Indonesiana Vol.12 Kilau Budaya Indonesia

Page 1

12 VOLUME

2021

Sarasehan “Ngabudayan”

Warga Sangiran Doa Rupa dan Zakat Kebudayaan Nasirun Untaian Doa di Tiap Lembar Tenun Toraja ISSN 2406-8063

9

772406

806005

Mari Temukan dan Kenali Potensi Desa agar Berdaya


Indonesia Satu, Satu Indonesia Zul Lubis

I

2 INDONESIANA VOL. 12, 2021


PENGANTAR

RESTU GUNAWAN Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan

Kata Pengantar Puji syukur, alhamdullilah Majalah

Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran,

dengan melibatkan aspek fisik. Selain itu

Indonesiana Volume 12 tahun 2021

Pemerintah Kabupaten Sragen, dan

masyarakat juga diharapkan dapat lebih

bisa hadir didepan para pembaca

Pemerintah Kabupaten Karanganyar,

mengenal dan memberi apresiasi lebih

yang terhormat. Masih di tengah masa

serta Kelompok Komunitas Luar Kotak,

jauh terhadap Situs Sangiran sebagai

pandemi, tim redaksi Majalah Indonesiana

kegiatan ini sukses diselenggarakan

warisan dunia, sebagai tempat yang

terus berusaha untuk menyajikan bacaan

pada 19-21 November 2021. Sebanyak

menyimpan kilas balik cerita tentang

berkualitas tentang budaya dari berbagai

100 pelari dari berbagai daerah di

proses evolusi manusia.

penjuru Indonesia. Hal ini tentunya tidak

penjuru Indonesia turut meramaikan

lepas dari apresiasi dari masyarakat baik

kegiatan ini. Pelaksanaan dilakukan

Hadirnya Majalah Indonesiana vol.12

di dalam dan luar negeri terhadap majalah

dengan tetap mematuhi protokol

ini diharapkan dapat menjadi media

Indonesiana. Saat ini semua aspek mulai

kesehatan serta membuat aturan baru

diplomasi budaya, yang terus setia

dari sosial, ekonomi, hingga pendidikan

seperti melepas pelari melalui 5 tahap.

mengenalkan serta menyebarluaskan

ikut beradaptasi dengan kondisi Normal

SangiRUN 25K Night Trail digelar untuk

informasi kekayaan budaya dari berbagai

Baru, tak terkecuali kebudayaan

memperingati 25 tahun Situs Sangiran

daerah yang ada di Indonesia. Berbagai

Indonesia. Adaptasi ini dilakukan melalui

yang telah ditetapkan sebagai salah satu

cerita budaya di Nusantara yang telah

pelaksanaan kegiataan kebudayaan

warisan dunia oleh UNESCO.

terekam dan tergambar di tahun ini

yang dilakukan secara hibrid, baik

merupakan bentuk komitmen Direktorat

daring dan luring. SangiRUN Night Trail,

Tidak hanya sekedar lari, peserta dapat

Jenderal Kebudayaan, Kementerian

Temukenali Desa Pemajuan Kebudayaan,

menikmati berbagai pertunjukan budaya

Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan

Pengembangan Destinasi Super Prioritas

di beberapa titik desa yang juga turut

Teknologi, melalui program yang

hingga Pekan Kebudayaan Nasional

menjadi bagian dari program prioritas

diampu oleh Direktorat Pengembangan

merupakan beberapa bentuk adaptasi

Direktorat Jenderal Kebudayaan, yakni

dan Pemanfaatan Kebudayaan dalam

Direktorat Jenderal Kebudayaan di tengah

Desa Pemajuan Kebudayaan. Kegiatan

menjalankan misi kebudayaan yang

pandemi yang belum usai.

ini diharapkan dapat menjadi pemicu

merujuk pada UU Pemajuan Kebudayaan

positif bagi perekonomian masyarakat

Nomor 5 Tahun 2017. Semoga bacaan ini

Memasuki era Normal Baru, Direktorat

desa yang ada di wilayah Sangiran.

menjadi inspirasi bagi setiap pembaca,

Jenderal Kebudayaan terus memenuhi

Narasi yang dibangun melalui kegiatan

terutama masyarakat Indonesia, untuk

komitmen untuk menjaga nyala budaya

ini pun menjadi refleksi yang baik bagi

terus berkontribusi dalam memajukan

di tengah pandemi. Berbagai kegiatan

kita, bahwasanya masyarakat masa

kebudayaan, mengapresiasi karya serta

seperti SangiRUN Night Trail misalnya,

lampau atau manusia purba pernah

turut melestarikannya di manapun dan

yang dilaksanakan di Situs Sangiran.

hidup di Sangiran, di mana pada waktu

kapanpun. Salam budaya!

Bekerjasama dengan Balai Pelestarian

itu sebagian besar kegiatan dilakukan

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 1


12 VOLUME

2021

KILAU BUDAYA INDONESIA

Salam Redaksi Pandemi Covid-19 masih membayangi langkah, namun bukan berarti kita

Pengarah HILMAR FARID Direktur Jenderal Kebudayaan

pasrah dan kalah. Sulit untuk terus berada di rumah, di saat beragam kegiatan mengharuskan kita untuk bersua berjamaah. Memang tidak mudah. Namun

Penanggung Jawab RESTU GUNAWAN GUNAWA N Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaa Kebudayaann

di tengah berbagai keterbatasan, kita harus tetap amanah, meski gagasan melimpah-limpah. Selama dua tahun, pandemi telah mengajari kita banyak hal, satu di antaranya

Koordinator Umum Umum & & Koordinator Pemimpin Redaksi Redaks i Pemimpin BINSAR SIMANULLANG SIMANULLANG BINSAR

adalah kemampuan beradaptasi. Banyak kegiatan yang mulanya disangka sulit dilakukan tanpa tatap muka langsung, ternyata bisa terlaksana. Kegiatan yang

Redaktur Pelaksana Pelaksana Redaktur SUSI IVVATY IVVATY SUSI

pada awal pandemi hanya bisa digelar dalam jaringan (daring) dengan koneksi internet yang tidak semuanya stabil, lambat laun digelar secara hibrid, sebagian

Redaktur Naska h Redaktur Naskah MARTIN SURYAJAYA MARTIN SURYAJAYA ALFIAN S. SIAGIAN ALFIAN S. SIAGIAN

peserta daring dan sebagian peserta dapat bertemu muka. Saat ini, meski pembatasan kegiatan diamanatkan, makin banyak orang “berani” berkumpul dan menggelar kegiatan dengan cukup meriah. Yang penting patuhi prokes, katanya.

Redaktur Fot o Redaktur Foto SYEFRI LUWIS SYEFRI LUWIS

Baiklah.

Tata Letak Tata Letak ZUL LUBIS

Sejumlah program Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Fotografer Fotografer JESSIKA NADYA OGESVELTRY JESSIKA YUDHINADYA WISNUOGESVELTRY ARYAND I

SangiRUN Night Trail 2021, pembuatan film dan video, hingga penataan kawasan

Riset, dan Teknologi misalnya acara-acara dalam Pekan Kebudayaan Nasional, Candi Borobudur, mustahil dilakukan secara daring. Beruntung persentase

Sekretariat Sekretariat POKJA PENGEMBANGAN DIREKTORAT PPK POKJA PENGEMBANGAN DIREKTORAT PPK

pelaksanaan vaksin di Indonesia tergolong tinggi dan kasus-kasus positif Korona pun menurun, sehingga aparat yang berwenang mengizinkan kegiatan tatap muka. Sejumlah program Ditjen Kebudayaan tersebut dapat dibaca di Majalah Indonesia Volume12 yang ada di hadapan Anda. Menutup tahun 2021, Majalah Indonesiana terbit dengan topik-topik yang makin menarik untuk dikulik. Topik utama mengenai desa pemajuan kebudayaan masih dipilih, mengingat program tersebut merupakan prioritas yang berkelanjutan, selain juga jalur rempah. Artikel-artikel mengenai objek-objek pemajuan

Kementerian Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, Kebudayaan, Riset, Riset, Indonesiaa dan Teknologi Republik Indonesi Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan

kebudayaan sesuai UU Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2017 memotret tema dan kisah dari berbagai daerah di Indonesia yang kaya ragam dan patut

Gedung Lt. 9, 9, Gedung E. E. Lt. Jl. Jl. Jenderal Jenderal Sudirman Sudirman Kav. Kav. 4-5 4-5 Senayan, Jakarta 10270

dilindungi, dibina, dan dimanfaatkan potensinya.

(021) 5725534

Wastra dari Toraja yang aduhai indahnya dijamin membuat kita bangga

(021) 5725534

memilikinya. Tidak hanya karena warna dan motifnya yang bagaikan vitamin

indonesiana.diversity@gmail.com

bagi mata, namun juga karena kaya akan makna. Memakainya, terasa nyaman

http://kebudayaan.kemdikbud.go.i d http://kebudayaan.kemdikbud.go.id

dan percaya diri. Kekayaan kuliner Nusantara terekam dalam artikel mengenai

Majalah Indonesiana bertujuan untuk promosi promosi budaya budaya Indonesia, Indonesia, dan dan tidak tidak diperjualbelikan. diperjualbelikan. untuk Komentar Komentar atas atas artikel, artikel, foto foto dan dan lain-lain lain-lain ditujukan ditujukan kepada: kepada: indonesiana.diversity@gmail.co m indonesiana.diversity@gmail.com

kecap dan keju tradisional yang sangat kaya faedah. Tradisi lisan ulu ambek dari Sumatra Barat, seni pertunjukan rayak-rayak dari Sukabumi, hingga cerita dari museum keris di Solo sangat menyenangkan untuk diikuti. Jangan lupa untuk membuka halaman figur, yang kali ini menampilkan perupa Nasirun yang pamor

Gaya bertenaga buruh pabrik genteng Jatisura . Sampul Sampul depan:depan: Perempuan-perempuan Kuat dari Desa - Syefri (foto: Pandu Rahadian )

Sampul belakang :Bermain bersama - Syefri Luwis Sampul belakang: Penari Caci dan kain Songke. (foto: Dodi Sandradi)

Luwis

serta dedikasinya sudah melampaui karyanya. Mari tetap semangat dalam berkarya dan bermanfaat bagi sesama. Kami berharap, Majalah Indonesiana akan selalu menginspirasi para pembaca. Salam…… Pemimpin Redaksi

II

INDONESIANAVOL. VOL.12 12,2021 2021 222 INDONESIANA INDONESIANA VOL. 10, 2021


SAMBUTAN

HILMAR FARID Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia

Sambutan

Direktur Jenderal Kebudayaan Pandemi memperlihatkan pada dunia

melalui ujian waktu dan laboratory of

nasi ke alternatif pangan lain seperti

bahwa ada masalah dalam tata hidup

survival sehingga terus dibawa ke masa

sorgum, sagu, dan sebagainya. Di bidang

manusia hari ini. Masalah-masalah di

modern.

sandang, kita bisa mulai dengan memilih

sekitar wabah ini adalah akibat langsung

Sumberdaya kebudayaan inilah modal

busana lokal ketimbang mengikuti tren

dari Normal Lama yang terwujud

untuk membangun tatanan masa depan

global yang tidak ada habisnya, dan

dalam model pembangunan yang

yang lebih kokoh dan berdaya tahan

memperbaiki pakaian sebisa mungkin

mengorbankan integrasi sosial dan

menghadapi berbagai risiko modernitas.

ketimbang membuang dan membeli baru.

kelestarian lingkungan demi pertumbuhan

Kita punya sistem pengolahan sumber

Di bidang papan, kita bisa mulai dengan

ekonomi semata. Krisis iklim akibat

pangan tradisional yang menghargai

memilih hunian berbahan alam seperti

pemanasan global, menguatnya sentimen

daur hidup alam dan martabat setiap

kayu dan bambu serta menghidupkan

sektarian akibat kesenjangan sosial, dan

makhluk hidup. Kita punya sistem

kembali kebiasaan saling-jaga dan saling-

merebaknya penyakit zoonotik seperti

pengolahan bahan sandang warisan

bantu antarwarga di tingkat kampung.

COVID-19 adalah konsekuensi dari cara

leluhur yang organik dan tidak

Perubahan gaya hidup tidak akan pernah

hidup kita selama ini. Oleh karena itu,

mencemari lingkungan. Kita juga punya

dimulai dari program dan rencana besar,

untuk keluar dari krisis global hari ini dan

pengetahuan dan teknologi tradisional

tetapi justru dari aksi-aksi kecil bersama-

mengatasi pandemi, tidak cukup hanya

yang dapat mewujudkan hunian yang

sama. Dari aksi nyata, dari kerja nyata,

vaksinasi karena virus terus bermutasi.

tidak memusuhi lingkungan sekitar

barulah muncul perubahan yang kita

Apa yang diperlukan adalah perubahan

tetapi justru peka terhadap kekhasan

harapkan bersama.

gaya hidup. Persoalannya, dari mana

geografi lokal. Aneka kearifan lokal itu

Untuk itu, saya menyambut baik

mesti mulai?

seharusnya menjadi sumber inspirasi

penerbitan Majalah Indonesiana Volume

kita untuk merumuskan arah langkah

12 yang mengangkat kekayaan warisan

Selama ini kebudayaan kerap dipahami

menuju Normal Baru. Seharusnya

budaya bangsa dengan menggali kembali

sebagai seni dan warisan budaya. Itu tidak

kebudayaanlah yang menjadi pandu

berbagai inspirasi dari desa, kaum

salah dan sangat penting, tetapi belum

menuju Normal Baru.

muda, praktik budaya maritim, serta

mencakup seluruh cultural resources

aneka ekspresi budaya lokal. Semua itu

yang kita miliki. Ada banyak nilai dan

Gaya hidup baru bukanlah suatu

menghadirkan inspirasi bagi kita untuk

gagasan, artefak, serta pranata yang

semboyan abstrak yang perlu ditunggu

menyusun ulang suatu Normal Baru yang

diwariskan dari waktu ke waktu. Aneka

realisasinya lewat perencanaan yang

lebih berkelanjutan. Semoga lewat bacaan

objek kebudayaan itu, yang bersifat benda

rumit, melainkan sebuah praktik

ini, kita semua dapat semakin teguh

ataupun takbenda, memiliki daya penting

yang bisa dimulai sekarang juga. Di

dalam mengambil inspirasi budaya lokal

dan daya tahan untuk menghadapi situasi

bidang pangan, kita bisa mulai dengan

sebagai solusi atas masalah masa kini

krisis. Aneka pengetahuan, pranata dan

mengubah pola konsumsi kita sehari-

sekaligus pandu untuk menciptakan masa

ekspresi budaya yang kita miliki sudah

hari, memilih bahan pangan lokal,

depan.

memperkaya variasi menu kita dari

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 3


DA F TA R I S I SAMBUTAN 1

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan

3

Direktur Jenderal Kebudayaan

TOPIK UTAMA 6

Mari Temukan dan Kenali Potensi Desa agar Berdaya

10

Sarasehan “Ngabudayan” Warga Sangiran

14

Pacu Terbang Itik Kearifan dari Pematang Sawah

18

Mencecap Harmoni di Desa Adat Bayan Beleq

22

Muara Kaman Ulu Peradaban di Tanah Kelahiran Kutai

26

Komik Strip : Desa Budaya Singosaren Yang Keren

PERISTIWA 28

Semangat Normal Baru Semangat Cerlang Nusantara

32

Berlari Melintas Lorong Waktu di SANGIRUN

36

Borobudur, Destinasi Pariwisata Super Prioritas

INFOGRAFIS 40

Olahraga Tradisional – Olahraga, Hobi dan Budaya Khas Indonesia

WASTRA 44

Untaian Doa di Tiap Lembar Tenun Toraja

SENI PERTUNJUKAN 48

Rayak-Rayak Sukabumian Tari Gaul Wujud Syukur

CAGAR BUDAYA 50

Sangkulirang Mangkalihat Gambar Purba di Jantung Kalimantan

MANUSKRIP 54

Rekam Jejak Dolanan Jawa dalam Naskah Kuno

MUSIK 58

Berburu Bunyi di Tana Humba

PENGETAHUAN TRADISIONAL 62

I

4 INDONESIANA VOL. 12, 2021

Keju Indonesia Penganan Lokal Potensi Internasional


KULINER

GAYA HIDUP 66

Ketika Kuno dan Kini Berkongsi di Gedung Filateli

86

JALUR REMPAH

TRADISI LISAN 70

ULU AMBEK Mahkota Kewibawaan Ninik Mamak

90

Menyusuri Jejak Kerajaan Biboki di Desa Tamkesi

94

Ekspresi Wajah Manusia dalam Topeng

RITUAL 82

Keris-Keris Kalis di Padepokan Brojobuwono

FIGUR

SENI RUPA 78

Diplomasi Jalur Rempah Menuju Negara Adidaya Budaya

MUSEUM

PERJALANAN 74

Melihat Indonesia melalui Kecap Cap Sapi

98

Doa Rupa dan Zakat Kebudayaan Nasirun

GALERI FOTO

Kidung Macapat Masyarakat Penghayat 104 Galeri Foto

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 5


TOPIK UTAMA

Mari Temukan dan Kenali Potensi Desa agar Berdaya

Terang di Bantar Agung Asep Amirudin

I

6 INDONESIANA VOL. 12, 2021 12 2021


Bersolek -

D

i tengah pandemi Covid-19,

Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) ini,

melalui pendampingan oleh Daya

program pemajuan kebudayaan

diawali dengan penyiapan kerangka

Desa. Daya Desa adalah pendamping

desa melalui pemberdayaan

kebijakan. Buku pedoman pemberdayaan

kebudayaan desa sebagai fasilitator

masyarakat berhasil dilaksanakan.

masyarakat pun disusun oleh M Panji

yang memudahkan dan memungkinkan

Program ini dimaksudkan untuk

Kusumah, I Gusti Agung Anom Astika, dan

terjadinya peningkatan daya masyarakat

memperkuat upaya desa dalam menggali

Kusen Alipah Hadi, adapun penyusunan

desa (subjek) sekaligus peningkatan daya

potensi budaya lokal sebagai solusi untuk

petunjuk teknis (juknis) Pemajuan

kebudayaan desa (objek).

menjawab persoalan aktual. Sekalipun

Kebudayaan Desa oleh Kelompok Kerja

pandemi menghebat di pertengahan

(Pokja) Pemberdayaan, Direktorat PPK.

tahun 2021, peran aktif masyarakat desa

Buku pedoman dan juknis tersebut

dalam program ini tidak surut tetapi

sangat penting karena menjadi acuan

justru semakin masif. Antusiasme warga

pelaksanaan program pemajuan

desa memang patut diapresiasi.

kebudayaan desa.

Program yang diluncurkan oleh Dirjen

Program dibagi menjadi tiga tahapan,

diri masyarakat dalam menemukenali

Kebudayaan Kementerian Pendidikan,

yaitu tahap temu-kenali potensi budaya,

potensi budaya dan kondisi desanya.

Kebudayaan, Riset dan Teknologi Hilmar

pengembangan, dan pemanfaatan.

Sementara Daya Warga adalah

Farid pada April 2021 dan dikelola

Dalam ketiga tahap itu, setiap

sekelompok warga desa setempat

melalui Direktorat Pengembangan dan

prakarsa digagas oleh Daya Warga

yang berdaya yang merupakan subyek

Daya Desa ini dibekali dengan pelatihan untuk memahami metodologi pembangunan kebudayaan desa secara partisipatif dan pembelajaran berbasis pengalaman sehingga meningkatkan daya, kemampuan dan rasa percaya

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 7


pemajuan kebudayaan desa yang sangat

Walaupun sudah dibekali dengan

komunikasi dan internet juga merupakan

berperan dalam menemu kenali potensi

lokakarya, Daya Desa dan Daya Warga

problem tersendiri bagi desa terutama

desa

masih mengalami kesulitan dalam

yang lokasinya terpencil. Permasalahan

menemu kenali potensi budaya di

lain adalah jaringan internet yang tidak

lapangan. Kendala ini muncul akibat

stabil, padahal data-data di laman

situasi pandemi yang mendorong banyak

tersebut penting untuk bahan analisis

desa membatalkan aneka aktivitas

kebijakan pemajuan kebudayaan desa

budaya atau menerapkan pembatasan

yang dapat diakses oleh pemerintah

kegiatan. Untuk itu Direktorat PPK

desa, kabupaten, dan pusat.

Kerja pemajuan kebudayaan desa dimulai dengan pendampingan Daya Warga oleh Daya Desa dengan tujuan menemukenali dulu potensi budaya dan kondisi desanya melalui pemetaan partisipatif. Setelah itu, Daya Desa bersama Daya Warga mengkaji hasil temuan tersebut melalui sarasehan, forum diskusi, forum belajar bersama, penyelarasan peta partisipatif dan perumusan masalah desa untuk menghasilkan peta ide beserta desain kegiatan kebudayaan tingkat

memfasilitasi Daya Desa dan Daya Warga berkonsultasi dengan narasumber secara daring melalui forum klinik pelatihan yang meningkatkan pemahaman dan mendapatkan solusi mengatasi permasalahan di lapangan.

Dengan segala keterbatasan akibat pandemi dan waktu yang relatif singkat, 320 desa berhasil menemukenali potensi desa dan menginput hasilnya ke laman desabudaya dan hasilnya diverifikasi. Di tahap ini pun masih dijumpai sejumlah

desa. Setelah tahap pengembangan

Permasalahan yang dihadapi tiap desa

tantangan, seperti mundurnya beberapa

itu, mereka merealisasikan ide-ide yang

berbeda, mulai dari ketiadaan dukungan

desa dari program karena tidak sanggup

sudah dibahas melalui pelibatan luas

pemerintah desa, keberadaan larangan

menjalankan peran sebagai fasilitator

seluruh warga desa dengan salah satu

mengadakan pertemuan, keterbatasan

di tengah berbagai kesulitan teknis

tujuan meningkatkan kesejahteraan

daya warga untuk menemukenali

di lapangan. Di desa Liyu, misalnya,

masyarakat. Inilah yang disebut sebagai

potensi, hingga kesulitan mengakses

Daya Desa justru diminta mundur

tahap pemanfaatan. Begitulah gambaran

sumber informasi. Salah satu solusi

karena dianggap tidak mampu dan

umum bagaimana setiap tahapan

yang diberikan narasumber adalah

digantikan dengan yang lain sehingga

tersebut dilaksanakan.

mengadakan pertemuan dengan jumlah

desanya tetap melanjutkan program

terbatas, mencari informasi melalui

pemajuan kebudayaan hingga ke tahap

buku dan internet, walaupun jaringan

pemanfaatan. Dari 320 desa di tahap

Desa Budaya -

I

8 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Topeng Besar -

No 1

OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN (OPK) & CAGAR BUDAYA

Resapi -

STATUS OPK & CAGAR BUDAYA Sedang Berkembang

Masih bertahan

Sudah berkurang

Terancam Punah

Punah

Rusak

Hancur

Hilang

23

131

58

64

12

-

-

-

Tradisi Lisan

2

Manuskrip

10

32

4

12

3

-

-

-

3

Adat Istiadat

77

533

104

75

14

-

-

-

4

Permainan Rakyat

25

100

110

84

35

-

-

-

5

Olahraga Tradisional

19

64

64

43

12

-

-

-

6

Pengetahuan Tradisional

153

459

130

81

11

-

-

-

7

Teknologi Tradisional

64

237

89

60

15

-

-

-

8

Seni

182

393

123

119

20

-

-

-

9

Bahasa

10

35

13

15

2

-

-

-

10

Ritus

32

207

34

33

8

-

-

-

11

Cagar Budaya

63

281

24

54

1

22

4

3

Tabel: Jumlah potensi desa berdasarkan Objek Pemajuan Kebudaynan dan Cagar Budaya temu-kenali, 271 desa melaju ke tahap

Pemajuan Kebudayaan (OPK) dan cagar

yang menghimpun keseluruhan data

pengembangan dan pemanfaatan,

budaya yang didapat dari laman desa

kebudayaan dari berbagai sumber.

sedangkan sisanya masih terkendala

budaya hasil tahap-temu kenali potensi

Makin banyak desa yang memasukkan

dalam pembuatan rencana aksi. Hasil di

budaya di 320 desa.

data potensinya, makin akurat pula

tahap pengembangan juga diverifikasi dan ternyata banyak rencana aksi yang masih mengedepankan festival. Verifikator menyarankan rencana aksi yang dibuat memenuhi aspek kemungkinan keberlanjutan, keterkaitan antara potensi, masalah dan aksinya, aspek kemandirian, partisipasi warga desa, serta potensi pengembangannya seperti pelatihan, membuat video proses, dan membuat buku. Berikut adalah data jumlah potensi budaya desa berdasarkan 10 Objek

Selain data potensi budaya desa dan OPK, terdapat juga data mengenai sejarah desa, pelaku budaya, sarana prasarana desa harapan masyarakat, permasalahan, foto dan video potensi desa. Program ini dirancang dengan sistem yang memungkinkan data-data tersebut dapat terus dimutakhirkan dan aplikasinya terus disempurnakan sesuai dengan kebutuhan.

basis pengambilan kebijakan budaya di Indonesia. Selain itu, data-data tersebut juga bermanfaat bagi desa yang bersangkutan, yakni sebagai cermin untuk membaca peluang pengembangan yang peka terhadap konteks lokal, dan selanjutnya dapat mendukung kehidupan sosial-ekonomi masyarakat (Dewilisa Finifera, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemdikbudristek)

Hasil pendataan itu menjadi bagian dari Sistem Pendataan Kebudayaan Terpadu, yakni sebuah sistem data tingkat nasional

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 9


TOPIK UTAMA

Sarasehan “Ngabudayan” Warga Sangiran agu rakyat tentang buto atau

bambu untuk berjualan soto, tempe

digelar di delapan desa di seputaran situs

raksasa bermata besar melotot

mendoan, jajan pasar, buah-buahan

purbakala Sangiran dan masuk daerah

dan rambut lebat awut-awutan

seperti pisang dan mangga yang

administrasi Kabupaten Sragen dan

serta menakutkan itu terdengar sangat

memang ditanam sendiri oleh warga dan

Kabupaten Karanganyar. Delapan desa

asli dinyanyikan bareng-bareng oleh

kebetulan sedang panen raya, hingga

meliputi Krikilan, Ngebung, Bukuran,

belasan warga desa. Kesan yang berbeda

kain batik dan kerajinan tangan.

Manyarejo, Somomorodukuh, Pungsari,

L

akan muncul jika kita mendengarkan lagu versi Nella Kharisma dengan musik dangdut koplonya. Di seputaran panggung seni, terdapat tenda-tenda

I

10 INDONESIANA VOL. 12, 2021

Pasar budaya yang difasilitasi oleh Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Brangkal, Rejosari, dan Dayu. Selain nyanyian dan jejogetan, atraksi yang ditampilkan adalah kesenian tradisional seperti reog dan jathilan serta teater


Anjarwati yang siang itu berjualan nasi kuning. “Kalau tidak ada acara, ya biasanya sepi saja di sini. Tetap jualan, tapi ya tidak ada kesenian,” timpal Sutarman, penjual jagung rebus. Pasar budaya di desa-desa di seputaran Sangiran memang menjadi sarana warga bersarasehan, kumpul-kumpul saling bercerita, kadang-kadang mengeluarkan uneg-uneg, dan tidak jarang memunculkan gagasan demi kemajuan desa. Seperti dikatakan Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Iskandar Mulia Siregar, guyub dan rukunnya warga desa patut diapresiasi dan dicontoh. “Di tempat lahirnya manusia Jawa ini, warganya guyub dan kompak. Damai,” katanya. Pernyataan Iskandar itu mungkin perlu ditambah lagi, tidak suka berprasangka. Hal itu kami buktikan ketika bertandang ke rumah seorang kepala dusun. Rumah ternyata kosong dan pintu dibiarkan terbuka dengan anak kunci masih menggantung di induknya di bagian luar. Sepeda motor diparkir di halaman rumah tanpa dikunci leher. Secara iseng kami Ibu bertalu alu Syefri Luwis

mengecek beberapa rumah lain, dan ternyata sama. Rumah dibiarkan kosong oleh penghuninya tanpa dikunci. Apakah –mungkin-- karena mereka tadi buru-

rakyat. Pasar budaya biasanya digelar

seorang pensiunan guru, memerankan

saban Minggu meski tidak selalu rutin,

pejuang yang gagah berani melawan

namun karena ada kegiatan SangiRUN

Belanda, kebetulan Pak Joko ini memang

Night Trail 2021 maka pasar budaya

berperawakan tinggi gagah sehingga

digelar dua hari, 20-21 November 2021.

tanpak cocok. Uniknya, pemeran

Di Desa Brangkal Kecamatan Gemolong Sragen, sejumlah warga berpentas drama dengan tema klasik perjuangan rakyat melawan penjajah. Joko Purwanto,

kapten dari Belanda justru kecil dan pendek. Warga dan pengunjung pun dibikin terbahak-bahak. Pasar budaya hanya riuh dan hidup jika ada kegiatan pendukungan, seperti dikatakan Retno

buru datang ke acara pasar budaya?

Warga Penemu Fosil Tidak hanya antarwarga, keguyuban juga terjalin antara warga dengan para pegawai situs Sangiran yang mayoritas tidak berasal dari Sragen atau Karangayar. Kedekatan warga dengan situs Sangiran berikut para arkeolognya, peneliti, serta pegawai

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 11


situs sudah terjalin sejak dulu, hingga

Pada tahun 2007, misalnya, warga

orang mengenakan jilbab, tidak semata-

warga pun dapat mengidentifikasi secara

menemukan gigi buaya, gigi harimau,

mata karena alasan fikih. Mereka toh

sederhana dan cepat fosil hewan purba.

dan gigi hiu di lapisan tanah yang telah

tetap menari dan menyanyi dalam

Warga justru penemu utama fosil-fosil

berusia antara 1,8 juta hingga 800.000

bahasa daerah dengan ritmis, berbaur

hewan dan manusia purba sejak zaman

tahun lalu, ditemukan di formasi

dengan sesama warga, laki-laki dan

Hindia Belanda, dan itu wajar karena

Pucangan. Penemunya, Ngadino di

perempuan segala usia.

matapencaharian mereka menuntut

ladangnya di Ngebung, Kalijambe, Sragen.

untuk selalu berada di sawah dan ladang

Lalu pada 2014, warga menemukan

saban hari. Paleontologis dan geologis

potongan tengkorak dan rahang gajah

GHR von Koenigswald menemukan

purba di daerah Dayu, Sragen.

artefak manusia purba pertama kali di Sangiran pada tahun 1932, dan setelah itu penduduk setempat menemukan fosil rahang kanan manusia purba pada tahun 1936.

Hidup Selaras Kehidupan warga desa, dengan

Saya sepakat dengan Risa Permanadeli yang menulis dalam bukunya, Dadi Wong Wadon: Representasi Sosial Perempuan Jawa di Era Modern (2015). Modernitas didefinisikan sebagai representasi

perempuan-perempuan tua yang

kedewasaan Jawa untuk

dalam keseharian mengenakan kain

menjaga keselarasan

serta kebaya, bukan berarti tidak

atau prinsip rukun.

Sejak itu, Sangiran terus menunjukkan

beririsan dengan modernitas,

Pemikiran modernitas

kekayaannya. Temuan atap tengkorak

selain terpengaruh kuat dengan

manusia terakhir tercatat pada tahun

ajaran agama Islam. Saat

1997, namun fosil-fosil hewan masih saja

melihat hampir semua ibu

muncul. Tiba-tiba menyembul gigi hiu di

menorehkan gincu di

ceruk-ceruk lapisan tanah saat musim

bibir serta mengenakan

dari tradisinya.

hujan. Pernah ditemukan 50 fosil dalam

kain, kebaya, dan jilbab

Mereka tetap

sebulan. Warga penemu fosil pun diberi

sebagai penutup kepala,

imbalan sebagai sebentuk apresiasi,

saya tidak berpikir terlalu

keseimbangan

daripada mereka menjual secara ilegal.

jauh untuk khawatir nilai-

Jawa di dalam

Jika fosil unik dan langka, imbalan bisa

nilai tradisi mereka telah

kehidupan

mencapai 10 juta rupiah, misalnya fosil

tergerus. Ada banyak

nyata.

kepala gajah. Adapun fosil kepala buaya

alasan

tidak memisahkan atau memutus masyarakat Jawa dari masa silamnya,

menjaga

dihargai 5 juta rupiah. (Kompas, 30 April 2014).

Istirahat sejenak Syefri Luwis

I

12 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Sarasehan ngabudayan warga

desa, ha-ha-ha,” kata lelaki yang masih

Sangiran terus berlanjut, hingga

tajam ingatannya itu. Saya kita inilah

datang petang dan beringsut menuju

contoh slow living yang sebenarnya,

malam. Mereka bertahan karena

bukan gerakan slow living seperti disebut

pasar budaya memang digelar dalam

Osbaldiston, yang dilakukan orang-orang

rangkaian “lomba” lari sejauh 25

sebagai reaksi atas hidup yang serba tergesa.

kilometer untuk memperingati 25

Gerakan slow living memang bukan semata-

tahun Sangiran ditetapkan menjadi

mata dilihat dalam kegiatan praksis seperti

warisan dunia. Namun, mereka pada

memasak, menyulam, berjalan, berkebun,

dasarnya memang hidup dalam

dan meditasi, namun pada konsep atau

jagat yang lambat, tanpa harus

cara pandang untuk menanamkan etika

peduli dengan jagat ketergesaan

dalam keseharian. Dan, tanpa harus dibikin

di luar sana, yang di dalamya

gerakan, etika itu dapat ditemui dalam

menciptakan celah antara ruang dan

kehidupan warga desa. Semoga

waktu, seperti disebut sosiolog Nick

lestari (Susi Ivvaty, pendiri alif.

Osbaldiston dalam Culture of the Slow:

id).

Social Deceleration in an Accelerated World (2013). Waktu tidak sekadar dimampatkan, tapi sudah melampaui batas. Kami menyimak penuturan Hadi Sriyono (84), warga Desa Ngebung, tentang bagaimana ia dulu frustrasi dengan pekerjaan yang menuntut serba cepat, saat bekerja sebagai pencatat laporan di sebuah lembaga. “Gajinya juga habis untuk membayar kontrakan. Lebih baik kembali ke

Menikmati sore Syefri Luwis

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 13


TOPIK UTAMA

Terbang - KiwiGraphy Studio - https://www. shutterstock.com/g/ rkiwisudarso

Pacu Terbang Itik

Kearifan dari Pematang Sawah I

14 INDONESIANA VOL. 12, 2021


T

ak seperti tahun-tahun yang

dalam pergaulan sosial di kampung.

pemilik dan juga joki-jokinya. Pacu

lalu, sebelum pandemi, hari

Karena itik jualah ia sehingga bisa

terbang itik adalah sebuah kearifan yang

ini, Rahmad Hidayat (37) yang

berkacak pinggang ketika sedang maota

bermula dari pematang sawah.

biasa dipanggil Dayat tampak tidak

atau berbual di lapau-lapau atau kedai-

bersemangat berbicara soal itik. Padahal,

kedai minuman. Bukan! Ia bukanlah

biasanya, jika dipancing sedikit saja

seorang pengembala itik. Pengembala

membicarakan itik, ia akan langsung

yang sukses menghimpun banyak telur

memperbaiki duduknya. Serupa dikipas

setiap pagi. Ia juga bukan pengusaha

sayap itik, perubahan rona yang cerah

unggas yang menghasilkan berkilo-kilo

langsung terasa di wajahnya. Satu kali kita bicara, maka sepuluh bahkan lebih balasnya. Membahas itik, bisa-bisa ia lupa begitu saja kalau Abaknya tadi menitip tembakau. Ia juga tidak akan peduli omelan istrinya yang sedari tadi sudah menunggu telur yang dibelinya di warung. Bahkan, ia juga bisa lupa, kalau sebentar lagi harus mengantarkan anaknya mengaji.

daging setiap hari. Rahmad adalah seorang

joki handal. Joki yang sulit dikalahkan dalam setiap pacuan itik. Ya! Bagi masyarakatnya nagari atau desa Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang

Bermula dari seorang petani sekaligus peternak itik bernama Jamin yang bermukim di Jorong Padang Panjang. Sekitar 90 tahun yang lalu, pada satu sore, ketika Jamin hendak menghalau itik-itiknya untuk pulang kandang, tiba-tiba beberapa di antara itik-itik itu terbang menjauhi kawanannya. Sebenarnya hal ini telah dialaminya beberapa kali. Setiap hendak menghalau untuk pulang kandang, beberapa itiknya terbang menjauhi kawanannya. Hal itu tentu sangat menarik perhatiannya.

Panjang, Kecamatan Luak, Kabupaten

Hingga kemudian ia tidak tahan untuk

Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, itik

tidak menceritakan kepada orang yang

tidak hanya menjadi hewan peliharaan.

ditemuinya. Terutama ketika minum kopi

Itik juga merupakan hewan pacu dalam

di lapau-lapau.

sebuah permainan. Sebagaimana kuda,

Kenapa tidak? Karena ternyata, itiklah

itik juga bisa dipacu serupa itu. Sebuah

membuat statusnya sedikit terangkat

permainan perintang-rintang atau pelipur lara hari yang memberikan tuah bagi

Tak Melulu dari pematang sawah - KiwiGraphy Studio - https://www. shutterstock.com/g/ rkiwisudarso

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 15


Semula, orang-orang hanya tertawa kecil saja. Mana mungkin itik sawah itu bisa terbang. Meskipun mempunyai sayap yang cukup tebal, itik-itik tersebut lebih suka jalan malenggok di pematang sawah. Paling, jika berada pada situasi yang terasa membahayakan dirinya, sayap-sayap itu hanya dikibaskan sambil berlari. Namun, ia tidak berhenti sampai disitu. Ia terus saja menceritakan apa yang dialaminya itu. Dari cerita yang terus menerus itu, akhirnya orang-orang jadi percaya saja. Lalu, kemudian menangkap itik-itik yang menjadi buah pembicaraan itu. Lantas, mereka menerbangkannya. Awalnya dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Kontan saja, itikitik yang sudah ditandai oleh Jamin itu terbang jauh. Bahkan menghilang ke lurah-lurah. Terbang berputar mengikuti alur bukit dan sawah. Dari situ, tentu saja ceritanya semakin menjadi-jadi.

Menjadi Joki Pacu Itik Barangkali, cerita tentang Jamin itulah yang kemudian mengilhami Dayat. Agaknya, Jamin telah menjadi semacam role model baginya. Oleh karena itu, dalam keluarganya, mulai dari Abaknya, hingga dirinya tak pernah absen mengikuti perhelatan pacu terbang itik setiap tahunnya. Rupanya, tak banyak yang mengetahui keistimewaan dari seekor itik sawah. Terutama pengetahuan tentang bulu, badan, sisik, dan sayap. Dayat mengerti benar soal itu. Itik yang bisa terbang itu adalah itik yang mempunyai sayap elang yang rapi (sayap kecil di lapisan atas kepak). Tidak semua itik yang sayap elangnya rapi menghadap ke atas, searah dengan sayap itik tersebut. Jika sayap elang itu berpilin dan menghadap ke bawah, jangan harap bisa diandalkan untuk mencari tuah di gelanggang.

Kata Dayat, itik yang bisa terbang melejit serupa “jet” adalah itik yang mempunyai sayap yang tebal. Badannya yang agak panjang, dan berleher pendek. Itik yang bisa terbang adalah itik yang memiliki sisik yang berisi penuh di kedua kakinya. Kemudian persyaratan yang tidak kalah penting adalah perbuluan. Itik yang baik adalah itik yang berbulu serasi mulai dari paruh, badan, hingga kakinya. Itik serupa itulah yang diburu oleh para joki. Setelah itik dengan kriteria tersebut didapat, pemeliharanya juga tidak mudah dan tidak boleh sembarangan. Itik-itik terbaik perlu perlakuan khusus seperti; memandikannya setiap pagi dan sore, menjinakkan adalah dengan menggosok bulu dan “meremas” pantatnya setiap malam, mengatur pola makan dan dietnya sehingga menemukan berat yang ideal. Tentu yang diperlukan adalah pengetahuan untuk menentukan asupan gizi, puding, serta obat-obatan alami yang bisa menstimulasi gerakan-gerakan otot sayapnya.

Tua muda berlomba - KiwiGraphy Studio - https://www. shutterstock.com/g/ rkiwisudarso

I

16 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Pacu terbang itik dan keistimewaannya

perhelatannya, biasanya kita akan sulit

sejak pagi hingga siang hari. Kemudian,

mencari warga berada di rumahnya.

menjelang sore dilangsungkan lomba

Pacu terbang itik sesungguhnya telah

Hari itu menjadi semacam hari libur

pacu itik jarak istimewa, yaitu jarak 1400

menjadi sebuah festival kecil milik

nasional bagi masyarakat. Semua

hingga jarak 1600 meter. Pacu itik ini

masyarakat yang penatakelolaannya

masyararakat, baik kecil maupun besar,

disebut pacu itik jalan panjang. Inilah

tumbuh dari masyarakat dan yang

tua maupun muda, semua hadir di

puncak dari segala pacuan. Pemenang

pembiayaannya dicari sendiri oleh

gelanggang pacuan. Kiri dan kanan

puncak inilah nantinya akan dihargai

komunitas. Baru akhir-akhir ini ada

jalan akan dipenuhi oleh penonton. Di

dengan hadiah-hadiah yang istimewa,

sebentuk pembinaan dari dinas

lokasi tertentu, warung-warung dadakan

biasanya, satu ekor sapi dan kambing.

pariwisata kabupaten.

ditata sebagai lokasi bazar. Juga, para

Pacu terbang ini memiliki keistimewaan tiga keistimewaan, yakni yang pertama, sebelum penyelenggaraannya, festival ini

pedagang-pedagang kecil akan mengatur dirinya sendiri untuk mencari tempat yang aman untuk berjualan.

Kini, dua tahun sesudah pandemi Covid19 menyerang lomba pacu itik belum akan diselenggarakan. Barangkali, persebaran virus dapat ditangkal dengan

merupakan kerja gotongroyong antara

Ketiga, festival ini khas sebab hadir

tameng protokol kesehatan. Namun,

penyelenggara, masyarakat pendukung,

seorang janang atau master of ceremony

efek beserta dampak pandemi secara

dan komunitas pelaku terbang itik. Ketiga

dengan joke-joke atau lawakan-lawakan

ekonomis tak dapat dielakkan? Hanya

stake holder tersebut secara guyub

khas “lapangan” yang menambah

bermenunglah yang bisa dilakukan oleh

dan kompak mempersiapkan segala

semarak jalannya perhelatan. Ia tidak

pegiat pacu itik seperti Dayat. Merenung

sesuatunya, mulai dari menebang bambu

akan berhenti mengajak para pecandu

sembari menghitung langkah dari lapau

untuk membuat sekretariat panitia,

terbang itik untuk mendaftarkan itik-

kopi ke dapur istrinya sambil sesekali,

membuat lapak-lapak jualan untuk

itiknya.

membayangkan Jamin, sang idola, yang

masyarakat, membersihkan bahu jalan, hingga membuat garis start/finish. Kedua, jika sudah sampai pada hari

Lomba pacu itik terdiri atas pacu itik jarak pendek; yaitu jarak 800 meter hingga 1000 meter. Lomba ini berlangsung

menghalau itik dari satu petak sawah ke petak sawah yang lain (Roni Keron: Budayawan Sumatra Barat)

Manuver - KiwiGraphy Studio - https://www. shutterstock.com/g/ rkiwisudarso

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 17


TOPIK UTAMA

Lombok tidak dikenal hanya karena pantai dan alamnya yang indah dan memesona, atau tentang Mandalika, ajang sirkuit yang dianggap sukses menyelengarakan Word Superbike (WSBK) baru-baru ini. Bicara tentang Lombok juga bicara tentang religi dan budaya, bahwa Lombok juga dikenal dengan sebutan “Pulau Seribu Masjid”, karena saking banyaknya masjid yang mudah ditemukan di setiap sudut kota dan desa. Bahwa di Lombok juga terdapat kantong-kantong komunitas budaya dan desa-desa adat.

D

i antara banyaknya masjid, terdapat beberapa masjid kuno yang masih berdiri dan

digunakan meski di kalangan terbatas. Beberapa di antaranya sudah ditetapkan menjadi cagar budaya, seperti masjid Bayan Beleq di Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang dikenal sebagai masjid tertua di Lombok. Ada pula masjid kuno Rambitan di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, dan masjid Gumantar di Kecamatan Kayangan, Lombok Utara yang tidak kalah menawan dan magis. Untuk menuju ke lokasi masjid Gumantar, waktu tempuh dari bandar udara internasional Zainudiin Abdul Majid ke lokasi masjid sekitar 2,5 jam dengan mengendarai kendaraan roda empat. Masjid Kuno Bayan Beleq terletak tidak jauh dari Gumantar. Letak kedua masjid tidak jauh dari jalan utama desa sehingga tidak sulit menemukannya. Ketika saya mengunjungi Lombok Utara pada tahun 2018, tampak beberapa rumah warga tengah direnovasi karena rusak akibat gempa bumi yang meluluhlantakkan sebagian besar rumah warga berdinding bata atau batako. Dinding masjid Gumantar dan Bayan Beleq dibuat dari anyaman bambu atau bedek. Bagian atap tumpang juga terbuat dari anyaman bambu dan alang-alang

I

18 INDONESIANA VOL. 12, 2021

Mencecap Harmoni di Desa

Adat Bayan Beleq


Masjid Kuno Bayan Beleq di Nusa Tenggara Barat Susi Ivvaty

Lestari - Susi Ivvaty

kering. Saya melihat di pucuk atap masjid Gumantar terdapat lempengan besi yang menyerupai ukiran ayam. Kehidupan sehari-hari dan kegiatan ibadah warga sekitar sangat erat kaitannya dengan adat istiadat. Warga sekitar juga mematuhi aturan serta larangan yang telah berlangsung puluhan tahun dari generasi ke generasi. Desa ini terikat awig-awig atau ketentuan yang mengatur tata krama pergaulan hidup dalam masyarakat sekitar. Menurut informasi kepala desa Gumantar, masjid itu digunakan pada waktu tertentu dan hanya boleh dipakai oleh pranata Desa Beleq yang terdiri dari:

-

Penghulu, yaitu pranata sosial yang bertanggung jawab terhadap ritual keagamaan

-

Pemangku, yaitu pranata social yang bertanggung jawab terhadap ritual yang berkaitan dengan alam, bumi dengan segala isinya.

Melestarikan budaya dan agama- Susi Ivvaty

-

Pemekel, yaitu pranata sosial yang mengatur terhadap terapan hukum adat yang berlaku di Desa Adat Beleq

-

Raden, pranata sosial yang bertanggung jawab melakukan khitan

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 19


arsitektur yang selaras dengan alam - Susi Ivvaty

-

Turun, pranata social yang

adat terdapat beberapa rumah warga

dalam desa adat, saat gempa terjadi

berkaitan dengan administrasi

dengan bangunan rumah modern.

tidak mengalami kerusakan, berbeda

dan bertanggung jawab untuk

Sementara bangunan di dalam desa

dengan bangunan rumah permanen yang

menyelidiki permasalahan terkait

adat semua adalah bangunan tradisional

mengalami kerusakan saat gempa terjadi

penerapan hukum adat yang

yang terdiri dari kayu atau bambu,

di tahun 2018. Seperti telah disampaikan

kemudian diputuskan oleh pemekel.

beratapkan Jerami, dan berlantaikan

di paragraf atas, hal ini berkaitan dengan

tanah. Bentuk pintu rumah terlihat

konstruksi bangunan rumah yang

unik karena berukuran pendek. Hal ini

memiliki struktur bangunan yang ringan.

memiliki makna bahwa ketika masuk ke

Wisatawan yang ingin berkunjung

dalam rumah dengan merunduk adalah

memasuki Desa Adat Beleq ini

bentuk hormat kepada Sang Pencipta,

dibolehkan dengan mematuhi beberapa

dan ketika penghuni keluar dengan

peraturan yang diterapkan, dan harus

merunduk, memberikan arti bahwa

mengenakan kain yang dipinjamkan

penghuninya harus sopan terhadap

dan telah disiapkan oleh pemandu

tamunya. Untuk penerangan di dalam

lokal berasal dari warga setempat.

rumah, mereka masih menggunakan

Tidak ada ketentuan biaya tiket masuk,

penerangan tradisional.

hanya memberikan donasi seikhlasnya.

Bangunan tradisional yang ada di

Peraturan yang harus dipatuhi wisatawan

Desa Adat Desa Adat Beleq memang belum terkenal sebagai desa wisata seperti desa wisata Sade di Lombok Tengah. Desa Adat Sade telah dikelola dengan baik sebagai tempat wisata yang mempertahankan adat istiadat Suku Sasak, selain juga menjual oleh-oleh hasil kerajinan tenun yang dibuat oleh warga sendiri. Desa Adat Beleq dikelilingi oleh pagar dari tanaman hidup. Di luar pagar desa

I

20 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Ada tabu yang tak boleh dilanggar - Susi Ivvaty

-

-

Tidak sembarangan mengambil

beruga pun terpisah dengan kaum

gambar

lelaki. Bangunan berugak ini

Tidak sembarangan masuk rumah adat

-

di depan gerbang desa adat. Peraturan tersebut yaitu: - -

Wajib didampingi pemandu wisata.

dilarang diubah. Jika ada warga ingin membangun rumah dengan

Tidak memperbolehkan membawa

bangunan permanen dari tembok,

kendaraan bermotor memasuki

warga diperbolehkan membangun di

desa adat.

luar pagar desa adat.

Desa Adat Beleq dihuni oleh terpasang di papan informasi yang ada

sejak dahulu tidak berubah dan

warga yang bermatapencaharian berkebun. Semua kehidupan desa diatur oleh lima pranata di atas, seperti bagaimana bercocok tanam, atau pun pengolahan lahan. Pranata sosial tersebut juga

Mengenakan kain yang dipinjamkan

memiliki rumah dinas. Di dalam

pihak warga yang mengelola.

area desa adat berdiri beberapa

Tidak ada loket tiket masuk, hanya

bangunan, di antaranya bale-bale,

memberikan donasi sepantasnya

berugak, sambe, dan dapur adat

kepada pemandu warga local yang

yang masing-masing memiliki

memang berada di area gerbang

fungsi berbeda. Terdapat beberapa

masuk desa adat. Pemandu lokal

berugak yang berfungsi sebagai

ini akan menemani wisatawan yang

ruang pertemuan warga.

ingin melihat-lihat dan menjelaskan

Untuk duduk di bangunan beruga,

tentang pranata social yang ada,

setiap warga harus mematuhi

bentuk dan fungsi bangunan yang

aturan yang berlaku, tidak bisa

ada di desa tersebut.

sembarangan duduk ketika ada

Masa bisa berganti dari waktu ke waktu, modernisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat, namun warga Beleq secara turuntemurun dan tanpa merasa terpaksa tetap taat dengan aturan adat. Mereka yakin kehidupan akan selamat dan menjalani hari-hari dengan penuh martabat (Dewi Yulianti, Direktorat Pelindungan Kebudayaan).

pertemuan warga. Tempat duduk -

Bersikap sopan santun

kaum perempuan di bangunan

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 21


TOPIK UTAMA

Muara Kaman Ulu Peradaban di Tanah Kelahiran

Kutai Mengapa sang vamsakreta (pendiri dinasti) Kudunga maupun raja-raja penggantinya, yaitu Mulawarman dan Aswawarman, cenderung memilih Muara Kaman di Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai ibukota kadatwan atau kerajaannya hingga kurun waktu amat panjang (abad IV sampai abad XVII Masehi)? Boleh jadi karena areal kadatwan itu berada di Benua Lawas, pada tanah membukit benama Brubus (arti kata “brubus” adalah “awal tumbuh,” menyerupai arti kata “trubus”) beserta rawarawa purba sekitarnya.

Salah satu Peradaban Mula di Nusantara Zul Lubis

I

22 INDONESIANA VOL. 12, 2021


di bekas rawa-rawa purba itu pada tahun 1980-an ditemukan sisa kapal sungai yang tenggelam. Legenda lokal “Aji Bidara Putih” pun berkisah tentang penenggelaman kapal Cina di Danau Lipan.

Dimensi Geo-strategis Posisi geografis Muara Kaman yang berada di muara Kedang Rantau maupun Kedang Kepala pada DAS Tengah Mahakam memainkan peranan strategis yang menjelaskan alasan pendirian Kerajaan Kutai di sana. Muara Kaman memegang peranan penting sebagai penghubung antara kawasan pada Hulu Mahakam dan anak sungai maupun cucu sungainya berlimpah sumber daya alam. Ini terekam dalam prasasti-prasasti Yupa yang menyebutkan keberadaan emas, minyak, dan hasil tanaman hutan (utamanya kayu gaharu). Selain itu, pada Hilir Mahakam terdapat akses ke pulaupulau seberang serta negara-negara manca. Dengan menempati kedudukan di “percabangan tiga penjuru” itulah Muara Kaman dapat dibilang mempunyai sifat geo-stategis yang penting. Sumber daya alam yang banyak terdapat di Vanua Zul Lubis

Hulu dan Tengah Mahakam tak dapat dihilirkan melalui jalur air tanpa melintasi daerah Muara Kaman yang berada

U

Tengah Mahakam. Kedudukan strategis

nsur sebutan “benua” berasal

desa (wanua) kuno yang konon menjadi

Muara Kaman inilah yang membuatnya

dari bahasa Sanskerta “vanua”

“sentra permukiman” warga Muara

jadi “daerah perlintasan” barang dalam

yang berarti desa. Unsur

Kaman di masa lampau. Relokasi

sejarah perniagaan Mahakam.

toponimi “benua” (seperti pada sebutan

permukiman dari areal Benua Lawas ke

“Benua Lawas” di Desa Muara Kaman

tepi Mahakam dan Kedang Rantau baru

Hilir, sebutan “Benua Tuha” pada Desa

berlangsung pada awal tahun 1900-an.

Sabintulung, dan sebutan “Benua Puhun”)

Oleh karena itu, dapat dipahami bila

menjadi indikator akan sifat arkhais

di areal ini banyak ditemukan artefak

tempat-tempat itu.

bahari (masa lalu), termasuk tujuh buah

Adapun unsur sebutan “lawas (lama, tua)” menjadi petunjuk bahwa areal yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kedang Rantau ini merupakan

prasasti Yupa, Lesong Batu, reruntuhan sejumlah candi, makam-makam lama, jejak benteng kuno, sisa arsitektur rawa tipe bangunan panggung, dan sebagainya. Dapat dimengerti apabila

Berkat sifat geo-strategisnya dan keberadaan perairan yang berupa sungai, rawa dan danau (dalam tradisi lisan lokal dikisahkan mengenai adanya “Danau Lipan”), pada perairan Muara Kaman pernah dibangun pelabuhan sungai jenis transito (interport). Melalui pelabuhan itu hasil alam dari daerah pedalaman di Hulu dan Tengah dikirimkan dengan perahu, dibongkar di pelabuhan transito, lantas dimuat ke kapal pembeli dari luar pulau

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 23


Transportasi utama - Zul Lubis

dan negeri luar untuk selanjutnya dibawa

Tengah) berdatangan ke pelabuhan

pada seberang Mahakam ia jadikan

menuju ke hilir, kemudian diteruskan

transito Muara Kaman. Bahkan, sejak

basis operasinya. Oleh karena itu,

ke tempat asal pembeli barang. Kendati

abad II dan kemudian abad IV Masehi,

menurut pustaka Salasilah Kutai pada

Muara Kaman tidak berada di pesisiran,

pedagang dan rohaniawan India rela

nama gelarnya ditambahkan perkataan

malah terletak cukup jauh di pedalaman

menempuh perjalanan air lebih dari 100

“ing Matapura” setelah berhasil

pulau Kalimantan, namun lantaran ciri

kilometer demi memburu sumber daya

menempatkan Muara Kaman yang

geo-strategisnya kawasan itu disinggahi

alam yang dulu dipasarkan di pelabuhan

kala itu berada di bawah perintah Raja

oleh para pedagang dari tempat-tempat

transito Muara Kaman.

Darmasetia di bawah naungan kekuasaan

yang jauh.

I

Atas dasar pemahaman itu, menjadi jelas

Kasultanan Kutai Kartanegara sejak abad XVII hingga tahun 1950-an.

Muara Kaman terbukti telah semenjak

bahwa barangsiapa menguasai Muara

awal tarikh Masehi berperan sebagai

Kaman, dialah yang memegang hegemoni

Dinamika Peradaban Maritim

produsen hasil bumi yang potensial,

atas perniagaan di Mahakam. Hal itu

Sungai

dan sekaligus sebagai pasar bagi barang

pula yang menjadi pemicu bagi Pangeran

Demikianlah, semenjak awal tarik Masehi

dagangan dengan model transaksi barter.

Sinum Panji Mandapa dari Kasultanan

hingga tahun 1950-an, tumbuh dan

Banyak pedagang luar daerah atau luar

Kutai Kartanegara untuk memperluas

berkembang dua monarki di Mahakam.

pulau (Bugis, Makasar, Buton, Banjar,

kekuasaan dengan melakukan ekspansi

Yang pertama ialah Kerajaan Kutai yang

Melayu) maupun dari negara-negara

militer ke Muara Kaman pada abad XVII

berkadatwan (berkedudukan--red) di

manca (antara lain India, Cina, Timur

Masehi. Nusa Martapura yang terletak

Desa Muara Kaman Uku selama 1,3

24 INDONESIANA VOL. 12, 2021


milenium (abad IV-XVII Masehi) dan menguasai kawasan Tengah serta Hulu Mahakam. Yang kedua adalah Kerajaan Kutai Kartanegara di kawasan Hilir dan di sebagian kawasan Tengah Mahakam. Apabila ditelisik jauh ke belakang, pada kawasan Hulu dan Tengah Mahakam

Mula Sejarah Zul Lubis

didapatkan pula jejak-jejak kehidupan prasejarah, yakni peninggalan Masa Berburu dan Mengumpul Makanan tingkat lanjut hingga memasuki Masa Perundagian. Peralihan dari Zaman Prasejarah ke Zaman Sejarah Mahakam berlangsung di kawasan Muara Kaman. Penemuan prasasti-prasasti Yupa di Muara Kaman menjadi bukti bahwa “Mula Sejarah” serta “Tonggak Awal Tradisi Literal” Nusantara berlangsung di kawasan Muara Kaman. Dari sini terlihat adanya semacam kearifan lokal dari leluhur untuk memilih dan menjadikan area Muara Kaman sebagai pusat pemerintahan. Kearifan lokal ini bertumpu pada keakraban dengan nilai geo-staregis kawasan tersebut sebagai sentra perdagangan dan ruang interaksi antarbudaya. Lantaran areal tumbuh dan kembang peradaban arkhais dari dua kerajaan/kasultanan Kutai itu berada di kawasan aliran sungai Mahakam dan di sanalah untuk pertama kalinya ditemukan prasastra tertua di kepulauan ini, maka situs tersebut layak dikenang sebagai rahim peradaban

Warisan Abadi Zul Lubis

Nusantara (Cindy Jacquelline, Daya Desa Muara Kaman Ulu serta Dwi Cahyono, Arkeolog dan Sejawaran Peneliti di Muara Kaman)

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 25


TOPIK UTAMA

I

26 INDONESIANA VOL. 12, 2021


I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 27


PERISTIWA

Semangat Normal Baru

Semangat Cerlang Nusantara W

arga dunia kini mengupayakan berbagai jalan keluar untuk menjawab pertanyaan, bagaimana mengembalikan kehidupan “normal lama” sebelum pandemi Covid-19. Upaya-upaya adaptasi dilakukan di segala aspek. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan pada tahun 2021 kembali menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) secara daring sebagai sebentuk adaptasi terhadap kehidupan “normal baru” di tengah pandemi.

I

28 INDONESIANA VOL. 12, 2021

Titi Dj-


PKN hadir sebagai amanat Kongres

pangan, dan papan. Di sini, kebudayaan

terkandung teknologi sosial yang

Kebudayaan Indonesia 2018 demi

menawarkan inspirasi yang berharga.

berharga: pencarian solusi bersama atas

menciptakan “ruang interaksi inklusif

Dalam hal sandang, kita memiliki

masalah yang dihadapi individu warga.

untuk pemajuan kebudayaan.” PKN

khazanah busana berkelanjutan yang

Keanekaragaman budaya inilah yang

2019 dan 2020 mengangkat tema

terkandung dalam berbagai praktik

menjadi sarana untuk memecahkan

“Ruang Bersama Indonesia Bahagia”,

tenun tradisional. Penggunaan serat dan

aneka persoalan bangsa, memberikan

adapun tema PKN 2021 adalah “Cerlang

pewarna alam yang tanpa limbah telah

jaminan keselamatan hidup bagi segenap

Nusantara, Pandu Masa Depan.” Tema

lama dipraktikkan oleh masyarakat adat

warga bangsa.

tersebut diangkat untuk menjawab

Nusantara.

tantangan kehidupan masa kini, khususnya di bidang pemenuhan kebutuhan hidup dasar: sandang, pangan, papan. Dengan memanfaatkan kekayaan potensi budaya setempat, kegiatan dalam PKN diharapkan menjadi solusi yang berkelanjutan bagi masalahmasalah dunia hari ini.

penentuan tema PKN dilakukan setelah

Dalam hal pangan, kita juga memiliki

pelaksanaan forum-forum diskusi

model pengolahan pangan tradisional

terpumpun yang melibatkan pakar-pakar

yang mengutamakan prinsip permakultur

di bidangnya yakni Samuel Wattimena

(tanpa limbah) dan diversitas bahan

(sektor sandang), Helianti Hilman (sektor

pangan di luar beras, gandum, jagung.

pangan), dan Gregorius Antar Awal

Pengelolaan lahan yang memperhatikan

(sektor papan). Sektor-sektor tersebut

keseimbangan ekosistem dan

menjadi landasan bagi penyelenggaraan

penggunaan bahan pangan alternatif

program-program utama PKN yakni

Kearifan lokal dari segenap warisan

seperti sorgum dan sagu telah menjadi

kompetisi, konferensi dan lokakarya,

budaya kita diharapkan menjadi

bagian dari praktik masyarakat

pameran, pergelaran serta Pekan

terang yang membimbing jalan bangsa

Nusantara sejak ribuan tahun lampau.

Kebudayaan Daerah sebagai wadah

Indonesia mencipta kewajaran baru yang

Begitu pun dalam konteks aristektur.

interaksi budaya dari desa hingga ke

tidak sekadar mengulang kewajaran

Khazanah papan vernakular kita sangat

pusat yang akan menjaring “Cerlang

lama. Mencipta gaya hidup baru berarti

menekankan kekhasan geografi lokal

Nusantara” dari masing-masing daerah di

meninggalkan praktik-praktik yang

dan sifat publik dari pemukiman. Lewat

Indonesia.

tidak berkelanjutan dalam sandang,

pola hunian Nusantara yang komunal,

Slank-

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 29


Kuliner Indonesia untuk dunia -

Bangsa Berketahanan

Jenderal Kebudayaan bekerja sama

show, dokumenter dari alam ke piring,

Hilmar Farid, Direktur Jenderal

dengan 70 pemerintah daerah bersama

arsitektur tradisional, dengan melibatkan

Kebudayaan mengatakan bahwa

3000 pelaku budaya yang turut aktif

komunitas lokal dan seniman Indonesia.

keseluruhan khazanah tradisi hari ini

menyelenggarakan Pekan Kebudayaan

adalah buah dari adaptasi, inovasi,

Daerah yang juga merupakan rangkaian

dan hibridisasi yang membuat kita

kegiatan pendahuluan PKN.

sebagai bangsa semakin berketahanan dalam menghadapi aneka tantangan hidup. PKN memiliki misi menjadikan kebudayaan sebagai pandu menuju normal baru. Perhelatan kebudayaan ini diselenggarakan secara hibrid; daring dan luring. Puncak PKN dilaksanakan selama 7 hari, 19-26 November 2021. Rangkaian acara tayang melalui berbagai platform yakni kanal budaya Indonesiana TV di Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD), laman PKN.id, dan juga kanal Youtube budayasaya. Kegiatan pembukaan dan penutupan pun tayang langsung melalui TVRI. 17 kompetisi budaya, 23 lokakarya, 11 sesi simposium, 60 pergelaran, pameran dan tidak kurang dari 20 sesi konferensi memeriahkan puncak PKN 2021. Dalam pelaksanaanya, Direktorat

I

30 INDONESIANA VOL. 12, 2021

Sejumlah sutradara terkenal dengan reputasi dan prestasi yang telah diakui oleh masyarakat turut mengambil peran

Pertunjukan “Napas Jiwa” karya Atilah

dalam proses produksi Ragam Budaya ini,

Soeryadjaya, Jay Subiakto, dan Rama

di antaranya Riri Riza (Alam Takambang

Soeprapto menjadi sajian pembuka

Jadi Guru : Serambi Minangkabau);

rangkaian Pekan Kebudayaan Nasional

Hanung Bramantyo (Lingsir Wengi);

2021, yang dibuka secara resmi oleh

Eugene Panji (Dulu x Hari Ini); Buyung

Presiden RI Joko Widodo didampingi

Reza (Sumba Waingapu: Permata dari

Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Indonesia); Priagita Ariangeara (Sandar

Sejumlah musikus seperti Slank, Andien,

di Semenanjung Para Daeng); Adrianto

Dere, Diskoria, Shine of Black, Godbless,

Sinaga (Nyanyian Danau); Robby Ertanto

Viky Sianipar dan Voice of Baceprot turut

(Cinta Ditanam, Negeri Dijunjung); Ismail

ambil bagian dalam kegiatan ini. Salah

Basbeth (Banda Dari Dekat Sekali); Lasja

satu program andalan yang diusung

Susatyo (Lost Story Nias: Kisah Pulau

pada PKN tahun ini ialah Ragam Budaya.

Batu Besar dan Napas Bumi: Kalimantan);

Program ini merupakan variety show

hingga Jay Subyakto, Rama Soeprapto,

dan star jamming yang mengangkat

Hartati dan Atilah Soeryadjaya (Napas

potensi kearifan lokal serta kekayaan

Jiwa).

warisan budaya sandang, pangan, papan Nusantara seperti fashion

Produksi tayangan Ragam Budaya mengambil tempat di sejumlah lokasi


yang sudah dikenal oleh masyarakat

yang ada. Bagaimana karya tersebut

tidak akan habis ditimba. Kebudayaan

sebagai destinasi yang memiliki khazanah

dapat menunjukkan bahwa tradisi itu

Nusantara mengandung pengalaman

budaya seperti: Solok Selatan, Sulawesi

keren, bagaimana tradisi dan sejarah

dari tak terhitung banyaknya generasi

Selatan, Nias Selatan, Kalimantan Timur,

bisa dijadikan pertunjukkan kekinian.

pendahulu yang mendiami kepulauan ini

Borobudur, Banda Neira, Danau Toba,

Kita kerap menempatkan tradisi

sejak ribuan tahun lampau. Kebudayaan

Sumba Timur, Muarajambi, Tana Toraja,

sebagai sesuatu lampau, dan PKN 2021

Nusantara adalah semacam laboratorium

dan Labuan Bajo. Melalui tayangan

menunjukkan bahwa tradisi dapat

tempat aneka strategi bertahan hidup

kekayaan budaya yang dirangkum

disajikan melalui cara yang modern,

dan memecahkan masalah yang didesain

menjadi tayangan variety show dan

karena tradisi harus selalu digarap,

dan diujicobakan. Setiap dari kita

juga star jamming yang bertutur dan

karena tradisi merupakan akar dari

mewarisi laboratorium hidup itu. Sudah

bercerita, diharapkan menjadi tayangan

kebudayaan yang harus dilestarikan.

waktunya kita menoleh kembali pada

alternatif yang dapat menggugah dan

Adaptasi pertunjukkan kebudayaan

laboratorium turun-temurun itu dalam

menumbuhkan minat masyarakat untuk

selama pandemi nyatanya memunculkan

merumuskan langkah-langkah ke depan.

mengenal dan mencintai kearifan-kearifan

sisi positif – walaupun ditayangkan secara

Penyelenggaraan PKN sebagai pagelaran

lokal yang berada di daerah masing-

daring. Sutradara dan pelaku budaya

berbasis budaya di tengah-tengah situasi

masing. Karya-karya yang dibuat secara

dapat menyuguhkan semua detail

pandemi diharapkan dapat memastikan

garis besar menggambarkan bagaimana

pertunjukan dengan bantuan visualisasi

nyala api dan semangat kebudayaan

anak-anak muda mencintai budayanya.

melalui video.

tetap terjaga di tengah-tengah

Tayangan dibungkus dengan cara yang

Kebudayaan bangsa sesungguhnya

modern namun tidak keluar dari tradisi

merupakan sumur inspirasi yang

masyarakat Indonesia (Jessika Nadya Ogesveltry, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan). Foto-foto Koleksi dari Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan

Endah N Rhesa -

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 31


PERISTIWA

A

pa jadinya jika kata ‘ran’ dalam Sangiran diubah menjadi ‘run’? Tentu saja hal ini dapat menimbulkan pemikiran yang berbeda serta memunculkan kemungkinan adanya tujuan lain berkunjung ke situs yang berlokasi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, selain belajar mengenai evolusi manusia. Barangkali tidak

terpikirkan sebelumnya bahwa salah satu tujuan datang ke situs Sangiran adalah untuk berlari. Namun, inilah yang terjadi pada 20-21 November 2021 di Sangiran. Sekitar 100 pelari berlomba menjelajah lima klaster

SANGIRUN

Lorong Waktu di

Berlari Melintas

museum serta enam desa di sekitar situs dengan total rute lintasan sepanjang 25 km.

Ir. Suharti, MA, PhD Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek berlari di “lorong waktu” - Syefri Luwis

I

32 INDONESIANA VOL. 12, 2021


SangiRUN Night Trail 2021 merupakan

Desa Manyarejo, Desa Brangkal –

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek,

kegiatan yang diinisiasi oleh

Pasar Poerba, Desa Bukuran, Desa

Suharti; Direktur Jenderal Kebudayaan,

Kemendikbudristek melalui Direktorat

Dayu – Sumur Emas, dan Desa Krikilan

Hilmar Farid; Direktur Pengembangan

Pengembangan dan Kebudayaan yang

– Punden Tingkir. Situasi malam hari

dan Pemanfaatan Kebudayaan, Restu

bekerjasama dengan Balai Pelestarian

menjadi pendukung utama sajian video

Gunawan; dan Bupati Sragen, Kusdinar

Situs Manusia Purba Sangiran,

forest mapping dan ornamen yang

Untung Yuni Sukowati.

Pemerintah Kabupaten Sragen,

menggambarkan evolusi manusia purba.

Pemerintah Kabupaten Karanganyar,

Situasi pada rute lintasan tersebut tentu

Sekitar pukul 22.00, pelari pertama

dan komunitas Luar Kotak. Kegiatan

saja tidak hanya dapat memacu otot-

berhasil mencapai garis finis, diikuti

ini diselenggarakan dalam rangka

otot kaki peserta, namun juga mampu

para pelari lain hingga berakhir pada

memperingati 25 tahun Sangiran sebagai

memicu daya imajinasi peserta.

pukul 02.00 dini hari. Raut muka bahagia

warisan dunia. UNESCO menetapkan

Kegiatan SangiRUN Night Trail 2021

terpancar dari wajah-wajah peserta

Situs Sangiran ke dalam daftar warisan

dimulai sekitar pukul 19.00. Bupati

meski berlari di tengah gelap malam.

dunia nomor 593 pada tahun 1996

Sragen, Kusdinar Untung Yuni

“Acara ini sangat berkesan, berbeda dari

dengan nama “Sangiran Early Man Site”.

Sukowati, hadir memberikan sambutan,

acara lari lainnya. Saya baru pertama kali

dilanjutkan oleh Dirjen Kebudayaan,

ini ke Sangiran, sehingga benar-benar

Kegiatan SangiRUN Night Trail 2021

Hilmar Farid, yang sekaligus memukul

menambah wawasan dan pengalaman

tergolong unik dibandingkan dengan

gong tanda kegiatan resmi dibuka.

mengenai sejarah dan potensi pariwisata

lomba lari lain, satu di antaranya karena

Peserta lari dibagi ke dalam empat

Sangiran. Sambutan dari warga setempat

diselenggarakan pada malam hari

kelompok. Tiap kelompok berlari

juga luar biasa. Menurut saya, acara

dengan titik start dan finish di Museum

mengikuti aba-aba berupa lambaian

semacam ini perlu dilanjutkan di waktu

Krikilan. Peserta melewati enam titik

bendera dari para pejabat di lingkugan

mendatang dan bisa di daerah lain yang

di seputar situs, yaitu Desa Ngebung,

Kemendikbudristek, berturut-turut

juga memiliki potensi sama.” kata Abdul Aziz Permana, juara 2 lomba untuk kategori pria.

Siap berlari Asep Amirudin

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 33


Pengembangan dan Pemanfaatan Sangiran

Direktur Jenderal Kebudayaan,

dan cagar budaya nasional, barangkali

Kemendikbudristek, Hilmar Farid

situs prasejarah Sangiran termasuk

Berdasarkan UU nomor 5 tahun

mengatakan kegiatan ini bukan hanya

ke dalam situs yang cukup jarang

2017, pengembangan adalah upaya

sekadar lomba lari namun juga usaha

dimanfaatkan keberadaannya, baik

menghidupkan ekosistem kebudayaan

mendorong agar Sangiran semakin

oleh pemerintah maupun komunitas

serta meningkatkan, memperkaya,

dikenal masyarakat luas dan dapat

dan masyarakat. Selama ini, kegiatan

dan menyebarluaskan kebudayaan.

memberi manfaat bagi masyarakat

pengembangan dan pemanfaatan

Sementara pemanfaatan didefinisikan

sekitar di Kabupaten Karanganyar dan

Sangiran masih berpusat pada kegiatan

sebagai upaya pendayagunaan Obyek

Sragen. Selain untuk memperlihatkan

pendidikan dan penelitian saja.

Pemajuan Kebudayaan (OPK) untuk

kemampuan manusia dalam beradaptasi

Upaya pengembangan dan pemanfaatan

menguatkan ideologi, politik, ekonomi,

terhadap lingkungan, kegiatan itu juga

sebuah situs dalam konteks yang

sosial, budaya, pertahanan, dan

berusaha memadukan kerjasama

lebih luas, misalnya dapat mengambil

keamanan dalam mewujudkan tujuan

antarinstansi pemerintah untuk

contoh dari Candi Borobudur. Selain

nasional.

mendukung kesejahteraan masyarakat

dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan,

Sangiran.

penelitian, dan wisata, pemanfaatan Borobudur juga menjangkau lapisan

Kegiatan SangiRUN diselenggarakan sebagai upaya pengembangan dan

Di antara banyaknya tinggalan arkeologis

masyarakat yang lebih luas melalui

pemanfaatan situs Sangiran agar

yang kemudian terdaftar sebagai situs

berbagai macam kegiatan seperti ajang

lebih dikenal luas oleh masyarakat.

Pejabat Kemendikbudristek mengikuti SangiRun Syefri Luwis

I

34 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Borobudur Writers and Cultural Festival,

Dengan demikian, dapat dikatakan

Dengan memanfaatkan situs Sangiran

Borobudur Jazz Festival, hingga menjadi

bahwa pemanfaatan sebuah situs atau

sebagai rute lintasan lari marathon juga

lokasi syuting film Hollywood. Oleh

cagar budaya tidak bisa hanya terfokus

diharapkan dapat menjadi pemantik

karena itu, SangiRUN Night Trail ini

pada pemanfaatan dari objeknya saja,

kegiatan pemanfaatan untuk bidang yang

merupakan upaya pemanfaatan situs

namun juga perlu memperhatikan

lainnya. Meskipun demikian, tentu saja

prasejarah dalam konteks yang lebih

ekosistemnya yang menjadi pendukung

upaya pemanfaatan tersebut juga harus

luas, tidak hanya menjangkau komunitas

dari keberadaan situs tersebut,

memperhatikan aspek dampak negatif

pelari, namun juga menciptakan kesan

sebagaimana yang terdapat di situs

terhadap situs serta nilai-nilai pentingnya,

yang baru bahwa berbicara soal Sangiran

Sangiran. Setidaknya di sekitar situs

yang dalam hal ini disebut sebagai nilai

tidak melulu soal museum.

Sangiran, terdapat enam desa yang

universal luar biasa. Sehingga, jangan sampai

menjadi desa penyangga situs. Desa-desa

upaya pelestarian situs justru menjadi

Berbicara mengenai pemanfaatan

tersebut juga memiliki potensi budaya

bertolak belakang dengan dampak dari

situs juga tidak dapat terlepas dari

yang luar biasa. Misalnya saja Desa

upaya pemanfaatannya (Anny Veradiani,

pemberdayaan masyarakat sekitarnya.

Bukuran yang memiliki kesenian rodad

Direktorat PPK Kemdikbudristek).

Kegiatan ini juga mengintegrasikan

dan menjadi salah satu penampil di

potensi budaya desa di sekitar situs.

SangiRUN Night Trail.

Medali adalah Pencapaian Syefri Luwis

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 35


PERISTIWA

Mitigasi erupsi Merapi di BorobudurSyefri Luwis

Borobudur, Destinasi Pariwisata Super Prioritas

C

andi Borobudur merupakan

Monumen Buddha yang dibangun pada

wisatawan sehingga menyandang status-

satu destinasi wisata utama

masa Dinasti Sailendra (abad 8–9 M) itu

status: warisan dunia, kawasan cagar

di Magelang, Jawa Tengah,

menggunakan deskripsi bentuk candi dan

budaya peringkat nasional, kawasan

yang menarik minat wisatawan

stupa, motif pahatan, relief serta lorong

strategi nasional, objek vital nasional dan

domestik dan mancanegara untuk

galeri. Candi ini secara vertikal dibagi

sebagai salah satu destinasi pariwisata

dikunjungi. Berbentuk teratai, bunga

menjadi 3 dan mengikuti konsep filosofis

super prioritas. Destinasi pariwisata

suci agama Buddha, Candi Borobudur

Buddha dalam mencapai nirwana. Kini

super prioritas merupakan bagian dari

merupakan sebuah releksieksepsional

Borobudur telah berumur 1200 tahun.

program “10 Bali Baru” yang dicanangkan

dari perpaduan antara ide asli terkait

I

pemerintah yang diharapkan dapat

pemujaan nenek moyang dan konsep

Borobudur sebagai konsep wisata

menggerakkan ekonomi kreatif yang

Buddhisme dalam mencapai nirwana.

tunggal rupanya telah melemahkan

bermanfaat bagi warga setempat.

Kesepuluh teras berundak dari

potensi besar yang dimilikinya, yaitu

Oleh karena itu, Kemdikbud, Riset, dan

keseluruhan strukturnya merupakan

potensi ekonomi dan potensi spiritual.

Teknologi melalui Dirjen Kebudayaan

tahapan yang harus dicapai oleh

Hingga tahun 2019, Borobudur

menginisiasi koordinasi antara

Bodhisatwa sebelum mencapai ke-

merupakan objek wisata tunggal Tanah

kementerian terkait sehingga penetapan

Buddha-an.

Air yang paling banyak dikunjungi

Candi Borobudur sebagai DPSP dapat

36 INDONESIANA VOL. 12, 2021


berjalan baik dengan tetap mengutamakan kelestarian candi. Inisiasi tersebut lantas ditanggapi secara positif dengan koordinasi oleh Kemenkomarves. Berbagai pertemuan antara kementerian dan lembaga terkait

Borobudur kala pandemiSyefri Luwis

telah dilakukan dan memunculkan kesepakatan untuk meninjau ulang rencana pembangunan Kawasan Candi Borobudur. Komitmen dari berbagai instansi ini menjadi solusi terhadap tantangan utama yang dihadapi Candi Borobudur, yakni menjaga keberlanjutan struktur bangunan candi sebagai warisan budaya nasional. Hal ini disebabkan meningkatnya jumlah wisatawan yang mencapai 8000 orang per hari pada

Menparekraf Sandiaga Uno, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menko Marves Luhut Panjaitan, - Dir. PPK

tahun 2019. Sementara hasil studi dari Balai Konservasi Borobudur menunjukkan bawah kawasan puncak candi idealnya hanya mampu menampung maksimal 128 pengunjung per sekali kunjungan setiap harinya. Bulan Maret 2020, Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan; Mendikbudristek Nadiem Anwar Makariem; Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno; Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo; Gubernur Jateng Ganjar Pranowo; Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid; Dirjen Cipta Karya KemenPUPR Diana Kusumastuti; dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian melakukan kunjungan lapangan ke Kawasan Borobudur dalam rangka pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur. Titik pembangunan yang dikunjungi terdiri atas Lahan Otorita Borobudur, Lapangan Samigaluh, Kampung Seni Borobudur atau Lapangan Kujon, Kembanglimus Community Center, Gerbang Palbapang, Manohara Study Center dan Concourse Candi Borobudur di Magelang.

Pembatasan wisatawan ke Candi Borobudur Syefri Luwis

Hal-hal yang terkait rencana pengelolaan terpadu Candi Borobudur; seperti peningkatan kualitas lingkungan hidup dan

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 37


Intan Soekotjo menyanyi berlatar Borobudur. Kegiatan itu menjadi bagian dari pemanfaatan kawasan Borobudur Deny Eka Setiyawan

sumber daya alam, peningkatan fasilitas interpretasi dan informasi mengenai nilai penting Kompleks Candi Borobudur, peningkatan kegiatan konservasi cagar budaya di kawasan, perbaikan tata kelola, pengembangan pariwisata berkelanjutan yang turut mendukung pelindungan Kompleks Candi Borobudur serta peningkatan kesejahteraan masyarakat akan diatur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Dirjen Kebudayaan. Hal ini seturut dengan UU No.11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

-

Pelindungan

Upaya mencegah dan menanggulangi dari kerusakan, kehancuran, atau kemusnahan dengan cara penyelamatan, pengamanan, zonasi, pemeliharaan, dan pemugaran cagar budaya.

- Pengembangan

Peningkatan potensi nilai, informasi, dan promosi cagar budaya serta pemanfaatannya melalui penelitian, revitalisasi, dan adaptasi

I

38 INDONESIANA VOL. 12, 2021

secara berkelanjutan serta tidak

Dunia, hingga pembuatan konten variety

bertentangan dengan tujuan

show “Lingsir Wengi (Borobudur)” karya

pelestarian.

Hanung Bramantyo yang menjadi salah satu suguhan dalam Pekan Kebudayaan

- Pemanfaatan

Nasional 2021.

Pendayagunaan cagar budaya untuk kepentingan sebesar-besarnya

Hingga November 2021, pemerintah

kesejahteraan rakyat dengan tetap

tengah melakukan penajaman dan

mempertahankan kelestariannya.

penerapan Rencana Induk Pariwisata Terpadu Borobudur-Yogyakarta-

Terkait pengembangan, berbagai

Prambanan untuk pengembangan

atraksi penunjang di sejumlah titik di

DPSP Borobudur menjadi pariwisata

Kompleks Candi Borobudur sejatinya

yang berkualitas dengan melibatkan

bertujuan untuk menyebar kunjungan

masyarakat secara aktif untuk

wisata agar berfokus tidak hanya pada

memastikan dampak pelestarian Candi

titik puncak candi. Hal ini diselaraskan

Borobudur yang berkelanjutan. Salah

dengan semangat melindungi lansekap

satu peserta aktif yang diharapkan adalah

budaya Kompleks Candi Borobudur yang

mahasiswa yang dalam hal ini diharapkan

salah satu tujuannya adalah dengan

dapat memperdalam studi kawasan

mengembangkan dan menguatkan

Borobudur. Selain itu mahasiswa

narasi hebat Candi Borobudur sebagai

juga dapat menumbuhkan sense of

Outstanding Universal Value dan budaya

belonging, meningkatkan rasa tanggung

yang melingkupinya. Berbagai kegiatan

jawab untuk turut serta merawat serta

pengembangan dan pemanfaatan telah

melestarikan peninggalan ini hingga ke

dilakukan; seperti Sarasehan Budaya

generasi yang akan datang.

Spiritual Kawasan Candi Borobudur, Festival Bumi Rempah Nusantara untuk

Rencana induk pengembangan


infrastruktur telah disusun secara

mengatakan bahwa dalam konteks

tambahan dalam destinasi pariwisata

terpadu mulai dari konektivitas,

penataan kawasan Candi Borobudur,

kita agar Borobudur tidak lagi menjadi

penyediaan air baku dan air bersih,

fokus utamanya adalah konservasi.

wisata tunggal yang harus menanggung

pengelolaan sampah, sanitasi, hingga

Wisata berbasis warisan dan

tekanan itu sendirian. Tujuannya adalah

perbaikan hunian penduduk dengan

pembangunan berkelanjutan adalah

agar Borobudur dapat dinikmati ratusan

mempertimbangkan aspek lingkungan,

kekuatan Borobudur dan wilayah Jawa

bahkan ribuan tahun lagi (Jessika Nadya

sosial, ekonomi, serta kebudayaan –

Tengah. Terdapat perbedaan yang sangat

Ogesveltry, Direktorat Pengembangan

yang menjadi titik tolak pengembangan

penting antara atraksi dan destinasi.

dan Pemanfaatan Kebudayaan).

kawasan wisata Candi Borobudur.

Candi Borobudur adalah atraksi, bukan

“Mari kita jadikan Candi Borobudur

Pembangunan infrastruktur; seperti

destinasi. Destinasi sangat bergantung

sebagai panggung kekayaan budaya

pembangunan Eco-Cultural Tourism seluas

pada kemampuan kita dalam membuat

dan kebinekaan Indonesia.” – Nadiem

309 hektar, pembangunan pasar seni

dan menciptakan atraksi yang menjadi

Makarim.

dan area parkir, pembangunan science

daya tarik wisatawan domestik dan

park dan boardwalk sepanjang 2 km yang

mancanegara. Jika atraksinya hanya

terbentang dari Candi Mendut hingga

Candi Borobudur maka yang menjadi

Candi Borobudur dan melintasi sungai

destinasi hanya Candi Borobudur.

Elo Progo telah mulai dilakukan. Sebagai

Sekarang, ini menjadi tugas kita –

tambahan, di setiap desa wisata akan

pemerintah dan masyarakat Indonesia

digelar festival kesenian rakyat bulanan.

– untuk menjadikan Pawon, Mendut, serta belasan candi yang ada di Kawasan

Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid,

Candi Borobudur menjadi atraksi

Kunjungan lapangan para menteri dan pejabat dari Kemdikbudristek, Kemenparekraf, Kemenko Marves, Kemen PUPR, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Dir. PPK

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 39


INFOGRAFIS

Olahraga Tradisional – Olahraga, Hobi dan Budaya Khas Indonesia. Olahraga tradisional adalah semua kegiatan olahraga yang telah diakui sebagai tradisi turuntemurun di suatu suku, etnis, maupun kelompok budaya tertentu di Indonesia. Olahraga tradisional biasanya mengandalkan kekuatan, kelenturan, kecepatan, dan ketepatan reaksi dari permainan. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan budaya. Beragamnya budaya ini turut menyumbang kekayaan olahraga-olahraga tradisional yang ada di Nusantara. Olahraga tradisional di Indonesia tidak sekadar untuk hiburan maupun bagian dari aktivitas fisik saja, namun juga menjadi bagian dari budaya bagi masyarakat setempat sehingga sangat penting untuk terus dilestarikan. Berikut 5 olahraga tradisional yang ada di Indonesia.

PENCAK SILAT T

elah ditetapkan oleh UNESCO sebagai

Warisan Budaya Takbenda pada Sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, yang berlangsung di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019, pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri sendiri secara luas dikenal di

I

12, 2021 40 INDONESIANA VOL. 11,

Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Di Indonesia setiap daerah memiliki arus pencak silat yang khas. Di antaranya arus Cimande dan

berbagai

Cikalong yang ada di daerah

negara

Jawa Barat, arus Merpati Putih

di Asia

di Jawa Tengah, dan arus Perisai

Tenggara

Diri di Jawa Timur. Pencak silat

di antaranya

dipertandingkan secara rutin

Malaysia, Brunei

dalam SEA Games sejak tahun

Darussalam, Singapura, Filipina selatan

1987. Hingga tahun 2018, Pencak

dan Thailand Selatan sesuai dengan

Silat masuk sebagai cabang olahraga yang

penyebaran suku bangsa Melayu

dipertandingkan di Asian Games ke XVIII.

Nusantara. Induk organisasi pencak

Di tingkat nasional pencak silat menjadi

silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak

salah satu alat pemersatu nusantara,

Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang

mengharumkan nama bangsa, bahkan

mewadahi federasi-federasi pencak silat

menjadi identitas bangsa. “Pencak silat

di berbagai negara adalah Persekutuan

bukan hanya tentang bela diri, tapi juga

Pencak Silat Selang Bangsa (PERSILAT).

survival” – Cecep Arif Rahman.


N A H A N A P

Handayani, yang dilatih oleh Donald Pandiangan, berhasil memperoleh medali perak. Asosiasi yang mewadahi olahraga panahan di Indonesia adalah Persatuan Panahan Indonesia (PERPANI). Panahan atau yang dulu dikenal dengan Jemparingan berasal dari Yogyakarta, yang sudah dilestarikan secara turun temurun sejak abad ke-17. Olahraga ini muncul sejak pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Berbeda dengan panahan pada umumnya, olahraga jemparingan dilakukan dalam posisi duduk bersila.

oleh pemanah maupun prajurit yang bertempur di medang perang, namun sekarang tak sedikit orang yang menjadikan panahan sebagai hobi. Panahan sendiri mulai

Pemanah pun tidak membidik di depan mata, melainkan memposisikan busur di depan perut, sehingga bidikan didasarkan pada perasaan memanah. Yang paling banyak berhasil melepaskan anak panah tepat sasaran, dialah pemenangnya. Panahan tidak hanya dipandang sebagai olahraga, namun juga kaya akan nilai tradisi dan filosofis.

populer sejak keikutsertaan Indonesia

O

lahraga panahan merupakan salah satu olahraga yang cukup populer di Indonesia. Panahan merupakan

olahraga yang menantang kemampuan kita dalam menggunakan busur untuk menembakkan anak panah. Zaman dulu, keterampilan ini paling banyak digunakan

dalam ajang Olimpiade tahun 1952, di mana tim Panahan Putri Indonesia Olimpiade Seoul (1988) menjadi yang pertama memperoleh medali dalam ajang ini. Tiga orang “Srikandi” dari Indonesia yang terdiri dari Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani dan Lilies

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 41


Egrang

E

grang merupakan olahraga menggunakan tongkat panjang yang fungsinya mirip dengan

kaki. Olahraga tradisional Indonesia yang satu ini memerlukan kekuatan dan keterampilan fisik yang mumpuni. Meski terlihat mudah, perlu fokus dan latihan beberapa kali untuk dapat menguasai olahraga ini. Jika egrang terlalu tegak namun tubuh tidak sempat

bervariasi, sesuai selera dan kebutuhan.

menyesuaikan diri, maka akan limbung.

Pada satu sisi tongkat diberi tempat

Sebaliknya, jika terlalu condong ke

untuk pijakan kaki. Egrang berasal dari

depan, egrang yang awalnya dapat kita

bahasa Lampung yang berarti terompah

kendalikan dalam beberapa detik dapat

pancung, karena terbuat dari dari bambu

kehilangan keseimbangan dan jatuh.

bulat panjang. Egrang sendiri memiliki

Permainan ini telah tercatat dalam buku

beberapa sebutan lain tergantung pada

Javanesse Kinder Spellen yang disusun

daerahnya, seperti ‘tengkak’ (pincang) di

oleh seorang pemerhati anak-anak pada

Sumatera Barat, ‘ingkau’ (sepatu bambu)

zaman kolonial Belanda. Tongkat yang

di Bengkulu, ‘jangkungan’ di Jawa Tengah

digunakan terbuat dari sepasang buluh

atau ‘batungkau’ di Kalimantan Barat’.

bambu atau kayu yang panjangnya

cepat, kaleles beberapa kali melayang ke udara, sementara joki berusaha mengendalikan dan menunjukkan kelihaiannya. Itulah Karapan Sapi,

D

engan irisan saronen, orkes gamelan khas

Karapan Sapi

otot sekaligus memamerkan keindahan pakaian (ambhin) dan aksesoris warna-warni. Selesai parade, pakaian dan seluruh aksesoris dilepas kecuali hiasan kepala yang disebut ‘obet’. Obet berfungsi memberikan rasa percaya diri

I

42 INDONESIANA VOL. 12, 2021

olahraga tradisional masyarakat Madura, Jawa Timur. Sapi sendiri memiliki arti penting bagi orang Madura. Masyarakat Madura

percaya sapi memiliki raja.

Raja sapi betina ada di Desa Gadding, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep. Sedangkan raja sapi jantan

Madura, sapi-sapi diarak masuk dan mengelilingi arena pacuan. Melemaskan

atraksi budaya dan

ada di Sapudi sebuah pulau di sisi timur dan

Madura. Sejak ratusan tahun lalu, sapi

keperkasaan pada sapi.

betina di Gadding dipelihara dengan

Setelah itu, perlombaan dimulai.

baik dan dikenal berkualitas. Sementara

Sepasang sapi yang mengenakan kaleles,

Sapudi dikenal menghasilkan sapi jantan

sarana pelengkap untuk dinaiki tukang

unggul yang dijadikan sapi kerap atau

tongkok/joki melaju kencang. Adu cepat

sapi untuk kerapan.

melawan pasangan sapi lainnya. Melaju


Pacu Jalur

O

lahraga Pacu Jalur merupakan

seimbang dan berjungkat-jungkit secara

olahraga tradisional asli Indonesia

teratur dan berirama.

yang berasal dari Kabupaten

Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Olahraga

Olahraga Pacu Jalur merupakan olahraga

ini merupakan budaya masyarakat

turun temurun sejak ratusan tahun yang

Kuantan Singingi. Olahraga ini tidak

lalu. Sebelum ada Festival Pacu Jalur

menggunakan perahu sembarangan.

untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan

Panjang perahu sekitar 25-40 meter dan

Republik Indonesia, olahraga ini

terbuat dari kayu. Setiap perahu terdiri

diselenggarakan untuk memperingati

dari tim yang beranggotakan sekitar 50

hari-hari besar umat Islam seperti

sampai 60 orang dari kalangan laki-laki

Hari Raya Idul Fitri, Maulid Nabi atau

dan perempuan, berusia 15-45 tahun.

Tahun Baru Muharram. Hingga saat ini,

Anggota tim disebut ‘anak pacu’ dengan

Pacu Jalur tidak hanya dinikmati oleh

tugas masing-masing yang sesuai dengan

penduduk desa pinggir Sungai Kuantan

sebutannya, seperti ‘tukang kayu’, ‘tukang

saja, tapi juga oleh wisatawan asing yang

concang’ yang menjadi komandan atau

tertarik menonton saat pertandingan

pemberi aba-aba, ‘tukang pinggang’ yang

berlangsung.

menjadi juru mudi, ‘tukang onjal’ yang bertugas memberi tekanan agar perahu

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 43


WASTRA

Memutar unuran, alat pemintal benang tradisional - Sakti Karuru

I

44 INDONESIANA VOL. 11, 12, 2021


Untaian Doa di Tiap Lembar

Tenun Toraja K

etika memasuki Desa

Tenun Toraja umumnya menggunakan

dari bambu. Setelah benang diberi

To’barana’, Kabupaten Toraja

benang pabrikan dan benang hasil

pewarna selanjutnya benang disusun dan

Utara, Provinsi Sulawesi Selatan,

pemintalan kapas dan serat daun nanas.

dirapatkan satu per satu menggunakan

tamu desa disambut dengan

Sebelum menggunakan serat nanas,

balida untuk membentuk motif yang

aktivitas perempuan dari berbagai

dahulu orang Toraja memanfaatkan

diinginkan. Proses ini dilakukan dengan

usia yang duduk di dalam rumah kayu

serat kulit kayu sebagai bahan utama

cara memasukkan benang pakan di

yang berpetak-petak sambil bersandar

tenun. Kain yang dihasilkan lebih sering

antara benang-benang lungsi sampai

pada pembokoran atau alat penyangga

digunakan sebagai pembungkus jenazah

menyerupai anyaman. Setiap helai

pinggang saat menenun, kedua

karena daya serapnya yang sangat baik.

benang pakan dimasukkan bolak-balik ke

tangan mereka berayun membentuk

Menurut Michael Frederik Sosang, setelah

dalam benang lungsi, ditekan naik turun

untaian kain yang rapi dan indah

pedagang dari India dan Gujarat mulai

secara bergantian agar jalinan benang

dengan perpaduan warna khas Toraja.

masuk ke Sulawesi Selatan, serat kapas

semakin rapat untuk menghasilkan kain

Sementara itu, perempuan lain terlihat

mulai digunakan sebagai campuran serat

yang kualitasnya semakin bagus.

sibuk memutar unuran atau alat pemintal

nanas karena materialnya yang lebih

benang tradisional dengan satu tangan

lembut.

sembari tangan yang lain memegang balutan kapas yang akan dibentuk menjadi benang sebagai bahan utama untuk membuat kain tenun.

Tenun Toraja telah dikenal luas sebagai salah satu bentuk kearifan lokal yang

Bahan pewarna yang digunakan

bernilai jual. Meski demikian, hanya

bersumber dari tumbuh-tumbuhan

sebagian kecil yang memahami fungsi

seperti batang pohon, akar, kulit kayu,

dan makna kain tradisional orang Toraja

serta buah-buahan. Warna merah

yang umumnya dipakai pada saat

Tenun ini menjadi cendera mata

diperoleh dari daun jati dan daun

upacara adat atau keagamaan seperti

yang sangat digemari oleh para

pacar, warna kuning dari kunyit, warna

Rambu Solo’ (upacara kedukaan) atau

wisatawan, selain karena perpaduan

hijau dari daun pandan, warna cokelat

Rambu Tuka’ (upacara syukuran).

warna dan motifnya yang unik, proses

kemerahan berasal dari pohon mahoni,

pembuatannya yang masih dilakukan

warna cokelat tanah dari biji asam dan

secara tradisional juga menjadi nilai

warna coklat tua dibuat dari batang

tambah tersendiri. Kain tenun Toraja

pisang yang sudah membusuk. Warna

pada dasarnya adalah bahan baku utama

bahan dasar kain adalah warna merah

pakaian, sarung, juga pasappu atau

yang berasal dari akar buah mengkudu

sejenis tutup kepala yang digunakan oleh

serta pinang, dan warna hitam diperoleh

tokoh-tokoh adat dan keagamaan dalam

dari kulit pohon Bilente.

ritual dan pesta adat Toraja. Kain tenun jenis tertentu bahkan digunakan sebagai penanda status sosial pada pelaksanaan upacara-upacara adat.

Selain tenun, wastra Toraja juga ada yang memakai wax-resist (rintang lilin) dalam teknik pembuatannya. Jenis ini juga memiliki peran yang sangat signifikan dalam pelaksanaan upacara adat di Toraja. Jenis kain maa’, misalnya, bernilai sakral sehingga kerap hanya dipakai oleh imam adat di Toraja sebagai ikat kepala

Perempuan-perempuan penenun di

saat memimpin upacara. Dalam upacara

desa To’baranna’ menggunakan serat

Rambu Solo’, maa’ biasa digunakan untuk

kapas yang dipintal menjadi benang

membungkus jenazah.

menggunakan unuran yang terbuat

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 45


Menenun di Desa To’baranna’Sakti Karuru

Jenis kain yang menyerupai maa’

bernilai pula kehadirannya dalam setiap

atau patung orang Toraja yang sudah

meskipun lebih lebar dan lebih pendek

upacara adat. Cerita tentang maa’ dan

meninggal dan biasanya diletakkan di

adalah sarita yang memiliki bentuk khas

sarita juga seringkali dituturkan dalam

sekitar tempat jenazah dimakamkan.

panjang dan sempit, dan umumnya

narasi lisan serta litani orang Toraja,

Motif tau-tau banyak digunakan oleh para

berwarna coklat atau biru tua dan putih.

yang menjadi bukti penting kehadirannya

bangsawan Toraja.

Baik maa’ maupun sarita pada umumnya

untuk masyarakat adat ini.

dilukis dengan tangan menggunakan

simbol kekuatan, kemakmuran dan

sekaligus mentransmisikan narasi

kesejahteraan karena perannya sebagai

kelisanan mereka melalui simbol-

kurban persembahan tertinggi dalam

simbol dan motif yang kerap dijumpai

upacara adat. Memiliki kain tenun

pada kain tradisional mereka, layaknya

dengan motif pa’tedong merupakan

hieroglif. Sebagai contoh, beberapa

sebuah kebanggaan karena kehadiran

motif dilekatkan pada figur perempuan,

kerbau dalam kehidupan orang Toraja

Umumnya jenis kain ini digunakan

seperti motif pa’sekong kandaure yang

sebagai binatang peliharaan yang

sebagai hiasan atau umbul-umbul

menjadi simbol kebesaran perempuan

umumnya sangat disayangi. Bahkan

pada rumah Tongkonan yang akan

Toraja. Motif ini menjadi harapan agar

dalam tradisi lisan passomba tedong

diupacarakan, karena dianggap sebagai

tiap keturunan, anak cucu yang lahir,

nenek moyang kerbau diceritakan

simbol keberkahan. Baik maa’ maupun

selalu hidup dalam kebahagiaan. Motif

bertemu dengan nenek moyang manusia

sarita dianggap sebagai benda pusaka

lain yang juga banyak dikenal adalah

di dalam hutan dan diminta oleh Puang

berharga dari nenek moyang orang

tau-tau, motif yang menyerupai manusia,

Matua yang dalam agama nenek moyang

Toraja, yang diwariskan turun-temurun.

sesuai dengan arti tau-tau dalam bahasa

orang Toraja dipercaya sebagai pencipta

Semakin tua umur kain ini, maka semakin

Toraja. Tau-tau adalah sebuah replika

dari manusia pertama, tanaman, hewan,

teknik rintang lilin. Teknik ini merupakan adaptasi lokal dari metode pewarnaan batik dan terkadang menggunakan lumpur – pada kain polos, yang ditenun secara lokal atau, seringkali dibuat dengan mesin dari India.

I

Motif kerbau atau pa’tedong menjadi

Masyarakat Toraja mendokumentasikan

46 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Menenun di Festival Tenun Sakti Karuru

bahkan perkakas yang terbuat dari logam

termasuk peran dan status si pemakai

untuk memberikan dirinya menjadi

dalam adat dan tentang harapan dan

kurban persembahan bagi para dewata

doa untuk kesejahteraan. Tiap lembaran

dan leluhur.

kain yang ditenun menjadi media untuk

Motif yang paling umum dijumpai pada kain tenun Toraja adalah motif pa’bannang, yaitu motif garis-garis lurus seperti benang. Motif ini dapat ditemukan pada kain tenun pa’borongborong, dimana garis lurus warna-warni memenuhi kain. Sedangkan motif pa’bannang pada kain tenunan pa’miring hanya terdapat di bagian ujung atau

merepresentasikan kehidupan sosial serta

Kain sarita menghiasi atap TongkonanSusia Kartika Imanuella

budaya orang Toraja. Bagi masyarakat adat ini, tenunan bukan hanya sebatas karya seni, lebih dari itu kehadirannya sebagai pengantar pesan kepada generasi mendatang dalam proses interaksi sosial mereka dalam kehidupan adat. (Susia Kartika Imanuella, Pegiat Pengolaaan Tradisi Lisan Sulawesi Selatan)

pinggiran kain. Garis lurus pada kain tenun menjadi pengingat bahwa setiap manusia setara, sehingga penting untuk dapat hidup berdampingan saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Setiap motif yang berusaha ditampilkan menyampaikan rangkaian cerita yang beragam tentang kehidupan masyarakat

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 47


SENI PERTUNJUKAN

Rayak-Rayak Sukabumian

Tari Gaul Wujud Syukur Kota Sukabumi tampak riuh pagi itu, 14 Oktober 2021, meski sebetulnya bisa lebih riuh bahkan hingar-bingar lagi hiruk-pikuk jika tidak ada pembatasan kegiatan akibat pandemi Covid-19. Ekspresi semringah dan gembira para penampil menceriakan wajah kota. Sejumlah seniman, para pelaku seni, anggota komunitas Gaya Gita Sukabumi, serta praktisipraktisi seni dari Kota Sukabumi melebur dalam pertunjukan Rayak-Rayak Sukabumian yang dihelat dalam rangka pemulihan ekonomi daerah dengan tajuk “Rayak-rayak Sukabumian Menghadirkan Citra Positif Kota Sukabumi”, sebagai bagian dari khazanah seni tradisional Jawa Barat. Seni pertunjukan yang dihelat di ruang terbuka itu juga menjadi bagian dari hajatan besar Pekan Kebudayaan Nasional 2021, gawenya Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek.

H

yang tidak erotis. Hal itu terkait juga dengan kultur agrarian masyarakat Sukabumi yang menjaga kesahajaan. Kata Sukabumi sendiri menjadi penegas eksistensi reugreug pageuh pepeh rapih. Kami selalu mensyukuri segala anugerahNya karena diberi panen melimpah, masyarakat sehat sejahtera, petani mukti (berhasil), pedagang senang, masyarakat aman, damai, towong rampog (tidak ada perampok), dan suda bégal (tidak ada pencurian). Seperti kita mafhum, budaya merupakan sebuah aspek penting dalam kehidupan manusia, dan kebudayaan merupakan hasil dari pemikiran atau akal dari manusia yang berbudaya. Kita pun ingat perkataan Edward Burnett Tylor

ajatan itu memang menjadi satu upaya pelestarian seni tradisional Jawa Barat yang termasuk dalam sepuluh OPK Kebudayaan yaitu seni khususnya seni pertunjukan tradisional, yang keberadaannya “terpuruk” karena pandemic Covid-19. Para pelaku seni tradisional, dalam hal ini di Sukabumi,

sangat terdampak, atau lebih tegasnya kurang mendapatkan tawaran pentas. Maka itu, dengan adanya pentas-pentas kecil meski terbatas, para seniman cukup terbantu. Untuk kepentingan yang lebih luas, hajatan seni itu terdokumentasi, sekaligus menjadi sarana sosialisasi bagi generasi muda masa ini. Rayak-Rayak Sukabumian memang andalan kota bermotto reugreug pageuh repeh rapih (kebahagiaan dan ketenangan lahir batin) itu. Kata rayak-rayak berasal dari kata ‘réak’, yang awalnya dari éak-éakan (bahasa Sunda), yang berarti bersorak-sorai. Sebagai wujud syukur dan bahagia, tarian berpasangan atau tarian rampak wanoja tersebut adalah sebentuk tari pergaulan

Menari, bergaul, dan bersyukur Dr. H. Barkah

II

48 48 INDONESIANA INDONESIANAVOL. VOL.11, 12,2021 2021


Bersolek Dr. H. Barkah

(2016:4) yang membatasi istilah

tugas nyata untuk menggali, merevitalisasi,

pun berangsur-angsur tidak dapat

kebudayaan sebagai “kompleksitas

membina dan mengembangkan potensi

ditemukan lagi dalam panggung-

menyeluruh”, yang meliputi

tersebut. Kekayaan budaya yang tidak

panggung hiburan tersebut.

pengetahuan, kepercayaan kesenian,

‘dijaga, dibina, dan dilestarikan’ akan

hukum, moral, kecakapan dan

hilang ditelan zaman terkubur dalam

kebiasaan yang diperoleh manusia

terpaan kebudayaan lain yang datang

sebagai anggota masyarakat. Maka

dari luar Indonesia.

itu, kita tidak bisa “main-main”

Melalui konservasi yang dilakukan Seksi Pembinaan Seni dan Kelembagaan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

dengan kebudayaan.

Aset Jawa Barat dan Indonesia

Kota Sukabumi, komunitas Gaya Gita

Dari pengalaman kami sebagai

Rayak-rayak Sukabumian salah satu

di Kota Sukabumi berkesempatan

pelaku seni tradisional khususnya,

khazanah budaya Kota Sukabumi

untuk merekonstruksi tarian

yang merupakan bagian dari

merupakan aset Jawa Barat juga aset

tersebut. Hal ini merupakan upaya

kebudayaan, budaya dan

Indonesia yang perlu ‘dijaga, dibina,

nyata kepedulian pemangku

kebudayaan tidak dapat dipisahkan

dan dilestarikan’. Sebagai bagian

kebijakan seni yang didukung oleh

dari kehidupan manusia yang

dari khazanah seni Rayak-rayak

pemerintah Kota Sukabumi untuk

hidup berkelompok, bersosialisasi

Sukabumian memiliki nilai-nilai seni

melestarikan kesenian tradisional

di dunia ini. Kebudayaan menjadi

yang tinggi dan kaya akan kearifan

yang hampir punah.

identitas yang melekat erat

budi pekerti luhur khususnya cara

dengan kehidupan sosial manusia.

bergaul remaja putra dan putri. Jika

Kebudayaan juga mencerminkan

tarian ini tidak terapresiasi, bahkan

hidup, tuntunan, adat istiadat,

punah maka hilang pula kearifan seni

kesenian dan ajaran yang dipegang

budaya yang ada pada Tarian Rayak-

teguh oleh kelompok sosialnya.

rayak Sukabumian tersebut.

Negeri ini kaya akan khazanah

Rayak-rayak Sukabumian yang

citra positif Kota Sukabumi dan kami

kebudayaan. Bahkan Indonesia

sudah berumur 200 tahun itu

sajikan dalam pertunjukan yang

dijuluki negeri adikuasa budaya. Hal

sempat menjadi primadona seni

masuk dalam kalender kegiatan Jawa

tersebut tercermin dengan ribuan

pertunjukan di panggung hajatan,

Barat, pemulihan ekonomi daerah

pulau dan ratusan suku bangsa,

syukuran pernikahan, khitanan,

tahun 2021 (Dr H Barkah, Dosen

menjadi sebuah museum peradaban

acara perkebunan, dan lain-lain.

Universitas Nusa Putra Sukabumi

yang bernilai tinggi. Kondisi ini bukanlan

Tarian itu masih sering dipertunjukan

dan Pelestari Seni Sunda).

kebanggaan semata, tetapi tugas yang

sampai tahun 1980-an. Namun

harus diemban dan dilaksanakan, yaitu

seiring masuknya siaran televisi ke

Studio, didukung oleh praktisi seni

Bentuk sajian yang kami sajikan tentunya mengembangkan dari sajian sebelumnya, serta menyesuaikan dengan kondisi kekinian. Tarian Rayak-rayak Sukabumian ini untuk menghadirkan

berbagai pelosok Sukabumi, tarian ini

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 49


CAGAR BUDAYA

Ceruk Tewet Atas Edy Gunawan

Sangkulirang Mangkalihat Gambar Cadas Prasejarah di Jantung Kalimantan

I

50 INDONESIANA VOL. 12, 2021

a nd na Pe

a d a ba P er

n - Edy Guna wan


naw an

gerusan waktu - Ed y Gu i adap ngh Me

eksistensi manusia prasejarah beserta aktivitas mereka kala itu. Semua itu

K

terekam dalam seni cadas atau rock

arst Sangkulirang Mangkalihat

art, yakni lukisan yang ada di dinding

adalah sebuah bentang alam

gua atau ceruk, tebing, dan batu.

karst yang terletak di Kalimantan

Timur, tepatnya di Kabupaten Kutai Timur, dan membentang hingga Kabupaten Berau. Karst adalah daerah yang terdiri atas batuan kapur yang berpori sehingga air di permukaan tanah selalu merembes dan menghilang ke dalam tanah. Sangkulirang Mangkalihat dikelilingi oleh dinding-dinding terjal, gua bawah tanah dengan ukiran alam yang apik, serta perbukitan hijau yang luas. Karst ini kaya akan peninggalanpeninggalan bersejarah yang juga menjadi informasi penting terkait

Gam

bar yang tersisa -

Edy Gu n

aw

an

Dengan persebaran gua (cave) dan ceruk (rock shelter), Sangkulirang Mangkalihat diperkirakan pernah dimanfaatkan sebagai tempat hunian oleh manusia masa lalu. Pemanfaatan gua dan ceruk di masa lalu meninggalkan jejak hunian dan tinggalan budaya yang beragam dan memiliki keunikan tersendiri, termasuk gambar cadas yang dibuat oleh masyarakat prasejarah. Gambar cadas atau rock art biasa diekspresikan di dinding gua dan banyak ditemukan di Benua Amerika, Afrika, Eropa, Australia, hingga Asia.

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 51


Pada sal a

h sa tu s

ud

ut

Ce ru k

Te w A et ta s-

y Ed a naw Gu n

Di Asia, gambar cadas banyak ditemukan

Gua Pindi - Edy Gunawan

di Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Gambar cadas di Karst Sangkulirang Mangkalihat menjadi salah satu situs kawasan gambar cadas yang telah terdaftar di Tentative List UNESCO pada 30 Januari 2015. Tercatat dengan No Ref 6009 dengan judul Sangkulirangyang paling awal di dunia. Mangkalihat Karst: Prehistoric Rock art Area. Gambar cadas dan beberapa temuan arkeologis di kawasan ini juga Ada lebih dari 50 lokasi dari berbagai gua menunjukkan migrasi Orang Austronesia. di Karst Sangkulirang Mangkalihat yang Selama migrasi, iklim dan tutupan memiliki rock art. Dari hasil penelitian lahan Borneo berubah dari waktu ke arkeologi diketahui bahwa lukisanwaktu. Iklim kontinental terjadi ketika lukisan di gua tersebut berusia puluhan seluruh Sundaland masih kering ribu tahun lamanya. Kawasan karst ini (40.000–21.000 BP), diikuti oleh iklim memiliki informasi tentang jejak manusia sabana tropis dan iklim kepulauan purba yang bisa dilihat dari lukisan (12.000–7.000 BP), kemudian dilanjutkan tangan, gambar perahu, dan lukisan dengan Hutan Hujan Tropis (1.000 BP). berbagai jenis binatang yang tergambar Secara korelatif, interpretasi geologi jelas pada dinding-dinding gua dan dari daerah tersebut menunjukkan konon telah ada sekitar puluhan ribu perubahan tutupan lahan. Perubahan ini tahun yang lalu.

I

12 2021 52 INDONESIANA VOL. 12,

Karya Seniman Purba Nusantara Pulau Kalimantan, yang pada masa purba merupakan bagian dari Sundaland (daratan besar di Asia Tenggara ribuan tahun yang lalu),cara adalah pulau terbesar mempengaruhi hidup Austronesia, di Kepulauan Di timur tengah misalkan dari Indonesia. berburu hingga Kalimantan terletak kawasan karst memancing,Timur, dan tergambar jelas pada bernama Sangkulirang Mangkalihat. gambar cadas yang ditemukan. Kawasan karst ini berada di hulu lima Berdasarkan hasil penelitian yang sungai besar yang mengalir ke Laut pernah dilakukan, diketahui bahwa selain Sulawesi. Di kawasan itu juga terdapat gambar cadas, ditemukan pula berbagai tujuh gunung karst raksasa (Batu Aji, artefak dan ekofak yang diperkirakan Batu Gergaji, Batu Tondoyan, Batu Kulat berasal dari masa 4000 tahun yang lalu. Bongkok, Batu Tutunambo-Pemulin, Batu Salah satu lukisan binatang tertua juga Pengadan, dan Batu Tabalar Ara Raya) ditemukan di Gua Liang Karim dan Gua dan pelataran karst Tutunambo Batu Lubang Jeriji Saleh di kawasan Gunung Putih yang luas. Batu Gergaji. Menurut Maxime Aubert Ribuan lukisan dan ukiran arkeolog seni cadas yang merupakan seorang prasejarah ditemukan di sini,University tersebar sekaligus profesor di Griffith di 48 gua pedalaman di tujuh kawasan

pegunungan karst yang berbeda. Seni cadas yang dilukis di langit-langit, dinding, dan rongga gua tergantung pada Autralia menyebutkan bahwa lukisan maknanya. Mereka menggambarkan yang diduga banteng liar tersebut berusia bentuk-bentuk seperti gambar spiritual 40 ribu ribu tahun yang lalu. Terdapat (zoomorfik dan antropomorfik) dan pula gambar cadas berupa sarang lebah gambar fenomena sosial (peralatan dan madu raksasa yang memiliki ukuran 1,5 senjata) yang melukiskan kehidupan meter. Selain sarang lebah, terdapat pula sehari-hari. Dari semua seni cadas itu, cap tangan negatif yang sayangnya sudah lukisan tangan adalah elemen yang paling mulai rusak dan sudah terjangkau tangan umum muncul. manusia. Gua Liang Karim hanya satu Penanggalan radiokarbon menunjukkan dari puluhan situs prasejarah di kawasan bahwa seni cadas diMangkalihat. Gua Tewet di Karst Sangkulirang Sangkulirang Mangkalihat adalah Menuju Warisan Budaya Dunia 40.000 BP. Ini jauh lebih awal dibandingkan dengan Gua Lascaux Karst Sangkulirang Mangkalihat memiliki (35.400 BP) dan Gua Chauvet (32.000) di banyak peninggalan sejarah yang belum Prancis yang sebelumnya dikenal sebagai


diteliti dan digali secara utuh termasuk

Untuk memperkuat kesadaran publik

dan pembukaan lahan untuk perkebunan

peninggalan berupa kebudayaan, sejarah,

tentang salah satu gambar cadas

kelapa sawit mengancam Sangkulirang

organisme yang hidup di bentangan karst

paling tua yang dikenal di dunia, perlu

Mangkalihat. Berbagai upaya dilakukan

tersebut.

dirancang informasi menarik terhadap

untuk melestarikan situs-situs tersebut,

persebaran gambar cadas Sangkulirang

mulai dari penetapan peraturan

Mangkalihat. Ini perlu dilakukan melalui

daerah hingga langkah besar untuk

penggambaran berbagai aspek mengenai

mengajukannya sebagai salah satu

situs-situs tersebut, yaitu lokasi dan

Warisan Budaya Dunia UNESCO.

Gambar cadas sebagai sumberdaya budaya perlu mendapat perhatian khusus. Upaya pelestarian mutlak diperlukan mengingat ancaman kerusakan yang semakin masif. Sejalan dengan hal tersebut, dilakukan kegiatan pelestarian yang massif dan melalui kolaborasi multisektor melibatkan berbagai pemangku kepentingan, khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur, Berau, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan lintas Kementerian lainnya. Ini merupakan langkah yang diperlukan agar

posisinya di antara gambar cadas dunia lainnya, detail lokasi di situs, perubahan iklim dan geomorfologi yang terjadi dan pengaruhnya terhadap gambar cadas saat ini, korelasinya dengan

Diharapkan dengan penetapan Sangkulirang Mangkalihat sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO, upaya menjaga kelestarian gambar cadas dan lingkungan, serta warisan budaya

migrasi prasejarah, dan ancaman yang dihadapi saat ini dari kegiatan industri. Representasi multidimensi yang terintegrasi dapat membuat kawasan ini semakin dikenal oleh banyak pihak.

peninggalan sejarah manusia zaman purba lainnya, dapat dijamin dan dihindarkan dari ekploitasi industri ekstraktif seperti pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit

terwujud pengelolaan yang berkelanjutan

Saat ini, sebagaimana teramati dari

yang saat ini marak dilakukan di

atas kawasan ini sebagai situs cagar

citra satelit, aktivitas industri seperti

sekitar kawasan (Edy Gunawan, BPCB

budaya.

eksploitasi karst untuk produksi semen

Kalimantan Timur).

aman - Edy Gu

na w an

r d i Gu m ba Ga

a Saleh - Edy Gu

naw an

G

aian Z Gap

ap

a ai

n

m

lu a la as

km untu

asa kini - E

dy G un

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 53

aw

an


MANUSKRIP

Manuskrip dolanan Koleksi Perpustakaan UI Aswinna

Rekam Jejak Dolanan Jawa dalam Naskah Kuno

Masa kanak-kanak merupakan masa yang seru, menggembirakan, serta penuh warna. Dunia kehidupan anakanak terasa sederhana dan unik, pun dilalui dengan bebas dan tanpa beban. Anak-anak sangat peka untuk menerima berbagai rangsangan dari lingkungan sekitar, satu di antaranya melalui nyanyian. Tradisi Jawa menyediakan wahana tersebut, yakni dolanan anak. Dolanan berasal dari bahasa Jawa yang berarti permainan. Dolanan anak yang dimaksud adalah permainan tradisional yang memuat unsur olahraga, rekreasi, nyanyian, dan edukasi.

I

54 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Dolanan anak tidak saja ditularkan dari

Dolanan Bocah-Bocah ing Klathen kode

oleh percetakan H.A. Benjamins di kota

satu generasi ke generasi berikutnya

koleksi UR22-UR24, Dolanan Warni-

Semarang dengan ukuran naskah 13,5

melalui tradisi lisan, namun juga direkam

Warni kode koleksi UR9 dan UR10 yang

cm x 22 cm.

dalam manuskrip-manuskrip kuno

menjadi koleksi Perpustakaan Universitas

maupun naskah cetak kuno di Nusantara

Indonesia; dan Jongensspelen kode

yang terbentang luas dari ujung barat ke

koleksi KBG 926 yang merupakan koleksi

timur dan mengandung banyak informasi

Perpustakaan Nasional RI. Dari data

berupa ilmu pengetahun, sosial, budaya,

terebut memperlihatkan bahwa dolanan

agama, dan lain-lain. Tradisi tulis lebih

anak tradisional di Jawa cukup beragam.

awet dalam menyimpan ingatan memori

Teks SLBB memuat 212 lagu bocah dan dolanan anak, dilengkapi dengan aturan dan cara bermainnya, serta ilustrasi sederhana yang menggambarkan tiap permainan. Dolanan bocah yang terhimpun dalam naskah SLBB terbagi

Salah satu dari keberagaman manuskrip

dalam tiga jenis penyajian 1) dolanan

dan naskah cetak kuno yang memuat

bocah disertai dengan lagu, 2) dolanan

ingatan memori dolanan anak dan lagu

bocah saja, dan 3) lagu bocah saja.

Seiring dengan perkembangan zaman

atau tembang bocah adalah Serat Lagu

(Muhammad Bagus Febriyanto,

yang serba berbasis teknologi, dolanan

Bocah-Bocah (disingkat SLBB). SLBB ini

Filolog).

anak mulai dilupakan oleh masyarakat

merupakanKoleksi Grahatama Pustaka

milenial. Anak-anak lebih memilih gawai

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

dan bermain di kamar sembari rebahan

D.I. Yogyakarta

ketimbang bermain bersama teman-

dengan kode

temannya sambil bersosialisasi dan

koleksi L

berolahraga. Hal tersebut mengakibatkan

784.624 Suk S.

terputusnya pelestarian permainan

Penyampaian

tradisional dolanan anak khususnya di

teks dalam

Jawa. Ingat akan nama-nama dolanan

bentuk prosa

anak saja rasanya sudah bersyukur,

yang ditulis

terlebih ingat secara lengkap cara dan

menggunakan

aturan bermainnya. Keberuntungan

bahasa dan

masyarakat Indonesia adalah memiliki

aksara Jawa. R.

peradaban tulis yang maju pada masa

Sukardi (Prawira

lampau, sehingga dolanan anak masih

Winarsa)

bisa kita pelajari dan hidupkan kembali

menulis SLBB

dengan membuka lembar demi lembar

ini di Imogiri,

manuskrip.

Yogyakarta.

budaya masa lampau dibandingkan dengan tradisi lisan.

Manuskrip Dolanan Ada banyak manuskrip ataupun naskah

Pada tahun 1912 SLBB diterbitkan

cetak kuno yang menyimpan ingatan memori dolanan anak, di antaranya adalah manuskrip berjudul Dolanan dengan kode koleksi F31, Dolanan Bocah kode koleksi F32, Dolanan Driji F9 dan F10, Dolanan Lare-Lare kode koleksi F8 yang tersimpan di Museum Sonobudoyo Yogyakarta; Gendhing Dolanan UR25,

Laman-laman untuk bermain - Aswinna

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 55


Berikut ini contoh-contoh nama dolanan bocah

yang disertai lagu: No. 1.

dolanan bocah :

No. urut dalam naskah 1.

Nama dolanan Gula ganthi

2.

2.

Sepet-sepet aking

3.

3.

Hanti

4.

4.

Thung-thung

5.

5.

Cublak-cublak suweng

6.

6.

Godhong-godhong sembukan

7.

7.

Emprit-emprit peking

8.

8.

Bek kung

9.

9.

bibis

10.

10.

Cempa rowa

11.

11.

Cengkir-cengkir legi

12.

12.

Blarak-blarak sempal

13.

13.

Ancung

14.

14.

Sulur-sulur kangkung

15.

15.

Sluku-sluku bathok

16.

16.

Tumbaran

17.

17.

Lepetan

18.

18.

Srek-usreke

19.

19.

Ceplok endhog

20.

20.

Lintang rembulan

21.

21.

Jamuran

22.

22.

Nini-nini katisen

23.

23.

Dhungkul

24.

24.

Kacang-kacang goreng

25.

25.

Cengkowak

26.

26.

Luru-lurus

I

56 INDONESIANA VOL. 12, 2021

Berikut ini contoh nama-nama

No.

No. urut dalam naskah

Nama dolanan

1.

90.

Jelung umpet

2.

91.

Uthuk-uthuk

3.

128.

Genukan

4.

135.

Gobag grendul

5.

136.

Gobag gendul

6.

137.

Gobag sodhor

7.

138.

Gobag gerit

8.

139.

Koko-koko

9.

151.

Dhakon

10.

152.

Obrog (sela)

11.

153.

Obrog (kajeng)

12.

156.

Macanan, tiyang 21 sima 1

13.

157.

Macanan, tiyang 8 sima 2

14.

158.

Macanan, tiyang 3 sima 1

15.

159.

Macanan, tiyang 4 sima 1

16.

160.

Mulmulan

17.

161.

Basbasan

18.

171.

Damel gambar griya

19.

174.

Gatheng

20.

175.

Gatheng tandheg

21.

176.

Gatheng brojol

22.

177.

Gatheng rante

23.

179.

Benthik

24.

180.

Benthik maling

25.

181.

Uncal

26.

182.

Ondhel

27.

183.

Jirak byok

34.

190.

Dekepan

39.

203.

Gendeng


Menjaga permainan, menjaga peradaban - Zullubis

Berikut ini nama-nama dolanan bocah sejumlah 44 buah No.

No. Urut dalam naskah

Nama dolanan

22.

87.

Ri ri welut

23.

92.

Riti-riti II

24.

93.

Titi gung

25.

95.

Kidul kono ana lintang

26.

96.

Kembang thokla-thakli

1.

35.

Pring sadul-sadul

2.

36.

Sondom belo

3.

37.

Kembang celung

4.

40.

Locici

5.

44.

Kebo brintik

6.

47.

Celeng Gonteng

7.

49.

Sang goreng sonjin

8.

50.

Sliring gendhing

9.

54.

Hurti hurta

10.

58.

Bang-abang

32.

130.

Cumplo nangka

11.

60.

Dhungkul bobonang

33.

132.

Dhungkul lur galur

12.

62.

Embleg-embleg tape

34.

144.

Uyek-uyek ranti II

35.

147.

Thil sarinthilan

duduh

13.

63.

Jonjang lotha-lathi

14.

65.

Rujak manggis

15.

69.

Pring gadhing

16.

70.

Godhong kamitetep

17.

71.

Orong-orong bangkong

18.

73.

Bung menthalit

19.

76.

Kroto-kroto I

20.

78.

Dhoro-dhoro thik

21.

80.

Godhong-godhong sembukan

27.

101.

Ima-ima

28.

107.

Jeruk inggu

29.

115.

Pring gong-gong

30.

123.

Dhungkul dhembleng

31.

126.

Pring-pring celumpring

dhola-dhali

36.

148.

Bi bibi tumbas timun

37.

154.

Pelem-pelem mentah II

38.

155.

Rujak nanas

39.

166.

Bung pring ori

40.

207.

Suri-suri dhablang

41.

208.

Anakku

42.

209.

Sulur-sulur rambate

43.

211.

Randhu-randhu cengklung

44.

212.

Jeruk gulung II

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 57


MUSIK

Berburu Bunyi di

Tana Humba

Ata Ratu memainkan Jungga -

Mungkin banyak dari kita yang belum mengenal nama tempat di bumi Nusantara yang Bernama Tana Humba. Namun, apabila mendengar nama Pulau Sumba, pasti kita akan langsung mafhum pulau indah nan eksotis dari gugusan pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur itu. Ya, Tana Humba adalah sebutan untuk Pulau Sumba bagi penduduk asli di sana. Selain memiliki keindahan alam, pulau seluas 10.710 kilometer persegi itu menyimpan kekayaan budaya berupa bebunyian yang unik dan hampir tidak dapat ditemui di belahan bumi manapun di dunia ini.

I

58 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Bunyi di sini bukan sekadar suara tanpa

Pemburu Bunyi yang bertujuan untuk

frekuensi nada yang diinginkan. Pada

makna, tetapi bunyi yang mengandung

mengenal lebih dekat sekaligus merekam

bagian bawah terdapat satu batok kelapa

nilai estetika dan bahkan nilai magis-

bebunyian alat musik khas Sumba, agar

yang berfungsi sebagai tabung resonansi

spiritualitas bagi masyarakat Pulau

kekayaan budaya Tana Humba dapat

yang ditutup dengan kulit binatang.

Sumba. Bebunyian itu melebur ke

lebih dikenali oleh masyarakat luas,

sendi-sendi kehidupan masyarakat

khususnya generasi muda.

Tana Humba, menjadi bagian dalam keseharian masyarakat. Istilah yang paling umum untuk menggambarkan bunyi-bunyian tersebut adalah “musik tradisional”.

Cara membunyikan dungga roro adalah dengan menggesek dawai di atas

Perburuan Pertama: Dungga, Dungga

lapisan kulit batok kelapa menggunakan

Roro, dan Dungga Kapoha

sebuah busur kecil. Sambil bernyanyi

Perburuan diawali dengan mencari dan

menyuarakan lirik-lirik berbahasa Sumba,

menemui para maestro bunyi di Pulau

Ndara Katoda mengapit batang bamboo

Sumba. Maestro pertama yang ditemui

di antara ibu jari dan jari telunjuk,

Musik tradisional di Sumba (dan

adalah Ndara Katoda, seorang pemain

sedangkan jari telunjuk, jari tengah, dan

sekitarnya) lebih menonjolkan keindahan

dungga yang lebih dari lima puluh

jari manis secara bergantian menekan

unsur vokal dan lirik dibandingkan

tahun mengakrabi alat musik khas bumi

dawai pada batang bamboo. Bunyi yang

dengan harmonisasi bunyi dari

Marapu itu. Kepada Tim Pemburu Bunyi,

dihasilkan senada dengan lagu yang ia

instrumen atau alat musik. Kondisi itulah

ia menjelaskan dan mendemonstrasikan

lantunkan. Sementara itu, tangan kiri

yang --bisa jadi-- menjadi penyebab

penggunaan dungga yang ternyata

memegang busur kecil yang digunakan

kelangkaan alat musik khas Pulau Sumba.

memiliki berbagai macam varian bentuk

untuk menggesek bagian bawah batang

Situasi itu menarik perhatian musikus

dan cara memainkannya. Ndara Katoda

bambu yang berdekatan dengan batok

Ivan Nestorman untuk membentuk Tim

menunjukkan tiga alat musik yang biasa

resonansi.

ia mainkan yaitu dungga, dungga roro, dan dungga kapoha.

Ndara Katoda kemudian memetik dungga. Sekilas, alat musik ini mirip

Secara organologi, dungga, dungga roro,

dengan ukulele dengan tiga utas dawai,

dan dungga kapoha dapat digolongkan

namun cara memainkannya bukan

sebagai alat musik chordophone, yang menghasilkan bunyi dari getaran dawai atau senar yang dipetik maupun digesek. Untuk menghasilkan bunyi yang lebih nyaring, getaran tersebut ditangkap dan digaungkan oleh semacam tabung resonansi yang menyatu dengan badan instrumen. Dungga - Direktorat

Ndara Katoda menjelaskan dan mendemonstrasikan alat musik yang selalu ia mainkan. Pertama, maestro ini menujukkan kepiawaiannya dalam bernyanyi sambil memainkan dungga roro. Alat musik ini berbentuk memanjang seperti busur yang terbuat dari bambu ukuran sedang dengan

Wajah Dungga-

panjang kurang lebih satu meter. Pada bambu ini dibentangkan satu utas dawai dan diikat pada potongan kecil bambu yang dapat diputar untuk mendapatkan

I

VOL. 11, 12, 2021 INDONESIANA 59


Keberadaan dungga kapoha memang sangat special. Di samping cara memainkannya yang unik, dungga kapoha milik Ndara Katoda ini ternyata merupakan satu-satunya dungga kapoha yang tersisa di Pulau Sumba. Ndara menjelaskan bahwa alat itu ia dapatkan dari ayahnya yang juga pemain dungga. Ndara Katoda menjelaskan bahwa dia tidak mampu lagi membuat dungga kapoha. Selain karena proses pembuatan yang memakan waktu lama, juga karena Memainkan Dungga -

didekap seperti umumnya gitar atau

menekan dawai pada batang kayu untuk

ukulele. Dungga dimainkan dengan cara

meghasilkan tinggi-rendahnya nada.

dipegang berhadapan dengan pemain musik, dan dawai-dawai pada dungga dipetik dengan ibu jari kiri dan kanan untuk menghasilkan nada ritmis, seolah mengajak pendengarnya untuk menari. Tim Pemburu Bunyi tak kuasa menahan kepala untuk bergoyang, menganggukangguk mengikuti irama dungga sang maestro.

Bunyi juga dibuat terkesima dengan

dari semacam buah labu hutan yang kini

penempatan tabung resonansi dibuka

sudah jarang ditemui di Pulau Sumba.

tutup dengan cara melonggarkan dan

Meskipun begitu, Ndara berharap suatu

mengencangkan bekapan pemain,

saat nanti akan ada generasi muda yang

sambil memetik dawai. Ndara Katoda

mau mempelajari dan merevitalisasi alat

menjelaskan bahwa hal itu dilakukan

musik warisan orangtuanya itu.

untuk mendapatkan variasi tinggi rendah frekuensi nada dan warna suara.

yang mengajak pendengarnya untuk bergembira dan menari, dungga katoda ternyata biasa dimainkan untuk menyanyikan lagu-lagu yang sedih atau melankolis. Secara ukuran dan bentuk, alat musik ini mirip dengan dungga roro, namun terdapat perbedaan yang sangat mencolok. Pertama, ia tidak terbuat dari bambu, tetapi dari kayu padat yang dibentuk memanjang dan sedikit lengkung seperti busur. Kedua, posisi tabung resonansi terbalik dan tidak ditutup, sehingga menyerupai

memainkan dungga kapoha ini berkebalikan dengan dungga roro, yakni tangan kanan berperan untuk memetik dawai dan tangan kiri berperan untuk

I

12, 2021 60 INDONESIANA VOL. 11,

tabung resonansi. Tabung itu bukan terbuat dari batok kelapa, melainkan

kapoha. Berkebalikan dengan dungga

ketiga, ini yang paling unik, yaitu posisi

didapat, terutama untuk pembuatan

Tidak hanya berhenti disitu, Tim Pemburu

Alat musik terakhir adalah dungga

gayung untuk mengambil air. Dan

bahan pembuatannya sangat sulit

Ndara Katoda mendemonstrasikan cara memainkan Dungga Kapoha -


Ivan Nestorman (kanan), musikus asal Flores, sedang meneliti bebunyian dari Sumba

Mendengar lagu-lagu sedih diiringi

Nusa Tenggara Timur. Pertukaran budaya

Selain itu, keterbatasan ketersediaan

dungga kapoha, juga mengetahui

serta perkawinan antar penduduk

bahan baku membuat para pembuat

keberadaannya yang nyaris punah, makin

Sumba dan Sabu berperan dalam

alat musik di Sumba mencari alternatif,

membuat hati kami terasa miris.

memperkenalkan alat musik juk di

seperti dawai jungga yang sebelumnya

Sumba, meskipun dengan sebutan lain

dibuat dengan menggunakan rambut

yaitu jungga. Instrumen itu pun lantas

ekor kuda, kini bisa dari tali kopling

biasa digunakan oleh masyarakat di

sepeda motor. Alasannya, selain lebih

Sumba untuk mengiringi syair lagu pada

mudah didapat, bunyi yang dihasilkan

aktivitas-aktivitas ritual adat Marapu,

juga lebih nyaring. Di sini kita dapat

seperti pernikahan dan kematian untuk

menemukan bahwa keterbatasan

menghidupkan suasana.

ketersediaan bahan baku seharusnya

Perburuan Kedua: Jungga Berikutnya, kami mendatangi kediaman Ata Ratu, satu-satunya maestro perempuan Jungga di Pulau Sumba. Syair-syair yang dilantunkan dengan iringan Jungga berisi tentang beragam pesan, juga mengajak pendengar untuk

tidak menjadi kendala.

juga dapat digolongkan sebagai alat

Hasil Perburuan: Keunikan Bunyi dan Masa Depan Musik Sumba

musik chordophone. Sekilas, alat musik ini

Dari perburuan bunyi di Tana Humba

dan mengarsipkan khazanah musik

mirip dengan gitar atau ukulele, memiliki

ini, didapatlah keunikan bunyi khas

tradisional tentu berdampak besar

tabung resonansi yang menyatu badan

Sumba, bahwa alat musik pengiring

bagi pelindungan, pengembangan, dan

instrumen dengan empat dawai yang

nyanyian ternyata memiliki peran

pemanfaatan musik tradisional. Generasi

membentang di atasnya.

yang unik. Bunyi dari alat musik bukan

muda jangan sampai melewatkannya

berupa harmonisasi nada berupa accord

(Denison Wicaksono, Direktorat

(seperti pada alat musik gitar versi Barat),

Perfilman Musik dan Media Baru

namun lebih pada iringan unisono, yaitu

Kemdikbudristekdikti).

menjaga kelestarian adat dan budaya Sumba. Sama seperti dungga, jungga

Jungga yang dikenal oleh masyarakat Sumba Timur ini diadaptasi dari alat musik tradisional juk dari Sabu, satu pulau kecil di selatan gugusan kepulauan

berbunyi senada dengan nada vokal yang dilantunkan.

Upaya Tim Pemburu Bunyi dari Indonesia Selatan dalam mencatat, merekam,

Foto-foto Koleksi dari Direktorat Perfilman Musik dan Media

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 61


PENGETAHUAN TRADISIONAL

Keju

Dali untuk dinikmati - Made, Tristy, Selvi, Sandra

Indonesia

Penganan Lokal Potensi Internasional

K

eju adalah bahan makanan yang

I

identik dengan kuliner Barat,

Negara asal penghasil keju yang terbesar

Bagaimana dengan Indonesia? Apakah

terutama Amerika dan Eropa.

di dunia adalah Amerika Serikat yang

Indonesia memiliki keju tradisionalnya

Penggunaan keju pada menu-menu

warganya sangat suka mengkonsumsi

sendiri?

internasional sudah sangat lazim, seperti

keju parmesan dan mozarella. Selain itu,

pasta, pizza, sandwich, burger dan

Belanda, Jerman, Perancis dan Italia, juga

sebagainya. Selain itu, keju juga sering

memiliki keju khas yang masing-masing

digunakan sebagai bahan utama dalam

memiliki citarasa tradisional dengan

pembuatan kue ataupun sebagai isian

sumber susu dan berbagai pengolahan

roti manis.

yang berbeda.

62 INDONESIANA VOL. 11, 12, 2021

Bahan baku dalam pembuatan produk pastry di Indonesia masih banyak bergantung pada bahan impor, padahal banyak sekali bahan baku lokal yang dapat dimanfaatkan. Ada banyak jenis keju yang digunakan seperti cheddar


permukaannya. Keju ini cukup keras dan tidak menyisakan serpihan ketika dipotong. Tetapi, jika kita meraba tekstur keju ini, akan terasa mudah hancur dan rapuh. Aroma keju ini terasa asam segar seperti tape ketan yang baru masak, dengan rasa yang cenderung tawar dan memiliki aftertaste getir yang ringan. Danke untuk kita semua - Made, Tristy, Selvi, Sandra

Tidak sedikit produk pastry modern yang dapat dihasilkan dari keju dangke. Sejumlah contoh pemanfaatannya sejauh

cheese, parmesan cheese, mozzarella

Dangke

cheese, edam cheese, cheese spread,

Keju dangke merupakan keju khas yang

camembert cheese, dan cream cheese.

berasal dari Sulawesi Selatan, tepatnya di

Sebagian besar keju tersebut masih

Kabupaten Enrekang. Masyarakat Enrekang

diimpor dan dari tahun ke tahun terus

semula membuat keju ini dari susu kerbau

meningkat sebesar 5,96% (BPS, 2014).

namun seiring dengan sulit dan mahalnya

Tingkat konsumsi keju di Indonesia masih

susu kerbau, belakangan mereka juga

rendah apabila dibandingkan dengan

mengolah susu sapi. Keju ini menggunakan

negara Asia lainnya, hal ini disebabkan

batok kelapa sebagai cetakannya sekaligus

adanya stigma bahwa keju adalah

sebagai saringan untuk memisahkan whey

makanan mewah yang hanya dikonsumsi

dengan kejunya. Selain untuk menyerap

oleh orang kaya.

produksi susu sapi yang berlimpah, keju

Padahal di Indonesia banyak sekali terdapat keju tradisional yang rasa dan kualitasnya sama dengan kejukeju yang diimpor. Aneka olahan keju lokal misalnya adalah keju dangke dari Sulawesi Selatan, keju cologanti dari Sumba, keju perah dari Lombok, keju dadiah dari Padang dan keju bagot ni horbo dari Tapanuli (Jauzan, 2011). Kejukeju tradisional tersebut hanya dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat lokal dan kurang dikenal oleh masyarakat luas. Hasil karya pengrajin lokal ini kebanyakan masih belum tersentuh. Padahal aneka produk itu dapat diolah menjadi komoditas kuliner yang bernilai tinggi dan bergengsi. Apabila pemanfaatan dan pengembangan produk keju-keju tradisional tersebut dikelola dengan tepat, bukan tidak mungkin produk itu

ini adalah dangke chilled cheesecake, dangke marbled brownies, dangke chocolate chip cookies, dangke baked cheesecake, dangke chocolate puff, dangke butter cookies, dangke banana strudel, dan masih banyak produk-produk pastry modern lain.

dangke lebih digemari oleh masyarakat Enrekang karena bisa dijadikan lauk teman makan nasi dan sambal sebagai pelengkap.

Berbagi rasa Made, Tristy, Selvi, Sandra

Secara garis besar proses pembuatan dangke ini sama dengan proses pembuatan fresh cheese. Berbeda dengan keju yang pada umumnya digumpalkan dengan menggunakan bantuan bakteri penghasil enzim rennet, dangke digumpalkan dengan menggunakan getah pepaya. Karakteristik keju dangke memiliki tekstur keju yang padat, dengan kadar air yang cukup tinggi. Keju tersebut dilumuri dengan air garam agar lebit awet dalam perjalanan untuk pemesanan dari luar kota atau luar pulau. Air garam ini harus segera dibersihkan dari keju agar tidak terlalu lama terserap ke dalam keju dengan cara direndam sebentar di dalam air panas, kemudian ditiriskan.

akan turut memperkaya sektor pariwisata

Setelah keju dangke ini dibersihkan, terlihat

Indonesia, khususnya wisata kuliner

warna sedikit kekuningan serta rongga-

daerah.

rongga yang tidak merata pada bagian

I

VOL. 11, 12, 2021 INDONESIANA 63


muda. Proses berikutnya adalah proses penyaringan yang akan memisahkan antara whey dan curd, lalu dilanjutkan dengan proses pencetakan curd. Proses selanjutnya adalah pengemasan dan penyimpanan, di mana mangkuk yang berisikan bagot ni horbo disimpan dalam lemari pendingin agar lebih segar dan awet. Beberapa produk pastry modern yang dapat dibuat dari keju tradisional dali ni horbo adalah choux with dali vla filling, doughnut with dali tiramisu filling, dali tiramisu, dali cheese muffing, dan dali chilled cheese cake Penganan - Made, Tristy, Selvi, Sandra

Dali ni horbo Keju tradisional berikutnya adalah bagot ni horbo atau dali ni horbo yang berasal dari Tapanuli, Sumatera Utara. Keju ini terbuat dari susu kerbau yang ditambahkan air perasan daun papaya atau air perasan nanas untuk membantu

Penutup hidangan - Made, Tristy, Selvi, Sandra

proses pengentalan (koagulasi) dan menghilangkan bau amis dari susu kerbau. Keju tradisional bagot ni horbo saat ini bisa dikonsumsi langsung atau dikonsumsi bersama arsik, yakni makanan khas Tapanuli berbahan utama ikan mas yang dimasak menggunakan rempat-rempah tradisional khas Sumatera Utara (andaliman dan buah kecombrang). Susu kerbau yang terkandung dalam bagot ni horbo memiliki kandungan lemak lebih banyak daripada susu sapi,

I

dibandingkan susu sapi karena susu

Senduro

kerbau lebih banyak memiliki karoten.

Keju tradisional ketiga berasal dari Desa

tetapi komponen gizi lainnya relatif

Pembuatan keju tradisional bagot ni

sama. Keistimewaan dari keju tradisional

horbo diawali dengan pemanasan susu

bagot ni horbo ini terletak pada proses

kerbau selama 12-15 menit dengan

koagulasi yang tidak menggunakan

tujuan menghilangkan bakteri pada

bahan kimia dan susu kerbau yang

susu kerbau. Proses selanjutnya adalah

digunakan mengandung lebih banyak

pengentalan atau proses koagulan di

protein dibandingkan susu sapi dan

mana susu kerbau diberikan air perasan

warna pada susu kerbau lebih putih

daun pepaya atau air perasan nanas

64 INDONESIANA VOL. 12, 2021

Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa timur. Keju senduro dibuat dari susu kambing jenis Etsen (perkawinan antara etawa dan manggala) yang saat ini sudah diakui secara nasional sebagai ternak unggulan dari Jawa Timur. Keju senduro pada tahun 2015 mulai diproduksi oleh beberapa peternakan di Kabupaten


Senduro Made, Tristy, Selvi, Sandra

Lumajang, yakni yang bertujuan agar

modern yang dapat dihasilkan adalah

dapat memanfaatkan hasil perah susu

senduro sweet bread, senduro eggless

kambing menjadi produk yang lebih

soft cookies, senduro cheese brownies,

beragam serta meminimalisir jumlah

dan senduro smoked beef bread.

kerusakan pada susu kambing yang

(Made Citra Yuniastuti, Tristy

dihasilkan oleh peternak. Keju senduro

Firlyanie Luthfi, Selvi Novianti,

ini juga kerap diperkenalkan oleh Dinas

Sandra Sanggramasari)

Peternakan Provinsi Jawa Timur dalam setiap acara-acara hasil ternak, tujuannya agar dapat membuka pasar bagi para peternak kambing senduro serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Kabupaten Lumajang. Sama seperti pembuatan fresh cheese komersial, keju senduro menggunakan rennet sebagai bahan koagulannya. Keju senduro yang berasal dari susu kambing senduro memiliki banyak manfaat bagi tubuh, antara lain rendah lemak, rendah kalori, laktosa dan sodium, kaya vitamin seperti vitamin D, K, B dan A serta kaya kalsium. Keju senduro memiliki rasa creamy, sedikit asin dan sedikit asam, sedangkan aroma kambing tidak terlalu terasa. Keju senduro biasanya dikonsumsi langsung atau dimakan bersama crackers, roti, bayam maupun buah.

Beberapa produk pastry

Potensi Indonesia - https://www.freepik. com/free-photo/deliciouscheese-platter-blank-spiraldairy-with-pen-againstplain-background_4321htm #query=chesse&position=4 3&from_view=search

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 65


GAYA HIDUP

Dari Kolektor jadi makin tersohor Syefri Luwis

Ketika Kuno dan Kini Berkongsi di Gedung Filateli

G

edung Filateli Jakarta di Jalan Pos

perencanaan dan kurasi yang akurat,

Selain itu, memfungsikan gedung

Pasar Baru kini menjadi bagian

selain juga kemauan dan tekad pemilik

bersejarah menjadi ruang kekinian

dari Pos Bloc, setelah didandani

gedung.

kerap memunculkan kekhawatiran,

menjadi semacam balai kota, tempat insan urban kumpul-kumpul dan jajan. Bangunan cagar budaya kelas A yang merupakan aset PT Pos Indonesia itu kini riuh dan hidup. Di Pos Bloc seluas 2400 meter persegi tersebut terdapat warung kopi, warung nasi, warung seni, hingga “warung” rekreasi dan relaksasi. Di sana juga dihelat beragam kegiatan, mulai diskusi buku hingga peragaan busana. Merevitalisasi atau menghidupkan kembali bangunan yang didirikan pada tahun 1923 itu tentu membutuhkan

I

66 INDONESIANA VOL. 12, 2021

Mengapa membutuhkan tekad? Karena merevitalisasi gedung cagar budaya harus memenuhi sejumlah rambu seperti tertuang dalam UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, satu

apakah lambat laun nilai da muatan sejarah itu akan hilang? Apakah cagar budaya itu nantinya hanya akan menjadi lokasi menarik untuk foto-foto yang instagramable?

di antaranya tidak boleh mengubah

Kita tahu bahwa cagar budaya, merujuk

bentuk asli luar bangunan. Revitalisasi

UU Cagar Budaya, adalah warisan budaya

yang berarti menata kembali fungsi

bersifat kebendaan berupa benda

ruang, nilai budaya, dan penguatan

cagar budaya, bangunan cagar budaya,

informasi tentang cagar budaya

struktur cagar budaya, situs cagar

juga harus memberi manfaat untuk

budaya, dan kawasan cagar budaya di

meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

darat dan/atau air yang perlu dilestarikan


keberadaannya karena memiliki nilai

bersejarah bisa menjadi balai kota,

penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan,

seperti yang sudah terjadi di hampir

pendidikan, agama, dan/atau

seluruh negara. “Termasuk negara-

kebudayaan melalui proses penetapan.

negara di Asia Tenggara yang Indonesia

Maka itu, mengubah beberapa hal saja

sebetulnya tidak kalah, yaitu Vietnam,

membutuhkan banyak pertimbangan.

Singapura, dan Malaysia. Maka itu, ketika

Retail Budaya Kami berbincang dengan salah satu pendiri Pos Bloc, Handoko Hendroyono,

PT Pos menawarkan, kami sambut. Sama seperti di M Bloc, kami juga ditawari oleh Peruri dua tahun lalu,” imbuhnya.

pakar jenama dan produser film

M Bloc Place sebagai ruang kreatif kaum

yang sebelumnya telah merevitalisasi

urban yang dibuka pada 26 September

bangunan lawas aset Perum Peruri

2019 memang langsung sensasional.

menjadi M Bloc Space di Jakarta

Pertunjukan musik dari grup-grup indie

Selatan. “Kami sangat mengerti dan

hadir saban hari dan memuncak pada

sepakat dengan aturan ketat menganai

Desember saat dihelat 23 hari pentas

pemanfaatan cagar budaya. Sebelum

musik. Handoko menyebut omset

membuka Pos Bloc, kami, tim saya dan PT

mencapai Rp 20 miliar di tiga bulan

Pos juga mengikuti beberapa kali sidang

pertama setelah dibuka. Yang mulanya

dengan tim cagar budaya dan sejarawan,”

adalah gedung mangkrak yang menyatu

tutur Handoko di satu gerai di Gedung

dengan perumahan dan pabrik, akhirnya

Filateli Jakarta, pada November 2021.

menjadi tempat nongkrong yang asyik.

Bagi Handoko, museum atau cagar budaya pada hari ini harus menjadi satu dengan retail. Dengan pola berpikir jangka panjang, bangunan-bangunan

M Bloc dan Pos Bloc menjadi satu

Handoko Hendroyono - Syefri Luwis

contoh penerapan wirausaha budaya (culturepreneurship) dan wirausaha kreatif creativepreneurship.

Mendengar cerita maestro - Syefri Luwis

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 67


Di tengah tak bikin jengah - Syefri Luwis Kotak - Syefri Luwis

Pesona Masa Lalu di Masa Kini

melepas lelah dan ngobrol di depan Via

Di masa kini, ketika zaman bergerak

Bata Via, satu gerai yang menjual barang-

sedemikian kencang dan semua orang

barang lawas dan antik.

seolah dituntut untuk selalu berpenetrasi dengan teknologi, masa lalu –konon— justru laku dijual. Orang membutuhkan keseimbangan di dalam hidup. Pada saat dunia di sekitar berputar sedemikian cepat, orang membutuhkan rem, untuk melambatkan langkah. Pada saat modernitas mengepung, sebagian di antara kita ingin kembali ke kehidupan tradisional. Akselerasi melahirkan deselerasi. Percepatan melahirkan perlambatan. Ketika dunia

Bloc dapat menikmati arsitektur kolonial Belanda yang dibangun ketika Indonesia dikuasai Belanda sejak awal abad ke-17 sampai tahun 1942. Ciri paling menonjol arsitektur kolonial, menurut Djoko Soekiman dalam Kebudayaan Indis dari Zaman Kompeni sampai Revolusi (2011) adalah fasad dan denah bangunan yang simetris serta gerbang masuk dengan dua daun pintu.

membicarakan kekinian, orang pun

Pos Bloc telah menandatangani

merindukan kekunoan.

tiga kontrak dengan PT Pos untuk

Ketika kekinian berpadu dengan kekunoan, pesonanya seperti tampak pada keriuhan di Pos Bloc pada November 2021. Sejumlah pengunjung mencecap es krim gelato, bersandar di tiang gedung yang umurnya hampir 100 tahun. Beberapa perempuan muda dengan busana kasual dan jaket bermerek internasional berfoto di depan pintu bergaya klasik. Para pesepeda

I

Sambil makan spaghetti, pengunjung Pos

68 INDONESIANA VOL. 12, 2021

merevitalisasi tiga gedung pos lama yang saat ini “mangkrak” dengan pola partnership, yakni di Jakarta, Medan, dan Surabaya. PT Pos Indonesia memang kaya aset bernilai sejarah, mengingat jejak keberadaanya yang panjang sejak didirikan pertama kali oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff dengan nama Kantor Pos Batavia pada 26 Agustus 1746, yang juga kantor pos pertama Hindia Belanda (merujuk

Bus Surat - Syefri Luwis


Berbagi dengan pejalan kaki Syefri Luwis

Ruang untuk dikunjungi Syefri Luwis

catatan di Museum Pos Bandung). Saat

dan ekosistemnya tumbuh karena

ini terdapat sekitar 3900-an bangunan

keterlibatan publik, sehingga menjadi

pos di hampir semua kota yang butuh

ikon kota dan tujuan pariwisata. Kecil tapi

dihidupkan kembali.

hidup, terus berdenyut. Tidak perlu anti

Mendekatkan museum dan gedung bersejarah dengan milenial akan menghidupkan ekosistem pos Indonesia yang namanya kurang akrab di telinga Generasi Y dan Z sebagai ”warga asli” internet. Pos Bloc menjadi branding yang

dengan retail kultur, asalkan kita tidak menafikan nilai-nilai budaya di dalamnya. Gedung Filateli Jakarta akan tetap megah dan klasik, tidak hilang jejak dan nilai sejarahnya (Susi Ivvaty, Majalah Indonesiana).

luar biasa bagi pos. Menurut Handoko, citra baik PT Pos Indonesia turut terangkat karena mewadahi jenamajenama lokal yang membutuhkan ruang kreatif untuk berjualan. Perannya tidak seperti kementerian yang menfasilitasi usaha kecil sebagai unit usaha yang harus dibantu, namun memberi etalase

Berkongsi di Filateli Syefri Luwis

terhormat untuk jenama lokal. Bisnis kultur dapat berkembang

I

VOL. 11, 12, 2021 INDONESIANA 69


TRADISI LISAN

Duduk bersama Wewen

S

alah satu tradisi lisan yang

I

yaitu dampeang jantan dan dampeang

masih hidup dan berkembang

Ulu ambek berasal dari kata ulu dan

batino. Dampeang jantan bertugas untuk

di wilayah Pariaman, Sumatera

ambek. Satu orang pemain berperan

mengiringi gerak ulu ambek menyerang

Barat adalah ulu ambek yang merupakan

sebagai palalu (penyerang) dan

dan menangkis, dan dampeang batino

sejenis pertunjukan seperti silat yang

satu orang lagi dinamakan paambek

berfungsi untuk mengiringi gerak ulu

memperhadapkan dua orang laki-laki

(penangkis) serangan. Secara bergantian

ambek pada waktu tidak melakukan

yang saling mempertunjukkan gerakan-

kedua pemain mengadu keterampilan

serangan atau tangkisan.

gerakan pencak. Uniknya, dalam

menyerang dan menangkis dalam

pertunjukannya kedua pesilat tidak

bentuk simbol-simbol gerak. Kedua

Ulu ambek dipertunjukan di atas laga-laga

bersentuhan fisik secara langsung. Oleh

bentuk penyajian tersebut di atas

dan dalam rangka Alek nagari atau pesta

karena itu, jenis silat ini disebut juga

diiringi oleh suara vokal yang disebut

yang diselenggarakan oleh masyarakat

dengan silat gaib/silat bayang.

dampeang. Terdapat dua jenis dampeang

suatu nagari yang diselenggarakan

70 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Sesaat sebelum pesta tiba - Wewen

misalnya dalam rangka acara adat seperti

ambek tersebut. Kepemimpinan adat di

kampungnya perantau pada hari besar

pengangkatan penghulu ataupun untuk

nagari dibagi ke dalam beberapa struktur,

agama, seperti Hari Raya Idul Fitri.

acara sosial dan hiburan.. Laga-laga

yaitu ninik mamak, alim ulamo, bundo

merupakan sebuah panggung berukuran

kanduang, cadiak pandai, kapalo mudo,

Pada alek Nagari, perwakilan anak

sekitar sepuluh meter persegi. Pada

dan masyarakat lainnya (anak nagari).

nagari yang diprakarsai oleh kapalo

lantainya dipasang pelupuh, yaitu bambu

Masing-masing struktur ini mempunyai

mudo, akan menyampaikan ihwal niat

yang dipipihkan dan disusun sebagai alas.

peran dan fungsi yang berbeda dalam

untuk melaksanakan ritual tersebut

Lantai panggung mempunyai ketinggian

menyelenggarakan pertunjukan tradisi

kepada niniak mamak yang ada di nigari.

sekitar setengah meter dari tanah, dan

ulu ambek yang dihelat dalam gelaran

Itulah yang disebut sebagai manyalang

dibagian sisinya terdapat selasar dengan

alek nagari.

suntiang (meminjam mahkota). Setelah

lebar sekitar satu meter. Sebagai suatu pertunjukan yang bersifat

mendapat izin dari ninik mamak maka Pada masa persiapan, akan ada

pelaksana acara melaksanakan manapa,

perundingan dari anak nagari yang

yaitu menyampaikan undangan kepada

komunitas adat, pertunjukan ulu ambek

berinisiatif untuk melaksanakan alek

niniak mamak di nagari-nagari lain yang

sarat akan nilai-nilai adat. Terdapat

nigari yang mempertunjukkan ulu ambek

ada di lingkungan wilayah Pariaman.

aturan-aturan adat yang dilekatkan dalam

adalah salah satu mata acara. Alek

Para ninik mamak pelaksana alek nagari

persiapan dan pelaksanaan pertunjukan

nagari adalah besar, seperti upacara

(sipangka) akan mengantarkan langsung

ulu ambek. Aturan adat itu menyiratkan

batagak (pengangkatan) penghulu, yang

undangan kepada ninik mamak di nagari

struktur adat yang terrepresentasikan

dilaksanakan untuk alasan lain seperti

lain (alek). Selanjutnya, warga nagari

melalui pengelolaan pertunjukan ulu

untuk silaturahmi dalam rangka pulang

pelaksana alek nagari akan bergotong

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 71


Burhanuddin, yang menuntut ilmu ke Aceh kepada gurunya Abdur Rauf Singkel. Ulu mbek adalah “suntiang niniak mamak, pamenan dek nan mudo” atau mahkota bagi ninik mamak, permainan bagi anak muda yang dimaknai sebagai fungsi tradisi bagi ulu ambek. Suntiang niniak mamak maksudnya adalah tradisi ulu ambek merupakan suatu bentuk kewibawaan niniak mamak. Dalam menyiapkan pertunjukan ulu ambek haruslah mendapatkan izin dari niniak mamak dan mengikuti aturanBergerak - Wewen

aturan yang telah ditentukan oleh niniak mamak selaku pimpinan adat. Hal ini membuktikan bahwa tradisi ulu ambek sebagai alat pengesahan

Pariaman Sang Pemilik Tradisi

yaitu menyiapkan laga-laga beserta

Ulu ambek dimainkan oleh masyarakat

kelengkapannya.

niniak mamak. Selain itu, ulu ambek

dari nagari-nagari yang ada di wilayah

memiliki fungsi lain, yaitu hiburan, yang

Pariaman yang secara administratif Pada hari pelaksanaan alek nagari, akan

disebutkan sebagai “pamenan dek nan

meliputi Kota Pariaman dan Kabupaten

datang tamu-tamu dari nagari lain untuk

mudo” atau permainan bagi anak muda.

Pariaman, Sumatera Barat. Wilayah

menghadiri undangan tuan rumah.

Pariaman terdiri dari bentang alam

Para tamu yang datang terdiri dari ninik

pesisir yang berbatasan dengan

mamak, kapalo mudo dan kelompok

Samudera Hindia di sebelah barat dan

ulu ambek dari nagari masing-masing.

perbukitan disebelah timur. Pariaman

Kedatangan tamu ini akan disambut oleh

berbatasan dengan Kota Padang di

janang tuan rumah yang diiringi oleh

sebelah selatan. Untuk mencapai Kota

suara dampeang yang duduk di teras

Pariaman dapat ditempuh melalui jalan

laga-laga. Para ninik mamak, baik tuan

darat selama kurang lebih satu hingga

rumah maupun alek yang datang akan

dua jam.

duduak barundiang di atas laga-laga.

I

pranata-pranata dan lembaga-lembaga

royong untuk mamancang galanggang,

Proses barundiang ini membahas tentang

Pariaman adalah kota/kabupaten di

kesepakatan mengenai pelaksanaan ulu

pasisia (pesisir) Minangkabau dengan

ambek, yaitu aturan dan jadwal tampil.

tradisi lisan yang khas. Pariaman juga

Pesilat yang akan mempertunjukan ulu

dikenal sebagai jalur utama penyebaran

ambek akan terlebih dahulu bersalaman

Islam di Minangkabau. Salah satu pusat

dengan para niniak mamak yang duduk

pendidikan dan pengembangan Islam

di atas laga-laga. Masing-masing

ialah Nagari Ulakan yang terletak di

pertandingan silat ulu ambek berlangsung

pantai barat Sumatera. Ulamanya yang

selama sekitar lima belas menit.

terkenal sampai saat ini adalah Syaikh

72 INDONESIANA VOL. 12, 2021

kebudayaan, dalam hal ini adalah institusi

Warisan untuk yang muda - Wewen


Upaya Pelindungan Ulu ambek, sebagai sebuah sstruktur pertunjukan, menyiratkan struktur masyarakat, seperti struktur adat, struktur pelaku, maupun struktur kondisi lingkungan alam dan sosial yang mendukungnya. Upaya preservasi yang dilakukan menyasar pada semua struktur yang ada tersebut. Misalnya terkait struktur adat, perlu adanya jaminan atau kepastian hukum untuk menjamin keberlangsungannya. Begitu juga dengan struktur pelaku, perlu adanya proses transmisi yang berjalan baik dari generasi ke generasi berikutnya. Demikian juga, lingkungan sosial dan alam perlu memberikan dukungan akan keberlangsungan tradisi ulu ambek. Yang terpenting adalah pemerintah, baik pusat ataupun daerah melalui bagian yang membidangi kebudayaan, perlu

Permainan untuk yang muda - Wewen

memberikan dukungan dan fasilitasi lainnya demi kebertahanan tradisi ulu ambek. Upaya preservasi ini dilakukan agar tradisi ulu ambek akan menemukan fungsi dan manfaatnya di tengah-tengah masyarakat pemiliknya. Salah satu fungsi tersebut adalah sebagai penjaga dan simbol eksistensi adat di masyarakatnya. Selain itu, ulu ambek berfungsi sebagai perekat silaturahmi di antara masyarakatnya. Fungsi terakhir adalah fungsi hiburan serta kesenian yang dapat

Menyerang dan Menangkis - Wewen

digunakan untuk menjaga kesadaran dan kesabaran emosional warga masyarakat. Oleh karena itu, ulu Ambek dapat dimanfaatkan dan didayagunakan sebagai produk budaya yang berdampak langsung bagi peningkatan perekonomian dan kepariwisataan masyarakat (Wewen Efendi, Magister Kajian Tradisi Lisan UI)

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 73


PERJALANAN

Menyusuri Jejak Kerajaan

Biboki di Desa Tamkesi

Oase kehidupan di tengah sabana kering - Kristina Ismulyani - https://www. shutterstock.com/g/ Kristina+Ismulyani

Desa Adat Tamkesi adalah pusat dari kerajaan atau sonaf biboki (sonaf dalam bahasa daerah yang berarti kerajaan) yang terletak di Pulau Timor, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kerajaan Biboki dibangun di kawasan bebatuan cadas yang berada di antara dua gunung batu yang melambangkan wanita dan pria. Kerajaan ini ditata sedemikian rupa sehingga mirip sebuah benteng alami berlapis-lapis yang sulit ditembus oleh musuh. Bagian utama desa berada di atas bukit. Sonaf tamkesi adalah sebuah oase

I

74 INDONESIANA VOL. 12, 2021


kehidupan di tengah sabana kering

Perjalanan menuju pusat kerajaan ini

istana kaisar. Perkampungan lama

karena kerajaan Biboki ini masih

tidaklah mudah. Pengunjung harus

ini dibangun di puncak bukit dengan

mempertahankan secara ketat sistem

menyiapkan hati dan mental yang kuat

konstruksi batu bersusun bertangga

adat-istiadatnya. Kekayaan adat

karena medan perjalanan yang cukup

tujuh. Konon, kampung ini pernah

istiadat tersebut adalah bukti majunya

ekstrim.

menjadi sebagai benteng pertahanan

peradaban Tamkesi di Pulau Timor.

kerajaan.

Desa Adat Tamkesi menarik bagi

Perjalanan dimulai dari jalan

warga dan wisatawan karena adat

beraspal, namun menjelang sampai

Kerajaan di atas Bukit

yang masih kuat dan narasi adat yang

desa terdapat jalan yang belum

Secara geografis Kerajaan Biboki berada

dibalut cerita mitos dan magis.

diaspal. Selain itu, jalannya berkelok,

di desa adat Tamkesi, Kecamatan Biboki,

berlubang, menyempit, dan rawan

Kabupaten Timor Tengah Utara. Jika

Jika ingin melakukan perjalanan ke

karena berbukit dan berjurang. Belum

bepergian ke sana, mitosnya harus

Desa Adat Tamkesi yang merupakan

tersedia alat transporasti umum dari

mempunyai niat hati yang baik karena

kompleks kerajaan Biboki, pengunjung

dan ke sana sehingga perlu menyewa

orang-orang percaya bahwa jika pergi

tidak bisa menggunakan minibus

mobil beserta sopir lokal yang paham

dengan niat yang baik, maka perjalanan

dan sejenisnya tetapi tidak cocok

akan medan setempat.

akan dilancarkan. Selama perjalanan

untuk jenis sedan. Alangkah baiknya

Tamkesi termasuk ke dalam

kita akan melihat anugerah alam dari

jika kendaraan yang digunakan

kategori perkampungan kuno yang

Tuhan. Kita akan dimanjakan dengan

untuk mencapai wilayah tersebut

masih bertahan sampai sekarang.

pemandangan alam terbuka, perbukitan,

dengan kendaraan luar jalan raya.

Masyarakat lokal beranggapan

pegunungan, dan pepohonan. Ketika

bahwa Tamkesi merupakan bekas

berhenti sejenak, kita akan dapat melihat

istana atau pusat Kerajaan Biboki di

kupu-kupu beterbangan, ternak kuda

waktu lampau. Tamkesi juga disebut

dari bermacam warna dan jenis yang melintas.

Oase kehidupan di tengah sabana kering - Kristina Ismulyani - https://www. shutterstock.com/g/ Kristina+Ismulyani

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 75


Kerajaan di atas bukit - Kristina Ismulyani - https://www. shutterstock.com/g/ Kristina+Ismulyani

Biboki dijaga keturunan Usboko - Kristina Ismulyani - https://www. shutterstock.com/g/ Kristina+Ismulyani

Di Kerajaan Biboki, banyak sekali kuda yang konon katanya biasa digunakan sebagai alat transportasi oleh raja dan masyarakat kerajaan tersebut. Ketika kita sudah memasuki daerah kerajaan Biboki, tidak ada satupun kendaraan yang dapat melintas kecuali hewan kuda.

untuk mengambil atau mencuri dari

akan tetap lestari karena bentuk

Menjelang kompleks kerajaan Biboki,

tempat tersebut. Sebagai contoh, rumah

rumahnya yang bersifat tradisional.

terdapat sebuah jalan seperti sebuah

adat kerajaan tidak dapat dilihat oleh

Bangunan seperti gubuk itu merupakan

lorong buatan alam yang dipagari oleh

orang lain selain sang kaisar. Jadi, ketika

kearifan lokal yang terus menerus

pepohonan di kanan-kirinya. Saat tiba

berkunjung, kita hanya bisa melihat

dilestarikan dan bentuk bangunan di

di lokasi kerajaan, terlihat banyak batu-

semua bagian kompleks kerajaan Biboki

kompleks istana tersebut tidak boleh

batuan berukuran besar.

kecuali rumah adat tersebut.

diganti dengan bangunan-bangunan lainnya yang lebih modern.

I

Kerajaan Biboki merupakan kompleks

Dalam kompleks rumah adat Biboki

istana kaisar/raja yang berbentuk

terdapat dua bukit yang tinggi yang

Kerajaan Biboki punya aturan tersendiri.

seperti sebuah gubuk tua yang

memiliki fungsinya masing-masing.

Raja mempunyai jalan sendiri pada

atapnya menggunakan alang-alang

Bukit pertama berfungsi sebagai tempat

saat datang dan meninggalkan istana

dan temboknya menggunakan kayu.

untuk sesaji dan hanya para meo (tetua

dan tidak ada seorang pun yang bisa

Kompleks istana Biboki ini memiliki

adat) serta keluarga kerajaan yang bisa

melihatnya. Aktivitas makan atau mandi

satu rumah adat yang berfungsi untuk

memanjat gunung tersebut pada saat

raja pun dilakukan secara tersembunyi

menyimpan benda-benda pusaka milik

upacara adat diadakan. Sedangkan bukit

agar tidak dilihat oleh orang-orang.

kerajaan. Benda-benda pusaka ini sangat

kedua digunakan sebagai tempat sesaji,

Setiap istana atau kerajaan memiliki

dijaga karena mempunyai nilai sejarah

tetapi semua orang bisa menaiki bukit

aturan masing-masing dan harus dipatuhi

yang tinggi dan magis. Benda-benda

tersebut, asalkan tentu saja dengan niat

dan itu bersifat sakral. Di kerajaan Biboki,

pusaka tersebut tidak bisa dilihat oleh

yang baik.

ada beberapa aturan yang memang

orang yang berniat jahat seperti berniat

Masyarakat percaya tempat tersebut

harus dan wajib untuk ditaati oleh semua.

76 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Dipimpin raja yang disebut Atupas Neno - Kristina Ismulyani - https://www. shutterstock.com/g/ Kristina+Ismulyani

Aturan-aturan tersebut adalah, Pertama,

persembahan khusus yang hanya bisa

daerah yang namanya kaubele. Namun,

ketika berkunjung ke Kerajaan Biboki,

didatangi oleh Raja dan para penasehat

pada saat raja tersebut meninggal, sang

tidak boleh ada tujuan dengan niat jahat.

(tetua adat) yang terletak di salah satu

raja dikembalikan lagi dan dikubur di

Kedua, pengunjung harus bersikap dan

bukit dalam areal kerajaan. Mitos

kerajaan tersebut.

berperilaku sopan, misalnya tidak boleh

setempat menjelaskan jika ada yang

mengeluarkan kata-kata kotor ataupun

berani naik ke bukit tersebut maka

Di tengah perubahan zaman yang pesat,

melakukan perbuatan maksiat Ketiga,

dia akan hilang. Penjaga kerajaan

kerajaan Biboki telah menunjukan bahwa

barang yang sudah jatuh atau tertinggal

Biboki bukanlah prajurit-prajurit

keaslian suatu budaya perlu dijaga

ketika berkunjung ke kompleks Kerajaan

kerajaan melainkan keluarga dari raja

dan dilestarikan dan hal tersebut yang

Biboki tidak boleh diambil kembali.

(perempuan) yaitu dari keturunan

dilakukan oleh masyarakat di daerah

Usboko.

tersebut. Masyarakat masih meyakini

Oleh karena itu, jika ada pengunjung

bahwa budaya Tamkesi membawa berkat

yang ingin mengambil kembali barangnya

Kerajaan Biboki adalah kerajaan

bagi mereka. Inilah salah satu bukti

yang tertinggal maka harus ada upacara

tradisional yang dipimpin oleh seorang

bahwa budaya lokal itu seharusnya perlu

adat dengan menyembelih ayam

kaisar atau yang lazim disebut raja

dipertahankan dan dilestarikan.

kampung dan mengundang beberapa

Atupas Neno. Menurut informasi, raja

(Sipin Putra dan Martenshy Pitrodelsia

tetua adat. Keempat, dilarang mengambil

Biboki terakhir keluar dari kompleks

Isu, Universitas Kristen Indonesia).

barang-barang sakral milik kerajaan

istana tersebut tersebut pada saat krisis

Biboki.

ekonomi tahun 1998 untuk mencari

Kerajaan Biboki memiliki tempat

kehidupan yang lebih layak ke suatu

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 77


SENI RUPA

Ekspresi Wajah Manusia dalam Topeng Ekspresi Woro Mastuti

Topeng tidak hanya menutup wajah, tetapi juga menyingkapkan kepribadian baru. Tradisi topeng tidak dapat dilepaskan dari tradisi rias wajah. Rias wajah atau lukisan pada wajah membuat kepribadian seseorang berbeda dengan aslinya. Dalam tradisi wayang wong atau wayang orang dari Jawa, warna, garis, dan ragam hias pada rias wajah wayang wong menunjukkan karakter sang tokoh.

Tokoh-tokoh dalam opera Peking (Beijing)

Setiap daerah di Indonesia memiliki

memiliki arti tersendiri dalam rias wajah

kosakata topengnya sendiri: tapuk

mereka. Karakter rias wajah dalam opera

(Bahasa Jawa Kuno), tapel (Bali, Lombok),

Peking memiliki 4 macam karakter, yaitu

kedok (Jawa-Sunda), hudoq (Dayak), toping

sheng, dan, jing, chou. Keempat jenis

(Batak Simalungun), gundala-gundala

karakater rias wajah tersebut terbagi

(Karo). Pada perkembangannya, istilah

dalam dua bagian, yakni mocai (memberi

topeng mengalami perluasan makna.

bedak dan mewarnai wajah secara

Inilah yang tercermin dalam seni ondel-

natural) dan goulian (menggambar dan

ondel (Betawi), ogoh-ogoh (Bali), barong

melukis wajah). Demikian pula dengan

landung (Bali), sisingaan (Sunda), burak

tradisi rias wajah dan topeng Nusantara.

atau buroq (Cirebon) yang bukan hanya menutupi wajah, tetapi juga menutupi seluruh tubuh orang yang memakainya.

I

78 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Rumah Joglo Woro Mastuti

Rumah Topeng dan Wayang Setiadarma Rumah Topeng & Wayang Setiadarma (RTWSD) yang terletak di Banjar Tengkulak Tengah, Sukawati, Gianyar (Bali) memiliki koleksi sekitar 1300 topeng dari berbagai daerah di dalam dan luar negeri, antara lain Betawi, Cirebon, Yogyakarta, Madura, Bali, Lombok, Batak, Sulawesi, dan Papua. Koleksi topeng mancanegara berasal dari Kamboja, Mynamar, Jepang, Korea, China, India, Italia, Afrika. Selain topeng, terdapat koleksi wayang yang jumlahnya sekitar 6000 buah berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara. RTWSD didirikan tahun 2006 oleh Hadi Sunyoto, seorang pemerhati budaya dan pebisnis bersama rekannya, (alm.) Prayitno, yang juga pemerhati budaya. Tujuan didirikannya RTWSD ini adalah untuk mengenalkan masyarakat pada inpirasi

budaya yang dapat berguna untuk

Setiap topeng memiliki aura tersendiri

kehidupan kini dan masa depan.

yang berbeda dengan topeng lainnya.

Koleksi topeng di RTWSD dipamerkan di berbagai rumah tradisional. Rumah Tembakau digunakan untuk kegiatan pameran karya seni-budaya dan seminar/ diskusi. Koleksi Barong Bali, Barong Plok, Barong Kemiren, Barong Tiongkok, Reog Ponorogo dipamerkan di Rumah Joglo Plumpang. Koleksi Topeng dan Wayang Kulit Bali dipamerkan di Rumah Joglo Boma. Di Rumah Joglo Senori dapat disaksikan koleksi Topeng Nusantara. Rumah Joglo Keben terdapat koleksi Wayang Kulit dalam dan luar negeri. Rumah Joglo Bojonegoro menyimpan koleksi Wayang Golek dalam dan luar

Bentuk dan topeng setiap daerah menampilkan karakater yang unik. Tari Topeng Cirebon, misalnya, membuat topeng tersebut terasa hidup karena ditarikan oleh sang penari. Seolah-olah topeng tersebut memiliki jiwa dan roh. Topeng dengan karakter tersenyum akan memberikan pengaruh kepada mereka yang melihatnya, sehingga menimbulkan kesan damai dan bahagia di hati. Topeng dengan mata besar dan melotot memberikan kesan berbeda pada setiap orang yang melihatnya, misalnya marah, seram, sehingga menimbulkan kesan menakutkan.

negeri. Sementara itu, koleksi topeng

Topeng terbagi dalam berbagai ukuran.

luar negeri (Afrika, Italia, Meksiko, Bolivia,

Ada topeng seluruh dan setengah muka,

Korea, Jepang, China, Tibet, Srilanka,

topeng kecil, topeng ukuran perut. Di

Nepal) dapat disaksikan di Rumah Joglo

RTWSD juga terdapat ‘topeng’ dengan

Blora.

ukuran besar dan tinggi sekitar 3 meter,

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 79


yaitu barong landung (Bali), ondel-ondel

Topeng adalah sebuah benda yang

Topeng binatang merupakan salah

(Betawi), topeng karya ‘Newman’. Topeng

berfungsi sebagai karya seni dan benda

satu kekayaan khazanah topeng. Hal ini

atau ogoh-ogoh Jaya Pangus, Kang Ching

hiasan. Dalam memahami topeng

menunjukkan takterbatasnya imajinasi

Wei, beserta 2 tokoh lainnya menghiasi

diperlukan pemahaman aspek-aspek

manusia dalam dunia kesenian. Jenis

Rumah Adat Joglo Plumpang. Jaya Pangus

ekspresif, simbolis, struktur, unsur,

topeng binatang yang sering ditemukan

dan Kang Ching Wei merupakan legenda

makna (kesatuan makna). Setiap aspek

adalah topeng burung, binatang

rakyat Bali terkait dengan akulturasi

memiliki sudut pandang yang berbeda,

bertanduk, binatang buas, binatang jinak,

budaya China – Bali.

seperti aspek teknis, estetika, religius,

makhluk fantasi atau abstrak.

Ragam dan Fungsi Topeng

fungsi pragmatis, ekonomi.

Bahan Pembuatan Topeng

Jenis topeng dapat dibedakan

Selain sebagai benda seni, topeng juga

Bahan yang digunakan untuk membuat

berdasarkan ukurannya. Topeng-topeng

berfungsi sebagai pelindung. ‘Masker’ di

topeng dikembangkan dari sebuah

ukuran besar seperti topeng naga dalam

masa pandemi Covid-19 adalah topeng

tradisi atau kebiasaan, kepercayaan, atau

pertunjukan barongsai, topeng barong

pelindung dari penularan virus Corona.

sejarah yang panjang. Bahan pembuatan

dalam permainan Reog Ponorogo, Ondel-

Topeng dalam dunia industri berfungsi

topeng tergantung pada tujuan,

ondel Betawi. Topeng dalam bentuk

untuk alasan keamanan. Para pegawai

keinginan atau gagasan pembuatnya, dan

kecil umumnya seukuran dengan wajah,

pabrik kimia atau bahan berbahaya wajib

sebagian lagi berdasarkan ketersediaan

bulat lonjong, atau setengah wajah.

menggunakan masker yang dirancang

bahan. Bahan topeng yang dipilih

Topeng Panji dan Galuh Candra Kirana

khusus melindungi seluruh wajahnya

mempengaruhi dan menentukan jenis,

merupakan topeng bentuk kecil.

disertai alat pernapasan.

kualitas, bentuk, karakter, serta menuntut teknik serta peralatan yang berbeda.

Dua Wajah - https://www.freepik.com/ premium-photo/mask-made-wooden-shopmask-bali-shopping-bali-indonesia_2549609. htm#page=1&query=barong&position=8&from_ view=search

I

80 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Tak hanya dari Nusantara Woro Mastuti

Tidak dapat dipungkiri bahwa topeng merupakan benda seni yang memiliki berbagai nilai, seperti nilai estetika, nilai sosial, nilai personal, nilai komunal, nilai sakral dan sekular, nilai religi. Apresiasi terhadap karya seni topeng pun berbeda sesuai dengan peruntukan pembuatan topeng tersebut dan sejarah keberadaan topeng tersebut. (Dwi Woro Retno Mastuti, Pendiri Sanggar Rumah Cinta Wayang).

Senyum Woro Mastuti

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 81


RITUAL

Kidung Macapat

Masyarakat Penghayat

Macapat Pamuji Siti Khoirnafiya

tindakannya memicu kemarahan Belanda, sehingga ia dipenjara. Pengaruh kawruh naluri yang diajarkan oleh Ki Bagus Hadi Kusumo mengalami pasang surut. Dalam kekacauan G 30/S tahun 1965, para pengikutnya pindah agama menjadi Buddha, Islam, Kristen, dan Katolik. Jumlah anggota penghayat

Peti Jenazah Siti Khoirnafiya

menurun dan terpecah menjadi beberapa organisasi. Insiden G-30-S membuat mereka trauma dan sebagian dari mereka tidak kembali ke organisasi

N

I

penghayat, meskipun pada tahun 1978

enek moyang orang Jawa

Suatu ketika saya mengikuti ritual

mereka dihimbau oleh oleh pengurus

meninggalkan warisan

kematian penghayat yang tergabung

pusat di Gombong untuk kembali.

seni yang mengesankan,

dalam Paguyuban Budaya Bangsa

Penghayat PBB memiliki tradisi

di antaranya dongeng, tembang

(PBB), satu kantong penghayat di bagian

macapat, musik gamelan, tarian

barat Cilacap. Saya terlebih dulu akan

jaranan, ketoprak, ludruk, wayang,

menceritakan sedikit tentang PBB,

seni batik, dan keris. Seni tersebut

organisasi kepercayaan yang berbasis

dipraktikkan dalam upacara atau

di Wanakriya Gombong Kebumen di

ritual untuk mempertahankan tradisi

bawah Yayasan Setyaki. Keanggotanya

dan kepercayaan. Masih ada stigma

bukan hanya warga Kebumen, tetapi

negatif tentang penggunaan seni

juga Banjarnengara, Banyumas, Cilacap,

Jawa dalam ritual kematian kaum

Purworejo, dan Lampung. Sekarang,

penghayat, seperti di wilayah Cipari,

dengan pemimpin Adji Tjaroko, cucu

Cilacap Jawa Tengah. Menembangkan

dari Ki Bagus Hadi Kusuma, pendiri

macapat dipandang buruk di saat

Kawulo Warga Naluri (KWN) pada zaman

kematian. Namun, ketika dikaji

Belanda. Ki Bagus Hadi Kusuma itulah

lebih mendalam, kidung macapatan

yang menjadi pengikat kaum penghayat.

tersebut menjadi lantunan doa yang

Ia menentang kebijakan Belanda pada

Seni macapatan dalam ritual tersebut

sakral, menyatukan jagat materi, jiwa,

tahun 1920-an, saat menuntut pajak

bermakna sakral, selain juga digunakan

dan ruh.

per kepala penduduk lokal. Berbagai

dalam festival hiburan atau wisata.

82 INDONESIANA VOL. 12, 2021

macapatan (menyanyikan lagu macapat). Macapatan, bagi mereka adalah doa. Dalam memulai semedi, mereka akan dipimpin oleh orang yang nyekar (bernyanyi) sebelum meditasi. Macapat menjadi iringan ritual daur hidup mereka, yaitu kelahiran, pernikahan, pangrukti layon (pengurusan ritual kematian), juga sebagai tolak bala bagi bayi-bayi. Saya mendengarkan mereka menembang dari malam hingga dini hari. Macapatan ini biasanya tidak menggunakan gamelan karena difungsikan sebagai doa.


Ritual Kematian Penghayat PBB

Selanjutnya, Pak Kasan menembangkan

dilakukan di sejumlah etnik lain seperti Minangkabau dengan ratok lareh pengulu

Saya menyaksikan ritual kematian Nini

sembah dalam perjalanan untuk

atau ratapan penghulu, Toraja dengan

Satirah. Biasanya mayat muslim dikafani

kesempurnaan manusia maka manusia

ritual rambu solo, Sentani Papua dengan

dengan kain putih yang tidak dijahit

hendaknya mampu mengikat tiga

remahili, dan Batak Toba dengan andung-

dan dipocong, tetapi mayat Penghayat

jagat (alam triloka), yang mencakup

andung.

PBB dikenakan pakaian ungu dan tidak

alam materi, alam jiwa, dan alam ruh.

dipocong. Wungu atau ungu adalah

Jika sang Hyang Kuasa menguasai

warna istimewa. Wungu berarti bangun.

alam semesta (makrokosmos), maka

Mereka ingin mengatakan bahwa

manusia harus mampu menguasai alam

kematian bukanlah akhir zaman, tetapi

dirinya (mikrokosmos) dengan cara

bangun dari kondisi tidur.

menundukkan gejolak dalam dirinya. Hal

Kidung dalam ritual kematian juga jamak

Seperti dikatakan Arnold van Gennep dalam The Rites of Passage (1960), ritual kematian adalah sistem kepercayaan dan ide-ide tentang Tuhan serta roh yang dimanifestasikan dalam bentuk upacara.

gambuh tiga bait yang isinya tentang

ini berarti hasrat, keinginan, nafsu dan

Tidak hanya menetapkan keteraturan

Sembahyang dilakukan dua kali dengan

baru, tradisi ritual kematian mengandung

berdiri menghadap jenazah. Pada baris

pesan terkait dengan siklus hidup

pertama adalah pengurus inti yang

mereka, dari kematian dan kelahiran

akan membacakan tembang. Pada

kembali. Ritual tersebut bertujuan

baris berikutnya adalah para penghayat

Pak Sarino juga membaca pangeling-

untuk menetapkan hubungan sosial dan

lainnya, baik pria maupun wanita. Ada

eling atau doa pengingat, bahwa mayat

mengkomunikasikan entitas spiritual

sekitar 20 orang menyembahyangkan

akan pergi ke alam abadi, dipisahkan

perantara melalui jiwa. Hal ini merupakan

mayat. Pada sembahyang pertama

dari keluarga, derajat, dan pangkat.

implikasi teori kosmogoni sebagai proses

malam itu, Pak Sarino memulainya

Mayat akan memasuki tempat cahaya

penciptaan kehidupan moral, seperti

dengan menyampaikan tujuan

tanpa batas luas. Peti mati diangkat oleh

dikatakan Maurice Bloch dalam Prey into

sembahyang. Ia mengucap salam rahayu

beberapa orang, beberapa diantaranya

Hunter: The Politics of Religious Experience

tiga kali dan pengikut lainnya menjawab

terlihat sebagai anak muda yang menjadi

(1992).

hal yang sama.

angan-angan hendaklah ditundukkan atau diatur agar harmonis sebagaimana harmonisnya makrokosmos.

Mendoakan jenazah dalam peti Siti Khoirnafiya

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 83


cucu Nini Satirah. Tradisi ini dikenal

mijil, sinom, gambuh, asmaradhana,

Tembang Bukan Ratapan

sebagai brobosan atau lodosan. Saya

durma, pangkur, pucung, dan dipungkasi

Lagu-lagu adalah makna untuk

melihat dua anakan pohon pisang. Dalam

dengan dhandhanggula. Pada prinsipnya,

menyampaikan perjalanan tubuh. Tubuh

tradisi pemakaman, anakan pohon

tembang macapat itu mengisahkan

harus didoakan agar menyatu dengan

pisang nantinya akan dibawa ke makam

tentang perjalanan hidup manusia.

anggota tubuh, yakni tulang, otot, kulit,

dan ditempatkan di dekat makam. Ini simbol bahwa anak-anak tetap dekat dengan orang tua mereka yang telah meninggal.

PBB yang sebagian keluarganya muslim. Selamatan kidung setelah selamatan-tahlilan dalam satu rumah, selamatan

daging, dan rambut. Jadi sembahyang dalam bentuk nyanyian pujian adalah permohonan kepada Hyang Maha Kuasa untuk disempurnakan.

Ada beberapa selamatan bagi orang-

kidung setelah selamatan--tahlilan di

Seni yang digunakan dalam ritual

orang yang telah meninggal, yaitu

rumah yang berbeda, dan selamatan

kematian penghayat juga mengingatkan

surtanah (saur tanah), pitung dina (7

kidung tanpa selamatan--tahlilan. Saya

jiwa dan tidak meratap. Lebih dari

hari), patang puluh (40 hari), nyatus

melihat selamatan versi kidungan hanya

kesedihan, kematian adalah naluri (sifat)

(100 hari), mendak pisan (satu tahun),

dilakukan oleh rekan-rekan (kadang)

manusia yang tubuhnya telah rusak

mendak pindo (dua tahun), dan berakhir

penghayat. Mereka sengaja tidak

sehingga keluarga dan teman-temannya

dengan nyewu (1000 hari). Dalam

mengundang orang di luar penghayat

harus rila atau menerima.

selamatan tersebut, pupuh macapat yang

karena khawatir ada konflik.

ditembangkan meliputi megatruh, kinanti,

I

Ada beberapa cara selamatan Penghayat

84 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Sajerone patang puluh dino [dalam empat puluh hari] Aku ninggalake nini [Aku meninggalkanmu] Durung adoh anggonku lungo [Belum jauh saya pergi] Masih sajeroning karas iki [masih di papan kayu ini] Ojo podo a nenangis [jangan menangis] Macapat menjadi iringan ritual daur hidup - Siti Khoirnafiya

Mundak gawe petenge laku [karena menyebabkan kegelapan perjalanan] Anggonku bakal jumangkah [di dalam kaki melangkah] Ninggalake karas iki [tinggalkan papan kayu ini] Wis ke podo dedungo mring kang kuwoso [Sudahlah, berdoalah kepada Yang Mahakuasa]

Tembang dalam ritual kematian penghayat bukanlah lagu ratapan. Macapat memiliki aturan fungsi bernyanyi untuk berdoa dalam satu nada, tidak berjalan sendiri sendiri, menyatukan permintaan banyak orang. Seperti halnya fungsi seni, yang menyatukan gerakan, para pembaca macapat itu mengekspresikan persepsi mereka dan meminta bimbingan. Lagu tidak hanya hiburan tetapi juga pengajaran kebersamaan.

Ratapan justru tabu (dihindari), karena ratapan penanda keputusasaan yang bertentangan dengan kepercayaan mereka. Proses berkabung dan rasa sakit emosional itu wajar, tetapi mereka percaya manusia yang baik adalah yang menerima, rela, dan tidak takut mati. Manusia merupakan bagian dari Sang Pencipta dan akan kembali pada-Nya. (Siti Khoirnafiya, Direktorat PPK Kemdikbudristek)

Macapatan tidak menggunakan gamelan, karena difungsikan sebagai doa - Siti Khoirnafiya

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 85


KULINER

Melihat Indonesia

melalui Kecap

Cap Sapi

I

86 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Karya gemilang untuk Indonesia - Hardian, Prasanti, Prananda

B

eberapa mangkuk bubur ayam khas

Untuk belajar tentang kecap, Komunitas

menuju pabrik. Area pabrik di dalamnya

Bandung tersaji di hadapan kami.

Kolektor Kecap memperkenalkan

jauh lebih luas daripada yang terlihat dari

Bubur beras yang sedikit kental,

Bu Marin yang memiliki akses untuk

jalan besar.

ditaburi suwiran ayam, kacang kedelai

berkunjung ke pabrik kecap tertua kota

goreng, rajangan halus seledri dan

Bandung, “Kecap Cap Sapi”. Sesampainya

kerupuk berwarna orange. Lembutnya

di lokasi, kami dihadapkan pada pintu

bubur ayam menemani obrolan pagi

besi tinggi besar berwarna coklat

kami. Tidak lama berselang, salah

muda menyambut kedatangan kami.

seorang dari kami memesan tempe

Kami takjub karena pintu pabrik relatif

mendoan yang disajikan dengan sambal

terbilang kecil dan muat cukup satu truk

kecap yang khas. Demikian juga kupat

saja sehingga muncul pertanyaan apakah

tahu pesanan kami disiram bumbu

kami berada di tempat yang benar.

kacang dan kecap.

Jauh di ujung jalan masuk terlihat rumah pemilik pabrik yang bersebelahan langsung pintu menuju pabrik. Rumah yang cukup besar itu memiliki dua pilar kokoh di depan pintu utamanya. Dari kejauhan terlihat ada dua orang yang menunggu kami di pintu menuju pabrik. Penunjuk jalan memperkenalkan kami kepada orang yang ternyata adalah Bu

Namun sewaktu pintu terbuka,

Marin dan Pak Herman. Bu Marin, orang

Unik memang, dalam satu meja,

senyuman hangat bapak paruh baya,

yang kami kontak untuk meminta izin

terhidang tiga menu sarapan dengan

penunjuk jalan, menyambut dan

berkunjung ke pabrik kecap “Cap Sapi”

satu resep utama yang sama, yaitu kecap,

mempersilahkan kami untuk masuk.

ini, adalah anak kedua dari pak Herman.

penguat rasa yang khas. Makanan boleh

Ternyata, walaupun gerbang pabrik

Kami pun disambut dengan ramah oleh

berbeda, tapi selera disatukan oleh

terbilang kecil hanya muat untuk satu

mereka. Begitu masuk kami langsung

kecap. Kecap ada dalam semua makanan

mobil saja, itu adalah pintu menuju ke

mempersilahkan kami masuk ke dalam

kesukaan orang Indonesia; soto, bakso,

sebuah courtyard yang merupakan akses

pabrik dan duduk di kursi-kursi yang

batagor, hingga nasi goreng.

sudah tersedia.

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 87


Pak Herman sang pewaris rasa - Hardian, Prasanti, Prananda

Kecap Asli Bandung

diperlihatkan. Bukti-bukti pajak tersebut

“Dulu saat didirikan, perusahaan ini

Pak Herman mengisahkan bahwa kecap

ada yang masih bertuliskan bahasa

bernama Kong Giap yang artinya karya

“Cap Sapi” adalah produk asli kota

Belanda, ada yang bertuliskan bahasa

gemilang. Oleh karena itu kecap ini secara

Bandung. “Dulu bapak saya datang dari

Jepang serta bahasa Indonesia meski

resmi adalah Kecap “Cap Sapi” produksi

Tiongkok dan membangun usaha kecap

masih menggunakan blangko bertuliskan

Karya Gemilang.” ujar pak Herman.

di sini. Dia bikin sendiri, jual sendiri pakai

bahasa Jepang dan penunjuk tahun

sepeda dari rumah-rumah. Pada tahun

setelah Indonesia merdeka.

1939, pabrik kecap “Cap Sapi” belum di sini, tapi di daerah Ciateul. Ketika itu masih diproduksi di sekitar rumah yang masih dikelilingi sawah semua dan banyak sapi yang dipakai buat kerja sawah. Itulah yang menjadi inspirasi ayah saya untuk menamai kecap produk kami dengan ”Cap Sapi”. Arsip pendukung perkataan Pak Herman, seperti bukti pembayaran pajak, masih terdokumentasikan dengan rapi dari era Hindia Belanda, Jepang, hingga hingga awal pemerintahan Indonesia.

Di dalam pabrik ini di terdapat ruangan tempat pengemasan kecap, terdapat satu

Menarik memang, kunjungan belajar

kilang dengan empat kran di bawahnya

terkait proses pembuatan kecap ini

yang memperlihatkan dua orang pekerja

ternyata justru membuka arsip-arsip

dengan tekun mengalirkan kecap dari

sejarah yang menunjukkan perpindahan

kilang ke dalam botol. Selain itu juga

kekuasaan di tanah air. Nyatanya,

terdapat beberapa bak stainless untuk

sejarah kecap jika ditelusuri secara runut

menyaring cairan kecap sebelum masuk

dapat menghantarkan kita pada sejarah.

ke dalam kilang. Selain itu terdapat juga

Pabrik yang saat ini kami digunakan merupakan pabrik kedua. Pabrik pertama berlokasi di area Ciateul, lalu pabrik kedua adalah yang di Holis sejak tahun 1970an.

ruang memasak yang berisi empat buah wajan raksasa berdiameter dua meter. Setiap wajan dioperasikan oleh satu orang pekerja yang mengaduk gula aren cair dan dicampur dengan kecap asin untuk menghasilkan kecap manis. Setiap

Satu hal yang luar biasa, satu demi

wajan dapat memasak 400 kg gula aren

satu bukti pajak dari masa ke masa itu

untuk dicampur dengan satu drum kecap asin.

I

88 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Ternyata di pabrik tersebut terdapat juga

hancur. Jadi harus yang masih utuh dan

ruangan untuk pembuatan kecap asin. Di

bagus. Garam juga kita pakai garam

dalam ruangan tersebut terdapat bak-bak

halus bukan garam krosok yang langsung

fermentasi kedelai seukuran dua meja

dari tambak garam, jadi lebih bersih dan

pingpong dengan kedalaman sekitar 80

standar. Sama seperti kedelai, kita pakai

cm.

kedelai memang masih impor, pakai kedelai

Bu Marin bercerita, “Alur pembuatan kecap adalah demikian. Pertama, kedelai dicuci bersih, lalu direbus, setelah itu diberi stater- agar kedelai bisa berjamur dan dijemur. Kedelai dibiarkan

dari Kanada. Sejauh ini kedelai dari Kanada paling bagus kualitasnya, kalo kedelai lokal kualitasnya naik turun, kadang campur jagung, kadang kotor banyak pasir”, ujar bu Marin.

mengeluarkan jamurnya. Nah jamur

Ternyata, dalam pembuatan sebuah

yang baik itu berwarna hijau. Dari situ,

kecap terdapat banyak sekali

baru kedelai itu dimasukan ke dalam

kebijaksanaan, dari mulai siklus yang

bak stainless dan dicampur larutan

hampir sirkular, sehingga semua

garam. Lalu didiamkan minimal 3 bulan

produk kedelai beserta byproduct dapat

agar kedelai tersebut menjadi tauco,

dimanfaat. Banyak detail yang harus

lalu disaring untuk diambil sarinya dan

diperhatikan untuk memastikan kecap

menjadi kecap asin. Sementara sebagian

manis dengan kualitas terbaik itu tersedia

kecap asinnya dimasak dengan gula aren

di meja makan konsumen. (Hardian

menjadi kecap manis. Jadi sebetulnya

Eko Nurseto, Universitas Padjajaran;

tidak ada limbah dari pembuatan kecap

Prasanti Widyasih Sarli dan Prananda

karena semua bisa dimanfaatkan”.

Luffiansyah Malasan; Institut

Ruangan fermentasi kedelai tersebut

Proses pembuatan Hardian, Prasanti, Prananda

Teknologi Bandung )

seperti green house dengan atap dan dinding transparan sehingga cahaya matahari dapat dengan mudah masuk, serta suhu yang terjaga diantara 40°C-45°C. Berikutnya, pabrik ini juga memiliki ruangan lain, ruangan-ruangan berwarna hijau, yang berfungsi sebagai penyimpanan stok bahan pembuatan kecap, mulai dari botol bersih, gula aren, kedelai. Di salah satu ruangan-ruangan itu terdapat ruangan penyimpanan kecap-kecap yang sudah siap didistribusikan. Bu Marin menjelaskan, “Kami hanya menggunakan bahan kualitas terbaik untuk membuat kecap. Gula aren didatangkan langsung dari Sukabumi. gula aren pasti dipilih dulu jangan sampai mengambil gula yang benyek atau sudah

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 89


JALUR REMPAH

Diplomasi Jalur Rempah Menuju Negara

Adidaya Budaya Negara Cina, Iran, India, Jepang, dan

Korea Selatan berandil besar sebagai

nasionalnya melalui diplomasi

Korea Selatan telah berhasil melakukan

penyaji hiburan masyarakat global.

kebudayaan (Jayanti Andina, 2011).

“transendensi” kebudayaan begitu pesat

Korean wave atau gelombang Korea yang

dalam dunia global. Negara-negara ini,

berawal dari industri hiburan K-Pop dan

sejak lama, muncul sebagai kekuatan

K-Drama kini makin membesar dengan

berpengaruh di kancah pergaulan

proyek internasionalisasi, merekrut

internasional. Mereka sadar akan

bintang K-Pop dari luar Korea, seperti

pentingnya mengelola sumber daya

Lalisa Manoban (Thailand) dan Dita

budaya dengan melakukan diplomasi

Karang (Indonesia). Suksesi Korea dalam

budaya, sama pentingnya dengan

industri hiburan yang mengikutsertakan

diplomasi politik.

nilai, pola hidup, kehidupan sosial,

Cina, misalnya, terbukti sangat pandai mengelola kekayaan budaya mereka dalam menempatkan diri sebagai negara paling adidaya di bidang ekonomi dan budaya. Jepang telah lama menarik

I

Pengundang rasa -

sistem dan tradisi, serta kepercayaan, digandrungi oleh masyarakat global (koreanization). Hal itu turut membawa dampak positif bagi industri mode, teknologi, dan otomotif di sana.

Kemakbulan negara-negara tersebut karena menerapkan strategi budaya yang tepat, yang mengutamakan kebudayaan di atas proses-proses politik dan ekonomi. Menjadi ironis jika Indonesia dengan tambang emas kebudayaannya tidak mampu mengangkatnya untuk bersaing di kancah internasional. Fakta kekayaan budaya Nusantara harusnya menjadi modal dasar dalam pembangunan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakatnya. Identitas kebudayaan perlu digali lagi karena potensi tersebut

perhatian dunia dengan mengandalkan

India memanfaatkan industri film

masih belum, bahkan jauh dari maksimal

kosupure atau budaya cosplay (kostum),

Bollywood, sejumlah kegiatan yang

untuk dipelihara dan digunakan sebagai

anime, manga, dan film. Negara ini

berperan penting dalam promosi

kekuatan budaya. UNESCO bahkan telah

memenangi kompetisi pasar global

kebudayaan, dan kedudukan diaspora

lama merekomendasikan pentingnya

dengan menyinergikan kekayaan

sebagai instrumen penting untuk

kebudayaan sebagai panglima dalam

tradisional dan teknologi dengan baik.

menunjang pencapaian kepentingan

proses-proses pembangunan.

90 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Perempuan-perempuan perkasa -

1920 -

Jalur Budaya Rempah

historis Indonesia dengan negara lain.

Nusantara pernah menjadi pemain

Program Jalur Rempah ingin memperkuat

penting dan pemasok utama dalam

jejaring interaksi budaya dengan adanya

perdagangan dunia, jauh sebelum bangsa

kerjasama, sinergi, dan mengambil peran

Eropa melakukan aktivitas perdagangan

dalam berbagai ruang untuk memaknai

di Asia Tenggara. Begitu pentingnya

kembali warisan budaya rempah.

rempah-rempah dalam kehidupan manusia, sehingga menjadi komoditas utama yang mampu mempengaruhi kondisi politik, ekonomi, maupun sosial budaya dalam skala global selama berabad-abad.

Diperlukan upaya untuk merekonstruksi peradaban dunia dalam lintasan perdagangan rempah, yang telah banyak diinisiasi oleh berbagai pihak dengan mengidentifikasi berbagai bukti ketersambungan antara daerah

Jalur Rempah bukanlah sekadar

di Indonesia dengan daerah di negara-

perdagangan komoditas belaka,

negara lain. Hal ini tentunya memerlukan

melainkan juga proses perniagaan yang

pengembangan diplomasi budaya

memungkinkan terjadinya pertukaran

Indonesia secara sistematis dan masif.

nilai dan budaya yang turut membentuk

Apalagi, sebagai jalur budaya, prospek

identitas masyarakat Indonesia dan

Jalur Rempah sangat besar untuk

membentuk perkembangan peradaban

mendapat status warisan dunia oleh

dunia. Jalur Rempah dimaknai, tidak

UNESCO dengan pengusulan bersama

hanya ketersambungan daerah-daerah

negara lain.

Indonesia, tetapi juga konektivitas

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 91


Khasiat dari Nusantara -

I

92 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Diplomasi Budaya

(yang kini, sebanding dengan universitas-

sebagai projection of values- “bagaimana

Jika melihat dinamika jalur rempah

universitas ternama dunia - sebut saja

Indonesia memancarkan nilai-nilainya”

di masa lalu, sangat relevan bila Jalur

Oxford, Harvard, atau Cambridge).

melalui soft power, agar negara-negara

Rempah menjadi rujukan dalam

Kerajaan Sriwijaya dan Nalanda di India

lain memiliki ketertarikan bekerjasama

mencari warna diplomasi Indonesia

membangun hubungan lewat pendidikan.

dengan Indonesia (Buku Panduan

yang mengedepankan interaksi dan

Keduanya saling mengirimkan pelajarnya.

Diplomasi Budaya Indonesia. 2020).

Begitu juga kerajaan Aceh pernah

Diplomasi budaya juga harus

menjalin hubungan diplomatik dengan

dilaksanakan di segala lini, tidak hanya

Kesultanan Turki Utsmani melalui

dalam tataran negara namun juga

diplomasi rempah. Turki ikut bersaing

masyarakat. Untuk itu, menjadi krusial

dengan negara-negara Eropa lainnya

untuk menata dan menguatkan potensi

dalam perdagangan rempah-rempah.

budaya dalam berdiplomasi, baik secara

Utusan Aceh datang ke Istanbul dimulai

institusi, regulasi, sarana prasarana

Dalam bukti sejarah, pada periode

tahun 1562 untuk meminta dukungan

dan sumber daya manusia. Dengan

abad ke-10 hingga abad ke-13 Masehi,

Kesultanan Turki Utsmani melawan

diplomasi budaya antarbangsa yang jitu,

peran Sriwijaya amat strategis sebagai

Portugis di Malaka.

Indonesia bisa menempatkan diri sebagai

kehangatan dialog di berbagai bidang dan lapisan masyarakat. Sejarah jalur rempah dari masa ke masa merupakan contoh nyata bahwa diplomasi budaya telah dipraktikkan di segala lini, baik secara individu, komunitas masyarakat, hingga tingkatan negara dan bangsa.

penghubung perdagangan rempah antara Laut Hindia dengan Laut Cina Selatan, dan Nalanda. Bahkan Raja Sriwijaya, Balaputra Dewa, mendanai pembangunan sebuah universitas kuno sebagai pusat pendidikan keagamaan Buddha pertama di dunia di Nalanda

Lalu juga dalam diplomasinya, pada tahun 1605, Sultan Ageng Tirtayasa pernah menuliskan surat permohonan agar Inggris bersedia menjual

negara adidaya budaya. (Mohammad Atqa, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristekdikti).

persenjataan kepada Banten, melalui

Foto-foto Koleksi Direktorat Pengembangan dan

diplomasi kehangatan rempah dengan

Pemanfaatan Kebudayaan

menyelipkan hadiah berupa lada hitam. Dalam surat tersebut, berisi tulisan mengenai persahabatan yang disertai ‘100 bahar lada hitam dan 100 pikul jahe sebagai bentuk cinta dan perdamaian’. Dengan memahami berbagai sumber sejarah, Jalur Rempah dapat dilihat sebagai pijakan dalam menggali berbagai kemungkinan kerja sama antarbangsa yang mengutamakan pemahaman antarbudaya, adanya kesetaraan dan saling berkontribusi, serta pengakuan atas keberagaman tradisi beserta warisannya. Langkah awal yang dilakukan tentunya melakukan survey dan approach diplomatik ke negara-negara tujuan, namun diperlukan narasi agar ada penyamaan pemahaman seputar diplomasi kebudayaan Menggenggam rasa -

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 93


MUSEUM

Keris-Keris Kalis di Padepokan Brojobuwono ara di baselan Syefri Luwis

Journey semi jurnalistik yang tim Indonesiana lakukan di sekitar Solo, Sangiran, dan Karanganyar ternyata bukan hanya menghasilkan laporan napak tilas manusia Jawa melainkan juga laporan terkait sebuah tempat penyimpanan memori kolektif bangsa dalam bidang keris. Setelah hampir satu jam menelusuri jalan utama Solo – Karanganyar, mobil yang mengangkut rombongan Majalah Indonesia berbelok ke jalan desa yang lebih sempit. Sekilas sempat terbaca sebuah tulisan kecil yang memberi tahu bahwa rombongan sudah memasuki Desa Wonosari. Ada yang khas dengan desa-desa yang ada di kecamatan Gondangrejo ini, yaitu gugusan pohon jati yang ditanam oleh masyarakat tempatan.

I

94 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Sekitar 200 meter dari jalan utama

Ya! Rombongan kami sudah berada

kecamatan Gondangrejo, mobil

di Padepokan Brojobuwono, sebuah

Meskipun demikian, terdapat

berhenti di sebuah lapangan kecil

museum keris yang terletak di Desa

sebuah keris yang dianggap sebagai

yang dapat memuat 2-3 minibus.

Wonosari, Gondangrejo, Kabupaten

masterpiece museum yang berlokasi

“Kita sudah sampai, Bapak dan

Karanganyar, Jawa Tengah. Sekilas

di lingkungan perumahan yang sangat

Ibu. Bangunan yang ada di depan

tidak ada yang istimewa ketika kami

asri itu. Masterpiece tersebut bernama

kanan kita itu adalah museum keris

memasuki ruang koleksi museum

Ki Naga Minulya yang dinyatakan

Brojobuwono.” Sopir minibus yang

sebelum ada penjelasan dari Kristanto

terbuat dari batu meteorit yang

membawa kami mempersilakan kami

bahwa keris tertua yang ada di dalam

pembuatannya perlu penanganan

turun dan mengarahkan kami menuju

museum tersebut adalah keris yang

khusus. Bagaimana tidak, untuk

bangunan berbentuk rumah joglo

berasal dari abad ke-VII masehi.

membuat keris yang berbahan besi,

yang ada di sebelah kanan depan

Menurut keterangan yang diberikan

baja, dan nikel saja perlu pembakaran

kami.

oleh Kristanto, keris-keris yang ada

hingga mencapai 30000C, bagaimana

terbuat dari campuran besi, baja dan

dengan keris khusus yang sangat

nikel.

II

VOL. VOL.12, 12,2021 2021INDONESIANA INDONESIANA 95 95


mahal harganya itu. Selidik punya selidik, koleksi yang bernilai tinggi dan langka tersebut ternyata adalah milik seorang Empu yang bernama Basuki Teguh Yuwono yang sebenarnya juga pemilik rumah yang menjadi museum langka tersebut. Sebagai informasi tambahan,

sekarang. Monggo, mumpung

seluruh koleksi yang terdapat di dalam

masih pagi dan para panjak masih

museum khas tersebut adalah hasil

sangat bertenaga memukulkan palu

“perburuan” keris yang dilakukan oleh

pada bilah keris.” Kata seseorang

Basuki Teguh Yuwono ke seantero

berselempang kain putih tanpa baju.

Nusantara.

Seseorang berlilitkan kain putih

Warisan dari abad IX Syefri Luwis

tersebut bernama Sardi. “Saya adalah

I

Baselan: Museum Hidup Keris

dapur pembuatan keris.” Pak Sardi

sambil berkeliling mengapresiasi

memperkenalkan diri dan profesinya

koleksi luar biasa yang dipajang di

kepada kami. Panjak adalah asisten

dalam lemari-lemari kaca kami masih

Mpu. Sedangkan Mpu, sebagaimana

membayangkan betapa sulitnya

kita tahu, adalah ahli pembuat

mengolah bahan dasar hingga menjadi

keris. Salah satu Mpu yang sangat

keris. Padahal, terdapat ratusan keris

termahsyur adalah Mpu Gandring

dari berbagai zaman dan era sekarang

yang menciptakan keris sakti yang

terkoleksi secara apik dan terpelihara

digunakan oleh Ken Arok untuk

dengan baik di padepokan tersebut.

membunuh Tunggul Ametung.

Sambal mengamati keris-keris koleksi

Pak Sardi, sang panjak, memandu

Brojobuwono, kami membayangkan

kami menuju besalen atau ruang

betapa panasnya kondisi di sekitar

workshop atau bengkel pembuatan

tungku pembakaran bahan mentah

keris yang terdapat bagian belakang

calon keris tersebut dulunya. Karena

museum. Di besalen itu ternyata sudah

bukan hanya meteor, material dasar

ada tiga orang berpakaian yang sama

keris-keris tersebut bahkan ada yang

dengan Pak Sardi. Salah seorang di

berasal dari batu meteor.

antaranya berada di dekat tungku

Bayangan masa lalu tersebut tiba-

pembakaran. Orang tersebutlah yang

tiba buyar demi mendengar sebuah

bertugas membakar baku sebelum

sapaan yang halus tapi berwibawa.

menjadi bilah keris dan kemudian

“Selamat pagi, Bapak dan Ibu. Jika

meletakkannya di atas bantalan untuk

berkenan silakan mampir ke baselan.

dipukul pakai palu oleh panjak yang

Mpu dan panjak sedang nempa

lain.

96 INDONESIANA VOL. 12, 2021

panjak yang bertugas di baselan atau

Kami memperhatikan betapa aktivitas menempa yang terjadi di baselan itu membawa kesan tengah berada pada suasana lampau di Tanah Jawa. Apalagi di dinding besalen banyak terpajang supit, sejenis tang panjang, yang digunakan untuk menjepit bilah bakal keris pada saat dibakar. Proses penempaan bukan perkara yang mudah oleh karena itu panjak yang bertugas membakar bilah harus berkonsentrasi mengontrol besarkecilnya bara api untuk memastikan tingkat kepanasanmya. Meskipun hanya sebuah tungku, tempat pembakaran tetap menjadi perhatian pengelola. Untuk menambah daya Tarik tempat pembakaran diberi hiasan berupa ukiran kepala kala (raksasa) dan ketika proses


pembakaran berlangsung terlihat percikapan bunga api membubung melontarkan abu bekas pembakaran arang. Panjak juga harus memastikan bahwa kedua bilah keris mendapat penanganan yang sama sehingga perlu dibolak-balik dalam bara api. Bilah keris tersebut sesekali dicelupkan ke dalam cawan batu berisi cairan tertentu secara berulangulang tentu untuk mendapatkan keris dengan mutu tinggi.

Museum dan Transfer of Knowledge Selain panjak dan rombongan Indonesiana, di baselan itu hadir tiga orang perempuan muda yang sangat

Setelah sejenak larut dalam

yang ia lakukan dengan tenaganya

hiruk pikuk dan kelakar bersama

sendiri, meskipun tentu saja dengan

pengunjung, Yuni kemudian undur

bantuan para panjak dan mpu yang

diri lalu duduk di sebuah pojok di

menjadi pembimbing.

sebelah kiri ruang baselan. Mahasiswa

nempa ternyata membutuhkan waktu

yang berasal dari luar Surakarta

yang cukup lama untuk sampai pada

tersebut kembali menangani tugas

proses penyatuan bilah dengan

akhirnya. Ia nampak sedang natah

gagang. Pada gilirannya, proses

atau memperkuat hiasan pada keris

nyangklang atau mengasah juga

buatannya tersebut.

berlangsung sampai tiba waktunya

Proses

ngamal atau merendam keris di dalam Yuni menjelaskan bahwa ia telah

lumpur dan garam. Proses panjang

menjalani proses pembuatan keris

tersebut berakhir ketika keris masuk

itu selama enam bulan. Menurutnya,

proses warangi atau diberi cairan

proses pembuatan keris itu dimulai

arsenik dan air jeruk agar pamornya

dari natah awal yaitu membuat

muncul. Salah satu keunggulan keris

pahatan. Selanjutnya, ia melakukan

adalah pamornya yang bagus.

proses nempa atau membuat bilah

antusias memperhatikan jalannya

Ternyata, sebilah keris tercipta dari

proses penempaan. Salah seorang

proses yang demikian panjang dan

di antara ketiga perempuan muda

rumit. Demikian juga Ki Naga Minulya

tersebut bernama Yuni Listiani,

yang tampak paling berwibawa

mahasiswi Program D4 Keris dan

di antara keris-keris lainnya di

Senjata Tradisional, Program Studi

Brojobuwono adalah hasil dari sebuah

Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa dan

proses pembelajaran pembuatan

Desain, Institut Seni Indonesia

keris yang telah berlangsung lama

Surakarta. Pada tahun keempat

di Indonesia. Nasib baik masih ada

perkuliahannya justru lebih banyak

museum keris Brojobuwono yang

ia habiskan di Padepokan Keris

tidak hanya menyimpan koleksi

Brojobuwono ini.

tetapi juga memproduksi dan mewariskan pengetahuan perkerisan kepada generasi muda Indonesia. (Alfian S. Siagian: Awak Majalah Indonesiana).

Bersama menempa Syefri Luwis

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 97


FIGUR

Doa Rupa dan Zakat Kebudayaan

NASIRUN

B

eberapa perjumpaan dengan Nasirun di rumahnya, Yogyakarta, selalu menumbuhkan kesan serupa. Nasirun adalah seseorang yang sederhana dan ramah. Itu kesan pertama, saat melihat ia menyapu lantai, dengan mengenakan sarung bertelanjang dada, menyapa tamunya dengan tawa khas yang membahana. Cermat, rajin, dan penuh rencana, itu

kesan berikutnya, setelah melihat koleksi-koleksinya yang memenuhi dinding rumah, hampir menyentuh langit-langit (belum

termasuk ribuan koleksi di museumnya). Spiritualis dan cukup sufistik, itu kesan lebih jauh, saat obrolan sudah lebih dari satu jam. Kaya pengalaman laku dan batin, itu penilaian tiga jam kemudian, bersamaan dengan suara pedagang sate yang lewat.

I

98 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Ruang-ruang cengkerama Syefri Luwis

“Mau sate, ya? Enak,” kata Nasirun

Adapun museum yang ia bangun, yang

kepada kami, tim Indonesiana. Tentu

berisi ribuan koleksi karya para maestro

saja, kami mau.

seperti Fadjar Sidik, Edhi Sunarso, dan

Bercakap-cakap dengan Nasirun untuk kesekian kali tidak perlu lagi membahas

Nasjah Djamin, Affandi, ia anggap sebagai sebuah “zakat kebudayaan”.

proses kreatif, apalagi aliran senirupa.

Apakah Nasirun merasa beruntung

Keterampilan, gagasan, dan insting

dengan semua yang ia dapat? “Tidak ada

niaga Nasirun sebagai perupa dan

keberuntungan tanpa rasa syukur dan

(juga) “kolektor” pun sudah teruji dan

berzakat dalam kebudayaan. Itu adalah

tersaji lewat rekam jejak. Seniman

keputusan dari sebuah rute (perjalanan),”

kelahiran Cilacap, 1 Oktober 1965 itu

tukasnya. Kami berbincang cukup lama,

telah menjelajahi kehidupan berkesenian

di ruang tamu, di lantai dua, berpindah

sedemikian panjangnya, sejak 1983,

di meja makan belakang, dan di ruang

sebelum menjadi mahasiswa senirupa

samping tempat ia menunjukkan koleksi

Institut Seni Indonesia Yogyakarta pada

lukisan mata uang koin yang belum

tahun 1987.

pernah dipamerkan.

Anak keenam dari tujuh bersaudara itu

Bisa digambarkan kekayaan rasa saat

memegang erat prinsip-prinsip hidup

bersama ibu? Apa ajaran, wejangan, dan

yang ia pelajari dari mendiang ibunya dan

teladan penting dari ibu yang menjadi spirit

ia amini dari mendiang ayahnya, seorang

hidup?

badal (pengganti) mursyid atau pemimpin tarekat dalam Islam. Satu tradisi yang sangat penting bagi Nahdliyin masih terus ia lakukan, yakni ziarah kepada para pendahulu dan sowan kepada pada guru yang telah menganggit karya. Nasirun menamainya sebagai “doa rupa”.

Saya menjadi sangat dekat dengan ibu, salah satunya karena bapak meninggal dunia saat saya masih kecil, sehingga saya tidak memiliki banyak memori dengan bapak. Ibu berasal dari Ciamis dan penganut Sunda Wiwitan, sebelum

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 99


Karya-karya Syefri Luwis

kemudian masuk Islam. Mbah saya dari

sangoni bismillah ben ora entek (saya kasih

dan itu saya ubah dalam bahasa seni

bapak itu dulu orang kaya, dan saat

uang saku bismillah agar tidak habis), kata

rupa.

bapak menikah dengan ibu, bapak lalu

ibu. Saat itu ibu sudah menjadi menjadi

hidup terpisah dengan simbah karena

muslimah, dan kalimat itu nempel terus.

ibu yang orang desa dianggap tidak

Jawaban dari ucapan almarhumah ibu

sederajat.

baru saya temukan bertahun-tahun

Ibu saya senang mendongeng, dan kumpulan dongeng ibu menjadi warisan tak kasat mata yang kemudian saya tuangkan menjadi wujud nyata. Karena saya pelukis, ya saya tuangkan melalui lukisan. Dongeng ibu menjadi harta luar biasa dalam kehidupan saya. Ibu secara tidak langsung mengajari, bahwa warisan

saya tetap setia dan bersemangat untuk melukis. Sangu dari ibu itu membawa saya pada sebuah mimpi, bahwa apa yang saya dapat selama di Yogyakarta akan saya berikan kepada istri dan anak-

Jadi, ibu menggunakan medium jarum untuk memenuhi kerinduan saya. Saya banyak bertanya pada ibu dan dijawab melalui cerita. Rekaman cerita tersebut, yang tidak habis-habis, saya renda dalam bahasa rupa. Ibu pernah menjual pintu penyekat rumah yang terbuat dari kayu nangka

mobil, atau apapun yang berwujud nyata.

ibu?

hingga berkeluarga.

bapak yang sudah berbeda dimensi.

banyak orang. Apa saja momen sangat berkesan dengan

ternilai yang mampu menghidupi saya

saya ingin bertemu dengan almarhumah

anak, tetap berbagi kepada keluarga dan

tidak harus berbentuk tanah, rumah, Dongeng dari ibu itulah warisan tak

I

kemudian, setelah proses panjang dan

Panduan itu sangat berkesan karena

Rp 70.000 untuk membeli baju seragam. Begitulah, tidak ada yang namanya kebetulan. Tidak mungkin bisa besar,

Banyak. Misalnya, pernah saat Idul fitri,

kalau yang kecil saja tidak bisa dikerjakan.

ibu menggunakan pane (bokor) yang

Pepatah itu menjadi rem sekaligus gas

diisi air, lalu menggunakan jarum dan

bagi saya.

Setelah bapak meninggal, ibu harus

juga lentera untuk “teman” mendongeng.

membesarkan saya dan kakak-kakak.

Lubang jarum itu digunakan untuk

Saya ingin sekolah, tapi biaya tidak ada.

melihat dimensi lain dari orang yang

Suatu hari, saya memberanikan diri

dirindukan. Bentuk offering (sesaji) ini

Begini. Saya merantau dari Cilacap ke

bilang ingin melanjutkan sekolah. Tak

menjadi perilaku ibu dalam mendongeng,

Yogyakarta tahun 1983. Hampir setiap

100 INDONESIANA VOL. 12, 2021

Sejak kapan Anda suka sowan ke rumah guru dan perupa terdahulu?


hari pergi ke Malioboro untuk menjual

seniman lain tidak miliki. Kekonsistenan

telepon seluler, hal itu bukan untuk “sok

hasil lukisan, seperti kartu ucapan

mereka menjadi hal berharga yang dapat

gaya” atau “sok rendah hati”. “Saya lebih

Lebaran, Natal, tahun baru. Upahnya

kita pelajari secara langsung. Sowan ke

senang berkomunikasi secara langsung,

untuk makan sehari-hari dan membayar

guru seni selama ini menjadi sebuah

bertatap muka. Untuk urusan pekerjaan,

kos. Setiap Minggu bersilaturahmi ke

kelezatan tersendiri. Kita tidak bisa

komunikasi bisa lewat anak,” katanya.

tempat guru-guru seni yang ada di

merasakan secara langsung “rasa” di era

Yogyakarta. Saat masuk ISI Yogyakarta

itu (era para guru-guru yang saat ini telah

Jurusan Seni Murni tahun 1987, saya

meninggal dunia). Maka dari itu sebuah

makin rajin berkeliling ke guru atau

koleksi menjadi rujukan beberapa orang

dosen seni di luar kampus, dan mulai

yang memang memiliki kecenderungan

mengumpulkan karya-karya mereka

tradisi riset.

untuk koleksi. Saya menemukan koleksi

Obrolan kami dengan Nasirun makin gayeng saat malam menjelang. Cerita tentang maestro dahsyat Affandi, juga Soekarno yang ia nilai sebagai patron seniman, Ki Hajar Dewantoro, Walter Spies, dan banyak nama lain. Nasirun

*****

mengoleksi karya-karya mereka.

buku dan koleksi di Yogyakarta) sampai

Melukis merupakan hobi dan hidup bagi

Aset yang Anda miliki tak ternilai harganya,

1000-an koleksi, ada juga etsa 1800-an.

Nasirun, hingga saat ini berada pada

lantas hendak dimanfaatkan untuk apa

Dari sowan-sowan itu muncul banyak

satu tahap tidak lagi peduli, apakah

saja?

gagasan.

memiliki uang atau tidak. Foya-foya

itu di Shopping Centre (dulu pasar

Sebagai perupa, saya merasa sowan ke tempat guru itu merupakan hal yang sangat penting, karena kerja kebudayaan berbeda dengan kerja kesenian. Rekam jejak guru seni atau seniman otodidak sekalipun kaya akan pengalaman yang

bukan hal mustahil untuk dilakukan, namun masa lalu yang berdampingan dengan kesusahan begitu membekas, sehingga hidup dalam kesederhanaan adalah gaya hidupnya. Akan tetapi, jika saat ini ia memilih untuk tidak memiliki

Salah satu rumah yang pernah ditinggali Ibu Sithoresmi Prabuningrat, saat ini digunakan untuk diskusi buku, berlatih tari, serta menjadi fasilitas bagi seniman muda untuk melakukan kegiatan seni. Aset lain adalah satu lokasi di sisi barat Ramayana (outdoor) Prambanan seluas

Nasirun menjaga sejarah Syefri Luwis

Lukisan ini belum pernah dipamerkan - Susi Ivvaty

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 101


PersonifikasiSyefri Luwis

4000m², yang dulu saya beli seharga

yang dihargai di luar sana, yang saya

Mereka yang membabat alas. Sandaran

Rp 12.000 per meter persegi. Saya

sendiri bahkan belum masuk ke sana.

nasionalismenya tinggi. Saya mengais

membeli karena merasa “dendam” dan bersemangat saat ada kesempatan bisa berinvestasi untuk kebudayaan. Tanah tersebut rencananya akan saya gunakan sebagai ruang koleksi benda-benda historis dan juga untuk riset atau kajian masa lampau. Fokus untuk regenerasi warisan-warisan seni yang saya miliki.

memilih untuk memberikan dibanding menukarnya dengan uang. Satu karya terkenal yang saya berikan adalah karya Emiria Soenassa (1895—1964), putri Sultan Tidore kepada putri Soekarno, Kartika Sari Dewi Soekarno. Waktu itu

arsip dan mengoleksi karya seni tidak pada nilai ekonominya, tetapi nilai sejarahnya. Orang-orang dulu sudah selesai sisi kemanusiaannya. Kalau saya kan praktisi saja dan dapat labeling pelukis. Ha-ha-haBagaimana melalui masa pandemic Covid-19?

saya mendapatkan kain penghargaan

Pelukis ya setiap hari melukis, termasuk

Kalau aset seni rupa di museum dan di

dari mahasiswa Tidore karena telah

saat berada di tempat tidur. Selama

rumah?

menjaga karya Emiria Soenassa, yang

pandemi, saya sangat produktif, dan

menurut saya adalah wanita paling

sudah membuat 900 karya. Yang berupa

modern di dalam dunia seni rupa saat itu.

cetakan kaki dibeli oleh wisatawan dari

Ribuan koleksi seni rupa saya sering ditengok oleh banyak yayasan, kolektor, kurator pameran seni dari dalam dan luar negeri. Mereka datang antara lain untuk meminjam koleksi untuk pameran, untuk riset, ataupun perbandingan, atau hanya sekedar untuk menikmati keindahan. Koleksi itu menjadi pintu rezeki, bukan uang ya, tapi arsip itu telah membawa saya menjelajah Austria, Belgia, Perancis, dan lain-lain. Perjalanan itu membuat

I

Saya senang berbagi koleksi. Saya lebih

Masuk ke dunia lelang lukisan?

mungkin banyak, tapi uang bukan tujuan

Ada godaan dan ajakan banyak pihak.

saya. Prinsip ini menjadi solusi dan titik

Tapi saya percaya dan yakin bahwa selalu

terang, agar kita tidak terikat dengan

ada rezeki dari Allah, dan tidak harus

kebendaan itu.

melalui lelang. Saya tidak anti lelang, sekali lagi tidak anti lelang, namun saya yakin bahwa balai lelang bukan menjadi solusi dari setiap masalah.

saya yakin bahwa karya pendahulu kita

Sekali lagi soal koleksi para pendahulu,

tidak sekedar lukisan. Ada nilai berbeda

saya tidak rela jika mereka tidak dihargai.

102 INDONESIANA VOL. 12, 2021

India Rp 2.500.000. Saya butuh uang,

(Susi Ivvaty dan Jessika Nadya Ogesveltry, Indonesiana)


Penghargaan-penghargaan, di antaranya:

Pameran bersama, di antaranya:

- Juara II Lomba Kaligrafi Arab

- Jeju – Asian Contemporary Art Spesial Exhibition di Jeju Korea Selatan (2015)

- Juara II Lomba Lukis Celengan Pada Dies Sastra UGM

- Bazaar Art 2015 – Beijing, di CAFA Art Museum (2015)

- Sketsa Dan Seni Lukis terbaik ISI Jogjakarta

- Pameran dan Lelang 33 Auction Singapore, di Grand Hyatt, Singapore

- Mc Donald Award pada Lustrum ISI

(2015)

Ke X - From Koyasan to Borobudur: Nasirun - Philip Morris Award 1997

& Tanada Koji, Mizuma Gallery,

Pameran tunggal, di antaranya:

Singapura (2016)

- Galeri Nasional – 2000 - Uwuh Seni di Gallery Salihara, Jakarta – 2012 - Breath of Nasirun di Mizuma Gallery

Saya butuh uang, tapi uang bukan tujuan saya.” – Nasirun

Kyoto, Tokyo Japan – 2014 - RUN: Embracing Diversity, Sportorium UMY – 2016 - Nasirun Di Museum Narta: Carangan di NuArt Sculpture Park, Bandung – 2016 - Wirid On Canvas di Natan Galeri, Kotagede, Yogyakarta – 2018 -

Membaca Tanda Zaman (virtual) – 2020

- Pameran Bersama Manifesto #5 – ARUS di Galeri Nasional, Jakarta (2016) - Art Taipe 2016 “ dim World Trade Center Taipei, Taiwan in partner with Edwin’s Gallery and Puri Art Space (2016) - Allegory di Galeri Petronas, Kuala lumpur (2017) - Pathos of The Fringes di Jeonbuk Museum of Art - Korea Selatan (2017) - Phatos di Museum Jeunbuk, Korea Selatan (2017) - Kembang Telon di Natan Galeri, Kotagede Yogyakarta (2018) - Manusia & Kemanusiaan di OHD Museum, Magelang (2019) - Manifesto, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta (2020) - Pameran Virtual Amal Covid, Yogyakarta (2020)

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 103


GALERI FOTO

Galeri Foto

Kelompok musik Sanggar Benza dari Sikka, Flores, asuhan musisi Nyong Franco memainkan alat musik gong waning.

Kelompok musik Sanggar TMC (Theater Mata Community) dari Ende, Flores.

I

104 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Batu gong atau watu go di Nagekeo, Flores. Batu berukuran besar tersebut, jika dipukul dengan batu berukuran kecil, dapat mengeluarkan suara mirip gong.

Alat musik Dungga Roro yang diperagakan oleh salah satu maestro musik tradisi Ndara Katoda

Marselus Selu memperagakan alat musik tiup khas Ngada, Flores yang disebut foi doa.

Opa Filipus Tiba memperagakan sowito, alat musik terbuat dari batang bambu yang dapat mengeluarkan bunyi mirip gong.

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 105


Hendrikus Pah memperagakan alat musik sasandu.

Opa Filipus Tiba mendemonstrasikan cara bermain sowito kepada host “Berburu Bunyi dari Selatan”, Ivan Nestorman.

Ndara Katoda dan Ivan Nestorman berdiskusi tentang alat musik dungga roro dari Sumba

I

106 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Ivan Nestorman berkolaborasi dengan Vivian Tjung, pemain sasando dari Kupang.

Ivan Nestorman, Hendrikus Pah, dan Vivian Tjung melakukan perekaman musik sasando dalam misi “Berburu Bunyi dari Selatan”.

Permainan he’o, alat musik mirip biola dengan 3 senar yang dimainkan oleh Sanggar Oesena dari Timor.

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 107


Permainan Zul Lubis

I

12, 2021 108 INDONESIANA VOL. 11,


Dua bentuk Zul Lubis

I

12, 2021 INDONESIANA 109 VOL. 11,


Rumah Penjaga Sejarah Bangsa Zul Lubis

MUSEUM JAWA TENGAH RANGGA WARSITA

I

110 INDONESIANA VOL. 12, 2021


Dua bentuk Zul Lubis

I

VOL. 12, 2021 INDONESIANA 111


TIDAK UNTUK DIJUAL

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Gedung E. Lt. 9, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 4-5 Senayan, Jakarta 10270

I

112 INDONESIANA VOL. 12, 2021

(021) 5725534 (021) 5725534 indonesiana.diversity@gmail.com http://kebudayaan.kemdikbud.go.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.