Evaluasi Pelaksanaan Program Pembangunan Bidang Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Tahun 2021

Page 54

melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. 2. Critical Thinking and Problem Solving, Yang dimaksud masalah di sini ada dua macam, masalah yang sifatnya akademis dan otentik. Masalah akademis tentu saja masalah yang terkait pada ranah kognisi yang mereka jalani. Masalah otentik lebih kepada masalah yang sering mereka jumpai sehari-hari di sekitar mereka. Siswa dituntut mampu menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, siswa juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah. 3. Communication, Di abad 21, siswa yang mampu bertahan adalah yang bisa berkomunikasi dengan berbagai cara, baik tertulis maupun verbal. Siswa dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah dari gurunya. Siswa tidak boleh lagi anti ICT, mereka harus biasa dengan komunikasi yang berteknologi. Demikian juga gurunya. 4. Collaboration, Ternyata juga, hidup di abad 21 tidak bergantung lagi pada persaingan. Justru, orang-orang sukses di abad ini adalah orang-orang yang bisa bekerja sama atau berkolaborasi dengan berbagai kepentingan. Siswa harus mampu kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Siswa juga menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibilitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.

C. Konsep Merdeka Belajar Ada 4 (empat) Inisiatif Perubahan Konsep Kebijakan Merdeka Belajar untuk Pendidikan Indonesia yang lebih baik, berikut konsep "Merdeka Belajar" yang disampaikan langsung oleh Mendikbud RI. Bapak Nadiem Anwar Makarim, sebagai berikut: 1.

USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional)

Semangatnya Undang-Undang Sisdiknas itu sudah jelas, bahwa murid itu dievaluasi oleh guru, dan kelulusan itu ditentukan melalui suatu penilaian yang dilakukan oleh sekolah. Pada saat ini, yang terjadi adalah dengan adanya USBN, semangat kemerdekaan sekolah itu menentukan penilaian yang tepat untuk anak-anak itu tidak terjadi (tidak optimal) karena dia harus mengikuti soal-soal yang berstandar artinya kebanyakan pilihan ganda, kebanyakan format yang hampir sama dengan UN pada saat ini. Kurikulum 2013 semangatnya berdasarkan kompetensi, kompetensi-kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 itu sangat sulit hanya dites dengan pilihan ganda, karena itu tidak cukup untuk mengetahui berbagai macam kompetensi. Jadi ke mana arah kebijakan? Untuk tahun 2020, USBN akan diganti, dikembalikan kepada esensi Sisdiknas, kepada semua sekolah 45


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook

Articles inside

A. Kesimpulan

5min
pages 142-144

B. Rekomendasi

5min
pages 145-147

Daftar Pustaka

0
pages 148-150

B. Tunjangan Profesi Guru

3min
pages 130-131

Tabel 9. Analisa Program Sertifikasi

12min
pages 132-141

A. Sertifikasi dan Kompetensi Guru

3min
pages 128-129

D. Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru

6min
pages 125-127

C. Syarat- Syarat Profesionalisme Guru

6min
pages 122-124

B. Kompetensi Guru

6min
pages 118-121

E. Alur Sertifikasi Guru

1min
page 112

F. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG

2min
page 113

Tabel 8. Perbedaan PLPG, PPG Dalam Jabatan, dan PPG Prajabatan

0
page 110

G. Penilaian sertifikasi

4min
pages 114-116

A. Pengertian Profesionalisme Guru

1min
page 117

C. Resume Perjalanan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Dan PPG Prajabatan

4min
pages 108-109

B. Penyelenggara Sertifikasi Guru

1min
page 107

B. Manfaat dan Tujuan Sertifikasi Guru

3min
pages 104-105

B. Rekomendasi

1min
page 101

A. Kesimpulan

1min
page 100

B. Event Kebudayaan Masa Pandemi

14min
pages 93-99

III.Kendala dan Tantangan ...................................................................................................................82 A. Koordinasi Pekan Kebudayaan Daerah dan Pekan Kebudayaan Nasional

4min
pages 91-92

D. Rekam Jejak Pelaksanaan Event Kebudayaan yang Dilaksanakan oleh Kemendikbud

7min
pages 87-90

B. Pelaksanaan Pekan Kebudayaan Nasional 2019-2021

6min
pages 80-82

C. Festival Indonesiana 2019-2021

8min
pages 83-86

B. Program Intervensi dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran di PAPUA (Mirtanina Sisyelin Bawekes, S. Si (Program Manajer, Yayasan Nusantara Sejati

2min
page 64

Tabel 5. Peta sebaran Pekan Kebudayaan Daerah Tahun 2020

2min
pages 76-77

A. Latar Belakang

3min
pages 73-74

C. Tari Sandjojo, Psi (Sekolah Cikal

9min
pages 65-68

IV. Praktik Baik Penyelenggaraan Pembelajaran Berkualitas.............................................................54 A. Praktik Baik di Satuan Pendidikan yang Melaksanakan Sekolah Penggerak (Adang Sutarman, M. Pd (Kepala Sekolah SMPN 3 Petir Satu Atap, Kab. Serang-Banten

2min
page 63

B. Rekomendasi

1min
page 71

A. Kesimpulan

3min
pages 69-70

Tabel 3. Kontribusi Pelaksanaan Event Keagamaan

22min
pages 16-30

Meningkatkan Pembelajaran Berkualitas

4min
pages 61-62

E. Kesimpulan dan Rekomendasi

8min
pages 37-47

A. RPJMN

3min
pages 12-13

B. Keterampilan Abad 21

2min
page 53

C. Konsep Merdeka Belajar

10min
pages 54-58

dan Penerapan Kurikulum

3min
pages 59-60

A. Latar Belakang

4min
pages 49-50

A. Latar Belakang

2min
page 11
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.