ARSITEKTUR
Memaknai
Jakarta sebagai Ruang Simbolik
L
anskap kota sejak awal abad ke-19 berkembang sangat pesat dengan kompleksitas elemen
I
dan permasalahannya. Satu persoalan
Sejarah kota bersifat lokal, karena
Kota bisa dilihat pula sebagai ruang
perkotaan berikut masyarakatnya bisa
kota merupakan institusi kecil di bawah
non-geografis. Para ahli post-struktural
dicermati melalui konsep modernitas,
provinsi dan negara. Oleh karena itu,
melihat kota sebagai sebuah ruang
untuk menjelaskan lebih beragam
pembabakan sejarah kota berbeda
yang lebih kompleks. Henri Lefebvre
mengenai sejarah perkotaan di
dengan pembabakan sejarah nasional.
memandang ruang bukan semata-mata
Indonesia, seperti dikatakan ahli tata
Perubahan-perubahan dalam konteks
sebagai ruang geografis, melainkan juga
kota Ilham Makkelo. Dalam kacamata
negara dapat berdampak terhadap
ruang sosial yang tidak hanya dihasilkan
ilmu sejarah dan arkeologi, kota-kota
kota, namun bisa juga tidak, sehingga
melalui hubungan produksi dan
merupakan representasi dari identitas
pembabakan sejarah kota harus mandiri,
reproduksi, namun juga hubungan sosial
dan jati diri bangsa karena budaya
tidak perlu tergantung pada pembabakan
yang kompleks. Secara serentak ruang
materinya (material culture).
sejarah nasional.
adalah produksi, sarana produksi, bagian
86 INDONESIANA VOL. 11, 2021