV, Andi Purwadi sebagai Plt Direktur Utama PT Inhutani IV, dan Andi Purwadi sebagai Direktur PT Inhutani IV, serta mengangkat Raffless Brostetes Pandjaitan sebagai Komisaris Utama PT Inhutani IV, dan Sri Widodo sebagai Direktur PT Inhutani IV. Keputusan tersebut juga memberhentikan dengan hormat Tachrir Fathoni sebagai Komisaris PT Inhutani V, Bakhrizal Bakri sebagai Plt Direktur Utama PT Inhutani V, Bakhrizal Bakri sebagai Direktur PT Inhutani V, dan mengangkat Apik Karyana sebagai Komisaris Utama PT Inhutani V, Endung Trihartaka sebagai Komisaris PT Inhutani V, Dicky Yuana Rady sebagai Direktur Utama PT Inhutani V, dan Trianom Wahyudi sebagai Direktur PT Inhutani V. Di dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, menyampaikan terima kasih kepada Direksi dan Dewan Komisaris yang sudah menyelesaikan tugas, atas tenaga, pikiran, dan program-program yang sudah berjalan dengan baik. Ia berharap, selanjutnya jajaran Direksi dan Komisaris yang baru dapat menyukseskan program strategis Regrouping Anak Perusahaan Perum Perhutani, sejalan dengan arahan Kementerian BUMN. “Semoga dapat diteruskan oleh jajaran Direksi dan Dewan Komisaris yang baru,” kata Wahyu Kuncoro. Wahyu Kuncoro juga menyampaikan selamat bergabung kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan Perhutani yang baru, di tengahtengah tantangan perubahan kebijakan yang berkaitan dengan Perhutani. • DR/PR/2021-III-6

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 57


LINTASRIMBA

Perhutani KPH Bondowoso Siap Dukung

Foto : Kompersh KPH Bondowoso

Ijen Geopark

Bondowoso - Terdapat 16 situs atau tempat wisata yang masuk Ijen Geopark dan sedang diajukan ke UNESCO Global Geopark (UGG). Beberapa di antara 16 situs itu berada di lahan milik Perhutani KPH Bondowoso, khususnya di daerah Ijen. Mereka adalah Kawah Wurung, Lava Blawan, Aliran Lava Plalangan, Dinding Kaldera Ijen Megasari, dan Taman Batu So’on Solor. Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Andi Adrian Hidayat, mengatakan, pihaknya mendukung pengajuan 16 situs itu ke UNESCO Global Geopark (UGG). Bentuk dukungan pihaknya adalah mengedukasi masyarakat, agar petani yang memanfaatkan lahan Perhutani di sana bisa sejahtera. Adapun edukasi yang dimaksud adalah masyarakat bisa bertani namun tetap tidak merusak hutan. “Apalagi di geopark ada konsep bahwa masyarakat sekitar bisa mendapatkan manfaat dari sumber daya alam. Geopark jalan,

58 DUTA Rimba

pemanfaatan sosial ekonomi masyarakat juga jalan,” paparnya. Sehingga, nanti ketika ada penilaian, diharapkan masyarakat sudah bisa sejahtera. Namun demikian, kata dia, ketika geopark sudah jalan, petani diharapkan tidak lagi bergantung ke pertanian kentang. “Ketika wisata maju bisa beralih ke kopi, bukan lagi kentang. Tetapi untuk membuat mereka tidak bergantung ke kentang itu butuh waktu, karena berbicara perut,” jelasnya. Pihaknya juga memertegas dan membuat pernyataan, bahwa petani tetap akan menjaga hutan. Satusatunya cara adalah evaluasi rutin. Per petani bukan per petak. “Kalau bertaninya benar, tidak akan ditutup. Tetapi kalau menyimpang, kita tutup. Ke depan lebih selektif,” paparnya. Data dihimpun, total ada 3.500 KK di kawasan Ijen yang memanfaatkan lahan Perhutani. Setiap KK maksimal 2 hektare,

sehingga total ada 7.000 hektare yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian. Ia juga memaparkan, Ijen Geopark sesungguhnya memertahankan kondisi yang ada, sesuai dengan kekhasannya. Kondisi Batu So’on dan Kawah Wurung tetap seperti itu. Termasuk situs yang lain. “Itu tak ada pertentangan dengan kami. Justru kami berharap dipertahankan sesuai kondisi aslinya. Misalnya masih wujud steva, safana, wujudnya memang begitu,” jelasnya. Menurut dia, Ijen Geopark merupakan upaya bersama. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak mendukung program tersebut. “Justru karena Ijen Geopark itu pula, kami menata teman-teman petani agar hutan tetap aman. Karena ketika sertifikat geopark didapatkan ternyata banjir, akan menjadi masalah. Dan sertifikatnya dicabut,” jelas Adm Perhutani KPH Bondowoso tersebut.• Sumber: timesindonesia.co.id

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 59


LINTASRIMBA

Perhutani

Gundih - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih, Jumat, 5 Maret 2021, melakukan penyerahan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pemanfaatan lahan untuk kegiatan Agroforestry budi daya tanaman jagung dengan Lembaga Masyarakat Hutan (LMDH) tahun 2020/2021 di wilayah Sub Kradenan KPH Gundih. Acaranya diadakan di wilayah Toroh, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gundih. Wakil Administratur Perhutani KPH Gundih Sub Monggot, Ronny Merdyanto, hadir dalam acara tersebut. Hadir pula di acara itu, Perwira Pembina (Pabin) KPH Gundih, Kompol Ismail; Wakil Kapolsek Toroh, Iptu Purwadi; Danramil Toroh, Kapten Sukardi; perwakilan perangkat desa dan kecamatan Toroh, serta tujuh LMDH di wilayah BKPH Gundih. Sebelum penyerahan PKS, Administratur Perhutani KPH Gundih melalui Wakil Administratur Sub Monggot, Ronny Merdyanto, berterima kasih kepada perangkat desa dan Forkopimcam yang telah mendukung terlaksananya PKS agroforestry tersebut. “PKS ini kita laksanakan dengan prinsip saling mendukung dan saling menguntungkan. Karena Perhutani sudah saling mengikat perjanjian dengan LMDH, sehingga PKS ini legal dan memiliki kekuatan hukum. Marilah kita bersama menaatinya dan melestarikan lingkungan,” tegasnya. Sementara itu, Danramil Toroh, Kapten Sukardi, mendukung PKS yang telah ditandatangani

60 DUTA Rimba

Foto : Budi Hermawan/Kompersh KPH Gundih

Jalin Kerja Sama Agroforestry dengan Tujuh LMDH di Gundih

Perhutani dan masyarakat dalam wadah LMDH itu. “Perhutani sudah membuka kerja sama lahan hutan untuk digarap. Pergunakan itu sebaik-baiknya supaya masyarakat sekitar hutan sejahtera. Jangan ada perselisihan batas-batas garapan yang telah ditentukan. Jika ada, sebaiknya segera dibicarakan dengan musyawarah,” ujar Sukardi. Sedangkan Kepala Desa Plosoharjo, Suwoto, mengatakan, “Terima kasih Perhutani. Kami sangat terbantu sekali dengan adanya PKS ini. Ada efek positif

yang luar biasa bagi kami. Jadi jangan sampai ada program pemerintah terkait ketahanan pangan ini tidak disosialisasikan dan tidak tersampaikan kepada masyarakat.” Hal yang sama disampaikan oleh Ketua LMDH Cindelaras yang diwakili oleh Suwadi. Pihaknya mewakili warga mengucapkan terima kasih kepada Perhutani dan berharap ke depan kerja sama ini dapat mendukung kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian hutan. • DR/Gdh/Bdi

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 61


LINTASRIMBA

Wana Wisata Pasuruan - Guna meningkatkan pelayanan dan mendongkrak pendapatan dari sektor wisata, Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Timur (Jatim) meluncurkan program terkoneksi melalui e-ticketing yang di-launching di wana wisata air terjun Putuk Truno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Selasa, 2 Maret 2021. Menurut Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Timur, Karuniawan Purwanto Sanjaya, program e-ticketing itu bekerjasama dengan PT Mitra Kasih Perkasa (MKP), salah satu perusahaan yang bergerak di bidang mobile system. “Launching e-ticketing ini merupakan yang pertama diterapkan di Perhutani dalam rangka untuk mendongkrak pendapatan di luar hasil kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Program ini nantinya akan diterapkan pada 170 lokasi wana wisata di wilayah Perhutani Jawa Timur,” ungkap Karuniawan. Lebih lanjut, kata Karuniawan, dengan e-ticketing transaksi akan lebih aman. Apalagi di masa pandemi. “Kami juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat di semua obyek lokasi yang kami kelola,’’ katanya. Sementara itu, Kepala Divisi Ecotourism dan Agroforestry Perhutani Kantor Pusat, Daniel Budi Cahyono, yang ikut hadir dalam launching tersebut menyampaikan, e-ticketing selama ini belum terintegrasi dari hulu sampai ke hilir. “Sehingga dengan adanya program ini dapat dipantau secara real-time, yang diharapkan kegiatan

62 DUTA Rimba

wisata ke depan mampu menjadi tulang punggung sebagai sumber pendapatan perusahaan,” ujarnya. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Eka Wara Brehaspati, menyambut

baik program digitalisasi e-ticketing tersebut. Ia berharap, dengan adanya launching e-ticketing di wana wisata Perhutani dapat menambah PAD Kabupaten Pasuruan dari sektor wisata, selain membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya. “Program e-ticketing ini dapat diterapkan di seluruh wisata yang ada di Kabupaten Pasuruan, karena hal ini bisa dimanfaatkan sebagai ATM (Amati Tiru dan Modifikasi),” cetusnya. • DR/DivreJtm/Dj

Foto : Kompersh Divre Jatim

Perhutani Divre Jatim Launching E-Ticketing

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 63


LINTASRIMBA

Perhutani Bersama LMDH Girisenang Lakukan Tes Ubinan Jelang Panen Raya Kopi

Foto : Kompersh KPH Blora

Bandung - Menjelang panen raya kopi, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Girisenang melakukan kegiatan tes ubinan

64 DUTA Rimba

panen kopi. Kegiatan itu diadakan pada Selasa, 30 Maret 2021, di Petak 50, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Arcamanik, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Manglayang Barat, KPH Bandung

Utara. Secara administratif, ia termasuk wilayah administratif Desa Girimekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Diki HM, beserta jajaran; Asisten Manager (Asman) Agroforestry, Diky; Asman Wisata, Irva; dan LMDH Girisenang, Asep Rohman beserta anggota. Administratur Perhutani KPH Bandung Utara melalui Diki HM mengatakan, tes "ubinan" itu bertujuan untuk mengetahui banyaknya besaran kopi yang dapat dihasilkan dalam 1 Hektare. Caranya dengan mengambil sampling lahan ukuran 25 x 40 meter di beberapa tempat yang akan dipanen, secara acak, baik di tempat yang tanahnya subur, kurang subur, maupun tidak subur. “Dengan dilakukan sampling panen kopi, maka akan diketahui gambaran tonase yang dapat dihasilkan dalam 1 Hektarenya,” terang Diki. Sementara Ketua LMDH Girisenang, Asep Rohman, mengatakan, dalam menentukan hasil panen kopi per hektare, diperlukan adanya kepastian data dengan dibuktikan bersama antara Perhutani sebagai pemilik lahan dengan LMDH sebagai mitra petani kopi. Caranya dengan melakukan tes ubinan. “Dengan tes ubinan, diharapkan nantinya tidak ada pihak yang dirugikan,”ujar Asep. Dari hasil verifikasi data keluasan tanaman kopi tahun 2021 oleh Tim Pengembangan Usaha KPH Bandung Utara bersama LMDH, tercatat ada seluas 678,19 Hektare tanaman kopi yang sudah siap produksi dan berada di empat wilayah BKPH. Keempatnya yaitu BKPH Manglayang Barat, BKPH Lembang, BKPH Padalarang, dan BKPH Cisalak. • DR/Bdu/Hem

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Siswa SMP di Bojonegoro

Foto : Kompersh KPH Padangan

Dapat Wawasan Lingkungan dari Perhutani KPH Padangan

Bojonegoro - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan memberikan materi wawasan lingkungan dalam kegiatan pembelajaran pengenalan lingkungan kepada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tambakrejo, Desa Bakalan, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kegiatan tersebut diadakan pada Sabtu, 17 April 2021. Materi pengenalan lingkungan tersebut disampaikan oleh Perhutani wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tegaron. Sebanyak 50 siswa dan 20 orang guru mengikuti kegiatan tersebut. Materi pembelajaran adalah mulai pengenalan jenis tanaman kehutanan, cara pembibitan dan pelestarian lingkungan, juga dilanjutkan kegiatan penanaman bibit kayu

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

putih sebanyak 300 plances di area lingkungan sekitar sekolah. Administratur Perhutani KPH Padangan melalui Asisten Perhutani (Asper) BKPH Tegaron, Agus Haldoko, mengatakan, Perhutani sangat mendukung kegiatan pendidikan dalam rangka pengenalan lingkungan yang diadakan oleh sekolah. Apalagi tujuannya untuk menumbuhkan sadar lingkungan kepada generasi muda akan pentingnya menjaga dan melestarikan hutan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. “Program pendidikan yang sifatnya di luar sekolah semacam ini sangatlah penting untuk menumbuhkan dan meningkatkan kepedulian serta rasa tanggung jawab kita bersama terhadap pelestarian hutan dan lingkungan,” tambah Agus. Sementara itu, Kepala Sekolah

SMP Negeri 1 Tambakrejo, Sriyati, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani yang telah memberikan pembelajaran tentang kelestarian hutan dan lingkungan kepada anak didiknya. “Melalui pembelajaran semacam ini, kita menjadi tahu bagaimana tata kelola hutan yang dilaksanakan oleh Perhutani dengan segala programnya untuk kelestarian hutan. Diharapkan, siswa mempunyai rasa peduli pada hutan dan lingkungan sekitar, mewujudkan misi menciptakan lingkungan dan budaya sekolah yang indah, nyaman, sebagai tempat belajar,” tuturnya. Seusai penyampaian materi tentang wawasan lingkungan, kegiatan dilanjutkan dengan mengajak seluruh peserta didik mengikuti penghijauan. Caranya dengan melakukan penanaman jenis tanaman kayu putih di sekitar lingkungan sekolahnya. • DR/Pdg/Mmt

DUTA Rimba 65


WARISANRIMBA

Refleksi Perlindungan Warisan Budaya Lokal di

Situs Bonggan Perhutani secara konsisten berkomitmen untuk menjaga kearifan budaya lokal. Wujudnya antara lain dengan tetap memertahankan keberadaan situs-situs budaya yang terdapat di dalam wilayah kerja Perhutani. Hal itu juga direfleksikan dari aktivitas pemeliharaan Situs Bonggan. Sebagai warisan budaya masa lalu, Perhutani memertahankan keaslian situs yang berada di wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan tepatnya di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kalinanas.

P

enegasan tentang komitmen Perhutani memelihara situs Bonggan sebagai warisan budaya itu disampaikan Wakil Administratur Perhutani KPH Mantingan, Dwi Anggoro Kasih, mewakili Administratur Perhutani KPH Mantingan. Dwi membenarkan bahwa saat ini situs Bonggan yang ada di BKPH Kalinanas itu tetap dilestarikan untuk melindungi warisan budaya masa lampau. Situs Bonggan sendiri tepatnya berada di Petak 19 c, BKPH Kalinanas, KPH Mantingan. Menurut Dwi, situs budaya seluas 0,91 hektare itu merupakan warisan budaya masa lampau yang

66 DUTA Rimba

dipertahankan Perhutani untuk menjaga kearifan budaya lokal. Kebijakan pengelolaan kawasan tersebut dimaksudkan untuk memertahankan dan menjaga kearifan lokal. “Pada lokasi situs, Perhutani sudah memasang plang dan papan nama. Di dalam prasyarat Pengelolaan Hutan Lestari Produksi (PHPL) situs-situs yang ada dalam kawasan hutan diarahkan untuk dikhususkan dan dikelola sebagai sumber budaya lokal. Pada area tersebut, tidak dibenarkan untuk menebang pohon demi memertahankan dan menjaga kearifan lokal,” ujar Dwi. Menanggapi hal itu, Kepala Desa Kalinanas, Jani,

mengapresiasi Perhutani yang telah melakukan langkah-langkah memertahankan situs-situs yang ada di Desa Kalinanas maupun di kawasan hutan untuk dijaga dan dipelihara dengan baik. “Karena ini adalah warisan budaya masa lalu yang kita pertahankan keasliannya. Hal itu sesuai dengan UndangUndang nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya, mengganti Undang-Undang nomor 5 Tahun 1992 yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan, tuntutan, dan kebutuhan hukum dalam masyarakat,” ulasnya. Sementara itu, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Rejeki yang juga mantan Kepala Desa Kedungbacin, Salikin,

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto : Sigit/Kompersh KPH Mantingan

menambahkan, pihaknya akan tetap ikut menjaga kearifan lokal yang perlu untuk tetap dilestarikan keberadaannya. Termasuk Situs Bonggan.

Pesugihan dan Pasar Lelembut Situs Bonggan memang sangat terkait dengan budaya dan kepercayaan masyarakat lokal. Bahkan situs itu sangat erat berkaitan dengan keberadaan leluhur masyarakat lokal. Hal itu ditegaskan oleh Mbah Kesi yang merupakan sesepuh Desa Kalinanas. Menurut dia, berdasarkan cerita leluhurnya, Alas Bonggan merupakan kota gaib yang dipercayai warga sebagai

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

pasar lelembut. Situs Bonggan juga dipercaya masyarakat setempat sebagai tempat untuk mendapatkan keberuntungan atau pesugihan. Situs Bonggan secara administratif berada di wilayah Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Berdasarkan cerita yang disampaikan masyarakat secara turun-temurun, Bonggan memang dikenal sebagai lokasi pasarnya lelembut (makhluk gaib, red). Masyarakat yang tahu mengenai dunia lain, bahkan menyebut Bonggan sebagai “kota gaib” atau “kota lelembut”. Beragam cerita mistis pun pernah terkuak di media massa

tentang Situs Bonggan. Misalnya cerita tentang Bus Pahala Kencana yang pernah tersesat ke dalam hutan serta ada truk pengangkut material yang juga pernah masuk ke alam lelembut di dimensi lain pada 25 Juli 2012. Sampai saat ini, Situs Bonggan saat ini masih terasa mistis. Khususnya bagi orang yang sebelumnya belum pernah menginjakkan kaki di Hutan Kalinanas. “Beberapa tokoh masyarakat di sekitar Situs Bonggan yang ada di Petak 19C menceritakan bahwa orangorang masih sering mendatangi Situs Bonggan ingin mencari keberuntungan dan pesugihan,” kata Mbah Kesi.

DUTA Rimba 67


Foto : Sigit/Kompersh KPH Mantingan

WARISANRIMBA

Aroma Mistis Seusai rapat keamanan dengan Danru dan Asper, Jumat 12 Maret 2021, Wakil Administratur Perhutani KPH Mantingan, Dwi Anggoro Kasih, membenarkan bahwa Situs Bonggan itu tetap dilestarikan untuk melindungi warisan budaya masa lampau. “Dalam Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL), situs-situs yang ada dalam kawasan hutan untuk dikhususkan dan dikelola sebagai sumber budaya lokal dan tetap dikelola, tidak ditebang pohon-pohon sekitarnya, dan tetap mempertahankan dan menjaga kearifan lokal,” jelas Dwi Anggoro. Tak bisa diingkari, aroma mistis memang sangat terasa di Situs Bonggan. Menurut Lasiman, salah satu warga Dukuh Gagan, Desa Kalinanas, bahkan akhir-akhir ini sudah tidak banyak lagi orang yang memasuki Situs Bonggan. Konon hal itu karena ada cerita bahwa jika orang selain warga setempat masuk ke Situs Bonggan, maka

68 DUTA Rimba

warga sekitar akan mengalami kesulitan dalam mencari rezeki atau nafkah. Jadi, ada kecenderungan masyarakat lokal mencegah orang dari luar masuk ke kawasan Situs Bonggan. “Karena itu, masyarakat Dukuh Gagan masih memercayainya. Sehingga, jika ada orang yang bukan penduduk setempat masuk Situs Bonggan, mereka melarangnya,” ujar Lasiman. Cerita itu pun bergulir hingga kini dan tetap dipercaya oleh masyarakat Dukuh Gagan. Entah siapa orang pertama yang menyebarkan cerita itu. Sampai sekarang tidak ada yang tahu. Tetapi, cerita itu diyakini kebenarannya oleh masyarakat lokal.

Harus Dipertahankan Cerita-cerita mistis yang berkembang di masyarakat itu tetap ada. Bahkan, keberadaan cerita-cerita mistis itu justru

membantu upaya menjaga kelestariannya. Sebab, dengan masyarakat percaya akan ceritacerita mistis itu, masyarakat akan takut untuk merusak kelestariannya. Ketua LMDH Sumber Rejeki Salikin, yang juga mantan kepala Desa Kedungbacin menambahkan, Situs Bonggan yang sampai sekarang masih dipercaya masyarakat setempat sebagai tempat untuk mencari kelancaran rezeki dan juga masuk cagar budaya. “Kami akan tetap menjaga kearifan lokal, yang perlu untuk tetap dilestarikan keberadaannya,” tandas Salikin. Pelestarian situs budaya itu memang hal yang perlu. Selain sebagai refleksi kearifan budaya lokal, juga bermanfaat untuk menggerakkan masyarakat lokal agar turut menjaga kelestarian alam dan hutan yang ada di sekitarnya. Begitu pula yang terjadi di Situs Bonggan.• DR/Mnt/Sgt

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 69


ENSIKLORIMBA

Pegagan

Penyuka Tempat Lembab yang Terbuka dan Ternaungi Tumbuhan yang mudah ditemukan karena tumbuh liar ini bernama pegagan. Mudah ditemukan, karena pegagan banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah. Pegagan sering digunakan sebagai penutup tanah. Ada kalanya juga pegagan dimakan sebagai sayuran. Tetapi, yang paling menarik dari tumbuhan yang mudah tumbuh di tempat lembab, terbuka, dan terlindungi di bawah naungan itu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia.

70 DUTA Rimba

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto : humai.nl

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 71


ENSIKLORIMBA

72 DUTA Rimba

Foto : genpi.co.jatim

M

eski tergolong tumbuhan liar, orang Indonesia cukup akrab dengan pegagan. Ia sering digunakan sebagai penutup tanah. Ada kalanya pegagan juga dimakan sebagai sayuran. Nama tanaman ini adalah pegagan. Tetapi juga biasa dikenal dengan nama daun kaki kuda dan ada juga yang menyebutnya antanan. Di sejumlah daerah, sebutan untuk pegagan berbedabeda. Misalnya Peugaga (Aceh); jalukap (Banjar); daun kaki kuda (Melayu); ampagaga (Batak); antanan, dulang sontak (Sunda); gagan-gagan, rendeng, cowekcowekan, pane gowang (Jawa); piduh (Bali); bebele (Lombok); sandanan (Irian); broken copper coin, semanggen (Indramayu, Cirebon); pagaga (Makassar); daun tungke (Bugis); Pigago (Minang); daun tapak kudo (solok); dan jelukap/jalukap (Kutai/Borneo). Pegagan punya nama latin Centella asiatica. Tumbuhan tersebut merupakan tanaman liar yang umumnya banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah. Orang sering dapat dengan mudah menemukan pegagan di tempattempat itu. Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman itu akan tumbuh subur jika tanah dan lingkungannya sesuai. Sehingga, pegagan yang tumbuh menjalar itu kerap dijadikan sebagai tanaman penutup tanah. Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah dikenal juga sebagai antanan kebun atau antanan batu. Sebab, pegagan merah banyak ditemukan

Sejak dahulu, masyarakat telah menggunakan pegagan untuk obat untuk masalah kulit semisal keloid. Juga untuk gangguan saraf dan memerbaiki peredaran darah. Tetapi, pegagan juga kerap dimakan sebagai santapan sehari-hari. Misalnya, masyarakat Jawa Barat yang mengenal tanaman pegagan ini sebagai salah satu tanaman untuk lalapan. di daerah bebatuan, kering, dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering kali dijumpai di daerah pesawahan dan di sela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau adalah tempat yang agak lembab, terbuka, atau agak ternaungi. Di alam terbuka, ada juga tanaman yang mirip pegagan atau antanan. Setidaknya ada empat jenis tanaman yang mirip itu, yaitu pegagan kembang, antanan beurit, antanan gunung, dan antanan air.

Tumbuhan Berkhasiat Pegagan berasal dari daerah Asia tropik. Lalu tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Australia. Kemudian ia menyebar ke negaranegara lain. Pegagan dikenal berkhasiat sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit. Sejak dahulu, masyarakat telah menggunakan pegagan untuk obat untuk masalah kulit semisal keloid. Juga untuk gangguan saraf dan memerbaiki peredaran darah. Tetapi, pegagan juga kerap dimakan sebagai santapan sehari-hari. Misalnya,

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


masyarakat Jawa Barat yang mengenal tanaman pegagan ini sebagai salah satu tanaman untuk lalapan. Daun kaki kuda alias pegagan merupakan tanaman tahunan dan tumbuhnya merambat. Batangnya yang merambat itu memiliki banyak cabang dan masing-masing cabang tersebut akan membentuk tumbuhan baru. Daunnya berbentuk seperti ginjal, dengan bagian pada ujung daun tersebut tepinya bergerigi dan daundaun itu terletak pada seputar batangnya. Bunganya akan muncul di daerah ketiak daun dan terusun, berbentuk seperti payung dan biasanya terdapat tiga bunga yang berwarna putih atau merah muda. Pegagan memiliki buah yang kecil-kecil, berbentuk lonjong dan rasanya pahit tetapi memiliki bau yang harum.

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan :

Plantae Divisi : Magnoliophyta Ordo : Apiales Famili : Mackinlayaceae Genus : Centella Spesies : Centella asiatica

Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba itu memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, vellarine, carotenoids, hydrocotylin, tanin, serta garam mineral seperti kalium, natrium, kalsium, magnesium, dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada di tumbuhan memberikan rasa pahit. Ada sejumlah sifat tumbuhan tersebut. Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

Foto : halodoc.com

Kandungan dan Manfaat

panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan saraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi, dan stimulan. Saponin yang ada di pegagan dapat menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid). Selain itu, daun kaki kuda alias pegagan juga dapat menyembuhkan penyakit-penyakit tertentu. Antara lain, pegagan bermanfaat untuk mengobati luka, untuk mengobati sakit maag dan perut kembung, untuk mencegah demam, dan untuk menambah nafsu makan. Selain itu, pegagan

juga bermanfaat untuk mengobati asma dan batuk, untuk mengobati seriawan usus dan disentri, serta bermanfaat untuk mengobati wasir. Kebanyakan, pegagan dikonsumsi segar untuk dijadikan lalapan. Tetapi ada juga yang dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul, atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body lotion. Nah, ternyata tumbuhan yang kerap dianggap sebagai tanaman liar itu punya banyak manfaat untuk kita. Terutama untuk kesehatan. Selain, tentu saja untuk teman makan nasi, sebagai salah satu lalapan. • DR

DUTA Rimba 73


RIMBADAYA

Perhutani Jajaki

Kerja Sama dan Berdayakan LMDH Sukmana Jaya

Langkah-langkah pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan terus dilakukan Perhutani. Cara itu sejauh ini efektif untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan. Antara lain hal itu terlihat dari aktivitas Perhutani KPH Kuningan, Maret 2021. Mereka menggandeng LMDH Sukmana Jaya. Meski masih merupakan langkah awal berupa penjajakan kerjasama, tetapi kegiatan tersebut menjadi bukti kesungguhan Perhutani melakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan.

A

ula Kantor Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan, Selasa, 9 Maret 2021, menjadi lokasi pertemuan insaninsan Perhutani KPH Kuningan dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sukmana Jaya. Pertemuan itu digelar dengan satu agenda yaitu Penjajakan dan Presentasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Perhutani KPH Kuningan bersama LMDH Sukmana Jaya dari Desa Jabranti, Kecamatan Karang Kencana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Acara tersebut dihadiri oleh Junior Manager Bisnis (JMB) Perhutani KPH Kuningan, Rahmat Hidayat; KSS Perencanaan

74 DUTA Rimba

Perhutani KPH Kuningan, Iwan Risnawan; Kepala Desa Jabranti, T. Dede Suhendar; dan Ketua LMDH Sukmana Jaya, Ahmad Nurjamin beserta anggota. Penjajakan atas PKS itu mengenai penanaman tanaman jenis durian dan alpukat di lahan dengan keluasan 1 hektare. Lokasi lahan tersebut berada di Petak 115, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Karang Kencana, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Luragung, KPH Kuningan. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Kuningan melalui Rahmat Hidayat menjelaskan, tujuan diadakannya pertemuan bersama LMDH tentang Agroforestry tanaman jenis durian dan alpukat tersebut adalah untuk

meningkatkan produktivitas hutan agar dapat berfungsi secara optimal, baik secara Ekologi, Sosial dan Ekonomi. Tetapi peningkatan produktivitas hutan itu tetap memerhatikan aspek konservasi dan kelestarian hutan. Desa Jabranti adalah salah satu dari sembilan desa yang terdapat di Kecamatan Karang Kencana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kesembilan desa itu adalah Jabranti, Karangkancana, Kaduagung, Segong, Margacina, Tanjungkerta, Sukasari, Simpayjaya, dan Cihanjaro. Kecamatan Karang Kencana sendiri berbatasan dengan sejumlah wilayah. Di sebelah utara, ia berbatasan dengan Kecamatan Ciwaru. Di sebelah selatan

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Kompersh KPH Kuningan

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 75


RIMBADAYA

berbatasan dengan Kabupaten Brebes. Di sebelah timur dengan Kecamatan Cibeureum. Dan di sebelah barat dengan Kecamatan Ciwaru.

Sementara itu, Ahmad Nurjamin mengucapkan ungkapan rasa terima kasih kepada pihak Perum Perhutani yang telah mengadakan pertemuan tersebut. “Di dalam kesempatan ini, kami bermaksud menjalin kerja sama dengan pihak Perhutani, dalam rangka pengembangan penanaman tanaman jenis durian dan alpukat. Semoga kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta dapat menambah penghasilan dan menyejahterakan Masyarakat Desa Hutan,” ucapnya. Ahmad Nurjamin melanjutkan, tujuan perjanjian kerja sama yang sedang dijajaki itu bukan sekadar untuk mendapatkan keuntungan semata. “Selain untuk mendapatkan keuntungan bersama, kerja sama ini juga bertujuan untuk menjaga lingkungan secara berkesinambungan. Mudah-

76 DUTA Rimba

Foto: Kompersh KPH Kuningan

Tak Sekadar Kejar Keuntungan

mudahan Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan kelancaran,” tuturnya. Bukan sekadar upaya mengejar keuntungan secara materi. Ya. Sebab, jika kerja sama itu berjalan dengan baik, akan ada manfaat konservasi hutan dengan penanaman pohon buah-buahan. Hal itu akan membawa dampak positif bagi lingkungan hidup. Seperti diketahui, peningkatan konsentrasi karbon di atmosfer menjadi salah satu masalah lingkungan yang serius, karena dapat memengaruhi sistem kehidupan di bumi. Hutan memiliki

peran besar sebagai salah satu ekosistem penyangga wilayah. Keberadaan hutan saat ini bukan hanya berperan sebagai penghasil oksigen, penyerap karbon, maupun meningkatkan penyimpanan cadangan air tanah, tetapi secara lebih umum juga menciptakan lingkungan yang nyaman bagi masyarakat. Di dalam konteks itulah, Perum Perhutani berupaya mengembangkan model kemitraan sinergis dengan melibatkan masyarakat di sekitar hutan melalui berbagai aktivitas konservasi. Di antaranya adalah dengan melakukan

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Kompersh KPH Kuningan

penanaman tanaman buah-buahan di kawasan hutan. Penanaman tanaman buah di hutan memberikan manfaat lingkungan dan sosial. Dari sisi lingkungan, penanaman tanaman buah memberikan manfaat dalam penyerapan CO2 dan penyediaan oksigen. Manfaat sosial kegiatan tersebut adalah sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan, berupa peningkatan kapasitas petani penggarap atau pesanggem, peningkatan kohesi sosial di antara pesanggem, akan terbentuknya kelembagaan baru berupa kelompok petani penggarap, serta akan terjalinnya kemitraan yang baik di antara petani penggarap, instansi pemerintah, dan Perhutani.

Fungsi Hutan Penjajakan Perjanjian Kerja Sama antara Perhutani KPH Kuningan bersama LMDH Sukmana Jaya dari Desa Jabranti itu sesuai prinsip pengelolaan hutan lestari atau sustainable forest management. Saat ini, cara pandang hutan adalah sebagai ekosistem secara utuh. Artinya, hutan harus dapat memberikan manfaat atau fungsi ekonomi, ekologi, sosial budaya masyarakat. Baik bagi generasi yang sekarang ini maupun generasi mendatang secara berkelanjutan. Sustainable forest management adalah prinsip pengelolaan hutan lestari. Prinsip tersebut mengubah secara mendasar cara pandang masyarakat terhadap hutan. Dari cara pandang hutan sebagai penghasil kayu, yang kemudian disempurnakan menjadi fungsi hutan yang bermanfaat, ke arah cara pandang hutan sebagai ekosistem secara utuh. Di dalam konteks itu, hutan harus dapat memberikan manfaat secara ekonomi, ekologis, dan sosial budaya masyarakat, untuk generasi

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

Saat ini, cara pandang hutan adalah sebagai ekosistem secara utuh. Artinya, hutan harus dapat memberikan manfaat atau fungsi ekonomi, ekologi, sosial budaya masyarakat. Baik bagi generasi yang sekarang ini maupun generasi mendatang secara berkelanjutan. sekarang dan generasi yang akan datang secara berkelanjutan. Cara pandang yang terakhir itu sebenarnya bukan merupakan hal yang baru sama sekali. Sebab, fungsi hutan sebagai ekosistem dalam prinsip kelestarian juga memerhatikan hasil hutan juga. Tetapi, dalam penerapan prinsip kelestarian hasil, kayu dianggap sebagai hasil utama yang menjadi tujuan pengelolaan hutan, sedangkan hasil-hasil lain termasuk jasa ekologis hutan masih dianggap sebagai hasil ikutan dari hutan dan dikenal dengan sebutan hasil hutan ikutan.

Cara pandang tersebut sekarang ini coba diubah dan diarahkan bahwa fungsi hutan sesungguhnya lebih dari itu. Untuk mewujudkan pemahaman sekaligus mengoptimalkan pengelolaan hutan lestari sesuai fungsinya itu, penjajakan Perjanjian Kerja Sama antara Perhutani KPH Kuningan bersama LMDH Sukmana Jaya dari Desa Jabranti itu merupakan langkah yang positif. Diharapkan, langkah awal itu selanjutnya akan diikuti langkah-langkah positif lainnya. Dan pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan pun kian optimal. • DR/Kng/Ddi

DUTA Rimba 77


BISNISRIMBA

Di Pasuruan, Perhutani Kelola

“De Picnic”

Bersama Investor dan LMDH Masyarakat sudah kian menganggap aktivitas wisata sebagai sebuah kebutuhan. Hal itu menggembirakan sekaligus memberikan tantangan. Sebab, kian bagusnya minat masyarakat terhadap obyek wisata menuntut pengelolaan lokasi wisata harus lebih serius dan profesional. Perhutani sadar penuh akan hal itu. Maka, di banyak tempat wisata, Perhutani menggandeng investor dan LMDH untuk mengelola tempat wisata alam di wilayahnya. Salah satunya dilakukan Perhutani KPH Pasuruan di lokasi wisata alam “De Picnic” Prigen, Pasuruan.

B

ertempat di lokasi wisata alam ‘De Picnic’ Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan menandatangani perjanjian kerja sama secara tripartit bersama CV Botanika Nusantara dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Alam Barokah, Rabu, 17 Maret 2021. Kerja Sama tersebut tentang pemanfaatan jasa lingkungan yang obyeknya adalah pengelolaan wisata alam “De Picnic” Prigen, Pasuruan. Perjanjian Kerja Sama tersebut ditandatangani oleh Administratur Perhutani KPH Pasuruan, Candra Musi, selaku Pihak Pertama; Direktur CV Botanika Nusantara, Harto Subroto Yuwono, sebagai Pihak Kedua; dan Ketua LMDH Alam Barokah, Cipto Roso, selaku Pihak Ketiga. Lokasi wisata alam

78 DUTA Rimba

“De Picnic” itu sendiri terletak di kawasan hutan Petak 58a, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Prigen, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawang Barat, KPH Pasuruan. Secara administratif pemerintahan, kawasan itu termasuk Desa Lumbangrejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Di sela-sela proses penandatanganan perjanjian kerja sama itu, Candra Musi mengatakan, dengan adanya kolaborasi bersama para pihak untuk pengembangan obyek wisata alam di hutan Perhutani, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa di sekitar hutan. Juga dapat meningkatkan nilai tambah untuk Perhutani KPH Pasuruan. “Oleh karena itu, kita bersinergi bersama para

pihak yaitu investor dan LMDH membangun kekuatan untuk saling menguntungkan. Saya berharap, Pasuruan dapat menjadikan sentral sebagai wahana raya yang dapat kita dikembangkan, dimana pada suatu saat bisa di-launching kembali dengan harapan dapat tumbuh dan berkembang, sehingga bermanfaat bagi kita semua,” kata Candra. Direktur CV Botanika Nusantara, Harto Subroto Yuwono, menambahkan, dalam situasi pandemi Covid-19 pihaknya harus tetap berusaha agar bisa maju dan berkembang, dengan bermitra bersama Perhutani untuk mengembangkan usaha pengelolaan wisata keluarga. Lewat kerja sama itu, masyarakat di sekitar hutan juga diharapkan akan terangkat taraf ekonominya. “Kami juga akan mengajak masyarakat desa sekitar untuk

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Dedi Chrisnadi/Kompersh KPH Pasuruan

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 79


BISNISRIMBA bekerja sama dengan menjual hasil bumi daerah setempat. Secara tidak langsung mereka akan mendapatkan keuntungan dan penghasilan,” katanya.

Menanggapi kerja sama yang terjalin di hari itu, Ketua LMDH Alam Barokah, Cipto Roso, menyampaikan terima kasih kepada Perum Perhutani maupun CV Botanika Nusantara. Menurut dia, dengan adanya kerja sama pengelolaan obyek wisata di pangkuan Desa Lumbangrejo, secara tidak langsung akan menambah penghasilan masyarakat setempat. “Desa Lumbangrejo sangat berpotensi untuk dijadikan tempat wisata alam karena memiliki panorama indah yang berada di lereng pegunungan,” katanya. Potensi besar yang dikandung kawasan tersebut dari sektor wisata alam juga akan membantu masyarakat desa di sekitar hutan untuk mengembangkan produk olahan mereka. Tentu, hal itu juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. “Dengan adanya pertumbuhan wisata, masyarakat desa dapat menjual produk-produk desa setempat, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Kami berharap, dalam hal ini Desa Lumbangrejo akan bisa berkembang juga menjadi icon wisata Kabupaten Pasuruan,” tambah Cipto.

Angkat Nama Daerah Pengembangan lokasi wisata alam De Picnic juga diharapkan dapat mengangkat nama daerah, khususnya Prigen. Saat ini, mungkin nama daerah Prigen masih kurang akrab di telinga pecinta wisata. Tetapi, Prigen punya banyak destinasi wisata alam yang berpotensi

80 DUTA Rimba

Foto: Dedi Chrisnadi/Kompersh KPH Pasuruan

Tambah Penghasilan Masyarakat

“Desa Lumbangrejo sangat berpotensi untuk dijadikan tempat wisata alam karena memiliki panorama indah yang berada di lereng pegunungan. Dengan adanya pertumbuhan wisata, masyarakat desa dapat menjual produk-produk desa setempat, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Kami berharap, dalam hal ini Desa Lumbangrejo akan bisa berkembang juga menjadi icon wisata Kabupaten Pasuruan,” tambah Cipto. menjadi unggulan. Dan “De Picnic” diharapkan menjadi salah satu unggulan itu. Prigen adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan Prigen berjarak sekitar 17 kilometer dari ibukota kabupaten Pasuruan ke arah barat. Pusat pemerintahannya berada di Kelurahan Prigen. Prigen sendiri dikenal sebagai daerah tujuan wisata di Jawa Timur. Kecamatan Prigen yang masuk wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, itu sebenarnya tidak jauh dari Kota Surabaya ataupun Kota Malang. Tetapi, dibandingkan daerah

tetangganya itu, Prigen memang belum terlalu populer. Prigen membawahi 11 desa dan 3 kelurahan. Salah satu desa itu adalah Lumbang Rejo. Desa Lumbangrejo berada di dataran tinggi yang Sejuk. Lumbang Rejo merupakan desa terbesar kedua di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Yang menarik, Lumbang Rejo merupakan desa paling asri dan paling makmur di Kecamatan Prigen. Warganya memiliki sifat yang ramah tamah dan punya sopan santun yang baik terhadap pendatang. Hal itu tentu menjadi nilai tambah bagi kawasan yang akan dikembangkan

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


menjadi daerah wisata. Apalagi, desa ini juga memiliki kekayaan alam yang melimpah.

Saat ini, sektor ekowisata sudah menjadi salah satu bisnis utama dari Perum Perhutani selain produksi kayu dan getah. Tren tersebut berkembang, karena peran ekowisata mulai signifikan dalam core-economy di Indonesia. Apalagi, selain berperan penting sebagai penyumbang devisa negara, ekowisata juga menjadi elemen penting dalam kampanye nasional pariwisata Wonderful Indonesia. Ekowisata atau ecotourism saat ini berkembang menjadi tema menarik yang sedang berkembang pesat. Isu-isu konservasi lingkungan yang selalu dibenturkan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat dapat ditengahi melalui upaya-upaya pengelolaan sumber daya hayati yang berkelanjutan. Salah satu wujudnya adalah ecotourism. Ekowisata atau ecotourism selalu berpegang pada tiga prinsip, yaitu nature friendly, community friendly, dan tourist friendly. Hal ini diterjemahkan dalam beberapa

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

Foto: Dedi Chrisnadi/Kompersh KPH Pasuruan

Bisnis Ekowisata

poin penting, semisal pengelolaan berbasis dampak, baik dampak lingkungan, sosial, maupun dampak ekonomi). Kesadaran dan kepekaan terhadap situasi sosial di sekitar obyek wisata juga selalu dilakukan dengan memertimbangkan pengalaman positif pengunjung dan pengelolaan keuntungan finansial yang baik. Di dalam konteks yang lebih sederhana, pelibatan masyarakat lokal menjadi penting dalam pengelolaan ekowisata. Seperti dua sisi mata uang, ekowisata dapat

menjadi sumber ekonomi masyarakat lokal, sehingga masyarakat dapat turut aktif berpartisipasi dalam konservasi sumber daya alam yang dijadikan obyek ekowisata. Kemudian, komitmen bersama untuk berbagi peran, waktu, ruang, dan hasil, menjadi acuan bersama dalam mengelola kawasan ekowisata tersebut. Faktor-faktor tersebut mengemuka dalam perjanjian kerja sama pengelolaan wisata alam “De Picnic”. Kembangkan potensi menjadi unggulan. • DR/Psu/Dd

DUTA Rimba 81


SOCIORIMBA

Di Bulan Suci,

Perhutani Santuni Anak Yatim Piatu dan Kaum Duafa

Foto : Aga Prasetya/Kompersh Kanpus

Bulan Ramadhan adalah bulan suci umat Islam. Selain merupakan momentum untuk meningkatkan kualitas amal ibadah, bulan suci Ramadhan juga menjadi momen yang tepat untuk saling berbagi. Hal itu diwujudkan Perum Perhutani dengan menggelar kegiatan pemberian santunan untuk puluhan anak yatim piatu dan masyarakat kurang mampu (duafa) di sekitar lingkungan kantor pusat Perum Perhutani. Juga untuk lingkungan kantor pusat Perum Perhutani serta janda dan pensiunan Perhutani.

M

asjid Jami Daarul Faalah, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menjadi lokasi pemberian santunan tersebut. Kamis, 29 April 2021, Perum Perhutani memberikan santunan sebesar 50 juta Rupiah kepada puluhan anak yatim piatu dan masyarakat kurang mampu (duafa) di sekitar lingkungan kantor pusat Perum Perhutani, serta janda dan

82 DUTA Rimba

pensiunan Perhutani. Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, hadir di kegiatan tersebut. Sejumlah tokoh turut hadir dalam acara tersebut. Di antaranya adalah Direktur SDM, Umum, & IT Perum Perhutani, Muhammad Denny Ermansyah; Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perum Perhutani, Endung Trihartaka; Direktur Keuangan Perum Perhutani, Kemal Sudiro; Perwakilan Kepala

Divisi Kantor Pusat Perum Perhutani; Majelis Taklim At-Taubah; Pengurus DKM Masjid Jami Daarul Faalah; para penerima santunan; serta tamu undangan lainnya. Saat menyampaikan sambutannya di acara tersebut, Wahyu Kuncoro mengatakan, kegiatan itu merupakan bentuk kepedulian Perhutani terhadap anak yatim piatu dan masyarakat kurang mampu, khususnya masyarakat

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Saling Tolong dalam Kebaikan Kegiatan pemberian santunan untuk anak yatim dan kaum duafa yang dilakukan Perhutani sangat tepat. Sebab, sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan umat manusia untuk saling tolong menolong dan bantu membantu dalam kebaikan. Kaum yang mampu membantu yang lemah, yang kaya

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

Foto : Aga Prasetya/Kompersh Kanpus

yang berada di sekitar lingkungan kantor pusat Perum Perhutani. Bulan suci Ramadhan ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan kegiatan tersebut. “Melalui kegiatan yang mulia di bulan berbagi ini, semoga kita senantiasa mendapatkan keberkahan, kelancaran di segala bidang pekerjaan, serta diberikan hidayah dan kekuatan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita sebagai insan Perhutani,” terang Wahyu. Di dalam kesempatan yang sama, Ketua DKM Masjid Jami Daarul Faalah, Ustadz Syarif Manan, mengucapkan terima kasih kepada Perum Perhutani, karena telah memberikan santunan untuk anak yatim piatu dan masyarakat sekitar yang membutuhkan bantuan. “Terima kasih kepada Perum Perhutani karena telah banyak memberikan kebaikan-kebaikan kepada Masjid Jami Daarul Faalah khususnya dan masyarakat sekitar lingkungan pada umumnya,” ucapnya. Syarif Manan melanjutkan, kegiatan tersebut sekaligus mengingatkan kita semua untuk selalu meningkatkan iman dan menaikkan kualitas amal ibadah. “Semoga kita semua senantiasa dapat meningkatkan amal ibadah di bulan suci ramadhan ini dengan memperbanyak dzikir, tadarus al-quran, memuliakan masjid dan berbuat kebaikan,” katanya.

membantu yang miskin, yang mampu membantu yang tidak mampu, dan semua itu dilakukan dalam bingkai kekeluargaan dan kasih sayang terhadap sesama makhluk Allah SWT di muka bumi. Sehingga, akan tercipta kehidupan yang harmonis serta sejahtera lahir dan batin dalam kehidupan masyarakat. Bagi kaum muslim, menolong sesama manusia hukumnya wajib bagi orang-orang yang mampu. Terlebih lagi memberikan bantuan terhadap anak yatim, janda, dan duafa, yang ada di sekitar kita. Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surat AtTaubah (9) ayat 71, yang berarti “Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah bagi yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah SWT. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana.” Upaya untuk membantu serta

menyejahterahkan anak yatim dan duafa dalam hal material maupun non material juga sesuai hadits Rasululah, “‘Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di surga seperti ini’, Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya.’”

Sosial Kemasyarakatan Pemberian santunan untuk anak yatim dan kaum duafa juga memiliki banyak dimensi dan manfaat. Di antaranya, lewat kegiatan menyantuni anak yatim dan kaum duafa, kita dapat menumbuhkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan. Hal itu sekaligus juga merupakan upaya mengentaskan kemiskinan Pemberian santunan untuk anak yatim dan kaum duafa juga berfungsi sebagai langkah memupuk pribadi yang baik, berbagi dan berkasih sayang terhadap sesama. Juga untuk kian mengeratkan persaudaraan antar sesama muslim, saling membantu dalam beramal baik. Serta untuk menjadi fasilitator yang amanah bagi kaum aghnia (mampu) dengan kaum yatim dan duafa.• DR/ PR/2021-IV-11

DUTA Rimba 83


OPINIRIMBA

Oleh: Isnin Soiban

Perhutani yang Senantiasa Tanggap

Penulis adalah Kadep Agroforestry Perum Perhutani

Perum Perhutani senantiasa menyesuaikan sistem pengelolaan hutan sehingga sejalan dengan perubahan dan dinamika masyarakat. Khususnya masyarakat di sekitar hutan. Bahkan, perubahan sistem pengeloaan hutan juga dilakukan manakala terjadi perubahan atau arah kebijakan politik pemerintah.

S

elalu menyesuaikan. Di dalam sejarahnya semenjak berdirinya perusahaan kehutanan negara dengan berbagai bentuk badan hukum yang berbeda, semangat atau ruh pengeloaan hutan oleh Perhutani senantiasa melibatkan masyarakat sekitar hutan sebagai subyek untuk bermitra memanfaatkan sumber daya hutan. Pelibatan masyarakat itu demi kesejahteraan masyarakat sekitar hutan (Forest for People).

Melibatkan Banyak Pihak Tak dapat dimungkiri bahwa tugas untuk menyejahterakan masyarakat di sekitar hutan tidak dapat dilakukan secara sendiri oleh Perhutani. Namun, ikhtiar untuk mewujudkan keadaan tersebut senantiasa Perhutani lakukan. Untuk tujuan itulah, Perhutani mulai membuka diri untuk melibatkan banyak pihak melalui perubahan

84 DUTA Rimba

yang mendasar jika dilihat prinsip pengelolaan hutan. Perhutani melakukan perubahan dalam prinsip pengelolaan hutan, dari state based forest menjadi community based forest. Sistem tersebut berjalan hingga dua dasa warsa. Kemudian disadari bahwa tidak sepenuhnya sistem tersebut mampu menjawab semua persoalan, khususnya masalah sosial dan umumnya masalah lingkungan. Namun, setidaknya sudah banyak perubahan yang tampak. Khususnya dalam hal keterlibatan aktif masyarakat sekitar hutan. Misalnya melalui pendirian kelompok, badan hukum usaha, dan perluasan jejaring usaha. Modal inilah yang di kemudian hari akan sangat bermanfaat untuk implementasi program Perhutanan Sosial. Hingga pada suatu masa, yaitu sekitar pertengahan tahun 2016,

dilahirkanlah program Perhutanan Sosial oleh pemerintah era Presiden Joko Widodo sebagai amanah perwujudan program NawaCita. Program tersebut memang pada awalnya belum dapat diterima utuh oleh Perhutani dan banyak kalangan, karena memang memerkenalkan sebuah program baru yang di dalamnya terdapat perubahan kebijakan politik pemerintah bukanlah hal yang mudah. Namun, Perhutani tetap berupaya menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Situasi demikian berlanjut hingga satu periode pemerintahan Presiden Joko Widodo selesai. Banyak masukan dan bahkan kritikan yang dialamatkan kepada Perhutani ketika itu. Hal tersebut diterima sebagai sesuatu yang sangat berharga. Pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo, program Perhutanan Sosial semakin kencang dan menjadi sebuah isu nasional. Sehingga, banyak kementerian atau lembaga yang menaruh perhatian terhadap implementasi Perhutanan Sosial. Tidak terkecuali Perum Perhutani. Di kala ada pihak luar yang berupaya memberikan tanggapan

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto: Dok. Isnin Soiban

terhadap implementasi Perhutanan Sosial, Perum Perhutani tetap dengan polanya yang senantiasa berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sebagai regulator. Namun, terhadap sikap Perhutani seperti ini ada yang menilai bahwa Perhutani berupaya memertahankan status quo. Bahkan ada yang lebih menyakitkan lagi, dengan menuduh Perhutani bermain politik. Semua tuduhan itu tentu saja tidak tepat. Dan tidak terbukti. Justru program Perhutanan Sosial ditetapkan Perhutani sebagai sebuah inisiatif strategis dalam RJPP 2020 sampai dengan 2024. Konsekuensinya, agenda Perhutanan Sosial menjadi salah

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

satu Key Performance Indicators (KPI) terhadap kinerja pejabat Perhutani di lapangan. Bahkan KPI untuk kinerja Direksi.

Harus Dijaga dan Dikawal Dapat dilihat dalam data progres implementasi Perhutanan Sosial di wilayah kerja Perhutani, betapa kontribusi aktif Perhutani dalam mendukung Ketahanan Pangan, Kemandirian Produksi Tebu, Mendorong Kelompok Perhutanan Sosial sebagai entitas bisnis, dan sebagainya. Tentu kita sepakat bahwa implementasi program Perhutanan Sosial ini harus dijaga dan dikawal supaya tidak melenceng keluar jalur (Agung Nugraha, 2021).

Terkait hal tersebut, Perhutani sangat concern dalam hal ini dan senantiasa mengoordinasikan langkahnya dengan Kementerian LHK. Demikian juga ketika terjadi dorongan percepatan implementasi Perhutanan Sosial, Perhutani membuka diri kepada banyak pihak. Hal itu semata-mata untuk mengawal program Perhutanan Sosial, tetapi tidak ada niatan berpolitik. Terhadap pandangan dan penilaian bahwa ada penumpang gelap, individu elit ormas yang berafiliasi partai politik tertentu, dan jual beli SK PS dalam pelaksanaan program Perhutanan Sosial, tentu saja bukan kapasitas Perhutani untuk memberikan tanggapan. • DR

DUTA Rimba 85


ENVIRORIMBA

Hutan Mangrove di Pamekasan

Foto: Makbul Makbullah/Kompersh KPH Madura

Kembali Bersemi

Perhutani terus konsisten melakukan upaya-upaya pemeliharaan hutan dan memperbaiki lahan yang rusak agar hijau kembali. Rehabilitasi dan konservasi itu dilakukan dengan menggandeng para pemangku kepentingan. Hal itu antara lain terlihat tatkala Perhutani KPH Madura bersama Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan dan LMDH Sumber Barokah melakukan rehabilitasi dan pengembangan hutan mangrove dengan menanam puluhan ribu bibit mangrove pada lahan seluas 12 hektare di sepadan pantai, pertengahan April 2021.

P

ara pemangku kepentingan yang hadir terlihat antusias menyaksikan kegiatan penanaman rehabilitasi dan pengembangan hutan mangrove di sepadan pantai. Di hari Senin, 19 April 2021 itu, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura bersama Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Barokah melakukan rehabilitasi dan pengembangan hutan mangrove di sepadan pantai. Hal itu mereka lakukan dengan menanam bibit sebanyak 62.500 plances yang ditanam secara bertahap pada lahan seluas 12 hektare di Petak 64 Resort Pemangkuan Hutan

86 DUTA Rimba

(RPH) Pamekasan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Madura Timur. Sejumlah tokoh dan pemangku kepentingan hadir di kegiatan tersebut. Antara lain Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan Perhutani KPH Madura, Munawar Sukowati; Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan, Fathorrahman; Ketua LMDH Sabuk Hijau, Rahem; dan Kepala Desa Majungan, Subahnan. Mewakili Administratur Perhutani KPH Madura, Munawar Sukowati menyampaikan, banyak cara yang bisa dilakukan sebagai bentuk kepedulian dalam upaya pelestarian lingkungan. “Salah satunya melalui penanaman mangrove yang berfungsi untuk benteng pertahanan

terhadap risiko bencana maupun sebagai mata pencaharian alternatif melalui pengembangan industri wisata,” katanya. Munawar melanjutkan, tanaman mangrove memiliki fungsi utama sebagai pencegah abrasi dan erosi di kawasan pantai. Selain itu, juga menjadi tempat bagi biota laut dan satwa di area tersebut hidup dan berkembang biak. “Saat ini sudah banyak elemen masyarakat yang turut serta dalam kegiatan penanaman mangrove,” tambahnya. Hal yang sama disampaikan Sekretaris Dinas Perikanan, Fathorrahman. Menurut dia, penanaman ini bertujuan untuk memerbaiki lahan di kawasan

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


pesisir yang rusak agar hijau kembali. Ia menuturkan, keberadaan mangrove di masa depan akan dapat memberikan banyak manfaat bagi keseimbangan lingkungan. Di samping itu, peran lain hutan mangrove juga banyak, termasuk budi daya ikan empang parit dan pengembangan sylvofishery. “Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini berupaya meningkatkan konsumsi ikan perkapita di Pulau Jawa yang dinilai masih di bawah konsumsi tingkat nasional,” pungkasnya.

Pelindung Lingkungan

Wujud Kepedulian Kegiatan rehabilitasi tersebut merupakan satu rangkaian upaya perlindungan lingkungan pantai oleh Perhutani KPH Madura bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Majungan dan LMDH Sumber

Barokah di Petak 64 wilayah RPH Pamekasan, BKPH Madura Timur. Sebelumnya, ketiga pihak tersebut mengadakan kegiatan penanaman 2.000 mangrove di Petak 64 RPH Pamekasan, BKPH Madura Timur, pada Minggu, 14 Februari 2021. Ketika itu, Administratur Perhutani KPH Madura, Budi Hermawan, menyampaikan, penanaman Mangrove itu merupakan wujud kepedulian Pemdes Majungan dan LMDH terhadap lingkungan di sekitarnya. Menurut dia, kawasan di Petak 64 PRH Pamekasan tersebut merupakan sempadan pantai. “Jadi, penanaman mangrove tersebut bertujuan untuk menahan abrasi dari air laut dan menjaga keseimbangan ekosistem di daerah tersebut,” ujar Budi. Sementara Kepala Desa Majungan, Subahnan, mengatakan, penanaman mangrove yang mereka lakukan merupakan tanaman swadaya dari LMDH Sumber Barokah. Hal itu merupakan wujud kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan. “Masyarakat Desa kami sangat berkepentingan dengan penanaman ini, karena wilayah Desa Majungan sebagian besar berbatasan dengan laut dan mayoritas masyarakat bergantung terhadap hasil laut,” katanya. • DR/Mdr/Mbl

Foto: Makbul Makbullah/Kompersh KPH Madura

Hutan mangrove atau disebut juga hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di air payau dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempattempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu. Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya abrasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; maupun mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut.

Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini. Dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi. Pentingnya melestarikan hutan mangrove untuk keberlangsungan kehidupan terutama warga di daerah itu baik sebagai mitigasi bencana maupun sebagai peningkatan ekonomi melalui sektor pariwisata dan perikanan. Hutan mangrove adalah salah satu jenis hutan yang banyak ditemukan di kawasan muara dengan struktur tanah rawa dan/ atau padat. Mangrove menjadi salah satu solusi yang sangat penting untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan, terutama untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya habitat untuk hewan. Kerusakan ini tidak hanya berdampak untuk hewan tetapi juga untuk manusia. Mangrove telah menjadi pelindung lingkungan yang sangat besar.

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 87


WISATARIMBA

Wana Suta

Foto : Eko Supriyono/Kompersh KPH Banyumas Barat

Lokasi Selfie Milenial Baru di Banyumas

88 DUTA Rimba

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Kabupaten Banyumas punya destinasi wisata baru. Tepatnya di Banyumas Barat. Sebelumnya, Kabupaten Banyumas sudah cukup dikenal memiliki banyak lokasi wisata alam, antara lain Curug Cipendok, Baturraden, dan lain-lain. Awal April 2021, Banyumas Barat menambah daftar destinasi wisata unggulan setelah resmi meluncurkan lokasi wisata unggulan baru, yaitu Wana Suta. Yang unik, Wana Suta yang sering disebut warga sekitar sebagai Wansut (kependekan dari Wana Suta) itu digadang-gadang sebagai lokasi selfie kekinian yang bakal digandrungi generasi milenial.

P

ada Selasa, 6 April 2021, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat bersama Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Aziz Kusumandani, resmi menggelar acara launching destinasi Wisata Alam Wana Suta. Sejumlah pejabat daerah hadir dalam acara tersebut. Di antaranya adalah Administratur Perhutani KPH Banyumas Barat, Toni Kuspuja; Kepala Desa Lumbir, Bayu Setyo N; Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Lumbir; Investor; serta para tamu undangan lain. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Banyumas Barat, Toni Kuspuja, saat menyampaikan sambutannya, memberikan apresiasi atas beroperasinya Wisata Alam Wana Suta. Wisata alam tersebut berlokasi di Petak 64, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Karang Pucung, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lumbir. Secara administratif pemerintahan, Wana Suta berada di wilayah di Desa Dermaji Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. “Semoga dengan dibukanya obyek Wisata Alam Wana Suta ini, kesejahteraan masyarakat sekitar dapat meningkat,” ujarnya.

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Aziz Kusumandani, mengatakan, dengan adanya Wisata Alam Wana Suta, pemerintah berharap pendapatan asli daerah, khususnya Desa Dermaji, dapat meningkat. Sebab, sektor pariwisata masih menjadi andalan untuk mendapatkan pendapatan asli daerah. Lokasi wisata Wana Suta yang luasnya 6 hektare itu sendiri merupakan areal hutan pinus yang berhawa sejuk. Sementara itu, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Aji, Haryoto, mengatakan, obyek wisata Wana Suta dapat di-launching berkat dukungan Perhutani dan juga investor lokal. Haryoto yang sekaligus menjadi pengelola obyek wisata itu menyebut, investor lokal di Wana Suta berjumlah 72 orang dengan masing-masing anggota berinvestasi sebesar 7,2 juta Rupiah. “Terkumpul dana sebanyak 500 jutaan rupiah untuk membangun sarana dan prasarana yang meliputi Jembatan Cinta, Treebreak, fasilitas MCK, panggung hiburan, dan lainnya,” jelasnya.

Lokasi Selfie Kekinian Warga Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir, patut berbangga. Keberadaan objek wisata Curug Wana Suta yang sering mereka

sebut Curug Wansut itu kini kian dikenal publik. Sebelumnya, Curug Wana Suta yang berada di kawasan hutan negara yang dikelola Perum Perhutani itu memang sudah cukup dikenal masyarakat sekitar Desa Dermaji. Tetapi dulu Curug Wana Suta belum diresmikan dan belum digarap serius sebagai destinasi wisata unggulan seperti sekarang ini. Bahkan, dulu Curug Wana Suta sering dipandang sebelah mata oleh warga sekitar lantaran image-nya cenderung negatif, karena sering digunakan untuk tempat melakukan kegiatan asusila. Tetapi itu masa lalu. Kini, setelah adanya pengelolaan dari Perum Perhutani dan Pemerintah Desa Dermaji, Curug Wana Suta sudah banyak berubah. Ia pun menjelma menjadi destinasi wisata baru bertajuk Wisata Alam Wana Suta. Wisata Alam Wana Suta pun beranjak menjadi lokasi wisata primadona, dan tentunya menjadi salah satu kebanggaan warga Desa Dermaji. Obyek wisata utama Wisata Alam Wana Suta adalah Curug Wana Suta. Curug atau air terjun itu terdiri dari tiga anak tangga, atau orang Jawa menyebutnya undhakundhak. Air terjun berundak itu menghadirkan pesona tersendiri. Semakin kita turun ke bagian bawah akan kian terlihat bagus guyuran airnya. Tentu kian menarik karena

DUTA Rimba 89


kita dapat bermandi-ria di bawah derasnya air curug yang jatuh dari ketinggian. Selain curug yang berundakundak, keunikan lainnya adalah karena Wana Suta berada dalam kawasan hutan pinus. Berada di sana akan membuat kita merasakan semilir angin menyentuh dedaunan yang tentunya membawa udara sejuk. Suasana seperti ini dijamin akan membuat hati pengunjung tenteram. Hmm... Satu lagi. Walaupun masih baru, namun fasilitas di Wisata Alam Wana Suta sudah cukup memadai. Sarana dan prasarana pendukung telah melengkapi keindahan Wana Suta. Misalnya ada warung makan, toilet, gazebo, tempat parkir yang luas, dan ada juga rumah pohon. Nah, hal paling penting adalah Wana Suta menyajikan lokasi selfie kekinian. Sangat cocok bagi generasi milenial yang hobi banget selfie atau sekadar foto-foto. Apalagi, di sini juga disediakan Deck Selfie yang terbuat dari kayu dan bambu. Dengan latar belakang pemandangan alam yang memesona, lokasi ini layak disebut lokasi selfie kekinian. Bener, lho! Dari Deck Selfie Wana Suta, kita bisa melihat pemandangan sekitar curug dengan jelas. Di sisi lain, pemandangan air terjun itu juga bisa bikin kita merinding alias terpacu adrenalinnya, karena ketinggian air terjun itu yang luar biasa. Di bagian atas air terjun, terdapat dua bukit. Di situlah ada jembatan cinta. Jembatan Cinta ini menghubungkan dua bukit di atas curug.

Tak Sulit Diakses Curug Wana Suta memiliki dua tingkat. Masing-masing ketinggiannya mencapai lebih dari 30 meter. Di air terjun itu kita bisa menikmati gemericiknya air yang

90 DUTA Rimba

Foto : Eko Supriyono/Kompersh KPH Banyumas Barat

WISATARIMBA

begitu jernih. Curug Wana Suta juga bisa menjadi tempat alternatif untuk menemukan inspirasi karena suasananya asri dan menyejukkan. Untuk tarifnya, jangan khawatir. Bisa dikatakan sangat murah, kok. Sebab, dengan uang Rp 2000 saja, kita sudah bisa masuk ke kawasan Wisata Curug Wana Suta. Itu sudah termasuk biaya parkir di dalam lokasi wisata. Bagi pengunjung yang ingin foto-foto di Deck Selfie, ada biaya tambahan tetapi juga tak mahal. Pengunjung cukup merogoh kocek dan mengeluarkan uang bernilai sama, yaitu Rp 2000.

Lokasi Wisata Curug Wana Suta juga tidak sulit untuk diakses. Pengunjung akan dengan mudah mencapai lokasi wisata alam itu. Jika datang dari arah Purwokerto, pengunjung ambil arah Gumelar. Setiba di pertigaan Desa Paningkaban, Anda ambil kiri ke arah Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir. Dari pertigaan tersebut, ikuti saja jalan selama sekitar 10 menit, dan Anda akan sampai di depan loket wisata Wana Suta. Jika kita melewati Jalur Selatan atau Lumbir, di pertigaan Kedunggede masuk ke Utara

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto : Eko Supriyono/Kompersh KPH Banyumas Barat

(Alternatif Ajibarang). Setelah sekitar 10 menit, ikuti saja jalan dan kita akan sampai di depan loket Wisata Wana Suta. Dari tempat parkiran, kita akan menyusuri jalan setapak menurun sekitar 300-500 meter menuju tempat wisata. Untuk rutenya sendiri, Wisata Wana Suta hanya memiliki 1 rute, sehingga sangat memudahkan bagi para wisatawan untuk berkunjung.

“Ubud”-nya Desa Dermaji Wisata Wana Suta saat ini menjadi salah satu obyek wisata yang hits di sekitar Kabupaten

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

Banyumas. Wana Suta kini cukup viral di berbagai sosial media semisal Facebook, Instagram, Twitter bahkan Blog. Saat ini, Wisata Wana Suta tidak pernah sepi pengunjung. Terlebih jika akhir pekan. Bukan saja warga sekitar tetapi warga dari luar juga sangat membludak. Memasuki wilayah Desa Dermaji dari gerbang selatan, baik dari arah Ajibarang atau pun Lumbir, pengunjung pun akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang eksotis. Hamparan sawah yang luas dengan latar belakang

bukit-bukit hutan pinus yang hijau menjadikan wajah Desa Dermaji begitu cantik. Bahkan tak kalah cantik dibandingkan dengan pemandangan di Ubud, Bali, yang sangat terkenal hingga ke mancanegara. Sehingga, masyarakat Desa Dermaji sering menyebut lokasi yang bernama Igir atau kompleks sawah Igir itu sebagai “Ubud”-nya Desa Dermaji. Keindahan itulah yang membuat banyak orang dari luar Desa Dermaji sengaja datang ke lokasi itu. Di situ biasanya mereka berfoto bersama atau pun foto selfie. Tak jarang pula para pengguna jalan yang kebetulan lewat di situ juga menyempatkan untuk berhenti sejenak sekadar guna menikmati sejuknya udara alam perdesaan yang masih asri. Selain keindahan “Ubud”-nya Desa Dermaji, untuk sampai ke air terjun Wana Suta pengunjung melewati hutan pinus kurang lebih sepanjang dua kilometer dengan berjalan kaki. Ini juga menghadirkan sensasi tersendiri. Di awal masuk hutan pinus, jalannya cukup rata. Tetapi ketika hendak sampai ke lokasi air terjun, pengunjung harus ekstra hati-hati. Sebab, pengunjung harus turun melewati tebing yang kemiringannya lebih dari 45 derajat. Tetapi jangan khawatir, karena pada saat menuruni tebing tersebut pengunjung bisa berpegangan pada akar-akar tumbuhan yang cukup kuat. Artinya, medannya cukup aman untuk pengunjung. Menyimak hal-hal unggul di sekitar informasi tentang Wisata Wana Suta, tak salah jika kini lokasi itu beranjak menjadi destinasi wisata unggulan baru di Banyumas Barat. Sebagai destinasi wisata unggulan baru, Wisata Wana Suta layak dikunjungi. Jadi, datanglah ke sana. • DR/Byb/Eko

DUTA Rimba 91


INOVASI

Penjualan Kian Efektif dan Efisien dengan

POTP

All Product

92 DUTA Rimba

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Perhutani selalu menghadirkan inovasi yang pemanfaatannya dapat memberikan kemudahan-kemudahan dalam aktivitas sehari-hari. Yang terkini, Perum Perhutani mengadakan Launching dan Go Live E-Commerce Penjualan Online Toko Perhutani (POTP) All Product. POTP All product merupakan aplikasi yang dibuat dengan tujuan untuk mengelola semua produk dan semua jenis penjualan yang ada di Perhutani. Aplikasi POTP All product memungkinkan segala proses penjualan produk Perhutani dapat lebih transparan dan proses yang berjalan di dalamnya pun menjadi lebih efisien dan efektif.

R

Sejumlah tokoh hadir di lokasi acara dan banyak lagi yang mengikuti acara lewat virtual. Di antara tokoh yang hadir di tempat acara adalah Direktur SDM, Umum dan IT, Muhamad Denny Ermansyah; Direktur Komersial, Ahmad Ibrahim; Direktur Keuangan, Kemal Sudiro; Perwakilan-perwakilan dari Divisi Komersial, Divisi IT, KBM Penjualan; Kepala Pabrik Gondorukem dan Terpentin (PGT); mitra/agen

Foto : Nanjar Munandar Kompersh Kanpus

uang Rapat lantai 19 Graha Perhutani menjadi tempat acara saat Perum Perhutani mengadakan Launching dan Go Live E-Commerce Penjualan Online Toko Perhutani (POTP) All Product, pada Rabu, 28 April 2021. Acara yang dilaksanakan di Kantor Pusat Perum Perhutani itu juga berlangsung secara virtual conference.

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

DUTA Rimba 93


Foto : Nanjar Munandar Kompersh Kanpus

INOVASI

Gondorukem, Terpentin, dan Derivat (GTD); perwakilan Tim IT dan Account Manager PT Telkom Indonesia. POTP All Product merupakan aplikasi yang dibuat dengan tujuan untuk mengelola semua produk dan semua jenis penjualan yang ada di Perum Perhutani. POTP All Product dikembangkan dengan menggunakan metode user centered design berdasarkan informasi mengenai profil personalifikasi pengguna, sehingga diharapkan mampu meningkatkan visibilitas, aksesibilitas dan efektifitas pengguna dalam bertransaksi di dalam POTP All Product. Hal itu memungkinkan segala proses penjualan produkproduk Perhutani dapat lebih transparan dan proses yang berjalan di dalamnya pun menjadi lebih efisien dan efektif. Muhamad Denny Ermansyah, dalam sambutannya di acara tersebut, menyampaikan bahwa Pengembangan POTP All Product merupakan salah satu inisiatif strategis penguatan customer

94 DUTA Rimba

centricity yang telah dicanangkan oleh Kementerian BUMN tahun 2021. Denny menerangkan, ke depan semakin banyak aktivitas perdagangan yang menggunakan platform digital dengan cara-cara baru untuk mengirimkan produk. Sehingga, jenis layanan baru akan selalu bermunculan. Maka, Perum Perhutani harus mampu merespon perubahan tersebut melalui digitalisasi proses pemasaran, untuk mencapai costumer experience, agar mampu meningkatkan customer satisfaction.

Beberapa Fase Di kesempatan itu, Denny Ermansyah juga menambahkan, POTP All Product dikembangkan dalam 5 fase. Fase pertama adalah pengembangan new user interface dan modul penjualan GTD. Fase kedua adalah pengembangan modul penjualan retail dan simple inventory. Fase ketiga adalah pengembangan modul pemesanan dan booking tiket wisata. Fase keempat, pengembangan POTP Mobile android. Fase kelima,

pengembangan modul pemesanan kayu log dan Industri kayu. “Maka, bersama ini saya meminta komitmen seluruh jajaran Perhutani, baik BoD, Kadivre, Kadiv Kantor Pusat, beserta seluruh jajaran di lapangan, untuk fokus dan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki tentunya untuk menyukseskan POTP All Product ini,” kata Denny. Denny melanjutkan, POTP All Product itu akan digunakan sebagai platform penjualan utama Perum Perhutani. “Kepada bapak-ibu para agent dan Customer, POTP All Product ini akan digunakan sebagai platform penjualan utama Perum Perhutani, sehingga mulai hari ini semua proses transaksi produkproduk Perhutani sudah dapat digunakan pada aplikasi POTP All Product,” jelas Denny. Di kesempatan yang sama, Direktur Komersial Perum Perhutani, Ahmad Ibrahim, menyampaikan, POTP All product dikembangkan untuk mengakomodasi proses penjualan B2B dan B2C secara realtime dalam satu platform.

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Pemasaran Produk Kehutanan Peluncuran aplikasi POTP All Product itu menegaskan profesionalisme insaninsan Perhutani. Sebab, hal itu menunjukkan Perum Perhutani konsisten dan selalu mengembangkan platform dalam rangka mendukung proses pemasaran produk kehutanan. Salah satunya dengan mobile apps. Ahmad Ibrahim juga menyampaikan, dalam bidang pemasaran, Perhutani saat ini telah mengembangkan Penjualan Online Toko Perhutani dan aplikasi mobile Toko Perhutani. Dua aplikasi tersebut merupakan mobile apps pertama untuk platform produk kehutanan. Aplikasi tersebut lanjut Ibrahim, akan terus diperkaya dengan fiturfitur yang memudahkan proses interaksi dan transaksi produk Perhutani. Harapannya, aplikasi itu

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

Foto : Nanjar Munandar Kompersh Kanpus

Sehingga, diharapkan segala proses penjualan produk Perhutani dapat lebih transparan dan proses yang berjalan di dalamnya menjadi lebih efisien dan efektif. Menurut Ahmad Ibrahim, POTP All Product memiliki empat kelebihan. Pertama, proses yang lebih efisien dan efektif. Kedua, clean governance. Ketiga, memudahkan dalam pelayanan penjualan. Keempat, digitalisasi proses pada perkembangan ekonomi digital. “Dengan POTP All Product, diharapkan mampu mengubah dan meningkatkan pelayanan Perum Perhutani kepada pada pelanggannya. Oleh karena itu, diperlukan komitmen seluruh jajaran Perum Perhutani, khususnya divisi komersial, untuk mampu memberikan pelayanan Customer Focus terbaik bagi pelanggan melalui POTP All Product,” jelas Ibrahim.

Melalui website Toko Perhutani, masyarakat dapat membeli kayu secara online dari mana saja, dengan cara langsung memilih kavling yang tercantum di dalam website. Setelah memilih kavling kayu, konsumen akan mendapatkan kode booking, dan kemudian dapat melakukan pembayaran. Lalu dengan menggunakan bukti pembayaran yang ada itu, pembeli bisa langsung melakukan pengambilan kayu di TPK (Tempat Penimbunan Kayu). dapat memudahkan konsumen berbelanja produk Perhutani, baik industri kayu maupun non kayu. “Selain itu, Perhutani juga memberikan jaminan terhadap mutu, asal usul, serta legalitas produk kayu yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan tuntutan pasar dunia akan produk yang berasal dari hutan yang dikelola secara lestari,” kata dia.

Toko Perhutani Toko Perhutani merupakan aplikasi yang dikembangkan Perhutani sejak tahun 2016. Melalui website Toko Perhutani, masyarakat dapat membeli kayu secara online dari mana saja, dengan cara langsung memilih kavling yang tercantum di dalam website. Setelah memilih kavling kayu,

konsumen akan mendapatkan kode booking, dan kemudian dapat melakukan pembayaran. Lalu dengan menggunakan bukti pembayaran yang ada itu, pembeli bisa langsung melakukan pengambilan kayu di TPK (Tempat Penimbunan Kayu). Penjualan online merupakan solusi pemasaran digital terintegrasi yang membuat pelanggan atau pembeli kayu dapat mencari dan membeli kayu secara real time dan melakukan pembelian dari mana pun lokasi mereka berada. Sebab, pemasaran digital itu dibangun berbasis e-commerce, termasuk payment gateway-nya. Dan kini, dengan POTP All Product, proses penjualan produk-produk Perhutani akan menjadi semakin efektif dan efisien. • DR/PR/2021-IV-10

DUTA Rimba 95


POJOKKPH

Dukung Perhutanan Sosial,

KUPS di Desa Biara Dibentuk Perhutani di semua wilayah dan unit kerja telah berkomitmen untuk menyukseskan program Perhutanan Sosial (PS) yang dicanangkan pemerintah. Hal itu ditunjukkan pula oleh Perhutani KPH Balapulang. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi sekaligus memfasilitasi pembentukan KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial). Kegiatan tersebut ditujukan bagi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Jaya Bersama dan Pemerintah Desa Buara yang ada di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Seperti apa pelaksanaannya?

R

uang aula Balai Desa Buara dipadati warga pada Jumat, 23 April 2021. Tetap mematuhi prosedur kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19, warga terlihat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi Perhutanan Sosial. Kegiatan sosialisasi itu digelar Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang dalam upaya menyukseskan program Perhutanan Sosial (PS) yang dicanangkan Pemerintah. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Balai Desa Buara tersebut dihadiri sejumlah pejabat setempat. Di antaranya Kepala Sub Seksi (KSS) Komunikasi Perusahaan dan

96 DUTA Rimba

Pelaporan Perhutani KPH Balapulang, Ketua LMDH Jaya Bersama, Sekretaris Desa Buara yang bernama Cucianto, dan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM), yang masingmasing hadir bersama jajaran. Selain memberikan sosialisasi, di hari itu Perhutani KPH Balapulang juga memfasilitasi pembentukan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Peserta kegiatan tersebut adalah anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Jaya Bersama dan Pemerintah Desa Buara. Desa Buara sendiri berada di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Balapulang melalui

KSS Komunikasi Perusahaan dan Pelaporan, Wasmo, menyampaikan pesan bahwa LMDH perlu membentuk KUPS, agar mendapatkan dukungan negara yang bersifat materiil. Misalnya berupa sarana dan prasarana pengelolaan produksi baik hulu maupun hilir. Wasmo juga memaparkan, ada empat langkah untuk memfasilitasi pengembangan usaha Perhutanan Sosial. Keempatnya yaitu Penyusunan Rencana Pengelolaan (RP), Rencana Kerja Usaha (RKU), dan Rencana Kerja Tahunan (RKT); Pengembangan kelembagaan; Peningkatan nilai produksi hasil hutan dan jasa lingkungan; serta penguatan kewirausahaan.

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021


Foto : Tris Wahidin/Kompersh KPH Balapulang

“Sosialisasi pembentukan KUPS yang dikemas dengan diskusi tersebut dilaksanakan Perhutani untuk memberikan semangat kepada jajaran LMDH yang hadir untuk membentuk embrio KUPS yang lebih spesifik. Contohnya pembidangan agroforestry, pengembangan ternak, Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), ekowisata, pembibitan tanaman hutan atau jasa lingkungan,” jelas Wasmo. Sementara itu, Sekretaris Desa Buara, Cucianto, memberikan apresiasi kepada Perhutani yang telah menyelenggarakan acara sosilisasi pembentukan KUPS itu. “Semoga KUPS di desa Buara bisa terlaksana sesuai Rencana Kerja

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021

Usaha dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat secara umum dan khususnya seluruh anggota LMDH Jaya Bersama,” ujarnya.

Kelas Perusahaan Jati Perum Perhutani KPH Balapulang merupakan salah satu unit manajemen pengelolaan hutan di Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah. Kantor Perhutani KPH Balapulang berkedudukan Jalan Raya Selatan Nomor 01 Balapulang, Tegal, Jawa Tengah. Perhutani KPH Balapulang merupakan Kelas Perusahaan (KP) Jati. Luas wilayah KPH Balapung adalah 29.790,29 Hektare (untuk

RPKH KPH Balapulang Jangka Perusahaan tahun 2014–2023). Luas wilayah KPH Balapulang itu terdapat di dua wilayah kabupaten, yaitu seluas 22.896,31 Hektare di Kabupaten Brebes dan seluas 6.893,98 Hektare di Kabupaten Tegal. Wilayahnya yang secara administratif berada di Kabupaten Brebes terdapat di 7 Kecamatan, yaitu Banjarharjo, Ketanggungan, Losari, Larangan, Songgom, Tonjong, dan Bantarkawung. Sedangkan wilayahnya yang secara administratif berada di Kabupaten Tegal berada di 4 Kecamatan, yaitu Balapulang, Bantarkawung, Ketanggungan, dan Larangan.

DUTA Rimba 97


Foto : Tris Wahidin/Kompersh KPH Balapulang

POJOKKPH

Batas Wilayah Areal Kerja Secara geografis, wilayah Perhutani KPH Balapulang berada pada titik koordinat 108° 13” Bujur Timur, serta 6°48” dan 7°12” Lintang Selatan. Wilayah areal kerja Perhutani KPH Balapulang berbatasan dengan sejumlah wilayah. Di sebelah utara ia berbatasan dengan Laut Jawa. Di sebelah timur berbatasan dengan wilayah Perhutani KPH Pemalang. Di Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Perhutani KPH Pekolangan Barat. Dan di Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Perhutani KPH Kuningan Divisi Regional Jabar dan Banten.

98 DUTA Rimba

Guna kepentingan kegiatan perencanaan, wilayah hutan Perhutani KPH Balapulang dikelompokkan ke dalam empat bagian hutan (BH). Keempatnya yaitu BH Banjarharjo, BH Larangan, BH Linggapada, dan BH Margasari. BH Banjarharjo meliputi DAS Cisanggarung seluas 865,60 Hektare, DAS Tanjung seluas 1.423,40 Hektare, DAS Kabuyutan seluas 4.060,80 Hektare, DAS Babakan seluas 1.914,10 Hektare, dan DAS Pemali seluas 1.700,79 Hektare. BH Larangan meliputi DAS Pemali seluas 10.215,41 Hektare. BH Linggapada yang meliputi DAS Pemali seluas 5.145,95 Hektare.

Sedangkan BH Margasari memiliki luas 4.464,27 Hektare. Sedangkan dalam pembagian wilayah kerjanya, pengelolaan hutan Perhutani KPH Balapulang terbagi ke dalam 6 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan 25 Resort Pemangkuan Hutan (RPH). Keenam BKPH tersebut adalah BKPH Margasari seluas 4.464,26 Hektare, BKPH Linggapada seluas 5.145,95 Hektare, BKPH Larangan seluas 6.254,62 Hektare, BKPH Pengarasan seluas 3.960,79 Hektare, BKPH Banjarharjo Timur seluas 5.029,94 Hektare, dan BKPH Banjarharjo Barat seluas 4.934,73 Hektare. • DR/Blp/Was

NO. 89 • TH. 15 • MARET - APRIL • 2021




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.