MUSEUM
Pos
Memori Korespondensi:
Kring… Kring Wajah Kantor Pusat PT Pos Indonesia - Jessika Nadya
G
enerasi bunga dan gen-X tentu masih dapat mengingat tukang pos dengan sepeda kayuhnya, mendatangi rumahrumah warga, untuk mengantarkan surat atau wesel. Begitu besar jasanya dipandang, hingga muncul lagu “Aku tukang pos rajin sekali. Surat kuantar naik sepeda. Semua rumah aku datangi. Tidak kupilih miskin dan kaya. Kring
kring pos,,,”, yang melodinya mirip lagu “Nenek Moyangku Orang Pelaut” karya Ibu Sud. Lambat laun, kereta angin itu diganti dengan sepeda motor, yang seiring waktu juga tertelan zaman dan bahkan dilelang. Di abad ke-21 ini, segala memori akan kartu pos, perangko, telegraf, giro, berikut sejarah pengantaran surat sejak zaman Hindia Belanda dapat dipanggil kembali melalui Museum Pos Indonesia, di Bandung.
I
98 INDONESIANA VOL. 11, 2021