Perlindungan Pemaksaan Perkawinan/Forced Marriage Protection Orders (FMPO) yang dapat mencegah pemaksaan perkawinan terjadi.355 Tujuan dari undang-undang ini adalah untuk memberikan solusi perdata bagi mereka yang menghadapi perkawinan paksa, dan korban perkawinan paksa. Banyak usulan dalam undang-undang ini muncul dari konsultasi dan laporan Pemerintah berikut ini, "A Choice by Right", sebuah laporan yang dikeluarkan oleh kelompok kerja yang dibentuk oleh Pemerintah pada tahun 2000 untuk melihat masalah perkawinan paksa; dan " Forced Marriage, A Wrong Not a Right", sebuah dokumen konsultasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah pada bulan Desember 2005.356 Undang-undang ini juga muncul dari konsultasi yang dilakukan oleh Odysseus Trust, yang kemudian mendukung Lord Lester dari Herne Hill memprakarsai undang-undang ini di House of Lords.357 Atas dasar banyaknya kasus terkait pemaksaan perkawinan, dokumen konsultasi dan laporan dari pemerintah, undang-undang ini kemudian dibentuk. Semenjak diundang-undangkannya Forced Marriage (Civil Protection) Act 2007, terkhusus dengan adanya Pasal 4 Forced Marriage Protection Orders (FMPO) banyak korban yang melapor dan meminta perintah perlindungan ini. Setiap tahunnya, terdapat lebih dari seribu kasus terkait pemaksaan perkawinan yang masuk dalam laporan Forced Marriage Unit, dari perempuan maupun lakilaki dari segala usia, etnis dan agama, termasuk dari komunitas LGBTQ+.358 Berikut ini kisah nyata yang menunjukkan bahwa perkawinan paksa dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, agama, atau etnis (nama yang diberikan bukan nama asli mereka.)359 1)
Kisah Aisha Aisha berusia 15 tahun dan baru saja akan menyelesaikan ujian sekolah
menengah (General Certificate of Secondary Education atau GCSE) ketika ia 355 Popy Begum, “Should ‘forced marriage’ be criminalised?”, The Howard League for Penal Reform John Sunley Prize, hlm. 10-12. 356 Parliament UK, Forced Marriage (Civil Protection) Bill 2006-2007 https://publications.parliament.uk/pa/cm200607/cmbills/129/en/07129x--.htm diakses pada tanggal 9 Juli 2021. 357 Ibid. 358 Foreign and Commonwealth Office UK, “What Is Forced Marriage?” 20 April 2020, https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/879929/What _Is_Forced_Marriage_leaflet.pdf diakses pada tanggal 8 Juli 2021. hlm. 8. 359 Ibid., hlm 9-12.