TOPIK UTAMA
Lombok tidak dikenal hanya karena pantai dan alamnya yang indah dan memesona, atau tentang Mandalika, ajang sirkuit yang dianggap sukses menyelengarakan Word Superbike (WSBK) baru-baru ini. Bicara tentang Lombok juga bicara tentang religi dan budaya, bahwa Lombok juga dikenal dengan sebutan “Pulau Seribu Masjid”, karena saking banyaknya masjid yang mudah ditemukan di setiap sudut kota dan desa. Bahwa di Lombok juga terdapat kantong-kantong komunitas budaya dan desa-desa adat.
D
i antara banyaknya masjid, terdapat beberapa masjid kuno yang masih berdiri dan
digunakan meski di kalangan terbatas. Beberapa di antaranya sudah ditetapkan menjadi cagar budaya, seperti masjid Bayan Beleq di Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang dikenal sebagai masjid tertua di Lombok. Ada pula masjid kuno Rambitan di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, dan masjid Gumantar di Kecamatan Kayangan, Lombok Utara yang tidak kalah menawan dan magis. Untuk menuju ke lokasi masjid Gumantar, waktu tempuh dari bandar udara internasional Zainudiin Abdul Majid ke lokasi masjid sekitar 2,5 jam dengan mengendarai kendaraan roda empat. Masjid Kuno Bayan Beleq terletak tidak jauh dari Gumantar. Letak kedua masjid tidak jauh dari jalan utama desa sehingga tidak sulit menemukannya. Ketika saya mengunjungi Lombok Utara pada tahun 2018, tampak beberapa rumah warga tengah direnovasi karena rusak akibat gempa bumi yang meluluhlantakkan sebagian besar rumah warga berdinding bata atau batako. Dinding masjid Gumantar dan Bayan Beleq dibuat dari anyaman bambu atau bedek. Bagian atap tumpang juga terbuat dari anyaman bambu dan alang-alang
I
18 INDONESIANA VOL. 12, 2021
Mencecap Harmoni di Desa
Adat Bayan Beleq