12 VOLUME
2021
Sarasehan “Ngabudayan”
Warga Sangiran Doa Rupa dan Zakat Kebudayaan Nasirun Untaian Doa di Tiap Lembar Tenun Toraja ISSN 2406-8063
9
772406
806005
Mari Temukan dan Kenali Potensi Desa agar Berdaya
Indonesia Satu, Satu Indonesia Zul Lubis
I
2 INDONESIANA VOL. 12, 2021
PENGANTAR
RESTU GUNAWAN Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan
Kata Pengantar Puji syukur, alhamdullilah Majalah
Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran,
dengan melibatkan aspek fisik. Selain itu
Indonesiana Volume 12 tahun 2021
Pemerintah Kabupaten Sragen, dan
masyarakat juga diharapkan dapat lebih
bisa hadir didepan para pembaca
Pemerintah Kabupaten Karanganyar,
mengenal dan memberi apresiasi lebih
yang terhormat. Masih di tengah masa
serta Kelompok Komunitas Luar Kotak,
jauh terhadap Situs Sangiran sebagai
pandemi, tim redaksi Majalah Indonesiana
kegiatan ini sukses diselenggarakan
warisan dunia, sebagai tempat yang
terus berusaha untuk menyajikan bacaan
pada 19-21 November 2021. Sebanyak
menyimpan kilas balik cerita tentang
berkualitas tentang budaya dari berbagai
100 pelari dari berbagai daerah di
proses evolusi manusia.
penjuru Indonesia. Hal ini tentunya tidak
penjuru Indonesia turut meramaikan
lepas dari apresiasi dari masyarakat baik
kegiatan ini. Pelaksanaan dilakukan
Hadirnya Majalah Indonesiana vol.12
di dalam dan luar negeri terhadap majalah
dengan tetap mematuhi protokol
ini diharapkan dapat menjadi media
Indonesiana. Saat ini semua aspek mulai
kesehatan serta membuat aturan baru
diplomasi budaya, yang terus setia
dari sosial, ekonomi, hingga pendidikan
seperti melepas pelari melalui 5 tahap.
mengenalkan serta menyebarluaskan
ikut beradaptasi dengan kondisi Normal
SangiRUN 25K Night Trail digelar untuk
informasi kekayaan budaya dari berbagai
Baru, tak terkecuali kebudayaan
memperingati 25 tahun Situs Sangiran
daerah yang ada di Indonesia. Berbagai
Indonesia. Adaptasi ini dilakukan melalui
yang telah ditetapkan sebagai salah satu
cerita budaya di Nusantara yang telah
pelaksanaan kegiataan kebudayaan
warisan dunia oleh UNESCO.
terekam dan tergambar di tahun ini
yang dilakukan secara hibrid, baik
merupakan bentuk komitmen Direktorat
daring dan luring. SangiRUN Night Trail,
Tidak hanya sekedar lari, peserta dapat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian
Temukenali Desa Pemajuan Kebudayaan,
menikmati berbagai pertunjukan budaya
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Pengembangan Destinasi Super Prioritas
di beberapa titik desa yang juga turut
Teknologi, melalui program yang
hingga Pekan Kebudayaan Nasional
menjadi bagian dari program prioritas
diampu oleh Direktorat Pengembangan
merupakan beberapa bentuk adaptasi
Direktorat Jenderal Kebudayaan, yakni
dan Pemanfaatan Kebudayaan dalam
Direktorat Jenderal Kebudayaan di tengah
Desa Pemajuan Kebudayaan. Kegiatan
menjalankan misi kebudayaan yang
pandemi yang belum usai.
ini diharapkan dapat menjadi pemicu
merujuk pada UU Pemajuan Kebudayaan
positif bagi perekonomian masyarakat
Nomor 5 Tahun 2017. Semoga bacaan ini
Memasuki era Normal Baru, Direktorat
desa yang ada di wilayah Sangiran.
menjadi inspirasi bagi setiap pembaca,
Jenderal Kebudayaan terus memenuhi
Narasi yang dibangun melalui kegiatan
terutama masyarakat Indonesia, untuk
komitmen untuk menjaga nyala budaya
ini pun menjadi refleksi yang baik bagi
terus berkontribusi dalam memajukan
di tengah pandemi. Berbagai kegiatan
kita, bahwasanya masyarakat masa
kebudayaan, mengapresiasi karya serta
seperti SangiRUN Night Trail misalnya,
lampau atau manusia purba pernah
turut melestarikannya di manapun dan
yang dilaksanakan di Situs Sangiran.
hidup di Sangiran, di mana pada waktu
kapanpun. Salam budaya!
Bekerjasama dengan Balai Pelestarian
itu sebagian besar kegiatan dilakukan
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 1
12 VOLUME
2021
KILAU BUDAYA INDONESIA
Salam Redaksi Pandemi Covid-19 masih membayangi langkah, namun bukan berarti kita
Pengarah HILMAR FARID Direktur Jenderal Kebudayaan
pasrah dan kalah. Sulit untuk terus berada di rumah, di saat beragam kegiatan mengharuskan kita untuk bersua berjamaah. Memang tidak mudah. Namun
Penanggung Jawab RESTU GUNAWAN GUNAWA N Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaa Kebudayaann
di tengah berbagai keterbatasan, kita harus tetap amanah, meski gagasan melimpah-limpah. Selama dua tahun, pandemi telah mengajari kita banyak hal, satu di antaranya
Koordinator Umum Umum & & Koordinator Pemimpin Redaksi Redaks i Pemimpin BINSAR SIMANULLANG SIMANULLANG BINSAR
adalah kemampuan beradaptasi. Banyak kegiatan yang mulanya disangka sulit dilakukan tanpa tatap muka langsung, ternyata bisa terlaksana. Kegiatan yang
Redaktur Pelaksana Pelaksana Redaktur SUSI IVVATY IVVATY SUSI
pada awal pandemi hanya bisa digelar dalam jaringan (daring) dengan koneksi internet yang tidak semuanya stabil, lambat laun digelar secara hibrid, sebagian
Redaktur Naska h Redaktur Naskah MARTIN SURYAJAYA MARTIN SURYAJAYA ALFIAN S. SIAGIAN ALFIAN S. SIAGIAN
peserta daring dan sebagian peserta dapat bertemu muka. Saat ini, meski pembatasan kegiatan diamanatkan, makin banyak orang “berani” berkumpul dan menggelar kegiatan dengan cukup meriah. Yang penting patuhi prokes, katanya.
Redaktur Fot o Redaktur Foto SYEFRI LUWIS SYEFRI LUWIS
Baiklah.
Tata Letak Tata Letak ZUL LUBIS
Sejumlah program Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Fotografer Fotografer JESSIKA NADYA OGESVELTRY JESSIKA YUDHINADYA WISNUOGESVELTRY ARYAND I
SangiRUN Night Trail 2021, pembuatan film dan video, hingga penataan kawasan
Riset, dan Teknologi misalnya acara-acara dalam Pekan Kebudayaan Nasional, Candi Borobudur, mustahil dilakukan secara daring. Beruntung persentase
Sekretariat Sekretariat POKJA PENGEMBANGAN DIREKTORAT PPK POKJA PENGEMBANGAN DIREKTORAT PPK
pelaksanaan vaksin di Indonesia tergolong tinggi dan kasus-kasus positif Korona pun menurun, sehingga aparat yang berwenang mengizinkan kegiatan tatap muka. Sejumlah program Ditjen Kebudayaan tersebut dapat dibaca di Majalah Indonesia Volume12 yang ada di hadapan Anda. Menutup tahun 2021, Majalah Indonesiana terbit dengan topik-topik yang makin menarik untuk dikulik. Topik utama mengenai desa pemajuan kebudayaan masih dipilih, mengingat program tersebut merupakan prioritas yang berkelanjutan, selain juga jalur rempah. Artikel-artikel mengenai objek-objek pemajuan
Kementerian Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, Kebudayaan, Riset, Riset, Indonesiaa dan Teknologi Republik Indonesi Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan
kebudayaan sesuai UU Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2017 memotret tema dan kisah dari berbagai daerah di Indonesia yang kaya ragam dan patut
Gedung Lt. 9, 9, Gedung E. E. Lt. Jl. Jl. Jenderal Jenderal Sudirman Sudirman Kav. Kav. 4-5 4-5 Senayan, Jakarta 10270
dilindungi, dibina, dan dimanfaatkan potensinya.
(021) 5725534
Wastra dari Toraja yang aduhai indahnya dijamin membuat kita bangga
(021) 5725534
memilikinya. Tidak hanya karena warna dan motifnya yang bagaikan vitamin
indonesiana.diversity@gmail.com
bagi mata, namun juga karena kaya akan makna. Memakainya, terasa nyaman
http://kebudayaan.kemdikbud.go.i d http://kebudayaan.kemdikbud.go.id
dan percaya diri. Kekayaan kuliner Nusantara terekam dalam artikel mengenai
Majalah Indonesiana bertujuan untuk promosi promosi budaya budaya Indonesia, Indonesia, dan dan tidak tidak diperjualbelikan. diperjualbelikan. untuk Komentar Komentar atas atas artikel, artikel, foto foto dan dan lain-lain lain-lain ditujukan ditujukan kepada: kepada: indonesiana.diversity@gmail.co m indonesiana.diversity@gmail.com
kecap dan keju tradisional yang sangat kaya faedah. Tradisi lisan ulu ambek dari Sumatra Barat, seni pertunjukan rayak-rayak dari Sukabumi, hingga cerita dari museum keris di Solo sangat menyenangkan untuk diikuti. Jangan lupa untuk membuka halaman figur, yang kali ini menampilkan perupa Nasirun yang pamor
Gaya bertenaga buruh pabrik genteng Jatisura . Sampul Sampul depan:depan: Perempuan-perempuan Kuat dari Desa - Syefri (foto: Pandu Rahadian )
Sampul belakang :Bermain bersama - Syefri Luwis Sampul belakang: Penari Caci dan kain Songke. (foto: Dodi Sandradi)
Luwis
serta dedikasinya sudah melampaui karyanya. Mari tetap semangat dalam berkarya dan bermanfaat bagi sesama. Kami berharap, Majalah Indonesiana akan selalu menginspirasi para pembaca. Salam…… Pemimpin Redaksi
II
INDONESIANAVOL. VOL.12 12,2021 2021 222 INDONESIANA INDONESIANA VOL. 10, 2021
SAMBUTAN
HILMAR FARID Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Sambutan
Direktur Jenderal Kebudayaan Pandemi memperlihatkan pada dunia
melalui ujian waktu dan laboratory of
nasi ke alternatif pangan lain seperti
bahwa ada masalah dalam tata hidup
survival sehingga terus dibawa ke masa
sorgum, sagu, dan sebagainya. Di bidang
manusia hari ini. Masalah-masalah di
modern.
sandang, kita bisa mulai dengan memilih
sekitar wabah ini adalah akibat langsung
Sumberdaya kebudayaan inilah modal
busana lokal ketimbang mengikuti tren
dari Normal Lama yang terwujud
untuk membangun tatanan masa depan
global yang tidak ada habisnya, dan
dalam model pembangunan yang
yang lebih kokoh dan berdaya tahan
memperbaiki pakaian sebisa mungkin
mengorbankan integrasi sosial dan
menghadapi berbagai risiko modernitas.
ketimbang membuang dan membeli baru.
kelestarian lingkungan demi pertumbuhan
Kita punya sistem pengolahan sumber
Di bidang papan, kita bisa mulai dengan
ekonomi semata. Krisis iklim akibat
pangan tradisional yang menghargai
memilih hunian berbahan alam seperti
pemanasan global, menguatnya sentimen
daur hidup alam dan martabat setiap
kayu dan bambu serta menghidupkan
sektarian akibat kesenjangan sosial, dan
makhluk hidup. Kita punya sistem
kembali kebiasaan saling-jaga dan saling-
merebaknya penyakit zoonotik seperti
pengolahan bahan sandang warisan
bantu antarwarga di tingkat kampung.
COVID-19 adalah konsekuensi dari cara
leluhur yang organik dan tidak
Perubahan gaya hidup tidak akan pernah
hidup kita selama ini. Oleh karena itu,
mencemari lingkungan. Kita juga punya
dimulai dari program dan rencana besar,
untuk keluar dari krisis global hari ini dan
pengetahuan dan teknologi tradisional
tetapi justru dari aksi-aksi kecil bersama-
mengatasi pandemi, tidak cukup hanya
yang dapat mewujudkan hunian yang
sama. Dari aksi nyata, dari kerja nyata,
vaksinasi karena virus terus bermutasi.
tidak memusuhi lingkungan sekitar
barulah muncul perubahan yang kita
Apa yang diperlukan adalah perubahan
tetapi justru peka terhadap kekhasan
harapkan bersama.
gaya hidup. Persoalannya, dari mana
geografi lokal. Aneka kearifan lokal itu
Untuk itu, saya menyambut baik
mesti mulai?
seharusnya menjadi sumber inspirasi
penerbitan Majalah Indonesiana Volume
kita untuk merumuskan arah langkah
12 yang mengangkat kekayaan warisan
Selama ini kebudayaan kerap dipahami
menuju Normal Baru. Seharusnya
budaya bangsa dengan menggali kembali
sebagai seni dan warisan budaya. Itu tidak
kebudayaanlah yang menjadi pandu
berbagai inspirasi dari desa, kaum
salah dan sangat penting, tetapi belum
menuju Normal Baru.
muda, praktik budaya maritim, serta
mencakup seluruh cultural resources
aneka ekspresi budaya lokal. Semua itu
yang kita miliki. Ada banyak nilai dan
Gaya hidup baru bukanlah suatu
menghadirkan inspirasi bagi kita untuk
gagasan, artefak, serta pranata yang
semboyan abstrak yang perlu ditunggu
menyusun ulang suatu Normal Baru yang
diwariskan dari waktu ke waktu. Aneka
realisasinya lewat perencanaan yang
lebih berkelanjutan. Semoga lewat bacaan
objek kebudayaan itu, yang bersifat benda
rumit, melainkan sebuah praktik
ini, kita semua dapat semakin teguh
ataupun takbenda, memiliki daya penting
yang bisa dimulai sekarang juga. Di
dalam mengambil inspirasi budaya lokal
dan daya tahan untuk menghadapi situasi
bidang pangan, kita bisa mulai dengan
sebagai solusi atas masalah masa kini
krisis. Aneka pengetahuan, pranata dan
mengubah pola konsumsi kita sehari-
sekaligus pandu untuk menciptakan masa
ekspresi budaya yang kita miliki sudah
hari, memilih bahan pangan lokal,
depan.
memperkaya variasi menu kita dari
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 3
DA F TA R I S I SAMBUTAN 1
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan
3
Direktur Jenderal Kebudayaan
TOPIK UTAMA 6
Mari Temukan dan Kenali Potensi Desa agar Berdaya
10
Sarasehan “Ngabudayan” Warga Sangiran
14
Pacu Terbang Itik Kearifan dari Pematang Sawah
18
Mencecap Harmoni di Desa Adat Bayan Beleq
22
Muara Kaman Ulu Peradaban di Tanah Kelahiran Kutai
26
Komik Strip : Desa Budaya Singosaren Yang Keren
PERISTIWA 28
Semangat Normal Baru Semangat Cerlang Nusantara
32
Berlari Melintas Lorong Waktu di SANGIRUN
36
Borobudur, Destinasi Pariwisata Super Prioritas
INFOGRAFIS 40
Olahraga Tradisional – Olahraga, Hobi dan Budaya Khas Indonesia
WASTRA 44
Untaian Doa di Tiap Lembar Tenun Toraja
SENI PERTUNJUKAN 48
Rayak-Rayak Sukabumian Tari Gaul Wujud Syukur
CAGAR BUDAYA 50
Sangkulirang Mangkalihat Gambar Purba di Jantung Kalimantan
MANUSKRIP 54
Rekam Jejak Dolanan Jawa dalam Naskah Kuno
MUSIK 58
Berburu Bunyi di Tana Humba
PENGETAHUAN TRADISIONAL 62
I
4 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Keju Indonesia Penganan Lokal Potensi Internasional
KULINER
GAYA HIDUP 66
Ketika Kuno dan Kini Berkongsi di Gedung Filateli
86
JALUR REMPAH
TRADISI LISAN 70
ULU AMBEK Mahkota Kewibawaan Ninik Mamak
90
Menyusuri Jejak Kerajaan Biboki di Desa Tamkesi
94
Ekspresi Wajah Manusia dalam Topeng
RITUAL 82
Keris-Keris Kalis di Padepokan Brojobuwono
FIGUR
SENI RUPA 78
Diplomasi Jalur Rempah Menuju Negara Adidaya Budaya
MUSEUM
PERJALANAN 74
Melihat Indonesia melalui Kecap Cap Sapi
98
Doa Rupa dan Zakat Kebudayaan Nasirun
GALERI FOTO
Kidung Macapat Masyarakat Penghayat 104 Galeri Foto
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 5
TOPIK UTAMA
Mari Temukan dan Kenali Potensi Desa agar Berdaya
Terang di Bantar Agung Asep Amirudin
I
6 INDONESIANA VOL. 12, 2021 12 2021
Bersolek -
D
i tengah pandemi Covid-19,
Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) ini,
melalui pendampingan oleh Daya
program pemajuan kebudayaan
diawali dengan penyiapan kerangka
Desa. Daya Desa adalah pendamping
desa melalui pemberdayaan
kebijakan. Buku pedoman pemberdayaan
kebudayaan desa sebagai fasilitator
masyarakat berhasil dilaksanakan.
masyarakat pun disusun oleh M Panji
yang memudahkan dan memungkinkan
Program ini dimaksudkan untuk
Kusumah, I Gusti Agung Anom Astika, dan
terjadinya peningkatan daya masyarakat
memperkuat upaya desa dalam menggali
Kusen Alipah Hadi, adapun penyusunan
desa (subjek) sekaligus peningkatan daya
potensi budaya lokal sebagai solusi untuk
petunjuk teknis (juknis) Pemajuan
kebudayaan desa (objek).
menjawab persoalan aktual. Sekalipun
Kebudayaan Desa oleh Kelompok Kerja
pandemi menghebat di pertengahan
(Pokja) Pemberdayaan, Direktorat PPK.
tahun 2021, peran aktif masyarakat desa
Buku pedoman dan juknis tersebut
dalam program ini tidak surut tetapi
sangat penting karena menjadi acuan
justru semakin masif. Antusiasme warga
pelaksanaan program pemajuan
desa memang patut diapresiasi.
kebudayaan desa.
Program yang diluncurkan oleh Dirjen
Program dibagi menjadi tiga tahapan,
diri masyarakat dalam menemukenali
Kebudayaan Kementerian Pendidikan,
yaitu tahap temu-kenali potensi budaya,
potensi budaya dan kondisi desanya.
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Hilmar
pengembangan, dan pemanfaatan.
Sementara Daya Warga adalah
Farid pada April 2021 dan dikelola
Dalam ketiga tahap itu, setiap
sekelompok warga desa setempat
melalui Direktorat Pengembangan dan
prakarsa digagas oleh Daya Warga
yang berdaya yang merupakan subyek
Daya Desa ini dibekali dengan pelatihan untuk memahami metodologi pembangunan kebudayaan desa secara partisipatif dan pembelajaran berbasis pengalaman sehingga meningkatkan daya, kemampuan dan rasa percaya
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 7
pemajuan kebudayaan desa yang sangat
Walaupun sudah dibekali dengan
komunikasi dan internet juga merupakan
berperan dalam menemu kenali potensi
lokakarya, Daya Desa dan Daya Warga
problem tersendiri bagi desa terutama
desa
masih mengalami kesulitan dalam
yang lokasinya terpencil. Permasalahan
menemu kenali potensi budaya di
lain adalah jaringan internet yang tidak
lapangan. Kendala ini muncul akibat
stabil, padahal data-data di laman
situasi pandemi yang mendorong banyak
tersebut penting untuk bahan analisis
desa membatalkan aneka aktivitas
kebijakan pemajuan kebudayaan desa
budaya atau menerapkan pembatasan
yang dapat diakses oleh pemerintah
kegiatan. Untuk itu Direktorat PPK
desa, kabupaten, dan pusat.
Kerja pemajuan kebudayaan desa dimulai dengan pendampingan Daya Warga oleh Daya Desa dengan tujuan menemukenali dulu potensi budaya dan kondisi desanya melalui pemetaan partisipatif. Setelah itu, Daya Desa bersama Daya Warga mengkaji hasil temuan tersebut melalui sarasehan, forum diskusi, forum belajar bersama, penyelarasan peta partisipatif dan perumusan masalah desa untuk menghasilkan peta ide beserta desain kegiatan kebudayaan tingkat
memfasilitasi Daya Desa dan Daya Warga berkonsultasi dengan narasumber secara daring melalui forum klinik pelatihan yang meningkatkan pemahaman dan mendapatkan solusi mengatasi permasalahan di lapangan.
Dengan segala keterbatasan akibat pandemi dan waktu yang relatif singkat, 320 desa berhasil menemukenali potensi desa dan menginput hasilnya ke laman desabudaya dan hasilnya diverifikasi. Di tahap ini pun masih dijumpai sejumlah
desa. Setelah tahap pengembangan
Permasalahan yang dihadapi tiap desa
tantangan, seperti mundurnya beberapa
itu, mereka merealisasikan ide-ide yang
berbeda, mulai dari ketiadaan dukungan
desa dari program karena tidak sanggup
sudah dibahas melalui pelibatan luas
pemerintah desa, keberadaan larangan
menjalankan peran sebagai fasilitator
seluruh warga desa dengan salah satu
mengadakan pertemuan, keterbatasan
di tengah berbagai kesulitan teknis
tujuan meningkatkan kesejahteraan
daya warga untuk menemukenali
di lapangan. Di desa Liyu, misalnya,
masyarakat. Inilah yang disebut sebagai
potensi, hingga kesulitan mengakses
Daya Desa justru diminta mundur
tahap pemanfaatan. Begitulah gambaran
sumber informasi. Salah satu solusi
karena dianggap tidak mampu dan
umum bagaimana setiap tahapan
yang diberikan narasumber adalah
digantikan dengan yang lain sehingga
tersebut dilaksanakan.
mengadakan pertemuan dengan jumlah
desanya tetap melanjutkan program
terbatas, mencari informasi melalui
pemajuan kebudayaan hingga ke tahap
buku dan internet, walaupun jaringan
pemanfaatan. Dari 320 desa di tahap
Desa Budaya -
I
8 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Topeng Besar -
No 1
OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN (OPK) & CAGAR BUDAYA
Resapi -
STATUS OPK & CAGAR BUDAYA Sedang Berkembang
Masih bertahan
Sudah berkurang
Terancam Punah
Punah
Rusak
Hancur
Hilang
23
131
58
64
12
-
-
-
Tradisi Lisan
2
Manuskrip
10
32
4
12
3
-
-
-
3
Adat Istiadat
77
533
104
75
14
-
-
-
4
Permainan Rakyat
25
100
110
84
35
-
-
-
5
Olahraga Tradisional
19
64
64
43
12
-
-
-
6
Pengetahuan Tradisional
153
459
130
81
11
-
-
-
7
Teknologi Tradisional
64
237
89
60
15
-
-
-
8
Seni
182
393
123
119
20
-
-
-
9
Bahasa
10
35
13
15
2
-
-
-
10
Ritus
32
207
34
33
8
-
-
-
11
Cagar Budaya
63
281
24
54
1
22
4
3
Tabel: Jumlah potensi desa berdasarkan Objek Pemajuan Kebudaynan dan Cagar Budaya temu-kenali, 271 desa melaju ke tahap
Pemajuan Kebudayaan (OPK) dan cagar
yang menghimpun keseluruhan data
pengembangan dan pemanfaatan,
budaya yang didapat dari laman desa
kebudayaan dari berbagai sumber.
sedangkan sisanya masih terkendala
budaya hasil tahap-temu kenali potensi
Makin banyak desa yang memasukkan
dalam pembuatan rencana aksi. Hasil di
budaya di 320 desa.
data potensinya, makin akurat pula
tahap pengembangan juga diverifikasi dan ternyata banyak rencana aksi yang masih mengedepankan festival. Verifikator menyarankan rencana aksi yang dibuat memenuhi aspek kemungkinan keberlanjutan, keterkaitan antara potensi, masalah dan aksinya, aspek kemandirian, partisipasi warga desa, serta potensi pengembangannya seperti pelatihan, membuat video proses, dan membuat buku. Berikut adalah data jumlah potensi budaya desa berdasarkan 10 Objek
Selain data potensi budaya desa dan OPK, terdapat juga data mengenai sejarah desa, pelaku budaya, sarana prasarana desa harapan masyarakat, permasalahan, foto dan video potensi desa. Program ini dirancang dengan sistem yang memungkinkan data-data tersebut dapat terus dimutakhirkan dan aplikasinya terus disempurnakan sesuai dengan kebutuhan.
basis pengambilan kebijakan budaya di Indonesia. Selain itu, data-data tersebut juga bermanfaat bagi desa yang bersangkutan, yakni sebagai cermin untuk membaca peluang pengembangan yang peka terhadap konteks lokal, dan selanjutnya dapat mendukung kehidupan sosial-ekonomi masyarakat (Dewilisa Finifera, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemdikbudristek)
Hasil pendataan itu menjadi bagian dari Sistem Pendataan Kebudayaan Terpadu, yakni sebuah sistem data tingkat nasional
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 9
TOPIK UTAMA
Sarasehan “Ngabudayan” Warga Sangiran agu rakyat tentang buto atau
bambu untuk berjualan soto, tempe
digelar di delapan desa di seputaran situs
raksasa bermata besar melotot
mendoan, jajan pasar, buah-buahan
purbakala Sangiran dan masuk daerah
dan rambut lebat awut-awutan
seperti pisang dan mangga yang
administrasi Kabupaten Sragen dan
serta menakutkan itu terdengar sangat
memang ditanam sendiri oleh warga dan
Kabupaten Karanganyar. Delapan desa
asli dinyanyikan bareng-bareng oleh
kebetulan sedang panen raya, hingga
meliputi Krikilan, Ngebung, Bukuran,
belasan warga desa. Kesan yang berbeda
kain batik dan kerajinan tangan.
Manyarejo, Somomorodukuh, Pungsari,
L
akan muncul jika kita mendengarkan lagu versi Nella Kharisma dengan musik dangdut koplonya. Di seputaran panggung seni, terdapat tenda-tenda
I
10 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Pasar budaya yang difasilitasi oleh Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Brangkal, Rejosari, dan Dayu. Selain nyanyian dan jejogetan, atraksi yang ditampilkan adalah kesenian tradisional seperti reog dan jathilan serta teater
Anjarwati yang siang itu berjualan nasi kuning. “Kalau tidak ada acara, ya biasanya sepi saja di sini. Tetap jualan, tapi ya tidak ada kesenian,” timpal Sutarman, penjual jagung rebus. Pasar budaya di desa-desa di seputaran Sangiran memang menjadi sarana warga bersarasehan, kumpul-kumpul saling bercerita, kadang-kadang mengeluarkan uneg-uneg, dan tidak jarang memunculkan gagasan demi kemajuan desa. Seperti dikatakan Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Iskandar Mulia Siregar, guyub dan rukunnya warga desa patut diapresiasi dan dicontoh. “Di tempat lahirnya manusia Jawa ini, warganya guyub dan kompak. Damai,” katanya. Pernyataan Iskandar itu mungkin perlu ditambah lagi, tidak suka berprasangka. Hal itu kami buktikan ketika bertandang ke rumah seorang kepala dusun. Rumah ternyata kosong dan pintu dibiarkan terbuka dengan anak kunci masih menggantung di induknya di bagian luar. Sepeda motor diparkir di halaman rumah tanpa dikunci leher. Secara iseng kami Ibu bertalu alu Syefri Luwis
mengecek beberapa rumah lain, dan ternyata sama. Rumah dibiarkan kosong oleh penghuninya tanpa dikunci. Apakah –mungkin-- karena mereka tadi buru-
rakyat. Pasar budaya biasanya digelar
seorang pensiunan guru, memerankan
saban Minggu meski tidak selalu rutin,
pejuang yang gagah berani melawan
namun karena ada kegiatan SangiRUN
Belanda, kebetulan Pak Joko ini memang
Night Trail 2021 maka pasar budaya
berperawakan tinggi gagah sehingga
digelar dua hari, 20-21 November 2021.
tanpak cocok. Uniknya, pemeran
Di Desa Brangkal Kecamatan Gemolong Sragen, sejumlah warga berpentas drama dengan tema klasik perjuangan rakyat melawan penjajah. Joko Purwanto,
kapten dari Belanda justru kecil dan pendek. Warga dan pengunjung pun dibikin terbahak-bahak. Pasar budaya hanya riuh dan hidup jika ada kegiatan pendukungan, seperti dikatakan Retno
buru datang ke acara pasar budaya?
Warga Penemu Fosil Tidak hanya antarwarga, keguyuban juga terjalin antara warga dengan para pegawai situs Sangiran yang mayoritas tidak berasal dari Sragen atau Karangayar. Kedekatan warga dengan situs Sangiran berikut para arkeolognya, peneliti, serta pegawai
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 11
situs sudah terjalin sejak dulu, hingga
Pada tahun 2007, misalnya, warga
orang mengenakan jilbab, tidak semata-
warga pun dapat mengidentifikasi secara
menemukan gigi buaya, gigi harimau,
mata karena alasan fikih. Mereka toh
sederhana dan cepat fosil hewan purba.
dan gigi hiu di lapisan tanah yang telah
tetap menari dan menyanyi dalam
Warga justru penemu utama fosil-fosil
berusia antara 1,8 juta hingga 800.000
bahasa daerah dengan ritmis, berbaur
hewan dan manusia purba sejak zaman
tahun lalu, ditemukan di formasi
dengan sesama warga, laki-laki dan
Hindia Belanda, dan itu wajar karena
Pucangan. Penemunya, Ngadino di
perempuan segala usia.
matapencaharian mereka menuntut
ladangnya di Ngebung, Kalijambe, Sragen.
untuk selalu berada di sawah dan ladang
Lalu pada 2014, warga menemukan
saban hari. Paleontologis dan geologis
potongan tengkorak dan rahang gajah
GHR von Koenigswald menemukan
purba di daerah Dayu, Sragen.
artefak manusia purba pertama kali di Sangiran pada tahun 1932, dan setelah itu penduduk setempat menemukan fosil rahang kanan manusia purba pada tahun 1936.
Hidup Selaras Kehidupan warga desa, dengan
Saya sepakat dengan Risa Permanadeli yang menulis dalam bukunya, Dadi Wong Wadon: Representasi Sosial Perempuan Jawa di Era Modern (2015). Modernitas didefinisikan sebagai representasi
perempuan-perempuan tua yang
kedewasaan Jawa untuk
dalam keseharian mengenakan kain
menjaga keselarasan
serta kebaya, bukan berarti tidak
atau prinsip rukun.
Sejak itu, Sangiran terus menunjukkan
beririsan dengan modernitas,
Pemikiran modernitas
kekayaannya. Temuan atap tengkorak
selain terpengaruh kuat dengan
manusia terakhir tercatat pada tahun
ajaran agama Islam. Saat
1997, namun fosil-fosil hewan masih saja
melihat hampir semua ibu
muncul. Tiba-tiba menyembul gigi hiu di
menorehkan gincu di
ceruk-ceruk lapisan tanah saat musim
bibir serta mengenakan
dari tradisinya.
hujan. Pernah ditemukan 50 fosil dalam
kain, kebaya, dan jilbab
Mereka tetap
sebulan. Warga penemu fosil pun diberi
sebagai penutup kepala,
imbalan sebagai sebentuk apresiasi,
saya tidak berpikir terlalu
keseimbangan
daripada mereka menjual secara ilegal.
jauh untuk khawatir nilai-
Jawa di dalam
Jika fosil unik dan langka, imbalan bisa
nilai tradisi mereka telah
kehidupan
mencapai 10 juta rupiah, misalnya fosil
tergerus. Ada banyak
nyata.
kepala gajah. Adapun fosil kepala buaya
alasan
tidak memisahkan atau memutus masyarakat Jawa dari masa silamnya,
menjaga
dihargai 5 juta rupiah. (Kompas, 30 April 2014).
Istirahat sejenak Syefri Luwis
I
12 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Sarasehan ngabudayan warga
desa, ha-ha-ha,” kata lelaki yang masih
Sangiran terus berlanjut, hingga
tajam ingatannya itu. Saya kita inilah
datang petang dan beringsut menuju
contoh slow living yang sebenarnya,
malam. Mereka bertahan karena
bukan gerakan slow living seperti disebut
pasar budaya memang digelar dalam
Osbaldiston, yang dilakukan orang-orang
rangkaian “lomba” lari sejauh 25
sebagai reaksi atas hidup yang serba tergesa.
kilometer untuk memperingati 25
Gerakan slow living memang bukan semata-
tahun Sangiran ditetapkan menjadi
mata dilihat dalam kegiatan praksis seperti
warisan dunia. Namun, mereka pada
memasak, menyulam, berjalan, berkebun,
dasarnya memang hidup dalam
dan meditasi, namun pada konsep atau
jagat yang lambat, tanpa harus
cara pandang untuk menanamkan etika
peduli dengan jagat ketergesaan
dalam keseharian. Dan, tanpa harus dibikin
di luar sana, yang di dalamya
gerakan, etika itu dapat ditemui dalam
menciptakan celah antara ruang dan
kehidupan warga desa. Semoga
waktu, seperti disebut sosiolog Nick
lestari (Susi Ivvaty, pendiri alif.
Osbaldiston dalam Culture of the Slow:
id).
Social Deceleration in an Accelerated World (2013). Waktu tidak sekadar dimampatkan, tapi sudah melampaui batas. Kami menyimak penuturan Hadi Sriyono (84), warga Desa Ngebung, tentang bagaimana ia dulu frustrasi dengan pekerjaan yang menuntut serba cepat, saat bekerja sebagai pencatat laporan di sebuah lembaga. “Gajinya juga habis untuk membayar kontrakan. Lebih baik kembali ke
Menikmati sore Syefri Luwis
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 13
TOPIK UTAMA
Terbang - KiwiGraphy Studio - https://www. shutterstock.com/g/ rkiwisudarso
Pacu Terbang Itik
Kearifan dari Pematang Sawah I
14 INDONESIANA VOL. 12, 2021
T
ak seperti tahun-tahun yang
dalam pergaulan sosial di kampung.
pemilik dan juga joki-jokinya. Pacu
lalu, sebelum pandemi, hari
Karena itik jualah ia sehingga bisa
terbang itik adalah sebuah kearifan yang
ini, Rahmad Hidayat (37) yang
berkacak pinggang ketika sedang maota
bermula dari pematang sawah.
biasa dipanggil Dayat tampak tidak
atau berbual di lapau-lapau atau kedai-
bersemangat berbicara soal itik. Padahal,
kedai minuman. Bukan! Ia bukanlah
biasanya, jika dipancing sedikit saja
seorang pengembala itik. Pengembala
membicarakan itik, ia akan langsung
yang sukses menghimpun banyak telur
memperbaiki duduknya. Serupa dikipas
setiap pagi. Ia juga bukan pengusaha
sayap itik, perubahan rona yang cerah
unggas yang menghasilkan berkilo-kilo
langsung terasa di wajahnya. Satu kali kita bicara, maka sepuluh bahkan lebih balasnya. Membahas itik, bisa-bisa ia lupa begitu saja kalau Abaknya tadi menitip tembakau. Ia juga tidak akan peduli omelan istrinya yang sedari tadi sudah menunggu telur yang dibelinya di warung. Bahkan, ia juga bisa lupa, kalau sebentar lagi harus mengantarkan anaknya mengaji.
daging setiap hari. Rahmad adalah seorang
joki handal. Joki yang sulit dikalahkan dalam setiap pacuan itik. Ya! Bagi masyarakatnya nagari atau desa Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang
Bermula dari seorang petani sekaligus peternak itik bernama Jamin yang bermukim di Jorong Padang Panjang. Sekitar 90 tahun yang lalu, pada satu sore, ketika Jamin hendak menghalau itik-itiknya untuk pulang kandang, tiba-tiba beberapa di antara itik-itik itu terbang menjauhi kawanannya. Sebenarnya hal ini telah dialaminya beberapa kali. Setiap hendak menghalau untuk pulang kandang, beberapa itiknya terbang menjauhi kawanannya. Hal itu tentu sangat menarik perhatiannya.
Panjang, Kecamatan Luak, Kabupaten
Hingga kemudian ia tidak tahan untuk
Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, itik
tidak menceritakan kepada orang yang
tidak hanya menjadi hewan peliharaan.
ditemuinya. Terutama ketika minum kopi
Itik juga merupakan hewan pacu dalam
di lapau-lapau.
sebuah permainan. Sebagaimana kuda,
Kenapa tidak? Karena ternyata, itiklah
itik juga bisa dipacu serupa itu. Sebuah
membuat statusnya sedikit terangkat
permainan perintang-rintang atau pelipur lara hari yang memberikan tuah bagi
Tak Melulu dari pematang sawah - KiwiGraphy Studio - https://www. shutterstock.com/g/ rkiwisudarso
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 15
Semula, orang-orang hanya tertawa kecil saja. Mana mungkin itik sawah itu bisa terbang. Meskipun mempunyai sayap yang cukup tebal, itik-itik tersebut lebih suka jalan malenggok di pematang sawah. Paling, jika berada pada situasi yang terasa membahayakan dirinya, sayap-sayap itu hanya dikibaskan sambil berlari. Namun, ia tidak berhenti sampai disitu. Ia terus saja menceritakan apa yang dialaminya itu. Dari cerita yang terus menerus itu, akhirnya orang-orang jadi percaya saja. Lalu, kemudian menangkap itik-itik yang menjadi buah pembicaraan itu. Lantas, mereka menerbangkannya. Awalnya dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Kontan saja, itikitik yang sudah ditandai oleh Jamin itu terbang jauh. Bahkan menghilang ke lurah-lurah. Terbang berputar mengikuti alur bukit dan sawah. Dari situ, tentu saja ceritanya semakin menjadi-jadi.
Menjadi Joki Pacu Itik Barangkali, cerita tentang Jamin itulah yang kemudian mengilhami Dayat. Agaknya, Jamin telah menjadi semacam role model baginya. Oleh karena itu, dalam keluarganya, mulai dari Abaknya, hingga dirinya tak pernah absen mengikuti perhelatan pacu terbang itik setiap tahunnya. Rupanya, tak banyak yang mengetahui keistimewaan dari seekor itik sawah. Terutama pengetahuan tentang bulu, badan, sisik, dan sayap. Dayat mengerti benar soal itu. Itik yang bisa terbang itu adalah itik yang mempunyai sayap elang yang rapi (sayap kecil di lapisan atas kepak). Tidak semua itik yang sayap elangnya rapi menghadap ke atas, searah dengan sayap itik tersebut. Jika sayap elang itu berpilin dan menghadap ke bawah, jangan harap bisa diandalkan untuk mencari tuah di gelanggang.
Kata Dayat, itik yang bisa terbang melejit serupa “jet” adalah itik yang mempunyai sayap yang tebal. Badannya yang agak panjang, dan berleher pendek. Itik yang bisa terbang adalah itik yang memiliki sisik yang berisi penuh di kedua kakinya. Kemudian persyaratan yang tidak kalah penting adalah perbuluan. Itik yang baik adalah itik yang berbulu serasi mulai dari paruh, badan, hingga kakinya. Itik serupa itulah yang diburu oleh para joki. Setelah itik dengan kriteria tersebut didapat, pemeliharanya juga tidak mudah dan tidak boleh sembarangan. Itik-itik terbaik perlu perlakuan khusus seperti; memandikannya setiap pagi dan sore, menjinakkan adalah dengan menggosok bulu dan “meremas” pantatnya setiap malam, mengatur pola makan dan dietnya sehingga menemukan berat yang ideal. Tentu yang diperlukan adalah pengetahuan untuk menentukan asupan gizi, puding, serta obat-obatan alami yang bisa menstimulasi gerakan-gerakan otot sayapnya.
Tua muda berlomba - KiwiGraphy Studio - https://www. shutterstock.com/g/ rkiwisudarso
I
16 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Pacu terbang itik dan keistimewaannya
perhelatannya, biasanya kita akan sulit
sejak pagi hingga siang hari. Kemudian,
mencari warga berada di rumahnya.
menjelang sore dilangsungkan lomba
Pacu terbang itik sesungguhnya telah
Hari itu menjadi semacam hari libur
pacu itik jarak istimewa, yaitu jarak 1400
menjadi sebuah festival kecil milik
nasional bagi masyarakat. Semua
hingga jarak 1600 meter. Pacu itik ini
masyarakat yang penatakelolaannya
masyararakat, baik kecil maupun besar,
disebut pacu itik jalan panjang. Inilah
tumbuh dari masyarakat dan yang
tua maupun muda, semua hadir di
puncak dari segala pacuan. Pemenang
pembiayaannya dicari sendiri oleh
gelanggang pacuan. Kiri dan kanan
puncak inilah nantinya akan dihargai
komunitas. Baru akhir-akhir ini ada
jalan akan dipenuhi oleh penonton. Di
dengan hadiah-hadiah yang istimewa,
sebentuk pembinaan dari dinas
lokasi tertentu, warung-warung dadakan
biasanya, satu ekor sapi dan kambing.
pariwisata kabupaten.
ditata sebagai lokasi bazar. Juga, para
Pacu terbang ini memiliki keistimewaan tiga keistimewaan, yakni yang pertama, sebelum penyelenggaraannya, festival ini
pedagang-pedagang kecil akan mengatur dirinya sendiri untuk mencari tempat yang aman untuk berjualan.
Kini, dua tahun sesudah pandemi Covid19 menyerang lomba pacu itik belum akan diselenggarakan. Barangkali, persebaran virus dapat ditangkal dengan
merupakan kerja gotongroyong antara
Ketiga, festival ini khas sebab hadir
tameng protokol kesehatan. Namun,
penyelenggara, masyarakat pendukung,
seorang janang atau master of ceremony
efek beserta dampak pandemi secara
dan komunitas pelaku terbang itik. Ketiga
dengan joke-joke atau lawakan-lawakan
ekonomis tak dapat dielakkan? Hanya
stake holder tersebut secara guyub
khas “lapangan” yang menambah
bermenunglah yang bisa dilakukan oleh
dan kompak mempersiapkan segala
semarak jalannya perhelatan. Ia tidak
pegiat pacu itik seperti Dayat. Merenung
sesuatunya, mulai dari menebang bambu
akan berhenti mengajak para pecandu
sembari menghitung langkah dari lapau
untuk membuat sekretariat panitia,
terbang itik untuk mendaftarkan itik-
kopi ke dapur istrinya sambil sesekali,
membuat lapak-lapak jualan untuk
itiknya.
membayangkan Jamin, sang idola, yang
masyarakat, membersihkan bahu jalan, hingga membuat garis start/finish. Kedua, jika sudah sampai pada hari
Lomba pacu itik terdiri atas pacu itik jarak pendek; yaitu jarak 800 meter hingga 1000 meter. Lomba ini berlangsung
menghalau itik dari satu petak sawah ke petak sawah yang lain (Roni Keron: Budayawan Sumatra Barat)
Manuver - KiwiGraphy Studio - https://www. shutterstock.com/g/ rkiwisudarso
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 17
TOPIK UTAMA
Lombok tidak dikenal hanya karena pantai dan alamnya yang indah dan memesona, atau tentang Mandalika, ajang sirkuit yang dianggap sukses menyelengarakan Word Superbike (WSBK) baru-baru ini. Bicara tentang Lombok juga bicara tentang religi dan budaya, bahwa Lombok juga dikenal dengan sebutan “Pulau Seribu Masjid”, karena saking banyaknya masjid yang mudah ditemukan di setiap sudut kota dan desa. Bahwa di Lombok juga terdapat kantong-kantong komunitas budaya dan desa-desa adat.
D
i antara banyaknya masjid, terdapat beberapa masjid kuno yang masih berdiri dan
digunakan meski di kalangan terbatas. Beberapa di antaranya sudah ditetapkan menjadi cagar budaya, seperti masjid Bayan Beleq di Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang dikenal sebagai masjid tertua di Lombok. Ada pula masjid kuno Rambitan di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, dan masjid Gumantar di Kecamatan Kayangan, Lombok Utara yang tidak kalah menawan dan magis. Untuk menuju ke lokasi masjid Gumantar, waktu tempuh dari bandar udara internasional Zainudiin Abdul Majid ke lokasi masjid sekitar 2,5 jam dengan mengendarai kendaraan roda empat. Masjid Kuno Bayan Beleq terletak tidak jauh dari Gumantar. Letak kedua masjid tidak jauh dari jalan utama desa sehingga tidak sulit menemukannya. Ketika saya mengunjungi Lombok Utara pada tahun 2018, tampak beberapa rumah warga tengah direnovasi karena rusak akibat gempa bumi yang meluluhlantakkan sebagian besar rumah warga berdinding bata atau batako. Dinding masjid Gumantar dan Bayan Beleq dibuat dari anyaman bambu atau bedek. Bagian atap tumpang juga terbuat dari anyaman bambu dan alang-alang
I
18 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Mencecap Harmoni di Desa
Adat Bayan Beleq
Masjid Kuno Bayan Beleq di Nusa Tenggara Barat Susi Ivvaty
Lestari - Susi Ivvaty
kering. Saya melihat di pucuk atap masjid Gumantar terdapat lempengan besi yang menyerupai ukiran ayam. Kehidupan sehari-hari dan kegiatan ibadah warga sekitar sangat erat kaitannya dengan adat istiadat. Warga sekitar juga mematuhi aturan serta larangan yang telah berlangsung puluhan tahun dari generasi ke generasi. Desa ini terikat awig-awig atau ketentuan yang mengatur tata krama pergaulan hidup dalam masyarakat sekitar. Menurut informasi kepala desa Gumantar, masjid itu digunakan pada waktu tertentu dan hanya boleh dipakai oleh pranata Desa Beleq yang terdiri dari:
-
Penghulu, yaitu pranata sosial yang bertanggung jawab terhadap ritual keagamaan
-
Pemangku, yaitu pranata social yang bertanggung jawab terhadap ritual yang berkaitan dengan alam, bumi dengan segala isinya.
Melestarikan budaya dan agama- Susi Ivvaty
-
Pemekel, yaitu pranata sosial yang mengatur terhadap terapan hukum adat yang berlaku di Desa Adat Beleq
-
Raden, pranata sosial yang bertanggung jawab melakukan khitan
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 19
arsitektur yang selaras dengan alam - Susi Ivvaty
-
Turun, pranata social yang
adat terdapat beberapa rumah warga
dalam desa adat, saat gempa terjadi
berkaitan dengan administrasi
dengan bangunan rumah modern.
tidak mengalami kerusakan, berbeda
dan bertanggung jawab untuk
Sementara bangunan di dalam desa
dengan bangunan rumah permanen yang
menyelidiki permasalahan terkait
adat semua adalah bangunan tradisional
mengalami kerusakan saat gempa terjadi
penerapan hukum adat yang
yang terdiri dari kayu atau bambu,
di tahun 2018. Seperti telah disampaikan
kemudian diputuskan oleh pemekel.
beratapkan Jerami, dan berlantaikan
di paragraf atas, hal ini berkaitan dengan
tanah. Bentuk pintu rumah terlihat
konstruksi bangunan rumah yang
unik karena berukuran pendek. Hal ini
memiliki struktur bangunan yang ringan.
memiliki makna bahwa ketika masuk ke
Wisatawan yang ingin berkunjung
dalam rumah dengan merunduk adalah
memasuki Desa Adat Beleq ini
bentuk hormat kepada Sang Pencipta,
dibolehkan dengan mematuhi beberapa
dan ketika penghuni keluar dengan
peraturan yang diterapkan, dan harus
merunduk, memberikan arti bahwa
mengenakan kain yang dipinjamkan
penghuninya harus sopan terhadap
dan telah disiapkan oleh pemandu
tamunya. Untuk penerangan di dalam
lokal berasal dari warga setempat.
rumah, mereka masih menggunakan
Tidak ada ketentuan biaya tiket masuk,
penerangan tradisional.
hanya memberikan donasi seikhlasnya.
Bangunan tradisional yang ada di
Peraturan yang harus dipatuhi wisatawan
Desa Adat Desa Adat Beleq memang belum terkenal sebagai desa wisata seperti desa wisata Sade di Lombok Tengah. Desa Adat Sade telah dikelola dengan baik sebagai tempat wisata yang mempertahankan adat istiadat Suku Sasak, selain juga menjual oleh-oleh hasil kerajinan tenun yang dibuat oleh warga sendiri. Desa Adat Beleq dikelilingi oleh pagar dari tanaman hidup. Di luar pagar desa
I
20 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Ada tabu yang tak boleh dilanggar - Susi Ivvaty
-
-
Tidak sembarangan mengambil
beruga pun terpisah dengan kaum
gambar
lelaki. Bangunan berugak ini
Tidak sembarangan masuk rumah adat
-
di depan gerbang desa adat. Peraturan tersebut yaitu: - -
Wajib didampingi pemandu wisata.
dilarang diubah. Jika ada warga ingin membangun rumah dengan
Tidak memperbolehkan membawa
bangunan permanen dari tembok,
kendaraan bermotor memasuki
warga diperbolehkan membangun di
desa adat.
luar pagar desa adat.
Desa Adat Beleq dihuni oleh terpasang di papan informasi yang ada
sejak dahulu tidak berubah dan
warga yang bermatapencaharian berkebun. Semua kehidupan desa diatur oleh lima pranata di atas, seperti bagaimana bercocok tanam, atau pun pengolahan lahan. Pranata sosial tersebut juga
Mengenakan kain yang dipinjamkan
memiliki rumah dinas. Di dalam
pihak warga yang mengelola.
area desa adat berdiri beberapa
Tidak ada loket tiket masuk, hanya
bangunan, di antaranya bale-bale,
memberikan donasi sepantasnya
berugak, sambe, dan dapur adat
kepada pemandu warga local yang
yang masing-masing memiliki
memang berada di area gerbang
fungsi berbeda. Terdapat beberapa
masuk desa adat. Pemandu lokal
berugak yang berfungsi sebagai
ini akan menemani wisatawan yang
ruang pertemuan warga.
ingin melihat-lihat dan menjelaskan
Untuk duduk di bangunan beruga,
tentang pranata social yang ada,
setiap warga harus mematuhi
bentuk dan fungsi bangunan yang
aturan yang berlaku, tidak bisa
ada di desa tersebut.
sembarangan duduk ketika ada
Masa bisa berganti dari waktu ke waktu, modernisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat, namun warga Beleq secara turuntemurun dan tanpa merasa terpaksa tetap taat dengan aturan adat. Mereka yakin kehidupan akan selamat dan menjalani hari-hari dengan penuh martabat (Dewi Yulianti, Direktorat Pelindungan Kebudayaan).
pertemuan warga. Tempat duduk -
Bersikap sopan santun
kaum perempuan di bangunan
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 21
TOPIK UTAMA
Muara Kaman Ulu Peradaban di Tanah Kelahiran
Kutai Mengapa sang vamsakreta (pendiri dinasti) Kudunga maupun raja-raja penggantinya, yaitu Mulawarman dan Aswawarman, cenderung memilih Muara Kaman di Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai ibukota kadatwan atau kerajaannya hingga kurun waktu amat panjang (abad IV sampai abad XVII Masehi)? Boleh jadi karena areal kadatwan itu berada di Benua Lawas, pada tanah membukit benama Brubus (arti kata “brubus” adalah “awal tumbuh,” menyerupai arti kata “trubus”) beserta rawarawa purba sekitarnya.
Salah satu Peradaban Mula di Nusantara Zul Lubis
I
22 INDONESIANA VOL. 12, 2021
di bekas rawa-rawa purba itu pada tahun 1980-an ditemukan sisa kapal sungai yang tenggelam. Legenda lokal “Aji Bidara Putih” pun berkisah tentang penenggelaman kapal Cina di Danau Lipan.
Dimensi Geo-strategis Posisi geografis Muara Kaman yang berada di muara Kedang Rantau maupun Kedang Kepala pada DAS Tengah Mahakam memainkan peranan strategis yang menjelaskan alasan pendirian Kerajaan Kutai di sana. Muara Kaman memegang peranan penting sebagai penghubung antara kawasan pada Hulu Mahakam dan anak sungai maupun cucu sungainya berlimpah sumber daya alam. Ini terekam dalam prasasti-prasasti Yupa yang menyebutkan keberadaan emas, minyak, dan hasil tanaman hutan (utamanya kayu gaharu). Selain itu, pada Hilir Mahakam terdapat akses ke pulaupulau seberang serta negara-negara manca. Dengan menempati kedudukan di “percabangan tiga penjuru” itulah Muara Kaman dapat dibilang mempunyai sifat geo-stategis yang penting. Sumber daya alam yang banyak terdapat di Vanua Zul Lubis
Hulu dan Tengah Mahakam tak dapat dihilirkan melalui jalur air tanpa melintasi daerah Muara Kaman yang berada
U
Tengah Mahakam. Kedudukan strategis
nsur sebutan “benua” berasal
desa (wanua) kuno yang konon menjadi
Muara Kaman inilah yang membuatnya
dari bahasa Sanskerta “vanua”
“sentra permukiman” warga Muara
jadi “daerah perlintasan” barang dalam
yang berarti desa. Unsur
Kaman di masa lampau. Relokasi
sejarah perniagaan Mahakam.
toponimi “benua” (seperti pada sebutan
permukiman dari areal Benua Lawas ke
“Benua Lawas” di Desa Muara Kaman
tepi Mahakam dan Kedang Rantau baru
Hilir, sebutan “Benua Tuha” pada Desa
berlangsung pada awal tahun 1900-an.
Sabintulung, dan sebutan “Benua Puhun”)
Oleh karena itu, dapat dipahami bila
menjadi indikator akan sifat arkhais
di areal ini banyak ditemukan artefak
tempat-tempat itu.
bahari (masa lalu), termasuk tujuh buah
Adapun unsur sebutan “lawas (lama, tua)” menjadi petunjuk bahwa areal yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kedang Rantau ini merupakan
prasasti Yupa, Lesong Batu, reruntuhan sejumlah candi, makam-makam lama, jejak benteng kuno, sisa arsitektur rawa tipe bangunan panggung, dan sebagainya. Dapat dimengerti apabila
Berkat sifat geo-strategisnya dan keberadaan perairan yang berupa sungai, rawa dan danau (dalam tradisi lisan lokal dikisahkan mengenai adanya “Danau Lipan”), pada perairan Muara Kaman pernah dibangun pelabuhan sungai jenis transito (interport). Melalui pelabuhan itu hasil alam dari daerah pedalaman di Hulu dan Tengah dikirimkan dengan perahu, dibongkar di pelabuhan transito, lantas dimuat ke kapal pembeli dari luar pulau
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 23
Transportasi utama - Zul Lubis
dan negeri luar untuk selanjutnya dibawa
Tengah) berdatangan ke pelabuhan
pada seberang Mahakam ia jadikan
menuju ke hilir, kemudian diteruskan
transito Muara Kaman. Bahkan, sejak
basis operasinya. Oleh karena itu,
ke tempat asal pembeli barang. Kendati
abad II dan kemudian abad IV Masehi,
menurut pustaka Salasilah Kutai pada
Muara Kaman tidak berada di pesisiran,
pedagang dan rohaniawan India rela
nama gelarnya ditambahkan perkataan
malah terletak cukup jauh di pedalaman
menempuh perjalanan air lebih dari 100
“ing Matapura” setelah berhasil
pulau Kalimantan, namun lantaran ciri
kilometer demi memburu sumber daya
menempatkan Muara Kaman yang
geo-strategisnya kawasan itu disinggahi
alam yang dulu dipasarkan di pelabuhan
kala itu berada di bawah perintah Raja
oleh para pedagang dari tempat-tempat
transito Muara Kaman.
Darmasetia di bawah naungan kekuasaan
yang jauh.
I
Atas dasar pemahaman itu, menjadi jelas
Kasultanan Kutai Kartanegara sejak abad XVII hingga tahun 1950-an.
Muara Kaman terbukti telah semenjak
bahwa barangsiapa menguasai Muara
awal tarikh Masehi berperan sebagai
Kaman, dialah yang memegang hegemoni
Dinamika Peradaban Maritim
produsen hasil bumi yang potensial,
atas perniagaan di Mahakam. Hal itu
Sungai
dan sekaligus sebagai pasar bagi barang
pula yang menjadi pemicu bagi Pangeran
Demikianlah, semenjak awal tarik Masehi
dagangan dengan model transaksi barter.
Sinum Panji Mandapa dari Kasultanan
hingga tahun 1950-an, tumbuh dan
Banyak pedagang luar daerah atau luar
Kutai Kartanegara untuk memperluas
berkembang dua monarki di Mahakam.
pulau (Bugis, Makasar, Buton, Banjar,
kekuasaan dengan melakukan ekspansi
Yang pertama ialah Kerajaan Kutai yang
Melayu) maupun dari negara-negara
militer ke Muara Kaman pada abad XVII
berkadatwan (berkedudukan--red) di
manca (antara lain India, Cina, Timur
Masehi. Nusa Martapura yang terletak
Desa Muara Kaman Uku selama 1,3
24 INDONESIANA VOL. 12, 2021
milenium (abad IV-XVII Masehi) dan menguasai kawasan Tengah serta Hulu Mahakam. Yang kedua adalah Kerajaan Kutai Kartanegara di kawasan Hilir dan di sebagian kawasan Tengah Mahakam. Apabila ditelisik jauh ke belakang, pada kawasan Hulu dan Tengah Mahakam
Mula Sejarah Zul Lubis
didapatkan pula jejak-jejak kehidupan prasejarah, yakni peninggalan Masa Berburu dan Mengumpul Makanan tingkat lanjut hingga memasuki Masa Perundagian. Peralihan dari Zaman Prasejarah ke Zaman Sejarah Mahakam berlangsung di kawasan Muara Kaman. Penemuan prasasti-prasasti Yupa di Muara Kaman menjadi bukti bahwa “Mula Sejarah” serta “Tonggak Awal Tradisi Literal” Nusantara berlangsung di kawasan Muara Kaman. Dari sini terlihat adanya semacam kearifan lokal dari leluhur untuk memilih dan menjadikan area Muara Kaman sebagai pusat pemerintahan. Kearifan lokal ini bertumpu pada keakraban dengan nilai geo-staregis kawasan tersebut sebagai sentra perdagangan dan ruang interaksi antarbudaya. Lantaran areal tumbuh dan kembang peradaban arkhais dari dua kerajaan/kasultanan Kutai itu berada di kawasan aliran sungai Mahakam dan di sanalah untuk pertama kalinya ditemukan prasastra tertua di kepulauan ini, maka situs tersebut layak dikenang sebagai rahim peradaban
Warisan Abadi Zul Lubis
Nusantara (Cindy Jacquelline, Daya Desa Muara Kaman Ulu serta Dwi Cahyono, Arkeolog dan Sejawaran Peneliti di Muara Kaman)
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 25
TOPIK UTAMA
I
26 INDONESIANA VOL. 12, 2021
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 27
PERISTIWA
Semangat Normal Baru
Semangat Cerlang Nusantara W
arga dunia kini mengupayakan berbagai jalan keluar untuk menjawab pertanyaan, bagaimana mengembalikan kehidupan “normal lama” sebelum pandemi Covid-19. Upaya-upaya adaptasi dilakukan di segala aspek. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan pada tahun 2021 kembali menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) secara daring sebagai sebentuk adaptasi terhadap kehidupan “normal baru” di tengah pandemi.
I
28 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Titi Dj-
PKN hadir sebagai amanat Kongres
pangan, dan papan. Di sini, kebudayaan
terkandung teknologi sosial yang
Kebudayaan Indonesia 2018 demi
menawarkan inspirasi yang berharga.
berharga: pencarian solusi bersama atas
menciptakan “ruang interaksi inklusif
Dalam hal sandang, kita memiliki
masalah yang dihadapi individu warga.
untuk pemajuan kebudayaan.” PKN
khazanah busana berkelanjutan yang
Keanekaragaman budaya inilah yang
2019 dan 2020 mengangkat tema
terkandung dalam berbagai praktik
menjadi sarana untuk memecahkan
“Ruang Bersama Indonesia Bahagia”,
tenun tradisional. Penggunaan serat dan
aneka persoalan bangsa, memberikan
adapun tema PKN 2021 adalah “Cerlang
pewarna alam yang tanpa limbah telah
jaminan keselamatan hidup bagi segenap
Nusantara, Pandu Masa Depan.” Tema
lama dipraktikkan oleh masyarakat adat
warga bangsa.
tersebut diangkat untuk menjawab
Nusantara.
tantangan kehidupan masa kini, khususnya di bidang pemenuhan kebutuhan hidup dasar: sandang, pangan, papan. Dengan memanfaatkan kekayaan potensi budaya setempat, kegiatan dalam PKN diharapkan menjadi solusi yang berkelanjutan bagi masalahmasalah dunia hari ini.
penentuan tema PKN dilakukan setelah
Dalam hal pangan, kita juga memiliki
pelaksanaan forum-forum diskusi
model pengolahan pangan tradisional
terpumpun yang melibatkan pakar-pakar
yang mengutamakan prinsip permakultur
di bidangnya yakni Samuel Wattimena
(tanpa limbah) dan diversitas bahan
(sektor sandang), Helianti Hilman (sektor
pangan di luar beras, gandum, jagung.
pangan), dan Gregorius Antar Awal
Pengelolaan lahan yang memperhatikan
(sektor papan). Sektor-sektor tersebut
keseimbangan ekosistem dan
menjadi landasan bagi penyelenggaraan
penggunaan bahan pangan alternatif
program-program utama PKN yakni
Kearifan lokal dari segenap warisan
seperti sorgum dan sagu telah menjadi
kompetisi, konferensi dan lokakarya,
budaya kita diharapkan menjadi
bagian dari praktik masyarakat
pameran, pergelaran serta Pekan
terang yang membimbing jalan bangsa
Nusantara sejak ribuan tahun lampau.
Kebudayaan Daerah sebagai wadah
Indonesia mencipta kewajaran baru yang
Begitu pun dalam konteks aristektur.
interaksi budaya dari desa hingga ke
tidak sekadar mengulang kewajaran
Khazanah papan vernakular kita sangat
pusat yang akan menjaring “Cerlang
lama. Mencipta gaya hidup baru berarti
menekankan kekhasan geografi lokal
Nusantara” dari masing-masing daerah di
meninggalkan praktik-praktik yang
dan sifat publik dari pemukiman. Lewat
Indonesia.
tidak berkelanjutan dalam sandang,
pola hunian Nusantara yang komunal,
Slank-
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 29
Kuliner Indonesia untuk dunia -
Bangsa Berketahanan
Jenderal Kebudayaan bekerja sama
show, dokumenter dari alam ke piring,
Hilmar Farid, Direktur Jenderal
dengan 70 pemerintah daerah bersama
arsitektur tradisional, dengan melibatkan
Kebudayaan mengatakan bahwa
3000 pelaku budaya yang turut aktif
komunitas lokal dan seniman Indonesia.
keseluruhan khazanah tradisi hari ini
menyelenggarakan Pekan Kebudayaan
adalah buah dari adaptasi, inovasi,
Daerah yang juga merupakan rangkaian
dan hibridisasi yang membuat kita
kegiatan pendahuluan PKN.
sebagai bangsa semakin berketahanan dalam menghadapi aneka tantangan hidup. PKN memiliki misi menjadikan kebudayaan sebagai pandu menuju normal baru. Perhelatan kebudayaan ini diselenggarakan secara hibrid; daring dan luring. Puncak PKN dilaksanakan selama 7 hari, 19-26 November 2021. Rangkaian acara tayang melalui berbagai platform yakni kanal budaya Indonesiana TV di Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD), laman PKN.id, dan juga kanal Youtube budayasaya. Kegiatan pembukaan dan penutupan pun tayang langsung melalui TVRI. 17 kompetisi budaya, 23 lokakarya, 11 sesi simposium, 60 pergelaran, pameran dan tidak kurang dari 20 sesi konferensi memeriahkan puncak PKN 2021. Dalam pelaksanaanya, Direktorat
I
30 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Sejumlah sutradara terkenal dengan reputasi dan prestasi yang telah diakui oleh masyarakat turut mengambil peran
Pertunjukan “Napas Jiwa” karya Atilah
dalam proses produksi Ragam Budaya ini,
Soeryadjaya, Jay Subiakto, dan Rama
di antaranya Riri Riza (Alam Takambang
Soeprapto menjadi sajian pembuka
Jadi Guru : Serambi Minangkabau);
rangkaian Pekan Kebudayaan Nasional
Hanung Bramantyo (Lingsir Wengi);
2021, yang dibuka secara resmi oleh
Eugene Panji (Dulu x Hari Ini); Buyung
Presiden RI Joko Widodo didampingi
Reza (Sumba Waingapu: Permata dari
Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Indonesia); Priagita Ariangeara (Sandar
Sejumlah musikus seperti Slank, Andien,
di Semenanjung Para Daeng); Adrianto
Dere, Diskoria, Shine of Black, Godbless,
Sinaga (Nyanyian Danau); Robby Ertanto
Viky Sianipar dan Voice of Baceprot turut
(Cinta Ditanam, Negeri Dijunjung); Ismail
ambil bagian dalam kegiatan ini. Salah
Basbeth (Banda Dari Dekat Sekali); Lasja
satu program andalan yang diusung
Susatyo (Lost Story Nias: Kisah Pulau
pada PKN tahun ini ialah Ragam Budaya.
Batu Besar dan Napas Bumi: Kalimantan);
Program ini merupakan variety show
hingga Jay Subyakto, Rama Soeprapto,
dan star jamming yang mengangkat
Hartati dan Atilah Soeryadjaya (Napas
potensi kearifan lokal serta kekayaan
Jiwa).
warisan budaya sandang, pangan, papan Nusantara seperti fashion
Produksi tayangan Ragam Budaya mengambil tempat di sejumlah lokasi
yang sudah dikenal oleh masyarakat
yang ada. Bagaimana karya tersebut
tidak akan habis ditimba. Kebudayaan
sebagai destinasi yang memiliki khazanah
dapat menunjukkan bahwa tradisi itu
Nusantara mengandung pengalaman
budaya seperti: Solok Selatan, Sulawesi
keren, bagaimana tradisi dan sejarah
dari tak terhitung banyaknya generasi
Selatan, Nias Selatan, Kalimantan Timur,
bisa dijadikan pertunjukkan kekinian.
pendahulu yang mendiami kepulauan ini
Borobudur, Banda Neira, Danau Toba,
Kita kerap menempatkan tradisi
sejak ribuan tahun lampau. Kebudayaan
Sumba Timur, Muarajambi, Tana Toraja,
sebagai sesuatu lampau, dan PKN 2021
Nusantara adalah semacam laboratorium
dan Labuan Bajo. Melalui tayangan
menunjukkan bahwa tradisi dapat
tempat aneka strategi bertahan hidup
kekayaan budaya yang dirangkum
disajikan melalui cara yang modern,
dan memecahkan masalah yang didesain
menjadi tayangan variety show dan
karena tradisi harus selalu digarap,
dan diujicobakan. Setiap dari kita
juga star jamming yang bertutur dan
karena tradisi merupakan akar dari
mewarisi laboratorium hidup itu. Sudah
bercerita, diharapkan menjadi tayangan
kebudayaan yang harus dilestarikan.
waktunya kita menoleh kembali pada
alternatif yang dapat menggugah dan
Adaptasi pertunjukkan kebudayaan
laboratorium turun-temurun itu dalam
menumbuhkan minat masyarakat untuk
selama pandemi nyatanya memunculkan
merumuskan langkah-langkah ke depan.
mengenal dan mencintai kearifan-kearifan
sisi positif – walaupun ditayangkan secara
Penyelenggaraan PKN sebagai pagelaran
lokal yang berada di daerah masing-
daring. Sutradara dan pelaku budaya
berbasis budaya di tengah-tengah situasi
masing. Karya-karya yang dibuat secara
dapat menyuguhkan semua detail
pandemi diharapkan dapat memastikan
garis besar menggambarkan bagaimana
pertunjukan dengan bantuan visualisasi
nyala api dan semangat kebudayaan
anak-anak muda mencintai budayanya.
melalui video.
tetap terjaga di tengah-tengah
Tayangan dibungkus dengan cara yang
Kebudayaan bangsa sesungguhnya
modern namun tidak keluar dari tradisi
merupakan sumur inspirasi yang
masyarakat Indonesia (Jessika Nadya Ogesveltry, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan). Foto-foto Koleksi dari Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan
Endah N Rhesa -
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 31
PERISTIWA
A
pa jadinya jika kata ‘ran’ dalam Sangiran diubah menjadi ‘run’? Tentu saja hal ini dapat menimbulkan pemikiran yang berbeda serta memunculkan kemungkinan adanya tujuan lain berkunjung ke situs yang berlokasi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, selain belajar mengenai evolusi manusia. Barangkali tidak
terpikirkan sebelumnya bahwa salah satu tujuan datang ke situs Sangiran adalah untuk berlari. Namun, inilah yang terjadi pada 20-21 November 2021 di Sangiran. Sekitar 100 pelari berlomba menjelajah lima klaster
SANGIRUN
Lorong Waktu di
Berlari Melintas
museum serta enam desa di sekitar situs dengan total rute lintasan sepanjang 25 km.
Ir. Suharti, MA, PhD Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek berlari di “lorong waktu” - Syefri Luwis
I
32 INDONESIANA VOL. 12, 2021
SangiRUN Night Trail 2021 merupakan
Desa Manyarejo, Desa Brangkal –
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek,
kegiatan yang diinisiasi oleh
Pasar Poerba, Desa Bukuran, Desa
Suharti; Direktur Jenderal Kebudayaan,
Kemendikbudristek melalui Direktorat
Dayu – Sumur Emas, dan Desa Krikilan
Hilmar Farid; Direktur Pengembangan
Pengembangan dan Kebudayaan yang
– Punden Tingkir. Situasi malam hari
dan Pemanfaatan Kebudayaan, Restu
bekerjasama dengan Balai Pelestarian
menjadi pendukung utama sajian video
Gunawan; dan Bupati Sragen, Kusdinar
Situs Manusia Purba Sangiran,
forest mapping dan ornamen yang
Untung Yuni Sukowati.
Pemerintah Kabupaten Sragen,
menggambarkan evolusi manusia purba.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar,
Situasi pada rute lintasan tersebut tentu
Sekitar pukul 22.00, pelari pertama
dan komunitas Luar Kotak. Kegiatan
saja tidak hanya dapat memacu otot-
berhasil mencapai garis finis, diikuti
ini diselenggarakan dalam rangka
otot kaki peserta, namun juga mampu
para pelari lain hingga berakhir pada
memperingati 25 tahun Sangiran sebagai
memicu daya imajinasi peserta.
pukul 02.00 dini hari. Raut muka bahagia
warisan dunia. UNESCO menetapkan
Kegiatan SangiRUN Night Trail 2021
terpancar dari wajah-wajah peserta
Situs Sangiran ke dalam daftar warisan
dimulai sekitar pukul 19.00. Bupati
meski berlari di tengah gelap malam.
dunia nomor 593 pada tahun 1996
Sragen, Kusdinar Untung Yuni
“Acara ini sangat berkesan, berbeda dari
dengan nama “Sangiran Early Man Site”.
Sukowati, hadir memberikan sambutan,
acara lari lainnya. Saya baru pertama kali
dilanjutkan oleh Dirjen Kebudayaan,
ini ke Sangiran, sehingga benar-benar
Kegiatan SangiRUN Night Trail 2021
Hilmar Farid, yang sekaligus memukul
menambah wawasan dan pengalaman
tergolong unik dibandingkan dengan
gong tanda kegiatan resmi dibuka.
mengenai sejarah dan potensi pariwisata
lomba lari lain, satu di antaranya karena
Peserta lari dibagi ke dalam empat
Sangiran. Sambutan dari warga setempat
diselenggarakan pada malam hari
kelompok. Tiap kelompok berlari
juga luar biasa. Menurut saya, acara
dengan titik start dan finish di Museum
mengikuti aba-aba berupa lambaian
semacam ini perlu dilanjutkan di waktu
Krikilan. Peserta melewati enam titik
bendera dari para pejabat di lingkugan
mendatang dan bisa di daerah lain yang
di seputar situs, yaitu Desa Ngebung,
Kemendikbudristek, berturut-turut
juga memiliki potensi sama.” kata Abdul Aziz Permana, juara 2 lomba untuk kategori pria.
Siap berlari Asep Amirudin
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 33
Pengembangan dan Pemanfaatan Sangiran
Direktur Jenderal Kebudayaan,
dan cagar budaya nasional, barangkali
Kemendikbudristek, Hilmar Farid
situs prasejarah Sangiran termasuk
Berdasarkan UU nomor 5 tahun
mengatakan kegiatan ini bukan hanya
ke dalam situs yang cukup jarang
2017, pengembangan adalah upaya
sekadar lomba lari namun juga usaha
dimanfaatkan keberadaannya, baik
menghidupkan ekosistem kebudayaan
mendorong agar Sangiran semakin
oleh pemerintah maupun komunitas
serta meningkatkan, memperkaya,
dikenal masyarakat luas dan dapat
dan masyarakat. Selama ini, kegiatan
dan menyebarluaskan kebudayaan.
memberi manfaat bagi masyarakat
pengembangan dan pemanfaatan
Sementara pemanfaatan didefinisikan
sekitar di Kabupaten Karanganyar dan
Sangiran masih berpusat pada kegiatan
sebagai upaya pendayagunaan Obyek
Sragen. Selain untuk memperlihatkan
pendidikan dan penelitian saja.
Pemajuan Kebudayaan (OPK) untuk
kemampuan manusia dalam beradaptasi
Upaya pengembangan dan pemanfaatan
menguatkan ideologi, politik, ekonomi,
terhadap lingkungan, kegiatan itu juga
sebuah situs dalam konteks yang
sosial, budaya, pertahanan, dan
berusaha memadukan kerjasama
lebih luas, misalnya dapat mengambil
keamanan dalam mewujudkan tujuan
antarinstansi pemerintah untuk
contoh dari Candi Borobudur. Selain
nasional.
mendukung kesejahteraan masyarakat
dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan,
Sangiran.
penelitian, dan wisata, pemanfaatan Borobudur juga menjangkau lapisan
Kegiatan SangiRUN diselenggarakan sebagai upaya pengembangan dan
Di antara banyaknya tinggalan arkeologis
masyarakat yang lebih luas melalui
pemanfaatan situs Sangiran agar
yang kemudian terdaftar sebagai situs
berbagai macam kegiatan seperti ajang
lebih dikenal luas oleh masyarakat.
Pejabat Kemendikbudristek mengikuti SangiRun Syefri Luwis
I
34 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Borobudur Writers and Cultural Festival,
Dengan demikian, dapat dikatakan
Dengan memanfaatkan situs Sangiran
Borobudur Jazz Festival, hingga menjadi
bahwa pemanfaatan sebuah situs atau
sebagai rute lintasan lari marathon juga
lokasi syuting film Hollywood. Oleh
cagar budaya tidak bisa hanya terfokus
diharapkan dapat menjadi pemantik
karena itu, SangiRUN Night Trail ini
pada pemanfaatan dari objeknya saja,
kegiatan pemanfaatan untuk bidang yang
merupakan upaya pemanfaatan situs
namun juga perlu memperhatikan
lainnya. Meskipun demikian, tentu saja
prasejarah dalam konteks yang lebih
ekosistemnya yang menjadi pendukung
upaya pemanfaatan tersebut juga harus
luas, tidak hanya menjangkau komunitas
dari keberadaan situs tersebut,
memperhatikan aspek dampak negatif
pelari, namun juga menciptakan kesan
sebagaimana yang terdapat di situs
terhadap situs serta nilai-nilai pentingnya,
yang baru bahwa berbicara soal Sangiran
Sangiran. Setidaknya di sekitar situs
yang dalam hal ini disebut sebagai nilai
tidak melulu soal museum.
Sangiran, terdapat enam desa yang
universal luar biasa. Sehingga, jangan sampai
menjadi desa penyangga situs. Desa-desa
upaya pelestarian situs justru menjadi
Berbicara mengenai pemanfaatan
tersebut juga memiliki potensi budaya
bertolak belakang dengan dampak dari
situs juga tidak dapat terlepas dari
yang luar biasa. Misalnya saja Desa
upaya pemanfaatannya (Anny Veradiani,
pemberdayaan masyarakat sekitarnya.
Bukuran yang memiliki kesenian rodad
Direktorat PPK Kemdikbudristek).
Kegiatan ini juga mengintegrasikan
dan menjadi salah satu penampil di
potensi budaya desa di sekitar situs.
SangiRUN Night Trail.
Medali adalah Pencapaian Syefri Luwis
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 35
PERISTIWA
Mitigasi erupsi Merapi di BorobudurSyefri Luwis
Borobudur, Destinasi Pariwisata Super Prioritas
C
andi Borobudur merupakan
Monumen Buddha yang dibangun pada
wisatawan sehingga menyandang status-
satu destinasi wisata utama
masa Dinasti Sailendra (abad 8–9 M) itu
status: warisan dunia, kawasan cagar
di Magelang, Jawa Tengah,
menggunakan deskripsi bentuk candi dan
budaya peringkat nasional, kawasan
yang menarik minat wisatawan
stupa, motif pahatan, relief serta lorong
strategi nasional, objek vital nasional dan
domestik dan mancanegara untuk
galeri. Candi ini secara vertikal dibagi
sebagai salah satu destinasi pariwisata
dikunjungi. Berbentuk teratai, bunga
menjadi 3 dan mengikuti konsep filosofis
super prioritas. Destinasi pariwisata
suci agama Buddha, Candi Borobudur
Buddha dalam mencapai nirwana. Kini
super prioritas merupakan bagian dari
merupakan sebuah releksieksepsional
Borobudur telah berumur 1200 tahun.
program “10 Bali Baru” yang dicanangkan
dari perpaduan antara ide asli terkait
I
pemerintah yang diharapkan dapat
pemujaan nenek moyang dan konsep
Borobudur sebagai konsep wisata
menggerakkan ekonomi kreatif yang
Buddhisme dalam mencapai nirwana.
tunggal rupanya telah melemahkan
bermanfaat bagi warga setempat.
Kesepuluh teras berundak dari
potensi besar yang dimilikinya, yaitu
Oleh karena itu, Kemdikbud, Riset, dan
keseluruhan strukturnya merupakan
potensi ekonomi dan potensi spiritual.
Teknologi melalui Dirjen Kebudayaan
tahapan yang harus dicapai oleh
Hingga tahun 2019, Borobudur
menginisiasi koordinasi antara
Bodhisatwa sebelum mencapai ke-
merupakan objek wisata tunggal Tanah
kementerian terkait sehingga penetapan
Buddha-an.
Air yang paling banyak dikunjungi
Candi Borobudur sebagai DPSP dapat
36 INDONESIANA VOL. 12, 2021
berjalan baik dengan tetap mengutamakan kelestarian candi. Inisiasi tersebut lantas ditanggapi secara positif dengan koordinasi oleh Kemenkomarves. Berbagai pertemuan antara kementerian dan lembaga terkait
Borobudur kala pandemiSyefri Luwis
telah dilakukan dan memunculkan kesepakatan untuk meninjau ulang rencana pembangunan Kawasan Candi Borobudur. Komitmen dari berbagai instansi ini menjadi solusi terhadap tantangan utama yang dihadapi Candi Borobudur, yakni menjaga keberlanjutan struktur bangunan candi sebagai warisan budaya nasional. Hal ini disebabkan meningkatnya jumlah wisatawan yang mencapai 8000 orang per hari pada
Menparekraf Sandiaga Uno, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menko Marves Luhut Panjaitan, - Dir. PPK
tahun 2019. Sementara hasil studi dari Balai Konservasi Borobudur menunjukkan bawah kawasan puncak candi idealnya hanya mampu menampung maksimal 128 pengunjung per sekali kunjungan setiap harinya. Bulan Maret 2020, Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan; Mendikbudristek Nadiem Anwar Makariem; Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno; Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo; Gubernur Jateng Ganjar Pranowo; Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid; Dirjen Cipta Karya KemenPUPR Diana Kusumastuti; dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian melakukan kunjungan lapangan ke Kawasan Borobudur dalam rangka pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur. Titik pembangunan yang dikunjungi terdiri atas Lahan Otorita Borobudur, Lapangan Samigaluh, Kampung Seni Borobudur atau Lapangan Kujon, Kembanglimus Community Center, Gerbang Palbapang, Manohara Study Center dan Concourse Candi Borobudur di Magelang.
Pembatasan wisatawan ke Candi Borobudur Syefri Luwis
Hal-hal yang terkait rencana pengelolaan terpadu Candi Borobudur; seperti peningkatan kualitas lingkungan hidup dan
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 37
Intan Soekotjo menyanyi berlatar Borobudur. Kegiatan itu menjadi bagian dari pemanfaatan kawasan Borobudur Deny Eka Setiyawan
sumber daya alam, peningkatan fasilitas interpretasi dan informasi mengenai nilai penting Kompleks Candi Borobudur, peningkatan kegiatan konservasi cagar budaya di kawasan, perbaikan tata kelola, pengembangan pariwisata berkelanjutan yang turut mendukung pelindungan Kompleks Candi Borobudur serta peningkatan kesejahteraan masyarakat akan diatur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Dirjen Kebudayaan. Hal ini seturut dengan UU No.11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
-
Pelindungan
Upaya mencegah dan menanggulangi dari kerusakan, kehancuran, atau kemusnahan dengan cara penyelamatan, pengamanan, zonasi, pemeliharaan, dan pemugaran cagar budaya.
- Pengembangan
Peningkatan potensi nilai, informasi, dan promosi cagar budaya serta pemanfaatannya melalui penelitian, revitalisasi, dan adaptasi
I
38 INDONESIANA VOL. 12, 2021
secara berkelanjutan serta tidak
Dunia, hingga pembuatan konten variety
bertentangan dengan tujuan
show “Lingsir Wengi (Borobudur)” karya
pelestarian.
Hanung Bramantyo yang menjadi salah satu suguhan dalam Pekan Kebudayaan
- Pemanfaatan
Nasional 2021.
Pendayagunaan cagar budaya untuk kepentingan sebesar-besarnya
Hingga November 2021, pemerintah
kesejahteraan rakyat dengan tetap
tengah melakukan penajaman dan
mempertahankan kelestariannya.
penerapan Rencana Induk Pariwisata Terpadu Borobudur-Yogyakarta-
Terkait pengembangan, berbagai
Prambanan untuk pengembangan
atraksi penunjang di sejumlah titik di
DPSP Borobudur menjadi pariwisata
Kompleks Candi Borobudur sejatinya
yang berkualitas dengan melibatkan
bertujuan untuk menyebar kunjungan
masyarakat secara aktif untuk
wisata agar berfokus tidak hanya pada
memastikan dampak pelestarian Candi
titik puncak candi. Hal ini diselaraskan
Borobudur yang berkelanjutan. Salah
dengan semangat melindungi lansekap
satu peserta aktif yang diharapkan adalah
budaya Kompleks Candi Borobudur yang
mahasiswa yang dalam hal ini diharapkan
salah satu tujuannya adalah dengan
dapat memperdalam studi kawasan
mengembangkan dan menguatkan
Borobudur. Selain itu mahasiswa
narasi hebat Candi Borobudur sebagai
juga dapat menumbuhkan sense of
Outstanding Universal Value dan budaya
belonging, meningkatkan rasa tanggung
yang melingkupinya. Berbagai kegiatan
jawab untuk turut serta merawat serta
pengembangan dan pemanfaatan telah
melestarikan peninggalan ini hingga ke
dilakukan; seperti Sarasehan Budaya
generasi yang akan datang.
Spiritual Kawasan Candi Borobudur, Festival Bumi Rempah Nusantara untuk
Rencana induk pengembangan
infrastruktur telah disusun secara
mengatakan bahwa dalam konteks
tambahan dalam destinasi pariwisata
terpadu mulai dari konektivitas,
penataan kawasan Candi Borobudur,
kita agar Borobudur tidak lagi menjadi
penyediaan air baku dan air bersih,
fokus utamanya adalah konservasi.
wisata tunggal yang harus menanggung
pengelolaan sampah, sanitasi, hingga
Wisata berbasis warisan dan
tekanan itu sendirian. Tujuannya adalah
perbaikan hunian penduduk dengan
pembangunan berkelanjutan adalah
agar Borobudur dapat dinikmati ratusan
mempertimbangkan aspek lingkungan,
kekuatan Borobudur dan wilayah Jawa
bahkan ribuan tahun lagi (Jessika Nadya
sosial, ekonomi, serta kebudayaan –
Tengah. Terdapat perbedaan yang sangat
Ogesveltry, Direktorat Pengembangan
yang menjadi titik tolak pengembangan
penting antara atraksi dan destinasi.
dan Pemanfaatan Kebudayaan).
kawasan wisata Candi Borobudur.
Candi Borobudur adalah atraksi, bukan
“Mari kita jadikan Candi Borobudur
Pembangunan infrastruktur; seperti
destinasi. Destinasi sangat bergantung
sebagai panggung kekayaan budaya
pembangunan Eco-Cultural Tourism seluas
pada kemampuan kita dalam membuat
dan kebinekaan Indonesia.” – Nadiem
309 hektar, pembangunan pasar seni
dan menciptakan atraksi yang menjadi
Makarim.
dan area parkir, pembangunan science
daya tarik wisatawan domestik dan
park dan boardwalk sepanjang 2 km yang
mancanegara. Jika atraksinya hanya
terbentang dari Candi Mendut hingga
Candi Borobudur maka yang menjadi
Candi Borobudur dan melintasi sungai
destinasi hanya Candi Borobudur.
Elo Progo telah mulai dilakukan. Sebagai
Sekarang, ini menjadi tugas kita –
tambahan, di setiap desa wisata akan
pemerintah dan masyarakat Indonesia
digelar festival kesenian rakyat bulanan.
– untuk menjadikan Pawon, Mendut, serta belasan candi yang ada di Kawasan
Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid,
Candi Borobudur menjadi atraksi
Kunjungan lapangan para menteri dan pejabat dari Kemdikbudristek, Kemenparekraf, Kemenko Marves, Kemen PUPR, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Dir. PPK
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 39
INFOGRAFIS
Olahraga Tradisional – Olahraga, Hobi dan Budaya Khas Indonesia. Olahraga tradisional adalah semua kegiatan olahraga yang telah diakui sebagai tradisi turuntemurun di suatu suku, etnis, maupun kelompok budaya tertentu di Indonesia. Olahraga tradisional biasanya mengandalkan kekuatan, kelenturan, kecepatan, dan ketepatan reaksi dari permainan. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan budaya. Beragamnya budaya ini turut menyumbang kekayaan olahraga-olahraga tradisional yang ada di Nusantara. Olahraga tradisional di Indonesia tidak sekadar untuk hiburan maupun bagian dari aktivitas fisik saja, namun juga menjadi bagian dari budaya bagi masyarakat setempat sehingga sangat penting untuk terus dilestarikan. Berikut 5 olahraga tradisional yang ada di Indonesia.
PENCAK SILAT T
elah ditetapkan oleh UNESCO sebagai
Warisan Budaya Takbenda pada Sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, yang berlangsung di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019, pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri sendiri secara luas dikenal di
I
12, 2021 40 INDONESIANA VOL. 11,
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Di Indonesia setiap daerah memiliki arus pencak silat yang khas. Di antaranya arus Cimande dan
berbagai
Cikalong yang ada di daerah
negara
Jawa Barat, arus Merpati Putih
di Asia
di Jawa Tengah, dan arus Perisai
Tenggara
Diri di Jawa Timur. Pencak silat
di antaranya
dipertandingkan secara rutin
Malaysia, Brunei
dalam SEA Games sejak tahun
Darussalam, Singapura, Filipina selatan
1987. Hingga tahun 2018, Pencak
dan Thailand Selatan sesuai dengan
Silat masuk sebagai cabang olahraga yang
penyebaran suku bangsa Melayu
dipertandingkan di Asian Games ke XVIII.
Nusantara. Induk organisasi pencak
Di tingkat nasional pencak silat menjadi
silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak
salah satu alat pemersatu nusantara,
Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang
mengharumkan nama bangsa, bahkan
mewadahi federasi-federasi pencak silat
menjadi identitas bangsa. “Pencak silat
di berbagai negara adalah Persekutuan
bukan hanya tentang bela diri, tapi juga
Pencak Silat Selang Bangsa (PERSILAT).
survival” – Cecep Arif Rahman.
N A H A N A P
Handayani, yang dilatih oleh Donald Pandiangan, berhasil memperoleh medali perak. Asosiasi yang mewadahi olahraga panahan di Indonesia adalah Persatuan Panahan Indonesia (PERPANI). Panahan atau yang dulu dikenal dengan Jemparingan berasal dari Yogyakarta, yang sudah dilestarikan secara turun temurun sejak abad ke-17. Olahraga ini muncul sejak pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Berbeda dengan panahan pada umumnya, olahraga jemparingan dilakukan dalam posisi duduk bersila.
oleh pemanah maupun prajurit yang bertempur di medang perang, namun sekarang tak sedikit orang yang menjadikan panahan sebagai hobi. Panahan sendiri mulai
Pemanah pun tidak membidik di depan mata, melainkan memposisikan busur di depan perut, sehingga bidikan didasarkan pada perasaan memanah. Yang paling banyak berhasil melepaskan anak panah tepat sasaran, dialah pemenangnya. Panahan tidak hanya dipandang sebagai olahraga, namun juga kaya akan nilai tradisi dan filosofis.
populer sejak keikutsertaan Indonesia
O
lahraga panahan merupakan salah satu olahraga yang cukup populer di Indonesia. Panahan merupakan
olahraga yang menantang kemampuan kita dalam menggunakan busur untuk menembakkan anak panah. Zaman dulu, keterampilan ini paling banyak digunakan
dalam ajang Olimpiade tahun 1952, di mana tim Panahan Putri Indonesia Olimpiade Seoul (1988) menjadi yang pertama memperoleh medali dalam ajang ini. Tiga orang “Srikandi” dari Indonesia yang terdiri dari Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani dan Lilies
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 41
Egrang
E
grang merupakan olahraga menggunakan tongkat panjang yang fungsinya mirip dengan
kaki. Olahraga tradisional Indonesia yang satu ini memerlukan kekuatan dan keterampilan fisik yang mumpuni. Meski terlihat mudah, perlu fokus dan latihan beberapa kali untuk dapat menguasai olahraga ini. Jika egrang terlalu tegak namun tubuh tidak sempat
bervariasi, sesuai selera dan kebutuhan.
menyesuaikan diri, maka akan limbung.
Pada satu sisi tongkat diberi tempat
Sebaliknya, jika terlalu condong ke
untuk pijakan kaki. Egrang berasal dari
depan, egrang yang awalnya dapat kita
bahasa Lampung yang berarti terompah
kendalikan dalam beberapa detik dapat
pancung, karena terbuat dari dari bambu
kehilangan keseimbangan dan jatuh.
bulat panjang. Egrang sendiri memiliki
Permainan ini telah tercatat dalam buku
beberapa sebutan lain tergantung pada
Javanesse Kinder Spellen yang disusun
daerahnya, seperti ‘tengkak’ (pincang) di
oleh seorang pemerhati anak-anak pada
Sumatera Barat, ‘ingkau’ (sepatu bambu)
zaman kolonial Belanda. Tongkat yang
di Bengkulu, ‘jangkungan’ di Jawa Tengah
digunakan terbuat dari sepasang buluh
atau ‘batungkau’ di Kalimantan Barat’.
bambu atau kayu yang panjangnya
cepat, kaleles beberapa kali melayang ke udara, sementara joki berusaha mengendalikan dan menunjukkan kelihaiannya. Itulah Karapan Sapi,
D
engan irisan saronen, orkes gamelan khas
Karapan Sapi
otot sekaligus memamerkan keindahan pakaian (ambhin) dan aksesoris warna-warni. Selesai parade, pakaian dan seluruh aksesoris dilepas kecuali hiasan kepala yang disebut ‘obet’. Obet berfungsi memberikan rasa percaya diri
I
42 INDONESIANA VOL. 12, 2021
olahraga tradisional masyarakat Madura, Jawa Timur. Sapi sendiri memiliki arti penting bagi orang Madura. Masyarakat Madura
percaya sapi memiliki raja.
Raja sapi betina ada di Desa Gadding, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep. Sedangkan raja sapi jantan
Madura, sapi-sapi diarak masuk dan mengelilingi arena pacuan. Melemaskan
atraksi budaya dan
ada di Sapudi sebuah pulau di sisi timur dan
Madura. Sejak ratusan tahun lalu, sapi
keperkasaan pada sapi.
betina di Gadding dipelihara dengan
Setelah itu, perlombaan dimulai.
baik dan dikenal berkualitas. Sementara
Sepasang sapi yang mengenakan kaleles,
Sapudi dikenal menghasilkan sapi jantan
sarana pelengkap untuk dinaiki tukang
unggul yang dijadikan sapi kerap atau
tongkok/joki melaju kencang. Adu cepat
sapi untuk kerapan.
melawan pasangan sapi lainnya. Melaju
Pacu Jalur
O
lahraga Pacu Jalur merupakan
seimbang dan berjungkat-jungkit secara
olahraga tradisional asli Indonesia
teratur dan berirama.
yang berasal dari Kabupaten
Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Olahraga
Olahraga Pacu Jalur merupakan olahraga
ini merupakan budaya masyarakat
turun temurun sejak ratusan tahun yang
Kuantan Singingi. Olahraga ini tidak
lalu. Sebelum ada Festival Pacu Jalur
menggunakan perahu sembarangan.
untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan
Panjang perahu sekitar 25-40 meter dan
Republik Indonesia, olahraga ini
terbuat dari kayu. Setiap perahu terdiri
diselenggarakan untuk memperingati
dari tim yang beranggotakan sekitar 50
hari-hari besar umat Islam seperti
sampai 60 orang dari kalangan laki-laki
Hari Raya Idul Fitri, Maulid Nabi atau
dan perempuan, berusia 15-45 tahun.
Tahun Baru Muharram. Hingga saat ini,
Anggota tim disebut ‘anak pacu’ dengan
Pacu Jalur tidak hanya dinikmati oleh
tugas masing-masing yang sesuai dengan
penduduk desa pinggir Sungai Kuantan
sebutannya, seperti ‘tukang kayu’, ‘tukang
saja, tapi juga oleh wisatawan asing yang
concang’ yang menjadi komandan atau
tertarik menonton saat pertandingan
pemberi aba-aba, ‘tukang pinggang’ yang
berlangsung.
menjadi juru mudi, ‘tukang onjal’ yang bertugas memberi tekanan agar perahu
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 43
WASTRA
Memutar unuran, alat pemintal benang tradisional - Sakti Karuru
I
44 INDONESIANA VOL. 11, 12, 2021
Untaian Doa di Tiap Lembar
Tenun Toraja K
etika memasuki Desa
Tenun Toraja umumnya menggunakan
dari bambu. Setelah benang diberi
To’barana’, Kabupaten Toraja
benang pabrikan dan benang hasil
pewarna selanjutnya benang disusun dan
Utara, Provinsi Sulawesi Selatan,
pemintalan kapas dan serat daun nanas.
dirapatkan satu per satu menggunakan
tamu desa disambut dengan
Sebelum menggunakan serat nanas,
balida untuk membentuk motif yang
aktivitas perempuan dari berbagai
dahulu orang Toraja memanfaatkan
diinginkan. Proses ini dilakukan dengan
usia yang duduk di dalam rumah kayu
serat kulit kayu sebagai bahan utama
cara memasukkan benang pakan di
yang berpetak-petak sambil bersandar
tenun. Kain yang dihasilkan lebih sering
antara benang-benang lungsi sampai
pada pembokoran atau alat penyangga
digunakan sebagai pembungkus jenazah
menyerupai anyaman. Setiap helai
pinggang saat menenun, kedua
karena daya serapnya yang sangat baik.
benang pakan dimasukkan bolak-balik ke
tangan mereka berayun membentuk
Menurut Michael Frederik Sosang, setelah
dalam benang lungsi, ditekan naik turun
untaian kain yang rapi dan indah
pedagang dari India dan Gujarat mulai
secara bergantian agar jalinan benang
dengan perpaduan warna khas Toraja.
masuk ke Sulawesi Selatan, serat kapas
semakin rapat untuk menghasilkan kain
Sementara itu, perempuan lain terlihat
mulai digunakan sebagai campuran serat
yang kualitasnya semakin bagus.
sibuk memutar unuran atau alat pemintal
nanas karena materialnya yang lebih
benang tradisional dengan satu tangan
lembut.
sembari tangan yang lain memegang balutan kapas yang akan dibentuk menjadi benang sebagai bahan utama untuk membuat kain tenun.
Tenun Toraja telah dikenal luas sebagai salah satu bentuk kearifan lokal yang
Bahan pewarna yang digunakan
bernilai jual. Meski demikian, hanya
bersumber dari tumbuh-tumbuhan
sebagian kecil yang memahami fungsi
seperti batang pohon, akar, kulit kayu,
dan makna kain tradisional orang Toraja
serta buah-buahan. Warna merah
yang umumnya dipakai pada saat
Tenun ini menjadi cendera mata
diperoleh dari daun jati dan daun
upacara adat atau keagamaan seperti
yang sangat digemari oleh para
pacar, warna kuning dari kunyit, warna
Rambu Solo’ (upacara kedukaan) atau
wisatawan, selain karena perpaduan
hijau dari daun pandan, warna cokelat
Rambu Tuka’ (upacara syukuran).
warna dan motifnya yang unik, proses
kemerahan berasal dari pohon mahoni,
pembuatannya yang masih dilakukan
warna cokelat tanah dari biji asam dan
secara tradisional juga menjadi nilai
warna coklat tua dibuat dari batang
tambah tersendiri. Kain tenun Toraja
pisang yang sudah membusuk. Warna
pada dasarnya adalah bahan baku utama
bahan dasar kain adalah warna merah
pakaian, sarung, juga pasappu atau
yang berasal dari akar buah mengkudu
sejenis tutup kepala yang digunakan oleh
serta pinang, dan warna hitam diperoleh
tokoh-tokoh adat dan keagamaan dalam
dari kulit pohon Bilente.
ritual dan pesta adat Toraja. Kain tenun jenis tertentu bahkan digunakan sebagai penanda status sosial pada pelaksanaan upacara-upacara adat.
Selain tenun, wastra Toraja juga ada yang memakai wax-resist (rintang lilin) dalam teknik pembuatannya. Jenis ini juga memiliki peran yang sangat signifikan dalam pelaksanaan upacara adat di Toraja. Jenis kain maa’, misalnya, bernilai sakral sehingga kerap hanya dipakai oleh imam adat di Toraja sebagai ikat kepala
Perempuan-perempuan penenun di
saat memimpin upacara. Dalam upacara
desa To’baranna’ menggunakan serat
Rambu Solo’, maa’ biasa digunakan untuk
kapas yang dipintal menjadi benang
membungkus jenazah.
menggunakan unuran yang terbuat
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 45
Menenun di Desa To’baranna’Sakti Karuru
Jenis kain yang menyerupai maa’
bernilai pula kehadirannya dalam setiap
atau patung orang Toraja yang sudah
meskipun lebih lebar dan lebih pendek
upacara adat. Cerita tentang maa’ dan
meninggal dan biasanya diletakkan di
adalah sarita yang memiliki bentuk khas
sarita juga seringkali dituturkan dalam
sekitar tempat jenazah dimakamkan.
panjang dan sempit, dan umumnya
narasi lisan serta litani orang Toraja,
Motif tau-tau banyak digunakan oleh para
berwarna coklat atau biru tua dan putih.
yang menjadi bukti penting kehadirannya
bangsawan Toraja.
Baik maa’ maupun sarita pada umumnya
untuk masyarakat adat ini.
dilukis dengan tangan menggunakan
simbol kekuatan, kemakmuran dan
sekaligus mentransmisikan narasi
kesejahteraan karena perannya sebagai
kelisanan mereka melalui simbol-
kurban persembahan tertinggi dalam
simbol dan motif yang kerap dijumpai
upacara adat. Memiliki kain tenun
pada kain tradisional mereka, layaknya
dengan motif pa’tedong merupakan
hieroglif. Sebagai contoh, beberapa
sebuah kebanggaan karena kehadiran
motif dilekatkan pada figur perempuan,
kerbau dalam kehidupan orang Toraja
Umumnya jenis kain ini digunakan
seperti motif pa’sekong kandaure yang
sebagai binatang peliharaan yang
sebagai hiasan atau umbul-umbul
menjadi simbol kebesaran perempuan
umumnya sangat disayangi. Bahkan
pada rumah Tongkonan yang akan
Toraja. Motif ini menjadi harapan agar
dalam tradisi lisan passomba tedong
diupacarakan, karena dianggap sebagai
tiap keturunan, anak cucu yang lahir,
nenek moyang kerbau diceritakan
simbol keberkahan. Baik maa’ maupun
selalu hidup dalam kebahagiaan. Motif
bertemu dengan nenek moyang manusia
sarita dianggap sebagai benda pusaka
lain yang juga banyak dikenal adalah
di dalam hutan dan diminta oleh Puang
berharga dari nenek moyang orang
tau-tau, motif yang menyerupai manusia,
Matua yang dalam agama nenek moyang
Toraja, yang diwariskan turun-temurun.
sesuai dengan arti tau-tau dalam bahasa
orang Toraja dipercaya sebagai pencipta
Semakin tua umur kain ini, maka semakin
Toraja. Tau-tau adalah sebuah replika
dari manusia pertama, tanaman, hewan,
teknik rintang lilin. Teknik ini merupakan adaptasi lokal dari metode pewarnaan batik dan terkadang menggunakan lumpur – pada kain polos, yang ditenun secara lokal atau, seringkali dibuat dengan mesin dari India.
I
Motif kerbau atau pa’tedong menjadi
Masyarakat Toraja mendokumentasikan
46 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Menenun di Festival Tenun Sakti Karuru
bahkan perkakas yang terbuat dari logam
termasuk peran dan status si pemakai
untuk memberikan dirinya menjadi
dalam adat dan tentang harapan dan
kurban persembahan bagi para dewata
doa untuk kesejahteraan. Tiap lembaran
dan leluhur.
kain yang ditenun menjadi media untuk
Motif yang paling umum dijumpai pada kain tenun Toraja adalah motif pa’bannang, yaitu motif garis-garis lurus seperti benang. Motif ini dapat ditemukan pada kain tenun pa’borongborong, dimana garis lurus warna-warni memenuhi kain. Sedangkan motif pa’bannang pada kain tenunan pa’miring hanya terdapat di bagian ujung atau
merepresentasikan kehidupan sosial serta
Kain sarita menghiasi atap TongkonanSusia Kartika Imanuella
budaya orang Toraja. Bagi masyarakat adat ini, tenunan bukan hanya sebatas karya seni, lebih dari itu kehadirannya sebagai pengantar pesan kepada generasi mendatang dalam proses interaksi sosial mereka dalam kehidupan adat. (Susia Kartika Imanuella, Pegiat Pengolaaan Tradisi Lisan Sulawesi Selatan)
pinggiran kain. Garis lurus pada kain tenun menjadi pengingat bahwa setiap manusia setara, sehingga penting untuk dapat hidup berdampingan saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Setiap motif yang berusaha ditampilkan menyampaikan rangkaian cerita yang beragam tentang kehidupan masyarakat
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 47
SENI PERTUNJUKAN
Rayak-Rayak Sukabumian
Tari Gaul Wujud Syukur Kota Sukabumi tampak riuh pagi itu, 14 Oktober 2021, meski sebetulnya bisa lebih riuh bahkan hingar-bingar lagi hiruk-pikuk jika tidak ada pembatasan kegiatan akibat pandemi Covid-19. Ekspresi semringah dan gembira para penampil menceriakan wajah kota. Sejumlah seniman, para pelaku seni, anggota komunitas Gaya Gita Sukabumi, serta praktisipraktisi seni dari Kota Sukabumi melebur dalam pertunjukan Rayak-Rayak Sukabumian yang dihelat dalam rangka pemulihan ekonomi daerah dengan tajuk “Rayak-rayak Sukabumian Menghadirkan Citra Positif Kota Sukabumi”, sebagai bagian dari khazanah seni tradisional Jawa Barat. Seni pertunjukan yang dihelat di ruang terbuka itu juga menjadi bagian dari hajatan besar Pekan Kebudayaan Nasional 2021, gawenya Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek.
H
yang tidak erotis. Hal itu terkait juga dengan kultur agrarian masyarakat Sukabumi yang menjaga kesahajaan. Kata Sukabumi sendiri menjadi penegas eksistensi reugreug pageuh pepeh rapih. Kami selalu mensyukuri segala anugerahNya karena diberi panen melimpah, masyarakat sehat sejahtera, petani mukti (berhasil), pedagang senang, masyarakat aman, damai, towong rampog (tidak ada perampok), dan suda bégal (tidak ada pencurian). Seperti kita mafhum, budaya merupakan sebuah aspek penting dalam kehidupan manusia, dan kebudayaan merupakan hasil dari pemikiran atau akal dari manusia yang berbudaya. Kita pun ingat perkataan Edward Burnett Tylor
ajatan itu memang menjadi satu upaya pelestarian seni tradisional Jawa Barat yang termasuk dalam sepuluh OPK Kebudayaan yaitu seni khususnya seni pertunjukan tradisional, yang keberadaannya “terpuruk” karena pandemic Covid-19. Para pelaku seni tradisional, dalam hal ini di Sukabumi,
sangat terdampak, atau lebih tegasnya kurang mendapatkan tawaran pentas. Maka itu, dengan adanya pentas-pentas kecil meski terbatas, para seniman cukup terbantu. Untuk kepentingan yang lebih luas, hajatan seni itu terdokumentasi, sekaligus menjadi sarana sosialisasi bagi generasi muda masa ini. Rayak-Rayak Sukabumian memang andalan kota bermotto reugreug pageuh repeh rapih (kebahagiaan dan ketenangan lahir batin) itu. Kata rayak-rayak berasal dari kata ‘réak’, yang awalnya dari éak-éakan (bahasa Sunda), yang berarti bersorak-sorai. Sebagai wujud syukur dan bahagia, tarian berpasangan atau tarian rampak wanoja tersebut adalah sebentuk tari pergaulan
Menari, bergaul, dan bersyukur Dr. H. Barkah
II
48 48 INDONESIANA INDONESIANAVOL. VOL.11, 12,2021 2021
Bersolek Dr. H. Barkah
(2016:4) yang membatasi istilah
tugas nyata untuk menggali, merevitalisasi,
pun berangsur-angsur tidak dapat
kebudayaan sebagai “kompleksitas
membina dan mengembangkan potensi
ditemukan lagi dalam panggung-
menyeluruh”, yang meliputi
tersebut. Kekayaan budaya yang tidak
panggung hiburan tersebut.
pengetahuan, kepercayaan kesenian,
‘dijaga, dibina, dan dilestarikan’ akan
hukum, moral, kecakapan dan
hilang ditelan zaman terkubur dalam
kebiasaan yang diperoleh manusia
terpaan kebudayaan lain yang datang
sebagai anggota masyarakat. Maka
dari luar Indonesia.
itu, kita tidak bisa “main-main”
Melalui konservasi yang dilakukan Seksi Pembinaan Seni dan Kelembagaan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
dengan kebudayaan.
Aset Jawa Barat dan Indonesia
Kota Sukabumi, komunitas Gaya Gita
Dari pengalaman kami sebagai
Rayak-rayak Sukabumian salah satu
di Kota Sukabumi berkesempatan
pelaku seni tradisional khususnya,
khazanah budaya Kota Sukabumi
untuk merekonstruksi tarian
yang merupakan bagian dari
merupakan aset Jawa Barat juga aset
tersebut. Hal ini merupakan upaya
kebudayaan, budaya dan
Indonesia yang perlu ‘dijaga, dibina,
nyata kepedulian pemangku
kebudayaan tidak dapat dipisahkan
dan dilestarikan’. Sebagai bagian
kebijakan seni yang didukung oleh
dari kehidupan manusia yang
dari khazanah seni Rayak-rayak
pemerintah Kota Sukabumi untuk
hidup berkelompok, bersosialisasi
Sukabumian memiliki nilai-nilai seni
melestarikan kesenian tradisional
di dunia ini. Kebudayaan menjadi
yang tinggi dan kaya akan kearifan
yang hampir punah.
identitas yang melekat erat
budi pekerti luhur khususnya cara
dengan kehidupan sosial manusia.
bergaul remaja putra dan putri. Jika
Kebudayaan juga mencerminkan
tarian ini tidak terapresiasi, bahkan
hidup, tuntunan, adat istiadat,
punah maka hilang pula kearifan seni
kesenian dan ajaran yang dipegang
budaya yang ada pada Tarian Rayak-
teguh oleh kelompok sosialnya.
rayak Sukabumian tersebut.
Negeri ini kaya akan khazanah
Rayak-rayak Sukabumian yang
citra positif Kota Sukabumi dan kami
kebudayaan. Bahkan Indonesia
sudah berumur 200 tahun itu
sajikan dalam pertunjukan yang
dijuluki negeri adikuasa budaya. Hal
sempat menjadi primadona seni
masuk dalam kalender kegiatan Jawa
tersebut tercermin dengan ribuan
pertunjukan di panggung hajatan,
Barat, pemulihan ekonomi daerah
pulau dan ratusan suku bangsa,
syukuran pernikahan, khitanan,
tahun 2021 (Dr H Barkah, Dosen
menjadi sebuah museum peradaban
acara perkebunan, dan lain-lain.
Universitas Nusa Putra Sukabumi
yang bernilai tinggi. Kondisi ini bukanlan
Tarian itu masih sering dipertunjukan
dan Pelestari Seni Sunda).
kebanggaan semata, tetapi tugas yang
sampai tahun 1980-an. Namun
harus diemban dan dilaksanakan, yaitu
seiring masuknya siaran televisi ke
Studio, didukung oleh praktisi seni
Bentuk sajian yang kami sajikan tentunya mengembangkan dari sajian sebelumnya, serta menyesuaikan dengan kondisi kekinian. Tarian Rayak-rayak Sukabumian ini untuk menghadirkan
berbagai pelosok Sukabumi, tarian ini
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 49
CAGAR BUDAYA
Ceruk Tewet Atas Edy Gunawan
Sangkulirang Mangkalihat Gambar Cadas Prasejarah di Jantung Kalimantan
I
50 INDONESIANA VOL. 12, 2021
a nd na Pe
a d a ba P er
n - Edy Guna wan
naw an
gerusan waktu - Ed y Gu i adap ngh Me
eksistensi manusia prasejarah beserta aktivitas mereka kala itu. Semua itu
K
terekam dalam seni cadas atau rock
arst Sangkulirang Mangkalihat
art, yakni lukisan yang ada di dinding
adalah sebuah bentang alam
gua atau ceruk, tebing, dan batu.
karst yang terletak di Kalimantan
Timur, tepatnya di Kabupaten Kutai Timur, dan membentang hingga Kabupaten Berau. Karst adalah daerah yang terdiri atas batuan kapur yang berpori sehingga air di permukaan tanah selalu merembes dan menghilang ke dalam tanah. Sangkulirang Mangkalihat dikelilingi oleh dinding-dinding terjal, gua bawah tanah dengan ukiran alam yang apik, serta perbukitan hijau yang luas. Karst ini kaya akan peninggalanpeninggalan bersejarah yang juga menjadi informasi penting terkait
Gam
bar yang tersisa -
Edy Gu n
aw
an
Dengan persebaran gua (cave) dan ceruk (rock shelter), Sangkulirang Mangkalihat diperkirakan pernah dimanfaatkan sebagai tempat hunian oleh manusia masa lalu. Pemanfaatan gua dan ceruk di masa lalu meninggalkan jejak hunian dan tinggalan budaya yang beragam dan memiliki keunikan tersendiri, termasuk gambar cadas yang dibuat oleh masyarakat prasejarah. Gambar cadas atau rock art biasa diekspresikan di dinding gua dan banyak ditemukan di Benua Amerika, Afrika, Eropa, Australia, hingga Asia.
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 51
Pada sal a
h sa tu s
ud
ut
Ce ru k
Te w A et ta s-
y Ed a naw Gu n
Di Asia, gambar cadas banyak ditemukan
Gua Pindi - Edy Gunawan
di Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Gambar cadas di Karst Sangkulirang Mangkalihat menjadi salah satu situs kawasan gambar cadas yang telah terdaftar di Tentative List UNESCO pada 30 Januari 2015. Tercatat dengan No Ref 6009 dengan judul Sangkulirangyang paling awal di dunia. Mangkalihat Karst: Prehistoric Rock art Area. Gambar cadas dan beberapa temuan arkeologis di kawasan ini juga Ada lebih dari 50 lokasi dari berbagai gua menunjukkan migrasi Orang Austronesia. di Karst Sangkulirang Mangkalihat yang Selama migrasi, iklim dan tutupan memiliki rock art. Dari hasil penelitian lahan Borneo berubah dari waktu ke arkeologi diketahui bahwa lukisanwaktu. Iklim kontinental terjadi ketika lukisan di gua tersebut berusia puluhan seluruh Sundaland masih kering ribu tahun lamanya. Kawasan karst ini (40.000–21.000 BP), diikuti oleh iklim memiliki informasi tentang jejak manusia sabana tropis dan iklim kepulauan purba yang bisa dilihat dari lukisan (12.000–7.000 BP), kemudian dilanjutkan tangan, gambar perahu, dan lukisan dengan Hutan Hujan Tropis (1.000 BP). berbagai jenis binatang yang tergambar Secara korelatif, interpretasi geologi jelas pada dinding-dinding gua dan dari daerah tersebut menunjukkan konon telah ada sekitar puluhan ribu perubahan tutupan lahan. Perubahan ini tahun yang lalu.
I
12 2021 52 INDONESIANA VOL. 12,
Karya Seniman Purba Nusantara Pulau Kalimantan, yang pada masa purba merupakan bagian dari Sundaland (daratan besar di Asia Tenggara ribuan tahun yang lalu),cara adalah pulau terbesar mempengaruhi hidup Austronesia, di Kepulauan Di timur tengah misalkan dari Indonesia. berburu hingga Kalimantan terletak kawasan karst memancing,Timur, dan tergambar jelas pada bernama Sangkulirang Mangkalihat. gambar cadas yang ditemukan. Kawasan karst ini berada di hulu lima Berdasarkan hasil penelitian yang sungai besar yang mengalir ke Laut pernah dilakukan, diketahui bahwa selain Sulawesi. Di kawasan itu juga terdapat gambar cadas, ditemukan pula berbagai tujuh gunung karst raksasa (Batu Aji, artefak dan ekofak yang diperkirakan Batu Gergaji, Batu Tondoyan, Batu Kulat berasal dari masa 4000 tahun yang lalu. Bongkok, Batu Tutunambo-Pemulin, Batu Salah satu lukisan binatang tertua juga Pengadan, dan Batu Tabalar Ara Raya) ditemukan di Gua Liang Karim dan Gua dan pelataran karst Tutunambo Batu Lubang Jeriji Saleh di kawasan Gunung Putih yang luas. Batu Gergaji. Menurut Maxime Aubert Ribuan lukisan dan ukiran arkeolog seni cadas yang merupakan seorang prasejarah ditemukan di sini,University tersebar sekaligus profesor di Griffith di 48 gua pedalaman di tujuh kawasan
pegunungan karst yang berbeda. Seni cadas yang dilukis di langit-langit, dinding, dan rongga gua tergantung pada Autralia menyebutkan bahwa lukisan maknanya. Mereka menggambarkan yang diduga banteng liar tersebut berusia bentuk-bentuk seperti gambar spiritual 40 ribu ribu tahun yang lalu. Terdapat (zoomorfik dan antropomorfik) dan pula gambar cadas berupa sarang lebah gambar fenomena sosial (peralatan dan madu raksasa yang memiliki ukuran 1,5 senjata) yang melukiskan kehidupan meter. Selain sarang lebah, terdapat pula sehari-hari. Dari semua seni cadas itu, cap tangan negatif yang sayangnya sudah lukisan tangan adalah elemen yang paling mulai rusak dan sudah terjangkau tangan umum muncul. manusia. Gua Liang Karim hanya satu Penanggalan radiokarbon menunjukkan dari puluhan situs prasejarah di kawasan bahwa seni cadas diMangkalihat. Gua Tewet di Karst Sangkulirang Sangkulirang Mangkalihat adalah Menuju Warisan Budaya Dunia 40.000 BP. Ini jauh lebih awal dibandingkan dengan Gua Lascaux Karst Sangkulirang Mangkalihat memiliki (35.400 BP) dan Gua Chauvet (32.000) di banyak peninggalan sejarah yang belum Prancis yang sebelumnya dikenal sebagai
diteliti dan digali secara utuh termasuk
Untuk memperkuat kesadaran publik
dan pembukaan lahan untuk perkebunan
peninggalan berupa kebudayaan, sejarah,
tentang salah satu gambar cadas
kelapa sawit mengancam Sangkulirang
organisme yang hidup di bentangan karst
paling tua yang dikenal di dunia, perlu
Mangkalihat. Berbagai upaya dilakukan
tersebut.
dirancang informasi menarik terhadap
untuk melestarikan situs-situs tersebut,
persebaran gambar cadas Sangkulirang
mulai dari penetapan peraturan
Mangkalihat. Ini perlu dilakukan melalui
daerah hingga langkah besar untuk
penggambaran berbagai aspek mengenai
mengajukannya sebagai salah satu
situs-situs tersebut, yaitu lokasi dan
Warisan Budaya Dunia UNESCO.
Gambar cadas sebagai sumberdaya budaya perlu mendapat perhatian khusus. Upaya pelestarian mutlak diperlukan mengingat ancaman kerusakan yang semakin masif. Sejalan dengan hal tersebut, dilakukan kegiatan pelestarian yang massif dan melalui kolaborasi multisektor melibatkan berbagai pemangku kepentingan, khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur, Berau, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan lintas Kementerian lainnya. Ini merupakan langkah yang diperlukan agar
posisinya di antara gambar cadas dunia lainnya, detail lokasi di situs, perubahan iklim dan geomorfologi yang terjadi dan pengaruhnya terhadap gambar cadas saat ini, korelasinya dengan
Diharapkan dengan penetapan Sangkulirang Mangkalihat sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO, upaya menjaga kelestarian gambar cadas dan lingkungan, serta warisan budaya
migrasi prasejarah, dan ancaman yang dihadapi saat ini dari kegiatan industri. Representasi multidimensi yang terintegrasi dapat membuat kawasan ini semakin dikenal oleh banyak pihak.
peninggalan sejarah manusia zaman purba lainnya, dapat dijamin dan dihindarkan dari ekploitasi industri ekstraktif seperti pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit
terwujud pengelolaan yang berkelanjutan
Saat ini, sebagaimana teramati dari
yang saat ini marak dilakukan di
atas kawasan ini sebagai situs cagar
citra satelit, aktivitas industri seperti
sekitar kawasan (Edy Gunawan, BPCB
budaya.
eksploitasi karst untuk produksi semen
Kalimantan Timur).
aman - Edy Gu
na w an
r d i Gu m ba Ga
a Saleh - Edy Gu
naw an
G
aian Z Gap
ap
a ai
n
m
lu a la as
km untu
asa kini - E
dy G un
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 53
aw
an
MANUSKRIP
Manuskrip dolanan Koleksi Perpustakaan UI Aswinna
Rekam Jejak Dolanan Jawa dalam Naskah Kuno
Masa kanak-kanak merupakan masa yang seru, menggembirakan, serta penuh warna. Dunia kehidupan anakanak terasa sederhana dan unik, pun dilalui dengan bebas dan tanpa beban. Anak-anak sangat peka untuk menerima berbagai rangsangan dari lingkungan sekitar, satu di antaranya melalui nyanyian. Tradisi Jawa menyediakan wahana tersebut, yakni dolanan anak. Dolanan berasal dari bahasa Jawa yang berarti permainan. Dolanan anak yang dimaksud adalah permainan tradisional yang memuat unsur olahraga, rekreasi, nyanyian, dan edukasi.
I
54 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Dolanan anak tidak saja ditularkan dari
Dolanan Bocah-Bocah ing Klathen kode
oleh percetakan H.A. Benjamins di kota
satu generasi ke generasi berikutnya
koleksi UR22-UR24, Dolanan Warni-
Semarang dengan ukuran naskah 13,5
melalui tradisi lisan, namun juga direkam
Warni kode koleksi UR9 dan UR10 yang
cm x 22 cm.
dalam manuskrip-manuskrip kuno
menjadi koleksi Perpustakaan Universitas
maupun naskah cetak kuno di Nusantara
Indonesia; dan Jongensspelen kode
yang terbentang luas dari ujung barat ke
koleksi KBG 926 yang merupakan koleksi
timur dan mengandung banyak informasi
Perpustakaan Nasional RI. Dari data
berupa ilmu pengetahun, sosial, budaya,
terebut memperlihatkan bahwa dolanan
agama, dan lain-lain. Tradisi tulis lebih
anak tradisional di Jawa cukup beragam.
awet dalam menyimpan ingatan memori
Teks SLBB memuat 212 lagu bocah dan dolanan anak, dilengkapi dengan aturan dan cara bermainnya, serta ilustrasi sederhana yang menggambarkan tiap permainan. Dolanan bocah yang terhimpun dalam naskah SLBB terbagi
Salah satu dari keberagaman manuskrip
dalam tiga jenis penyajian 1) dolanan
dan naskah cetak kuno yang memuat
bocah disertai dengan lagu, 2) dolanan
ingatan memori dolanan anak dan lagu
bocah saja, dan 3) lagu bocah saja.
Seiring dengan perkembangan zaman
atau tembang bocah adalah Serat Lagu
(Muhammad Bagus Febriyanto,
yang serba berbasis teknologi, dolanan
Bocah-Bocah (disingkat SLBB). SLBB ini
Filolog).
anak mulai dilupakan oleh masyarakat
merupakanKoleksi Grahatama Pustaka
milenial. Anak-anak lebih memilih gawai
Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
dan bermain di kamar sembari rebahan
D.I. Yogyakarta
ketimbang bermain bersama teman-
dengan kode
temannya sambil bersosialisasi dan
koleksi L
berolahraga. Hal tersebut mengakibatkan
784.624 Suk S.
terputusnya pelestarian permainan
Penyampaian
tradisional dolanan anak khususnya di
teks dalam
Jawa. Ingat akan nama-nama dolanan
bentuk prosa
anak saja rasanya sudah bersyukur,
yang ditulis
terlebih ingat secara lengkap cara dan
menggunakan
aturan bermainnya. Keberuntungan
bahasa dan
masyarakat Indonesia adalah memiliki
aksara Jawa. R.
peradaban tulis yang maju pada masa
Sukardi (Prawira
lampau, sehingga dolanan anak masih
Winarsa)
bisa kita pelajari dan hidupkan kembali
menulis SLBB
dengan membuka lembar demi lembar
ini di Imogiri,
manuskrip.
Yogyakarta.
budaya masa lampau dibandingkan dengan tradisi lisan.
Manuskrip Dolanan Ada banyak manuskrip ataupun naskah
Pada tahun 1912 SLBB diterbitkan
cetak kuno yang menyimpan ingatan memori dolanan anak, di antaranya adalah manuskrip berjudul Dolanan dengan kode koleksi F31, Dolanan Bocah kode koleksi F32, Dolanan Driji F9 dan F10, Dolanan Lare-Lare kode koleksi F8 yang tersimpan di Museum Sonobudoyo Yogyakarta; Gendhing Dolanan UR25,
Laman-laman untuk bermain - Aswinna
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 55
Berikut ini contoh-contoh nama dolanan bocah
yang disertai lagu: No. 1.
dolanan bocah :
No. urut dalam naskah 1.
Nama dolanan Gula ganthi
2.
2.
Sepet-sepet aking
3.
3.
Hanti
4.
4.
Thung-thung
5.
5.
Cublak-cublak suweng
6.
6.
Godhong-godhong sembukan
7.
7.
Emprit-emprit peking
8.
8.
Bek kung
9.
9.
bibis
10.
10.
Cempa rowa
11.
11.
Cengkir-cengkir legi
12.
12.
Blarak-blarak sempal
13.
13.
Ancung
14.
14.
Sulur-sulur kangkung
15.
15.
Sluku-sluku bathok
16.
16.
Tumbaran
17.
17.
Lepetan
18.
18.
Srek-usreke
19.
19.
Ceplok endhog
20.
20.
Lintang rembulan
21.
21.
Jamuran
22.
22.
Nini-nini katisen
23.
23.
Dhungkul
24.
24.
Kacang-kacang goreng
25.
25.
Cengkowak
26.
26.
Luru-lurus
I
56 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Berikut ini contoh nama-nama
No.
No. urut dalam naskah
Nama dolanan
1.
90.
Jelung umpet
2.
91.
Uthuk-uthuk
3.
128.
Genukan
4.
135.
Gobag grendul
5.
136.
Gobag gendul
6.
137.
Gobag sodhor
7.
138.
Gobag gerit
8.
139.
Koko-koko
9.
151.
Dhakon
10.
152.
Obrog (sela)
11.
153.
Obrog (kajeng)
12.
156.
Macanan, tiyang 21 sima 1
13.
157.
Macanan, tiyang 8 sima 2
14.
158.
Macanan, tiyang 3 sima 1
15.
159.
Macanan, tiyang 4 sima 1
16.
160.
Mulmulan
17.
161.
Basbasan
18.
171.
Damel gambar griya
19.
174.
Gatheng
20.
175.
Gatheng tandheg
21.
176.
Gatheng brojol
22.
177.
Gatheng rante
23.
179.
Benthik
24.
180.
Benthik maling
25.
181.
Uncal
26.
182.
Ondhel
27.
183.
Jirak byok
34.
190.
Dekepan
39.
203.
Gendeng
Menjaga permainan, menjaga peradaban - Zullubis
Berikut ini nama-nama dolanan bocah sejumlah 44 buah No.
No. Urut dalam naskah
Nama dolanan
22.
87.
Ri ri welut
23.
92.
Riti-riti II
24.
93.
Titi gung
25.
95.
Kidul kono ana lintang
26.
96.
Kembang thokla-thakli
1.
35.
Pring sadul-sadul
2.
36.
Sondom belo
3.
37.
Kembang celung
4.
40.
Locici
5.
44.
Kebo brintik
6.
47.
Celeng Gonteng
7.
49.
Sang goreng sonjin
8.
50.
Sliring gendhing
9.
54.
Hurti hurta
10.
58.
Bang-abang
32.
130.
Cumplo nangka
11.
60.
Dhungkul bobonang
33.
132.
Dhungkul lur galur
12.
62.
Embleg-embleg tape
34.
144.
Uyek-uyek ranti II
35.
147.
Thil sarinthilan
duduh
13.
63.
Jonjang lotha-lathi
14.
65.
Rujak manggis
15.
69.
Pring gadhing
16.
70.
Godhong kamitetep
17.
71.
Orong-orong bangkong
18.
73.
Bung menthalit
19.
76.
Kroto-kroto I
20.
78.
Dhoro-dhoro thik
21.
80.
Godhong-godhong sembukan
27.
101.
Ima-ima
28.
107.
Jeruk inggu
29.
115.
Pring gong-gong
30.
123.
Dhungkul dhembleng
31.
126.
Pring-pring celumpring
dhola-dhali
36.
148.
Bi bibi tumbas timun
37.
154.
Pelem-pelem mentah II
38.
155.
Rujak nanas
39.
166.
Bung pring ori
40.
207.
Suri-suri dhablang
41.
208.
Anakku
42.
209.
Sulur-sulur rambate
43.
211.
Randhu-randhu cengklung
44.
212.
Jeruk gulung II
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 57
MUSIK
Berburu Bunyi di
Tana Humba
Ata Ratu memainkan Jungga -
Mungkin banyak dari kita yang belum mengenal nama tempat di bumi Nusantara yang Bernama Tana Humba. Namun, apabila mendengar nama Pulau Sumba, pasti kita akan langsung mafhum pulau indah nan eksotis dari gugusan pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur itu. Ya, Tana Humba adalah sebutan untuk Pulau Sumba bagi penduduk asli di sana. Selain memiliki keindahan alam, pulau seluas 10.710 kilometer persegi itu menyimpan kekayaan budaya berupa bebunyian yang unik dan hampir tidak dapat ditemui di belahan bumi manapun di dunia ini.
I
58 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Bunyi di sini bukan sekadar suara tanpa
Pemburu Bunyi yang bertujuan untuk
frekuensi nada yang diinginkan. Pada
makna, tetapi bunyi yang mengandung
mengenal lebih dekat sekaligus merekam
bagian bawah terdapat satu batok kelapa
nilai estetika dan bahkan nilai magis-
bebunyian alat musik khas Sumba, agar
yang berfungsi sebagai tabung resonansi
spiritualitas bagi masyarakat Pulau
kekayaan budaya Tana Humba dapat
yang ditutup dengan kulit binatang.
Sumba. Bebunyian itu melebur ke
lebih dikenali oleh masyarakat luas,
sendi-sendi kehidupan masyarakat
khususnya generasi muda.
Tana Humba, menjadi bagian dalam keseharian masyarakat. Istilah yang paling umum untuk menggambarkan bunyi-bunyian tersebut adalah “musik tradisional”.
Cara membunyikan dungga roro adalah dengan menggesek dawai di atas
Perburuan Pertama: Dungga, Dungga
lapisan kulit batok kelapa menggunakan
Roro, dan Dungga Kapoha
sebuah busur kecil. Sambil bernyanyi
Perburuan diawali dengan mencari dan
menyuarakan lirik-lirik berbahasa Sumba,
menemui para maestro bunyi di Pulau
Ndara Katoda mengapit batang bamboo
Sumba. Maestro pertama yang ditemui
di antara ibu jari dan jari telunjuk,
Musik tradisional di Sumba (dan
adalah Ndara Katoda, seorang pemain
sedangkan jari telunjuk, jari tengah, dan
sekitarnya) lebih menonjolkan keindahan
dungga yang lebih dari lima puluh
jari manis secara bergantian menekan
unsur vokal dan lirik dibandingkan
tahun mengakrabi alat musik khas bumi
dawai pada batang bamboo. Bunyi yang
dengan harmonisasi bunyi dari
Marapu itu. Kepada Tim Pemburu Bunyi,
dihasilkan senada dengan lagu yang ia
instrumen atau alat musik. Kondisi itulah
ia menjelaskan dan mendemonstrasikan
lantunkan. Sementara itu, tangan kiri
yang --bisa jadi-- menjadi penyebab
penggunaan dungga yang ternyata
memegang busur kecil yang digunakan
kelangkaan alat musik khas Pulau Sumba.
memiliki berbagai macam varian bentuk
untuk menggesek bagian bawah batang
Situasi itu menarik perhatian musikus
dan cara memainkannya. Ndara Katoda
bambu yang berdekatan dengan batok
Ivan Nestorman untuk membentuk Tim
menunjukkan tiga alat musik yang biasa
resonansi.
ia mainkan yaitu dungga, dungga roro, dan dungga kapoha.
Ndara Katoda kemudian memetik dungga. Sekilas, alat musik ini mirip
Secara organologi, dungga, dungga roro,
dengan ukulele dengan tiga utas dawai,
dan dungga kapoha dapat digolongkan
namun cara memainkannya bukan
sebagai alat musik chordophone, yang menghasilkan bunyi dari getaran dawai atau senar yang dipetik maupun digesek. Untuk menghasilkan bunyi yang lebih nyaring, getaran tersebut ditangkap dan digaungkan oleh semacam tabung resonansi yang menyatu dengan badan instrumen. Dungga - Direktorat
Ndara Katoda menjelaskan dan mendemonstrasikan alat musik yang selalu ia mainkan. Pertama, maestro ini menujukkan kepiawaiannya dalam bernyanyi sambil memainkan dungga roro. Alat musik ini berbentuk memanjang seperti busur yang terbuat dari bambu ukuran sedang dengan
Wajah Dungga-
panjang kurang lebih satu meter. Pada bambu ini dibentangkan satu utas dawai dan diikat pada potongan kecil bambu yang dapat diputar untuk mendapatkan
I
VOL. 11, 12, 2021 INDONESIANA 59
Keberadaan dungga kapoha memang sangat special. Di samping cara memainkannya yang unik, dungga kapoha milik Ndara Katoda ini ternyata merupakan satu-satunya dungga kapoha yang tersisa di Pulau Sumba. Ndara menjelaskan bahwa alat itu ia dapatkan dari ayahnya yang juga pemain dungga. Ndara Katoda menjelaskan bahwa dia tidak mampu lagi membuat dungga kapoha. Selain karena proses pembuatan yang memakan waktu lama, juga karena Memainkan Dungga -
didekap seperti umumnya gitar atau
menekan dawai pada batang kayu untuk
ukulele. Dungga dimainkan dengan cara
meghasilkan tinggi-rendahnya nada.
dipegang berhadapan dengan pemain musik, dan dawai-dawai pada dungga dipetik dengan ibu jari kiri dan kanan untuk menghasilkan nada ritmis, seolah mengajak pendengarnya untuk menari. Tim Pemburu Bunyi tak kuasa menahan kepala untuk bergoyang, menganggukangguk mengikuti irama dungga sang maestro.
Bunyi juga dibuat terkesima dengan
dari semacam buah labu hutan yang kini
penempatan tabung resonansi dibuka
sudah jarang ditemui di Pulau Sumba.
tutup dengan cara melonggarkan dan
Meskipun begitu, Ndara berharap suatu
mengencangkan bekapan pemain,
saat nanti akan ada generasi muda yang
sambil memetik dawai. Ndara Katoda
mau mempelajari dan merevitalisasi alat
menjelaskan bahwa hal itu dilakukan
musik warisan orangtuanya itu.
untuk mendapatkan variasi tinggi rendah frekuensi nada dan warna suara.
yang mengajak pendengarnya untuk bergembira dan menari, dungga katoda ternyata biasa dimainkan untuk menyanyikan lagu-lagu yang sedih atau melankolis. Secara ukuran dan bentuk, alat musik ini mirip dengan dungga roro, namun terdapat perbedaan yang sangat mencolok. Pertama, ia tidak terbuat dari bambu, tetapi dari kayu padat yang dibentuk memanjang dan sedikit lengkung seperti busur. Kedua, posisi tabung resonansi terbalik dan tidak ditutup, sehingga menyerupai
memainkan dungga kapoha ini berkebalikan dengan dungga roro, yakni tangan kanan berperan untuk memetik dawai dan tangan kiri berperan untuk
I
12, 2021 60 INDONESIANA VOL. 11,
tabung resonansi. Tabung itu bukan terbuat dari batok kelapa, melainkan
kapoha. Berkebalikan dengan dungga
ketiga, ini yang paling unik, yaitu posisi
didapat, terutama untuk pembuatan
Tidak hanya berhenti disitu, Tim Pemburu
Alat musik terakhir adalah dungga
gayung untuk mengambil air. Dan
bahan pembuatannya sangat sulit
Ndara Katoda mendemonstrasikan cara memainkan Dungga Kapoha -
Ivan Nestorman (kanan), musikus asal Flores, sedang meneliti bebunyian dari Sumba
Mendengar lagu-lagu sedih diiringi
Nusa Tenggara Timur. Pertukaran budaya
Selain itu, keterbatasan ketersediaan
dungga kapoha, juga mengetahui
serta perkawinan antar penduduk
bahan baku membuat para pembuat
keberadaannya yang nyaris punah, makin
Sumba dan Sabu berperan dalam
alat musik di Sumba mencari alternatif,
membuat hati kami terasa miris.
memperkenalkan alat musik juk di
seperti dawai jungga yang sebelumnya
Sumba, meskipun dengan sebutan lain
dibuat dengan menggunakan rambut
yaitu jungga. Instrumen itu pun lantas
ekor kuda, kini bisa dari tali kopling
biasa digunakan oleh masyarakat di
sepeda motor. Alasannya, selain lebih
Sumba untuk mengiringi syair lagu pada
mudah didapat, bunyi yang dihasilkan
aktivitas-aktivitas ritual adat Marapu,
juga lebih nyaring. Di sini kita dapat
seperti pernikahan dan kematian untuk
menemukan bahwa keterbatasan
menghidupkan suasana.
ketersediaan bahan baku seharusnya
Perburuan Kedua: Jungga Berikutnya, kami mendatangi kediaman Ata Ratu, satu-satunya maestro perempuan Jungga di Pulau Sumba. Syair-syair yang dilantunkan dengan iringan Jungga berisi tentang beragam pesan, juga mengajak pendengar untuk
tidak menjadi kendala.
juga dapat digolongkan sebagai alat
Hasil Perburuan: Keunikan Bunyi dan Masa Depan Musik Sumba
musik chordophone. Sekilas, alat musik ini
Dari perburuan bunyi di Tana Humba
dan mengarsipkan khazanah musik
mirip dengan gitar atau ukulele, memiliki
ini, didapatlah keunikan bunyi khas
tradisional tentu berdampak besar
tabung resonansi yang menyatu badan
Sumba, bahwa alat musik pengiring
bagi pelindungan, pengembangan, dan
instrumen dengan empat dawai yang
nyanyian ternyata memiliki peran
pemanfaatan musik tradisional. Generasi
membentang di atasnya.
yang unik. Bunyi dari alat musik bukan
muda jangan sampai melewatkannya
berupa harmonisasi nada berupa accord
(Denison Wicaksono, Direktorat
(seperti pada alat musik gitar versi Barat),
Perfilman Musik dan Media Baru
namun lebih pada iringan unisono, yaitu
Kemdikbudristekdikti).
menjaga kelestarian adat dan budaya Sumba. Sama seperti dungga, jungga
Jungga yang dikenal oleh masyarakat Sumba Timur ini diadaptasi dari alat musik tradisional juk dari Sabu, satu pulau kecil di selatan gugusan kepulauan
berbunyi senada dengan nada vokal yang dilantunkan.
Upaya Tim Pemburu Bunyi dari Indonesia Selatan dalam mencatat, merekam,
Foto-foto Koleksi dari Direktorat Perfilman Musik dan Media
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 61
PENGETAHUAN TRADISIONAL
Keju
Dali untuk dinikmati - Made, Tristy, Selvi, Sandra
Indonesia
Penganan Lokal Potensi Internasional
K
eju adalah bahan makanan yang
I
identik dengan kuliner Barat,
Negara asal penghasil keju yang terbesar
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah
terutama Amerika dan Eropa.
di dunia adalah Amerika Serikat yang
Indonesia memiliki keju tradisionalnya
Penggunaan keju pada menu-menu
warganya sangat suka mengkonsumsi
sendiri?
internasional sudah sangat lazim, seperti
keju parmesan dan mozarella. Selain itu,
pasta, pizza, sandwich, burger dan
Belanda, Jerman, Perancis dan Italia, juga
sebagainya. Selain itu, keju juga sering
memiliki keju khas yang masing-masing
digunakan sebagai bahan utama dalam
memiliki citarasa tradisional dengan
pembuatan kue ataupun sebagai isian
sumber susu dan berbagai pengolahan
roti manis.
yang berbeda.
62 INDONESIANA VOL. 11, 12, 2021
Bahan baku dalam pembuatan produk pastry di Indonesia masih banyak bergantung pada bahan impor, padahal banyak sekali bahan baku lokal yang dapat dimanfaatkan. Ada banyak jenis keju yang digunakan seperti cheddar
permukaannya. Keju ini cukup keras dan tidak menyisakan serpihan ketika dipotong. Tetapi, jika kita meraba tekstur keju ini, akan terasa mudah hancur dan rapuh. Aroma keju ini terasa asam segar seperti tape ketan yang baru masak, dengan rasa yang cenderung tawar dan memiliki aftertaste getir yang ringan. Danke untuk kita semua - Made, Tristy, Selvi, Sandra
Tidak sedikit produk pastry modern yang dapat dihasilkan dari keju dangke. Sejumlah contoh pemanfaatannya sejauh
cheese, parmesan cheese, mozzarella
Dangke
cheese, edam cheese, cheese spread,
Keju dangke merupakan keju khas yang
camembert cheese, dan cream cheese.
berasal dari Sulawesi Selatan, tepatnya di
Sebagian besar keju tersebut masih
Kabupaten Enrekang. Masyarakat Enrekang
diimpor dan dari tahun ke tahun terus
semula membuat keju ini dari susu kerbau
meningkat sebesar 5,96% (BPS, 2014).
namun seiring dengan sulit dan mahalnya
Tingkat konsumsi keju di Indonesia masih
susu kerbau, belakangan mereka juga
rendah apabila dibandingkan dengan
mengolah susu sapi. Keju ini menggunakan
negara Asia lainnya, hal ini disebabkan
batok kelapa sebagai cetakannya sekaligus
adanya stigma bahwa keju adalah
sebagai saringan untuk memisahkan whey
makanan mewah yang hanya dikonsumsi
dengan kejunya. Selain untuk menyerap
oleh orang kaya.
produksi susu sapi yang berlimpah, keju
Padahal di Indonesia banyak sekali terdapat keju tradisional yang rasa dan kualitasnya sama dengan kejukeju yang diimpor. Aneka olahan keju lokal misalnya adalah keju dangke dari Sulawesi Selatan, keju cologanti dari Sumba, keju perah dari Lombok, keju dadiah dari Padang dan keju bagot ni horbo dari Tapanuli (Jauzan, 2011). Kejukeju tradisional tersebut hanya dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat lokal dan kurang dikenal oleh masyarakat luas. Hasil karya pengrajin lokal ini kebanyakan masih belum tersentuh. Padahal aneka produk itu dapat diolah menjadi komoditas kuliner yang bernilai tinggi dan bergengsi. Apabila pemanfaatan dan pengembangan produk keju-keju tradisional tersebut dikelola dengan tepat, bukan tidak mungkin produk itu
ini adalah dangke chilled cheesecake, dangke marbled brownies, dangke chocolate chip cookies, dangke baked cheesecake, dangke chocolate puff, dangke butter cookies, dangke banana strudel, dan masih banyak produk-produk pastry modern lain.
dangke lebih digemari oleh masyarakat Enrekang karena bisa dijadikan lauk teman makan nasi dan sambal sebagai pelengkap.
Berbagi rasa Made, Tristy, Selvi, Sandra
Secara garis besar proses pembuatan dangke ini sama dengan proses pembuatan fresh cheese. Berbeda dengan keju yang pada umumnya digumpalkan dengan menggunakan bantuan bakteri penghasil enzim rennet, dangke digumpalkan dengan menggunakan getah pepaya. Karakteristik keju dangke memiliki tekstur keju yang padat, dengan kadar air yang cukup tinggi. Keju tersebut dilumuri dengan air garam agar lebit awet dalam perjalanan untuk pemesanan dari luar kota atau luar pulau. Air garam ini harus segera dibersihkan dari keju agar tidak terlalu lama terserap ke dalam keju dengan cara direndam sebentar di dalam air panas, kemudian ditiriskan.
akan turut memperkaya sektor pariwisata
Setelah keju dangke ini dibersihkan, terlihat
Indonesia, khususnya wisata kuliner
warna sedikit kekuningan serta rongga-
daerah.
rongga yang tidak merata pada bagian
I
VOL. 11, 12, 2021 INDONESIANA 63
muda. Proses berikutnya adalah proses penyaringan yang akan memisahkan antara whey dan curd, lalu dilanjutkan dengan proses pencetakan curd. Proses selanjutnya adalah pengemasan dan penyimpanan, di mana mangkuk yang berisikan bagot ni horbo disimpan dalam lemari pendingin agar lebih segar dan awet. Beberapa produk pastry modern yang dapat dibuat dari keju tradisional dali ni horbo adalah choux with dali vla filling, doughnut with dali tiramisu filling, dali tiramisu, dali cheese muffing, dan dali chilled cheese cake Penganan - Made, Tristy, Selvi, Sandra
Dali ni horbo Keju tradisional berikutnya adalah bagot ni horbo atau dali ni horbo yang berasal dari Tapanuli, Sumatera Utara. Keju ini terbuat dari susu kerbau yang ditambahkan air perasan daun papaya atau air perasan nanas untuk membantu
Penutup hidangan - Made, Tristy, Selvi, Sandra
proses pengentalan (koagulasi) dan menghilangkan bau amis dari susu kerbau. Keju tradisional bagot ni horbo saat ini bisa dikonsumsi langsung atau dikonsumsi bersama arsik, yakni makanan khas Tapanuli berbahan utama ikan mas yang dimasak menggunakan rempat-rempah tradisional khas Sumatera Utara (andaliman dan buah kecombrang). Susu kerbau yang terkandung dalam bagot ni horbo memiliki kandungan lemak lebih banyak daripada susu sapi,
I
dibandingkan susu sapi karena susu
Senduro
kerbau lebih banyak memiliki karoten.
Keju tradisional ketiga berasal dari Desa
tetapi komponen gizi lainnya relatif
Pembuatan keju tradisional bagot ni
sama. Keistimewaan dari keju tradisional
horbo diawali dengan pemanasan susu
bagot ni horbo ini terletak pada proses
kerbau selama 12-15 menit dengan
koagulasi yang tidak menggunakan
tujuan menghilangkan bakteri pada
bahan kimia dan susu kerbau yang
susu kerbau. Proses selanjutnya adalah
digunakan mengandung lebih banyak
pengentalan atau proses koagulan di
protein dibandingkan susu sapi dan
mana susu kerbau diberikan air perasan
warna pada susu kerbau lebih putih
daun pepaya atau air perasan nanas
64 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa timur. Keju senduro dibuat dari susu kambing jenis Etsen (perkawinan antara etawa dan manggala) yang saat ini sudah diakui secara nasional sebagai ternak unggulan dari Jawa Timur. Keju senduro pada tahun 2015 mulai diproduksi oleh beberapa peternakan di Kabupaten
Senduro Made, Tristy, Selvi, Sandra
Lumajang, yakni yang bertujuan agar
modern yang dapat dihasilkan adalah
dapat memanfaatkan hasil perah susu
senduro sweet bread, senduro eggless
kambing menjadi produk yang lebih
soft cookies, senduro cheese brownies,
beragam serta meminimalisir jumlah
dan senduro smoked beef bread.
kerusakan pada susu kambing yang
(Made Citra Yuniastuti, Tristy
dihasilkan oleh peternak. Keju senduro
Firlyanie Luthfi, Selvi Novianti,
ini juga kerap diperkenalkan oleh Dinas
Sandra Sanggramasari)
Peternakan Provinsi Jawa Timur dalam setiap acara-acara hasil ternak, tujuannya agar dapat membuka pasar bagi para peternak kambing senduro serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Kabupaten Lumajang. Sama seperti pembuatan fresh cheese komersial, keju senduro menggunakan rennet sebagai bahan koagulannya. Keju senduro yang berasal dari susu kambing senduro memiliki banyak manfaat bagi tubuh, antara lain rendah lemak, rendah kalori, laktosa dan sodium, kaya vitamin seperti vitamin D, K, B dan A serta kaya kalsium. Keju senduro memiliki rasa creamy, sedikit asin dan sedikit asam, sedangkan aroma kambing tidak terlalu terasa. Keju senduro biasanya dikonsumsi langsung atau dimakan bersama crackers, roti, bayam maupun buah.
Beberapa produk pastry
Potensi Indonesia - https://www.freepik. com/free-photo/deliciouscheese-platter-blank-spiraldairy-with-pen-againstplain-background_4321htm #query=chesse&position=4 3&from_view=search
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 65
GAYA HIDUP
Dari Kolektor jadi makin tersohor Syefri Luwis
Ketika Kuno dan Kini Berkongsi di Gedung Filateli
G
edung Filateli Jakarta di Jalan Pos
perencanaan dan kurasi yang akurat,
Selain itu, memfungsikan gedung
Pasar Baru kini menjadi bagian
selain juga kemauan dan tekad pemilik
bersejarah menjadi ruang kekinian
dari Pos Bloc, setelah didandani
gedung.
kerap memunculkan kekhawatiran,
menjadi semacam balai kota, tempat insan urban kumpul-kumpul dan jajan. Bangunan cagar budaya kelas A yang merupakan aset PT Pos Indonesia itu kini riuh dan hidup. Di Pos Bloc seluas 2400 meter persegi tersebut terdapat warung kopi, warung nasi, warung seni, hingga “warung” rekreasi dan relaksasi. Di sana juga dihelat beragam kegiatan, mulai diskusi buku hingga peragaan busana. Merevitalisasi atau menghidupkan kembali bangunan yang didirikan pada tahun 1923 itu tentu membutuhkan
I
66 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Mengapa membutuhkan tekad? Karena merevitalisasi gedung cagar budaya harus memenuhi sejumlah rambu seperti tertuang dalam UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, satu
apakah lambat laun nilai da muatan sejarah itu akan hilang? Apakah cagar budaya itu nantinya hanya akan menjadi lokasi menarik untuk foto-foto yang instagramable?
di antaranya tidak boleh mengubah
Kita tahu bahwa cagar budaya, merujuk
bentuk asli luar bangunan. Revitalisasi
UU Cagar Budaya, adalah warisan budaya
yang berarti menata kembali fungsi
bersifat kebendaan berupa benda
ruang, nilai budaya, dan penguatan
cagar budaya, bangunan cagar budaya,
informasi tentang cagar budaya
struktur cagar budaya, situs cagar
juga harus memberi manfaat untuk
budaya, dan kawasan cagar budaya di
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
darat dan/atau air yang perlu dilestarikan
keberadaannya karena memiliki nilai
bersejarah bisa menjadi balai kota,
penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan,
seperti yang sudah terjadi di hampir
pendidikan, agama, dan/atau
seluruh negara. “Termasuk negara-
kebudayaan melalui proses penetapan.
negara di Asia Tenggara yang Indonesia
Maka itu, mengubah beberapa hal saja
sebetulnya tidak kalah, yaitu Vietnam,
membutuhkan banyak pertimbangan.
Singapura, dan Malaysia. Maka itu, ketika
Retail Budaya Kami berbincang dengan salah satu pendiri Pos Bloc, Handoko Hendroyono,
PT Pos menawarkan, kami sambut. Sama seperti di M Bloc, kami juga ditawari oleh Peruri dua tahun lalu,” imbuhnya.
pakar jenama dan produser film
M Bloc Place sebagai ruang kreatif kaum
yang sebelumnya telah merevitalisasi
urban yang dibuka pada 26 September
bangunan lawas aset Perum Peruri
2019 memang langsung sensasional.
menjadi M Bloc Space di Jakarta
Pertunjukan musik dari grup-grup indie
Selatan. “Kami sangat mengerti dan
hadir saban hari dan memuncak pada
sepakat dengan aturan ketat menganai
Desember saat dihelat 23 hari pentas
pemanfaatan cagar budaya. Sebelum
musik. Handoko menyebut omset
membuka Pos Bloc, kami, tim saya dan PT
mencapai Rp 20 miliar di tiga bulan
Pos juga mengikuti beberapa kali sidang
pertama setelah dibuka. Yang mulanya
dengan tim cagar budaya dan sejarawan,”
adalah gedung mangkrak yang menyatu
tutur Handoko di satu gerai di Gedung
dengan perumahan dan pabrik, akhirnya
Filateli Jakarta, pada November 2021.
menjadi tempat nongkrong yang asyik.
Bagi Handoko, museum atau cagar budaya pada hari ini harus menjadi satu dengan retail. Dengan pola berpikir jangka panjang, bangunan-bangunan
M Bloc dan Pos Bloc menjadi satu
Handoko Hendroyono - Syefri Luwis
contoh penerapan wirausaha budaya (culturepreneurship) dan wirausaha kreatif creativepreneurship.
Mendengar cerita maestro - Syefri Luwis
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 67
Di tengah tak bikin jengah - Syefri Luwis Kotak - Syefri Luwis
Pesona Masa Lalu di Masa Kini
melepas lelah dan ngobrol di depan Via
Di masa kini, ketika zaman bergerak
Bata Via, satu gerai yang menjual barang-
sedemikian kencang dan semua orang
barang lawas dan antik.
seolah dituntut untuk selalu berpenetrasi dengan teknologi, masa lalu –konon— justru laku dijual. Orang membutuhkan keseimbangan di dalam hidup. Pada saat dunia di sekitar berputar sedemikian cepat, orang membutuhkan rem, untuk melambatkan langkah. Pada saat modernitas mengepung, sebagian di antara kita ingin kembali ke kehidupan tradisional. Akselerasi melahirkan deselerasi. Percepatan melahirkan perlambatan. Ketika dunia
Bloc dapat menikmati arsitektur kolonial Belanda yang dibangun ketika Indonesia dikuasai Belanda sejak awal abad ke-17 sampai tahun 1942. Ciri paling menonjol arsitektur kolonial, menurut Djoko Soekiman dalam Kebudayaan Indis dari Zaman Kompeni sampai Revolusi (2011) adalah fasad dan denah bangunan yang simetris serta gerbang masuk dengan dua daun pintu.
membicarakan kekinian, orang pun
Pos Bloc telah menandatangani
merindukan kekunoan.
tiga kontrak dengan PT Pos untuk
Ketika kekinian berpadu dengan kekunoan, pesonanya seperti tampak pada keriuhan di Pos Bloc pada November 2021. Sejumlah pengunjung mencecap es krim gelato, bersandar di tiang gedung yang umurnya hampir 100 tahun. Beberapa perempuan muda dengan busana kasual dan jaket bermerek internasional berfoto di depan pintu bergaya klasik. Para pesepeda
I
Sambil makan spaghetti, pengunjung Pos
68 INDONESIANA VOL. 12, 2021
merevitalisasi tiga gedung pos lama yang saat ini “mangkrak” dengan pola partnership, yakni di Jakarta, Medan, dan Surabaya. PT Pos Indonesia memang kaya aset bernilai sejarah, mengingat jejak keberadaanya yang panjang sejak didirikan pertama kali oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff dengan nama Kantor Pos Batavia pada 26 Agustus 1746, yang juga kantor pos pertama Hindia Belanda (merujuk
Bus Surat - Syefri Luwis
Berbagi dengan pejalan kaki Syefri Luwis
Ruang untuk dikunjungi Syefri Luwis
catatan di Museum Pos Bandung). Saat
dan ekosistemnya tumbuh karena
ini terdapat sekitar 3900-an bangunan
keterlibatan publik, sehingga menjadi
pos di hampir semua kota yang butuh
ikon kota dan tujuan pariwisata. Kecil tapi
dihidupkan kembali.
hidup, terus berdenyut. Tidak perlu anti
Mendekatkan museum dan gedung bersejarah dengan milenial akan menghidupkan ekosistem pos Indonesia yang namanya kurang akrab di telinga Generasi Y dan Z sebagai ”warga asli” internet. Pos Bloc menjadi branding yang
dengan retail kultur, asalkan kita tidak menafikan nilai-nilai budaya di dalamnya. Gedung Filateli Jakarta akan tetap megah dan klasik, tidak hilang jejak dan nilai sejarahnya (Susi Ivvaty, Majalah Indonesiana).
luar biasa bagi pos. Menurut Handoko, citra baik PT Pos Indonesia turut terangkat karena mewadahi jenamajenama lokal yang membutuhkan ruang kreatif untuk berjualan. Perannya tidak seperti kementerian yang menfasilitasi usaha kecil sebagai unit usaha yang harus dibantu, namun memberi etalase
Berkongsi di Filateli Syefri Luwis
terhormat untuk jenama lokal. Bisnis kultur dapat berkembang
I
VOL. 11, 12, 2021 INDONESIANA 69
TRADISI LISAN
Duduk bersama Wewen
S
alah satu tradisi lisan yang
I
yaitu dampeang jantan dan dampeang
masih hidup dan berkembang
Ulu ambek berasal dari kata ulu dan
batino. Dampeang jantan bertugas untuk
di wilayah Pariaman, Sumatera
ambek. Satu orang pemain berperan
mengiringi gerak ulu ambek menyerang
Barat adalah ulu ambek yang merupakan
sebagai palalu (penyerang) dan
dan menangkis, dan dampeang batino
sejenis pertunjukan seperti silat yang
satu orang lagi dinamakan paambek
berfungsi untuk mengiringi gerak ulu
memperhadapkan dua orang laki-laki
(penangkis) serangan. Secara bergantian
ambek pada waktu tidak melakukan
yang saling mempertunjukkan gerakan-
kedua pemain mengadu keterampilan
serangan atau tangkisan.
gerakan pencak. Uniknya, dalam
menyerang dan menangkis dalam
pertunjukannya kedua pesilat tidak
bentuk simbol-simbol gerak. Kedua
Ulu ambek dipertunjukan di atas laga-laga
bersentuhan fisik secara langsung. Oleh
bentuk penyajian tersebut di atas
dan dalam rangka Alek nagari atau pesta
karena itu, jenis silat ini disebut juga
diiringi oleh suara vokal yang disebut
yang diselenggarakan oleh masyarakat
dengan silat gaib/silat bayang.
dampeang. Terdapat dua jenis dampeang
suatu nagari yang diselenggarakan
70 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Sesaat sebelum pesta tiba - Wewen
misalnya dalam rangka acara adat seperti
ambek tersebut. Kepemimpinan adat di
kampungnya perantau pada hari besar
pengangkatan penghulu ataupun untuk
nagari dibagi ke dalam beberapa struktur,
agama, seperti Hari Raya Idul Fitri.
acara sosial dan hiburan.. Laga-laga
yaitu ninik mamak, alim ulamo, bundo
merupakan sebuah panggung berukuran
kanduang, cadiak pandai, kapalo mudo,
Pada alek Nagari, perwakilan anak
sekitar sepuluh meter persegi. Pada
dan masyarakat lainnya (anak nagari).
nagari yang diprakarsai oleh kapalo
lantainya dipasang pelupuh, yaitu bambu
Masing-masing struktur ini mempunyai
mudo, akan menyampaikan ihwal niat
yang dipipihkan dan disusun sebagai alas.
peran dan fungsi yang berbeda dalam
untuk melaksanakan ritual tersebut
Lantai panggung mempunyai ketinggian
menyelenggarakan pertunjukan tradisi
kepada niniak mamak yang ada di nigari.
sekitar setengah meter dari tanah, dan
ulu ambek yang dihelat dalam gelaran
Itulah yang disebut sebagai manyalang
dibagian sisinya terdapat selasar dengan
alek nagari.
suntiang (meminjam mahkota). Setelah
lebar sekitar satu meter. Sebagai suatu pertunjukan yang bersifat
mendapat izin dari ninik mamak maka Pada masa persiapan, akan ada
pelaksana acara melaksanakan manapa,
perundingan dari anak nagari yang
yaitu menyampaikan undangan kepada
komunitas adat, pertunjukan ulu ambek
berinisiatif untuk melaksanakan alek
niniak mamak di nagari-nagari lain yang
sarat akan nilai-nilai adat. Terdapat
nigari yang mempertunjukkan ulu ambek
ada di lingkungan wilayah Pariaman.
aturan-aturan adat yang dilekatkan dalam
adalah salah satu mata acara. Alek
Para ninik mamak pelaksana alek nagari
persiapan dan pelaksanaan pertunjukan
nagari adalah besar, seperti upacara
(sipangka) akan mengantarkan langsung
ulu ambek. Aturan adat itu menyiratkan
batagak (pengangkatan) penghulu, yang
undangan kepada ninik mamak di nagari
struktur adat yang terrepresentasikan
dilaksanakan untuk alasan lain seperti
lain (alek). Selanjutnya, warga nagari
melalui pengelolaan pertunjukan ulu
untuk silaturahmi dalam rangka pulang
pelaksana alek nagari akan bergotong
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 71
Burhanuddin, yang menuntut ilmu ke Aceh kepada gurunya Abdur Rauf Singkel. Ulu mbek adalah “suntiang niniak mamak, pamenan dek nan mudo” atau mahkota bagi ninik mamak, permainan bagi anak muda yang dimaknai sebagai fungsi tradisi bagi ulu ambek. Suntiang niniak mamak maksudnya adalah tradisi ulu ambek merupakan suatu bentuk kewibawaan niniak mamak. Dalam menyiapkan pertunjukan ulu ambek haruslah mendapatkan izin dari niniak mamak dan mengikuti aturanBergerak - Wewen
aturan yang telah ditentukan oleh niniak mamak selaku pimpinan adat. Hal ini membuktikan bahwa tradisi ulu ambek sebagai alat pengesahan
Pariaman Sang Pemilik Tradisi
yaitu menyiapkan laga-laga beserta
Ulu ambek dimainkan oleh masyarakat
kelengkapannya.
niniak mamak. Selain itu, ulu ambek
dari nagari-nagari yang ada di wilayah
memiliki fungsi lain, yaitu hiburan, yang
Pariaman yang secara administratif Pada hari pelaksanaan alek nagari, akan
disebutkan sebagai “pamenan dek nan
meliputi Kota Pariaman dan Kabupaten
datang tamu-tamu dari nagari lain untuk
mudo” atau permainan bagi anak muda.
Pariaman, Sumatera Barat. Wilayah
menghadiri undangan tuan rumah.
Pariaman terdiri dari bentang alam
Para tamu yang datang terdiri dari ninik
pesisir yang berbatasan dengan
mamak, kapalo mudo dan kelompok
Samudera Hindia di sebelah barat dan
ulu ambek dari nagari masing-masing.
perbukitan disebelah timur. Pariaman
Kedatangan tamu ini akan disambut oleh
berbatasan dengan Kota Padang di
janang tuan rumah yang diiringi oleh
sebelah selatan. Untuk mencapai Kota
suara dampeang yang duduk di teras
Pariaman dapat ditempuh melalui jalan
laga-laga. Para ninik mamak, baik tuan
darat selama kurang lebih satu hingga
rumah maupun alek yang datang akan
dua jam.
duduak barundiang di atas laga-laga.
I
pranata-pranata dan lembaga-lembaga
royong untuk mamancang galanggang,
Proses barundiang ini membahas tentang
Pariaman adalah kota/kabupaten di
kesepakatan mengenai pelaksanaan ulu
pasisia (pesisir) Minangkabau dengan
ambek, yaitu aturan dan jadwal tampil.
tradisi lisan yang khas. Pariaman juga
Pesilat yang akan mempertunjukan ulu
dikenal sebagai jalur utama penyebaran
ambek akan terlebih dahulu bersalaman
Islam di Minangkabau. Salah satu pusat
dengan para niniak mamak yang duduk
pendidikan dan pengembangan Islam
di atas laga-laga. Masing-masing
ialah Nagari Ulakan yang terletak di
pertandingan silat ulu ambek berlangsung
pantai barat Sumatera. Ulamanya yang
selama sekitar lima belas menit.
terkenal sampai saat ini adalah Syaikh
72 INDONESIANA VOL. 12, 2021
kebudayaan, dalam hal ini adalah institusi
Warisan untuk yang muda - Wewen
Upaya Pelindungan Ulu ambek, sebagai sebuah sstruktur pertunjukan, menyiratkan struktur masyarakat, seperti struktur adat, struktur pelaku, maupun struktur kondisi lingkungan alam dan sosial yang mendukungnya. Upaya preservasi yang dilakukan menyasar pada semua struktur yang ada tersebut. Misalnya terkait struktur adat, perlu adanya jaminan atau kepastian hukum untuk menjamin keberlangsungannya. Begitu juga dengan struktur pelaku, perlu adanya proses transmisi yang berjalan baik dari generasi ke generasi berikutnya. Demikian juga, lingkungan sosial dan alam perlu memberikan dukungan akan keberlangsungan tradisi ulu ambek. Yang terpenting adalah pemerintah, baik pusat ataupun daerah melalui bagian yang membidangi kebudayaan, perlu
Permainan untuk yang muda - Wewen
memberikan dukungan dan fasilitasi lainnya demi kebertahanan tradisi ulu ambek. Upaya preservasi ini dilakukan agar tradisi ulu ambek akan menemukan fungsi dan manfaatnya di tengah-tengah masyarakat pemiliknya. Salah satu fungsi tersebut adalah sebagai penjaga dan simbol eksistensi adat di masyarakatnya. Selain itu, ulu ambek berfungsi sebagai perekat silaturahmi di antara masyarakatnya. Fungsi terakhir adalah fungsi hiburan serta kesenian yang dapat
Menyerang dan Menangkis - Wewen
digunakan untuk menjaga kesadaran dan kesabaran emosional warga masyarakat. Oleh karena itu, ulu Ambek dapat dimanfaatkan dan didayagunakan sebagai produk budaya yang berdampak langsung bagi peningkatan perekonomian dan kepariwisataan masyarakat (Wewen Efendi, Magister Kajian Tradisi Lisan UI)
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 73
PERJALANAN
Menyusuri Jejak Kerajaan
Biboki di Desa Tamkesi
Oase kehidupan di tengah sabana kering - Kristina Ismulyani - https://www. shutterstock.com/g/ Kristina+Ismulyani
Desa Adat Tamkesi adalah pusat dari kerajaan atau sonaf biboki (sonaf dalam bahasa daerah yang berarti kerajaan) yang terletak di Pulau Timor, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kerajaan Biboki dibangun di kawasan bebatuan cadas yang berada di antara dua gunung batu yang melambangkan wanita dan pria. Kerajaan ini ditata sedemikian rupa sehingga mirip sebuah benteng alami berlapis-lapis yang sulit ditembus oleh musuh. Bagian utama desa berada di atas bukit. Sonaf tamkesi adalah sebuah oase
I
74 INDONESIANA VOL. 12, 2021
kehidupan di tengah sabana kering
Perjalanan menuju pusat kerajaan ini
istana kaisar. Perkampungan lama
karena kerajaan Biboki ini masih
tidaklah mudah. Pengunjung harus
ini dibangun di puncak bukit dengan
mempertahankan secara ketat sistem
menyiapkan hati dan mental yang kuat
konstruksi batu bersusun bertangga
adat-istiadatnya. Kekayaan adat
karena medan perjalanan yang cukup
tujuh. Konon, kampung ini pernah
istiadat tersebut adalah bukti majunya
ekstrim.
menjadi sebagai benteng pertahanan
peradaban Tamkesi di Pulau Timor.
kerajaan.
Desa Adat Tamkesi menarik bagi
Perjalanan dimulai dari jalan
warga dan wisatawan karena adat
beraspal, namun menjelang sampai
Kerajaan di atas Bukit
yang masih kuat dan narasi adat yang
desa terdapat jalan yang belum
Secara geografis Kerajaan Biboki berada
dibalut cerita mitos dan magis.
diaspal. Selain itu, jalannya berkelok,
di desa adat Tamkesi, Kecamatan Biboki,
berlubang, menyempit, dan rawan
Kabupaten Timor Tengah Utara. Jika
Jika ingin melakukan perjalanan ke
karena berbukit dan berjurang. Belum
bepergian ke sana, mitosnya harus
Desa Adat Tamkesi yang merupakan
tersedia alat transporasti umum dari
mempunyai niat hati yang baik karena
kompleks kerajaan Biboki, pengunjung
dan ke sana sehingga perlu menyewa
orang-orang percaya bahwa jika pergi
tidak bisa menggunakan minibus
mobil beserta sopir lokal yang paham
dengan niat yang baik, maka perjalanan
dan sejenisnya tetapi tidak cocok
akan medan setempat.
akan dilancarkan. Selama perjalanan
untuk jenis sedan. Alangkah baiknya
Tamkesi termasuk ke dalam
kita akan melihat anugerah alam dari
jika kendaraan yang digunakan
kategori perkampungan kuno yang
Tuhan. Kita akan dimanjakan dengan
untuk mencapai wilayah tersebut
masih bertahan sampai sekarang.
pemandangan alam terbuka, perbukitan,
dengan kendaraan luar jalan raya.
Masyarakat lokal beranggapan
pegunungan, dan pepohonan. Ketika
bahwa Tamkesi merupakan bekas
berhenti sejenak, kita akan dapat melihat
istana atau pusat Kerajaan Biboki di
kupu-kupu beterbangan, ternak kuda
waktu lampau. Tamkesi juga disebut
dari bermacam warna dan jenis yang melintas.
Oase kehidupan di tengah sabana kering - Kristina Ismulyani - https://www. shutterstock.com/g/ Kristina+Ismulyani
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 75
Kerajaan di atas bukit - Kristina Ismulyani - https://www. shutterstock.com/g/ Kristina+Ismulyani
Biboki dijaga keturunan Usboko - Kristina Ismulyani - https://www. shutterstock.com/g/ Kristina+Ismulyani
Di Kerajaan Biboki, banyak sekali kuda yang konon katanya biasa digunakan sebagai alat transportasi oleh raja dan masyarakat kerajaan tersebut. Ketika kita sudah memasuki daerah kerajaan Biboki, tidak ada satupun kendaraan yang dapat melintas kecuali hewan kuda.
untuk mengambil atau mencuri dari
akan tetap lestari karena bentuk
Menjelang kompleks kerajaan Biboki,
tempat tersebut. Sebagai contoh, rumah
rumahnya yang bersifat tradisional.
terdapat sebuah jalan seperti sebuah
adat kerajaan tidak dapat dilihat oleh
Bangunan seperti gubuk itu merupakan
lorong buatan alam yang dipagari oleh
orang lain selain sang kaisar. Jadi, ketika
kearifan lokal yang terus menerus
pepohonan di kanan-kirinya. Saat tiba
berkunjung, kita hanya bisa melihat
dilestarikan dan bentuk bangunan di
di lokasi kerajaan, terlihat banyak batu-
semua bagian kompleks kerajaan Biboki
kompleks istana tersebut tidak boleh
batuan berukuran besar.
kecuali rumah adat tersebut.
diganti dengan bangunan-bangunan lainnya yang lebih modern.
I
Kerajaan Biboki merupakan kompleks
Dalam kompleks rumah adat Biboki
istana kaisar/raja yang berbentuk
terdapat dua bukit yang tinggi yang
Kerajaan Biboki punya aturan tersendiri.
seperti sebuah gubuk tua yang
memiliki fungsinya masing-masing.
Raja mempunyai jalan sendiri pada
atapnya menggunakan alang-alang
Bukit pertama berfungsi sebagai tempat
saat datang dan meninggalkan istana
dan temboknya menggunakan kayu.
untuk sesaji dan hanya para meo (tetua
dan tidak ada seorang pun yang bisa
Kompleks istana Biboki ini memiliki
adat) serta keluarga kerajaan yang bisa
melihatnya. Aktivitas makan atau mandi
satu rumah adat yang berfungsi untuk
memanjat gunung tersebut pada saat
raja pun dilakukan secara tersembunyi
menyimpan benda-benda pusaka milik
upacara adat diadakan. Sedangkan bukit
agar tidak dilihat oleh orang-orang.
kerajaan. Benda-benda pusaka ini sangat
kedua digunakan sebagai tempat sesaji,
Setiap istana atau kerajaan memiliki
dijaga karena mempunyai nilai sejarah
tetapi semua orang bisa menaiki bukit
aturan masing-masing dan harus dipatuhi
yang tinggi dan magis. Benda-benda
tersebut, asalkan tentu saja dengan niat
dan itu bersifat sakral. Di kerajaan Biboki,
pusaka tersebut tidak bisa dilihat oleh
yang baik.
ada beberapa aturan yang memang
orang yang berniat jahat seperti berniat
Masyarakat percaya tempat tersebut
harus dan wajib untuk ditaati oleh semua.
76 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Dipimpin raja yang disebut Atupas Neno - Kristina Ismulyani - https://www. shutterstock.com/g/ Kristina+Ismulyani
Aturan-aturan tersebut adalah, Pertama,
persembahan khusus yang hanya bisa
daerah yang namanya kaubele. Namun,
ketika berkunjung ke Kerajaan Biboki,
didatangi oleh Raja dan para penasehat
pada saat raja tersebut meninggal, sang
tidak boleh ada tujuan dengan niat jahat.
(tetua adat) yang terletak di salah satu
raja dikembalikan lagi dan dikubur di
Kedua, pengunjung harus bersikap dan
bukit dalam areal kerajaan. Mitos
kerajaan tersebut.
berperilaku sopan, misalnya tidak boleh
setempat menjelaskan jika ada yang
mengeluarkan kata-kata kotor ataupun
berani naik ke bukit tersebut maka
Di tengah perubahan zaman yang pesat,
melakukan perbuatan maksiat Ketiga,
dia akan hilang. Penjaga kerajaan
kerajaan Biboki telah menunjukan bahwa
barang yang sudah jatuh atau tertinggal
Biboki bukanlah prajurit-prajurit
keaslian suatu budaya perlu dijaga
ketika berkunjung ke kompleks Kerajaan
kerajaan melainkan keluarga dari raja
dan dilestarikan dan hal tersebut yang
Biboki tidak boleh diambil kembali.
(perempuan) yaitu dari keturunan
dilakukan oleh masyarakat di daerah
Usboko.
tersebut. Masyarakat masih meyakini
Oleh karena itu, jika ada pengunjung
bahwa budaya Tamkesi membawa berkat
yang ingin mengambil kembali barangnya
Kerajaan Biboki adalah kerajaan
bagi mereka. Inilah salah satu bukti
yang tertinggal maka harus ada upacara
tradisional yang dipimpin oleh seorang
bahwa budaya lokal itu seharusnya perlu
adat dengan menyembelih ayam
kaisar atau yang lazim disebut raja
dipertahankan dan dilestarikan.
kampung dan mengundang beberapa
Atupas Neno. Menurut informasi, raja
(Sipin Putra dan Martenshy Pitrodelsia
tetua adat. Keempat, dilarang mengambil
Biboki terakhir keluar dari kompleks
Isu, Universitas Kristen Indonesia).
barang-barang sakral milik kerajaan
istana tersebut tersebut pada saat krisis
Biboki.
ekonomi tahun 1998 untuk mencari
Kerajaan Biboki memiliki tempat
kehidupan yang lebih layak ke suatu
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 77
SENI RUPA
Ekspresi Wajah Manusia dalam Topeng Ekspresi Woro Mastuti
Topeng tidak hanya menutup wajah, tetapi juga menyingkapkan kepribadian baru. Tradisi topeng tidak dapat dilepaskan dari tradisi rias wajah. Rias wajah atau lukisan pada wajah membuat kepribadian seseorang berbeda dengan aslinya. Dalam tradisi wayang wong atau wayang orang dari Jawa, warna, garis, dan ragam hias pada rias wajah wayang wong menunjukkan karakter sang tokoh.
Tokoh-tokoh dalam opera Peking (Beijing)
Setiap daerah di Indonesia memiliki
memiliki arti tersendiri dalam rias wajah
kosakata topengnya sendiri: tapuk
mereka. Karakter rias wajah dalam opera
(Bahasa Jawa Kuno), tapel (Bali, Lombok),
Peking memiliki 4 macam karakter, yaitu
kedok (Jawa-Sunda), hudoq (Dayak), toping
sheng, dan, jing, chou. Keempat jenis
(Batak Simalungun), gundala-gundala
karakater rias wajah tersebut terbagi
(Karo). Pada perkembangannya, istilah
dalam dua bagian, yakni mocai (memberi
topeng mengalami perluasan makna.
bedak dan mewarnai wajah secara
Inilah yang tercermin dalam seni ondel-
natural) dan goulian (menggambar dan
ondel (Betawi), ogoh-ogoh (Bali), barong
melukis wajah). Demikian pula dengan
landung (Bali), sisingaan (Sunda), burak
tradisi rias wajah dan topeng Nusantara.
atau buroq (Cirebon) yang bukan hanya menutupi wajah, tetapi juga menutupi seluruh tubuh orang yang memakainya.
I
78 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Rumah Joglo Woro Mastuti
Rumah Topeng dan Wayang Setiadarma Rumah Topeng & Wayang Setiadarma (RTWSD) yang terletak di Banjar Tengkulak Tengah, Sukawati, Gianyar (Bali) memiliki koleksi sekitar 1300 topeng dari berbagai daerah di dalam dan luar negeri, antara lain Betawi, Cirebon, Yogyakarta, Madura, Bali, Lombok, Batak, Sulawesi, dan Papua. Koleksi topeng mancanegara berasal dari Kamboja, Mynamar, Jepang, Korea, China, India, Italia, Afrika. Selain topeng, terdapat koleksi wayang yang jumlahnya sekitar 6000 buah berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara. RTWSD didirikan tahun 2006 oleh Hadi Sunyoto, seorang pemerhati budaya dan pebisnis bersama rekannya, (alm.) Prayitno, yang juga pemerhati budaya. Tujuan didirikannya RTWSD ini adalah untuk mengenalkan masyarakat pada inpirasi
budaya yang dapat berguna untuk
Setiap topeng memiliki aura tersendiri
kehidupan kini dan masa depan.
yang berbeda dengan topeng lainnya.
Koleksi topeng di RTWSD dipamerkan di berbagai rumah tradisional. Rumah Tembakau digunakan untuk kegiatan pameran karya seni-budaya dan seminar/ diskusi. Koleksi Barong Bali, Barong Plok, Barong Kemiren, Barong Tiongkok, Reog Ponorogo dipamerkan di Rumah Joglo Plumpang. Koleksi Topeng dan Wayang Kulit Bali dipamerkan di Rumah Joglo Boma. Di Rumah Joglo Senori dapat disaksikan koleksi Topeng Nusantara. Rumah Joglo Keben terdapat koleksi Wayang Kulit dalam dan luar negeri. Rumah Joglo Bojonegoro menyimpan koleksi Wayang Golek dalam dan luar
Bentuk dan topeng setiap daerah menampilkan karakater yang unik. Tari Topeng Cirebon, misalnya, membuat topeng tersebut terasa hidup karena ditarikan oleh sang penari. Seolah-olah topeng tersebut memiliki jiwa dan roh. Topeng dengan karakter tersenyum akan memberikan pengaruh kepada mereka yang melihatnya, sehingga menimbulkan kesan damai dan bahagia di hati. Topeng dengan mata besar dan melotot memberikan kesan berbeda pada setiap orang yang melihatnya, misalnya marah, seram, sehingga menimbulkan kesan menakutkan.
negeri. Sementara itu, koleksi topeng
Topeng terbagi dalam berbagai ukuran.
luar negeri (Afrika, Italia, Meksiko, Bolivia,
Ada topeng seluruh dan setengah muka,
Korea, Jepang, China, Tibet, Srilanka,
topeng kecil, topeng ukuran perut. Di
Nepal) dapat disaksikan di Rumah Joglo
RTWSD juga terdapat ‘topeng’ dengan
Blora.
ukuran besar dan tinggi sekitar 3 meter,
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 79
yaitu barong landung (Bali), ondel-ondel
Topeng adalah sebuah benda yang
Topeng binatang merupakan salah
(Betawi), topeng karya ‘Newman’. Topeng
berfungsi sebagai karya seni dan benda
satu kekayaan khazanah topeng. Hal ini
atau ogoh-ogoh Jaya Pangus, Kang Ching
hiasan. Dalam memahami topeng
menunjukkan takterbatasnya imajinasi
Wei, beserta 2 tokoh lainnya menghiasi
diperlukan pemahaman aspek-aspek
manusia dalam dunia kesenian. Jenis
Rumah Adat Joglo Plumpang. Jaya Pangus
ekspresif, simbolis, struktur, unsur,
topeng binatang yang sering ditemukan
dan Kang Ching Wei merupakan legenda
makna (kesatuan makna). Setiap aspek
adalah topeng burung, binatang
rakyat Bali terkait dengan akulturasi
memiliki sudut pandang yang berbeda,
bertanduk, binatang buas, binatang jinak,
budaya China – Bali.
seperti aspek teknis, estetika, religius,
makhluk fantasi atau abstrak.
Ragam dan Fungsi Topeng
fungsi pragmatis, ekonomi.
Bahan Pembuatan Topeng
Jenis topeng dapat dibedakan
Selain sebagai benda seni, topeng juga
Bahan yang digunakan untuk membuat
berdasarkan ukurannya. Topeng-topeng
berfungsi sebagai pelindung. ‘Masker’ di
topeng dikembangkan dari sebuah
ukuran besar seperti topeng naga dalam
masa pandemi Covid-19 adalah topeng
tradisi atau kebiasaan, kepercayaan, atau
pertunjukan barongsai, topeng barong
pelindung dari penularan virus Corona.
sejarah yang panjang. Bahan pembuatan
dalam permainan Reog Ponorogo, Ondel-
Topeng dalam dunia industri berfungsi
topeng tergantung pada tujuan,
ondel Betawi. Topeng dalam bentuk
untuk alasan keamanan. Para pegawai
keinginan atau gagasan pembuatnya, dan
kecil umumnya seukuran dengan wajah,
pabrik kimia atau bahan berbahaya wajib
sebagian lagi berdasarkan ketersediaan
bulat lonjong, atau setengah wajah.
menggunakan masker yang dirancang
bahan. Bahan topeng yang dipilih
Topeng Panji dan Galuh Candra Kirana
khusus melindungi seluruh wajahnya
mempengaruhi dan menentukan jenis,
merupakan topeng bentuk kecil.
disertai alat pernapasan.
kualitas, bentuk, karakter, serta menuntut teknik serta peralatan yang berbeda.
Dua Wajah - https://www.freepik.com/ premium-photo/mask-made-wooden-shopmask-bali-shopping-bali-indonesia_2549609. htm#page=1&query=barong&position=8&from_ view=search
I
80 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Tak hanya dari Nusantara Woro Mastuti
Tidak dapat dipungkiri bahwa topeng merupakan benda seni yang memiliki berbagai nilai, seperti nilai estetika, nilai sosial, nilai personal, nilai komunal, nilai sakral dan sekular, nilai religi. Apresiasi terhadap karya seni topeng pun berbeda sesuai dengan peruntukan pembuatan topeng tersebut dan sejarah keberadaan topeng tersebut. (Dwi Woro Retno Mastuti, Pendiri Sanggar Rumah Cinta Wayang).
Senyum Woro Mastuti
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 81
RITUAL
Kidung Macapat
Masyarakat Penghayat
Macapat Pamuji Siti Khoirnafiya
tindakannya memicu kemarahan Belanda, sehingga ia dipenjara. Pengaruh kawruh naluri yang diajarkan oleh Ki Bagus Hadi Kusumo mengalami pasang surut. Dalam kekacauan G 30/S tahun 1965, para pengikutnya pindah agama menjadi Buddha, Islam, Kristen, dan Katolik. Jumlah anggota penghayat
Peti Jenazah Siti Khoirnafiya
menurun dan terpecah menjadi beberapa organisasi. Insiden G-30-S membuat mereka trauma dan sebagian dari mereka tidak kembali ke organisasi
N
I
penghayat, meskipun pada tahun 1978
enek moyang orang Jawa
Suatu ketika saya mengikuti ritual
mereka dihimbau oleh oleh pengurus
meninggalkan warisan
kematian penghayat yang tergabung
pusat di Gombong untuk kembali.
seni yang mengesankan,
dalam Paguyuban Budaya Bangsa
Penghayat PBB memiliki tradisi
di antaranya dongeng, tembang
(PBB), satu kantong penghayat di bagian
macapat, musik gamelan, tarian
barat Cilacap. Saya terlebih dulu akan
jaranan, ketoprak, ludruk, wayang,
menceritakan sedikit tentang PBB,
seni batik, dan keris. Seni tersebut
organisasi kepercayaan yang berbasis
dipraktikkan dalam upacara atau
di Wanakriya Gombong Kebumen di
ritual untuk mempertahankan tradisi
bawah Yayasan Setyaki. Keanggotanya
dan kepercayaan. Masih ada stigma
bukan hanya warga Kebumen, tetapi
negatif tentang penggunaan seni
juga Banjarnengara, Banyumas, Cilacap,
Jawa dalam ritual kematian kaum
Purworejo, dan Lampung. Sekarang,
penghayat, seperti di wilayah Cipari,
dengan pemimpin Adji Tjaroko, cucu
Cilacap Jawa Tengah. Menembangkan
dari Ki Bagus Hadi Kusuma, pendiri
macapat dipandang buruk di saat
Kawulo Warga Naluri (KWN) pada zaman
kematian. Namun, ketika dikaji
Belanda. Ki Bagus Hadi Kusuma itulah
lebih mendalam, kidung macapatan
yang menjadi pengikat kaum penghayat.
tersebut menjadi lantunan doa yang
Ia menentang kebijakan Belanda pada
Seni macapatan dalam ritual tersebut
sakral, menyatukan jagat materi, jiwa,
tahun 1920-an, saat menuntut pajak
bermakna sakral, selain juga digunakan
dan ruh.
per kepala penduduk lokal. Berbagai
dalam festival hiburan atau wisata.
82 INDONESIANA VOL. 12, 2021
macapatan (menyanyikan lagu macapat). Macapatan, bagi mereka adalah doa. Dalam memulai semedi, mereka akan dipimpin oleh orang yang nyekar (bernyanyi) sebelum meditasi. Macapat menjadi iringan ritual daur hidup mereka, yaitu kelahiran, pernikahan, pangrukti layon (pengurusan ritual kematian), juga sebagai tolak bala bagi bayi-bayi. Saya mendengarkan mereka menembang dari malam hingga dini hari. Macapatan ini biasanya tidak menggunakan gamelan karena difungsikan sebagai doa.
Ritual Kematian Penghayat PBB
Selanjutnya, Pak Kasan menembangkan
dilakukan di sejumlah etnik lain seperti Minangkabau dengan ratok lareh pengulu
Saya menyaksikan ritual kematian Nini
sembah dalam perjalanan untuk
atau ratapan penghulu, Toraja dengan
Satirah. Biasanya mayat muslim dikafani
kesempurnaan manusia maka manusia
ritual rambu solo, Sentani Papua dengan
dengan kain putih yang tidak dijahit
hendaknya mampu mengikat tiga
remahili, dan Batak Toba dengan andung-
dan dipocong, tetapi mayat Penghayat
jagat (alam triloka), yang mencakup
andung.
PBB dikenakan pakaian ungu dan tidak
alam materi, alam jiwa, dan alam ruh.
dipocong. Wungu atau ungu adalah
Jika sang Hyang Kuasa menguasai
warna istimewa. Wungu berarti bangun.
alam semesta (makrokosmos), maka
Mereka ingin mengatakan bahwa
manusia harus mampu menguasai alam
kematian bukanlah akhir zaman, tetapi
dirinya (mikrokosmos) dengan cara
bangun dari kondisi tidur.
menundukkan gejolak dalam dirinya. Hal
Kidung dalam ritual kematian juga jamak
Seperti dikatakan Arnold van Gennep dalam The Rites of Passage (1960), ritual kematian adalah sistem kepercayaan dan ide-ide tentang Tuhan serta roh yang dimanifestasikan dalam bentuk upacara.
gambuh tiga bait yang isinya tentang
ini berarti hasrat, keinginan, nafsu dan
Tidak hanya menetapkan keteraturan
Sembahyang dilakukan dua kali dengan
baru, tradisi ritual kematian mengandung
berdiri menghadap jenazah. Pada baris
pesan terkait dengan siklus hidup
pertama adalah pengurus inti yang
mereka, dari kematian dan kelahiran
akan membacakan tembang. Pada
kembali. Ritual tersebut bertujuan
baris berikutnya adalah para penghayat
Pak Sarino juga membaca pangeling-
untuk menetapkan hubungan sosial dan
lainnya, baik pria maupun wanita. Ada
eling atau doa pengingat, bahwa mayat
mengkomunikasikan entitas spiritual
sekitar 20 orang menyembahyangkan
akan pergi ke alam abadi, dipisahkan
perantara melalui jiwa. Hal ini merupakan
mayat. Pada sembahyang pertama
dari keluarga, derajat, dan pangkat.
implikasi teori kosmogoni sebagai proses
malam itu, Pak Sarino memulainya
Mayat akan memasuki tempat cahaya
penciptaan kehidupan moral, seperti
dengan menyampaikan tujuan
tanpa batas luas. Peti mati diangkat oleh
dikatakan Maurice Bloch dalam Prey into
sembahyang. Ia mengucap salam rahayu
beberapa orang, beberapa diantaranya
Hunter: The Politics of Religious Experience
tiga kali dan pengikut lainnya menjawab
terlihat sebagai anak muda yang menjadi
(1992).
hal yang sama.
angan-angan hendaklah ditundukkan atau diatur agar harmonis sebagaimana harmonisnya makrokosmos.
Mendoakan jenazah dalam peti Siti Khoirnafiya
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 83
cucu Nini Satirah. Tradisi ini dikenal
mijil, sinom, gambuh, asmaradhana,
Tembang Bukan Ratapan
sebagai brobosan atau lodosan. Saya
durma, pangkur, pucung, dan dipungkasi
Lagu-lagu adalah makna untuk
melihat dua anakan pohon pisang. Dalam
dengan dhandhanggula. Pada prinsipnya,
menyampaikan perjalanan tubuh. Tubuh
tradisi pemakaman, anakan pohon
tembang macapat itu mengisahkan
harus didoakan agar menyatu dengan
pisang nantinya akan dibawa ke makam
tentang perjalanan hidup manusia.
anggota tubuh, yakni tulang, otot, kulit,
dan ditempatkan di dekat makam. Ini simbol bahwa anak-anak tetap dekat dengan orang tua mereka yang telah meninggal.
PBB yang sebagian keluarganya muslim. Selamatan kidung setelah selamatan-tahlilan dalam satu rumah, selamatan
daging, dan rambut. Jadi sembahyang dalam bentuk nyanyian pujian adalah permohonan kepada Hyang Maha Kuasa untuk disempurnakan.
Ada beberapa selamatan bagi orang-
kidung setelah selamatan--tahlilan di
Seni yang digunakan dalam ritual
orang yang telah meninggal, yaitu
rumah yang berbeda, dan selamatan
kematian penghayat juga mengingatkan
surtanah (saur tanah), pitung dina (7
kidung tanpa selamatan--tahlilan. Saya
jiwa dan tidak meratap. Lebih dari
hari), patang puluh (40 hari), nyatus
melihat selamatan versi kidungan hanya
kesedihan, kematian adalah naluri (sifat)
(100 hari), mendak pisan (satu tahun),
dilakukan oleh rekan-rekan (kadang)
manusia yang tubuhnya telah rusak
mendak pindo (dua tahun), dan berakhir
penghayat. Mereka sengaja tidak
sehingga keluarga dan teman-temannya
dengan nyewu (1000 hari). Dalam
mengundang orang di luar penghayat
harus rila atau menerima.
selamatan tersebut, pupuh macapat yang
karena khawatir ada konflik.
ditembangkan meliputi megatruh, kinanti,
I
Ada beberapa cara selamatan Penghayat
84 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Sajerone patang puluh dino [dalam empat puluh hari] Aku ninggalake nini [Aku meninggalkanmu] Durung adoh anggonku lungo [Belum jauh saya pergi] Masih sajeroning karas iki [masih di papan kayu ini] Ojo podo a nenangis [jangan menangis] Macapat menjadi iringan ritual daur hidup - Siti Khoirnafiya
Mundak gawe petenge laku [karena menyebabkan kegelapan perjalanan] Anggonku bakal jumangkah [di dalam kaki melangkah] Ninggalake karas iki [tinggalkan papan kayu ini] Wis ke podo dedungo mring kang kuwoso [Sudahlah, berdoalah kepada Yang Mahakuasa]
Tembang dalam ritual kematian penghayat bukanlah lagu ratapan. Macapat memiliki aturan fungsi bernyanyi untuk berdoa dalam satu nada, tidak berjalan sendiri sendiri, menyatukan permintaan banyak orang. Seperti halnya fungsi seni, yang menyatukan gerakan, para pembaca macapat itu mengekspresikan persepsi mereka dan meminta bimbingan. Lagu tidak hanya hiburan tetapi juga pengajaran kebersamaan.
Ratapan justru tabu (dihindari), karena ratapan penanda keputusasaan yang bertentangan dengan kepercayaan mereka. Proses berkabung dan rasa sakit emosional itu wajar, tetapi mereka percaya manusia yang baik adalah yang menerima, rela, dan tidak takut mati. Manusia merupakan bagian dari Sang Pencipta dan akan kembali pada-Nya. (Siti Khoirnafiya, Direktorat PPK Kemdikbudristek)
Macapatan tidak menggunakan gamelan, karena difungsikan sebagai doa - Siti Khoirnafiya
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 85
KULINER
Melihat Indonesia
melalui Kecap
Cap Sapi
I
86 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Karya gemilang untuk Indonesia - Hardian, Prasanti, Prananda
B
eberapa mangkuk bubur ayam khas
Untuk belajar tentang kecap, Komunitas
menuju pabrik. Area pabrik di dalamnya
Bandung tersaji di hadapan kami.
Kolektor Kecap memperkenalkan
jauh lebih luas daripada yang terlihat dari
Bubur beras yang sedikit kental,
Bu Marin yang memiliki akses untuk
jalan besar.
ditaburi suwiran ayam, kacang kedelai
berkunjung ke pabrik kecap tertua kota
goreng, rajangan halus seledri dan
Bandung, “Kecap Cap Sapi”. Sesampainya
kerupuk berwarna orange. Lembutnya
di lokasi, kami dihadapkan pada pintu
bubur ayam menemani obrolan pagi
besi tinggi besar berwarna coklat
kami. Tidak lama berselang, salah
muda menyambut kedatangan kami.
seorang dari kami memesan tempe
Kami takjub karena pintu pabrik relatif
mendoan yang disajikan dengan sambal
terbilang kecil dan muat cukup satu truk
kecap yang khas. Demikian juga kupat
saja sehingga muncul pertanyaan apakah
tahu pesanan kami disiram bumbu
kami berada di tempat yang benar.
kacang dan kecap.
Jauh di ujung jalan masuk terlihat rumah pemilik pabrik yang bersebelahan langsung pintu menuju pabrik. Rumah yang cukup besar itu memiliki dua pilar kokoh di depan pintu utamanya. Dari kejauhan terlihat ada dua orang yang menunggu kami di pintu menuju pabrik. Penunjuk jalan memperkenalkan kami kepada orang yang ternyata adalah Bu
Namun sewaktu pintu terbuka,
Marin dan Pak Herman. Bu Marin, orang
Unik memang, dalam satu meja,
senyuman hangat bapak paruh baya,
yang kami kontak untuk meminta izin
terhidang tiga menu sarapan dengan
penunjuk jalan, menyambut dan
berkunjung ke pabrik kecap “Cap Sapi”
satu resep utama yang sama, yaitu kecap,
mempersilahkan kami untuk masuk.
ini, adalah anak kedua dari pak Herman.
penguat rasa yang khas. Makanan boleh
Ternyata, walaupun gerbang pabrik
Kami pun disambut dengan ramah oleh
berbeda, tapi selera disatukan oleh
terbilang kecil hanya muat untuk satu
mereka. Begitu masuk kami langsung
kecap. Kecap ada dalam semua makanan
mobil saja, itu adalah pintu menuju ke
mempersilahkan kami masuk ke dalam
kesukaan orang Indonesia; soto, bakso,
sebuah courtyard yang merupakan akses
pabrik dan duduk di kursi-kursi yang
batagor, hingga nasi goreng.
sudah tersedia.
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 87
Pak Herman sang pewaris rasa - Hardian, Prasanti, Prananda
Kecap Asli Bandung
diperlihatkan. Bukti-bukti pajak tersebut
“Dulu saat didirikan, perusahaan ini
Pak Herman mengisahkan bahwa kecap
ada yang masih bertuliskan bahasa
bernama Kong Giap yang artinya karya
“Cap Sapi” adalah produk asli kota
Belanda, ada yang bertuliskan bahasa
gemilang. Oleh karena itu kecap ini secara
Bandung. “Dulu bapak saya datang dari
Jepang serta bahasa Indonesia meski
resmi adalah Kecap “Cap Sapi” produksi
Tiongkok dan membangun usaha kecap
masih menggunakan blangko bertuliskan
Karya Gemilang.” ujar pak Herman.
di sini. Dia bikin sendiri, jual sendiri pakai
bahasa Jepang dan penunjuk tahun
sepeda dari rumah-rumah. Pada tahun
setelah Indonesia merdeka.
1939, pabrik kecap “Cap Sapi” belum di sini, tapi di daerah Ciateul. Ketika itu masih diproduksi di sekitar rumah yang masih dikelilingi sawah semua dan banyak sapi yang dipakai buat kerja sawah. Itulah yang menjadi inspirasi ayah saya untuk menamai kecap produk kami dengan ”Cap Sapi”. Arsip pendukung perkataan Pak Herman, seperti bukti pembayaran pajak, masih terdokumentasikan dengan rapi dari era Hindia Belanda, Jepang, hingga hingga awal pemerintahan Indonesia.
Di dalam pabrik ini di terdapat ruangan tempat pengemasan kecap, terdapat satu
Menarik memang, kunjungan belajar
kilang dengan empat kran di bawahnya
terkait proses pembuatan kecap ini
yang memperlihatkan dua orang pekerja
ternyata justru membuka arsip-arsip
dengan tekun mengalirkan kecap dari
sejarah yang menunjukkan perpindahan
kilang ke dalam botol. Selain itu juga
kekuasaan di tanah air. Nyatanya,
terdapat beberapa bak stainless untuk
sejarah kecap jika ditelusuri secara runut
menyaring cairan kecap sebelum masuk
dapat menghantarkan kita pada sejarah.
ke dalam kilang. Selain itu terdapat juga
Pabrik yang saat ini kami digunakan merupakan pabrik kedua. Pabrik pertama berlokasi di area Ciateul, lalu pabrik kedua adalah yang di Holis sejak tahun 1970an.
ruang memasak yang berisi empat buah wajan raksasa berdiameter dua meter. Setiap wajan dioperasikan oleh satu orang pekerja yang mengaduk gula aren cair dan dicampur dengan kecap asin untuk menghasilkan kecap manis. Setiap
Satu hal yang luar biasa, satu demi
wajan dapat memasak 400 kg gula aren
satu bukti pajak dari masa ke masa itu
untuk dicampur dengan satu drum kecap asin.
I
88 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Ternyata di pabrik tersebut terdapat juga
hancur. Jadi harus yang masih utuh dan
ruangan untuk pembuatan kecap asin. Di
bagus. Garam juga kita pakai garam
dalam ruangan tersebut terdapat bak-bak
halus bukan garam krosok yang langsung
fermentasi kedelai seukuran dua meja
dari tambak garam, jadi lebih bersih dan
pingpong dengan kedalaman sekitar 80
standar. Sama seperti kedelai, kita pakai
cm.
kedelai memang masih impor, pakai kedelai
Bu Marin bercerita, “Alur pembuatan kecap adalah demikian. Pertama, kedelai dicuci bersih, lalu direbus, setelah itu diberi stater- agar kedelai bisa berjamur dan dijemur. Kedelai dibiarkan
dari Kanada. Sejauh ini kedelai dari Kanada paling bagus kualitasnya, kalo kedelai lokal kualitasnya naik turun, kadang campur jagung, kadang kotor banyak pasir”, ujar bu Marin.
mengeluarkan jamurnya. Nah jamur
Ternyata, dalam pembuatan sebuah
yang baik itu berwarna hijau. Dari situ,
kecap terdapat banyak sekali
baru kedelai itu dimasukan ke dalam
kebijaksanaan, dari mulai siklus yang
bak stainless dan dicampur larutan
hampir sirkular, sehingga semua
garam. Lalu didiamkan minimal 3 bulan
produk kedelai beserta byproduct dapat
agar kedelai tersebut menjadi tauco,
dimanfaat. Banyak detail yang harus
lalu disaring untuk diambil sarinya dan
diperhatikan untuk memastikan kecap
menjadi kecap asin. Sementara sebagian
manis dengan kualitas terbaik itu tersedia
kecap asinnya dimasak dengan gula aren
di meja makan konsumen. (Hardian
menjadi kecap manis. Jadi sebetulnya
Eko Nurseto, Universitas Padjajaran;
tidak ada limbah dari pembuatan kecap
Prasanti Widyasih Sarli dan Prananda
karena semua bisa dimanfaatkan”.
Luffiansyah Malasan; Institut
Ruangan fermentasi kedelai tersebut
Proses pembuatan Hardian, Prasanti, Prananda
Teknologi Bandung )
seperti green house dengan atap dan dinding transparan sehingga cahaya matahari dapat dengan mudah masuk, serta suhu yang terjaga diantara 40°C-45°C. Berikutnya, pabrik ini juga memiliki ruangan lain, ruangan-ruangan berwarna hijau, yang berfungsi sebagai penyimpanan stok bahan pembuatan kecap, mulai dari botol bersih, gula aren, kedelai. Di salah satu ruangan-ruangan itu terdapat ruangan penyimpanan kecap-kecap yang sudah siap didistribusikan. Bu Marin menjelaskan, “Kami hanya menggunakan bahan kualitas terbaik untuk membuat kecap. Gula aren didatangkan langsung dari Sukabumi. gula aren pasti dipilih dulu jangan sampai mengambil gula yang benyek atau sudah
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 89
JALUR REMPAH
Diplomasi Jalur Rempah Menuju Negara
Adidaya Budaya Negara Cina, Iran, India, Jepang, dan
Korea Selatan berandil besar sebagai
nasionalnya melalui diplomasi
Korea Selatan telah berhasil melakukan
penyaji hiburan masyarakat global.
kebudayaan (Jayanti Andina, 2011).
“transendensi” kebudayaan begitu pesat
Korean wave atau gelombang Korea yang
dalam dunia global. Negara-negara ini,
berawal dari industri hiburan K-Pop dan
sejak lama, muncul sebagai kekuatan
K-Drama kini makin membesar dengan
berpengaruh di kancah pergaulan
proyek internasionalisasi, merekrut
internasional. Mereka sadar akan
bintang K-Pop dari luar Korea, seperti
pentingnya mengelola sumber daya
Lalisa Manoban (Thailand) dan Dita
budaya dengan melakukan diplomasi
Karang (Indonesia). Suksesi Korea dalam
budaya, sama pentingnya dengan
industri hiburan yang mengikutsertakan
diplomasi politik.
nilai, pola hidup, kehidupan sosial,
Cina, misalnya, terbukti sangat pandai mengelola kekayaan budaya mereka dalam menempatkan diri sebagai negara paling adidaya di bidang ekonomi dan budaya. Jepang telah lama menarik
I
Pengundang rasa -
sistem dan tradisi, serta kepercayaan, digandrungi oleh masyarakat global (koreanization). Hal itu turut membawa dampak positif bagi industri mode, teknologi, dan otomotif di sana.
Kemakbulan negara-negara tersebut karena menerapkan strategi budaya yang tepat, yang mengutamakan kebudayaan di atas proses-proses politik dan ekonomi. Menjadi ironis jika Indonesia dengan tambang emas kebudayaannya tidak mampu mengangkatnya untuk bersaing di kancah internasional. Fakta kekayaan budaya Nusantara harusnya menjadi modal dasar dalam pembangunan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakatnya. Identitas kebudayaan perlu digali lagi karena potensi tersebut
perhatian dunia dengan mengandalkan
India memanfaatkan industri film
masih belum, bahkan jauh dari maksimal
kosupure atau budaya cosplay (kostum),
Bollywood, sejumlah kegiatan yang
untuk dipelihara dan digunakan sebagai
anime, manga, dan film. Negara ini
berperan penting dalam promosi
kekuatan budaya. UNESCO bahkan telah
memenangi kompetisi pasar global
kebudayaan, dan kedudukan diaspora
lama merekomendasikan pentingnya
dengan menyinergikan kekayaan
sebagai instrumen penting untuk
kebudayaan sebagai panglima dalam
tradisional dan teknologi dengan baik.
menunjang pencapaian kepentingan
proses-proses pembangunan.
90 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Perempuan-perempuan perkasa -
1920 -
Jalur Budaya Rempah
historis Indonesia dengan negara lain.
Nusantara pernah menjadi pemain
Program Jalur Rempah ingin memperkuat
penting dan pemasok utama dalam
jejaring interaksi budaya dengan adanya
perdagangan dunia, jauh sebelum bangsa
kerjasama, sinergi, dan mengambil peran
Eropa melakukan aktivitas perdagangan
dalam berbagai ruang untuk memaknai
di Asia Tenggara. Begitu pentingnya
kembali warisan budaya rempah.
rempah-rempah dalam kehidupan manusia, sehingga menjadi komoditas utama yang mampu mempengaruhi kondisi politik, ekonomi, maupun sosial budaya dalam skala global selama berabad-abad.
Diperlukan upaya untuk merekonstruksi peradaban dunia dalam lintasan perdagangan rempah, yang telah banyak diinisiasi oleh berbagai pihak dengan mengidentifikasi berbagai bukti ketersambungan antara daerah
Jalur Rempah bukanlah sekadar
di Indonesia dengan daerah di negara-
perdagangan komoditas belaka,
negara lain. Hal ini tentunya memerlukan
melainkan juga proses perniagaan yang
pengembangan diplomasi budaya
memungkinkan terjadinya pertukaran
Indonesia secara sistematis dan masif.
nilai dan budaya yang turut membentuk
Apalagi, sebagai jalur budaya, prospek
identitas masyarakat Indonesia dan
Jalur Rempah sangat besar untuk
membentuk perkembangan peradaban
mendapat status warisan dunia oleh
dunia. Jalur Rempah dimaknai, tidak
UNESCO dengan pengusulan bersama
hanya ketersambungan daerah-daerah
negara lain.
Indonesia, tetapi juga konektivitas
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 91
Khasiat dari Nusantara -
I
92 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Diplomasi Budaya
(yang kini, sebanding dengan universitas-
sebagai projection of values- “bagaimana
Jika melihat dinamika jalur rempah
universitas ternama dunia - sebut saja
Indonesia memancarkan nilai-nilainya”
di masa lalu, sangat relevan bila Jalur
Oxford, Harvard, atau Cambridge).
melalui soft power, agar negara-negara
Rempah menjadi rujukan dalam
Kerajaan Sriwijaya dan Nalanda di India
lain memiliki ketertarikan bekerjasama
mencari warna diplomasi Indonesia
membangun hubungan lewat pendidikan.
dengan Indonesia (Buku Panduan
yang mengedepankan interaksi dan
Keduanya saling mengirimkan pelajarnya.
Diplomasi Budaya Indonesia. 2020).
Begitu juga kerajaan Aceh pernah
Diplomasi budaya juga harus
menjalin hubungan diplomatik dengan
dilaksanakan di segala lini, tidak hanya
Kesultanan Turki Utsmani melalui
dalam tataran negara namun juga
diplomasi rempah. Turki ikut bersaing
masyarakat. Untuk itu, menjadi krusial
dengan negara-negara Eropa lainnya
untuk menata dan menguatkan potensi
dalam perdagangan rempah-rempah.
budaya dalam berdiplomasi, baik secara
Utusan Aceh datang ke Istanbul dimulai
institusi, regulasi, sarana prasarana
Dalam bukti sejarah, pada periode
tahun 1562 untuk meminta dukungan
dan sumber daya manusia. Dengan
abad ke-10 hingga abad ke-13 Masehi,
Kesultanan Turki Utsmani melawan
diplomasi budaya antarbangsa yang jitu,
peran Sriwijaya amat strategis sebagai
Portugis di Malaka.
Indonesia bisa menempatkan diri sebagai
kehangatan dialog di berbagai bidang dan lapisan masyarakat. Sejarah jalur rempah dari masa ke masa merupakan contoh nyata bahwa diplomasi budaya telah dipraktikkan di segala lini, baik secara individu, komunitas masyarakat, hingga tingkatan negara dan bangsa.
penghubung perdagangan rempah antara Laut Hindia dengan Laut Cina Selatan, dan Nalanda. Bahkan Raja Sriwijaya, Balaputra Dewa, mendanai pembangunan sebuah universitas kuno sebagai pusat pendidikan keagamaan Buddha pertama di dunia di Nalanda
Lalu juga dalam diplomasinya, pada tahun 1605, Sultan Ageng Tirtayasa pernah menuliskan surat permohonan agar Inggris bersedia menjual
negara adidaya budaya. (Mohammad Atqa, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristekdikti).
persenjataan kepada Banten, melalui
Foto-foto Koleksi Direktorat Pengembangan dan
diplomasi kehangatan rempah dengan
Pemanfaatan Kebudayaan
menyelipkan hadiah berupa lada hitam. Dalam surat tersebut, berisi tulisan mengenai persahabatan yang disertai ‘100 bahar lada hitam dan 100 pikul jahe sebagai bentuk cinta dan perdamaian’. Dengan memahami berbagai sumber sejarah, Jalur Rempah dapat dilihat sebagai pijakan dalam menggali berbagai kemungkinan kerja sama antarbangsa yang mengutamakan pemahaman antarbudaya, adanya kesetaraan dan saling berkontribusi, serta pengakuan atas keberagaman tradisi beserta warisannya. Langkah awal yang dilakukan tentunya melakukan survey dan approach diplomatik ke negara-negara tujuan, namun diperlukan narasi agar ada penyamaan pemahaman seputar diplomasi kebudayaan Menggenggam rasa -
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 93
MUSEUM
Keris-Keris Kalis di Padepokan Brojobuwono ara di baselan Syefri Luwis
Journey semi jurnalistik yang tim Indonesiana lakukan di sekitar Solo, Sangiran, dan Karanganyar ternyata bukan hanya menghasilkan laporan napak tilas manusia Jawa melainkan juga laporan terkait sebuah tempat penyimpanan memori kolektif bangsa dalam bidang keris. Setelah hampir satu jam menelusuri jalan utama Solo – Karanganyar, mobil yang mengangkut rombongan Majalah Indonesia berbelok ke jalan desa yang lebih sempit. Sekilas sempat terbaca sebuah tulisan kecil yang memberi tahu bahwa rombongan sudah memasuki Desa Wonosari. Ada yang khas dengan desa-desa yang ada di kecamatan Gondangrejo ini, yaitu gugusan pohon jati yang ditanam oleh masyarakat tempatan.
I
94 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Sekitar 200 meter dari jalan utama
Ya! Rombongan kami sudah berada
kecamatan Gondangrejo, mobil
di Padepokan Brojobuwono, sebuah
Meskipun demikian, terdapat
berhenti di sebuah lapangan kecil
museum keris yang terletak di Desa
sebuah keris yang dianggap sebagai
yang dapat memuat 2-3 minibus.
Wonosari, Gondangrejo, Kabupaten
masterpiece museum yang berlokasi
“Kita sudah sampai, Bapak dan
Karanganyar, Jawa Tengah. Sekilas
di lingkungan perumahan yang sangat
Ibu. Bangunan yang ada di depan
tidak ada yang istimewa ketika kami
asri itu. Masterpiece tersebut bernama
kanan kita itu adalah museum keris
memasuki ruang koleksi museum
Ki Naga Minulya yang dinyatakan
Brojobuwono.” Sopir minibus yang
sebelum ada penjelasan dari Kristanto
terbuat dari batu meteorit yang
membawa kami mempersilakan kami
bahwa keris tertua yang ada di dalam
pembuatannya perlu penanganan
turun dan mengarahkan kami menuju
museum tersebut adalah keris yang
khusus. Bagaimana tidak, untuk
bangunan berbentuk rumah joglo
berasal dari abad ke-VII masehi.
membuat keris yang berbahan besi,
yang ada di sebelah kanan depan
Menurut keterangan yang diberikan
baja, dan nikel saja perlu pembakaran
kami.
oleh Kristanto, keris-keris yang ada
hingga mencapai 30000C, bagaimana
terbuat dari campuran besi, baja dan
dengan keris khusus yang sangat
nikel.
II
VOL. VOL.12, 12,2021 2021INDONESIANA INDONESIANA 95 95
mahal harganya itu. Selidik punya selidik, koleksi yang bernilai tinggi dan langka tersebut ternyata adalah milik seorang Empu yang bernama Basuki Teguh Yuwono yang sebenarnya juga pemilik rumah yang menjadi museum langka tersebut. Sebagai informasi tambahan,
sekarang. Monggo, mumpung
seluruh koleksi yang terdapat di dalam
masih pagi dan para panjak masih
museum khas tersebut adalah hasil
sangat bertenaga memukulkan palu
“perburuan” keris yang dilakukan oleh
pada bilah keris.” Kata seseorang
Basuki Teguh Yuwono ke seantero
berselempang kain putih tanpa baju.
Nusantara.
Seseorang berlilitkan kain putih
Warisan dari abad IX Syefri Luwis
tersebut bernama Sardi. “Saya adalah
I
Baselan: Museum Hidup Keris
dapur pembuatan keris.” Pak Sardi
sambil berkeliling mengapresiasi
memperkenalkan diri dan profesinya
koleksi luar biasa yang dipajang di
kepada kami. Panjak adalah asisten
dalam lemari-lemari kaca kami masih
Mpu. Sedangkan Mpu, sebagaimana
membayangkan betapa sulitnya
kita tahu, adalah ahli pembuat
mengolah bahan dasar hingga menjadi
keris. Salah satu Mpu yang sangat
keris. Padahal, terdapat ratusan keris
termahsyur adalah Mpu Gandring
dari berbagai zaman dan era sekarang
yang menciptakan keris sakti yang
terkoleksi secara apik dan terpelihara
digunakan oleh Ken Arok untuk
dengan baik di padepokan tersebut.
membunuh Tunggul Ametung.
Sambal mengamati keris-keris koleksi
Pak Sardi, sang panjak, memandu
Brojobuwono, kami membayangkan
kami menuju besalen atau ruang
betapa panasnya kondisi di sekitar
workshop atau bengkel pembuatan
tungku pembakaran bahan mentah
keris yang terdapat bagian belakang
calon keris tersebut dulunya. Karena
museum. Di besalen itu ternyata sudah
bukan hanya meteor, material dasar
ada tiga orang berpakaian yang sama
keris-keris tersebut bahkan ada yang
dengan Pak Sardi. Salah seorang di
berasal dari batu meteor.
antaranya berada di dekat tungku
Bayangan masa lalu tersebut tiba-
pembakaran. Orang tersebutlah yang
tiba buyar demi mendengar sebuah
bertugas membakar baku sebelum
sapaan yang halus tapi berwibawa.
menjadi bilah keris dan kemudian
“Selamat pagi, Bapak dan Ibu. Jika
meletakkannya di atas bantalan untuk
berkenan silakan mampir ke baselan.
dipukul pakai palu oleh panjak yang
Mpu dan panjak sedang nempa
lain.
96 INDONESIANA VOL. 12, 2021
panjak yang bertugas di baselan atau
Kami memperhatikan betapa aktivitas menempa yang terjadi di baselan itu membawa kesan tengah berada pada suasana lampau di Tanah Jawa. Apalagi di dinding besalen banyak terpajang supit, sejenis tang panjang, yang digunakan untuk menjepit bilah bakal keris pada saat dibakar. Proses penempaan bukan perkara yang mudah oleh karena itu panjak yang bertugas membakar bilah harus berkonsentrasi mengontrol besarkecilnya bara api untuk memastikan tingkat kepanasanmya. Meskipun hanya sebuah tungku, tempat pembakaran tetap menjadi perhatian pengelola. Untuk menambah daya Tarik tempat pembakaran diberi hiasan berupa ukiran kepala kala (raksasa) dan ketika proses
pembakaran berlangsung terlihat percikapan bunga api membubung melontarkan abu bekas pembakaran arang. Panjak juga harus memastikan bahwa kedua bilah keris mendapat penanganan yang sama sehingga perlu dibolak-balik dalam bara api. Bilah keris tersebut sesekali dicelupkan ke dalam cawan batu berisi cairan tertentu secara berulangulang tentu untuk mendapatkan keris dengan mutu tinggi.
Museum dan Transfer of Knowledge Selain panjak dan rombongan Indonesiana, di baselan itu hadir tiga orang perempuan muda yang sangat
Setelah sejenak larut dalam
yang ia lakukan dengan tenaganya
hiruk pikuk dan kelakar bersama
sendiri, meskipun tentu saja dengan
pengunjung, Yuni kemudian undur
bantuan para panjak dan mpu yang
diri lalu duduk di sebuah pojok di
menjadi pembimbing.
sebelah kiri ruang baselan. Mahasiswa
nempa ternyata membutuhkan waktu
yang berasal dari luar Surakarta
yang cukup lama untuk sampai pada
tersebut kembali menangani tugas
proses penyatuan bilah dengan
akhirnya. Ia nampak sedang natah
gagang. Pada gilirannya, proses
atau memperkuat hiasan pada keris
nyangklang atau mengasah juga
buatannya tersebut.
berlangsung sampai tiba waktunya
Proses
ngamal atau merendam keris di dalam Yuni menjelaskan bahwa ia telah
lumpur dan garam. Proses panjang
menjalani proses pembuatan keris
tersebut berakhir ketika keris masuk
itu selama enam bulan. Menurutnya,
proses warangi atau diberi cairan
proses pembuatan keris itu dimulai
arsenik dan air jeruk agar pamornya
dari natah awal yaitu membuat
muncul. Salah satu keunggulan keris
pahatan. Selanjutnya, ia melakukan
adalah pamornya yang bagus.
proses nempa atau membuat bilah
antusias memperhatikan jalannya
Ternyata, sebilah keris tercipta dari
proses penempaan. Salah seorang
proses yang demikian panjang dan
di antara ketiga perempuan muda
rumit. Demikian juga Ki Naga Minulya
tersebut bernama Yuni Listiani,
yang tampak paling berwibawa
mahasiswi Program D4 Keris dan
di antara keris-keris lainnya di
Senjata Tradisional, Program Studi
Brojobuwono adalah hasil dari sebuah
Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa dan
proses pembelajaran pembuatan
Desain, Institut Seni Indonesia
keris yang telah berlangsung lama
Surakarta. Pada tahun keempat
di Indonesia. Nasib baik masih ada
perkuliahannya justru lebih banyak
museum keris Brojobuwono yang
ia habiskan di Padepokan Keris
tidak hanya menyimpan koleksi
Brojobuwono ini.
tetapi juga memproduksi dan mewariskan pengetahuan perkerisan kepada generasi muda Indonesia. (Alfian S. Siagian: Awak Majalah Indonesiana).
Bersama menempa Syefri Luwis
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 97
FIGUR
Doa Rupa dan Zakat Kebudayaan
NASIRUN
B
eberapa perjumpaan dengan Nasirun di rumahnya, Yogyakarta, selalu menumbuhkan kesan serupa. Nasirun adalah seseorang yang sederhana dan ramah. Itu kesan pertama, saat melihat ia menyapu lantai, dengan mengenakan sarung bertelanjang dada, menyapa tamunya dengan tawa khas yang membahana. Cermat, rajin, dan penuh rencana, itu
kesan berikutnya, setelah melihat koleksi-koleksinya yang memenuhi dinding rumah, hampir menyentuh langit-langit (belum
termasuk ribuan koleksi di museumnya). Spiritualis dan cukup sufistik, itu kesan lebih jauh, saat obrolan sudah lebih dari satu jam. Kaya pengalaman laku dan batin, itu penilaian tiga jam kemudian, bersamaan dengan suara pedagang sate yang lewat.
I
98 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Ruang-ruang cengkerama Syefri Luwis
“Mau sate, ya? Enak,” kata Nasirun
Adapun museum yang ia bangun, yang
kepada kami, tim Indonesiana. Tentu
berisi ribuan koleksi karya para maestro
saja, kami mau.
seperti Fadjar Sidik, Edhi Sunarso, dan
Bercakap-cakap dengan Nasirun untuk kesekian kali tidak perlu lagi membahas
Nasjah Djamin, Affandi, ia anggap sebagai sebuah “zakat kebudayaan”.
proses kreatif, apalagi aliran senirupa.
Apakah Nasirun merasa beruntung
Keterampilan, gagasan, dan insting
dengan semua yang ia dapat? “Tidak ada
niaga Nasirun sebagai perupa dan
keberuntungan tanpa rasa syukur dan
(juga) “kolektor” pun sudah teruji dan
berzakat dalam kebudayaan. Itu adalah
tersaji lewat rekam jejak. Seniman
keputusan dari sebuah rute (perjalanan),”
kelahiran Cilacap, 1 Oktober 1965 itu
tukasnya. Kami berbincang cukup lama,
telah menjelajahi kehidupan berkesenian
di ruang tamu, di lantai dua, berpindah
sedemikian panjangnya, sejak 1983,
di meja makan belakang, dan di ruang
sebelum menjadi mahasiswa senirupa
samping tempat ia menunjukkan koleksi
Institut Seni Indonesia Yogyakarta pada
lukisan mata uang koin yang belum
tahun 1987.
pernah dipamerkan.
Anak keenam dari tujuh bersaudara itu
Bisa digambarkan kekayaan rasa saat
memegang erat prinsip-prinsip hidup
bersama ibu? Apa ajaran, wejangan, dan
yang ia pelajari dari mendiang ibunya dan
teladan penting dari ibu yang menjadi spirit
ia amini dari mendiang ayahnya, seorang
hidup?
badal (pengganti) mursyid atau pemimpin tarekat dalam Islam. Satu tradisi yang sangat penting bagi Nahdliyin masih terus ia lakukan, yakni ziarah kepada para pendahulu dan sowan kepada pada guru yang telah menganggit karya. Nasirun menamainya sebagai “doa rupa”.
Saya menjadi sangat dekat dengan ibu, salah satunya karena bapak meninggal dunia saat saya masih kecil, sehingga saya tidak memiliki banyak memori dengan bapak. Ibu berasal dari Ciamis dan penganut Sunda Wiwitan, sebelum
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 99
Karya-karya Syefri Luwis
kemudian masuk Islam. Mbah saya dari
sangoni bismillah ben ora entek (saya kasih
dan itu saya ubah dalam bahasa seni
bapak itu dulu orang kaya, dan saat
uang saku bismillah agar tidak habis), kata
rupa.
bapak menikah dengan ibu, bapak lalu
ibu. Saat itu ibu sudah menjadi menjadi
hidup terpisah dengan simbah karena
muslimah, dan kalimat itu nempel terus.
ibu yang orang desa dianggap tidak
Jawaban dari ucapan almarhumah ibu
sederajat.
baru saya temukan bertahun-tahun
Ibu saya senang mendongeng, dan kumpulan dongeng ibu menjadi warisan tak kasat mata yang kemudian saya tuangkan menjadi wujud nyata. Karena saya pelukis, ya saya tuangkan melalui lukisan. Dongeng ibu menjadi harta luar biasa dalam kehidupan saya. Ibu secara tidak langsung mengajari, bahwa warisan
saya tetap setia dan bersemangat untuk melukis. Sangu dari ibu itu membawa saya pada sebuah mimpi, bahwa apa yang saya dapat selama di Yogyakarta akan saya berikan kepada istri dan anak-
Jadi, ibu menggunakan medium jarum untuk memenuhi kerinduan saya. Saya banyak bertanya pada ibu dan dijawab melalui cerita. Rekaman cerita tersebut, yang tidak habis-habis, saya renda dalam bahasa rupa. Ibu pernah menjual pintu penyekat rumah yang terbuat dari kayu nangka
mobil, atau apapun yang berwujud nyata.
ibu?
hingga berkeluarga.
bapak yang sudah berbeda dimensi.
banyak orang. Apa saja momen sangat berkesan dengan
ternilai yang mampu menghidupi saya
saya ingin bertemu dengan almarhumah
anak, tetap berbagi kepada keluarga dan
tidak harus berbentuk tanah, rumah, Dongeng dari ibu itulah warisan tak
I
kemudian, setelah proses panjang dan
Panduan itu sangat berkesan karena
Rp 70.000 untuk membeli baju seragam. Begitulah, tidak ada yang namanya kebetulan. Tidak mungkin bisa besar,
Banyak. Misalnya, pernah saat Idul fitri,
kalau yang kecil saja tidak bisa dikerjakan.
ibu menggunakan pane (bokor) yang
Pepatah itu menjadi rem sekaligus gas
diisi air, lalu menggunakan jarum dan
bagi saya.
Setelah bapak meninggal, ibu harus
juga lentera untuk “teman” mendongeng.
membesarkan saya dan kakak-kakak.
Lubang jarum itu digunakan untuk
Saya ingin sekolah, tapi biaya tidak ada.
melihat dimensi lain dari orang yang
Suatu hari, saya memberanikan diri
dirindukan. Bentuk offering (sesaji) ini
Begini. Saya merantau dari Cilacap ke
bilang ingin melanjutkan sekolah. Tak
menjadi perilaku ibu dalam mendongeng,
Yogyakarta tahun 1983. Hampir setiap
100 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Sejak kapan Anda suka sowan ke rumah guru dan perupa terdahulu?
hari pergi ke Malioboro untuk menjual
seniman lain tidak miliki. Kekonsistenan
telepon seluler, hal itu bukan untuk “sok
hasil lukisan, seperti kartu ucapan
mereka menjadi hal berharga yang dapat
gaya” atau “sok rendah hati”. “Saya lebih
Lebaran, Natal, tahun baru. Upahnya
kita pelajari secara langsung. Sowan ke
senang berkomunikasi secara langsung,
untuk makan sehari-hari dan membayar
guru seni selama ini menjadi sebuah
bertatap muka. Untuk urusan pekerjaan,
kos. Setiap Minggu bersilaturahmi ke
kelezatan tersendiri. Kita tidak bisa
komunikasi bisa lewat anak,” katanya.
tempat guru-guru seni yang ada di
merasakan secara langsung “rasa” di era
Yogyakarta. Saat masuk ISI Yogyakarta
itu (era para guru-guru yang saat ini telah
Jurusan Seni Murni tahun 1987, saya
meninggal dunia). Maka dari itu sebuah
makin rajin berkeliling ke guru atau
koleksi menjadi rujukan beberapa orang
dosen seni di luar kampus, dan mulai
yang memang memiliki kecenderungan
mengumpulkan karya-karya mereka
tradisi riset.
untuk koleksi. Saya menemukan koleksi
Obrolan kami dengan Nasirun makin gayeng saat malam menjelang. Cerita tentang maestro dahsyat Affandi, juga Soekarno yang ia nilai sebagai patron seniman, Ki Hajar Dewantoro, Walter Spies, dan banyak nama lain. Nasirun
*****
mengoleksi karya-karya mereka.
buku dan koleksi di Yogyakarta) sampai
Melukis merupakan hobi dan hidup bagi
Aset yang Anda miliki tak ternilai harganya,
1000-an koleksi, ada juga etsa 1800-an.
Nasirun, hingga saat ini berada pada
lantas hendak dimanfaatkan untuk apa
Dari sowan-sowan itu muncul banyak
satu tahap tidak lagi peduli, apakah
saja?
gagasan.
memiliki uang atau tidak. Foya-foya
itu di Shopping Centre (dulu pasar
Sebagai perupa, saya merasa sowan ke tempat guru itu merupakan hal yang sangat penting, karena kerja kebudayaan berbeda dengan kerja kesenian. Rekam jejak guru seni atau seniman otodidak sekalipun kaya akan pengalaman yang
bukan hal mustahil untuk dilakukan, namun masa lalu yang berdampingan dengan kesusahan begitu membekas, sehingga hidup dalam kesederhanaan adalah gaya hidupnya. Akan tetapi, jika saat ini ia memilih untuk tidak memiliki
Salah satu rumah yang pernah ditinggali Ibu Sithoresmi Prabuningrat, saat ini digunakan untuk diskusi buku, berlatih tari, serta menjadi fasilitas bagi seniman muda untuk melakukan kegiatan seni. Aset lain adalah satu lokasi di sisi barat Ramayana (outdoor) Prambanan seluas
Nasirun menjaga sejarah Syefri Luwis
Lukisan ini belum pernah dipamerkan - Susi Ivvaty
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 101
PersonifikasiSyefri Luwis
4000m², yang dulu saya beli seharga
yang dihargai di luar sana, yang saya
Mereka yang membabat alas. Sandaran
Rp 12.000 per meter persegi. Saya
sendiri bahkan belum masuk ke sana.
nasionalismenya tinggi. Saya mengais
membeli karena merasa “dendam” dan bersemangat saat ada kesempatan bisa berinvestasi untuk kebudayaan. Tanah tersebut rencananya akan saya gunakan sebagai ruang koleksi benda-benda historis dan juga untuk riset atau kajian masa lampau. Fokus untuk regenerasi warisan-warisan seni yang saya miliki.
memilih untuk memberikan dibanding menukarnya dengan uang. Satu karya terkenal yang saya berikan adalah karya Emiria Soenassa (1895—1964), putri Sultan Tidore kepada putri Soekarno, Kartika Sari Dewi Soekarno. Waktu itu
arsip dan mengoleksi karya seni tidak pada nilai ekonominya, tetapi nilai sejarahnya. Orang-orang dulu sudah selesai sisi kemanusiaannya. Kalau saya kan praktisi saja dan dapat labeling pelukis. Ha-ha-haBagaimana melalui masa pandemic Covid-19?
saya mendapatkan kain penghargaan
Pelukis ya setiap hari melukis, termasuk
Kalau aset seni rupa di museum dan di
dari mahasiswa Tidore karena telah
saat berada di tempat tidur. Selama
rumah?
menjaga karya Emiria Soenassa, yang
pandemi, saya sangat produktif, dan
menurut saya adalah wanita paling
sudah membuat 900 karya. Yang berupa
modern di dalam dunia seni rupa saat itu.
cetakan kaki dibeli oleh wisatawan dari
Ribuan koleksi seni rupa saya sering ditengok oleh banyak yayasan, kolektor, kurator pameran seni dari dalam dan luar negeri. Mereka datang antara lain untuk meminjam koleksi untuk pameran, untuk riset, ataupun perbandingan, atau hanya sekedar untuk menikmati keindahan. Koleksi itu menjadi pintu rezeki, bukan uang ya, tapi arsip itu telah membawa saya menjelajah Austria, Belgia, Perancis, dan lain-lain. Perjalanan itu membuat
I
Saya senang berbagi koleksi. Saya lebih
Masuk ke dunia lelang lukisan?
mungkin banyak, tapi uang bukan tujuan
Ada godaan dan ajakan banyak pihak.
saya. Prinsip ini menjadi solusi dan titik
Tapi saya percaya dan yakin bahwa selalu
terang, agar kita tidak terikat dengan
ada rezeki dari Allah, dan tidak harus
kebendaan itu.
melalui lelang. Saya tidak anti lelang, sekali lagi tidak anti lelang, namun saya yakin bahwa balai lelang bukan menjadi solusi dari setiap masalah.
saya yakin bahwa karya pendahulu kita
Sekali lagi soal koleksi para pendahulu,
tidak sekedar lukisan. Ada nilai berbeda
saya tidak rela jika mereka tidak dihargai.
102 INDONESIANA VOL. 12, 2021
India Rp 2.500.000. Saya butuh uang,
(Susi Ivvaty dan Jessika Nadya Ogesveltry, Indonesiana)
Penghargaan-penghargaan, di antaranya:
Pameran bersama, di antaranya:
- Juara II Lomba Kaligrafi Arab
- Jeju – Asian Contemporary Art Spesial Exhibition di Jeju Korea Selatan (2015)
- Juara II Lomba Lukis Celengan Pada Dies Sastra UGM
- Bazaar Art 2015 – Beijing, di CAFA Art Museum (2015)
- Sketsa Dan Seni Lukis terbaik ISI Jogjakarta
- Pameran dan Lelang 33 Auction Singapore, di Grand Hyatt, Singapore
- Mc Donald Award pada Lustrum ISI
(2015)
Ke X - From Koyasan to Borobudur: Nasirun - Philip Morris Award 1997
& Tanada Koji, Mizuma Gallery,
Pameran tunggal, di antaranya:
Singapura (2016)
- Galeri Nasional – 2000 - Uwuh Seni di Gallery Salihara, Jakarta – 2012 - Breath of Nasirun di Mizuma Gallery
Saya butuh uang, tapi uang bukan tujuan saya.” – Nasirun
Kyoto, Tokyo Japan – 2014 - RUN: Embracing Diversity, Sportorium UMY – 2016 - Nasirun Di Museum Narta: Carangan di NuArt Sculpture Park, Bandung – 2016 - Wirid On Canvas di Natan Galeri, Kotagede, Yogyakarta – 2018 -
Membaca Tanda Zaman (virtual) – 2020
- Pameran Bersama Manifesto #5 – ARUS di Galeri Nasional, Jakarta (2016) - Art Taipe 2016 “ dim World Trade Center Taipei, Taiwan in partner with Edwin’s Gallery and Puri Art Space (2016) - Allegory di Galeri Petronas, Kuala lumpur (2017) - Pathos of The Fringes di Jeonbuk Museum of Art - Korea Selatan (2017) - Phatos di Museum Jeunbuk, Korea Selatan (2017) - Kembang Telon di Natan Galeri, Kotagede Yogyakarta (2018) - Manusia & Kemanusiaan di OHD Museum, Magelang (2019) - Manifesto, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta (2020) - Pameran Virtual Amal Covid, Yogyakarta (2020)
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 103
GALERI FOTO
Galeri Foto
Kelompok musik Sanggar Benza dari Sikka, Flores, asuhan musisi Nyong Franco memainkan alat musik gong waning.
Kelompok musik Sanggar TMC (Theater Mata Community) dari Ende, Flores.
I
104 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Batu gong atau watu go di Nagekeo, Flores. Batu berukuran besar tersebut, jika dipukul dengan batu berukuran kecil, dapat mengeluarkan suara mirip gong.
Alat musik Dungga Roro yang diperagakan oleh salah satu maestro musik tradisi Ndara Katoda
Marselus Selu memperagakan alat musik tiup khas Ngada, Flores yang disebut foi doa.
Opa Filipus Tiba memperagakan sowito, alat musik terbuat dari batang bambu yang dapat mengeluarkan bunyi mirip gong.
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 105
Hendrikus Pah memperagakan alat musik sasandu.
Opa Filipus Tiba mendemonstrasikan cara bermain sowito kepada host “Berburu Bunyi dari Selatan”, Ivan Nestorman.
Ndara Katoda dan Ivan Nestorman berdiskusi tentang alat musik dungga roro dari Sumba
I
106 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Ivan Nestorman berkolaborasi dengan Vivian Tjung, pemain sasando dari Kupang.
Ivan Nestorman, Hendrikus Pah, dan Vivian Tjung melakukan perekaman musik sasando dalam misi “Berburu Bunyi dari Selatan”.
Permainan he’o, alat musik mirip biola dengan 3 senar yang dimainkan oleh Sanggar Oesena dari Timor.
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 107
Permainan Zul Lubis
I
12, 2021 108 INDONESIANA VOL. 11,
Dua bentuk Zul Lubis
I
12, 2021 INDONESIANA 109 VOL. 11,
Rumah Penjaga Sejarah Bangsa Zul Lubis
MUSEUM JAWA TENGAH RANGGA WARSITA
I
110 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Dua bentuk Zul Lubis
I
VOL. 12, 2021 INDONESIANA 111
TIDAK UNTUK DIJUAL
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Gedung E. Lt. 9, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 4-5 Senayan, Jakarta 10270
I
112 INDONESIANA VOL. 12, 2021
(021) 5725534 (021) 5725534 indonesiana.diversity@gmail.com http://kebudayaan.kemdikbud.go.id