OPINIRIMBA
Menuju Perhutani
Oleh: Ir. Mubarak N.A. Sigit, MM Penulis adalah Tenaga Pengajar Madya Perhutani Forestry Institute (PeFI)
P
roduk non kayu tak kalah besar potensinya. Salah satu yang tengah dikembangkan saat ini adalah gondorukem dan terpentin yang diolah dalam proses industri getah pinus (PGT: Pabrik Gondorukem dan Terpentin). Saat ini produk gondorukem dan terpentin telah mendominasi hingga hampir 90% penghasilan Perhutani yang didapat dari industri non kayu. Produk hasil hutan lainnya semisal air dalam kemasan, madu, dan wana wisata, juga memiliki potensi besar untuk menjadi andalan Perum Perhutani sebagai sumber pendapatan perusahaan. Guna mendapatkan nilai tambah dan meningkatkan daya saing industri, manajemen Perhutani melakukan revitalisasi industri, sehingga produk Perhutani menjadi produk jadi. Juga meningkatkan kualitas produk dengan pemanfaatan teknologi semisal membuat produk derivate gondorukem dan terpentin di industri non kayu, serta melakukan pembaruan mesin penggergajian dan membuat produk-produk semisal lamella, joint laminated board, moulding, dan lain-lain di industri kayu.
86 DUTA Rimba
yang Lebih Sehat dan Ekselen Perum Perhutani tercatat mengelola 2,442 juta hektare hutan di Pulau Jawa dan Madura. Hutan seluas itu terdiri dari Hutan Produksi seluas 1,75 juta hektare (71,72 %) dan hutan lindung seluas 691.241 hektare (28,28 %). Di komposisi kelas hutan (KH) produktif, Perhutani mengelola hutan jati seluas 551.473 hektare (31,5 %) dan hutan pinus seluas 194.518 hektare. Di Kelas Hutan (KH) tidak produktif, luas hutan jati Perhutani 419.471 hektare dan pinus seluas 348.049 hektare yang merupakan lahan bukan untuk produksi. Di dalam upaya meningkatkan pendapatan di sektor pariwisata, tentunya Perum Perhutani yang memiliki banyak destinasi wisata harus lebih fokus ke peningkatan brand dan kualitas destinasi wisata. Secara bertahap, Perhutani harus mengonsentrasikan mana yang paling prospektif, mana yang harus dikembangkan, dan mana yang bisa dilakukan investasi untuk menambah sarana dan prasarana yang menarik, sehingga bisa langsung meningkatkan jumlah pengunjung. Perum Perhutani menghasilkan produk unggulan, antara lain Jati (300.000 m3 per tahun) dan Gondorukem (90.000 ton per tahun) yang juga merupakan
modal utama bagi pengembangan berbagai bisnis di sektor kehutanan. Organisasi yang dimiliki terbilang lengkap dan memadai, sehingga mampu meng-cover seluruh wilayah kerja, kegiatan dan fungsinya. Sistem perencanaan pada Pengelolaan Sumber Daya Hutan yang sudah berbasis IT menjadi kekuatan penting dalam mengelola hutannya. Dari sisi penjualan produk utama yaitu kayu dan non kayu, sistem penjualan, organisasi dan distribusi yang ada sudah cukup established. Perhutani juga memiliki pembelipembeli loyal yang kontribusinya cukup signifikan pada penjualan produk-produk tersebut. Popularitas Perhutani sebagai produsen kayu
NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021