a.
Di dalam naskah RUU PKS, peraturan pemaksaan sterilisasi termasuk ke dalam Bagian Kelima Sanksi Pidana Pemaksaan Kontrasepsi. Sama seperti VSA, di sana juga diatur mengenai kekhususan-kekhususan tindak pidana pemaksaan kontrasepsi, seperti yang dilakukan kepada anak dan penyandang disabilitas; dan
b.
RUU PKS dan VSA telah mengakomodasi perlindungan bagi penyandang disabilitas mental, di mana jika akan dilakukan kontrasepsi terhadap mereka, maka dilakukan atas permintaan keluarga berdasarkan persetujuan orang tersebut dan pertimbangan ahli. Selanjutnya, untuk perbedaan:
a.
RUU PKS memberikan pidana yang lebih berat jika pemaksaan kontrasepsi menyebabkan hal-hal yang jauh lebih buruk, seperti mengakibatkan keguncangan jiwa atau kematian;
b.
RUU PKS tidak hanya melindungi pemaksaan sterilisasi, tetapi juga pemaksaan akan bentuk lain dari metode kontrasepsi. Sedangkan, yang dilarang dalam VSA hanyalah pemaksaan sterilisasi;
c.
Pidana yang diancamkan dalam RUU PKS lebih beragam daripada VSA. VSA mengancam pemaksaan sterilisasi dengan denda hingga $10.000 atau penjara hingga 5 (lima) tahun. Sedangkan, RUU PKS mengancam pemaksaan kontrasepsi dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan ditambah pidana tambahan restitusi. Jika kontrasepsi berupa pengangkatan organ reproduksi (salah satunya sterilisasi), maka pidana yang diancamkan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun, dan ditambah pidana tambahan restitusi, dan pencabutan hak menjalankan pekerjaan; dan
d.
VSA memidana pelaksana sterilisasi seksual yang melakukan sterilisasi tanpa adanya persetujuan penuh dan terinformasi dari orang yang disterilisasi, sedangkan RUU PKS tidak. Berkenaan dengan perbedaan ke-4 antara RUU PKS dengan VSA di atas, poin
tersebut dapat dijadikan contoh bagi RUU PKS. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, hal ini dapat menjadi kunci pencegahan pemaksaan sterilisasi/kontrasepsi. Jika di Singapura yang dipidana hanya “praktisi medis terdaftar”, maka RUU PKS bisa saja menyesuaikannya dengan keadaan di Indonesia. Pun bisa juga disesuaikan bukan