Lebih
jauh,
Indonesia
dan
Inggris
sama-sama
mengatur
perbuatan
cabul/perbuatan seksual sebagai salah satu perbuatan yang termasuk ke dalam pelecehan seksual. Di Indonesia, pengaturannya terdapat dalam Pasal 289 KUHP yang berbunyi: “Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan, dengan pidana penjara paling lama Sembilan tahun.” Perbuatan cabul yang dimaksud adalah segala perbuatan yang melanggar kesusilaan (kesopanan) atau perbuatan yang keji, semuanya itu dalam lingkungan nafsu birahi kelamin, misalnya cium-ciuman, meraba-raba anggota kemaluan, meraba-raba buah dada dan sebagainya. Persetubuhan termasuk pula dalam pengertian perbuatan cabul akan tetapi dalam undang-undang disebutkan tersendiri.30 Hal serupa diatur dalam Pasal 3 Sexual Offences Act 2003 Inggris yang melarang seseorang untuk melakukan serangan seksual kepada orang lain. Adapun yang dikatakan sebagai serangan seksual adalah apabila seseorang sengaja menyentuh orang lain, di mana sentuhan itu bersifat seksual, dan sentuhan tersebut tidak disetujui oleh orang yang menerimanya.31 Dengan begitu dapat dilihat bahwa “serangan seksual” yang dimaksud dalam Sexual Offences Act 2003 Inggris mirip dengan “perbuatan cabul” yang dimaksud dalam KUHP Indonesia. Dari unsur-unsur utama pelecehan seksual yang telah disebutkan di atas, Indonesia, Singapura, dan Inggris mengatur lebih lanjut mengenai kekhususankekhususan tindak pidananya. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 2. 2 Kekhususan Tidak Pidana Pelecehan Seksual Negara Aspek Perbandingan Kekhususan
Indonesia
Singapura
Perbuatan cabul kepada anak (Pasal 76E UU Perlindungan Anak) Melakukan
R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana serta…, hlm. 212. United Kingdom, Sexual Offences Act 2003, Pasal 3.
30 31
Inggris Serangan seksual kepada anak di bawah 13 tahun (Pasal 7 Sexual Offences Act 2003)